Pengembangan multimedia interaktif untuk keterampilan membaca sekilas bahasa Indonesia kelas V SD Kanisius Gayam Yogyakarta - USD Repository

  

UNTUK KETERAMPILAN MEMBACA SEKILAS BAHASA INDONESIA

KELAS V SD KANISIUS GAYAM YOGYAKARTA

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

  

Oleh:

Endang Fujiastuti

NIM: 071134026

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

  

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2012

  

UNTUK KETERAMPILAN MEMBACA SEKILAS BAHASA INDONESIA

KELAS V SD KANISIUS GAYAM YOGYAKARTA

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

  

Oleh:

Endang Fujiastuti

NIM: 071134026

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

  

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2012

HALAMAN PERSEMBAHAN

  

Skripsi ini saya persembahkan kepada:

1.

  Ayahanda tercinta Alm. H. Ponijan dan Ibunda tercinta Hj. Sutiyem

2. Suamiku tercinta Sumantri 3.

  Kedua buah hatiku Cantika Azzahra P.S dan Izzan Ulul Albab P.S Fujiastuti, Endang. (2012). Pengembangan multimedia interaktif untuk

  keterampilan membaca sekilas Bahasa Indonesia kelas V SD Kanisius Gayam Yogyakarta . Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Guru Sekolah

  Dasar Universitas Sanata Dharma.

  

Kata kunci: metode penelitian pengembangan, multimedia interaktif, modul

  pembelajaran, keterampilan membaca, Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR), Bahasa Indonesia.

  Penggunaan multimedia dalam proses pembelajaran di SD membuat pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan karena di dalamnya memadukan unsur audio, visual, dan interaksi sehingga dapat menarik minat siswa. Kenyataannya, pengembangan multimedia interaktif masih terbatas. Penelitian ini difokuskan untuk mengisi keterbatasan akan pengembangan multimedia terutama dalam pelajaran Bahasa Indonesia untuk keterampilan membaca sekilas kelas V SD. Penelitian pengembangan ini bertujuan (1) mengetahui prosedur pengembangan multimedia interaktif untuk keterampilan membaca sekilas bahasa Indonesia kelas V SD Kanisius Gayam dan (2) mengetahui kualitas pengembangan multimedia interaktif produk multimedia interaktif untuk keterampilan membaca sekilas bahasa Indonesia kelas V SD Kanisius Gayam Yogyakarta.

  Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (R&D). Pengembangan produk dilakukan dengan empat tahap, yaitu (1) kajian KTSP dan materi pembelajaran, (2) analisis kebutuhan dan pengembangan program pembelajaran, (3) produksi multimedia dan modul pembelajaran, (4) validasi dan revisi produk oleh pakar pembelajaran bahasa, pakar media, guru, dan siswa hingga menghasilkan prototipe produk. Subjek uji coba pengembangan yaitu 22 siswa kelas V SD Kanisius Gayam Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mendistribusikan kuisioner.

  Hasil penelitian berupa CD dan modul pembelajaran divalidasi oleh pakar pembelajaran bahasa, pakar media, guru, dan siswa. Hasil validasi dari pakar pembelajaran bahasa diperoleh skor rata-rata sebesar 5,00 kategori “sangat baik”. Validasi pakar media diperoleh skor rata-rata sebesar 3,80 kategori “baik”. Validasi guru diperoleh skor rata-rata sebesar 4,45 kategori “sangat baik”. Berdasarkan validasi lapangan diperoleh skor rata-rata sebesar 4,60 kategori “sangat baik”. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa produk yang dikembangkan berupa multimedia interaktif pelajaran Bahasa Indonesia membandingkan isi dua teks dengan membaca sekilas untuk siswa kelas V SD valid/layak digunakan sebagai media pembelajaran di Sekolah. Fujiastuti, Endang. (2012). Development of interactive multimedia for Bahasa Indonesia skimming skills of fifth grade students in Kanisius Gayam Yogyakarta Elementary School. Thesis. Yogyakarta: Elementary School Teacher Education Study Program. Faculty Of Teachers Training and Education of Sanata Dharma University

  

keywords: research development method, interactive multimedia, learning

module, reading skill, reflective pedagogy paradigm (PPR), Bahasa Indonesia.

  The use of interactive multimedia in the learning process in the elementary school is able to create more interesting and fun learning because it combines elements of audio, visual, and interaction which can attract students

  ’ interest to study. In fact, the development of interactive multimedia is still limited. This study focused on the efforts to break the limitation in multimedia development, especially in Indonesian Language skimming skills in fifth grade students. This study has purpose (1) to find out the procedure of the development of the interactive multimedia for Bahasa Indonesia skimming skills of fifth grade students in Kanisius Gayam Yogyakarta elementary school and (2) to find out the quality of the development of interactive multimedia product for Bahasa Indonesia skimming skills of fifth grade students in Kanisius Gayam Yogyakarta Elementary School.

  This research used research and development (R&D) method. This product development was done by four stages, namely (1) examined the curriculum (KTSP) and the learning materials, (2) did a need analysis and developed the learning program, (3) produced the multimedia and the learning module, (4) validated and revised the product by language learning expert, media expert, teacher, and the students so that produced a prototype product. The subjects of this development trial test were 22 students of fifth graders of Kanisius Gayam Elementary School Yogyakarta. The data are collected by distributing questionnaires.

