Hubungan antara Religiositas Intrinsik dengan motivasi kerja karyawan PT. Nasmoco Bantul Yogyakarta - USD Repository

  

HUBUNGAN ANTARA RELIGIOSITAS INTRINSIK DENGAN

MOTIVASI KERJA KARYAWAN PT. NASMOCO BANTUL

YOGYAKARTA

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Oleh:

  

Gabriella Lelita

NIM: 099114137

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Our greatest glory is not in never falling, but in rising every time we fall.

  (Oliver Goldsmith)

  Hal terbesar di dunia ini tidak tergantung pada keberadaan kita, Melainkan ke arah mana kita bergerak.

  (Oliver Wendell Holmes)

  “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu”

  (Matius 6:33)

  “Apa yang tidak mungkin bagi manusia, mungkin bagi Allah”

  (Lukas 18:27)

  “Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu”.

  (Amsal 3:5-6)

  “Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya kepada Tuhan.

  Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak khawatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah”.

  (Yeremia 17:7-8)

  “Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.”

  

(Pengkhotbah 3:11)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Dedicated to Jesus Christ Holy Mary My beloved mommy

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

HUBUNGAN ANTARA RELIGIOSITAS INTRINSIK DENGAN

MOTIVASI KERJA PADA KARYAWAN PT. NASMOCO BANTUL

YOGYAKARTA

Gabriella Lelita

  

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara religiositas intrinsik dengan

motivasi kerja. Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan positif antara religiositas intrinsik

dengan motivasi kerja karyawan. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional. Teknik

pengambilan sampel dengan purposive sampling, yaitu karyawan tetap PT. Nasmoco Bantul

Yogyakarta. Sampel uji coba berjumlah 50 karyawan dan subjek penelitian berjumlah 100

karyawan. Metode pengumpulan data menggunakan data primer, yaitu melalui 2 jenis skala

summated ratings , yaitu skala religiositas intrinsik dengan reliabilitas sebesar 0,833 dan skala

motivasi kerja dengan reliabilitas sebesar 0,893. Analisis data penelitian menggunakan teknik

korelasi product moment dari Pearson yang menghasilkan ada hubungan positif dan signifikan

antara variabel religiositas intrinsik dengan motivasi kerja karyawan dengan koefisien korelasi r =

0,306 pada taraf signifikansi 1%. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi religiositas intrinsik

karyawan, maka semakin tinggi motivasi kerja yang dialami karyawan. Sebaliknya, semakin

rendah religiositas intrinsik karyawan, maka semakin rendah motivasi kerja yang dialami

karyawan di PT. Nasmoco Bantul Yogyakarta. Kata kunci : religiositas intrinsik, motivasi kerja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

THE RELATIONSHIP BETWEEN INTRINSIC RELIGIOSITY AND

WORK MOTIVATION ON EMPLOYEES OF PT. NASMOCO BANTUL

YOGYAKARTA

Gabriella Lelita

ABSTRACT

  This research aims to find out the relationship between intrinsic religiosity and work

motivation. The proposed hypothesis is a positive relationship between intrinsic religiosity and

employee work motivation. This is a correlational research. The technique of samples collecting is

the purposive sampling, with permanent employees of Nasmoco Bantul Yogyakarta Company. The

samples for try out totaling 50 employees and the research subjects totaling 100 employees.

Methods of data collection using primary data, through 2 types summated scale ratings, namelyi

ntrinsic religiosity scale with a reliability is 0.833 and work motivation scale with a reliability is

0.893. Analysis of research data using product moment correlation technique from Pearson which

produces there is a positive correlation and significant between intrinsic religiosity and work

motivatio nwith a correlation coefficient is r = 0.306 at 1% significance level. This means that the

higher thei ntrinsic religiosity of employees is, the higher the motivation happens to the employees.

On the contrary, the lower the intrinsic religiosity of employees is, the lower the motivation

happens to the employees at Nasmoco Bantul Yogyakarta Company.

  Keywords : intrinsic religiosity, work motivation

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang telah melimpahkan berkat dan rahmat-Nya hingga akhirnya skripsi dengan judul “Hubungan Antara Religiositas Intrinsik dengan Motivasi Kerja pada Karyawan PT. Nasmoco Bantul Yogyakarta” dapat terselesaikan dengan baik.Thanks for grant my wish.

