Pengembangan perangkat pembelajaran penjumlahan pecahan yang mencakup interaktivitas dengan pendekatan PMRI di kelas IV-A SDN Tegalrejo II tahun pelajaran 2011/2012 - USD Repository

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN

  

PENJUMLAHAN PECAHAN

YANG MENCAKUP INTERAKTIVITAS DENGAN PENDEKATAN PMRI

DI KELAS IV-A SDN TEGALREJO II TAHUN PELAJARAN 2011/2012

  

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

  

Oleh:

Sabina Taranggani

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN

  

PENJUMLAHAN PECAHAN

YANG MENCAKUP INTERAKTIVITAS DENGAN PENDEKATAN PMRI

DI KELAS IV-A SDN TEGALREJO II TAHUN PELAJARAN 2011/2012

  

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

  

Oleh:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

Segala perkara dapat kutanggung

di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku Filipi 4:13

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  ABSTRAK

  Sabina Taranggani. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Penjumlahan

  Pecahan yang mencakup Interaktivitas dengan Pendekatan PMRI di Kelas

IV-A SDN Tegalrejo II . 2012. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi

  Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma .

  Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan perangkat pembelajaran penjumlahan pecahan yang mencakup interaktivitas dengan pendekatan PMRI di kelas IV-A SDN Tegalrejo

  II. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan terdiri dari silabus, RPP, LKS, bahan ajar, dan evaluasi. Perangkat pembelajaan ini mengandung lima karakteristik PMRI khususnya karakteristik interaktivitas pembelajaran.

  Pengembangan perangkat pembelajaran berdasarkan prosedur pengembangan dari Sugiyono yang telah dimodifikasi. Prosedur pengembangan yang telah dimodifikasi yaitu (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) disain produk, (4) validasi disain, (5) revisi disain, dan (6) implementasi. Validasi disain dilakukan secara expert judgement oleh tiga dosen ahli dan satu guru kelas. Hasil dari validasi disain menujukkan skor rata-rata 3,60 dengan kategori sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa peragkat pembelajaran tersebut sangat baik untuk dikembangkan. Produk dari penelitian pengembangan yang berupa perangkat pembelajaran ini diimplementasikan untuk meyakinkan bahwa produk layak digunakan.

  Perangkat pembelajaran yang diimplementasikan telah mencakup interaktivitas pembelajaran. Hal ini terlihat dari hasil observasi selama implementasi berlangsung. Semua indikator interaktivitas pembelajaran, 13 indikator, sudah muncul dalam proses implementasi. Meskipun 2 indikator diantaranya, yaitu melakukan kerja sama dengan siswa lain serta penyampaian pendapat dan petanyaan kemunculannya tidak maksimal.

  Kata kunci: pengembangan, perangkat pembelajaran, pendekatan PMRI,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  ABSTRACT

  Sabina Taranggani. The Development of a Set of Addition Fractions by Using

  Indonesian Realistic Mathematics Education Approach which Includes Interactivity in Class IV-A, SDN Tegalrejo II, Academic year 2011/2012 .

  2012. Undergraduate Thesis. Yogyakarta: Primary School Teacher Education Study Program, Department of Education Science, Faculty of Teachers Training and Education.

  This research is a developmental research. The purpose of this research is to produce a set of addition fractions by using Indonesian Realistic Mathematics Education (IRME) approach which includes interactivity in class IV-A, SDN Tegalrejo II. The learning set consists of syllabus, lesson plan, students worksheet, teaching materials, and evaluation. The learning set contains five characteristics of IRME aproach especially the learning interactivity.

  The development of the learning set was based on modified version of Sugiyono’s model. The modified development procedures were (1) potency and problem, (2) data collection, (3) product design, (4) design validation, (5) design revision, and (6) implementation. Three lecturers and one classroom teacher were assigned to implement and to give the experts judgment for the design validation.

  The result of the design validation showed that the average score was 3.60 and it was categorized as excellent. This shows that the learning set is highly recommended to be developed. A learning set as the product of the development research was implemented to make sure that the product is appropriate.

  The learning set implemented already covered the learning interactivity. It could be observed during the implementation process. All indicators of learning interactivity, 13 indicators, already appeared in the implementation process although, 2 indicators, cooperating with other students and conveying opinions and questions, did not appear optimally. Keywords: development, learning set, IRME approach, interactivity.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Penjumlahan Pecahan yang Mencakup Interaktivitas dengan Pendekatan PMRI di Kelas IV-A SDN Tegalrejo II

  .” Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untu memenuhi salah satu syarat untuk meraih gelas Sarjana Pendidikan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

  Universitas Sanata Dharma.

  Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1.

  Bapak Rohandi, Ph. D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

  2. Romo G. Ari Nugrahanta, SJ., SS., BST., M.A., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.

  3. Ibu Dra. Haniek Sri Pratini, M.Pd., sleek dosen pembimbing I, yang telah memberikan saran, kritik, dorongan, semangat, tenaga, dan pikiran untuk membimbinga dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi.

