Peningkatan Hasil Belajar Fiqih Materi Thaharoh (Wudhu dan Tayamum) Dengan Metode Al- Tathbiq Pada Siswa Kelas VII MTs. Tarqiyatul Himmah Kecamatan Pabelan Tahun Pelajaran 2017/2018 - Test Repository

PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH
MATERI THAHAROH (WUDHU DAN TAYAMUM)
DENGAN METODE AL- TATHBIQ PADA SISWA
KELAS VII MTs. TARQIYATUL HIMMAH
KECAMATAN PABELAN TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

Oleh:
DITA ATIKA SARI
111 14 221

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2018

i


ii

KEMENTERIAN AGAMA RI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
Jalan Lingkar Km. 2 Telepon: (0298) 6031364 Salatiga 50716
Website : Tarbiyah.iainsalatiga.ac.id E-mail : Tarbiyah@iainsalatiga.ac.id

NOTA PEMBIMBING
Lamp : Hal

: Naskah Skripsi
Saudari Dita Atika Sari
Kepada:
Yth. DekanFTIK IAIN
Di Salatiga
Assalamualaikum. Wr. Wb.
Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya,
maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara :
Nama


: Dita Atika Sari

NIM

: 111 14221

Jurusan

: Pendidikan Agama Islam

Fakultas

: Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Judul

: Peningkatan Hasil Belajar Fiqih Materi Thaharoh (Wudhu
dan Tayamum) Dengan Metode Al- Tathbiq Pada Siswa
Kelas VII MTs. Tarqiyatul Himmah Kecamatan Pabelan

Tahun Pelajaran 2017/2018

Dengan ini kami mohon skripsi saudara tersebut diatas supaya
segera dimunaqosahkan.
Demikian agar menjadi perhatian.
Wassalamualaikum. Wr. Wb.
Salatiga, 6 Juli 2018
Pembimbing

Dr. Winarno, S.Si, M.Pd.
NIP. 19730526 199903 1004

iii

KEMENTERIAN AGAMA RI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
Jalan Lingkar Km. 2 Telepon: (0298) 6031364 Salatiga 50716
Website : Tarbiyah.iainsalatiga.ac.id E-mail : Tarbiyah@iainsalatiga.ac.id


SKRIPSI
PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI THAHAROH
(WUDHU DAN TAYAMUM) DENGAN METODE AL-TATHBIQ PADA
SISWA KELAS VII MTs. TARQIYATUL HIMMAH KECAMATAN
PABELAN TAHUN PELAJARAN 2017/2018
DISUSUN OLEH:
DITA ATIKA SARI
NIM: 11114221
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan
Agama Islam (PAI), Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 12 September 2018 dan telah dinyatakan
memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam.
Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji

: Peni Susapti, M.Si.

Sekretaris Penguji

: Dr. Winarno,S.Si, M.Pd.


Penguji I

: Mufiq,S.Ag, M.Phill.

Penguji II

: Drs. Bahroni, M.Pd.

Salatiga, 29 Agustus 2015
Dekan
FTIK IAIN Salatiga

Suwardi, M.Pd.
NIP: 19670121 199903 1 002

iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN KESEDIAAN
PUBLIKASI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama

: Dita Atika Sari

NIM

: 111 14 221

Jurusan

: Pendidikan Agama Islam (PAI)

Fakultas

: Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)

Judul

: Peningkatan Hasil Belajar Fiqih Materi Thaharoh (Wudhu dan

Tayamum) Dengan Metode Al- Tathbiq Pada Siswa Kelas VII
MTs. Tarqiyatul Himmah Kecamatan Pabelan Tahun Pelajaran
2017/2018
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan

hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau
temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan
kode etik ilmiah. Sripsi ini diperbolehkan dipublikasikan pada e-respository IAIN
Salatiga
Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.

Salatiga, 6 Juli 2018
Penulis

DITA ATIKA SARI
NIM: 111 14221

v

MOTTO

ٌ ‫ فَاِنَّهُ َِليَ ْد ُخ ُل ال َجنَّةَ اِ َِّلنَ ِظي‬,‫ْف فَتَنَ ِظفُوا‬
ٌ ‫اَ ِِلس ََْل ُم نَ ِظي‬
‫ْف‬
“Islam itu suci maka sucikanlah diri, karena sesungguhnya tidak akan
masuk surga kecuali orang yang suci”.
( H.R. Dailami)

vi

PERSEMBAHAN
Dengan segala kerendahan hati skripsi ini penulis persembahkan untuk:
*

Ayah dan ibuku tercinta, Bapak Harisno dan Ibu Sulistinah serta
saudaraku satu-satunya Wahyu Arif Dwi Setiawan, yang tak pernah lelah
membimbingku, memberikan doa, nasihat, kasih sayang, dan motivasi
dalam kehidupanku.

*


Mbahku tersayang, Mbah Supiyah, Mbah Kurmeni, mbah Rusdi, dan
Mbah Rumini serta mas Suroto yang selalu memberi wejangan serta doa
untukku.

*

Abah KH. Cholid Ulfi Fatkhurrahman, Abah As‟ad Haris Nasution, Abah
Taufiqurrahman, Ibunda Nyai Fatihah Ulfah Imam Fauzi, Ibunda Nyai
Chusnul Halimah seta segenap keluarga besar Ponpes Al- Manar yang
telah banyak memberikan pelajaran hidup tak terlupakan.

*

Sahabat-sahabatku mbak Umay, Uswatun, Wiwik, Ida, dek Fitri, kang ilul
yang selalu menyemangati hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

*

Teman hati, sahabat, sekaligus kakak yang telah menemani dan
menyemangati hingga saat ini


*

Keluarga besarku yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu

*

Temn-teman KKN posko 66 (bu Athna, Suci, Diah, Yamti, Ambar, Nami,
Elsa, dan mbak Irine)

*

Teman- teman PPL SMK Telkom (bu Aziz, bu Alfi, bu Cahyati, Tari,
Yani, Abdin, Rizki, Ihsan, Luqman, Yuli)

vii

KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi rabbil’alamin, puji syukur penulis panjatkan
kepada Sang Raja alam semesta (Allah „Azza wa Jalla) atas limpahan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini,
meskipun dalam wujud yang sederhana dan jauh dari kata sempurna.
Sholawat dan salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada sang
pemimpin hidup manusia dan yang menjadi cakrawala rindu para umatnya
yaitu Nabi Muhammad SAW.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan dapat
diselesaikan tanpa dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu
penulis menyampaikan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor Institut Agama Islam
Negri (IAIN) Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negri (IAIN) Salatiga.
3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku kajur PAI Fakultas Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negri (IAIN) Salatiga.
4. Bapak Dr. Winarno, S.Si., M.Pd.,selaku dosen pembimbing yang telah
dengan sabar meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk
memberikan bimbingan serta pengarahan dalam menyusun skripsi ini.
5. Bapak Juz‟an, M.Hum. sealaku dosen Pembimbing Akademik yang
telah meluangkan waktunya untuk membimbing selama 8 semester.

