UPAYA MI FATTAHUL HUDA DALAM MENJAGA AKHLAKUL KARIMAH DI ZAMAN NOW

UPAYA MI FATTAHUL HUDA DALAM MENJAGA AKHLAKUL KARIMAH DI
ZAMAN NOW

SAHRI
sahriunugiri@gmail.com
Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri Bojonegoro
MOH. MIFTAHUL CHOIRI
choirinafik90@gmail.com
Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri Bojonegoro
Abstrak: Artikel ini berupaya memaparkan peran Madrasah Ibtidaiyah Fattahul Huda dalam
menjaga akhlak mulia di era modernisasi seperti sekarang ini. Akhlak atau etika merupakan
permasalahan yang sangat mendasar, masalah fundamental yang harus selalu diawasi dan
diperhatikan setiap saat. Hal tersebut selaras dengan sabda Nabi Muhammad SAW, bahwa
beliau diutus tidak lain adalah untuk memperbaiki akhlak manusia. Dengan demikian
pendidikan akhlak adalah pendidikan yang utama yaitu sebagai bekal untuk menyiapkan hari
esok yang lebih baik. Kualitas akhlak hendaknya selalu diupayakan agar menjadi lebih baik
lagi. Sekolah sebagai lingkungan pendidikan merupakan fondasi yang kokoh dalam proses
pembentukan akhlak. Pembentukan akhlak membutuhkan pembiasaan sejak dini karena akhlak
tidak dapat dibentuk dalam waktu yang singkat. Adanya peran pendidikan, khususnya
pendidikan persekolahan akan sangat membantu dalam pembentukan pribadi yang utama.
Untuk itu MI Fattahul Huda sebagai salah satu lembaga pendidikan ikut berperan aktif dalam

menjaga dan mengawal perkembangan akhlak peserta didiknya. Mereka para guru dan warga
sekolah mempunyai cara sendiri untuk membimbing akhlak peserta didiknya sehingga terbentuk
akhlak mulia seperti yang dicita-citakan bersama.
Abstract : This article seeks to explain the role of Madrasah Ibtidaiyah Fattahul Huda in
maintaining noble character in the era of modernization as it is today. Moral or ethics is a very
basic problem, a fundamental issue that must always be watched and cared for at all times. It is
in harmony with the words of Prophet Muhammad SAW, that he was sent is none other than to
improve human morality.
Thus moral education is the main education that is as a preparation for preparing a better
tomorrow. The quality of morality should always be sought to be better. School as an
educational environment is a solid foundation in the process of moral formation. Moral
formation requires early habituation because morals can not be formed in a short time. The
existence of the role of education, especially schooling education will be very helpful in the
formation of the main person. For that MI Fattahul Huda as one of the educational institutions
play an active role in maintaining and guarding the moral development of students. They
teachers and school residents have their own way to guide the morals of learners so as to form
noble character as aspired together.

PENDAHULUAN
Setelah Indonesia merdeka, bangsa ini memiliki cita-cita dan keinginan untuk

menyelenggarakan sebuah pendidikan yang berfungsi dan berkembang menuju Indonesia yang
cerdas, pintar, yang adil dan makmur baik dari segi spiritual maupun segi materiil. Pada abad
ke-21 bangsa Indonesia sudah memasuki dalam dunia informasi. Banyak Negara-Negara yang

lain berlomba-lomba untuk mengejar ketertinggalan melalui Teknologi Informasi. Kelihatannya
tidak mungkin kalau Negara menghentikan sebuah perubahan dikarenakan sebuah globaisasi
dan berkembangnya sebuah informatika yang melanda sebuah dunia pendidikan. Diakhir-akhir
ini ternyata dunia pendidikan diguncang dari berbagai sebuah perubahan sesuai dengan
kebutuhan masyarakat, yang digunakan sebagi alasan untuk mendapatkan sebuah perubahan
yang nyata melalui sebuah pendidikan.
Berbicara mengenai perubahan akan berbicara pula mengenai tujuan pendidikan yang
sesungguhnya. Dalam sebuah tujuan pendidikan kita tidak akan terlepas dengan tujuan hidup
manusia juga, karena kedua tujuan ini memiliki hubungan yang erat sekali. Karena pendidikan
ini gunakan sebagai alat atau sebagai kendaraan dalam menjaga keberlangsungan hidupnya baik
individu maupun dalam kegiatan masyarakat. Karena dengan pendidikanlah sebuah proses
masalah mampu teratasi. Salah satunya cara yang harus dilakukan oleh lembaga adalah
memilihara akhlak yang baik. Dengan akhlakul karimah maka akan terhindar dari perbuatan
yang tercela.
Akhlak merupakan tingkah laku yang dengan sadar tanpa ada paksaan untuk melakukan
sesuatu perbuatan yang baik disertai dengan keikhlasan. Sedangkan menurut imam al Ghazali