  4. Ibu Veronika Fitri Rianasari, M.Sc., selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan dukungan dan bimbingannya dalam menyelesaikan skripsi.

  5. Drs. Sukawit, M.A., selaku Kepala Sekolah SDN Tegalrejo II yang telah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ....................................................................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. iii HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................. v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................... vi HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ....................................................... vii ABSTRAK ...................................................................................................... viii ABSTRACT .................................................................................................... ix KATA PENGANTAR .................................................................................... x DAFTAR ISI ................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiv DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi

  BAB I PENDAHULUAN A.

  1 Latar Belakang Masalah ......................................................................

  B.

  2 Rumusan Masalah ...............................................................................

  C.

  3 Tujuan Penelitian .................................................................................

  D.

  3 Batasan Istilah .....................................................................................

  E.

  4 Spesifikasi Produk ...............................................................................

  a. Pengertian Pendekatan Matematika Realistik Indonesia .............

  16 b. Prinsip PMRI ...............................................................................

  16 c. Karakteristik PMRI ......................................................................

  18 5. Interaktivitas ....................................................................................

  20 B. Penelitian yang Relevan ...................................................................... 21 C.

  Kerangka Berpikir ............................................................................... 22

  BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian .................................................................................... 24 B. Desain dan Prosedur Penelitian ........................................................... 25 C. Populasi dan Sampel Penelitian .......................................................... 30 D. Instrumen Penelitian ............................................................................ 31 E. Analisis Data ....................................................................................... 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Paparan dan Analisis Data Hasil Analisis Kebutuhan ........................ 33 B. Paparan Disain Pengembangan ........................................................... 37 C. Paparan Hasil Implementasi Produk pada Sampel Terbatas ............... 41 1. Gambaran umum karakteristik PMRI ............................................. 41 2. Interaktivitas Selama Pembelajaran dengan Pendekatan PMRI ..... 47 3. Rangkuman Interaktivitas Selama Implementasi ........................... 56 D. Refleksi Implementasi ......................................................................... 69 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan .......................................................................................... 70 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kriteria Penilaian Hasil Produk Pengembangan ..............................

  32 Tabel 4.1 Hasil validasi dosen dan guru .........................................................

  40 Tabel 4.2 Rangkuman interaktivitas selama imlementasi ...............................

  56 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Langkah-langkah penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono 25 Gambar 3.2 Prosedur penelitian dan pengembangan .......................................

  28 Gambar 4.1 Soal dalam bentuk kalimat matematika yang diberikan guru kepada siswa ...........................................................................................

  34 Gambar 4.2 Soal pada materi mengurutkan pecahan pada garis bilangan ..............

  34 Gambar 4.3 Siswa menggunakan model of .....................................................

  43 Gambar 4.4 Siswa menggunakan model of dan for ........................................

  43 Gambar 4.5 Cara yang digunakan kelompok S9 .............................................

  44 Gambar 4.6 Cara yang digunakan kelompok S33 ............................................

  44 Gambar 4.7 Siswa berdiskusi dalam kelompok ..............................................

  47 Gambar 4.8 Guru memberikan satu bintang prestasi kepada seorang siswa yang kreatif dalam diskusi kelompok ..............................

  48 Gambar 4.9 Siswa menyampaikan pendapat tentang presentasi teman ..........

  50 Gambar 4.10 Guru saat melakukan kesalahan konsep ....................................

  51 Gambar 4.11 Bintang tertempel pada nomor panggil S32 dan S33 .................

  53 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil Analisis Kebutuhan (Wawancara) .....................................

  75 Lampiran 2 Hasil Analisis Kebutuhan (Observasi) ........................................

  77 Lampiran 3 Silabus .........................................................................................

  83 Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Kisi-kisi Soal Evaluasi, Soal Evaluasi, Kunci Jawaban, Rubrik Penilaian ........................

  90 Lampiran 5 Lembar Kerja Siswa ................................................................... 128 Lampiran 6 Bahan Ajar .................................................................................. 134 Lampiran 7 Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran ...................................... 142 Lampiran 8 Olah Data Hasil Validasi Ahli .................................................... 154 Lampiran 9 Hasil Uji Keterbacaan Perangkat Pembelajaran ......................... 155 Lampiran 10 Hasil Observasi Interaktivitas saat Implementasi Perangkat

  Pembelajaran ................................................................................. 158 Lampiran 11 Transkrip Video Implementasi Perangkat Pembelajaran .......... 160 Lampiran 12 Hasil pekerjaan siswa ................................................................. 180 Lampiran 14 Surat Keterangan Melakukan Penelitian ................................... 183

