PENINGKATAN PEGUASAAN PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI SURAT AL IKHLAS MELALUI METODE DRILL PADA SISWA KELAS IV SDN NGABLAK 2 KEC. NGABLAK KAB.MAGELANG TAHUN 2010 - Test Repository
PENINGKATAN PENGUASAAN PELAJARAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI SURAT AL-IKHLAS
MELALUI METODE DRILL PADA SISWA KELAS IV
SDN NGABLAK 2 KEC. NGABLAK KAB. MAGELANG
TAHUN 2 0 1 0
S K R I P S I
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh:
MUFLICHAH
NIM: 11408057
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
S A L A T I G A
2010
DEPARTEMEN AGAMA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jin. Tentara Pelajar No. 2 Telp. 23433. 23706 Kode Pos 50721 Salatiga
NOTA PEMBIMBING
Lamp : 1 (satu) naskah Hal . Pengajuan Naskah Skripsi
Salatiga, 03 Juli 2010 Kepada Yth. Ketua STAIN Di Salatiga Assalamu 'alaikum Wr. Wb.
Bersama ini kami kirimkan skripsi mahasiswa Nama
: MUFLICHAH NIM
: 11408057 Program Pendidikan : Pendidikan Agama Islam (PAI) Judul : PENINGKATAN PENGUASAAN PELAJARAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI SURAT AL-IKHLAS MELALUI METODE DRILL PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI NGABLAK
2 KECAMATAN NGABLAK KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2010 Untuk diujikan dalam Sidang Munaqosah Skripsi Demikian untuk menjadikan periksa.
Wassalamu 'alaikum Wr. Wb.
Pembimbing f ^
KEMENTRIAN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA JI, Stadion 03 Telp. 0298 323706,323433 Salatiga 50721 Website: www.stainsalatiga.ac.id e-mail: administrasina@,stainsalatiga.ac.id
PENGESAHAN SKRIPSI
Judul : PENINGKATAN PENGUASAAN PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM METERI SURAT AL-IKHLAS MELALUI METODE DRILL PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI NGABLAK 2 KECAMATAN NGABLAK KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2010
Nama : MUFLICHAH NIM : 11408057 Program Studi : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) EKSTENSI
Salatiga, 28 Agustus 2010 Dewan Penguji
JCetua Imam Sutomo. M .A ^^ ^ ^ T a
T^
n
^ , [P. 195808271983031
Sekretaris I ahmat Harivadi. M.Pd
'196701121992031005 Penguji I
Benny lidwan. M.Hum Dr. NIP. 197305201999031006
Penguji II Dr. H. M. Zulfa. M.Ag
NIP. 19520430197703 1001
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Yang bertanda tangan di bawal, ini Nama MUFLICHAH
NIM 11408057 Mahasiswa STAIN Salatiga Jurusan Tarbiyah Program Studi
PAI Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi saya ini tidak terdapat kaiya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan skripsi saya ini adalah hasil karya/penelitian sendiri dan bukan plagiasi dari karya/peneliti orang lain. Jika suatu hari terbukti bahwa skripsi saya ini palsu, bersedia diajukan di depan pengadilan. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya agar dapat diketahui oleh anggota dewan penguji.
Salatiga, 3 Juli 2010 Yang menyatakan
MUFLICHAH NIM. 11408057
ABSTRAK
MUFLICHAH, Peningkatan Penguasaan Pelajaran Pendidikan Agama Islam Materi Surat Al-Ikhlas melalui Metode Drill pada Siswa Kelas Empat Sekolah Dasar Negeri Ngablak 2 Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang Tahun 2010, STAIN. Salatiga, Skripsi 2010.
Skripsi ini bertujuan untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini, yaitu : Apakah metode drill dapat meningkatkan penguasaan pendidikan agama Islam materi surat Al-Ikhlas pada siswa kelas empat Sekolah Dasar Negeri Ngablak 2 Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang Tahun 2010.
Adapun materi pelajaran yang peneliti hahas adalah pelajaran pendidikan agama Islam kelas empat dengan Kompetensi Dasar meneijemahkan surat Al- Ikhlas. Indikatornya 1) menerjemahkan surat Al-Ikhlas 2) menjelaskan pokok kandungan surat Al-Ikhlas 3) menggunakan surat Al-Ikhlas dalam ibadah sholat.
Yang menjadi subyek dalam penelitian pada PTK ini adalah siswa kelas Empat Sekolah Dasar Negeri Ngablak 2 Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang Tahun 2010 yang beijumlah 36 terdiri dari 13 siswa perempuan dan 23 siswa laki-laki.
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 3 siklus. Tiap siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu : perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi. Di akhir siklus guru memberi soal test untuk mengetahui adanya peningkatan penguasaan pelajaran pendidikan agama Islam materi surat Al-Ikhlas.
