BUKU DAN ANDUAN KERJA MAHASISWA

BUKU PANDUAN KERJA
MAHASISWA
MANAJEMEN KEPERAWATAN

DISUSUN OLEH :
TIM MANAJEMEN KEPERAWATAN

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
INDONESIA JAYA PALU
2017

1

SAMBUTAN
KETUA SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
INDONESIA JAYA PALU
Pertama-tama kita patut memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan
Yang Maha Kuasa, karena hanya perkenan-Nyalah sehingga Buku Panduan
Mahasiswa Profesi Ners STIK Indonesia Jaya dapat diselesaikan.
Keberhasilan suatu tujuan sangat tergantung pada kesiapan instrumeninstrumen dalam rangka pelaksanaan kegiatan Praktek Profesi Mahasiswa Ners

STIK Indonesia Jaya. Sehingga dengan diterbikan buku panduan ini akan
memudahkan Mahasiswa dan Dosen Pembimbing dalam menjalankan fungsi dan
tugasnya sesuai dengan tujuan Praktek Profesi yang diinginkan.
Adapun isi Buku Panduan Mahasiswa Profesi Ners STIK Indonesia Jaya
ini menguraikan tentang pengertian-pengertian, tujuan, sasaran, pelaksanaan,
serta evaluasi dan juga memuat jadwal pelaksanaan dan tata tertib.
Selanjutnya saya patut berbangga dengan diterbitkannya Buku Panduan
Mahasiswa ini, sebagai dasar pelaksanaan kegiatan Praktek Profesi Mahasiswa
Ners STIK Indonesia Jaya.
Tentunya sebagai manusia yang penuh kekurangan kami berharap
masukan-masukan dan kritikan yang membangun demi kesempumaan buku
panduan ini pada masa-masa yang akan datang.
Akhir kata semoga Tuhan yang Maha Kuasa akan selalu memberkati
usaha kita.

Palu, April 2018
Ketua STIK Indonesia Jaya
Dr. Esron Sirait, SE., M.Kes
NIDN.0927125301


2

VISI dan MISI PSIK STIK INDONESIA JAYA
VISI
Visi Program Studi Ners adalah “Menghasilkan perawat yang profesional
dalam memberikan asuhan keperawatan di daerah pedalaman dan perkotaan pada
tahun 2021”.
Penjelasan unsur visi adalah sebagai berikut :
1.

Menghasilkan perawat yang profesional adalah meluluskan perawat yang
memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang menjunjung tinggi nilainilai dan etika keperawatan.

2.

Memberikan

asuhan

keperawatan


adalah

melaksanakan

pelayanan

keperawatan secara kreatif dan inovatif ketika berada di daerah pedalaman
maupun di perkotaan, khususnya yang ada di Sulawesi Tengah.
MISI
Dalam rangka mencapai visi tersebut, misi yang akan dilaksanakan oleh Program
Studi Ners lima tahun ke depan (tahun 2017–2021) adalah sebagai berikut:
1.

Menghasilkan perawat yang bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa.

2.

Menghasilkan perawat yang menjunjung tinggi nilai-nilai dan etika
keperawatan.


3.

Menyelenggarakan pendidikan keperawatan yang berkualitas.

4.

Meningkatkan kemitraan dalam bidang keperawatan komunitas.

5.

Melaksanakan

penelitian

dan

pengabdian

kepada


masyarakat

yang

berorientasi pada peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
MOTTO :
Merawat dengan nurani dengan 5 prinsip dan 7 sikap etis
5 Prinsip:
1. Cinta Kasih: Melayani dengan penuh kasih sayang, saling menghargai,
tolong menolong dalam berkehidupan

3

2. Profesional: Melayani secara profesional sesuai dengan kaidah-kaidah
Ilmiah
3. Sopan: Laksanakan sesuai norma-norma susila/etik
4. Adil: Seimbang dan harmonis antara hak dan kewajiban
5. Jujur: Seimbang antara suara hati sesuai keyakin
7 Sikap Etis:

1. Lincah: Mampu menyesuaikan diri/bawa diri dengan orang lain, keadaan,
dan situasi
2. Tenang: Tekun, sabar, tabah, dan hati-hati dalam menghadapi masalah
maupun keadaan
3. Halus: Lembut, tulus, dan cinta kasih dalam menghadapi orang
4. Berani: Tegas, kuat, dan teguh pada prinsip, pendapat dan ssyakin dalam
memperjuangkan kebenaran/kebaikan, serta menerangi masalah
5. Aktif: Giat dalam bekerja
6. Rendah hati: Tidak suka menonjolkan diri, tetap menghargai orang lain
7. Bangga: Gembira, senang, dan berprestasi tanpa kesombongan.