Akhlak ialah sifat yang sudah tertanam dalam jiwa seseorang yang menghasilkan produk-prduk
tingkah laku dengan mudah tanpa harus berfikir dan mempertibangkan seblumnya. Sedangkan
Orang yang dikatakan memiliki akhlak ialah ketika seseorang melakukan perbuatan itu dari
dalam dirinya yang dilakukan secara terus menerus tanpa memiliki rasa harus dilihat orang lain
apa tidak. Dengan sendirinya perilaku atau akhlak yang berada didalam dirinya akan muncul.
Kita sebagai seorang muslim harus mampu menjadikan Rasulullah SAW jadi tauladan
atau contoh dalam berperilaku yang baik dalam hal bersikap dan bertindak.

Dalam

melaksanakan tauladan dan Akhlakul karimah sesuai dengan ajaran Rasulullah kita harus
tanamkan sejak dini, dengan memperkenalkan dan membiasakan semua tingkah laku serta
berfikir positif dengan secara langsung akan terbentuk sejak saat itu pula. Namun jika
kebiasaan-kebiasaan itu tidak dilatih dan dididik dari kecil, proses pembentukan ketika sudah
menjadi besar akan sulit dibentuk. Selian itu juga, dengan menjadikan Rasulullah sebagai
contoh teladan yang baik, juga dapat dijadikan sebagai motivasi kita dalam berakhlak.
Sebagaimana firman Allah SWT:
‫لَقَ ْد َكانَ لَ ُك ْم فِي َرسُىْ ِل هللاِ ا ُ ْس َىةٌ َح َسنَةٌ َكانَ يَرْ جُىهللاَ َو ْاليَىْ ِم ْاالَ ِخ ِر َو َذ َك َر هللاُ َكثِ ْيرًا‬
Artinya: sesungguhnya pada diri Rasulullah SAW itu terdapat teladan yang baik bagi
kaian(Yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat

dan ia banyak mengingat Allah SWT. ( Q.S al Ahzab: 21)

MI Fattahul Huda merupakan salah satu sekolahan yang berada di kabupaten
bojonegoro yang selama ini berusaha menerapkan dan memelihara sikap akhlakul karimah.
Karena pada saat sekarang banyak sekali anak-anak yang melakukan perbuatan menyimpang,
misal saja hilangnya rasa malu, hilangnya sopan santun, pacaran yang berlebihan, dan beberapa
perbuatan yang menyimpang norma agama. Bahkan pelakunya tidak hanya orang tua dan anakanak muda, melainkan anak-anak sekolah semakin menjamur. Kalau Indonesia seperti ini terus,
akan dibawa kemana Negara ini. Lalu, dimana letak akhlak yang diajarkan oleh Rasulullah
SAW.
Memperhatikan beberapa permasalahan diatas, peneliti tertarik ingin menelusuri lebih
dalam lagi tentang “upaya MI Fattahul Huda dalam menjaga akhlakul karimah di zaman now”
METODE
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif, yang
menggambarkan beberapa objek yang sesuai dengan apa adanya. Adapun jenis penelitian ini
merupakan penelitian kualitatif yang bersifat karakteristik, yang menyatakan keadaan
sebenarnya dan tidak merubah dalam bentuk simbol atau sebuah bilangan. Sumber data yang
diperoleh dari penelitian ini mengambil dari data primer dan data skunder.
Untuk

memperoleh


data

yang

berkualitas,

realitas

dan

valid

serta

dapat

dipertanggungjawabkan peneliti menggunakan metode observasi, metode interview dan metode
dokumentasi. Sedangkan Analisis data yang digunakan dalam penelitian melalui metode
Content Analisys, ialah data yang sudah tertulis yang berupa temuan yang benar-benar berada

dilapangan yang tercakup dalam konsep pendapat, teori-teori maupun prinsip-prinsip tentang
MI Fattahul Huda dalam menajag prilaku sopan santun di zaman now.

