T1 852011015 BAB III

(1)

BAB III ANALISIS KARYA

Pada Bab ini akan dijelaskan beberapa elemen dan proses kreatif yang terdapat dalam Sonata Electronica perpaduan Patch dan Duet Gitar dalam komposisi Sonata. Bab analisis karya akan dibagi menjadi dua proses utama, yaitu:

A. PembuatanPatch

Sub bab pembuatan patch berisi penjelasan tentang pembuatan patch

dari empat buah bentuk gelombang, yaitu: sinus, segitiga, gigi gergaji dan persegi.

B. Analisis Karya

Sub bab analisis karya berisi penjelasan tentang elemen elemen yang terdapat dalam komposisi Sonata Electronica, yaitu:

1. Patchyang digunakan 2. Bentuk Komposisi 3. Teknik Komposisi

A. Pembuatan Patch

Empat buah patch akan dibuat menggunakan empat buah bentuk gelombang suara yang sudah disebutkan diatas dan akan ditambahkan dengan

VST Effect(Reverb, Delay, Compressordan lain lain). Berikut adalah proses yang dilakukan penulis:

1. Sample suara dari keempat buah patch akan diambil dari VSTi yang bernama Mai Tai. Mai Tai adalah VSTi synthesizer produksi Presonus, yang bisa mensimulasikan beragam suara instrumen.


(2)

Gambar 3.1VSTiMai Tai

2. Langkah berikutnya adalah mengolah 4 sample suara tersebut dengan menambahkan beberapa VST effect sehingga menghasilkan 4 buah VSTi

baru, yaitu: Melosine, Melangle, Harmooth, Perquare a) Melosine

Melosine merupakan penggabungan dari kata melodi dan sine

(gelombang sinus). Patch Melosine menggunakan sample gelombang sinus yang tidak diedit atau ditambahkan beberapa filter dan envelope di VSTi Mai Tai. Sample gelombang sinus tersebut kemudian diedit menggunakan beberapa VST effect, berikut adalah tabel dariVST effectdan pengaturannya:

VST Effect Pengaturan Keterangan

Pro EQ (Direct1)

Low Freq, 313 Hz Gain -7.06 dB

Low Mid Freq, 619 Hz Gain +11.76 dB

Mid Freq, 1.65 KHz Gain +1.18 dB

Hi Mid Freq, 3.15 KHz Gain -6.12 dB

Hi Freq, 11 Khz Gain -24 dB

1


(3)

Low Cut 140 Hz

High Cut 6.10 KHz

Analog Delay (Send2)

Time 1/8 beat

Speed 1.25

Feedback 55%

Width Stereo 16%

Saturation 48%

Send Level -6.7 dB

Volume +3.1 dB

Tabel 3.1 PengaturanVST Effect PatchMelosine

Pro EQ dan Analog Delay merupakanVST Effectbawaan yang sudah ada dari awal penginstalan software Studio One 3.

Gambar 3.2VST EffectPro EQ


(4)

b) Melangle

Melangle merupakan penggabungan dari kata melodi dan

triangle (gelombang segitiga). Patch Melangel menggunakan sample gelombang segitiga yang tidak diedit atau ditambahkan beberapa filter dan envelope di VSTi Mai Tai. Sample gelombang segitiga tersebut kemudian diedit menggunakan beberapa VST effect, berikut adalah tabel dariVST effectdan pengaturannya:

VST Effect Pengaturan Keterangan

Pro EQ (Direct)

Low Freq, 32.1 Hz Gain -12.47 dB

Low Mid Freq, 182 Hz Gain +0.94 dB

Mid Freq, 961Hz Gain -12.94 dB

Hi Mid Freq, 3.72 KHz Gain -20.24 dB

Hi Freq, 6.33 Khz Gain -24 dB

Low Cut 95.4 Hz

High Cut 7.68 KHz

Ampire XT (Direct)

Preset Zats Basser Amplifier Bass

dan Stomps Box Chorus

Mixverb (Send)

Pre3 30 ms

Size 60%

Damp4 30%

Width 100%

Mix 40%

Send Level -6.2 dB

Volume 0 dB

Tabel 3.2 PengaturanVST Effect PatchMelangel

2

Suara asli masih ada, berbunyi bersama sama dengan suara yang telah di olah olehVST Effecttersebut.

