Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning Berbantuan Media Gambar untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri 01 Tegalsari Semester I Tahun Pelajaran 2017/2018
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan subjek penelitian yang ada, maka peneliti akan menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Selain dari latar belakang dan subjek penelitian, Penelitian Tindakan Kelas digunakan karena penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Menurut Wihardit (2009:14) Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat. Penelitian Tindakan Kelas mempunyai ciri atau ide pokok sebagai berikut: 1.
Penelitian Tindakan Kelas adalah satu bentuk inkuiri atau penyelidikan yang dilakukan melalui refleksi diri.
2. Penelitian tindakan dilakukan oleh peserta yang terlibat dalam situasi yang diteliti.
3. Penelitian tindakan dilakukan dalam situasi sosial termasuk situasi pendidikan.
4. Tujuan penelitian tindakan adalah memperbaiki; dasar pemikiran dan kepantasan dari praktik-praktik, pemahaman terhadap praktik tersebut, serta situasi atau lembaga tempat praktik tersebut dilaksanakan. Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom
Action Research) . PTK ini menggunakan model spiral dari C. Kemmis dan Mc.
Taggart dengan prosedur penelitian menggunakan 2 siklus, dalam setiap siklus terdiri dari 3 tahap, yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan dan observasi, serta tahap refleksi. Prosedur penelitian dengan PTK model spiral dari C.Kemmis dan Mc. Taggart dalam Arikunto (2010:132), dapat digambarkan melalui gambar 3.1 berikut.Gambar 3.1 PTK Pendekatan Spiral C. Kemmis dan Mc. TaggartMengacu gambar 3.1 model spiral dari C. Kemmis dan Mc. Taggart di atas, pelaksanaan PTK dilakukan secara berlanjut, artinya disesuaikan dengan keberhasilan siklus. Setiap siklus, pelaksanaan penelitian terdiri dari 3 tahap yakni perencanaan, pelaksanaan tindakan dan observasi, serta refleksi. Adapun penjabaran 3 tahap dalam siklus pelaksanaan penelitian menurut model spiral dari C. Kemmis dan Mc. Taggart. Dalam melaksanakan penelitian, peneliti menggunakan PTK kolabortif. Karena penelitian ini melakukan kolaborasi antara peneliti dengan guru kelas 4 SDN 01 Tegalsari, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung. Dimana peneliti mengajar di kelas, sedangkan guru kelas menjadi observer yang akan mengamati pembelajaran.
3.2 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 01 Tegalsari Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung pada siswa kelas 4 Semester I Tahun pelajaran 2017/2018. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 2 siklus, pada masing-masing siklus akan dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan atau 8 jam pelajaran. Selama proses penelitian, peneliti akan dibantu oleh guru kelas yang berperan sebagai observer mencatat aktivitas yang dilakukan oleh peneliti sebagai guru pengajar dan aktivitas siswa.
Subjek dari Penelitian Tindakan Kelas ini adalah siswa kelas 4 SD Negeri 01 Tegalsari Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2017/2018 yang berjumlah 18 anak dengan rincian 13 siswa laki-laki dan 5 siswa perempuan.
3.3 Variabel Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini terdapat beberapa variabel, antara lain adalah variabel terikat/variabel hasil (Y) serta variabel bebas/variabel proses (X).
3.3.1. Variabel Terikat (Y) Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar adalah capaian atau besarnya skor yang diperoleh siswa dari tes evaluasi. Dalam penelitian ini hasil belajar yang akan dinilai adalah hasil belajar siswa.
3.3.2. Variabel Bebas (X) model pembelajaran Discovery Learning
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi timbulnya variabel terikat. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah Model pembelajaran Discovery Learning. Discovery Learning merupakan metode pembelajaran kooperatif yang mempunyai ciri khas berfikir kritis untuk menemukan pengetahuannya sendiri. terdapat enam prinsip utama dalam model pembelajaran
Discovery Learning , yaitu : (a) Stimulation (Stimulasi/Pemberian Rangsangan) (b)
Problem Statement (Pernyataan/IdentifikasiMasalah) (c) Data collection
(Pengumpulan Data) (d) Data Processing (Pengolahan Data) (e) Verification (Pembuktian) (f) Generalization (Menarik Kesimpulan/Generalisasi)
3.4 Prosedur Penelitian
Karena penelitian tindakan kelas ini menggunakan model pendekatan spiral dari
C. Kemmis dan Mc. Taggart, maka penelitian akan dilaksanakan dalam 2 siklus menggunakan tiga tahapan yakni perencanaan, pelaksanaan sekaligus pengamatan/observasi dan yang terakhir adalah refleksi.
