Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Materi Drama Melalui Strategi Pembelajaran Role-Playing Pada Kelas V SDN Windusari 2, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2015/2016 - Test Repository
DRAMA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN ROLE-PLAYING PADA
SISWA KELAS V SDN WINDUSARI 2 KECAMATAN WINDUSARI
KABUPATEN MAGELANG
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd)
OLEH :
LULUK PURWANTI
NIM 115-12-010
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2016
MOTTO Musuh yang paling berbahaya di atas dunia ini adalah penakut dan bimbang.
Teman yang paling setia, hanyalah keberanian dan keyakinan yang teguh (Andrew Jackson)
PERSEMBAHAN
Karya ini penulis persembahkan untuk:
1. Ayahanda (Muntasil) dan Ibunda (Siti Rokhanah) yang telah membesarkan dan mendidikku dengan penuh kasih sayang dan pengorbanan baik secara lahir maupun batin dengan iringan do’a restu sehingga aku bisa seperti sekarang.
2. Kakakku (Ella Faiqoh) dan adik-adikku (M. Farid, M. Niam, dan M.
Naim) terima kasih atas do’a dan motivasi pada penulis.
3. Kepada Bapak Imam Mas Arum, M.Pd selaku pembimbing dan sekaligus sebagai motivator serta pengarah sampai terselesainya penulisan skripsi ini.
4. Seluruh bapak ibu dosen yang telah bersedia memberikan ilmu kepadaku dan terima kasih atas dorongan dan motivasinya.
5. Kawan-kawan seperjuangan angkatan 2012 wabil khusus PGMI yang telah memberikan kegembiraan, motivasi, dan semangat belajar.
6. Kawan-kawan satu kos (Elyn Nurliana Suryani, Maria Nurul Qoyyimah, Maria Evi Kiswah, Denny Lupita, dan Ani Safitri) yang senantiasa memberikan semangat dan motivasinya.
7. Teman spesialku (Bi AlfinTaufiqurrohman) yang selalu mendo’akan, mendampingi, dan memperingatkan penulis untuk tetap maju dalam menghadapi setiap masalah dan selalu semangat untuk belajar.
8. Pembaca yang budiman.
Atas nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah SWT. Karena dengan segala limpahan taufik, hidayah, serta inayah-NYA, sehingga penulis diberi kemudahan dan kelapangan hati dalam menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan Nabi besar kita Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan pengikut setianya.
Penyusunan skripsi ini bertujuan guna memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar kesarjanaan dalam ilmu Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
Terselesainya skripsi ini tidaklah semata-mata hasil dari jerih payah penulis sendiri, melainkan banyak pihak terkait yang telah membantu baik moril maupun spiritual.
Oleh karena itu, penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada: 1.
Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. Selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Salatiga.
3. Ibu Peni Susapti, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.
4. Bapak Imam Mas Arum, M.Pd. sebagai dosen pembimbing yang telah tulus, ikhlas, dan menyempatkan waktunya untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Seluruh dosen dan akademika yang telah membantu terselesainya skripsi ini.
6. Bapak Muntasil dan Ibu tercinta (Siti Rokhanah), teman-teman kos satu angkatan (Maria Nurul, Maria Evi, dan Elyn Nurliana).
7. Kepala SDN Windusari 2, guru, dan karyawan serta semua siswa-siswi yang telah berkenan membantu dan memberikan data kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
8. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah membantu penulisan skripsi ini.
Semoga amal serta kebaikan yang telah dicurahkan penulis diterima Allah SWT sebagai amal ibadah dan mendapat balasan yang berlipat ganda.
Demikian kiranya, semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menjadi wacana ilmu bagi para pembaca. Sebagai manusia biasa penulis menyadari banyaknya kekurangan, maka kritik dan saran dari para pembaca sangat penulis harapkan demi perbaikan dan kesempurnaan skripsi ini.
Salatiga, 9 Agustus2016 Penulis Luluk Purwanti NIM. 115-12-010 Purwanti, Luluk. 2016. Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Materi Drama
Melalui Strategi Pembelajaran Role-Playing Pada Kelas V SDN Windusari 2, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2015/2016.
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK). Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI). Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing: Imam Mas Arum, M.Pd. Kata Kunci: Hasil Belajar, Bahasa Indonesia, dan Strategi Pembelajaran Role- Playing .
