PENGARUH SUPERVISI KELOMPOK DAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PENGAWAS TERHADAP KINERJA GURU PAI DENGAN MOTIVASI KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (STUDI DI KOTA SALATIGA TAHUN 2017)

  

PENGARUH SUPERVISI KELOMPOK

DAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PENGAWAS

TERHADAP KINERJA GURU PAI DENGAN MOTIVASI

KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

(STUDI DI KOTA SALATIGA TAHUN 2017)

  

Oleh

KHAIRUSSALEH

NIM. 12010150057

Tesis diajukan sebagai pelengkap persyaratan

untuk gelar Magister Pendidikan

PROGRAM PASCASARJANA

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2017

  

ABSTRAK

Judul : Pengaruh Supervisi Kelompok dan Komunikasi Interpersonal Pengawas terhadap Kinerja Guru PAI dengan Motivasi Kerja sebagai Variabel Intervening (Studi di Kota Salatiga Tahun 2017)

  

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variasi data supervisi kelompok,

komunikasi interpersonal pengawas, motivasi kerja guru dan kinerja guru PAI di

Kota Salatiga tahun 2017 dan pengaruh secara parsial variabel supervisi kelompok,

komunikasi interpersonal terhadap kinerja guru PAI dengan motivasi kerja sebagai

variabel intervening.

  Jenis penelitian ini adalah field research dengan menggunakan pendekatan

kuantitatif dan termasuk penelitian ekspalanatif, dimana menjelaskan hubungan dan

pengaruh melalui pengujian hipotesis. Populasi penelitian ini adalah guru PAI se-

Kota Salatiga dengan jumlah sampel penelitian 80 orang guru PAI.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) motivasi kerja berpengaruh secara

positif dan signifikan terhadap kinerja guru PAI (2) supervisi kelompok pengawas

berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja guru PAI (3) komunikasi

interpersonal pengawas berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja

guru PAI (4) supervisi kelompok pengawas berpengaruh positif dan signifikan secara

tidak langsung melalui variabel motivasi kerja terhadap kinerja guru PAI dan (5)

komunikasi interpersonal pengawas berpengaruh positif dan signifikan secara tidak

langsung melalui variabel motivasi kerja terhadap kinerja guru PAI. Hasil penelitian

ini juga menjawab research gap kinerja guru dan menyimpulkan bahwa supervisi

pengawas berpengaruh terhadap kinerja guru.

  

Kata kunci : Supervisi kelompok, komunikasi interpersonal pengawas, motivasi kerja

guru, kinerja guru PAI

  

ABSTRACT

The Effect of Supervision group and supervisor interpersonal

communication on performance PAI’s teacher using motivation to

work as an intervening variable (Studies in Salatiga City 2017)

  

This study aims to determine variation in the data supervision group, interpersonal

communication supervisor, work motivation of teacher and teacher performance

PAI in Salatiga 2017 and influence in partial supervision of the group, interpersonal

communication on performance PAI’s teacher with motivation to work as an

intervening variable.

  The research is a field research using quantitative approach and included as

explanatory research, which describes the relationship and influence through

hypothesis testing. The study population was a teacher PAI as the city of Salatiga

with a sample of 80 PAI teachers.

  The results showed that (1) the work motivation influence positively and

significantly to the performance of PAI’s teachers (2) supervision group had a

positive and significant effect on work motivation of PAI’s teachers (3) interpersonal

communication supervision positive and significant effect on work motivation of

PAI’s teachers (4 ) supervision watchdog group positive and significant impact

indirectly through work motivation on performance PAI’s teacher and (5)

interpersonal communication watchdog positive and significant impact indirectly

through work motivation on performance PAI’s teacher. The results also answer the

research gap teacher performance and concluded that the regulatory supervision

had a significant impact through performance of teachers.

  

Keywords: Supervision group, supervisor interpersonal communication, motivation

of teachers, performance of PAI’s teacher

  

PRAKATA

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah memberikan rahmat dan hidayah-

Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis ini. Penelitian yang berjudul

Pengaruh Supervisi Kelompok dan Komunikasi Interpersonal Pengawas terhadap

Kinerja Guru PAI dengan Motivasi Kerja sebagai Variabel Intervening (Studi di Kota

Salatiga Tahun 2017) ini merupakan syarat akhir memperoleh gelar Magister

Pendidikan.

  Melalui prakata ini, penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada :

  1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Dr. H. Zakiyuddin, M.Ag., selaku Direktur Pascasarjana IAIN Salatiga.

  

3. Dr. Faqih Nabhan, M.M., selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak

membantu dan membimbing penulis dalam penyelesaian tesis ini.

  

4. Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI yang telah

memberikan kesempatan dan bantuan dana untuk menempuh studi S2 ini.

  

5. Bupati Bangka, Kepala Dinas Pendidikan dan Kepala Sekolah SDN 17 Belinyu

yang telah memberikan izin penulis menempuh studi S2.

  

6. Seluruh Dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu dan pengalaman yang

sangat berharga kepada penulis selama menimba ilmu di IAIN Salatiga.

  

7. Bapak Drs. Wahid Hasyim, M.Pd.I., pengawas PAI SMP, SMA/SMK Kota Salatiga dan Ibu Dra. Umi Hani, M.Pd.I., pengawas PAI TK/SD Kota Salatiga dan guru-gutru PAI se-Kota Salatiga yang telah membantu dalam penyelesaian tesis ini.