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mata pelajaran matematika selama ini dianggap sulit untuk dipahami. Anggapan ini tentunya berkaitan dengan bagaimana cara penyampaian ilmu

  kepada siswa. Guru hanya memberikan hafalan konsep dan menggunakan metode drill untuk menyampailkan materi kepada siswa. Cara yang dilakukan guru dapat dikatakan tidak berhasil jika melihat kenyataan sekarang. Siswa kesulitan menghafalkan konsep-konsep matematika yang abstrak tanpa didukung dengan metode mengajar yang tepat. Keadaan ini tidak jauh berbeda dengan pengalaman yang peneliti alami selama mengikuti program pengakraban lingkungan Sekolah Dasar II (Probaling II) dimana peneliti mengamati interaksi yang terjadi selama pembelajaran berlangsung. Peneliti memperoleh hasil pengamatan yang menunjukkan bahwa interaksi antara sering mengalami kesulitan dalam memahami materi mata pelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2 mengajar. Guru menyampaikan materi pelajaran secara langsung kepada siswa kemudian siswa mengerjakan soal.

  Keadaan seperti ini menyebabkan siswa bersikap pasif terhadap pembelajaran dan takut belajar matematika karena sulit. Berbeda dengan pendapat Freudental dalam Suryanto (2010:14) yang menyatakan bahwa matematika sebaiknya diajarkan dengan mengaitkannya dengan realitas sejalan dengan pengalaman siswa, serta relevan dengan masyarakat.

  Berdasarkan uraian di atas, peneliti melakukan pengembangan perangkat pembelajaran penjumlahan pecahan matematika yang dapat memperbaiki interaksi dalam pembelajaran sehingga membuat siswa tidak lagi takut belajar matematika. Pembelajaran matematika realistik yang disebut RME (Realistic Mathematic Education) sudah diterapkan di Belanda. Pembelajaran matematika realistik juga sudah dikembangkan di Indonesia dan dikenal dengan sebutan PMRI (Pendekatan Matematika Realistik Indonesia).

B. Rumusan Masalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3

C. Tujuan Penelitian

  Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah: 1.

  Untuk mengetahui hasil pengembangan perangkat pembelajaran penjumlahan pecahan dengan pendekatan PMRI yang mencakup interaktivitas di kelas IV-A di SDN Tegalrejo II Tahun Pelajaran 2011/2012.

  2. Untuk mengembangkan perangkat pembelajaran penjumlahan pecahan dengan pendekatan PMRI yang mencakup interaktivitas di kelas IV-A di SDN Tegalrejo II Tahun Pelajaran 2011/2012.

D. Batasan Istilah

  Batasan istilah pada penelitian ini diberikan agar tidak menimbulkan pertanyaan tentang istilah-istilah yang dikemukakan. Istilah-istilah yang digunakan pada penelitian ini adalah: 1.

  Pengembangan adalah kegiatan menghasilkan produk atau menyempurnakan produk yang sudah ada.

2. Perangkat pembelajaran adalah perlengkapan kegiatan pembelajaran yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  4 benda nyata, tetapi juga belajar tentang masalah kontekstual yang ada di sekitar siswa ataupun masalah yang dapat dibayangkan oleh siswa.

  5. Interaktivitas adalah komunikasi atau hubungan timbal balik antara dua pihak, yaitu guru dengan siswa atau siswa dengan siswa dalam melakukan kegiatan belajar mengajar, Nana Sudjana (1995).

E. Spesifikasi Produk

  Penelitian ini mengembangkan produk berupa perangkat pembelajaran penjumlahan pecahan yang mencakup interaktivitas pembelajaran dengan pendekatan PMRI. Perangkat pembelajaran tersebut meliputi: 1.

  Silabus Penggunaan interaktivitas yang nampak pada silabus yaitu pada komponen kegiatan belajar, indikator dan penilaian.

2. RPP

  Indikator interaktivitas yang nampak pada RPP yaitu pada komponen indikator pembelajaran dan tujuan pembelajaran yang dijabarkan pada langkah-langkah pembelajaran. Prosedur dan teknik penilaian dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  5

  4. Bahan ajar Interaktivitas muncul pada bahan ajar yaitu mengadakan tanya jawab selama pelajaran berlangsung, membimbing siswa dalam memecahkan masalah berupa soal yang diberikan guru, dan memfasilitasi negosiasi antar siswa.

  5. Evaluasi Indikator tersebut terdapat pada soal evaluasi dan instrumen penilaian yang disusun oleh peneliti.

  F. Pentingnya Pengembangan

  Penelitian pengembangan perangkat pembelajaran penting dilakukan karena PMRI merupakan hal baru di SD. Pengembangan perangkat pembelajaran ini dapat membantu guru dalam mengelola interaktivitas dalam pembelajaran, khususnya pembelajaran penjumlahan pecahan di kelas IV SD dengan menggunakan pendekatan PMRI.