  Penulis menyadari bahwa karya ini tidak akan terwujud tanpa bantuan, bimbingan, dukungan, dan dorongan dari pihak-pihak terkait yang terlibat dalam penyelesaian skripsi. Oleh sebab itu, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada:

  1. Bapak C. Siswa Widyatmoko, M.Psi selaku selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma dan Dosen Pembimbing Akademik atas bimbingan dan arahan kepada penulis selama kuliah

  2. Ibu Ratri Sunar Astuti, M.Si selaku Kaprodi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.

  3. Bapak Dr.T.Priyo Widiyanto,M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi I yang penuh kesabaran dalam membimbing, mengarahkan, dan mendukung penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

  4. Ibu Dewi Soerna Anggraeni, M.Psi selaku dosen penguji.

  5. Bapak Heri Widodo, M.Psi selaku dosen penguji.

  6. Seluruh staf pengajar Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan tentang psikologi selama 8 semester.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  7. Seluruh karyawan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma, Mas Gandung, Mas Muji, dan Bu Nanik atas bantuan dan kerjasamanya demi kelancaran perkuliahan penulis, maaf kalau sering ngerepotin.

  8. Mama yang selalu mengarahkan, mengingatkan, mendukung, menyemangati, dan mendorongku untuk menjadi yang lebih baik, love you mom.

  9. Daddy Ferry atas bantuan dan dukungannya yang sangat tidak ternilai selama 3 tahun ini.God bless you.

  10. Daddy Eston yang selalu membantu, mengarahkan, mengingatkan, memarahi, dan mendukung. Tanpa daddy, penulis tidak bisa menjadi orang seperti sekarang. I am really proud of you.God bless you.

  11. Daddy Henry terima kasih atas bantuan dan waktunya selama ini. Maaf sudah merepotkan. God bless you.

  12. Daddy Hari yang sudah membantu dan mendukung penulis selama ini. Thank you for always provide delicious food every once a week .

  13. Teman-teman Cawan Getsemani atas dukungan, dorongan, dan semangatnya.

  You are really awesome guys . Fighting! May God bless you all.

  14. Teman-teman seperjuangan skripsi, tanpa kalian skalaku tidak akan terwujud.

  Ayo semangat!

  15. Keluarga besarku yang sudah membantu dan mendukungku selama 4 tahun ini. For my granny yang sudah memberiku tempat berteduh dan juga pakdeku yang sudah meminjamiku si „pitung‟. Thanks for all my family, actually we

  couldn’t be together in one house for long time anymore, miss you all my

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  16. All of my friends in psychology and my close friends. Semoga ini bukan terakhir kalinya kita bertemu lagi.

  17. Semua pihak terkait yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING................................... ii HALAMAN PENGESAHAN............................................................................ iii HALAMAN MOTTO.......................................................................................... iv HALAMAN PERSEMBAHAN.......................................................................... v HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA...................................... vi ABSTRAK........................................................................................................... vii ABSTRACT........................................................................................................viii HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

  ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ……………………....... ix

  KATA PENGANTAR........................................................................................ x DAFTAR ISI....................................................................................................... xiii DAFTAR TABEL..............................................................................................xviii DAFTAR GAMBAR.........................................................................................xviii DAFTAR

  LAMPIRAN……………………………………………………… xix

  BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1 A. Latar Belakang Masalah........................................................................ 1 B. Rumusan Masalah

  …............................................................................. 8

  C. Tujuan Penelitian................................................................................... 8

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2. Manfaat Praktis ………………………………………………… 9

  

BAB II LANDASAN TEORI........................................................................... 10

A. Motivasi Kerja Karyawan....................................................................... 10

  1. Motivasi............................................................................................ 10

  2. Kerja.................................................................................................. 13

  3. Motivasi kerja................................................................................... 14

  a. Pengertian Motivasi Kerja.......................................................... 14

  b. Teori Motivasi Kerja Frederick Herzberg.................................. 21

  4. Karyawan.......................................................................................... 29

  B. Religiositas ............................................................................................. 30

  1. Pengertian Religiositas...................................................................... 30

  2. Orientasi-orientasi Religiositas ........................................................ 33

  3. Aspek-aspek Sentimen Religiositas yang Matang (Intrinsik)........... 35

  4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Religiositas .............................. 37

  5. Manfaat Perilaku Religiositas........................................................... 39

  C. Dinamika Hubungan antara Religusitas dengan Motivasi Kerja.......... 41

  D. Kerangka Berpikir................................................................................... 45

  E. Hipotesis.................................................................................................. 45

  

BAB III METODE PENELITIAN................................................................. 46

A. Jenis Penelitian........................................................................................ 46 B. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian............................................... 46

  1. Variabel Terikat (dependent) Motivasi Kerja Karyawan …......….. 47

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  C. Definisi Operasional................................................................................49 1.

