Peningkatan Hasil Belajar Fiqih Materi Shalat Jamak, Qashar dan Jamak Qashar dengn Strategi Pembelajaran Peer Lesson pada Siswa Kelas VII A Semester II MTs Ma’arif 03 Grabag Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2017/2018 - Test Repository

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI SHALAT JAMAK,

QASHAR, DAN JAMAK QASHAR DENGAN STRATEGI

PEMBELAJARAN PEER LESSON PADA SISWA KELAS VII A

SEMESTER II

  MTS MA’ARIF 3 GRABAG KABUPATEN MAGELANG

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

  

Diajukan Guna Memenuhi Kewajiban Dan Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S. Pd)

Oleh:

  

IMAM HALIMI

NIM 11114281

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2018 ii

iii

iv

v

  

MOTTO vi

  

َس ۡسُعۡنٱ ُمُكِب ُديِسُي َلََو َس ۡسُيۡنٱ ُمُكِب ُ هللَّٱ ُديِسُي

“Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan

tidak menghendaki kesukaran bagimu.”

  

(Q.S. Al-Baqarah: 185)

  

PERSEMBAHAN

  Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas limpahan rahmat serta karunia-Nya, skripsi ini penulis persembahkan untuk:

  1. Segenap keluarga, Bapak Agus Muhammad dan Ibu Khalimah selaku kedua orang tuaku tercinta, dan tak tak lupa adik-adik ku tercinta Fi Inayatil Maula dan Anja „Aisyah Zahraul Malabis serta anak dan cucu serta cicit dari bani Simbah Kaonen yang selalu saya sayangi.

  2. Keluarga besar bani Simbah Kaonen dan Ibu Supartiyah yang telah menerima kelahiranku, membesarkanku, mendidikku, memberikan motivasi kepadaku dan telah memberikan dukungan kepadaku.

  3. Sahabat karibku Achmad Murtadho, Muhammad Lutfi (Gus Lutpi) dan Hanif Nur Cahya Agustian.

  4. Adik nemu gedhe Ulfa Magfirotun Nisa yang senantiasa mendukung dalam setiap langkahku.

  5. Teman-teman PPL SMA N 1 Tengaran; Irin, Rizkiana, Aulina, Via, mbak Sulis, Anis, Takur, Arip, Felli dan Ucil.

  6. Teman-teman KKN Karang Ampel Magelang Posko 30; Latip, Habib, Telogowati, Hesty, Yuyun, Fadil, Bella dan Silvi. vii

KATA PENGANTAR

  Bismillahirrahmanirrohim Puji syukur alhamdulillahi robbil’alamin, penulis panjatkan kepada Allah Swt

yang selalu memberikan nikmat, kaunia, taufik, serta hidayah-Nya kepada penulis

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul

  “Peningkatan Hasil Belajar Fiqih Materi Shalat Jamak, Qashar dan Jamak Qashar dengan Strategi Pembelajaran Peer Lesson pada Siswa Kelas VII A semester II MT s Ma‟arif 3 Grabag Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2017/2018 ”.

  Tidak lupa shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada

junjungan kita nabi agung Muhammad SAW, kepada keluarga, sahabat, segenap

keturunannya serta para pengikutnya yang selalu setia dan menjadikan beliau sebagai

suri tauladan yang telah membawa umat manusia dari zaman jahiliyah yang dipenuhi

dengan kegelapan menuju zaman yang terang benderang saat ini.

  Penulisan skripsi ini pun tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai

pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena

itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada: 1.

  Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Salatiga.

  3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI).

  4. Ibu Dra. Urifatun Anis. M.Pd.I, selaku dosen pembimbing akademik sekaligus dosen pembimbing skripsi yang sudah banyak meluangkan waktu untuk membantu dalam kelancaran proses pembuatan skripsi ini dan dengan tulus viii ikhlas memberikan motivasi kepada penulis untuk lebih mendorong semangat dari penulis dalam mengerjakan sekripsi ini.

  5. Bapak dan ibu dosen IAIN Salatiga yang telah bersedia menyalurkan ilmunya kepada penulis

  6. Bapak Aris Djawadir sebagai kepala sekolah MTs Ma‟arif 03 Grabag.

  7. Bapak Andy Mustofa S.PdI selalu guru fiqih MTs Ma‟arif 03 Grabag yang telah membantu proses penelitian ini dengan lancar.

  8. Bapak ibu guru MTs Ma‟arif 03 Grabag yang telah membantu dengan memberikan banyak dukungan demi kelancaran penelitian ini.

  9. Keluarga besar bani Simbah Kaonen dan Ibu Supartiyah, bapak, ibu, dan adik yang selalu memotivasi lahir dan batin.

  10. Ulfa Magfirotun Nisa, Achmad Murtadho, M. Lutfi, Hanif Nur Cahya, Irin, Rizkiana, Aulina, Via, mbak Sulis, Anis, Takur, Arip, Felli, Ucil, Latip, Habib, Telogowati, Hesty, Yuyun, Fadil, Bella dan Silvi.

  11. Semua pihak yang telah ikhlas dalam memberikan bantuan material maupun spiritual dalam penulisan skripsi ini.

  Demikian ucapan terimakasih penulis sampaikan. Penulis hanya bisa memanjatkan doa kepada Allah Swt, semoga amal kebaikan yang telah diberikan mendapat balasan yang setimpal.

  Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca lainnya. Dengan keterbatasan dan kemampuan, penulis menyadari ketika skripsi ini masih jauh dari kata ix x

  

ABSTRAK

Halimi, Imam. 2018. Peningkatan Hasil Belajar Fiqih Materi Shalat Jamak,

Qashar dan Jamak Qashar dengn Strategi Pembelajaran Peer Lesson pada Siswa Kelas VII A Semester II MTs

  Ma’arif 03 Grabag Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2017/2018. Skripsi, Salatiga: Jurusan

  Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dra. Urifatun Anis, M.Pd.I Kata Kunci; Hasil Belajar, Strategi Peer Lesson.

  Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar fiqih materi Shalat Jamak, Qashar dan Jamak Qashar dengan Straegi pembelajaran Peer

  Lesson pada siswa kelas VII A semester II

  MTs Ma‟arif 03 Grabag Kabupaten Magelang Tahun Ajaran 2018/2019. Subjek penelitian sebanyak 38 siswa, terdiri dari 23 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Penelitian ini dimulai dari tanggal 28 Mei 2018 sampai 9 Juni 2018.

  Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 2 siklus yang masing-masing siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaak, pengamatan, dan refleksi. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu tes, observasi, dan dokumentasi. Analisis data pada penelitian ini yaitu dengan membandingkan pencapaian nilai dengan KKM dan ditandai dengan adanya peningkatan Kriteria Ketuntasan Klasikal pada setiap siklusnya.

  Hasil penelitian ini adalah penggunaan strategi peer lesson dapat meningkatkan hasil belajar. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang mengalami peningkatan dari siklus ke siklus, sebagai berikut: pada pra siklus diperoleh data 20 siswa dari 38 siswa mencapai ketuntasan dengan persentase 52,63%, siklus I meningkat 28 siswa dari 38 siswa mencapai ketuntasan dengan persentase 73,68%, dan pada siklus II meningkat 38 siswa dari 38 siswa mencapai ketuntasan dengan persentase 100%. Adapun selisih peningkatan hasil belajar dari pra siklus ke siklus I sebesar 21,05%, dan siklus I ke siklus II meningkat sebesar 26,32%. xi

  DAFTAR ISI

   HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... iii HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ................................................. iv DEKLARASI .................................................................................................... v PERSEMBAHAN ........................................................................................... vi KATA PENGANTAR .................................................................................... viii ABSTRAK .................................................... xi Error! Bookmark not defined.

  DAFTAR ISI ................................................................................................... xii DAFTAR TABEL............................................................................................ xv DAFTAR GAMBAR...................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................. xvii

  BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1 A. Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 4 C. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 4 D. Kegunaan Penelitian ................................................................................... 4 E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ........................................ 5 xii

  xiii

  BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ................................................... 36 A. Gambaran Umum Mts Ma‟arif 3 Grabag ................................................ 36

  2. Siklus II .............................................................................................. 68

  2. Siklus I................................................................................................ 62

  1. Analisis Prasiklus ............................................................................... 59

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 59 A. Hasil Penelitian ........................................................................................ 59

  C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ................................................................ 54

  B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ................................................................ 47

  B. Kajian Pustaka .......................................................................................... 34

  F. Definisi Operasional ................................................................................... 7

  4. Strategi Peer Lesson .......................................................................... 29

  3. Materi Fiqih ....................................................................................... 24

  2. Hasil Belajar ...................................................................................... 20

  1. Belajar ................................................................................................ 18

  BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................... 18 A. Kajian Teori .............................................................................................. 18

  H. Sistematika Penulisan ............................................................................... 16

  G. Metode Penelitian ..................................................................................... 10

  B. Pembahasan .............................................................................................. 72

  BAB V PENUTUP ........................................................................................ 80 A. Kesimpulan ............................................................................................... 80 B. Saran ......................................................................................................... 81 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 82 LAMPIRAN-LAMPIRAN xiv

  xv DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Profil SekolahTabel 3.2 Daftar Gur u dan Karyawan MTs Ma‟arif 03 Grabag

  Tabel 3.3 Daftar Siswa MTs Ma‟arif 03 Grabag Tahun 2017/2018

Tabel 3.4 Nama- nama Siswa kelas VII A MTs Ma‟arif 03 Grabag

  Tabel 3.5 Sarana Prasarana MTs Ma‟arif 03 Grabag

Tabel 3.6 Hasil Pra Siklus Siswa Kelas VII A MTs

  Ma‟arif 03 Grabag

Tabel 4.1 Nilai Pra Siklus Hasil Belajar SiswaTabel 4.2 Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus ITabel 4.3 Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus IITabel 4.4 Data Persentase Hasil Belajar Siswa Pra SiklusTabel 4.5 Data Persentase Hasil Belajar Siswa Siklus ITabel 4.6 Data Persentase Hasil Belajar Siswa Siklus IITabel 4.7 Gabungan Nilai Hasil Belajar Siswa Antar Siklus

  DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Model tahapan-tahapan PTKGambar 4.1 Diagram Persentase Ketuntasan PrasiklusGambar 4.2 Diagram Persentase Ketuntasan Siklus IGambar 4.3 Diagram Persentase Ketuntasan Siklus IIGambar 4.4 Diagram Persentase Ketuntasan Keseluruhan

  xvi xvii DAFTAR LAMPIRAN 1.

  Pengajuan Pembimbing 2. Surat Balasan Penelitian 3. Lembar Konsultasi Skripsi 4. Daftar SKK 5. Silabus Pembelajaran 6. RPP siklus I dan II 7. Materi Pembelajaran 8. Soal evaluasi 9. Lembar Observasi 10.

  Dokumentasi 11. Daftar Riwayat Hidup

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu proses untuk mengembangkan semua

  aspek kepribadian manusia, yang mencakup pengetahuan, nilai, sikap, dan keterampilannya. Tidak hanya itu saja, pendidikan di masa sekarang ini sudah menjadi sebuah proses yang di dalamnya memiliki maksud, yaitu untuk meningkatkan kompetensi religius manusia, kompetensi sosial manusia, kompetensi pengetahuan manusia dan kompetensi keterampilan manuisa sehingga terciptalah manusia yang berkualitas baik dalam ilmu duniawi maupun ilmu ukhrowi.