3

Parameter yang mengatur seberapa cepat gema akan berbunyi 4


(5)

Ampire XT dan Mixverb merupakan VST Effect bawaan yang sudah ada dari awal penginstalan software Studio One 3. Ampire XT merupakan VST effect yang berisi simulasi amplifierdan pedal efek untuk gitar elektrik. Mixverb adalah VST effect untuk mengolah gema.

Gambar 3.4VST EffectAmpire XT

Gambar 3.5VST EffectMixverb

c) Harmooth

Harmooth merupakan penggabungan dari kata harmoni dan

saw tooth(gelombang gigi gergaji).PatchHarmooth menggunakan sample gelombang gigi gergaji yang tidak diedit atau ditambahkan beberapa filter dan envelope di VSTi Mai Tai. Sample gelombang gigi gergaji tersebut kemudian diedit menggunakan beberapa VST effect, berikut adalah tabel dariVST effectdan pengaturannya:


(6)

VST Effect Pengaturan Keterangan Pro EQ

(Direct)

Low Freq, 110 Hz Gain 0 dB

Low Mid Freq, 536 Hz Gain +5.18 dB

Mid Freq, 1.65 KHz Gain -8.71 dB

Hi Mid Freq, 4.29 KHz Gain -16.47 dB

Hi Freq, 7.03 Khz Gain -10.59 dB

High Cut 9.06 KHz

Phaser(Direct) Range Low 60.1 Hz

Range High 2.37 KHz

Beats 4 bars

Feedback 30.4%

Stages 14

Depth 100%

Analog Delay (Send)

Time 1/16 beat

Speed 1.00

Beats 2 bars

Low Cut 39.7 Hz

High Cut 2.59 KHz

Feedback 62%

Width Ping pong%

Saturation 91.5%

Send Level -14.1 dB

Volume 0 dB

Tabel 3.3 PengaturanVST Effect PatchHarmooth

Phaser merupakanVST Effectbawaan yang sudah ada dari awal penginstalan software Studio One 3.


(7)

Gambar 3.6VST EffectPhaser

d) Perquare

Perquare merupakan penggabungan dari kata perkusi dan

square (gelombang persegi). PatchPerquare menggunakan sample gelombang persegi yang ditambahkan beberapa filter dan envelope di VSTiMai Tai. penulis menambahkan filtercutoff pada frekwensi 38.55 Hz, Punch 75%, Resonance 28% dan Key 100%. Penulis juga menambahkan envelop, seperti: Decay 1.10s, Sustain -14.7 dB dan Release 144ms.

Sample gelombang persegi tersebut kemudian diedit menggunakan beberapa VST effect, berikut adalah tabel dari VST effectdan pengaturannya:

VST Effect Pengaturan Keterangan Pro EQ

(Direct)

Low Freq, 83.6 Hz Gain +16.94 dB

Low Mid Freq, 525 Hz

Gain -14.59 dB

Mid Freq, 2 KHz Gain -24 dB

High Cut 1.72 KHz

Fat Channel

Filter 77.70 Hz

Compressor Threshold -18.52 dB

Ratio 2.0 : 1

Attack 0.20 ms


(8)

Equalizer Low Freq, 130 Hz 5.85 dB Low Mid Freq, 198.2

Hz

2.55 dB

Groove Delay (Send)

PresetBassreso64 + Filtered 8th

Tabel 3.4 PengaturanVST Effect PatchPerquare

Fat Channel dan Groove Delay merupakanVST Effect bawaan yang sudah ada dari awal penginstalan software Studio One 3. Fat Channel merupakan pengabungan beberapa VST Effect yang didalamnya terdapat Gate, Compressor, Equalizer dan Limiter.

Groove Delay adalah VST effect yang dapat mengatur lebih dari satu gema agar muncul secara berurutan dan dapat memberi filter pada masing - masing gema sehingga menghasilkan suara yang berbeda - beda.

