ANALISIS PENGELOLAAN MODAL KERJA DAN KEBIJAKAN HUTANG TERHADAP RENTABILITAS : Studi Kasus pada Laporan Keuangan PT Semen Gresik Tbk periode 2006-2011.

(1)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 13

1.3 Rumusan Masalah ... 14

1.4 Tujuan Penelitian... 15

1.5 Kegunaan Penelitian ... 16

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ... 17

2.1 Kajian Pustaka ... 17

2.1.1 Konsep Pengelolaan Modal Kerja ... 17

2.1.1.1 Konsep Pengelolaan Modal Kerja dalam Keputusan Manajemen Keuangan ... 17

2.1.1.2 Pengertian Modal Kerja ... 19

2.1.1.3 Pentingnya Modal Kerja ... 22

2.1.1.4 Elemen Modal Kerja ... 25

2.1.1.5 Jenis-Jenis Modal Kerja ... 27

2.1.1.6 Faktor yang Mempengaruhi Modal Kerja ... 29

2.1.1.7 Sumber-Sumber Modal Kerja ... 32


(2)

2.1.1.10Perputaran Persediaan (Inventory Turnover) ... 37

2.1.1.11Rasio Perputaran Persediaan... 38

2.1.2 Konsep Kebijakan Hutang ... 41

2.1.2.1 Konsep Kebijakan Hutang dalam Keputusan Pembiayaan Perusahaan dan Kebijakan Pendanaan... 41

2.1.2.2 Pengertian Hutang ... 42

2.1.2.3 Macam-macam Hutang ... 44

2.1.2.4 Faktor-faktor Timbulnya Hutang ... 47

2.1.2.5 Rasio Kebijakan Hutang ... 49

2.1.3 Konsep Rentabilitas ... 50

2.1.3.1 Pengertian Rentabilitas ... 50

2.1.3.2 Jenis-Jenis Rentabilitas ... 51

2.1.3.3 Rasio Rentabilitas ... 53

2.1.4 Pengaruh Pengelolaan Modal Kerja dan Kebijakan Hutang Terhadap Rentabilitas ... 57

2.1.4.1 Pengaruh Pengelolaan Modal Kerja Terhadap Rentabilitas ... 57

2.1.4.2 Pengaruh Kebijakan Hutang Terhadap Rentabilitas ... 59

2.1.5 Orisinilitas Penelitian ... 60

2.2 Kerangka Pemikiran ... 67

2.3 Hipotesis ... 71

BAB III METODE PENELITIAN ... 74

3.1 Objek Penelitian ... 74

3.2 Metode Penelitian... 74

3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan ... 74

3.2.2 Operasionalisasi Variabel... 76

3.2.3 Jenis dan Sumber Data ... 78

3.2.4 Populasi dan Sampel ... 79

3.2.4.1 Populasi ... 79

3.2.4.2 Sampel ... 79

3.2.5 Teknik Pengumpulan Data ... 80


(3)

3.2.6.1 Rancangan Analisis Data ... 81

3.2.6.2 Uji Hipotesis ... 89

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 91

4.1 Gambaran Objek Penelitian ... 91

4.2 Gambaran Pengelolaan Modal Kerja dan Kebijakan Hutang PT Semen Gresik Tbk ... 92

4.2.1 Gambaran Pengelolaan Modal Kerja PT Semen Gresik Tbk ... 92

4.2.2 Gambaran Kebijakan Hutang PT Semen Gresik Tbk ... 95

4.3 Gambaran Rentabilitas PT Semen Gresik Tbk ... 97

4.4 Pengaruh Pengelolaan Modal Kerja dan Kebijakan Hutang Terhadap Rentabilitas PT Semen Gresik... 100

4.4.1 Pengaruh Pengelolaan Modal Kerja Terhadap Rentabilitas PT Semen Gresik ... 108

4.4.2 Pengaruh Kebijakan Hutang Terhadap Rentabilitas PT Semen Gresik ... 110

4.5 Temuan Hasil Penelitian ... 111

4.5.1 Temuan Hasil Penelitian Bersifat Teoritis ... 111

4.5.2 Temuan Hasil Penelitian Bersifat Empiris ... 117

4.6 Implikasi Hasil Penelitian Terhadap Pengembangan Pendidikan Manajemen Bisnis ... 120

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 124

5.1 Kesimpulan... 124

5.2 Rekomendasi ... 125

DAFTAR PUSTAKA ... 128


(4)

DAFTAR TABEL

No Tabel Judul Tabel Hal

1.1 Data Rentabilitas PT Semen Gresik ... 6

1.2 Data Pengelolaan Modal Kerja PT Semen Gresik ... 9

1.3 Data Kebijakan Hutang PT Semen Gresik ... 12

2.1 Hasil Penelitian yang Berkaitan ... 60

3.1 Operasionalisasi Variabel ... 77

3.2 Jenis dan Sumber Data ... 79

3.3 Koefisien Determinasi ... 88

4.1 Data Perputaran Persediaan PT Semen Gresik ... 93

4.2 Data Kebijakan Hutang PT Semen Gresik Tbk ... 96

4.3 Data Rentabilitas PT Semen Gresik Tbk... 98

4.4 Uji Normalitas ... 101

4.5 Coefficientsa Uji Multikolinieritas ... 103

4.6 Coefficient Correlationsa Uji Multikolinieritas... 103

4.7 Uji Durbin Waston ... 104

4.8 Coefficientsa Regresi Berganda ... 106

4.9 Uji T Pengelolaan Modal Kerja Terhadap Rentabilitas ... 108

4.10 Koefisien Determinasi Pengelolaan Modal Kerja Terhadap Rentabilitas ... 109

4.11 Uji T Kebijakan Hutang Terhadap Rentabilitas ... 110

4.12 Koefisien Determinasi Kebijakan Hutang Terhadap Rentabilitas ... 111


(5)

DAFTAR GAMBAR

No Gambar Judul Gambar Hal

1.1 Perkembangan Industri Semen ... 1

1.2 Perkembangan Rentabilitas Perusahaan Semen Nasional ... 5

2.1 Neraca Keuangan dan Keputusan Manajemen Keuangan ... 18

2.2 Kerangka Pemikiran ... 70

2.3 Paradigma Penelitian ... 71

4.1 Perkembangan Rentabilitas PT Semen Gresik Tbk ... 99

4.2 Kurva Normalitas Data ... 102

4.3 Normal P-P Plot Of Regression Standardized Residual ... 102


(6)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Laporan Keuangan PT Semen Gresik Tbk (Persero) Periode Tahun 2006-2011

Lampiran 2 : Hasil Perhitungan Regresi Linear Berganda dengan Menggunakan Bantuan Software SPSS 17.0

Lampiran 3 : Rekapitulasi Bimbingan Skripsi Lampiran 4 : Daftar Riwayat Hidup


(7)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pertumbuhan industri manufaktur setiap tahun semakin berkembang dengan baik. Salah satu sektor industri manufaktur yang cukup baik untuk dicermati adalah sektor semen. Pertumbuhan industri semen yang semakin meningkat dapat dilihat dari data perkembangan industri semen pada Gambar 1.1 berikut:

Sumber: Asosiasi Semen Indonesia (ASI) 2012

GAMBAR 1.1

PERKEMBANGAN INDUSTRI SEMEN TAHUN 2001-2011

(DALAM JUTA TON)

47.1 47.5 47.5 47.5

46.1 44.9 44.9 44.9

48.1 53

56.8

25.7 27.2

27.5 30.2

31.5 32

34.2

38.1 39.1

40.8 47.9

0 10 20 30 40 50 60

2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011


(8)

Pada Gambar 1.1 dapat dilihat bahwa perkembangan industri semen di Indonesia dari tahun 2001-2011 mengalami kenaikan. Kapasitas produksi pada tahun 2001 sebesar 47,1 juta ton naik menjadi 47,5 juta ton pada tahun 2002 hingga tahun 2004, pada tahun 2005 kapasitas mengalami penurunan yaitu menjadi 46,1 juta ton dan pada tahun 2006-2008 yaitu sebesar 44,9 juta ton. Kemudian kapasitas terus mengalami kenaikan pada tahun 2009 sebesar 48,1 juta ton, pada tahun 2010 sebesar 53 juta ton dan pada tahun 2011 mencapai 56,8 juta ton. Sedangkan untuk konsumsi semen dari tahun 2001 hingga tahun 2011 terus mengalami kenaikan, puncaknya konsumsi semen nasional mencapai 47,9 juta ton di tahun 2011 dan diprediksikan terus naik hingga tahun 2012. Berdasarkan data tersebut dapat dikatakan bahwa perkembangan industri semen di Indonesia sangat baik.