viii

6. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)
Salatiga yang telah memberikan ilmunya sehingga penyusunan skripsi
ini bisa terselesaikan.
7. Bapak Drs. Muh. Abdul Kholiq, M.Ag. selaku kepala MTs. Tarqiyatul
Himmah beserta seluruh staff pengajarnya yang telah memberikan izin
kepada penulis untuk melakukan penelitian di MTs. Tarqiyatul
Himmah.
8. Seluruh peserta didik kelas VII A MTs. Tarqiyatul Himmah yang telah
mendukung

dan

membantu

penulis

dalam

melakukan

dan

menyelesaikan penelitian.
9. Teman-teman satu jurusan PAI angkatan 2014 yang saling mmberikan
semangat dan bantuan sehingga dapat terselesaikannya skripsi ini.
Skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, maka penulis
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dan semoga hasil
penelitian ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca bagi umumnya.

Salatiga, 6 Juli 2018
Penulis

Dita Atika Sari
111-14-221

ix

ABSTRAK
Sari, Dita Atika, 2018.Peningkatan Hasil Belajar Fiqih Materi Thaharoh (Wudhu
dan Tayamum) Dengan Metode Al- Tathbiq Pada Siswa Kelas VII
MTs. Tarqiyatul Himmah Kecamatan Pabelan Tahun Pelajaran
2017/2018. Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Pembimbing:Dr. Winarno, S.Si.,M.Pd.

Kata Kunci: Hasil Belajar, Wudhu dan Tayamum, Metode Al-Tathbiq

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya meningkatkan hasil
belajar materi fiqih (wudhu dan tayamum) dengan metode al-tathbiq pada siswa
kelas VII MTs. Tarqiyatul Himmah Kecamatan Pabelan Tahun Pelajaran
2017/2018.
Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
ditmpuh dalam 2 siklus. Dimana setiap siklusnya terdiri dari 4 tahap yaitu:
perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Penlitian Tindakan Kelas ini
dilaksanakan di MTs. Tarqiyatul Himmah Kecamatan Pabelan tepatnya pada kelas
VII A yang berjumlah 29 anak. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan
obesrvasi, tes, dan dokumentasi.
Hasil penelitian Pra siklus menunjukkan siswa yang tuntas pada
pembelajaran fiqih materi thaharoh (wudhu dan tayamum) sebanyak 11 orang dari
jumlah keseluruhan yaitu 29 orang dengan prosentase 38%. Pada siklus I siswa
yang tuntas sebanyak 15 orang dari jumlah keseluruhan 29 orang dengan
prosentase 51%. Sedangkan pada siklus II semuanya tuntas dengan jumlah siswa
29 orang dengan prosentase 100%. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan
metode al- tathbiq dapat meningkatkan hasil belajar fiqih mteri thaharoh (wudhu
dan Tayamum) pada siswa kelas VII Semester I di MTs. Tarqiyatul Himmah
Kecamatan Pabelan Tahun Pelajaran 2017/2018.

x

DAFTAR ISI

JUDUL SKRIPSI.................................................................................i
LOGO .................................................................................................................... iii
NOTA PEMBIMBING ........................................................................................ iii
PENGESAHAN KELULUSAN...........................................................................iv
DEKLARASI.........................................................................................................iv
MOTTO ................................................................................................................ vi
PERSEMBAHAN ................................................................................................ vii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii
ABSTRAK ............................................................................................................. x
DAFTAR ISI..........................................................................................................xi
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A.

Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1

B.

Rumusan Masalah .................................................................................... 5

C.

Tujuan Penelitian ...................................................................................... 5

D.

Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ...................................... 5

E.

Manfaat Penelitian .................................................................................... 6

F.

Definisi Operasional ................................................................................. 7

G.

Metode Penelitian ................................................................................... 10

H.

Sistematika Penulisan ............................................................................. 15

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 16
A.

Kajian Teori ............................................................................................ 16
1.

Hasil Belajar ....................................................................................... 16

2.

Ilmu Fiqih .......................................................................................... 22

3.

Materi Thaharoh (Wudhu dan Tayamum) .......................................... 24

xi

4.
B.

Metode Al- Tathbiq ............................................................................. 33
Kajian Materi Penelitian ......................................................................... 37

1.

Thaharoh ............................................................................................. 37

2.

Macam-Macam Taharah ..................................................................... 38

3.

Macam-Macam Najis .......................................................................... 38

4.

Macam-macam Hadas......................................................................... 39

5.

Tata Cara Bersuci................................................................................ 40

C.

Kajian Pustaka ........................................................................................ 42

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ....................................................... 44
A.

Pelaksanaan Penelitian ........................................................................... 44
1.

Pra Siklus ............................................................................................ 44

2.

Siklus I ................................................................................................ 44

3.

Siklus II ............................................................................................... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................... 50
A.

B.

Hasil Penelitian....................................................................................... 50
1.

Pra Siklus ............................................................................................ 50

2.

Siklus I ................................................................................................ 53

3.

Siklus II ............................................................................................... 57
Pembahasan Hasil Penelitian.................................................................. 60

BAB V PENUTUP ............................................................................................... 64
A.

KESIMPULAN ...................................................................................... 64

B.

SARAN .................................................................................................. 65

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 67
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS

xii

Daftar Tabel

Tabel 4. 1 Data Nilai Pra Siklus.............................................................................50
Tabel 4. 2 Rekapitulasi Nilai Pra Siklus ................................................................52
Tabel 4. 3 Data Nilai Siklus I.................................................................................53
Tabel 4. 4 Rekapitulasi Nilai Siklus I ....................................................................56
Tabel 4. 5 Data Nilai Siklus II ...............................................................................57
Tabel 4. 6 Rekapitulasi Nilai Siklus II ...................................................................59
Tabel 4. 7 Rekapitulasi Nilai Rata- rata Kelas .......................................................62

xiii

Daftar Gambar
Gambar 1.1 Rancangan Pelaksanaan PTK............................................................11
Gambar 4. 1 Grafik Peningkatan Rata- Rata Nilai Hasil Belajar Siswa................63

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
Lampiran 3 : Pedoman Pengamatan Guru Siklus I
Lampiran 4 : Pedoman Pengamatan Guru Siklus II
Lampiran 5 : Pedoman Pengamatan Siswa Siklus I
Lampiran 6 : Pedoman Pengamatan Siswa Siklus II
Lampiran 7 : Soal Evaluasi Siswa
Lampiran 8 : Daftar Hasil Belajar Siswa
Lampiran 9 : Gambar Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran
Lampiran 10 : Lembar Konsultsi
Lampiran 11 : Surat Tugas Pembimbing Skripsi
Lampiran 12 : Surat Izin Penelitian
Lampiran 13 : Surat Balasan Sekolah
Lampiran 14 : Daftar SKK

xv

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pada hakekatnya pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas
sumber daya manusia, sebagaimana yang telah dirumuskan dalam UU
Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 pasal 3, bahwa pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Kastolani, 2014:1).
Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta
didik supaya mampu menyesuaikan dengan lingkungannya dan dengan
demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang dimungkinkan
untuk berfungsi secara dekat dengan kehidupan masyarakat (Hamalik,
2009:3).