HASIL PENELITIAN
A. MI FATTAHUL HUDA
1. Lembaga Pendidikan MI Fattahul Huda
MI Fattahul Huda merupakan lembaga pendidikan yang berada dibawah
naungan YASPIA ( Yasayasaan Pendidikan Islam Al Fattah). MI Fattahul Huda berada
dilokasi kabupaten Bojonegoro. Tepatnya terletak di jalan Jl. Bojonegoro - Cepu Km.
10 No. 223 Desa Pungpungan Kecamatan Kaitidu kabupaten bojonegoro. MI Fattahul
Huda menempati lokasi seluas 2.190. M2. Sebelum dibangun MI ini merupakan lahan
kosong dan merupakan tanah wakaf. Bangunan gedung MI Fattahul Huda termasuk
bangunan yang sederhana, akan tetapi cukup untuk memadai untuk menampung seluruh

siswa. Gedung MI Fattahul Huda tidak jauh berbeda dengan gedung-gedung sekolah
yang lainnya, hanya saja gedung MI ini berada di pemukiman perkampungan dengan
masuk gang dan tidak terlihat dari jalan raya. Salah satu Tujuan didirikan MI Fattahul
Huda di dalam adalah untuk mengantisipasi agar siswa-siswi MI Fattahul Huda tidak
mudah untuk keluar masuk dari sekolah dan agar dalam pengawasan tetap terjaga
kondusif.

Gedung bangunan MI Fattahul Huda berdiri satu atap dengan gedung RA
Fattahul Huda. Walaupun demikian, tidak menjadi suatu alasan untuk menciptakan
suasana yang tenang, nyaman serta menyenangkan dalam proses belajar mengajar
dilngkungan MI.
Secara garis besar letak MI Fattahul Huda, ialah sebagai berikut:
-

Sebelah Timur MI Fattahul Huda merupakan rumah warga sekaligus rumah Kepala
SMK Al Fattah

-

Sebelah Selatan MI Fattahul Huda ialah Las Listrik.

-

Sebelah Barat MI Fattahul Huda merupakan rumah warga sekaligus rumah Kepala
SMA Al Fattah Kalitidu

-


Sebelah Utara MI Fattahul Huda adalah persawahan.

2. Tujuan
Visi Misi dan Tujuan Madrsah Ibtidaiyah Fattahul Huda
Visi
“Terbentuknya generasi muslim yang berilmu, beramal sholeh, ‎berakhlaqul
‎karimah, terampil, kreatif, mandiri dan bertanggung‎jawab dalam beragama,
berbangsa ‎dan bernegara”.‎
Misi
Untuk mencapai visi tersebut, Madrasah Ibtidaiyah Fattahul Huda Pungpungan
Kalitidu Bojonegoro ‎mempunyai misi sebagai berikut:‎
a.

Menyelenggarakan pendidikan umum dan agama yang mengedepankan
‎peningkatan kualitas guru dan siswa dalam bidang IPTEK dan IMTAQ.‎

b.

Mengembangkan dan mengamalkan nilai-nilai akhlaqul karimah yang sesuai

dengan ‎ajaran Islam Ahlussunah wal Jama’ah dalam kehidupan sehari-hari.‎

c.

Membina dan mengembangkan potensi siswa sehingga mampu terampil dan
kreatif ‎dalam menghadapi tuntutan zaman, inovatif dan mandiri dalam bidang
sosial ‎keagamaan, budaya, berbangsa dan bernegara. ‎

d.

Meningkatkan kebiasaan berperilaku disiplin dan bertanggung jawab dalam
‎kehidupan bermasyarakat baik dalam lingkungan keluarga, madrasah, maupun
‎masyarakat.‎

e.

