Analisis sikap konsumen terhadap atribut kendaraan roda dua merek Yamaha Jupiter MX 135 LC : studi kasus pada Dealer Sumber Baru Motor Bale Harjo, Wonosari, Gunungkidul - USD Repository

  

SKRIPSI

ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT KENDARAAN

RODA DUA MEREK YAMAHA JUPITER MX 135 LC

Studi Kasus pada Dealer Sumber Baru Motor Baleharjo,Wonosari, Gunungkidul

  

Disusun Oleh :

Markus Rukma Prasetya Hadi

012214212

FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN

  

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2008

  MOTTO Nek wani ojo wedi-wedi, nek wedi ojo wani-wani.

  

(kalo berani jangan takut-takut, kalo takut jangan berani-berani)

SKRIPSI DAN GELAR SARJANA KU PERSEMBAHKAN BUAT:

1. Yesus Kristus sang Pengusa Alam Semesta.

  2. Santo Markus, pelindung hidupku.

  3. Masa depanku.

  4. Keluarga besar TH. Tukidjan.

  5. Alm. Sri Suyati, ibunda yang selalu ku rindu. v

  

ABSTRAK

ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT KENDARAAN

RODA DUA MEREK YAMAHA JUPITER MX 135LC

STUDI KASUS PADA DEALER SUMBER BARU MOTOR BALEHARJO,

WONOSARI GUNUNGKIDUL

  

Markus Rukma Prasetya Hadi

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2008

  Tujuan penelitian untuk mengetahui karakteristik konsumen dan

mengetahui atribut yang paling dominan mempengaruhi konsumen terhadap

keputusan menggunakan YAMAHA JUPITER MX 135LC serta sikap konsumen

terhadap atribut produk. Studi kasus pada Dealer Sumber Baru Motor Baleharjo,

Wonosari Gunungkidul Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 100 responden. Teknik

pengambilan sampel menggunakan Accidental Sampling. Teknik analisis data

untuk mengetahui karakteristik konsumen menggunakan Analisis Persentase,

analisis Bobot Kepentingan dan analisis Multiattribute Attitude Model.

  Berdasarkan hasil Analisis Persentase bahwa sebagian besar konsumen

responden di Sumber Baru Motor Baleharjo, Wonosari, Gunungkidul adalah pria

(63%), berusia 21-30 tahun (37%), berpendidikan terakhir SMU (52%) dan

pekerjaan responden sebagai wiraswasta (33%),dan pendapatan setiap bulan

sebesar Rp 1.300.000 (45%).Hasil analisis Bobot Kepentingan dapat diketahui

atribut yang paling dominan mempengaruhi dalam menggunakan YAMAHA

JUPITER MX 135LC adalah Produk, dan berdasarkan hasil analisis Multiattribute

Attitude Model diketahui bahwa sikap konsumen terhadap atribut YAMAHA

JUPITER MX 135LC adalah sangat baik dengan nilai sebesar 7,970.

  

ABSTRACT

ANALYSIS ON THE CONSUMERS BEHAVIOUR TOWARD

MOTORCYCLES ATTRIBUTE OF YAMAHA JUPITER MV 135LC

A CASE STUDY AT SUMBER BARU MOTOR DEALER BALEHARJO,

WONOSARI, GUNUNGKIDUL

  

Markus Rukma Prasetya Hadi

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2008

  The objective of the research was to understand the consumer’s

characteristic and the most dominant attributes that influence the decision to use

Yamaha Jupiter MX 135LC also consumers behaviour toward product attribute.

The research was a case study at Sumber Baru Motor dealer Baleharjo, Wonosari

Gunungkidul.

  This research employed as many as 100 respondents. The technique of

sampling was Accidental Sampling. The data analytical techniques used were

Percentage Analysis, Importance Weight Analysis and Multiattribute Attitude

Model.

  Based on Percentage Analysis the research found that most consumers of

Sumber Baru Motor dealer Baleharjo, Wonosari, Gunungkidul were man ( 63%),

age of 21-30 year ( 37%), last education of SMU ( 52%) and work as entrepreneur

(33%),and earned monthly Rp 1.300.000 ( 45%). Based on Importance Weight

analysis the dominant attribute in influencing using YAMAHA JUPITER MX

135LC was Product, and based on analysis earnings yield Multiattribute Attitude

Model the research found that consumer attitude to attribute YAMAHA JUPITER

MX 135LC was very good ( 7,970 )

KATA PENGANTAR

  Rasa syukur dan terima kasih yang tak terhingga kepada Tuhan Yesus Juru

Selamat yang penuh kasih sehingga penilis dapat menyelesaikan penyusunan

skripsi yang berjudul ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT

KENDARAAN RODA DUA MEREK YAMAHA JUPITER MX 135LC, Studi

kasus Dealer Sumber Baru Baleharjo, Wonosari Gunungkidul. Skripsi ini

dimaksudkan untuk melengkapi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.

