Pemantauan dan pengkajian terhadap semua proses di atas;
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
5.1. PETUNJUK UMUM
5.2.1. RINSIP D ASAR S AFEGUARD P
1. Di setiap Kabupaten/Kota peserta program, semua pihak terkait wajib memahami,
menyepakati dan melaksanakan dengan baik dan konsisten kerangka Safeguard
Lingkungan dan Sosial. Para walikota/bupati/gubernur secara formal perlu
menyepakati isi kerangka Safeguard Lingkungan dan Sosial yang disusun. Disamping
itu kerangka safeguard juga perlu disepakati dan dilaksanakan bersama oleh
stakeholder Provinsi/Kabupaten/Kota yang bersangkutan, tidak hanya dari kalangan
pemerintah saja, namun juga dari DPRD, LSM, Perguruan Tinggi dan warga kota
lainnya;2. Agar pelaksanaan kerangka safeguard dapat dilakukan secara lebih efektif,
diperlukan penguatan kapasitas lembaga pelaksana. Fokus penguatan kapasitas
mencakup kemampuan fasilitasi, penciptaan arena multi-stakeholder, dan
pengetahuan teknis dari pihak-pihak terkait;3. Kerangka safeguard harus dirancang sesederhana mungkin, mudah dimengerti, jelas
kaitannya dengan tahap-tahap investasi, dan dapat dijalankan dalam kerangka
proyek; 4. Prinsip utama safeguard adalah untuk menjamin bahwa program investasiinfrastruktur tidak membiayai investasi apapun yang dapat mengakibatkan dampak
negative yang serius yang tidak dapat diperbaiki/dipulihkan. Bila terjadi dampak
negative maka perlu dipastikan adanya upaya mitigasi yang dapat meminimalkan
dampak negative tersebut, baik pada tahap perencanaan, persiapan maupun tahap
pelaksanaannya;5.
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Perumusan dan pelaksanaan rencana tindak; Pemantauan dan pengkajian terhadap semua proses di atas;
Perumusan mekanisme penanganan dan penyelesaian keluhan (complaints)
yang cepat dan efektif; 7.Setiap keputusan laporan, dan draft perencanaan final yang berkaitan dengan
kerangka safeguard harus dikonsultasikan dan didesiminasikan secara luas,
terutama kepada warga yang berpotensi terkena dampak. Warga, terutama yang
terkena dampak, harus mendapat kesempatan untuk ikut mengambil keputusan
dan menyampaikan aspirasi dan/atau keberatannya atas rencana investasi yang
berpotensi dapat menimbulkan dampak negative atau tidak diinginkan bagi mereka.
ERANGKA S AFEGUARD Sesuai dengan karakteristik kegiatan yang didanai dalam rencana program investasi infrastruktur, kerangka safeguard RPIJM infrastruktur bidang PU/Cipta Karya
5.2.2. K
Terdiri dari 2 komponen yakni : 1.
Safeguard Lingkungan
Kerangka ini dimaksudkan untuk membantu peserta Kabupaten/Kota untuk dapat
melakukan evaluasi secara sistematik dalam penanganan, pengurangan dan
pengelolaan resiko lingkungannya yang tidak diinginkan, promosi manfaat
lingkungan, dan pelaksanaan keterbukaan serta konsultasi public dengan warga yang
terkena dampak atau PAP.2. Safeguard Pengadaan Tanah Dan Pemukiman Kembali
Kerangka ini dimaksudkan untuk membantu peserta Kabupaten/Kota untuk dapat
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
5.2 METODA PENDUGAAN DAMPAK
Dampak hipotesis yang diperoleh dari hasil identifikasi dan evaluasi dampak potensial dilakukan prakiraan besarnya dampak dan derajat penting dampak. Prakiraan dampak dimaksudkan sebagai pengkajian secara cermat dan parsial terhadap perubahan kualitas lingkungan akibat adanya suatu kegiatan. Perubahan kualitas tersebut diungkapkan sebagai besar dampak (magnitude) dan arti pentingnya dampak (impact signicant). Pada dasarnya besar dampak didekati dengan membandingkan kondisi kualitas lingkungan faktual sebelum adanya proyek (rona awal) dengan kualitas lingkungan potensial yang diproyeksikan akan terjadi sesudah proyek berlangsung. Dalam hal ini besaran dampak tersebut dapat positif ataupun negatif, tergantung pada sifat dampak yang akan terjadi.
Untuk memprakirakan besarnya dampak, baik dampak primer maupun lanjutan terhadap komponen/parameter lingkungan yang timbul sebagai akibat dari kegiatan proyek ditempuh dengan menggunakan 2 (dua) pendekatan (metoda) yakni metoda formal dan metoda non formal.
