PENDIDIKAN DI INDONESIA DALAM HUMAN DEVELOPMENT INDEX (HDI) YULIANI

PENDIDIKAN DI INDONESIA
DALAM HUMAN DEVELOPMENT INDEX (HDI)

*)

YULIANI*)
Dosen STKIP PGRI Tulungagung

ABSTRAK
Human Development Index (HDI) merupakan ukuran ringkasan untuk menilai
kemajuan jangka panjang dalam tiga dimensi dasar pembangunan manusia,
antara lain harapan hidup dan kesehatan, akses terhadap pengetahuan atau
pendidikan dan standar hidup yang layak. Dengan informasi angka dan
peringkat HDI (Human Development Index) dapat diperoleh gambaran keadaan
kesejahteraan masyarakat yang diukur diukur dari beberapa aspek, yaitu: 1) Life
expectancy at birth (harapan hidup saat lahir) aspek ini digunakan sebagai tolok
ukur kualitas kesehatan; 2) Expected years of schooling (Harapan Lama Sekolah)
aspek ini sebagai tolok ukur pendidikan; 3) Mean years of schooling (Rerata
Partisipasi Sekolah) aspek ini sebagai tolok ukur pemerataan pendidikan; dan 4)
Gross National Income (Pendapatan Nasional Bruto) aspek ini jelas mengukur
tentang taraf ekonomi masyarakat. Human Development Index (HDI) dapat

mencerminkan bagaimana posisi sebuah negara dengan negara lain dalam
tingkat kesejahteraan masyarakat yaitu pembangunan manusianya termasuk di
dalamnya pembangunan di bidang pendidikan. Nilai Human Development Index
(HDI) Indonesia 2014 adalah 0.684_yang menempatkan pembangunan manusia
Indonesia pada posisi 110 dari 188 negara di dunia. Antara tahun 1980 dan 2014,
nilai Human Development Index (HDI) Indonesia meningkat 0,474-0,684,
meningkat 44,3% atau peningkatan tahunan rata-rata sekitar 1,08%.
Kata Kunci: Pendidikan, Human Developing Index
A. PENDAHULUAN

berpangkal

1.

Latar Belakang Masalah

dengan demikian yang menjadi tujuan

Pendidikan menduduki posisi sentral


akhir pembangunan adalah manusia.

dalam pembangunan karena sasarannya

Untuk meningkatkan kualitas sumber-

adalah peningkatan kualitas sumberdaya

daya manusia diperlukan pendidikan

manusia,

ke-

karena pendidikan merupakan kegiatan

pengembangan

yang meningkatkan berubahnya kwalitas


pembangunan

terkaitannya

dengan

dalam

pada

sisi

sumberdaya manusia yang berarti bahwa

sumberdaya

pembangunan adalah tidak semata-mata

merupakan salah satu modal utama


pembangunan material dan fisik tetapi

pembangunan. Jadi pendidikan meng-

yang

yaitu

arah kedalam diri manusia sehingga

pembangunan manusia yang menjadi

menghasilkan sumberdaya tenaga atau

tugas utama pendidikan.

modal yang menunjang pembangunan

pembangunan


spiritual

manusia,

manusianya,

dan

manusia

Keberhasilan pembangunan dapat

dan hasil pembangunan dapat me-

tercermin dari sisi ekonomi atau material

nunjang pendidikan, dengan demikian

dan juga sisi spiritual yang terlihat bahwa


pendidikan dan pembangunan mem-

esensi

punyai keterkaitan yang saling me-

pembangunan

bertumpu

dan

48

dalam

nunjang.
Manusia

sebagai


modal

pem-

pembangunan

digunakan

untuk

yang

dapat

menganalisis

per-

bangunan tidak lepas dari pendidikan


bandingan status pembangunan sosial

sehingga pendidikan adalah merupakan

ekonomi suatu negara dan sekaligus

salah satu tolak ukur dalam keberhasilan

menggambarkan pembangunan manusia

pembangunan dan jika pembangunan

di suatu Negara (Soubbotina, Tatyana:

dipandang sebagai sistem makro maka

2005).
Dengan


pendidikan merupakan sebuah kom-

informasi

Development

peringkat

cerminkan keberhasilan pembangunan

Index)