ِ
ٍ ‫َذ يِن اَ منُوا ِم ْن ُكم وا لَّ ِذ ين اُ وا تُوا لَعِلْم َد ر جا‬
‫ت َوا هللُ بِ َما تَ ْع َملُو َن َخبِْي ٌر‬
َ َ َ
َ َ ‫يَ ْر فَ ِع ا هللُ ا ل‬
َْ َ ْ
Artinya: Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantara kamu
dan orang-orang yang berilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah
Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Al-Mujadillah:11)

1

Dari ayat diatas dapat diketahui bahwa pendidikan memegang peranan
penting yang menyangkut kemajuan dan masa depan bangsa. Barang siapa
yang berilmu maka akan ditinggikan derajatnya. Tanpa pendidikan yang baik
mustahil pendidikan akan maju. Berhasil atau tidaknya suatu pendidikan
dalam suatu negara salah satunya adalah karena guru, yang mempunyai
peranan sangat penting dalam perkembangan dan kemajuan anak didiknya.
Dari sinilah guru dituntut untuk dapat menjalankan tugas dengan sebaikbaiknya supaya berhasil dalam mencapai tujuan yang diharapkan.
Pendidikan agama merupakan salah satu bidang studi yang diharapkan
dapat memberikan peranan dalam upaya menumbuh kembangkan sikap
beragama siswa. Sikap dan kemampuan siswa dalam beragama merupakan
cerminan dari keberhasilan guru agama disekolah dalam menyalurkan ajaran
gama melalui usaha pendidikannya.
Pendidikan agama diwujudkan melalui proses belajar mengajar di
dalam kelas maupun di luar kelas. Proses ini berlangsung melalui interaksi
antara guru dengan peserta didik, mereka adalah satu kesatuan yang tidak
dapat dipisahkan yang saling melengkapi. Pendidik harus mampu memberi
penguat pada peserta didik untuk menciptakan proses pembelajaran yang
baik. Maka dari itu, metode merupakan bagian terpenting dalam kegiatan
pembelajaran, sehingga guru harus mampu menguasai beberapa metode
pembelajaran serta dapat memilih metode yang tepat sesuai dengan kondisi
dan perkembangan peserta didik. Permasalahan yang sering dihadapi oleh
guru adalah belum mampu memberikan atau menyajikan materi kepada siswa

2

secara baik sehingga tidak diperoleh hasil yang efektif dan efisien (Kastolani,
2014:3).
Pemilihan metode yang digunakan dalam proses pembelajaran,
seorang guru perlu mempunyai alasan yang kuat dan faktor faktor yang
mendukung pemilihan metode tersebut. Pembelajaran yang berkualitas akan
tercapai apabila guru menguasai teknik- teknik penyajian materi atau metode
pembelajaran yang tepat. (Roestiyah, 1998:1).
Ilmu fiqih merupakan suatu ilmu yang mempelajari bermacam-macam
syariat atau hukum islam dan berbagai macam aturan hidup bagi manusia,
baik yang bersifat individu maupun yang berbentuk masyarakat sosial.
(Syafii, 2006:18). Mempelajari ilmu fiqh wajib hukumnya, karena
didalamnya menyangkut hukum islam berkenaan dengan ibadah dan
muamalah yang cakupan kajiannya sangat luas meliputi seluruh aspek
kegiatan manusia yang meliputi perbuatan, perkataan, niat, dan sikapnya.
Sehingga, ilmu ini seyogyanya tidak hanya sebatas pengetahuan akan tetapi
menuntut semua siswa untuk memahaminya sebagai bekal agar peserta didik
dapat mengenal ajaran islam secara baik dan benar.
Dalam pembelajaran Fiqih kelas VII di MTs. Tarqiyatul Himmah
Kecamatan Pabelan masih banyak siswa yang belum tuntas. Dari 29 orang
baru 11 orang yang tuntas atau belum mencapai KKM yang di tentukan yaitu
70. Selain itu pembelajaran juga masih bersifat teoritis dimana guru hanya
menggunakan

metode

ceramah

sebagai

metode

dominan.

Hal

ini

menyebabkan peserta didik kurang memperhatikan dan tidak tertarik dengan

3

pembelajaran Fiqih, terutama materi Thoharoh sehingga membuat nilai
mereka juga banyak yang tidak mencapai KKM. Untuk memecahkan
persoalan tersebut penulis mengembangkan metode pembelajaran Al- Tathbiq
sehingga siswa dapat mempraktekan langsung bagaimana tata cara Thaharoh
yang baik dan benar. Hal ini dimaksudkan agar siswa bisa faham dan dapat
berperan aktif dalam pembelajaran. Dengan begitu pembelajaran akan lebih
menarik.
Metode Al- Tathbiq yaitu suatu strategi pengembangan dengan cara
memberikan pengalaman belajar melalui perbuatan melihat dan mendengar
diikuti dengan meniru pekerjaan yang di demonstrasikan (Kastolani, 2014:
194). Metode ini digunakan untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas,
yang berhubungan dengan sesuatu proses tentang hal- hal yang berhubungan
dengan sesuatu, proses mengerjakan atau menggunakannya, komponenkomponen dengan membentuk sesuatu, membandingkan suatu cara dengan
cara lain, dan untuk mengetahui atau melihat kebenaran sesuatu. Dengan
metode Al- Tathbiq peserta didik akan melihat langsung apa yang dilihatnya
dengan begitu peserta didik akan jauh lebih lama mengingat.
Berdasarkan gambaran diatas, maka peneliti tertarik mengadakan
penelitian tindakan kelas yang berhubungan dengan pendekatan pembelajaran
dengan menerapkan metode Al- Tathbiq dengan berinisiatif mengambil judul
“Peningkatan Hasil Belajar Fiqih

Materi Thaharoh (Wudhu dan

Tayamum) Dengan Metode Al- Tathbiq Pada Siswa Kelas VII MTs.
Tarqiyatul Himmah Kecamatan Pabelan Tahun Pelajaran 2017/2018.”

4

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka permasalahan yang akan dibahas
dalam penelitian ini adalah “Apakah metode Al- Tathbiq dapat meningktkan
hasil belajar Fiqih tentang materi Thaharoh (Wudhu dan Tayamum) pada
siswa kelas VII di MTs Tarqiyatul Himmah Kecamatan Pabelan Tahun
Pelajaran 2017/ 2018?”
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
apakah metode Al- Tathbiq dapat meningkatkan hasil belajar Fiqih tentang
materi

Thaharoh (Wudhu dan Tayamum) pada siswa kelas VII di MTs

Tarqiyatul Himmah Kecamatan Pabelan Tahun Pelajaran 2017/ 2018.
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1.