  Selama proses penyusunan skripsi ini penulis telah banyak mendapat

bantuan dari berbagai pihak, sehingga dalam kesempatan ini penulis ingin

mengucapkan terimakasih kepada:

  1. Universitas Sanata Dharma, khususnya program studi Manajemen, yang

telah memberi kesempatan untuk menjadi salah satu mahasiswanya.

  2. Rektor Universitas Sanata Dharma Dr. Ir. P. Wiryono P.SJ.

  3. Dekan Fakultas Ekonomi Drs, Alex Kahu Lantum. MS.

  4. Drs G. Hendra Poerwanto Msi, selaku kepala jurusan Manajemen.

  5. Beribu thank’s to Marianus Mochtar Modesir MM, selaku dosen pembimbing I. Anda benar-benar bikin saya penasaran.

  6. Salam hormat kepada anda, dosen pembimbing II, Josephine Wuri SE.

  MSi. Saya salut akan cara anda membimbing skprisi ini

  7. Suryanto Eko Nugroho, Kepala Cabang Sumber Baru Baleharjo, Wonosari Gunungkidul dan semua karyawan, baik yang jelek, cantik, ganteng, kurus, gendut. Pendek,tinggi pokoke semua tanpa kecuali.walo gak disebut nama bukan berarti anda tidak punya andil terhadap skripsi ini.

  

8. Alm ibunda 6UL 6X\DWL Ijinkan aku memahami kata yang ingin terucap

olehmu saat nafas terakhir terhembus.

  

9. Keluarga besar TH. TUKIDJAN. Kakakku Mba’menuk, mba betty, mba

Susi, mba’Yuli, Mas Tantyo, Mas Ari ‘n semua kakak iparku, Adikmu sudah lulus!!!! 10. Ponakan yang hebat, Dika, Cory, Delfi Nico, Beni.

  

11. Keluarga besar Alm. AKBP. Sumikan SH. Maturnuwun atas bantuan

moril maupun materiilnya.

  12. Keluarga Godean, bu Tabitha, Agus, Sulis, Mas Porwanto.

  

13. Monica “ADEK” silviana,. Kamu ada memberi banyak inspirasi dalam

hidupku.

  

14. Keluarga Alm. Sudarsono, Berbah. Maturnuwun saya diperkenankan

menjadi bagian dari keluarga.

  15. Komunitas parkiran USD, dengan Pak Kemis sebagai provokatornya.

  

16. TOPAN. Kok menurut survey 90% skripsi anak manajemen angkatan ‘01

kamu selalu menjadi bagian yang tak terpisahkan sih? Hehe…

  

17. Teman-teman manajemen angkt ’01. Nama kalian terlalu banyak untuk

ditulis. Gak lupa ma sohib yang belum lulus. Ijoel, Soni, David, Michael, NdoWeR. Moga pintu hati kalian cepat dapat pencerahan. Ingat –ingat usia ‘n NIM gak bisa menipu.

  18. Kandang Sapi KKP ‘X. Biar rahasia itu menjadi cerita untuk anak cucu.

  19. Sahabat-sahabat SeJaTi, Vika, Agus”kebo”, Cayoo ”UUT”, Ari, Ria, Sinta, Theo, Rita, Embik. Dimanapun sosokmu berpijak. thanks buat suportnya.

  20. Septa, Nunung, KaKa, Mesum, Roni “kentung”, Danik, Jefri n Dharmo Comunity . Pokoke lemah teles yo!!! Tuhan yang bales.

  21. Yuandita, Trans 7. Keraguan itu terjawab sudah.

  22. Komunitas NDRAMUS. Candra, Anton, Dono, Ali, Anam, Anang, Marcel dan beribu yang lainnya. Paguyuban JOKER. Erwan, Kentung, Tekno, Prayet, Doni dan masih banyak lagi. Giliran siapa nih yang jadi “buron” ??

  23. Sanggar “Kayu Angin” pimpinan Intan GS Bono. Aku datang bawa masalah, aku pergi dengan solusi.

  24. Kost Johar 109 n HM 54 Janti, beserta isi-isinya. Saksi hidup maupun bisu segala nakal, iseng, ceroboh, menderita ‘n tentunya bahagiaku..

  25. Orang-orang yang pernah dan masih membenciku. Terimakasih kalian udah perhatian ma aku walo dengan cara yang berbeda.

