PENGEMBANGAN APLIKASI ANALISIS KUALITAS WEBSITEE-GOVERNMENTDENGAN METODE E-GOVQUAL DAN SERVQUALMENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL (STUDI KASUS: WEBSITE PEMERINTAH TINGKAT KABUPATENKOTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA) Ririn Septrisulviani1 , Edhy Sutanta2 , Am

Jurnal SCRIPT Vol. 5 No. 1 Desember 2017

ISSN: 2338-6304

PENGEMBANGAN APLIKASI ANALISIS KUALITAS
WEBSITEE-GOVERNMENTDENGAN METODE E-GOVQUAL DAN
SERVQUALMENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL
(STUDI KASUS: WEBSITE PEMERINTAH TINGKAT KABUPATEN/KOTA PROVINSI
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA)
Ririn Septrisulviani1, Edhy Sutanta2, Amir Hamzah3
1,2,3

Teknik Informatika, institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta
ririnseptrisulviani@ymail.com 1, edhy_sst@yahoo.com 2, amir@akprind.ac.id3
ABSTRACT
E-government website is an information portal owned by district/municipality
governments that have different qualities with each other so that needs to be evaluated based
on user satisfaction. Quality measurements based on user perceptions and expectations can
be included in order for e-government websites to be better developed. Therefore, it is
necessary to develop an analytical application to find out whether e-government website is
good or not. The measurement method of analysis used is e-GovQual and ServQual.

This research develops the application to know and evaluate the quality of egovernment website based on user satisfaction. The calculation of quality analysis is done
using e-GovQual and ServQual method which consist of easy of use dimension, trust,
functionality, reliability, content, citizen, responsiveness, assurance, empathy, and tangibles.
Processed data is data from the respondents who have registered in the application and have
done filling the questionnaire. The final value of the calculation is the value of the Customer
Satisfaction Index and the gap.
So, with the application of this calculation of the analysis of the quality of e-governmnet
website can be more easily and quickly and can be a means of information for the community
in finding the ranking of e-government website.
Keywords: website, quality of website, e-GovQual, ServQual, Customer Satisfaction Index
INTISARI
Website e-government merupakan suatu portal informasi yang dimiliki oleh pemerintah
Kabupaten/Kota yang memiliki kualitas berbeda-beda satu sama lain sehingga perlu dievaluasi
berdasarkan kepuasan pengguna. Pengukuran kualitas berdasarkan persepsi dan harapan
pengguna dapat menjadi masukan agar websitee-government dapat dikembangkan lebih baik
lagi. Oleh karena itu diperlukan pengembangan aplikasi analisis untuk mengetahui apakah
website e-government sudah baik atau belum. Metode pengukuran analisis yang digunakan
adalah e-GovQual dan ServQual.
Penelitian ini mengembangkan aplikasi untuk mengetahui dan mengevaluasi kualitas
website e-government berdasarkan kepuasan pengguna. Perhitungan analisis kualitas

dilakukan menggunakan metode e-GovQual dan ServQual yang terdiri dari dimensi easy of
use, trust, functionality, reliability, content, citizen, responsiveness, assurance, empathy, dan
tangibles. Data yang diolah merupakan data dari para responden yang telah terdaftar di dalam
aplikasi dan telah melakukan pengisian kuesioner. Nilai akhir dari perhitungannya merupakan
nilai Customer Satisfaction Index dan kesenjangan.
Sehingga dengan adanya aplikasi ini perhitungan analisis terhadap kualitas website egovernment dapat lebih mudah dan cepat dan dapat menjadi sarana informasi untuk
masyarakat dalam menemukan peringkat website e-government.
Kata kunci: website, kualitas website, e-GovQual, ServQual, Customer Satisfaction Index
PENDAHULUAN
Pemanfaatan aplikasi teknologi informasi sekarang ini sudah masuk ke dalam berbagai
aspek kehidupan manusia, mulai dari sektor pemerintahan, pendidikan, transportasi, kesehatan,
dan perdagangan. Khusus pada sektor pemerintahan, aplikasi teknologi informasi sudah