Pada Pre Test (tabel 2 halaman 42) ketuntasan belajar perorangan baru mencapai 9 siswa dan ketuntasan belajar klasikal baru mencapai 25 %. Hasil tes pada siklus I (tabel 5 halaman 49) diperoleh nilai rata-rata kelas 7,02 dengan ketuntasan belajar klasikal mencapai 67 %. Hasil test siklus II (tabel 6 halaman ) diperoleh nilai rata-rata kelas 77 dengan ketuntasan belajar klasikal 75 %. Hasil test pada siklus III (tabel 11 halaman 66) diperoleh nilai rata-rata kelas 81 dengan ketuntasan belajar klasikal mencapai 91 %.
Dari hasil tersebut nampak adanya peningkatan dari siklus I dan II untuk rata-rata kelas 7 dan ketuntasan belajar 8 %. Sedangkan dari siklus II dan III untuk rata-rata kelas sebesar 4 dan ketuntasan belajar klasikal 16 %. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan penguasaan pelajaran pendidikan agama Islam meteri surat Al-Ikhlas.
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa melalui metode drill, penguasaan pelajaran pendidikan agama Islam materi surat Al-Ikhlas pada siswa kelas empat Sekolah Dasar Negeri 2 Ngablak Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang Tahun 2010 dapat ditingkatkan.
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur peneliti senantiasa panjatkan kepada Allah SWT, karena hanya dengan limpahan taufik dan hidayan-Nya peneliti dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Tak lupa sholawat dan salam semoga selalu terlimpah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, Amin.
Dalam penyusunan skripsi ini peneliti telah menerima bantuan dan sumbangan baik materiil, sehingga skripsi dapat terselesaikan. Oleh karena itu peneliti menyampaikan penghargaan dan rasa terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada:
1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag, selaku Ketua STAIN Salatiga.
2. Bapak Drs. Joko Sutopo selaku Ketua Program Ekstensi STAIN Salatiga.
3. Bapak Dr. H. Sa;adi, M.Ag, selaku pembimbing yang telah dengan sabar dan tekun membimbing peneliti sehingga skripsi ini dapat terwujud.
4. Ibu Yohana Indarwati, M.Pd selaku Kepala Sekolah SD Ngablak 2.
5. Bapak Imron Budi S. M.Pd yang telah berkenan menjadi observer.
6. Semua pihak yang tidak tertulis, yang telah membantu dan memberi motivasi dalam penyusunan skripsi ini. Semoga amal baik bapak dan ibu mendapat pahala yang setimpal dari Allah SWT. Amiin.
Akhir kata peneliti mengharap kritik dan saran yang membangun dalam rangka menuju kesempurnaan di masa yang akan datang. Peneliti berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi peneliti khususnya dan bagi pembaca yang budiman pada umumnya.
Salatiga, 03 Juli 2010 Peneliti NIM. 11408057
DAFTAR ISI
RIWAYAT HIDUP PENELITI
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
: Karakteristis Siswa Kelas IV SD N Ngablak 2 Lampiran 1
Lampiran 2 : Pedoman Wawancara Terhadap Siswa Kelas IV SDN Ngablak 2 Kecamatan Ngablak
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Karakteristis Siswa Kelas IV SD N Ngablak 2
Lampiran 2 : Pedoman Wawancara Terhadap Siswa Kelas IV SDN Ngablak 2 Kecamatan Ngablak
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Dengan jenjang pendidikan formal, Pendidikan Agama Islam dikenal dan dipelajari semenjak duduk di bangku sekolah dasar. Ini membuktikan bahwa pendidikan agama Islam sangat diperlukan dalam mengembangkan pengetahuan dasar sebagai bekal menghadapi kehidupan masa depan. Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati sehingga mengimani, bertaqwa dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran agama islam di sumber utamanya kitab suci al-Qur’an dan al Hadits, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, serta penggunaan pengalaman.1
Mata pelajaran pendidikan agama Islam di Sekolah Dasar yang diberikan mulai dari kelas satu sampai kelas enam dengan harapan kemampuan membaca, menulis, menghafal dan menerjemahkan surat-surat pendek dalam al Qur’an dapat dimiliki oleh siswa lulusan Sekolah Dasar.
Namun tidaklah mudah untuk menyampaikan materi mata pelajaran pendidikan agama Islam di Sekolah Dasar lebih-lebih di kelas rendah yaitu di kelas satu, dua dan tiga surat pendek Allah SWT telah berfirman dalam surat Yusuf ayat 2 yang berbunyi:
<X) £ > 'di ‘fkti ilJJ
2
Sesungguhnya kami menurunkannya berupa Al qur’an dengan bahasa arab, agar kamu memahaminya.2 Akan tetapi masih banyak siswa yang kurang memahami pelajaran pendidikan agama Islam. Kondisi pembelajaran pendidikan agama Islam tersebut, ternyata juga teijadi di sekolah Dasar Negeri Ngablak 2 Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang. Sebagai bukti khuusnya di kelas empat Sekolah Dasar Negeri Ngablak 2 Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang belum memahami dalam membaca, menulis, menghafal maupun menerjemahkan surat-surat pendek dalam al Qur’an.
