Peningkatan Prestasi Belajar Akidah Akhlak Materi Adab Sholat dan Berdzikir Melalui Metode Jigsaw Pada Siswa Kelas VII A MTs. Darul Aman, Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran 2017/2018 - Test Repository
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKIDAH AKHLAK
MATERI ADAB SHOLAT DAN BERDZIKIR MELALUI METODE JIGSAW
PADA SISWA KELAS VII A MTs. DARUL AMAN, KECAMATAN PRINGSURAT,
KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2017/2018
S K R I P S I
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Disusun oleh:
PUJI PANGESTONI
121 13 001
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2018
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKIDAH AKHLAK
MATERI ADAB SHOLAT DAN BERDZIKIR MELALUI METODE JIGSAW
PADA SISWA KELAS VII A MTs. DARUL AMAN, KECAMATAN PRINGSURAT,
KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2017/2018
S K R I P S I
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Disusun oleh:
PUJI PANGESTONI
121 13 001
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2018
DEKLARASI
ميحرلا نحمرلا للها مسب
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau pernah diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.
Apabila di kemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran-pikiran orang lain di luar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup mempertanggungjawabkan kembali keaslian skripsi ini di hadapan sidang munaqosah skripsi.
Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.
Salatiga, 16 Maret 2018 Penulis,
PUJI PANGESTONI 121 13 001
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda-tangan, di bawah ini: Nama : PUJI PANGESTONI NIM : 121 13 001 Fakultas : TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jurusan : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri bukan jiplakan karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 16 Maret 2018 Yang Menyatakan,
PUJI PANGESTONI 121 13 001
Siti Rukhayati, M.Ag.
Dosen IAIN Salatiga
Nota Pembimbing
Lamp : 4 eksemplar Hal : Naskah skripsi
Saudara PUJI PANGESTONI Kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga di Salatiga
Assalamu'alaikum. Wr. Wb.
Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara : Nama : PUJI PANGESTONI NIM : 121 13 001 Fakultas / Progdi : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan / Pendidikan Agama
Islam (PAI)
Judul : PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKIDAH
AKHLAK MATERI ADAB SHOLAT DAN BERDZIKIR MELALUI METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS VII A MTs. DARUL AMAN KECAMATAN PRINGSURAT KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Dengan ini kami mohon skripsi Saudara tersebut di atas supaya segera dimunaqosyahkan. Demikian agar menjadi perhatian.
Wassalamu'alaikum, Wr, Wb.
Salatiga, 03 Maret 2018 Pembimbing Siti Rukhayati, M.Ag.
NIP. 19770403 200312 2 003
KEMENTERIAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) Jl. Lingkar Salatiga Km. 2 Tel. (0298) 6031364 Salatiga 50716 Website
SKRIPSI
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKIDAH AKHLAK MATERI
ADAB SHOLAT DAN BERDZIKIR MELALUI METODE JIGSAW
PADA SISWA KELAS VII A MTs. DARUL AMAN KECAMATAN PRINGSURAT
KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2017/2018
DISUSUN OLEH:
PUJI PANGESTONI
NIM: 121 13 001
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Salatiga, pada tanggal 27 Maret 2018 dan tela h dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.
Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji : Mufiq, S.Ag., M. Phil.
Sekretaris Penguji : Siti Rukhayati, M.Ag. Penguji I : Rasimin, S. PdI, M. Pd. Penguji II : Dra. Nur Hasanah, M. Pd.
Salatiga, … April 2018
Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Suwardi, M.Pd.
NIP. 19670121 199903 1 002
MOTTO
….
….
Artinya: “…Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri
…” (QS. Ar-
Ra‟ad ayat 11)
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada pihak-pihak yang penulis anggap mempunyai peran penting dalam hidup-Ku
1. Bapak Muhadi dan Ibu Hartiyah yang selalu mencurahkan segala usaha dan doa untuk kelancaran belajarku.
2. Kakak saya Puspitasari Dwi Yuniati dan Arifin yang selalu menyuport dalam segala hal untuk segera menyelesaikan studi.
3. Bapak Muhamad dan Ibu Siti Alfiyah calon mertua yang selalu memberikan dorongan agar saya segera menyelesaikan studi.
4. Bidayatun Ni‟mah, S.Pd. sebagai calon pendamping hidup ku yang setia selalu menemani dan memberikan semangat/motivasi dalam penyelesaian tugas akademik.
5. Teman-teman KOPMA FATAWA IAIN SALATIGA, yang telah memberikan banyak pengalaman.
6. Teman-teman serta sahabat yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, yang telah memberikan dukungan dan motivasi.
