Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Kognitif IPA Siswa SD Kelas V Melalui Model Example Non Example dengan Pendekatan Problem Based Learning

LAMPIRAN 1 SURAT IZIN PENELITIAN

LAMPIRAN 2 SURAT UJI VALIDITAS

LAMPIRAN 3 SURAT KETERANGAN PENELITIAN

LAMPIRAN 4 SURAT KETERANGAN VALIDITAS

LAMPIRAN 5 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) DAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA SIKLUS 1

Nama Sekolah : SD N Mangunsari 03 Salatiga Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Kelas/Semester : V / 2 Alokasi Waktu : 4 x 35 menit (2 kali pertemuan)

A. Standar Kompetensi :

7.Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam

B. Kompetensi Dasar :

7.4 Mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya.

C. Indikator :

7.4.1 Menjelaskan evaporasi

7.4.2 Menjelaskan presipitasi

7.4.3 Menjelaskan kondensasi

7.4.4 Menjelaskan hubungan evaporasi dengan presipitasi

7.4.5 Menjelaskan hubungan presipitasi dengan kondensasi

7.4.6 Menjelaskan hubungan evaporasi dengan kondensasi

7.4.7 Menyebutkan kegiatan manusia yang mempengaruhi daur air.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui percobaan ketika gelas dimasukan di air panas siswa dapat menjelaskan evaporasi dengan benar

2. Melalui percobaan membuat model siklus air sederhana, siswa dapat menjelaskan presipitasi dengan benar

3. Melalui percobaan ketika gelas dimasukan air dingin siswa dapat menjelaskan kondensasi dengan benar.

4. Melalui percobaan membuat model siklus air sederhana siswa mampu menjelaskan hubungan evaporasi dengan presipitasi dengan baik.

5. Melalui percobaan membuat model siklus air sederhana, siswa mampu Menjelaskan hubungan presipitasi dengan kondensasi dengan baik.

6. Melalui percobaan siswa mampu Menjelaskan hubungan evaporasi dengan kondensasi dengan baik.

7. Melalui contoh,media gambar dsb, siswa mampu menyebutkan 3 kegiatan manusia yang mempengaruhi daur air.

E. Materi Pembelajaran

Daur Air (terlampir)

F. Model Pembelajaran

Pendekatan : Problem Based Learning Model

: Example Non Example

G. Metode Pembelajaran

Ceramah, Diskusi berkelompok, Tanya Jawab, Demonstrasi, Pemberian tugas

H. Langkah-langkah Pembelajaran (Pertemuan I siklus 1)

Kegiatan Siswa Alokasi Kegiatan

Jenis

Kegiatan Guru

Waktu

1. Siswa berdoa menurut uan

Pendahul 1. Guru mengajak siswa untuk

memulai pembelajaran kepercayaan masing-masing dengan berdoa

untuk memulai

2. Guru menjelaskan tujuan

pembelajaran

pembelajaran

2. Siswa menyimak tujuan

10 Orientas

Fase 1

3. Guru mempersiapkan alat

pembelajaran

peraga (media gambar/model 3. Siswa mempersiapkan diri

menit

i siswa

siklus air sederhana ) sesuai

untuk mengikuti

pada

dengan tujuan pembelajaran. pembelajaran yang akan masalah 4. Guru menunjukkan alat

berlangsung.

peraga yang akan digunakan 4. Siswa mengamati alat untuk percobaan (evaporasi,

peraga yang akan presipitasi dan kondensasi)

digunakan untuk percobaan

5. Guru melakukan apersepsi :

tentang siklus air

anak-anak apakah kalian (evaporasi, presipitasi, dan

pernah melihat

kondensasi)

Kegiata

hujan,bagimana proses

5. Siswa menjawab

n Inti

terjadinya hujan? pertanyaan apersepsi yang Eksplor 6. Guru membantu siswa

berkaitan dengan siklus air.

asi

mendefinisikan dan

6. Siswa mendefinisikan dan

Fase 2

mengorganisasikan tugas mengorganisasikan tugas

Mengor

belajar yang berhubungan belajar yang berhubungan

ganisasi

evaporasi, presipitasi, dan dengan materi siklus air

siswa

kondensasi. (evaporasi, presipitasi, dan

untuk

7. Guru memberi petunjuk dan

kondensasi.)

belajar.

memberi kesempatan kepada 7. Siswa memperhatikan dan para siswa untuk

menganalisa alat peraga

memperhatikan dan (media gambar,video)

menit

menganalisa alat peraga tentang (evaporasi, (media gambar) tentang

presipitasi dan kondensasi

Elabora

evaporasi, presipitasi dan yang dipersiapkan.

si

kondensasi yang

8. Siswa terdorong untuk

Fase 3

dipersiapkan. mengumpulkan informasi Membi 8. Guru mendorong siswa untuk

tentang masalah, melakukan

mbing

mengumpulkan informasi diskusi kelompok untuk

pengala

tentang masalah tersebut, mendapatkan penjelasan

manindi

diskusi keompok untuk dan pemecahan masalah

vidual/k

mendapatkan penjelasan dan tentang evaporasi,

elompok

pemecahan masalah tentang presipitasi dan kondensasi.

evaporasi, presipitasi,dan

9. Melalui diskusi kelompok kondensasi.

4-5 orang siswa, hasil

9. Guru membagi kelompok 4-5 diskusi (evaporasi, orang siswa, untuk diskusi

presipitasi dan kondensasi), tentang (evaporasi,

dari analisa alat

presipitasi dan kondensasi), peraga/eksperimen dicatat dari analisa alat

pada kertas/ lembar kerja peraga/eksperimen dicatat

untuk mempersentasikan pada kertas/ lembar kerja

hasil diskusi.

Fase 4

untuk mempersentasikan

10. Siswa merencanakan dan

Mengem

hasil diskusi. menyiapkan karya yang bangkan 10. Guru membantu siswa

sesuai seperti laporan

dan

merencanakan dan tentang (evaporasi, merencanakan dan tentang (evaporasi,

menyiapkan karya yang presipitasi dan kondensasi),

kan

sesuai seperti laporan tentang dan membantu mereka

hasil

(evaporasi, presipitasi dan untuk berbagi tugas dengan

karya.

kondensasi), dan membantu

temannya.

mereka untuk berbagi tugas

11. Tiap kelompok diberi dengan temannya

kesempatan membaca

11. Guru Membimbing siswa lembar kerja/ hasil diskusi dalam membacakan lembar

tentang (evaporasi, kerja/ hasil diskusi tentang

presipitasi dan kondensasi) (evaporasi, presipitasi dan

12. Hasil diskusi siswa tentang kondensasi) didepan kelas.

(evaporasi, presipitasi dan

12. Guru mulai menjelaskan kondensasi) dan tanggapan.

Konfirm

materi sesuai tujuan yang

13. Siswa melakukan refleksi

asi

ingin dicapai. atau evaluasi terhadap

Fase 5

13. Guru membantu siswa untuk penyelidikan mereka dan

Mengan

melakukan refleksi atau percobaan yang mereka

alisis

evaluasi terhadap

lakukan.

dan

penyelidikan mereka dan

14. Siswa mendapatkan nilai

mengeva

proses yang mereka lakukan. (pada lembar kerja

luasi

14. Guru menilai hasil kerja kelompok dengan nilai

proses

kelompok. (pada lembar tertinggi diberi tanda

pemecah

kerja kelompok). bintang lalu ditempel di

an

15. Guru bertanya jawab tentang

dinding kelas).

masalah.

materi yang baru saja di

15. Siswa bertanya jawab ajarkan.

tentang materi yang baru

16. Guru membimbing siswa saja dilaksanakan. membuat kesimpulan tentang 16. Siswa membuat kesimpulan

materi yang baru saja tentang materi yang baru

menit

diajarkan saja diajarkan tentang siklus

17. Guru memberitahukan materi

air.