4

BAB I
PENDIDIKAN PROFESI NERS
A. Latar Belakang
Pendidikan Profesi Ners merupakan lanjutan dari tahap akademik sarjana
keperawatan. Tahap ini dilaksanakan setelah menyelesaikan program sarjana
keperawatan (S.Kep) dengan beban studi minimal 36 SKS. Pendidikan pada
tahap profesi ini merupakan tahapan proses adaptasi untuk dapat menerima

pendelegasian kewenangan secara bertahap dalam melakukan asuhan
keperawatan profesional, memberikan pendidikan kesehatan, menjalankan
fungsi advokasi pada klien, membuat keputusan legal dan etik serta
menggunakan hasil penelitian terkini yang berkaitan dengan keperawatan
B. Tujuan
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan & Kebudayaan RI No.
232/U/2000 Pasal 2 ayat 2 bahwa program pendidikan profesi bertujuan
untuk menyiapkan peserta didik mampu melaksanakan fungsi dan peran
sebagai Ners dan menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang
memiliki kemampuan profesional dalam menerapkan, mengembangkan,
menyebarkan

teknologi

dan

atau

kesehatan


serta

mengupayakan

penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan
memperkaya kebudayaan nasional.
C. Profil lulusan pendidikan tahap profesi Ners
1. Care Provider (Profil penelitidan pendidik terintegrasi dalam profil Care
Provider)
2. Manager Asuhan Klien
3. Community Leader
D. Kompetensi Lulusan
Untuk menjamin kualitas lulusan agar dapat berkompetisi secara global
diperlukan patokan dalam penentuan kompetensi yang harus dikuasai oleh
seorang Ners dijabarkan sebagai berikut :

5

1. Kompetensi


lulusan

pendidikan

tahap

profesi

difokuskan

pada

kemampuan:
a. Berkomunikasi secara efektif dalam menjalin hubungan interpersonal
b. Melaksanakan asuhan keperawatan profesional ditatanan profesi dan
komunitas dengan menggunakan hasil penelitian serta menerapkan
pembimbingan aspek etik dan legal dalam praktik keperawatan
c. Mengaplikasikan fungsi kepemimpinan dan manajemen keperawatan
d. Menggunakan hasil penelitian dalam upaya meningkatkan kualitas
asuhan keperawatan

2. Unit Kompetensi lulusan Pendidikan tahap Profesi:
a. Mampu melakukan komunikasi yang efektif dalam pemberian
asuhankeperawatan dengan berbagai tingkat usia dalam konteks
keluarga.
b. Mampu

menggunakan

keterampilan

interpersonal

yangefektif

dalamkerja Tim
c. Mampu menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara
efektif dan bertanggung jawab
d. Mampu menggunakan proses keperawatan dalam menyelesaikan
masalah klien ditatanan klinik dan komunitas
e. Mampu menggunakan langkah-langkah pengambilan keputusan etis

dan legal
f. Mampu memberikan asuhan peka budaya dengan menghargai etnik,
agama atau faktor lain dari setiap klien yang unik
g. Mampu mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan
kebutuhan kesehatan klien
h. Mampu mendemonstrasikan keterampilan teknis keperawatan yang
sesuai dengan standar yang berlaku atau secara kreatif dan inovatif
agar pelayanan yang diberikan efesien dan efektif

