Pengaruh media pembelajaran berbasis blog terhadap motivasi, keaktifan belajar dan hasil belajar siswa di kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta pada pokok bahasan lensa - USD Repository

  PENGARUH MED MOTIVASI, KEAK KELAS VIII S Diaju M DIA PEMBELAJARAN BERBASIS BLOG AKTIFAN BELAJAR DAN HASIL BELAJA

   VIII SMP PANGUDI LUHUR 1 YOGYAKA

PADA POKOK BAHASAN LENSA

Skripsi

iajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  

Program Studi Pendidikan Fisika

G TERHADAP JAR SISWA DI KARTA at

  PENGARUH MED MOTIVASI, KEAK KELAS VIII S Diaju M DIA PEMBELAJARAN BERBASIS BLOG AKTIFAN BELAJAR DAN HASIL BELAJA

   VIII SMP PANGUDI LUHUR 1 YOGYAKA

PADA POKOK BAHASAN LENSA

Skripsi

iajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  

Program Studi Pendidikan Fisika

G TERHADAP JAR SISWA DI KARTA at

HALAMAN PERSEMBAHAN

  

Puji dan Syukur kepada Tuhan Yesus dan Bunda Maria

Kekuatanku

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian dari orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 18 Juli 2012 Penulis

  Fransisca Harumning Tyas

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPERLUAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Fransisca Harumning Tyas NIM : 081424023

  Demi mengembangkan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan karya ilmiah saya yang berjudul :

  

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS BLOG TERHADAP

MOTIVASI, KEAKTIFAN BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA DI

KELAS VIII SMP PANGUDI LUHUR 1 YOGYAKARTA PADA POKOK

BAHASAN LENSA

  Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

  

ABSTRAK

Pengaruh Media Pembelajaran Berbasis Fransisca Harumning Tyas. 2012. Blog Terhadap Motivasi, Keaktifan Belajar dan Hasil Belajar Siswa di Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Pada Pokok Bahasan Lensa. Skripsi. Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

  Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh penggunaan media pembelajaran blog terhadap (1) motivasi belajar siswa untuk belajar mengenai lensa, (2) keaktifan belajar siswa untuk belajar mengenai lensa, (3) hasil belajar siswa, dan (4) ingin mengetahui tanggapan siswa mengenai media pembelajaran blog.

  Penelitian ini dilaksanakan di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta pada tanggal 30 Maret – 27 April 2012. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII F yang terdiri dari 30 siswa. Penelitian ini menggunakan instrumen pembelajaran terdiri dari pedoman umum pembelajaran, media pembelajaran blog, dan LKS (Lembar Kerja Siswa). Instrumen pengumpulan dan pengolahan data yang terdiri dari soal pre-test dan post-test, kuesioner motivasi belajar, kuesioner terbuka dan lembar kegiatan pembelajaran blog.

  Penelitian ini diawali dengan penyusunan instrumen, pemberian informasi awal mengenai media pembelajaran blog, mengerjakan soal pre-test, pelaksanaan pembelajaran dengan media pembelajaran blog, mengerjakan soal post-test, kuesioner motivasi belajar dan kuesioner terbuka.

  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) siswa memiliki motivasi belajar yang baik dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media

  

ABSTRACT

The Influence of Blog-Based Learning Fransisca Harumning Tyas. 2012. Media Towards Motivation, Learning Activeness and Learning Result of Students at Eighth Students of Pangudi Luhur 1 Junior High School of Yogyakarta on The Topic of Lens. Thesis. Physics Education Study Program, Departement of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta.

  This research is a qualitative descriptive which purpose to find out how far the effect of use blog learning media on (1) students’ learning motivation to learn about lens, (2) students’ learning activity to learn about lens, (3) the result of students’ learning and (4) want to know the students’ responses about blog learning media.

  The research was done in Pangudi Luhur 1 Junior High School of

  th th

  Yogyakarta on 30 March until 27 April 2012. The subjects of the research,

  VIII

  were students at class F consisted of 30 students. The research used the learning instruments consists of general guidelines for learning, blog learning media, and student worksheet. The data collecting instruments and data processing instruments which consists of pre-test and post-test, learning motivation questionnaire, open questionnaire, and blog learning activity sheet.

  This research began with the preparation of the instruments, giving preliminary information about blog learning media, doing the pre-test, the implementation of learning with blog learning media, doing the post-test, learning motivation questionnaire, and open questionnaire.

  The results of the research indicated that : (1) the students have good

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur kepada Bapa atas segala Kasih dan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan dengan baik penelitian dan penulisan skripsi dengan judul Pengaruh Media Pembelajaran Berbasis Blog Terhadap Motivasi,

  

Keaktifan Belajar dan Hasil Belajar Siswa Di Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1

Yogyakarta Pada Pokok Bahasan Lensa .

  Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidika Fisika Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitaas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Penulis menyadari bahwa penelitian dan penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik karena bantuan baik dalam hal material, dukungan, saran maupun gagasan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan

  3. Bapak Bambang selaku guru fisika dan Bapak Heru selaku guru komputer SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta, atas segala bantuan dan dukungan selama peneliti melaksanakan penelitian.

  4. Bapak Drs. A. Atmadi, M.Si, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika dan semua dosen penguji atas semua saran dan masukan yang berguna demi penyempurnaan skripsi ini.