5.2.1. ETODA F ORMAL M Metoda formal digunakan untuk menentukan besarnya dampak terhadap komponen lingkungan fisik:
a. Kualitas Udara
Prakiraan besarnya kontribusi kegiatan terhadap peningkatan pencemar udara
dilakukan dengan pendekatan model Gauss sumber garis untuk mobilisasi alat berat
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
qL c b
uH
dimana: c : konsentrasi gas akhir (ug/m3) b : konsentrasi gas awal (ug/m3) q : emisi area (g/det.m2) L : lebar area (m) µ : kecepatan angin rata-rata (m/det) H : tinggi pencampuran (m)b. Kebisingan
Oleh karena kebisingan yang ditimbulkan oleh kegiatan diperkirakan dari sumber
kebisingan sesaat (impulse source) sebagai akibat kegiatan konstruksi, maka untuk
menentukan besarnya dampak kebisingan digunakan rumus Rau & Wooten (1980) :
L = L - 20 log (R /R ) p2 p1
2 1 – A e1,2 Dimana :
L = Tingkat kebisingan pada jarak R dari sumber (dBA) p1
1 L = Tingkat kebisingan pada jarak R 2 dari sumber (dBA) p2
R 1 ,R 2 = Jarak L dan L p1 p2
A e1,2 = Pelemahan suara oleh rintangan lain c.
Peningkatan Air Larian (Runoff Water)
Perhitungan besaran dampak terhadap peningkatan air larian dilakukan dengan
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT d.
Peningkatan Erosi
Peningkatan erosi yang diperkirakan akan terjadi dapat dihitung dengan
menggunakan rumus USLE, yaitu:A = R.K.L.S. (C t
-C ).P
Dimana : A = Perubahan erosi (ton/ha/tahun) (Dugaan erosi tanah) R = Faktor erosivitas hujan K = Faktor erodibilitas tanah L = Faktor panjang lereng S = Faktor kemiringan lereng C = Faktor pengelolaan lahan tanpa proyek C t
= Faktor pengelolaan lahan ada proyek P = Indeks pengelolaan tanaman
Data hasil perhitungan dibandingkan dengan kriteria indeks bahaya erosi menurut
Arsyad (1989).ETODE N ON F ORMAL Pada parameter-parameter yang tidak dapat diprakirakan dengan metoda formal, digunakan metoda non formal, antara lain: biologi (flora, fauna dan biota air), kualitas air, estetika, masalah sosial dan kesehatan masyarakat. Beberapa metoda non formal yang digunakan dalam studi ini adalah analogi, penggunaan baku mutu lingkungan dan penilaian para ahli (professional judgment).
5.2.2. M
a. Metode Analogi
Pada metode ini akan dikaji masalah-masalah yang timbul sebagai akibat kegiatan
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Penggunaan baku mutu dalam studi dilakukan dengan cara membandingkan nilai
parameter lingkungan dengan nilai ambang batas yang diperbolehkan sesuai dengan
peruntukannya. Ketentuan yang digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam
penetapan kualitas lingkungan adalah antara lain: Kualitas air sungai mengacu pada Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001
Kualitas udara dan kebisingan mengacu pada Peraturan Pemerintah RI No. 41
Tahun 1999, tentang Baku Mutu Kualitas Udara.c. Pertimbangan Profesional dan Pakar
Prakiraan dampak pada metoda ini ditetapkan berdasarkan pengetahuan dan
pengalaman para ahli. Cara ini dipergunakan apabila keterbatasan-keterbatasan
dalam hal data dan informasi serta kurang diketahuinya fenomena alam yang
diperkirakan terjadi.5.2.3. ETODE P RAKIRAAN D AMPAK P ENTING M Dampak yang telah diprakirakan besarnya dan derajat pentingnya dilakukan evaluasi secara holistik dalam konteks ekosistem. Evaluasi dampak penting dapat dilakukan dengan mengacu kepada 7 kriteria berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan No. Kep-056 tahun 1994 tentang Pedoman Mengenai Ukuran Dampak Penting terhadap lingkungan antara lain:
UMLAH ANUSIA YANG KAN ERKENA AMPAK
1. M A T D J
Setiap rencana kegiatan mempunyai sasaran sepanjang menyangkut jumlah manusia
yang diperkirakan akan menikmati manfaat dari rencana kegiatan itu bila nanti
kegiatan tersebut dilaksanakan.DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
usaha atau kegiatan, jumlahnya sama atau lebih besar dari jumlah manusia yang
menikmati manfaat dari usaha atau kegiatan di wilayah studi.Adapun yang dimaksud dengan manfaat dari usaha atau kegiatan adalah manusia
yang secara langsung menikmati produk suatu rencana usaha atau kegiatan dan atau
yang diserap secara langsung sebagai tenaga kerja pada rencana usaha atau kegiatan.
UAS
ILAYAH ERSEBARAN AMPAK
2. W P D L
Luas wilayah persebaran dampak merupakan salah satu faktor yang dapat
menentukan pentingnya dampak terhadap lingkungan.
Dengan demikian dampak lingkungan suatu rencana usaha atau kegiatan bersifat
penting bila : rencana usaha atau kegiatan mengakibatkan adanya wilayah yang
mengalami perubahan mendasar dari segi intensitas dampak, atau tidak berbaliknya
dampak, atau segi kumulatif dampak.AMANYA AMPAK ERLANGSUNG
3. D B L
Dampak lingkungan suatu rencana usaha atau kegiatan dapat berlangsung pada suatu
tahap tertentu atau pada berbagai tahap dari kelangsungan usaha atau kegiatan.