Saat ini Asosiasi Semen Indonesia (ASI) mencatat terdapat sembilan produsen semen yang beroperasi di Indonesia yang terbagi atas 5 perusahaan milik pemerintah, yaitu Semen Gresik Group (SGG) yang menguasai sekitar 45% pangsa pasar semen, serta 4 perusahaan lainnya milik swasta, yaitu Indocement yang menguasai 30% pangsa pasar, Holcim Indonesia yang menguasai 15% pangsa pasar, dan produsen semen lainnya yang terbagi atas Semen Andalas, Semen Baturaja, Semen Bosowa, dan Semen Kupang, menguasai 10% pangsa pasar secara total. Dilihat dari penguasaan pangsa pasar tersebut, terdapat tiga pelaku usaha yang mempunyai pangsa pasar sebagai market leader, yaitu SGG, Indocement dan Holcim. (Sumber: Asosiasi Semen Indonesia (ASI) 2012 dan Outlook Semen 2010)


(9)

Berdasarkan kapasitas produksinya, perusahaan semen yang mempunyai kapasitas produksi terbesar saat ini adalah PT Semen Gresik Tbk dengan kapasitas produksi sebesar 19 juta ton/tahun. Peringkat kedua adalah PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk dengan kapasitas sebesar 18,6 juta ton/tahun, sedangkan peringkat ketiga dikuasai oleh PT Holcim Indonesia Tbk dengan kapasitas produksi 9,7 juta ton/tahun. Berdasarkan struktur pasar tersebut, pasar semen Indonesia adalah pasar oligopoli. Hal tersebut dapat di lihat dari hasil penjualan perusahaan. (Sumber: Asosiasi Semen Indonesia 2012)

Menurut Panggah Susanto, Direktur Jenderal (Dirjen) Basis Industri Manufaktur Kementerian Perindustrian menyatakan bahwa pada tahun 2012, penjualan semen akan tumbuh 10% dibanding tahun 2011. Selanjutnya Urip Timuryono, Ketua Umum ASI menjelaskan, ada dua pendorong utama kenaikan penjualan semen yaitu karena pertumbuhan industri properti mendorong 30% kenaikan permintaan semen sedangkan pembangunan infrastruktur menyokong 70% kenaikan permintaan semen. (Sumber: Asosiasi Semen Indonesia (ASI) 2012 dan Tribunnews.com, Desember 2011)

Kegiatan penjualan adalah salah satu faktor penentu atas perolehan laba yang optimal. Karena laba akan timbul jika penjualan produk lebih besar dibandingkan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan. Hasil penjualan perusahaan tersebut akan berpengaruh terhadap keuntungan yang akan diperoleh perusahaan. Semakin tinggi penjualan maka semakin tinggi pula laba yang diperoleh perusahaan.


(10)

Pada umumnya suatu perusahaan didirikan bertujuan untuk mendapatkan laba dimana tingkat laba dapat dijadikan tolak ukur bagi perkembangan perusahaan. Tingkat laba tersebut dapat dicapai apabila seluruh elemen dalam perusahaan berjalan secara efektif sesuai dengan fungsinya masing-masing. Untuk mengukur tingkat kemampuan suatu perusahaan dalam memperoleh laba, dapat digunakan rasio rentabilitas.

Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu disebut rentabilitas. Menurut Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti (2006:72), “Rentabilitas adalah rasio yang mengukur kemampuan aktiva perusahaan memperoleh laba dari operasi perusahaan”. Menurut Bambang Riyanto (2008:28) “Rentabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut.”

Sedangkan menurut Sofyan Syafri Harahap (2008:304) bahwa:

Rasio Rentabilitas atau disebut juga Profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya.

Berdasarkan asumsi tersebut maka rentabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan dengan menggunakan sumber daya yang dimilikinya.

Rasio rentabilitas digunakan untuk mengukur efektifitas manajemen berdasarkan hasil pengembalian yang dihasilkan dari pinjaman dan investasi serta mengukur apakah perusahaan mampu menghasilkan keuntungan atau tidak. Rasio ini terdiri dari rasio profit margin, return on investment (ROI), dan return on


(11)

salah satunya adalah Return On Investment (ROI). Dalam penelitian ini penulis menggunakan ROI untuk mengukur rentabilitas yaitu mengukur kemampuan perusahaan dengan membandingkan laba serta aktiva perusahaan.

Berikut ini data perkembangan rentabilitas rata-rata perusahaan semen dalam negeri dalam kurun waktu 6 tahun terakhir, dari tahun 2006-2010 :

Sumber: Laporan Keuangan Perusahaan Semen Nasional (Data diolah)

GAMBAR 1.2

PERKEMBANGAN RENTABILITAS PERUSAHAAN SEMEN NASIONAL TAHUN 2006-2010

Berdasarkan Gambar 1.2 dapat dilihat perkembangan rentabilitas PT. Indocement cukup baik, penurunan hanya terjadi pada tahun 2011 yaitu sebesar 21,01% di tahun 2010 menjadi 19,84% di tahun 2011. PT Holcim Indonesia mengalami fluktuasi yaitu penurunan di tahun 2007 sebesar 2,35% dan 2010 sebesar 7,94% namun pada tahun 2011 kembali mengalami kenaikan menjadi sebesar 9.71%. Sedangkan PT. Semen Gresik yang merupakan market leader di industri semen mengalami penurunan rentabilitas di tahun 2010 dan 2011 yaitu

17.28% 20.85% 23.80% 25.68% 23.34% 19.96% 6.18% 7.80% 15.46%

20.69% 21.01% 19.84%

2.49% 2.35% 3.44% 12.33% 7.94% 9.71% 0% 5% 10% 15% 20% 25% 30%

2006 2007 2008 2009 2010 2011


(12)

masing-masing sebesar 23,34% dan 19,96% di tengah perkembangan industri semen yang semakin meningkat. Oleh sebab itu PT. Semen Gresik perlu meningkatkan kinerja perusahaannya.

Perusahaan tentunya mengharapkan agar perusahaannya dapat terus meningkatkan laba pada setiap tahunnya sehingga mampu menjamin kestabilan tingkat rentabilitasnya. Akan tetapi pada kenyataannya tidak setiap tahun PT. Semen Gresik dapat mengalami peningkatan laba, tentunya perubahan tersebut akan mempengaruhi kestabilan rentabilitas suatu perusahaan. Pada dua tahun terakhir rentabilitas justru mengalami penurunan.

Berikut ini data perubahan rentabilitas PT. Semen Gresik dari tahun 2006-2011 :

TABEL 1.1

DATA RENTABILITAS PT SEMEN GRESIK (PERSERO) TBK TAHUN 2006-2011

(DALAM JUTAAN RUPIAH)

Tahun Net Profit After

Taxes Total Asset

Rentabilitas (dalam persen [%])

2006 1,295,520 7,496,419 17.28%

2007 1,775,408 8,515,227 20.85%

2008 2,523,544 10,602,963 23.80%

2009 3,326,487 12,951,308 25.68%

2010 3,633,219 15,562,998 23.34%

2011 3,925,441 19,661,602 19.96%

Sumber : Laporan Keuangan PT. Semen Gresik Tbk. (Data diolah)

Berdasarkan Tabel 1.1 dapat terlihat bahwa dalam kurun waktu 2 tahun terakhir PT. Semen Gresik mengalami penurunan tingkat rentabilitas perusahaan. Penurunan tersebut menunjukkan adanya kinerja keuangan perusahaan yang menurun, dengan demikian kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba juga ikut menurun.


(13)

Rentabilitas PT. Semen Gresik yang menurun akan berdampak pada perkembangan perusahaan pada masa yang akan datang. Dalam 2 tahun terakhir menunjukkan kondisi rentabilitas perusahaan mengalami penurunan. Untuk mengukur keberhasilan perusahaan dalam upaya mewujudkan operasi perusahaan yang efisien dalam menghasilkan laba, tidak hanya dapat dilihat dari besar kecilnya jumlah laba yang diperoleh, tetapi dapat dilihat dari rentabilitasnya. Rentabilitas menunjukkan perbandingan antara laba yang dihasilkan perusahaan dengan aktiva atau modal yang dipergunakan untuk menghasilkan laba tersebut. Rentabilitas yang tinggi menunjukkan semakin efektif perusahaan dalam menjalankan aktivitas operasinya, yang mengartikan bahwa perusahaan memiliki kemampuan yang besar dalam menghasilkan laba.

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi rentabilitas suatu perusahaan. Menurut Lukman Syamsuddin (2007:59) “Faktor-faktor tersebut antara lain adalah: volume penjualan, modal kerja, total aktiva, modal sendiri dan faktor lainnya”. Sedangkan menurut Munawir (2007:89) menyatakan bahwa: “Salah satu bentuk dari rasio rentabilitas dimaksudkan untuk mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasi perusahaan untuk menghasilkan keuntungan”.

Dari pernyataan tersebut maka dapat dikatakan bahwa perusahaan harus memanfaatkan aktiva yang dimiliki perusahaan sebaik-baiknya. Salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah melakukan pengelolaan modal kerja, karena pengelolaan modal kerja mempunyai peran penting dalam operasi perusahaan. Perusahaan harus mampu mengelola modal kerja dengan baik untuk dapat


(14)

mengoptimalkan rentabilitas, karena sebagian besar sumber daya yang dimiliki perusahaan tertanam dalam modal kerja, dimana modal kerja tersebut harus mampu membiayai pengeluaran-pengeluaran untuk kegiatan operasi perusahaan sehari-hari.

Pengelolaan modal kerja adalah kegiatan yang mencakup seluruh fungsi manajemen atas aktiva lancar dan kewajiban jangka pendek perusahaan. Modal kerja merupakan dana yang tertanam dalam aktiva lancar perusahaan yang digunakan untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan sehari-hari misalnya untuk membeli bahan baku atau barang dagangan, membayar upah buruh dan gaji karyawan, dan biaya lainnya.