Berdasarkan pengamatan langsung saat proses pembelajaran, kelemahan dalam pembelajaran pendidikan Agama Islam tersebut, disebabkan kurang tepat dalam memilih metode dan kurangnya minat belajar siswa. Karena pelajaran pendidikan Agama Islam dan materi surat-surat pendek menggunakan bahasa Arab sehingga kurang perhatian siswa pada siswa sekolah Dasar Negeri Ngablak 2 Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang.
Kal itu ditunjukkan dengan rendahnya perolehan nilai semester satu. Dalam semester satu masih banyak siswa yang memperoleh nilai kurang dari 70. Sedangkan standar ketuntasan belajar minimal untuk mata pelajaran pendidikan agama Islam di Sekolah Dasar Negeri Ngablak 2 Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang adalah 7.0. Jika kelemahan ini tidak diatasi secepatnya maka dapat berpengaruh terhadap penguasaan materi ajar pada jenjang selanjutnya.
3
Berdasarkan uaian diatas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian mata pelajaran pendidikan agama islam dengan kopetensi Dasar Menerjemahkan Surat al-Ikhlas, menjelaskan pokok kandungan surat al-Ikhlas, dan menggunakan surat al-Ikhlas dalam ibadah shalat dengan ju d u l:
“PENINGKATAN PENGUASAAN PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM MATERI SURAT AL-IKHLAS MELALUI METODE DRILL PADA SISWA KELAS
IV SEKOLAH DASAR NEGERI NGABLAK
2 KECAMATAN NGABLAK KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2010.
B. Rumusan Masalah
Apakah metode Drill dapat meningkatkan penguasaan pendidikan Agama Islam materi surat al-Ikhlas pada siswa kelas IV sekolah Dasar Negeri Ngablak 2 Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang tahun 2010.
C. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui peningkatan penguasaan pelajaran pendidikan Agama
Islam Materi surat al-Ikhlas melalui metode drill pada siswa kelas IV Dasar Negeri Ngablak 2 Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang tahun 2010.
D. Hipotesis Tindakan
Jika metode drill dilaksanakan dengan baik diharapkan dapat meningkatkan penguasaan pelajaran pendidikan agama Islam materi surat surat al-Ikhlas,
4 kandungan surat al-Ikhlas dan menggunakan surat al-Ikhlas dalam ibadah shalat pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Ngablak 2 Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang tahun 2010.
E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi siswa, guru maupun sekolah.
Adapun manfaatnya adalah:
1. Bagi Siswa Siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Ngablak 2 Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang memperoleh pendidikan agama Islam yang lebih menarik dan menyenangkan, sehingga dapat meningkatkan penguasaan materi pelajaran pendidikan agama Islam dan akan tercapai tujuan pembelajaran dengan maksimal.
2. Bagi Guru Dapat membantu mengatasi permasalahan pembelajaran yang diharapi, menambah wawasan serta ketrampikan pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan mutu pembelajaran khususnya mata pelajaran Pendidikan agama Islam.
3. Bagi Sekolah Dapat dijadikan pola pengembangan strategi dan pengelolaan pembelajaran pada Sekolah Dasar Negeri Ngablak 2 Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang.
5
F. Definisi Istilah
1. Penguasaan Penguasaan adalah pemadaman atau kesanggupan untuk menggunakan
(pengetahuan, kepandaian).3 Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui sejauhmana peningkatan penguasaan materi pelajaran pendidikan Agama Islam melalui metode drill pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Ngablak 2 Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang Tahun 2010.
2. Pendidikan Agama Islam Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati hingga mengimani, bertaqwa, dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran Agama Islam dari sumber utamanya kitab suci al-Qur’an dan hadits, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, serta mengguakan pengalaman.
Dibarengi tuntutan untuk menghormati penganut agama lain.4 Dalam pembelajaran pendidikan agama Islam yang peneliti bahas hanya kompetensi dasar meneijemahkan surat al-Ikhlas.
3. Metode Drill (Latihan) Metode drill yaitu suatu secara mengajar untuk menambahkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Juga sebagai sarana untuk memelihara kebiasaan-kebiasaan yang baik. Selain itu metode ini dapat digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan dan ketrampilan.5
3 Anomi, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1994, him. 534
4 Anonim, Standar Kopetensi SD, Depdiknasjakarta, 2006, hlmn. 7
6
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang ditetapkan berupa penelitian tindakan kelas.
Prosedur dan langkah-langkah penelitian mengikuti prinsip dasar yang berlaku di dalam penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas ini direncakanan untuk dilaksanakan dalam tiga siklus. Dan setiap siklus memiliki empat tahapan tindakan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi.
2. Subyek Penelitian Subyek yang dikenal tindakan adalah siswa kelas empat sekolah dasar
Negeri Ngablak 2 Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang Tahun 2010 yang beijumlah 47 siswa, yang terdiri dari 36 Siswa muslim dan 11 siswa non muslim. Yang muslim adalah terdiri dari 23 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. Dasar pertimbangan dalam penelitian ini terhadap pembelajaran pendidikan agama Islam di Sekolah Dasar Negeri 2 Ngablak kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang Tahun 2010 khususnya di kelas IV.