Pembelajaran Bahasa Indonesia pada umumnya membutuhkan kemampuan siswa untuk menghafal materi pelajaran, sehingga penggunaan strategi pembelajaran yang tepat perlu untuk dikembangkan dan dilakukan dengan sebaik mungkin agar tercapai tujuan dengan maksimal. Namun masih ada guru yang mengajar secara monoton. Hal ini membuat siswa menjadi bosan dan cenderung pasif dalam pembelajaran akibatnya hasil belajar Bahasa Indonesia rendah. Masalah utama yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah: apakah penerapan strategi pembelajaran
Role-playing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi drama pada
siswa kelas V SDN Windusari 2, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang tahun pelajaran 2015/2016.
Penelitian tindakan kelas ini menggunakan metode penelitian kuantitatif yang berupa hasil tes dan metode penelitian kualitatif yang berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini dilaksanakan melalui dua siklus yaitu siklus I, dan siklus II. Tiap siklusnya ada empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan strategi pembelajaran Role-playing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Drama pada siswa kelas V SDN Windusari 2, Kecamatan Windusri, Kabupaten Magelang tahun pelajaran 2015/2016. Dapat dilihat dari hasil pembahasan yaitu nilai rata-rata hasil belajar siswa pada prasiklus sebesar 73,46% menjadi 74,85% pada siklus I dan meningkat lagi pada siklus II menjadi 89,67%. Jadi dari prasiklus ke siklus II nilai rata-rata hasil belajar naik sebesar 16,21%. Untuk angka ketuntasan belajar siswa dari prasiklus ke siklus I atau sebesar 10,71 % dan pada siklus I ke siklus II atau sebesar 42,86%. i HALAMAN JUDUL…………………………..……………………………… HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ii
………………….…………… iii HALAMAN LEMBAR PENGESAHAN KELULUSAN…………………… iv HALAMAN KEASLIAN TULISAN……..……………….. ………………….
HALAMAN MOTTO DAN PE v RSEMBAHAN……………..……….…….... vi HALAMAN KATA PENGANTAR……………..…………………..………. viii HALAMAN ABSTRAK…………………………….………………………..
HALAMAN ix DAFTAR ISI…………………………………………………... xiii HALAMAN DAFTAR TABEL…………………………………………...…. xiv HALAMAN LAMPIRAN…………………………………………………….
BAB I PENDAHUL
1 UAN…………………………………………………….
A.
1 Latar Belakang Masalah……………………………………….……...
B.
6 Rumusan Masalah……………………………………….…………… C.
6 Tujuan Penelitian……………………………………………………..
D.
7 Hipotesis Penelitian………………………………………………..… E.
7 Manfaat Penelitian…………………………………………………… Definisi Operasional…………………………………………….…… G.
Metode Penelitian………………………………………………..…
18 2. Ciri-Ciri Belajar…………………………………………………..
33 c. Tujuan Bahasa Indonesia……………………………………..
32 b. Aspek Bahasa Indonesia……………………………………...
32 a. Pengertian Bahasa Indonesia…………………………………
32 1. Bahasa Indonesia…………………………………………………
23 B. Bahasa Indonesia Materi Drama……………………….…………......
23 5. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar………………….
21 4. Prinsip-Prinsip Belajar……………………………………………
20 3. Jenis-jenis Belajar………………………………………………...
18 1. Pengertian Hasil Belajar………………………………………….
10 1. Rancangan Penelitian………………………………………..…
18 A. Hasil Belajar…………………………………………………………
16 BAB II KAJIAN PUSTAKA………………………………………………...
15 H. Sistematika Penulisan………………………………………………..
14 6. Analisis Data……………………………………………………..
14 5. Pengumpulan Data……………………………………………….
11 4. Instrumen Penelitian……………………………………………..
11 3. Langkah-langkah Penelitian……………………………………..
10 2. Subjek Penelitian……………………………………………….
34 SK-KD Bahasa Indonesia…………………………………….
2.
35 Materi Drama……………………………………………………… C.
40 Strategi Pembelajaran Role-Playing……………………………….… 1.
40 Pengertian Role-Playing………………………………………….
2.
41 Alasan Role-Playing digunakan………………………………….
3.
42 Organisasi Role-Playing………………………………………….
47 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN…………………………………...
A.
47 Gambaran Situasi Umum SDN Windusari 2………………………… B.
49 Subjek Penelitian……………………………………………………...
C.
51 Pelaksanaan Penelitian……………………………………………..….
D.
51 Kondisi Awal (PraSiklus)…………………………………………….
E.