  

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna karena keterbatasan

kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu kritik dan saran

yang berguna bagi perbaikan skripsi ini sangat penulis harapkan. Akhir kata

semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

  Yogyakarta, 2008 Penulis

  DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………….…… ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................ iv

PERNYATAAN KEASLIAN ………………………………... v

PERSETUJUAN PUBLIKASI ………………………………. vi

ABSTRAK……………………………………………………. vii

ABSTRACT ………………………………………………….. viii

KATA PENGANTAR ……………………………………….. ix

DAFTAR ISI………………………………………………….. xii

DAFTAR TABEL ..................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................. xvi

  BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah……………………………

  1 B. Rumusan Masalah…………………………………..

  3 C. Batasan Masalah…………………………………...

  3 D. Tujuan Penelitian…………………………………...

  4 E. Manfaat Penelitian………………………………….

  5 F. Sistematika Penulisan ………………………………

  6 BAB II . LANDASAN TEORI A. Pengertian Pemasaran……………………………...

  8

  B. Pengertian Manajemen Pemasaran………………...

  30 E. Teknik Pengumpulan Data…………………………

  42 C. Tenaga Kerja ……………………………………….

  41 B. Struktur Organisasi ....................................................

  35 BAB 1V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya Perusahaan……………………...

  33 J. Teknik Analisis Data…………………………………

  33 I. Teknik Pengujian Instrumen…………………………

  32 H. Teknik Pengambilan Sampel……………………….

  31 G. Variabel Penelitian…………………………………

  30 F. Populasi dan Sampel………………………………..

  29 D. Data Yang Dibutuhkan…………………………….

  13 C. Konsep Pemasaran…………………………………

  29 C. Subyek dan Obyek Penelitian ……………………..

  29 B. Tempat dan Waktu Penelitian………………………

  28 BAB III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian……………………………………..

  26 I. Hipotesis …………………………………………….

  24 H. Review Penelitian Sebelumnya ……………………

  18 G. Atribut Produk……………………………………...

  16 F. Sikap………………………………………………..

  15 E. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

  14 D. Pengertian Perilaku Konsumen ……………………

  45 D. Pemasaran …………………………………………..

  47 E. Produk-produk YAMAHA …………………………

  49 B. Spesifikasi Teknis YAMAHA JUPITER MX 135LC

  50 BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN.

  A. Instrumen Penelitian …………………………………

  52 B. Deskripsi Responden ………………………………...

  55 C. Pengukuran Sikap ……………………………………

  58 BAB VI. KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN A. Kesimpulan ………………………………………….

  73 B. Saran …………………………………………………

  74 C. Keterbatasan …………………………………………

  75 DAFTAR PUSTAKA…………………………………………...

  76 LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL Tabel IV.1. Jumlah tenaga kerja ………………………………......

  46 Tabel IV.2. Macam type dan harga ……………………………….

  49 Tabel V.1. Uji validitas bagian pertama (ideal) ………………….

  53 Tabel V.2. Uji validitas bagian kedua (belief) ……………………

  54 Tabel V. 3. Karakteristik konsumen berdasarkan jenis kelamin …

  55 Tabel V. 4. Karakteristik konsumen berdasarkan usia …………...

  56 Tabel V.5. Karakteristik konsumen berdasarkan tingkat Pendidikan terakhir ……………………………..........

  56 Tabel V.6. Karakteristik konsumen berdasarkan status pekerjaan ……...................................................

  57 Tabel V.7. Karakteristik konsumen berdasarkan pekerjaan ……..

  58 Tabel V.8. Data variabel belief …………………………………..

  60 Tabel V.9. Data variabel ideal …………………………………...

  63 Tabel V.10. Perhitungan bobot kepentingan ……………………...

  68 Tabel V.11. Hasil data urutan kepentingan konsumen ……………

  69 Tabel V.12. Jumlah keseluruhan ideal-belief per elemen atribut dan nilai sikap (Ab) ………………………….

  71

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1. Kuisioner Lampiran 2. Data karakteristik dan hasil ideal-belief Lampiran 3. Tabel frekuensi

Lampiran 4. Hasil uji validitas dan reliabilitas kuisioner

Lampiran 5. Nilai selisih rata-rata ideal-belief Lampiarn 6. Case Sumaries

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan jaman yang semakin pesat dewasa ini, berpengaruh terhadap

  

kebutuhan konsumen baik secara langsung maupun tidak langsung. Perkembangan itu

terjadi di semua aspek kehidupan masyarakat, sehingga menyebabkan kebutuhan dan

keinginan manusia semakin meningkat.

  Salah satu kebutuhan tersebut adalah alat transportasi, yaitu sepeda motor.

Dengan banyaknya produk yang beredar dan semakin banyak permintaan akan

sepeda motor, tentu saja memberikan dampak yang positif bagi produsen. Melihat

peluang bisnis itu maka produsen memasarkan produknya dengan mendirikan banyak

dealer untuk lebih mendekatkan diri dengan konsumen serta menjual suku cadangnya.

  Produsen harus pandai mengamati kebutuhan dan keinginan konsumen,

sehingga dapat menyesuaikan produknya dengan keinginan pasar . Konsumen sendiri

dalam memilih produknya banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya

adalah atribut yang melekat pada produk tersebut, dalam hal ini adalah atribut harga,

model atau body motor, kehandalan mesin, keunggulan teknologi, dan suku cadang.