Menerapkan manajemen berbasis madrasah.‎

Tujuan Madrasah Ibtidaiyah Fattahul Huda Pungpungan Kalitidu
Bojonegoro sebagai berikut:‎

1. Meningkatkan kuantitas dan kualitas sikap dan praktik kegiatan serta amaliah
‎keagamaan Islam warga Madrasah.‎
2. Menciptakan lulusan Madrasah Ibtidaiyah Fattahul Huda Pungpungan Kalitidu
Bojonegoro yang menguasai ‎ilmu pengetahuan umum dan agama.‎
3. Menumbuhkan kepedulian dan kesadaran warga Madrasah terhadap keamanan,
‎kebersihan, dan keindahan lingkungan Madrasah.‎
4. Mengoptimalkan kualitas dan kuantitas sarana/prasarana dan fasilitas yang
‎mendukung peningkatan prestasi akademik dan non akademik.‎
5. Menerapkan manajemen pengendalian mutu Madrasah, sehingga terjadi
peningkatan ‎animo siswa baru, dan akreditasi madrasah mendapat nilai “A”
6. Memenuhi

program-program pengembangan

manajemen

sekolah

yang


transparan, akuntabel dan efektif.
7. Memenuhi model evaluasi pembelajaran seperti ulangan harian, ulangan tengah
semester, ulangan semester, ujian akhir sekolah dan ujian nasional.
8. Membentuk lingkungan sekolah yang bersih dan asri agar tercipta suasana yang
menyenangkan dan nyaman dalam belajar.
9. Mengembangkan dan melaksanakan program Jum’at Kreatif dan Inovatif
meliputi bidang keagamaan, olahraga dan seni, kebersihan dan keindahan
lingkungan serta ekstra kurikuler.
10. Meningkatkan disiplin dan etos kerja warga sekolah sesuai dengan bidang tugas
masing-masing.
3. Pengajar
Menjadi guru MI Fattahul Huda harus memiliki dedikasi, loyalitas dan
kepribadian serta kompetensi yang sangat tinggi, karena sekolah ini merupakan sekolah
favorit dan unggulan. Tugas dari guru MI Fattahul Huda tidak hanya mengajar didalam
kelas, namun tetap bertanggungjawab dan mengawasi serta mengarahkan siswasiswinya dalam mengikuti setiap kegiatan sekolahan. Sebagaimana tabel dibawah ini
keadaan guru di MI Fattahul Huda:

Tabel 1
Keadaan Guru MI Fattahul Huda Pungpungan
No

Nama

TTL

Ijazah

Jabatan

1

Slamet, S.Pd.I.

Bjn, 07 Maret 1969

S1

Kasek

2

H. Sjamsuri, S.Pd.I

Bjn, 17 Juli 1947

S1

Guru

3

Yuliatin, S.Pd.

Bjn, 03 Mei 1970

S1

Guru

4

Mustamir, S.Pd

Bjn, 1 Juni 1961

S1

Guru

5

K. Musta’in Faqih

Bjn, 29 November 1964

MA

Guru

6

Kun Qoni’ah, A.Ma.

Bjn, 15 anuari 1977

D2

Guru

7

Nurul Qomaria,

Bjn, 17 Oktober 1979

S1

Guru

S.Pd.I.
8

Rumiyati, S.Pd.I.

Bjn, 29 November 19971

S1

Guru

9

Suyitno, S.Pd.

Bjn, 03 Agustus 1974

S1

Guru

10

Afifah Diniarti, S.Pd.

Bjn, 24 maret 1986

S1

Guru

11

Wiryandari S, S.Pd.

Tuban, 04 September

S1

Guru

Bjn, 04 Oktober 1987

S1

Guru

1987
12

Ulfa Muyassaroh,
S.Pd.

13

Priyono, S.Pd.

Bjn, 20 Agustus 1987

S1

Guru

14

Selvi Rifaatul M,

Bjn, 07 November 1988

S1

Guru

S.Pd.I.
15

Inarotud Duja, S.Pd.I,

Bjn, 01 April 1991

S1

Guru

16

Masyhuri

Bjn, 31 Mei 1994

SMA

Staf

17

Rossa Lusiana

Bjn, 28 Desember 1994

MAN

Guru

18

Reny Wahyu P, S.Pd.

