ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMELS (Studi Kasus Perbankan Syariah Indonesia dengan Malaysia Periode 2013-2014) SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

  

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

PERBANKAN SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN

METODE CAMELS

(Studi Kasus Perbankan Syariah Indonesia dengan

Malaysia Periode 2013-2014)

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah

(S.E.Sy)

  

Oleh

WIWIT AYU NOFITASARI

NIM 21311005

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH S1

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

TAHUN 2015

  

MOTTO

  “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6)

  “Belajarlah dari masa lalu, hiduplah untuk masa depan. Yang terpenting adalah tidak berhenti bertanya” (Albert Einstein)

  

PERSEMBAHAN

  Alhamdulillah dengan ijin Allah skripsi ini selesai. Skripsi ini saya persembahkan untuk orang-orang yang telah mendorong saya untuk terus memperjuangkan mimpi saya: 1.

  Bapak Tugimin dan Ibu Suharti, yang senantiasa mencurahkan kasih sayangnya, memberikan bimbingan, dan doa yang tak pernah henti-hentinya untuk anaknya.

  2. Adikku Wahyu Setiyowati yang tak pernah putus menyayangiku.

  3. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang selalu sabar membimbingku.

  4. Keluarga besar (Dosen dan teman-teman) Biro Konsultasi Tazkia yang menemani dan mendukungku.

  5. Sahabat-sahabatku yang selalu menemaniku dan mendukungku.

  6. Teman-teman Perbankan Syariah S1 kelas A, yang menemaniku dan memberikan banyak pengalaman selama masa kuliah.

  

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikumWr. Wb.

  Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya yang sangat melimpah kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam penulis haturkan kepada Rasul kita, Nabi Muhammad SAW, nabi akhir zaman, yang telah membimbing umatnya menuju jalan kebenaran. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah, Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

  Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan terima kasih atas bantuan, bimbingan, dukungan, perhatian, semangat, serta doa, baik secara langsung mau pun tidak langsung pada penyelesaian skripsi ini kepada:

  1. Kedua orang tua yang sangat saya sayangi dan cintai, Bapak Tugimin dan Ibu Suharti yang dengan ikhlas dan penuh kasih sayang selalu mencurahkan perhatian kepada penulis.

  2. Bapak Dr. Rahmad Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga.

  3. Bapak Dr. Anton Bawono,M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis Islam IAIN Salatiga.

  4. Ibu Fetria Eka Yudiana M.Si, selaku Ketua Jurusan Perbankan Syariah S1, dan selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang senantiasa memberikan

  5. bimbingan dan arahan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

  6. Bapak Alfred L.,M.Si selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan bimbingan dan motivasi untuk menjadi yang terbaik.

  7. Seluruh dosen FEBI yang telah member bekal ilmu pengetahuan sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dan menyelesaikan penulisan skripsi ini.

  8. Dosen dan teman-teman Biro Konsultasi Tazkia yang selalu memberi semangat dan motivasi.

  9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, tanpa mengurangi rasa hormat, terima kasih atas dukungan dan bantuannya selama ini sehingga karya sederhana ini dapat terwujud dan bermanfaat untuk kepentingan bersama.

  Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak.

  Wassalamu’alaikumWr. Wb Salatiga, 09 Oktober 2015

  Penulis Wiwit Ayu Nofitasari

  NIM: 21311005

  

ABSTRAK

  Nofitasari, Wiwi tAyu. 2015. Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan

  Perbankan Syariah dengan Menggunakan Metode CAMELS (Studi Kasus Perbankan Syariah Indonesia dengan Malaysia Periode 2013- 2014) . Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Jurusan Perbankan Syariah S1. Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

  Pembimbing: Fetria Eka Yudiana, M. Si.

  

Kata Kunci : Perbankan Syariah Indonesia dan Malaysia, Kinerja Keuangan, dan

CAMELS .

  Penelitian ini dilakukan dalam rangka untuk melihat kesiapan perbankan syariah dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dan ekonomi global, sekaligus sebagai indicator penilaian persaingan industry perbankan syariah khususnya di ASEAN, terutama negara Indonesia dan Malaysia. Pertanyaan pertama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah: (1) bagaimanakah kinerja keuangan perbankan syariah di Indonesia dan Malaysia periode 2013-2014?, (2) bagaimanakah perbandingan kinerja keuangan perbankan syariah di Indonesia dengan Malaysia periode 2013-2014?. Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan data sekunder berupa laporan keuangan tahunan atau annual report. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive

  , dan metode pengumpulan data menggunakan dokumentasi berupa

  sampling

  yang diperoleh dari web resmi masing-masing bank syariah. Tujuan

  annual report

  dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan perbankan serta perbandingan kinerja keuangan perbankan syariah Indonesia dengan Malaysia periode 2013-2014. Indikator dalam mengukur kinerja perbankan syariah dengan menggunakan CAMELS. Rasio-rasio CAMELS, yaitu CAR, BDR, NPM, ROA, BOPO, LDR, dan MR. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa, sebagian besar indicator kinerja keuangan perbankan syariah antara Indonesia dengan Malaysia tidak terdapat perbedaan yang signifikan, terutama pada rasio

  , ROA, LDR, dan MR. Sedangkan untuk rasio BDR, NPM, dan BOPO

  CAR

  terdapat perbedaan yang signifikan antara perbankan syariah Indonesia dengan Malaysia.

