PERBEDAAN PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM DAN KOMPRES HANGAT DALAM MENURUNKAN DISMENORE PADA REMAJA SMA NEGERI 3 PADANG
Volume7, Nomor 2, Desember 2016
e-ISSN : 2540-9611 | p-ISSN :2087-8508
A
I ILM
Jurnal Medika Saintika Vol 7 (2)
U
K
E
AT A N
S EKO L
GG
EH
SY E
IN
S
H
T
NT I K A
D Z A SA I
Jurnal Medika Saintika
http://syedzasaintika.ac.id/jurnal
PERBEDAAN PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM DAN KOMPRES
HANGAT DALAM MENURUNKAN DISMENORE PADA REMAJA SMA NEGERI 3
PADANG
Dwi Christina Rahayuningrum
Stikes Syedza Saintika Padang
[email protected]
Abstrak
Sebagian wanita merasakan dismenore pada setiap siklus menstruasi, intensitas nyeri yang
dirasakan bahkan sampai berat dan mengganggu aktivitas. Salah satu terapi non farmakologis
yang bisa dilakukan untuk mengurangi dismenore teknik relaksasi nafas dalam dan kompres
hangat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbedaan pengaruh teknik relaksasi nafas
dalam dan kompres hangat dalam menurunkan dismenore pada remaja putri di SMA Negeri 3
Padang. Penelitian ini menggunakan desain Quasi Eksperiment. Sampel sebanyak 32 orang
remaja yang dibagi dua pada masing-masing perlakuan dengan waktu pelaksanaan 20 menit. Uji
statistik yang digunakan adalah uji t-tes sampel berpasangan dan uji t-test sampel bebas. Hasil
menunjukkan terdapat penurunan yang bermakna pada skala dismenore pada masing-masing
kelompok (p=0,000). Analisa bivariat menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna
penurunan skala dismenore pada remaja yang diberi teknik relaksasi nafas dalam dan kompres
hangat. Berdasarkan penelitian ini disarankan kepada remaja menggunakan teknik relaksasi
nafas dalam dan kompres hangat sebagai salah satu alternatif penurunan nyeri dismenore.
Kata kunci: Dismenore, relaksasi nafas dalam, kompres hangat
Abstract
Some women experience dysmenorrhoea in each menstrual cycle, the intensity of pain that is
felt even to severe and interfere with the activity. One non-pharmacological therapies that can
be done to reduce dysmenorrhea relaxation techniques and breathing in the warm compresses.
The purpose of this study to determine the influence of different relaxation techniques and
breathing in the warm compresses in reducing dysmenorrhea in adolescent girls in SMA Negeri
3 Padang. This study uses a quasi experiment design. Sample as many as 32 teens divided in
each treatment with the execution time of 20 minutes. Statistical tests used were t-test test and
test of paired samples t-test free samples. The results showed there were significant reductions
in the scale of dysmenorrhea in each group (p = 0.000). Bivariate analysis showed no
significant difference scale reduction of dysmenorrhea in adolescents who were given
relaxation techniques and breathing in the warm compresses. Based on this study suggested the
teens use deep breathing relaxation techniques and warm compresses as one alternative to
decrease pain of dysmenorrhea.
Keywords: Dysmenorrhea, deep breathing relaxation, warm compresses
73
Volume7, Nomor 2, Desember 2016
e-ISSN : 2540-9611 | p-ISSN :2087-8508
seperti : remaja tidak konsentrasi dalam
PENDAHULUAN
Menstruasi adalah keluarnya darah dari
menerima pelajaran, menurunnya prestasi
rahim melalui vagina dan keluar dari tubuh
belajar serta sering absen. Dismenore
seorang wanita setiap bulan selama masa
merupakan
nyeri perut
bagian bawah
yang terkadang rasa nyeri tersebut meluas
usia subur (Faizah,2000). Menstruasi adalah
hingga ke pinggang, punggung bagian
peristiwa keluarnya darah dari vagina
bawah dan paha (Baziad, 2003).
karena meluruhnya lapisan dinding rahim
Insiden
yang banyak mengandung pembuluh darah
terjadinya
40-80%
dan
dismenore
(endometrium), pada saat sel telur tidak
merata
dibuahi. Sel telur ( yang hanya dimiliki oleh
mengalami
perempuan) hanya keluar sebulan sekali,
dismenore yang tidak tertahankan. (Morgan
dan apabila tidak ada pembuahan, misalnya
dan
melalui hubungan seksual, maka 14 hari
menyebabkan gangguan aktivitas sehari-
dismenore
Hamilton,
5-10%
wanita
berat
sampai
2009).
