KORELASI KEMAMPUAN MEMBACA AL QURAN DENGAN HASIL BELAJAR BAHASA ARAB PADA MAHASISWA SEMESTER II PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Jurnal’ Tarbawi Khatulistiwa’ Vol.2 No. 2 2016
ISSN : 2442-756X

KORELASI KEMAMPUAN MEMBACA AL QURAN DENGAN HASIL
BELAJAR BAHASA ARAB PADA MAHASISWA SEMESTER II PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PONTIANAK
(Oleh : Eli, S.Ag, M.Pd.I)
A. ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini secara umum adalah untuk mengetahui tentang korelasi
kemampuan membaca al Quran dengan hasil belajar bahasa arab pada mahasiswa
semester II prodi pendidikan agama islam di Universitas Muhammadiyah Pontianak.
Secara rinci penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang: 1)
Kemampuan membaca al-Qur’an pada mahasiswa semester II Program Studi
Pendidikan Agama Islam di Universitas Muhammadiyah Pontianak. 2) Hasil belajar
bahasa arab pada mahasiswa semester II Program Studi Pendidikan Agama Islam di
Universitas Muhammadiyah Pontianak. 3) Korelasi antara kemampuan membaca alQur’an dengan hasil belajar bahasa arab pada mahasiswa semester II Program Studi
Pendidikan Agama Islam di Universitas Muhammadiyah Pontianak. Adapun metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitativ dengan teknik
pengumpulan data menggunakan teknik pengukuran dan observasi. Hasil akhir dari
penelitian ini adalah bahwa korelasi antara kemampuan membaca al-Qur’an dengan

hasil belajar mahasiswa semester II prodi PAI nmuh. Pontianak pada mata kuliah
bahasa arab tahun akademik 2015/2016 tampak bahwa r hitung lebih kecil dari r tabel. r
hitung adalah 0,266 sedangkan r tabel untuk n 23 adalah 0,484, yang berarti Ha dittolak
dan Ho diterima, dengan korelasi sebesar 0,266. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak
terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan membaca al-Qur’an dengan hasil
belajar mahasiswa semester II prodi PAI nmuh. Pontianak pada mata kuliah bahasa arab
tahun akademik 2015/2016

Kata Kunci : Epektivitas Pembelajaran Bahasa Arab, Metode tariqah al Intiqa’iyah

11

Jurnal’ Tarbawi Khatulistiwa’ Vol.2 No. 2 2016
ISSN : 2442-756X

ra-a (‫) ﻗ ﺮ أ‬, setimbangan dengan kata
fu’lan (‫) ﻓ ﻌ ﻼ ن‬. Ada dua pengertian alQur’an dalam bahasa Arab, yaitu qur’an
(‫ ) ﻗ ﺮ آ ن‬berarti “bacaan,” dan “apa yang
dibaca tertulis padanya,” (‫) ﻣ ﻘ ﺮ و ء‬, ismu
al-fa’il (subjek) dari qara’a (‫) ﻗ ﺮ أ‬.

Dari beberapa definisi yang telah
diungkapkan oleh para ulama, dapat
disimpulkan. Pertama, bahwa al-Qur’an
merupakan
kalam
Allah
yang
diturunkan kepada Muhammad. Kedua,
al-Qur’an diturunkan dalam bahasa
Arab
Quraisy.
Dengan
adanya
ketentuan ini berarti bahwa terjemahan
al-Qur’an dalam bahasa-bahasa asing
selain bahasa Arab, bukanlah al-Qur’an.
Ketiga, al-Qur’an itu dinukilkan kepada
generasi berikutnya secara mutawatir
yaitu diriwayatkan oleh orang banyak,
dari orang banyak, kepada orang

banyak,
tanpa
perubahan
dan
penggantian satu katapun sehingga
mustahillah mereka itu akan bersepakat
untuk berdusta. Keempat, membaca
setiap kata dalam al-Qur’an itu
mendapat pahala dari Allah, baik
bacaan itu berasal dari hafalan sendiri
maupun langsung dari mushaf alQur’an. Kelima, al-Qur’an adalah
mu’jizat yang terbesar yang diberikan
allah kepada nabi Muhammad. Keenam,
membaca al-Qur’an itu dapat dijadikan
sebagai suatu ibadah. Dan ketujuh, AlQur’an itu dimulai dari surat al-Fatihah
dan diakhiri dengan surat an-Nas.

A. Latar Belakang Masalah
Kampus adalah merupakan salah satu
wadah bagi mahasiswa untuk belajar

memperoleh
pengetahuan
dan
mengembangkan berbagai kemampuan
dan keterampilan. Oleh karena itu,
pembelajaran di kampus adalah salah
satu usaha yang bersifat sadar,
bertujuan, sistematis dan terarah pada
perubahan tingkah laku atau sikap.
Perubahan tingkah laku itu dapat terjadi,
manakala melalui proses pembelajaran.
Al-Qur’an sebagai salah satu unsur
ruang lingkup atau materi pendidikan
agama Islam sangat urgen dalam
kehidupan
sehari-hari.
Untuk
mempelajari al-Qur’an itu sebenarnya
bukan hal yang sulit, asal ada kemauan
dan usaha mempelajarinya pasti akan

mampu membaca dan memahami alQur’an dengan baik, Allah sudah
menjamin kemudahannya bagi umat
yang mau mempelajari al-Qur’an,
firman Allah dalam Q.S. al-Qomar:

‫َوﻟَﻘَ ْﺪ ﯾَﺴﱠﺮْ ﻧَﺎ اﻟﻘُﺮْ آنَ ﻟِﻠ ﱢﺬ ْﻛ ِﺮ ﻓَﮭَﻞ ﻣِﻦ ﱡﻣ ﱠﺪ ِﻛ ٍﺮ‬

Artinya: ”Dan sesungguhnya telah kami
mudahkan al-Qur’an untuk pelajaran
maka adakah orang yang mau
mengambil pelajaran.” (Q.S. al-Qomar:
17).
Al Quran adalah merupakan
sumber ilmu pengetahuan termasu ilmu
bahasa arab. Ilmu bahasa arab lahir
merupakan hasil kajian
mengenai
kalimat-kalimat yang terdapat dalam
ayat-ayat al quran baik pola kalimat,
gaya bahasa, perumpamaan dan lain

sebagainya.

2. Keutamaan Membaca Al-Qur’an
Allah SWT menurunkan kitab-Nya
yang kekal, al-qur’an, agar dibaca oleh
lidah-lidah manusia, didengarkan oleh
telinga mereka, ditaburi oleh akal
mereka, dan menjadi ketenangan bagi
hati mereka. Ada ulama yang menyebut
definisi al-qur’an sebagai kitab yang
menjadi ibdah dengan membacanya.
Dan, perbedaan antara wahyu al-qur’an
dan wahyu sunnah, yaitu al-qur’an

B. KAJIAN TEORI
1. Pengertian al-Qur’an
Menurut Tengku M. Hasbi Ash
Shiddiqy (2003:), secara etemologis, alQur’an adalah bacaan atau yang dibaca.
Al-Qur’an adalah mashdar dari kata qa12


Jurnal’ Tarbawi Khatulistiwa’ Vol.2 No. 2 2016
ISSN : 2442-756X

adalah wahyu yang dibaca, sedangkan
sunnah adalah wahyu yang tidak
dibacakan.

3) Inteligensi Siswa
Inteligensi adalah kecakapan yang
terdiri dari tiga jenis, yaitu kecakapan
untuk menghadapi dan menyesusikan
diri dalam situasi yang baru dengan
cepat
dan
efektif,
mengetahui/menggunakan konsep yang
abstrak secara efektif, mengetahui relasi
dan mempelajarinya dengan cepat. Jadi,
intelegensi sebenarnya bukan persoalan
kualitas otak saja, melainkan juga

kualitas organ-organ tubuh lainnya.

3.

Faktor-faktor
yang
Mempengaruhi Belajar
Dari beberapa pemikiran para ahli,
dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor
yang mempengaruhi aktifitas belajar
siswa ada dua jenis faktor, yaitu faktor
internal siswa, faktor eksternal siswa.
Adapun faktor internal terdiri dari
faktor jasmaniah (fisiologis) dan
psikologis (rohaniah) serta faktor
kematangan
fisik
atau
psikis.
Sedangkan faktor eksternal terdiri dari

faktor
lingkungan
dan
faktor
instrumental.

4) Sikap
Pespektif Slameto, sikap adalah
perhatian. Perhatian, lanjutnya, adalah
keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa
itupun semata-mata tertuju kepada suatu
objek atau sekumpulan objek. Muhibbin
Syah menegaskan bahwa sikap adalah
gejala yang berdimensi afektif berupa
kecenderungan untuk mereaksi atau
merespon dengan cara yang relatif tetap
terhadap objek orang, barang, dan
sebagainya baik secara positif maupun
negatif. Slameto (1991:56).
5) Bakat

Menurut Chaplin dan Reber dalam
Muhibbin Syah (2004:135), secara
umum,
bakat
(aptitude)
adalah
kemampuan potensial yang dimiliki
seseorang untuk mencapai keberhasilan
pada masa yang akan datang.
Kemampuan itu baru akan terealisasi
menjadi kecakapan yang nyata sesudah
ia belajar. Dengan demikian setiap
individu pasti memiliki kemampuan
potensial sesuai kapasitasnya dalam
mencapai prestasi.
6) Minat
Dalam pengertian yang sederhana,
minat adalah gairah yang tinggi
terhadap sesuatu. Hilgard, sebagaimana
dikutip oleh Slameto (1991:58-59),

memberikan pengertian bahwa minat
adalah kecenderungan yang tetap untuk
memperhatikan dan mengenang terus

a. Faktor Internal
Adapun yang dimaksud dengan
faktor internal adalah faktor-faktor yang
yang mempengaruhi dalam belajar yang
berasal dari dalam diri siswa berupa
kondidi fisiologis, psikologis, dan faktor
kematangan fisik maupun psikis siswa.
1)

Aspek Fisiologis
Kondisi fisiologis pada umunya
dapat melatar belakangi kegiatan siswa
dalam belajar. Keadaan jasmani yang
segar akan berbeda pengaruhnya dengan
keadaan jasmani yang kurang segar.
Begitu juga dengan kondisi tubuh yang
lemah akan berpengaruh terhadap
proses belajar siswa.
2) Aspek Psikologis
Banyak faktor yang termasuk aspek
psikologis yang dapat mempengaruhi
kuantitas dan kualitas perolehan belajar
siswa. Namun, di antara faktor-faktor
rohaniah siswa yang pada umumnya
dipandang lebih esensial itu adalah
sebagai berikut: inteligensi, sikap,
bakat, minat, dan motivasi. Muhibbin
Syah (2004:132)

13

Jurnal’ Tarbawi Khatulistiwa’ Vol.2 No. 2 2016
ISSN : 2442-756X

menerus terhadap beberapa kegiatan
yang disertai rasa senang. Keberadaan
minat mempengaruhi proses dan hasil
belajar.
7) Motivasi
Menurut
Sumadi
Subrata
(2002:12), motivasi adalah kondisi
psikologis yang mendorong seseorang
untuk melakukan sesuatu. Motovasi
merupakan pendorong bagi suatu
organism dalam melakukan segala
kegiatan, termasuk belajar. Dalam
perspektif Slameto, motivasi sangat erat
sekali hubungannya dengan tujuan yang
ingin dicapai.