  DAFTAR ISI

  SAMPUL ....................................................................................................... i LEMBAR BERLOGO .................................................................................. ii PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................. iii PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ....................................................... v MOTO ........................................................................................................... vi PERSEMBAHAN ......................................................................................... vii KATA PENGANTAR .................................................................................. viii ABSTRAK .................................................................................................... x DAFTAR ISI ................................................................................................. xi DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiv DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiv

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .............................................................................. 4 C. Tujuan Masalah .................................................................................. 4 D. Kegunaan Penelitian........................................................................... 4 E. Sistematika Penulisan ........................................................................ 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Telah Pustaka ..................................................................................... 7 B. Kerangka Teori 1. Laporan Keuangan ......................................................................... 13

  2. Annual Report Perbankan Syariah ................................................. 26 3.

  Analisis Laporan Keuangan........................................................... 29 4. Analisis CAMELS ......................................................................... 30 5. Teknik Analisis CAMELS ............................................................. 37 C. Kerangka Penelitian ........................................................................... 38 D.

  Hipotesis ............................................................................................. 40

  BAB III ANALISIS PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data ....................................................................... 42 B. Populasi dan Sampel .......................................................................... 43 C. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 46 D. Definisi Konsep dan Operasional ...................................................... 47 E. Uji Instrumen ..................................................................................... 49 F. Teknik Analisis Data ......................................................................... 51 G. Alat Analisis ....................................................................................... 52 BAB IV ANALISIS PENELITIAN A. Deskripsi Objek Penelitian 1. Gambaran Objek Umum ................................................................ 53 2. Gambaran Singkat Lembaga Keuangan Bank Syariah.................. 56 B. Hasil Penelitian 1. Uji Statistik Deskriptif ................................................................... 67 2. Uji Normalitas ............................................................................... 68 3. Uji Hipotesis .................................................................................. 69

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ........................................................................................ 79 B. Keterbatasan Penelitian ...................................................................... 80 C. Implikasi Penelitian ............................................................................ 80 D. Saran .................................................................................................. 81 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Research Gap Penelitian ................................................................ 10Tabel 2.1 Definisi Operasional Variabel ........................................................ 37

  Tabel4.1 Data Bank Syariah Sampel ............................................................. 46

Tabel 5.1 Statistik Deskriptif ......................................................................... 67Tabel 5.2 Hasil Uji Normalitas ...................................................................... 69Tabel 5.3 Perbandingan Perbankan Syariah Indonesia dengan Malaysia ...... 70

  DAFTAR GAMBAR

  Gambar3.1 Kerangka Penelitian ................................................................... 39

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Krisis ekonomi global terjadi pada tahun 2008 sebenarnya bermula

  pada krisis ekonomi Amerika Serikat, kemudian menyebar ke negara-negara lain di seluruh dunia termasuk Indonesia. Krisis ekonomi Amerika tersebut semakin lama merambat menjadi krisis global karena sebenarnya perekonomian di dunia saling tergantung satu sama lainnya, peristiwa yang terjadi disuatu tempat akan berpengaruh di tempat lainnya. Tidak jarang dampak lebih besar terjadi di tempat lain diakses 19 Juni 2015).

  Era globalisasi memiliki dampak sangat besar terhadap berbagai sektor perekonomian termasuk sektor perbankan, hal itu ditandai dengan liberalisasi perdagangan dan investasi ekonomi pasar bebas yang melibatkan Indonesia di dalamnya. Globalisasi perdagangan dunia menghadirkan tantangan yang beragam dan persaingan ketat bagi setiap sektor industri, termasuk industri perbankan, sehingga sektor perbankan dituntut untuk lebih meningkatkan kinerjanya (Purnawati, 2014).

  ASEAN menjadi salah satu kawasan yang mencatat pertumbuhan ekonomi stabil di antara kawasan lainnya di seluruh dunia. Transaksi perdagangan antar negara anggota ASEAN telah meningkat, tetapi belum diikuti dengan integrasi keuangan di ASEAN. Negara anggota ASEAN

  2

  sepakat membentuk panduan integrasi perbankan berupa inisiatif ASEAN (ABIF), dibawah kerangka Masyarakat

  Banking Integration Framework

  Ekonomi ASEAN (MEA). Indonesia dan Malaysia menjadi dua anggota negara ASEAN yang memimpin inisiatif pembentukan ABIF. Inisiatif ini dilakukan bersama oleh Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan Bank Negara Malaysia s 21 Juni 2015).