Dismenore
hari dan harus absen dari sekolah 1-7 hari
kemudian sel telur itu akan gugur bersama
setiap bulannya pada 15 % responden
dengan darah pada lapisan dinding rahim
berusia 15 – 17 tahun. Dismenore tidak
yang sebelumnya menebal. Hal ini biasanya
hanya menyebabkan gangguan aktivitas
akan berlangsung kurang lebih 28 hari
tetapi juga memberi dampak bagi fisik,
(antara 21-35 hari).
psikologis, sosial dan ekonomi terhadap
Siklus menstruasi dapat dipengaruhi
oleh
kondisi
stress,
letih, dan sering marah. Remaja dengan
pengobatan dan latihan olahraga. Pada masa
dismenore berat mendapat nilai yang
remaja biasanya siklus menstruasi belum
rendah (6.5 %), menurunnya konsentrasi
teratur, namun setelah dalam kurun waktu
(87.1%) dan absen dari sekolah (80.6%)
tertentu akan teratur. Menstruasi merupakan
(Tangchai, 2004).
bagian
dari
mempersiapkan
tertentu,
seperti
wanita diseluruh dunia misalnya: cepat
proses
reguler
yang
tubuh
wanita
setiap
Penanggulangan nyeri haid yang
umum
bulannya untuk kehamilan (Keikos, 2007).
tenaga
keluhan
berupa
menstruasi
disertai
dismenore
yang
adalah
kesehatan.
Berdasarkan
survei
terhadap pelajar dari lima sekolah lanjutan
menstruasi tanpa
pertama di Jakarta, pada 2002, didapatkan
keluhan, namun tidak sedikit dari mereka
mendapatkan
remaja
nyeri yang dijual bebas tanpa konsultasi ke
menstruasi yang berbeda-beda. Sebagian
yang
oleh
mengkonsumsi obat-obatan penghilang rasa
Setiap wanita memiliki pengalaman
wanita mendapatkan
dilakukan
sedikit sekali di antara mereka yang berobat
ke dokter. Padahal obat-obat penghilang
nyeri hanya dapat mengurangi nyeri haid
mengakibatkan rasa ketidaknyamanan serta
sementara waktu, dalam jangka panjang
berdampak terhadap gangguan aktivitas
74
Volume7, Nomor 2, Desember 2016
e-ISSN : 2540-9611 | p-ISSN :2087-8508
berdampak buruk ke ginjal dan liver
cukup berguna untuk pengobatan. Panas
(Baziad, 2004).
meredakan iskemia dengan menurunkan
Secara umum penanganan nyeri
kontraksi
dan
dismenore terbagi dalam dua kategori yaitu
Kompres
hangat
pendekatan
non
pelepasan
endorfin
tubuh
farmakologis. Secara farmakologis nyeri
memblok
transmisi
stimulasi
dapat ditangani dengan terapi analgesik
Menurut teori gate-control kompres hangat
yang merupakan metoda paling umum
dapat mengaktifkan (merangsang) serat-
digunakan untuk menghilangkan nyeri.
serat non-nosiseptif yang berdiameter besar
Walaupun analgesik dapat menghilangkan
( A-α dan A-β) untuk „‟menutup gerbang‟'
nyeri dengan efektif, namun penggunaan
bagi serat-serat yang berdiameter kecil ( A-
analgesik akan berdampak ketagihan dan
δ
akan memberikan efek samping obat yang
menghantarkan nyeri, sehingga nyeri dapat
berbahaya
non
dikurangi (Price & Wilson, 2006). Upaya
farmakologik antara lain kompres hangat,
menutup pertahanan tersebut merupakan
teknik relaksasi seperti nafas dalam dan
dasar terapi menghilangkan nyeri.
farmakologis
bagi
pasien.
dan
Secara
dan
C)
meningkatkan
yang
dapat
sirkulasi.
menyebabkan
sehingga
berperan
nyeri.
dalam
yoga (Potter & Perry, 2005). Dalam hal ini
Hasil survey pendahuluan yang
perawat berperan dalam penanganan secara
dilakukan peneliti pada tanggal 18 Januari
non-farmakologis.