  Berbicara tentang pengetahuan, manusia tidak bisa lepas dengan yang namanya ilmu agama. Ilmu agama itu sendiri, senantiasa beriringan dengan ilmu-ilmu yang lain bahkan bisa saling berhubungan dengan ilmu-ilmu yang lain. Sedangkan cabang dari ilmu agama itu sendiri terdiri dari beberapa komponen. Adapun salah satu cabang ilmu agama yang tidak bisa lepas dari kehidupan manusia yaitu ilmu fiqih. Dalam ilmu fiqih dijelaskan banyak hal tentang ketentuan-ketentuan hukum keseharian, cara beribadah yang benar, tata cara menjalankan kegiatan keseharian yang sesuai syari‟at dan masih banyak lagi yang tentunya masih terkait dengan ilmu fiqih itu sendiri.

  Di Indonesia pembelajaran yang khusus membahas tentang ilmu fiqih terutama di dalam dunia pendidikan, hanya berada di dalam lingkungan Madrsah. Meskipun di dalam lingkup sekolah umum ilmu fiqih juga dibahas, akan tetapi hanya saja fiqih di sekolah umum hanya memuat ilmu fiqih yang secara umum saja yang masuk dalam mata pelajaran PAI dan tidak sedetail ilmu fiqih yang berada di lingkungan Madrasah. Di dalam Madrasah sendiri ilmu fiqih dibahas secara mendalam dan menjadi salah satu mata pelajaran yang harus dilalui oleh para peserta didik di madrasah.

  Dalam sekripsi ini, penulis akan meneliti tentang pembelajaran fiqih yang ada di Madrasah. Dalam kehidupan sehari-hari para peserta didik tentulah sangat membutuhkan pengetahuan tentang fiqih untuk menjalankan kehidupan yang sesuai dengan syari‟at yang telah ditentukan. Atau dengan kata lain, dengan mempelajari fiqih maka para peserta didik akan memliki modal pengetahuan tentang ketentuan-ketentuan hukum keseharian yang harus dijalankan. Dan juga para peserta didik menjadi tahu tentang konsekuensi yang didapatkan dari apa yang telah dilakukan dalam kehidupan sehari-hari oleh para peserta didik tersebut.

  Akan tetapi, dalam mata pelajaran fiqih di salah satu Madrasah yang menjadi objek pene litian yang dilakukan oleh peneliti, yaitu MTs Ma‟arif 3

  Grabag terutama di dalam kelas VII A, masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami ataupun menerima pelajaran fiqih tersebut. Hal ini dibuktikan dengan hasil belajar yang kurang memuaskan dalam pengerjaan tes yang sudah dilakukan. Dari total siswa kelas VII A yaitu 38 siswa yang mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) ada 20 anak (52,63%) dan sisanya belum tuntas. Adapun KKM yang telah ditentukan oleh guru mata pelajaran fiqih adalah 75.

  Maka dari itu, peneliti meminta bantuan dari guru mata pelajaran fiqh di MTs Ma‟arif 3 Grabag untuk membantu mengidentifikasi kekurangan dari pembelajaran yang telah dilaksanakan. Adapun hasil dari diskusi dengan guru tersebut adalah:

  1. Siswa kurang menunjukkan keberanian untuk bertanya kepada guru terkait materi yang belum difahami

2. Siswa kurang berperan dalam kelas 3.

  Rendahnya hasil belajar siswa Dari identifikasi masalah tersebut, penulis memberikan tanggapan penyebab rendahnya hasil belajar dari pa ra siswa di kelas VII A MTs Ma‟arif

  3 Grabag terutama dari aspek guru adalah sebagai berikut: 1.

  Kurangnya perhatian guru terhadap siswa dalam pembelajaran 2. Kurangnya motivasi terhadapa siswa 3. Guru kurang melibatkan siswa dalam pembelajaran 4. Penggunaan metode atau strategi yang kurang tepat

  Melihat masalah tersebut, peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian terhadap salah satu materi dari mata pelajaran Fiqih, yaitu tentang Shalat Jamak, Qashar dan Jamak Qashar. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan strategi belajar Peer Lesson. Dengan strategi ini, guru dapat menjelaskan materi pelajaran dengan lebih mudah dan efisien, karena siswa juga akan berperan langsung dalam kegiatan pembelajaran tersebut. Siswa juga dapat membantu kepada siswa yang lain terkait definisi dari shalat jamak, qashar dan jamak qashar. Siswa di sini juga diharapkan bisa menerima hikmah dari pembelajaran shalat jamak, qashar dan jamak qashar.

  Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka penulis bermaksud mengadakan penelitian d i MTs Ma‟arif 3 Grabag dengan judul

  “Peningkatan Hasil Belajar Fiqih Materi Shalat Jamak, Qashar, dan Jamak Qashar dengan Strategi Pembelajaran Peer Lesson pada Siswa Kelas VII A Semester II MT s Ma‟arif 3 Grabag Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2017/2018 ”.

  B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti dapat merumuskan permasalahan penelitian, yaitu : apakah penggunaan strategi pembelajaran

  Peer Lesson pada mata pelajaran fiqih materi Shalat Jamak, Qashar dan

  Jamak Qashar pada siswa kel as VII A semester II MTs Ma‟arif 3 Grabag kabuaten Magelang tahun pelajaran 2017/2018 dapat meningkatkan hasil belajar?