  Undang-undang Perbankan No.10 Tahun 1998 telah menegaskan bahwa Bank Indonesia memiliki wewenang untuk mengadakan penilaian terhadap kinerja suatu bank dapat dilakukan dengan cara melakukan analisis terhadap laporan keuangannya. Rasio keuangan dapat digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan, serta untuk membandingkan kinerja perusahaan satu dengan perusahaan lain (Maharani dan Afandy, 2014).

  Kinerja keuangan perbankan dapat mencerminkan kemampuan operasional suatu bank, baik dalam bidang penghimpunan dana, penyaluran dana, teknologi serta sumber daya manusia. Kinerja bank dapat juga menunjukkan kekuatan dan kelemahan suatu bank, dengan mengetahui kekuatan bank maka dapat dimanfaatkan untuk pengembangan usaha bank. Sedangkan kelemahannya dapat dijadikan sebagai dasar untuk perbaikan dimasa mendatang.

  Peringkat perbankan syariah Indonesia menurut Maris Strategis & The Banker (2010) urutan bank syariah dengan asset syariah tahun 2009-2010, Malaysia di peringkat ke tiga, sementara Indonesia peringkat 13. Melihat perkembangan pesat keuangan syariah terutama perbankan syariah dan

  3

  penerbitan sukuk, total asset keuangan perbankan syariah Indonesia pada tahun 2011 diyakini telah melebihi US$20 miliar sehingga rangkingnya akan meningkat signifikan (Dr. Halim Alamsyah, Deputi Gubernur Bank Indonesia).

  Penelitian ini dilakukan dalam rangka untuk melihat kesiapan perbankan syariah dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dan ekonomi global. Selain itu penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai indikator penilaian persaingan industri perbankan khususnya di ASEAN, terutama negara Indonesia dan Malaysia, yang memiliki prospek cukup besar dalam mengembangkan sektor perbankan syariah.

  Dalam penelitian ini penulis mencoba melihat lebih mendalam tentang perbandingan kinerja keuangan perbankan syariah tersebut khususnya di ASEAN pada periode 2013-2014, dengan mengambil dua negara yang memimpin pembentukan ASEAN Banking Integration Framework (ABIF), yaitu Indonesia dan Malaysia. Metode dalam penelitian ini menggunakan

  

CAMELS , yang meliputi CAR, BDR, NPM, ROA, BOPO, LDR, dan MR

(Kasmir, 2014:304).

  Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada perbankan yang ada di Indonesia dan Malaysia dengan mengambil judul

  “Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perbankan

Syariah dengan Menggunakan Metode CAMELS (Studi Kasus

Perbankan Syariah Indonesia dengan Malaysia Periode 2013-

  2014).”

  4

B. Rumusan Masalah

  Hal yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah analisis kinerja keuangan dengan menggunakan metode CAMELS. Dari uraian latar belakang dan hasil penelitian terdahulu penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 1.

  Bagaimanakah kinerja keuangan pada Perbankan Syariah di Indonesia dan Malaysia periode 2013-2014?

  2. Bagaimanakah perbandingan kinerja keuangan Perbankan Syariah antara Indonesia dengan Malaysia periode 2013-2014? C.

   Tujuan Penelitian

  Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang dirumuskan diatas, maka penulis mempunyai tujuan yang ingin dicapai yaitu:

  1. Menganalisis kinerja keuangan pada Perbankan Syariah di Indonesia dan Malaysia.

  2. Menganalisis perbandingan kinerja keuangan pada Perbankan Syariah Indonesia dengan Malaysia.

D. Kegunaan Penelitian

  Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat kepada pihak-pihak yang berkepentingan sebagai berikut:

1. Bagi Pihak Bank a.

  Hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu gambaran bagi bank dalam menilai kinerja keuangan bank.

  b.

  Hasil penelitian ini juga berguna untuk manajemen bank dalam meningkatkan performa kinerja keuangan.

  5

  c.

  Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk melihat kesiapan bank dalam menghadapi persaingan secara global.

  2. Bagi Akademisi Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi bagi akademisi yang akan melakukan penelitian selanjutnya dan sebagai penambah informasi.

  3. Bagi Penulis Penelitian ini dapat digunakan untuk menambah wawasan dibidang perbankan tentang analisis kinerja keuangan dengan metode

  CAMELS . Penelitian ini juga digunakan untuk menambah motivasi penulis dalam memperdalam ilmu pengetahuan.

  4. Bagi Pembaca Menambah pengetahuan dan informasi tentang analisis kinerja keuangan dengan metode CAMELS.

E. Sistematika Penulisan

  Kejelasan dan ketetapan arah pembahasan penelitian ini penulis menyusun sistematika penulisan sebagai berikut:

  BAB I : PENDAHULUAN Menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan masalah, kegunaan penelitian dan sistematika penulisan.

  6

  BAB II : KAJIAN PUSTAKA Menguraikan tentang telaah pustaka yang berisi ringkasan penelitian terdahulu, kerangka teori yang berkaitan dengan topik penelitian untuk menghasilkan hipotesis yang akan diuji.

  BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini berisi pendekatan penelitian, populasi dan sampel, teknik pengukuran data, definisi konsep dan operasional, uji instrument, teknik analisis data dan alat analisis yang digunakan.

  BAB IV : ANALISIS PENELITIAN Bab ini menguraikan tentang deskripsi objek penelitian dan analisis data atau hasil penelitian. BAB V : PENUTUP Mencakup uraian yang berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian, keterbatasan penelitian, implikasi penelitian, serta saran-saran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Telaah Pustaka Penelitian ini dilakukan mengacu pada penelitian terdahulu dengan

  pokok permasalahan yang hampir sama. Penelitian terdahulu juga bermanfaat untuk membangun kerangka teoritik yang mendasari kerangka penelitian ini.

  Berikut adalah ringkasan dari beberapa penelitian yang sudah ada : M. Laksono Tri R. (2004) dalam penelitian yang berjudul “Analisis

  Indikator Kinerja Keuangan Perbankan ASEAN (Studi Perbandingan Indonesia, Malaysia, Thailand dan Filipina 2000-

  2002)”, menggunakan rasio , CAR, NPL, ROL, EEA, LOA, LDR, ROA, ROE, dan AGR. Dari hasil

  CCA

  penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada rasio CCA dan CAR, RRA dan NPL, ROL dan EEA, LOA dan

  LDR . Sedangkan pada rasio ROA dan ROE tidak terdapat perbedaan antara

  perbankan Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Filipina. Sebagian besar indikator keuangan yang dibangun dari rasio keuangan-keuangan menunjukkan bahwa kinerja keuangan perbankan Indonesia lebih baik dari perbankan Malaysia, Thailand, dan Filipina, kecuali rasio CCA, EEA, LDR, dan ROA.

  Adi Susilo Jahja (2012) dalam penelitian yang berjudul “Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perbankan Syariah dengan Perbankan Konvensional”, yang menggunakan rasio CAR, NPL, ROA, ROE, BOPO, dan

  8

  . Menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara

  LDR

  kinerja bank syariah dengan bank konvensional, kinerja bank syariah lebih baik dibandingkan dengan konvensional.

  Vivi Putri Maharani & Chairil Afandy (2013) dalam penelitian dengan judul, “Analisis Perbandingan Kinerja Bank Pemerintah dan Bank Swasta di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2008-

  2012”, menyimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara bank pemerintah dan bank swasta ditinjau dari rasio keuangan LDR, NPL, ROA, ROE, BOPO, dan PDN. Sedangkan untuk rasio NIM terdapat perbedaan yang signifikan antara bank pemerintah dengan swasta.

  I Gusti Ayu Purnamawati (2014) dalam penelitian dengan judul “Analisis Komparatif Kinerja keuangan Perbankan ASEAN Setelah Krisis Global”, hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan dari indikator ROA, ROE, dan LDR antara kinerja keuangan perbankan Indonesia, Thailand dan Malaysia. Tidak terdapat perbedaan dari indikator CAR antara kinerja keuangan perbankan Indonesia, Thailand, dan Malaysia.

  Pada penelitian Damara Andri Nugraha (2014) yang berjudul “Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dengan Bank konvensional (Studi Kasus pada PT. Bank Syariah Mandiri dan PT. Bank Central Asia)”, dengan rasio penelitian CAR, ROA, ROE, NIM, LDR, dan

  

NPL . Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio ROA, LDR, NPL dan NIM

  terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja Bank Syariah Mandiri dan Bank Central Asia. Sedangkan rasio CAR dan ROE tidak terdapat perbedaan

  9

  yang signifikan pada kinerja keuangan Bank Syariah Mandiri dan Bank Central Asia.

  Mariam Rustiadi (2014) dalam penelitian yang berjudul “Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perbankan Syariah dengan Perbankan Konvensional yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-

  2012”, menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kinerja perbankan syariah dengan perbankan konvensional pada rasio CAR, NPL, BOPO dan LDR. Tetapi, pada rasio ROA dan ROE tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara perbankan syariah dengan perbankan konvensional.

  Rasio CAR, NPF, EAA, FDR, ROA, ROE, dan AGR yang digunakan oleh Susanto Wibowo (2014) dalam penelitian yang berjudul “Perbandingan Indikator Kinerja Keuangan Perbankan Syariah di ASEAN (Studi Komparatif: Indonesia, Filipina, Brunei Darusalam)”, menunjukkan bahwa pada indikator Capital Risk, terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan Indonesia dan Brunei Darusalam, dan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara Indonesia dan Filipina. Pada indikator Asset Quality tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan Indonesia dan Brunei Darusalam, tetapi terdapat perbedaan yang signifikan antara Indonesia dan Filipina. Pada indikator operasional Efficiency dan Growth terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan Indonesia dan Brunei Darusalam maupun Indonesia dan Filipina. Pada indikator liquidity terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan Indonesia

  risk

  dan Brunei Darusalam maupun Indonesia dan Filipina. Pada indikator

  10

  ROA, dan ROE, tidak terdapat perbedaan yang signifikan

  Profitability Ratio,

  antara kinerja keuangan Indonesia dan Brunei Darusalam, tetapi terdapat perbedaan yang signifikan antara Indonesia dan Filipina.