  Motivasi Kerja Karyawan………………………………………… 49 2. Religiositas Intrinsik……………………………………………… 50

  D. Lokasi Penelitian..................................................................................... 50

  E. Populasi dan Sampel............................................................................... 50

  1. Populasi............................................................................................. 50

  2. Sampel............................................................................................... 51

  F. Metode dan Alat Pengumpulan Data...................................................... 51

  1. Skala Motiv asi Kerja……………………………………………… 52

  2. Skala Religiositas Intrinsik……………………………………….. 55

  G. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian...................................... 57

  1. Validitas............................................................................................ 57

  2. Reliabilitas........................................................................................ 59

  H. Uji Coba Alat Penelitian......................................................................... 60

  1. Pelaksanaan Uji Coba Alat Penelitian...............................................60

  2. Hasil Uji Coba Penelitian.................................................................. 60

  a. Seleksi Item Skala Motivasi Kerja............................................. 60

  b. Reliabilitas Skala Motivasi Kerja................................................62

  c. Seleksi Item Skala Religiositas Intrinsik.................................... 63

  d. Reliabilitas Skala Religiositas Intrinsik...................................... 64

  I. Metode Analisis Data.............................................................................. 64

  1. Uji Asumsi........................................................................................ 64

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  b. Uji Linearitas............................................................................... 65

  2. Uji Hipotesis..................................................................................... 65

  

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................. 66

A. Persiapan Penelitian................................................................................ 66 B. Pelaksanaan Penelitian............................................................................ 66 C. Gambaran Umum Perusahaan................................................................. 67 D. Deskripsi Subjek Penelitian.................................................................... 68 E. Hasil Penelitian....................................................................................... 69

  1. Uji Asumsi........................................................................................ 70

  a. Hasil Uji Normalitas................................................................... 71

  b. Hasil Uji Linearitas.................................................................... 72

  2. Uji Hipotesis..................................................................................... 73

  F. Pembahasan............................................................................................. 76

  

BAB V PENUTUP............................................................................................. 80

A. Kesimpulan............................................................................................. 80 B. Keterbatasan Penelitian........................................................................... 80 C. Saran........................................................................................................ 81 1. Bagi Perusahaan…………………………………………………… 81 2. Bagi Karyawan……………………………………………………. 81 3. Bagi Peneliti Selanjutnya…………………………………………. 82 DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................83 LAMPIRAN........................................................................................................88

  

DAFTAR TABEL

Tabel 3.8 Tabel Spesifikasi Item Skala Final Religiositas Intrinsik............. 64Tabel 4.7 Pedoman Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi...................... 75Tabel 4.6 Hasil Uji Hipotesis......................................................................... 74Tabel 4.5 Hasil Uji Linearitas........................................................................ 73Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas...................................................................... 70Tabel 4.3 Data Subjek Berdasarkan Usia..................................................... 69Tabel 4.2 Data Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin...................................... 69Tabel 4.1 Data Subjek Berdasarkan Tingkat Pendidikan............................. 68Tabel 3.7 Hasil Uji Korelasi Item-Total Variabel Religiositas Intrinsik....... 63Tabel 2.1 Perbandingan Empat Teori Isi dari Motivasi(Wijono, 2010)...... 19Tabel 3.6 Tabel Spesifikasi Item Skala Final Motivasi Kerja....................... 62Tabel 3.5 Hasil Uji Korelasi Item-Total Variabel Motivasi Kerja................ 61Tabel 3.4 Sistem Skoring............................................................................... 57

  ………............................. 56

Tabel 3.3 Blue Print Skala Religiositas IntrinsikTabel 3.2 Sistem Skoring............................................................................... 55

  ………....................................... 54

Tabel 3.1 Blue Print Skala Motivasi Kerja

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Sebuah Model Umum Tentang Proses Motivasi

  (Winardi, 2011) ……………………………………………. 11

Gambar 2.2 Faktor-Faktor Kepuasan dan Ketidakpuasan Kerja Seperti

  yang Dilaporkan dalam 12 Investigasi (Herzberg, 1987).....................................................................................

  25 Gambar 2.3 Hubungan Hygiene-Motivator dengan Kepuasan Kerja (Wijono, 2010)....................................................................... 26

Gambar 3.1 Skema Hubungan Hygiene dan Motivator Dengan

  Motivasi Kerja ………………………………………………. 47

Gambar 4.1 P-P Plot Motivasi Kerja

  ………................................................ 71

Gambar 4.2 P-P Plot Religiositas Intrinsik

  ………...................................... 72

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

DAFTAR LAMPIRAN

  LAMPIRAN A Skala Uji Coba Motivasi Kerja…………………………........ 89 LAMPIRAN B Skala Uji Coba Religiositas Intrinsik…………………........... 96 LAMPIRAN C Data Hasil Uji Coba Skala Motivasi Kerja…………….......... 100 LAMPIRAN D Data Hasil Uji Coba Skala Religiositas Intrinsi k………......... 103 LAMPIRAN E Validitas dan Reliabilitas Skala Motivasi Kerja………........... 106 LAMPIRAN F Validitas dan Reliabilitas Skala Religiositas Intrinsik….......... 109 LAMPIRA

  N G Skala Penelitian Motivasi Kerja………………………........... 112 LAMPIRAN H Skala Penelitian Religiositas Intrinsik…………………......... 118 LAMPIRAN I Data Hasil Penelitian Skala Motivasi Kerja…………….......... 122 LAMPIRAN J Data Hasil Penelitian Skala Religiositas