Prioritas pemilihan atribut produk berbeda-beda pada setiap konsumen, tergantung

pada sikap dalam mengambil keputusan untuk memakai produk yang dihasilkan

produsen. Demikian pula yang dilakukan produsen merek YAMAHA yang berusaha

  

memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar secara lebih memuaskan dengan

memproduksi sepeda motor yang salah satunya berkapasitas mesin 135cc.

  Berhasil atau tidaknya produsen dalam memasarkan produk tergantung pada

faktor-faktor yang dapat dikuasai oleh produsen meliputi: penentuan harga, promosi,

tempat dan saluran distribusi yang tepat dan mutu yang baik. Selain itu produsen

perlu mendapat informasi mengenai sikap konsumen, dimana informasi ini dapat

dijadikan dasar untuk mempengaruhi keputusan konsumen untuk menggunakan

produk yang dihasilkan.

  Melalui pemahaman konsumen terhadap atribut yang melekat pada suatu

produk dapat diramalkan sikap konsumen dalam mengambil keputusan, sehingga

dapat dirumuskan suatu strategi pemasaran yang tepat dalam memenangkan

persaingan. Untuk mengetahui sikap konsumen berdasarkan latar belakang diatas,

penulis tertarik melakukan penelitian terhadap produk sepeda motor merek

YAMAHA JUPITER MX 135LC dengan judul “ANALISIS SIKAP KONSUMEN

TERHADAP ATRIBUT KENDARAAN RODA DUA MEREK YAMAHA

JUPITER MX 135LC”. Studi kasus pada dealer Sumber Baru Motor Baleharjo, Wonosari, Gunungkidul. B. Rumusan Masalah Konsumen merupakan sasaran terakhir dari barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.

Karena keputusan menggunakan suatu produk sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor

yang dapat memuaskan konsumen, maka yang menjadi masalah penelitian adalah:

1. Bagaimana karakteristik konsumen YAMAHA JUPITER MX 135LC?

  2. Apakah ada atribut yang dominan mempengaruhi keputusan konsumen menggunakan YAMAHA JUPITER MX 135LC?

  3. Bagaimana sikap konsumen terhadap atribut YAMAHA JUPITER MX 135LC? C. Batasan Masalah Untuk menghindari meluasnya permasalahan dan persepsi yang berbeda-beda, maka perlu dijelaskan batasan-batasan masalah sebagai berikut:

  1. Responden adalah konsumen di ruang servis dealer Sumber Baru Motor Baleharjo Wonosari Gunungkidul, menggunakan sepeda motor merek

YAMAHA JUPITER MX 135LC.

  2. Karakteristik konsumen yang diteliti adalah jenis kelamin, usia, jenis pekerjaan, tingkat penghasilan, dan tingkat pendidikan terakhir.

  3. Karena luasnya bahasan maka penelitian ini hanya pada sikap konsumen terhadap sepeda motor merek YAMAHA JUPITER MX 135LC.

  4. Atribut yang mempengaruhi pengambilan keputusan meggunakan YAMAHA JUPITER MX 135LC yaitu: a. Produk, meliputi: 1) Pengaruh adanya sokbeker tunggal (monoshock)

  2) Konsumsi bahan bakar 3) Kualitas mesin

4) Model

  b. Suku cadang

  c. Harga purna jual

  d. Layanan purna jual, meliputi: 1) service

2) Garansi

  D. Tujuan Penelitian Dalam setiap produk, pasti melekat pula atributnya. Untuk itu konsumen

harus mengetahui apa saja yang menjadi atribut dari produk yang dipakainya, agar

konsumen dapat merasakan bahwa produk yang digunakan sudah sesuai dengan

keinginannya. Maka tujuan penelitian ini adalah:

  

1. Untuk mengetahui karakteristik konsumen pengguna YAMAHA JUPITER MX

135LC.

  

2. Untuk mengetahui adanya atribut yang dominan mempengaruhi sikap konsumen

menggunakan produk YAMAHA JUPITER MX 135LC.

3. Untuk mengetahui sikap konsumen terhadap atribut YAMAHA JUPITER MX 135LC.

  E. Manfaat Penelitian Dalam setiap penulisan pastilah mempunyai manfaat atau kegunaan tersendiri

bagi suatu organisasi atau instansi tertentu. Dengan demikian kita dapat

menyempurnakan dan mengembangkan apa yang telah ada menjadi lebih baik.

  Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Bagi Penulis Dengan penelitian ini penulis berharap akan mendapat tambahan pengetahuan baru di bidang pemasaran berdasarkan perbandingan antara teoritis dengan kasus yang nyata di lapangan, terutama yang berkaitan dengan sikap konsumen.

  2. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan sikap konsumen dan tambahan referensi bagi perpustakaan universitas.

  3. Bagi perusahaan Penulis berharap agar hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan, masukan, dan koreksi untuk mendukung perusahaan menjadi lebih baik dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen serta dalam pengambilan keputusan mengenai strategi pemasaran yang akan digunakan.