Hipotetis Tindakan
Hipotesis yaitu suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
masalah penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul
(Arikunto, 1993:62). Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah
penggunaan metode Al-Tathbiq dapat meningkatkan hasil belajar pada
mata pelajaran Fiqih materi Thaharoh (Wudhu dan Tayamum) pada
siswa kelas VII di MTs Tarqiyatul Himmah Kecamatan Pabelan Tahun
Pelajaran 2017/ 2018.

2.

Indikator Keberhasilan
Untuk mengetahui tingkat perkembangan kemampun siswa pada
mata pelajaran fiqih, penulis membandingkan:

5

a.

Peningkatan nilai rata-rata dari tes formatif pra siklus, tes formatif
siklus I dan tes formatif siklus II, semakin baik nilai rata-rata
tersebut berarti semakin meningkat pemahaman siswa.

b.

Peningkatan yang signifikan nilai pelajaran fiqih sebelum
dilakukan Tindakan Kelas dengan nilai fiqih sesudah dilakukan
Tindakan Kelas (siklus I dan siklus II).

c.

Siswa dapat mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
dengan ketentuan nilai yaitu 70.

d.

Peningkatan siswa yang mencapai nilai KKM, dan sudah mencapai
tingkat nilai KKM, dan sudah mencapai tinkat ketuntasan belajar
mencapai 85% maka semakin meningkatkan minat belajar siswa
(Trianto, 2009: 241).

E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak:
1.

Manfaat Teoritis
Penelitian tindakan kelas dapat menambah wawasan mengenai
bidang pembelajaran Pendidikan Agama Islam, khususnya penerapan AlTathbiq dalam meningkatkan hasil belajar, sehingga dapat digunakan
sebagai bahan acuan bagi peneliti- peneliti berikutnya.

6

2.

Manfaat Praktis
a.

Bagi Guru
Mampu

meningkatkan

profesionalisme

guru

dalam

upaya

menciptakan perbaikan pembelajaran dengan memilih metode yang
tepat sehingga siswa termotivasi untuk belajar.
b. Bagi Siswa
Meningkatkan semangat belajar serta aktif dalam mengikuti
pembelajaran khususnya pada mata pelajaran Fiqih materi Thaharoh.
c. Bagi Peneliti
Mendapatkan

pengalaman

langsung

dalam

menerapkan

metode observasi dan mendapatkan bekal tambahan sebagai
mahasiswa dan calon guru sehingga siap ketika terjun langsung
dilapangan.
d. Bagi Sekolahan
Sebagai masukan dan informasi guna meningkatkan prestasi
belajar peserta didik pada pelajaran Fiqih materi Thaharoh.
F. Definisi Operasional
Untuk memberikan gambaran sekaligus memperjelas pengertian dan
pemahaman serta agar tidak terjadi kesalahan pemahaman terhadap judul
diatas, maka dijelaskan di bawah ini:

7

1.

Hasil Belajar
Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya (Slameto, 1991: 2).
Hasil Belajar ialah perubahan yang terjadi pada siswa sebagai
akibat kegiatan pembelajaran non- fisik seperti perubahan sikap,
pengetahuan maupun kecakapan (Eko, 2009: 25).
Hasil belajar siklus I diperoleh dari latihan soal dengan bentuk
uraian, sedangkan pada siklus II hasil belajar

dilakukan tes dengan

model unjuk kerja yaitu praktek tata cara wudhu dan tayamum.
2.

Fiqih
Ilmu fiqih secara umum ialah suatu ilmu yang mempelajari
berbagau macam syariat atau hukum islam dan berbagai macam aturan
hidupbagi manusia baik yang bersifat individu maupun yang berbentuk
masyarakat sosial (Karim, 2006: 18).

3.

Materi Thaharoh (Wudhu dan Tayamum)
Thaharoh menurut bahasa artinya bersuci, sedangkan menurut
istilah thaharoh ialah kegiatan bersuci dari najis dan hadas sehingga
seseorang di perbolehkan untuk beribadah yang di tuntut harus dalam
keadaan suci (Choliq, 2017: 2).

8

Wudhu menurut bahasa berarti bersih dan indah. Sedangkan
menurut istilah, wudhu ialah membersihkan anggota wudhu untuk
menghilangkan hadas kecil dengan syarat rukun tertentu (Choliq, 2017:
7).
Sedangkan tayamum adalah mengusapkan debu yang suci ke muka
dan tangan untuk menghilangkan hadas menurut syarat dan rukun
tertentu (Choliq, 2017: 10).
4.

Metode Al- Tathbiq
Suatu

strategi

pengembangan

dengan

cara

memberikan

pengalaman belajar melalui perbuatan melihat dan mendengar diikuti
dengan meniru pekerjaan yang di demonstrasikan. Metode ini digunakan
untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas, yang berhubungan
dengan sesuatu proses tentang hal- hal yang berhubungan dengan
sesuatu,

proses

mengerjakan

atau

menggunakannya,

komponen-

komponen dengan membentuk sesuatu, membandingkan suatu cara
dengan cara lain, dan untuk mengetahui atau melihat kebenaran sesuatu
(Kastolani, 2014: 194).
Metode Al- Tathbiq merupakan metode dimana pendidik
mempraktekan langsung tentang materi yang sedang dibahas. Dengan
begitu peserta didik melihat secara langsung apa yang diperagakan oleh
guru. Pada penelitian ini, peneliti menerapkan metode pembelajaran
dengan mempraktekan secara langsung tata cara wudhu dan tayamum.

9

G. Metode Penelitian
1.

Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Penelitian Tindakan Kelas (Classromm Action Research). Penelitian
Tindakan kelas adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif
dengan melakukan tindakan- tindakan tertentu agar dapat memperbaiki
atau meningkatkan praktik- praktik pembelajaran di kelas secara lebih
profesional. (Suryanto, 1997: 4).
Penelitian

ini

termasuk

penelitian

deskriptif,

sebab

menggambarkan bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan
bagaimana hasil yang diinginkan.Menurut Arikunto,dkk. (2006: 104),
penelitian tindakan kelas terdapat empat tahap utama kegiatan, yaitu
perencanaan

tindakan

(planing),

penerapan

tindakan

(action),

pengamatan (observation), dan refleksi (reflection) dan seterusnya
sampai perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapai (kriteria
keberhasilan).
2.

Subjek Penelitian
Subyek yang diteliti oleh penulis yaitu peserta didik kelas VII
MTs Tarqiyatul Himmah Kecamatan Pabelan tahun pelajaran 2017/2018
yang berjumlah 29 orang peserta didik yang terdiri dari 14 laki-laki dan
15 perempuan.