Blora, 27 Pebruari 1991

S1

Guru

4. Peserta Didik
Peserta didik merupakan salah satu komponen yang sangat penting sekali dalam
sebuah pembelajaran. Yang mana peserta didik ini merupakan bahan yang mentah yang
siap untuk dimasak dan dibina agar menjadi manusia yang ber-akhlakul karimah.
Adapun jumlah MI Fattahul huda selama tiga tahun terakhir yaitu, yaitu:

Tabel 2
Jumlah peserta didik di MI Fattahul huda
Kelas
1

Kelas
2

Kelas
3

Kelas
4

Kelas
5

Kelas
6

JUML
AH

Jml
Siswa

Jml
Siswa

Jml
Siswa

Jml
Siswa

Jml
Siswa

Jml
Siswa

Jml
Siswa

2015/2016

36

35

28

30

27

31

187

2016/2017

35

36

36

28

31

28

194

2017/2018

43

35

37

34

28

31

208

Tahun
Ajaran

5. Kurikulum
Kurikulum merupakan sesuatu yang sangat urgen dalam pembelajaran, yang
menganai tujuan, isi, bahan serta bagaimana cara pelakasanaan dalam proses
pembelajaran.

Disetiap lembaga pendidikan pasti memiliki sebuah tujuan yang di

bentuk dan direalisasikan melalui sebuah Kurikulum. Kurikulum yang dipakai di MI
Fattahul Huda ini menggunakan kurikulum nasional dan yang disahkan oleh
pemerintah. Kurikulum yang dipakai oleh MI Fattahul Huda memiliki sebuah tujuan, isi
dan evaluasi yang akan dikerjakan. Karena dengan tersebut pendidikan akan lebih
mengena dan menghasilkan output yang baik. Kurikulum di MI Fattahul huda
menggunakan kurikulum K-13. Dengan menggunakan K-13 diharapakan memiliki nilai
plus dan bahkan membantu dalam pelaksnaan pembinaan dan pembentukan akhlak di
MI Fattahul huda.
6. Evaluasi
Evaluasi merupakan sebuh kegiatan identifikasi yang untuk melihat apakah
kegiatan sudah tercapai atau belum. Tujuan Evaluasi yang dilaksanakan oleh MI
Fattahul Huda ialah untuk memperoleh dan mengetahui perubahan prilaku dan sebuah
pembentukan terhadap peserta didik ketika berada didalam kelas maupund diluar kelas.
Evaluasi ini mencakup berbagai hal yaitu perencanaan, pelaskaan dan kurikulum yang
dipakai. Ketika Dalam pelaksanaan evaluasi berada dilingkungan sekolah menggunakan
sebuah metode observasi yang dilakaanakan oleh team khusus yang bekerjasama
dengan guru BK dan wali kelas. Sedangkan ketika berada diluar sekolah atau di
lingkungan masyarakat, MI Fattahul huda memberikan sebuah selembaran tingkah laku
kepada pihak keluarga.