  F. Sistematika Penulisan Skripsi ini terdiri dari enam bab, yaitu Pendahuluan, Landasan Teori, Metode

Penelitian, Gambaran Umum Perusahaan, Analisis Data dan Pembahasan, serta

Kesimpulan, Saran dan Keterbatasan.

  BAB I. Pendahuluan Pada bab pendahuluan akan dijelaskan mengenai Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Batasan Masalah, Tujuan Masalah, Manfaat Penelitian, dan Sistematika Penulisan. BAB II. Landasan Teori Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan konsep yang mendasari perumusan ini. Dalam bab ini juga terdapat Hipotesis dan Review Penelitian Sebelumnya yang juga mengenai analisis sikap konsumen.

  BAB III. Metode Penelitian Pada bab Metode Penelitian akan dijelaskan mengenai Jenis Penelitian, Tempat dan Waktu Penelitian, Data Yang Dibutuhkan, Teknik Pengumpulan Data, Populasi dan Sampel, Variabel Penelitian, Teknik Pengambilan Sampel, Teknik Pengujian Instrumen, Teknik Analisis Data. BAB IV. Gambaran Umum Perusahaan Pada bab Gambaran Umum Perusahaan akan dikemukakan mengenai Sejarah Berdirinya Perusahaan, Struktur Organisasi, Tenaga Kerja, dan Pemasaran.

  BAB V. Analisis Data dan Pembahasan Pada bab Analisis Data dan Pembahasan akan dijelaskan analisis data dan pembahasan penelitian. BAB VI. Kesimpulan, Saran dan Keterbatasan Pada bab Kesimpulan, Saran dan Keterbatasan akan diuraikan mengenai kesimpulan dari analisis data yang ada, serta saran yang dapat diberikan oleh penulis kepada perusahaan. Keterbatasan penulis dalam melakukan penelitian ini juga disampaikan pada bab ini.

BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pemasaran Saat ini persaingan di dunia bisnis semakin dirasakan. Perusahaan-perusahaan

  

saling bersaing agar konsumen mau membeli dan menggunakan produk yang

dihasilkan. Keadaan ini mendorong perusahaan untuk selalu berusaha agar produk

yang dihasilkan dapat diterima dan memuaskan konsumen. Perusahaan harus benar-

benar mengetahui produk yang diinginkan dan dibutuhkan oleh konsumen. Karena itu

peran dari pemasaran sangat penting untuk memasarkan suatu produk kepada

konsumen.

  Pemasaran merupakan salah satu faktor penting dalam suatu siklus yang

bermula dan berakhir dengan kebutuhan konsumen. Pemasaran harus dapat

menafsirkan kebutuhan konsumen dan mengkombinasikannya dengan data-data pasar

seperti lokasi tempat tinggal konsumen, jumlah konsumen, kesukaan dan data pasar

lainnya. Data tersebut sangat membantu pemasar dalam melakukan pekerjaannya

dalam hal mengidentifikasi kebutuhan konsumen, mengembangkan produk,

menetapkan harga yang tepat, melakukan promosi secara efisien dan

mendistribusikannya, sehingga akan mempermudah pemasar dalam menjual

produknya.

  

Untuk memperjelas dalam memahami arti pemasaran dapat dilihat dalam definisi

yang dikemukakan ahli pemasaran sebagai berikut: Philip Kotler (1997;8) bahwa : Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Definisi pemasaran di atas bersumber pada konsep-konsep inti berikut ini:

  1. Kebutuhan (needs) Kebutuhan adalah ketidakberadaan beberapa kepuasan dasar. Contohnya; makan, pakaian, dan tempat tinggal

2. Keinginan (wants) Keinginan adalah hasrat akan pemuas kebutuhan yang spesifik.

  Contohnya: orang Amerika membutuhkan dan menginginkan hamburger.

  3. Permintaan (demand) Permintaan adalah keinginan akan produk yang spesifik yang didukung oleh kemampuan dan kesediaan untuk membeli. Contohnya adalah banyak orang yang menginginkan Mercedes, tetapi hanya sedikit yang mampu dan bersedia untuk membeli.

  4. Produk Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan untuk memuaskan suatu kebutuhan dan keinginan.

  Produk dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu: a. Produk barang, contohnya restoran cepat saji menyediakan hamburger.

  b. Produk jasa, contohnya jasa memasak dan penyediaan tempat.

  c. Produk gagasan, contohnya “menghemat waktu saya”.

  5. Nilai, biaya, dan kepuasan Nilai adalah perkiraan konsumen atas seluruh kemampuan atas produk untuk memuaskan kebutuhannya. Contohnya : Toni membutuhkan 3 mil perjalanan ke tempat kerjanya setiap hari. Ia dapat memakai sejumlah produk untuk memuaskan kebutuhan ini, seperti mobil, sepeda motor, dan taksi. Jika Toni tertarik pada kecepatan dan kemudahan ia akan memilih mobil. Tetapi karena masing-masing produk memiliki biaya, ia tidak akan langsung memilih mobil yang biayanya jauh lebih mahal daripada sepada motor atau taksi. Karena itu Toni akan mempertimbangkan nilai dan harga produk sebelum menetapkan pilihan untuk menggunakannya.