suatu bangsa sehingga investasi pen-

keadaan kesejahteraan masyarakat yang

didikan diperlukan. Pembangunan selalu

diukur dari harapan hidup masyarakat di


menimbulkan pengaruh atau dampak

suatu

dan pembangunan merupakan suatu

kesehatan dan nutrisi, pendidikan yang

proses dan untuk mengukurnya diperlu-

diukur dengan harapan lama sekolah dan

kan indikator sebagai tolak ukur ter-

rerata partisipasi sekolah, serta standar

jadinya

hidup yang diukur dengan PNB per


ekonomi maupun indikator non-ekonomi

(Human

dan

ponen pembangunan dan dapat men-

pembangunan baik indikator

HDI

angka

dapat

diperoleh

negara

gambaran

dengan

mengukur

kapita (Thomas, Vinod et.al: 2008).
Human Development Index (HDI)

(indikator sosial).
Human Development Index (HDI)

dapat mencerminkan bagaimana posisi

untuk

sebuah negara dengan negara lain dalam

menilai kemajuan jangka panjang dalam

tingkat kesejahteraan masyarakat yaitu

tiga

pembangunan manusianya termasuk di

merupakan

ukuran

dimensi

ringkasan

dasar

pembangunan

manusia, antara lain harapan hidup dan

dalamnya

kesehatan, akses terhadap pengetahuan

pendidikan

atau pendidikan dan standar hidup yang

Development

layak.

gunakan

Sebuah

harapan

hidup

dan

kesehatan diukur dengan umur panjang
serta

berbagai

indikator

pembangunan
sehingga
Index
sebagai

di

bidang

analisis

Human

(HDI)

dapat

acuan

di-

untuk

melaksanakan pembangunan.
Dari

kesehatan,

uraian

tersebut

diatas

di-

tingkat pengetahuan atau pendidikan di-

perlukan analisis Human Development

ukur dengan tahun rata-rata pendidikan

Index (HDI) Indonesia melalui Pendidikan

yang merupakan rata-rata jumlah tahun

sebagai upaya dalam daya saing bangsa.

pendidikan yang diterima dalam ke-

2.

Tujuan Pembahasan

dan

Dalam artikel ini ada beberapa hal

yang

yang dibahas yaitu: 1) Gambaran per-

diharapkan untuk anak-anak usia masuk

masalahan pendidikan di Indonesia; 2)

sekolah, yang merupakan jumlah total

Permasalahan

tahun sekolah anak usia sekolah; dan

Sudut Harapan Lama Sekolah (HLS) dan

Standar

Angka

hidupan;

akses

pengetahuan

hidup

pembelajaran

dengan

diukur

tahun

dengan

Pen-

Pendidikan

Partisipasi

Sekolah

Dikaji
(APS)

dari
di

dapatan Nasional Bruto (PNB) per kapita.

Indonesia; 3) Human Development Index

Human Development Index (HDI)

(HDI) Merupakan Salah Satu Indikator

juga merupakan salah satu indikator

Pembangunan; 4) Human Development

49

Index

(HDI)

Pendidikan

di

Indonesia;

sebagai

5)

“Setiap warga negara mempunyai hak

Pem-

yang sama untuk memperoleh pendidikan

dan

Investasi

yang bermutu”, dan pasal 11, ayat (1)

bangunan

yang

menyatakan

“Pemerintah

dan

B.

PEMBAHASAN

Pemerintah Daerah wajib memberikan

1.

Gambaran Permasalahan

layanan dan kemudahan, serta menjamin

Pendidikan di Indonesia

terselenggaranya

Pendidikan adalah usaha sadar dan

bermutu bagi setiap warga negara tanpa

terencana untuk mewujudkan suasana
didik

kembangkan

secara
potensi

aktif

meng-

dirinya

untuk

yang

diskriminasi”.
Undang-Undang Dasar (UUD) 1945

belajar dan proses pembelajaran agar
peserta

pendidikan

pun

mengamanatkan

warga

negara

bahwa

berhak

setiap

mendapatkan

memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pendidikan guna meningkatkan kualitas

pengendalian diri, kepribadian, kecerdas-

dan kesejahteraan hidupnya. Para pendiri

an, akhlak mulia, serta keterampilan yang

bangsa meyakini bahwa peningkatan

diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa

taraf pendidikan merupakan salah satu

dan Negara (UU No. 20 Tahun 2003).