  

8. Kedua orang tuaku dan mertuaku yang selalu memberikan cintanya sepanjang

masa.

  

9. Istri terkasih Kartini, S.H.I. beserta anak-anakku Amir Ali Al-Ghifari dan

Muhammad zafran Khoiri yang selalu memberikan dukungan dan kekuatan dalam perjuangan ini.

  

10. Saudara-saudaraku, Desmarliza, S.Sos.I., Marliana, S.Pd., dan Mustaqimah,

S.Sos., beserta keluarga yang telah memberikan dukungan moril maupun materi.

  

11. Bapak Rushanda, M.Pd. dan Cek gu Sagita Sierapati, S.Pd. yang rela berkorban

waktu, tenaga dan pikiran membantu penulis selama proses pendidikan ini.

  

12. Teman-teman seperjuangan, baik suka maupun duka saling memberikan support

dan dukungan.

  Semoga karya ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca sekalian. Saran

yang bersifat konstruktif merupakan hal yang sangat berarti bagi penulis, guna

perbaikan di masa mendatang. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan nikmat

dan karunianya kepada kita semua. Aamiin.

  Salatiga, 22 Mei 2017 Penulis, Khairussaleh NIM. 12010150057

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................................i HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................................ii HALAMAN PENGESAHAN................................................................................iii HALAMAN PERNYATAAN................................................................................iii ABSTRAK..............................................................................................................iv PRAKATA..............................................................................................................vi DAFTAR ISI.........................................................................................................viii DAFTAR TABEL....................................................................................................x DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................xi

  BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1 A. Latar Belakang.............................................................................................1

B. Rumusan Masalah........................................................................................9

C. Signifikansi Penelitian...............................................................................10

D. Sistematika Penulisan.................................................................................12

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, HIPOTESIS......................13 A. Kajian Pustaka............................................................................................13

B. Kerangka Teori...........................................................................................16

  1. Supervisi Kelompok.............................................................................16

  2. Komunikasi Interpersonal Pengawas...................................................22

  3. Motivasi Kerja Guru............................................................................26

  4. Kinerja Guru PAI.................................................................................32

  

C. Perumusan Hipotesis..................................................................................35

  BAB III METODE PENELITIAN.........................................................................40 A. Jenis dan Pendekatan Penelitian.................................................................40

B. Waktu dan Tempat Penelitian....................................................................41

  

C. Variabel Penelitian.....................................................................................41

  

D. Populasi dan Sampel Penelitian.................................................................44

  

E. Sumber Data...............................................................................................45

  

F. Metode Pengumpulan Data........................................................................45

  

G. Tehnik Analisa Data...................................................................................46

  BAB IV HASIL ANALISA DATA.......................................................................51 A. Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian..........................................................51

B. Hasil Analisis Deskripsi Penelitian............................................................56

C. Hasil Uji Asumsi Klasik.............................................................................61

D. Hasil Uji Hipotesis.....................................................................................63

E. Pembahasan Hasil Penelitian.....................................................................73

F. Path Analysis..............................................................................................77

BAB V PENUTUP.................................................................................................80 A. Simpulan....................................................................................................80

B. Saran...........................................................................................................81

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN BIOGRAFI PENULIS

  DAFTAR TABEL

  1. Tabel 1.1. Research gap...............................................................................5

  2. Tabel 2.1. Skema penelitian.......................................................................39

  3. Tabel 3.1. Variabel dan indikator penelitian..............................................42

  4. Tabel 4.1. Hasil uji coba instrument supervisi kelompok..........................52

  5. Tabel 4.2. Hasil uji coba instrument komunikasi interpepersonal.............53

  6. Tabel 4.3. Hasil uji coba instrument motivasi kerja guru..........................54

  7. Tabel 4.4. Hasil uji coba instrument kinerja guru......................................54

  8. Tabel 4.5. Hasil uji realibilitas data instrument penelitian........................55

  9. Tabel 4.6. Hasil analisis deskriptif variabel penelitian..............................56

  10. Tabel 4.7. Deskripsi supervisi kelompok pengawas..................................57

  11. Tabel 4.8. Deskripsi komunikasi interpersonal pengawas.........................58

  12. Tabel 4.9. Deskripsi motivasi kerja guru...................................................59

  13. Tabel 4.10. Deskripsi kinerja guru PAI.....................................................60

  14. Tabel 4.11. Hasil uji coba normalitas.........................................................61

  15. Tabel 4.12. hasil uji coba multikolinearitas...............................................62

  16. Tabel 4.13. Hasil uji coba heteroskedastisitas...........................................63

  17. Tabel 4.14. Hasil uji pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja guru PAI.64

  18. Tabel 4.15. Hasil uji pengaruh supervisi kelompok terhadap motivasi

kerja............................................................................................................65

  19. Tabel 4.16. Hasil uji pengaruh supervisi kelompok terhadap kinerja guru PAI.........................................................................................67

  20. Tabel 4.17. Hasil uji pengaruh komunikasi interpersonal pengawas terhadap motivasi kerja guru...............................................69