(seseorang, lembaga, masyarakat,
dan lain-lain) pada saat sekarang
berdasarkan fakta-fakta yang tampak
atau sebagaimana adanya”,
2. Bentuk Penelitian
Menurut Nana Sudjana (2004: 40)
bentuk-bentuk penelitian meliputi: “1)
bentuk kausal, 2) tindakan kelas, 3)
eksperimen, 4) korelasional, 5) dan
bentuk penelitian lapangan. Sedangkan
untuk memperoleh data yang akurat
maka dalam penelitian ini peneliti
hanya menggunakan satu bentuk
penelitian yaitu bentuk penelitian
korelasional”.

b. Faktor Eksternal
Sedangkan yang dimaksud dengan
faktor eksternal adalah faktor-faktor
yang datang dari luar diri mahasiswa
yang dapat mempengaruhi proses
belajar, baik faktor lingkungan atau
faktor instrumental. Faktor lingkungan
dapat dikelompokkan menjadi dua
kelompok, yaitu lingkungan sosial dan
lingkungan non sosial.

3. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan pendekatan kuantitatif.
Menurut Harun Rasyid (2000:17)
pendekatan kuantitatif yaitu “suatu
pendekatan penelitian yang dibangun
berdasarkan konsep tradisi empiris yang
telah mapan”. Selain itu, “pendekatan
penelitian kuantitatif menggunakan
paradigma
positivistik
yang
memandang
kenyataan
(realitas)
sebagai suatu yang berdimensi tunggal,
pragmental, dan cendrung bersifat tetap
(fixed), karena itu sebelum dilakukan
penelitian dapat disusun rancangan yang
terinci dan tidak akan berubah-rubah
selama penelitian berlangsung” (Nana
Sudjana, 2004: 6).

C. METODE PENELITIAN
1. Metode Penelitian
Menurt Hadari Nawawi (2005: 79)
metode penelitian secara umum dapat
dikelompokkan
menjadi
sebagai
berikut:
a. Penelitian deskriptif
b. Penelitian komparatif
c. Penelitian asosiatif
Untuk
menjawab
seluruh
permasalahan dalam penelitian ini
maka peneliti menggunakan metode
deskriptif. Menurut Hadari Nawawi
(2005; 82) “metode deskriptif dapat
diartikan
sebagai
prosedur
pemecahan masalah yang diselidiki
dengan menggambarkan/melukiskan
keadaan subjek atau objek penelitian

4. Definisi Operasional
Untuk menghindari salah tafsir
terhadap istilah yang digunakan sebagai
variabel dalam penelitian ini, maka
peneliti
akan
mengoperasionalkan
istilah tersebut.
Adapun yang dimaksud dengan
kemampuan
mahasiswa
dalam
membaca al-Qur’an dalam penelitian ini
yaitu kemampuan mahasiswa dalam

14

Jurnal’ Tarbawi Khatulistiwa’ Vol.2 No. 2 2016
ISSN : 2442-756X

membaca al-Qur’an sesuai dengan
kaidah ilmu tajwid.
Adapun yang dimaksud dengan hasil
belajar mahasiswa dalam penelitian ini
adalah nilai mata kuliah bahasa arab
pada semester ganjil.

analisis kuantitatif, dengan harapan data
dapat diperoleh secara lengkap, lebih
dalam dan dapat dipercaya sehingga
tujuan penelitian dapat tercapai.
Untuk menghindari hasil penelitian
yang kurang profesional diperlukan
perhitungan
statistik,
yaitu
menggunakan teknik analisis data
dengan menggunakan rumus mean dan
rumus korelasi product moment. Untuk
menjawab rumusan masalah nomor satu
dan dua peneliti menggunakan analisis
deskriptif dengan mencari rata-rata
dengan rumus mean.

5. Teknik dan Alat Pengumpul Data
Dalam penelitian ini teknik dan alat
pengumpul data yang digunakan adalah
sebaga berikut:
a. Teknik Tes (pengukuran)
Menurut Harun Rasyid, (2000: 74),
teknik pengukuran dapat diartikan
sebagai suatu usaha untuk mengetahui
keadaan sesuatu seperti adanya yang
dapat dikuantitaskan, hal ini dapat
diperoleh melalui jalan tes atau lainnya.

1.

Menghitung
rata-rata
skor
dilakukan dengan rumus berikut:
n



b. Dokumentasi
Menurut Harun Rasyid (2000: 58)
dokumentasi adalah merupakan salah
satu metode pengumpulan data non
manusia secara sempit, dokumen dapat
berupa teks tertulis, catatan-catatan,
surat pribadi, biografi, autobiografi dan
sebagainya.