  The results of the study were a CD and learning modules which were validated by language learning expert, media expert, teacher, and students. The results obtained from the assessment of the language learning consultant was average score 5,00 which is a “very good” category. The validation from the media ex pert was 3,80 which is a “good” category. The validation from the teacher obtained averagely score 4,

  45 which is a “ very good” category. Based on the validation in the field, it was obtained average score 4,60 which is a “very good” category. Thus, it can be concluded that the developed product which is interactive multimedia in Bahasa Indonesia comparing the content of two texts by skimming for fifth graders is valid to be used as learning media in the school.

  PRAKATA

  Puji syukur kupanjatkan kepada Allah S.W.T berkat rahmat dan hidayahnya peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul pengembangan multimedia interaktif untuk keterampilan membaca sekilas Bahasa Indonesia kelas V SD Kanisius Gayam Yogyakarta dengan baik.

  Peneliti sangat menyadari skripsi ini dapat terselesaikan berkat bimbingan, dukungan, dan doa, serta bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak. Karena itu, pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

  1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan FKIP yang telah memberikan ijin dalam melakukan penelitian.

  2. Gregorius Ari Nugrahanta, SJ., S.S., BST., M.A. selaku Kaprodi PGSD dan pembimbing I yang telah memberikan masukan, saran, motivasi, dan bimbingan dengan sabar kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

  3. Elga Andriana, S.Psi., M.Ed. selaku wakaprodi PGSD yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian.

  4. Rishe Purnama Dewi, S.Pd., M.Hum. selaku Pembimbing II yang telah sabar membimbing peneliti dengan segala kebaikannya dalam memberikan masukan, saran, dan motivasi kepada peneliti sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

  5. Drs. J. Prapta Diharja, SJ., M.Hum. selaku pakar pembelajaran bahasa yang telah membantu peneliti dalam memberikan masukan, saran, dan komentarnya terhadap produk yang peneliti buat.

  6. F. Chosa Kastuhandani, M.Hum. selaku pakar media yang telah banyak membantu peneliti dalam memberikan masukan, saran, dan komentarnya terhadap produk yang peneliti buat.

  7. Ch. Isminarti, S.Pd. SD selaku kepala sekolah SD Kanisius Gayam Yogyakarta yang telah mengizinkan peneliti untuk melakukan penelitian di Sekolah.

  8. FX. Sihono selaku guru Bahasa Indonesia kelas V SD Kanisius Gayam Yogyakarta yang telah memberikan informasi, saran, dan bantuannya selama peneliti melakukan penelitian di Sekolah.

  9. Dwi Dharmayani selaku wali kelas VB yang telah membantu peneliti dengan bijaksana dalam memberikan masukan dan saran sehingga penelitian ini dapat berjalan dengan baik.

  10. Seluruh siswa-siswi kelas V SD Kanisius Gayam Yogyakarta yang telah berpartisipasi dan membantu dalam melaksanakan penelitian

  11. Alm. H. Ponijan, ayahanda tercinta yang menjadi inspirasi peneliti dalam menyelesaikan skripsi.

  Halaman

  JUDUL .......................................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii HALAMAN KEASLIAN KARYA ............................................................... iv HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................................................ v HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... vi ABSTRAK .................................................................................................... vii

  ABSTRACT .................................................................................................... viii

  PRAKATA .................................................................................................... ix DAFTAR ISI ................................................................................................. xi DAFTAR BAGAN ....................................................................................... xiii DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiv DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvi BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................

  1

  1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1

  1.2 Rumusan masalah .................................................................................. 3

  1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................... 3

  1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................. 3

  1.5 Spesifikasi Produk ................................................................................. 4

  1.6 Definisi Operasional .............................................................................. 4 BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................

  6 2.1 Kajian Pustaka .......................................................................................

  6 2.1.1 Teori-teori yang Relevan .....................................................................

  6 2.1.1.1 Multimedia Interaktif ........................................................................

  6 2.1.1.2 Keterampilan Membaca ....................................................................

  10

  2.1.1.3 Pengembangan Materi Membandingkan Isi Dua Teks dengan Membaca Sekilas ...............................................................................................

  11 2.1.2 Hasil Penelitian yang Relevan .............................................................

  14

  2.3 Hipotesis ................................................................................................

  33 4.3.3 Deskripsi Data Validasi Pakar Media ..................................................

  47 LAMPIRAN .................................................................................................

  46 DAFTAR REFERENSI ..............................................................................

  46 5.3 Saran ........................................................................................................

  45 5.2 Keterbatasan Pengembangan ..................................................................

  45 5.1 Kesimpulan .............................................................................................

  41 BAB V PENUTUP ......................................................................................

  40 4.4 Kajian Produk Akhir ...............................................................................

  40 4.3.8 Revisi Produk .......................................................................................

  39 4.3.7 Data Validasi Lapangan .......................................................................