7. Almamater Ku tercinta IAIN Salatiga sebagai tempat menuntut ilmu.
KATA PENGANTAR
ميحرلا نحمرلا للها مسب
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan taufiqnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Sholawat serta salam kami haturkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang telah menuntun umatnya ke jalan kebenaran dan keadilan.
Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi syarata guna untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan. Adapun jugul skripsi ini adalah “Peningkatan Prestasi Belajar Akidah Akhlak Materi Adab Sholat
dan Berdzikir Melalui Metode Jigsaw Pada Siswa Kelas VII MTs. Darul Aman Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran 2017/2018 ”.
Penulisan skripsi ini tidak lepas dari berbagai pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun meteriil. Dengan penuh kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga
2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.
3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Ketua Jurusan PAI IAIN Salatiga dan Dosen Pembimbing yang telah berkenan secara ikhlas dan sabar meluangkan waktu serta mencurahkan pikiran dan tenaganya memberi bimbingan dan pengarahan yang sangat berguna sejak awal proses penyusunan dan penulisan hingga terselesaikannya skripsi ini.
4. Seluruh Dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan PAI IAIN Salatiga yang telah berkenan memberikan ilmu pengetahuan ketarbiyahan kepada penulis dan pelayanan hingga studi ini dapat selesai.
5. Saudara-saudara dan sahabat-sahabat semua yang telah membantu memberikan dukungan dalam penyelesaian skripsi ini.
6. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini.
Semoga amal mereka diterima sebagai amal ibadah oleh Allah SWT serta mendapatkan balasan myang berlipat ganda amien. Penulis sadar bahwa dalam penulisan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnan. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis mohon saran dan kritik yang sifatnya membangun demi kesempurnaan penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya maupun pembaca pada umumnya dan memberikan sumbangan bagi pengetahuan dunia pendidikan. Amien ya robbal „alamien.
Salatiga, 16 Maret 2018 Penulis,
PUJI PANGESTONI 121 13 001
ABSTRAK
Pangestoni, Puji. 2018. Peningkatan Prestasi Belajar Akidah Akhlak Materi Adab
Sholat dan Berdzikir Melalui Metode Jigsaw Pada Siswa Kelas VII MTs. Darul Aman Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran 2017/2018 . Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan
Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing : Siti Rukhayati, M.Ag.
Kata Kunci: Adab Shalat dan Dzikir, Metode Jigsaw.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan metode jigsaw dalam meningkatkan prestasi belajar aqidah akhlak dalam materi adab shalat dan berdzikir pada siswa kelas VII A MTs. Darul Aman Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran 2017/2018.
Pokok masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah penggunaan metode
jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar aqidah akhlak dalam materi adab shalat
dan berdzikir pada siswa Kelas VII A MTs. Darul Aman Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran 2017/2018? Mengingat kajiannya merupakan penelitian tindakan kelas Classroom Action Research (CAR) metode yang digunakan adalah hasil tes belajar siswa akan di analisis dengan cara deskriptif kuantitatif, yaitu membandingkan hasil belajar awal dengan nilai-nilai hasil belajar setelah mengikuti tes pada siklus I, siklus II maupun siklus III.
Hasil penelitian ini adalah penggunaan metode jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar. Hal ini dapat di lihat dari prestasi belajar siswa yang mengalami peningkatan dari siklus ke siklus, sebagai berikut: siklus I diperoleh 10 siswa dari 27 siswa mencapai ketuntasan dengan prosentase 37%, siklus II meningkat 16 siswa dari 27 siswa mencapai ketuntasan dengan prosentase 59,3% dan siklus III meningkat 25 siswa dari 27 siswa mencapai ketuntasan dengan prosentase 92,6%. Adapun selisih peningkatan prestasi belajar dari siklus I ke siklus II sebesar 22,3% dan siklus II ke siklus III meningkat sebesar 33,3%.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................. i HALAMAN BERLOGO ....................................................................... ii HALAMAN DEKLARASI .................................................................... iii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN............................................... iv HALAMAN NOTA PEMBIMBING ..................................................... v HALAMAN PENGESAHAN ................................................................ vi MOTTO................................................................................................. vii PERSEMBAHAN .................................................................................. viii KATA PENGANTAR ........................................................................... ix ABSTRAK ............................................................................................ x DAFTAR ISI ......................................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ..............................................
1 B. Rumusan Masalah .......................................................
8 C. Tujuan Penelitian ........................................................
9 D. Kegunaan Penelitian ...................................................
9 E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ..........
10 F. Metode Penelitian .......................................................
11 G. Sistematika Penulisan .................................................
23
BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori ...............................................................