X 

X

i

i 1

n
dim ana :
n



X

i

 Total

jumlah item

i 1

n

 Jumlah

X

 Rata  Rata item skor

sampel

Setelah nilai rata-ratanya dikrtahui
maka peneliti membandingkan dengan
standar yang dikemukakan oleh
Suharsimi Arikunto (2002: 251) sebagai
berikut:

Dengan demikian teknik dokumentasi
dalam penelitian ini adalah berupa
bahan tertulis yang dijadikan sebagai
salah satu sumber data. Teknik
dokumentasi yang dilakukan peneliti
adalah hasil belajar mahasiswa yang
diambil dari hasil ujian bahasa arab
semester ganjil

No
1

c.

Teknik Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan dari
hasil tes lisan dan data hasil
dokumentasi
selanjutnya
ditabularasikan dengan pengelolaan
data, yaitu menghitung data yang masuk
guna mendapatkan suatu ketepatan
jawaban dari pada masalah yang
dipertanyakan.
Pengelolahan
data
dilakukan dengan mempergunakan

Tabel 3.1
Distribusi Interpretasi
Nilai
Interpretasi
80-100
Sangat Baik

2
60-79,9
Baik
3
40-59,9
Cukup
4
20-39,9
Kurang
5
0,00-19,9
Sangat Kurang
Sumber: Suharsimi Arikunto (2002:
251)
Sedangkan
untuk
menjawab
rumusan masalah nomor tiga maka

15

Jurnal’ Tarbawi Khatulistiwa’ Vol.2 No. 2 2016
ISSN : 2442-756X

peneliti menggunakan rumus korelasi
product moment. Menurut Sugiono
(2005: 254), bahwa rumus analisis
korelasi product moment dapat dilihat di
bawah ini.

hasil penilaian bacaan al Quran yang
telah dilakukan kepada 23 orang
mahasiswa semester II Program Studi
Pendidikan Agama Islam Universitas
Muhammadiyah
Pontianak,
serta
memeriksa hasil belajar bahasa arab
pada semester II.

2. Rumus korelasi product moment

2. Pengolahan dan Analisia Data
Data yang terkumpul dari hasil
penilaian bacaan al Quran adalah data
yang sudah dilakukan pemeriksaan dan
dimasukkan ke dalam tabel tabulasi
data. Selanjutnya diinterpretasikan
dengan menggunakan perhitungan
statistik agar mudah dibaca oleh pihak
yang ingin melihat hasil penelitian
tersebut. Penyajian data tersebut dapat
peneliti sajikan berdasarkan fokus
penelitian sebagai berikut:

Keterangan:
ryx
x
y
xy
n

: Angka indek korelasi “r”
product moment
: Jumlah seluruh skor x
: Jumlah seluruh skor y
: Jumlah hasil perkalian antara
skor x dan y
: Jumlah responden.

1. Kemampuan mahasiswa semester
II dalam membaca al-Qur’an
Untuk
mengetahui
rata-rata
kemampuan mahasiswa semester II
Program Studi Pendidika Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Pontianak
tahun akademik 2015/2016 dapat dilihat
pada perhitungan statistik di bawah ini:

Untuk mengetahui besaran korelasi
korelasi antara kemampuan membaca
al-Qur’an dengan hasil belajar bahasa
arab pada mahasiswa semester II prodi
PAI , maka dapat digunakan kriteria
yang dikemukakan oleh Anas Sudijono
(1992: 186) sebagai berikut:
Tabel 3.2
Kriteria Korelasi
No Rentang
Kriteri
1
0,000-0,199 Sangat rendah
2
0,200-0,399 Korelasi rendah
3
0,400-0,599 Korelasi cukup at
4
0,600-0,799 Korelasi tinggi
5
0,800-1,000 Sangat tinggi
Sumber: Anas Sudijono (1992: 186)
D. HASIL PENELITIAN
PEMBAHASAN

Tabel 4.4
Hasil Analisis Deskriptif
Kemampuan Siswa dalam Membaca
Al-Qur’an
No
NAMA
NILAI
1
Rizki Riansyah
100
2
M.Nuzulul Qolam
85
3
Fahrul Razi
75
4
Rizka Azizah
85
5
Khairul Ramadhan
75

DAN

1.

Pemeriksaan Data
Sebelum melakukan analisis data
terlebih dahulu yang perlu dilakukan
oleh peneliti yaitu pengolahan data dari

16

6
7
8
9

Erni Trisnawati
Yusna Delli
Jayanti Mandasari
Geden Hambali

90
82
80
86

10

Ayu Safitri

75

Jurnal’ Tarbawi Khatulistiwa’ Vol.2 No. 2 2016
ISSN : 2442-756X

11
12
13
14
15
16
17
18
19

Laras Deviyanti
Sumantri
Fahrul Muzaqi
Samiaji
Salmiyati
La Fari
Wahyuda
Rizki Amalia
Ari Muh. Dihan

81
78
80
100
95
70
91
90
80

20
21
22
23

Vesi
Fitriyani
Tria Ayu K
Nur Erina

75
95
90
95

Jumlah

d. Untuk menentukan rentang
antar skor dilakukan dengan
menggunakan rumus:
R = 100 – 70 = 30
R = 30
dengan Rentang perkategori
30
R k 
100
R k  0 ,3
banyaknya kategori dapat
dihitung dengan menggunakan
rumus :
30
k
0,3

1953

k = 100
Jadi
dari
perhitungan
dengan
menggunakan rukus deskripsif di atas
dapat diketahui sebagai berikut:

Berdasarkan rumus dan hasil
analisis di atas, dapat dihitung kategori
kemampuan membaca al Quran
mahasiswa semester II Program Studi
Pendidika Agama Islam Universitas
Muhammadiyah Pontianak tahun
akademik 2015/2016 adalah sebagai
berikut:
a.

a.
b.
c.
d.
e.