6

i. Mampu mengembangkan pola pikir kritis, logis dan etis dalam
mengembangkan asuhan keperawatan
j. Mampu memberikan asuhan yang berkualitas secara holistik, kontinyu
dan konsisten
k. Mampu menjalankan fungsi advokasi untuk mempertahankan hak
klien agar dapat mengambil keputusan untuk dirinya
l. Mampu

menggunakan

prinsip-prinsip

peningkatan

kualitas

berkesinambungan dalam praktik
m. Mampu mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten
melalui penggunaan strategi manajemen kualitas dan manajemen
resikopada klien anak
n. Mampu melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebijakan
yang berlaku dalam bidang kesehatan
o. Mampu

memberikan

dukungan

kepada

tim

asuhan

dengan

mempertahankan akontabilitas asuhan keperawatan yang diberikan
p. Mampu mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif
q. Mampu

mengembangkan

potensi

diri

untuk

meningkatkan

kemampuan professional
r. Mampu berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan
s. Mampu menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam
pemberian asuhan keperawatan
t. Mampu bekerjasama dengan unsur terkait di masyarakat dalam
menerapkan asuhan keperawatan komunitas
u. Mampu mengembangkan program yang kreatif dan inovatif ditatanan
komunitas dalam aspek promotif preventif, kuratif dan rehabilitative
v. Mampu melaksanakan terapi modalitas/ komplementari sesuai dengan
kebutuhan klien
w. Mengaplikasikan fungsi kepemimpinan dan manajemen keperawatan
x. Mampu merencanakan kebutuhan sarana dan prasarana ruangan
keperawatan secara berkelompok

7

y. Mampu mengorganisasikan manajemen ruangan keperawatan secara
berkelompok
z. Mampu mencegah dan menyelesaikan konflik didalam tim
aa. Mampu memberikan pengarahan kepada anggota timnya
bb. Mampu melakukan evaluasi terhadap anggota timnya
cc. Mampu menerapkan gaya kepemimpinan yang sesuai dengan kondisi
ruangan

8

BAB II
KEPERAWATAN MANAJEMEN
A. Deskripsi Mata Ajar
Praktik profesi manajemen keperawatan merupakan program yang
menghantarkan mahasiswa dalam adaptasi profesi untuk dapat menerapkan
konsep-konsep yang berhubungan dengan manajemen & kepemimpinan
dalam pelayanan keperawatan yang sesuai dengan keadaan saat ini. Praktik
profesi manajemen keperawatan mencakup perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan

dan

pengendalian

dengan

menerapkan

berbagai

gaya

kepemimpinan yang efektif. Selama praktik mahasiswa memprakarsai
perubahan yang efektif dan inovatif dalam asuhan keperawatan dan pelayanan
keperawatan.
B. Capaian Pembelajaran
Setelah mengikuti praktik profesi manajemen keperawatan mahasiswa
mampu:
1. Menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim
2. Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan
bertanggung jawab
3. Mengaplikasikan fungsi kepemimpinan dan manajemen keperawatan
4. Merencanakan kebutuhan sarana dan prasarana ruangan keperawatan
secara berkelompok
5. Mengorganisasikan manajemen ruangan keperawatan secara berkelompok
6. Mencegah dan menyelesaikan konflik di dalam tim
7. Memberikan pengarahan kepada anggota timnya
8. Melakukan supervisi terhadap anggota timnya
9. Melakukan evaluasi terhadap anggota timnya
10. Menerapkan gaya kepemimpinan yang efektif sesuai dengan kondisi
ruangan
11. Melaksanakan perubahan dalam asuhan dan pelayanan keperawatan

9

12. Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui
penggunaan strategi manajemen kualitas dan manajemen risiko
13. Memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankan
akuntabilitas asuhan keperawatan yang diberikan
14. Mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif
15. Mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan profesional
16. Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan
17. Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam pengelolaan klien

Daftar Keterampilan dan tingkat pencapaian
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

Keterampilan Klinik
Berperan sebagai anggota tim /PN
Melaporkan kasus kelolaan dengan metode SBAR
Berperan sebagai ketua tim
Memimpin ronde keperawatan
Merencanakan ketenagaan keperawatan sederhana
yang sesuai dengan kebutuhan ruang rawat
Berperan sebagai kepala ruangan dengan menerapkan
gaya kepemimpinan yang efektif
Memimpin laporan antar shift
Mengelola konflik
Memimpin pre conference dan post conference
Mampu berkoordinasi dengan tim lain
Mampu berkoordinasi dengan profesi lain
Memberikan pengarahan
Melakukan supervisi asuhan
Melakukan evaluasi kinerja
Melakukan perubahan sesuai dengan prioritas
masalah diruangan
Mendesiminasikan hasil perubahan

10

Tingkat
pencapaian

C. Metoda pembelajaran.
1.

Pre dan post conference

2.