  C. Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah untuk mengetahui penggunaan strategi pembelajaran Peer Lesson pada mata pelajaran fiqih materi Shalat Jamak, Qashar dan Jamak Qashar pada siswa kelas VII A semester II MTs Ma‟arif 3 Grabag kabupaten Magelang tahun pelajaran 2017/2018 dapat meningkatkan hasil belajar.

D. Kegunaan Penelitian

  Hasil penelitian ini diharapkan akan memberi kegunaan, yakni: 1. Secara Teoritis a.

  Penelitian ini dapat memberikan kejelasan tentang penerapan metode pembelajaran Peer Lesson dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran fiqih maeri shalat jamak, qashar dan jamak qashar.

  b.

  Penelitian ini dapat menambah pembendaharaan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang kependidikan.

  c.

  Penelitian ini dapat menjadi sumber bacaan bagi penelitian berikutnya.

2. Secara Praktis a.

  Bagi penulis Penelitian ini dapat menambah pengetahuan baru dan pengalaman baru tentang penulisan dan pelaksanaan penelitian tindakan kelas.

  b.

  Bagi guru Penelitian ini diharapkan dapat menambah masukan bagi guru dalam mengembangkan usaha belajar yang efektif, kreatif,inovatif dan efisien dengan menggunakan Peer Lesson di dalam kegiatan pembelajaran di kelas.

  c.

  Bagi sekolah Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu pendidikan sehubungan dengan kualitas peserta didik.

E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

  Hipotesis berasal dari kata hipo, artinya bawah, dan tesis, artinya pendapat. Hipotesis berarti pendapat yang kebenarannya masih rendah atau kadar kebenarannya masih belum meyakinkan. Kebenaran pendapat tersebut masih perlu diuji atau dibuktikan. Pembuktian atau pengujian dilakukan melalui bukti-bukti secara empiris, yakni melalui data atau fakta-fakta dilapangan (Sudjana, 1988: 37). Hipotesis adalah suatu pendapat atau kesimpulan yang sifatnya masih sementara. (Ruslan, 2010: 171). Dari kedua pendapat di atas, peneliti menyimpulkan bahwa hipotesis adalah dugaan atas kesimpulan sementara terhadap permasalahan penelitian yang mungkin benar atau salah. Hipotesis ini akan diterima jika benar dan akan ditolak jika salah.

  Hipotesis dalam penelitian sangat terkait dengan rumusan masalah penelitian. Sehingga hipotesis dalam penelitian ini adalah “penggunaan strategi pembelajaran Peer Lesson pada mata pelajaran Fiqih materi Shalat Jamak, Qashar dan Jamak Qashar pada siswa kelas VII A semester II MTs Ma‟arif 3 Grabag kabuaten Magelang tahun pelajaran 2017/2018 dapat meningkatkan hasil belajar”.

  Adapun indikator keberhasilan dalam penerapan strategi peer lesson dapat dikatakan efektif apabila indikator yang diharapkan dapat tercapai.

  Indikator yang dapat dirumuskan penulis adalah:

  1. Adanya peningkatan hasil belajar siswa pada materi Shalat Jamak, Qashar dan Jamak Qashar dari siklus pertama ke siklus selanjutnya dengan KKM individual ≥ 75.

  2. Penelitian tindakan kelas akan dihentikan apabila minimal 85% dari jumlah keseluruhan siswa kelas VII A MTs Ma‟arif 03 Grabag telah mencapai nilai diatas KKM.

F. Definisi Operasional

  Untuk memperjelas pemahaman guna menghindari dan mencegah timbulnya kesalahan penafsiran tentang judul skripsi yang penulis buat, terlebih dahulu penulis mendefinisikan beberapa istilah dalam judul: 1.

  Hasil Belajar Hasil belajar pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku pada diri seseorang (Sudjana, 1990: 2). Perubahan di sini dapat juga berupa hasil belajar yang dicapai siswa dalam bentuk angka-angka setelah diberikan suatu tes hasil belajar pada setiap akhir pertemuan, pertengahan semester, maupun pada akhir semester.

2. Fiqih

  Fiqih pada dasarnya merupakan ilmu yang membahas berbagai persoalan hukum yang dilalui oleh orang-orang yang sudah mukallaf (sudah dikenai hukum) dalam kehidupan sehari-hari orang tersebut, baik kehidupan pribadi, kehidupan sosial maupun kehidupan manusia dengan Tuhannya. Adapun hukum yang dimaksud berupa wajib, sunnah, mubah, makruh dan haram.

3. Shalat Jamak, Shalat Qashar dan Shalat Jamak Qashar

  Bagi orang yang sedang melakukan perjalanan jauh atau sedang menjadi musafir dan sudah mencukupi syarat sebagai musafir diperbolehkan untuk melakukan shalat jamak, shalat qashar dan shalat jamak qashar. Shalat jamak sendiri memiliki arti yaitu shalat yang dikumpulkan (Rifa‟i, 1987: 165). Adapun shalat yang bisa dikumpulkan atau dijamak adalah shalat Zuhur dengan Ashar kemudian Magrib dengan Isya‟. Apabila shalat Zuhur dan Ashar dikerjakan pada waktu Zuhur kemudian shalat Magrib dan Isya‟ dikerjakan pada waktu Magrib, maka yang demikian disebut dengan shalat Jamak Taqdim. Sedangkan apabila shalat Zuhur dan Ashar dikerjakan pada waktu Ashar kemudian shalat Magrib d an Isya‟ dikerjakan pada waktu Isya‟, maka yang demikian itu disebut dengan shalat Jamak Ta‟khir.