Nilai skor maksimum sebesar 100
Skor minimum sebesar 70
Rata-rata skor sebesar 84.91
Rentang (R) sebesar 30
Rentang perkategori (Rk) sebesar
0,3
f. Banyaknya kategori (k) adalah 100
Selanjutnya untuk mempermudah
penilaian maka diperlukan tabel nilai
tabel kriteria pengukuran, untuk
mengetahui
kategori
kemampuan
mahasiswa semester II program studi
Pendidikan Agama Islam Universitas
Muhammadiyah Pontianak tahun 2016
dalam membaca al-Qur’an sebagai
berikut:

Menghitung skor tertinggi adalah
:
X Max  Skor Tertnggi x Jumlah item

Skor maksimum = 100
b. Menghitung skor terendah
adalah:
X Min  Skor Terendah x Jumlah item
Skor minimum = 70
c. Menghitung rata-rata skor
dilakukan dengan rumus
berikut:
1953
X = ----23
X = 84.91

Tabel 4.5
Kategori Kemampuan Mahasiswa
Dalam Membaca Al-Qur’an
Rentang Kategori
95-100

17

Sangat
Fasih

Jml Persentase
Siswa
5
21.74%

Jurnal’ Tarbawi Khatulistiwa’ Vol.2 No. 2 2016
ISSN : 2442-756X

80-94
75-79
70-74
0-69

Fasih
Kurang
Fasih
Tidak
Fasih
Tidak
bisa

12
5

52.17%
21.74%

1

4.35%

-

0%

Nilai rata-rata yang diperoleh
sebesar 84.91 dibandingkan dengan
nilai rentang sehingga nilai rata-ratanya
berada di rentang 80-94 dengan kategori
fasih. Jadi berdasarkan data tersebut
dapat disimpulkan bahwa kemampuan
mahasiswa dalam membaca al-Qur’an
adalah fasih.
2. Hasil belajar mahasiswa pada
mata kuliah bahasa arab yang
diperoleh dari hasil ujian MID
semester genap tahun akademik
2015/2016.
Untuk mengetahui rata-rata hasil belajar
mahasiswa pada mata kuliah bahasa
arab dapat dilihat pada perhitungan
statistik dengan menggunakan rumus di
atas. Pada bagian ini akan peneliti
sajikan dalam bentuk tabel sebagaimana
berikut ini:

30
85
55
80
60
80
35
60
80
15

20
21
22
23

Vesi
Fitriyani
Tria Ayu K
Nur Erina Y

15
70
75
35

Jumlah

1401

a. Menghitung skor tertinggi (skor
jawaban maksimum) adalah :
X Max  Skor Tertnggi x Jumlah item

Hasil Analisis Deskriptif Hasil
Belajar Mahasiswa
Pada Mata Kuliah ahasa Arab
No
NAMA
NILAI
1
Rizki Riansyah
100
2
M.Nuzulul Qolam
50
3
Fahrul Razi
55
4
Rizka Azizah
55
5
Khairul Ramadhan
60
Erni Trisnawati
Yusna Delli
Jayanti Mandasari
Geden Hambali

Ayu Safitri
Laras Deviyanti
Sumantri
Fahrul Muzaqi
Samiaji
Salmiyati
La Fari
Wahyuda
Rizki Amalia
Ari Muh. Dihan

Berdasarkan rumus dan hasil analisis
dengan menggunakan rumus di atas,
dapat dihitung kategori Hasil belajar
mahasiswa semester II prodi PAI
nmuh. Pontianak pada mata kuliah
bahasa
arab
tahun
akademik
2015/2016 adalah sebagai berikut:

Tabel 4.6

6
7
8
9

10
11
12
13
14
15
16
17
18
19

Skor maksimum = 100
b. Menghitung skor terendah (skor
jawaban minimum) adalah:
Skor minimum = 15
c.

75
65
86
80

18

Menghitung
rata-rata
skor
dilakukan dengan rumus berikut:
1401
X =----- =
23
X = 60.91

Jurnal’ Tarbawi Khatulistiwa’ Vol.2 No. 2 2016
ISSN : 2442-756X

d. Untuk menentukan rentang
antar skor dilakukan dengan
menggunakan rumus:
R = 100 – 15 = 85

70-89
50-69
30-49
0-29

dengan Rentang perkategori
Rk 

85
100

banyaknya
kategori
dapat
dihitung dengan menggunakan
rumus :
85
0,85

K = 100
berdasarkan
perhitungan
dengan
menggunakan rumus deskriptif di atas
maka dapat diketahui sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.
e.

Nilai skor maksimum sebesar 100
Skor minimum sebesar 15
Rata-rata skor sebesar 60,91
Rentang (R) sebesar 85
Rentang perkategori (Rk) sebesar
0,85
f. Banyaknya kategori (k) adalah 100
Selanjutnya
untuk
mempermudah
penilaian
maka
diperlukan tabel nilai tabel kriteria
pengukuran, untuk mengetahui kategori
hasil belajar siswa pada mata pelajaran
Qur’an Hadits di kelas V MIS Raudatul
Ulum 2 Wajok Hulu Tahun Pelajaran
2011/2012, sebagai berikut:

Kategori

Jumlah
Siswa

Persentase

90-100

Sangat

1

4.35 %

39.1 %
34.8 %

3
2

13.04 %
8.7 %

kita melakukan perhitungan dengan
analisis korelasi, maka kita harus
memenuhi syarat uji penggunaan
statistik parametrik terlebih dahulu,
yaitu data yang digunakan termasuk
kategori data interval, jumlah data n =
23 dan data berdistribusi normal. Kedua
persyaratan telah terpenuhi yaitu data
termasuk dalam kategori data interval
dan jumlah data n =23 yaitu berjumlah
23 Untuk melakukan pengujian
distribusi data.