99
B. Pembahasan ................................................................ 131
7. Siklus III ............................................................... 125
6. Siklus II ................................................................ 118
5. Siklus I ................................................................. 111
4. Pra Siklus.............................................................. 110
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian........................................................... 110
3. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus III ........... 104
94 2. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus II ............
25 1. Hasil Belajar .........................................................
94 1. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus I .............
86 B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ................................
83 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Subjek Penelitian ........................................................
83 C. Kajian Pustaka ............................................................
76 B. Kajian Materi Penelitian .............................................
56 4. Metode Jigsaw ......................................................
38 3. Shalat dan Dzikir ..................................................
25 2. Aqidah Akhlak ......................................................
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................ 136 B. Saran .......................................................................... 136 DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup Lampiran 2 Surat Pembimbingan Lampiran 3 Surat Balasan Penelitian Lampiran 4 Lembar Konsultasi Skripsi Lampiran 5 Daftar SKK Lampiran 6 Silabus Akidah Akhlak Kelas VII MTs. Darul Aman Lampiran 7 RPP Siklus I, II dan III Lampiran 8 Perhitungan KKM Akidah Akhlak Kelas VII MTs. Darul Aman Lampiran 9 Soal-soal Tes Lampiran 10 Lembar Observasi Lampiran 11 Dokumentasi Lampiran 12 Pernyataan Publikasi Skripsi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan dan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik (Suardi, 2015:7). Untuk memperoleh ilmu pengetahuan, diperlukan adanya kegiatan belajar mengajar. Namun kenyataan yang terjadi, proses kegiatan belajar di sekolah masih banyak yang berpusat pada guru, dimana guru memandang pengertian mengajar sebagai kegiatan menyampaikan bahan pelajaran. Pendekatan ini sangat merugikan siswa karena membuat siswa tidak bergairah, kegiatan belajar mengajar hanya satu arah dan hanya terjadi transfer informasi. Hal ini terjadi hampir semua mata pelajaran, termasuk pelajaran aqidah akhlak.
Aqidah akhlak merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan di jenjang pendidikan menengah, dalam hal ini Madrasah Tsanawiyah kelas VII.
Salah satu materi yang diajarkan dalam pembelajaran aqidah akhlak adalah adab shalat dan berdzikir. Shalat merupakan ibadah wajib bagi setiap muslim yang sudah baligh dan berakal sehat. Shalat pada hakikatnya adalah bentuk komunikasi antara seorang hamba dengan Allah SWT. Disamping itu, rukun Islam yang kedua ini juga merupakan amaliah ibadah seorang hamba kepada Khaliknya sebagai media untuk mendekatkan diri. Akan tetapi, banyak orang kurang bisa menikmati ibadah shalat. Hal ini, disebabkan beberapa hal diantaranya menganggap shalat hanyalah rutinitas belaka sehingga shalatnya tidak berdampak apa-apa dalam kehidupanya.
Ajaran agama Islam, shalat menempati kedudukan tertinggi dibandingkan dengan ibadah-ibadah yang lain, bahkan kedudukan shalat dalam Islam sangat besar sekali hingga tak ada ibadah lain yang mampu menandinginya. Shalat juga merupakan tiang agama, sehingga seseorang yang mendirikan shalat berarti telah membangun pondasi agama. Sebaliknya, seseorang yang meninggalkan shalat berarti meruntuhkan dasar-dasar bangunan agama, agama tidak akan tegak melainkan dengannya (Shalih bin Ghanim bin Abdullah as-Sadlani terj. M. Nur Abrari, 2002:21). Hal ini sekaligus memberikan pengertian kepada umat Islam bahwa yang meruntuhkan dan menegakkan agama itu bukan umat lain, melainkan umat Islam sendiri (Haryanto, 2003:156). Oleh karena itu, shalat merupakan amal yang pertama kali di hisab pada hari kiamat kelak, sehingga shalat dijadikan induk dari seluruh ibadah karena shalat merupakan kunci atau penentu dari berbagai amal perbuatan manusia.
Kedudukan shalat menjadi perkara yang haqiqi (wajib) bagi umat Islam, dengan melakukan shalat manusia sudah melakukan dua rukun islam, diantaranya membaca syahadat dan mengerjakan shalat. Al-
Qur‟an sebagai kitab suci umat Islam, yang mengandung hukum perintah dan larangan. Salah satunya adalah shalat, shalat menjadi sebuah kewajiban yang telah ditentukan waktunya dan seorang mukmin yang mengerjakan shalat akan terhindar dari perbuatan keji dan mungkar. Adapun dasar mengenai pelaksanaan shalat, tercantum dalam firman Allah SWT QS. An-Nisa ayat 103:
Artinya:
“Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. kemudian apabila kamu telah merasa aman, Maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya Shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang- orang yang beriman” (Departemen
Agama RI, 1985:138). Umat Islam yang belum mampu shalat secara
khusyu‟ sehingga kalaupun
mereka sudah melaksanakan shalat, tetapi kosong dalam
kekhusyu‟an. Jadi seolah-olah shalat hanya mengikuti kebiasaan saja dan kering dari makna ibadah.