2012 terhadap 181 orang siswi di kelas XI
Relaksasi
merupakan
teknik
SMA Negeri 3 Padang didapatkan jumlah
pengendoran atau pelepasan ketegangan,
siswi yang mengalami nyeri menstruasi
misalnya: bernafas dalam dan pelan. Selain
sebanyak 155 orang siswi dengan 123
dapat menurunkan intensitas nyeri, teknik
orang mengalami nyeri ringan, 16 orang
relaksasi
dapat
nyeri sedang, dan 16 orang mengalami
dan
nyeri berat hanya 5 orang yang pernah
meningkatkan oksigen darah (Smeltzer &
menggunakan teknik relaksasi nafas dalam
Bare,
mendasari
dan kompres hangat sebagai salah satu cara
penurunan nyeri oleh teknik relaksasi nafas
penanggulangan nyeri haid secara non
dalam terletak pada fisiologi sistem saraf
farmakologi.
otonom yang merupakan bagian dari sistem
Padang dikarenakan program PIK-KRR
saraf
tidak berjalan disana, dimana sekolah ini
nafas
meningkatkan
2002).
perifer
dalam
juga
ventilasi
Prinsip
yang
paru
yang
mempertahankan
homeostatis lingkungan internal individu.
Penggunaan
kompres
Pemilihan di SMA N 3
termasuk sekolah yang unggul. Berdasarkan
hangat
wawancara penulis dengan guru piket serta
diharapkan dapat meningkatkan relaksasi
wali kelas di SMA Negeri 3 Padang
otot-otot dan mengurangi nyeri akibat
didapatkan keterangan bahwa sebanyak 20
spasme atau kekakuan serta memberikan
orang siswi-siswi dalam 1 bulan yang
rasa hangat lokal. Pada umumnya panas
mengalami
75
dismenore
biasanya
sering
Volume7, Nomor 2, Desember 2016
e-ISSN : 2540-9611 | p-ISSN :2087-8508
minta izin pulang sebelum jam pulang
menggunakan lembar pengukuran skala
sekolah
tidak
nyeri Mankoski Pain Scale, wawancara,
belajar
lembar observasi. Secara umum lembar
mengajar. Upaya penanganan dismenorea
observasi berisi tentang biodata responden,
yang dilakukan oleh sebagian siswi adalah
tanggal menstruasi serta hasil pengukuan
mengoleskan minyak kayu putih pada
skala dismenore sebelum dan sesudah
daerah nyeri, tiduran, dan minum obat
melakukan teknik relaksasi nafas dalam dan
pengurang rasa sakit.
kompres hangat.
dengan
sanggup
alasan
mengikuti
mereka
kegiatan
Analisa
METODE PENELITIAN
ini
menggambarkan
Penelitian ini menggunakan desain
distribusi dari masing-masing variabel yang
Quasi Eksperiment dengan menggunakan
diteliti yaitu skala dismenore sebelum dan
kelompok
diberikan
sesudah melakukan teknik relaksasi nafas
perlakuan tanpa kelompok kontrol dengan
dalam dan kompres hangat. Sedangkan
pendekatan non equivalent control group.
Analisa
Pada
mengetahui perubahan skala dismenore
eksperimen
kelompok
yang
subjek
dilakukan
pengukuran
dismenore
sebelum
(treatment)
bivariat
digunakan
untuk
skala
nyeri
sebelum dan sesudah pemberian teknik
menjalani
teknik
relaksasi nafas dalam dan perubahan skala
relaksasi nafas dalam dan kompres hangat (
dismenore sebelum dan sesudah pemberian
pre test). Pengukuran yang sama kembali
kompres hangat. Uji Shapiro-Wilk untuk
dilakukan
pada
menentukan
(treatment)
tersebut
kelompok
jenis
Uji
hipotesis
yang
diberikan
digunakan, jika interprestasi kemaknaan
perlakuan berupa teknik relaksasi nafas
adalah bermakna bila (p) > 0,05 maka data
dalam
dan
mengetahui
setelah
subjek
kompres
hangat
untuk
berdistribusi normal dan Uji hipotesis yang
perubahan
skala
nyeri
digunakan adalah Uji parametric yaitu Uji T
dismenore siswi.