kunci utama mencapai tujuan negara

Secara umum, terdapat empat masalah

yakni bukan saja mencerdaskan kehidup-

pokok pendidikan nasional yang perlu

an bangsa, tetapi juga menciptakan

diprioritaskan

kesejahteraan umum dan melaksanakan

penanggulangannya

(Ujiyanti, Tatak Prapti; 2009). Masalah
yang

dimaksud

pemerataan
pendidikan;

adalah;

1)

Masalah

Pemerataan

Masalah

pendidikan

sendiri

akses

mencakup dua aspek penting yaitu aspek

peningkatan

equality yaitu persamaan mengandung

kesempatan
2)

ketertiban dunia.

dan

mutu; 3) Masalah relevansi pendidikan;

arti

dan 4) Masalah Efisiensi dan sistem

memperoleh

manajemen pendidikan. Secara lengkap

equity yang bermakna keadilan dalam

empat permasalahan pokok tersebut

memperoleh

dipaparkan sebagai berikut.

yang sama diantara berbagai kelompok

2.

Pemerataan

Kesempatan

dan

Akses Pendidikan
Dalam

wahana

bangsa

dan

untuk

kesempatan

pendidikan

dan

kesempatan

untuk
aspek

pendidikan

dalam masyarakat. Selain itu, Akses
terhadap pendidikan yang merata berarti

melaksanakan

sebagai

persamaan

fungsinya
memajukan

kebudayaan

semua masyarakat memiliki hak untuk
memperoleh pendidikan dengan mudah.
Masalah pemerataan pendidikan ini

nasional,

pendidikan nasional diharapkan dapat

berkenaan

menyediakan kesempatan yang seluas-

perbandingan antara masukan pendidik-

luasnya bagi seluruh warga Negara

an atau jumlah penduduk yang ter-

Indonesia untuk memperoleh pendidik-

tampung dalam satuan-satuan pendidik-

an.

an,

Sebagaimana

dijelaskan

dalam

dengan

dengan

rasio

jumlah penduduk

atau

yang

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003

secara potensial sudah siap memasuki

tentang

Nasional,

satuan-satuan pendidikan. Makin besar

pasal 5 ayat (1) yang menyatakan bahwa

kesenjangan antara jumlah penduduk

Sistem

Pendidikan

50

yang menjadi peserta didik dengan

tentang

penduduk yang seharusnya memperoleh

lembaga”. Terdapat beberapa penyebab

pendidikan, makin besar pula masalah

mengapa mutu pendidikan di Indonesia,

pemerataan

baik pendidikan formal maupun informal,

dan

akses

pendidikan

kinerja

program,

dinilai

sebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: a)

mutu pendidikan

Kondisi sosial ekonomi keluarga; b)

efektifitas, efisiensi dan standardisasi

Kondisi fisik dan mental calon peserta

pengajaran.

didik; c) Kondisi tempat pendidikan yang

1)

pendidikan

dan

bagi

pentingnya

kehidupan;

dan

e)

Daerah jangkauan satuan pendidikan.
Hal ini kemudian menghadapkan

rendahnya

di Indonesia adalah

Efektifitas Pendidikan di Indonesia
Pendidikan yang efektif adalah suatu

tersedia; d) Tingkatan aspirasi masyarakat
peranan

Penyebab

dan

tersebut. Permasalahan ini dapat di-

tentang

rendah.

staf,

pendidikan yang memungkinkan peserta
didik untuk dapat belajar dengan mudah,
menyenangkan

dan

dapat

tercapai

tujuan sesuai dengan yang diharapkan.

jawab

Dengan demikian, pendidik (dosen, guru,

untuk memenuhi hak-hak masyarakat

instruktur, dan trainer) dituntut untuk

memperoleh pendidikan, dalam hal ini

dapat meningkatkan keefektifan pem-

melakukan pemerataan kesempatan dan

belajaran agar pembelajaran tersebut

akses pendidikan, salah satunya adalah

dapat berguna. Efektifitas pendidikan di

kebijakan

Indonesia

pemerintah

kepada

tanggung

pembangunan

pendidikan

sangat rendah, salah satu

mengenai pemerataan dan perluasan

penyebabnya adalah tidak adanya tujuan

akses pendidikan dengan peningkatan

pendidikan yang jelas sebelum kegiatan

anggaran

pembelajaran

pendidikan

secara

berarti.

dilaksanakan.