  5. Siswa kelas VIII F SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta atas kerjasamanya selama penelitian berlangsung sehingga dapat berjalan dengan lancar.

  6. Segenap dosen Jurusan Pendidikan Fisika yang telah sabar membimbing serta telah banyak memberikan ilmunya kepada penulis.

  7. Segenap staff karyawan Sekertariat JPMIPA, Pak Sugeng, Mbak Heni, Mas Arif, atas segala bantuan yang telah diberikan.

  8. Mama, Papa, Adik, Mas Wenny dan semua kerabat dekat, atas segala dukungan baik materi, spritual, atas kasih sayang dan doa yang tiada henti

  11. Anton atas bantuannya dalam pembuatan video dan juga teman-teman Pendidikan Fisika angkatan 2008 atas semangat dan kebersamaan kita baik dalam suka maupun duka yang telah mewarnai perjalanan hidupku.

  12. Teman-teman Kos Benteng, khususnya Mbak Rani, Mbak Mayan, Mbak Novi, Mbak Nila, Mbak Wingga, Mbak Neldy, Mbak Aca, Mbak Agnes atas bantuan, nasihat serta semangat yang telah diberikan selama ini.

  13. Mas Eko atas bantuannya dalam pembuatan blog, Mas Matius atas bantuan kamera untuk penelitian, dan teman-teman Kos Kalkulus lainnya atas dukungan dan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini.

  14. Teman-teman KOMPAI atas kebersamaan kita dalam berorganisasi dan berjuang dalam suka dan duka untuk melayani Tuhan.

  15. Teman-teman PPL SMA GAMA beserta murid-muridku tercinta, KKN Sempon, Cofas 2009/2010, Panitia Paskah Cenat-cenut, atas pengalaman yang luar biasa berdinamika dan bekerjasama dengan kalian.

  DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL .........................................................................................i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA......................................v HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA....................................vi ABSTRAK ..................................................................................................... vii ABSTRACT.................................................................................................. viii KATA PENGANTAR .....................................................................................ix DAFTAR ISI.................................................................................................. xii DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................xv DAFTAR TABEL..........................................................................................xvi DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xviii DAFTAR BAGAN ........................................................................................xix

  

BAB I. PENDAHULUAN...............................................................................1

A. Latar Belakang Masalah...............................................................................1 B. Batasan Masalah...........................................................................................5

  F. Pokok Bahasan Lensa.................................................................................29

  1. Apakah lensa itu?...................................................................................29

  2. Lensa Cembung .....................................................................................30

  a. Bagian – bagian lensa cembung........................................................30

  b. Tiga sinar istimewa pada lensa cembung .........................................32

  c. Bentuk – bentuk dan sifat bayangan .................................................33

  d. Melukis sendiri pembentukan bayangan pada lensa cembung .........35

  3. Lensa Cekung ........................................................................................36

  a. Bagian – bagian lensa cekung...........................................................37

  b. Tiga sinar istimewa pada lensa cekung.............................................38

  c. Bentuk – bentuk dan sifat bayangan .................................................39

  d. Melukis sendiri pembentukan bayangan pada lensa cekung ............40

  4. Perhitungan pada lensa ..........................................................................40

  5. Kekuatan lensa.......................................................................................42

  G. Penggunaan Media Pembelajaran Blog pada Pokok Bahasan Lensa .........43

  

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ..................................................47

A. Jenis Penelitian...........................................................................................47 B. Subyek Penelitian .......................................................................................47 C. Waktu dan Tempat Penelitian ....................................................................48

  4. Tahap IV: Post-test, mengisi kuesioner motivasi belajar dan kuesioner terbuka ..................................................................................................52 E. Treatment ...................................................................................................53

  F. Instrumen Penelitian...................................................................................54

  G. Validitas dan Reliabilitas ...........................................................................55

  H. Metode Analisis Data .................................................................................57

  1. Motivasi Belajar Siswa ........................................................................57

  2. Keaktifan Belajar Siswa ........................................................................60

  3. Hasil Belajar Siswa................................................................................63

  4. Tanggapan Siswa Mengenai Media Pembelajaran Blog .......................84

  

BAB IV. DATA DAN ANALISIS DATA....................................................86

A. Pelaksanaan Penelitian ...............................................................................86

  1. Pembuatan blog pembelajaran...............................................................86

  2. Pelaksanaan pembelajaran ....................................................................88

  3. Evaluasi ................................................................................................96

  B. Data, Analisis Data dan Pembahasan .........................................................97

  1. Motivasi Belajar Siswa ..........................................................................97

  2. Keaktifan Belajar Siswa ......................................................................103

  3. Hasil Belajar Siswa .............................................................................106

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Halaman Lampiran A1. Pedoman Umum Pembelajaran..............................................124 Lampiran A2. Media Pembelajaran Blog......................................................126 Lampiran A3. Lembar Kerja Siswa ..............................................................129 Lampiran A4. Kuesioner Motivasi Belajar ...................................................138 Lampiran A5. Lembar Kegiatan Pembelajaran Blog ....................................140 Lampiran A6. Soal Pre-test...........................................................................141 Lampiran A7. Soal Post-test .........................................................................144 Lampiran B1. Hasil Pengisian Kuesioner Motivasi Belajar .........................147 Lampiran B2. Hasil Pengisian Lembar Kegiatan Pembelajaran Blog ..........149 Lampiran B3. Hasil Pengisian Lembar Kerja Siswa (LKS ) ..........................151 Lampiran B4. Hasil Pengerjaan Soal Pre-test .............................................155 Lampiran B5. Hasil Pengerjaan Soal Post-test ............................................158 Lampiran B6. Hasil Kuesioner Terbuka ......................................................161 Lampiran B7. Rangkuman Hasil Kuesioner Terbuka ..................................163 Lampiran C1. Surat Permohonan Ijin Penelitian ..........................................166 Lampiran C2. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ................167 Lampiran D. Foto – foto Pelaksanaan Penelitian........................................168