  Penelitian lain yang dilakukan oleh Susanto Wibowo (2015) yang berjudul “ Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perbankan Syariah dengan Metode CAMEL di ASEAN (Studi Komparatif: Indonesia, Malaysia, Thailand). Menunjukkan bahwa indikator CCA dan CAR perbankan syariah Indonesia berbeda dengan Malaysia dan Thailand. Indiktor NPL menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan perbankan syariah di Indonesia dengan kinerja keuangan perbankan di Malaysia dan Thailand. Selain itu perbedaan yang signifikan juga terjadi pada indikator EEA, LDR, dan ROE. Sedangkan pada indikator ROA dan

  

AGR tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan

  perbankan syariah Indonesia dengan perbankan syariah Malaysia dan Thailand.

  Berdasarkan penelitian terdahulu, penulis dapat menarik research gap sebagai berikut:

  

Tabel 1.1

Research Gap Penelitian

  Peneliti Rasio Hasil Penelitian

M. Laksono Tri R. CCA , CAR, NPL, ROL, Terdapat perbedaan yang signifikan

(2004) EEA , LOA, LDR, ROA, pada rasio CCA dan CAR, RRA dan

  , dan AGR dan EEA, LOA dan LDR.

  ROE NPL, ROL Sedangkan pada rasio ROA dan ROE tidak terdapat perbedaan antara perbankan Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Filipina.

  11 Adi Susilo Jahja CAR , NPL, ROA, ROE, Terdapat perbedaan yang signifikan

(2012) BOPO, dan LDR. antara kinerja bank syariah dengan

bank konvensional, kinerja bank syariah lebih baik dibandingkan dengan konvensional.

Vivi Putri Maharani LDR , NPL, ROA, ROE, Berdasarkan penelitian terdapat

& Chairil Afandy NIM , dan PDN perbedaan yang signifikan antara

(2013) bank pemerintah dan bank swasta

ditinjau dari rasio keuangan LDR,

  BOPO, dan PDN.

  NPL, ROA, ROE, Sedangkan untuk rasio NIM terdapat perbedaan yang signifikan antara bank pemerintah dengan swasta.

  

I Gusti Ayu , ROE, LDR, dan CAR Hasil penelitian menunjukkan

ROA

  

Purnamawati terdapat perbedaan yang signifikan

(2014) dari indikator ROA, ROE, dan LDR

antara kinerja keuangan perbankan Indonesia, Thailand dan Malaysia. Tidak terdapat perbedaan dari indikator CAR antara kinerja keuangan perbankan Indonesia, Thailand, dan Malaysia.

  

Damara Andri CAR , ROA, ROE, LDR, Hasil penelitian menunjukkan bahwa

Nugraha (2014) , dan NIM rasio ROA, LDR, NPL dan NIM

NPL terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja Bank Syariah Mandiri dan Bank Central Asia. Sedangkan rasio CAR dan ROE tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kinerja keuangan Bank Syariah Mandiri dan Bank Central Asia.

  

Mariam Rustiadi CAR , NPL, ROA, ROE, Terdapat perbedaan kinerja

(2014) BOPO, dan LDR perbankan syariah dengan perbankan

konvensional pada rasio CAR, NPL, BOPO dan LDR. Tetapi, pada rasio ROA dan ROE tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara perbankan syariah dengan perbankan konvensional.

  12 Susanto Wibowo CAR , NPF, EEA, FDR, Dari penelitian tersebut dapat

(2014) ROA , ROE, dan AGR disimpulkan bahwa pada indikator

  , terdapat perbedaan Capital Risk yang signifikan antara kinerja keuangan Indonesia dan Brunei Darusalam, dan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara Indonesia dan Filipina. Pada indikator Asset Quality tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan Indonesia dan Brunei Darusalam, tetapi terdapat perbedaan yang signifikan antara Indonesia dan Filipina. Pada indikator operasional Efficiency dan terdapat perbedaan yang

  Growth signifikan antara kinerja keuangan Indonesia dan Brunei Darusalam maupun Indonesia dan Filipina. Pada indikator terdapat liquidity risk perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan Indonesia dan Brunei Darusalam maupun Indonesia dan Filipina. Pada indikator

  ROA, dan ROE, Profitability Ratio tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan Indonesia dan Brunei Darusalam, tetapi terdapat perbedaan yang signifikan antara Indonesia dan Filipina.

  

Susanto Wibowo CCA , CAR, NPL, EEA, Terdapat perbedaan yang signifikan

(2015) LDR , ROE, ROA dan pada indikator CCA, CAR, NPL,

AGR EEA, LDR, dan ROE. Sedangkan pada indikator ROA dan AGR tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan perbankan syariah Indonesia dengan perbankan syariah Malaysia dan Thailand.