Dengan kata lain dampak suatu usaha atau kegiatan ada yang berlangsung relatif
singkat, yakni hanya pada tahap tertentu dari siklus usaha atau kegiatan
(perencanaan, konstruksi, operasi, pasca operasi); namun ada pula yang berlangsung
relatif lama, sejak tahap konstruksi hingga masa pasca operasi usaha atau kegiatan.Berdasarkan pengertian ini dampak lingkungan bersifat penting bila rencana usaha
atau kegiatan mengakibatkan timbulnya perubahan mendasar dari segi intensitas
dampak atau tidak berbaliknya dampak, atau segi kumulatif dampak yang
berlangsung hanya pada satu atau lebih tahapan kegiatan.NTENSITAS AMPAK
4. D
I Intensitas dampak mengandung pengertian perubahan lingkungan yang timbul
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Rencana usaha atau kegiatan akan mengakibatkan spesies-spesies yang langka
dan atau endemik, dan atau dilindungi menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku terancam punah; atau habitat alaminya mangalami kerusakan.
Rencana usaha atau kegiatan menimbulkan kerusakan atau gangguan terhadap
kawasan lindung (hutan lindung, cagar alam, taman nasional, suaka margasatwa,dan sebagainya) yang telah ditetapkan menurut peraturan perundang-undangan;
Rencana usaha atau kegiatan akan merusak atau memusnahkan benda-benda dan
bangunan peninggalan sejarah, yang bernilai tinggi;
Rencana usaha atau kegiatan akan mengakibatkan konflik atau kontroversi
dengan masyarakat, pemerintah, daerah, atau pemerintah pusat, dan atau menimbulkan konflik atau kontroversi di kalangan masyarakat, pemerintah daerah atau pemerintah pusat;
Rencana usaha atau kegiatan mengubah atau memodifikasi areal yang
mempunyai nilai keindahan alami yang tinggi;ANYAKNYA OMPONEN
INGKUNGAN AIN ANG ERKENA AMPAK
5. K L L Y T D B
Mengingat komponen lingkungan hidup pada dasarnya tidak ada yang berdiri sendiri,
atau dengan kata lain satu sama lain saling terkait dan pengaruh mempengaruhi,
maka dampak pada suatu komponen lingkungan umumnya berdampak lanjut pada
komponen lingkungan lainnya.
Atas dasar pengertian ini dampak tergolong penting bila: Rencana usaha atau
kegiatan menimbulkan dampak sekunder dan dampak lanjutan lainnya yang jumlah
komponennya lebih atau sama dengan komponen lingkungan yang terkena dampak
primer.IFAT UMULATIF AMPAK
6. K D S
Kumulatif mengandung pengertian bersifat bertambah, bertumpuk, atau bertimbun.
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Dampak lingkungan dari berbagai sumber kegiatan menimbulkan efek yang saling
memperkuat (sinergetik).ERBALIK ATAU
T
IDAK
B
ERBALIKNYA
D
AMPAK
7. B
Dampak kegiatan terhadap lingkungan ada yang bersifat dapat dipulihkan, namun ada
pula yang tidak dapat dipulihkan walau dengan intervensi manusia sekalipun. Dalam
hal ini maka dampak bersifat penting bila : Perubahan yang akan dialami oleh suatu
komponen lingkungan tidak dapat dipulihkan kembali walaupun dengan intervensi
manusia.Hasil evaluasi menjadi masukan bagi instansi yang bertanggung jawab untuk
memutuskan kelayakan lingkungan hidup dari Rencana Pembangunan. Telaahan terhadap dampak besar dan penting dilakukan sebagai berikut: :Telaahan secara holistik atas berbagai komponen lingkungan hidup yang
diprakirakan mengalami perubahan mendasar akibat kegiatan.Evaluasi dampak yang bersifat holistik adalah telaahan secara totalitas terhadap
beragam dampak besar dan penting lingkungan hidup, dengan kegiatan proyek sebagai penyebab dampak. Beragam komponen lingkungan hidup yang terkena dampak penting tersebut (baik positif maupun negatif) ditelaah sebagai satu kesatuan yang saling terkait dan saling pengaruh-mempengaruhi, sehingga diketahui sejauh mana perimbangan dampak besar dan penting yang bersifat positif dengan yang bersifat negatif;Dampak-dampak besar dan penting yang dihasilkan dari evaluasi disajikan sebagai
dampak-dampak besar dan penting yang harus dikelola.
ETODE E
VALUASI D AMPAK B ESAR D AN P ENTING
5.2.4. M
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
5.3 IDENTIFIKASI IMPLIKASI DAMPAK STRATEGI
Kegiatan identifikasi terhadap implikasi dan dampak yang mungkin muncul sebagai akibat dilaksanakannya Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan. Identifikasi implikasi dan dampak ini dimaksudkan untuk mengantisipasi segala perubahan yang muncul sebagai akibat dari pelaksanaan Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan, baik yang bersifat positif maupun negatif, sehingga dapat disusun langkah-langkah untuk mengantisipasi perubahan tersebut supaya tidak menimbulkan dampak negatif. Hasil dari kegiatan ini akan menjadi masukan bagi penyusunan program strategis yang akan menjadi langkah-langkah operasional dalam Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan.