  21. Tabel 4.18. Hasil uji pengaruh komunikasi interpersonal pengawas terhadap kinerja guru PAI...................................................70

  22. Tabel 4.19 Hasil Uji F.......................................................................72

  23. Tabel 4.20. Kesimpulan hipotesis..............................................................77

DAFTAR LAMPIRAN

  1. Data angket penelitian

  2. Hasil uji normalitas dan realibilitas penelitian

  3. Hasil uji hipotesis

  4. Pedoman angket penelitian

  5. Foto kegiatan penelitian 6. Surat keterangan melakukan penelitian.

  7. Surat rekomendasi penelitian dari Kesbangpol Kota Salatiga.

  8. Biografi penulis.

  9. Surat Pernyataan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 pasal 1 disebutkan bahwa “Guru

  adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah”. Selanjutnya dalam pasal 8 disebutkan guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Menurut Syaiful Sagala, selain tugas utama mengajar ada beberapa tugas prinsip yang harus diketahui dan dikuasai guru yaitu : tugas administrasi kurikulum dan pengembangannya, pengelolaan peserta didik, personel, prasarana

  1 dan sarana, keuangan, layanan khusus, dan hubungan sekolah-masyarakat.

  Melihat dari tugas dan kewajiban di atas, beban dan tanggung jawab kinerja seorang guru sangat besar dalam menentukan keberhasilan pembelajaran.

  Kemampuan guru dalam mengajar menjadi jaminan tinggi rendahnya kualitas pembelajaran. Untuk itu peningkatan kinerja guru perlu dilakukan baik oleh guru itu sendiri dengan motivasi yang dimilikinya, maupun oleh pihak pengawas atau juga kepala sekolah melalui pembinaan-pembinaan. Dalam teori Husanker yang 1 Syaiful Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan, Bandung:

  2 dikutip Supardi, kinerja = ability + motivasi. Robbins juga mengemukakan

  3 bahwa kinerja merupakan interaksi antara ability dengan motivation. Teori ini menunjukkan bahwa orang yang mempunyai ability yang tinggi tetapi memiliki motivasi yang rendah akan menghasilkan kinerja yang rendah. Atau jika seseorang memiliki motivasi yang tinggi tetapi ability rendah, kinerjanya juga akan rendah. Konsep teori ini adalah untuk mengukur kinerja guru dapat dilakukan dengan menelaah kemampuan dasar (ability) guru atau pelaksanaan kompetensi dasar guru atau motivasinya dalam bekerja.

  Peningkatan kinerja guru selain dengan motivasi, juga diperlukan pembinaan dan pengawasan dari pengawas sekolah. Menurut Glickman yang dikutip Masaong, kualitas proses pembelajaran dan kualitas peserta didik tidak

  4 dapat dipisahkan dari tiga komponen, yaitu pengawas, guru dan peserta didik.

  Kualitas dari peserta didik banyak dipengaruhi oleh kualitas guru, dan kualitas guru banyak dipengaruhi oleh kualitas pengawasan dari supervisor. Gwyn yang dikutip Sagala juga mengatakan, salah satu fungsi utama supervisor adalah mengembangkan dan memperbaiki kinerja guru, baik secara individu maupun

  5 secara kelompok. Menurut Supardi, tujuan supervisi pembelajaran secara umum adalah untuk memantau dan mengawasi kinerja guru dan tenaga kependidikan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing agar para 2 3 Supardi, Kinerja Guru, Jakarta: Rajawali Press, 2014, 47. 4 Supardi, Kinerja..., 47.

  Abd. Kadim Masaong, Supervisi Pembelajaran dan Pengembangan Kapasitas Guru, Bandung: Alfabeta, 2013, 71. 5 guru dan tenaga kependidikan tersebut bekerja secara profesional dan mutu

  6 kinerjanya meningkat. Artinya bahwa peran pengawas dalam membina guru sangat penting sebagai upaya meningkatkan kinerja guru.

  Dengan adanya supervisi akademik pengawas maka sesuai dengan tujuannya pengawas akan memberi layanan bimbingan kepada guru untuk meningkatkan kinerja guru. Frans Sudirjo dalam penelitiannya menemukan

  7 bahwa supervisi berpengaruh positif terhadap kinerja guru. Dalawi, dkk., menemukan bahwa supervisi akademik dapat meningkatkan kinerja atau

  8 profesionalisme guru dalam melaksanakan pembelajaran. Marjianto juga menyatakan bahwa supervisi kepala sekolah berpengaruh positif terhadap nilai

  9 kinerja guru.

  Wyn, dkk., juga menemukan bahwa supervisi pengawas sekolah

  10 memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kinerja guru. Rauh, dkk., juga menemukan bahwa supervisi akademik kepala sekolah berkontribusi secara

  6 7 Supardi, Kinerja..., 80.