Modal kerja sebaiknya tersedia dalam jumlah yang cukup sehingga dapat memungkinkan perusahaan berfungsi secara ekonomis, tidak mengalami kesulitan untuk memperoleh barang dan jasa yang diperlukan untuk beroperasi. Modal kerja yang berlebihan menunjukkan adanya dana yang tidak produktif dimana dana yang tersedia tidak dipergunakan secara efektif, sebaliknya kekurangan modal kerja akan menimbulkan hilangnya kesempatan untuk memperoleh laba karena perusahaan kekurangan modal kerja untuk memperluas penjualan. Pengelolaan modal kerja tersebut dapat diukur dengan rasio perputaran modal kerja (working

capital turnover), perputaran piutang (receivables turnover), dan perputaran

persediaan (inventory turnover).

Berikut ini data pengelolaan modal kerja PT Semen Gresik selama 6 tahun terakhir yaitu dari tahun 2006-2011 :


(15)

TABEL 1.2

DATA PENGELOLAAN MODAL KERJA PT SEMEN GRESIK (PERSERO) TBK

TAHUN 2006-2011

Tahun

Rentabilitas (dalam persen

[%])

Working Capital Turnover

Receivables Turnover

Inventory Turnover

2006 17.28% 3.24 7.77 5.26

2007 20.85% 2.51 8.18 5.34

2008 23.80% 2.45 8.04 4.33

2009 25.68% 2.43 9.99 5.41

2010 23.34% 2.97 8.16 4.64

2011 19.96% 3.44 8.82 4.43

Sumber : Laporan Keuangan PT. Semen Gresik Tbk. (Data diolah)

Berdasarkan Tabel 1.2 dapat dilihat bahwa pengelolaan modal kerja yang diukur menggunakan rasio perputaran modal kerja (working capital turnover) dan perputaran piutang (receivables turnover) pada PT. Semen Gresik mengalami fluktuasi yang cenderung meningkat. Sedangkan perputaran persediaan (inventory

turnover) mengalami fluktuasi yang cenderung menurun.

Dari ketiga pengukur modal kerja pada PT. Semen Gresik adalah perputaran persediaan (inventory turnover) yang paling mempengaruhi tingkat rentabilitas, hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.2 dimana ada penurunan perputaran persediaan pada tahun 2009 dari 5.41x menjadi sebesar 4,64x pada tahun 2010 dan pada tahun 2011 menjadi sebesar 4.43x yang disertai penurunan rentabilitas pada kedua tahun tersebut. Oleh sebab itu penulis menggunakan perputaran persediaan (inventory turnover) sebagai alat ukur pengelolaan modal kerja.

Persediaan merupakan unsur dari aktiva lancar yang merupakan unsur yang aktif dalam operasi perusahaan. Menurut Freddy Rangkuti (2007:4)


(16)

Persediaan barang atau inventory sebagai elemen utama dari modal kerja merupakan aktiva yang selalu dalam keadaan berputar, dimana secara terus-menerus mengalami perubahan”.

Sedangkan menurut Lukman Syamsuddin, (2007:280) menyatakan bahwa: Untuk meminimalkan kebutuhan operating cash maka perputaran persediaan atau inventory turnover harus diperbesar karena dengan semakin cepatnya perputaran persediaan berarti semakin kecil modal yang harus diinvestasikan dalam persediaan, hal ini bertujuan agar perusahaan dapat mencapai tingkat rentabilitas yang stabil.

Dari asumsi diatas dapat dikatakan bahwa dengan adanya pengelolaan persediaan yang baik, maka perusahaan dapat meningkatkan rentabilitas perusahaan. Semakin tinggi perputaran persediaan maka semakin tinggi biaya yang dapat ditekan sehingga semakin besar perolehan laba suatu perusahaan. Atau dapat dikatakan juga bahwa semakin cepat perputaran persediaan maka semakin baik pengelolaan modal kerjanya yang nantinya akan meningkatkan rentabilitas perusahaan.

Perusahaan membutuhkan sumber dana dalam menjalankan operasinya. Dana tersebut dapat diperoleh dari sumber internal dan sumber eksternal. Sumber internal adalah dana yang berasal dari dalam perusahaan, dimana pemenuhan kebutuhan modal diambil dari dana yang dihasilkan oleh perusahaan sendiri. Sumber eksternal yaitu dana yang berasal dari luar perusahaan dengan cara meminjam kepada kreditur berupa hutang. Perkembangan ekonomi disertai perekonomian yang sulit serta tuntutan perkembangan usaha menyebabkan dana yang berasal dari dalam perusahaan tersebut tidak cukup untuk memenuhi


(17)

kebutuhannya. Oleh karena itu, perusahaan berusaha mencari tambahan dana yang berasal dari sumber eksternal.

Hutang merupakan dana yang berasal dari sumber eksternal yang digunakan untuk membiayai kegiatan perusahaan dimana harus dibayar kembali pada waktu yang ditentukan. Perolehan dana oleh perusahaan dengan menggunakan hutang harus dikelola dengan baik karena penggunaan hutang mempunyai konsekuensi yang pasti berupa kewajiban finansial dalam hal membayar angsuran pokok dan angsuran bunga. Untuk menilai sejauh mana perusahaan menggunakan hutangnya dapat digunakan rasio hutang.

Menurut Lukman Syamsuddin (2007:540) bahwa: “Rasio hutang mengukur berapa besar aktiva perusahaan yang dibiayai oleh kreditur. Semakin tinggi rasio hutang semakin besar jumlah modal pinjaman yang digunakan di dalam menghasilkan keuntungan bagi perusahaan”.

Salah satu rasio hutang tersebut adalah rasio hutang terhadap total aktiva (debt to total asset ratio). Eugene F Brigham and Joel F.Houston (2009:93) menyatakan bahwa “The high of debt ratio (debt to total assets) indicates increase large of debt used to fund assets. Use of large debt will result to high interest

expense which the interest expense will reduce net income thus result in low profit

margin”.

Pernyataan tersebut diartikan bahwa rasio hutang (debt to total asset) yang tinggi menunjukkan semakin besar hutang yang digunakan untuk mendanai aktiva. Penggunaan hutang yang besar akan mengakibatkan beban bunga yang tinggi dimana beban bunga tersebut akan menurunkan laba bersih sehingga


(18)

mengakibatkan profit margin menjadi rendah. Menurut Bambang Riyanto (2008:37) “Profit margin yang rendah akan menurunkan tingkat rentabilitas”. Dari asumsi tersebut dapat dikatakan bahwa rasio hutang berpengaruh terhadap rentabilitas.

Berikut ini data kebijakan hutang yang diukur menggunakan rasio debt to

total asset pada PT. Semen Gresik dari tahun 2006-2011:

TABEL 1.3

DATA KEBIJAKAN HUTANG PT SEMEN GRESIK (PERSERO) TBK TAHUN 2006-2011

(DALAM JUTAAN RUPIAH)

Tahun Total Hutang Total Aktiva Rasio Hutang [dalam persen (%)]

2006 1,915,243 7,496,419 25.55

2007 1,795,640 8,515,227 21.09

2008 2,429,249 10,602,964 22.91

2009 2,633,214 12,951,308 20.33

2010 3,423,246 15,562,998 21.99

2011 5,046,506 19,661,603 25.67

Sumber : Laporan Keuangan PT. Semen Gresik Tbk. (Data diolah)

Berdasarkan Tabel 1.3 dapat dilihat bahwa rasio kebijakan hutang (Debt to

total asset) PT. Semen Gresik pada tahun 2006-2011 mengalami fluktuasi, pada

tahun 2006 sebesar 25.55% turun menjadi sebesar 21.09% pada tahun 2007. Pada tahun 2008 naik menjadi sebesar 22.91%, pada tahun 2009 mengalami penurunan kembali yaitu sebesar 20.33% kemudian pada tahun 2010 mengalami kenaikan menjadi sebesar 21.99% dan pada tahun 2011 hutang kembali naik yaitu sebesar 25.67%. Selama 6 tahun terakhir rasio kebijakan hutang PT. Semen Gresik mengalami fluktuasi yang cenderung mengalami kenaikan.

Rasio kebijakan hutang yang digunakan dalam penelitian ini adalah (debt


(19)

perusahaan atau dengan kata lain menunjukkan sejauh mana aktiva yang dimiliki perusahaan didanai dengan hutang. Hutang yang semakin besar akan menyebabkan tingginya beban yang berakibat pada penurunan laba dan pada akhirnya akan mempengaruhi tingkat rentabilitas perusahaan.

Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka peneliti perlu untuk melakukan penelitian mengenai “Analisis Pengelolaan Modal Kerja dan Kebijakan Hutang Terhadap Rentabilitas Pada PT. Semen Gresik Tbk.”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat dikatakan bahwa rentabilitas PT. Semen Gresik dalam 6 tahun terakhir telah menunjukkan adanya penurunan kinerja perusahaan ditengah meningkatnya kinerja industri semen.