  G. Kontribusi Hasil Penelitian

  Pengembangan perangkat pembelajaran penjumlahan pecahan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  6 penjumlahan pecahan dengan pendekatan PMRI di SDN Tegalrejo II tahun pelajaran 2011/201

  2. Bagi Siswa Penelitian dan pengembangan perangkat pembelajaran dapat memberikan pengalaman dalam mempelajari materi penjumlahan pecahan matematika dengan menggunakan pendekatan PMRI.

  3. Bagi Guru Penelitian dan pengembangan perangkat pembelajaran dapat memberikan inspirasi dalam melakukan penelitian pengembangan khususnya menggunakan pendekatan PMRI dalam upaya meningkatkan efektivitas pembelajaran penjumlahan pecahan di SDN Tegalrejo II.

  4. Bagi Sekolah Penelitian dan pengembangan perangkat pembelajaran dapat menambah dokumen sekolah mengenai penelitian pengembangan perangkat pembelajaran penjumlahan pecahan yang mencakup interaktivitas dengan pendekatan PMRI di kelas IV-A di SDN Tegalrejo II Tahun Pelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II KAJIAN PUSTAKA Bab ini akan mengemukakan tentang kajian pustaka yang relevan dengan

  penelitian pengembangan, yaitu: 1) landasan teori, 2) penelitian yang relevan, dan 3) kerangka berpikir.

A. Landasan Teori 1. Perangkat pembelajaran

  Trianto (2010:96) berpendapat bahwa perangkat pembelajaran merupakan perangkat yang digunakan dalam pengelolaan proses pembelajaran yang meliputi buku siswa, silabus, RPP, LKS, instrumen evaluasi atau tes hasil belajar (THB) dan media pembelajaran. Suhadi dalam Rusdi (2008) mengatakan bahwa perangkat pembelajaran adalah sejumlah bahan, alat, media, petunjuk yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Perangkat pembelajaran dapat disusun oleh guru maupun peneliti dalam penelitian tentang pendidikan. Perangkat pembelajaran yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  8

  BSNP dalam Sanjaya (2009: 54) merumuskan, “Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standart kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.”

  Arikunto dan Yuliana (2008: 169-170) mengemukakan bahwa ada 8 prinsip pengembangan silabus, yaitu: 1) ilmiah, 2) relevan dengan perkembangan peserta didik, 3) sistematis, 4) konsisten, 5) memadai untuk pencapaian KD, 6) aktual dan sesuai dengan kehidupan nyata, 7) fleksibel, 8) menyeluruh, mencakup seluruh ranah kompetensi (kognitif, afektif, dan psikomotorik).

  b.

  RPP Guru menggunakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sebagai pegangan atau panduan dalam mengajar. BSNP dalam Sanjaya (2009:

  59) menerangkan bahwa RPP adalah program perencanaan yang disusun sebagai pedoman dalam melaksanakan setiap kegiatan pembelajaran. Muslich (2008: 53) berpendapat bahwa RPP merupakan rancangan pembelajaran mata pelajaran per unit yang akan diterapkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  9

  4) Menentukan alokasi waktu yang diperlukan untuk mencapai indikator.

  5) Berdasarkan indikator yang telah dirumuskan, dirumuskan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai dalam pembelajaran.

  6) Menentukan materi pembelajaran yang akan diajarkan kepada siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.

  7) Memilih metode pembelajaran yang dapat mendukung tujuan pembelajaran yang dirumuskan.

  8) Menyusun langkah pembelajaran pada setiap tujuan pembelajaran yang dapat dikelompokkan dalam kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.

  9) Membagi langkah-langkah pembelajaran menjadi lebih dari satu pertemuan jika satu KD dibutuhkan alokasi waktu lebih dari 2 jam pelajaran (jp).

  10) Menyebutkan secara konkret sumber dan media belajar yang akan digunakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  10

  d.

  Bahan ajar Seorang guru sebaiknya telah mempersiapkan informasi yang akan diimplementasikan dalam pembelajaran sebelum mengajar. Guru tidak hanya mempersiapkan informasi yang dibutuhkan tetapi juga alat dan teks tentang materi yang akan disampaikan. Informasi, alat dan teks yang diperlukan guru dalam pembelajaran tersebut dinamakan bahan ajar.

  Majid (2008: 73) mengatakan bahwa bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru dalam melaksanakan pembelajaran. Majid (2008: 174) juga mengemukakan pendapatnya bahwa bahan ajar sebaiknya mencakup beberapa komponen, yaitu: 1) petunjuk belajar, 2) kompetensi yang hendak dicapai, 3) informasi pendukung, 4) latihan-latihan, 5) petunjuk kerja, dan 6) evaluasi.

  e.

  Evaluasi Harjanto (2008: 277) mengatakan bahwa secara umum evaluasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  11

  untuk siswa.