  Frans Sudirjo dan Deriana Rekno Wulan, “Pengaruh Supervisi dan Kepemimpinan Kepala

Sekolah Terhadap Motivasi Untuk Peningkatan Kinerja Guru”, e-Jurnal Serat Acitya Universitas 17

Agustus 1945 Semarang, Volume 2, Nomor 3 (2013). 8 Dalawi, dkk., “Pelaksanaan Supervisi Akademik Pengawas Sekolah Sebagai Upaya

Peningkatan Profesionalisme Guru Smp Negeri 1 Bengkayang”, e-Jurnal Pendidikan dan Pengajaran,

  Volume 2, Nomor 3 (2013). 9 Marjianto, “Pengaruh Supervisi Kepala Sekolah dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap

Kinerja Guru Sekolah Menengah Pertama (Smp) Negeri 2 Jatiroto Kabupaten Wonogiri Provinsi Jawa

Tengah”, Jurnal Sains Sosial dan Agama, Volume 1, Nomor 1 (Juli 2015), 102-109. 10 Wyn Murnayasa, dkk., “Kontribusi Pelaksanaan Supervisi Pengawas Sekolah, Gaya

Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Guru di SD se-Kecamatan

  

Bangli”, e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, Program Studi signifikan terhadap kinerja guru.

  11 Penelitian-penelitian tersebut mengindikasikan bahwa supervisi yang dilakukan pengawas atau kepala sekolah sangat berpengaruh terhadap upaya peningkatan kinerja guru.

  Meskipun demikian, terdapat juga penelitian yang menemukan bahwa supervisi pengawas akademik tidak berpengaruh terhadap kinerja guru. Hadi Fatkhurokhim menemukan bahwa supervisi pendidikan tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru.

  12 Fuad Hartadi menyatakan bahwa pengaruh supervisi akademik pengawas sekolah tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru.

13 Ernawati dan Marjono juga menemukan bahwa supervisi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja Guru.

  14 Muhyi, Dantes, dan Lasmawan menyatakan supervisi pembelajaran pengawas tidak memberikan kontribusi signifikan terhadap kinerja mengajar guru.

  15 Wilis Werdiningsih mengatakan terdapat hubungan yang tidak signifikan antara supervisi kepala

  11 I Nyoman Rauh, dkk., “Kontribusi Gaya Kepemimpinan, Supervisi Akademik Kepala

Sekolah, dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Guru SD di Gugus III Kec. Sukasada”, e-Journal

Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, Program Studi Administrasi Pendidikan,

Volume 4 (2013). 12 Hadi Fathurrohim, “Pengaruh Pelaksanaan Supervisi Pendidikan Terhadap Kinerja Guru Di Sekolah Dasar”, Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Edisi 33, Tahun ke-5 (2016), 114-120. 13 Fuad Hartadi, “Pengaruh Supervisi Akademik Pengawas Sekolah dan Kepemimpinan

Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru pada SMK Negeri di Kabupaten Gunungkidul”, Tesis, UGM

  Yogyakarta, 2013, 59. 14 Ernawati dan Marjono, “Pengaruh Supervisi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru”, Jurnal Manajemen Sumberdaya Manusia , Vol. 2, Nomor 1, (Desember 2007), 11 – 22. 15 Muhyi, N. Dantes, I. W. Lasmawan, “Kontribusi Supervisi Pembelajaran Pengawas

Sekolah, Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Kompetensi Guru Terhadap Kinerja Mengajar

Guru SD Negeri Kecamatan Aikmel”, e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan

16 Artinya jika variabel supervisi kepala sekolah

  sekolah dengan kinerja guru.

  meningkat maka kinerja guru akan menurun dan sebaliknya. Bahkan Sailesh Sharma, dkk., mengatakan peranan pengawas hanyalah sekedar menyelesaikan pekerjaan mereka di atas kertas saja, supervisi pengawas tidak bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme guru dan hanya proses untuk mencari kesalahan guru.

17 Dari telaah beberapa hasil temuan penelitian di atas maka ditemukan

  Gap Penulis Temuan

  Isu : Supervisi Akademik Research Gap: Terdapat perbedaan hasil penelitian pengaruh supervisi pengawas terhadap kinerja guru

  Supervisi tidak berpengaruh positif terhadap kinerja guru

  Hadi Fatkhurokhim

Tabel 1.1. Research Gap

  Fuad Hartadi (2013) pengaruh supervisi akademik pengawas sekolah tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru

  Ernawati, Marjono

  (2007) supervisi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja Guru SD di Kecamatan Jenawi Kabupaten Karanganyar Muhyi, N.

  Dantes, I. W.

  Lasmawan (2013)

  Supervisi pembelajaran pengawas tidak memberikan kontribusi signifikan terhadap terhadap kinerja mengajar guru. 16 Wilis Werdiningsih, “Korelasi Supervisi Kepala Sekolah dan Iklim Kerja dengan Kinerja Guru SMK 2 Ponorogo”, Tesis, STAIN Ponorogo, 2015, 1. 17 Sailesh Sharma, dkk, “Concerns of Teachers and Principals on Instructional Supervision in

Three Asian Countries”, International Journal of Social Science and Humanity, Vol. 1, No. 3,

  inkonsistensi hasil penelitian pengaruh supervisi akademik pengawas terhadap kinerja guru. Berikut disarikan peneliti dan hasil temuannya yang menunjukkan adanya gap dalam tabel di bawah ini :

  (2016) supervisi pendidikan tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru. Sailesh Supervisi pengawas tidak bertujuan meningkatkan Sharma, dkk. kinerja dan profesionalisme guru, tetapi cenderung (2011) menghina dan menghukum guru.

  Wilis Terdapat hubungan yang tidak signifikan antara Werdiningsih supervisi kepala sekolah dengan kinerja guru.