Hal

ini

Selain itu, ada pula kebijakan pemberian

menyebabkan peserta didik dan pendidik

beasiswa kepada siswa tidak mampu dan

tidak tahu apa yang akan dihasilkan

program Bantuan Operasional Sekolah

sehingga tidak mempunyai gambaran

(BOS) untuk pendidikan dasar. Tetapi

yang jelas dalam proses pendidikan.

kebijakan-kebijakan tersebut dipandang

2)

Efsiensi Pengajaran di Indonesia

masalah

Efisien adalah bagaimana meng-

pemerataan dan akses pendidikan di

hasilkan efektifitas dari suatu tujuan

Indonesia.

dengan

3.

Peningkatan Mutu

Beberapa masalah efisiensi pengajaran

Sebagai komitmen terhadap mutu

di

belum

mampu

pendidikan,

mengatasi

maka

pemerintah

me-

proses

yang

lebih

‘murah’.

indonesia adalah mahalnya biaya

pendidikan,

lamanya

waktu

yang

mutu

digunakan dalam proses pendidikan,

pendidikan (SPMP). SPMP dituangkan

mutu pegajar dan banyak hal lain yang

dalam Permendiknas No. 63 tahun 2009.

menyebabkan kurang efisiennya proses

Dalam Permendiknas tersebut dinyatakan

pendidikan di Indonesia. Yang juga

rancang

bahwa

sistem

penjaminan

“Penjaminan

mutu

adalah

berpengaruh

dalam

peningkatan

serangkaian proses dan sistem yang

sumberdaya manusia Indonesia yang

terkait

lebih baik.

untuk

mengumpulkan,

meng-

analisis, dan melaporkan data mutu

51

3)

Standarisasi Pendidikan di Indonesia

didikan tertentu yang tidak siap secara

Dunia pendidikan terus berubah,

kemampuan kognitif dan teknik untuk

kompetensi

yang

dibutuhkan

masyarakat

terus-menerus

oleh

melanjutkan

ke

satuan

pendidikan

berubah

diatasnya. Masalah relevansi juga dapat

apalagi di dalam dunia terbuka yaitu di

diketahui dari banyaknya lulusan dari

dalam

era

satuan pendidikan tertentu, yaitu sekolah

globalisasi. Kompetensi-kompetensi yang

kejuruan dan pendidikan tinggi yang

harus dimiliki oleh seseorang dalam

belum atau bahkan tidak siap untuk

lembaga pendidikan harus lah memenuhi

bekerja. Permasalahan relevansi pen-

standar. Kualitas pendidikan di ukur oleh

didikan di Indonesia tersebut sedikit

standar

banyak

dunia

dan

modern

dalam

kompetensi

di

dalam

dipengaruhi

oleh

beberapa

berbagai versi sehingga dibentuk badan-

faktor, diantaranya: 1) Perkembangan

badan

melaksanakan

dan perubahan cepat yang tidak dapat

standarisasi dan kompetensi tersebut

diikuti oleh lembaga pendidikan; dan 2)

seperti

Mutu

baru

untuk

Badan

Standarisasi

Pendidikan (BSNP).
standarisasi

dan

Nasional

Tinjauan terhadap
kompetensi

untuk

meningkatkan mutu pendidikan akhirnya

dan

perolehan tamatan

yang

dihasilkan sekolah tidak dapat memenuhi
harapan dan kebutuhan dunia kerja.
5.

Efisiensi dan Sistem Manajemen

memunculkan bahaya yang tersembunyi

Pendidikan

yaitu kemungkinan adanya pendidikan

Manajemen pendidikan merupakan

yang terkekan oleh standar kompetensi

proses pengembangan kegiatan kerja-

saja sehingga kehilangan makna dan

sama kelompok orang untuk mencapai

tujuan pendidikan tersebut.

tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

4.