  

DAFTAR TABEL

  Halaman

Tabel 2.1. Rancangan pembelajaran pokok bahasan lensa dengan media pembelajaran berbasis blog ........................................................45Tabel 3.1. Pemberian skor kuesioner pernyataan positif ..............................58Tabel 3.2. Pemberian skor kuesioner pernyataan negatif .............................58Tabel 3.3. Penggolongan pernyataan dalam kuesioner motivasi berdasarkan kriteria dan kondisi setelah dilakukan validasi .......59Tabel 3.4. Pemberian kategori kuesioner motivasi siswa .............................59Tabel 3.5. Kategori hasil kuesioner motivasi siswa ......................................60Tabel 3.6. Distribusi pertanyaan pada LKS (Lembar Kerja Siswa)..............61Tabel 3.7. Perhitungan total soal di dalam LKS yang telah dikerjakan siswa ...........................................................................62Tabel 3.8. Total waktu yang digunakan siswa untuk membuka blog ...........63Tabel 3.9. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Indikator

  Pembelajaran ...............................................................................64

Tabel 3.10. Distribusi soal menurut konsep dan indikator pembelajaran .......65Tabel 3.11. Konsep, aspek yang diukur, soal dan skor maksimal ..................66Tabel 4.4. Persentase dari setiap kategori hasil pengisian kuesioner..........101Tabel 4.5. Hasil perhitungan total soal di dalam LKS yang telah dikerjakan siswa .........................................................................103Tabel 4.6. Hasil analisis total waktu yang digunakan siswa untuk membuka blog ............................................................................105Tabel 4.7. Hasil analisis skor pre-test siswa untuk setiap aspek soal .........106Tabel 4.8. Hasil analisis skor post-test siswa untuk setiap sapek soal ........107Tabel 4.9. Hasil analisis pre-test dan post-test............................................109Tabel 4.10. Peningkatan hasil skor rata-rata tiap aspek pada masing - masing soal pre-test dan post-test ..............................................111

  

DAFTAR GAMBAR

  Halaman

Gambar 2.1. Hierarki piramidal ranah kognitif .........................................29Gambar 2.2 Kaca pembesar (lup)...............................................................30Gambar 2.3. Bentuk – betuk lensa cembung ..............................................30Gambar 2.4. Pembiasan sinar sejajar pada lensa cembung ........................31Gambar 2.5. Foto pembiasan sinar – sinar sejajar pada lensa cembung . ...32

  Gambar 2.6a. Sinar istimewa pada lensa cembung(a) .................................32 Gambar 2.6b. Sinar istimewa pada lensa cembung(b) .................................32 Gambar 2.6c. Sinar istimewa pada lensa cembung(c) .................................33 Gambar 2.7a. Bayangan benda jika benda terletak lebih jauh dari 2F

  2 ........33

  Gambar 2.7b. Bayangan benda jika benda terletak di 2F ............................33

  2 Gambar 2.7c. Bayangan benda jika benda diantara F 2 dan 2F 2 .....................34

  Gambar 2.7d. Bayangan benda jika benda terletak di F

  2 .............................34

  Gambar 2.7e. Bayangan benda jika benda terletak di antara F

  2 dan O ........34

Gambar 2.8. Melukis pembentukan bayangan di lensa cembung ..............35Gambar 2.9. Animasi pembentukan bayangan pada lensa cembung .........36Gambar 2.10 Bentuk – bentuk lensa cekung................................................36

  

DAFTAR BAGAN

  Halaman

Bagan 2.1. Hubungan tiga unsur dalam belajar mengajar ............................22Bagan 3.1. Desain Penelitian .........................................................................48

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Di zaman modern saat ini, dunia IT berkembang sangat pesat terbukti

  bahwa semua aktivitas, pekerjaan maupun profesi sangat berhubungan dengan IT. Komputer dengan fasilitas internet begitu laris digunakan oleh masyarakat.

  Baik kalangan anak-anak, remaja maupun orang tua sudah mengenal internet. Fasilitas yang dimiliki oleh internet sangat banyak, diantaranya : fasilitas iklan produk, penyedia informasi, chatting, life style dan lain-lain yang semuanya dibungkus dalam sebuah web (situs) ataupun blog.

  Dalam dunia pendidikan, paradigma lama mengenai proses belajar- mengajar bersumber pada teori (atau mungkin lebih tepatnya, asumsi) tabula rasa John Locke (Lie, 2008:2). Locke dalam Lie (2008:2) mengatakan bahwa lain yang semuanya bermanfaat untuk menggeser asumsi paradigma pendidikan sebelumnya yang menjadikan guru sebagai pusat ilmu.