10

3.

Langkah-Langkah Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang
menggunakan data pengamatan langsung terhadap jalannya metode
pembelajaran yang sudah digunakan untuk menyampaikan materi
Thaharah (wudhu dan tayamum) dikelas. Dalam pelaksanaannya peneliti
akan berkolaborasi dengan guru kelas VII MTs Tarqiyatul Himmah
pengampu mata pelajaran Fiqih. Peneliti sebagai pelaku penelitian
sedangkan guru kelas bertindak sebagai pengamat.
Model penelitian secara garis besar terdapat empat tahapan yang
lazim dilalui dan dimualai dari tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan
pengamatan dan refleksi yang diikuti dengan perencnaan ulang. Adapun
model dan penjelasan untuk masing-masing tahap adalah sebagai berikut:

Gambar 1.1 Rancangan Pelaksanaan PTK
Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari empat tahap, secara rinci
prosedur penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut:

11

Perencanaan, pada tahap ini terdapat tiga kegiatan dasar yaitu
identifikasi masalah, merumuskan masalah, dan pemecahan masalah.
Pada masing- masing kegiatan terdapat sub-sub kegiatan yang sebaiknya
dilaksanakan untuk menunjang sempurnanya tahap perencanaan.
Pelaksanaan, pada tahap kedua ini adalah menerapkan apa yang
telah direncanakan pada tahap satu, yaitu bertindak dikelas. Hendaknya
perlu diingat bahwa pada tahap ini, tindakan harus sesuai dengan
rencana, tetapi harus terkesan alamiah dan tidak rekayasa. Hal ini akan
berpengaruh dalam proses refleksi pada tahap empat nanti dan agar
hasilnya disinkronkan dengan maksud semula.
Pengamatan, pada tahap ketiga ini adalah pengumpulan data.
Dengan kata lain, pengamatan atau observasi adalah alat untuk memotret
seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. Pada tahap ini,
peneliti harus menguraikan jenis data yang dikumpulkan, cara
mengumpulkan,

dan

alat

atau

instrumen

pengumpulan

data

(angket/wawancara/observasi), dan lain-lain.
Refleksi, tahap keempat atau tahap terahir ini adalah refleksi.
Refleksi adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang telah
dilakukan. Refleksi juga sering disebut dengan “memantul”. Dalam hal
ini, peneliti seolah memantulkan pengalamannya kecermin, sehingga
tampak jelas penglihatannya, baik lelebihan dan kekurangannya.
4.

Instrumen Penelitian

12

Instrumen

yang

dimaksudkan

dalam

Penelitian

perbaikan

pembelajaran ini adalah alat yang digunakan oleh guru atau peneliti
untuk mengukur dan mengambil data yang akan dimanfaatkan untuk
menetapkan keberhasilan dari rencana tindakan yang dilakukan
(Sumadayo,2013:32).

Adapun

instrumen

yang

digunakan

dalam

penelitian ini adalah:
a.

Silabus

b.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

c.

Bahan Ajar

d.

Lembar Pengamatan Guru

e.

Lembar Pengamatan Siswa

f.

Soal Tes.

5. Pengumpulan Data
a.

Observasi
Menurut Arikunto, dkk (2006) observasi adalah kegiatan
pengamatn (pengambilan data) untuk memotret seberapa jauh efek
tindakan telah mencapai sasaran. Dengan metode

observasi ini

untuk memperoleh data tentang kondisi fisik serta gambaran umum
di sekolah MTs. Tarqiyatul Himmah Kecamatan Pabelan.

13

b.

Soal Tes
Soal tes digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman
siswa terhadap materi yang telah dipelajari. Dalam hal ini tes yang
digunakan berupa tes individu. Tes dilakukan pada tiap akhir siklus.

c.

Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah pendekatan untuk mencari data
mengenai hal- hal berupa catatan, surat kabar, majalah, buku-buku,
transkip, notulen rapat, agenda dan sebagainya (Arikunto, 2002:
206).
Metode dokumentasi ini digunakan sebagai penguat dan
pelengkapdata yang tidak diperoleh dari wawancara dan observasi
untuk memperoleh data tentang visi, misi, tujuan, keadaan guru, dan
keadaan siswa.

5. Analisis Data
Peneliti menganalisa data dengan menyusun dan mengolah data
yang terkumpul melalui hasil tes dan catatan observasi. Analisis data
sangat diperlukan guna mengetahui hasil dan menarik kesimpulan yang
logis berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan setiap siklusnya.
Analisis data untuk menjelaskan peningkatan prestasi belajar
siswa, dapat diketahui dengan menentukan ketuntasan belajar. Untuk
menentukan ketuntasan individual terhadap indikator yang telah

14

ditentukan, maka dapat diperoleh melalui tes hasil belajar dengan nilai 0100.
Sedangkan untuk mengetahui presentase ketuntasan klasikal
digunakan dengan rumus:
P=

x 100%

H. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan penelitian tindakan kelas ini, penulis menyusun
sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I, pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan, manfaat penelitian, definisi
operasional, metode penelitian, sistematika penulisan.
BAB II, kajian pustaka yang berisi hasil belajar, metode Al- Tathbiq,
pembelajaran Fiqih, materi Thaharoh (wudhu dan tayamum).
BAB III, Deskripsi pelaksanaan siklus I,dan deskripsi pelaksanaan
siklus II.
BAB IV, hasil penelitian dan pembahasan, berisi deskripsi persiklus,
pembahasan.
BAB V, penutup yang berisi kesimpulan, saran dan pada bagian akhir
dilengkapi daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

15

BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1.

Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar berasal dari kata hasil dan belajar. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (Kridalakana, 1990:14,343) “hasil”
dalah suatu yang diadakan (dibuat, dijadikan) akibat usaha. “belajar”
adalah berusaham memperoleh.
Menurut

Supardi

(2013:22)

Hasil

belajar

merupakan

perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami
aktivitas belajar. Hasil belajar lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes
yang diberikan oleh guru dan perubahan sikap serta cara pandang dan
cara fikir siswa setelah mengalami proses belajar.
Hasil belajar adalah perubahan perilaku yang terjadi setelah
mengikuti suatu proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan
pendidikan (Purwanto, 2009:54).
Hasil belajar adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada
diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan
psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar (Susanto, 2013: 8).
Hasil

belajar

adalah

pola-pola

perubahan,

nilai-nilai,

pengertian- pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan.
Merujuk pemikiran Gagne, hasil belajar berupa:

16

1)

Informasi Verbal yaitu kepabilitas mengungkapkan pengetahuan
dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan
merespons secara spesifik terhadap rangsangan spesifik.
Kemampuan tersebut tidak memerlukan manipulasi simbol,
pemecahan masalah mupun penerapan aturan.