Ada beberapa faktor yang menjadikan shalat itu tidak
khusyu‟, dan untuk
menutupi atau menggantinya maka setelah shalat selesai dianjurkan untuk membaca dzikir.
Berdzikir dan berdoa seharusnya tidak hanya menjadi ritual seremonial sesudah selesai salat atau dalam berbagai acara dan upacara. Menurut Al-Hafizh dalam Fat-hul Bari, dzikir itu ialah segala lafal (ucapan) yang disukai kita banyak membacanya untuk mengingat dan mengenang Allah SWT (Ash-Shiddieqy, 2002:4). Manusia hidup di dunia tidak lepas dari campur tangan Allah, dimana manusia itu sangat tergantung kepada Allah dan tidak mungkin bisa berbuat apa- apa tanpa mendapatkan izin dan Ridho-Nya, maka sangat penting kita mempunyai kendaraan yang bisa mengantarkan menghadap langsung kepada Allah, kendaraan itu adalah shalat, dzikir kepada Allah dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah. Dzikir juga meliputi doa dan sembahyang (shalat) yang merupakan satu pengertian bentuk komunikasi antara manusia dengan Tuhannya.
Dzikir merupakan ibadah verbal ritual, yang tidak terikat dengan waktu, tempat atau keadaan, dan jika manusia menyibukan diri untuk melakukannya, dzikir menghasilkan pengetahuan dan penglihatan dalam dirinya, karena dzikir dalam konteks dasarnya masuk dalam kategori verbal. Ia mencakup semua kata sederhana atau gabungan yang mengandung nama Tuhan, baik secara eksplisit ataupun implisit. Siapapun yang mengucapkan kata ini memiliki niat untuk menjunjung nama yang disebut yakni Tuhan dengan alasan yang pasti. Jadi berdzikir juga mencakup dzikir-dzikir yang khusus, semua ibadah kita seperti kata-kata di dalam shalat, seperti takbir, pujian pemujian dan bacaan, termasuk seluruh Al-
Qur‟an serta doa-doa (Austin, 2001:36-37). Jadi perintah Allah tentang berbagai jenis dzikir telah dimuat dalam kegiatan shalat. Oleh karena itu, shalat adalah fenomena paling lengkap diantara berbagai fenomena perintah Al-
Qur‟an untuk berdzikir. Dzikir sebagai sebuah cara pendekatan diri kepada Allah memiliki beberapa teknis, sebagaimana terdapat dikalangan para pengamal tarekat. Dzikir merupakan latihan yang bernilai ibadah untuk mendapatkan keberkahan sejati dari Allah. Disamping itu juga merupakan suatu cara untuk menyebut , mensucikan sifat-sifat Allah akan kesempurnaan-Nya (Asri, 2009:41).
Keberhasilan proses belajar mengajar dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, baik itu secara internal maupun eksternal. Tidak hanya guru dan murid yang berperan dalam keberhasilan tetapi juga harus ditunjang oleh aspek lain. Salah satu aspek penting dalam rangka mencapai tujuan pendidikan adalah dengan menggunakan strategi beserta metode yang sesuai. Ketetapan dalam pemilihan metode merupakan suatu kesesuaian antara karakteristik materi dengan karakteristik siswa baik secara psikologis maupun jasmani. Untuk itu diperlukan keahlian seorang guru dan ketrampilan dalam menentukan strategi begitu juga dengan metode yang akan diterapkan.
Kesalahan dalam pemilihan metode akan mengakibatkan tidak maksimalnya pemahaman siswa yang berimbas pada tidak maksimalnya pencapaian materi dan tujuan. Proses belajar mengajar sangat tergantung pada model pembelajaran yang sesuai untuk setiap kegiatan belajar mengajar sehingga tercapai tujuan dari pembelajaran. Mengajar merupakan salah satu dari tugas dan tanggung jawab guru, setiap guru harus menguasai dan terampil dalam melaksanakan proses belajar mengajar dan bagaimana seorang guru menciptakan suasana yang menyenangkan di kelas karena itu semua sangat berpengaruh pada reaksi yang ditampil dalam kegiatan pembelajaran.
