AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN (3)

AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN
Siklus persediaan dan pergudangan merupakan siklus yang unik karena
hubunganya

yangerat

dengan

siklus

transaksi

lainya.Bagi

perusahaan

manufaktur,bahan baku memasuki siklus persediaan dan pergudangan dari siklus
akuisisi dan pembayaran,sementara tenaga kerja langsung memasukinya dari siklus
penggajian dan personalia.Siklus persediaan dan pergudangandiakhiri dengan
penjualan barang dalam siklus penjualan dan penagihan.
Audit terhadap persediaan, terutama pengujian saldo persediaan akhir

tahun,sering

kali

merupakan

bagian

yang

paling

kompleks

dan

paling

menghabiskan waktu audit.Seperti di tunjukan oleh audit Phar-Mor,menemukan
salah saji dalam akun persediian dapat menjadi hal yang cukup menantang.

Factor - faktor yang mempengaruhi kompleksitas audit persediaan meliputi:



Persediaan sering kali merupakan akun terbesar pada neraca.
Persediian sering kali berada pada lokasi yang berbeda, yang membuat



pengendalian dan perhitungan fisik menjadi sulit.
Sering kali sulit bagi auditor untuk mengamati dan menilai item persediaan



yang berbeda seperti perhiasaan, bahan kimia, dan suku cadang elektronik.
Penilaian persediaan juga sulit apabila estimasi keusangan persediaan
merupakan hal yang penting dan apabila biaya manufaktur harus di




alokasikan ke persediaan.
Terdapat beberapa metode penilaian persediaan yang dapat di terima dan
beberapa organisasi mungkin ingin menggunakan metode penilaian yang
berbeda untuk berbagai bagian persediaan yang dapat di terima menurut
standar akuntansi.

A.FUNGSI BISNIS DALAM SIKLUS SERTA DOKUMEN DAN
CATATAN TERKAIT
Siklus persediaan dan pergudangan dapat dikatakan adalah paduan dari dua
sistem yang terpisah tapi berkaitan erat. Yang pertama adalah arus barang secara
fisik, dan yang kedua adalah biaya yang terkait. Selama persediaan bergerak dalam
perusahaan,harus ada pengendalianyang cukup baik atas pergerakan fisik maupun

biaya-biaya yang terkait.

Pemeriksaan sekilas terhadap

enam fungsi yang

membentuk siklus persediaan dan pergudangan akan membantu untuk memahami

pengendalian tersebut dan bahan bukti audit yang diperlukan untuk menguji
efektifitasnya.

Memroses Pesanan Pembelian
Siklus persediaan dan pergudangan dimulai dengan akuisisi bahan baku
untuk

produksi.

Pengendalian

yang

memadai

terhadap

pembelian

harus


diselenggarakan apakah pembelian persediaan adalah berupa bahan baku suatu
perusahaan manufaktur atau barang jadi bagi perusahaan ritel. Permintaan
pembelian adalah formulir yang digunakan untuk meminta departemen pembelian
untuk
memesan persediaan. Permintaan tersebut dapat dilakukan oleh personil ruang
penyimpanan bahan baku yang diperlukan, dengan perangkat lunak computer yang
terotomatisasi ketika bahan baku mencapai tingkat yang telah ditentukan terlebih
dahulu, dengan pesanan yang dilakukan atas abahan baku yang diminta unutk
memenuhi pesanan pelanggan, atau melalui pesanan yang dilakukan atas dasar
perhitungaan bahan baku secara periodik.

Menerima Bahan Baku
Penerimaan bahan baku yang dipesan, yang juga merupakan bagian dari
siklus akuisisi dan pembayaran, melibatkan inspeksi atas bahan yang diterima
menyangkut kuantitas dan kualitasnya. Departemen penerimaan akan membuat
laporan penerimaan yang menjadi bagian dari dokumentasi sebelum pembayaran
dilakukan. Setelah inspeksi, bahan itu dikirim ke ruang penyimpanan dan slinan
dokumen penerimaan, atau pemebritahuan atau notifikasi elektronik mengenai
penerimaan


barang,

biasanya

diserahkan

ke

bagian

pembelian,

ruang

penyimpanan, dan utang usaha. Pengendalian dan akuntabilitas merupakan hal
penting unutk semua transfer tersebut.