  Intrinsik………......... 127 LAMPIRAN K Hasil Uji Normalitas……….................................................... 132 LAMPIRAN L Hasil Uji Linearitas……………………………………........... 134 LAMPIRAN M Hasil Uji Hipotesis……………………………………........... 137 LAMPIRAN N Struktu r Organisasi PT. Nasmoco Bantul Yogyakarta…......... 139 LAMPIRAN O Surat Keterangan Penelitian……………………………......... 141

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan industri dalam era global membuat setiap perusahaan

  berlomba-lomba mencapai keberhasilan dengan cara mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki baik dari segi modal, teknologi, maupun manusianya guna mendapatkan output atau hasil yang maksimal. Berbagai macam metode dan prosedur senantiasa dilakukan dalam upaya mempercepat tercapainya sasaran atau target yang diinginkan termasuk dalam perbaikan sistem, alat-alat produksi, dan teknologi yang kini serba canggih. Namun, jika dilihat kembali pada tujuan awal, kualitas sumber daya manusia dalam hal ini tetap menjadi prioritas utama dalam kemajuan suatu perusahaan. Alat dan teknologi hanya menjadi sarana penggerak guna memperlancar kinerja organisasi (Enns, 2009).

  Salah satu faktor penentu keberhasilan suatu perusahaan adalah produktivitas kerja karyawan (Koesmono, 2005). Tinggi rendahnya produktivitas kerja karyawan dipengaruhi oleh berbagai faktor baik dari lingkungan eksternal maupun internal. Faktor eksternal yang mempengaruhi adalah tingkat penghasilan, jaminan sosial, iklim kerja, teknologi, sarana produksi, dan manajemen perusahaan, sedangkan faktor internal adalah keterampilan, disiplin, sikap dan etika kerja, serta motivasi (Ravianto, 1985).

  Menurut Winardi (2004), tugas paling sulit yang sering dihadapi oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  manajerial maupun nonmanajerial. Hal inidisebabkan motivasi lebih bersifat individual dan tidak dapat diamati secara langsung.Riggio (2007) juga menambahkan bahwa motivasi merupakan bahasan yang paling kompleks dan dinamis atau dapat berubah sesuai kondisi individu yang bersangkutan.

  Produktivitas dapat meningkat jika motivasi kerja karyawan dapat terlebih dahulu ditingkatkan (Winardi, 2004).Seperti yang diungkapkan Robert (dalam Ravianto, 1985) produktivitas tergantung pada prestasi kerja sebanyak 90% dan 10% tergantung pada teknologi. Sedangkan prestasi kerja tersebut tergantung pada motivasi kerja sebanyak 80%-90% dan 10-20% tergantung pada kemampuan dari karyawan. Luthans (2005) dalam kerangka konsep stimulus-respon yang dibuatnya mengungkapkan bahwa terdapat hubungan kasual antara motivasi kerja dengan produktivitas atau prestasi kerja. Dalam hal ini motivasi dianggap sebagai elemen dalam individu yang dapat menghasilkan perilaku tertentu. Perilaku tertentu tersebut yang pada akhirnya menjadi penyebab munculnya produktivitas kerja. Walaupun demikian, Luthans menambahkan bahwa hubungan antara motivasi dengan produktivitas tidak konsisten karena motivasi dalam diri individu selalu bersifat dinamis.

  Motivasi diartikan sebagai sebuah driveatau dorongan yang mengakibatkan setiap orang berusaha melakukan segala sesuatu karena adanya rasa takut atau hal tertentu (Ravianto, 1985). Steers dan Porter (dalam Riggio, 2007) mengungkapkan bahwa motivasi merupakan salah satu sarana penggerak yang bersifat memaksa dalam memberikan suatu energi, langsung, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  1985) mendefinisikan motivasi sebagai sebuah kondisi mental yang dapat memberikan energi dalam beraktivitas untuk mencapai kebutuhan, kepuasan, dan keseimbangan. Winardi (2011) menyampaikan bahwa motivasi memiliki tiga peranan penting bagi individu atau karyawan. Pertama adalah menstimulasi karyawan agar memiliki keterlibatan secara lebih terhadap perusahaan. Peran penting yang kedua adalah membuat karyawan memiliki totalitas dalam melaksanakan pekerjaannya. Selain itu, motivasi penting untuk mendorong perilaku kreatif dan inovatif karyawan sebagai stimulus untuk mencapai prestasi dan kinerja karyawan menjadi lebih produktif.Bertolak dari pengertian motivasi di atas dapat dikatakan bahwa motivasi menjadi salah satu faktor penting dalam dunia kerja.