52 Deskripsi Siklus I……………………………………………….……..
F.
55 Deskripsi Siklus II……………………………………………………..
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
59 …………………......
A.
59 Deskripsi Kondisi Awal (PraSiklus)…………………………….… B.
62 Deskripsi Per Siklus………………………………………………...
C.
73 Pembahasan Hasil Penelitian…………………………………….…
76 BAB V PENUTUP………………………………………………………….
A.
76 Kesimpulan…………………………………………………………. Saran………………………………………………….……………... LAMPIRAN-LAMPIRAN
TABEL 2.1 SK dan KD BahasaTABEL 4.5 Hasil Pengamatan GuruTABEL 4.10 Data Peningkatan Jumlah siswa yang mencapai KKM Per Siklus…………………….. 74
TABEL 4.9 Hasil Ketuntasan Belajar Siswa pada Siklus II…………………………………... 73
TABEL 4.8 Hasil Ketuntasan Belajar Siklus I…………………………… 71
TABEL 4.7 Data Hasil Tes Formatif Siswa Siklus IIHasil Pengamatan Siswa Siklus II…………………………………. 69
Siklus II………………………………….. 67 TABEL 4.6
…………………………… 65
Idonesia Kelas V……………………………... 35
TABEL 4.4 Data Hasil Tes Formatif Siswa Siklus 1Siswa Siklus I……………………………. 64
TABEL 4.3 Data Hasil Pengamatan…………………………….. 62
TABEL 4.2 Data Hasil Pengamatan Guru Siklus 1TABEL 4.1 Data Hasil Belajar Pra- siklus………………………………………. 59Keadaan siswa Kelas V SDN Windusari 2………………………… 49
…………………………………… 48 TABEL 3.2
TABEL 3.1 Keadaan guru SDN Windusari 2…. 75 Lampiran I Daftar Peserta Didik Kelas V SDN Windusari 2………
80 Lampiran II Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ……
81 Lampiran III Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II …..
91 Lampiran IV Teks Drama Siklus I ……………………………………. 97
Lampiran V Teks Drama Siklus II …………………………………... 101
Lampiran VI Hasil Tes Formatif Siklus I …………………………….. 103
Lampiran VII Hasil Tes Formatif Siklus II …………………………… 105
Lampiran VIII Has il Wawancara Wali Kelas V………………………... 107 Lampiran IX Surat Ijin Penelitian
……………………………………. 108 Lampiran X Surat Keterangan Penelitian
………………………….... 109 Lampiran XI Lembar Konsultasi
……………………………………… 110 Lampiran XII Laporan SKK
…………………………………………… 112 Lampiran XIII Daftar Riwayat Hidup
…………………………………... 116 Lampiran XIV Foto- foto…………………………………………………. 117
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Bahasa Indonesia adalah kajian mata pelajaran yang membahas tata bahasa dan merupakan bahasa kedua setelah bahasa ibu. Bahasa Indonesia telah diajarkan sejak masa anak-anak. Bahasa sendiri bukan sebagai suatu ilmu tetapi sebagai suatu keterampilan sehingga penggunaan strategi pembelajaran yang tepat perlu untuk dikembangkan dan dilakukan dengan sebaik mungkin agar tercapai tujuan dengan maksimal. Didalam mata pelajaran bahasa Indonesia, ada macam-macam keterampilan yang harus dikuasai oleh siswa antara lain keterampilan mendengarkan (menyimak), keterampilan berbicara, keterampilan membaca dan keterampilan menulis. Bahasa Indonesia sangat luas dalam kajiannya, sehingga dalam mengkaji bahasa perlu adanya minat yang besar dan keinginan yang sungguh-sungguh untuk mempelajarinya. Oleh sebab itu, pembelajaran yang baik sudah menjadi tanggung jawab untuk pengajar.
Pembelajaran bahasa yang baik akan mendorong hasil belajar siswa dapat meningkat secara signifikan. Untuk mencapai semua itu, diperlukan teknik-teknik yang dapat mendorong pencapaian tujuan pendidikan tersebut. Adanya ketidakmampuan seorang guru dalam penggunaan metode maupun strategi pembelajaran yang aktif dalam sebuah kegiatan belajar mengajar akan berpengaruh pada hasil belajar siswa menjadi kurang maksimal dan mengecewakan. Misalnya dalam pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya materi drama, kurang diminati oleh siswa khususnya di Sekolah Dasar. Dalam permasalahan ini telah menunjukkan bahwa dalam mata pelajaran bahasa Indonesia khususnya materi drama masih sering dijadikan mata pelajaran yang berupa hafalan-hafalan yang bersifat teoritis tanpa adanya suatu praktik melakukan percakapan maupun dialog.