  38 4.3.6 Revisi Produk .......................................................................................

  35 4.3.5 Deskripsi Data Validasi Guru B.I ........................................................

  33 4.3.4 Revisi Produk .......................................................................................

  32 4.3.2 Revisi Produk .......................................................................................

  17 2.4 Pertanyaan Penelitian .............................................................................

  30 4.3.1 Deskripsi Data Validasi Pakar Pembelajaran B. I ................................

  27 4.3 Data Validasi dan Revisi Produk ............................................................

  25 4.2 Deskripsi Produk Awal ...........................................................................

  25 4.1 Data Analisis Kebutuhan .........................................................................

  3.7 Teknik Analisis Data .............................................................................. 23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ...................

  3.6 Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 23

  3.5 Instrumen Penelitian .............................................................................. 22

  3.4 Uji Coba Produk .................................................................................... 22

  3.3 Prosedur Pengembangan ........................................................................ 19

  3.2 Setting Penelitian ................................................................................... 19

  3.1 Jenis Penelitian ....................................................................................... 19

  19

  17 BAB III METODE PENELITIAN ...........................................................

  49 CURRICULUM VITAE ............................................................................. 180

  Halaman

Bagan 2.1 Gambar Alur Pendekatan PPR ................................................. 14Bagan 3.1 Prosedur Pengembangan Produk ............................................. 21

  Halaman

Tabel 3.5 Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif Skala Lima Menurut Sukardjo ..................................................................

  24 Tabel 4.1 Konversi Nilai Skala Lima ...................................................

  30 Tabel 4.2 Konversi Kuantitatif Skala Lima ..........................................

  30 Tabel 4.4 Komentar dan Perbaikan Pakar Media Pembelajaran ...........

  33 Tabel 4.5 Rekapitulsai Penilaian Produk ..............................................

  43

  

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Cover sebelum direvisi ....................................................... 36Gambar 1.2 Cover sesudah direvisi ....................................................... 36 Gambar 1.3 Petunjuk penggunaan sebelum revisi .................................

  36 Gambar 1.4 Petunjuk penggunaan sesudah revisi .................................. 36

Gambar 1.5 Demo petunjuk penggunaan sesudah revisi ....................... 37Gambar 1.6 Indikator sebelum revisi ..................................................... 37Gambar 1.7 Indikator sesudah revisi ...................................................... 37Gambar 1.8 Konteks sebelum revisi ...................................................... 37Gambar 1.9 Konteks sesudah revisi ....................................................... 37Gambar 2.0 Penambahan slide pada materi ........................................... 37 Gambar 2.1 Lagu sebelum revisi ...........................................................

  38 Gambar 2.2 Lagu sesudah revisi ............................................................ 38

  Halaman

  Lampiran 1. Literature Map Penelitian yang Relevan .......................... 49 Lampiran 2. Indikator Penilaian Kualitas Media dan Modul Pembelajaran untuk Guru dan Pakar Pembelajaran B.I .......................... 50 Lampiran 3. Indikator Penilaian Kualitas Media dan Modul Pembelajaran untuk Pakar Media Pembelajaran ..................................... 51 Lampiran 4. Indikator Penilaian Kualitas Media dan Modul

  Pembelajaran untuk Siswa ................................................ 51 Lampiran 5. Rekapitulasi Hasil Analisis Kebutuhan Siswa ................. 52 Lampiran 6. Data Analisis Kebutuhan Siswa ........................................ 56 Lampiran 7. Rekapitulasi Data Analisis Kebutuhan dari Guru ............ 62 Lampiran 8. Data Analisis Kebutuhan dari Guru .................................. 65 Lampiran 9. Rekapitulasi Hasil Validasi Pakar Pembelajaran Bahasa .. 77 Lampiran 10. Rekapitulasi Hasil Validasi Pakar Media ......................... 78 Lampiran 11. Rekapitulasi Hasil Validasi Guru Bahasa Indonesia ........ 80 Lampiran 12. Rekapitulasi Hasil Uji coba Lapangan ............................. 82 Lampiran 13. Data Hasil Uji Coba Lapangan ......................................... 83 Lampiran 14. Data Validasi Pakar Pembelajaran B.I Tahap I ................. 86 Lampiran 15. Data Validasi Pakar Pembelajaran B.I Tahap II ................ 89 Lampiran 16. Data Validasi Pakar Media Tahap I ................................... 92 Lampiran 17. Data Validasi Pakar Media Tahap II ................................. 95 Lampiran 18. Data Validasi Guru Bahasa Indonesia Kelas V SD Kanisius

  Gayam................................................................................ 98 Lampiran 19. Data Uji Coba Lapangan .................................................. 101 Lampiran 20. Storyboard ........................................................................ 107 Lampiran 21. Silabus Membandingkan Isi Dua Teks dengan

  Membaca sekilas .............................................................. 132 Lampiran 22. RPP Membandingkan Isi Dua Teks dengan Membaca

  Sekilas................................................................................ 135 Lampiran 23. Modul Pembelajaran ......................................................... 144 Lampiran 24. Multimedia......................................................................... 151 Lampiran 25. Surat Ijin Penelitian dari Universitas Sanata Dharma ...... 176 Lampiran 26. Surat Keterangan Penelitian dari SD Kanisius Gayam

  Yogyakarta ........................................................................ 177

  PENDAHULUAN

  Pada bab ini diuraikan (1) latar belakang, (2) rumusan masalah, (3) tujuan penelitian, (4) manfaat penelitian, (5) spesifikasi produk, dan (6) definisi operasional.