Analisis dampak pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan ini akan dilakukan tinjauan dari berbagai aspek, sesuai dengan karakteristik yang ditinjau, yakni dari aspek fisik, sosial, ekonomi, dan aspek budaya. Untuk lebih jelasnya Implikasi Dampak Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan dapat dilihat pada Table 5.3.1 sampai dengan Tabel 5.3.9
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Meningkatkan penanggulangan terhadap kawasan permukiman yang rawan bencana tanpa pembongkaran rumah 4)
Identifikasi rumah-rumah di bantaran sungai dan saluran drainase Studi LARAP Pendampingan masyarakat Sosialisasi melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan
Berpindahnya tempat tinggal Perlu proses adaptasi di lingkungan baru Keresahan sosial Kehilangan relasi sosial & ekonomi
Meningkatkan kualitas kesehatan penduduk Perbaikan estetika lingkungan Menurunkan resiko terkena bencana genangan / banjir.
Melakukan penanganan terhadap permukiman padat maupun cenderung kumuh
Studi UKL-UPL/AMDAL Pendampingan masyarakat 5)
Resettlement Plan)
Proses adaptasi di lingkungan yang baru Studi LARAP (Land Acquisition and
Meningkatkan kualitas kesehatan penduduk Meningkatkan kesejahteraan masyarakat berpenghasilan rendah
Pembangunan dan pembangunan permukiman bagi masyarakat menengah dan berpenghasilan rendah
Laporan Akhir
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Meningkatkan kualitas kesehatan penduduk Meminimalisasi kerugian yang dapat diakibatkan oleh bencana genangan/ banjir
3) Melakukan penanggulangan terhadap kawasan permukiman yang rawan bencana genangan / banjir
Studi UKL-UPL/AMDAL Pendampingan masyarakat Sosialisasi melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan
Meningkatkan kualitas kesehatan penduduk Meningkatkan kelayakan hunian penduduk perkotaan
2) Menyiapkan lingkungan perumahan yang bersih dan sehat
Adanya data base dan sistem informasi perumahan di Perkotaan Kuala Tungkal Database perumahan dapat diakses oleh semua kalangan masyarakat
1) Memenuhi data base dan sistem informasi perumahan
Tabel : 5.3.1 Identifikasi Implikasi Dampak Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan Bidang Permukiman No. Strategi Pembangunan Dampak Strategi Pengelolaan Positif Negatif 1.a Skala Perkotaan Kuala Tungkal
5-12
Peninggian lantai bangunan Relokasi perumahan rawan bencana genangan / banjir
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Dampak No. Strategi Pembangunan Strategi Pengelolaan Positif Negatif
6) Memenuhi kekurangan kebutuhan
Meningkatkan kualitas kesehatan Kecemburuan sosial di kalangan Melibatkan masyarakat dalam rumah penduduk masyarakat proses perencanaan Berpindahnya tempat tinggal
1b. Skala Kawasan Prioritas 1)
Menyiapkan lingkungan perumahan Meningkatkan kualitas kesehatan Studi UKL-UPL/AMDAL yang bersih dan sehat penduduk Pendampingan masyarakat
Meningkatkan kelayakan hunian Sosialisasi melibatkan masyarakat penduduk Kota dalam proses perencanaan
2) Melakukan penanggulangan terhadap Meningkatkan kualitas kesehatan Peninggian lantai bangunan Meningakatan penanggulangan kawasan permukiman yang rawan penduduk terhadap kawasan permukiman
Relokasi perumahan yang rawan bencana genangan / banjir. yang rawan bencana genangan / bencana genangan/ banjir. Meminimalisasi resiko akibatkan bencana genangan / banjir banjir tanpa pembongkaran rumah
3) Melakukan penanganan terhadap Meningkatkan kualitas kesehatan Berpindahnya tempat tinggal Identifikasi rumah-rumah di permukiman padat maupun penduduk bantaran sungai dan saluran
Proses adaptasi di lingkungan cenderung kumuh yang baru drainase
Perbaikan estetika lingkungan Menurun resiko terkena bencana Keresahan sosial Studi LARAP genangan / banjir.
Pendampingan masyarakat Kehilangan relasi sosial dan ekonomi
Sosialisasi Melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan
Laporan Akhir
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
5-13
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Berkurangnya lahan milik penduduk yang dijadikan jalan baru Gangguan aktivitas penduduk Bertambahnya kepadatan penduduk
Pengawasan dan pemeliharaan jalan lingkungan secara berkala. Studi UKL-UPL/AMDAL Ganti rugi lahan penduduk yang
Bila jalan ditinggikan kemungkinan berpindahnya daerah yang terkena genangan / banjir.
Meningkatnya prasarana transportasi Meningkatnya kenyamanan pengguna jalan
5) Memenuhi kebutuhan penanggulangan jalan yang terkena genangan / banjir.
Gangguan aktivitas penduduk Pengawasan dan pemeliharaan jalan secara rutin dan berkala.
Meningkatnya prasarana transportasi Meningkatnya kenyamanan pengguna jalan
4) Melakukan penanganan pemeliharaan jalan lingkungan
Studi UKL-UPL/AMDAL Ganti rugi lahan penduduk yang terkena pembangunan jalan sesuai dengan aturan yang berlaku
Laporan Akhir
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Ganti rugi lahan penduduk yang terkena pembangunan jalan sesuai dengan aturan yang berlaku 3)
Berkurangnya lahan penduduk Gangguan aktivitas penduduk Bertambahnya kepadatan penduduk
Peningkatan prasarana transportasi Peningkatan kenyamanan pengguna jalan Meningkatkan pertumbuhan ekonomi
2) Melakukan penanganan jalan lingkungan yang rusak
Database jalan lingkungan dapat diakses oleh semua kalangan masyarakat Monitoring uptodate dan pemeliharaan jalan lingkungan secara berkala.