Gambar 3.7VST EffectFat Channel


(9)

VSTi presence digunakan untuk memperindah dan memperkuat empat buah patch yang telah dibuat. VSTi presence memiliki berbagai preset instrumen, seperti: Strings, Piano, Bass, Brass, Guitar, Sfx, dan masih banyak lagi.

Gambar 3.9VSTiPresence

B. Analisis Karya

Komposisi Sonata Electronica menggunakan bentuk komposisiSonata

yang memiliki 3 movement, yaitu: Sonata Form, Ternary form dan Rondo Form. Berikut adalah penjelasan setiap movement dalam komposisi Sonata Electronica

1. Sonata ElectronicaAllegro

a) Patchyang digunakan

1) Melosine yang berperan sebagaipatchmelodi. 2) Harmooth yang berperan sebagaipatchharmoni.

3) Presence menggunakan preset violin untuk memperkuat Harmooth danpresetpiano untuk memperkuat Melosine


(10)

b) Bentuk Komposisi

Bagian Birama Keterangan

Introduction 1 - 8 Tonalitas D minor

Eksposisi Tema 9 - 16 Tonalitas D minor

17 - 24 Repetisi Tema

Transisi 25 - 32 Jembatan menuju Subtema

Subtema 33 - 40 Tonalitas F mayor

41 - 48 Repetisi Subtema

Transisi 49 - 52 Jembatan menujuDevelopment Development Tema 53 - 60 Tonalitas D mayor

61 - 68 Repetisi Tema

Transisi 69 Jembatan menuju Subtema

Subtema 70 - 78 Tonalitas D minor

79 - 86/1 Repetisi Subtema

86/2 - 89 Codetta menggunakan kadens I I64V I

Rekapitulasi Tema 90 - 97 Tonalitas D minor

98 - 105 Repetisi Tema Subtema 106 - 113 Tema dalam tonika

114 - 121 Repetisi Subtema

Transisi 122 Jembatan menuju Coda

Coda 123 - 128 Menggunakan kadens otentik

Tabel 3.5 Struktur Sonata ElectronicaAllegro

c) Teknik Komposisi

Keseluruhan karya Sonata Electronica Allegro menggunakan sukat 4/4 dan menggunakan bentuk komposisi Sonata, berikut adalah penjelasan setiap bagiannya:


(11)

1) Introduction

Bagian Introduction merupakan pembuka dari seluruh komposisi Sonata ElectronicaAllegro, Pada birama 1 4 hanya muncul Melosine yang berperan sebagai melodi dan Harmooth yang berperan sebagai iringan, patch tersebut membunyikan nada seperti gambar dibawah dengan dengan progresi akor Dm A Gm D-A7

Notasi 3.1 MelodiIntroduction

Notasi 3.2 Pola IringanIntroduction

Pada birama 5 8 muncul Gitar 2 memainkan teknik

arpeggio yang berperan sebagai iringan dengan progresi akor yang sama.

Notasi 3.3 Pola IringanArpeggioGitar 2 BagianIntroduction

2) Eksposisi


(12)

Bagian ekposisi merupakan pengenalan tema yang akan diolah oleh penulis. Tema dibunyikan oleh Gitar 1 yang didalamnya tedapat ornamentasi acciaccatura dan teknik slur, sedangkan Gitar 2 membunyikan pola iringan dengan teknik

arpeggio menggunakan progresi akor sama dengan bagian

introduction. Harmooth berperan sebagai iringan filler.

Kemudian tema akan direpetisi dan dibunyikan oleh Melosine yang didampingi iringan yang sama. Pada birama 24 yang merupakan akhir dari repetisi tema, penulis memunculkan sukat 6/4 untuk menggantikan fungsi tanda fermata dan

ritardando.

Bagian ekposisi akan ditutup oleh transisi untuk menjembatani perpindahan tema ke subtema. Pada bagian transisi Gitar 1 dan Melosine membunyikan melodi yang bersahut-sahutan kemudian Gitar 2 dan Harmooth berfungsi sebagai iringan menggunakan progresi akor Dm F Bb C.

Motif subtema berasal dari tema yang dimodulasikan ke relatif mayornya, yaitu F mayor. Subtema dibunyikan oleh Patch Melodi, Gitar 1 berperan sebagai fiiler melodi dan Gitar 2 berperan sebagai iringan menggunakan teknik arpeggio.