Oemar Hamalik (2009: 207), guru berfungsi mengkomunikasikan informasi kepada siswa, fungsi itu dilaksanakan dengan cara menggunakan dirinya sendiri sebagai suatu media komunikasi. Ia menggunakan saluran-saluran sensoris, seperti suara (jika dia berbicara), penglihatan (dalam komunikasi non verbal), dan perabaan (membimbing gerakan siswa secara jasmaniah). Pada pembelajaran pada kelas rendah hendaknya dilaksanakan secara kongkrit dapat melakukan demontrasi secara langsung ataupun menggunakan media yang tepat untuk menyampaikan materi. Proses pembelajaran yang dilakukan oleh sebagian besar guru masih ada yang cenderung pada pencapaian target materi kurikulum, lebih mementingkan pada penghafalan konsep bukan pada pemahaman. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan pembelajaran di dalam kelas yang selalu didominasi oleh guru. Dalam penyampaian materi, biasanya guru menggunakan metode yang monoton seperti metode ceramah, dimana siswa hanya duduk, mencatat dan mendengarkan apa yang disampaikannya dan sedikit peluang bagi siswa untuk bertanya, sehingga siswa merasa jenuh dalam mengikuti proses pembelajaran. Dengan demikian, suasana pembelajaran menjadi tidak kondusif karena siswa menjadi pasif.
Salah satu alternatif pengembangan model pembelajaran adalah menerapkan pembelajaran kooperatif merujuk pada berbagai macam metode pengajaran di mana para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi pelajaran. Untuk lebih mengaktifkan belajar siswa di kelas yaitu dengan menggunakan metode
Jigsaw. Metode Jigsaw adalah salah satu metode dimana pembelajaran melalui
penggunaan kelompok kecil siswa yang bekerja sama dengan memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran dan mendapatkan pengalaman belajar yang maksimal, baik pengalaman individu maupun pengalaman kelompok. Pada metode jigsaw ini setiap siswa menjadi anggota dari 2 kelompok, yaitu anggota kelompok asal dan anggota kelompok ahli. Metode
jigsaw kegiatan dilakukan ada tiga tahap yaitu: tahap I (kooperatif asal), tahap II
(kooperatif ahli), tahap III (kelompok gabungan). Untuk meningkatkan aktivitas siswa perlu ada motivasi, baik motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Dalan hal ini peneliti meneliti aktivitas siswa dan hasil belajar siswa.
Metode jigsaw merupakan pembelajaran dimana siswa belajar dalam kelompok bertanggung tanggung jawab atas penguasaan materi belajar yang ditugaskan kepadanya. Jadi, metode jigsaw ini merupakan bagian dari pembelajaran kelompok dimana setiap anggota bertanggung jawab atas penguasaan materi tertentu dan mengajarkan kepada anggota kelompoknya setelah mempelajari dengan kelompok ahli masing-masing. Metode ini lebih menekankan kepada keaktifan siswa dalam mempelajari suatu materi sehingga menciptakan semangat diantara kelompok belajar sehingga mencapai prestasi yang maksimal.
Metode jigsaw di desain untuk meningkatkan tanggung jawab siswa terhadap pembelajaran sendiri tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi juga harus memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompok. Dengan demikian, siswa saling tergantung satu sama lain dan harus bekerja sama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan. Penerapan metode pembelajaran cooperative tipe jigsaw akan mempengaruhi hasil belajar siswa karena pemecahan suatu masalah secara bersama.
Berdasarkan hasil observasi penelitian awal di kelas VII A MTs Darul Aman Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung menunjukkan bahwa metode yang diterapkan pada pelajaran aqidah akhlak materi adab shalat dan dzikir di kelas VII masih kurang menarik sehingga siswa kurang aktif dalam belajar, suasana kelas cenderung pasif dan berakibat pada hasil belajar siswa yang kurang memuaskan. Hal tersebut disebabkan karena beberapa faktor:
1. Penyampaian materi dalam proses belajar mengajar yang digunakan oleh guru menggunakan metode ceramah di mana siswa duduk, menulis dan mendengar apa yang disampaikan oleh guru dan sedikit peluang untuk peserta didik untuk bertanya.
2. Kurangnya penggunaan media pendukung untuk berlangsungnya proses belajar mengajar dalam penyampaian materi kepada siswa.
3. Metode mengajar yang digunakan oleh guru kurang bervariasi sehingga siswa merasa bosan dan siswa kurang aktif dalam belajar.