Penutup

pembelajaran berikutnya.

17. Siswa menyimak penjelasan

18. Salam penutup guru tentang pembelajaran berikutnya.

18. Siswa berdoa.

Pertemuan II Siklus

Kegaiatan Siswa Alokasi Kegiatan

Jenis

Kegiatan Guru

waktu

Pendahu 1. Guru mengajak peserta didik 1. Siswa berdoa menurut

luan

untuk memulai pembelajaran agama dan kepercayaannya dengan berdoa.

masing masing

2. Guru menjelaskan tujuan

2. Siswa menyimak tujuan

menit Fase 1

pembelajaran

Pembelajaran.

3. Guru mempersiapkan alat

3. Siswa mempersiapkan diri

Orientas

peraga (benda-benda

untuk memulai

i siswa

kongkrit) sesuai dengan pembelajaran yang akan

pada

tujuan pembelajaran.

berlangsung.

4. Siswa menyimak alat peraga/contoh yang akan

masalah 4. Guru menunjukkan alat

peraga/contoh gambar digunakan untuk

tentang kegiatan manusia percobaan/kerja kelompok

yang mempengaruhi daur tentang kegiatan manusia

air untuk percobaan atau yang mempengaruhi daur air.

kerja kelompok.

5. Guru melakukan apersepsi

5. Siswa menjawab

apa dampak kegiatan pertanyaan (contoh), bisa manusia jika menebang hutan

menyebabkan banjir dan terus menerus?

tanah longsor

Kegiata 6. Guru membantu siswa

6. Siswa dibantu oleh guru

n Inti

mendefinisikan dan mendefenisikan dan

Eksplor

mengorganisasikan tugas mengorganisasikan tugas

asi

belajar yang berhubungan belajar tentang kegiatan

Fase 2

kegiatan manusia yang

manusia yang

Mengor

mempengaruhi daur air. mempengaruhi daur air.

menit siswa

ganisasi 7. Guru memberi petunjuk dan

7. Siswa diberi petunjuk dan

memberi kesempatan kepada kesempatan untuk

untuk

para siswa untuk memperhatikan dan

belajar.

memperhatikan dan menganalisa alat peraga memperhatikan dan menganalisa alat peraga

kegiatan manusia yang kegiatan manusia yang

mempengaruhi daur air. mempengaruhi daur air.

8. Siswa terdorong

Elabora 8. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi

si

mengumpulkan informasi tentang masalah tersebut,

Fase 3

tentang masalah tersebut, diskusi kelompok untuk

Membi

diskusi keompok untuk mendapatkan penjelasan

mbing

mendapatkan penjelasan dan dan pemecahan masalah

pengala

pemecahan masalah tentang tentang kegiatan yang

manindi

kegiatan yang mempengaruhi mempengaruhi daur air.

vidual/k

daur air.

9. Siswa diskusi kelompok 4-5 elompok 9. Guru mengawasi diskusi

orang siswa, hasil diskusi kelompok 4-5 orang siswa,

tentang kegiatan manusia hasil diskusi tentang kegiatan

yang mempengaruhi daur manusia yang mempengaruhi

air, dari analisa alat daur air, dari analisa alat

peraga/eksperimen tersebut peraga/eksperimen tersebut

dicatat pada kertas/ lembar dicatat pada kertas/ lembar

kerja untuk

kerja untuk mempersentasikan hasil mempersentasikan hasil

diskusi.

diskusi.

10. Siswa merencanakan dan

Fase 4

10. Guru membantu siswa dalam menyiapkan karya yang

Mengem

merencanakan dan sesuai seperti laporan

bangkan

menyiapkan karya yang tentang kegiatan manusia

dan

sesuai seperti laporan tentang

yang dapat

menyaji

kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi daur air, dan

kan

mempengaruhi daur air, dan siswa berbagi tugas dengan

hasil

membantu mereka untuk temannya dalam diskusi

karya.

berbagi tugas dengan

kelompok.

temannya.

11. Siswa membacakan lembar

11. Tiap kelompok diberi kerja atau hasil diskusi kesempatan membaca lembar

tentang kegiatan manusia tentang kegiatan manusia

air.

mempengaruhi daur air.

12. Mulai dari komentar/ hasil Konfirm 12. Guru mulai menjelaskan

diskusi siswa tentang

asi

materi sesuai tujuan yang dampak kegiatan manusia

Fase 5

ingin dicapai tentang dampak yang mempengaruhi daur

Mengan

kegiatan manusia yang

air.

alisis

mempengaruhi daur air.

13. Siswa dibantu oleh guru

dan

13. Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi dan

mengeva

30 luasi

melakukan refleksi atau evaluasi terhadap

menit proses

evaluasi terhadap penyelidikan dan proses

penyelidikan mereka dan yang mereka lakukan.

pemecah

proses yang mereka lakukan. 14. Siswa mendapatkan nilai

an

14. Guru menilai hasil kerja hasil kerja kelompok. (pada

masalah.

kelompok. (pada lembar lembar kerja kelompok kerja kelompok dengan nilai

dengan nilai tertinggi diberi tertinggi diberi tanda bintang

tanda bintang lalu ditempel lalu ditempel di dinding

di dinding kelas). kelas).

15. Siswa mengerjakan soal

15. Guru memberikan soal

evaluasi siklus I

evaluasi siklus 1

16. Siswa bersiap dan berdoa Penutup 16. Guru mengajak siswa untuk

sebelum pulang.

bersiap dan berdoa sebelum pulang.

I. Media dan Sumber Belajar

Media : LCD, papan tulis, spidol, Lembar Evaluasi, Video dan power point

Sumber Belajar :

 Buku Sekolah Elektronik,IPA Salingtemas 5,Karangan Choiril Azmiyawati, Penerbit Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2008.  Buku penunjang lain yang relevan.