Kemudian subtema direpetisi oleh Gitar 1, Gitar 2 masih memiliki peran yang sama sedangkan Melosine membunyikan

filler melodi dan Harmooth berperan sebagai iringan dengan nada nada panjang.

Transisi dibuat untuk mengakhiri bagian eksposisi. Penulis menggunakan rangkaian melodi yang diolah dengan teknik sekuen turun, seperti gambar dibawah.


(13)

Melodi tersebut dibunyikan oleh Melosine di iringi oleh Gitar 2 sedangkan Gitar 1 membunyikan 2 nada yang membentuk interval sebagai filler melodi dan Harmooth membunyikan nada panjang sebagai filler iringan. Bagian Transisi ini menggunakan progresi akor Bb Am Gm A7.

3) Development

Developmentmerupakan bagian pengembangan dari bagian

A.

Notasi 3.6 Tema BagianDevelopment

Tema baru muncul pada bagian Development yang akan dibunyikan oleh Gitar 2 sedangkan Melosine membunyikan melodi yang diolah dengan teknik kontrapung5 untuk memberi nuansa yang berbeda dari bagian eksposisi. Tema kemudian di repetisi dan Melodi tema dibunyikan oleh Gitar 2 dan Harmooth supaya lebih tajam. Kemudian Tema di modulasi ke Tonalitas D minor dan direpetisi yang disebut Subtema. Repetisi Subtema dibunyikan secara bergantian, pada birama 79 82 dibunyikan oleh Harmooth dan birama 83 86 dibunyikan oleh Gitar 1.

Untuk menutup bagian development, penulis memunculkan

codetta menggunakan kadens sempurna dengan progresi Dm Dm/A A Dm.

5

Kontrapung,merupakan teknik komposisi dimana komponis memunculkan melodi baru untuk melawan melodi utama yang sudah ada.


(14)

4) Rekapitulasi

Bagian Rekapitulasi merupakan bagian pengulangan tema bagian development. Pengulangan tema tersebut akan

dimainkan hanya oleh patch dan Gitar 1 akan

membunyikankan progresi chord Dm A Gm Dm - A dengan teknik rasgueado. Pada bagian repetisi tema, Gitar 2 akan membunyikan iringan dengan teknikarpeggio.

Perbedaan bagian rekapitulasi dan eksposisi terletak pada Subtema, Subtema bagian rekapitulasi tetap dalam tonika sedangkan Subtema bagian ekposisi modulasi ke relatif mayornya.

Notasi 3.7 Pola Iringan Gitar 2 Bagian Rekapitulasi

Gitar 2 akan membunyikan pola iringan seperti gambar diatas pada bagian repetisi Subtema. Pada birama 122 merupakan akhir dari bagian rekapitulasi, ditutup dengantutty6dan progresi akor Dm A yang membentukhalf cadence.


(15)

5) Coda

Bagian Coda merupakan repetisi dari bagian Introduction

yang berfungsi sebagai akhir atau penutup dari komposisi Sonata ElectronicaAllegro.

2. Sonata ElectronicaLargo

a) Patchyang digunakan:

1) Melangle yang berperan sebagaipatchmelodi. 2) Harmooth yang berperan sebagaipatchharmoni.

3) Presence menggunakan preset violin untuk memperkuat Harmooth dan presetMarimba untuk memperkuat Melangle.

b) Bentuk Komposisi

Bagian Birama Keterangan

Bagian A Tema 1 8 Tonalitas C mayor

9 Transisi

10 17 Repetisi Tema

Episode 18 25 Jembatan menuju bagian B

Bagian B Tema 26 33 Frase Antiseden, Tonalitas A

minor

34 41 Repetisi Frase Antiseden

42 49 Frase Konsekuen

50 57 Repetisi Frase Konsekuen

Episode 58 63 Jembatan menuju Bagian A'

Bagian A' Tema 64 72 Tonalitas C mayor

73 80 Repetisi Tema 1 81 - 82 Coda, Kadens V7- I Tabel 3.6 Struktur Sonata ElectronicaLargo

6


(16)

c) Teknik Komposisi

Keseluruhan karya Sonata Electronica Largo menggunakan sukat 6/8 dan menggunakan bentuk komposisiTernary, berikut adalah penjelasan setiap bagiannya:

1) Bagian A

Bagian A merupakan pengenalan tema yang akan diolah oleh penulis. Tema muncul pada birama 1 - 8 ketuk ke 3 dan akan dibunyikan oleh Gitar 2 diiringi oleh Gitar 1 dengan irama

Waltz. Pada bagian A, Patch Melangel dan Harmooth berperan sebagaifiller.