B. UPAYA MI FATTAHUL HUDA DALAM MENJAGA AKHLAKUL KARIMAH
DI ZAMAN NOW
1. Pola Kepemimpinan
Seorang kepala sekolah merupakan figur yang sangat dihormati dan disegani
dalam lembaga pendidikan. Yang mana kepala sekolah ini juga berperan dalam proses
pembentukan akhlakul karimah yang lebih baik untuk menghadapi “zaman now”.
Usaha dan cara yang digunakan oleh kepala sekolah MI Fattahul huda yaitu dengan cara
menggerakkan, mendorong, membimbing para guru, karyawan dan peserta didiknya.
Dengan cara seperti itu, harapannya tujuan dari pembentukan akhlak yanga da di MI
Fattahul huda bisa berjalan dengan baik. Seorang kepala sekolah selalu melihat dan
memperhatikan serta sekali-kali melaksanakan sidak yang dilakukan dalam kegiatan
tersebut, yang tujuannya hanya meyakinkan adanya kegiatan tersebut berjalan apa tidak.
Selain itu juga, seorang kepala sekolah di MI Fattahul huda selau mengajak koordinasi
baik guru, karyawan maupun orang tua murid. dengan adanya kominikasi yang baik dan
transparan dalam segala hal akan mengakibatkan dan menghasilkan output yang baik
dan akan menimbulkan kepercayaan dikedua belah pihak. Setelah terjalinnya hubungan
baik antara sekolah dengan orang tua akan memepermuadah dalam pembentukan akhlak
di “zaman now”.
2. Mempertahankan Bidang Keagamaan
Agama merupakan sebuah aturan atau norma yang dimiliki setiap orang yang berada di
muka bumi. Kita sebagai seorang muslim juga memiliki sebuah agama, yaitu agama
islam. agama tersebut kita jadikan sebagai pondasi dan aturan agar tidak menyimpang
dari pebuatan yang dilarang oleh Allah SWT. Begitupula yang ada di MI Fattahul
Huda, menggunakan agama sebagai salah satu pondasi untuk menjaga tingkah laku
atau akhlakul karimah tetap terjaga agar tidak luntur. Dengan seperti itu, dalam
kegiatan apapun akan dilandasi dengan perbuatan keagamaan. Cara-cara yang
dilakukan oleh MI Fattahul Huda dalam menjaga dan melestarikan akhlakul karimah
melaui beberapa kegiatan, yaitu:
a) Berdoa bersama ditengah Lapangan
Kegiatan Doa bersama yang dilakukan MI Fattahul Huda ialah saat sebelum
jam pelajaran dimulai dan seluruh siswa berada dilapangan dan dipandu oleh salah
satu guru. Dengan program do’a bersama diharapkan siswa-siswi MI Fattahul
Huda memiliki sebuah keyakinan yang ada didalam dirinya, sekaligus memiliki
kebiasaan yang baik yaitu dalam melaksanakan atau mengawali setiap perbuatan
harus dilantunkan dengan ucapan doa. Dengan hal yang kecil semacam ini apabila

dilakukan dan dibiasakan dalam kegiatan sevari-hari, akan menimbulkan dan
memberikan pengaruh yang besar dalam kepribadian anak. Dengan sendirinya
akhlakul karimah akan terbentuk sedikit demi sedikit serta anak akan memiliki
tombak atau alat yang digunakan untuk membentengi dirinya.
b) Melakukan shalat dhuha
Yang paling mantab dan baik program di MI Fattahul Huda ini adalah
program shalat dhuha. Kegiatan shalat dhuha dilaksanakan pada saat jam istirahat
pertama. Kegiatan ini dipandu oleh K. Mustain Faqih sekaligus guru aqidah
Akhlak di MI Fatahul Huda. Harapan dari Kegiatan shalat dhuha ini agar anakanak terbiasa menjalankan shalat dhuha baik dirumah, sekolahan maupun ketika
sudah lulus. Dengan menjalankan hal-hal yang positif khususnya dalam menjaga
akhlakul karimah di “zaman now” kegiatan ini diperlukan sekali untuk membentuk
karakter siswa . sehingga dalam menghadapi “zaman now” siswa-siswa MI
Fattahul Huda sudah membentengi dengan kegiatan keagamaan yang dibentuk dari
sekolahan.
c) Melakukan shalat dhuhur Berjama’ah
Shalat merupakan suatu perbuatan yang dilakukan seseorang yang sangat
khusus yang tujuannya adalah memuliakan dan meng-Esakan Allah SWT. Menurut
guru MI Fattahul Huda, K. Musta’in Faqih menjelaskan Dengan menjalankan
shalat kita semua akan terhindar dari berbagai macam perbuatan yang jahat dan
yang dilarang oleh agama. Karena shalat merupakan tiangnya bagi agama islam.
selama islam menyandang didalam diri kita, selama itu pula kita dituntut untuk
mejalankan ibadah shalat. Sebagaimana firman Allah SWT:
َّ ‫إِ َّن ال‬
‫صالَةَ تَ ْنهَى َع ِه ْالفَ ْخشَا ِء َو ْال ُم ْن َك ِر‬
“Sesungguhnya shalat itu mencegah perbuatan keji dan munkar”
Dengan alasan seperti itulah, MI Fattahul huda membiasakan shalat dhuhur
disekolahan.