Penilaian

1. Jenis Tes : Tes Tertulis

2. Bentuk : Pilihan Ganda.

3. Alat : Soal, kunci jawaban, skor penilaian, lembar observasi

Materi Pembelajaran

A. Pengertian Siklus Air

Air adalah salah satu bagian terpenting kehidupan di bumi. Tanpa air tidak akan ada kehidupan di muka bumi ini. Air di bumi tersebar dalam berbagai wujud di lautan, daratan, sungai, udara, salju dan lainnya.Jumlah volume air di bumi ini selalu tetap tidak bertambah dan tidak berkurang. Hal tersebut dikarenakan adanya siklus air atau daur hidrologi sering juga dipakai istilah water cycle. Suatu sirkulasi air yang meliputi gerakan mulai dari laut ke atmosfer, dari atmosfer ke tanah, dan kembali ke laut lagi atau dengan arti lain siklus hidrologi merupakan Hidrologi Siklus air adalah Air laut menguap menjadi awan kemudian awan menurunkan air hujan sehingga meresap kedalam tanah dan mengalir ka laut lagi untuk menguap menjadi awan, secara detail dapat dibaca pada artikel dibawah ini yang khusus membahas tentang siklus air hujan. Bagaimanakah siklus hidrologi berlangsung, berikut ini urutan kejadian pada siklus hidrologi

1. Air laut atau air yang ada didarat menguap, uap air tersebut kemudian naik ke langit berkumpul diudara untuk kemudian terjadi proses kondensasi menjadi gumpalan awan.

2. Awan – awan yang terkumpul dilangit kemudian mencair sehingga menimbulkan bintik-bintik hujan yang turun ke permukaan bumi

3. Sebagian air ada yang langsung mengalir melalui sungai menuju laut, ada yang terserap ke dalam perut bumi, dan ada pula yang menggumpal menjadi es.

4. Cadangan air yang ada dipermukaan bumi tersebut kemudian menguap lagi menjadi awan kemudian menggunpal dan kembali turun ke permukaan bumi menjadi air hujan.

Begitulah siklus hidrologi terjadi berulang-ulang sehingga keseimbangan alam tetap terjaga dengan baik. Proses siklus air secara sederhana dapat dilihat pada gambar berikut:

Istilah-istilah yang terdapat dalam siklus air antara lain:

1. Evaporasi : proses penguapan air dari lautan atau perairan darat (sungai, danau)

2. Transpirasi : proses penguapan air dari mahluk hidup

3. Kondensasi : proses perubahan uap air menjadi awan

4. Presipitasi : proses jatuhnya air dari atmosfer ke permukaan bumi dalam berbagai wujud (hujan, salju, es)

5. Run off : proses aliran air di atas permukaan bumi

6. Infiltrasi : proses peresapan air oleh pori-pori tanah

7. Perkolasi : proses aliran air di bawah permukaan tanah Air naik ke udara dari permukaan laut atau dari daratan melalui evaporasi. Air di atmosfer dalam bentuk uap air atau awan bergerak dalam massa yang besar di atas benua dan dipanaskan oleh radiasi tanah. Panas membuat uap air lebih naik lagi sehingga cukup tinggi atau dingin untuk terjadi kondensasi.Uap air berubah jadi embun dan seterusnya jadi hujan atau salju.Curahan (precipitation) turun ke bawah, ke daratan atau langsung ke laut.Air yang tiba di daratan kemudian mengalir di atas permukaan sebagai sungai, terus

kembali ke laut.Air yang tiba di daratan kemudian mengalir di atas permukaan sebagai sungai, terus kembali ke laut melengkapi siklus air. Dalam perjalanannya dari atmosfer ke luar, air mengalami banyak interupsi.Sebagian dari air hujan yang turun dari awan menguap sebelum tiba di permukaan bumi, sebagian lagi jatuh di atas daun tumbuh- tumbuhan (intercception) dan menguap dari permukaan daun-daun.Air yang tiba di tanah dapat mengalir terus ke laut, namun ada juga yang meresap dulu ke dalam tanah (infiltration) dan sampai ke lapisan batuan sebagai air tanah. Sebagian dari air tanah dihisap oleh tumbuh-tumbuhan melalui daun-daunan lalu menguapkan airnya ke udara (transpiration). Air yang mengalir di atas permukaan menuju sungai kemungkinan tertahan di kolam, selokan, dan sebagainya (surface detention), ada juga yang sementara tersimpan di danau, tetapi kemudian menguap atau sebaliknya, sebagian air mengalir di kembali ke laut.Air yang tiba di daratan kemudian mengalir di atas permukaan sebagai sungai, terus kembali ke laut melengkapi siklus air. Dalam perjalanannya dari atmosfer ke luar, air mengalami banyak interupsi.Sebagian dari air hujan yang turun dari awan menguap sebelum tiba di permukaan bumi, sebagian lagi jatuh di atas daun tumbuh- tumbuhan (intercception) dan menguap dari permukaan daun-daun.Air yang tiba di tanah dapat mengalir terus ke laut, namun ada juga yang meresap dulu ke dalam tanah (infiltration) dan sampai ke lapisan batuan sebagai air tanah. Sebagian dari air tanah dihisap oleh tumbuh-tumbuhan melalui daun-daunan lalu menguapkan airnya ke udara (transpiration). Air yang mengalir di atas permukaan menuju sungai kemungkinan tertahan di kolam, selokan, dan sebagainya (surface detention), ada juga yang sementara tersimpan di danau, tetapi kemudian menguap atau sebaliknya, sebagian air mengalir di

B. KEGIATAN MANUSIA YANG DAPAT MEMPENGARUHI SIKLUS AIR

Daur air dapat terganggu dengan adanya kegiatan manusia. Kegiatan manusia yang dapat menyebabkan terganggunya daur air adalah penebangan pohon di hutan

secara belebihan yang mengakibatkan hutan menjadi gundul. Pada saat hujan turun, air hujan tidak langsung jatuh ke tanah karena tertahan oleh daun-daun yang ada di pohon. Hal ini menyebabkan jatuhnya air tidak sekuat hujan. Air dari daun akan menetes ke dalam tanah atau mengalir melalui permukaan batang. Jatuhnya air ini menyebabkan tanah tidak terkikis. Air hujan yang meresap ke dalam tanah selain dapat menyuburkan tanah juga disimpan sebagai sumber mata air yang muncul ke permukaan menjadi air yang jernih dan kaya akan mineral. Air yang muncul di permukaan ini kemudian akan mengalir ke sungai dan danau. Hutan yang gundul karena penebangan liar menyebabkan air hujan langsung jatuh ke tanah. Hal ini menyebabkan air tidak dapat diserap dengan baik oleh tanah karena langsung mengalir ke sungai dan danau. Selain itu, apabila terjadi hujan terus menerus dapat mengakibatkan longsor dan banjir. Hutan yang gundul menyebabkan daur air menjadi terganggu. Hal ini disebabkan karena cadangan air yang berada di dalam tanah semakin berkurang, sehingga air yang berada di sungai dan danau menjadi lebih sedikit.Kegiatan manusia lainnya yang juga dapat mengakibatkan terganggunya daur air, di antaranya,

1. membiarkan lahan kosong tidak ditanami dengan tumbuhan,

2. menggunakan air secara berlebihan untuk kegiatan sehari-hari, d

3. mengubah daerah resapan air menjadi bangunan-bangunan lain.

C. DAMPAK DARI KEGIATAN MANUSIA TERHADAP PERISTIWA DI BUMI SERTA KELANGSUNGAN MAKHLUK HIDUP

a. Dampak pembangunan Pembangunan merupakan proses perubahan yang terus menerus, yang merupakan kemajuan dan perbaikan mengarah pada suatu tujuan yang ingin dicapai. Hakekat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia seutuhnya dan oembangunan seluruh masyarakat Indonesia, yang tujuan jangka panjangnya dititik beratkan pada pembangunan di bidang ekonomi dengan sasaran utama mencapai keseimbangan antara bidang pertanian dan industri, serta terpenuhinya kebutuhan pokok rakyat. Dengan demikian sasaran pembangunan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Focus dari kajian ini sebenarnya adalah pembangunan di bidang industri. Dimana pembangunan di sector ini adalah suatu pembangunan yang sangat banyak memiliki dampak baik positif maupun negative.