Notasi 3.9 Tema Bagian A

Notasi 3.10 Pola IringanWaltzBagian A

Progresi akor yang digunakan adalah C E F G C, F G Em -Am Dm G. Kemudian tema tersebut akan direpetisi dan

dibunyikan satu oktaf lebih tinggi.

2) Bagian B

Bagian B merupakan pengembangan yang sebelumnya muncul Episode sebanyak 8 birama. Pada birama 18 - 21patch

Melangel berperan sebagai melodi tunggal yang diiringi oleh Gitar 1 yang membunyikan Akor, Gitar 2 membunyikan bass danpatch Harmooth sebagai filler. Kemudian pada birama 22


(17)

-25 Gitar 2 membunyikan melodi kontrapung untuk melawan melodi yang dibunyikan olehpatchMelangle.

Notasi 3.11 Episode Birama 18 - 21

Notasi 3.12 Episode Birama 22 - 25

Tema pada bagian B merupakan pengembangan ritme melodi dari bagian episode, tema tersebut terbagi menjadi 2 frase, yaitu: frase Antiseden dan Konsekuen. Frase Antiseden akan dibunyikan oleh Gitar 1 dan diiringin oleh Gitar 2 dengan teknik

arpeggio yang kemudian akan direpetisi oleh patch Melangel danpatch Harmooth dengan sedikit perubahan melodi. Progresi akor yang digunakan adalah Am G F E. Frase Konsekuen akan dibunyikan olehPatchHarmooth, Gitar 1 akan memainkan pola


(18)

iringanarpeggiodengan menggunakan progresi akor Dm C Dm E dan Gitar 2 memainkan improvisasi melodi. Kemudian frase Konsekuen akan direpetisi oleh Gitar 2.

Notasi 3.13 Tema Bagian B Frase Antiseden Gitar 1

Notasi 3.14 Tema Bagian B Frase AntisedenPatchMelangle

Notasi 3.15 Tema Bagian B Frase Konsekuen

Episode sebanyak enam birama berfungsi sebagai penutup bagian B dan jembatan menuju bagian A'. Bagian Episode menggunakan progresi akor Am Em F D G G7.

3) Bagian A'

Bagian A' merupakan pengulangan dari bagian A. Pembeda bagian A' dan bagian A adalah munculnya melodi filler mulai birama 64 - 81 yang akan dibunyikan oleh patch Melangle dan pola iringan Gitar 1 mulai birama 73.

Notasi 3.16 Pola Iringan Gitar 1 Bagian A' Sonata ElectronicaLargoditutup menggunakan kadens V7- I.


(19)

3. Sonata ElectronicaAllegretto

a) Patchyang digunakan

1) Melangle dan Melosine yang berperan sebagaipatchmelodi. 2) Harmooth yang berperan sebagaipatchharmoni.

3) Perquare yang berperan sebagaipatchperkusi

4) Presence menggunakan preset Marimba untuk memperkuat Melangle, preset Piano untuk memperkuat Melosine, preset violin untuk memperkuat Harmooth dan sampling suara Bass Drum untuk memperkuat Perquare.

b) Bentuk Komposisi

Bagian Birama Keterangan

Introduction 1 - 4 Tonalitas A minor

Bagian A Tema 5 - 12

13 - 20 Repetisi Tema

Transisi 21 - 28 Jembatan menuju bagian B

Bagian B Tema 29 - 36 Tonalitas D minor

37 - 44 Repetisi Tema

Transisi 45 - 48 Menuju bagian A'