  2015 Artinya, jika variabel supervisi kepala sekolah meningkat maka kinerja guru akan menurun dan sebaliknya

  Frans Sudirjo, Supervisi berpengaruh positif terhadap Kinerja guru Supervisi Deriana Rekno SMP N 33 Semarang. berpengaruh Wulan positif (2013) terhadap

  Marjianto supervisi kepala sekolah dan kompetensi kinerja guru (2015) profesional) berpengaruh terhadap nilai kinerja guru. Dalawi, supervisi akademik di SMP Negeri 1 Bengkayang

  Amrazi Zakso, dinilai dapat meningkatkan kinerja atau Usman profesionalisme guru dalam melaksanakan

  Radiana pembelajaran (2013)

  Wyn Terdapat kontribusi yang signifikan antara supervisi Murnayasa, pengawas sekolah, gaya kepemimpinan kepala

  Nym. Natajaya, sekolah, dan motivasi berprestasi terhadap kinerja Md. Candiasa guru

  (2014)

  I Nyoman Supervisi akademik kepala sekolah berkontribusi Rauh, Dantes, secara signifikan terhadap kinerja guru Anggan.

  (2013)

  Implementasi supervisi akademik pengawas PAI, berdasarkan Pedoman Pengawas Pendidikan Agama Islam Pada Sekolah tahun 2012 dinyatakan bahwa ekuivalensi kegiatan kerja pengawas pendidikan agama Islam sekolah dasar terhadap 24 jam tatap muka menggunakan pendekatan minimal 60 orang guru

  18 PAI TK/SD/SLB.

  18 Direktorat Pendidikan Agama Islam, Pedoman Pengawas Pendidikan Agama Islam Pada

  Berdasarkan pra survey, jumlah pengawas PAI di Kota Salatiga berjumlah 2 orang dengan wilayah binaan 4 kecamatan yang terdiri dari 225 orang guru PAI tingkat SD, 32 orang guru PAI SMP dan 30 orang guru PAI tingkat SMA. Jumlah pengawas yang tidak seimbang dengan jumlah guru, menyebabkan proses supervisi oleh pengawas kurang efektif dan efisien dan komunikasi pengawas terhadap guru PAI menjadi tidak merata. Selain itu pelaksanaan supervisi oleh pengawas cenderung bersifat administratif, kurang menyentuh kepada peningkatan kemampuan profesional guru PAI dalam upaya peningkatan kinerja guru. Fathurrahman berpendapat bahwa supervisi pengawas di sekolah lebih merupakan supervisi rutin untuk memeriksa kelengkapan administrasi sekolah, kegiatan rutin guru-guru dan kondisi fisik sekolah agar sesuai dengan

  19 pedoman yang dibakukan. Teshome dalam penelitiannya mengatakan bahwa pengawasan yang berbasis sekolah tidak efektif berdasarkan pendekatan

  20 kepengawasan. Maka salah satu solusi alternatif yang mungkin efektif dan efisien adalah dengan melakukan supervisi dengan teknik kelompok.

  Teknik supervisi kelompok dinilai efektif karena supervisor tidak perlu mendatangi guru-guru PAI satu persatu ke sekolah masing-masing, cukup dengan mengumpulkan guru-guru PAI pada satu tempat untuk dilakukan supervisi. Supervisi kelompok ini dapat dilakukan di Kelompok Kerja Guru 19 Pupuh Fathurrahman dan AA. Suryana, Supervisi Pendidikan dalam Pengembangan Proses Pengajaran, Bandung: Refika Aditama, 2011, 144. 20 Demissie Teshome, “School-Based Supervision Behavior in Second Cycle Primary Schools

  

(KKG) untuk sekolah dasar, dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)

untuk SMP dan SMA.

  Pelaksanaan supervisi akan berjalan dengan baik jika terjalin komunikasi

interpersonal yang baik antara pengawas dengan guru yang disupervisi. D.

  

McQuail yang dikutip Peter Hartley berkata “All social interaction is

necessarily communicative and any social process presumes a communication

  21

process” . Komunikasi yang baik akan memberikan dampak yang luas terhadap

kinerja guru. Tidak seimbangnya antara jumlah pengawas dengan guru, akan

berdampak tidak efektifnya komunikasi antara pengawas dan guru, komunikasi

cenderung tidak merata. Hal ini tentu akan menghambat keberhasilan dari

supervisi itu sendiri. Robbins mengatakan bahwa salah satu kekuatan yang paling

menghambat suksesnya kinerja pegawai adalah kurangnya komunikasi yang

  22 efektif.

  Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian ini dimulai dari adanya

masalah perbedaan hasil temuan penelitian mengenai pengaruh supervisi

pengawas terhadap kinerja guru, dan adanya fenomena empirik pengawas dalam

melaksanakan supervisi, maka masalah yang akan diangkat dalam penelitian ini

“Bagaimana Pengaruh Supervisi Kelompok dan Komunikasi Interpersonal

Pengawas terhadap Kinerja Guru PAI dengan Motivasi Kerja Sebagai Variabel

Intervening (Studi di Kota Salatiga Tahun 2017)”. 21 22 Peter Hartley, Interpersonal Communication, London and New York: Routledge, 1996, 2.