Berdasarkan uraian di atas, penulis ingin melaksanakan penelitian tindakan kelas yaitu menerapkan metode jigsaw dalam pembelajaran aqidah akhlak materi adab shalat dan dzikir untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa dengan judul
“Peningkatan Prestasi Belajar Aqidah Akhlak Materi Adab Shalat dan Berdzikir Melalui Metode Jigsaw Pada Siswa Kelas VII A MTs. Darul Aman Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran 2017/2018”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang peneliti kemukakan di atas, maka yang menjadi topik permasalahan dapat dirumuskan: Apakah penggunaan metode jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar akidah akhlak dalam materi adab shalat dan berdzikir pada siswa Kelas VII A MTs. Darul Aman Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran 2017/2018?
C. Tujuan Penelitian
Adapun penelitian ini bertujuan, sebagai berikut: untuk mengetahui penggunaan metode jigsaw dalam meningkatkan hasil belajar aqidah akhlak dalam materi adab shalat dan berdzikir pada siswa kelas VII A MTs. Darul Aman Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran 2017/2018.
D. Kegunaan Penelitian
1. Secara Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan dan informasi
(literatur) dalam usaha meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah melalui penggunaan metode yang efektif.
2. Secara Praktis
a. Manfaat Bagi Guru Dengan dilaksanakannya penelitian ini, diharapkan guru dapat lebih mengetahui secara tepat, bertambah wawasan, lebih menghayati strategi pembelajaran dengan metode jigsaw pada mata pelajaran aqidah akhlak .
b. Manfaat bagi siswa : Siswa sebagai subyek langsung dari penelitian ini, yang langsung dikenai tindakan akan memperoleh pembelajaran yang lebih menarik dan dapat mencapai sasaran. Sehingga ada perubahan-perubahan dalam diri siswa baik dari aspek kognitif, afektif, psikomotor dan kebiasaan belajar efektif sehingga penelitian menguntungkan bagi siswa.
c. Manfaat bagi Sekolah
Memberikan sumbangan pemikiran sebagai alternatif meningkatkan kualitas pengajaran sekolah.
d. Manfaat bagi peneliti Menambah wawasan pengetahuan dalam menggunakan suatu metode pada saat proses belajar mengajar.
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Hipotesis adalah suatu teori yang sifatnya sementara dan kebenarannya masih diuji kembali. Secara singkat hipotesis dapat dikatakan sebagai dugaan sementara terhadap suatu penelitian yang masih di uji kembali kebenarannya. (Arikunto, 1992:62). Berdasarkan landasan teori dan kerangka pemikiran, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian tindakan kelas, sebagai berikut: “penerapan metode jigsaw dapat meningkatkan prestaso belajar aqidah akhlak materi adab shalat dan dzikir pada siswa kelas VII A MTs. Darul Aman Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung Tahun
Pelajaran 2017/2018 ”.
2. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah dikatakan berhasil jika ketuntasan prestasi/hasil belajar kelas sebesar 85% dari ketuntasan individu berdasarkan KKM yaitu 75.
F. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto (2007:2) Penelitian Tindakan Kelas dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR) yang artinya sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas. Secara terperinci tahapan-tahapan dalam rancangan penelitian tindakan kelas, sebagai berikut:
a. Menyusun Rancangan Tidakan (planning) Tahapan ini berupa menyusun rancangan tindakan yang menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut akan dilakukan.
b. Tahap Pelaksanaan (acting) Pada tahap ini, rancangan strategi dan skenario penerapan pembelajaran akan diterapkan. Rancangan tersebut tentu saja sebelumnya telah “dilatihkan” kepada pelaksana tindakan (guru) untuk dapat diterapkan didalam kelas sesuai skenarionya. Skenario dari tindakan harus dilaksanakan dengan baik dan tampak wajar.
c. Tahap Pemantauan (observing) Tahap ini berjalan bersamaan saat pelaksanaan. Pemantauan terhadap siswa dilakukan dengan mencatat semua hal yang diperlukan berupa data kuantitatif yaitu hasil tes, diskusi kelompok. Data kualitatif yaitu gambaran keaktifan siswa.
d. Refleksi (reflecting) Tahap ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul kemudian melakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya.
Refleksi sangat tepat dilakukan ketika guru pelaksana telah selesai melakukan tindakan (Arikunto, Suhardjono 2008 :19). Karena penelitian tindakan kelas (PTK), dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktek pembelajaran di kelasnya.
2. Subjek Penelitian
Subjek yang dikenai tindakan adalah siswa kelas VII A berjumlah 27 siswa MTs. Darul Aman Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran 2017/2018 dalam pembelajaran aqidah akhlak materi adab shalat dan berdzikir.
3. Langkah-Langkah Penelitian
Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan, maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan Taggart (dalam Arikunto, 2002:83), yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan), observation (pengamatan), dan reflection (refleksi). Langkah pada siklus berikutnya adalah perencanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Sebelum masuk pada siklus I dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan.