Bagian A' Tema 49 - 56 Tonalitas A minor

57 - 64 Repetisi Tema

Transisi 65 - 68

69 - 72 Tonalitas A mayor, menuju Bagian C

Bagian C Tema 73 - 80 Tonalitas F minor

81 - 88 Repetisi Tema

Subtema 89 - 96 Tonalitas A mayor

Transisi 97 Menuju bagian A

Bagian A Episode 98 - 101 RepetisiIntroduction


(20)

110 - 117 Repetisi Tema

Coda 118 - 119

Tabel 3.7 Struktur Sonata ElectronicaAllegretto

c) Teknik Komposisi

Keseluruhan karya Sonata Electronica Allegretto menggunakan sukat 4/4 dan menggunakan bentuk komposisi Rondo, berikut adalah penjelasan setiap bagiannya:

1) Introduction

BagianIntroductionmerupakan bagian pembuka dari seluruh komposisi Sonata Electronica Allegretto. Bagian Introduction

memperkenalkan pola iringan arpeggio yang akan muncul disetiap bagian A dan pada bagian B, pola iringan tersebut akan dimainkan oleh Gitar 2 dengan menggunakan progresi akor Am F C G.

Notasi 3.17 Pola IringanArpeggioGitar 2 Bagian

Introduction

2) Bagian A

Notasi 3.18 Tema Bagian A

Tema Bagian A muncul pada birama 5 - 8 ketuk ke 3 dan akan dibunyikan oleh Gitar 1. Gitar 2 membunyikan pola


(21)

iringan arpeggio yang sudah diperkenal di bagian Introduction.

Bagian repetisi Tema, Patch Melosine mengambil alih peran Gitar 1 dengan membunyikan Tema dan Gitar 1 membunyikan melodi dengan teknikkontrapung.

Bagian transisi merupakan jembatan menuju bagian B. Gitar 2 berperan sebagai instrumen perkusi dengan memainkan teknik

golpe. Teknik golpe pada bagian transisi dibagi menjadi 2 jenis dan memiliki simbol yang berbeda, berikut adalah penjelasan simbolnya:

Notasi 3.19 Simbol TeknikGolpe1

Notasi 3.20 Simbol Teknik

Golpe2

Notasi 3.19 dimainkan dengan cara memukul bodi gitar bagian depan dibawah soundhole menggunakan telunjuk dan Notasi 3.20 19 dimainkan dengan cara memukul bodi gitar bagian depan dibelakang bridge menggunakan pergelangan tangan bagian dalam. Teknik golpe tersebut akan muncul pada birama 21 - 28. Bagian transisi menggunakan progresi akor Am F Dm E A Dm Gm A.

3) Bagian B

Tema bagian B dibuat berdasarkan pola ritme pada Tema bagian A dan disisipkan pola ritme triul besar agar berbeda dari Tema bagian A.


(22)

Notasi 3.21 Tema Bagian B

Tema tersebut dibunyikan oleh Gitar 1 diiringi oleh Gitar 2 yang memainkan teknik tambora. Repetisi Tema dibunyikan satu oktaf lebih tinggi oleh patch Melosine. Progresi akor pada Bagian B adalah Dm Bb F C.

Transisi muncul kembali untuk menjembatani perpindahan dari bagian B ke bagian A menggunakan progresi akor Dm F/C C E.

4) Bagian A'

Perbedaan Bagian A dan A' terletak pada pola iringan Gitar 1 yang menggunakan teknik tamboradan golpe. Kemudian Tema dibunyikan oleh Gitar 2 dan pola iringan arpeggio dibunyikan oleh patch Melosine. Bagian repetisi Tema patch Melangel mengambil alih peran Gitar 2 sementara Gitar 2 memainkan bagian improvisasi melodi.

Transisi menuju bagian C terdapat dua tonalitas, yaitu: A Minor dan A Mayor. Transisi dalam tonalitas A minor menggunakan progresi akor Am Dm G E sedangkan Transisi dalam tonalitas A Mayor menggunakan progresi akor A Bm C# F#m - C#. Transisi dalam tonalitas A Mayor memiliki melodi yang diolah dengan teknik sekuen yang dibunyikan oleh Gitar 2.


(23)

5) Bagian C

Bagian C memperkenalkan Tema baru yang dibunyikan oleh Gitar 1. Repetisi Tema dibunyikan oleh Gitar 2 dan patch

Harmooth secara bersama - sama.