81

Jurnal SCRIPT Vol. 5 No. 1 Desember 2017

ISSN: 2338-6304

menjadi bagian penting dalam pendukung perkembangan aktivitas pemerintah. Penggunaan

teknologi informasi membuat aktivitas pemerintah menjadi lebih efisien dan efektif.
Contoh aplikasi teknologi informasi yang memiliki peran penting dalam pemerintahan
adalah penggunaan website. Menurut Kadir (2003) website atau biasa disebut web merupakan
salah satu sumber daya internet yang berkembang pesat. Informasi dalam website
didistribusikan melalui pendekatan hypertext, yang memungkinkan suatu text pendek menjadi
acuan untuk membuka dokumen yang lain.Salah satu bentuk aplikasi website tersebut adalah
e-government yang sekarang ini sudah banyak muncul di dunia maya. E-government
merupakan upaya untuk mengembangkan penyelenggaraan kepemerintahan yang berbasis
elektronik.Aplikasi semacam ini dapat diakses oleh siapapun tanpa mengenal waktu dan tempat
sehingga perlu dilakukan analisis agar penggunaan website tersebut dapat optimal. Analisis
tersebut dapat dilakukan dengan melakukan penilaian kualitas website.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan diselesaikan
adalah bagaimana mengembangkan sebuah aplikasi untuk melakukan analisis terhadap
websitee-government dengan metode e-GovQual dan SevQual berbasis web menggunakan
PHP dan MySQL dan menguji coba aplikasi yang dikembangkan pada kasus nyata.
Tujuan dari penelitian ini adalah menyediakan sebuah aplikasi berbasis web untuk
melaksanakan proses analisis kualitas website e-government dengan metode e-GovQual dan
ServQual.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengumpulan data dan analisis
data. Metode pengumpulan data terbagi menjadi 2 (dua) yaitu riset lapangan dan riset

kepustakaan. Riset lapangan dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran umum
tentang calon responden yang akan dilibatkan, serta memudahkan dalam penyebaran
kuesioner online sedangkan riset kepustakaan dipergunakan untuk mengumpulkan data
mengenai penelitian terdahulu, teori-teori yang mendukung penelitian, dan data pendukung
lainnya. Dalam metode analisis data juga terbagi menjadi 2 (dua), yang pertama metode
pengujian kuesioner, dalam metode ini kuesioner diuji validitas dan reliabilitas dengan alat
bantu IBM SPSS 24. Sebelum kuesioner pada aplikasi diujikan ke 60 sampel, terlebih dahulu
dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan mengambil sampel 30, dan diujikan ke populasi
yang sekelas atau mirip dengan yang akan diuji nantinya. Berdasarkan cara Roscoe dalam
menentukan jumlah sampel, maka dalam penelitian ini digunakan 60 sampel yang dipecah ke
dalam sampel daerah dan sampel individu untuk menilai kualitas dari website egovernment.Sampel daerahdiambil dari populasi penduduk Daerah Istimewa Yogyakarta yang
tersebar di Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul. Sampel individu
didapat dari pegawai DISKOMINFO Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta,
DISKOMINFO Pemerintah Kabupaten Sleman, dan DISKOMINFO Pemerintah Kabupaten
Bantul (sebagai perwakilan sampel harapan pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta) dan
sampel non-pegawai yaitu masyarakat pengguna layanan website e-government (sebagai
perwakilan sampel persepsi oleh masyarakat). Setiap sampel individu akan diambil 50% dari
jumlah sampel keseluruhan, sehingga 30 sampel akan dijadikan sampel harapan dan 30
sampel lainnya akan dijadikan sampel persepsi dari sudut pandang masyarakat setempat.
Skala likertdigunakan sebagai skala pengukuran untuk semua indikator pada masingmasing variabel dengan menggunakan skala 1 sampai dengan 5. Bobot nilai jawaban

responden dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Bobot Nilai Jawaban Responden
Jawaban
Nilai
Sangat Puas (SP)
5
Puas (P)
4
Cukup Puas (CP)
3
Kurang Puas (KP)
2
Tidak Puas (TP)
1
Metode kedua dalam analisis data adalah analisis sistem. Metode analisis sistem
dilakukan menggunakan UML dengan perangkat lunak Visual Paradigm yang digunakan untuk
menunjukkan atau menggambarkan pembagian sistem ke modul yang lebih kecil.UML terdiri

82


Jurnal SCRIPT Vol. 5 No. 1 Desember 2017

ISSN: 2338-6304

dari serangkaian diagram, diagram yang akan digunakan dalam pembuatan sistem ini adalah
use case diagram, sequence diagram, activity diagram, dan class diagram yang dapat dilihat
pada Gambar 1 sampai Gambar 4.