  Penelitian pengembangan ini menggunakan penilaian proses dan penilaian produk. Muslich (2008: 115) menyatakan bahwa penilain hasil kerja atau produk merupakan penilaian kepada siswa dalam mengontrol proses siswa membuat produk dan kualitas produk yang mereka buat.

  Berdasarkan uraian di atas maka dapat dikatakan bahwa perangkat pembelajaran adalah perlengkapan yang dipersiapkan dan digunakan guru untuk menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa. Perangkat pembelajaran tersebut meliputi silabus, RPP, LKS, bahan ajar, dan evaluasi.

2. Matematika

  Depdiknas (2006: 416) menyatakan bahwa matematika merupakan ilmu yang dapat dipelajari oleh setiap orang yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Hudoyo (1979: 12)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  12

  pola yang terstruktur.

  Kegiatan pembelajaran mencakup kegiatan belajar dan mengajar. Belajar dan mengajar merupakan dua hal yang berbeda, tetapi keduanya saling berkaitan. Hudojo (1979: 80) berpendapat bahwa mengajar akan efektif bila memperhatikan kemampuan berpikir anak dan karena itu kesiapan pengetahuan siswa harus diperhatikan. Hal ini tentu berkaitan dengan pembelajaran matematika. Pembelajaran matematika akan berhasil jika guru juga memperhatikan kesiapan siswa dalam mengikuti pelaran, baik sikap dan pengetahuan siswa. Dienes dalam Hudoyo (1980: 12) menjelaskan bahwa berpikir matematis berarti merumuskan suatu himpunan langsung dari unsur-unsur.

  Soedjadi (2000: 43) menerangkan bahwa dalam Garis-garis Besar Pengajaran diterangkan tujuan umum diberikannya matematika di jenjang pendidikan dasar dan pendidikan umum, yaitu: a. mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan keadaan di dalam kehidupan dan dunia yang selalu berkembang, melalui latihan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  13

  a. menumbuhkan dan mengembangkan keterampilan berhitung (menggunakan bilangan) sebagai alat dalam kehidupan sehari-hari.

  b. menumbuhkan kemampuan siswa, yang dapat dialihgunakan, melalui kegiatan matematika.

  c.

  Mengembangkan pengetahuan dasar matematika sebagai bekal belajar lebih lanjut di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP).

  d.

  Membentuk sikap-sikap logis, kritis, cermat, kreatif dan disiplin.

  Berdasarkan uraian di atas maka peneliti dapat mengatakan bahwa matematika merupakan ilmu yang mempelajari tentang hubungan antar konsep yang dapat dipelajari dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

3. Penjumlahan Pecahan a. Pecahan

  Copeland (1967:170) mengatakan bahwa, “In the simplest sense a fraction may be throught of as a broken part of some whole. The idea of requiring the parts to be same size or measure is often not recognize by young children, who want "the biggest half." To systematie fractions for measurement purposes, it is necessary to think of fractional parts such as halves as being the same size or measure. since primary

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  14

  kehidupan sehari-hari, dan (2) pengenalan bentuk-bentuk pecahan secara lebih awal dan berkelanjutan untuk menghindari kesulitan mempelajari konsep pecahan. Meskipun anak sering menjumpai pecahan dalam kehidupan sehari-hari tetapi anak masih kesulitan belajar pecahan. Anak dapat mulai mengenal belajar pecahan dengan memotong roti. Anak belajar memotong roti menjadi dua potongan yang sama besar. Setengah bagian roti juga masih disebut sepotong roti. Hal ini agak sukar untuk dimengerti oleh anak. Setelah pecahan dipelajari secara berkelanjutan maka bisa diperoleh kesimpulan bahwa setengah dari keseluruhan adalah satu dari dua bagian yang sama besar. Tetapi penekanan pada pengertian keselurungan harus jelas diajarkan pada anak.

  Marsigit (2009: 34) berpendapat bahwa bilangan pecahan merupakan bilangan yang dapat dinyatakan dalam betuk , dengan a dan b adalah bilangan bulat, b ≠ 0, dan b bukan faktor dari a. Bilangan a disebut pembilang dan b disebut peyebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  15

b. Perjumlahan Pecahan Penjumlahan pecahan dapat dibedakan menjadi dua. 1) Penjumlahan dua pecahan berpenyebut sama

  Penjumlahan dua pecahan yang berpenyebut sama dapat dilakukan dengan menjumlahkan pembilangnya saja dan penyebutnya tetap sama. Trivieri (1989: 68) mengatakan bahwa:

  “To add like fractions are: 1.

   Add the numerators and write the sum over the like denominator.