Siklus I Perencanaan
Dalam tahap perencanaan, kegiatan yang akan dilakukan oleh peneliti meliputi :
- Melakukan wawancara pada guru kelas untuk memperjelas permasalahan serta memperoleh solusi yang tepat guna memperoleh hasil yang maksimal.
- Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran IPA materi keseimbangan alam dan kelestarian SDA..
- Membuat dan menyiapkan instrumen yang berupa lembar observasi guru dan siswa, serta lembar catatan lapangan.
- Membuat perangkat penilaian, media pembelajaran juga lembar analisis.
Pelaksanaan dan Pengamatan
Tahap pelaksanaan dan pengamatan tindakan meliputi:
- Guru menjelaskan materi pelajaran tentang keseimbangan alam dan kelestarian SDA kepada siswa.
- Guru mengarahkan siswa untuk melakukan model pembelajaran Discovery
Learning berbantuan media gambar dengan cara membagikan gambar yang berupa
sumber daya alam kepada siswa, siswa diminta untuk melakukan percobaan, kemudian hasil percobaan didiskusikan secara berkelompok setelah itu masing- masing kelompok akan melakukan presentasi di depan kelas tentang apa yang telah mereka diskusikan bersama dengan kelompok.
- Guru dan siswa melakukan interaksi tentang materi yang sedang diajarkan.
- Siswa mengerjakan evaluasi yang diberikan oleh guru.
- Siswa dan guru bersama-sama melakukan refleksi atas apa yang sudah diajarkan.
Pengamatan/observasi dilakukan oleh guru kelas dengan mencatat seluruh aktivitas guru dan siswa terhadap hasil-hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan dalam proses pembelajaran. Sasaran pengamatan memuat semua tingkah laku kesulitan mengemukakan ide, gagasan atau pertanyaan, pengerjaan soal juga dalam membuat rangkuman. Setiap hambatan yang dihadapi siswa selama proses pembelajaran menjadi catatan yang harus diperbaiki dalam siklus berikutnya.
Refleksi
Kegiatan refleksi dilakukan setelah guru selesai melakukan tindakan dalam dilakukan untuk mengenalisis seluruh proses pembelajaran selama siklus I berlangsung yang muaranya menuju ke siklus II agar pembelajaran yang dilaksanakan nantinya dapat berjalan lebih baik dan hasilnya akan sesuai dengan apa yang diharapkan. Data diambil dari hasil tes evaluasi siswa dan lembar observasi guru dan siswa yang telah diisi oleh guru kelas sebagai observer.
Siklus II Perencanaan
Dalam tahap perencanaan siklus II peneliti mempersiapkan hal-hal yang akan dilaksanakan pada siklus II dengan memperbaiki kekurangan berdasarkan hasil refleksi siklus I. Rencana tindakan siklus II yang akan dilakukan adalah:
- sama dengan siklus I dengan tambahan penguatan. Namun demikian, diupayakan dapat memperbaiki masalah-masalah pada pelaksanaan Siklus I.
Membuat perbaikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang materinya masih
Menyiapkan lembar observasi guru dan siswa.
- Menyiapkan perangkat penilaian di akhir pembelajaran.
- Menyiapkan alat peraga/media pembelajaran.
- Pelaksanaan
Tindakan yang dilakukan pada siklus II yaitu memberikan umpan balik pada siswa tentang pembelajaran yang telah dilakukan sebelumnya. Proses pembelajarannya hampir sama dengan proses pembelajaran pada siklus I. Pada tahap pendahuluan guru memberikan penekanan kepada siswa tentang kegiatan pembelajaran dan hasil yang dicapai/diharapkan. Pada tahap inti pelaksanaan tindakan meliputi:
Guru menjelaskan kembali materi untuk memperdalam pemahaman siswa.
- Membagikan media gambar kepada siswa untuk melakukan model
- pembelajaran Discovery Learning.
- bersama kelompok sampai melakukan presentasi di depan kelas.
Siswa dengan bantuan guru melakukan interaksi dengan tugas yang diberikan
- paling benar.
Guru memberikan penghargaan kepada pasangan siswa yang jawabannya
Siswa mengerjakan lembar evaluasi yang diberikan oleh guru.
- siswa dan guru bersama-sama melakukan refleksi tentang pembelajaran yang
- telah dilakukan.
- data lembar observasi kegiatan guru dan siswa. Kemajuan-kemajuan yang dicapai oleh siswa dan guru dari siklus I hingga ke siklus II menjadi target utama.