  13

B. Kerangka Teori 1. Laporan Keuangan a. Pengertian Laporan Keuangan

  Laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu (Harahap, 2007:105).

  Laporan keuangan adalah salah satu sumber informasi penting yang digunakan manajemen dalam mengambil keputusan, terutama keputusan keuangan (Najmudin, 2011:63).

  Secara sederhana laporan keuangan menurut Kasmir (2014:7) adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu.

  Maksud laporan keuangan yang menunjukkan kondisi perusahaan saat ini adalah merupakan kondisi terkini. Kondisi perusahaan terkini adalah keadaan keuangan perusahaan pada tanggal tertentu (untuk neraca) dan periode tertentu (untuk laba rugi). Biasanya laporan dibuat per periode, misal tiga bulan, atau enam bulan untuk kepentingan internal perusahaan. Sementara itu, untuk laporan lebih luas dilakukan satu tahun sekali (Kasmir, 2014:7).

b. Tujuan Laporan Keuangan

  Prinsip Akuntansi Keuangan (1984) menyatakan bahwa tujuan laporan keuangan adalah (Harahap, 2007:132-133) :

  14

  1) Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva dan kewajiban serta modal suatu perusahaan.

  2) Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam aktiva netto (aktiva dikurangi kewajiban) suatu perusahaan yang timbul dari kegiatan usaha dalam rangka memperoleh laba.

  3) Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan di dalam menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.

  4) Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam aktiva dan kewajiban suatu perusahaan, seperti informasi mengenai aktivitas pembiayaan dan investasi.

  5) Untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai laporan, seperti informasi mengenai kebijakan akuntansi yang dianut perusahaan.

  Sedangkan menurut PSAK No.1 (Revisi 1998) dalam Sulistiyowati (2010:5) tujuan laporan keuangan untuk tujuan umum adalah: 1)

  Memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi.

  15

  2) Serta menunjukkan pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.

  Menurut Najmudin (2011:64-65) tujuan laporan keuangan adalah sebagai berikut: 1)

  Menyediakan informasi yang menyangkut laporan keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi. 2)

  Informasi kinerja bermanfaat untuk memprediksi kapasitas perusahaan dalam menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada.

  3) Informasi perubahan posisi keuangan perusahaan bermanfaat untuk menilai aktivitas investasi, pendanaan operasi selama periode pelaporan.

  Menurut Kasmir (2014:11) tujuan pembuatan atau penyusunan laporan keuangan yaitu: 1)

  Memberi informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang dimiliki perusahaan pada saat ini.

  2) Memberi informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal yang dimiliki perusahaan pada saat ini.

  3) Memberi informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh pada suatu periode tertentu.

  4) Memberi informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam suatu periode tertentu.

  16

  5) Memberi informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi terhadap aktiva, pasiva, dan modal perusahaan.

  6) Memberi informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam suatu periode.

  7) Memberi informasi tentang catatan-catatan atas laporan keuangan. 8) Informasi keuangan lainnya.

  Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan laporan keuangan adalah menyajikan informasi keuangan dari suatu perusahaan pada suatu periode tertentu, yang dapat digunakan sebagai panduan dalam pengambilan keputusan keuangan.

c. Sifat Laporan Keuangan

  Pencatatan yang dilakukan dalam penyusunan laporan keuangan harus dilakukan dengan kaidah-kaidah yang berlaku. Dalam praktiknya sifat keuangan dibuat bersifat historis dan menyeluruh.

  Bersifat historis artinya laporan keuangan dibuat dan disusun dari data masa lalu atau masa yang sudah lewat dari masa sekarang.

  Dan yang dimaksud dengan menyeluruh adalah laporan dibuat selengkap mungkin. Artinya laporan keuangan disusun sesuai standar yang sudah ditetapkan (Kasmir, 2014:12).

  Sementara itu, menurut Munawir dalam Kasmir (2014:12-14) data masa lalu perusahaan yang ditampilkan dalam laporan keuangan merupakan kombinasi dari:

  17

  1) Fakta yang telah dicatat

  Fakta yang telah dicatat (recorded fact) artinya laporan keuangan disusun atau dibuat berdasarkan kenyataan yang sebenarnya atau fakta dari catatan akuntansi. Fakta ini diambil dari peristiwa atau kejadian akuntansi pada waktu atau masa lalu, yaitu dari tahun-tahun sebelumnya. 2)

  Prinsip-prinsip dan kebiasaan dalam akuntansi Prinsip-prinsip dan kebiasaan dalam akuntansi (accunting

  ) adalah pencatatan yang terjadi dalam

  convention and postulate

  laporan keuangan jelas didasarkan kepada prosedur atau anggapan yang sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi.