Tutorial individual yang diberikan preceptor

3.

Diskusi kasus

4.

Case report dan overan dinas

5.

Pendelegasian kewenangan bertahap

6.

Seminar kecil tentang klien atau ilmu dan
teknologikesehatan/keperawatan terkini

7.

Problem solving for better health (PSBH)

8.

Belajar berinovasi dalam pengelolaan asuhan

D. Metode Evaluasi
1. Log book.
2. Direct Observasional of Prosedure skill.
3. Case test/uji kasus (SOCA – Student Oral Case Analysis).
4. Critical insidence report.
5. OSCE.
6. Problem solving skill.
7. Kasus lengkap, kasus singkat.
8. Portfolio.
E. Daftar Referensi
1. Sullivan,J.E., et all (2001) Effective leadership and management in
nursing . New Jersey: Prentice- Hall
2. Barret Jean et all (1975). The Head Nurse, Her Ladership Role
3. Gilliies, D.A. (1994).Nursing management: A System approach.
Philadelphia: W.B Saunders

11

4. Kron (1981). The Management of Patient Care. Putting Leadership Skills
to Work. WB Saunders
5. Marriner AT (1996) Nursing Management and Leadership. St. Louis: The
CV Mosby
6. Marquis, B. L., (2000). Leadership roles and management functions
nursing Philadelphia: Lippincott
7. Swansburg, R. C., & Swansburg, R. J. (1998). Introductory management
and Leadership for Nurses. London : Jones and Bartlett Publisher
8. Roussel, L. , Swansburg, R. C., & Swansburg, R. J (2006 ). Nursing
management and leadership .Sudbury: Jones and Bartlett Publishers

12

BAB III
PROSES PEMBIMBINGAN DAN KEGIATAN PRAKTEK PROFESI
A. Proses Bimbingan
Pelaksanaan praktek profesi diselenggarakan melalui ketertiban aktif
antara mahasiswa dan pembimbing. Interaksi keduanya senantiasa dibina
melalui saling pengertian, saling menghormati, dan menghargai hak-hak
kewajiban masing-masing.
1. Persiapan Sebelum Melakukan Program Reseptor
a. Melakukan kegiatan orientasi RS/ruang perawatan, menerima buku
pedoman preceptor ship dan program kegiatannya. Memberikan waktu
pada peserta didik untuk lebih mengenali ruang rawat dan kliennya
pada saat orientasi.
b. Menjalani latihan yang diadakan oleh institusi pendidikan bekerjasama
dengan RS selama 2 hari. Pelatihan informal ini meliputi diseminasi
informasi terkait:
1) Kebijakan yang berlaku di RS/ruang perawatan
2) Sifat layanan yang di berikan
3) Jenis dan kriteria pasien yang dirawat
4) Aturan dan ketentuan apabila menghadapi situasi yang tidak
diharapkan seperti pasien jatuh, salah memberikan obat, kebakaran
dll.
5) Kedudukan dan posisi preseptor dan peserta didik.
c. Melakukan pertemuan formal dengan preceptor dan manajer ruang
perawatan, untuk :
1) Mendiskusikan peran preceptor dan harapan peserta didik
2) Berbagi informasi tentang tujuan luaran proses belajar peserta didik
berdasarkan

pengalaman

lalu,

kemampuan belajar peserta didik.

13

kualifikasi

preceptor

dan

3) Menetapkan jumlah jam tatap muka untuk berdiskusi antara
preceptor dan peserta didik
4) Menetapkan kesempatan periode dan tanggal evaluasi / review
peserta didik
5) Menyepakati kontrak belajar mahasiswa kepada preseptor dan
manajer ruangan perawatan.
2. Tugas Pokok Preseptor/Mentor
a. Mengidentifikasi kebutuhan belajar klinik peserta didik melalui
silabus/ course study guide/ modul praktik dari institusi pendidikan
b. Membantu peserta didik menerapkan pengetahuan dalam peraktek
c. Membimbing peserta didik selama proses belajar klinik berlangsung
dengan komitmen yang tinggi
d. Membantu menyelesaikan masalah yang bersifat transisi peran dari
peserta didik menjadi ners kompeten yang dihadapi oleh peserta
didik
e. Bersama peserta didik memformasikan tujuan belajar untuk
menjembatani masalah transisional
f. Menyelesaikan masalah, membantu membuat keputusan, dan
menumbuhkan akuntabilitas peserta didik selama proses belajar
g. Memfasilitasi sosialisasi professional peserta didik kedalam peran
profesi ners
h. Memberikan

umpan

balik

pada

peserta

didik

terkait

kemampuan/kelemahan peserta didik selama belajar di klinik
i.