  6. Pertukaran dan transaksi Pertukaran adalah tindakan memperoleh barang yang dikehendaki dari seseorang dengan menawarkan sebuah imbalan. Transaksi adalah perdagangan nilai-nilai antara dua pihak atau lebih. Contohnya adalah A memberikan X pada B untuk mendapatkan Y.

7. Pemasaran hubungan dan jaringan pemasaran

  a. Pemasaran hubungan adalah praktek membangun hubungan jangka panjang yang memuaskan dengan pihak-pihak kunci pelanggan, pemasok, dan penyalur untuk mempertahankan preferensi dan bisnis jangka panjang. Contohnya: pemasar yang cerdik berusaha membangun hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan dan mempercayai dengan pelanggan, penyalur, dan pemasok.

  b. Jaringan pemasaran adalah pengembangan aset unik perusahaan. Contohnya: perusahaan dan pelanggan, pekerja, pemasok, penyalur, dan pengecer untuk bersama-sama membangun hubungan bisnis yang saling menguntungkan.

  8. Pasar Pasar adalah semua pelanggan potensial yang memiliki kebutuhan dan keinginan tertentu yang sama yang mungkin bersedia dan mampu melaksanakan pertukaran untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan itu. Contoh: pasar sayuran.

  9. Pemasar dan calon pembeli Pemasar adalah seseorang yang mencari satu atau lebih calon pembeli yang akan terlibat dalam pertukaran nilai. Calon pembeli adalah seseorang yang diidentifikasi oleh pemasar sebagai orang yang mungkin bersedia dan mampu terlibat dalam pertukaran nilai. Contohnya adalah beberapa orang yang ingin membeli rumah yang baru saja akan dijual. Masing-masing calon pembeli akan berusaha memasarkan diri mereka kepada penjual.

  Sedangkan menurut William J Stanton pemasaran didefinisikan sebagai berikut: Pemasaran (Stanton, 1985:7) adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan jasa yang baik kepada para konsumen saat ini maupun konsumen potensial. Definisi ini mempunyai beberapa pengertian penting yaitu : 1. Ini adalah sistem manajerial.

  

2. Seluruh sistem dari kegiatan bisnis harus berorientasi ke pasar atau

konsumen. Keinginan konsumen harus diketahui dan dipuaskan secara efektif.

3. Pemasaran adalah proses yang dinamis (sebuah proses integral yang menyeluruh) bukan gabungan aneka fungsi dan pranata yang terurai.

  Pemasaran bukan kegiatan tunggal atau kegiatan gabungan. Pemasaran adalah hasil interaksi dari berbagai kegiatan.

  

4. Kegiatan pemasaran dimulai dengan sebutir gagasan produk dan tidak

berhenti sampai keinginan konsumen benar-benar terpuaskan, mungkin beberapa waktu setelah penjualan dilakukan.

  

5. Untuk berhasil, pemasaran harus memaksimalkan penjualan yang

menghasilkan laba jangka panjang. Jadi, pelanggan harus benar-benar merasa kebutuhannya terpenuhi agar memperoleh kesinambungan usaha yang biasanya sangat vital bagi keberhasilan.

  

Dari kedua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah kegiatan

perusahaan yang dimulai dengan mengidentifikasi kebutuhan konsumen yang perlu dipuaskan, menentukan produk yang hendak diproduksi, mementukan harga produk yang sesuai, mementukan cara promosi dan penyaluran atau penjualan produk tersebut. Jadi kegiatan pemasaran adalah kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan sebagai suatu sistem.

  B. Pengertian Manajemen Pemasaran Dalam pemasaran, perusahaan berusaha untuk menghasilkan laba dari

penjualan barang dan jasa yang diciptakan untuk memenuhi keinginan konsumen.

Perusahaan memiliki suatu tingkat harapan permintaan atas produk-produknya. Pada

suatu saat tertentu ada perubahaan jumlah permintaan, dan manajemen pamasaran

harus mampu mencari cara untuk menghadapi situasi permintaan yang berubah-ubah.

Dengan kata lain manajemen pemasaran tidak hanya berhubungan dengan mencari

dan meningkatkan permintaan, tetapi juga mengubah atau bahkan menurunkan

permintaan. Menurut Kotler dan Armstrong (2001:18) manajemen pemasaran adalah: Analisis perencanaan, implementasi dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen pemasaran adalah suatu

sistem kerja dalam pemasaran yang harus dilakukan untuk mengatur dan memenuhi

permintaan konsumen, termasuk juga mengatur hubungan yang saling

  

menguntungkan antara produsen dan konsumen sehingga tercapai tujuan yang telah

diharapkan.