2)

Keterampilan intelektual yaitu kemsmpuan mempresentasikan
konsep dan lambang. Keterampilan intelektual terdiri dari
kemampuan analisis-sintetis fakta-konsep dan mengembangkan
prinsip-prinsip keilmuan. Keterampilan intelektual merupakan
kemampuan melakukan aktivitas kognitif bersifat khas.

3)

Strategi kognitif yitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan
aktivitas

kognitifnya

sendiri.

Kemampuan

ini

meliputi

penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah.
4)

Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian
gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehinga terwujud
otoatisme gerak jasmani

5)

Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek
berdasarkan penelitian terhadap objek tersebut. Sikap berupa
kemampuan menginternalisasi

dan eksternalisasi nilai-nilai.

Sikap merupakan kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai
standar perilaku (Suprijono, 2009: 6).
Hasil belajar merupakan sesuatu kemampuan yang diperoleh
seseorang atas usahanya dalam mempelajari sesuatu entah disekolah

17

tau dimanapun yang dimana hasil tersebut dapat terlihat (tulisan) atau
tidak dapat terlihat.
b. Macam-macam Hasil Belajar
Hasil belajar terdapat berbagai macam, yaitu: (Susanto, 2013: 6)
1) Pemahaman Konsep
Pemahaman diartikan sebagai kemampuan untuk menyerap
arti dari materi atau bahan yang dipelajari. Pemahaman menurut
Bloom ini, adalah seberapa besar siswa mampu menerima,
menyerap dan memahami pelajaran yang diberikan oleh guru
kepada siswa, atau sejauh mana siswa dapat memahami serta
mengerti apa yang ia baca, yang dilihat, dialami, atau yang ia
rasakan berupa hasil penelitian atau observasi langsung yang ia
lakukan.
Menurut Skeel konsep merupakan sesuatu yang tergambar
dalam pikiran, suatu pemikiran, gagasan atau suatu pemikiran. Jadi
konsep ini merupakan sesuatu yang telah melekat dalam hati
seseorang dan tergambar dalam pikiran, gagasan, atau suatu
pengertian.
2) Keterampilan Proses
Keterampilan

proses

merupakan

keterampilan

yang

mengarah kepada pembangunan kemampuan mental, fisik dan
sosial yang mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih
tinggi dalam diri individu siswa.

18

3) Sikap
Sikap merupakan kecenderungan untuk melakukan sesuatu
dengan cara, metode, pola dan teknik tertentu terhadap dunia
sekitarnya baik berupa individu-individu maupun objek-objek
tertentu. Sikap merujuk pada perbuatan, perilaku, atau tindakan
seseorang. Hubungannya dengan hasil belajar, sikap ini lebih
diarahkan pada pengertian pemahaman konsep.
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
1) Faktor Intern Belajar
Faktor intern dan dihayati oleh siswa yang berpengaruh
pada proses belajar siswa adalah:
a) Sikap terhadap belajar
Sikap merupakan kemampuan memberikan penilaian
tentang sesuatu, yang membawa diri sesuai dengan penilaian.
b) Motivasi Belajar
Motivasi belajar merupakan kekuatan mental yang
mendorong terjadinya proses belajar.
c) Konsentrasi Belajar
Konsentrasi

belajar

merupakan

kemampuan

memusatkan perhatian pada pembelajaran (Dimyati dan
Mujiono, 2002:239).

19

d) Mengolah bahan belajar
Mengolah bahan belajar merupakan kemampuan
siswa untuk menerima isi dan cara pemerolehan ajaran
sehingga menjadi bermakna bagi siswa.
e) Menyimpan perolehan hasil belajar
Menyimpan perolehan hasil belajar merupakan
kemampuan menyimpan isi pesan dan cara perolehan pesan
(Dimyati dan Mudjiono, 2002:241).
f)

Menggali Hasil Belajar Yang Tersimpan
Menggali hasil belajar yang tersimpan merupakan
proses megaktifkan pesan yang telah diterima

g) Kemampuan Berprestasi atau Unjuk Hasil Belajar
Kemampuan berprestasi merupakan puncak dari
proses belajar (Dimyati dan Mudjiono, 2002:243).
h) Rasa percaya diri siswa
Rasa percaya diri timbul dari keinginan mewujudkan
diri bertindak dan berhasil.
i)

Intelegensi dan Keberhasilan Belajar

j)

Kebiasaan Belajar
Kebiasaan belajar dapat diperbaiki dengan cara
pembinaan disiplin membelajarkan diri (Dimyati dan
Mudjiono, 2002: 246).

20

k) Cita-cita Siswa
Cita-cita merupakan wujud eksplorasi dan emansipasi diri
siswa (Dimyati dan Mudjiono, 2002: 248).
2)

Faktor Ekstern Belajar
Beberapa faktor ekstern yang berpengaruh pada aktivitas
dan hasil belajar siswa, diantaranya adalah:
a) Guru Sebagai Pembina Siswa Belajar
Guru adalah pengajar yang mendidik. Ia tidak hanya
mengajar bidang studi yang sesuai dengan keahliannya, tetapi
juga menjadi pendidik generasi muda bangsanya. Sebagai
pendidik ia memusatkan perhatian pada kepribadian siswa,
khususnya

berkenaan

dengan

kenagkitan

belajar.

Kebangkitan belajar tersebut merupakan wujud emansipasi
diri siswa. Sebagai guru pengajar, ia bertugas mengelola
kegiatan belajar siswa disekolah (Dimyati dan Mudjiono,
2002: 248).
b) Prasarana dan Sarana Belajar
Lengkapnya prasarana dan sarana pembelajaran
merupakan kondisi pembelajaran yang baik. Hal itu tidak
berarti bahwa lengkapnya prasarana dan sarana menentukan
jaminan terselenggaranya proses belajar yang baik. Justru
disinilah timbul masalah “bagaimana mengelola prasarana
dan sarana pembelajaran sehingga terselenggara proses

21

belajar yang berhasil baik (Dimyati dan Mudjiono, 2002:
249).
c) Kebijakan Penilaian
Hasil belajar dinilai dengan ukuran-ukuran guru, tingkat
sekolah dan tingkat nasional. Dengan ukuran-ukuran tersebut
maka guru dapat memberikan nilai kepada siswa sebagai
hasil dari proses pembelajaran (Dimyati dan Sudjono, 2002:
251).
d) Lingkungan Sosial Siswa di Sekolah
Setiap siswa yang berada di sekolah

ia memiliki

kedudukan dan peranan yang diakui sesama. Jika seorang
siswa terterima, maka ia dengan mudah menyesuaikan diri
dan segera dapat belajar, begitu juga sebaliknya (Dimyati dan
Sudjono, 2002: 252).
e) Kurikulum Sekolah
Perubahan

kurikulum

sekolah

tidak

hanya

menimbulkan masalah bagi guru dan siswa, tetapi juga
petugas pendidikan dan orang tua siswa (Dimyati dan
Sudjono, 2002: 254).
2.