3. Langkah-langkah/siklus/penelitian6
a. Siklus I 1) Perencanaan
a) Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses belajar mengajar.
b) Menentukan pokok bahasan
6 Suharsini Arikunto, Suharjono, Supardi, Penelitian Tindakan Kelas. Bumi Aksara, Jakarta, Cetak»"
Keempat, 2007, him. 70 - 717
c) Menyiapkan sumber belajar
d) Menentukan metode
e) Mengembangkan skenario pembelajaran
f) Menyusun lembar keija siswa
g) Mengembangan format evaluasi 2) Tindakan Menerapkan tindakan mengacu pada skenario dan lembar keija siswa.
3) Pengamatan
a) Melakukan observasi dengan memakai format observasi b) Menilai hasil tindakan dengan menggunakan format lembar siswa. 4) Fefleksi a) Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilaksanakan.
b) Melakukan pertemuan dengan observasi untuk membahas hasil evaluasi.
c) Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk digunakan pada siklus berikutnya.
d) Evaluasi tindakan I
b. Siklus II 1) Perencanaan
a) Identifikasi masalah dan penetapan alternatif
b) Menentukan pokok bahasan
c) Menyiapkan sumber bahan e) Mengembangkan skenario pembelajaran
f) Menyusun lembar keqa siswa
g) Mengembangkan format evaluasi
h) Mengembangkan format lembar observasi pembelajaran 2) Tindakan Menerapkan tindakan mengacu pada skenario dan lembar kerja siswa.
3) Pengamatan a) Melakukan observasi dengan memakai format observasi.
b) Menilai hasil tindakan dengan menggunakan format lembar kerja siswa. 4) Refleksi
a) Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilaksanakan
b) Melakukan pertemuan dengan observasi untuk membahas hasil evaluasi. CACilOt U o r il c ) M em nerbaiki nelaksanaan tin^alr.
9
e) Mengembangkan skenario pembelajaran
f) Menyusun lembar keija siswa
g) Mengembangkan format evaluasi
h) Mengembangkan format lembar observasi pembelajaran 2) Tindakan
Menerapkan tindakan mengacu pada skenario dan lembar keija siswa 3) Pengamatan
a) Melakukan observasi dengan memakai format observasi
b) Nilai hasil tindakan dengan menggunakan format lembar keija siswa. 4) Refleksi
a) Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilaksanakan
b) Melakukan pertemuan dengan observasi untuk membahas hasil evaluasi.
c) Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk digunakan pada siklus berikutnya.
d) Evaluasi tindakan III
10
Tabel I Indikator Ketuntasan
No Interval Predikat 1 7 0 -1 0 0 Tuntas 2 0 - 6 9
Tidak tuntas
5. Pengumpulan Data
a. Dokumentasi siswa Dokumen siswa yang berupa nilai mata pelajaran pendidikan agama islam pada siswa kelas empat SD Negeri Ngablak 2 Kecamatan Ngablak
Kabuapten Magelang semester satu tahun 2010 ini digunakan untuk mengukur apakah setelah penerapan penelitian tindakan kelas ada peningkatan penguasaan materi pelajaran Agama Islam pada siswa kelas empat SD Negeri Ngablak 2 Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang.
b. Test tertulis Test tertulis digunakan untuk menilai kemampuan siswa yang mencakup pengetahuan dan ketrampilan sebagai hasil kegiatan belajar mengajar.7
Test tertulis yang membentuk pilihan ganda di gunakan untuk mengumpulkan data tentang keberhasilan pembelajaran pendidikan Agama Islam sudah dilakukan penelitian tindakan kelas. Test yang diberikan kepada siswa dibuat oleh peneliti.
11
c. Wawancara Wawancara adalah komunikasi langsung antara yang diwawancarai dengan pewawancara. Untuk memudahkan pelaksanaannya perlu disediakan pedoman wawancara berupa pokok-pokok yang akan ditanyakan.8
Dalam hal ini peneliti menggunakan pedoman wawancara yang bersifat tertutup dan hasilnya digunakan untuk mengetahui minat siswa kelas empat terhadap mata pelajaran pendidikan agama Islam.
d. Pengamatan (Observasi) Pengamatan merupakan suatu cara yang tepat untuk menilai perilaku.
Untuk menilai perilaku itu diperlukan lembar pengamatan yang berisi hal- hal yang menjabarkan tingkah laku siswa yang dapat ditempatkan dalam tindakan dan diamati oleh guru.9
6. Analisa Data Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini ada dua jenis data yang dapat dikumpulkan peneliti.
a. Data kuantitatif (nilai hasil belajar siswa) yang dapat dianalisis secara deskripsi. Dalam hal ini peneliti menggunakan analisis statistik deskriptif.