  Blog menjadi fenomena belakangan ini karena mudah untuk membuat

  serta mengaksesnya. Blog bisa berisi dokumen, gambar, obyek media, dan data yang tersusun secara rapi yang dapat dilihat melalui browser internet.

  Sayangnya, keberadaan blog dengan banyak manfaat tersebut, jarang disentuh oleh komunitas guru. Padahal keberadaan blog bagi guru jika dikaji secara mendalam mempunyai banyak manfaat untuk pembelajaran. Banyak juga guru yang telah memanfaatkan blog untuk berbagi pengalaman, ilmu dan pengetahuan terhadap sesama guru atau peminat bidang pendidikan lainnya. Tetapi mungkin masih sedikit guru yang menggunakan blog sebagai sarana untuk mendukung pembelajaran tatap muka di kelas. Pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran blog, diharapkan dapat membuat pelajaran menjadi menarik karena tampilan blog bisa dikombinasikan oleh tulisan, dicapai. Motivasi akan menentukan intensitas usaha siswa untuk melakukan sesuatu termasuk melakukan belajar. Kegiatan ataupun cara untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Penggunaan media pembelajaran bisa menjadi salah satu cara untuk menumbuhkan motivasi siswa dalam belajar sehingga diharapkan nantinya hasil belajar yang diperoleh siswa dapat maksimal.

  Beberapa ahli mengungkapkan bahwa siswa akan lebih memahami konsep apabila siswa ikut berperan aktif dalam proses pembelajaran. Usman (1997:21) mengatakan aktivitas siswa sangat diperlukan dalam kegiatan pembelajaran sehingga siswalah yang seharusnya banyak aktif, sebab siswa sebagai subyek didik adalah yang merencanakan dan ia sendiri yang melaksanakan belajar. Maka aktivitas siswa dalam pembelajaran sangat diperlukan untuk merangsang keaktifan siswa karena pada dasarnya tidak ada belajar jika tidak ada aktivitas. Tentang pembelajaran yang memuat aktivitas siswa akan berusaha mencari jawaban dari pertanyaan yang terdapat di LKS di dalam blog. Pada pembelajaran dengan menggunakan blog, siswa yang akan berusaha sendiri untuk mempelajari materi sehingga apa yang siswa peroleh benar-benar dipahami dan tidak mudah dilupakan.

  Berdasarkan hal tersebut di atas, peneliti ingin mengetahui sejauh mana pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis blog terhadap motivasi, keaktifan belajar dan hasil belajar siswa pada pokok bahasan lensa.

  B. Batasan Masalah

  Peneliti membatasi permasalahan untuk penelitian sebagai berikut :

  1. Subyek Penelitian Subyek penelitian dibatasi pada siswa-siswi kelas VIII F SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012

  2. Obyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah sejauh mana pengaruh dari penggunaan media pembelajaran blog terhadap motivasi, keaktifan, dan hasil belajar siswa dalam pokok bahasan lensa serta bagaimana tanggapan siswa mengenai pembelajaran tersebut.

  3. Mengenai pokok bahasan pelajaran fisika yang akan diberikan, yaitu pokok bahasan lensa.

  C. Rumusan Masalah

  D. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

  1. Mengetahui sejauh mana pengaruh media pembelajaran berbasis blog terhadap motivasi belajar siswa untuk belajar mengenai lensa.

  2. Mengetahui sejauh mana pengaruh media pembelajaran berbasis blog terhadap keaktifan belajar siswa untuk belajar mengenai lensa.

  3. Mengetahui sejauh mana pengaruh media pembelajaran berbasis blog terhadap hasil belajar siswa.

  4. Mengetahui tanggapan siswa mengenai media pembelajaran blog.

  E. Manfaat Penelitian

  Berdasarkan uraian latar belakang maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat diantaranya :

  2. Bagi Siswa

  • Memberikan pengalaman belajar dengan menggunakan blog sehingga mereka dapat mengalami pembelajaran dengan berbagai metode yang bervariasi. Membantu siswa lebih memahami konsep fisika dengan penggunaan - media pembelajaran yang menarik karena bisa disertai dengan gambar, animasi serta video.

  3. Bagi Peneliti : Sebagai sarana untuk mencoba menerapkan penggunaan media - pembelajaran berbasis blog di dalam pembelajaran secara nyata.

BAB II KAJIAN TEORI A. Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa Latin Medius yang secara harafiah berarti

  tengah, perantara atau pengantar. Tetapi secara lebih khusus, pengertian media dalam proses pembelajaran cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Media juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa, sehingga dapat terdorong terlibat dalam proses pembelajaran (Angkowo dan Kosasih, 2007 : 10).

  Angkowo dam Kosasih (2007 : 14) menyatakan bahwa proses pemilihan media pembelajaran tidak sama dengan pemilihan buku pegangan dalam

  9

  2. Ketepatgunaan Jika materi yang akan dipelajari adalah bagian-bagian yang penting dari benda, maka gambar seperti bagan dan slide dapat digunakan. Apabila yang dipelajari adalah aspek-aspek yang menyangkut gerak, maka media film atau video akan lebih tepat. Walkinson menyatakan bahwa penggunaan bahan-bahan yang bervariasi menghasilkan dan meningkatkan pencapaian akademik.