  Menurut Ravianto (1985), motivasi kerja adalah besar kecilnya usaha seseorang dalam menyelesaikan pekerjaannya. Produktivitas yang dihasilkan akan rendah jika motivasi kerja yang dimiliki rendah, begitu pula sebaliknya produktivitas yang dicapai akan menjadi tinggi jika motivasi kerja seseorang juga tinggi. Robert (dalam Ravianto, 1985) menjelaskan bahwa motivasi kerja sendiri sebanyak 50% bergantung pada kondisi sosial, 40% tergantung pada kebutuhan pribadi, dan 10% tergantung pada kondisi fisik.

  Motivasi sebagai salah satu faktor yang vital bagi produktivitas kerja karyawan akan meningkat jika perusahaan mampu menyediakan alat pemuas kebutuhan. Alat pemuas kebutuhan yang sering dijadikan stimulus oleh berbagai macam organisasi adalah uang (Winardi, 2004).Winardi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  produktivitas dapat meningkat. Walaupun demikian, uang juga merupakan salah satu faktor penting dalam proses memotivasi karyawan. Individu termotivasi untuk melakukan sesuatu disebabkan adanya motif dan kebutuhan- kebutuhan tertentu yang sudah pasti berbeda satu sama lain (Jung, 1978).

  Motivasi individu di dalam dunia kerja lebih dikaitkan dengan kebutuhan akan insentif, keamanan, dan, well-being (Deci, et.al, 2001). Sedangkan menurut Iqbal (2012) berdasarkan review terhadap organisasi modern selama 12 tahun mengatakan bahwa motivasi lebih terkait pada komitmen karyawan pada perusahaan tempat dia bekerja. Iqbal menambahkan bahwa motivasi bekerja karyawan dalam organisasi modern tidak semata-mata hanya untuk memperoleh kompensasi, tetapi juga meningkatkan prestige dan self-esteem atau harga diri.

  Menurut teori dua faktor dari Herzberg (dalam Riggio, 2007), uang bukanlah motivator bagi karyawan ataupun perusahaan melainkan termasuk dalam faktor hygiene. Faktor hygiene merupakan faktor periferal yang harus tersedia terlebih dahulu yang kemudian diikuti dengan faktor motivator yang bersifat maintenance atau memelihara. Tersedianya insentif atau kompensasi tidak akan membuat karyawan termotivasi lebih lama tanpa ada faktor lain sebagai faktor pemelihara. Menurut Herzberg (dalam Vroom dan Deci, 1970), faktor pemelihara atau motivator merupakan faktor intrinsikyang dapat memotivasi karyawan menuju ke arah produktivitas kerja yang lebih besar.

  Seperti yang diungkapkan oleh Herzberg, peningkatan produktivitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  motivasiintrinsik.Motivasi instrinsik merupakan motivasi yang muncul dari dalam diri sendiri yang mana individu lebih bebas dalam menentukan apa yang ingin dilakukan tanpa adanya unsur paksaan (Ravianto, 1973). Salah satu faktor motivasi intrinsik yang juga memiliki andil dalam produktivitas yaitu agama beserta praktek religiositasnya (Ravianto, 1985).

  Produktivitas erat kaitannya dengan pekerjaan, di mana salah satu fungsi dari bekerja adalah untuk memproduksi atau menghasilkan sesuatu (Kartono, 2002). Menurut Morgan (dalam Roundy, 2009), jika mencoba mengkaitkan pekerjaan dengan kehidupan beragama dapat dianalogikan seperti minyak dengan air sebab kedua hal tersebut merupakan domain yang berbeda. Namun, Morgan mengatakan bahwa faktanya di dalam organisasi modern saat ini jarak antara kehidupan beragama dengan pekerjaan menjadi sempit dan batas antara kehidupan beragama dengan pekerjaan semakin kabur.

  Hill dan Smith (dalam Roundy, 2009), menemukan bukti yang memperkuat pendapat tersebut bahwa terdapat peningkatan pengalaman spiritual keagamaan karyawan di dalam pekerjaannya dari 30% menjadi 78%. Dalam sebuah riset yang dilakukan oleh Simmons (2005), religiositas yang tinggi memiliki korelasi yang kuat dengan kepuasan kerja dan komitmen organisasi yang tinggi pada staf paraprofesional. Sebaliknya religiositas yang rendah berasosiasi dengan kepuasan kerja dan komitmen organisasi yang rendah yang menjadi penyebab dari tingginya karyawan yang turnover. Penelitian lain yang dilakukan oleh Bozeman dan Murdock (2007)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  persepsi kerja karyawan. Karyawan yang memiliki religiositas tinggi akan menunjukkan persepsi dan sikap kerja yang lebih baik.