Misalnya, mencari nilai rata-rata, prosentase keberhasilan belajar dan lain-lain.
b. Data kuantitatif yaitu data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang memberi gambaran tentang ekspresi siswa, tentang tingkat pemahaman
12
terhadap suatu mata pelajaran (kognitif). Pandangan atau sikap siswa terhadap metode belajar yang baru (afektif), aktivitas siswa mengikuti pelajaran, perhatian, antusias dalam belajar kepercayaan diri, motivasi belajar dan sejenisnya dapat dianalisis secara kuantitatif.10
13
H. Sistematika Pembahasan
Sistematika yang digunakan dalam penulisan skripsi ini terdiri d ari:
BAB I Pendahuluan, yang berisi Latar Belakang M-salah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis Tindakan, Manfaat Penelitian, Definisi Istilah, Metode Penelitian dan Sistematika Pembahasan. BAB II Kajian Pustaka yang berisi Belajar, Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar dan Metode BAB III Pelaksanaan Penelitian yang berisi Lokasi Penelitian, Waktu Penelitian, Waktu Penelitian, Mata Pelajaran, Karakteristik Siswa dan Siklus BAB IV Analisis Hasil Penelitian dan Pembahasan yang berisi Hasil Penelitian dan Pembahasan per Siklus BAB V Penutup, yang berisi Kesimpulan dan Saran
BAB n
KAJIAN PUSTAKA
A. Belajar
1. Pengertian Belajar
Dalam keseluruhan proses pendidikan belajar merupakan salah satu masalah yang selalu aktual dan selalu dihadapi oleh setiap orang. Dan persoalan belajar adalah sebagai budaya yang akan dikembangkan baik itu hakekat manusia yang akan belajar maupun dalam pembelajaran sehingga banyak ahli pendidikan menyoroti dan meneliti tentang apa itu yang dinamakan belajar.
Secara psikologi belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Untuk memperoleh pemahaman tentang belajar, berikut dikemukakan pendapat beberapa tokoh yang menjelaskan tentang pengertian belajar.
Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. 11 Dalam arti luas belajar dapat diartikan sebagai kegiatan psikofisik menuju
11 Slameto, Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya, Reneka Cipta, Jakarta, cetakan pertama 1988
15
perkembangan pribadi seutuhnya. 12 Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap yang teijadi karena latihan dan pengalaman.13 Dari ketiga pengertian belajar apabila disimpulkan belajar mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: a. Perubahan terjadi secara sadar
b. Perubahan dalam belajar bersifat kontinyu dan fungsional
c. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif
d. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara
e. Perubahan dalam belajar bertujuan terarah
f. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku
2. Prinsip-prinsip Belajar
Untuk melengkapi pengertian dan pemahaman makna belajar perlu dikemukakan prinsip-prinsip yang berkaitan dengan belajar. Menurut Slameto prinsip-prinsip belajar adalah sebagai berikut:
a. Berdasarkan persyaratan yang diperlukan untuk belajar 1) Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif, meningkatkan minat dan bimbingan untuk mencapai tujuan instruksional. 2) Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi yang kuat pada siswa untuk mencapai tujuan instruksional
12 Sardinian AM, Interaksi dan M otivasi Belajar Mengajar,
Rajawali, Jakarta, cetakan pertama 1986
16
3) Belajar perlu lingkungan yang menantang dimana anak dapat mengembangkan kemampuannya bereksplorasi dan belajar dengan efektif
4) Belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya
b. Sesuai hakikat belajar 1) Belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap menurut perkembangannya
2) Belajar adalah proses organisasi, adaptasi explorasi dan discovery 3) Belajar adalah proses continuitas (hubungan antara pengertian yang satu dengan pengertian yang lain) sehingga mendapatkan pengertian yang diharapkan. Stimulus yang diberikan menimbulkan response yang diharapkan c. Sesuai materi/bahan yang harus dipelajari
1) Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur, penyajian yang sederhana sehingga siswa mudah menangkap pengertiannya
2) Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai dengan tujuan instruksional yang harus dicapai d. Syarat keberhasilan belajar
1) Belajar memerlukan sarana yang cukup sehingga siswa dapat belajar dengan tenang 2) Repetisi dalam proses belajar perlu ulangan berkali-kali agar pengertian/ketrampilan/sikap itu mendalam pada siswa14
17
Sedangkan menurut Abu Ahmadi prinsip-prinsip belajar meliputi:
a. Belajar harus bertujuan dan terarah. Tujuan akan menuntunnya dalam belajar untuk mencapai harapan-harapannya.
b. Belajar memerlukan bimbingan, baik bimbingan dari guru atau buku
pelajaran itu sendiri
c. Belajar memerlukan pemahaman atas hal-hal yang dipelajari sehingga diperoleh pengertian-pengertian d. Belajar memerlukan latihan dan ulangan agar apa-apa yang telah dipelajari dapat dikuasainya e. Belajar adalah suatu proses aktif dimana terjadi saling pengaruh secara dinamis antara murid dengan lingkungan f. Belajar harus disertai keinginan dan kemauan yang kuat untuk mencapai tujuan g. Belajar dianggap berhasil apabila telah sanggup menerapkan ke dalam bidang praktek sehari-hari15
Berdasarkan kedua pendapat tentang prinsip-prinsip belajar diatas dapat disimpulkan bahwa belajar akan berhasil apabila mempunyai tujuan tertentu. Dan untuk mencapai tujuan tersebut membutuhkan kemauan yang tinggi, bimbingan orang lain. Sarana yang memadai, lingkungan yang mendukung, latihan terus menerus dan dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
18
3. Prestasi Belajar
Dalam belajar seseorang tidak akan terlepas dari faktor yang mempengaruhinya. Adapun faktor yang mempengaruhi prestasi belajar itu dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :
a. Faktor intern, yang meliputi tiga faktor yaitu faktor jasmani, psikologis dan kelelahan.