Base Jalan Lingkungan Adanya data base dan sistem informasi jalan lingkungan yang ada di Perkotaan Kuala Tungkal Dapat diketahui dengan mudah kondisi jalan lingkungan
1) Memenuhi Sistem Informasi / Data
Tabel : 5.3.2 Identifikasi Implikasi Dampak Strategi Pembangunan Bidang Jalan Lingkungan No. Strategi Pembangunan Dampak Strategi Pengelolaan Positif Negatif 2.a Skala Perkotaan Kuala Tungkal
5-14
Memenuhi kebutuhan jalan lingkungan baru Meningkatnya panjang dan lebar jalan lingkungan Meningkatnya pertumbuhan ekonomi
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Berkurangnya lahan penduduk Gangguan aktivitas penduduk Bertambahnya kepadatan penduduk
Pengawasan dan pemeliharaan jalan lingkungan secara berkala. Studi UKL-UPL/AMDAL Ganti rugi lahan penduduk yang terkena pembangunan jalan sesuai dengan aturan yang berlaku
Bila jalan ditinggikan kemungkinan berpindahnya daerah yang terkena rob Gangguan aktivitas penduduk Bertambahnya kepadatan penduduk
Meningkatnya prasarana transportasi Meningkatnya kenyamanan pengguna jalan Meningkatnya pertumbuhan ekonomi
3) Memenuhi kebutuhan penanggulangan jalan yang terkena rob / air laut pasang
Gangguan aktivitas penduduk Pengawasan dan pemeliharaan jalan lingkungan secara berkala.
Melakukan penanganan pemeliharaan jalan lingkungan Meningkatnya prasarana transportasi Meningkatnya kenyamanan pengguna jalan
Ganti rugi lahan penduduk yang terkena pembangunan jalan sesuai dengan aturan yang berlaku 2)
Laporan Akhir
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
1) Melakukan penanganan jalan lingkungan yang rusak
2.b Skala Kawasan Prioritas
Perencanaan dan pembangunan yang disesuaikan dengan kebutuhan kota Pengawasan dan pemeliharaan jembatan
Meningkatnya pertumbuhan ekonomi Gangguan aktivitas penduduk Bertambahnya kepadatan penduduk Memungkinkan perubahan perilaku masyarakat
6) Memenuhi kebutuhan jembatan Meningkatnya kemudahan aksesibiltas antar wilayah
Meningkatnya pertumbuhan ekonomi Gangguan aktivitas penduduk Bertambahnya kepadatan penduduk terkena pembangunan jalan sesuai dengan aturan yang berlaku
No. Strategi Pembangunan Dampak Strategi Pengelolaan Positif Negatif
5-15
Peningkatan prasarana transportasi Peningkatan kenyamanan pengguna jalan Meningkatkan pertumbuhan ekonomi
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Tabel : 5.3.3 Identifikasi Implikasi Dampak Strategi Pembangunan Bidang Drainase Dampak No. Strategi Pembangunan Strategi Pengelolaan Positif Negatif 3.a Skala Perkotaan Kuala Tungkal
1) Melakukan pembangunan dan Berkurangnya frekuensi banjir Gangguan aktivitas penduduk Studi UKL-UPL/AMDAL pengelolaan sungai
Berkurangnya resiko penyakit. Berkurang bagian rumah Sosialisasi kepada masyarakat sekitar penduduk di sekitar sungai dan saluran drainase dan sungai Saluran drainase lebih lancar saluran drainase
2) Melakukan penanganan Berkurangnya genangan Gangguan aktivitas penduduk Sosialisasi kepada masyarakat sekitar genangan sementara air hujan saluran drainase dan daerah genangan Berkurangnya resiko penyakit.
Mendorong masyarakat dalam Saluran drainase lebih lancar pembuatan lobang biopori / green drainage
3) Melakukan penanganan saluran Berkurangnya resiko penyakit. Gangguan aktivitas penduduk Pemeliharaan saluran drainase secara drainase dan gorong berkala.
- – gorong
Kenyamanan penduduk Lahan penduduk yang yang rusak dan sedimentasi terganggu Sosialisasi kepada masyarakat sekitar
Saluran drainase lebih lancar saluran drainase dan daerah genangan 4)
Melakukan penanggulangan Berkurangnya resiko penyakit. Gangguan aktivitas penduduk Studi UKL-UPL/AMDAL sistem drainase yang terkena rob Kenyamanan penduduk Lahan penduduk yang Studi rob / air laut pasang yang / air laut pasang secara terganggu komprehensif
Obyek pariwisata komprehensif. pertumbuhan
Meningkatnya Bertambahnya kepadatan Mendorong swasta untuk membuka ekonomi penduduk obyek wisata pantai
3b. Skala Kawasan Prioritas 1)
Melakukan penanganan genangan Berkurangnya resiko penyakit. Pemeliharaan saluran drainase secara sementara air hujan berkala. Kenyamanan penduduk
2)
Melakukan penanganan saluran Berkurangnya resiko penyakit. Gangguan aktivitas penduduk Pemeliharaan saluran drainase secara drainase dan gorong berkala.