1.1 Latar Belakang

  Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran inti yang diajarkan di setiap jenjang pendidikan. Pembelajaran bahasa Indonesia mencakup empat keterampilan berbahasa yaitu aspek mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan tersebut harus dikuasai dan dipahami oleh siswa, terutama pada aspek membaca. Membaca sangat penting bagi proses pembelajaran karena dengan membaca, siswa mendapatkan pengetahuan yang dipelajarinya. Dengan demikian, pembelajaran akan lebih bermakna bagi siswa sehingga siswa akan memperoleh hasil belajar yang optimal.

  Dewasa ini, membaca kurang diminati oleh para siswa karena dianggap sebagai sesuatu hal yang sangat menjenuhkan. Kemajuan teknologi membuat para siswa semakin tergoda dengan hal-hal berbau teknologi seperti game, menonton film, dan mendengarkan musik. Mereka semakin enggan untuk membaca dan belajar, sehingga kebiasaan membaca semakin memudar. Siswa lebih senang berjam-jam bermain game daripada harus membaca buku. Hal tersebut sangat ironis, mengingat informasi dapat diperoleh melalui membaca.

  Seorang guru sebagai pendidik perlu menyiasati hal tersebut. Guru tidak hanya berdiam diri dan memaksakan siswa untuk terus belajar tanpa memikirkan bagaimana cara yang tepat dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan teknologi. Guru harus mampu menyediakan alat bantu berupa media yang menarik yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan perkembangan teknologi. Media yang tepat untuk mengaplikasikan pembelajaran agar lebih menarik dan sesuai dengan perkembangan teknologi, salah satunya adalah multimedia interaktif yang menggabungkan media audio-visual dan kegiatan pembelajaran yang melibatkan siswa secara langsung. pada tanggal 6 Desember 2011, diperoleh informasi bahwa siswa menyukai pembelajaran yang memanfaatkan komputer dengan mengkombinasikan audio dan visual. Karena itu, peneliti mengembangkan multimedia interaktif dengan menyajikan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan perkembangan teknologi. Dengan demikian, siswa dapat termotivasi untuk belajar, serta tidak mengalami kejenuhan dalam kegiatan membaca.

  Multimedia interaktif yang beredar di pasaran semakin banyak. Hal itu disesuaikan dnegan perkembangan teknologi dan minat siswa yang lebih tertarik dengan pembelajaran interaktif yang mengaplikasikan teknologi. Akan tetapi, multimedia yang beredar di pasaran masih terbatas pada mata pelajaran tertentu dan belum ada yang mengembangkan multimedia interaktif yang berpola PPR (Paradigma Pedagogi Reflektif) yang sesuai dengan kehidupan nyata siswa. Multimedia interaktif yang dibuat oleh peneliti berupa CD dan modul yang menerapkan pendekatan PPR sebagai media pembelajaran membaca sekilas dengan membandingkan isi dua teks untuk siswa kelas V SD Kanisius Gayam Yogyakarta. PPR merupakan suatu pendekatan yang mampu mengembangkan kemampuan siswa secara utuh, baik dari segi competence, concience, maupun

  

compassion dengan lima langkah kegiatan yaitu konteks, pengalaman, refleksi,

  aksi, dan evaluasi. PPR mampu menanamkan nilai-nilai kemanusiaan kepada siswa atas dasar kesadaran dan kehendaknya melalui refleksi yang dilakukan. Dengan demikian, siswa akan mampu membentuk kepribadian yang matang dan utuh dalam menghadapi permasalahan yang ada dilingkungan sekitarnya.

  Peneliti memilih SD Kanisius Gayam Yogyakarta karena Sekolah menerapkan pendekatan PPR dengan tujuan agar siswa dapat berkembang secara utuh melalui 3C (Competence, Concience, Compassion). Selain itu, Sekolah mempunyai fasilitas teknologi yang memadai berupa LCD proyektor, viewer, dan speaker. Sekolah juga telah mempunyai banyak cd interaktif akan tetapi cd interaktif yang dimiliki sekolah belum ada cd interaktif pembelajaran Bahasa Indonesia kelas V semester genap pada aspek membaca membandingkan.

  1.2 Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti merumuskan masalah sebagai berikut.

  1.2.1 Bagaimana prosedur pengembangan multimedia interaktif keterampilan membaca bahasa Indonesia kompetensi dasar membandingkan isi dua teks dengan membaca sekilas kelas V SD Kanisius Gayam Yogyakarta semester genap?

  1.2.2 Bagaimana kualitas multimedia interaktif keterampilan membaca bahasa Indonesia kompetensi dasar membandingkan isi dua teks dengan membaca sekilas kelas V SD Kanisius Gayam Yogyakarta semester genap?