  3. Keadaan siswa Media akan efektif digunakan apabila tidak tergantung dari benda interindividual (melibatkan atau yang terjadi antara individu) antara siswa.

  Misalnya kalau siswa tergolong auditif dapat belajar dengan media visual dan siswa yang tergolong visual dapat juga belajar dengan menggunakan media auditif.

  4. Ketersediaan

  10 Menurut Canei, R. Springfield, dan Clark.,C. dalam Angkowo dan

  Kosasih (2007 : 15), dasar pemilihan alat bantu visual adalah memilih alat bantu yang sesuai dengan kematangan, minat dan kemampuan kelompok, memilih alat bantu secara tepat untuk kegiatan pembelajaran, mempertahankan keseimbangan dalam jenis alat bantu yang dipilih, menghindari alat bantu yang berlebihan, serta mempertanyakan apakah alat bantu tersebut diperlukan dan dapat mempercepat pembelajaran atau tidak.

B. Media Pembelajaran Berbasis Blog

  Blog merupakan perpaduan dari sebuah istilah web dan log, yang

  mengarah ke web log, weblog dan akhirnya blog. Blog adalah bentuk aplikasi web yang menyerupai tulisan-tulisan (yang dimuat sebagai posting) pada sebuah halaman web umum. Tulisan-tulisan ini seringkali dimuat dalam urut terbalik (isi terbaru dahulu baru kemudian diikuti isi yang lebih lama), meskipun tidak selamanya demikian. Situs web seperti ini biasanya dapat

  11 Haryanto (2011) menyatakan bahwa terdapat beberapa keunggulan

  menggunakan media pembelajaran blog dibandingkan dengan media pembelajaran berbasis web, yaitu :

  1. Banyak layanan yang menyediakan hosting blog gratis, misalnya wordpress, blogdetik, blogger, dan blospot sehingga guru atau sekolah tidak harus mengeluarkan biaya yang besar.

  2. Mudah dalam mengoprasikan dan memanage blog sehingga penulis/guru tidak harus menguasai bahasa pemrograman. Pengelolaan untuk update tulisan, materi, hapus dan sebagainya sangat mudah.

  3. Pembaca bisa berinteraksi dengan penulis melalui komentar di blog atau sarana interaksi lainnya yang ditaruh pada blog, misalnya : shoutbox chat Perkembangan internet saat ini yang lumayan pesat, membuat seorang guru mau tidak mau harus mempunyai alternative pembelajaran kepada siswa.

  Dengan pembuatan sebuah media pembelajaran berbasis blog, guru juga akan

  12

  • Update merupakan istilah yang digunakan ketika seorang blogger memperbaharui isi blognya dengan menambahkan artikel baru.
  • Blogwalking merupakan istilah yang digunakan ketika blogger mengunjungi blog lain.
  • Hosting adalah tempat atau jasa internet untuk membuat halaman website

  yang telah dibuat menjadi online dan bisa diakses orang lain. Biasanya layanan hosting disediakan oleh perusahaan-perusahaan hosting.

  Contoh perusahaan hosting adalah hostgator.com, masterweb.net atau rumahweb.com

  • Domain adalah nama unik yang diberikan untuk mengidentifikasi nama server komputer seperi web server atau email server di internet. Domain

  memberikan kemudahan pengguna di internet untuk melakukan akses ke

  server dan mengingat server yang dikunjungi dibandingkan harus harus mengenal deretan nomor atau yang dikenal IP.

  13

  • Alamat IP (Internet Protocol Address atau sering disingkat IP) adalah deretan angka biner antara 32-bit sampai dengan 128-bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk setiap komputer host dalam jaringan internet. (www.wikipedia.org)

C. Motivasi Belajar Fisika Model ARCS ( ARCS MODELS)

1. Motivasi Belajar

  Kegiatan belajar dapat terjadi apabila di dalam diri siswa ada perhatian dan dorongan terhadap stimulus belajar siswa, dorongan inilah yang disebut motivasi. Maka tugas guru sebagai pendidik para siswa harus berupaya menciptakan dan juga mempertahankan perhatian dan dorongan siswa untuk melakukan kegiatan belajar. Motivasi belajar siswa dapat dilakukan melalui dua bentuk motivasi, yaitu: motivasi ekstrinsik dan motivasi intrinsik.

  Motivasi ekstrinsik adalah dorongan yang datangnya dari luar dirinya. Misalnya, guru menciptakan suasana belajar yang membuat siswa merasa

  14

  memunculkan beberapa motivasi yang berbeda-beda yang dilandasi oleh kebutuhan masing-masing individu.

  Motivasi belajar tidak sama kuatnya dimiliki oleh setiap siswa, dan motivasi dalam diri seseorang siswa tidak tetap. Kenyataan ini membuktikan bahwa betapa pentingnya menimbulkan, mempertahankan serta meningkatkan motivasi belajar pada siswa. Guru sebagai orang yang membelajarkan siswa sangat berkepentingan dengan masalah motivasi belajar ini, dan oleh karena itu seorang guru harus termotivasi untuk mempelajari dan menguasai hal – hal yang menyangkut motivasi belajar (Darsono, 2000).