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi rentabilitas suatu perusahaan. Menurut Lukman Syamsuddin (2007:59) “faktor-faktor tersebut antara lain adalah: volume penjualan, modal kerja, total aktiva, modal sendiri dan faktor lainnya”.

Dalam penelitian ini dinyatakan bahwa pengelolaan modal kerja dan kebijakan hutang sebagai salah satu faktor penyebab terjadinya penurunan rentabilitas perusahaan. Oleh karena itu perlu adanya pengelolaan modal kerja dan kebijakan hutang yang baik. Pengelolaan modal kerja dan kebijakan hutang yang baik akan mempercepat proses perusahaan untuk memperoleh laba yang nantinya akan berpengaruh terhadap tingkat rentabilitas PT. Semen Gresik. Sebaliknya jika


(20)

pengelolaannya kurang baik maka laba yang diharapkan perusahaan tidak akan maksimal yang nantinya akan menurunkan tingkat rentabilitas PT. Semen Gresik.

Dalam penelitian ini penulis hanya memilih satu faktor yang mempengaruhi rentabilitas yang diukur dengan ROI sebagai variabel terikat (dependent variable). Sebagai variabel bebas (independent variable) pengelolaan modal kerja diukur dengan perputaran persediaan (inventory turnover) sedangkan kebijakan hutang diukur dengan (debt to total asset). Hal ini disebabkan karena keterbatasan penulis berupa keterbatasan pengetahuan, biaya, tenaga dan waktu dalam melakukan penelitian.

Berdasarkan latar belakang penelitian dan identifikasi masalah, maka yang menjadi tema sentral masalah dalam penelitian ini diuraikan sebagai berikut:

PT. Semen Gresik mengalami penurunan tingkat rentabilitas, penurunan terjadi pada dua tahun terakhir yaitu pada 2010 dan 2011. Salah satu faktor yang menyebabkan turunnya rentabilitas dalam penelitian ini adalah menurunnya pengelolaan modal kerja dan naiknya kebijakan hutang. Pada laporan keuangan PT Semen Gresik periode tahun 2006-2011, pengelolaan modal kerja yang diukur menggunakan rasio perputaran persediaan mengalami fluktuasi yang cenderung mengalami penurunan. Semakin cepat perputaran persediaan menunjukkan semakin efektif pengelolaan modal kerja yang berdampak pada meningkatnya rentabilitas. Selanjutnya kebijakan penggunaan hutang PT. Semen Gresik dari tahun 2006-2011 mengalami kenaikan di tahun 2008, 2010, dan 2011. Hutang yang terlalu besar akan mempengaruhi penurunan laba dan tingkat rentabilitas perusahaan.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah :


(21)

1. Bagaimana gambaran pengelolaan modal kerja pada PT. Semen Gresik Tbk periode 2006-2011.

2. Bagaimana gambaran kebijakan hutang pada PT. Semen Gresik Tbk periode 2006-2011.

3. Bagaimana gambaran tingkat rentabilitas pada PT. Semen Gresik Tbk periode 2006-2011.

4. Seberapa besar pengaruh pengelolaan modal kerja terhadap tingkat rentabilitas pada PT. Semen Gresik Tbk periode 2006-2011.

5. Seberapa besar pengaruh kebijakan hutang terhadap tingkat rentabilitas pada PT. Semen Gresik Tbk periode 2006-2011.

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah penelitian di atas, maka penulis merumuskan beberapa tujuan penelitian untuk memperoleh hasil temuan sebagai berikut :

1. Gambaran pengelolaan modal kerja pada PT. Semen Gresik Tbk periode 2006-2011.

2. Gambaran kebijakan hutang pada PT. Semen Gresik Tbk periode 2006-2011. 3. Gambaran tingkat rentabilitas pada PT. Semen Gresik Tbk periode

2006-2011.

4. Besar pengaruh pengelolaan modal kerja terhadap tingkat rentabilitas pada PT. Semen Gresik Tbk periode 2006-2011.


(22)

5. Besar pengaruh kebijakan hutang terhadap tingkat rentabilitas pada PT. Semen Gresik Tbk periode 2006-2011.

1.5 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan dapat memberikan sumbangan baik secara teoritis dan praktis sebagai berikut:

1. Kegunaan Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam aspek teoritis (keilmuan) yaitu bagi perkembangan ilmu manajemen keuangan, khususnya mengenai pengelolaan modal kerja, kebijakan hutang, dan rentabilitas.

2. Kegunaan Praktis 1) Bagi Penulis

Penelitian ini dapat menambah pengetahuan mengenai manajemen modal kerja dan hutang serta dapat mengetahui aplikasi pelaksanaan pengelolaan modal kerja dan kebijakan hutang terhadap rentabilitas pada suatu perusahaan.

2) Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi perusahaan dalam merumuskan kebijakan dan pengambilan keputusan dalam mengelola dan mengendalikan modal kerja serta kebijakan hutang untuk meningkatkan rentabilitas perusahaan.


(23)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1.Objek Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan manajemen keuangan khususnya mengenai modal kerja, hutang dan rentabilitas. Adapun yang menjadi objek penelitian sebagai variabel bebas atau independent variable (X1) dalam penelitian ini adalah pengelolaan modal kerja dan variabel bebas atau independent variable (X2) adalah kebijakan hutang, sedangkan yang menjadi variabel terikatnya (dependent variable) adalah rentabilitas. Adapun objek penelitian ini adalah laporan keuangan PT Semen Gresik 2006-2011.

Berdasarkan objek penelitian tersebut, maka akan dianalisis mengenai pengaruh pengelolaan modal kerja dan kebijakan hutang terhadap rentabilitas pada PT Semen Gresik Tbk.

3.2.Metode Penelitian

3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan

Dalam melakukan sebuah penelitian, agar mempermudah langkah-langkah penelitian sehingga masalah dapat diselesaikan maka seorang peneliti perlu menetapkan terlebih dahulu metode penelitian yang akan digunakan.

Menurut Sugiyono (2008:2) “Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan


(24)

tertentu”. Berdasarkan variabel-variabel yang diteliti maka jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif.

Sugiyono (2008:206):

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

Sedangkan metode deskriptif menurut Suryana, dkk (2005:6) yaitu:

“Metode deskriptif merupakan metode yang digunakan untuk mendeskripsikan ciri-ciri, unsur-unsur, sifat-sifat suatu fenomena”. Melalui jenis penelitian deskripsi maka dapat diperoleh deskripsi mengenai: (1) Gambaran tingkat rasio modal kerja, (2) Gambaran tingkat rasio hutang, (3) Gambaran tingkat rentabilitas. Kegiatan penelitian deskriptif melibatkan pengumpulan data yang digunakan untuk mendeskripsikan ciri-ciri, unsur-unsur, sifat-sifat suatu fenomena biasanya dalam bentuk kuantitatif/tabel ataupun kualitatif.

Sedangkan penelitian verifikatif menurut pendapat Suharsimi Arikunto (2009:8) ”Penelitian verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan”. Pengumpulan data yang dimaksud ialah data rentabilitas.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis data sekunder, yaitu dengan mengolah data yang telah dikumpulkan oleh pihak tertentu atau oleh lembaga pengumpul data yang berupa data kuantitatif yaitu modal kerja, hutang dan pengaruhnya terhadap rentabilitas. Maka desain penelitian yang digunakan adalah time series design. Time series design adalah desain penelitian yang bermaksud untuk mengetahui kestabilan dan kejelasan suatu keadaan, yang tidak


(25)

menentu dan tidak konsisten (Sugiyono, 2009:78). Dalam penelitian ini peneliti memfokuskan pada modal kerja dan hutang yang mempengaruhi rentabilitas PT Semen Gresik tahun 2006-2011.

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Penelitian ini memiliki variabel-variabel yang akan diteliti yang bersifat saling mempengaruhi. Dalam hal ini, variabel-variabel tersebut juga dapat disebut sebagai objek penelitian. Menurut Suharsimi Arikunto (2009:96) “Variabel adalah objek penelitian atau apa yang akan menjadi titik perhatian suatu penelitian”.

Sedangkan menurut Sugiyono (2009:58):

Variabel penelitian adalah suatu atribut seseorang, atau objek, yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain dan ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Berdasarkan kerangka pemikiran dan hipotesis maka dalam penelitian ini membahas tiga variabel, yaitu pengelolaan modal kerja dan kebijakan hutang sebagai variabel bebas (independent variable) dan rentabilitas sebagai variabel terikat (dependent variable). Untuk lebih jelasnya mengenai operasionalisasi variabel penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut ini :


(26)

TABEL 3.1

OPERASIONALISASI VARIABEL

Variabel Konsep Indikator Pengukuran Skala

Modal Kerja

Inventory Turnover

(X1)

Perputaran persediaan atau

inventory turnover

merupakan rasio antara jumlah harga

pokok barang yang dijual dengan nilai

rata-rata yang dimiliki oleh perusahaan. Perputaran ini menunjukkan berapa kali jumlah persediaan barang dagangan diganti dalam satu tahun (dijual atau diganti).