  Sedangkan shalat qashar adalah shalat yang dipendekkan atau diringkaskan (Rifa‟i, 1987: 160). Adapun shalat yang bisa diringkas hanyalah shalat-shalat yang jumlah rakaatnya ada 4, yaitu Zuhur, Ashar dan Isya‟. Bagi muslim yang sedang melaksanakan perjalan jauh dan telah memnuhi syarat sebagai seorang musafir, maka boleh melaksanakan shalat jamak qashar. Shalat jamak qashar itu sendiri adalah mengumpulkan shala t dan meringkasnya (Rifa‟i, 1987: 165). Yang demikian itu bertujuan untuk meringankan beban bagi orang muslim yang sedang melaksanakan perjalanan jauh dan tetap bisa menggugurkan salah satu kewajiban bagi seorang muslim yaitu melaksanakan shalat fardu.

4. Strategi Peer Lesson

  Strategi merupakan suatu hal yang harus disiapkan oleh seseorang yang bertujuan untuk memudahkan dalam mencapai sesuatu yang dimaksud oleh orang tersebut. Badudu (1996: 1356) mendefinisikan bahwa strategi adalah ilmu siasat perang, siasat akal, tipu muslihat yang digunakan untuk mencapai suatu maksud. Startegi dalam dunia kemiliteran berhubungan dengan sisasat dalam peperangan, yaitu cara yang paling efektif untuk memenangkan perang. Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam rangka mencapai sasaran yang telah ditentukan, terutama dalam kegiatan pembelajaran sesuai dengan permasalahan yang akan dibahas.

  Silberman (2009: 173) dalam bukunya yang berjudul “Active Learning: 101 Strategi Pemebe lajaran Aktif” mendefinisikan strategi

  Peer Lesson adalah sebuah strategi yang mengembangkan Peer Teaching

  dalam kelas yang menmpatkan seluruhtanggung jawab untuk mengajar para peserta didik sebagai anggota kelas.

  Secara singkat strategi Peer Lessons merupakan strategi untuk mendukung pembelajarn sesama siswa di dalam kelas. Strategi ini menempatkan seluruh tanggung jawab pembelajaran kepada seluruh anggota kelas. Jadi bagi siswa yang memiliki pemahaman lebih tentang materi yang dipelajari bisa membantu teman-temannya dalam memahami materi yang dipelajari tersebut.

G. Metode Penelitian 1.

  Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang penulis ambil adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Wiriatmadja (2008:13) secara ringkas, penelitian tindakan kelas adalah bagaiman sekelompok guru dapat mengorganisasikan kondisi praktik pembelajaran mereka dan belajar dari pengalaman mereka sendiri. Sedangkan menurut Arikunto, penelitian tindakan kelas (PTK) adalah pencermatan dalam bentuk tindakan terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan (Suyadi, 2010:18). Alasan utama pemilihan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK) ini bagi peneliti adalah peneliti dapat terlibat langsung sebagai pengamat dalam proses penelitian.

2. Subjek Penelitian

  Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII A MTs Ma‟arif

  3 Grabag Magelang. Alasan mengambil subjek kelas VII A ini adalah materi shalat jamak, shalat Qashar dan shalat Jamak Qashar sangat diperlukan oleh siswa sebagai bekal ketika siswa tersebut sedang melaksanakan perjalanan jauh dan alasan yang lain adalah kurangnya keberanian siswa untuk bertanya ketika masih kurang faham dengan materi yang telah disampaikan sehingga berdampak pada kurangnya hasil belajar siswa kelas VII A.

3. Langkah-langkah Penelitian

  Dalam penelitian tindakan kelas ini, ada beberapa tahap yang harus dilaksanakan oleh peneliti. Secara umum ada empat tahap dalam penelitian tindakan kelas (PTK) yang harus dilaksanakan oleh peneliti, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Berikut ini adalah tahapan-tahapan tentang pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK).

  a.

  Perencanaan Perencanaan penelitian tidak lain adalah gambaran secara mendetail tentang proses yang akan dilakukan oleh si peneliti untuk dapat memecahkan suatu permasalahan (Sukardi, 2009:68). Dalam tahap ini, yang harus dilakukan oleh peneliti adalah: 1)

  Pengamatan terhadap hasil belajar siswa pada pertemuan sebelumnya 2)

  Mengidentifikasi faktor-faktor yang memberi pengaruh terhadap kegiatan pembelajaran di kelas 3)

  Merencanakan tindakan yang akan diambil

4) Menyiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan.

  b.

  Pelaksanaan Pelaksanaan adalah menerapkan apa yang telah direncanakan pada tahap sebelumnya, yaitu bertindak di kelas (Suyadi, 2010:62).

  Dalam pelaksanaan penelitian ini dilakukan sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Adapun yang menjadi pokok pelaksanaan di sini adalah penerapan strategi belajar Peer Lesson dalam kegiatan pemebelajaran Fiqih materi shalat jamak, shalat qashar dan shalat jamak qashar di kelas VII A MTs Ma‟arif 3 Grabag.

  c.

  Pengamatan Kegiatan pengamatan merupakan kegiatan yang tidak bisa lepas dari kegiatan dari tahap sebelumnya, yaitu tahap pelaksanaan. Jadi kegiatan pengamatan dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan pelaksanaan.

  Aspek-aspek yang diamati antara lain: 1)

  Aktifitas siswa dalam menerima materi 2)

  Aktifitas siswa dalam kelompok 3)

  Kemampuan menyampaikan isi pokok materi 4)

  Kerjasama dengan teman d. Refleksi

  Dalam kegiatan pada tahap ini, peneliti melakukan observasi terhadap kelebihan dan kekurangan pada siklus yang pertama dan menyusun perbaikan pada siklus berikutnya. Keempat kegitan ini akan terjadi terus menerus membentuk sebuah siklus, yaitu terjadi secara beruntun yang akan kembali pada langkah semula

  (Jalil, 2014:11). Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar 1.1.

Gambar 1.1 Model tahapan-tahapan PTK (Suyadi, 2010: 50) 4.

  Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah metode yang digunakan peneliti dalam merekam data (informasi) yang dibutuhkan (Suyadi, 2010:84).

  Pengumpulan data yang dilaksanakan dalam penelitian ini tidak bisa lepas dari bantuan guru mata pelajaran Fiqih. Adapun metode yang digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut: a.

  Observasi Dalam kegiatan ini, peneliti melaksanakannya dengan melakukan pengamatan langsung di dalam kelas dan dilengkapi dengan lembar format pengamatan sebagai instrumen penelitian. Adapun formatnya berisi item-item tentangkejadian-kejadian yang digambarkan akan terjadi.

  Perencanaan

  Siklus II

  Refleksi Pengamatan Pengamatan

  Pelaksanaan Pelaksanaan

  Siklus I

  Perencanaan Refleksi

  ? b.

  Tes Formatif Tes formatif digunakan untuk memperoleh hasil berupa data tentang nilai yang berhubungan dengan hasil belajar yang diperoleh siswa sebagai acuan dalam pengukuran tingkat keberhasilan siswa dalam pembelajaran yang telah dilalui.

  c.

  Dokumentasi Dokumentasi di sini duganakan untuk merekam kegiatan siswa dan guru dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Adapun bentuknya berupa foto atau gambar, soal, hasil belajar atau nilai, RPP dan materi pembelajaran.

  5. Instrumen Penelitian a.

  Silabus.

  b.

  Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

  c.

  Lembar observasi untuk mengamati aktivitas peserta didik.

  d.

  Lembar observasi untuk mengamati aktivitas guru yang melaksanakan kegiatan pembelajaran.

  e.

  Soal evaluasi yang berupa post test.

  6. Analisis Data Analisis data adalah analisis data yang telah terkumpul guna mengetahui seberapa besar keberhasilan tindakan dalam penelitian untuk perbaikan belajar siwa (Suyadi, 2010:85). Sesuai dengan rancangan penelitian yang digunakan, maka analisis data yang digunakan adalah analisis dan refleksi dalam setiap siklusnya berdasarkan dari hasil observasi yang sudah dilakukan oleh peneliti. Adapun analisis hasil yang dilakukan ditentukan dari ketuntasan dari setiap individu dan ketuntasan secara klasikal.

  a.

  Ketuntasan Individu Untuk mengetahui ketentuan tentang keberhasilan setiap individu untuk memenuhi KKM yang sudah ditetapkan (75) pada mata pelajaran Fiqih dapat dilihat dari hasil tes formatif. Adapun teknik penilaian yang digunakan adalah sebagai berikut:

  N = jumlah skor benar x 5

  Keterangan : N = Nilai Jumlah soal = 10 Skor tiap soal = 2

  Peneliti menjumlahkan nilai yang diperoleh siswa, kemudian membagi dengan jumlah siswa tersebut sehingga memperoleh nilai rata-rata. Penilaian ini menggunakan rumus sebagai berikut:

  Χ =

  X : Nilai rata-rata siswa ∑χ : Jumlah nilai siswa N : Jumlah siswa b.

  Ketuntasan Klasikal Adapun untuk prosentase ketuntasan belajar siswa yang peneliti harapkan adalah 85% atau lebih dari jumlah keseluruhan siswa kelas

  VII A. Adapun teknik yang digunakan untuk mengukur prosentase ketuntasan secara klasikal adalah sebagai berikut:

  

Jumlah siswa yang tuntas

P = x 100

Jumlah seluruh siswa

  Keterangan: P = Prosentase ketuntasan siswa H.

   Sistematika Penulisan

  Adapun sistematika penulisan yang peneliti gunakan dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

  1. Bagian Awal Bagian awal skripsi mencakup halaman sampul, halaman judul

  (sama dengan halaman sampul), lembar logo IAIN, persetujuan pembimbing, pernyataan keaslian tulisan, pengesahan kelulusan, moto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan daftar lampiran.

  2. Bagian Inti Adapun bagian inti dari skripsi ini adalah sebagai berikut:

  BAB I : Pendahuluan. Dalam bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, hipotesis dan indikator keberhasilan, metode penelitian dan sistematika penulisan. Bab ini memliki fungsi untuk mengantarkan pembaca dalam mengetahui apa, mengapa dan bagaimana penelitian ini dilaksanakan.

  BAB II : Landasan Teori. Dalam bab ini berisi kajian teori dari masalah yang menjadi fokus penelitian (hasil belajar, Fiqih, materi shalat Jamak, shalat Qashar dan shalat Jamak Qashar) dan kajian pustaka.

  BAB III : Pelaksanaan Penelitian. Berisi tentang deskripsi pelaksanaan siklus I, siklus II. BAB IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan. Bab ini berisi deskripsi dan refleksi hasil dari setiap siklus beserta pembahasannya. BAB V : Penutup. Bagian ini berisi kesimpulan dan saran.

3. Bagian Akhir

  Bagian akhir dari skripsi ini berisi daftar pustaka, lampiran-lapiran dan daftar riwayat hidup penulis.

BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Belajar Belajar adalah satu kata yang sudah sangat akrab bagi semua lapisan

  masyarakat tanpa terkecuali. Belajar juga merupakan kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan tiap jenis dan jenjang pendidikan dari yang dasar sampai perguruan tinggi. Bagi para pelajar atau mahasiswa kata belajar merupakan kata yang tidak asing. Bahkan sudah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari semua kegiatan mereka dalam menuntut ilmu di lembaga pendidikan formal. Tidak hanya itu saja, belajar juga tidak hanya terdapat dalam dunia pendidikan formal saja, akan tetapi dalam setiap perjalanan hidup manusia tidak bisa lepas dari yang namanya belajar.