Yang
test, tetapi bila interprestasi kemaknaan (p)
menjadi
populasi
dalam
< 0,05 maka data berdistribusi tidak normal
penelitian ini adalah seluruh siswi SMA 3
dan Uji hipotesis yang digunakan adalah
Padang yang mengalami nyeri dismenore.
Uji non parametric yaitu Uji Wilcoxson.
Jumlah sampel
HASIL DAN PENELITIAN
yang digunakan
pada
penelitian ini yaitu 32 orang sampel yang
Dari hasil pengambilan data pada
mengalami dismenore sedang sebanyak 16
remaja putri di SMA Negeri 3 Padang
orang dan dismenore berat sebanyak 16
selama 4 minggu mulai dari tanggal 26
orang
Maret sampai 10 Juli 2012 dengan jumlah
Data
pada
responden pada saat pengambilan data awal
penelitian ini berupa data primer karena
sebanyak 32 orang siswi yang mengalami
pengumpulan
nyeri
langsung
yang
dikumpulkan
data
dilakukan
secara
terhadap
responden
dengan
sedang
dan
berat.
Responden
diberikan perlakuan (teknik relaksasi nafas
76
Volume7, Nomor 2, Desember 2016
e-ISSN : 2540-9611 | p-ISSN :2087-8508
dalam) pada 16 orang yang terdiri dari 8
yang merupakan metoda paling umum
orang mengalami nyeri sedang dan 8 orang
digunakan untuk menghilangkan nyeri.
mengalami nyeri berat sebanyak 3 kali
Walaupun analgesik dapat menghilangkan
selama 20 menit, dan diberikan kompres
nyeri dengan efektif, namun penggunaan
hangat pada 16 orang yang terdiri dari 8
analgesik akan berdampak ketagihan dan
orang mengalami nyeri sedang dan 8 orang
akan memberikan efek samping obat yang
lainnya mengalami nyeri berat selama 20
berbahaya
menit.
farmakologik antara lain kompres hangat,
bagi
pasien.
Secara
non
Gambaran skala dismenore sebelum
teknik relaksasi seperti nafas dalam dan
dilakukan teknik relaksasi nafas dalam nilai
yoga (Potter & Perry, 2005). Dalam hal ini
minimum 3, nilai maksimum 9, dengan
perawat berperan dalam penanganan secara
rata-rata 6,19 dan standar deviasi 1,682 dan
non-farmakologis.
sesudah dilakukannya teknik relaksasi nafas
Nyeri
adalah
alasan
utama
dalam nilai minimum 1, nilai maksimum 6,
seseorang untuk mencari bantuan perawatan
dengan rata-rata 3,56 dan standar deviasi
(Smeltzer & Bare, 2002). Nyeri bersifat
1,825 . Rata-rata terjadi penurunan skala
subjektif, tidak ada dua individu yang
dismenore
mengalami nyeri yang sama dan tidak ada
setelah
melakukan
teknik
relaksasi nafas dalam.
Hasil
uji
menggunakan
Uji
dua kejadian nyeri yang sama menghasilkan
dengan
respon atau perasaan yang identik pada
mean
seorang individu (Potter & Perry, 2006).
Berpasangan (Paired Sampel) didapatkan
Nyeri haid (dismenore) merupakan nyeri
rata-rata skala dismenore pretest kelompok
yang diakibatkan karena terjadi kontraksi
teknik relaksasi nafas dalam adalah 6,19
otot rahim akibat peningkatan prostaglandin
dengan skala dismenore minimum 3 dan
sehingga menyebabkan vasospasme dari
maksimum 9 dan rata-rata skala dismenore
arteriol uterin yang menyebabkan terjadinya
postest
skala
iskemia dan kram pada abdomen bagian
dismenore minimum 1 dan maksimum 6.
bawah yang akan merangsang rasa nyeri di
Hasil uji statistik didapatkan nilai p = 0,000
saat datang bulan (Robert dan David, 2004).