Gambar 1. Use Case Diagram Aplikasi AKUSIP
Gambar 1 merupakan use case diagramaplikasi AKUSIP (Analisis Kualitas Situs
Pemerintahan) dimana terdapat empat aktor yaitu superadmin, admin, member, dan responden.
Masing-masing memiliki hak akses yang berbeda dalam aplikasi.

Gambar 2. Sequence Diagram Pendaftaran Responden
Gambar 2 menunjukkan salah satu sequence diagram dalam aplikasi ini adalah
pendaftaran responden, jadi setiap responden yang ingin mengisi kuesioner diharuskan
mendaftar terlebih dahulu dalam aplikasi AKUSIP.

Gambar 3. Activity Diagram Pendaftaran Responden

Dari Gambar 3 diatas menujukkan aktivitas responden dengan aplikasi ketika
melakukan pendaftaran untuk menjadi responden dalam aplikasi AKUSIP.

83

Jurnal SCRIPT Vol. 5 No. 1 Desember 2017

ISSN: 2338-6304

Gambar 4.Class Diagram Aplikasi AKUSIP
Class diagram aplikasi AKUSIP ditunjukkan pada Gambar 4. Pada gambar tersebut
dapat dilihat bahwa setiap class memiliki hubungan. Pada aplikasi terdapat database yang
digunakan untuk menyimpan data dengan MySQL. Ada 2 (dua) tabel utama yang digunakan
yaitu tabel user dan bobot_gab yang dapat dilihat pada Tabel 2 dan Tabel 3.
Tabel 2. Tabel User
No
1.
2.
3.
4.

5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.

Nama Field
email
nama
password
roles
jk
tgl_lahir
pendidikan
no_hp
jenis_skor
status

aktif
konfirm

No
1.
2.
3.
4.
5.

Tipe
varchar
varchar
varchar
enum
enum
date
enum
varchar
enum

enum
enum
enum

Ukuran
50
60
32
“super admin‟,“admin‟,‟member‟,“responden‟
“L,‟P‟
“sd‟,‟smp/mts‟,‟sma/smk/ma‟,“d1‟,‟d2‟,‟d3‟,‟s1‟
13
“p”,”h”
“aktif‟,“tidak aktif‟
“yes”,‟no”
“y‟,”t”

Tabel 3. Tabel bobot_gab
Nama Field
Tipe

Ukuran
id_bobot
int
11
id_web
int
11
email
varchar
50
id_kuesioner_gab
int
11
bobot
int
1

TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian ini menggunakan pustaka hasil-hasil penelitian sebelumnya yang relevan,
yaitu penelitan Fuad dan Mudjahidin (2013), Cahyono, dkk (2013), Jiwantara, dkk (2013),
Febriawati dan Fanida (2016), dan Septiana (2016).
Fuad dan Mudjahidin (2013) melakukan penelitian mengenai penilaian kualitas layanan
e-government dengan menggunakan dimensi e-GovQual pada lingkungan pemerintah provinsi
Jawa Timur. Hasil dari penelitian ini yaitu dari total 32 atribut yang merupakan hasil dari
analisisgap mempunyai nilai kuesioner target capaian yang lebih tinggi daripada nilai kuesioner
masyarakat pengguna.Kondisi ini menandakan bahwa kualitas layanan e-government pada