Materi drama, terutama dalam kegiatan praktiknya masih banyak siswa yang belum menguasai dan belum bisa untuk memerankan seorang tokoh dalam suatu percakapan maupun dialog. Drama adalah dialog yang dipentaskan. Drama tidak sama dengan dialog biasa. Drama adalah salah satu apresiasi sastra yang isinya tentang hidup dan kehidupan, dan disajikan atau dipertunjukkan dalam bentuk gerak. Selain itu, drama juga bisa diartikan sebagai suatu cerita yang dipentaskan diatas panggung (Supriyadi, 2006 dalam buku pembelajaran sastra yang apresiatif dan integrative di SD).
Menurut Sir John Pollock (1958) bahwa drama adalah
“a play as a work of
art composed of work spoken, or motion performed, by imagined characters
and having a subject, action, development, climax, and, conclusion”. Dengan
kata lain drama adalah sejumlah karya yang kemudian dipentaskan oleh sebuah grup teater. Dalam kaitannya dengan drama banyak ahli yang mengatakan bahwa drama yang baik harus selalu memperlihatkan adanya menjadi jelas bagi kita bahwa drama lazimnya akan memberikan kepada pembaca maupun penontonnya ”perjalanan” cerita yang diwarnai oleh konflik-konflik itu.
Berdasarkan survei awal yang dilakukan melalui wawancara dengan guru dan pengamatan di kelas, masalah pembelajaran bahasa Indonesia khususnya materi drama masih belum dipahami siswa dan masih banyak mengalami kendala-kendala dalam kegiatan pelaksanaan pembelajarannya.
Dalam kegiatan belajar mengajar, guru hanya menggunakan metode ceramah sehingga membuat siswa cenderung jenuh dan mengalami kebosanan yang pada akhirnya tidak bisa mencapai tujuan pendidikan yang telah diharapkan. Dan siswa tidak paham mengenai cerita dalam sebuah drama.
Data dokumen yang dimiliki guru, prestasi belajar bahasa Indonesia masih dibawah KKM. Diduga faktor yang menyebabkan hasil belajar siswa kurang baik adalah metode yang digunakan oleh guru kurang tepat dan cenderung membosankan siswa, guru belum bisa membangkitkan semangat siswa dalam mempelajari materi drama, media yang digunakan untuk latihan drama masih kurang, seorang guru dalam menerangkan materi masih terlalu cepat sehingga membuat siswa tidak dapat menguasai materi, strategi yang digunakan guru juga masih belum tepat.
Salah satu alternatif pembelajaran drama adalah dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Role-Playing. Role-Playing adalah suatu aktivitas pendidikan yang spesifik. Role-Playing adalah suatu tiruan yang bersifat drama yang diperankan oleh 2 orang atau lebih dengan tokoh yang berbeda dalam waktu dan kondisi tertentu. Role-Play dapat membuktikan diri sebagai suatu media pendidikan yang ampuh, dimana saja terdapat peran-peran yang dapat didefinisikan dengan jelas, yang memiliki interaksi yang mungkin dieksplorasi dalam keadaan yang bersifat simulasi (skenario). Hasil dari interaksi pembuat peran dengan skenario, individu-individu, atau teman lain dalam kelas, atau kedua-duanya belajar sesuatu tentang seseorang, problem dan situasi yang spesifik dari bidang studi tersebut (Van Ments, 1994). Strategi Role-Playing adalah suatu strategi pembelajaran bermain peran yang diharapkan dapat memberikan hasil yang baik dan positif bagi pembelajaran bahasa Indonesia materi drama untuk peningkatan hasil belajar siswa Kelas V SDN Windusari 2, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang.
Berdasarkan hasil Observasi di SDN Windusari 2, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang pada pembelajaran bahasa Indonesia khususnya materi drama pada kelas V, dalam kegiatan proses pembelajaran umumnya masih menggunakan metode-metode klasik atau lama seperti ceramah yang mengakibatkan pembelajaran berjalan tidak efektif dan efisien sehingga berpengaruh pada hasil belajar siswa kedepannya. Pada pembelajaran bahasa dengan materi drama, mayoritas siswa belum dapat memahami dan mengerti berbagai karakter tokoh-tokoh yang ada dalam Indonesia materi drama ini adalah 75. Dan pada hasil pembelajaran sebelumnya, mayoritas siswa masih berada jauh dalam ketuntasan belajar dan baru mencapai sekitar 35%. Setelah peneliti mengamati kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia materi drama, penulis dapat memaparkan berbagai permasalahan antara lain : Pemahaman tentang konsep masih kurang, minat siswa dan penyerapan pada materi drama masih rendah.