(Suad Husnan, 2006:75)  Harga Pokok Penjualan  Persediaan Rata-rata � = � � � � Rasio Hutang (X2)

Rasio hutang (Debt

to total asset)

menekankan pada peran penting pendanaan hutang bagi perusahaan dengan menunjukkan persentase aktiva perusahaan yang didukung oleh pendanaan hutang

(James C. Van Horne, 2005:209).  Total Kewajiban  Total Aktiva �� = � /�� �� � �� Rasio Rentabilitas (Y) Rentabilitas menunjukkan perbandingan antara

laba usaha dengan aktiva atau modal yang menghasilkan

laba tersebut dan dinyatakan dalam persentase. Dengan

 Laba Setelah Pajak  Total Aset

�= � �

�� × 100%


(27)

kata lain rentabilitas adalah kemampuan

suatu perusahaan dengan seluruh modal yang bekerja

didalamnya untuk menghasilkan laba. (Bambang Riyanto,

2008:36)

Sumber: Berdasarkan Berbagai Referensi Buku.

3.2.3 Jenis dan Sumber Data

Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan informasi mengenai data. Menurut Sugiyono (2009:137) sumber data terbagi menjadi dua yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder, penjelasan keduanya adalah sebagai berikut :

Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen.

Penelitian ini menggunakan data kuantitatif berupa data sumber yang merupakan data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi berupa publikasi. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.

Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan. Data sekunder yang diperlukan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan PT Semen Gresik tahun 2006 sampai tahun 2011. Untuk lebih jelasnya mengenai data dan sumber yang digunakan dalam penelitian ini, maka peneliti mengumpulkan dan menyajikannya dalam tabel berikut:


(28)

TABEL 3.2

JENIS DAN SUMBER DATA

No Jenis Data Sumber Data

1 Profil Perusahaan Website PT Semen Gresik

2 Neraca Periode 2006-2011 Website PT Semen Gresik (Laporan Keuangan tahunan)

3 Laporan Laba-Rugi Periode 2006-2011 Website PT Semen Gresik (Laporan Keuangan tahunan)

4 Rasio Keuangan periode 2006-2011 Website PT Semen Gresik (Laporan Keuangan tahunan) Sumber : www.semengresik.com/ina/

3.2.4 Populasi dan Sampel 3.2.4.1Populasi

Menurut Sugiyono (2008:80) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Berdasarkan pengertian di atas, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah Laporan Keuangan PT Semen Gresik periode 2006-2011.

3.2.4.2Sampel

Menurut Suharsimi Arikunto (2009:131) “Sampel adalah sebagian atau

wakil populasi yang diteliti”. Sedangkan menurut Sugiyono (2008:81) “Sampel

adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.

Berdasarkan pengertian di atas, maka yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah Laporan Keuangan PT Semen Gresik periode 2006-2011.


(29)

3.2.5 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2009:402) “Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian

adalah mendapatkan data”.

Berdasarkan sumber datanya, pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer, dan sumber sekunder. Menurut Sugiyono (2009:402) “Sumber Primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data”.

Menurut Sugiyono (2009:402), “Jika dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan observasi (pengamatan), interview (wawancara), kuesioner (angket), dokumentasi dan gabungan keempatnya”.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode studi pustaka dan metode dokumentasi. Metode studi pustaka dilakukan dengan mengumpulkan data informasi dari artikel, jurnal, literatur, dan hasil penelitian terdahulu yang digunakan untuk mempelajari dan memahami literatur yang memuat pembahasan yang berkaitan dengan penelitian.

Menurut Sugiyono (2009:442) “Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumentasi dapat berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang”. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi ini, peneliti menyelidiki arsip-arsip tertulis seperti laporan keuangan perusahaan dan dokumen lain dalam perusahaan yang relevan dengan kepentingan penelitian.


(30)

Berdasarkan teknik tersebut, penulis mengumpulkan data dokumentasi berupa laporan keuangan PT Semen Gresik.

3.2.6 Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis 3.2.6.1Rancangan Analisis Data

Data yang akan diperoleh adalah berupa data laporan keuangan PT Semen Gresik dalam 6 tahun terakhir. Teknik analisis data merupakan suatu cara untuk mengukur, mengolah dan menganalisis data tersebut.

Menurut Sugiyono (2009:427) menyatakan bahwa:

Analisis data adalah proses mencari dan menyususun secara sistematis data diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.

Teknik analisis data merupakan salah satu kegiatan penelitian berupa proses penyusunan dan pengelolaan data guna menafsir data yang telah diperoleh dari laporan. Tujuan analisis data adalah menyederhanakan atau mengubah ke dalam bentuk yang lebih sederhana untuk lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan.

1. Analisis Data Variabel yang Diteliti

Data berupa laporan keuangan tahunan PT Semen Gresik yang telah dihitung kinerja keuangannya yang diukur dari beberapa rasio dan kemudian dianalisis sebelum diuji hipotesisnya. Perhitungan dari rasio-rasio tersebut dijelaskan sebagai berikut :


(31)

a. Menghitung Pengelolaan Modal Kerja (X1)

Perhitungan pengelolaan modal kerja menggunakan rasio perputaran persediaan yang dapat dirumuskan sebagai berikut :

Sumber : Lukman Syamsuddin (2007:47) b. Menghitung Kebijakan Hutang (X2)

Perhitungan kebijakan hutang menggunakan rasio debt to total Asset dapat dirumuskan sebagai berikut :

Sumber: Kasmir (2011:156) c. Menghitung Tingkat Rentabilitas (Y)

Perhitungan rentabilitas yang diukur dengan Return on Investment (ROI) dapat dirumuskan sebagai berikut :

Sumber: Lukman Syamsuddin (2007:63)

2. Analisis Data Pengaruh Variabel X terhadap Variabel Y A. Analisis Regresi Linier Ganda

Analisis regresi digunakan untuk memprediksi seberapa jauh perubahan nilai variabel dependent, bila nilai variabel independent berubah-ubah atau naik turun. Sugiyono (2008:279) mengemukakan bahwa:

� = �

� �

�� = � /�� �� �

��

�= � �


(32)

Analisis regresi linier digunakan oleh peneliti, bila penelitian bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen, bila variabel independennya sebagai faktor prediktor dimanipulasi (naik turunkan nilainya)

Analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier ganda, karena penelitian ini menganalisis lebih dari dua variabel. Teknik regresi ini bermanfaat untuk membuat keputusan apakah naik dan menurunnya variabel dependent dapat dilakukan melalui peningkatan variabel

independent atau tidak. Analisis ini digunakan untuk menentukan seberapa besar

pengaruh variabel independent (X) yaitu pengelolaan modal kerja (X1) dan kebijakan hutang (X2) terhadap variabel dependent (Y) yaitu tingkat rentabilitas.

Sebelum sebuah model regresi digunakan, harus memenuhi beberapa uji asumsi yang disebut asumsi klasik. Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui ketepatan data yang digunakan dalam penelitian.

Menurut Singgih Santoso (2009:342):

Sebuah model regresi ganda akan digunakan untuk melakukan peramalan, sebuah model yang baik adalah model dengan kesalahan peramalan yang seminimal mungkin. Karena itu, sebuah model sebelum digunakan seharusnya memenuhi beberapa asumsi yang biasa disebut asumsi klasik. Penggunaan analisis regresi dalam statistik harus bebas dari asumsi-asumsi klasik. Adapun pengujian asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas, uji multikolinearitas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi.

1. Uji Normalitas

Menurut Erlina (2008:102), ”Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui


(33)

normal. Pengujian ini diperlukan karena untuk melakukan uji t dan uji F

mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal”.

Menurut Ghozali (2006:112), ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis analisis grafik dan statistik.

a. Analisis Statistik

Uji statistik yang digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik Kolmogorov Smirnov (K-S). Pedoman pengambilan keputusan rentang data tersebut mendekati atau merupakan distribusi normal berdasarkan uji Kolmogorov Smirnov dapat dilihat dari:

a) Nilai sig. Atau signifikan atau probabilitas <0,05, maka distribusi data adalah tidak normal.

b) Nilai sig. Atau signifikan atau probabilitas > 0,05, maka distribusi data adalah normal.

b. Analisis Grafik

Untuk melihat normalitas data dapat dilakukan dengan melihat histogram atau pola distribusi data. Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari nilai residualnya.

a) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka memenuhi asumsi normalitas.


(34)

b) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka tidak memenuhi asumsi normalitas.

2. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel bebas (independen). Jika terjadi korelasi, berarti terjadi masalah multikolinieritas (Imam Ghozali, 2006:91).

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi sempurna atau mendekati sempurna diantara variabel independen. Untuk melihat ada atau tidaknya multikolinieritas dalam model regresi dilihat dari nilai tolerance dan lawannya Variance Inflation Factor (VIF). Batasan yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya mutikolineritas adalah nilai Tolerence < 0,10 atau VIF > 10 (Imam Ghozali, 2006:91).

Konsekuensi adanya multikolinieritas yaitu korelasi variabel tidak tertentu dan kesalahan menjadi sangat besar atau tak terhingga.

Kriteria pengujian multikolinieritas antara lain :

a. Jika nilai tolerance lebih kecil dari 0,10 dan VIF (Variance Inflation

Factor) lebih besar dari 10, maka terjadi multikolinieritas.

b. Jika nilai tolerance lebih besar dari 0,10 dan VIF lebih kecil dari 10, maka tidak terjadi multikolinieritas.

3. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan


(35)

pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi maka akan dinamakan ada

problem autokorelasi. Model regresi yang baik seharusnya bebas dari

autokorelasi. Deteksi adanya autokorelasi yaitu dengan menggunakan uji Durbin-Watson (DW-test) yaitu dengan mengamati nilai D.W statistik hasil perhitungan SPSS.

Menurut Wahid Sulaiman (2004:89) kriteria batasan autokorelasi adalah sebagai berikut :

a. 1,65 < DW < 2,35 maka tidak terjadi autokorelasi

b. 1,21 < DW < 1,65 atau 2,35 < DW < 2,79 maka tidak dapat disimpulkan c. DW < 1,21 atau DW > 2,79 maka terjadi autokorelasi

4. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Erlina (2008:106), “uji heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain”. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dilakukan karena kebanyakan data

crosssection mengandung situasi heteroskedastisitas karena data ini menghimpun

data yang mewakili berbagai ukuran.

Heteroskedastisitas adalah varian residual yang tidak konstan pada regresi sehingga akurasi hasil prediksi menjadi meragukan. Model statistik yang baik adalah yang homoskedastisitas (tidak heteroskedastisitas). Untuk melihat ada tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan mengamati grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel terikat dengan residualnya.


(36)

Menurut Imam Ghozali (2006:105) deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot dengan dasar analisis:

a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas,

b. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh dari Pengelolaan Modal Kerja (Inventory Turnover) serta Kebijakan Hutang (Debt

to Total Assets Rasio) terhadap Rentabilitas. Persamaan regresi linier yang dipakai

adalah sebagai berikut :

(Sumber: Sugiyono, 2008:283)

Dimana :

Y = Rentabilitas a = Konstanta

X1 = Pengelolaan Modal Kerja (Inventory Turnover) X2 = Kebijakan Hutang (Debt to Total Assets Ratio) b1,2 = Koefisien regresi variabel X1,2

e = error


(37)

B. Koefisien Determinasi

Analisis koefisien determinasi atau multikorelasi bertujuan untuk menentukan besarnya pengaruh antara pengelolaan modal kerja serta kebijakan hutang terhadap tingkat rentabilitas. Korelasi determinasi merupakan kuadrat dari koefisien korelasi (R2). Hal tersebut muncul dari anggapan bahwa semakin tinggi derajat hubungan yang ada cenderung diakibatkan oleh adanya pengaruh dari salah satu atau beberapa faktor yang kuat pula. Sehingga kecenderungannya, semakin kuat derajat hubungan maka akan semakin kuat pula pengaruh yang ada. Besarnya koefisien determinasi dirumuskan sebagai berikut :

Sumber: Sugiyono,2009:231 Keterangan :

KD = Nilai koefisien Determinan R = Nilai koefisien korelasi

Nilai koefisiensi penentu berada di antara 0 - 100%. Jika nilai koefisien penentu makin mendekati 100% berarti semakin kuat pengaruh variabel

independent terhadap variabel dependent. Sehingga dibuat pedoman interpretasi

koefisien penentu sebagai berikut :

TABEL 3.3

KOEFISIEN DETERMINASI

Interval Koefisien Tingkat Pengaruh

0-19,99% Sangat lemah

20%-39,99% Lemah

40%-59,99% Sedang

60%-79,99% Kuat

80%-100% Sangat Kuat

Sumber : Sugiyono (2009:214)


(38)

3.2.6.2Uji Hipotesis

Hipotesis diuji dengan analisis regresi linier berganda untuk menganalisis pengaruh variabel independen terhadap dependen. Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak, digunakan uji t (t-test).

Uji t (t-test) dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Hipotesis yang akan dibuktikan dalam penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya pengaruh modal kerja dan hutang terhadap tingkat rentabilitas, dimana terlebih dahulu diformulasikan hipotesis 0 dan hipotesis alternatifnya, adalah sebagai berikut:

Ho : Pengelolaan modal kerja dan kebijakan hutang tidak mempunyai pengaruh terhadap rentabilitas.

Ha : Pengelolaan modal kerja dan kebijakan hutang mempunyai pengaruh terhadap rentabilitas.

Untuk menguji signifikansi antara variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y) dilakukan dengan membandingkan thitung dengan ttabel dengan menggunakan rumus distribusi student (tstudent) sebagai berikut:

Sumber: Riduwan, 2007:110 Keterangan:

t = Distribusi student (distribusi t) N = Jumlah data

r = Koefisien korelasi dari uji independen (kekuatan korelasi)

t = rx N - 2 1 - r2


(39)

Dengan kriteria pengujian berdasarkan level signifikansi (0,05) dan dengan dk (n-2) maka kriteria penerimaan dan penolakan sebagai berikut:

thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima thitung < ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak


(40)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan melalui analisis data, baik secara deskriptif maupun verifikatif untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Gambaran Pengelolaan Modal Kerja yang diukur menggunakan perputaran persediaan (inventory turnover) pada PT Semen Gresik Tbk selama periode 2006 sampai 2011 mengalami fluktuasi yang cenderung mengalami penurunan terutama pada dua tahun terakhir yaitu tahun 2010 dan 2011, penurunan tersebut dipengaruhi oleh kenaikan harga pokok penjualan dan naik/turunnya jumlah rata-rata persediaan. Hal tersebut menunjukkan usaha PT Semen Gresik, Tbk dalam mengelola modal kerja (perputaran persediaan) masih kurang baik, sehingga pihak manajemen harus dapat mengelola modal kerja secara optimal untuk mendapatkan laba yang lebih besar.

2. Gambaran Kebijakan Hutang yang diukur menggunakan debt to total asset pada PT Semen Gresik Tbk selama periode 2006 sampai 2011 mengalami fluktuasi yang cenderung mengalami penurunan terutama pada dua tahun terakhir yaitu tahun 2010 dan 2011, penurunan tersebut dipengaruhi oleh semakin meningkatnya total hutang perusahaan dari tahun 2006-2011. Hal tersebut menunjukkan usaha PT Semen Gresik, Tbk dalam mengelola kebijakan hutang masih kurang baik, oleh sebab itu pihak manajemen harus


(41)

dapat mengelola dan penetapkan kebijakan hutang secara optimal karena tingginya beban atau biaya atas hutang akan mempengaruhi turunnya laba perusahaan.

3. Gambaran rentabilitas pada PT Semen Gresik Tbk selama periode 2006 sampai 2011, pada tahun 2006-2009 rentabilitas mengalami kenaikan, namun pada tahun 2010 dan 2011 rentabilitas perusahaan mengalami penurunan. Hal ini menunjukkan bahwa pada kurun waktu dua tahun terakhir tersebut perusahaan mengalami penurunan kinerja terutama kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.

4. Hasil penelitian melalui perhitungan statistik menunjukkan bahwa secara parsial pengelolaan modal kerja memiliki hubungan negatif dan tidak signifikan terhadap rentabilitas. Besarnya pengaruh pengelolaan modal kerja terhadap tingkat rentabilitas adalah sebesar 51% dan termasuk dalam kategori sedang.

5. Hasil penelitian melalui perhitungan statistik menunjukkan bahwa secara parsial kebijakan hutang memiliki hubungan negatif dan signifikan terhadap rentabilitas. Besarnya pengaruh kebijakan hutang terhadap tingkat rentabilitas adalah sebesar 60,90% dan termasuk dalam kategori kuat.

5.2 Rekomendasi

Dari kesimpulan yang telah diuraikan di atas, maka rekomendasi yang diajukan penulis dari penelitian yang telah dilakukan tersebut antara lain adalah sebagai berikut :


(42)

1. PT Semen Gresik Tbk selaku market leader industri semen di Indonesia hendaknya senantiasa meningkatkan rentabilitas perusahaan. Peningkatan rentabilitas dapat dilakukan dengan cara meningkatkan penjualan dimana PT Semen Gresik sudah menguasi hampir 45% pangsa pasar semen nasional. 2. PT Semen Gresik Tbk, sebaiknya lebih mengoptimalkan pengelolaan modal

kerja dari segi penerapannya baik untuk perputaran modal kerja (working

capital turnover), perputaran piutang (receivables turnover), dan perputaran

persediaan (inventory turnover). Dari perputaran persediaan (inventory

turnover) didapat bahwa perusahaan harus lebih baik dalam menentukan

harga pokok produksi dan jumlah rata-rata persediaan yang ada di gudang dalam periode tertentu.

3. PT Semen Gresik Tbk hendaknya dapat menetapkan kebijakan hutang dengan baik dimana hutang tersebut digunakan perusahaan untuk membiayai operasi perusahaan atau mendanai aktiva perusahaan. Kebijakan hutang harus dikelola dengan baik agar besarnya hutang tidak menekan resiko yang tinggi, dimana resiko atas beban atau biaya hutang tersebut akan menurunkan laba bagi perusahaan.

4. Bagi para peneliti selanjutnya, yang akan meneliti mengenai rentabilitas sebaiknya melihat faktor-faktor lain yang berhubungan atau yang mempengaruhi kenaikan atau penurunan rentabilitas yang belum diteliti pada penelitian ini.