- – gorong yang Kenyamanan penduduk Lahan penduduk yang rusak dan sedimentasi
Laporan Akhir
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
5-16
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Dampak No. Strategi Pembangunan Strategi Pengelolaan Positif Negatif
terganggu Saluran drainase lebih lancar Sosialisasi kepada masyarakat sekitar saluran drainase dan daerah genangan
3)
Melakukan penanggulangan sistem Berkurangnya resiko penyakit. Gangguan aktivitas penduduk Studi UKL-UPL/AMDAL drainase yang terkena rob / air laut Kenyamanan penduduk Lahan penduduk yang Studi rob / air laut pasang yang pasang secara komprehensif. terganggu komprehensif
Obyek pariwisata pertumbuhan Meningkatnya Bertambahnya kepadatan Mendorong swasta untuk membuka ekonomi penduduk obyek wisata pantai
Tabel : 5.3.4 Identifikasi Implikasi Dampak Strategi Pembangunan Bidang Air Minum Dampak No. Strategi Pembangunan Strategi Pengelolaan Positif Negatif 4.a Skala Perkotaan Kuala Tungkal
1) Meningkatkan supply sumber Meningkatan pasokan air baku untuk Konflik kepentingan Studi UKL-UPL/AMDAL air baku
PDAM pemanfaatan sumber air baru Pendekatan komunikatif terhadap warga sekitar daerah sumber air baku
Meningkatan cakupan pelayanan Pelaksanaan konstruksi pemasangan pipa yang akan Meningkatan jumlah pelanggan mengganggu aktifitas Meningkatkan laba perusahaan masyarakat Meningkatkan potensi PAD 2) cakupan
Mengembangkan Memperluas pelayanan air minum Gangguan aktivitas masyarakat Studi UKL-UPL/AMDAL pelayanan air minum perpipaan pada masyarakat pada saat konstruksi perpipaan Meningkatkan laba perusahaan Kehilangan mata pencaharian masyarakat yang mengandalkan Meningkatkan potensi PAD penjualan air minum eceran
Laporan Akhir
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
5-17
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Kehilangan mata pencaharian masyarakat yang mengandalkan penjualan air minum Persaingan dengan pengguna lain
Studi UKL-UPL/AMDAL Pembinaan manajemen dan teknis bagi BKM dan KSM penyelenggara SPAM Pemilihan formatur pengurus yang berkompeten
Gangguan aktivitas masyarakat pada saat konstruksi perpipaan Adanya kecemburuan sosial dalam penetapan formatur kepengurusan
IPA sederhana oleh masyarakat Meningkatnya kemandirian masyarakat dalam penyelenggaraan SPAM
Mengembangkan aspek manajemen dan aspek legalitas
Studi UKL-UPL/AMDAL Sosialisasi kepada masyarakat 3)
Memudahkan masyarakat untuk mendapatkan air minum non pelanggan PDAM Gangguan aktivitas masyarakat pada saat konstruksi perpipaan
2) Meningkatkan kualitas dan kuantitas IPA (sumur bor) eksisting
studi UKL-UPL/AMDAL Perencanaan air minum kawasan prioritas
Laporan Akhir
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
1) Memudahkan akses untuk air minum
4.b Skala Kawasan Prioritas
Gangguan pelayanan air minum kepada pelanggan Penyebaran informasi kepada pelanggan
Menangani kebocoran air Penurunan tingkat kehilangan pendistribusian air minum Peningkatan laba perusahaan
Bantuan teknis penyehatan PDAM Pelatihan manajemen perusahaan 4)
3) Meningkatkan kinerja PDAM Peningkatan pelayanan air minum yang optimal kepada masyarakat baik secara eksternal maupun internal
Positif Negatif
No. Strategi Pembangunan
Dampak
Strategi Pengelolaan5-18
Memudahkan masyarakat untuk mendapatkan air minum Peningkatan potensi PAD
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Meningkatnya kemandirian masyarakat dalam penyelenggaraan pengelolaan air limbah Adanya kecemburuan sosial dalam penetapan formatur kepengurusan
Berkurangnya lahan penduduk Melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan
Perbaikan kualitas lingkungan Peningkatan kualitas kesehatan penduduk
2) Mengembangkan sarana dan prarana air limbah komunal
Berkurangnya lahan pekarangan penduduk Melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan
Perbaikan kualitas lingkungan Meningkatnya kualitas kesehatan penduduk
1) Mengembangkan pengelolaan limbah domestik sistem onsite
5.b Skala Kawasan Prioritas
Peningkatan kemampuan SDM dalam pengelolaan air limbah Pemilihan formatur pengurus yang berkompeten
Laporan Akhir
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kurang siapnya dukungan sarana dan prasarana dibidang air limbah Meningkatkan dukungan sarana dan prasarana di bidang air limbah
Optimalisasi pelayanan air limbah Peningkatan kualitas kesehatan penduduk
2) Meningkatkan pemanfaatan, operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana sanitasi yang telah terbangun
Studi UKL-UPL/AMDAL Melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan
Berkurangnya lahan penduduk Penurunan kualitas lingkungan selama masa konstruksi
Limbah di sungai akan berkurang Meningkatnya kualitas kesehatan penduduk