Pengamatan pada siklus II juga masih sama dengan siklus I dilakukan melalui
Refleksi
Peneliti merefleksi hasil evaluasi belajar siswa untuk menentukan kemajuan- kemajuan yang telah dicapai selama proses pembelajaran. Peneliti kemudian membandingkan hasil tes siklus II dengan siklus I dalam hal pencapaian skor maupun pencapaian ketuntasan belajar. Siklus II ini dipakai untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dan juga ketercapaian indikator keberhasilan.
3.5. Teknik Pengumpulan Data dan Analisa Data
3.5.1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi teknik tes dan non tes. Teknik tes menggunakan hasil tes evaluasi siswa sedangkan teknik non tes akan menggunakan lembar observasi guru siswa dan juga dokumentasi.
a.
Teknik tes Teknik tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan mengamati hasil tes evaluasi pada akhir Siklus I dan Siklus II.
b.
Teknik observasi Menggunakan lembar observasi guru dan siswa untuk mengamati aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran.
c.
Teknik dokumentasi Teknik dokumentasi berupa foto-foto kegiatan guru dan juga siswa selama
3.5.2. Instrumen Pengumpulan Data a.
Lembar observasi Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar observasi guru dan siswa dalam melakukan praktik pembelajaran dengan model Discovery Learning berbantuan media gambar.
Tabel 3.1 Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Guru
Aspek Indikator No item
Kegiatan awal Mengkondisikan siswa untuk memulai pembelajaran1, 2, 3, 4, 5, 6 Kegiatan inti Penerapan model pembelajaran Discovery Learning berbantuan media gambar
7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 1, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22 Kegiatan akhir Melaksanakan kegiatan penutup 23, 24, 25
Jumlah
25 Tabel 3.2 Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa Aspek Indikator No item
Kegiatan awal Melakukan kegiatan pra pembelajaran 1, 2, 3, 4, 5, 6, Kegiatan inti Terlibat dalam kegiatan diskusi dan pemecahan masalah 7, 8, 9, 10, 11, 12,13, 14, 15, 16,
17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24 Kegiatan akhir Melaksanakan kegiatan akhir pembelajaran 25, 26, 27
Jumlah
27 b.
Soal tes Soal tes evaluasi digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa selama mengikuti pembelajaran dengan model Discovery Learning berbantuan media gambar. Tes diberikan pada tiap akhir siklus. Kisi-kisi soal evaluasi siklus I dan suklus II disajikan dalam tabel 3.3 berikut
Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal Siklus I dan Siklus II Kompetensi Kompetensi Indikator Nomor soal Inti Dasar3. Memahami
3.8 Siklus 1 1, 3, 7, 10, 13, 14,
pengetahuan Menjelaskan 16, 17, 19, 22, 25,
- Mengidentifikasi sumber daya alam faktual dengan pentingnya dan pemanfaatannya 26, 27, 29, 30 cara mengamati upaya
2, 4, 5, 6, 12, 18, 20,
- Mengidentifikasi pengolahan dan (mendengar, keseimbangan 21, 24, 28 penggunaan hasil sumber daya alam melihat, dan
8. 9, 11, 15
- Menganalisis dampak sumber daya membaca) dan pelestarian alam yang tidak dilestarikan menanya sumber daya berdasarkan alam di rasa ingin tahu lingkungannya tentang dirinya,
4.8 Melakukan Siklus 2 1, 5, 7, 8, 9, 11, 12, makhluk kegiatan
15, 16, 17, 18, 19,
• Mengidentifikasi tindakan yang
ciptaan Tuhan upaya
20, 21, 22, 23, 24, dilakukan untuk melestarikan sumber dan pelestarian daya alam 25, 26, 27, 28 kegiatannya, sumber daya 2, 3, 4, 6, 10, 13, 14
- Menjelaskan teknologi daur ulang dan benda- alam bersama untuk mengoptimalkan pemanfaatan benda yang orang-orang di sumber daya alam dijumpainya di lingkungannya 29, 30
- Membuat poster tentang upaya rumah, sekolah pelestarian hewan sebagai sumber daya dan tempat alam bermain
3.5.3. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis diskriptif yaitu dengan cara membandingkan ketuntasan hasil belajar IPA dari pra siklus, hasil belajar IPA siklus I sampai hasil belajar IPA siklus II.