B. Rumusan Masalah

  1. Identifikasi Masalah Mengacu pada latar belakang di atas, dapat diidentifikasi beberapa permasalahan dalam penelitian ini, yaitu : (a) Jumlah pengawas dan guru PAI yang tidak seimbang menyebabkan pelaksanaan supervisi berjalan kurang maksimal. (b) Adanya inkonsistensi penelitian-penelitian terdahulu yang meneliti tentang pengaruh supervisi terhadap kinerja guru (c) pelaksanaan supervisi oleh pengawas kurang menyentuh peningkatan profesional guru PAI, (d) komunikasi interpersonal pengawas terhadap guru PAI kurang merata.

  2. Pembatasan Masalah Dari identifikasi masalah di atas, peneliti membatasi penelitian ini dengan fokus penelitian, yaitu supervisi kelompok dan komunikasi interpersonal pengawas, kinerja guru PAI Kota Salatiga tahun 2017, dan motivasi kerja sebagai variabel intervening.

  3. Rumusan masalah Berdasarkan masalah di atas, permasalahan yang hendak diteliti dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

  a. Bagaimana pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja guru PAI di Kota Salatiga tahun 2017 ? b. Bagaimana persepsi guru PAI tentang pengaruh supervisi kelompok pengawas terhadap motivasi kerja guru PAI di Kota Salatiga tahun 2017?

  c. Bagaimana persepsi guru PAI tentang pengaruh komunikasi interpersonal pengawas terhadap motivasi kerja guru PAI di Kota Salatiga tahun 2017 ?

  d. Bagaimana persepsi guru PAI tentang pengaruh supervisi kelompok pengawas terhadap kinerja guru PAI di Kota Salatiga tahun 2017 ? e. Bagaimana persepsi guru PAI tentang pengaruh komunikasi interpersonal pengawas terhadap kinerja guru PAI di Kota Salatiga tahun 2017?

C. Signifikansi Penelitian

  1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : a. Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja guru PAI di Kota Salatiga tahun 2017.

  b. Pengaruh supervisi kelompok pengawas terhadap motivasi kerja guru PAI di Kota Salatiga tahun 2017.

  c. Pengaruh komunikasi interpersonal pengawas terhadap motivasi kerja guru PAI di Kota Salatiga tahun 2017. d. Pengaruh supervisi kelompok pengawas terhadap kinerja guru PAI di Kota Salatiga tahun 2017.

  e. Pengaruh komunikasi interpersonal pengawas terhadap kinerja guru PAI di Kota Salatiga tahun 2017.

  2. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari hasil penelitian ini adalah :

a. Manfaat Teoretis.

  Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat mengembangkan khazanah ilmu pengetahuan di bidang Administrasi Pendidikan terutama dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam proses pendidikan dan pembelajaran. Di samping itu hasil penelitian ini dapat dijadikan sumbangan pemikiran peneliti yang terkait dengan supervisi

kelompok, komunikasi interpersonal, motivasi kerja dan kinerja guru.

  b. Manfaat Praktis 1) Bagi pengawas, sebagai bahan evaluasi dalam mengembangkan supervisi kelompok, komunikasi interpersonal, motivasi kerja dalam meningkatkan kinerja guru PAI.

2) Bagi kepala sekolah, sebagai bahan masukan untuk dapat meningkatkan kualitas sumber daya guru dan kualitas pendidikan.

  3) Bagi guru PAI sebagai bahan masukan berkaitan dengan pentingnya komunikasi interpersonal dan motivasi kerja dalam peningkatan kinerja guru.

D. Sistematika Penulisan

  Untuk memudahkan dalam memahami isi tesis ini, maka terlebih dahulu penulis

sajikan tentang sistematika penulisan tesis secara garis besarnya sebagai beriku:

Bab I : Menjelaskan tentang adalah bab pendahuluan, yang sub-sub babnya

berisi tentang (a) Latar belakang, yang mendiskripsikan tentang hal- hal mendasar yang melatar belakangi masalah yang akan di teliti nanti; (b) Rumusan masalah, yang dijabarkan inti masalah yang perlu mendapat jawaban pada hasil penelitian ini, (c) Tujuan dan kegunaan penelitian, yang berisi tentang tujuan yang hendak dicapai dan kontribusi pemikiran dalam pengembangan pengetahuan terutama yang berkaitan dengan penelitian; (d) garis-garis besar isi tesis yang berisi tentang sistematika pembahasan dalam tesis.

  

Bab II : Menjelaskan tentang kerangka teori-teori yang berkaitan dengan

penelitian, yang meliputi sub-sub bab, yaitu (1) Supervisi Kelompok,(2) motivasi kerja, (3) kinerja guru. (4) motivasi kerja, (5) tinjauan pustaka, yang berupa penelitian-penelitian yang relevan, dan (6) hipotesis penelitian.

Bab III: Menjelaskan tentang metode penelitian yang meliputi : pendekatan

  penelitian; populasi dan sampel yang terdiri dari Guru PAI, defenisi operasional dari variabel yang diteliti, metode pengumpulan data dan analisis data.

  Bab IV: Pembahasan hasil penelitian yang mencakup jawaban pengaruh supervisi kelompok dan komunikasi interpersonal pengawas dengan motivasi kerja sebagai variabel intervening terhadap kinerja guru PAI di Kota Salatiga tahun 2017.