Menyimpan Bahan Baku
Setelah diterima, bahan itu biasanya disimpan diruang penyimpanan. Ketika

departemen

lainnya

memerlukan

bahan

untuk

produksi,

personil

ruang

penyimpanan menyerahkan permintaan bahan yang telah disetujui secara layak,
mengerjakan pesanan, atau dokumen serupa atau pemberitahuan elektronik yang
mengindikasikan jenis dan kuantitas bahan yang diperlukan. Dokumen permintaan
ini digunakan untuk memperbaharui file induk persediaan perpetual dan mencatat

transef dari akun bahan baku kea kun barang dalam proses. Pembaharuan tersebut
dilakukan secara otomatis dalam organisasi yang memiliki sistem perangkat lunak
akuntansi dan manajemen persediaan terintergrasi.

Memroses Barang
Pemrosesan persediaan sangat bervariasi dari perusahaan ke perusahaan.
Perusahaan menentukan item dan kuantitas barang jadi yang akan dibuat
berdasarkan pesanan khusus dari pelanggan, peramalan penjualan, tingkat
persediaan barang jadi yang telah ditentukan sebelumnya, dan operasi produksi
yang ekonomis. Departemen pengendalian produksi yang terpisah sering kali
bertanggung jawab untuk menentukan provisi untuk memperhitungkan kuantitas
yang diproduksi, pengendalian atas sisa bahan, pengendalian kualitas, dan
perlindungan fisik bahan dalam proses. Setiap departemen produksi biasanya
bertanggung jawab untuk mereview laporan produksi dan sisa bahan yang dibuat
computer, yang menyediakan informasi yang bermanfaat bagi akuntansi untuk
mencatat transfer bahan dan menentukan biaya produksi.
Sistem akuntansi biaya yang memadai merupakan bagian penting dari
pemrosesan fungsi barang bagi semua perusahaan manufaktur. Sistem tersebut
menunjukkan profitabilitas relative produk untuk perencanaan dan pengendalian
manajemen serta menilai persediaan untuk menyusun laporan keuangan. Terdapat

dua jenis sistem biaya : sistem biaya pekerjaan dan sistem biaya proses, tetapi
terdapat banyak variasi dan kombinasi dari kedua sistem tersebut.dalam sistem
biaya pekerjaan (job cost system), biaya diakumulasikan oleh setiap pekrjaan ketika
biaya dikeluarkan dan biaya tenaga kerja terjadi. Dalam sistem biaya proses
(process cost system), biaya diakumulasikan berdasarkan proses, dengan biaya per
unit untuk setiap proses dibebankan ke produk melalui proses tersebut.
Catatan akuntansi biaya terdiri dari fileinduk, neraca lajur, dan laporan yang
mengakumulasikan

biaya

bahan,

tenaga

kerja,

dan

overhead


berdasarkan

pekerjaan atau proses ketika biaya tersebut dikeluarkan. Ketika pekerjaan atau
produk telah selesai, biaya yang terkait ditransfer dari barang dalam proses ke
barang jadi pada laporan departemen produksi.

Menyimpan Barang Jadi
Ketika

barang

jadi

telah

selesai,

barang


itu

ditempatkan

diruang

penyimoanan menunggu dikirim. Dalam perusahaan yang memiliki pengendalian
internal yang baik, barang jadi disimpan dibawah pengendalian fisik yang terpisah,
disuatu area dengan akses terbatas. Pengendalian barang sering kali dianggap
sebagai bagian dari siklus penjualan dan penagihan.

Mengirimkan Barang Jadi
Pengiriman barang jadi merupakan bagian dari siklus penjualan dan
penagihan. Pengiriman actual barang kepada pelanggan dalam pertukaran dengan
kas atau aktiva lainnya, seperti piutang usaha, menciptakan pertukaran aktiva yang
diperlukan untuk memenuhi criteria pengakuan pendapatan. Untuk sebagian besar
transaksi penjualan, pengiriman actual merupakan pemicu untuk mengakui piutang
usaha terkait dan penjualan terkait dalam sistem akuntansi. Jadi, pengiriman barang
jadi harus diotorisasi oleh dokumen pengiriman yang disetujui secara layak.
Bagi banyak perusahaan, terdapat pergerakan barang secara fisik dalam
perusahaan ketika mentransfer persediaan dari bahan baku ke barang dalam proses
ke barang jadi. Serupa denga pengiriman barang jadi, transfer persediaan dalam
siklus persediaan dan pergudangan harus diotorisasi oleh dokumentasi transfer
yang layak untuk memastikan keakuratan transfer biaya antarakun persediaan pada
neraca.

File Induk Persediaan Perpetual
Catatan perpetual yang terpisah biasanya disimpan untuk bahan baku dan
barang jadi. Sebagian besar perusahaan tidak menggunakan sistem perpetual
untuk barang dalam proses. File induk persediaan yang diakuisisi, dijual, dana da
ditangan. Dalam sistem terkomputerisasi yang dirancang dengan baik, file itu juga
berisi informasi mengenai biaya per unit.