Berdasarkan hasil telaah yang dilakukan melalui wawancara dan pengamatan di kelas, penulis memberikan solusi yaitu dengan melakukan kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia khususnya materi drama dengan sebuah strategi pembelajaran Role-Playing yang termuat dalam sebuah judul penelitian
“Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Materi Drama
melalui Strategi Pembelajaran Role-Playing Pada Siswa Kelas V SDN
Windusari 2, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran
2015/2016”. Dengan digunakannya Strategi pembelajaran Role-Playing ini
tentunya akan memberikan manfaat bagi siswa dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia materi drama. Beberapa manfaat yang diperoleh antara lain siswa dapat mengembangkan pemahaman yang empatik, mendorong siswa untuk memanipulasi pengetahuan dalam cara yang dinamik, menjadikan problem yang abstrak menjadi kongkrit, siswa mampu mendemonstrasikan integrasi pengetahuannya dengan praktis dan siswa mampu menerapkan pengetahuan pada pemecahan masalah. Untuk harus menjelaskan dulu teknik-teknik metode ini dengan jelas kepada siswa yang akan melaksanakan. Selanjutnya guru harus memilih dan menentukan topik atau pokok pembahasan yang menyeluruh yang dapat dipraktekkan atau di dramatisasikan oleh siswa. Melalui kegiatan latihan secara baik dan rutin, kegiatan pementasan ini akan dapat dilakukan didalam kelas. Dengan cara seperti ini, hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia materi drama dapat meningkat.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian di atas, rumusan masalah pada penelitian ini adalah: Apakah penerapan Strategi Pembelajaran Role-Playing dapat meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia pada siswa Kelas V SDN Windusari 2, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2015/ 2016? C.
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui apakah penerapan Strategi Pembelajaran Role-
Playing dapat meningkatkan hasil belajar siswa Kelas V SDN Windusari 2, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2015/2016.
Hipotesis Penelitian
Penerapan Strategi Pembelajaran Role-Playing dapat meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia pada siswa Kelas V SDN Windusari 2, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang Tahun 2016.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat Teoritik Sebagai acuan untuk pengembangan kajian ilmu bahasa Indonesia khususnya dalam materi drama.
Manfaat Praktis 1.
Sebagai upaya meningkatkan kualitas pelaksanaan proses kegiatan belajar mengajar bahasa Indonesia di MI/SD.
2. Sebagai saran bagi guru MI untuk mengembangkan metode dan strategi pembelajaran bahasa Indonesia yang efektif dan menyenangkan.
F. Definisi Operasional 1.
Hasil Belajar Belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai macam kompetensi, keterampilan, dan sikap. Menurut Skinner, dikutip Syah
(1999: 89), belajar adalah suatu adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang bersifat progresif. Morgan dan kawan-kawan (1986), yang tetap dan terjadi sebagai hasil latihan atau pengalaman.
Hasil belajar merupakan hasil nilai yang diperoleh siswa dari hasil evaluasi setelah kegiatan pembelajaran. Hasil belajar yang utama adalah pola tingkah laku yang bulat. Hasil-hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, abilitas, dan keterampilan.
Ada 2 faktor yang yang mempengaruhi hasil belajar siswa antara lain : a. Faktor dari Luar Siswa
Kualitas pembelajaran sangat berpengaruh untuk hasil belajar yang akan dicapai siswa.
b.
Faktor dari Dalam Siswa Menyangkut kemampuan yang dimiliki siswa, motivasi belajar, minat belajar, sikap, kondisi fisik, dan kondisi psikis.
Menurut Abin Syamsuddin, jenis hasil belajar ada 3 macam antara lain yaitu : 1)
Kognitif, berupa pengamatan atau perseptual, hafalan atau ingatan, pengertian atau pemahaman, aplikasi atau penggunaan, analisis, sintesis, dan evaluasi. 2)
Afektif, berupa penerimaan, sambutan, penghargaan atau apresiasi, internalisasi atau pendalaman, dan karakterisasi atau pendalaman.