5. Bagi para peneliti selanjutnya, yang akan meneliti mengenai pengelolaan modal kerja diharapkan menambah variabel independen lainnya seperti


(43)

perputaran kas, perputaran piutang, dan lain sebagainya. Peneliti selanjutnya juga diharapkan dapat menggunakan objek yang lebih luas, tidak terbatas hanya pada satu perusahaan saja tetapi meneliti dalam satu sektor kawasan industri dengan memperpanjang rentang waktu penelitian.


(44)

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Halim. 2007. Manajemen Keuangan Bisnis. Bogor: Ghalia Indonesia. Agnes Sawir. 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan

Perusahaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Agus Sartono. 2008. Manajemen Keuangan (Teori dan Aplikasi). Yogyakarta: BPFE.

Ai Siti Solihah Mulyani. 2010. Pengaruh Perputaran Persediaan Barang Jadi

terhadap Rentabilitas Usaha pada PT. HM Sampoerna. Skripsi Sarjana

Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Aisha Yurika. 2010. Pengaruh Perputaran Modal Kerja dan Rasio Hutang

Terhadap Rentabilitas Pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi Universitas Sumatera Utara.

AL-Shubiri, Faris Nasif. 2012. Debt Ratio Analysis and Firm Investment:

Evidence from Jordan. International Journal of Economics and Financial Issues. Vol. 2, No. 1, 2012, pp.21-26. ISSN: 2146-4138.

Anis Chariri dan Imam Gozali. 2005. Teori Akuntansi. Edisi Ketiga. Semarang: Universitas Diponegoro.

Arga Paradita Sutiyono. 2009. Outlook Industri Semen 2010. Jurnal Asia Securities, Desember 2009.

Arief Sugiono. 2009. Manajemen Keuangan (Untuk Praktisi Keuangan). Jakarta: Grasindo.

Bambang Riyanto. 2008. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: BPFE.

Block, Stanley B. and Geoffrey A. Kirt. 2005. Foundations of Financial

Management. New York: McGraw-Hill.

Brealey, Richard A, Stewart C. Myers, and Alan J. Marcus. 2007. Fundamentals

of Corporate Finance. New York: McGraw Hill/Irwin.

Brealey, Richard A, Stewart C. Myers, and Alan J. Marcus. 2008. Dasar-Dasar

Manajemen Keuangan Perusahaan. Edisi 5 (Jilid 2). Jakarta: Erlangga.

Brigham, Eugene F and Joel F.Houston. 2006. Dasar-Dasar Manajemen


(45)

Brigham, Eugene F and Joel F.Houston. 2009. Fundamental of Financial

Management. 12th Edition. South Western: Cengage Learning.

Chandra, Parasanna. 2007. Financial Management. New Delhi: McGraw Hill Publishing Company Ltd.

Danang Sunyoto. 2009. Analisis Regresi dan Uji Hipotesis. Edisi Pertama. Bandung: CV Alfabeta.

Djarwanto. 2004. Pokok-pokok Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: BPFE. Emery, Douglas R, John D. Finnerty, and John D. Stowe. 2007. Corporate

Financial Management. Third Edition (International Edition). New

Jersey: Prentice Hall.

Erlina, 2008. Metodologi Penelitian Bisnis (Untuk Akuntansi dan Manajemen). Edisi kedua. Cetakan Pertama. Medan: USU Press.

Farah Margaretha. 2005. Teori dan Aplikasi Manajemen Keuangan (Investasi dan

sumber dana jangka pendek). Jakarta : Grasindo.

Fosberg, Richard H. 2008. Debt Capacity and Debt Financing. Journal of

Business & Economics Research Volume 6, Number 8.

Freddy Rangkuti. 2007. Manajemen Persediaan: Aplikasi di Bidang Bisnis. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

G. Sugiyarso dan F. Winarni. 2005. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Media Pressindo

Gitman, Lawrence J. 2009. Principle of Managerial Finance. Twelfth Edition. Prentice Hall.

Harnanto. 2004. Akuntansi Keuangan Menengah. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi, Universitas Gajah Mada.

Hayajneh, Osama Suhail. 2011. The Impact of Working Capital Efficiency on

Profitability – an Empirical Analysis on Jordanian Manufacturing Firms. Journal of Finance and Economics ISSN 1450-2887 Issue 66.

Hill, Robert Alan. 2008. Strategic Financial Management. BookBoon.com. (Diakses pada tanggal 23 Oktober 2011).

Imam Ghozali. 2006. Aplikasi Analisis Mutivariate dengan Program SPSS. Edisi ketiga. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.


(46)

Indra Lesmana. 2010. Pengaruh Perputaran Persediaan Barang Dagangan

terhadap Rentabilitas pada PT. Alfa Retailindo. Skripsi Sarjana

Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Jumingan. 2006. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Bumi Aksara

Kamaruddin Ahmad. 2002. Dasar-Dasar Manajemen Modal Kerja. Cetakan Pertama. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta; Kencana. Kasmir. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali.

Khan, Majid Imdad., Rana Shahid Imdad Akash, Kashif Hamid, and Faryad Hussain. 2011. Working Capital Management and Risk- Return Trade off

Hypothesis: (Empirical Evidence from Textile Sector of Pakistan). European Journal of Economics, Finance and Administrative Sciences

ISSN 1450-2275 Issue 40.

Koumanakos, Dimitrios P. 2008. The Effect of Inventory Management on Firm

Performance. International Journal of Productivity and Performance Management. Vol. 57 Iss: 5. pp.355 - 369.

Lukman Syamsuddin. 2007. Manajemen Keuangan Perusahaan: Konsep Aplikasi

dalam Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan. Jakarta:

Raja Grafindo Persada.

Moh. Benny Alexandri. 2008. Manajemen Keuangan Bisnis: Teori dan Soal. Bandung: Alfabeta.

Nurdiana. 2012. Analisis Hubungan Rasio Modal Kerja Dan Leverage Dengan

Rentabilitas Ekonomi Pada PT. Cahaya Kawi Polyintraco. Skripsi

Universitas Sumatera Utara.

Raden Yatestha Jayanimita. 2012. Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap

Laba Operasional Pada PT Kwarsa Ningtoya. Skripsi Universitas

Pendidikan Indonesia.

Raheman, Abdul, Talat Afza, Abdul Qayyum, and Mahmood Ahmed Bodla. 2010. Working Capital Management and Corporate Performance of

Manufacturing Sector in Pakistan. International Research Journal of Finance and Economics. ISSN 1450-2887 Issue 47.


(47)

Ridwan S Sundjaja dan Inge Barlian Dharma Putra Sundjaja. 2007. Manajemen

Keuangan. Edisi 6 (Buku 1). Jakarta: Literata Lintas Media.

Rizqa Annizti. 2011. Analisis Hubungan Rasio Modal Kerja Dan Hutang Dengan

Rentabilitas Ekonomi Pada Industri Rokok di Bursa Efek Indonesia.

Skripsi Universitas Sumatera Utara.

S. Munawir. 2007. Analisa Laporan Keuangan, Penerbit Liberty. Yogyakarta: BPFE

Schroeder, Richard G, Myrtle W. Clark, dan Jack M. Cathey. 2008. Financial

Accounting (Theory and Analysis). 9th Edition. USA: John Wiley & Sons Inc.

Seidman, Karl F. 2005. Economic Development Finance. USA: Sage Publications Inc.

Singgih Santoso. 2009. Panduan Lengkap Menguasai Statistik dengan SPSS. Jakarta: PT Elex Media Komputindo

Soemarso. 2005. Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta: Salemba Empat.

Sofyan Syarif, Harahap. 2008. Analisis Krisis atas Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sri Laili Hidayati Tarigan. 2011. Analisis Pengaruh Rasio Modal Kerja dan Rasio

Hutang Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Farmasi di Bursa Efek Indonesia. Skripsi Universitas Sumatera Utara.

Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti. 2006. Dasar-dasar manajemen Keuangan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Suliyanto. 2006. Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: ANDI.

Suryana, dkk. 2005. Buku Bimbingan dan Pedoman Operasional Penulisan

Usulan Penelitian dan Skripsi Program Studi Manajemen S1. Bandung:


(48)

Susan Irawati. 2006. Manajemen Keuangan. Bandung: Pustaka.

Van Horne, James C. and John M. Wachowicz. 2005. Fundamental of Financial

Management. Twelfth Edition. Prentice Hall

Wu, Chao Hui and Ting Ya Hsieh. 2006. Debt Ratio Analysis of Taiwan’s

Property Development Firms Under Contraction. Journal of Marine Science and Technology, Vol. 14, No. 4, pp. 231-242.

Wahid Sulaiman. 2004. Analisis-Analisis Regresi Menggunakan SPSS. Yogyakarta: ANDI.

Yuan, Yuan and Kazuyuki Motohashi. 2011. Impact of the Debt Ratio on Firm

Investment: A case study of listed companies in China. Journal of RIETI Discussion Paper Series 08-E-011.