2. Simplify, if possible.”

  Marsigit (2009: 51) menjelaskan bahwa menjumlahkan pecahan yang mempunyai penyebut sama dapat menggunakan rumus di bawah ini:

  • = , dengan c ≠ 0

2) Penjumlahan dua pecahan berbeda penyebut

  Marsigit (2009: 51) berpendapat bahwa supaya dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  16

  Jadi, penjumlahan pecahan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu penjumlahan pecahan yang berpenyebut sama dan penjumlahan pecahan yang berpenyebut tidak sama. Penjumlahan pecahan berpenyebut sama dapat dilakukan dengan menjumlahkan pembilangnya langsung dan penyebutnya tetap sama, sedangkan penjumlahan pecahan yang berpenyebut tidak sama harus menyamakan penyebutnya terlebih dahulu.

4. Pendekatan Matematika Realistik Indonesia a. Pengertian Pendidikan Matematika Realistik Indonesia

  Van den Huevel-Panhuizen dalam Wijaya (2011: 20) mengatakan bahwa k ata “realistik” sebenarnya berasal dari bahasa Belanda “zich realiseren” yang berarti “untuk dibayangkan” atau “to imagine”.

  Pendidikan realistik sebenarnya tidak hanya berkaitan dengan dunia nyata saja tetapi lebih menekankan pada penggunaan situasi yang dapat dibayangkan oleh siswa. Hal ini menjadi fokus dalam Pendidikan Matematika Realistik (PMR).

  Suryanto (2010: 37) menyatakan bahwa “Pendidikan Matematika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  17

  1) Guided Re-invention (Penemuan kembali secara terbimbing) dan

  Progressive Mathematization (Matematisasi progresif)

  Prinsip Guided Re-invention memberi penekanan pada “penemuan kembali” secara terbimbing. Melalui masalah kontekstual yang realistik (yang dapat dibayangkan atau dipahami oleh siswa), yang mengandung topik-topik matematika tertentu yang disajikan, siswa diberi kesempatan untuk membangun dan menemukan kembali ide-ide dan konsep-konsep matematis. Hal ini sesuai dengan paham konstruktivisme, yaitu pengetahuan tidak dapat ditransfer dari seseorang kepada orang lain tanpa aktivitas yang dilakukan sendiri oleh orang yang akan memperoleh pengetahuan tersebut.

  Prinsip Progressive Mathematization menekankan “matematisasi” atau “pematematikaan”, yang dapat diartikan sebagai “upaya yang mengarah ke pemikiran matematis”. De Lange dalam Wijaya (2011: 42) membagi matematisasi menjadi dua, yaitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  18

  3) Self-developed model (Membangun sendiri model)

  Membangun sendiri model merupakan prinsip ketiga yang merupakan dasar PMRI. Membangun sendiri model yaitu maksudnya adalah dalam mempelajari konsep-konsep atau materi yang terkait dengan matematika, siswa menggunakan cara-caranya sendiri dalam menyelesaikan masalah tersebut.

c. Karakteristik PMRI

  Suryanto (2010: 44) mengatakan bahwa PMRI memiliki 5 karakteristik, yaitu: 1)

  Menggunakan konteks Pembelajaran matematika yang menggunakan konsteks adalah pembelajaran yang mengaitkan lingkungan siswa yang nyata baik aspek budaya maupun aspek geografis. Konteks dalam pembelajaran matematika misalnya menggunakan soal cerita dalam menyampaikan masalah, permainan, media dan alat peraga, serta menggali pengetahuan awal yang dimiliki oleh siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  19

  mengarahkan siswa ke pemikiran abstrak atau matematika formal, yaitu yang disebut “model for”.

  3) Menggunakan kontribusi siswa

  Pembelajaran perlu sekali memperhatikan sumbangan atau kontribusi siswa yang berupa ide atau variasi cara pemecahan masalah. Kontribusi siswa itu perlu dilakukan supaya masalah kontekstual dapat dipecahkan dengan ide atau variasi cara oleh siswa sendiri. 4)

  Menggunakan format interaktif Suatu pembelajaran sangat membutuhkan adanya interaksi di dalamnya, baik antara siswa dan siswa atau antara siswa dan guru yang bertindak sebagai fasilitator. Bentuk interaksi itu dapat juga macam-macam, misalnya diskusi, negosiasi, memberi penjelasan atau komunikasi, dan sebagainya. 5)

  Intertwinning (Memanfaatkan keterkaitan) Keterkaitan antara topik, konsep, operasi, dan sebagainya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  20

5. Interaktivitas

  Kamus Terbaru Bahasa Indonesia (2008: 23) menjelaskan bahwa interaksi memiliki arti saling melakukan aksi, berhubungan, mempengaruhi, dan antar-hubungan. Suryanto (2010: 44) menjelaskan bahwa pembelajaran di dalam kelas maupun di luar kelas selalu membutuhkan adanya interaksi, baik antara siswa dan siswa atau antara siswa dan guru. Bentuk interaksi itu dapat juga macam-macam, misalnya diskusi, negosiasi, memberi penjelasan atau komunikasi, dan sebagainya.