DAMPAK POSITIF

a) Menambah penghasilan penduduk sehingga meningkatkan kemakmuran

b) Perindustrian menghasilkan aneka barang yang dibutuhkan oeh masyarakat.

c) Perindustrian memperbesar kegunaan bahan mentah

d) Usaha perindustrian dapat memperluas lapangan pekerjaan bagi penduduk.

e) Mengurangi ketergantungan Negara pada luar negeri.

f) Dapat merangsang masyarakat utuk meningkatkan pengetahuan tentang industi

DAMPAK NEGATIF

a) Limbah industri akan menimbulkan pencemaran air, tanah dan udara

b) Asap-asap pabrik menimbulkan polusi udara.

c) Akibat dari pncemaran, banyak menimbulkan kematian bagi binatang-binatang, manusia dapat terkena penyakit, hilangnya keindahan alam dan lain-lain.

LAMPIRAN 6  Alat Dan Bahan Praktikum membuat model sederhana siklus air.

1. Plastik bening

2. Karet atau tali rafia

3. Gelas bening

4. Mangkuk kecil

5. Air es

 Cara Kerja

1) Isilah gelas bening dengan air panas kira-kira 1/3 bagian!

2) Tutuplah gelas bening dengan plastik transparan dan ikatlah penutup plastik tersebut dengan kuat!

3) Letakkan es batu di atas plastik penutup tepat di bagian tengah-tengah!

4) Amatilah apa yang terjadi, apakah terdapat tetes-tetes air

Data Pengamatan

No Hal yang Diamati

Sebelum Dipanaskan

Ketika Dipanaskan

1. Jumlah Air dalam gelas 2. Ada Tidaknya Air yang

menguap

3 Ada Tidaknya Air dalam Mangkuk Kecil

4 Titik-titik air yang menempel dalam plastik

ANALISA DATA

1. Jumlah air setelah dipanaskan ternyata berkurang dari jumlah sebelum air dipanaskan

2. Setelah dipanaskan, ternyata mangkuk kecil yang semula kosong, terisi air

3. Di dalam penutup plastik yang semula kering, terdapat butir-butir atau titik- titik air setelah dipanaskan.

LAMPIRAN 7

Butir Soal Tes IPA Siklus I

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Kelas/Semester : V/II Materi : Daur Air dan kegiatan manusia yang mempengaruhinya. Nama

:................................... No Absen

Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang tepat!

1. Nomor 1 menunjukkan proses . . . .

a. Presipitasi

b. Kondensasi

c. Evaporasi

d. hujan

2. Pada gambar diatas yang menunjukkan proses presipitasi adalah nomor . . .

3. Yang menunjukkan proses kondensasi adalah nomor . . . .

4. Nomor 4 menunjukkan proses . . . .

a. persipitasi

b. kondensasi

c. evaporasi

d. hujan

5. Berdasarkan gambar diatas susunan daur air sebagai berikut . . . .

a. presipitasi-hujan-kondensasi-evaporasi

b. kondensasi-evaporasi-hujan-presipitasi

c. evaporasi-presipitasi-kondensasi-hujan

d. evaporasi-kondensasi-presipitasi-hujan

6. Ketika kita memasak air, apa yang akan terjadi jika air dipanaskan terus menerus . . . .

a. menguap

c. menyublim

b. mengembun

d. membeku

7. Dalam proses daur air, pohon-pohon tersebut berfungsi sebagai . . . .

a. penurun penguapan air

c. penghasil air tanah

b. pengendap air tanah

d. penyimpan air hujan

8. Air di permukaan Bumi mengalami penguapan karena mendapat . . . .

a. panas bumi

c. tiupan angin

b. panas matahari

d. terpaan hujan

9. Kegiatan manusia berikut yang berdampak positif terhadap daur air di bumi yaitu . . . .

a. terasering

c. penggundulan hutan

b. reboisasi

d. pembuatan bendungan

10. Perbuatan yang tidak memcerminkan perilaku hemat air adalah ….

a. menutup kran setelah digunakan

b. menyiram tanaman dengan bekas air cucian

c. mencuci pakaian sedikit demi sedikit

d. mencuci kendaraan jika kotor

11. Betonisasi jalan-jalan dapat mengganggu daur air karena . . . .

a. mengurangi peresapan air

b. membuat jalan terasa panas

c. dapat mencegah banjir

d. air dapat merembes dengan cepat

12. Kegiatan manusia yang dapat mengganggu proses daur air adalah, kecuali

a. membiarkan lahan kosong tidak ditanami dengan tumbuhan

b. menggunakan air secara berlebihan untuk kegiatan sehari-hari

c. mengubah daerah resapan air menjadi bangunan-bangunan lain

d. membuang sampah pada tempatnya

13. Penebangan hutan secara besar-besaran dapat berdampak pada . . . .

a. kebakaran hutan

b. meminimalisir terjadinya banjir

c. berkurangnya persediaan air tanah

d. sering terjadinya gempa tektonik

14. Salah satu contoh tindakan penghematan air yaitu . . . .

a. mencuci pakaian tiap hari dalam jumlah sedikit

b. mencuci kendaraan rutin tiap hari

c. menyirami tanaman dengan air keran

d. mematikan keran setelah selesai digunakan

15. Perputaran air secara terus menerus disebut….

a. daur bumi

c. daur alam

b. daur air

d. daur awan

16. Proses kondensasi disebut juga…

a. pengembunan

c. pengendapan

b. penguapan

d. hujan

17. Air sepanjang daurnya mengalami …

a. perpindahan tempat

b. perubahan wujud

c. pengurangan volume

d. penambahan volume

18. Salah satu cara melestarikan air dengan cara, kecuali…

a. reboisasi

c. biopori

b. pembuatan danau

d. abrasi

19. Uap air di udara berkumpul, jatuh kembali ke bumi disebut ….

a. petir

c. uap

b. hujan

d. pasir

20. Kegiatan manusia yang dapat mengganggu proses daur air adalah, kecuali ….

a. membiarkan lahan kosong tidak ditanami dengan tumbuhan

b. menggunakan air secara berlebihan untuk kegiatan sehari-hari

c. mengubah daerah resapan air menjadi bangunan-bangunan lain

d. membuang sampah pada tempatnya.

LAMPIRAN 8 KUNCI JAWABAN SIKLUS I

1. C

11. A

2. B

12. D

3. C

13. C

4. D

14. D

5. C

15. B

6. A

16. B

7. D

17. A

8. B

18. D

9. B

19. B

10. C

20. D

LAMPIRAN 9 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS II

Nama Sekolah : SD N Mangunsari 03 Salatiga Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Kelas/Semester : V / 2 Alokasi Waktu : 4 x 35 menit (2 kali pertemuan)

A. Standar Kompetensi :

7.Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam

B. Kompetensi Dasar :

7.6 Mengidentifikasi peristiwa alam yang dan yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi mahluk hidup dan lingkungan.

