PERBEDAAN PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM DAN KOMPRES HANGAT DALAM MENURUNKAN DISMENORE PADA REMAJA SMA NEGERI 3 PADANG

Volume7, Nomor 2, Desember 2016
e-ISSN : 2540-9611 | p-ISSN :2087-8508

A

I ILM

Jurnal Medika Saintika Vol 7 (2)
U

K

E

AT A N

S EKO L

GG

EH


SY E

IN

S

H

T

NT I K A
D Z A SA I

Jurnal Medika Saintika
http://syedzasaintika.ac.id/jurnal

PERBEDAAN PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM DAN KOMPRES
HANGAT DALAM MENURUNKAN DISMENORE PADA REMAJA SMA NEGERI 3
PADANG

Dwi Christina Rahayuningrum
Stikes Syedza Saintika Padang
[email protected]
Abstrak
Sebagian wanita merasakan dismenore pada setiap siklus menstruasi, intensitas nyeri yang
dirasakan bahkan sampai berat dan mengganggu aktivitas. Salah satu terapi non farmakologis
yang bisa dilakukan untuk mengurangi dismenore teknik relaksasi nafas dalam dan kompres
hangat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbedaan pengaruh teknik relaksasi nafas
dalam dan kompres hangat dalam menurunkan dismenore pada remaja putri di SMA Negeri 3
Padang. Penelitian ini menggunakan desain Quasi Eksperiment. Sampel sebanyak 32 orang
remaja yang dibagi dua pada masing-masing perlakuan dengan waktu pelaksanaan 20 menit. Uji
statistik yang digunakan adalah uji t-tes sampel berpasangan dan uji t-test sampel bebas. Hasil
menunjukkan terdapat penurunan yang bermakna pada skala dismenore pada masing-masing
kelompok (p=0,000). Analisa bivariat menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna
penurunan skala dismenore pada remaja yang diberi teknik relaksasi nafas dalam dan kompres
hangat. Berdasarkan penelitian ini disarankan kepada remaja menggunakan teknik relaksasi
nafas dalam dan kompres hangat sebagai salah satu alternatif penurunan nyeri dismenore.
Kata kunci: Dismenore, relaksasi nafas dalam, kompres hangat
Abstract
Some women experience dysmenorrhoea in each menstrual cycle, the intensity of pain that is

felt even to severe and interfere with the activity. One non-pharmacological therapies that can
be done to reduce dysmenorrhea relaxation techniques and breathing in the warm compresses.
The purpose of this study to determine the influence of different relaxation techniques and
breathing in the warm compresses in reducing dysmenorrhea in adolescent girls in SMA Negeri
3 Padang. This study uses a quasi experiment design. Sample as many as 32 teens divided in
each treatment with the execution time of 20 minutes. Statistical tests used were t-test test and
test of paired samples t-test free samples. The results showed there were significant reductions
in the scale of dysmenorrhea in each group (p = 0.000). Bivariate analysis showed no
significant difference scale reduction of dysmenorrhea in adolescents who were given
relaxation techniques and breathing in the warm compresses. Based on this study suggested the
teens use deep breathing relaxation techniques and warm compresses as one alternative to
decrease pain of dysmenorrhea.
Keywords: Dysmenorrhea, deep breathing relaxation, warm compresses

73

Volume7, Nomor 2, Desember 2016
e-ISSN : 2540-9611 | p-ISSN :2087-8508
seperti : remaja tidak konsentrasi dalam


PENDAHULUAN
Menstruasi adalah keluarnya darah dari

menerima pelajaran, menurunnya prestasi

rahim melalui vagina dan keluar dari tubuh

belajar serta sering absen. Dismenore

seorang wanita setiap bulan selama masa

merupakan

nyeri perut

bagian bawah

yang terkadang rasa nyeri tersebut meluas

usia subur (Faizah,2000). Menstruasi adalah


hingga ke pinggang, punggung bagian

peristiwa keluarnya darah dari vagina

bawah dan paha (Baziad, 2003).

karena meluruhnya lapisan dinding rahim

Insiden

yang banyak mengandung pembuluh darah

terjadinya

40-80%

dan

dismenore


(endometrium), pada saat sel telur tidak

merata

dibuahi. Sel telur ( yang hanya dimiliki oleh

mengalami

perempuan) hanya keluar sebulan sekali,

dismenore yang tidak tertahankan. (Morgan

dan apabila tidak ada pembuahan, misalnya

dan

melalui hubungan seksual, maka 14 hari

menyebabkan gangguan aktivitas sehari-


dismenore

Hamilton,

5-10%

wanita

berat

sampai

2009).