  Nana Sudjana (1995) mengatakan bahwa interaktivitas adalah komunikasi atau hubungan timbal balik antara dua pihak, yaitu guru dengan siswa atau siswa dengan siswa dalam melakukan kegiatan belajar mengajar. Sardiman (1986) mengatakan bahwa interaksi belajar-mengajar merupakan kegiatan interaksi dari tenaga pengajar yang melaksanakan tugas mengajar satu pihak dengan warga belajar yang sedang melaksanakan kegiatan belajar di pihak lain. Namun, interaktivitas yang baik yaitu yang melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  21

  sebaiknya membimbing siswa dari awal hingga akhir kegiatan pembelajaran. Hal ini dilakukan agar salah konsep atau pemikiran siswa yang keliru dapat segera teratasi. Guru dapat membangun norma kelas pada awal pembelajaran untuk antisipasi terjadinya gangguan-gangguan dalam pembelajaran. Norma kelas yang diberikan berupa peraturan ataupun kesepakatan kelas selama pembelajaran berlangsung.

  Jadi, interaktivitas pembelajaran menurut peneliti adalah komunikasi antara guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa yang lain dalam proses pembelajaran.

B. Penelitian yang Relevan

  Peneliti memaparkan 2 hasil penelitian tentang PMRI yang telah dilakukan sebelumnya yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan, yaitu: 1.

  Penelitian yang pertama dilakukan oleh Fx. Ika Retno Sri Wahyu Ningsih (2006) yang berjudul “Pengamatan Terhadap Interaksi Belajar Mengajar pada Proses Pembelajaran Matematika Realistik di Kelas II SD Negeri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  22

  perangkat pembelajaran yang mencakup mencakup interaktivitas dengan pendekatan PMRI.

  2. Penelitian yang kedua dilakukan oleh Maria Suci Apriani (2010) dengan judul “Penerapan Pembelajaran dengan Pendekatan PMRI tentang Pokok Bahasan Perkalian di Kelas II SD Negeri Timbulharjo Tahun Ajaran 2009/2010”. Hasil penelitiannya adalah 1) pemberian reinforcer dapat membentuk norma perilaku oleh siswa, 2) penerapan tema-tema tertentu dan alat peraga dapat memberikan dampak yang cukup baik bagi pemahaman siswa mengenai makna perkalian dan perbedaan antara perkalian a x b dengan b x a, 3) meskipun siswa belum memahami dengan tepat konsep perkalian, tetapi mereka mampu membedakan perkalian a x b dengan b x a.

  Penelitian ini menunjukkan peningkatan pemahaman siswa dengan menerapkan pendekatan PMRI dalam pembelajaran. Hal ini membuktikan bahwa pendekatan PMRI baik diterapkan dalam pembelajaran.

  Penelitian-penelitian tersebut merupakan penelitian yang berkaitan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  23

  mengajar turut menyebabkan kesulitan yang dihadapi anak dalam memahami materi pelajaran. Interaksi yang terjadi hanya dari satu arah. Dengan kata lain pembelajaran berpusat pada guru.

  PMRI memberikan hal-hal yang bersifat realistik. Realistik yang dimaksud bukan hanya berhubungan dengan benda nyata saja yang ada di sekitar siswa, tetapi juga hal-hal yang dapat dibayangkan oleh siswa. Siswa diberi kesempatan untuk menemukan sendiri konsep dan menyelesaikan masalah kontekstual dengan berinteraksi bersama teman. Peran guru hanya sebagai fasilitator yang membimbing siswa dalam memahami masalah kontekstual dan juga saat siswa menemui kesulitan.

  Interaksi merupakan hal yang penting dalam pembelajaran. Pengelolaan interaktivitas yang baik juga akan menghasilkan pemahaman yang baik. Siswa akan memahami dengan baik apa yang mereka pelajari karena mereka mengalami sendiri dan menemukan sendiri pengetahuan yang dipelajari melalui aktivitas-aktivitas dalam pembelajaran. Pengelolaan interaktivitas yang baik tentunya membutuhkan perangkat pembelajaran yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan mempunyai tujuan untuk mengembangkan

  perangkat pembelajaran penjumlahan pecahan. Oleh karena itu penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan atau sering disebut

  Research and Development (R&D). Borg dan Gall dalam Setyosari (2010:

  194) mengungkapkan bahwa penelitian pengembangan merupakan suatu proses yang disepakati untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Pengertian penelitian pengembangan lain juga diungkapkan oleh Sugiyono (2009: 297). Ia mengatakan bahwa metode penelitian adalah metode yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keaktifan produk tersebut.