  C. Konsep Pemasaran Pada dasarnya konsep pemasaran itu bertujuan untuk memberikan kepuasan

terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen sehingga seluruh kegiatan perusahaan

diarahkan pada suatu usaha untuk mencapai tujuan tersebut.

  Menurut Basu Swastha dan Hani Handoko (1997:5) Konsep pemasaran adalah suatu falsafah bisnis yang mengatakan bahwa kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.

Jadi konsep pemasaran mengajarkan bahwa kegiatan pemasaran suatu perusahaan

harus dimulai dengan usaha mengenal dan merumuskan keinginan konsumen.

  

Kemudian perusahaan merumuskan dan menyusun suatu kombinasi dari

kebijaksanaan produk, harga, promosi, dan distribusi agar kebutuhan konsumen dapat

terpenuhi secara memuaskan. Tiga unsur konsep pemasaran (Basu Swastha dan Hani Handoko, 1997: 6-8) yaitu:

  1. Orientasi pada konsumen Perusahaan harus berorientasi pada konsumen, maka perusahaan harus menciptakan produk yang sebaik-baiknya, sehingga sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.

  Hal-hal yang perlu dilakukan perusahaan adalah: a. Menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani dan dipenuhi.

  b. Menentukan kelompok pembeli yang akan dijadikan sasaran penjualan.

  c. Menentukan produksi dan program pemasaran untuk memenuhi kebutuhan yang berbeda-beda dari kelompok pembeli sesuai sasaran.

  d. Mengadakan riset konsumen untuk mengukur, menilai, dan menafsirkan sikap dan tingkah laku konsumen.

  e. Menentukan dan melaksanakan strategi pemasaran yang paling baik.

  2. Penyusunan kegiatan pemasaran secara integral (integrated marketing) Ini berarti bahwa setiap orang dan setiap bagian dalam perusahaan turut berkecimpung dalam suatu usaha yang terkoordinasi untuk memberikan kepuasan konsumen, sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.

  3. Kepuasan konsumen (consumer satisfaction) Faktor yang menentukan untuk mendapatkan laba yang optimal dalam jangka panjang adalah kepuasan konsumen yang dapat dipenuhi oleh perusahaan.

  D. Pengertian Perilaku Konsumen Untuk mengetahui dan memahami kebutuhan konsumen yang semakin

komplek, maka perusahaan perlu mengetahui perilaku konsumen sehingga tercapai

kepuasan yang maksimal bagi semua pihak.

  Adapun salah satu definisi dari perilaku konsumen adalah: Perilaku konsumen adalah sebagai kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa, termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut. ( Basu Swastha dan Hani Handoko, 1997 : 10 )

  Dari definisi diatas, terkandung dua hal penting dari peilaku konsumen yaitu: 1. Proses pengambilan keputusan.

2. Kegiatan yang melibatkan individu untuk mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa-jasa ekonomis.

  E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Menurut Philip Kotler (2001:197-218) empat faktor yang mempengaruhi konsumen dalam mendayagunakan kemampuannya, yaitu :

1. Faktor-faktor budaya

  a. Budaya: susunan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan dan perilaku yang dipelajari anggota suatu masyarakat dari keluarga dan institusi penting lainnya.

b. Sub-kebudayaan: sekelompok orang dengan sistem nilai bersama berdasarkan pengalaman dan situasi hidup yang sama.

  c. Kelas sosial: bagian-bagian masyarakat yang relatif permanen dan tersusun rapi yang anggota-anggotanya memiliki nilai, kepentingan, dan perilaku yang sama.

2. Faktor-faktor sosial

  a. Kelompok: dua orang atau lebih yang melakukan interaksi untuk mencapai sasaran individu maupun bersama.

  b. Keluarga: organisasi pembelian yang paling penting dalam masyarakat dan pengaruh tersebut telah diteliti secara efektif.

  c. Peran dan status Peran seorang meliputi kegiatan-kegiatan yang diharapkan dilakukan seseorang menurut orang-orang yang ada di sekitar mereka. Setiap peran membawa status yang mencerminkan penghargaan yang diberikan masyarakat.

3. Faktor-faktor pribadi

  a. Umur dan tahap siklus hidup Pembelian juga dibentuk oleh tahap siklus hidup keluarga, tahap-tahap yang mungkin dilalui sesuai dengan kedewasaan anggotanya.

  b. Pekerjaan Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang akan dibelinya.

  c. Situasi ekonomi Situasi ekonomi mempengaruhi pilihan produknya.

  d. Gaya hidup Gaya hidup adalah pola kehidupan seseorang seperti yang

diperlihatkannya dalam kegiatan, minat, dan pendapat-pendapatnya. e. Kepribadian dan konsep diri Kepribadian adalah karakteristik psikologis unik seseorang yang menghasilkan tanggapan-tanggapan yang relatif konsisten dan menetap terhadap lingkungannya.