Ilmu Fiqih
a.

Pengertian Fiqih
Fiqih berasal dari bahasa Arab ( ‫ ) فقه – يفقه – فقها‬yang berarti
mengerti mengerti atau faham. Dari sinilah ditarik perkataan fiqih,

22

yang memberi pengertian kepahaman dalam hukum syariat yang
sangat dianjurkan oleh Allah dan Rasulnya.
Menurut Zuhri, (2009:9) fiqih mempunyai dua pengertian,
pengertian yang pertama fiqih ialah pengetahuan hukum-hukum
syara‟,

tentang

perbuatan

beserta

dalil-dalilnya.

Sedangkan

pengertian yang kedua, fiqih adalah kumpulan (kodifikasi) hukumhukum perbuatan yang disyariatkan dalam islam.
Ilmu fiqih secara umum ialah suatu ilmu yang mempelajari
berbagau macam syariat atau hukum islam dan berbagai macam
aturan hidupbagi manusia baik yang bersifat individu maupun yang
berbentuk masyarakat sosial (Karim, 2006:18).
b.

Objek Ilmu Fiqih
Objek pembahasan dalam ilmu fiqih adalah perbuatan
mukallaf ditinjau dari segi hukum syara‟ yang tetap baginya. Untuk
mengetahui hukum syara‟ yang dilakukan oleh seseorang mukallaf,
maka seorang yang ahli di bidang fiqih hendaknya meneliti jual
belinya, sewa menyewa, pegadaian, perwakilan, shalat, puasa, haji,
pembunuhan, tuduhan zina, pencurian, ikrar, dan wakaf yang
dilakukannya (Khallaf, 2014:3).

c.

Tujuan Mempelajari Ilmu Fiqih
Tujuan mempelajari fiqih adalah untuk mengetahui dan
menerapkan hukum-hukum syariat Islam terhadap perbuatan dan

23

ucapan manusia, selain itu untuk membatasi setiap mukallaf terhadap
hal-hal yang diwajibkan atau diharamkan baginya (Khallaf, 2014: 4).
3.

Materi Thaharoh (Wudhu dan Tayamum)
a.

Pengertian Thaharoh
Thaharoh menurut bahasa berarti bersih (nadlafah), suci
(nazahah), terbebas dari kotoran (danas).Sedangkan menurut syara‟,
thaharoh adalah mengangkat (menghilangkan) penghalan yang
timbul dari hadas atau najis (Nasution, 1995: 9).

b.

Macam-macam Alat Thaharoh
Alat-alat yang digunakan dalam bersuci terdiri dari dua
macam yaitu air dan bukan air. Alat bersuci selain air antara lain
berupa benda-benda padat yang kesat. Seperti debu, batu/kerikil,
kertas, tisu, dedaunan, kayu, dan lain-lain (Chaliq, 2017: 5).

c.

Macam-macam Air
Ditinjau dari segi hukumnya, air terbagi menjadi lima
macam:
1) Air Mutlak atau Tahir Mutahir (suci mensucikan)
Air mutlak yaitu air yang masih asli belum tercampur
dengan benda lain dan tidak terkena najis. Air mutlak ini terdiri
dari 7 yaitu air hujan, air laut, air sungai, air sumur, air salju, air
embun, dan air dari mata air (Rasjid, 1989: 28).

24

2) Air Makruh (Air Musyamas)
Air makruh yaitu air yang dipanaskan pada terik
matahari dalam logam yang terbuat dari besi, baja, tembaga,
atau alumunium yang masing-masing benda logam itu berkarat.
Air

musyamas

seperti

ini

hukumnya

makruh,

karena

dikhawatirkan menimbulkan suatu penyakit. Adapun air dalam
logam yang tidak berkarat dan dipanaskan pada terik matahari
dan terkena panas matahari atau air yang dipanaskan misalnya
direbus tidak termasuk air musyamas.
3) Air ThahirGhairu Muthahir (Suci tidak Mensucikan)
Air ini hukumnya suci tetapi tidak dapat mensucikan. Air
ini ada 2 macam yaitu yang pertama air yang dicampur dengan
benda suci lainnya sehingga air itu tidak berubah salah satu
sifatnya (rasa, bau, atau warna), contonya air kopi. Yang kedua
adalah air buah-buahan atau air yang ada di dalam pohon,
contohya air kelapa (Rasjid, 1989:29).
4) Air Mustakmal
air suci sedikit yang kurang dari dua kulla dan sudah
dipergunakan untuk bersuci walaupun tidak berubah sifatnya,
atau air suci yang cukup dua kulla yang sudah dipergunakan
untuk bersuci dan telah berubah sifatnya.

25

5) Air Mutanajis
Air mutanajis yaitu air yang tadinya suci kurang dua
kulla tetapi kena najis dan telah berubah salah satu sifatnya (bau,
rasa, warnanya). Air seperti ini hukumnya najis, tidak boleh
diminum tidak sah digunakan untuk wudhu tayamum, mandi,
atau mensucikan benda yang terkna najis. Tetapi apabila air dua
kulla terkena najis, namun tidak mengubah salah salah satu
sifatnya, maka hukumnya suci mensucikan (Rasjid, 1989: 30).
d.

Macam-macam Najis dan Cara Mensucikannya.
Najis bersal dari bahasa arab yang artinya kotoran, dan
menurut istilah adalah suatu benda yang kotor yang mencegah
sahnya mengerjakan suatu ibadah yang dituntut harus dalam keadaan
suci.Dalam hukum islam ada tiga macam najis yaitu:
1) Najis Mukhfafah
Najis Mukhofafah adalah najis ringan, seperti air seni
bayi laki-laki yang belum berumur dua tahun dan belum makan
apapun kecuali air susu ibu. Cara mensucikannya cukup dengan
memercikkan atau mengusapkan air yang suci pada permukaan
yang terkena najis.
2) Najis Mutawasittah
Najis Mutawasittah adalah najis pertengahan atau
sedang. Yang termasuk najis ini ialah bangkai binatang darat
yang berdarah sewaktu hidupnya, darah, nanah, muntah, dan

26

sebagainya. Cara mensucikannya dengan mengalirkan air
sampai hilang rasa, bau, dan warna najis tersebut (Chaliq, 2017:
4).
3) Najis Mughalazah
Najis Mughalazah ialah najis yang berat. Najis ini
bersumber dari anjing dan babi. Cara mensucikannya melalui
beberapa tahap , yaitu dengan membasuh air sebanyak tujuh kali
dan salah satunya dengan debu (Chaliq, 2017: 4).
e.