Notasi 3.23 Tema Bagian C

Tema dimodulasi ke relasi mayornya dan disebut Subtema. Subtema dibunyikan oleh Gitar 1 dan dilawan oleh Gitar 2 dengan melodi yang diolah menggunkan teknik kontrapung. PatchMelosine dan patch Melangle berperan sebagai pengiring sepanjang bagian C. Bagian C tidak menggunakan patch

Perquare karena penulis menginginkan nuansa yang lebih sunyi dari bagian yang lain.

Birama 97 merupakan bagian transisi menuju bagian A.

Patch Melosine memainkan teknik glissando dan patch

Perquare muncul kembali.

6) Bagian A

Episode muncul untuk mengawali perpindahan dari bagian C menuju A. Episode merupakan repetisi dari bagian Introduction

yang ditambahkan dengan patch Perquare yang membunyikan pola ritme seperti berikut:


(24)

Pola ritme tersebut dimainkan mulai dari birama 98 - 108 dan pada 109 muncul fill in yang bergunakan sebagai tanda masuk kebagian repetisi Tema. Bagian repetisi Tema pola ritme patch

Perquare berubah seperti gambar dibawah.

Notasi 3.25Fill in PatchPerquare dan Pola Ritme Repetisi Tema Bagian A

Pola iringan patch Melangel juga akan berubah saat masuk bagian repetisi tema. Perubahan tersebut dimaksudkan untuk mempertegas iringan patch Melangel agar selaras dengan pola ritmepatchPerquare.

Notasi 3.26 Pergantian Pola IringanPatchMelangel Bagian A


(1)

3. Sonata ElectronicaAllegretto

a) Patchyang digunakan

1) Melangle dan Melosine yang berperan sebagaipatchmelodi. 2) Harmooth yang berperan sebagaipatchharmoni.

3) Perquare yang berperan sebagaipatchperkusi

4) Presence menggunakan preset Marimba untuk memperkuat Melangle, preset Piano untuk memperkuat Melosine, preset violin untuk memperkuat Harmooth dan sampling suara Bass Drum untuk memperkuat Perquare.

b) Bentuk Komposisi

Bagian Birama Keterangan

Introduction 1 - 4 Tonalitas A minor

Bagian A Tema 5 - 12

13 - 20 Repetisi Tema

Transisi 21 - 28 Jembatan menuju bagian B Bagian B Tema 29 - 36 Tonalitas D minor

37 - 44 Repetisi Tema Transisi 45 - 48 Menuju bagian A' Bagian A' Tema 49 - 56 Tonalitas A minor

57 - 64 Repetisi Tema Transisi 65 - 68

69 - 72 Tonalitas A mayor, menuju Bagian C

Bagian C Tema 73 - 80 Tonalitas F minor 81 - 88 Repetisi Tema Subtema 89 - 96 Tonalitas A mayor

Transisi 97 Menuju bagian A

Bagian A Episode 98 - 101 RepetisiIntroduction


(2)

110 - 117 Repetisi Tema

Coda 118 - 119

Tabel 3.7 Struktur Sonata ElectronicaAllegretto

c) Teknik Komposisi

Keseluruhan karya Sonata Electronica Allegretto menggunakan sukat 4/4 dan menggunakan bentuk komposisi Rondo, berikut adalah penjelasan setiap bagiannya:

1) Introduction

BagianIntroductionmerupakan bagian pembuka dari seluruh komposisi Sonata Electronica Allegretto. Bagian Introduction

memperkenalkan pola iringan arpeggio yang akan muncul disetiap bagian A dan pada bagian B, pola iringan tersebut akan dimainkan oleh Gitar 2 dengan menggunakan progresi akor Am F C G.

Notasi 3.17 Pola IringanArpeggioGitar 2 Bagian

Introduction

2) Bagian A


(3)

iringan arpeggio yang sudah diperkenal di bagian Introduction.

Bagian repetisi Tema, Patch Melosine mengambil alih peran Gitar 1 dengan membunyikan Tema dan Gitar 1 membunyikan melodi dengan teknikkontrapung.