3.6. Uji Instrumen Penelitian
3.6.1 Uji Validitas instrumen penelitian
Ngalim Purwanto (2012:123) Validitas berhubungan dengan kemampuan untuk mengukur secara tepat sesuatu yang ingin diukur. Rentang indeks validitas dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut (Wardani Naniek Sulistya dkk, 2012:344)
Tabel 3.4 Rentang Indeks Validitas No Indeks Keterangan1 0,81 Sangat tinggi
- – 1,00 2 0,61 – 0,80 Tinggi 3 0,41 Cukup – 0,60 4 0,21 Rendah – 0,40 5 0,00 Sangat rendah
3.6.1.1 Hasil Uji Validitas Siklus I Uji validitas siklus I dilakukan dengan bantuan program SPSS 16.0.
Instrumen butir soal siklus I dilakukan pada siswa kelas 5 SDN 01 Tegalsari. Instrumen butir soal berbentuk pilihan ganda berjumlah 30 soal. Dari hasil analisis yang dilakukan peneliti menggunakan program SPSS 16.0 diketahui dari 30 soal , terdapat 22 soal yang dinyatakan valid dan 8 soal dinyatakan tidak valid. Menurut Sugiono (2010:372) soal dinyatakan valid jika mempunyai koefisien korelasi > 0,3. dan tidak valid jika koefisien korelasinya < 0,3. Hasil analisis uji validitas siklus I dengan bantuan program SPSS 16.0 disajikan melalui tabel 3.5 berikut. Lebih lengkapnya akan disajikan dalam lampiran.
Tabel 3.5 Hasil Analisis Uji Validitas Siklus I No. Butir Soal Corrected item total correlation Kriteria1 .348 Valid 2 .724 Valid 3 .783 Valid 4 .312 Valid 5 .761 Valid
6 .104 Tidak valid
7 .167 Tidak valid
8 .656 Valid 9 .702 Valid 10 .425 Valid11 .628 Valid 12 .476 Valid 13 .656 Valid 14 .490 Valid 15 .444 Valid 16 .370 Valid 17 .658 Valid
18 .280 Tidak valid
19 .203 Tidak valid
20 .159 Tidak valid
21 .192 Tidak valid
22 .282 Tidak valid
23 .702 Valid24 .024 Tidak valid
25 .404 Valid 26 .450 Valid 27 .412 Valid 28 .337 Valid 29 .683 Valid 30 .323 ValidBerdasarkan hasil uji validitas soal siklus I yang terdiri dari 22 soal yang valid akan diambil 20 soal yang akan digunakan sebagai tes evaluasi dalam penelitian sehingga 2 soal dibuang atau tidak digunakan. Soal tersebut merupakan soal yang memiliki Corrected item total correlation terendah diantara soal-soal yang valid. Dalam hal ini terdapat soal nomor 4 dan 30 yang memiliki Corrected item total
correlation terendah, sehingga dari soal-soal yang valid, nomor 4 dan 30 tidak
digunakan sebagai tes evaluasi pada penelitian. Sedangkan 8 soal yang tidak valid tidak digunakan sebagai tes evaluasi. Hasil uji validitas soal siklus I berdasarkan indikator akan disajikan dalam tabel 3.6 berikut.
Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Soal Siklus I No Indikator Nomor soal Soal valid
1 Mengidentifikasi sumber daya 1, 3, 7, 10, 13, 14, 16, 1,3, 10, 13, 14, 16, 17,
alam dan pemanfaatannya. 17, 19, 22, 25, 26, 27, 23, 25, 26, 27, 28, 29, 29, 3030
2 Mengidentifikasi pengolahan 2, 4, 5, 12, 28 2, 4, 5, 6, 12, 18, 20, dan penggunaan sumber daya 21, 24, 28 alam
3 Menganalisis dampak sumber 8, 9, 11, 15 8, 9, 11, 15 daya alam yang tidak dilestarikan
3.6.1.2 Hasil Uji Validitas Siklus II
Hasil analisis uji validitas siklus II dengan bantuan program SPSS 16.0 disajikan melalui tabel 3.7 berikut. Lebih lengkapnya akan disajikan dalam lampiran.