Hadas dan Cara Mensucikannya
Hadas berasal dari bahasa Arab yang berarti suatu peristiwa.
Sedangkan secara istilah adalah keadaan tidak suci seseorang
sehingga menjadikannya tidak sah dalam melakukan ibadah.Hadas
ada dua macam, yaitu:
1) Hadas Kecil
Hadas Kecil yaitu keadaan seseorang tidak suci dan
supaya ia menjadi suci maka harus berwudhu atau tayamum.
Contoh: buang air kecil, bertemunya kulit laki-laki dan
perempuan yang bukan muhrim tanpa adanya penghalang,
menyentuh kemaluan.
2) Hadas Besar
Hadas Besar yaitu keadaan seseorang tidak suci, dan
supaya ia menjadi suci maka harus mandi. Contoh: haid, nifas,
wiladah, bersetubuh (Nasution, 1995:38).

27

f.

Wudhu dan Tayamum
1) Wudhu
Menurut bahasa wudhu berarti bersih atau indah.
Sedangkan menurut istilah, wudhu ialah membersikan anggota
wudhu untuk menghilangkan hadas kecil dengan syarat rukun
tertentu (Choliq, 2017: 7).
Dalil diwajibkannya wudhu,Allah berfirman dalam
Qur'an Surat Al-Maidah:06

ِ ِ َّ ‫يا أَيُّها الَّ ِذين آمنُوا إِذَا قُمتُم إِلَى‬
‫وى ُك ْم َوأَيْ ِديَ ُك ْم إِلَى‬
َ ‫الصالة فَا ْغسلُوا ُو ُج‬
َ َ
َ َ
ْ ْ
ِ ِ
ِ
َّ
ِ
ِ
‫َّروا‬
ُ ‫س ُحوا ب ُرءُوس ُك ْم َوأ َْر ُجلَ ُك ْم إلَى الْ َك ْعبَ ْي ِن َوإ ْن ُك ْنتُ ْم ُجنُبًا فَاطه‬
َ ‫ال َْم َراف ِق َو ْام‬
ِ ِ ‫ضى أَو علَى س َف ٍر أَو جاء أ‬
ِِ
‫الم ْستُ ُم‬
َ ‫َح ٌد م ْن ُك ْم م َن الْغَائط أ َْو‬
َ َ َ ْ َ َ ْ َ ‫َوإِ ْن ُك ْنتُ ْم َم ْر‬
ِ ‫النِّساء فَلَم تَ ِج ُدوا ماء فَ ت ي َّمموا ص ِعي ًدا طَيِّبا فَامسحوا بِوج‬
‫وى ُك ْم َوأَيْ ِدي ُك ْم‬
َ ُ ََ ً َ
ُُ ُ َ ْ ً
ْ ََ
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
ُ‫م ْنوُ َما يُ ِري ُد اللَّوُ ليَ ْج َع َل َعلَْي ُك ْم م ْن َح َر ٍج َولَ ِك ْن يُ ِري ُد ليُطَ ِّه َرُك ْم َوليُتِ َّم نِ ْع َمتَو‬
‫َعلَْي ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ ْش ُك ُرون‬
Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak
mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu
sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu
sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka
mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau
kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh
perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka
bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah
mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak
menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan
menyempurnakan
nikmat-Nya
bagimu,
supaya
kamu
bersyukur.”(Q.S. Al- Maidah:6).

28

a) Syarat wudhu
i. Muslim
ii. Mumayiz
iii. Menggunakan air mutlak
iv. Tidak sedang berhadas besar
v. Tidak ada yang menghalangi sampainya air ke anggota
wudhu (Nasution, 1995:11).
b) Rukun wudhu
i. Niat. Yaitu berniat di dalam hatinya untuk berwudhu
menghilangkan hadas.
Niat wudhu:

ِ ‫ضوء لِرفْ ِع الح َد‬
‫ضا هلل تَ َعالى‬
ً ‫األصغَ ِر فَ ْر‬
ُ ْ‫نَ َوي‬
ْ ‫ث‬
َ
ُ ‫ت‬
َ َ ْ ُ ‫الو‬
“saya berniat wudhu untuk menghilangkan hadas
kecil karena Allah Ta’ala”
ii. Membasuh wajah. Membasuh wajah di mulai dari
tumbuhnya rambut kepala menuju ke bagian bawah
kumis dan jenggot sampai pangkal kedua telinga,
hingga mengenai persendianbagian wajah yang terletak
antara jenggot dan telinga.
iii. Membasuh kedua tangan sampai ke siku. Bagi
seseorang yang tidak semprna tangannya misalnya
tangan terpotong dari atas siku, maka dia tetap
membasuh tangan yang tersisa.

29

iv. Membasuh sebagian kepala. Caranya dengan mengusap
kepala dengan kedua t

Dokumen yang terkait

View of Penerapan Metode Modeling The Way untuk Meningkatkan Kreativitas Belajar Siswa Pada Materi Ekosistem Kelas VII MTs. Negeri Jonggat Tahun Pelajaran 2015/2016

0 0 16

Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Arah Mata Angin Melalui Metode Demonstrasi pada Siswa Kelas III MIN Mlaten Kecamatan Mijen Kabupaten Demak Tahun Pelajaran 2015/2016. - Test Repository

0 1 116

Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Organ Tubuh Manusia Dengan Menggunakan Media Torso Pada Siswa Kelas V Semester I MI Darul Falah Tawang Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2015/2016 - Test Repository

0 0 124

Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Operasi Hitung Perkalian Dengan Pendekatan Gasing Pada Siswa Kelas IVa MI Gondoriyo Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang Tahun 2016/2017 - Test Repository

0 0 125

Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Materi Thaharah dengan Media Audio Visual pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Karanggede Semester Gasal Tahun Pelajaran 2017/2018 - Test Repository

0 2 165

Peningkatan Hasil Belajar Mata pelajaran SKI Materi Bangsa Arab Pra Islam Melalui Metode Cooperative Script Pada Siswa Kelas X Agama Semester I MAN Tengaran Tahun Pelajaran 2017/2018. - Test Repository

0 1 127

Peningkatan Hasil Belajar Pai Materi Jiwa Lebih Tenang Dengan Banyak Melakukansujud Melalui Metode Everyone Is Teacher Here Pada Siswa Kelas Viii B Sma Negeri 2 Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018 - Test Repository

1 2 136

Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Materi Makanan Minuman Halal dan Haram dengan Metode Talking Stick pada Siswa Kelas VIII C SMP Negeri 3 Suruh Tahun Pelajaran 2017/2018 - Test Repository

0 0 149

Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Materi Perkembangan Islam Pada Masa Modern(2000-Sekarang) Dengan Metode Instant Assessment Pada Siswa Kelas Xi Ipa 2 Di Sma N 1 Suruh Semester Genap Tahun Ajaran 2017/2018 - Test Repository

0 0 129

Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Materi Pelaksanaan Haji Menggunakan Pendekatan Kontekstual Pada Siswa Kelas X Semester 2 Teknik Sepeda Motor SMK N 3 Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018 - Test Repository

0 2 176