Psikomotorik, berupa keterampilan bergerak atau bertindak dan keterampilan ekspresi verbal dan non verbal.
Pada pembelajaran bahasa dengan materi drama, mayoritas peserta didik belum dapat memahami dan mengerti berbagai karakter tokoh-tokoh yang ada dalam sebuah dialog atau percakapan. Hasil pembelajaran sebelumnya, mayoritas siswa masih berada jauh dalam ketuntasan belajar.
2. Bahasa Indonesia Menurut Resmini, dkk (2009:35) dalam Ashari (2014: 15) Bahasa adalah salah satu alat komunikasi manusia, melalui bahasa manusia dapat saling berkomunikasi satu sama lain untuk bertukar pengalaman guna meningkatkan intelektualitas masing-masing. Bahasa Indonesia merupakan sebuah bahasa pergaulan dan bahasa persatuan dalam masyarakat, bahasa merupakan sebuah alat untuk berkomunikasi baik secara lisan maupun tertulis yang dapat digunakan di berbagai lembaga pendidikan.
3. Strategi Pembelajaran Role-Playing
Role-Playing adalah suatu aktivitas pembelajaran yang terencana yang
dirancang untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang spesifik. Role-
Playing adalah suatu tiruan yang bersifat drama yang diperankan oleh 2
orang atau lebih dengan tokoh yang berbeda dalam waktu dan kondisi tertentu. yang ampuh, dimana saja terdapat peran-peran yang dapat didefinisikan dengan jelas, yang memiliki interaksi yang mungkin dieksplorasi dalam keadaan yang bersifat simulasi (skenario). Hasil dari interaksi pembuat peran dengan skenario, individu-individu, atau teman lain dalam kelas, atau kedua-duanya belajar sesuatu tentang seseorang, problem dan situasi yang spesifik dari bidang studi tersebut (Van Ments, 1994).
G. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Penelitian ini merupakan PTK kolaboratif yaitu peneliti bekerjasama dengan guru di kelas. Penelitian Tindakan Kelas adalah Penelitian yang mengangkat masalah-masalah aktual yang dilakukan oleh para guru yang merupakan pencermatan kegiatan belajar yang berupa tindakan untuk memperbaiki dan meningkatkan praktik pembelajaran di kelas secara lebih profesional .
Menurut Hopkins (1993) : PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif yang dilakukan oleh pelaku tindakan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakannya dalam melaksanakan tugas dan memperdalam pemahaman terhadap kondisi dalam praktik pembelajaran. antara lain : a.
PTK sangat kondusif untuk membuat guru menjadi peka dan tanggap terhadap dinamika pembelajaran di kelasnya.
b.
PTK dapat meningkatkan kinerja guru.
c.
Guru mampu memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu kajian yang dalam terhadap apa yang terjadi di kelasnya.
2. Subjek Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan di Kelas
V SD Negeri Windusari 2, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang dengan jumlah siswa 28 anak. Jumlah siswa laki-laki adalah 15 anak dan jumlah siswa perempuan adalah 13 anak pada semester genap tahun pelajaran 2015/2016. Dan seorang guru yang bernama Bapak Pardimin.
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 3 mei 2016 untuk siklus I, dan pada tanggal 10 mei 2016 untuk siklus II.
3. Langkah-langkah Penelitian
Langkah-langkah penelitian tindakan kelas menurut Arikunto dkk (2010:16), menyebutkan bahwa ada beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian tindakan dengan bagan berbeda, namun secara garis besar terdapat 4 tahapan yang lazim dilalui yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) Pengamatan, (4) Refleksi
Gambar 1.1: Riset Aksi Model John Elliot a.
Perencanaan Sebelum melakukan penelitian tindakan kelas, dibuat perencanaan yang berupa persiapan-persiapan yang dibutuhkan dalam proses belajar pembelajaran di dalam kelas dengan menggunakan strategi pembelajarn role-playing, diantaranya : 1)
Mengumpulkan data yang dibutuhkan dengan cara observasi dan wawancara 2)
Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 3)
Menyiapkan media yang digunakan dalam pembelajaran 4)
Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitas pembelajaran siswa 5)
Menyiapkan lembar observasi kegiatan guru dalam melaksanakan pembelajaran 6)
Membuat soal evaluasi untuk siswa Pelaksanaan Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini disesuaikan dari RPP yang telah dibuat. Dalam tahap PTK terdapat 2 siklus yang akan dilaksanakan pada awal bulan Mei tahun 2016. Pada tahap pelaksanaan meliputi pelaksanaan belajar mengajar dengan menggunakan strategi pembelajaran role-playing, evaluasi, observasi, serta refleksi sebagai satu kesatuan proses belajar mengajar.
c.