(p
e-ISSN : 2540-9611 | p-ISSN :2087-8508
A
I ILM
Jurnal Medika Saintika Vol 7 (2)
U
K
E
AT A N
S EKO L
GG
EH
SY E
IN
S
H
T
NT I K A
D Z A SA I
Jurnal Medika Saintika
http://syedzasaintika.ac.id/jurnal
PERBEDAAN PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM DAN KOMPRES
HANGAT DALAM MENURUNKAN DISMENORE PADA REMAJA SMA NEGERI 3
PADANG
Dwi Christina Rahayuningrum
Stikes Syedza Saintika Padang
[email protected]
Abstrak
Sebagian wanita merasakan dismenore pada setiap siklus menstruasi, intensitas nyeri yang
dirasakan bahkan sampai berat dan mengganggu aktivitas. Salah satu terapi non farmakologis
yang bisa dilakukan untuk mengurangi dismenore teknik relaksasi nafas dalam dan kompres
hangat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbedaan pengaruh teknik relaksasi nafas
dalam dan kompres hangat dalam menurunkan dismenore pada remaja putri di SMA Negeri 3
Padang. Penelitian ini menggunakan desain Quasi Eksperiment. Sampel sebanyak 32 orang
remaja yang dibagi dua pada masing-masing perlakuan dengan waktu pelaksanaan 20 menit. Uji
statistik yang digunakan adalah uji t-tes sampel berpasangan dan uji t-test sampel bebas. Hasil
menunjukkan terdapat penurunan yang bermakna pada skala dismenore pada masing-masing
kelompok (p=0,000). Analisa bivariat menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna
penurunan skala dismenore pada remaja yang diberi teknik relaksasi nafas dalam dan kompres
hangat. Berdasarkan penelitian ini disarankan kepada remaja menggunakan teknik relaksasi
nafas dalam dan kompres hangat sebagai salah satu alternatif penurunan nyeri dismenore.
Kata kunci: Dismenore, relaksasi nafas dalam, kompres hangat
Abstract
Some women experience dysmenorrhoea in each menstrual cycle, the intensity of pain that is
felt even to severe and interfere with the activity. One non-pharmacological therapies that can
be done to reduce dysmenorrhea relaxation techniques and breathing in the warm compresses.
The purpose of this study to determine the influence of different relaxation techniques and
breathing in the warm compresses in reducing dysmenorrhea in adolescent girls in SMA Negeri
3 Padang. This study uses a quasi experiment design. Sample as many as 32 teens divided in
each treatment with the execution time of 20 minutes. Statistical tests used were t-test test and
test of paired samples t-test free samples. The results showed there were significant reductions
in the scale of dysmenorrhea in each group (p = 0.000). Bivariate analysis showed no
significant difference scale reduction of dysmenorrhea in adolescents who were given
relaxation techniques and breathing in the warm compresses. Based on this study suggested the
teens use deep breathing relaxation techniques and warm compresses as one alternative to
decrease pain of dysmenorrhea.
Keywords: Dysmenorrhea, deep breathing relaxation, warm compresses
73
Volume7, Nomor 2, Desember 2016
e-ISSN : 2540-9611 | p-ISSN :2087-8508
seperti : remaja tidak konsentrasi dalam
PENDAHULUAN
Menstruasi adalah keluarnya darah dari
menerima pelajaran, menurunnya prestasi
rahim melalui vagina dan keluar dari tubuh
belajar serta sering absen. Dismenore
seorang wanita setiap bulan selama masa
merupakan
nyeri perut
bagian bawah
yang terkadang rasa nyeri tersebut meluas
usia subur (Faizah,2000). Menstruasi adalah
hingga ke pinggang, punggung bagian
peristiwa keluarnya darah dari vagina
bawah dan paha (Baziad, 2003).
karena meluruhnya lapisan dinding rahim
Insiden
yang banyak mengandung pembuluh darah
terjadinya
40-80%
dan
dismenore
(endometrium), pada saat sel telur tidak
merata
dibuahi. Sel telur ( yang hanya dimiliki oleh
mengalami
perempuan) hanya keluar sebulan sekali,
dismenore yang tidak tertahankan. (Morgan
dan apabila tidak ada pembuahan, misalnya
dan
melalui hubungan seksual, maka 14 hari
menyebabkan gangguan aktivitas sehari-
dismenore
Hamilton,
5-10%
wanita
berat
sampai
2009).