4. Faktor-faktor psikologis

  a. Motivasi (dorongan) adalah suatu kebutuhan secara cukup dirancang

untuk membuat seseorang mencari kepuasan atas kebutuhannya.

  b. Persepsi adalah proses dimana seseorang memilih, mengatur, dan menginterpretasikan informasi untuk membentuk suatu gambaran yang berarti mengenai dunia.

  c. Pembelajaran adalah perubahan pada perilaku individu yang muncul dari pengalaman.

  d. Keyakinan dan sikap Keyakinan adalah pemikiran deskriptif seseorang mengenai sesuatu. Sikap adalah evaluasi, perasaan, dan kecenderungan seseorang terhadap suatu objek atau gagasan.

F. Sikap

  1. Pengertian sikap Seseorang mempunyai sikap dalam memberikan penilaian terhadap obyek atau produk yang dihadapi. Sikap itu menempatkannya dalam pemikiran untuk menyukai sesuatu, mendekati atau mempengaruhi suatu obyek.

  

Menurut Philip Kotler (1997:167) sikap didefinisikan sebagai berikut:

Sikap adalah evaluasi perasaan emosional dan kecenderungan yang menguntungkan dan bertahan lama dari seseorang terhadap beberapa obyek atau gagasan. Menurut James F Engel (1994:53) sikap adalah: Suatu evaluasi menyeluruh yang memungkinkan orang beresponden dengan menguntungkan atau tidak menguntungkan secara konsisten berkenaan dengan obyek atau alternatif yang diberikan. Dari kedua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sikap berarti evaluasi dari suatu perasaan emosional yang memungkinkan orang cenderung beresponden terhadap suatu obyek.

  2. Komponen sikap Sikap mempunyai tiga komponen (Kinnear, 1988:305-306) yaitu; a. komponen kognitif Komponen kognitif berhubungan dengan kesadaran atau pengetahuan mengenai suatu obyek. Contohnya adalah “saya mempercayai produk X mempunyai….

  b. Komponen afektif Komponen afektif berhubungan dengan kesukaan dan pilihan responden terhadap suatu obyek atau fenomena. Contohnya adalah “iklan Z bagus”.

c. Komponen perilaku (behavior) Komponen perilaku ini mengacu pada pembeli yang berupa niat membeli.

  Ketiga komponen ini konsisten satu sama lain. Jika salah satu komponen berubah maka yang lain juga terpengaruh. Masing-masing komponen mempunyai pewujudan tersendiri dan membentuk suatu sikap keseluruhan sebagai tanggapan terhadap rangsangan yang diterima.

  3. Karakteristik sikap

Sikap mempunyai lima karakteristik yang penting (Saifuddin,1988-11) yaitu :

a. Sikap mempunyai arah Sikap akan menunjukkan apakah seseorang menyetujui atau tidak menyetujui, mendukung atau tidak mendukung, memihak atau tidak memihak terhadap suatu obyek. Seseorang mempunyai sikap mendukung terhadap suatu obyek berarti mempunyai sikap yang terarah positif. Seseorang yang tidak mendukung berarti mempunyai sikap yang arahnya negatif terhadap obyek yang bersangkutan.

b. Sikap mempunyai intensitas Intensitas atau kekuatan sikap pada setiap orang belum tentu sama.

  Dua orang sama-sama mempunyai sikap terhadap sesuatu, mungkin tidak sama intensitasnya dalam arti satu bersikap positif sedangkan yang lain bersikap negatif.

  c. Sikap mempunyai keluasan Keluasan sikap menunjukan pada luas tidaknya cakupan aspek sikap yang disetujui oleh seseorang. Seseorang dapat mempunyai sikap positif terhadap suatu obyek secara menyeluruh, yaitu terhadap semua aspek yang ada pada obyek sikap. Sebagai contoh, seorang yang mempunyai sikap positif terhadap program keluarga berencana dikatakan memiliki sikap positif yang luas, apabila ia mempunyai sikap positif terhadap semua atau sebagian besar aspek atau hal yang menyangkut program keluarga berencana. Sebaliknya, seseorang dapat mempunyai sikap positif terhadap sesuatu secara sempit, yaitu ia mempunyai sikap yang hanya terbatas pada sebagian kecil saja aspek yang menyangkut obyek sikap tersebut.

  d. Sikap mempunyai konsistensi Konsistensi sikap ditunjukan oleh kesesuaian antara pernyataan sikap yang dikemukakan oleh subyek dengan responnya terhadap obyek sikap. Konsistensi sikap juga ditunjukkan oleh tidak adanya kebimbangan dalam bersikap. Seseorang dapat saja mempunyai sikap yang tidak konsisten apabila ia menyatakan setuju pada sesuatu tetapi dapat sekaligus juga menyatakan tidak setuju.

e. Sikap mempunyai spontanitas Sejauh mana kesiapan subyek untuk menyatakan sikap secara spontan.