Dismenore

hari dan harus absen dari sekolah 1-7 hari

kemudian sel telur itu akan gugur bersama


setiap bulannya pada 15 % responden

dengan darah pada lapisan dinding rahim

berusia 15 – 17 tahun. Dismenore tidak

yang sebelumnya menebal. Hal ini biasanya

hanya menyebabkan gangguan aktivitas

akan berlangsung kurang lebih 28 hari

tetapi juga memberi dampak bagi fisik,

(antara 21-35 hari).

psikologis, sosial dan ekonomi terhadap
Siklus menstruasi dapat dipengaruhi
oleh


kondisi

stress,

letih, dan sering marah. Remaja dengan

pengobatan dan latihan olahraga. Pada masa

dismenore berat mendapat nilai yang

remaja biasanya siklus menstruasi belum

rendah (6.5 %), menurunnya konsentrasi

teratur, namun setelah dalam kurun waktu

(87.1%) dan absen dari sekolah (80.6%)

tertentu akan teratur. Menstruasi merupakan


(Tangchai, 2004).

bagian

dari

mempersiapkan

tertentu,

seperti

wanita diseluruh dunia misalnya: cepat

proses

reguler

yang


tubuh

wanita

setiap

Penanggulangan nyeri haid yang
umum

bulannya untuk kehamilan (Keikos, 2007).

tenaga

keluhan

berupa

menstruasi

disertai

dismenore

yang

adalah

kesehatan.

Berdasarkan

survei

terhadap pelajar dari lima sekolah lanjutan

menstruasi tanpa

pertama di Jakarta, pada 2002, didapatkan

keluhan, namun tidak sedikit dari mereka
mendapatkan

remaja

nyeri yang dijual bebas tanpa konsultasi ke

menstruasi yang berbeda-beda. Sebagian

yang

oleh

mengkonsumsi obat-obatan penghilang rasa

Setiap wanita memiliki pengalaman
wanita mendapatkan

dilakukan

sedikit sekali di antara mereka yang berobat
ke dokter. Padahal obat-obat penghilang
nyeri hanya dapat mengurangi nyeri haid

mengakibatkan rasa ketidaknyamanan serta

sementara waktu, dalam jangka panjang

berdampak terhadap gangguan aktivitas
74

Volume7, Nomor 2, Desember 2016
e-ISSN : 2540-9611 | p-ISSN :2087-8508
berdampak buruk ke ginjal dan liver

cukup berguna untuk pengobatan. Panas

(Baziad, 2004).

meredakan iskemia dengan menurunkan

Secara umum penanganan nyeri

kontraksi

dan

dismenore terbagi dalam dua kategori yaitu

Kompres

hangat

pendekatan

non

pelepasan

endorfin

tubuh

farmakologis. Secara farmakologis nyeri

memblok

transmisi

stimulasi

dapat ditangani dengan terapi analgesik

Menurut teori gate-control kompres hangat

yang merupakan metoda paling umum

dapat mengaktifkan (merangsang) serat-

digunakan untuk menghilangkan nyeri.

serat non-nosiseptif yang berdiameter besar

Walaupun analgesik dapat menghilangkan

( A-α dan A-β) untuk „‟menutup gerbang‟'

nyeri dengan efektif, namun penggunaan

bagi serat-serat yang berdiameter kecil ( A-

analgesik akan berdampak ketagihan dan

δ

akan memberikan efek samping obat yang

menghantarkan nyeri, sehingga nyeri dapat

berbahaya

non

dikurangi (Price & Wilson, 2006). Upaya

farmakologik antara lain kompres hangat,

menutup pertahanan tersebut merupakan

teknik relaksasi seperti nafas dalam dan

dasar terapi menghilangkan nyeri.

farmakologis

bagi

pasien.

dan

Secara

dan

C)

meningkatkan

yang

dapat

sirkulasi.

menyebabkan
sehingga

berperan

nyeri.

dalam

yoga (Potter & Perry, 2005). Dalam hal ini

Hasil survey pendahuluan yang

perawat berperan dalam penanganan secara

dilakukan peneliti pada tanggal 18 Januari

non-farmakologis.