Dismenore
hari dan harus absen dari sekolah 1-7 hari
kemudian sel telur itu akan gugur bersama
setiap bulannya pada 15 % responden
dengan darah pada lapisan dinding rahim
berusia 15 – 17 tahun. Dismenore tidak
yang sebelumnya menebal. Hal ini biasanya
hanya menyebabkan gangguan aktivitas
akan berlangsung kurang lebih 28 hari
tetapi juga memberi dampak bagi fisik,
(antara 21-35 hari).
psikologis, sosial dan ekonomi terhadap
Siklus menstruasi dapat dipengaruhi
oleh
kondisi
stress,
letih, dan sering marah. Remaja dengan
pengobatan dan latihan olahraga. Pada masa
dismenore berat mendapat nilai yang
remaja biasanya siklus menstruasi belum
rendah (6.5 %), menurunnya konsentrasi
teratur, namun setelah dalam kurun waktu
(87.1%) dan absen dari sekolah (80.6%)
tertentu akan teratur. Menstruasi merupakan
(Tangchai, 2004).
bagian
dari
mempersiapkan
tertentu,
seperti
wanita diseluruh dunia misalnya: cepat
proses
reguler
yang
tubuh
wanita
setiap
Penanggulangan nyeri haid yang
umum
bulannya untuk kehamilan (Keikos, 2007).
tenaga
keluhan
berupa
menstruasi
disertai
dismenore
yang
adalah
kesehatan.
Berdasarkan
survei
terhadap pelajar dari lima sekolah lanjutan
menstruasi tanpa
pertama di Jakarta, pada 2002, didapatkan
keluhan, namun tidak sedikit dari mereka
mendapatkan
remaja
nyeri yang dijual bebas tanpa konsultasi ke
menstruasi yang berbeda-beda. Sebagian
yang
oleh
mengkonsumsi obat-obatan penghilang rasa
Setiap wanita memiliki pengalaman
wanita mendapatkan
dilakukan
sedikit sekali di antara mereka yang berobat
ke dokter. Padahal obat-obat penghilang
nyeri hanya dapat mengurangi nyeri haid
mengakibatkan rasa ketidaknyamanan serta
sementara waktu, dalam jangka panjang
berdampak terhadap gangguan aktivitas
74
Volume7, Nomor 2, Desember 2016
e-ISSN : 2540-9611 | p-ISSN :2087-8508
berdampak buruk ke ginjal dan liver
cukup berguna untuk pengobatan. Panas
(Baziad, 2004).
meredakan iskemia dengan menurunkan
Secara umum penanganan nyeri
kontraksi
dan
dismenore terbagi dalam dua kategori yaitu
Kompres
hangat
pendekatan
non
pelepasan
endorfin
tubuh
farmakologis. Secara farmakologis nyeri
memblok
transmisi
stimulasi
dapat ditangani dengan terapi analgesik
Menurut teori gate-control kompres hangat
yang merupakan metoda paling umum
dapat mengaktifkan (merangsang) serat-
digunakan untuk menghilangkan nyeri.
serat non-nosiseptif yang berdiameter besar
Walaupun analgesik dapat menghilangkan
( A-α dan A-β) untuk „‟menutup gerbang‟'
nyeri dengan efektif, namun penggunaan
bagi serat-serat yang berdiameter kecil ( A-
analgesik akan berdampak ketagihan dan
δ
akan memberikan efek samping obat yang
menghantarkan nyeri, sehingga nyeri dapat
berbahaya
non
dikurangi (Price & Wilson, 2006). Upaya
farmakologik antara lain kompres hangat,
menutup pertahanan tersebut merupakan
teknik relaksasi seperti nafas dalam dan
dasar terapi menghilangkan nyeri.
farmakologis
bagi
pasien.
dan
Secara
dan
C)
meningkatkan
yang
dapat
sirkulasi.
menyebabkan
sehingga
berperan
nyeri.
dalam
yoga (Potter & Perry, 2005). Dalam hal ini
Hasil survey pendahuluan yang
perawat berperan dalam penanganan secara
dilakukan peneliti pada tanggal 18 Januari
non-farmakologis.