Selain itu juga, tujuan dilaksanakan shalat dhuhur disekolahan

membiasakan diri untuk menjalankan shalat tepat waktu dan dikerjakan dengan
cara berjama’ah.

Ketika kebiasaan seperti itu sudah mulai dilatih, dengan

sendirinya shalat itu akan menjaga seseorang dalam segala tindakan.
d) Pembacaan Yasin dan Tahlil
Di “zaman now” saat ini banyak anak-anak yang kurang perhatian terhadap
kegiatan pendidikan keagamaan. Akibatnya banyak anak-anak yang bertingkah
laku sesukanya. MI Fattahul Huda merupakan lembaga yang berada dibawah
naungan Yaspia berusaha ikut andil dalam hal perbaikan dan menjaga akhlakul

karimah. Salah satu kegiatan yang dapat menopang dan menjaga sikap akhlakul
karimah yaitu melaksanakan sebuah kegiataan pembacaan yasin dan tahlil.
Program kegiatan pembacaan yasin dan tahlil selalu dan istiqomah dilaksanakan
pada jumat pagi. Kegiatan ini langsung dipandu oleh salah satu guru melalui
speaker active dan diikuti bersama-sama didalam kelas masing-masing. Tujuan
dari kegiatan pembacaan yasin dan tahlil adalah salah satunya untuk mendoakan
para leluhur, famili, guru, serta penduduk yang berada disekitar sekolahan. Selain
itu juga, untuk mendekatkan diri anak-anak kepada Allah SWT sekaligus sebagai
pembelajaran dalam kehidupan masyarakat. Dikarenakan dimasyarakat ilmu-ilmu
dan perbuatan inilah yang sangat laris apalagi ada di desa.
e) Monitoring shalat
Monitoring shalat ini berbentuk selembaran kertas yang berisi kolom-kolom
kegiatan shalat lima waktu. Monitoring shalat ini diberikan kepada orang tua
siswa-siswi yang ada di MI Fattahul Huda agar di isi oleh orang tua siswa sebagai
laporan kegiatan shalat di lingkungan keluarga dan masyarakat. Monitoring ini
dikumpulkan maksimal akhir bulan. Monitoring shalat ini tidak akan berjalan tanpa
adanya kerjasama dari pihak keluarga. Tujuannya dari monitoring shalat ini untuk
mengontrol siswa-siswi agar selau disiplin dan tepat waktu dalam melaksanakan
shalat lima waktu. Selain itu juga, monitoring ini sangat berpengaruh dalam
pembentukan akhlakul karimah dalam kepribadian siswa. Karena dengan adanya
monitoring shalat siswa mudah dilihat dan diamati dalam perubahan sikap
dikeluarga dan masyarakat.
3. Memperketat Tata Tertib
a) Membatasi anak tidak membawa hp atau laptop
Peraturan yang digunakan dan ada Di MI Fattahul huda sangat ketat sekali
dalam hal ketertiban dan belajar, ,misalnya larangan membawa laptop dan hp.
Karena laptop dan hp merupakan media elektronik yang mampu merubah sikap
manusia untuk berbuat yang tidak diinginkan. Selain itu juga, dengan tidak
membawa hp dan laptop dapat menjaga akhlakul karimah yang diperlihatkan dalam
kegiatan sehari-hari. Karena di “zaman now” ini perkembanagn elektronik sangat
berpengaruh sekali dalam pembentukan akhlakul karimah, apabila anak sudah
kecanduan dengan hp maka tidak menuntut kemungkinan akan melihat dan
menggunakan hp dalam hal-hal yang kurang baik. Oleh karena itu, MI Fattahul
Huda berupaya untuk membatasi dan melarang penggunaan hp dan laptop
dilingkungan madrasah, karena dikhwatirkan akan melihat hal-hal yang dilarang

b) Memperketat hukuman
Untuk menjaga keslestarian akhlakul karimah MI Fattahul Huda selalu
menerapkan