1. Faktor Jasmani
a) Faktor Kesehatan Kesehatan adalah salah satu nikmat Allah yang selalu kita syukuri karena dengan kesehatan maka kita dapat melakukan apa yang kita inginkan, begitu pula dengan belajar, seorang yang tidak sehat atau kurang sehat akan mengalami penurunan prestasi dalam menerima pelajaran yang diberikan oleh guru, maka seyogyanya seorang yang sedang belajar memperhatikan kesehatannya.
Karena keadaan jasmani yang sehat akan lain pengaruhnya dengan jasmani kurang sehat.
b) Cacat tubuh Cacat tubuh adalah suatu yang menyebabkan kurang baik atau sempurna mengenai tubuh dan panca indra yang dapat mempengaruhi belajarnya, maka anak yang cacat disekolahkan pada sekolah yang khusus.16
2. Faktor Psikologis Sekurang-kurangnya ada tujuh faktor yang tergolong kedalam psikologis yang mempengaruhi belajar. Faktor-faktor itu adalah intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan.
19
a) Intelegensi Pengertian tentang intelegensi, JP Chaplin merumuskan sebagai berikut:
1) The ability to meet and adapt to novel situations quickly and effectively
2) The ability to utilize abstract concepts offecively
3) The ability to grasp relationships and lear quiclyJadi intelegensi itu adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis, yaitu kecapakan untuk menghadapi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui/menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajari dengan cepat.17 b) Perhatian
Perhatian adalah pemusatan energi psikis yang tertuju kepada suatu objek pelajaran atau dapat dikatakan sebagai banyak sedikitnya kesadaran yagn menyertai belajar.18
c) Minat Antara minta dan perhatian hampir sama pengertiannya, namun minat lebih bersifat perasaan rasa senang tatkala memperhatikan sesuatu dan ini berlangsung terus menerus sehingga dari itu diperoleh rasa kepuasan. Minat mempunyai pengaruh yang besar terhadap belajar, karena dengan adanya minat untuk belajar maka seseorang siswa akan lebih berhasil dan mendapat kepuasan dalam menerima pelajaran itu.
17 Slameto, op cit. him. 56 - 57
18 Sardinian, AM, op cit. him. 49
20 d) Bakat Bakat adalah salah satu kemampuan manusia untuk melakukan suatu kegiatan dan sudah ada sejak manusia itu ada. Hal ini dekat dengan persoalan intelegensi yang merupakan struktur mental yang melahirkan “kemampuan” untuk memahami sesuatu. 19
e) Motif Arden N. Frandsen, menyatakan ada beberapa hal yang mendorong seseorang untuk belajar, yaitu : 1) Adanya sifat ingin lebih atau ingin menyelidiki dunia yang lebih luas. 2) Adanya sifat yang kreatif pada orang yang belajar dan ada nya keinginan untuk selalu maju. 3) Adanya keinginan untuk mendapat simpati dari orang tua, guru, dan teman-temannya. 4) Adanya keinginan untuk memperbaiki kegagalan yang lalu dengan usaha yang baru, baik dengan kooperati maupun dengan kompetisi. 5) Adanya keinginan untuk mendapatkan rasa aman bila menguasai pelajaran. 6) Adanya ganjaran atau hukuman sebagai akhir dari belajar.20
19 Ibid, him. 45
20 Ibid, him 46
21
f) Kematangan Kematangan adalah suatu tingkat/fase alam pertumbuhan seseorang. Dimana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru. Kematangan belum berarti anak dapat melaksanakan kegiatan secara terus menerus, untuk itu diperlukan latihan-latihan dan pelajaran.
g) Kesiapan Menurut James Drever kesiapan merupakan kesediaan untuk memberi respon atau reaksi, kesiapan ini ada hubungan dengan kematangan karena itu kesiapan didasari oleh kematangan terlebih dahulu. Maka siswa yang lelah memiliki kesiapan untuk belajar hasilnya akan lebih baik.21
3. Faktor Kelelahan Kelelahan pada seseorang w«Iaupun sulit untuk dipisahkan tetapi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani (bersifat psikis).22
Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh. Kelelahan ini timbul dikarenakan teijadi kekacauan substansi sisa pembakar di dalam tubuh, sehingga darah kurang lancar pada bagian tertentu.
Kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu
21 Slameto, op. cit., him. 61
22
hilang. Pergantian situasi dapat memberi kesegaran dan mengurangi kelelahan.
Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kelelahn dapat mempengaruhi belajar, sehingga dihindarkan agar jangan sampai teijadi kelelahan,
b. Faktor-faktor Ekstern Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar dapat dikelompokkan menjadi tiga faktor yaitu: faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat. 1) Faktor keluarga
Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa
a. cara orang tua mendidik
b. relasi antar anggota keluarga
c. suasana rumah
d. keadaan ekonomi keluarga 2) Faktor Sekolah
Faktor sekolah yang mempengaruhi prestasi belajar meliputi:
a) Metode mengajar
b) Kurikuium
c) Relasi guru dengan siswa
d) Relasi siswa dengan siswa
e) Disiplin sekolah
f) Alat pelajaran
23
g) Waktu sekolah
h) Standar pelajaran di atas ukuran i) Keadaan gedung j) Metode belajar k) Tugas rumah
3) Faktor Masyarakat Masyarakat juga mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan belajar dan ini teijadi karena keberadaan siswa dengan masyarakat yang meliputi:
a) Kegiatan siswa dalam masyarakat
b) Mass Media
c) Teman bergaul
d) Bentuk kehidupan masyarakat23 Dari penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bawha faktor ekstern yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah keluarga, sekolah, media masa, lingkungan dan masyarakat (stage holder).
Keberhasilan seseorang dalam belajar yang sering kita sebut dengan prestasi belajar ditentukan oleh beberapa faktor antara lain faktor intern (yang berasal dari dalam diri sendiri). Kedua faktor ini sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar seseorang. Sehingga perlu diperhatikan oleh orang tua, guru, masyarakat (stage holder) dan 23 Ibid, him. 62 - 73
24
pemerintah, sehingga akan dapat sinergi positif untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
4. Motivasi Belajar Motivasi adalah suatu tingkah laku atau kegiatan dalam rangkan mengembangkan diri baik dalam aspek kognitif, psikomotorik, maupun sikap.
Ws Winkel mengatakan bahwa “M atif’ adalah daya penggerak didalam diri orang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan tertentu.24
a. Peranan dan Fungsi Motivasi Belajar Seorang melakukan aktivitas karena ada faktor pendorong dalam dirinya. Begitu juga karena adanya dorongan untuk melakukan aktivitas tujuan yang diinginkan.
Dalam hubungan dengan belajar ini, motivasi mempunyai peran yang sangat penting dan menentukan seseorang melakukan aktivitas belajar. Dengan adanya faktor penggerak siswa akan melakukan kegiatan belajar, dengan segenap energi yang dimiliki secara optimal, jadi dalam hal ini motivasi mempunyai peranan untuk menumbuhkan gariah, merasa senang dan semangat melakukan aktivitas yang tinggi senantiasa akan melakukan intensitas usaha belajar bagi siswa.25
Dalam pendapat tersebut jelaskah bahwa siswa yang mempunyai motivasi yang tinggi akan menaruh perhatian besar terhadap pelajaran yang diberikan dalam kegiatan belajarnya. *
2
3
24 Anonim, Belajar Pembelajaran, IKIP Semarang, Semarang, 1999, him. 31
25
Berdasarkan peranan dari motivasi tersebut, menurut Sardiman motivasi belajar mempunyai tiga fungsi, yaitu : 1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atua motor dari setiap kegiatan belajar yang di keijakan. 2) Menentukan arah perbuatan, yaitu kearah tujuan yang hendak dicapai sesuai yang diinginkan.
3) Menyeleksi perbuatan, yaitu menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan dan sesuai dengan tujuan serta menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.26
Dari fungsi-fungsi motivasi tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi berfungsi mendorong untuk berbuat, menentukan arah perbuatan belajar, menyeleksi perbuatan belajar, berfungsi sebagai meningkatkan prestasi belajar siswa. Dengan demikian apabila motivasi yang dimiliki siswa tinggi, semakin tinggi kemungkinan untuk berhasil dan berprestasi.
b. Macam-macam motivasi belajar Menurut Sardiman, motivasi ada dua macam, yaitu :
1) Motivasi intrinsik Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif dan berfungsi tidak perlu perangsang dari luar, tetapi tumbuh dari dalam individu sendiri. Contoh siswa melakukan belajar karena betul-betul ingin mendapatkan kemampuan secara mendalam, ingin terampil, bukan karena tujuan lain.
26
2) Motivasi Ekstrinsik Motivasi ektrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi didalamnya aktivitas belajar dimulai dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar, motivasi didalamnya aktivitas belajar dimulai dan di teruskan berdasarkan dorongan dari luar dan tidak mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar. Contohnya siswa yang melakukan aktivitas belajar karena ingin mendapatkan nilai baik sehingga dipuji oleh guru dan teman-teman.27
Walaupun motivasi ini tidak mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar, tetapi peranannya sangat penting, sebab keadaan siswa itu berubah-ubah sehingga motivasi ektrinsik tetap diperlukan.
B. Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar
1. Pengertian Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami. Menghayati hingga mengimani, bertaqwa, dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran agama islam dari sumber utamanya kitab suci al Qur’an dan Hadits. Melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, serta penggunaan pengalaman. Dibarengi tuntutnan untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat sehingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa.28
11 Ibid, him. 88 - 90
27
2. Tujuan Mempelajari Pendidikan Agama Islam Pendidikan Agama Islam di SD bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan, melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan; penghayatan, pengalaman, peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan, ketaqwaan kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.29
3. Fungsi Mata Pelajaran Pendidkan Agama Islam Mata pelajaran pendidikan agama Islam di SD berfungsi: a. Penanam nilai ajaran Islam
b. Pengembangan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT serta Akhlak mulia c. Penyesuaian mental peserta didik
d. Perbaikan kesalahan-kesalahan, kelemahan-kelemahan peserta didik dalam kelayanan e. Pencegahan peserta didik dari hal-hal negatif budaya asing yang akan dihadapi sehari-hari.
f. Pengajaran tentang ilmu pengetahuan keagamaan serta pengetahuan umum.
g. Penyaluran siswa untuk mendalami pendidikan agama ke lembaga pendidikan yang lebih tinggi.30
29 Ibid, him. 8
30 Ibid. him. 9
28
4. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Ruang lingkup pendidikan agama Islam meliputi keserasian, l eselarasan dan keseimbangan antara : 1) Hubungan manusia dengan Allah SWT
2) Hubungan manusia dengan manusia, dan 3) Hubungan manusia dengan alam (Makhluk selain manusia/ dan lingkungan. Adapun ruang lingkung bahan pelajaran pendidikan agama Islam sekolah Dasar terfokus pada apsek : a. Keimanan
b. Al Qur’an/ al Hadits
c. Akhlak
d. Fiqih/Aqidah 31
5. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kompetensi dasar mata pelajaran pendidikan agama Islam berisi sekumpulan kemampuan minimal yang harus dikuasai siswa selama menempuh pendidikan Agama Islam di SD. Kemampuan ini berorientasi pada perilaku efektif dan psikomotorik dengan dukungan pengetahuan kognitif dalam rangka memperkuat keimanan dan ketaqwaan kepada Allah
SWT. Kemampuan-kemampuan yang tercantum dalam komponen kemampuan dasar merupakan penjabaran dari kemampuan dasar umum yang harus dicapai peserta didik ditingkat SD.
Ibid, him 9
29
Kemampuan-kemampuan tersebut meliputi:
a. Beriman kepada Allah SWT dan lima rukun iman yang lain dengan mengetahui fungsi serta refleksi dalam sikap, perilaku dan akhlak peserta didik dalam dimensi vertikal maupun horizontal.
b. Dapat membaca al Qur’an surat-surat pilihan dengan benar menyalin dan mengartikan.
c. Mampu beribadah dengna baik dan benar sesuai dengan tuntunan syariat Islam terutama ibadah mahdhoh.
d. Dapat meneladani sifat-sifat, sikap dan kepribadian Rosulullah SAW serta khulafaur Rasyidin.32
6. Metode 1) Pengertian Metode Drill (Latihan)
Metode drill yaitu cara mengajar untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu, juga sebagai sarana untuk memelihara kebiasaan-kebiasaan yang baik. Selain itu metode ini dapat digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan dan ketrampilan.33
2) Faktor yang mempengaruhi dalam penetapan metode Selanjutnya syaiful Bahri Djamarah dalam bukunya yang beijudul “Guru dan Anak Didik dalam Ineraksi Eduaktif, ada beberapa faktor yang mempengaruhi didalam menetapkan metode yang akan digunakan dalam penyampaian bahan pelajaran. Dasar pertimbangan tersebut bertolak pada faktor-faktor sebagai berikut:
32 Ibid, him 11
30
b. Tujuan
c. Perbedaan individu anak didik
d. Kemampuan guru
e. Sifat bahan ajar
f. Situasi kelas
g. Kelengkapan fasilitas
h. Kelebihan dan kelemahan metode34 Menurut Wiamo Surakhmad Pemilihan dan penentuan metode dipengaruhi oleh beberapa faktor, sebagai berikut: a. Anak didik
b. Tujuan
c. Situasi
d. Fasilitas
e. G uru35 Jadi dalam menentukan metode, tidaklah semudah orang membalikan telapak tangan, sebelum menentukan metode yang akan digunakan seorang guru harus memperhatikan lingkungannya. Lingkungan itu dapat berupa kemampuan akan dirinya, anak didik, materi pelajaran, serta fasilitas yang tersedia.
3) Macam-macam Metode Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Asnawi Zain, ada beberapa metode yang dapat ditetapkan dalam proses penyampaian bahan belajaran, yaitu:
14 Ibid, him, 229 -2 3 1
31
b. Metode diskusi
h. Metode kerja kelompok i. Metode tanya jawab j. Metode proyek
g. Metode drill (latihan)
f. Metode sosiodrama
e. Metode pemberian tugas
d. Metode demonstrasi
c. Metode eksperimen
a. Metode ceramah
a. Metode proyek
h. Metode tanya jawab i. Metode latihan (drill) j . Metode ceramah 36 Sedangkan menurut Ismail SM M.Ag, ada beberapa macam metode yaitu
f. Metode demonstrasi
g. Metode problema solving
e. Metode sosio drama