Tabel 4.7
Kategori Hasil Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran Qur’an Hadits
Rentang

Kurang
Sangat
kurang

9
8

Nilai rata-rata yang diperoleh
sebesar 60.91 dibandingkan dengan nilai
rentang pada tabel 85 sehingga nilai rataratanya berada di rentang 70-89 dengan
baik. Jadi berdasarkan data tersebut dapat
disimpulkan bahwa Hasil belajar
mahasiswa semester II prodi PAI nmuh.
Pontianak pada mata kuliah bahasa arab
tahun akademik 2015/2016 adalah baik.
3. Korelasi
antara
kemampuan
membaca al-Qur’an dengan hasil
belajar mahasiswa semester II prodi
PAI nmuh. Pontianak pada mata
kuliah bahasa arab tahun akademik
2015/2016
Analisis korelasi merupakan
pengujian dalam meramalkan suatu
variabel dependen (Y) berdasar satu
variabel independent (X) dalam satu
persamaan linear. Sebelum

Rk  0,85

k

baik
Baik
Cukup

19

Jurnal’ Tarbawi Khatulistiwa’ Vol.2 No. 2 2016
ISSN : 2442-756X

Dari analisis regresi diperoleh data sebagaimana terdapat dalam tabel sebagai berikut:

N0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
24
N=23

X
100
85
75
85
75
90
82
80
86
75
81
78
80
100
95
70
91
90
80
75
95
90
95
1953

Y
100
50
55
55
60
75
65
86
80
30
85
55
80
60
80
35
60
80
15
15
70
75
35
1401

Tabel 4.8
Koefisien Korelasi


10000
10000
7225
2500
5625
3025
7225
3025
5625
3600
8100
5625
6274
4225
6400
7396
7396
6400
5625
900
6561
7225
6084
3025
6400
6400
10000
3600
9025
6400
4900
1225
8281
3600
8100
6400
6400
225
5625
225
9025
4900
8100
5625
9025
3325
167021
98871

Rumus korelasi product moment

XY
10000
4250
4125
4675
4500
6750
5330
6880
6880
2250
6885
4290
6400
6000
7600
2450
5460
7200
1200
1125
6650
6750
3325
120975

23.120975
.1401
1953
{23.167021
- (1935
)2}{23.98871
- (1401
)2}

=

n. ∑xy − ∑x. ∑y
{n. ∑ − (∑x) }{n. ∑
rxy =

rxy =

− (∑y) }

2782425
 2736153
{3841483
(3744225
}{2274033
1962801
}

20

Jurnal’ Tarbawi Khatulistiwa’ Vol.2 No. 2 2016
ISSN : 2442-756X

rxy =
rxy =

hubungan
yang
signifikan
antara
kemampuan membaca al-Qur’an dengan
hasil belajar mahasiswa semester II prodi
PAI nmuh. Pontianak pada mata kuliah
bahasa arab tahun akademik 2015/2016

46290
{97258}{311232}
46290

30269801856
46290
rxy =
173982.9
rxy = 0,266
Berdasarkan tabel di atas,
menunjukkan bahwa ada korelasi sebesar
0,266 antara korelasi antara kemampuan
membaca al-Qur’an dengan hasil belajar
mahasiswa semester II prodi PAI nmuh.
Pontianak pada mata kuliah bahasa arab
tahun akademik 2015/2016. Hal ini
berarti tidak mesti semangkin tinggi
kemampuan mahasiswa dalam membaca
al-Qur’an akan semakin baik pula hasil
belajar mahasiswa semester II prodi PAI
nmuh. Pontianak pada mata kuliah bahasa
arab.
Untuk mengetahui apakah koefisien
korelasi hasil perhitungan tersebut
signifikan (dapat digeneralisasikan) atau
tidak, maka perlu dibandingkan dengan r
tabel untuk n = 23 dan taraf kesalahan 5%
(tarap
kepercayaan
95%)
dengan
ketentuan bila r hitung lebih kecil dari r
tabel (rh < rt), maka Ho diterima, dan Ha
ditolak. Tapi sebaliknya bila r hitung
lebih besar dari r tabel (rh > rt) maka Ha
diterima dan Ho ditolak.

Untuk mengetahui besaran korelasi
atau kriteria korelasi antara korelasi
antara kemampuan membaca al-Qur’an
dengan hasil belajar mahasiswa semester
II prodi PAI nmuh. Pontianak pada mata
kuliah bahasa arab
tahun akademik
2015/2016 maka dapat digunakan kriteria
yang dikemukakan oleh Anas Sudijono
(1992: 186) sebagai berikut:
Tabel 4.9
Kriteria Korelasi
No Rentang
Kriteri
1
0,000Sangat rendah
0,199
sekali
2
0,200Rendah
0,399
3
0,400Cukup
atau
0,599
sedang
4
0,600Tinggi
0,799
5
0,800Sangat tinggi
1,000
Sumber: Anas Sudijono
(1992: 186)
Berdasarkan tabel kriteria korelasi
dapat ditetahui bahwa r hitung 0,266
berada di atas interval yang ada. Hal ini
berarti tingkat korelasi antara kemampuan
membaca al-Qur’an dengan hasil belajar
mahasiswa semester II prodi PAI nmuh.
Pontianak pada mata kuliah bahasa arab
tahun akademik 2015/2016 dikategorikan
rendah.