2012 terhadap 181 orang siswi di kelas XI

Relaksasi

merupakan

teknik

SMA Negeri 3 Padang didapatkan jumlah

pengendoran atau pelepasan ketegangan,

siswi yang mengalami nyeri menstruasi

misalnya: bernafas dalam dan pelan. Selain

sebanyak 155 orang siswi dengan 123

dapat menurunkan intensitas nyeri, teknik

orang mengalami nyeri ringan, 16 orang

relaksasi

dapat

nyeri sedang, dan 16 orang mengalami

dan

nyeri berat hanya 5 orang yang pernah

meningkatkan oksigen darah (Smeltzer &

menggunakan teknik relaksasi nafas dalam

Bare,

mendasari

dan kompres hangat sebagai salah satu cara

penurunan nyeri oleh teknik relaksasi nafas

penanggulangan nyeri haid secara non

dalam terletak pada fisiologi sistem saraf

farmakologi.

otonom yang merupakan bagian dari sistem

Padang dikarenakan program PIK-KRR

saraf

tidak berjalan disana, dimana sekolah ini

nafas

meningkatkan
2002).

perifer

dalam

juga

ventilasi
Prinsip

yang

paru

yang

mempertahankan

homeostatis lingkungan internal individu.
Penggunaan

kompres

Pemilihan di SMA N 3

termasuk sekolah yang unggul. Berdasarkan

hangat

wawancara penulis dengan guru piket serta

diharapkan dapat meningkatkan relaksasi

wali kelas di SMA Negeri 3 Padang

otot-otot dan mengurangi nyeri akibat

didapatkan keterangan bahwa sebanyak 20

spasme atau kekakuan serta memberikan

orang siswi-siswi dalam 1 bulan yang

rasa hangat lokal. Pada umumnya panas

mengalami
75

dismenore

biasanya

sering

Volume7, Nomor 2, Desember 2016
e-ISSN : 2540-9611 | p-ISSN :2087-8508
minta izin pulang sebelum jam pulang

menggunakan lembar pengukuran skala

sekolah

tidak

nyeri Mankoski Pain Scale, wawancara,

belajar

lembar observasi. Secara umum lembar

mengajar. Upaya penanganan dismenorea

observasi berisi tentang biodata responden,

yang dilakukan oleh sebagian siswi adalah

tanggal menstruasi serta hasil pengukuan

mengoleskan minyak kayu putih pada

skala dismenore sebelum dan sesudah

daerah nyeri, tiduran, dan minum obat

melakukan teknik relaksasi nafas dalam dan

pengurang rasa sakit.

kompres hangat.

dengan

sanggup

alasan

mengikuti

mereka

kegiatan

Analisa

METODE PENELITIAN

ini

menggambarkan

Penelitian ini menggunakan desain

distribusi dari masing-masing variabel yang

Quasi Eksperiment dengan menggunakan

diteliti yaitu skala dismenore sebelum dan

kelompok

diberikan

sesudah melakukan teknik relaksasi nafas

perlakuan tanpa kelompok kontrol dengan

dalam dan kompres hangat. Sedangkan

pendekatan non equivalent control group.

Analisa

Pada

mengetahui perubahan skala dismenore

eksperimen

kelompok

yang

subjek

dilakukan

pengukuran

dismenore

sebelum

(treatment)

bivariat

digunakan

untuk

skala

nyeri

sebelum dan sesudah pemberian teknik

menjalani

teknik

relaksasi nafas dalam dan perubahan skala

relaksasi nafas dalam dan kompres hangat (

dismenore sebelum dan sesudah pemberian

pre test). Pengukuran yang sama kembali

kompres hangat. Uji Shapiro-Wilk untuk

dilakukan

pada

menentukan

(treatment)

tersebut

kelompok

jenis

Uji

hipotesis

yang

diberikan

digunakan, jika interprestasi kemaknaan

perlakuan berupa teknik relaksasi nafas

adalah bermakna bila (p) > 0,05 maka data

dalam

dan

mengetahui

setelah

subjek

kompres

hangat

untuk

berdistribusi normal dan Uji hipotesis yang

perubahan

skala

nyeri

digunakan adalah Uji parametric yaitu Uji T

dismenore siswi.
Yang

test, tetapi bila interprestasi kemaknaan (p)

menjadi

populasi

dalam

< 0,05 maka data berdistribusi tidak normal

penelitian ini adalah seluruh siswi SMA 3

dan Uji hipotesis yang digunakan adalah

Padang yang mengalami nyeri dismenore.