  Mangunwijaya membedakan antara istilah agama dengan religiositas. Agama lebih menekankan pada aspek formal dan yuridis mengenai aturan-aturan, hukum-hukum, dan kewajiban-kewajiban yang harus dilaksanakan oleh pemeluk agamanya. Sedangkan religiositas merupakan nilai- nilai dari aspek religi atau agama itu sendiri yang dihayati dan diimani dalam hati. Dengan demikian, religiositas memiliki arti yang lebih mendalam dan bersifat mengatasi jika dibandingkan dengan agama yang bersifat lebih resmi dan formal.

  Sikap dan perilaku religius turut berperan dalam pembentukan karakter dan pribadi seseorang (Robertson, 1986). Starbuck (dalam Rahman, 2009) mengungkapkan bahwa perilaku religiositasmenjadikan seseorang lebih memiliki jiwa yang sehat. Allport (dalam Schultz, 1991) menyebutkan bahwa nilai-nilai religius dapat mengakibatkan individu mampu berfungsi secara mandiri dan membentuk kepribadian yang matang dan sehat. Allport menambahkan bahwa kepribadian yang matang hasil penanaman nilai religiositas tersebut muncul ketika seseorang mampu menunjukkan dan menerima dirinya secara apa adanya.Menurut Crapps (1993), ketika seseorang memiliki kepribadian yang matang, maka orang tersebut akan memiliki kesadaran secara penuh akan apa yang dilakukan dan paham akan maksud serta tujuan dari tindakannya. Crapps menambahkan bahwa dengan memahami dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  atau timbul dalam diri pribadi untuk melakukan hal-hal tertentu dan mampu menjalin hubungan yang lebih baik dengan lingkungan sosialnya.

  PT. Nasmoco Bantul merupakan salah satu cabang Toyota yang baru berdiri satu tahun. Mayoritas karyawan yang ada berasal dari pindahan PT.

  Nasmoco cabang lain. Menurut informasi dari Body RepairInstructor PT. Nasmoco Bantul, terdapat beberapa kasus turnover pada karyawan bagian body

  

repair . Hal ini menjadi keprihatinan sendiri, karena pada perusahaan

automobile karyawan terbanyak adalah pada bagian body repair. Dalam salah

  satu riset yang diungkapkan Simmons (2005), ditemukan adanya asosisasi yang positif antara religiositas dengan komitmen kerja, yaitu semakin tinggi religiositas karyawan, maka semakin tinggi komitmen kerja yang dialami karyawan. Sebaliknya, semakin rendah religiositas karyawan, maka semakin rendah komitmen kerja karyawan. Menurut Roundy (2009), komitmen kerja berkorelasi negatif dengan turnover di mana semakin tinggi komitmen kerja karyawan, maka semakin rendah turnover yang dialami karyawan. Sedangkan, semakin rendah komitmen kerja karyawan, maka semakin tinggi turnover karyawan.

  Hal lain yang terjadi dalam PT. Nasmoco Bantul adalah adanya beberapa karyawan yang kurang memiliki hubungan interpersonal yang baik.

  Komunikasi antara staf satu dengan yang lainnya, khususnya pada staf di divisi yang berbeda dinilai kurang baik. Dengan memperhatikan permasalahan yang terjadi pada perusahaan tersebut, peneliti tertarik untuk melihat kaitan antara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  variabel religiositas dengan motivasi kerja karyawan di PT. Nasmoco Bantul Yogyakarta.

  B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka peneliti tertarik untuk meneliti: “Adakah hubungan antara religiositas dengan motivasi kerja karyawan pada PT. Nasmoco Bantul Yogyakarta?”

  C. Tujuan Penelitian

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara religiositas dengan motivasi kerja pada karyawan PT. Nasmoco Bantul Yogyakarta.

  D. Manfaat Penelitian

  1. Manfaat Teoretis

  Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemahaman dan wawasan mengenai keterkaitan religiositas intrinsik dengan motivasi kerja dalam bidang psikologi industri dan organisasi, sehingga dapat dijadikan tambahan literatur untuk penelitian relevan selanjutnya.

  2. Manfaat Praktis

  a. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  mempraktekkannya dengan merancang intervensi yang baik dan tepat, sehingga menjadi bagian dalam budaya organisasi.

  b. Bagi Karyawan Dapat lebih menanamkan nilai-nilai religiositas sebagai salah satu motivator dalam bekerja, sehingga diharapkan produktivitas karyawan dapat lebih meningkat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II LANDASAN TEORI A. Motivasi Kerja Karyawan

1. Motivasi

  Istilah motivasi berasal dari bahasa latin, yaitu „movere‟ yang berarti menggerakkan (Winardi, 2008). Gray (dalam Winardi, 2011) mendefiniskan motivasi sebagai hasil dari proses, baik proses dari dalam diri (instrinsik), maupun dari lingkungan (ekstrinsik) yang dapat menimbulkan atau memunculkan dorongan-dorongan antusiasme yang persisten untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu yang diinginkan.