(Alston, Philip. 2010). Masalah mana-

Relevansi pendidikan
Masalah

relevansi

pendidikan

jemen

pendidikan

berkaitan

dengan

mencakup sejauh mana sistem pen-

bagaimana seharusnya sistem pendidik-

didikan dapat menghasilkan output atau

an

sumber

output

daya

manusia

yang

sesuai

diatur

agar

yang

dapat

sesuai

menghasilkan

dengan

dengan kebutuhan dan dapat secara

pendidikan

langsung

Masalah efisiensi pendidikan berkenaan

berguna

pembangunan.

dalam

proses

Luaran pendidikan di-

dengan

nasional.

tujuan

proses

Sedangkan,

pengubahan

atau

harapkan dapat mengisi semua sektor

transformasi masukan produk (raw input)

pembangunan yang beraneka ragam.

menjadi

Jika sistem pendidikan menghasilkan

efisiensi pendidikan tidak lepas dari

luaran yang dapat mengisi semua sektor

masalah sistem manajemen pendidikan,

pembangunan baik yang aktual (yang

sistem yang tidak sesuai dengan potensi

tersedia) maupun yang potensial dengan

seorang mahasiswa tentu akan men-

memenuhi kriteria yang dipersyaratkan

jadikan

oleh lapangan kerja, maka relevansi

menjadi sumber daya manusia yang

dianggap tinggi.

dapat diandalkan dan pada akhirnya

Masalah relevansi ini terlihat dari
banyaknya lulusan dari satuan pen-

produk

mahasiswa

pendidikan
efisien.

(output).

tersebut

Masalah

tersebut

menjadi

gagal

tidak

Masalah efisiensi pendidikan

52

dapat terjadi karena berbagai faktor,

Perubahan mendasar dalam perhitungan

yaitu: 1) Tenaga kependidikan, terutama

Human Development Index (HDI) dengan

mutu tenaga pengajar; 2) Peserta didik;

metode baru mencakup penggunaan

3) Kurikulum; 4) Program belajar dan

indikator Harapan Lama Sekolah (HLS)

pembelajaran; dan 5) Sarana/prasarana

menggantikan indikator angka melek

pendidikan.

huruf (AMH) dalam perhitungan indeks

Dari permasalahan pendidikan yang
diatas,

tentu

kita

dapat

melakukan

pendidikan dan penggunaan indikator
Pendapatan Nasional Bruto (PNB) per

adanya

kapita menggantikan Produk Domestik

partisipasi dari semua pihak, dalam hal

Bruto (PDB) per kapita dalam per-

ini adanya komitmen dari semua pihak

hitungan indeks standar hidup. Peng-

terkait. Setelah semua pihak melaksana-

gunaan indikator Harapan Lama Sekolah

kan perannya dengan baik, solusi yang

(HLS)

kedua adalah solusi yang menyangkut

pendidikan, misalnya menjadikan Human

hal-hal teknis yang berkait langsung

Development Index (HDI) dengan metode

dengan

yang

baru mampu memotret gambaran yang

ketiga adalah meningkatkan kualitas dan

lebih relevan dalam pendidikan dan

kuantitas kegiatan guru sebagai tenaga

perubahan

kependidikan. Dan yang terakhir adalah

Human Development Index (HDI) dengan

menerapkan sistem pendidikan berbasis

metode lama. Harapan Lama Sekolah

life skill dan pengembangan

konsep

(HLS) adalah rata-rata jumlah tahun yang

learn how to learn, yang mencakup 4

dihabiskan oleh penduduk berusia 15

(empat) dimensi, yaitu learn to know,

tahun ke atas untuk menempuh semua

learn to be, learn to do, dan learn to life

jenis pendidikan formal yang pernah

together.

dijalani. Indikator Harapan Lama Sekolah

strategi

6.

pemecahan

pendidikan.

dengan

Kemudian

Permasalahan Pendidikan

dalam

perhitungan

yang

terjadi

indeks

dibanding

dikaji

(HLS) ini dihitung dari variabel pen-

dari Sudut Harapan Lama Sekolah

didikan tertinggi yang ditamatkan dan

(HLS)

tingkat

dan

Angka

Partisipasi

pendidikan

yang

sedang

Standar

United

Nations

Sekolah (APS) di Indonesia

dijalankan.