2012 terhadap 181 orang siswi di kelas XI
Relaksasi
merupakan
teknik
SMA Negeri 3 Padang didapatkan jumlah
pengendoran atau pelepasan ketegangan,
siswi yang mengalami nyeri menstruasi
misalnya: bernafas dalam dan pelan. Selain
sebanyak 155 orang siswi dengan 123
dapat menurunkan intensitas nyeri, teknik
orang mengalami nyeri ringan, 16 orang
relaksasi
dapat
nyeri sedang, dan 16 orang mengalami
dan
nyeri berat hanya 5 orang yang pernah
meningkatkan oksigen darah (Smeltzer &
menggunakan teknik relaksasi nafas dalam
Bare,
mendasari
dan kompres hangat sebagai salah satu cara
penurunan nyeri oleh teknik relaksasi nafas
penanggulangan nyeri haid secara non
dalam terletak pada fisiologi sistem saraf
farmakologi.
otonom yang merupakan bagian dari sistem
Padang dikarenakan program PIK-KRR
saraf
tidak berjalan disana, dimana sekolah ini
nafas
meningkatkan
2002).
perifer
dalam
juga
ventilasi
Prinsip
yang
paru
yang
mempertahankan
homeostatis lingkungan internal individu.
Penggunaan
kompres
Pemilihan di SMA N 3
termasuk sekolah yang unggul. Berdasarkan
hangat
wawancara penulis dengan guru piket serta
diharapkan dapat meningkatkan relaksasi
wali kelas di SMA Negeri 3 Padang
otot-otot dan mengurangi nyeri akibat
didapatkan keterangan bahwa sebanyak 20
spasme atau kekakuan serta memberikan
orang siswi-siswi dalam 1 bulan yang
rasa hangat lokal. Pada umumnya panas
mengalami
75
dismenore
biasanya
sering
Volume7, Nomor 2, Desember 2016
e-ISSN : 2540-9611 | p-ISSN :2087-8508
minta izin pulang sebelum jam pulang
menggunakan lembar pengukuran skala
sekolah
tidak
nyeri Mankoski Pain Scale, wawancara,
belajar
lembar observasi. Secara umum lembar
mengajar. Upaya penanganan dismenorea
observasi berisi tentang biodata responden,
yang dilakukan oleh sebagian siswi adalah
tanggal menstruasi serta hasil pengukuan
mengoleskan minyak kayu putih pada
skala dismenore sebelum dan sesudah
daerah nyeri, tiduran, dan minum obat
melakukan teknik relaksasi nafas dalam dan
pengurang rasa sakit.
kompres hangat.
dengan
sanggup
alasan
mengikuti
mereka
kegiatan
Analisa
METODE PENELITIAN
ini
menggambarkan
Penelitian ini menggunakan desain
distribusi dari masing-masing variabel yang
Quasi Eksperiment dengan menggunakan
diteliti yaitu skala dismenore sebelum dan
kelompok
diberikan
sesudah melakukan teknik relaksasi nafas
perlakuan tanpa kelompok kontrol dengan
dalam dan kompres hangat. Sedangkan
pendekatan non equivalent control group.
Analisa
Pada
mengetahui perubahan skala dismenore
eksperimen
kelompok
yang
subjek
dilakukan
pengukuran
dismenore
sebelum
(treatment)
bivariat
digunakan
untuk
skala
nyeri
sebelum dan sesudah pemberian teknik
menjalani
teknik
relaksasi nafas dalam dan perubahan skala
relaksasi nafas dalam dan kompres hangat (
dismenore sebelum dan sesudah pemberian
pre test). Pengukuran yang sama kembali
kompres hangat. Uji Shapiro-Wilk untuk
dilakukan
pada
menentukan
(treatment)
tersebut
kelompok
jenis
Uji
hipotesis
yang
diberikan
digunakan, jika interprestasi kemaknaan
perlakuan berupa teknik relaksasi nafas
adalah bermakna bila (p) > 0,05 maka data
dalam
dan
mengetahui
setelah
subjek
kompres
hangat
untuk
berdistribusi normal dan Uji hipotesis yang
perubahan
skala
nyeri
digunakan adalah Uji parametric yaitu Uji T
dismenore siswi.