  Bab V : Penutup. Dalam bab ini penulis mengemukakan beberapa kesimpulan dan implikasi/saran-saran dari hasil penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka Penelitian tentang supervisi kelompok dilakukan oleh beberapa peneliti

  23 sebelumnya. Tri Hartanti, dalam penelitiannya mengatakan bahwa supervisi kelompok dengan metode direktif efektif dalam meningkatkan layanan bimbingan dan konseling bagi guru kelas di Gugus IX Dhandhanggula UPTD Dikpora Kecamatan Jebres Kota Surakarta pada tahun pelajaran 2012/2013.

24 Mulyadi, mengatakan bahwa melalui teknik supervisi kelompok dapat

  meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan pendidikan karakter di sekolah. Melalui teknik supervisi kelompok ini terjalinnya hubungan kekeluargaan, kerjasama dan saling berbagi informasi serta menghargai pendapat orang lain sehingga dapat mengatasi kesulitan guru dalam melaksanakan

  25 pendidikan. Suryantini, dalam penelitiannya juga mengatakan supervisi manajerial dengan metode kelompok dapat meningkatkan kompetensi supervisi

23 Tri Hartanti, “Peningkatan Kemampuan Penyelenggaraan Layanan Bimbingan dan

  

Konseling bagi Guru Kelas di Gugus IX Dhandhanggula UPTD Dikpora Jebres Surakarta Melalui Supervisi Kelompok”, Jurnal Varia Pendidikan, Volume 28, Nomor 1 (Juni 2016), 24-34. 24 Muyadi, “Efforts To Improve Teachers Implementing Capabilities Through Character

Education Technical Supervision Group At State Elementary School 17 Panyakalan District Of Solok

District Kubung”, Pedagogi, Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Volume XV, Nomor 2 (November 2015), 76-86. 25 Suryantini, “Peningkatan Kompetensi Supervisi Kepala Sekolah Melalui Supervisi

Kelompok di Sekolah Dasar”, Jurnal Managemen Pendidikan, Volume 11, Nomor 2, (Januari 2016), kepala sekolah di Gugus II Bima UPTD Dikpora Kecamatan Serengan Kota Surakarta tahun pelajaran 2012/2013.

  26 Berkaitan dengan variabel komunikasi interpersonal, Sri Rahayu, dalam penelitiannya mengatakan bahwa komunikasi interpersonal mempunyai pengaruh

  27

positif dan signifikan terhadap motivasi kerja guru. Meta Eka Setyana, dkk.,

juga mengatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan komunikasi interpersonal terhadap kinerja guru.

  Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Hartanti, Mulyadi dan Suryantini dengan penelitian ini variabel independennya adalah teknik supervisi kelompok, tetapi berbeda dalam vaiabel dependennya. Hartanti berkaitan dengan kemampuan bimbingan dan konseling, Mulyadi tentang kemampuan guru dan Suryantini kompetensi supervisi kepala sekolah, sedangkan penelitian ini berkaitan dengan peningkatan kinerja guru. Perbedaan lain adalah penelitian ini akan menjawab inkonsistensi hasil penelitian sebelumnya tentang pengaruh supervisi terhadap kinerja guru. Dan penelitian Rahayu dan Setyana memberikan gambaran bahwa komunikasi interpersonal memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan kinerja guru.

26 Sri Rahayu, “ Kontribusi Komunikasi Interpersonal, Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan

  

Budaya Kerja Organisasi Terhadap Motivasi Kerja Dan Dampaknya Pada Kepuasan Kerja Guru SMP

N Kecamatan Wonogiri”, Tesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2016, 1. 27 Meta Eka Setyana, Irawan Suntoro, Sumadi, “Pengaruh Supervisi Akademik Kepala

Sekolah, Komunikasi Interpersonal dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru Di Sekolah

B. Kerangka Teori

1. Supervisi Kelompok

  a. Pengertian supervisi Menurut Glatthorn, Supervisi secara umum dapat diartikan “The comprehensive set of services provided and processes used to help teachers facilitate their own professional development so that the goals of the school

  28 district or the school might be better attained”. Menurut Masaong supervisi adalah layanan yang bersifat membimbing, memfasilitasi, memotivasi serta menilai guru dalam pelaksanaan pembelajaran dan

  29 pengembangan profesinya secara efektif.

  Dari defenisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa supervisi pendidikan adalah layanan dalam bentuk bimbingan, motivasi dan bantuan supervisor untuk pengembangan profesional seorang guru.

  b. Tujuan Supervisi Adapun tujuan supervisi menurut Sally J. Zepeda adalah ”Instructional supervision aims to promote grouwth, development, interaction, fault-free problem solving,and a commitment to build capacity

  30 in teachers (Supervisi pembelajaran bertujuan untuk mendorong 28 ”.

  Allan A. Glatthorn, Supervisory Leadership : introduction to instruction supervision, New York: HarperCollinsPublishers, 1990, 84. 29 Abdul Kadim Masaong, Supervisi Pembelajaran dan Pengembangan Kapasitas Guru, Bandung: Alfabeta, 2013, 3. 30 Sally J. Zepeda, Instructional Supervision Applying Tools and Concepts, Eye On pertumbuhan, pengembangan, interaksi, pemecahan masalah dan komitmen untuk membangun kekurangan kapasitas guru-guru).