  Trianto (2010: 206) berpendapat bahwa Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development (R&D) adalah rangkaian proses atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  25

  pada bidang pendidikan sering ditujukan untuk menemukan pengetahuan baru berkenaan dengan fenomena-fenomena yang bersifat fundamental.

B. Desain dan Prosedur Penelitian

  Peneliti menggunakan prosedur atau langkah-langkah untuk dapat melakukan penelitian dan pengembagan. Langkah-langkah penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono (2010: 409), yaitu sebagai berikut:

  Potensi dan Pengumpulan Desain Validasi Masalah data Produk Desain Uji coba Uji Coba Revisi

  Revisi Produk Pemakaian Produk Desain

  Produk Masal Revisi Produk

Gambar 3.1 Langkah-langkah penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono 1.

  Potensi dan Masalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  26

  2. Mengumpulkan Informasi Peneliti mengumpulkan berbagai informasi yang digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk. Produk yang dirancang peneliti diharapkan dapat mengatasi masalah yang telah ditemukan.

  3. Desain Produk Desain produk penelitian dan pengembangan berupa segala sesuatu yang dibutuhkan dan dipersiapkan sebelum dilakukannya kegiatan pengajaran.

  Desain produk dapat berupa kurikulum, metode mengajar, media pendidikan, alat peraga, sumber belajar, modul, evaluai, dan lain-lain.

  4. Validasi desain Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai rancangan produk akan lebih efektif dari yang lama atau tidak. Validasi dilakukan secara rasional, yaitu penilaian yang dilakukan masih berdasarkan pemikiran rasional dan belum merupakan fakta yang terjadi. Validasi produk dilakukan oleh beberapa pakar atau tenaga ahli yang berpengalaman dibidangnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  27

  mengajar baru lebih efektif dan efisien dibanding metode mengajar yang lama.

  7. Revisi Produk Revisi merupakan hal penting pada penelitian pengembangan. Revisi diperlukan agar desain produk benar-benar baik. Kelemahan dan kekurangan yang masih ditemui akan direvisi lagi.

  8. Uji coba Pemakaian Desain produk yang telah direvisi akan diujicoba ke lapangan.

  9. Revisi Produk Revisi produk ini merupakan tahap akhir dari revisi desain produk.

  Apakah ujicoba di lapangan masih menemui kekurangan dan kelemahan. Jika masih ada kekurangan dan kelemahan maka akan direvisi untuk yang terakhir kalinya.

  10. Produk Masal Hasil dari revisi yang terakhir akan berupa produk jadi yang telah disempurnakan. Produk ini dapat diterapkan dalam kegiatan pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  28

  berupa (3) kajian tentang rancangan, pengembangan, dan proses evaluasi pembelajaran baik yang melibatkan komponen proses secara menyeluruh atau tertentu saja.

  Prosedur yang digunakan peneliti mengadaptasi langkah-langkah penelitian dan pengembangan milik Sugiyono (2010: 409). Peneliti melakukan modifikasi prosedur penelitian karena materi pecahan ada di semester genap. Selain itu, penelitian yang dilakukan merupakan penelitian multi-years, sedangkan prosedur milik Sugiyono pada tahap ke-6 dilakukan uji coba produk yang membutuhkan waktu tidak sebentar. Uji coba produk tidak cukup dilakukan hanya sekali. Oleh karena itu peneliti melakukan modifikasi prosedur penelitian pada tahap ke-6.

  Prosedur yang telah dimodifikasi adalah sebagai berikut: Desain produk

  Potensi dan Pengumpulan masalah informasi Implementasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  29

  2. Pengumpulan informasi Peneliti melakukan pengumpulan informasi dengan cara studi literatur.

  Studi literatur yang dilakukan peneliti untuk menambah informasi dan pengetahuan peneliti mengenai penelitian yang dilakukan. Peneliti melakukan studi literatur dengan mempelajari buku-buku dan sumber- sumber lain yang berkaitan dengan penelitian. Informasi dan pengetahuan yang diperoleh peneliti diharapkan dapat membantu peneliti untuk mengatasi masalah pembelajaran dengan merancang produk penelitian.

  3. Desain produk Desain produk yang disusun peneliti berupa perangkat pembelajaran.

  Peneliti menyusun perangkat pembelajaran berdasarkan hasil analisis kebutuhan dari wawancara dan observasi. Peneliti mendesain perangkat pembelajaran menggunakan pendekatan PMRI karena pembelajaran yang dilakukan di kelas masih konvensional dan kurang realistik. Oleh karea itu desain pembelajaran yang disusun mencakup interaktivitas dalam pembelajaran dengan pendekatan PMRI.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  30

  Seluruh perangkat pembelajaran diuji keterbacaannya oleh guru kelas, sedangkan pada siswa dilakukan uji keterbacaan pada LKS dan soal evaluasi saja.

  5. Revisi desain Peneliti melakukan revisi desain berdasarkan hasil validasi desain.