Human Development Index (HDI)

Development Programme (UNDP) adalah

United

minimal 0 tahun dan maksimal 15

yang

telah

Nations
(UNDP)

digunakan

Development
dalam

oleh

Programme

penyusunan

laporan

tahun. selain

Harapan

Lama

Sekolah

(HLS) akan menjadi salah satu komponen

tahunan pembangunan manusia (Human

pembentuk

Development Report) mulai berubah sejak

bangunan Manusia (IPM) atau Human

tahun 2010. Seperti diketahui, Human

Development

Development

merupakan

indikator Angka Partisipasi Sekolah (APS)

indeks komposit hasil agregasi tiga jenis

dikenal sebagai salah satu indikator

indeks yang masing-masing mewakili

keberhasilan

dimensi pembangunan manusia (IPM),

akses

yakni

indeks

wilayah baik Provinsi, Kabupaten atau

pendidikan, dan indeks standar hidup.

Kota di Indonesia. Semakin tinggi nilai

Index

indeks

(HDI)

kesehatan,

indikator
Index

Indeks
(HDI)

pembangunan

layanan

pendidikan

ada

Pemjuga

terhadap
di

suatu

53

APS, maka daerah tersebut dianggap

pendidikan yang cukup, dan menikmati

berhasil

layanan

standar kehidupan yang layak. The United

tinggi

Nations Development Program (UNDP)

akses

menyelenggarakan

pendidikan.

APS

yang

menunjukkan terbukanya peluang yang

menyusun

lebih besar dalam mengakses pendidikan

kesejahteraan

secara umum. Pada kelompok umur

Development Index). Human Development

mana peluang tersebut terjadi dapat

Index (HDI) diukur dari beberapa aspek,

dilihat dari besarnya APS pada setiap

yaitu: 1) Life expectancy at birth (harapan

kelompok

Partisipasi

hidup saat lahir) aspek ini digunakan

Sekolah merupakan ukuran daya serap

sebagai tolok ukur kualitas kesehatan; 2)

lembaga pendidikan terhadap penduduk

Expected years of schooling (Harapan

usia sekolah. Namun demikian me-

Lama Sekolah) aspek ini sebagai tolok

ningkatnya APS tidak selalu dapat diarti-

ukur pendidikan; 3) Mean years of

kan sebagai meningkatnya pemerataan

schooling (Rerata Partisipasi Sekolah)

kesempatan

me-

aspek ini sebagai tolok ukur pemerataan

ngenyam pendidikan, sebab belum tentu

pendidikan; dan 4) Gross National Income

siswa yang berada di daerah tersebut

(Pendapatan Nasional Bruto) aspek ini

berasal

jelas mengukur tentang taraf ekonomi

umur.

Angka

masyarakat

dari

untuk

daerah/wilayah

sendiri,

karena bisa saja siswa berasal dari daerah
lainnya. Seperti pada tabel dibawah ini:
Tabel Angka Partisipasi Sekolah
2011-2014

ukuran

alternatif

dengan

HDI

tingkat
(Human

masyarakat.
Human Development Index (HDI)
meringkas tiga variabel kesejahteraan
dan meringkasnya dalam sebuah index
dan variabel-variabel tersebut adalah:
1) Umur panjang (longevity), sebagai
pengukur kesehatan dan nutrisi. Umur
panjang

diukur

dengan

rata-rata

harapan hidup (dalam tahun) dari
tingkat kelahiran, dihitung dengan
mengasumsikan bahwa seorang bayi
lahir dalam satu tahun tertentu akan
mengalami tingkat kematian ketika
dari tiap kelompok umur.
Sumber: BPS-RI, Susenas 2011-2014

7.

Human Development Index (HDI)
Merupakan Salah Satu Indikator
Pembangunan
The United Nations Development

Program (UNDP) mendefinisikan pembangunan

manusia

sebagai

sebuah

proses memperluas pilihan masyarakat.

2) Pendidikan.

Terdiri

dari

rata-rata

terbobot antara (a) tingkat harapan
lama sekolah dalam persentase. (b)
rerata partispasi sekolah.
3) Standar

Hidup.

Indikator

standar

kehidupan adalah GNI per kapita riil
dalam dolar PPP (Purchasing Power
Parity)

Yang paling penting adalah pilihan untuk
berumur panjang dan sehat, mendapat
54

8.

Human Development Index (HDI)

tahun 1980 dan 2014.

di Indonesia

9.