1) Perencanaan pengelolaan air limbah sistem off-site
Tabel : 5.3.5 Identifikasi Implikasi Dampak Strategi Pembangunan Bidang Air Limbah No. Strategi Pembangunan Dampak Strategi Pengelolaan Positif Negatif 5.a Skala Perkotaan Kuala Tungkal
5-19
3) Memantapkan kelembagaan dan peraturan pengelolaan air limbah
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
4) Meningkatkan peran swasta dalam pengelolaan persampahan
Pembinaan kepada masyarakat tentang penanganan sampah 3R
Meningkatnya kualitas lingkungan khususnya dari segi estetika Kurangnya partisipasi masyarakat dalam membuang sampah
2) Meningkatkan pelayanan sampah Meningkatnya kualitas kesehatan penduduk
Pembinaan kepada masyarakat tentang penanganan sampah 3R Sosialiasi pemanfaatan hasil produk pengolahan sampah pola 3R
Kurangnya partisipasi masyarakat dalam membuang sampah Kurangnya pengetahuan tentang pemilahan sampah
Meningkatnya kualitas kesehatan penduduk Peluang usaha baru
1) Meningkatkan pengolahan sampah melalui sistem 3R
6.b Skala Kawasan Prioritas
Pembinaan secara berkala kepada instansi pengelola sampah
Peran swasta dalam mendukung peningkatan kualitas lingkungan Meningkatnya kualitas kesehatan penduduk
Laporan Akhir
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kurangnya partisipasi masyarakat dalam membuang sampah Kurangnya pengetahuan tentang pemilahan sampah
Meningkatnya kualitas kesehatan penduduk Peluang usaha baru
Penangan pengelolaan persampahan melalui program 3R
Studi UKL-UPL/AMDAL Penanganan sampah melalui pengadaan sarana pengangkut sampah Penambahan biaya operasional 3)
Peningkatan biaya operasional Ceceran dan bau sampah di jalan raya
Meningkatnya kualitas kesehatan penduduk Optimalisasi pengangkutan sampah dari masyarakat
Meningkatkan cakupan pelayanan persampahan
Meningkatnya kerjasama pengelolaan persampahan khususnya TPA Regional Gejolak sosial di wilayah rencana lokasi TPA Regional Studi UKL-UPL/AMDAL Pendekatan persuasif kepada masyarakat Biaya ganti rugi lahan 2)
1) Mengembangkan pola kerja sama regional dalam penanganan sampah
Tabel : 5.3.6 Identifikasi Implikasi Dampak Strategi Pembangunan Bidang Persampahan No. Strategi Pembangunan Dampak Strategi Pengelolaan Positif Negatif 6.a Skala Perkotaan Kuala Tungkal
5-20
Pembinaan kepada masyarakat tentang penanganan sampah 3R Sosialiasi pemanfaatan hasil produk pengolahan sampah pola 3R
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Tersedianya informasi tentang RTRW Kab. Tungkal dan RUTR/ RDTR Perkotaan Kuala Tungkal bagi masyarakat umum
ruang (Pemerintah sebagai fasilitator dan hormati hak masyarakat, serta kearifan lokal/keberagaman budayanya
pelaku dalam proses perencanaan tata
Tersedianya informasi tentang kawasan lindung bagi masyarakat umum Menempatkan papan informasi pada lokasi yang strategis Memfasilitasi masyarakat agar menjadi
2) Menyediakan informasi tentang kawasan lindung (sempadan sungai, pantai dan kawasan hijau) yang dilarang mendirikan bangunan
ruang (Pemerintah sebagai fasilitator dan hormati hak masyarakat, serta kearifan lokal/keberagaman budayanya
pelaku dalam proses perencanaan tata
Menempatkan papan informasi pada lokasi yang strategis Memfasilitasi masyarakat agar menjadi
Laporan Akhir
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Tabel : 5.3.7 Identifikasi Implikasi Dampak Strategi Pembangunan Bidang Sosial/Pemberdayaan Masyarakat No Strategi Pembangunan Dampak Strategi Pengelolaan Positif Negatif 7.a Skala Perkotaan Kuala Tungkal
Mendorong swasta untuk mendukung pengelolaan sampah melalui program CSR nya.
Peran swasta dalam mendukung peningkatan kualitas lingkungan Meningkatnya kualitas kesehatan penduduk
3) meningkatkan peran aktif swasta dalam pengelolaan sampah
Positif Negatif
No. Strategi Pembangunan
Dampak
Strategi Pengelolaan5-21
1) menyediakan informasi tentang RTRW Kab. Tungkal dan RUTR/ RDTR Perkotaan Kuala Tungkal di kalangan masyarakat
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Dampak No Strategi Pembangunan Strategi Pengelolaan Positif Negatif
3) Mensinergikan forum Lembaga Adanya forum komunikasi antar Pembinaan manajerial dan teknis secara Swadaya Masyarakat dan atau
Pokmas/ KSM yang menjadi berkala dan berkelanjutan Kelompok Swadaya Masyarakat penyelenggara infrastruktur dalam penangaman masalah permukiman pengelolaan permukiman dan
Memudahka proses pembinaan infrastruktur yang berkelanjutan
3)
Penguatan implementasi Meningkatnya pengetahuan dan Pembinaan melalui kelembagaan lokal pengelolaan sampah dengan 3 R kemampuan masyarakat dalam tentang pengelolaan sampah dengan 3 R (reuse, reduse, dan recycle). pengelolaan sampah dengan 3 R secara berkala.