  Tujuan supervisi seperti telah dijelaskan adalah memberikan layanan dan bantuan kepada guru-guru. Maka tujuan supervisi adalah memberikan layanan dan bantuan untuk meningkatkan kualitas mengajar guru di kelas yang pada gilirannya untuk meningkatkan kualitas belajar siswa.

  c. Supervisi kelompok Supervisi kelompok adalah salah satu teknik dalam supervisi. Menurut Pidarta, teknik supervisi kelompok adalah suatu pembinaan terhadap sejumlah guru yang memiliki kualifikasi yang sama, oleh satu atau beberapa supervisor yang memiliki spesialisasi yang berbeda. Materi yang disampaikan supervisor dibahas bersama guru-guru dan disimpulkan

  31 bersama. Menurut Prasojo dan Sudiyono, teknik supervisi kelompok adalah cara melaksanakan supervisi yang ditujukan pada dua orang guru atau lebih, yang memiliki masalah atau kebutuhan yang sama dan dikumpulkan

  32 bersama untuk diberikan layanan supervisi.

  Dari pengertian di atas diketahui bahwa supervisi kelompok adalah layanan supervisi yang dilakukan pengawas terhadap guru, dua orang atau lebih yang mempunyai permasalahan yang sama pada satu tempat.

  31 32 Made Pidarta, Supervisi Pendidikan Kontekstual, Jakarta: Rineka Cipta, 2009, 165-166.

  Adapun teknik supervisi kelompok menurut Gwynn yang dikutip Lantip, yaitu : (1) Kepanitiaan, (2) kerja kelompok, (3) laboratorium dan kurikulum, (4) membaca terpimpin, (5) demontrasi pembelajaran, (6) darmawisata, (7) kuliah / studi, (8) diskusi panel, (9) perpustakaan, (10) organisasi profesional, (11) buletin supervisi, (12) pertemuan guru, (13) lokakarya.

33 Menurut Pidarta, teknik supervisi kelompok ada beberapa jenis,

  yaitu (1) rapat guru, (2) supervisi sebaya, (3) diskusi, (4) demontrasi, (5) pertemuan ilmiah, (6) kunjungan ke sekolah lain.

  34

  1. Kepanitiaan-kepanitiaan Suatu kegiatan biasanya perlu diorganisasikan, untuk itu perlu dibentuk beberapa orang penanggung jawab pelaksana kegiatan. Panitia yang melaksanakan tugasnya akan mendapatkan pengalaman-pengalaman baik dalam profesinya, dalam mencapai tujuan, maupun dalam bekerja sama dengan orang lain.

  2. Rapat guru Menurut Pidarta tujuan rapat guru adalah membicarakan sesuatu yang bertalian dengan proses pembelajaran, kesulitan-kesulitan yang dialami guru, dan cara mengatasi kesulitan itu secara bersama-sama dengan

  33 L. Diat Prasojo dan Sudiyono, Supervisi...,108. 34

  35 semua guru di sekolah. Sagala berpendapat, masalah yang menjadi bahan

  36 rapat adalah yang terkait kebutuhan guru, termasuk masalah.

  Tiap sekolah biasa melakukan rapat guru untuk membicarakan segala sesuatu yang bertalian dengan pendidikan di sekolah. Rapat itu diikuti oleh semua guru dan kepala sekolah. Tetapi kalau di KKG PAI, rapat diikuti

seluruh anggota yaitu guru PAI dan juga dapat dihadiri pengawas.

  3. Studi kelompok antar guru Studi kelompok antar guru adalah suatu kegiatan yang dilakukan

  37 sejumlah guru yang memiliki keahlian di bidang tertentu. Misalnya guru PAI, Matematika dan Biologi. Pertemuan antar kelompok ini sangat efektif dalam pengembangan kompetensi guru. Di sekolah dasar dikenal dengan Kelompok Kerja Guru (KKG).

Dokumen yang terkait

PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS SEKOLAH, KOMUNIKASI INTERPERSONAL, DAN MOTIVASI KINERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU DALAM PEMBELAJARAN DI SMPN SUB RAYON 4 BANDAR LAMPUNG

1 26 196

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (STUDI PADA GURU SDN SE-KECAMATAN PASAMAN) ARTIKEL

0 2 18

PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN BEBAN KERJA GURU TERHADAP KEPUASAN KERJA DENGAN STRES KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

0 1 16

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PASAMAN BARAT DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING ARTIKEL

0 1 15

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA PARIAMAN ARTIKEL

0 1 14

PENGARUH KOMPETENSI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA GURU DENGAN MOTIVASI KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING DI SMP KABUPATEN KERINCI ARTIKEL

0 1 16

PENGARUH KONFLIK PERAN, BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI SEKRETARIAT DAERAH KOTA SUNGAI PENUH DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING ARTIKEL

0 0 18

PENGARUH KOMPETENSI DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA PENYULUH KELUARGA BERENCANA DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

0 3 13

ANALISIS PENGARUH IKLIM ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA DOSEN DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA POLITEKNIK NEGERI MEDAN TESIS

0 0 19

KONTRIBUSI SUPERVISI PENGAWAS PAI DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PAI SMK KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20142015

0 2 302