Human Development Index (HDI)
dapat mencerminkan bagaimana posisi

Pendidikan

sebagai

Investasi

Pembangunan
Pendidikan

adalah

merupakan

sebuah negara dengan negara lain dalam

investasi

tingkat kesejahteraan masyarakat yaitu

Pemerintah Indonesia telah melakukan

pembangunan manusianya termasuk di

berbagai upaya untuk meningkatkan

dalamnya

sehingga

Development

Index

untuk

itu

di

bidang

kualitas sumberdaya manusia, melalui

analisis

Human

berbagai kebijakan-kebijakan pendidikan

pembangunan

pendidikan

pembangunan,

(HDI)

di-

termasuk kebijakan tentang wajib belajar,

me-

peningkatan anggaran pendidikan mi-

laksanakan pembangunan. Nilai Human

nimal 20% dari APBN atau APBD, dan

Development Index (HDI) Indonesia 2014

kebijakan

adalah

menempatkan

merupakan merupakan cerminan ke-

pembangunan manusia Indonesia pada

sadaran pemerintah tentang pentingnya

posisi 110 dari 188 negara di dunia.

pendidikan

Antara tahun 1980 dan 2014, nilai Human

panjang.

gunakan

sebagai

acuan

0.684_yang

Development

Index

dapat
untuk

lain

yang

sebagai

hal

tersebut

investasi

jangka

Indonesia

Pendidikan adalah alat untuk per-

meningkat 0,474-0,684, meningkat 44,3%

kembangan ekonomi dan bukan sekedar

atau

pertumbuhan ekonomi. Pada praktek

sekitar

peningkatan
1,08%.

(HDI)
tahunan

Seperti

rata-rata

dalam

tabel

manajemen pendidikan modern, salah
satu fungsi pendidikan adalah fungsi

dibawah ini:
Tabel HDI Indonesia

teknis-ekonomis

baik

pada

tataran

individual hingga tataran global. Fungsi
teknis ekonomis merujuk pada kontribusi
pendidikan

untuk

perkembangan

ekonomi. Misalnya pendidikan dapat
membantu siswa untuk mendapatkan
pengetahuan dan keterampilan yang
diperlukan untuk hidup dan berkompetisi
Sumber: Human Development Report 2015

dalam ekonomi yang kompetitif.
Secara

umum

terbukti

bahwa

kemajuan

semakin berpendidikan seseorang maka

Indonesia dalam setiap indikator Human

tingkat pendapatannya semakin baik. Hal

Development Index (HDI) , antara tahun

ini dimungkinkan karena orang yang

1980

berpendidikan

Berdasarkan

dan

Tabel

2014,

diatas

harapan

hidup

di

lebih

produktif

bila

Indonesia saat lahir meningkat 9,3 per

dibandingkan dengan yang tidak ber-

tahun, tahun rata-rata sekolah meningkat

pendidikan.

4,5 per tahun dan tahun persekolahan

tersebut

meningkat 4,3 per tahun diharapkan

terampilan teknis yang diperoleh dari

sedangkan GNI per kapita Indonesia

pendidikan. Para penganut teori Human

meningkat sekitar 237,4 persen antara

Capital berpendapat bahwa pendidikan

Produktivitas

dikarenakan

seseorang

dimilikinya

ke-

55

adalah sebagai investasi sumber daya

masalah pendidikan menyangkut banyak

manusia yang memberi manfaat moneter

komponen dan melibatkan banyak pihak;

ataupun non-moneter. Manfaat non-

3) Human Development Index (HDI)

moneter dari pendidikan adalah di-

adalah merupakan salah satu indikator

perolehnya kondisi kerja yang lebih baik,

dalam pembangunan yang dapat di-

kepuasan

gunakan

kerja,

efisiensi

konsumsi,

untuk

menganalisis

per-

kepuasan menikmati masa pensiun dan

bandingan status pembangunan sosial

manfaat hidup yang lebih lama karena

ekonomi suatu negara dan sekaligus

peningkatan gizi dan kesehatan.

menggambarkan pembangunan manusia

Manfaat moneter adalah manfaat
ekonomis

yaitu

berupa

tambahan

di suatu Negara; 4) Dengan informasi
angka

dan

peringkat

HDI

(Human

pendapatan seseorang yang telah me-

Development

Index)