Diagram 1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas Prosedur PTK terdiri 3 siklus, masing-masing siklus terdiri dari empat tahap. Setiap siklus tindakan, meliputi: a. Perencanaan (plan),
b. Pelaksanaan (act),
c. Pengamatan (observe), d. Refleksi (reflect).
Siklus I
a. Tahap perencanaan, meliputi: 1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan kompetensi dasar.
2) Menyiapkan materi pembelajaran dan media pembelajaran yang diperlukan (tugas pengelompokan).
3) Menyiapkan lembar evaluasi yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa.
b. Tahap pelaksanaan, meliputi: 1) Kegiatan Awal
Guru membuka pelajaran dan memberikan apersepsi Memberikan cerita singkat dan menarik yang berkaitan dengan bahan ajar.
2) Kegiatan Inti Pelaksanaan penelitian tindakan kelas terintegrasi dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari sesuai jadwal pelajaran. Dalam tahap pelaksanaan meliputi kegiatan: a) Guru mengucapkan salam dilanjutkan melakukan presensi kehadiran siswa.
b) Melaksanakan pre test secara lesan tentang pengertian adab shalat dan berdzikir. Adapun tes lesan dilaksanakan secara individual.
c) Satu kelompok mendapat bagian materi pelajaran yang akan dipelajari siswa sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
d) Setiap kelompok mendapat tugas membaca, memahami dan mendiskusikan serta membuat ringkasan materi pembelajaran yang berbeda.
e) Setiap kelompok mengirimkan anggotanya ke kelompok lain untuk menyampaikan apa yang telah mereka pelajari dikelompoknya.
f) Kembalikan suasana kelas seperti semula kemudian tanyakan seandainya ada persoalan-persoalan yang tidak terpecahkan dalam kelompok.
g) Guru memberi pertanyaan kepada siswa untuk mengecek pemahaman mereka terhadap materi yang dipelajari.
3) Kegiatan Akhir
a) Guru mendengarkan siswa mengulang penyebutan adab shalat dan berdzikir secara berkelompok.
b) Guru membagikan lembar evaluasi c. Tahap pengamatan, meliputi: 1) Observer mengamati aktivitas guru dalam menerapkan metode pembelajaran jigsaw pada mata pelajaran aqidah akhlak.
2) Observer mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat penerapan metode jigsaw pada lembar pengamatan guru.
d. Tahap refleksi, meliputi: 1) Hasil pengamatan pada saat pembelajaran dengan metode jigsaw selama berlangsung hingga usai.
2) Peneliti dan pengamat berdiskusi tentang kekurangan dan kelebihan metode jigsaw dalam pelaksanaan pembelajaran aqidah akhlak materi adab shalat dan berdzikir.
Setelah mengetahui kekurangan serta kelebihan pada siklus I, maka peneliti mencoba memperbaiki beberapa hal dalam penyampaian pembelajaran dengan menerapkan metode jigsaw untuk dilaksanakan pada siklus II, agar pelaksanaannya lebih efektif. Pada siklus II perencanaan tindakan dikaitkan dengan hasil yang telah dicapai pada siklus I sebagai upaya meningkatkan kualitas bacaan.
Siklus II
a. Tahap perencanaan, meliputi: 1) Peneliti melakukan perenungan berdasarkan evaluasi siklus pertama terhadap pembelajaran materi yang telah dilakukan menunjukkan kelemahan dalam hal respon siswa yang disebabkan karena siswa masih belum terlibat aktif, waktu yang digunakan belum efektif, ketrampilan guru masih kurang.
2) Membuat RPP dengan menerapkan metode jigsaw learning. 3) Mempersiapkan instrumen penilaian dan lember observasi.
b. Tahap pelaksanaan, meliputi: 1) Kegiatan Awal
Guru membuka pelajaran, apersepsi dan melakukan presensi kehadiran siswa.
2) Kegiatan Inti 1) Guru melaksanakan pre test secara lisan tentang adab shalat dan berdzikir. Adapun tes lisan dilaksanakan secara individual.
2) Guru membagi kelas menjadi 4 kelompok. Jumlah kelompok menyesuaikan dengan jumlah bagian materi pelajaran yang akan dipelajari siswa yang akan dicapai sesuai dengan tujuan pembelajarannya
3) Setiap kelompok mendapat tugas membaca, memahami dan mendiskusikan serta membuat ringkasan materi pembelajaran yang berbeda. 4) Setiap kelompok mengirimkan anggotanya ke kelompok lain untuk menyampaikan apa yang telah mereka pelajari dikelompoknya.