  3) Pendapat pribadi

  Pendapat pribadi (personal judgment) artinya pencatatan akuntansi dalam laporan keuangan didasarkan kepada dalil-dalil tertentu, penggunaan dari dasar dalil tersebut tergantung dari pendapat manajemen perusahaan.

d. Keterbatasan Laporan Keuangan

  Menurut Najmudin (2011:67) di samping menjadi sumber informasi dan pedoman keputusan, di lain pihak laporan keuangan mempunyai keterbatasan antara lain sebagai berikut: 1)

  Laporan yang dibuat secara periodik pada dasarnya merupakan (laporan yang dibuat antara waktu tertentu yang

  interim report sifatnya sementara) dan bukan merupakan laporan yang final.

  18

  2) Laporan keuangan menunjukkan angka dalam rupiah seolah bersifat pasti dan tepat, padahal sebenarnya dasar penyusunannya dengan standar nilai yang mungkin berbeda atau berubah-ubah.

  3) Laporan keuangan disusun berdasarkan hasil pencatatan transaksi keuangan atau nilai rupiah dari berbagai waktu atau tanggal yang lalu, di mana daya beli (purchasing power) uang tersebut semakin menurun.

  4) Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi posisi atau keadaan keuangan karena faktor- faktor tersebut tidak dapat dinyatakan dalam satuan uang (dikuantisasi), misalnya berupa goodwill atau license, dan prestasi perusahaan.

  Sedangkan menurut Kasmir (2014:16-17) keterbatasan laporan keuangan meliputi: 1)

  Pembuatan laporan keuangan disusun berdasarkan sejarah (historis), di mana data-data yang diambil dari data masa lalu.

  2) Laporan keuangan dibuat umum, artinya untuk semua orang bukan hanya untuk pihak tertentu saja.

  3) Proses penyusunan tidak terlepas dari taksiran-taksiran dan pertimbangan-pertimbangan tertentu.

  4) Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi situasi ketidakpastian.

  19

  5) Laporan keuangan selalu berpegang teguh kepada sudut panduan ekonomi dalam memandang peristiwa-peristiwa yang terjadi bukan kepada sifat formalnya.

e. Pihak-pihak Pemakai Laporan Keuangan

  Tujuan utama laporan keuangan adalah memberikan informasi kepada berbagai pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan.

  Artinya penyusunan laporan keuangan ditujukan untuk memenuhi kepentingan berbagai pihak, baik pihak intern maupun ekstern perusahaan.

  Menurut Harahap (2007:120-124) para pemakai laporan keuangan beserta kegunaannya dapat dilihat dari penjelasan berikut: 1)

  Pemegang Saham Pemegang saham ingin mengetahui kondisi keuangan perusahaan, asset, utang, modal, hasil, biaya, dan laba.

  2) Investor

  Bagi investor potensial, ia akan melihat kemungkinan potensi keuntungan yang akan diperoleh dari perusahaan yang dilaporkan.

  3) Analis Pasar Modal

  Analisis pasar modal selalu dilakukan baik analisis tajam dan lengkap terhadap laporan keuangan perusahaan yang go public maupun yang berpotensi masuk pasar modal.

  20

  4) Manajer

  Manajer ingin mengetahui situasi ekonomi perusahaan yang dipimpinnya.

  5) Karyawan dan Serikat Kerja

  Karyawan perlu mengetahui kondisi keuangan perusahaan untuk menetapkan apakah ia masih terus bekerja di situ atau pindah.

  6) Instansi Pajak

  Perusahaan selalu memiliki kewajiban pajak baik Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Pajak Pembangunan, Pajak Penjualan Barang Mewah (PpnBm), Pajak Daerah, Restribusi, Pajak Penghasilan (PPh). Perusahaan juga dikenakan pemotongan, penghitungan, dan pembayarannya.

  7) Pemberi Dana (Kreditur)

  Sama dengan pemegang saham investor, lender seperti bank,

  investment fund , perusahaan leasing, juga ingin mengetahui

  informasi tentang situasi dan kondisi perusahaan baik yang sudah diberi pinjaman maupun yang akan diberi pinjaman.

  8) Supplier hampir sama dengan kreditur. Laporan keuangan bisa

  Supplier

  menjadi informasi apakah perusahaan layak diberi fasilitas kredit, seberapa lama akan diberikan, dan sejauh mana potensi resiko yang dimiliki perusahaan.

  21

  9) Pemerintah atau Lembaga Pengatur Resmi

  Pemerintah atau lembaga sangat membutuhkan laporan keuangan. Karena ia ingin mengetahui apakah perusahaan telah mengikuti peraturan yang telah ia tetapkan. 10)

  Langganan atau Lembaga Konsumen Dengan adanya laporan keuangan sangat diuntungkan,

  Biasanya lembaga khusus yang memantau kepentingan konsumen adalah lembaga konsumen.

  11) Lembaga Swadaya Masyarakat

  LSM membutuhkan laporan keuangan untuk menilai sejauh mana perusahaan merugikan pihak tertentu yang dilindunginya.

  12) Peneliti/Akademisi/Lembaga Peringkat

  Bagi peneliti atau akademisi laporan keuangan sangat penting, sebagai data primer dalam melakukan penelitian terhadap topik tertentu yang berkaitan dengan laporan keuangan atau perusahaan.