Berdasarkan hasil analisis korelasi
antara
variabel
korelasi
antara
kemampuan membaca al-Qur’an dengan
hasil belajar mahasiswa semester II prodi
PAI nmuh. Pontianak pada mata kuliah
bahasa arab tahun akademik 2015/2016
tampak bahwa r hitung lebih kecil dari r
tabel. r hitung adalah 0,266 sedangkan r
tabel untuk n 23 adalah 0,484, yang
berarti Ha dittolak dan Ho diterima,
dengan korelasi sebesar 0,266. Jadi dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat

Dalam analisis korelasi terdapat
angka yang disebut dengan koefisien
determinasi, yang besarnya adalah dengan
cara mengkuadratkan (r ) koefisien
korelasi yang ditemukan. Jadi koefisien
21

Jurnal’ Tarbawi Khatulistiwa’ Vol.2 No. 2 2016
ISSN : 2442-756X

PAI nmuh. Pontianak pada mata kuliah
bahasa arab tahun akademik 2015/2016
belum sesuai dengan apa yang
diharapkan.
Hasil belajar mahasiswa semester
II prodi PAI nmuh. Pontianak pada mata
kuliah bahasa arab
tahun akademik
2015/2016 ini dinilai belum berhasil
karena dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Hal ini sebagaimana yang diungkapkan
oleh Djamarah (2006: 45), bahwa
“keberhasilan
pembelajaran
dapat
dipengaruhi oleh tujuan, guru, siswa,
kegiatan belajar, alat evaluasi, dan
suasana hati. Faktor-faktor tersebut
menurutnya dapat menjadi penghambat
dan dapat juga menjadi pendukung
tergantung bagaimana kita menciptakan
atau
memperlakukan
faktor-faktor
tersebut”.
Rasyad
(2003:
102)
mengemukakan bahwa sebenarnya ada
dua faktor penyebab yang dapat
mempengaruhi keberhasilan belajar.
Faktor-faktor tersebut dapat digolongkan
menjadi dua macam, yaitu:

determinasinya adalah 0,266 = 0,516.
hal ini berarti varian yang terjadi pada
variabel hasil belajar mahasiswa pada
mata kuliah bahasa arab 51,6%
ditentukan oleh varian yang terjadi pada
kemampuan mahasiswa dalam membaca
al-Qur’an. Pengertian ini sering diartikan
pengaruh kemampuan membaca alQur’an = 51,6%, dan sisanya 48,4%
ditentukan faktor lain
3. Pembahasan
Berdasarkan temuan yang diperoleh
dalam penelitian menunjukkan bahwa:
a.
Kemampuan membaca al-Qur’an
pada mahasiswa semester II prodi PAI
nmuh. Pontianak pada mata kuliah bahasa
arab
tahun akademik 2015/2016
mencapai nilai rata-rata yang diperoleh
sebesar 84.91 dengan kategori fasih.
Hal ini sebagaimana yang
diungkapkan oleh Muhammad bin Alawi
(1999: 62) bahwa kemampuan mahasiswa
dalam membaca al-Qur’an adalah
kesanggupan
mahasiswa
dalam
melakukan
sesuatu
proses
untuk
mendapatkan pesan dari kalamullah yang
diturunkan kepada nabi Muhammad
dalam bahasa Arab dan sebagai mu’jizat
atas
kenabiannya.
Kemampuan
mahasiswa dalam membaca al-Qur’an ini
meliputi kemampuan mahasiswa dalam
membaca al-Qur’an sesuai dengan hukum
tajwid yang meliputi makhorijul huruf,
ahkamul huruf, sifatul huruf, ahkamul
mad wal qashr dan ahkamul waqf wal
ibtida.

a. Faktor yang berasal dari dalam diri,
seperti; kecerdasan bakat, minat,
perhatian, kesehatan jasmani dan cara
belajar.
b. Faktor yang berasal dari luar seperti;
lingkungan, sekolah, keluarga dan
masyarakat.
3.
Dengan r hitung (koefisien
korelasi) sebesar 0,266 jelas bahwa Ha
yang berbunyi “terdapat hubungan yang
signifikan antara kemampuan membaca
al-Qur’an
dengan
hasil
belajar
mahasiswa semester II prodi PAI nmuh.
Pontianak pada mata kuliah bahasa arab
tahun akademik 2015/2016”, ditolak dan
Ho yang berbunyi tidak terdapat
hubungan yang signifikan antara
kemampuan membaca al-Qur’an dengan
hasil belajar mahasiswa semester II
prodi PAI nmuh. Pontianak pada mata

2.
Hasil belajar mahasiswa semester
II prodi PAI nmuh. Pontianak pada mata
kuliah bahasa arab
tahun akademik
2015/2016 mencapai nilai rata-rata 60.91
dengan kategori cukup. Jadi berdasarkan
data tersebut dapat disimpulkan bahwa
hasil belajar mahasiswa semester II prodi

22

Jurnal’ Tarbawi Khatulistiwa’ Vol.2 No. 2 2016
ISSN : 2442-756X

kuliah bahasa arab tahun akademik
2015/2016”, diterima. Karena r hitung
lebih kecil ( rt) maka Ha
diterima dan Ho ditolak.
sebagaimana yang dijelaskan pada
bagian sebelumnya bahwa ada banyak
faktor yang mempengaruhi hasil belajar
mahasiswa, baik itu yang berasal dari
dalam diri mahasiswa maupun dari luar
diri siswa.
4.