2. Motivasi Belajar Fisika

  Motivasi belajar fisika adalah kekuatan yang mendorong atau menarik siswa untuk belajar fisika atau melibatkan diri secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar fisika. Siswa dikatakan memiliki motivasi belajar fisika

  15

  pembelajaran yang disebut model ARCS (Attention, Relevance, Confidence,

  Statisfaction) . Masih menurut John M. Keller, guru perlu memberikan

  motivasi kepada siswa. Dengan kata lain munculnya motivasi belajar dalam diri siswa, bukan hanya menjadi tanggung jawab siswa itu sendiri, tetapi juga tanggung jawab guru. Oleh sebab itu, prinsip-prinsip motavisional model ARCS (ARCS Models) perlu diterapkan dan dikembangkan dalam proses pembelajaran. Model ARCS diuraikan di bawah ini :

a. A = Attention (Perhatian)

  Artinya siswa yang mau belajar harus memiliki atensi atau perhatian pada materi yang akan dipelajari. Perhatian siswa dapat bangkit antara lain karena dorongan ingin tahu. Oleh sebab itu, rasa ingin tahu siswa perlu dirangsang. Strategi untuk merangsang minat dan perhatian siswa dapat dilakukan dengan cara :

  1) Menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi (diskusi, bermain

  16

b. R = Relevance ( Relevansi = Kegunaan )

  Artinya motivasi belajar akan tumbuh bila siswa mengakui bahwa materi belajar mempunyai manfaat langsung secara pribadi. Kebutuhan pribadi dikelompokkan ke dalam 3 kategori : 1) Nilai motif pribadi mencakup kebutuhan untuk berprestasi, kebutuhan untuk berkuasa, dan kebutuhan untuk berteman.

  2) Nilai motif instrumental, berarti bahwa keberhasilan dalam mengerjakan tugas dianggap sebagai langkah untuk mencapai keberhasilan berikutnya. 3) Nilai motif kultural, berarti bahwa tujuan yang ingin dicapai itu sesuai dengan nilai yang diyakini dan dipegang oleh kelompok yang menjadi acuan siswa. Suciati dan Udin Syariffudin dalam Angkowo dan Kosasih (2007 : 40) mengemukakan bahwa strategi untuk menunjukkan relevansi adalah

  17

c. C = Confidence ( Kepercayaan Diri )

  Artinya untuk belajar secara efektif, perlu dihilangkan kekuatiran dan rasa ketidakmampuan dalam diri siswa. Siswa perlu percaya bahwa ia mampu dan bisa berhasil dalam mempelajari sesuatu. Strategi yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan kepercayaan diri antara lain : 1) Meningkatkan harapan siswa untuk berhasil dengan memperbanyak pengalaman keberhasilan siswa. Misalnya, mempersiapkan pembelajaran agar dengan mudah dipahami siswa, diurutkan materi yang mudah ke yang sukar.

  2) Menyusun pembelajaran ke dalam bagian-bagian yang lebih kecil, sehingga siswa tidak dituntut untuk mepelajari terlalu banyak konsep baru sekaligus. 3) Meningkatkan harapan siswa untuk berhasil yaitu dengan menyampaikan tujuan pembelajaran dan kriteria tes atau ujian pada

  18

  6) Memberikan umpan balik yang konstruktif selama proses pembelajaran, agar siswa mengetahui serta memahami bagaimana kepribadiannya selama masa pendidikan mereka dan memperbaiki kelemahan mereka.

d. S = Satisfacation (Kepuasan)

  Artinya bahwa motivasi belajar harus mampu menghasilkan rasa puas guna mendorong tumbuhnya keinginan untuk tetap belajar. Strategi untuk meningkatkan kepuasan antara lain dengan cara : 1) Menggunakan pujian secara verbal 2) Memberikan umpan balik yang informatif, bukan intimidasi 3) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggunakan atau mempraktekkan pengetahuan yang baru dipelajarinya 4) Meminta siswa yang sudah menguasai materi untuk membantu temannya yang belum menguasai

  19 D. Keaktifan Siswa

  Seorang pakar pendidikan, Trinandinata dalam Winarti (2011 : 20) menyatakan bahwa hal yang paling mendasar yang dituntut dalam proses pembelajaran adalah keaktifan siswa. Sedangkan menurut Herman Hudojo dalam Endarwati (2009 : 12) keaktifan adalah suatu proses yang mengikutsertakan setiap siswa secara serempak dalam proses belajar (guru dan siswa) untuk mencapai tujuan belajar.

  Belajar merupakan kegiatan yang dilakukan siswa, bukan sesuatu yang dilakukan terhadap siswa. Oleh sebab itu, penyusunan pengetahuan hendaklah menempatkan siswa sebagai peserta yang aktif (Lie, 2008 : 5). Kartika Budi (2001 : 46) mengatakan bahwa ukuran dari kualitas pembelajaran tidak terletak pada baiknya guru menerangkan, tetapi pada kualitas dan kuantitas belajar siswa, dalam arti seberapa banyak dan seberapa sering siswa terlibat secara aktif. Jadi untuk merangsang keaktifan belajar pada siswa, diperlukan suatu

  20

  5. Memupuk disiplin kelas secara wajar dan suasana belajar menjadi demokratis.

  6. Mempererat hubungan sekolah dan masyarakat, dan hubungan antara orang tua dengan guru.

  7. Pengajaran diselenggarakan secara realistis dan konkret sehingga mengembangkan pemahaman serta berpikir kritis serta menghindarkan verbalistis.