  Definisi lain menyebutkan bahwa motivasi adalah proses dasar psikologis yang memiliki unsur penting yang saling berkaitan, yaitu perilaku dan kognitif, Luthans (dalam Tella, 2007). Luthans menambahkan bahwa motivasi adalah proses yang memberi energi, membangkitkan, langsung, dan menopang perilaku serta performansi seseorang.

  Menurut Steers dan Porter (dalam Riggio, 2007), mendefinisikan motivasi sebagai kekuatan yang memaksa yang berfungsi untuk memberi energi individu dalam melakukan sesuatu, yang mengarahkan perilaku tersebut kepada tujuan yang ingin dicapai, dan menopang usaha yang diluangkan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Dunnette dan Kirchner (dalam Wijono, 2010) menjelaskan bahwa terdapat empat komponen penting dalam motivasi. Komponen pertama adalah kebutuhan (need) yang mencakup keinginan, harapan, ekspektansi dari dalam diri individu. Komponen yang kedua adalah perilaku atau tindakan yang dilakukan untuk dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan. Komponen yang ketiga adalah tujuan-tujuan yang merupakan visi dan misi, arah, dan maksud dari kebutuhan serta tindakan yang dilakukan.

  Komponen yang terakhir adalah umpan balik atau feedback yang diperoleh dari lingkungan di sekitarnya atas tindakannya dalam mencapai kebutuhan-kebutuhan yang telah menjadi tujuan sejak awal. Dunnette menambahkan bahwa keempat komponen tersebut tidak dapat dipisahkan dan menjadi sebuah proses yang berkelanjutan.

  

Ketidakseimbangan Tindakan Sasaran

internal: kebutuhan, atau perilaku atau tujuan

ekspektansi, harapan

Pengurangan ketidakseimbangan:

pemuasan kebutuhan/kepuasan

Gambar 2.1 Sebuah Model Umum Tentang Proses Motivasi (Winardi, 2011)

  Seperti yang tampak dalam gambar 2.1, dapat dijelaskan bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  atau dipenuhi, maka terjadi kondisi ketidakseimbangan secara psikologis. Adanya ketidakseimbangan tersebut akan memicu perilaku individu yang diarahkan pada pemenuhan sebuah sasaran atau tujuan tertentu untuk mengembalikan kondisi keseimbangan internal. Ketika individu telah mencapai kondisi yang seimbang, maka individu akan merasa puas karena kebutuhannya dapat terpenuhi. Keseimbangan psikologis dalam diri individu bukan suatu kondisi yang konsisten melainkan kondisi dinamis yang mana akan menjadi tidak seimbang kembali ketika individu mengalami defisiensi kebutuhan (Winardi, 2011).

  Pengertian dan proses motivasi sendiri merupakan sebuah bahasan yang sangat kompleks yang membawa ketertarikan pada sejumlah teoretisi. Para ahli menyebutkan bahwa proses motivasional lebih ditafsirkan sebagai proses yang diarahkan ke arah pencapaian sasaran tertentu yang merupakan hal yang paling esensial yang ketika tercapai akan menimbulkan penyusutan defisiensi-defisiensi kebutuhan dan menimbulkan kepuasan (Jung, 1978). Jung menjelaskan bahwa sasaran yang ingin dicapai terdiri dari motif-motif atau kebutuhan-kebutuhan tertentu yang menjadi penyebab munculnya perilaku termotivasi.

  Berdasarkan beberapa definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah proses yang dapat memberikan energi untuk melakukan sesuatu yang diarahkan pada sasaran atau tujuan tertentu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Kerja

  Kesuksesan tidak akan mampu dicapai tanpa ada upaya tertentu karena keberhasilan bukanlah sesuatu yang dapat diperoleh secara instan.

  Upaya inilah yang disebut sebagai kerja yang dilandasi oleh dorongan atau motif untuk dapat memenuhi kebutuhan (Kartono, 2002).

  Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, kerja didefinisikan sebagai sebuah kegiatan atau aktivitas yang dilakukan untuk menghasilkan sesuatu. Psikoanalis Jerman, Erich Fromm (dalam Morin, 2204) mengatakan bahwa poin penting dari bekerja adalah cara dalam menyatakan eksistensi dan harga diri seseorang. Bekerja berarti mengerahkan seluruh usaha dan tenaga untuk membuat sesuatu, mencapai sesuatu, atau memproduksi sesuatu. Menurut Morin (2004), bekerja merupakan hal yang vital bagi kesejahteraan manusia. Morin menambahkan bahwa bekerja dapat memperkuat dan meningkatkan harga diri.