  Namun terlepas dari hal itu tidak setiap orang mengetahui apa pengertian yang sebenarnya dari belajar. Seandainya ada pertanyaan “apa yang sedang kalian dilakukan?” Tentu saja jawaban dari mereka adalah “belajar” itu saja tanpa mengetahui makna sebenarnya dari apa yang sedang dilakukan. Sebenarnya belajar itu sendiri memiliki pengertian yang tersimpan di dalamnya. Pengertian dari kata belajar itulah yang memang perlu untuk diketahui dan dihayati, sehingga tidak melahirkan pemahaman yang keliru mengenai belajar.

  Adapun pengertian dari belajar itu sendiri masing-masing dari para ahli dalam bidangnya memiliki pandangan sendiri-sendiri. Menurut Gagne, di dalam Suprijono (2011: 2) belajar adalah perubahan disposisi atau kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktivitas. Perubahan disposisi tersebut bukan diperoleh langsung dari proses pertumbuhan seseorang secara alamiah. Menurut S. Nasution di dalam Kastolani (2014: 53), belajar didefinisikan sebagai perubahan-perubahan dalam sistem saraf, penambahan pengetahuan, dan perubahan kelakuan berkat pengalaman dan latihan. Sedangkan Slameto (2003: 2) mendefenisikan, bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Jadi, pada dasarnya belajar bisa dikatakan sebagai salah satu proses perubahan yang didapat dari sebuah pengalaman.

  Perubahan yang dimaksud adalah perubahan mental dan psikis karena pengaruh interaksi sosial dengan lingkungan sekitarnya sebagaimana disampaikan oleh Winkel (1987:53), bahwa belajar merupakan perubahan psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif individu dengan lingkungannya dan menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, nilai, sikap yang bersifat konstan dan tetap.

  Jadi setelah mengetahui pengertian dari belajar menurut beberapa ahli di atas penulis dapat menyimpulkan, bahwa belajar adalah sebuah proses perubahan mental, psikis dan tingkah laku secara keseluruhan bagi seseorang yang didapatkan melalui pengalaman dan latihan sehingga menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, nilai dan sikap yang bersifat konstan dan tetap.

2. Hasil Belajar a. Pengertian hasil belajar

  Hasil belajar merupakan cerminan dari apa yang diperoleh siswa dalam pembelajaran. Hasil belajar pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku pada diri seseorang (Sudjana, 1990: 2). Perubahan di sini dapat juga berupa hasil belajar yang dicapai siswa dalam bentuk angka- angka setelah diberikan suatu tes hasil belajar pada setiap akhir pertemuan, pertengahan semester, maupun pada akhir semester.

  Menurut kamus bahasa Indonesia, hasil adalah suatu yang ada (terjadi) oleh suatu kerja, berhasil, sukses. Hasil belajar adalah pola- pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan (Suprijono, 2011: 5).

  Selanjutnya Dimyati dan Mudjiono (2002: 18) menjelaskan hasil belajar adalah: Hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi belajar.

  Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar. Hasil belajar, untuk sebagian adalah berkat tindak guru, suatu pencapaian tujuan pengajaran. Pada bagian lain merupakan peningkatan kemampuan mental siswa. Hasil belajar tersebut dibedakan menjadi dampak pengajaran dan dampak pengiring. Dampak pengajaran adalah hasil dapat diukur, seperti tertuang dalam angka rapor dan dampak pengiring adalah terapan pengetahuan dankemampuan di bidang lain, suatu transfer belajar.

  Dari pendapat para ahli diperoleh petunjuk bahwa hasil belajar adalah perubahan tingkah laku siswa sebagai akibat dari kegiatan belajar yang dilakukan siswa dan secara umum dipandang sebagai perwujudan nilai dalam bentuk angka

  • – angka setelah diberikan suatu tes hasil belajar.

  Menurut Bloom di dalam Suprijono (2011: 7), hasil belajar mencakup beberapa hal, yaitu kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Domain kognitif adalah knowledge (pengetahuan, ingatan), comprehension (pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh), aplication (menerapkan), analysis (menguraikan, menentukan hubungan), synthesis (mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru), dan evaluation (menilai). Domain afektif adalah

  

receiving (sikap menerima), responding (memberikan respon), valuing

(nilai), organization (organisasi), characterization (karakterisasi).

  Domain psikomotor meliputi initiatory, pre-routine, dan rountinized.

  Secara umum pengertian hasil belajar adalah perubahan dalam hal pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, nilai dan sikap yang bersifat konstan dan tetap yang didapatkan dari proses pengalaman dan latihan. Hasil belajar juga dapat dikatakan sebagai perubahan perilaku dan kemampuan secara keseluruhan yang dimiliki oleh siswa setelah belajar, yang wujudnya berupa kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor (bukan hanya salah satu aspek potensi saja) yang disebabkan oleh pengalaman.

a. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar Proses belajar melibatkan berbagai faktor yang sangat kompleks.

  Oleh karena itu, masing-masing faktor perlu diperhatikan agar proses belajar dapat berhasil sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Hasil belajar dicapai oleh siswa merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi, baik faktor internal mampun faktor eksternal.