C. Indikator :

7.6.1 Menjelaskan peristiwa alam tentang banjir,tanah longsor, gempa bumi ,gunung meletus, dan angin puting beliung yang terjadi di Indonesia.

7.6.2 Menyebutkan peristiwa alam yang terjadi di Indonesia.

7.6.3 Mengidentifikasi dampak yang terjadi karena adanya peristiwa alam.

7.6.4 Menyebutkan tindakan yang dilakukan dari peristiwa alam yang terjadi di indonesia

7.6.6 Membuat suatu laporan berdasarkan hasil pengamatan dan pengalaman pribadi atau surat kabar atau media lainnya tentang peristiwa alam

7.6.7 Dapat memberi saran atau usulan cara mencegah banjir.

D. Tujuan Pembelajaran

8. Melalui pemaparan video tsunami, siswa dapat mengidentifikasi 5 permasalahan peristiwa alam di Indonesia dengan benar.

9. Melalui pemaparan video tsunami, siswa dapat menjelaskan 5 permasalahan peristiwa alam di Indonesia dengan benar.

10. Melalui buku paket, siswa dapat menemukan cara mengatasi peristiwa alam di Indonesia seperti banjir dsb..

11. Melalui Investigasi kelompok, siswa secara berkelompok dapat mengidentifikasi permasalahan peristiwa alam di Indonesia dengan benar sebagai contoh tanah longsor, banjir, angin puting beliung, gempa bumi dan gunung meletus.

12. Melalui diskusi kelompok siswa dapat menyusun laporan dengan mengklarifikasikan dampak peristiwa alam di Indonesia.

13. Melalui presentasi kelompok, siswa dapat mempresentasikan dampak peristiwa alam di Indonesia.

14. Melalui gambar, siswa dapat menyebutkan tindakan yang harus dilakukan dari peristiwa alam yang terjadi di Indonesia.

E. Materi Pembelajaran

Peristiwa Alam Beserta Dampaknya

F. Model Pembelajaran

Pendekatan : Problem Based Learning Model

: Example Non Example

G. Metode Pembelajaran

Ceramah, Diskusi berkelompok, Tanya Jawab, Demonstrasi, Pemberian tugas

H. Langkah-langkah Pembelajaran (Pertemuan I Siklus 2) Jenis

Alokasi Kegiatan

Kegiatan Guru

Kegiatan Siswa

Waktu

Pendahul 1. Guru mengajak peserta didik untuk 1. Siswa berdoa menurut

uan

memulai pembelajaran dengan kepercayaanya masing masing berdoa

10 menit Fase 1

untuk memulai pembelajaran

2. Guru menjelaskan tujuan

2. Siswa menyimak tujuan

3. Guru mempersiapkan gambar 3. Siswa mempersiapkan diri untuk

pada

sesuai dengan tujuan pembelajaran. mengikuti pembelajaran tentang

masalah

4. Guru menunjukkan gambar yang

peristiwa alam.

akan digunakan untuk 4. Siswa menyimak contoh gambar pembelajaran peristiwa alam

atau video yang akan digunakan 5. Guru melakukan apersepsi

untuk pembelajaran.

melalui pertanyaan-pertanyaan 5. Siswa menjawab apersepsi sederhana mengenai materi yang

melalui pertanyaan sederhana sebelumnya dan yang akan

mengenai materi yang sebelumnya

Kegiatan

dipelajari hari ini. dan yang akan dipelajari hari ini

Inti

6. Guru membantu siswa

tentang peristiwa alam.

Eksplora

mendefinisikan dan

6. Siswa di bantu guru

si

mengorganisasikan tugas belajar

mendefenisikan dan

Fase 2

yang berhubungan peristiwa alam. mengorganisasikan tugas belajar

Mengorg 7. Guru memberi petunjuk dan

tentang peristiwa alam .

anisasi

memberi kesempatan kepada para 7. Siswa memperhatikan dan

siswa

50 menit untuk

siswa untuk memperhatikan dan menganalisa alat peraga (media

menganalisa alat peraga (media gambar,video) tentang video

belajar.

gambar,video) tentang video

tsunami yang diberikan

tsunami. kesempatan serta petunjuk oleh 8. Guru mendorong siswa untuk

guru.

mengumpulkan informasi tentang 8. Siswa mengumpulkan informasi

Elaborasi

masalah tersebut, diskusi keompok tentang masalah tersebut, diskusi

Fase 3

untuk mendapatkan penjelasan dan kelompok untuk mendapatkan

Membim

pemecahan masalah tentang penjelasan dan pemecahan masalah

bing

peristiwa alam tentang peristiwa alam yang ada di pengalam 9. Guru membagi kelompok 4-5

Indonesia.

anindivid

orang siswa, untuk diskusi tentang 9. Melalui diskusi kelompok 4-5

ual/kelo

peristiwa alam dari analisa alat orang siswa, hasil diskusi tentang

mpok.

peraga/eksperimen dicatat pada peristiwa alam dari analisa alat kertas/ lembar kerja untuk

peraga/eksperimen dicatat pada mempersentasikan hasil diskusi.

kertas/ lembar kerja untuk 10. Guru membantu siswa dalam

mempersentasikan hasil diskusi. merencanakan dan menyiapkan

10. Siswa merencanakan dan karya yang sesuai seperti laporan

menyiapkan karya yang sesuai

Fase 4

tentang (peristiwa alam), dan seperti laporan tentang (peristiwa

Mengem

membantu mereka untuk berbagi alam), dan diskusi kelompok serta

bangkan

tugas dengan temannya berbagi tugas dengan teman

dan

kelompoknya.

 Kelompok A : Peristiwa alam

menyajik

 Kelompok A : Peristiwa alam gempa bumi

an hasil

gempa bumi

 Kelompok B : Peristiwa alam

karya.

 Kelompok B : Peristiwa alam gunung meletus

Konfirm

gunung meletus

 Kelompok C : Peristiwa alam

asi

 Kelompok C : Peristiwa alam Banjir

Banjir

 Kelompok D : Peristiwa alam  Kelompok D : Peristiwa alam tanah Longsor

tanah Longsor

 Kelompok E : Peristiwa alam  Kelompok E : Peristiwa alam angin puting beliung angin puting beliung 11. Guru mulai menjelaskan materi 11. Mulai dari komentar/ hasil diskusi sesuai tujuan yang ingin dicapai.

12. Guru membantu siswa untuk siswa tentang (peristiwa alam).

Fase 5

10 menit Mengana

melakukan refleksi atau evaluasi 12. siswa melakukan refleksi atau

terhadap penyelidikan mereka dan evaluasi terhadap penyelidikan

lisis dan

proses yang mereka lakukan. mereka dan proses yang mereka mengeval 13. Guru menilai hasil kerja kelompok.

lakukan.

uasi

(pada lembar kerja kelompok

13. Siswa mendapatkan nilai

proses

dengan nilai tertinggi diberi tanda kelompok. (lembar kerja kelompok

pemecah

bintang lalu ditempel di dinding nilai tertinggi diberi tanda bintang

an

kelas). lalu ditempel di dinding kelas). masalah. 14. Guru bertanya jawab tentang

14. Siswa menjawab pertanyaan yang materi yang baru saja di ajarkan

diberikan oleh guru.