  8. Pengajaran di sekolah menjadi hidup sebagaimana aktivitas dalam kehidupan di masyarakat.

  Sardiman (1986 : 94) menyatakan bahwa aktivitas diperlukan dalam belajar karena pada prinsipnya belajar adalah berbuat, berbuat untuk mengubah tingkah laku, jadi dengan melakukan sesuatu kegiatan. Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Itulah sebabnya aktivitas merupakan prinsip atau asas yang sangat penting di dalam interaksi belajar-mengajar. Paul B. Diedrich dalam

  21

  4. Writing activities , seperti menulis cerita, karangan, laporan, angket, dan menyalin.

  5. Drawing activities , contohnya menggambar, membuat grafik, peta, garis dan diagram.

  6. Motor activities , seperti melakukan percobaan, membuat konstruksi model, mereparasi, dan bermain.

  7. Mental activities , misalnya menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisa, melihat hubungan, dan mengambil keputusan.

  8. Emotional activities , seperti menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, tenang, berani, dan gugup.

  Melihat besarnya manfaat penggunaan aktivitas belajar, maka diperlukan kegiatan pembelajaran yang mengupayakan kektifan siswa. Menurut Wijaya (1988 : 188-189), ciri-ciri kegiatan belajar mengajar yang mengupayakan keaktifan siswa yaitu :

  22 Situasi belajar dikatakan aktif apabila ditandai dengan adanya aktivitas

  siswa, sehingga yang lebih ditekankan keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Keaktifan yang timbul dari siswa akan mengakibatkan pula terbentuknya pengetahuan serta keterampilan yang akan mengarah pada peningkatan hasil belajar.

E. Hasil Belajar

  Belajar dan mengajar sebagai suatu proses mengandung tiga unsur yang dapat dibedakan, yakni tujuan pengajaran (instruksional), pengalaman (proses) belajar-mengajar dan hasil belajar. Hubungan ketiga unsur tersebut digambarkan dalam bagan sebagai berikut (Nana Sudjana, 1989 : 2) :

  Tujuan instruksional (a) (c)

  Pengalaman belajar (proses belajar- Hasil Belajar mengajar)

  23

  diperlihatkannya setelah mereka menempuh pengalaman belajar (poses belajar- mengajar). Sedangkan garis (b) merupakan kegiatan penilaian untuk mengetahui keefektifan pengalaman belajar dalam mencapai hasil yang optimal.

  Tujuan instruksional pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku yang diinginkan pada diri siswa. Oleh sebab itu, dalam penilaian hendaknya diperiksa sejauh mana perubahan tingkah laku siswa telah terjadi melalui proses belajarnya. (Nana Sudjana, 1989 : 2)

  Penilaian hasil belajar menurut Nana Sudjana (1989 : 3) adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai oleh siswa dengan kriteria tertentu. Hal ini mengisyaratkan bahwa obyek yang dinilainya adalah hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotoris.

  Nana Sudjana (1989 : 22) menyatakan bahwa dalam sistem pendidikan

  24

  2. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi.

  3. Ranah psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotoris, yakni (a) gerakan refleks, (b) keterampilan gerakan dasar, (c) kemampuan perseptual, (d) keharmonisan atau ketepatan, (e) gerakan keterampilan kompelks, dan (f) gerakan ekspresif dan interpretatif . Ketiga ranah tersebut menjadi obyek penilaian hasil belajar. Di antara ketiga ranah itu, ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh para guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran. Maka dalam penelitian ini hasil belajar yang digunakan adalah ranah kognitif berupa nilai tes.

  Menurut Benyamin Bloom dalam Nana Sudjana (1989 : 22), aspek kognitif terdiri atas enam tingkatan, yaitu :

  25 Menurut Suhendar kata kerja operasional yang dapat digunakan adalah

  menyebutkan, menunjukkan, mengenal, menginat kembali, mendefinisi, memilih dan mengatakan.

  Jadi pengetahuan merupakan kemampuan siswa mengingat kembali, memunculkan kembali, menyatakan kembali, apa yang pernah dilihatnya, didengarnya dan dilakukannya.

  2. Tipe hasil belajar : Pemahaman (comprehension) Pemahaman dihubungkan dengan kemampuan untuk menjelaskan suatu pengetahuan, informasi yang telah diketahui dengan kata-kata sendiri. Pada tahap ini peserta didik diharapkan menerjemahkan atau menyebutkan kembali sesuatu yang telah ia dengar dengan kata-kata sendiri.

  Misalnya menjelaskan dengan susunan kalimatnya sendiri sesuatu yang dibaca atau didengarnya, memberi contoh lain yang telah dicontohkan, atau menggunakan petunjuk penerapan pada kasus lain. Dalam taksonomi

  26 Jadi beberapa indikator yang menunjukkan bahwa seseorang memahami

  suatu konsep antara lain : mampu menjelaskan maknanya, mampu menyatakan pengertian dengan kata-kata atau kalimatnya sendiri, dapat membedakan konsep yang benar dan yang salah.

  3. Tipe hasil belajar : Penerapan (aplication) Penerapan adalah penggunaan abstraksi pada situasi kongkret atau situasi khusus. Abstraksi tersebut merupakan ide, teori atau petunjuk teknis.