1) Faktor Internal

  Faktor internal di sini merupakan faktor yang ada dalam diri individu siswa yang dialami dan dihayati oleh siswa itu sendiri yang berpengaruh pada proses belajar siswa. Adapun faktor internal di sini meliputi faktor jasmaniah, faktor psikologis dan faktor kelelahan (Slameto, 2003: 54). Menurut Dimyati dan Mudjiono, (2002 : 239-248) faktor internal yang dialami siswa adalah sebagai berikut : a)

  Sikap terhadap belajar: Sikap merupakan kemampuan memberikan penilaian tentang sesuatu, yang membawa diri sesuai dengan penilaian.

  b) Motivasi Belajar: Motivasi belajar merupakan kekuatan mental yang mendorong terjadinya proses belajar.

  c) Konsentrasi Belajar: Konsentrasi belajar merupakan kemampuan memusatkan perhatian pada pelajaran. d) Mengolah Bahan Belajar: Mengolah bahan belajar merupakan kemampua siswa untuk menerima isi dan cara pemerolehan ajaran sehingga menjadi bermakna bagi siswa.

  e) Menyimpan Perolehan Hasil Belajar: Menyimpan perolehan hasil belajar merupakan kemampuan menyimpan isi pesan dan cara perolehan pesan.

  f) Menggali Hasil Belajar yang Tersimpan: Menggali hasil belajar yang tersimpan merupakan proses mengaktifkan pesan yang telah terterima.

  g) Kemampuan Berprestasi atau Unjuk Hasil Belajar: Kemampuan berprestasi merupakan puncak dari proses belajar.

  h) Rasa percaya diri Siswa: Rasa percaya diri timbul dari keinginan mewujudkan diri bertindak dan berhasil.

i) Intelegensi dan Keberhasilan Belajar.

  j) Kebiasaan belajar: Kebiasaan belajar dapat diperbaiki dengan cara pembinaan disiplin membelajarkan diri. k)

  Cita-Cita Siswa: Cita-cita merupakan wujud eksplorasi dan emansipasi diri siswa.

  Faktor internal di sini merupakan faktor-faktor yang mempunyai peranan penting terhadap pencapaian hasil belajar dari seorang siswa. Ketika salah satu faktor internal yang telah diuraikan di atas terganggu, bukan tidak mungkin akan mempengaruhi hasil belajar dari siswa itu sendiri.

2) Faktor Eksternal

  Faktor eksternal yang berpengaruh terhadap belajar, dapat dikelompokkan menjadi tiga faktor yaitu, faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2002 : 248-254) faktor- faktor eksternal yang berpengaruh pada aktivitas dan hasil belajar siswa adalah sebagai berikut: a)

  Guru sebagai pembina siswa belajar

  b) Prasarana dan sarana belajar

  c) Kebijakan penilaian

  d) Lingkungan sosial siswa di sekolah

  e) Kurikulum sekolah

  Baik atau buruknya keadaan, nyaman atau tidaknya keadaan dari faktor-faktor yang telah disebutkan di atas memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap hasil belajar bagi siswa.

3. Materi Fiqih a. Pengertian Fiqih

  Fiqih pada dasarnya merupakan ilmu yang membahas berbagai persoalan hukum yang dilalui oleh orang-orang yang sudah mukallaf (sudah dikenai hukum) dalam kehidupan sehari-hari orang tersebut, baik kehidupan pribadi, kehidupan sosial maupun kehidupan manusia dengan Tuhannya. Akan tetapi, untuk lebih memperjelas makna tentang fiqih, akan disajikan definisi-sefinisi tentang fiqih menurut beberapa ahli.

  Fiqih ( ًقِف) secara bahasa berasal dari bahasa arab dalam bentuk

  / faqiha- masdar dari fi‟il madhi faqiha ( ًقف) , yaitu : ًقفي ًقف اهقف – -

  

yafqahu- fiqhan yang artinya mengerti, faham akan sesuatu (Yunus,

Dokumen yang terkait

Peningkatan Hasil Belajar Fiqih Melalui Media Audio Visual di Kelas VII A MTs Qotrun Nada Depok

5 33 93

Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Aktivitas Manusia dalam Memenuhi Kebutuhan Melalui Model Pembelajaran Jigsaw pada Siswa Kelas VII Semester II Tahun Pelajaran 20172018 di SMP Negeri 2 Gandusari Trenggalek

0 0 7

Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Materi Drama Melalui Strategi Pembelajaran Role-Playing Pada Kelas V SDN Windusari 2, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2015/2016 - Test Repository

0 1 132

Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Alat Pernafasan pada Manusia Melalui Metode Demontrasi pada Siswa Kelas V MI Ma’arif Pulutan Salatiga Tahun Ajaran 2016/ 2017 - Test Repository

0 0 122

Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Materi Thaharah dengan Media Audio Visual pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Karanggede Semester Gasal Tahun Pelajaran 2017/2018 - Test Repository

0 2 165

Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Al Qur’an Hadits Materi Tajwid dengan Metode Index Card Match pada Siswa Kelas VIIIA MTs Ma’arif Dawung Tegalrejo Kab. Magelang Tahun Pelajaran 2016/2017. Skripsi - Test Repository

0 0 112

Peningkatan Hasil Belajar Fiqih Materi Thaharoh (Wudhu dan Tayamum) Dengan Metode Al- Tathbiq Pada Siswa Kelas VII MTs. Tarqiyatul Himmah Kecamatan Pabelan Tahun Pelajaran 2017/2018 - Test Repository

1 1 108

Peningkatan Hasil Belajar Fiqih Materi Sholat Fardhu dan Sujud Sahwi Melalui Model Kooperatif Tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) Pada Siswa Kelas VII A MTS Sudirman Truko Bringin Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017 - Test Repository

0 0 82

Peningkatan Prestasi Belajar Akidah Akhlak Materi Adab Sholat dan Berdzikir Melalui Metode Jigsaw Pada Siswa Kelas VII A MTs. Darul Aman, Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran 2017/2018 - Test Repository

0 7 219

Peningkatan Hasil belajar Fiqih Materi Munakahat Melalui Metode Peer Lesson pada Siswa Kelas XI MAN 1 Boyolali Tahun Pelajaran 2017/2018 - Test Repository

0 0 141