Berperan

sebagai

narasumber

dalam

memberikan

dukungan

professional kepada peserta didik
j.

Membantu peserta didik dalam mengkaji, memvalidasi, serta
mencatat persiapan kompetensi klinik peserta.

14

15

BAB IV
PROSES PELAKSANAAN PRAKTEK

No.

Waktu
1 FASE PRA INTERAKSI

Kegiatan Mahasiswa

Kegiatan Pembimbing

Dalam orientasi ini mahasiswa  Mendengarkan penjelasan tentang  Menjelaskan
dapat gambaran tentang program

informasi

mata

manajemen

ajar

tentang

manajemen

keperawatan tahap profesi, prasyarat,

umum

mata

keperawatan

ajar
tahap

profesi.

mata

informasi

ajar

umum

manajemen

keperawatan profesi
 Menjelaskan kerakteristik lahan

peraturan mata ajar, besarnya SKS,  Mendengarkan penjelasan tentang

praktek, cara penulisan laporan

metode pembelajaran, dan sistem

peran sebagi kepala Ruangan,

pendahuluan,

evaluasi. Pada hari yang sama juga di

Ketua Tim, dan Anggota Tim, di

pelaksanaan di lahan praktek

jelaskan tentang penugasan klinik dan

lahan

seminar terkait dengan semua tujuan

laporan pendahuluan, dan laporan

pembelajaran

kerakteristik

akhir praktek klinik serta seminar  Mengevaluasi

praktek,

strategi

dan

tujuan mata ajar.

lahan

pencapaian

praktek,

cara

penulisan  Mengevaluasi

di lahan praktek.
 Mengajukan

pertanyaan

yang

laporan

kesiapan

fisik,

social, dan mental mahasiswa
mahasiswa

terkait informasi umum tentang

16

dan

tentang

pemahaman
penugasan

klinik : berperan sebagai kepala
Ruangan,

Ketua

Tim,

dan

mata ajar, dan persiapan-persiapan

Anggota Tim di lahan praktek

lain

dan strategi pencapaian tujuan

yang

diperkirakan

berhubungan dengan pelaksaan.

pembelajaran.
 Memberikan

penugasan

klinik

pada mahasiswa agar membuat
laporan
2 INTRODUKSI / ORIENTASI
.

 Hari pertama praktek

dengan perannya.
diri,  Mengobservasi

 Memperkenalkan
menyampaikan tujuan.

sesuai
kegiatan

mahasiswa

 Orientasi
 Evaluasi

pendahuluan

 Mengobservasi dan memberikan
/

validasi

kedaan

umpan balik

kelompok
3 KERJA
.

 Setiap hari praktek
4 TERMINASI PROSES

.

 Pada akhir pertemuan setiap hari
praktik

 Mengingatkan tujuan
 Melakukan peran sebagai Kepala  Membimbing,
Ruangan, Ketua Tim, dan Anggota
Tim
 Mengevaluasi

hasil

Ketua Tim, dan Anggota Tim.

17

kegiatan mahasiswa

praktek  Membimbing,

berperan sebagai Kepala Ruangan,

memvalidasi,

kegiatan mahasiswa

memvalidasi,

 Post conference
5 TERMINASI AKHIR
.