Sumber lain:

Assosiasi Semen Indonesia (ASI) 2012

Http://www.asi.or.id/

Http://www.bps.go.id/

Http://www.economy.okezone.com/

Http://finance.detik.com/

Http://www.google.com/

Http://www.idx.co.id/

Http://www.kemenperin.go.id/

Http://www.semengresik.com/ina/ Http://www.Tribunnews.com/

Indonesian Capital Market Directory 2008

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS 2011 Outlook Semen 2010


(1)

perputaran kas, perputaran piutang, dan lain sebagainya. Peneliti selanjutnya juga diharapkan dapat menggunakan objek yang lebih luas, tidak terbatas hanya pada satu perusahaan saja tetapi meneliti dalam satu sektor kawasan industri dengan memperpanjang rentang waktu penelitian.


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Halim. 2007. Manajemen Keuangan Bisnis. Bogor: Ghalia Indonesia. Agnes Sawir. 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan

Perusahaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Agus Sartono. 2008. Manajemen Keuangan (Teori dan Aplikasi). Yogyakarta: BPFE.

Ai Siti Solihah Mulyani. 2010. Pengaruh Perputaran Persediaan Barang Jadi terhadap Rentabilitas Usaha pada PT. HM Sampoerna. Skripsi Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Aisha Yurika. 2010. Pengaruh Perputaran Modal Kerja dan Rasio Hutang Terhadap Rentabilitas Pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi Universitas Sumatera Utara. AL-Shubiri, Faris Nasif. 2012. Debt Ratio Analysis and Firm Investment:

Evidence from Jordan. International Journal of Economics and Financial Issues. Vol. 2, No. 1, 2012, pp.21-26. ISSN: 2146-4138.

Anis Chariri dan Imam Gozali. 2005. Teori Akuntansi. Edisi Ketiga. Semarang: Universitas Diponegoro.

Arga Paradita Sutiyono. 2009. Outlook Industri Semen 2010. Jurnal Asia Securities, Desember 2009.

Arief Sugiono. 2009. Manajemen Keuangan (Untuk Praktisi Keuangan). Jakarta: Grasindo.

Bambang Riyanto. 2008. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: BPFE.

Block, Stanley B. and Geoffrey A. Kirt. 2005. Foundations of Financial Management. New York: McGraw-Hill.

Brealey, Richard A, Stewart C. Myers, and Alan J. Marcus. 2007. Fundamentals of Corporate Finance. New York: McGraw Hill/Irwin.

Brealey, Richard A, Stewart C. Myers, and Alan J. Marcus. 2008. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Perusahaan. Edisi 5 (Jilid 2). Jakarta: Erlangga. Brigham, Eugene F and Joel F.Houston. 2006. Dasar-Dasar Manajemen


(3)

Brigham, Eugene F and Joel F.Houston. 2009. Fundamental of Financial Management. 12th Edition. South Western: Cengage Learning.

Chandra, Parasanna. 2007. Financial Management. New Delhi: McGraw Hill Publishing Company Ltd.

Danang Sunyoto. 2009. Analisis Regresi dan Uji Hipotesis. Edisi Pertama. Bandung: CV Alfabeta.

Djarwanto. 2004. Pokok-pokok Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: BPFE. Emery, Douglas R, John D. Finnerty, and John D. Stowe. 2007. Corporate

Financial Management. Third Edition (International Edition). New Jersey: Prentice Hall.

Erlina, 2008. Metodologi Penelitian Bisnis (Untuk Akuntansi dan Manajemen). Edisi kedua. Cetakan Pertama. Medan: USU Press.

Farah Margaretha. 2005. Teori dan Aplikasi Manajemen Keuangan (Investasi dan sumber dana jangka pendek). Jakarta : Grasindo.

Fosberg, Richard H. 2008. Debt Capacity and Debt Financing. Journal of Business & Economics Research Volume 6, Number 8.

Freddy Rangkuti. 2007. Manajemen Persediaan: Aplikasi di Bidang Bisnis. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

G. Sugiyarso dan F. Winarni. 2005. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Media Pressindo

Gitman, Lawrence J. 2009. Principle of Managerial Finance. Twelfth Edition. Prentice Hall.

Harnanto. 2004. Akuntansi Keuangan Menengah. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi, Universitas Gajah Mada.

Hayajneh, Osama Suhail. 2011. The Impact of Working Capital Efficiency on Profitability – an Empirical Analysis on Jordanian Manufacturing Firms. Journal of Finance and Economics ISSN 1450-2887 Issue 66.

Hill, Robert Alan. 2008. Strategic Financial Management. BookBoon.com. (Diakses pada tanggal 23 Oktober 2011).

Imam Ghozali. 2006. Aplikasi Analisis Mutivariate dengan Program SPSS. Edisi ketiga. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.


(4)

Indra Lesmana. 2010. Pengaruh Perputaran Persediaan Barang Dagangan terhadap Rentabilitas pada PT. Alfa Retailindo. Skripsi Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Jumingan. 2006. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Bumi Aksara

Kamaruddin Ahmad. 2002. Dasar-Dasar Manajemen Modal Kerja. Cetakan Pertama. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta; Kencana. Kasmir. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali.

Khan, Majid Imdad., Rana Shahid Imdad Akash, Kashif Hamid, and Faryad Hussain. 2011. Working Capital Management and Risk- Return Trade off Hypothesis: (Empirical Evidence from Textile Sector of Pakistan). European Journal of Economics, Finance and Administrative Sciences ISSN 1450-2275 Issue 40.

Koumanakos, Dimitrios P. 2008. The Effect of Inventory Management on Firm Performance. International Journal of Productivity and Performance Management. Vol. 57 Iss: 5. pp.355 - 369.

Lukman Syamsuddin. 2007. Manajemen Keuangan Perusahaan: Konsep Aplikasi dalam Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Moh. Benny Alexandri. 2008. Manajemen Keuangan Bisnis: Teori dan Soal. Bandung: Alfabeta.

Nurdiana. 2012. Analisis Hubungan Rasio Modal Kerja Dan Leverage Dengan Rentabilitas Ekonomi Pada PT. Cahaya Kawi Polyintraco. Skripsi Universitas Sumatera Utara.

Raden Yatestha Jayanimita. 2012. Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Laba Operasional Pada PT Kwarsa Ningtoya. Skripsi Universitas Pendidikan Indonesia.

Raheman, Abdul, Talat Afza, Abdul Qayyum, and Mahmood Ahmed Bodla. 2010. Working Capital Management and Corporate Performance of Manufacturing Sector in Pakistan. International Research Journal of Finance and Economics. ISSN 1450-2887 Issue 47.


(5)

Ridwan S Sundjaja dan Inge Barlian Dharma Putra Sundjaja. 2007. Manajemen Keuangan. Edisi 6 (Buku 1). Jakarta: Literata Lintas Media.

Rizqa Annizti. 2011. Analisis Hubungan Rasio Modal Kerja Dan Hutang Dengan Rentabilitas Ekonomi Pada Industri Rokok di Bursa Efek Indonesia. Skripsi Universitas Sumatera Utara.

S. Munawir. 2007. Analisa Laporan Keuangan, Penerbit Liberty. Yogyakarta: BPFE

Schroeder, Richard G, Myrtle W. Clark, dan Jack M. Cathey. 2008. Financial Accounting (Theory and Analysis). 9th Edition. USA: John Wiley & Sons Inc.

Seidman, Karl F. 2005. Economic Development Finance. USA: Sage Publications Inc.

Singgih Santoso. 2009. Panduan Lengkap Menguasai Statistik dengan SPSS. Jakarta: PT Elex Media Komputindo

Soemarso. 2005. Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta: Salemba Empat.

Sofyan Syarif, Harahap. 2008. Analisis Krisis atas Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sri Laili Hidayati Tarigan. 2011. Analisis Pengaruh Rasio Modal Kerja dan Rasio Hutang Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Farmasi di Bursa Efek Indonesia. Skripsi Universitas Sumatera Utara.

Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti. 2006. Dasar-dasar manajemen Keuangan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Suliyanto. 2006. Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: ANDI.

Suryana, dkk. 2005. Buku Bimbingan dan Pedoman Operasional Penulisan Usulan Penelitian dan Skripsi Program Studi Manajemen S1. Bandung: FPIPS UPI.


(6)

Susan Irawati. 2006. Manajemen Keuangan. Bandung: Pustaka.

Van Horne, James C. and John M. Wachowicz. 2005. Fundamental of Financial Management. Twelfth Edition. Prentice Hall

Wu, Chao Hui and Ting Ya Hsieh. 2006. Debt Ratio Analysis of Taiwan’s Property Development Firms Under Contraction. Journal of Marine Science and Technology, Vol. 14, No. 4, pp. 231-242.

Wahid Sulaiman. 2004. Analisis-Analisis Regresi Menggunakan SPSS. Yogyakarta: ANDI.

Yuan, Yuan and Kazuyuki Motohashi. 2011. Impact of the Debt Ratio on Firm Investment: A case study of listed companies in China. Journal of RIETI Discussion Paper Series 08-E-011.

Sumber lain:

Assosiasi Semen Indonesia (ASI) 2012

Http://www.asi.or.id/

Http://www.bps.go.id/

Http://www.economy.okezone.com/

Http://finance.detik.com/

Http://www.google.com/

Http://www.idx.co.id/

Http://www.kemenperin.go.id/

Http://www.semengresik.com/ina/

Http://www.Tribunnews.com/

Indonesian Capital Market Directory 2008

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS 2011 Outlook Semen 2010