Uji non parametric yaitu Uji Wilcoxson.

Jumlah sampel

HASIL DAN PENELITIAN

yang digunakan

pada

penelitian ini yaitu 32 orang sampel yang

Dari hasil pengambilan data pada

mengalami dismenore sedang sebanyak 16

remaja putri di SMA Negeri 3 Padang

orang dan dismenore berat sebanyak 16

selama 4 minggu mulai dari tanggal 26

orang

Maret sampai 10 Juli 2012 dengan jumlah
Data

pada

responden pada saat pengambilan data awal

penelitian ini berupa data primer karena

sebanyak 32 orang siswi yang mengalami

pengumpulan

nyeri

langsung

yang

dikumpulkan

data

dilakukan

secara

terhadap

responden

dengan

sedang

dan

berat.

Responden

diberikan perlakuan (teknik relaksasi nafas
76

Volume7, Nomor 2, Desember 2016
e-ISSN : 2540-9611 | p-ISSN :2087-8508
dalam) pada 16 orang yang terdiri dari 8

yang merupakan metoda paling umum

orang mengalami nyeri sedang dan 8 orang

digunakan untuk menghilangkan nyeri.

mengalami nyeri berat sebanyak 3 kali

Walaupun analgesik dapat menghilangkan

selama 20 menit, dan diberikan kompres

nyeri dengan efektif, namun penggunaan

hangat pada 16 orang yang terdiri dari 8

analgesik akan berdampak ketagihan dan

orang mengalami nyeri sedang dan 8 orang

akan memberikan efek samping obat yang

lainnya mengalami nyeri berat selama 20

berbahaya

menit.

farmakologik antara lain kompres hangat,

bagi

pasien.

Secara

non

Gambaran skala dismenore sebelum

teknik relaksasi seperti nafas dalam dan

dilakukan teknik relaksasi nafas dalam nilai

yoga (Potter & Perry, 2005). Dalam hal ini

minimum 3, nilai maksimum 9, dengan

perawat berperan dalam penanganan secara

rata-rata 6,19 dan standar deviasi 1,682 dan

non-farmakologis.

sesudah dilakukannya teknik relaksasi nafas

Nyeri

adalah

alasan

utama

dalam nilai minimum 1, nilai maksimum 6,

seseorang untuk mencari bantuan perawatan

dengan rata-rata 3,56 dan standar deviasi

(Smeltzer & Bare, 2002). Nyeri bersifat

1,825 . Rata-rata terjadi penurunan skala

subjektif, tidak ada dua individu yang

dismenore

mengalami nyeri yang sama dan tidak ada

setelah

melakukan

teknik

relaksasi nafas dalam.
Hasil

uji

menggunakan

Uji

dua kejadian nyeri yang sama menghasilkan
dengan

respon atau perasaan yang identik pada

mean

seorang individu (Potter & Perry, 2006).

Berpasangan (Paired Sampel) didapatkan

Nyeri haid (dismenore) merupakan nyeri

rata-rata skala dismenore pretest kelompok

yang diakibatkan karena terjadi kontraksi

teknik relaksasi nafas dalam adalah 6,19

otot rahim akibat peningkatan prostaglandin

dengan skala dismenore minimum 3 dan

sehingga menyebabkan vasospasme dari

maksimum 9 dan rata-rata skala dismenore

arteriol uterin yang menyebabkan terjadinya

postest

skala

iskemia dan kram pada abdomen bagian

dismenore minimum 1 dan maksimum 6.

bawah yang akan merangsang rasa nyeri di

Hasil uji statistik didapatkan nilai p = 0,000

saat datang bulan (Robert dan David, 2004).

(p