 Pada akhir praktek

 Mengevaluasi hasil praktek secara  Membimbing,
keseluruhan yang telah dicapai
induvidu dan kelompok
 Seminar

18

memvalidasi,

kegiatan mahasiswas

A. Kegiatan Mahasiswa
Pada praktek profesi manajemen keperawatan mahasiswa memperoleh kesempatan :
Minggu pertama
1.

Melakukan pengkajian data, meliputi:
a. Profil / Gambaran Umum Ruang Keperawatan
b. Unsur Input / Masukan : Pasien & 5M
1) Pasien (Jumlah, 10 penyakit terbanyak, demografi, asal rujukan dll)
2) Ketenagaan (kualitas & kuantitas)
3) Sumber Dana : DIK, DIP (APBN) dan DIK-S (pendapatan fungsional RS)
4) Fasilitas / Alat / Bahan dan obat-obatan
5) Metoda / Standar / Pedoman / Prosedur tetap
6) Mesin

c. Unsur Proses
1) Proses Asuhan Keperawatan
2) Proses Manajemen pelayanan/operasional Keperawatan (penerapan proses

manajemen), dengan fungsi-fungsi manajemen: POAC/P1, P2, P3 / teori lain
d. Unsur Out Put / Keluaran
1) Efisiensi ruang rawat (BOR, LOS,< BTO, TOI)
2) Kepuasan kerja karyawan (wawancara mendalam/angket/dll)

2.

Menentukan prioritas masalah dengan mengunakan
metode USG (Urgency, Seriousness, Growth)

3.

Menganalisis hasil kajian pada setiap sub unsur pada
unsur input, proses, out put tersebut dengan menggunakan SWOT

4.

Merumuskan alternatif pemenuhan kebutuhan menggunaka
metode CARL (Capability, Accesibility, Readness, Leverage)

5.

Menyusun POA, meliputi :
a. Menyusun rencana kegiatan yang akan dilaksanakan Rencana kegiatan/POA disusun
sesuai dengan prioritas masalah dan dibuat dalam bentuk tabel yang terdiri dari :
Masalah, Pokok Kegiatan, Uraian Kegiatan, Tujuan, Sasaran, Target, Waktu
Pelaksanaan, Penanggung Jawab.

Minggu kedua dan tiga
19

Melaksanakan dan mengevaluasi tindakan sesuai rencana kegiatan, meliputi :
a. Pelaksanaan kegiatan berdasar POA
b. Evaluasi kegiatan dengan membandingkan hasil pelaksanaan dengan target yang ada
dalam POA
c. Faktor kesulitan dan faktor pendukung yang dialami oleh Pra Ners selama pelaksanaan
praktek
d. Kesimpulan dan saran sesuai tujuan dan hasil pelaksanaan praktek di stase Manajemen
Keperawatan
Minggu keempat
1.

Melakukan kegiatan role play sebagai kepala ruangan, ketua tim, dan perawat
pelaksana.
a) Dilaksankan dua hari berturut-turut (senin dan selasa atau rabu dan kamis
atau jumat dan sabtu) dan selama program profesi minimal satu kali
pelaksanaan.
b) Mahasiswa membuat laporan sesuai dengan uraian tugas Kepala Ruangan/
ketua tim/ perawat pelaksana (perencanaan, pengorganisasian, pengarahan
dan pengawasan)
c) Menyusun proposal :
- Di susun sebelum melaksanakan peran dan secara lisan melaporkan
rencananya serta di serahkan kepembimbing pagi hari saat berperan (hari
senin/rabu/jumat )

Minggu kelima
1. Melakukan seminar
a. Seminar sehari sebagai penyajian hasil akhir praktik manajemen keperawatan
sesuai dengan kebutuhan ruangan/unit atau masalah yang ditemukan oleh
mahasiswa dan telah disepakati dengan Kepala Ruangan. Setiap ruangan/unit satu
topic.
b. Tempat dilaksanakan seminar pada ruangan / unit di RS yang telah ditentukan.
c. Waktu : minggu kelima.
d. Strategi pelaksanaan :

20

-

Presentase selama 15 menit, diskusi / Tanya jawab selama 30 menit,
masukan dari pembimbing selama 10 menit.

-

Setiap kelompok presentase : satu orang menjadi moderator, satu menjadi
sekertaris, satu atau dua orang menjadi penyaji dan semua Anggota
kelompok presentan maju kedepan.