84

Jurnal SCRIPT Vol. 5 No. 1 Desember 2017

ISSN: 2338-6304

faktor atribut dimensi tersebut kurang. Berdasarkan hasil penilaian, ada tujuh atribut dimensi
yang kurang yang ditemukan dalam penelitian tersebut.
Cahyono, dkk (2013) juga telah melakukan penelitian untuk mengetahui variabelvariabel yang dapat digunakan untuk melakukan pengukuran kualitas layanan jasa dan
mengetahui tingkat kepuasan mahasiswa terhadap kualitas layananjasa dalam sistem
pengajaran di Jurusan X Universitas Y. Pengolahan data dilakukan menggunakan metode
ServQual dan CSI (Customer Satisfaction Index). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 57
variabel dalam penelitian adalah reliabel dan valid, sehingga dapat digunakan untuk mengukur
kualitas layanan jasa dan tingkat kepuasan mahasiswa di Jurusan X Universitas Y. Kualitas
layanan jasa di Jurusan X Universitas Y lebih baik dibandingkan dengan di Universitas
pembanding walaupun masih ada yang perlu dilakukan perbaikan, terutama pada dimensi
tangibles (keadaan fisik). Jurusan X Universitas Y lebih baik dalam memberikan kepuasan
pelayanan jasa kepada mahasiswa dibandingkan dengan universitas pembanding. Hal itu dapat
dilihat dari nilai CSIpada Jurusan X yang lebih besar daripada universitas pembanding yaitu
71.25%>66%.
Penelitian Jiwantara, dkk (2013) telah menerapkan metode ServQual untuk evaluasi
dan perbaikan kualitas layanan pada kegiatan penyuluhan Bahasa Indonesia praktis di Balai
Bahasa Provinsi Sulawesi Utara. Hasil yang didapatkan adalah atribut yang memiliki nilai
kesenjangan terbesar terdapat pada pernyataan “Penyampaian materi dengan jelas oleh
penyuluh” dan pernyataan “Kesopanan panitia kegiatan terhadap pesuluh/peserta”, dengan nilai
kesenjangan sebesar -0.16. Atribut yang memiliki gap terbesar yaitu dimensi empathy (empati)
dengan nilai gap -0.14 dijadikan prioritas untuk diperbaiki.
Febriawati dan Fanida (2016) melakukan penelitian mengenai kualitas aplikasi
pelayanan pengadaan barang/jasa (APEL BAJA 2016) di Unit Pelaksana Teknis Pelayanan
Pengadaan Barang/Jasa (UPT P2BJ) Provinsi Jawa Timur. Hasil penelitian berdasarkan
pengukuran menggunakan model e-GovQual, dimensi yang memiliki nilai persentase tertinggi
adalah dimensi kepercayaan sebesar 80,72%, yang kedua adalah dimensi dukungan sebesar
77,48%, diikuti dimensi efisiensi sebesar 74,87%, dan yang terakhir dimensi kehandalan
sebesar 73,24%. Sehingga diperoleh persentase rata-rata kualitas layanan sebesar 76,58%
atau dengan kata lain kualitas layanan dari aplikasi APEL BAJA 2016 berada pada kategori
baik.
Dalam penelitian lainnya, Septiana (2016) mengembangkan sebuah aplikasi untuk
menganalisis kualitas website dengan metode WebQual 4.0 menggunakan PHP dan MySQL.
Hasil yang didapat dari keseluruhan perhitungan analisis kualitas website IST AKPRIND
didapatkan nilai 0,756836 yang menunjukkan bahwa website IST AKPRIND termasuk kriteria
baik menurut persepsi responden.
Website adalah keseluruhan halaman web yang terdapat dalam sebuah domain yang
mengandung informasi. Domain adalah nama unik yang dimiliki oleh sebuah institusi sehingga
bisa diakses melalui internet. Istilah lain yang sering ditemui sehubungan dengan website
adalah homepage. Homepage adalah halaman awal sebuah domain. Tampilan dari menu-menu
yang ada disebut web page, sedangkan keseluruhan isi/content domain disebut website
(Yuhefizar, Mooduto, & Hidayat, 2009).
Menurut Fuad dan Mudjahidin (2013) e-GovQual adalah kerangka dimensi untuk
penilaian kualitas layanan yang merupakan hasil beberapa penelitian tentang kualitas egovernment. Penelitian tersebut menghasilkan beberapa atribut kualitas e-government yang
dimasukkan ke dalam enam kriteria utama dan dikenal sebagai dimensi kualitas layanan egovernment,sepertiyang dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5. Dimensi e-GovQual

85

Jurnal SCRIPT Vol. 5 No. 1 Desember 2017

ISSN: 2338-6304

Analisis gap merupakan rencana strategis yang membantu perusahaan untuk
merencanakan segala tindakan dari potensi apa yang perusahaan miliki saat ini, untuk menuju
visi apa yang perusahaan harapkan. Praktisnya untuk membantu memahami, posisi di mana
perusahaan saat ini, ke arah mana visi yang diharapkan oleh perusahaan, dan bagaimana
proses untuk menuju goal dari visi tersebut. Analisis gap dapat melihat seberapa jauh gap yang
dibutuhkan perusahaan dari titik awal (saat ini), menuju goal yang diinginkan (Fuad &
Mudjahidin, 2013). Hasil nilai analisis gap dapat ditentukan tingkat kesenjangan antara target
capaian dan penilaian pengguna layanan website e-government yang dikategorikan dengan
“strong”, “equal”, atau “weak” yang dapat dilihat pada Tabel 4. Tingkat kesenjangan tersebut
kemudian diurutkan berdasarkan selisih nilaisehingga didapatkan urutan prioritasnya.
Tabel 4. Tingkat Kesenjangan
Kategori
Range
Strong
>0.66
Equal
0.34-0.66
Weak