  1.3 Tujuan Penelitian

  Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian pengembangan ini adalah:

  1.3.1 Mengetahui prosedur pengembangan multimedia interaktif berupa CD dan modul pelajaran bahasa Indonesia aspek membaca kompetensi dasar membandingkan isi dua teks dengan membaca sekilas kelas V SD Kanisius Gayam Yogyakarta semester genap.

  1.3.2 Mengetahui kualitas pengembangan multimedia interaktif berupa CD dan modul pelajaran bahasa Indonesia aspek membaca kompetensi dasar membandingkan isi dua teks dengan membaca sekilas kelas V SD Kanisius Gayam Yogyakarta semester genap.

  1.4 Manfaat Penelitian

  Penelitian pengembangan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:

  1.4.1 Peneliti, penelitian ini dapat menambah pengetahuan peneliti tentang penggunaan multimedia interaktif dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.

  1.4.2 Siswa, dapat memberikan pengalaman belajar baru sehingga siswa terlibat aktif dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.

  1.4.3 Guru, dapat memberikan inspirasi dalam memilih dan penggunaan media sebagai alat untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga meningkatkan motivasi belajar siswa. dan modul pembelajaran dapat digunakan sebagai salah satu alternatif bahan pembelajaran membaca sehingga pembelajaran menjadi lebih menarik dan dapat diterima dengan baik oleh siswa.

  1.5 Spesifikasi Produk

  Terdapat dua media yang dihasilkan dalam pengembangan ini, yaitu multimedia interaktif dan modul pembelajaran.

  1.5.1 Multimedia Interaktif terdiri dari:

  1.5.1.1 Software (perangkat lunak) Multimedia interaktif yang dikembangkan menggunakan software

  Microsoft Powerpoint 2007 (ppt) dengan mengaplikasikan gambar, suara, teks, animasi, dan hiperlink yang dikemas dalam bentuk CD.

  1.5.1.2 Hardware (perangkat keras) Multimedia interaktif yang dikembangkan membutuhkan LCD proyektor,

  speaker , dan perangkat komputer yang memiliki spesifikasi sebagai

  berikut. (1) prosesor minimal pentium IV atau sejenisnya, (2) RAM minimal 1 GB, (3) kapasitas hardisk yang dibutuhkan sebesar 2 GB, (4) sistem operasi windows 7/XP/Vista.

  1.5.2 Modul Produk yang dikembangkan juga berupa modul pembelajaran yang digunakan untuk memudahkan siswa dalam proses kegiatan belajar yang di dalamnya berisi langkah-langkah pembelajaran yang menerapkan pendekatan PPR berupa (1) materi, (2) evaluasi 1 dan 2, (3) refleksi, dan (4) aksi.

  1.6 Definisi Operasional

  1.6.1 Siswa SD Kelas V adalah siswa kelas V semester genap SD Kanisius Gayam Yogyakarta angkatan tahun 2011-2012.

  1.6.2 Membaca sekilas adalah proses memperoleh informasi secara cepat dan tepat.

  1.6.3 Membandingkan isi dua teks adalah suatu cara untuk mencari persamaan dan perbedaan dari kedua teks yang di baca.

  Keterampilan membaca Adalah kemampuan siswa dalam memahami bahan bacaan.

1.6.5 Pelajaran Bahasa Indonesia adalah suata mata pelajaran yang membahas keterampilan membaca sekilas.

  1.6.4 Multimedia interaktif adalah media yang berupa CD pembelajaran yang digunakan untuk menyampaikan pesan kepada siswa yang di dalamnya menggabungkan unsur audio dan visual.

  1.6.5 Modul adalah media yang berbentuk buku yang digunakan untuk memudahkan kegiatan pembelajaran dengan mengikuti langkah-langkah kegiatan yang telah tersedia.

  1.6.7 Paradigma Pedagogi Reflektif adalah suatu pendekatan yang menerapkan

  3C (Competents, Conciens, Compassion) dengan lima langkah yaitu konteks, pengalaman, Refleksi, Aksi, dan Evaluasi.

LANDASAN TEORI

  Bab ini berisi topik-topik sebagai berikut (1) kajian pustaka, (2) kerangka berpikir, (3) hipotesis, dan (4) pertanyaan penelitian. Topik-topik tersebut akan diuraikan sebagai berikut.

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Teori-teori yang Relevan

2.1.1.1 Multimedia Interaktif

  Berikut ini akan dijabarkan secara rinci multimedia interaktif dan manfaat multimedia interaktif menurut para ahli.

1. Pengertian Multimedia Interaktif

  Pembelajaran yang bermutu adalah pembelajaran yang bermakna bagi siswa. Kebermaknaan suatu pembelajaran dapat berhasil bila menerapkan model pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dan menyenangkan. Selain itu, penggunaan media pembelajaran yang dipilih guru harus sesuai dengan minat dan kebutuhan para siswa dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan pembelajaran secara menarik dan menyenangkan. Salah satu media yang sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa adalah multimedia interaktif.