21

BAB V
EVALUASI
1. Tujuan
Evaluasi yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pencapaian praktik dalam
pelaksanaan praktek manjemen keperawatan pada unit pelayanan keperawatan.
2. Bobot Evaluasi
a) Seminar : 25%
Merupakan kegiatan mempresentasikan hasil kajian situasi yang menghasilkan rencana
tindakan dan action tindakan yang telah dilakukan dan hasil implementasi beserta
rencana tindakan lanjutannya.
b) Role Play : 20 %
Merupakan penilaian terhadap 3 tindakan manajemen asuhan keperawatan yang terdiri
dari confrerence, ronde keperawatan, operan pasien.
c) Responsi 25 %
Responsi terbagi menjadi 2 jenis, yaitu responsi awal (saat praprofesi) dan responsi akhir
setelah program praktik berakhir. Responsi awal berisi pertanyaan-pertanyaan seputar
konsep-konsep dasar yang harus dikuasai oleh mahasiswa untuk mengikuti praktik
manajemen keperwatan. Penilaian berkaitan level pencapaian untuk masing-masing unit
kompetensi ( Kognitif, afektif dan psikomotor). Penilaian dilakukan oleh pembimbing
dengan memberikan skor 1 – 4 ( dimana 1 = Kurang. 2 = Cukup. 3 = Baik dan 4 = Sangat
baik. Untuk setiap jawaban yang diberikan oleh praktikan.
d) Lahan Praktek : 10 %
Dilakukan oleh pembimbing klinik terhadap aktifitas mahasiswa selama praktik dengan
memberikan skor 1 – 4 (dimana 1 = Kurang. 2 = Cukup. 3 = Baik dan 4 = Sangat baik.
Untuk tiap item penilaian.
e) Laporan : 15 %
Dilakukan oleh pembimbing akademik kepada laporan tiap kelompok memberikan skor
1 – 4 (dimana 1 = Kurang. 2 = Cukup. 3 = Baik dan 4 = Sangat baik. Untuk tiap item
penilaian. Pengumpulan makalah maksimal 1 minggu setelah praktek, keterlambatan
pengumpulan akan dikurangi nilainya 5 %/ perhari
22

3. Kriteria Kelulusan
Praktikan dinyatakan lulus praktek manajemen keperawatan apabila praktikan
mendapatkan nilai minimal 75% dari seluruh kegiatan praktikan.

23

BAB VI
TATA TERTIB PROGRAM PROFESI NERS
Dalam melaksanakan pendidikan program profesi ners, mahasiswa harus mengikuti tata tertib
yang berlaku :
B. Kehadiran
1. Mahasiswa wajib mengikuti kegiatan Praktek Profesi ners 100 % pada seluruh seluruh
stase
2. Apabila mahasiswa tidak bisa hadir sesuai jadwal yang telah dibuat, maka mahasiswa
bersangkutan wajib mengganti praktek di hari lain setelah seluruh kegiatan praktek
berakhir atas persetujuan pembimbing akademik dan pembimbing Rumah Sakit dan
membayar biaya administrasinya. Dalam melaksanakan penggantian dinas yang
diakibatkan oleh keadaan sakit, izin dan alpa ketentuannya adalah sebagai berikut:
Sakit : 1 hari mengganti 1 hari
Izin : 1 hari mengganti 1 hari
Alpa :1 hari mengganti 3 hari
Jenis izin yang diperbolehkan:
a.

Keluarga yang meninggal dunia

b.

Keluarga inti yang sedang sakit

c.

Masalah administrasi instansi asal (bukti dilampirkan)

3. Ketidakhadiran dengan alasan sakit harus disertai dengan surat keterangan sakit dari
dokter dan diserahkan kepada pembimbing pendidikan atau kepala pembimbing profesi
rumah sakit
4. Setiap mahasiswa diwajibkan datang tepat waktu yaitu hadir 15 menit sebelum kegiatan
dimulai. Jika mahasiswa terlambat, maka diwajibkan untuk melapor ke pembimbing
profesi dan mengganti waktu keterlambatannya sesuai dengan jumlah waktu
keterlambatan. Tetapi jika lebih dari 15 menit mahasiswa dianggap tidak masuk pada hari
tersebut.
5. Praktik profesi ners mahasiswa adalah 6 hari yaitu dari hari senin sampai sabtu dengan
pembagian tiga shift. Mulai dari jam 07.30-14.00 wita (dinas pagi), 14.00-21.00 wita
(dinas sore), dan 21.00-08.00 wita (dinas malam)
24