Pengamatan (Observasi) Observasi bertujuan mengamati atau melihat langsung proses belajar mengajar, serta mendokumentasikan hasil dari tindakan yang dilakukan. Peneliti di sini akan mengamati guru untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan tindakan dengan rencana tindakan yang telah diterapkan dengan strategi pembelajaran role-playing dan kegiatan siswa selama proses belajar mengajar untuk memperoleh hasil belajar.
Mengukur indikator ketercapaian, serta menganalisis dampak yang timbul adanya strategi pembelajaran role-playing.
d.
Refleksi Refleksi adalah kegiatan mengulas hasil dari pelaksanaan dan pengamatan selama proses belajar mengajar, bagaimanakah penguasaan materi bahasa Indonesia pada siswa melalui strategi pembelajaran role-playing ini. Guru dan peneliti dapat merefleksikan diri mengenai tingkat keberhasilan dengan strategi pembelajaran role- menentukan tindakan tahap siklus berikutnya. Jika pada hasil evaluasi kurang memuaskan maka peneliti merancang untuk melanjutkan PTK dengan siklus berikutnya.
4. Instrumen Penelitian
Dalam PTK ini penulis menggunakan beberapa instrumen bahan pengumpul data berupa : a.
RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) b. Lembar observasi untuk mengamati aktivitas guru dalam pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran role-playing c.
Lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa dalam pembelajaran d.
Instrumen wawancara guru untuk mengetahui permasalahan yang ada pada mata pelajaran bahasa Indonesia materi drama
5. Pengumpulan Data
Data digunakan untuk menjawab masalah-masalah objek penelitian, dan juga untuk merumuskan, dan menguji hipotesis. Peneliti mengumpulkan informasi mengenai objek penelitian menggunakan metode sebagai berikut : a.
Pengamatan atau Observasi Penulis mengamati langsung maupun tidak langsung untuk mengetahui sejauh mana adanya peningkatan kompetensi penguasaan
playing . Adanya gejala-gejala yang timbul setelah penerapan strategi pembelajaran role-playing.
b.
Wawancara Penulis mengadakan wawancara terhadap guru mata pelajaran bahasa Indonesia kelas V guna untuk mengetahui permasalahan yang ada pada mata pelajaran bahasa Indonesia materi drama.
c.
Melakukan Tes Penulis menggunakan lembar tes yang dikerjakan oleh siswa.
Tes dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana hasil belajar siswa.
6. Analisis Data
Dalam teknik analisis data ini penulis mengolah hasil observasi, wawancara, dan hasil evaluasi dengan mendiskripsikan kemudian menganalisis dan menyimpulkannya. Jenis data yang di kumpulkan adalah sebagai berikut: Data kuantitatif yang diperoleh dari hasil tes diolah dengan menggunakan deskripsi persentase. Nilai yang diperoleh siswa sama dengan tingkatan kompetensi penguasaan materi dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas V SDN Windusari 2. Nilai persentase dihitung dengan ketentuan sebagai berikut (Djamarah, 2006: 225-226):
P = 100
P = Nilai dalam Persen f = frekuensi N = Jumlah keseluruhan Pengolahan hasil pada masing-masing siklus pada penelitian ini menggunakan perhitungan rata-rata untuk mengetahui perubahan rata-rata dari pra siklus, siklus I, sampai siklus II. Perhitungan rata-rata dihitung menggunakan rumus (Djamarah, 2005:302)
∑ = Keterangan: M = Mean (Nilai rata-rata) ∑ = Jumlah nilai total yang diperoleh dari hasil penjumlahan setiap individu N = Banyaknya individu H.
Sistematika Penulisan
Bagian muka skripsi yang memuat judul, persetujuan pembimbing, persyaratan keaslian tulisan, motto, dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran.