  Menerapkan abstraksi ke dalam situasi baru disebut aplikasi. Mengulang- ulang menerapkannya pada situasi lama akan beralih menjadi pengetahuan hafalan atau keterampilan. Suatu situasi akan tetap dilihat sebagai situasi baru bila tetap terjadi proses pemecahan masalah. Kecuali itu, ada satu unsur lagi yang perlu masuk, yaitu abstraksi tersebut perlu berupa prinsip atau generalisasi, yakni sesuatu yang umum sifatnya untuk ditetapkan pada situasi khusus.

  27

  4. Tipe hasil belajar : Analisis (analysis) Analisis merupakan kecakapan yang kompleks, yang memanfaatkan kecakapan dari ketiga tipe sebelumnya. Dengan analisis diharapkan seseorang mempunyai pemahaman yang komprehensif dan dapat memilahkan integritas menjadi bagian-bagian yang tetap terpadu, untuk beberapa hal memahami prosesnya, untuk hal lain memahami cara bekerjanya, untuk hal lain lagi memahami sistematikanya. Bila kecakapan analisis telah dapat berkembang pada seseorang, maka ia akan dapat mengaplikasikannya pada situasi baru secara kreatif.

  Kata kerja operasional yang dipakai untuk merumuskan indikatornya menurut Suhendar adalah menganalisis, membedakan, menemukan dan menarik kesimpulan.

  Jadi analisis merupakan kemampuan mengidentifikasi, memisahkan dan membedakan komponen-komponen atau elemen suatu fakta, konsep,

  28 Misalnya dalam proses mengarang artikel ilmiah (misalnya pada

  penilaian portfolio) yang dilakukan adalah menggabungkan, menghubungkan, mensitensiskan pengetahuan untuk membangun suatu kebulatan. Dalam memecahkan soal yang kompleks, tahap realisasi (perhitungan) setiap bagian dari hasil analisis sehingga akhirnya secara keseluruhan (masalah pokok) terselesaikan, merupakan langkah sintesis.

  Kata kerja operasional yang dipakai untuk merumuskan indikatornya menurut Suhendar adalah mengusulkan, mengemukakan, merencanakan, menghasilkan, mendesain, memodifikasi dan menentukan.

  Jadi sintesis merupakan kemampuan seseorang dalam mengaitkan dan menyatukan berbagai elemen dan unsur pengetahuan yang berbeda sehingga dapat terbentuk pola baru yang lebih menyeluruh.

  6. Tipe hasil belajar : Evaluasi (evaluation) Evaluasi merupakan level tertinggi yang mengharapkan peserta didik

  29 Atherton J S (2011) mengurutkan keenam tingkatan tersebut dalam

  gambar di bawah ini :

Gambar 2.1. Hierarki piramidal ranah kognitif

  Berdasarkan uraian tentang beberapa tingkatan dalam ranah kognitif, maka dalam penelitian ini, soal-soal yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa dibuat mengacu pada keenam tingkatan tersebut dalam ranah kognitif.

  30

2. Lensa Cembung

  Pernahkah kalian melihat kaca pembesar (lup) di rumah atau di sekolahmu? Biasanya untuk melihat benda-benda yang kecil digunakan kaca pembesar (lup) sehingga benda kecil tersebut dapat terlihat dengan jelas. Kaca pembesar (lup) termasuk ke dalam lensa cembung.

Gambar 2.2. Kaca pembesar (lup)

  Lensa cembung adalah lensa yang bagian tengahnya lebih tebal daripada bagian pinggirnya. Lensa cembung terdiri dari beberapa bentuk, yaitu : 1) Bikonveks atau cembung-cembung.

Dokumen yang terkait

Pengaruh penggunaan media pembelajaran Block Dienes terhadap hasil belajar matematika siswa pada pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan

36 265 185

Pengaruh keaktifan belajar dan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa kelas VIII B SMP Kanisius Kalasan pada pokok bahasan operasi aljabar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II tahun ajaran 2016/2017.

0 0 193

Pengaruh simulai komputer terhadap keterampilan proses sains dan hasil belajar pada pokok bahasan kalor kelas VII SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta.

0 0 4

Pengaruh motivasi belajar dan sikap belajar siswa terhadap hasil belajar matematika dalam pokok bahasan aljabar pada siswa kelas VIII G SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016.

0 0 188

Hubungan motivasi dan minat belajar terhadap hasil belajar matematika pada pokok bahasan sistem koordinat di kelas VIII E SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016.

0 1 199

Pengaruh keaktifan belajar dan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa kelas VIII B SMP Kanisius Kalasan pada pokok bahasan operasi aljabar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jig

0 0 191

Upaya membangun aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VIII A SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta melalui pendekatan pembelajaran berbasis masalah pokok bahasan volume bangun ruang sisi datar.

0 1 266

Diagnosis kesulitan belajar siswa dalam pokok bahasan bentuk akar di kelas X4 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012 - USD Repository

0 0 105

Upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dengan model pembelajaran Jigsaw pada pembelajaran fisika kelas VIII SMP Kanisius Wonogiri pokok bahasan tekanan - USD Repository

0 3 248

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pokok bahasan rumus-rumus trigonometri untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas XI IPA SMA Pangudi Luhur Sedayu - USD Repository

0 1 300