Namun
demikian
berdasarkan
perhitungan koefisien determinasi,
variabel hasil belajar mahasiswa sebesar
51,6% ditentukan oleh varian yang
terjadi pada kemampuan mahasiswa
dalam membaca al-Qur’an dan lumrah
kiranya jika hanya 51,6% saja hasil
belajar siswa pada mata kuliah bahasa
arab dipengaruhi oleh kemampuan siswa
dalam membaca al-Qur’an, karena
sehingga nilai rata-ratanya berada di
rentang 50-69
3. Berdasarkan hasil analisis korelasi
antara
variabel
korelasi
antara
kemampuan membaca al-Qur’an dengan
hasil belajar mahasiswa semester II prodi
PAI nmuh. Pontianak pada mata kuliah
bahasa arab tahun akademik 2015/2016
tampak bahwa r hitung lebih kecil dari r
tabel. r hitung adalah 0,266 sedangkan r
tabel untuk n 23 adalah 0,484, yang
berarti Ha dittolak dan Ho diterima,
dengan korelasi sebesar 0,266. Jadi dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat
hubungan
yang
signifikan
antara
kemampuan membaca al-Qur’an dengan
hasil belajar mahasiswa semester II prodi
PAI nmuh. Pontianak pada mata kuliah
bahasa arab tahun akademik

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data
penelitian, maka dapatlah diambil suatu
kesimpulan
bahwa
secara
umum
pengetahuan Korelasi antara Kemampuan
Membaca al-Qur’an dengan Hasil Belajar
mahasiswa semester II prodi PAI nmuh.
Pontianak pada mata kuliah bahasa arab
tahun akademik 2015/2016. Secara
khusus dapat disimpulkan sebagai
berikut:
a. Kemampuan membaca al-Qur’an
mahasiswa semester II prodi PAI nmuh.
Pontianak tahun akademik 2015/2016
termasuk kategori fasih dengan nilai ratarata sebesar 84.91. Sehingga nilai rataratanya berada di rentang 80-94. Jadi
berdasarkan
data
tersebut
dapat
disimpulkan
bahwa
kemampuan
mahasiswa dalam membaca al-Qur’an
adalah fasih
2. Hasil belajar mahasiswa semester II
prodi PAI nmuh. Pontianak pada mata
kuliah bahasa arab
tahun akademik
2015/2016 mencapai nilai rata-rata 60.91
dengan kategori cukup dibandingkan
dengan nilai rentang 85 pada tabel

DAFTAR PUSTAKA
Depag RI. 2004. Al-Qur’an dan
Terjemahnya. Bandung: CV. Penerbit JART
Hasbi
Ash
Shiddieqy,
Teungku
Muhammad. (2003). Sejarah dan
Pengantar Ilmu al-Qur’an dan Tafsir.
Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra.
Hamdani. (2011). Strategi Belajar
Mengajar, Bandung: Pustaka Setia.

23

Jurnal’ Tarbawi Khatulistiwa’ Vol.2 No. 2 2016
ISSN : 2442-756X

Abdul Majid, dan Andayani, Dian.
(2004). Pendidikan Agama Islam
Berbasis Kompetensi: Konsep dan
Implementasi Kurikulum 2004. Bandung:
Remaja Rosdakarya.

Hadari Nawawi. ( 2003). Metode
Penelitian sosial, Yogyakarta: Gajah
Mada University press.
Hadi Sutrisno. (2004). Metodologi
Research, Yogyakarta: Andi.

Muhaimin.
(2003).
Arah
Baru
Pengembangan
Pendidikan
Islam:
Pemberdayaan,
Pengembangan
Kurikulum, hingga RedifinisiIslamisasi
Pengetahuan.
Bandung:
Nuansa
Cendikia.
M.
Quraish
Shihab,
(2003).
“Membumikan” Al-Qur’an: Fungsi dan
Peran
Wahyu
dalam
Kehidupan
Masyarakat. Bandung: Mizan.

Harun Rasyid. (2000). Metode Penelitian
Kualitatatif Bidang Ilmu Sosial dan
Agama, Kopma STAIN Pontianak.
Lexi Moleong. (2004). Metodology
Penelitian Kualitatif, Bandung: PT.
Remaja Rosda Karya

Sumadi Suryabrata,. (2002). Psikologi
Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Suryabrata, Sumadi. 2002. Psikologi
Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Syah, Muhibbin.
(2004). Psikologi
Pendidikan dengan Pendekatan Baru.
Bandung: Remaja RosdaKarya.
Tafsir, Ahmad. 2001. Ilmu Pendidikan
dalam Perspektif Islam. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Undang-undang Republik Indonesia No.
20 Tahun 2003. 2003. Tentang
SISDIKNAS. Bandung: Citra Umbara.
Zuhairini dan Ghafir, Abdul. (2004).
Metodologi Pembelajaran Pendidikan
Agama Islam. Malang: UM Press.
Undang-undang Republik Indonesia No.
20 Tahun 2003. 2003. Tentang
SISDIKNAS. Bandung: Citra Umbara.

24