nyelesaikan tingkat pendidikan tertentu

gambaran

keadaan

dibandingkan

pendapatan

masyarakat yang diukur diukur dari be-

lulusan pendidikan dibawahnya. (Walter

berapa aspek, yaitu: a) Life expectancy at

W. McMahon dan Terry G. Geske, 2010).

birth (harapan hidup saat lahir) aspek ini

dengan

dapat

diperoleh

kesejahteraan

Sumber daya manusia yang ber-

digunakan sebagai tolok ukur kualitas

pendidikan akan menjadi modal utama

kesehatan; b) Expected years of schooling

pembangunan nasional, terutama untuk

(Harapan

perkembangan

Semakin

sebagai tolok ukur pendidikan; c) Mean

banyak orang yang berpendidikan maka

years of schooling (Rerata Partisipasi

semakin mudah bagi suatu negara untuk

Sekolah) aspek ini sebagai tolok ukur

membangun bangsanya. Investasi pen-

pemerataan pendidikan; dan d) Gross

didikan memberikan nilai balik (rate of

National Income (Pendapatan Nasional

return) yang lebih tinggi dari pada

Bruto) aspek ini jelas mengukur tentang

investasi fisik di bidang lain. Nilai balik

taraf ekonomi masyarakat; 5) Human

pendidikan adalah perbandingan antara

Development Index (HDI) dapat men-

total

cerminkan

biaya

membiayai

ekonomi.

yang

dikeluarkan

pendidikan

dengan

untuk

Lama

Sekolah)

bagaimana

aspek

posisi

ini

sebuah

total

negara dengan negara lain dalam tingkat

pendapatan yang akan diperoleh setelah

kesejahteraan masyarakat yaitu pem-

seseorang lulus dan memasuki dunia

bangunan

manusianya

kerja.

dalamnya

pembangunan

termasuk
di

di

bidang

pendidikan; 6) Nilai Human Development
C.

PENUTUP

Index (HDI) Indonesia 2014 adalah 0.684

Dari pembahasan tersebut di atas

yang

menempatkan

pembangunan

dapat disimpulkan sebagai berikut: 1)

manusia Indonesia pada posisi 110 dari

Pendidikan menduduki posisi sentral

188 negara di dunia. Antara tahun 1980

dalam pembangunan karena sasarannya

dan 2014, nilai Human Development

adalah peningkatan kualitas sumberdaya

Index (HDI) Indonesia meningkat 0,474-

manusia; 2) Permasalahan pendidikan

0,684,

merupakan permasalahan yang sangat

ningkatan

kompleks dan luas sehingga penanganan

1,08%; dan 7) Menurut teori Human

meningkat
tahunan

44,3%

atau

rata-rata

pe-

sekitar

56

Capital berpendapat bahwa pendidikan
adalah sebagai investasi sumber daya
manusia yang memberi manfaat moneter
ataupun non-moneter.

SUSENAS.
http://www.bps.go.id/.
diakses 7 Oktober 2016; 13.20 WIB
UNDP. United National Development
Program. Human Development
Report 2015 http://www.undp.org/.
diakses 5 Oktober 2016: 17.05 WIB

DAFTAR PUSTAKA
____________________________
Pembukaan
UUD Republik Indonesia Tahun
1945
____________________________ Permendiknas
No. 63 tahun 2009
____________________________ UU No. 20
Tahun 2003
tentang
Sistem
Pendidikan Nasional Indonesia.
2003
Alston, Philip. 2010, A Human Rights
Perspective on the Millennium
Development Goals, Contributed
paper to the work of the
Millennium Project Task Force on
Poverty and Economic Development, New York.
Soubbotina, Tatyana P. 2000. Beyond
Economic Growth: An Introduction
to Sustainable Development. World
Bank
Thomas, Vinod et.al. 2008. The Quality of
Growth. World Bank.
Ujiyanti, Tatak Prapti. 2009. Reformasi
Pendidikan Dasar di Indonesia.
Policy Assessment, The Indonesian
Institute.
Walter W. McMahon dan Terry G. Geske,
Financing Education: Overcoming
Inefficiency and Inequity, USA:
University of Illionis, 2010, h.121
Laman
Angka Partisipasi Sekolah menurut
Golongan Pendapatan,, http: //
kfm. depsos. go. id/mod. php?mod
=userpage&page_id=16 diakses 7
Oktober 2016; 21.45 WIB
Angka Partsisipasi Sekolah (APS) pada
Berbagai Jenjang Pendidikan tahun
2011-2014, http://www.bps.go.id/
sector/socwel/
index.html.
10
Oktober 2016; 17.29 WIB
BPS: Badan Pusat Statistik. 2015.

57