15. Guru membantu siswa membuat 15. siswa membuat kesimpulan tentang

Penutup

kesimpulan tentang materi yang materi yang baru saja diajarkan baru saja diajarkan

dibantu oleh guru.

16. Guru memberikan tindak lanjut 16. Siswa mendapatkan tindak lanjut untuk pembelajaran berikutnya.

pembelajaran berikutnya.

Pertemuan II Jenis

Alokasi Kegiatan

Kegiatan Guru

Kegiatan Siswa

Waktu

Pendahul

1. Guru mengajak siswa untuk memulai 1. Siswa berdoa sebelum memulai

uan

pembelajaran dengan berdoa

pembelajaran.

Fase 1

2. Guru menjelaskan tujuan

2. Siswa menyimak tujuan

3. Guru mempersiapkan gambar sesuai 3. Siswa mempersiapkan diri untuk

pada

dengan tujuan pembelajaran. memulai proses pembelajaran yang

masalah

4. Guru menunjukkan gambar/video

akan berlangsung.

yang akan digunakan untuk

4. Siswa menyimak atau

pembelajaran peristiwa alam memperhatikkan gambar/video

5. Guru melakukan apersepsi

yang akan digunakan.

melalui pertanyaan-pertanyaan 5. Siswa menjawab pertanyaan

sederhana mengenai materi yang apersepsi sederhana mengenai

sebelumnya dan yang akan dipelajari materi yang sebelumnya dan yang

hari ini. akan di pelajari hari ini misalnya

Guru membantu siswa

6. apa dampak peristiwa alam?

Kegiatan

mendefinisikan dan 6. Siswa mendefinisikan dan

Inti

Eksplorasi

mengorganisasikan tugas belajar mengorganisasikan tugas belajar

Fase 2

yang berhubungan dampak peristiwa yang berhubungan dampak

Mengorga

alam. peristiwa alam yang pernah mereka

nisasi

7. Guru memberi petunjuk dan

ketahui.

siswa

memberi kesempatan kepada para 7. Dari petunjuk dan kesempatan yang

untuk

siswa untuk memperhatikan dan

diberikan guru, siswa

belajar.

menganalisa alat peraga (media memperhatikan dan menganalisa

gambar) tentang video tsunami. alat peraga (media gambar/atau

8. Guru mendorong siswa untuk video) yang berkaitan dengan

mengumpulkan informasi tentang materi misalnya video tsunami.

Elaborasi

masalah tersebut, diskusi kelompok

Siswa mengumpulkan informasi

Fase 3

Membimb

untuk mendapatkan penjelasan dan tentang masalah tersebut, diskusi

ing

pemecahan masalah tentang kelompok untuk mendapatkan

pengalam

peristiwa alam penjelasan dan pemecahan masalah

anindivid

9. Guru membagi kelompok 4-5 orang tentang peristiwa alam yaitu

ual/kelom

siswa, untuk diskusi tentang dampak yang ditimbulkan .

pok.

peristiwa alam dari analisa alat 9. Siswa membagi kelompok 4-5 peraga/eksperimen dicatat pada

orang, siswa melakukan diskusi

kertas/ lembar kerja untuk tetang peristiwa alam (dampak)

mempersentasikan hasil diskusi. dari analisa alat peraga dicatat pada

kertas/lembar kerja untuk merencanakan dan menyiapkan

10. Guru membantu siswa dalam

mempresentasikan hasil diskusi.

karya yang sesuai seperti laporan 10. Siswa dibantu oleh guru

Fase 4

Mengemb

tentang (peristiwa alam), dan merencanakan dan menyiapkan

angkan

membantu mereka untuk berbagi karya yang sesuai seperti laporaan

dan

tugas dengan temannya tentang peristiwa alam (dampak)

menyajika

 Kelompok A : Dampak dan mereka berbagi tugas dengan

n hasil

peristiwa alam gempa bumi

temannya

karya.

 Kelompok B : Dampak  Kelompok A : Dampak peristiwa

Konfirma

peristiwa alam gunung meletus

alam gempa bumi

si

 Kelompok C : Dampak

Kelompok B : Dampak peristiwa peristiwa alam Banjir

alam gunung meletus

 Kelompok D : Dampak  Kelompok C : Dampak peristiwa Peristiwa alam tanah Longsor

alam Banjir

 Kelompok E : Peristiwa alam  Kelompok D : Dampak Peristiwa angin puting beliung

alam tanah Longsor

11. Guru mulai menjelaskan materi  Kelompok E : Peristiwa alam 11. Guru mulai menjelaskan materi  Kelompok E : Peristiwa alam

angin puting beliung

12. Guru membantu siswa untuk 11. Mulai dari komentar/ hasil diskusi melakukan refleksi atau evaluasi

siswa tentang (peristiwa alam). terhadap penyelidikan mereka dan

12. Siswa dibantu guru untuk

Fase 5

proses yang mereka lakukan. merefleksikan atau evaluasi

Menganali

13. Guru menilai hasil kerja kelompok. terhadap penyelidikan mereka dan

sis dan

(pada lembar kerja kelompok dengan proses yang telah mereka lakukan.

mengeval uasi

nilai tertinggi diberi tanda bintang 13. Siswa dinilai hasil kerja kelompok

proses

lalu ditempel di dinding kelas). (lembar kerja kelompok, dengan pemecaha 14. Guru memberikan soal evaluasi

nilai tertinggi diberi tanda bintang

siklus II lalu ditempel di dinding kelas).

masalah.

15. Guru membantu siswa membuat 14. Siswa mengerjakan soal eveluasi kesimpulan tentang materi yang baru

siklus II

saja diajarkan 15. Siswa membuat kesimpulan

16. Guru menutup pembelajaran tentang materi yang telah di ajarkan Penutup

dibantu oleh guru.

16. Siswa berdoa untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran

I. Media dan Sumber Belajar Media

: LCD, papan tulis, spidol, Lembar Evaluasi, Video

Sumber Belajar :

 Buku Sekolah Elektronik,IPA Salingtemas 5,Karangan Choiril Azmiyawati, Penerbit Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2008.  Buku penunjang lain yang relevan.

Penilaian

4. Jenis Tes : Tes Tertulis

5. Bentuk

: Pilihan Ganda

6. Alat : Soal, kunci jawaban, skor penilaian, lembar observasi

Materi

Peristiwa Alam Beserta Dampaknya

Peristiwa Alam Beserta Dampaknya. Gejala alam atau peristiwa alam adalah suatu keadaan atau peristiwa yang tidak biasa, yang ditimbulkan oleh alam. Semua jenis aktivitas alam disebut juga peristiwa alam. Dampak negatif yang dapat ditimbulkan bencana alam dapat berupa jatuhnya korban jiwa, rusaknya rumah dan berbagai fasilitas umum, rusaknya lahan pertanian, kematian hewan ternak, dan lain sebagainya. Indonesia termasuk wilayah yang rawan bencana alam. Gejala atau peristiwa alam yang sering terjadi di antara lain gunung meletus, banjir, gempa bumi, badai atau angin topan, tsunami, kekeringan dan tanah longsor. Gunung meletus, gempa bumi, tsunami dan angin topan murni disebabkan oleh alam, tetapi ada juga gejala alam yang juga disebabkan oleh ulah manusia yang tidak bertanggung jawab, seperti banjir dan tanah longsor.