Bagian isi yang keseluruhan terdiri dari 5 bab dengan uraian sebagai berikut : Bab I. Pendahuluan tujuan penelitian, hipotesis penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II. Kajian Pustaka Pada bab ini penulis mengemukakan landasan teori dari tiap-tiap variabel penelitian. Bab III. Pelaksanaan Penelitian Pada bab ini berisi tentang gambaran umum SDN Windusari 2, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang dan pelaksanaan penelitian. Bab IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan Pada bab ini berisi hasil penelitian meliputi diskripsi per siklus dan pembahasan. Bab V. Kesimpulan dan Penutup Pada bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran.
KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar 1. Pengertian Hasil Belajar
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologis belajar memiliki arti berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Definisi ini memiliki pengertian bahwa belajar adalah sebuah kegiatan untuk mencapai kepandaian atau ilmu.
Ada beberapa pengertian belajar menurut para ahli, antara lain : a.
Menurut Hilgrad dan Bower (dalam Baharuddin, 2008: 13), belajar (to
learn ) memiliki arti: 1) to gain knowledge, comprehension, or mastery of through experience or study ; 2) to fix in mind or memory; memorize; 3) to acquire through experience; 4) to become in forme of to find out . Menurut definisi tersebut, belajar mempunyai arti
memperoleh pengetahuan atau menguasai pengetahuan melalui pengalaman, mengingat, menguasai pengalaman, dan mendapatkan informasi atau menemukan. Dengan demikian, belajar memiliki arti dasar adanya aktivitas atau kegiatan dan penguasaan tentang sesuatu.
b.
Menurut Cronbach (dalam Baharuddin, 2008: 13), “Learning is shown
by change in behavior as result of experience”. Belajar yang terbaik menggunakan seluruh panca indranya.
c.
Menurut Spears (dalam Baharuddin, 2008: 13), “Learning is to
observe, to read, to imitate,to try something themselves, to listen, to follow direction”.
d.
Menurut Morgan dan kawan-kawan (dalam Baharuddin, 2008: 14) menyatakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan terjadi sebagai hasil latihan atau pengalaman. Pernyataan Morgan dan kawan-kawan senada dengan apa yang dikemukakan para ahli yang menyatakan bahwa belajar merupakan proses yang dapat menyebabkan perubahan-perubahan tingkah laku disebabkan adanya reaksi terhadap suatu situasi tertentu atau adanya proses internal yang terjadi di dalam diri seseorang.
e.
Menurut Woolfook (dalam Baharuddin, 2008: 14), “Learning occurs
when experience causes a relatively permanent change in an individual’s knowledge or behavior”. Disengaja atau tidak, perubahan
yang terjadi melalui proses belajar ini bisa saja kearah yang lebih baik atau malah sebaliknya, kearah yang salah. Yang jelas kualitas belajar seseorang ditentukan oleh pengalamn-pengalaman yang diperolehnya saat berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. perubahan manusia ke arah tujuan yang lebih baik dan bermanfaat bagi dirinya maupun orang lain.
Dari uraian di atas, hasil belajar merupakan hasil nilai yang diperoleh siswa dari hasil evaluasi setelah kegiatan pembelajaran. Hasil belajar yang utama adalah pola tingkah laku yang bulat. Hasil-hasil belajar adalah pola- pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, abilitas, dan keterampilan.
2. Ciri-ciri Belajar
Dari beberapa pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan adanya beberapa ciri belajar, yaitu: a.
Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku (change
behavior). Ini berarti, bahwa hasil dari belajar hanya dapat diamati
dari tingkah laku, yaitu adanya perubahan tingkah laku dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi terampil. Tanpa mengamati tingkah laku hasil belajar, kita tidak akan mengetahui ada tidaknya hasil belajar.
b.
Perubahan perilaku relatif permanen. Ini berarti, bahawa perubahan tingkah laku yang terjadi karena belajar untuk waktu tertentuakan tetap atau tidak berubah-ubah. Tetapi, perubahan tingkah laku tersebut tidak akan terpancang seumur hidup.
Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada saat proses belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku tersebut bersifat potensial.
d.
Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman.
e.
Pengalaman atau latihan itu dapat member penguatan. Sesuatu yang memperkuat itu akan memberikan semangat atau dorongan untuk mengubah tingkah laku.
3. Jenis-jenis Belajar a.
Klasifikasi Engkoswara Menurut Engkoswara (dalam Tabrani Rusyan, 1989: 10), tujuan proses belajar dinyatakan dalam bentuk perilaku yang secara sistematis digolongkan sebagai berikut: 1)
Perilaku kognitif, yaitu perilaku yang menyangkut masalah pengetahuan, informasi, dan masalah kecakapan intelektual.