Bagian transisi merupakan jembatan menuju bagian B. Gitar 2 berperan sebagai instrumen perkusi dengan memainkan teknik

golpe. Teknik golpe pada bagian transisi dibagi menjadi 2 jenis dan memiliki simbol yang berbeda, berikut adalah penjelasan simbolnya:

Notasi 3.19 Simbol TeknikGolpe1

Notasi 3.20 Simbol Teknik

Golpe2

Notasi 3.19 dimainkan dengan cara memukul bodi gitar bagian depan dibawah soundhole menggunakan telunjuk dan Notasi 3.20 19 dimainkan dengan cara memukul bodi gitar bagian depan dibelakang bridge menggunakan pergelangan tangan bagian dalam. Teknik golpe tersebut akan muncul pada birama 21 - 28. Bagian transisi menggunakan progresi akor Am F Dm E A Dm Gm A.

3) Bagian B

Tema bagian B dibuat berdasarkan pola ritme pada Tema bagian A dan disisipkan pola ritme triul besar agar berbeda dari Tema bagian A.


(4)

Notasi 3.21 Tema Bagian B

Tema tersebut dibunyikan oleh Gitar 1 diiringi oleh Gitar 2 yang memainkan teknik tambora. Repetisi Tema dibunyikan satu oktaf lebih tinggi oleh patch Melosine. Progresi akor pada Bagian B adalah Dm Bb F C.

Transisi muncul kembali untuk menjembatani perpindahan dari bagian B ke bagian A menggunakan progresi akor Dm F/C C E.

4) Bagian A'

Perbedaan Bagian A dan A' terletak pada pola iringan Gitar 1 yang menggunakan teknik tamboradan golpe. Kemudian Tema dibunyikan oleh Gitar 2 dan pola iringan arpeggio dibunyikan oleh patch Melosine. Bagian repetisi Tema patch Melangel mengambil alih peran Gitar 2 sementara Gitar 2 memainkan bagian improvisasi melodi.

Transisi menuju bagian C terdapat dua tonalitas, yaitu: A Minor dan A Mayor. Transisi dalam tonalitas A minor menggunakan progresi akor Am Dm G E sedangkan Transisi dalam tonalitas A Mayor menggunakan progresi akor A Bm C# F#m - C#. Transisi dalam tonalitas A Mayor memiliki melodi yang diolah dengan teknik sekuen yang dibunyikan oleh Gitar 2.


(5)

5) Bagian C

Bagian C memperkenalkan Tema baru yang dibunyikan oleh Gitar 1. Repetisi Tema dibunyikan oleh Gitar 2 dan patch

Harmooth secara bersama - sama.

Notasi 3.23 Tema Bagian C

Tema dimodulasi ke relasi mayornya dan disebut Subtema. Subtema dibunyikan oleh Gitar 1 dan dilawan oleh Gitar 2 dengan melodi yang diolah menggunkan teknik kontrapung. PatchMelosine dan patch Melangle berperan sebagai pengiring sepanjang bagian C. Bagian C tidak menggunakan patch

Perquare karena penulis menginginkan nuansa yang lebih sunyi dari bagian yang lain.

Birama 97 merupakan bagian transisi menuju bagian A.

Patch Melosine memainkan teknik glissando dan patch

Perquare muncul kembali.

6) Bagian A

Episode muncul untuk mengawali perpindahan dari bagian C menuju A. Episode merupakan repetisi dari bagian Introduction

yang ditambahkan dengan patch Perquare yang membunyikan pola ritme seperti berikut:


(6)

Pola ritme tersebut dimainkan mulai dari birama 98 - 108 dan pada 109 muncul fill in yang bergunakan sebagai tanda masuk kebagian repetisi Tema. Bagian repetisi Tema pola ritme patch

Perquare berubah seperti gambar dibawah.

Notasi 3.25Fill in PatchPerquare dan Pola Ritme Repetisi Tema Bagian A

Pola iringan patch Melangel juga akan berubah saat masuk bagian repetisi tema. Perubahan tersebut dimaksudkan untuk mempertegas iringan patch Melangel agar selaras dengan pola ritmepatchPerquare.

Notasi 3.26 Pergantian Pola IringanPatchMelangel Bagian A