sebuah hukuman kepada siswa bagi yang melanggar perbuatan

sekolah. Hukuman tersebut tujuannya hanyalah untuk mendidik anak agar semakin
disiplin dan tidak berbuat yang tidak diinginkan. Hukuman-hukuman yang sering
ditegakkan adalah membaca shalawat Nariyah, membaca Yasin, membaca al
waqi’ah, membaca asmaul husna, membaca tahlil, menyalin surat-surat pendek
serta mengucapkan salam setiap saat apabila bertemu guru, karyawan dan siswa
saat dijumpai selama 1 hari. Dengan hukuman-hukuman demikian, selain anak agar
berbuat disipilin memliki tujuan dalam pembiasaan agar selau ber-akhlakul
karimah. Karena di “zaman now”
Ini banyak sekali prilaku dan tingkah laku yang sangat kurang begitu baik jika
dilihat dan diperhatikan secara seksama.

SIMPULAN
Lembaga pendidikan MI Fattahul Huda merupakan sebuah lembaga yang sangat
strategis dan diminati oleh masyarakat dalam proses pembentukan akhlakul karimah untuk
perubahan masa depan, karena lembaga pendidikan MI Fattahul Huda dapat memberikan dan
mengimplementasikan sebuah nilai-nilai yang baru, yang mana dapat menyelesaikan sebuah
masalah sosial serta yang paling penting adalah membantu dalam hal proses pembentukan
akhlakul karimah. Metode penanaman akhlak adalah uswah hasanah dan tauladan sehingga
murid-murid dengan senang hati menjalankannya. Misalnya dengan membiasakan hal-hal kecil
yang tanpa disadari dapat memperkuat akhlak murid antara lain yaitu berdoa bersama di
lapangan pada pagi hari sebagai pembuka pelajaran. Melaksanakan sholat dhuha berjamaah
pada jam istirahat, lalu kemudian sholat dhuhur berjamaah sebagai penutup pelajaran.
Pembacaan yasin dan tahlil setiap seminggu sekali dan monitoring sholat fardhu lima waktu.
Semua kegiatan itu dilaksanakan untuk membiasakan para murid agar senang melaksanakan
kegiatan spiritual yang akan berdampak pada peningkatan akhlakul karimahnya. Semua warga
sekolah mempunyai prinsip bahwa pembiasaan akhlakul karimah sejak dini akan berdampak
pada anak ketika mereka sudah dewasa dan bahkan setelah mereka menjadi orang tua

DAFTAR PUSTAKA
Al-Ghazaly,Imam.t,t. Ihya’ Ulum al-Din, Jilid III. Beirut: Dar al-Fikr.
E Mulyasa. 2009. Standar Kompetensi Sertifikasi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakaraya.
Erman Amti dan Prayitno. 2015. Dasar-dasar bimbingan dan konseling. Jakarta:PT. Rineka
Cipta.

Karim, Abdul. 2010. Pendidikan Agama Islam. Banjarmasin: Politeknik Kesehatan Jurusan Gizi
Banjarmasin.
Minarti, Sri. 2013. Ilmu Pendidikan Islam Fakta teoritis-filosofis dan aplikatif-normatif, Cet. I.
Jakarta: AMZAH.
Mukni’ah. 2011. Materi Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi, Cet. I. Jogjakarta:
Ar Ruzz Media.
Muslim, dkk. 2001. Moral dan Kognisi Islam, Cet. 3. Bandung: CV. ALFABETA.
Observasi pada tanggal 10 Januari 2018, pukul 10.15 WIB
Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Prakteknya. Jakarta: Bumi
Aksara.
Wawancara dengan Bapak Slamet S.Pd.I, selaku Kepala MI Fattahul Huda, pada tanggal 10
Januari 2018, Pukul 09.00 WIB
Wawancara dengan K. Musta’in Faqih, pada tanggal 11 januari 2018, pukul 09.30 WIB
Wawancara dengan kepala sekolah MI Fattahul huda, pada tanggal 10 januari pukul 09.30 WIB
Wawancara dengan waka kurikulum pada tanggal 10 Januari 2018, Pukul 11.30 WIB