5) Kembalikan suasana kelas seperti semula kemudian tanyakan seandainya ada persoalan-persoalan yang tidak terpecahkan dalam kelompok.
6) Guru memberi pertanyaan kepada siswa untuk mengecek pemahaman mereka terhadap materi yang dipelajari.
7) Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi, dan tindak lanjut. 8) Guru melaksanakan post test untuk mengetahui penguasaan materi pada siswa.
3) Kegiatan Akhir Guru guru memberi penilaian lanjut atau ulang pada lembar evaluasi PAI siswa.
c. Tahap Pengamatan, meliputi: 1) Observer mengamati aktivitas guru dalam menerapkan metode jigsaw pada mata pelajaran aqidah akhlak materi adab shalat dan berdzikir.
2) Observer mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat penerapan metode jigsaw pada lembar pengamatan guru.
d. Tahap Refleksi, meliputi: 1) Observer dan peneliti kembali berdiskusi tentang pelaksanaan pembelajaran aqidah akhlak materi adab shalat dan berdzikir dengan metode jigsaw. 2) Apabila prestasi dan aktivitas belajar siswa sudah meningkat seperti yang diharapkan oleh guru, maka penelitian tindakan ini diakhiri.
Siklus III
a. Tahap Perencanaan, meliputi: Dalam perencanaan peneliti berusaha untuk menyajikan materi yang lebih menarik lagi berdasarkan hasil pengamatan pada siklus II.
Adapun tindakan yang direncanakan peneliti adalah : 1) Mengidentifikasi masalah yang ditemukan pada siklus II
2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk siklus III yang sesuai dengan materi 3) Menyampaikan materi pelajaran yang telah disiapkan 4) Membuat lembar kerja siswa (LKS) yang sesuai dengan materi 5) Membuat lembar observasi untuk siswa dengan tujuan untuk mengetahui motivasi siswa dalam pembelajaran yang sedang berlangsung
6) Mengupayakan agar siswa lebih aktif dalam pembelajaran
b. Tahap Pelaksanaan, meliputi: Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas pada siklus III ini, peneliti menggunakan metode jigsaw dan pada akhir pembelajaran diadakan evaluasi dengan indikator menjelaskan arti, memahami arti serta adab shalat dan berdzikir . Penggunaan metode jigsaw melalui contoh langsung dari guru, diharapkan siswa lebih memahami materi dan mendapatkan pengalaman yang riil.
1) Kegiatan Awal Guru membuka pelajaran, apersepsi dan melakukan presensi kehadiran siswa.
2) Kegiatan Inti
a) Guru melaksanakan pre test secara lisan tentang adab shalat dan berdzikir. Adapun tes lisan dilaksanakan secara individual.
b) Guru membagi kelas menjadi 4 kelompok. Jumlah kelompok menyesuaikan dengan jumlah bagian materi pelajaran yang akan dipelajari siswa yang akan dicapai sesuai dengan tujuan pembelajarannya c) Setiap kelompok mendapat tugas membaca, memahami dan mendiskusikan serta membuat ringkasan materi pembelajaran yang berbeda.
d) Setiap kelompok mengirimkan anggotanya ke kelompok lain untuk menyampaikan apa yang telah mereka pelajari dikelompoknya.
e) Dengan bimbingan guru siswa menjelaskan arti, memahami arti serta menghafal adab shalat dan berdzikir.
f) Guru memberikan lembar kerja siswa (LKS)
g) Siswa mengerjakan lembar evaluasi yang telah disiapkan oleh guru.
h) Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi, dan tindak lanjut. i) Guru melaksanakan post test untuk mengetahui penguasaan materi pada siswa.
3) Kegiatan Akhir Guru guru memberi penilaian lanjut atau ulang pada lembar evaluasi mata pelajaran aqidah akhlak siswa.
c. Tahap Pengamatan, meliputi: Selama pembelajaran berlangsung dilakukan observasi untuk mengetahui keaktifan dan hasil belajar yang diperoleh setelah mengikuti pembelajaran aqidah akhlak materi adab shalat dan berdzikir dengan menggunakan metode jigsaw pada siswa kelas VII A MTs. Darul Aman, Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran 2017/2018.
d. Tahap Refleksi, meliputi:
Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus III ini, peneliti menemukan adanya peningkatan pembelajaran mata pelajaran aqidah akhlak materi adah shalat dan berdzikir dengan menggunakan metode
jigsaw pada siswa kelas VII A MTs Darul Aman Kecamatan Pringsurat
Kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran 2017/2018, sudah memenuhi standar keberhasilan. Hal ini ditunjukkan dengan adanya kemajuan hasil belajar siswa.
4. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah evaluasi, observasi, dan dokumentasi.