Tabel 3.7 Hasil Analisis Uji Validitas Siklus II No. Butir Soal Corrected item total correlation Kriteria1 .351 Valid
2 .089 Tidak valid
3 .338 Valid
4 .014 Tidak valid
5 .259 Tidak valid
6 .138 Tidak valid
7 .792 Valid
8 .064 Tidak valid
9 .856 Valid
10 .491 Valid11 .591 Valid 12 .523 Valid 13 .336 Valid
14 .240 Tidak valid
15 .856 Valid 16 .507 Valid 17 .712 Valid 18 .681 Valid19 .284 Tidak valid
20 -.141 Tidak valid
21 .696 Valid 22 .414 Valid23 .570 Valid
24 .414 Valid25 .064 Tidak valid
26 .554 Valid 27 .633 Valid28 .270 Tidak valid
29 .538 Valid 30 .856 ValidBerdasarkan hasil uji validitas soal siklus II yang terdiri dari 20 soal yang valid akan diambil 20 soal yang akan digunakan sebagai tes evaluasi dalam penelitian. Sedangkan 10 soal yang tidak valid tidak digunakan sebagai tes evaluasi. Hasil uji validitas soal siklus I berdasarkan indikator akan disajikan dalam tabel 3.8 berikut.
Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Soal Siklus II No Indikator Nomor soal Soal valid
1 Megidentifikasi tindakan yang 1, 5, 7, 8, 9, 11, 12, 15, 1, 7, 9, 11, 12, 15, 16,
dilakukan untuk melestarikan 16, 17, 18, 19, 20, 21, 17, 18, 21, 11, 23, 24, sumber daya alam 22, 23, 24, 25, 26, 27, 26, 2728
2 Menjelaskan teknologi daur 2, 3, 4, 6, 10, 13, 14 3, 10, 13, ulang untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam
3. Membuat poster tentang upaya 29, 30 29, 30 pelestarian hewan sebagai sumber daya alam
3.6.2 Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
Reliabilitas (ajeg) tes adalah kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil pengukuran yang konstan atau ajeg. Tujuan utama menghitung reliabilitas skor tes adalah tingkat ketepatan (precision) dan keajegan (consistenscy) skor tes. Pengertian yang sangat sederhana dari reliabilitas adalah kemantapan alat ukur, dalam pengertian bahwa alat ukur tersebut dapat diandalkan atau memiliki keajegan hasil. Rentang indeks reliabilitas menurut Wardani Naniek Sulistya, dkk (2012:344) dapat dilihat pada tabel 3.9 berikut.
Tabel 3.9 Rentang Indeks Reliabilitas No Indeks Keterangan1 0,80 – 1,00 Sangat reliabel 2 < 0,80 – 0,60 Reliabel 3 <0,60 – 0,40 Cukup reliabel 4 <0,40 Agak reliabel
- – 0,20 5 <0,20 Kurang reliabel
Pengukuran tingkat reabilitas dalam penelitian ini dengan menggunakan
croncbrach Alpha . Besarnya koefisien Alpha merupakan tolok ukur dari tingkat
reliabilitasnya. Tahapan uji reliabilitas ini dilakukan dengan menggunakan software SPSS 16.0.
3.6.2.2. Hasil uji reliabilitas siklus I
Hasil uji reliabilitas siklus I diperoleh cronbach's alpha 0.832. berdasarkan rentang indeks reliabilitas, cronbach’s alpha 0.832 sangat reliabel sehingga instrumen butir soal dapat digunakan dalam penelitian.
Tabel 3.10 Hasil Uji Reliabilitas Siklus ICronbach's Alpha N of Items .832
30
3.6.2.3 Hasil Uji Reliabilitas Siklus II
Hasil uji reliabilitas siklus II diperoleh cronbach's alpha 0.735. berdasarkan rentang indeks reliabilitas, cronbach’s alpha 0.735 reliabel sehingga instrumen butir soal dapat digunakan dalam penelitian.
Tabel 3.11 Hasil Uji Reliabilitas Siklus IICronbach's Alpha N of Items .735
30
3.6.3 Tingkat Kesukaran Butir Soal
Menurut Wardani Naniek Sulistya, dkk (2012: 338) tingkat kesukaran adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks. Indeks tingkat kesukaran (P) dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
P = Keterangan :
B = Jumlah siswa yang menjawab betul N = Jumlah keseluruhan siswa P = Proporsi siswa yang menjawab benar
Berikut ini adalah tabel rentang nilai tingkat kesukaran butir soal yang disajikan dalam tabel 3.12
Tabel 3.12 Rentang Nilai Tingkat Kesukaran
Rentang Nilai Tingkat Kesukaran
0.00 – 0.25 Sukar 0.26 – 0.75 Sedang0.76 Mudah
- – 1. 00
3.7 Indikator Kerja
Dari latar belakang permasalahan yang dihadapi dalam penelitian ini, maka indikator yang digunakan adalah ketercapaian KKM pada hasil belajar siswa. Dari nilai Kriteria Ketuntasan Minimal yang diterapkan adalah 75, target yang diharapkan adalah 80% dari keseluruhan siswa mencapai nilai diatas KKM.