7.b. Skala Kawasan Prioritas 1)
Pembangunan sumur bor dan Tersedianya penyelenggaraan air Pembentukan penyelenggara SPAM jaringan distribusinya, dengan minum yang dikelola secara mandiri secara demokratis dan transparan pengelolaan secara partisipatif
Pembinaan manajerial dan teknis secara oleh masyarakat berkala dan berkelanjutan
2)
Penguatan implementasi Meningkatnya pengetahuan dan Pembinaan melalui kelembagaan lokal pengelolaan sampah dengan 3 R kemampuan masyarakat dalam tentang pengelolaan sampah dengan 3 R (reuse, reduse, dan recycle). pengelolaan sampah dengan 3 R secara berkala.
3)
Penyediaan informasi tentang Tersedianya informasi tentang Menempatkan papan informasi pada kawasan lindung (sempadan kawasan lindung bagi masyarakat lokasi yang strategis sungai, pantai dan kawasan hijau) umum
Memfasilitasi masyarakat agar menjadi yang dilarang mendirikan
pelaku dalam proses perencanaan tata
bangunan ruang (Pemerintah sebagai fasilitator dan hormati hak masyarakat, serta kearifan lokal/keberagaman budayanya
4)
Pembinaan manajerial dan teknis secara Penguatan kelembagaan Pokmas/ Meningkatnya kemampuan
KSM dalam penangaman masalah berkala dan berkelanjutan manajerial dan teknis Pokmas/ KSM pengelolaan permukiman dan yang menjadi penyelenggara infrastruktur infrastruktur permukiman
Laporan Akhir
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
5-22
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Dampak No Strategi Pembangunan Strategi Pengelolaan Positif Negatif
Memudahka proses pembinaan yang berkelanjutan
5)
Penguatan dan sosialisasi kebijakan Meningkatnya pemahaman Penyampaian informasi program melalui pembangunan hunan vertikal demi masyarakat tentang program kelembagaan lokal (seperti: PKK, Karang penghematan lahan kota, termasuk Rusunami dan Rusunawa
Taruna, Pokmas/ KSM dll.) rumah susun sederhana milik (rusunami) dan rumah susun sederhana sewa (rusunawa)
Tabel : 5.3.8 Identifikasi Implikasi Dampak Strategi Pembangunan Bidang Pendanaan Ekonomi Dampak No Strategi Pembangunan Strategi Pengelolaan Positif Negatif 8.a Perkotaan Kuala Tungkal
Meningkatkan kemampuan keuangan Peningkatan sumber pendapatan Perlu upaya dan dana dalam Meningkatkan pendapatan PAD minimal daerah dalam pembiayaan daerah memenuhi kegiatan peningkatan sebesar 25% per tahun dengan pembangunan melalui program SPPIP. pendapatan daerah penggalian dari pajak dan retribusi pembangunan Pembiayaan daerah dengan cara meningkatkan infrastruktur akan cepat terealisasi adanya kemampuan
Perlu dan berkesinambungan. pencarian sumber pendanaan. efisiensi penagihan dan tarif melalui intensifikasi atau menggali sumber- sumber pajak dan retribusi baru melalui ekstensifikasi.
Mengajukan tambahan subsidi dari pemerintah pusat dan propinsi untuk menambah sumber penerimaan dalam rangka pembiayaan pembangunan.
Laporan Akhir
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
5-23
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Dampak No Strategi Pembangunan Strategi Pengelolaan Positif Negatif
Mengkaji sumber pendanaan baru melalui swadaya masyarakat dan juga melalui kerjasama dengan pihak swasta melalui KPS.
8.b. Kawasan Prioritas Meningkatkan kemampuan keuangan
Peningkatan sumber pendapatan Perlu upaya dan dana dalam Meningkatkan pendapatan PAD minimal daerah dalam pembiayaan daerah memenuhi kegiatan peningkatan sebesar 25% per tahun dengan pembangunan melalui program SPPIP. pendapatan daerah penggalian dari pajak dan retribusi daerah dengan cara meningkatkan pembangunan
Pembiayaan efisiensi penagihan dan tarif melalui infrastruktur akan cepat adanya kemempuan
Perlu terealisasi dan pencarian sumber pendanaan. intensifikasi atau menggali sumber- berkesinambungan. sumber pajak dan retribusi baru melalui ekstensifikasi.
Mengajukan tambahan subsidi dari pemerintah pusat dan propinsi untuk menambah sumber penerimaan dalam rangka pembiayaan pembangunan Mengkaji sumber pendanaan baru melalui swadaya masyarakat dan juga melalui kerjasama dengan pihak swasta melalui KPS.
Laporan Akhir
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
5-24
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Tabel : 5.3.9 Identifikasi Implikasi Dampak Strategi Pembangunan Bidang Kelembagaan Dampak No. Strategi Pembangunan Strategi Pengelolaan Positif Negatif 9.a Perkotaan Kuala Tungkal