  Menurut Najmudin (2011:65-66) pemakai laporan meliputi: 1)

  Investor, membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli, menahan, atau menjual investasinya.

  2) Karyawan, memanfaatkannya untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memberi balas jasa, manfaat pensiun, dan kesempatan kerja.

  3) Pemberi jaminan, menggunakannya untuk memutuskan apakah pinjaman pokok dan bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo.

  22

  4) Pemasok dan kreditur usaha lainnya, berkepentingan untuk mengetahui apakah jumlah yang terutang akan dibayar pada saat jatuh tempo.

  5) Pelanggan, berkepentingan mengetahui kelangsungan hidup perusahaan, terutama apabila mereka terikat dalam perjanjian jangka panjang dengan atau bergantung pada perusahaan.

  6) Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada di bawahnya, berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan aktivitas perusahaan.

  7) Masyarakat, terbantu dengan informasi tentang jumlah orang yang dipekerjakan, perlindungan kepada penanam modal domestik, kecenderungan dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan dan rangkaian akivitasnya.

  Sedangkan menurut Kasmir (2014:282-283) pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan bank adalah sebagai berikut: 1)

  Pemegang saham Bagi pemegang saham yang sekaligus merupakan pemilik bank, kepentingan terhadap laporan keuangan bank adalah untuk melihat kemajuan bank yang dipimpin oleh manajemen dalam satu periode.

  23

  2) Pemerintah

  Bagi pemerintah, laporan keuangan baik bagi bank-bank pemerintah maupun swasta adalah untuk mengetahui kemajuan bank yang bersangkutan. Pemerintah juga berkepentingan terhadap kepatuhan bank dalam melaksanakan kebijakan moneter yang telah ditetapkan. 3)

  Manajemen Laporan keuangan bagi pihak manajemen adalah untuk menilai kinerja manajemen bank dalam mencapai target-target yang sudah ditetapkan dan juga untuk menilai kinerja karyawan dalam rangka mengelola sumber daya yang dimilikinya.

  4) Karyawan

  Bagi karyawan dengan adanya laporan keuangan juga untuk mengetahui kondisi keuangan bank yang sebenarnya.

  5) Masyarakat luas

  Bagi masyarakat luas laporan keuangan bank merupakan suatu jaminan terhadap uang yang disimpan di bank. Jaminan ini diperoleh dari laporan keuangan yang ada dengan melihat angka- angka yang ada di laporan keuangan.

f. Unsur Laporan Keuangan

  Menurut Najmudin (2011:68) terdapat tiga bentuk laporan keuangan yang pokok, yaitu neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas. Sedangkan menurut Kasmir (2014:284) jenis laporan keuangan

  24

  terdiri dari neraca, laporan komitmen dan kontijensi, laporan laba rugi, laporan arus kas, catatan atas laporan keuangan, dan laporan keuangan gabungan dan konsolidasi.

  Dalam praktiknya jenis laporan keuangan bank adalah sebagai berikut: 1)

  Neraca Menurut Jumingan (2008:13) neraca adalah suatu laporan yang sistematis tentang aktiva (asset), utang (liabilities), dan modal sendiri ( owner’s equity) dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu.

  Menurut Najmudin (2011:69) neraca atau balance sheet adalah laporan keuangan yang menggambarkan posisis keuangan perusahaan pada suatu saat yang merupakan nilai perusahaan pada waktu tertentu.

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENILAIAN KESEHATAN PERBANKAN PADA BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMELS (Studi Kasus Pada PT. Bank Syariah Mandiri. Tbk)

0 2 24

ANALISIS PENILAIAN KESEHATAN PERBANKAN PADA BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMELS (Studi Kasus Pada PT. Bank Syariah Mandiri. Tbk)

0 3 14

ANALISIS PENILAIAN KESEHATAN PERBANKAN PADA BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMELS (Studi Kasus Pada PT. Bank Syariah Mandiri. Tbk)

0 8 14

ANALISIS PENGARUH TINGKAT RELIGIUSITAS DAN DISPOSIBLE INCOME TERHADAP MINAT MENABUNG MAHASISWA DI PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Mahasiswa STAIN Salatiga) SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy)

0 2 124

PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI BMT TARUNA SEJAHTERA UNGARAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

0 1 183

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN BRAND IMAGE TERHADAP KEPUTUSAN MENABUNG PADA BANK SYARIAH MANDIRI SALATIGA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

0 0 114

PENGARUH KINERJA BAURAN PEMASARAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH (Studi Pada BMT Tumang cabang Salatiga) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

0 0 140

ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK UMUM KONVENSIONAL SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah

0 2 111

ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH BPRS SUKOWATI SRAGEN CABANG BOYOLALI SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

0 0 152

PENGARUH KUALITAS PRODUK, KUALITAS PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP MINAT MENJADI NASABAH DI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARI’AH SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

0 0 159