  Multimedia interaktif berasal dari dua kata yaitu multimedia dan interaktif. Multimedia merupakan media yang melibatkan berbagai indera dalam sebuah proses pembelajaran (Munadi, 2010:56). Ahli lain berpendapat bahwa multimedia adalah suatu pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungan teks, grafik, audio, gambar bergerak, (video dan animasi) dengan menggabungkan link dan tool yang memungkinkan pemakai untuk melakukan navigasi, berinteraksi, berkreasi, dan berkomunikasi (Hofsteder dalam Darmawan, 2011:25). Arsyad (2011:171) berpendapat multimedia adalah “berbagai macam kombinasi media yang menyajikan informasi dalam bentuk yang menyenangkan, menarik, mudah dimengerti, dan jelas”.

  Karakteristik multimedia pembelajaran ada tiga (Daryanto, 2011:51), yaitu: a. memiliki lebih dari satu media yang konvergen, misalnya menggabungkan unsur audio dan visual. bersifat interaktif, yang artinya memiliki kemampuan untuk mengakomodasi respon pengguna.

  c. bersifat mandiri, yang artinya mampu memberi kemudahan dan kelengkapan isi sedemikian rupa sehingga pengguna dapat menggunakan tanpa bimbingan orang lain.

  Menurut KBBI (2008:542), interaktif adalah sesuatu yang bersifat saling melakukan aksi, antar hubungan dan saling aktif. Jadi, multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya (Daryanto, 2011:49). Pendapat lain mengatakan bahwa multimedia interaktif adalah “suatu sumber belajar yang terdapat di luar diri siswa dan memungkinkan terjadinya proses belajar, baik secara individu maupun kelompok, serta mampu meningkatkan hasil belajar siswa dengan melibatkan siswa secara aktif” (Munadi, 2010:151-152). Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan multimedia interaktif adalah multimedia yang dapat menyajikan pembelajaran secara aktif dan menarik dengan menggabungkan berbagai macam bentuk media sehingga informasi yang diperoleh lebih mudah dipahami secara utuh dan mendalam oleh siswa.

  2. Manfaat Multimedia Interaktif

  Multimedia interaktif memiliki beberapa manfaat dalam kegiatan pembelajaran. Multimedia interaktif bermanfaat baik bagi guru maupun bagi siswa. Daryanto (2011:50) berpendapat bahwa manfaat multimedia ada lima, yaitu (1) membuat proses pembelajaran lebih menarik dan lebih interaktif, (2) dapat mengurangi jumlah waktu mengajar, (3) meningkatkan kualitas belajar siswa, (4) proses belajar mengajar dapat dilakukan di mana dan kapan saja, serta (5) dapat meningkatkan sikap belajar siswa.

  3. Kelebihan dan Kelemahan Multimedia Interaktif Multimedia interaktif mempunyai beberapa kelebihan dan kelemahan.

  Pertama, kelebihan media di antaranya: (1) siswa dapat terlibat secara langsung dalam mengaplikasikan program, (2) dapat memberikan iklim yang bersifat efektif secara individual, baik bagi yang cepat maupun lamban dalam menerima umpan balik (respon). Kedua, kelemahan multimedia interaktif yaitu: (1) pengembangannya memerlukan adanya tim yang profesional dan (2) pengembangannya memerlukan waktu yang cukup lama (Munadi, 2010:152). Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa multimedia interaktif sangat sesuai dengan karakteristik siswa SD. Hal itu terlihat dari minat siswa terhadap berbagai aktivitas menyenangkan yang menyajikan sarana belajar berupa gambar, suara, permainan, bernyanyi, dan sebagainya.

4. Modul Pembelajaran

  Berikut ini akan dijabarkan pengertian mengenai modul, fungsi modul, tujuan modul, dan manfaat modul.

a. Pengertian Modul

  Modul merupakan bahan ajar yang digunakan untuk memberikan kejelasan dalam proses belajar. Modul dapat mendukung proses pembelajaran dengan utuh dan menyeluruh karena modul memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat langsung dalam kegiatan belajar. Prastowo (2011:106) berpendapat bahwa modul adalah “sebuah bahan ajar yang disusun secara sistematis dengan bahasa yang mudah dipahami oleh peserta didik sesuai tingkat pengetahuan dan usia mereka, agar mereka dapat belajar sendiri dengan bantuan atau bimbingan yang minimal dari pendidik”. Modul memberikan keleluasaan kepada siswa dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Siswa dapat melanjutkan pembelajaran sesuai dengan kemampuannya. Apabila siswa telah menguasainya, siswa tersebut dapat melanjutkan ke kegiatan berikutnya. Siswa yang belum menguasainya harus mengulanginya sampai ia benar-benar menguasainya.

  Modul dapat dikatakan juga sebagai bahan belajar yang dapat digunakan oleh siswa untuk belajar secara mandiri dengan bantuan seminimal mungkin dari orang lain. Kegiatan pembelajaran yang menggunakan modul sebagai media pembelajaran akan membantu siswa untuk terlibat aktif dalam proses belajar mengajar. Siswa mengikuti proses belajar sesuai dengan langkah-langkah kegiatan yang terdapat pada modul. Selain berisi langkah-langkah kegiatan, berisi tujuan pembelajaran, materi, evaluasi, refleksi, dan aksi. (Munadi, 2010:98).

  Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa modul merupakan media pembelajaran yang memuat langkah-langkah kegiatan belajar siswa yang berisi materi, evaluasi, refleksi, dan aksi sebagai panduan belajar siswa secara mandiri dan menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa. Modul dapat menggantikan peran guru dalam menyampaikan materi. Dengan menggunakan modul, guru tidak lagi sebagai penyampai pesan atau materi namun guru hanya sebagai fasilitator dalam kegiatan pembelajaran.

  b. Fungsi Modul

  Modul berperan penting dalam kegiatan pembelajaran. Prastowo (2011:107) mengemukakan ada dua fungsi modul bagi kegiatan pembelajaran siswa yaitu: 1) bahan ajar mandiri, berarti modul dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk belajar sendiri tanpa tergantung pada kehadiran guru. 2) pengganti fungsi guru, berarti modul digunakan sebagai bahan ajar yang mampu menjelaskan materi pembelajaran dengan baik.

  c. Tujuan Modul

  Modul tentunya memiliki beberapa tujuan dalam pembelajaran. Tujuan modul tersebut antara lain: 1) siswa dapat belajar secara mandiri dengan atau tanpa bimbingan guru. 2) siswa menjadi lebih dominan dalam kegiatan pembelajaran. 3) siswa dapat berlatih kejujuran. 4) siswa dapat terakomodasi berbagai tingkat dan kecepatan belajarnya, baik yang memiliki kecepatan belajar tinggi maupun siswa yang lambat. Siswa yang memiliki kecepatan belajar tinggi akan belajar lebih cepat, dan siswa yang lambat dipersilahkan untuk mengulanginya kembali. 5) siswa mampu mengukur sendiri tingkat penguasaan materi yang telah dipelajari. Berikut ini akan dijabarkan keterampilan membaca, tujuan keterampilan membaca, dan membaca sekilas dengan membandingkan isi dua teks.

  1. Pengertian Membaca

  Membaca merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh gambaran atau pesan dari tulisan. Membaca sangat penting dalam proses kegiatan pembelajaran, karena dengan membaca siswa akan memperoleh informasi dan pengetahuan baru yang sangat penting bagi dirinya. Ada beberapa pendapat mengenai pengertian membaca. Pertama menurut KBBI (2008:109), membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis dengan cara dilisankan atau hanya dalam hati. Pendapat lain mengemukakan membaca adalah suatu yang rumit yang melibatkan aktivitas visual, berpikir, psikolinguistik, dan metakognitif.

  Spodek (dalam Rofi’uddin 2002:31), berpendapat membaca adalah proses memperoleh makna dari barang cetak. Membaca dapat diartikan juga sebagai proses hubungan antara pembaca dengan teks bacaan, yaitu suatu proses yang dilakukan dan digunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan (informasi) yang disampaikan oleh penulis melalui kata-kata atau bahasa tulis (Utami, 2007:2). Membaca dapat diartikan juga sebagai suatu proses menerjemahkan simbol tulis ke dalam kata-kata lisan. Sebagai suatu proses berpikir, membaca merupakan aktivitas pengenalan kata, pemahaman literal, interpretasi, membaca kritis, dan pemahaman kreatif (Rahim,2005:2). Dapat disimpulkan, membaca adalah proses mengubah bahasa tulis menjadi lisan guna memperoleh informasi yang terkandung pada teks yang dibaca.

  2. Tujuan Keterampilan Membaca

  Ada beberapa tujuan membaca menurut para ahli. Utami (2007:2) menjelaskan tujuan membaca adalah untuk mencari dan menemukan informasi yang mencakup isi dan memahami makna bacaan. Ahli lain berpendapat bahwa tujuan pembelajaran membaca diklasifikasikan menjadi tiga tingkatan sesuai dengan jenjang pendidikan, yaitu tingkat pemula, tingkat menengah, dan tingkat mahir atau lanjut. Tujuan membaca pada tingkat pemula yang biasa ditemui pada siswa Sekolah Dasar antara lain: (1) mengenali lambang-lambang bahasa, (2)

  (4) menceritakan kembali isi bacaan pendek (Iskandarwassid & Sunendar, 2011:289-290). Berdasarkan pendapat tersebut, dapat dikatakan bahwa siswa kelas V berada pada tingkat pemula yang sedang belajar untuk menemukan ide pokok dan kata kunci serta menceritakan kembali isi bacaan pendek.

3. Membaca Sekilas

  Keterampilan membaca dibagi menjadi beberapa macam kegiatan. Hal tersebut tergantung dari kebutuhan dan tujuan si pembaca. Salah satu kegiatan membaca yang akan dibahas oleh peneliti adalah membaca sekilas. Ada dua pendapat mengenai pengertian membaca sekilas. Soedarsono (2000:88) berpendapat bahwa membaca sekilas (skimming) adalah “suatu keterampilan membaca yang diatur secara sistematis untuk mendapatkan hasil yang efisien

  .” M embaca sekilas menurut Utami (2007:35) adalah “kegiatan membaca yang membutuhkan gerak mata untuk melihat dan memperhatikan bahan tertulis guna mendapatkan informasi yang dibutuhkan”. Adapun tujuan dari membaca sekilas antara lain, untuk memperoleh suatu kesan umum dari suatu bacaan, menemukan hal tertentu dari suatu bacaan, dan menemukan atau menempatkan bahan yang diperlukan dalam perpustakaan (Tarigan, 1983:32).