1. Gempa Bumi

Gempa bumi adalah berguncangan bumi yang terjadi karena pergeseran lempeng bumi, runtuhan batuan, atau letusan gunung berapi. Berdasarkan penyebabnya gempa bumi dibedakan menjadi:

A. Gempa Tektonik

Gempa tektonik terjadi karena adanya pergeseran kerak bumi. Sebagian besar gempa tektonik terjadi ketika dua lempeng saling bergesekan. Lempeng yang bergesekan mengalami pergeseran. Karena gesekan antar lempengan ini menyebabkan gempa, ini yang paling sering terjadi selama ini. Terjadinya gempa tektonik dimulai dari sebuah tempat yang disebut pusat gempa (hiposenter (hiposentrum) ). Pusat gempa dapat berada di daratan atau lautan. Titik di Gempa tektonik terjadi karena adanya pergeseran kerak bumi. Sebagian besar gempa tektonik terjadi ketika dua lempeng saling bergesekan. Lempeng yang bergesekan mengalami pergeseran. Karena gesekan antar lempengan ini menyebabkan gempa, ini yang paling sering terjadi selama ini. Terjadinya gempa tektonik dimulai dari sebuah tempat yang disebut pusat gempa (hiposenter (hiposentrum) ). Pusat gempa dapat berada di daratan atau lautan. Titik di

B. Gempa Vulkanik

Sesuai dengan namanya gempa vulkanik atau gempa gunung api merupakan peristiwa gempa bumi yang disebabkan oleh gerakan atau aktifitas magma dalam gunung berapi. Gempa ini dapat terjadi sebelum dan saat letusan gunung api. Getarannya kadang-kadang dapat dirasakan oleh manusia dan hewan sekitar gunung berapi itu berada. Perkiraaan meletusnya gunung berapi salah satunya ditandai dengan sering terjadinya getaran-getaran gempa vulkanik.

C. Gempa Runtuhan

Gempa runtuhan atau terban merupakan gempa bumi yang terjadi karena adanya runtuhan tanah atau batuan. Lereng gunung atau pantai yang curam memiliki energi potensial yang besar untuk runtuh, juga terjadi di kawasan tambang akibat runtuhnya dinding atau terowongan pada tambang-tambang bawah tanah sehingga dapat menimbulkan getaran di sekitar daerah runtuhan, namun dampaknya tidak begitu membahayakan. Justru dampak yang berbahaya adalah akibat timbunan batuan atau tanah longsor itu sendiri. Gempa bumi mempunyai kekuatan yang berbeda-beda. Kekuatan gempa diukur menggunakan satuan skala Richter. Alat untuk mengukur gempa yaitu seismograf.

Berdasarkan letak hiposentrum-nya, gempa bumi dibedakan menjadi : - Gempa bumi dalam, Gempa bumi dalam adalah gempa bumi yang hiposentrumnya

berada lebih dari 300 km di bawah permukaan bumi. Gempa bumi dalam pada umumnya tidak terlalu berbahaya.

- Gempa bumi menengah, Gempa bumi menengah adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada antara 60 km sampai 300 km di bawah permukaan bumi.gempa

bumi menengah pada umumnya menimbulkan kerusakan ringan dan getarannya lebih terasa.

- Gempa bumi dangkal, Gempa bumi dangkal adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada kurang dari 60 km dari permukaan bumi. Gempa bumi ini biasanya menimbulkan

kerusakan yang besar. Kerusakan yang dapat ditimbulkan peristiwa gempa bumi antara lain: Bangunan

roboh, Kebakaran, Jatuhnya korban jiwa, Permukaan tanah menjadi merekah dan jalan menjadi putus, Tanah longsor akibat guncangan, Banjir akibat rusaknya tanggul. Gempa di dasar laut yang menyebabkan tsunami. Beberapa gempa bumi yang tercatat pernah terjadi di Indonesia antara lain :

11 April 2012, Gempa bumi di sepanjang Pulau Sumatera berskala 8.6 SR, berpotensi sampai Aceh, Sumatera Utara, Bengkulu, dan Lampung. Gempa terasa sampai India. 

26 Oktober 2010, Gempa Bumi di Mentawai berskala 7.2 Skala Richter, korban tewas ditemukan hingga 9 November ini mencapai 156 orang. Gempa ini kemudian juga

menimbulkan tsunami. 

16 Juni 2010, Gempa Bumi 7,1 Skala Richter menggguncang Biak, Papua.

 7 April 2010, Gempa Bumi dengan kekuatan 7.2 Skala Richter di Sumatera bagian Utara lainnya berpusat 60km dari Sinabang, Aceh. Tidak menimbulkan tsunami, menimbulkan kerusakan fisik di beberapa daerah, belum ada informasi korban jiwa.

30 September 2009, Gempa Bumi Sumatera Barat merupakan gempa tektonik yang berasal dari pergeseran patahan Semangko, gempa ini berkekuatan 7,6 Skala Richter

(BMG Indonesia) atau 7,9 Skala Richter (BMG Amerika) mengguncang Padang- Pariaman, Indonesia. Menyebabkan sedikitnya 1.100 orang tewas dan ribuan terperangkap dalam reruntuhan bangunan.

2 September 2009, Gempa Tektonik 7,3 Skala Richter mengguncang Tasikmalaya, Indonesia. Gempa ini terasa hingga Jakarta dan Bali, berpotensi tsunami. Korban jiwa

masih belum diketahui jumlah pastinya karena terjadi Tanah longsor sehingga pengevakuasian warga terhambat.

 3 Januari 2009 - Gempa Bumi berkekuatan 7,6 Skala Richter di Papua. 

6 Maret 2007 - Gempa Bumi tektonik mengguncang provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Laporan terakhir menyatakan 79 orang tewas 

27 Mei 2006 - Gempa Bumi tektonik kuat yang mengguncang Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah pada 27 Mei 2006 kurang lebih pukul 05.55 WIB

selama 57 detik. Gempa Bumi tersebut berkekuatan 5,9 pada skala Richter. United States Geological Survey melaporkan 6,2 pada skala Richter; lebih dari 6.000 orang tewas, dan lebih dari 300.000 keluarga kehilangan tempat tinggal.

26 Desember 2004 - Gempa Bumi dahsyat berkekuatan 9,0 skala Richter mengguncang Aceh dan Sumatera Utara sekaligus menimbulkan gelombang tsunami

di samudera Hindia. Bencana alam ini telah merenggut lebih dari 220.000 jiwa.