  Bekerja memiliki tujuan yang bermacam-macam berdasarkan motif atau kebutuhan setiap individu. Hilman (dalam Morin, 2004) mengatakan bahwa bekerja dilakukan tidak hanya memenuhi kebutuhan hidup, meningkatkan perekonomian secara finansial, atau sebagai kewajiban sosial, tetapi bekerja dapat dilakukan sebagai sebuah kesenangan atau kepuasan instingtif. Kepuasan instingtif yang dimaksud di sini adalah sebuah kecenderungan bawaan dari individu yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  bekerja memberi dampak positif bagi pencapaian dan pengembangan karakter pribadi, serta berkontribusi pada hubungan atau relasi dengan orang lain.

  Berdasarkan penelitian yang dilakukan Morin (2004), mengklasifikasikan maksud pekerjaan dalam tiga pendekatan, yaitu:

  1. Signifikansi pekerjaan yang didefinisikan sebagai pentingnya arti pekerjaan dalam kehidupan individu yang bersangkutan. Bagaimana individu menangkap nilai-nilai pekerjaan dari perspektif pribadi.

  2. Pendekatan yang kedua adalah nilai-nilai pekerjaan yang didefinisikan sebagai salah satu orientasi atau kecenderungan terhadap pekerjaan dalam arti apa yang sebenarnya dicari dan yang dimaksudkan dari tindakan yang dilakukan individu tersebut.

  3. Pendekatan yang ketiga adalah koherensi pekerjaan, koherensi pekerjaan yang dimaksud di sini adalah keseimbangan atau harmoni antara pekerjaan dan prestasi yang dicapai oleh individu yang bersangkutan.

  Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa kerja adalah aktivitas yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan finansial dan kepuasan instingtif dengan menghasilkan sesuatu berupa barang atau jasa.

3. Motivasi Kerja

  a. Pengertian Motivasi Kerja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  diberikan oleh individu untuk melaksanakan tugas-tugas di dalam pekerjaannya (Ravianto, 1985).

  Menurut Pinder (dalam Tremblay, et.al, 2009) mendefiniskan motivasi kerja sebagai kesatuan energi yang dilakukan seseorang untuk memulai perilaku yang berhubungan dengan pekerjaan, dan menentukan bentuk, arah, intensitas, dan durasi yang mana motivasi tersebut termanifestasi dalam bentuk perhatian, usaha, dan bersifat persisten.

  Menurut Kartono (2002), motivasi individu dalam bekerja tidak hanya berorientasi pada uang saja, melainkan adanya kebutuhan lain, yaitu kebutuhan psikis untuk aktif berbuat. Kartono menambahkan bahwa bekerja merupakan salah satu aktivitas sosial yang dijabarkan ke dalam dua fungsi, yaitu: a. Memproduksi barang/ jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat.

  b. Bersifat mengikat individu dalam interaksinya dengan suatu sektor kemasyarakatan.

  Konsep mengenai motivasi kerja dapat dilihat berdasarkan beberapa teori motivasi yang sudah diungkapkan oleh para ahli. Teori motivasi diklasifikasikan menjadi teori motivasi isi dan motivasi proses. Teori motivasi isi lebih menekankan pada “apa” yang memotivasi seseorang, sedangkan teori motivasi proses lebih merujuk pada pemahaman tentang “bagaimana” proses dari motivasi itu sendiri

Dokumen yang terkait

Hubungan antara motivasi kerja dengan kinerja karyawan produksi PT.Cypress Adimulia

1 5 114

Hubungan sistem kontrak kerja dengan motivasi kerja dengan motivasi karyawan (kasus : karyawan kontrak PT. Uintex, Tbk, Bogor, Jawa Barat)

0 9 121

Hubungan antara motivasi kerja karyawan dan disiplin kerja karyawan dengan produktivitas kerja karyawan.

2 4 156

Hubungan stress kerja dilihat dari sumber stres dengan somatisasi karyawan PT. Mataram Tunggal Garment Yogyakarta - USD Repository

0 2 147

Hubungan antara kepuasan kerja dengan loyalitas karyawan : studi kasus terhadap karyawan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 0 98

Hubungan pelaksanaan program kesejahteraan dengan motivasi kerja karyawan : studi kasus pada karyawan bagian pemasaran penerbit-percetakan Kanisius Yogyakarta - USD Repository

0 0 158

Hubungan antara persepsi karyawan terhadap kompensasi dengan motivasi kerja di PT.PLN (PERSERO) distribusi Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta area pelayanan dan jaringan Yogyakarta - USD Repository

0 1 139

Hubungan antara karakteristik pekerjaan dengan kepuasan kerja karyawan - USD Repository

0 0 127

Hubungan antara ketahanan fisik mental spiritual, kemampuan mengelola stres dan lingkungan kerja dengan motivasi kerja karyawan : studi kasus pada karyawan bagian produksi PT. Adi Satria Abadi Yogyakarta - USD Repository

0 1 162

Hubungan antara tanggung jawab, kepuasan kerja dan motivasi kerja dengan kinerja karyawan : studi kasus Makin Group, Jambi - USD Repository

0 0 155