  Berdasarkan pengertian tersebut, dapat dikatakan membaca sekilas adalah suatu kegiatan membaca yang dilakukan dengan cara mengambil inti sari atau ide pokok dari setiap paragraf secara efisien. Membaca sekilas dapat memberikan kesan umum bagi pembaca secara cepat dan tepat serta dalam waktu singkat.

  

2.1.1.3 Pengembangan Materi Membandingkan Isi Dua Teks dengan

Membaca Sekilas

  Berikut ini merupakan penjabaran mengenai pengembangan materi membandingkan isi dua teks dengan membaca sekilas yang berupa produk. Produk yang dikembangkan berupa perangkat pembelajaran yang berbasis pada Paradigma Pedagogi Raflektif (PPR). Pada pelajaran membaca membandingkan dua teks siswa harus mengikuti langkah-langkah kegiatan pembelajaran. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut.

  a. Memahami Teks

  Siswa harus memahami pengertian teks, sebelum ia melakukan kegiatan membaca teks. Teks adalah naskah yang berupa kata-kata asli dari pengarang. Isi teks ada berbagai macam, yaitu pertama, isi teks yang berupa pengungkapan perasaan dan pertimbangan dalam diri pengarang. Kedua, isi teks yang menyajikan berita faktual, dan peristiwa yang terjadi. Terakhir, isi teks yang berfungsi untuk mempengaruhi pendapat, perasaan, dan perbuatan pembaca.

  b. Membaca Dua Teks dengan Sekilas

  Pada materi yang dikembangkan, peneliti menyediakan dua bahan bacaan yang bertemakan keanekaragaman budaya yaitu “Tarian Daerah”. Siswa dibagi berpasangan. Setiap pasangan menentukan teks yang akan mereka baca. Setiap siswa membaca teks yang telah mereka sepakati, kemudian mereka menjelaskannya pada teman pasangannya mengenai teks yang dibaca. Selanjutnya, siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah disediakan sebanyak 10 soal dari kedua teks tersebut.

  c. Membandingkan Isi Dua Teks

  Ada beberapa pengertian tentang membandingkan yaitu menurut KBBI (2008:131), membandingkan adalah memadukan dua benda untuk mengetahui persamaan dan selisihnya atau perbedaannya. Membandingkan isi dua teks dapat dilakukan dengan mencari persamaan dan perbedaan dari kedua teks yang disajikan. Mencari perbedaan antara dua teks bacaan dapat dinyatakan dengan bentuk kalimat dengan menggunakan kata penghubung “sedangkan”. Mencari persamaan isi dua teks dapat dilakukan dengan cara menuliskan kata “sama” atau “sama-sama”. Di sini, siswa harus teliti dalam mencari atau menemukan kesamaan dan perbedaan isi dua teks yang dibaca dengan cara membuat tabel atau pembelajaran.

2. Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) Berikut dijelaskan pengertian dan tata cara pelaksanaan PPR.

  a.

  Pengertian Paradigma Pedagogi Reflektif Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang diadopsi dari pendidikan Jesuit, Roma, Italia. Pendekatan ini dikenal dengan Paradigma Pedagogi Ignasian. Pendekatan Ignasian adalah suatu pendekatan yang berorientasi pada nilai. Pendekatan ini bertujuan untuk mengembangkan pribadi manusia seutuhnya yang akan menjadi manusia untuk dan bersama orang lain (P3MP-LPM, 2012:6). Sama halnya dengan Pedagogi Ignasian, PPR merupakan pola pikir atau paradigma dalam menumbuhkembangkan pribadi siswa menjadi pribadi kemanusiaan. Pedagogi reflektif berarti pendidikan kemanusiaan (Kanisius, 2011:39). Pembelajaran yang berpola PPR lebih menekankan pada pengembangan karaktersitik siswa.

  PPR bertujuan untuk meningkatkan

  3C (Competence, Concience,

  

Compassion ). Competence merupakan kemampuan kompetensi secara utuh dalam

  hal kemampuan kognitif dan psikomotorik. Concience merupakan kemampuan afektif yang secara khusus mengasah kepekaan dan ketajaman hati nurani. Ketajaman hati nurani berupa kesadaran diri sesuai dengan aturan yang berlaku seperti kedisiplinan, ketelitian, dan kejujuran. Compassion merupakan kemampuan afektif yang berupa tindakan nyata dan batin disertai dengan bela rasa berupa kepedulian terhadap sesama seperti proses kerja sama antar siswa. Dalam hal ini Siswa tidak hanya diberi pengetahuan belaka, namun siswa dididik agar dapat menerapkan pengetahuan tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, siswa diharapkan dapat peka dan peduli terhadap lingkungan sekitar.

  b.