Yang
test, tetapi bila interprestasi kemaknaan (p)
menjadi
populasi
dalam
< 0,05 maka data berdistribusi tidak normal
penelitian ini adalah seluruh siswi SMA 3
dan Uji hipotesis yang digunakan adalah
Padang yang mengalami nyeri dismenore.
Uji non parametric yaitu Uji Wilcoxson.
Jumlah sampel
HASIL DAN PENELITIAN
yang digunakan
pada
penelitian ini yaitu 32 orang sampel yang
Dari hasil pengambilan data pada
mengalami dismenore sedang sebanyak 16
remaja putri di SMA Negeri 3 Padang
orang dan dismenore berat sebanyak 16
selama 4 minggu mulai dari tanggal 26
orang
Maret sampai 10 Juli 2012 dengan jumlah
Data
pada
responden pada saat pengambilan data awal
penelitian ini berupa data primer karena
sebanyak 32 orang siswi yang mengalami
pengumpulan
nyeri
langsung
yang
dikumpulkan
data
dilakukan
secara
terhadap
responden
dengan
sedang
dan
berat.
Responden
diberikan perlakuan (teknik relaksasi nafas
76
Volume7, Nomor 2, Desember 2016
e-ISSN : 2540-9611 | p-ISSN :2087-8508
dalam) pada 16 orang yang terdiri dari 8
yang merupakan metoda paling umum
orang mengalami nyeri sedang dan 8 orang
digunakan untuk menghilangkan nyeri.
mengalami nyeri berat sebanyak 3 kali
Walaupun analgesik dapat menghilangkan
selama 20 menit, dan diberikan kompres
nyeri dengan efektif, namun penggunaan
hangat pada 16 orang yang terdiri dari 8
analgesik akan berdampak ketagihan dan
orang mengalami nyeri sedang dan 8 orang
akan memberikan efek samping obat yang
lainnya mengalami nyeri berat selama 20
berbahaya
menit.
farmakologik antara lain kompres hangat,
bagi
pasien.
Secara
non
Gambaran skala dismenore sebelum
teknik relaksasi seperti nafas dalam dan
dilakukan teknik relaksasi nafas dalam nilai
yoga (Potter & Perry, 2005). Dalam hal ini
minimum 3, nilai maksimum 9, dengan
perawat berperan dalam penanganan secara
rata-rata 6,19 dan standar deviasi 1,682 dan
non-farmakologis.
sesudah dilakukannya teknik relaksasi nafas
Nyeri
adalah
alasan
utama
dalam nilai minimum 1, nilai maksimum 6,
seseorang untuk mencari bantuan perawatan
dengan rata-rata 3,56 dan standar deviasi
(Smeltzer & Bare, 2002). Nyeri bersifat
1,825 . Rata-rata terjadi penurunan skala
subjektif, tidak ada dua individu yang
dismenore
mengalami nyeri yang sama dan tidak ada
setelah
melakukan
teknik
relaksasi nafas dalam.
Hasil
uji
menggunakan
Uji
dua kejadian nyeri yang sama menghasilkan
dengan
respon atau perasaan yang identik pada
mean
seorang individu (Potter & Perry, 2006).
Berpasangan (Paired Sampel) didapatkan
Nyeri haid (dismenore) merupakan nyeri
rata-rata skala dismenore pretest kelompok
yang diakibatkan karena terjadi kontraksi
teknik relaksasi nafas dalam adalah 6,19
otot rahim akibat peningkatan prostaglandin
dengan skala dismenore minimum 3 dan
sehingga menyebabkan vasospasme dari
maksimum 9 dan rata-rata skala dismenore
arteriol uterin yang menyebabkan terjadinya
postest
skala
iskemia dan kram pada abdomen bagian
dismenore minimum 1 dan maksimum 6.
bawah yang akan merangsang rasa nyeri di
Hasil uji statistik didapatkan nilai p = 0,000
saat datang bulan (Robert dan David, 2004).
(p