6. Tidak dibenarkan menukar/mengganti jadwal praktik yang telah ditentukan tanpa
sepengetahuan pembimbing
7. Waktu ISHOMA harus seijin CI Profesi/penanggungjawab ruangan
8. Keterlambatan pengumpulan laporan akhir perdepartemen, maka nilaidipotong 0,5 % per
harinya
9. Apabila mahasiswa pada saat dinas tidak lengkap atributnya, diberikan kesempatan untuk
melengkapi dengan ketentuan harus mengganti waktu dinas sesuai dispensasi yang
diberikan CI.
10. Setiap hari libur nasional (tanggal merah) mahasiswa diliburkan.
11. Seragam
Laki-laki: memakai seragam sesuai ketentuan institusi, sepatu pantofel, tidak bunyi bila
dipakai dan bukan kets.
Perempuan: memakai seragam sesuai ketentuan institusi, sepatu pantofel,tidak bunyi
bila dipakai dan bukan kets
12. Selama praktik, mahasiswa tidak diperkenankan memakai perhiasan dalam bentuk
apapun
a. Rambut rapi, memakai harnet bagi wanita yang tidak berjilbab.
b. Menggunakan make up sederhana..
c. Mahasiswa yang tidak memenuhi ketentuan diatas tidak diperkenankan mengikuti
praktik dan dinyatakan tidak hadir
13. Peralatan Profesi
a. Setiap mahasiswa wajib membawa perlengkapan praktik yang menunjang
pelaksanaan praktik meliputi: stetoskop, tensi meter, thermometer, jam digital
dengan jarum detik, pen light, refleks hammer, gunting, sarung tangan, meteran,
masker (Nursing Kit).
b. Mahasiswa yang tidak membawa perlengkapan praktik profesi tidak diperkenankan
mengikuti praktik profesi.
14. Larangan
a. Melakukan tindakan yang bisa mengganggu pelayanan pasien
b. Membuat keributan/ikut serta dalam keributan yang dapat mengganggu keamanan,
ketertiban dan ketenangan
25

c. Meminjam atau membawa pulang alat-alat milik Rumah Sakit, status pasien dan
barang-barang milik pasien
d. Merokok, minum minuman keras dan mabuk selama praktik profesi
e. Menggunakan atau memperdagangkan jenis obat-obat terlarang
f. Membawa senjata tajam dan melakukan tindakan kriminal
g. Tidak menerima handphone saat melakukan tindakan keperawatan dan harus di
silent (diam)
15. Sanksi
Sanksi diperlakukan bagi mahasiswa yang tidak mengikuti baik sengaja/tidak sengaja
ketentuan yang ada. Bentuk sanksi:
a. Ringan, berupa teguran lisan dari pembimbing institusi/lahan dengan bukti
teguran tertulis pada buku panduan
b. Sedang, berupa surat pernyataan dari mahasiswa yang diketahui oleh
pembimbing, ketua program.
c. Berat, berupa pernyataan tidak lulus pada departemen yang sedang diikuti
d. Berat sekali, yaitu diberhentikan sementara berdasarkan SK Ketua sampai dengan
masalah menentukan pemecahan
Kategori sanksi STIK Indonesia Jaya:
1) Ringan, jika pelanggaran terhadap tata tertib terjadi 1 – 2 kali
2) Sedang, jika pelanggaran terhadap tata tertib terjadi 2 – 4 kali
3) Berat, jika pelanggaran terhadap tata tertib 4 – 5 kali
4) Berat sekali, jika pelanggaran terhadap tata tertib terjadi > 5 kali

26

BAB V
PENUTUP
Praktek klinik profesi manajemen keperawatan bertujuan untuk membekali mahasiswa
dengan pengetahuan kepemimpinan ruangan mampu mempengaruhi sebuah kelompok menuju
kepada pencapaian tujuan kelompok dan mahasiswa mampu melaksanakan manajemen
keperawatan. Keterampilan lapangan yang optimal ini dilaksanakan pada rumah sakit sebelum
memasuki lapangan kerja.
Buku panduan praktik profesi ini dapat menjadi pedoman bagi mahasiswa dalam
melakukan praktek profesi manajemen keperawatan dan memfasilitasi mahasiswa dalam
mencapai kompetensi dan tujuan akhir mata ajar. Mahasiswa wajib membawa buku panduan
praktik profesi manajemen keperawatan setiap hari selama praktek klinik manajemen
keperawatan.

27