12 Desember 1992 - Di Flores, Indonesia berukuran 7,9 pada skala richter dan menewaskan 2.500 orang.

2. Gunung Meletus

Gunung meletus terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Magma adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi. Cairan magma yang keluar sampai ke permukaan bumi disebut lava. Suhu lava yang dikeluarkan saat gunung meletus bisa mencapai 700-1.200 °C. Gunung api yang sedang meletus dapat memuntahkan awan debu, abu, dan lelehan batuan pijar atau lava. Lava ini sangat panas. Saat menuruni gunung, lava ini dapat membakar apa saja yang dilaluinya. Namun saat dingin, aliran lava ini mengeras dan menjadi batu. Apabila lava ini bercampur dengan air hujan, dapat mengakibatkan banjir lahar dingin. Gunung meletus sering disertai dengan gempa bumi. Di Indonesia terdapat banyak gunung berapi yang masih aktif. Gunung berapi aktif adalah gunung berapi yang masih dapat meletus. Gunung berapi yang akan meletus dapat diketahui melalui beberapa tanda, antara lain :

1) Suhu di sekitar gunung naik.

2) Mata air menjadi kering

3) Sering mengeluarkan suara gemuruh, kadang disertai getaran (gempa)

4) Tumbuhan di sekitar gunung layu

5) Binatang di sekitar gunung bermigrasi

Material yang dikeluarkan gunung berapi saat meletus, antara lain :

a. Gas vulkanik Gas vulkanik mengandung gas berbahaya antara lain: Karbon monoksida (CO), Karbon dioksida (CO2), Hidrogen Sulfida (H2S), Sulfur dioksida (S02), dan Nitrogen (NO2).

b. Lava dan aliran pasir serta batu panas Lava encer akan mengalir mengikuti aliran sungai sedangkan lava kental akan membeku di dekat kawah. Lava yang membeku akan membentuk bermacam-macam batuan.

c. Lahar Lahar adalah lava yang telah bercampur dengan batuan, air, dan material lainnya. Lahar sangat berbahaya bagi penduduk di lereng gunung berapi. Jika telah dingin dan turun hujan di lereng gunung, lahar dingin di lereng gunung akan hanyutdan menimbulkan banjir lahar dingin.

d. Hujan Abu Abu vulkanik adalah material yang sangat halus yang disemburkan ke udara saat terjadi letusan. Karena sangat halus, abu letusan dapat terbawa angin dan dirasakan sampai ratusan kilometer jauhnya. Abu letusan ini bisa menganggu pernapasan.

e. Awan panas Hasil letusan gunung yang mengalir bergulung seperti awan. Di dalam gulungan ini terdapat batuan pijar yang panas dan material vulkanik padat dengan suhu lebih besar dari 600 °C. Awan panas dapat mengakibatkan luka bakar pada tubuh yang terbuka seperti kepala, lengan, leher atau kaki dan juga dapat menyebabkan sesak napas. Di Yogyakarta dan sekitarnya, awan panas Merapi sering dsebut "wedhus gembel". Gunung Krakatau meletus pada tahun 1883. Letusan Gunung Krakatau ini juga mengakibatkan gelombang

api dapat mengakibatkan berbagai dampak yang merugikan. Lava pijar yang dimuntahkan oleh gunung api dapat membakar kawasan hutan yang dilaluinya. Berbagai jenis tumbuhan dan hewan mati terbakar. Apabila lava pijar ini mengalir sampai ke permukiman penduduk, dapat memakan korban jiwa manusia dan menyebabkan kerusakan yang cukup parah.

tsunami. Letusan

gunung

3. Banjir

Banjir merupakan luapan air yang melebihi batas. Bencana banjir diawali dengan curah hujan yang sangat tinggi. Curah hujan dikatakan tinggi jika hujan turun secara terus-menerus dan besarnya lebih dari 50 mm per hari. Air hujan dapat mengakibatkan banjir jika tidak mendapat cukup tempat untuk mengalir. Seringkali sungai tidak mampu menampung air hujan sehingga air meluap menjadi banjir. Sepanjang bulan Januari 2008 terjadi banjir di berbagai daerah. Banjir melanda kota-kota besar seperti Jakarta, Semarang, Solo, Aceh, dan Lampung. Selain pengaruh tingginya curah hujan, banjir dapat terjadi akibat kegiatan manusia, seperti penggundulan hutan dan kebiasaaan membuang sampah sembarangan. Pepohonan akan menahan air hujan sehingga sebagian besar dapat terserap ke dalam tanah. Penggundulan hutan menyebabkan sebagian besar air hujan mengalir di permukaan tanah, apalagi di daerah perkotaan di mana sebagian besar permukaan tanah tertutup bangunan. Air hujan tidak dapat terserap ke dalam tanah dan menyebabkan banjir. Kondisi ini akan semakin parah jka masyarakat suka membuang sampah sembarangan, karena sampah akan menyumbat saluran air.

Bencana banjir dapat mengakibatkan kerugian yang sangat besar. Beberapa dampak bencana banjir adalah:

1. Kerusakan bangunan termasuk jembatan, sistem selokan bawah tanah, dan jalan raya.

2. Berkurangnya persediaan air bersih.

3. Sumber air bersih terkontaminasi air banjir, sehigga tidak dapat dimanfaatkan lagi.

4. Munculnya wabah penyakit

5. Karena kondisi tidak higienis, setelah terjadi banjir biasanya timbul wabah penyakit diare, penyakit kulit, dsb.

6. Hasil pertanian dan persediaan makanan berkurang

7. Kelangkaan hasil pertanian disebabkan oleh kegagalan panen. Tanaman dapat hanyut atau membusuk akibat terus menerus terendam air.

8. Jalur transportasi rusak, sulit mengirimkan bantuan darurat kepada orang-orang yang membutuhkan.

4. Tanah Longsor

Dokumen yang terkait

4.1. Contoh Perhitungan - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Kinematika Balik pada Prototype Modul Praktikum Robot Manipulator 4 DOF

0 1 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Kinematika Balik pada Prototype Modul Praktikum Robot Manipulator 4 DOF

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar pada Pembelajaran IPA dengan Menggunakan Model Cooperative Learning Tipe STAD pada Siswa Kelas 4 Semester 2 SD N 2 Jatisari Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar pada Pembelajaran IPA dengan Menggunakan Model Cooperative Learning Tipe STAD pada Siswa Kelas 4 Semester 2 SD N 2 Jatisari Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 23

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar pada Pembelajaran IPA dengan Menggunakan Model Cooperative Learning Tipe STAD pada Siswa Kelas 4 Semester 2 SD N 2 Jatisari Tahun Pelajaran 2014/2015

1 2 22

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar pada Pembelajaran IPA dengan Menggunakan Model Cooperative Learning Tipe STAD pada Siswa Kelas 4 Semester 2 SD N 2 Jatisari Tahun Pelajaran 2014/2015

1 1 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar pada Pembelajaran IPA dengan Menggunakan Model Cooperative Learning Tipe STAD pada Siswa Kelas 4 Semester 2 SD N 2 Jatisari Tahun Pelajaran 2014/2015

0 1 74

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Make A Match Siswa Kelas V SD Negeri 3 Nambuhan Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan Semester II Tahun Ajaran 2014/2015

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Make A Match Siswa Kelas V SD Negeri 3 Nambuhan Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan Semester II Tahun Ajaran 2014/2015

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Make A Match Siswa Kelas V SD Negeri 3 Nambuhan Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan Semester II Tahun Ajaran 2014/2015

0 0 28