Untuk akuisisi bahan baku, file induk persediaan perpetual diperbaharui
secara otomatis ketika akuisisi persediaan diproses sebagai bagian dari pencatatan
akuisisi. Misalnya, saat sistem komputer memasukkan jumlah unit dan biaya tiap
pembelian bahan, informasi ini digunakan untuk memutakhirkan berkas induk
persediaan perpetual bersama dengan jurnal perolehan dan berkas induk hutang
usaha.
Transfer bahan baku dari ruang penyimpanan harusdimasukkan secara
terpisah ke dalam komputer untuk memperbarui catatan perpetual.pada umumnya
hanya unit yang di transfer yang perlu dimasukkan karena komputer menentukan
biaya per unit dari file induk.
Berkas induk perpetual persediaan barang jadi mengikutkan informasi serupa
dengan bahan baku,tetapi dengan kompleksitas yang lebih besar jika catatan biaya
per unit juga diikutkan. Biaya- biaya barang jadi terdiri dari bahan baku , buruh
langsung dan biaya overhead yang seringkali membutuhkan alokasi dan pencatatan
yang rinci jika catatan perpetual menyertakan biaya per unit, pencatatan akuntansi
biayanya harus diintigrasikan dalam suatu sistem komputer.

B.BAGIAN-BAGIAN AUDIT PERSEDIAAN
Tujuan

menyeluruh dalam audit atas persediaan dan pergudangan adalah

untuk menetuksn apakah persediaan bahan baku, barang dalam proses, dan barang
jadi telah disajikan secara wajar dalam laporan keuangan. Siklus dasar persediaan
dan pergudangan dapat dibagi menjadi lima aktivitas yang berbeda dalam siklus:

table 1

1. MENGAKUISISI DAN MENCATAT BAHAN BAKU, BIAYA BURUH
DAN OVERHEAD
Pada bagian ini, audit memiliki 3 (tiga) fungsi, yaitu pemrosesan atas
pembelian pesanan, penerimaan bahan baku, dan penyimpanan bahan baku (table
1). Auditor mendapatkan pemahaman mengenai pengendalian internal atas ketiga
fungsi tersebut dan kemudian melakukan pengujian pengendalian dan pengujian
substantif atas transaksi, baik transaksi siklus akuisisi dan pembayaran serta siklus
penggajian dan personalia.
Pengujian terhadap pengendalianakuisisi bahan baku dan biaya manufaktur
tersebut harus berjalan efektif dan transaksi akuisisi dinyatakan dengan benar. Bila
tenaga kerja langsung merupakan bagian penting dalam persediaan manufaktur,
maka auditor harus melakukan verifikasi proses akuntansi yang benar atas biaya
inidalam siklus penggajian dan persoalia.

2. MENTRASFER AKTIVA DAN BIAYA
Pemindahan internal dalam persediaan meliputi fungsi ke 4 (empat), yaitu
pemrosesan barang dan pentimpanan barang jadi (table 1). Klien membukukan
aktivitasnya dalam pencatatan akuntansi biaya, yang independen dari siklus lain
dan diuji sebagai bagian dari audit siklus persediaan dan pergudangan.

3. MENGIRIMKAN BARANG DAN MENCATAT PENDAPATAN SERTA
BIAYA
Pencatatan pengiriman dan biaya terkait merupakn fungsi terakhir (table 1).
Proses ini merupakan bagian dari siklus penjualan dan penagihan, maka auditor
harus mendapatkan pemahaman dan pengujian pengendalian internal atas
pencatatan pengiriman sebagai bagian dari audit siklus ini, termasuk prosedur
dalam verifikasi akurasi kredit atas persediaan yang dicatat daalam berkas utama
persediaan perpetual.

4. MENGAMATI PERSEDIAAN SECARA FISIK

Auditor harus mengamati klien dalam menghitung persediaan fisik untuk
menentukan apakah persediaan yang tercatat memang ada pada tanggal neraca
dan dihitung dengan benar oleh klien. Pemeriksaan fisik merupakan jenis bukti
penting yang dapat digunakan utuk melakukan verifikasi terhadap keberadaan dan
perhitungan persediaan.

5. MENETAPKAN HARGA DAN MENGKOMPILASI PERSEDIAAN
Biaya yang digunakan untuk menilai persediaan harus diuji untuk menentuan
apakah klien mengikuti metode prsediaan yang sesuai dengaan SAK dan konsisten
dengan

tahun-tahun

sebelumnya.

Prosedur

yang

digunakan

auditor

untuk

melakukan verifikasi biaya ini disebut pengujian harga. Sebaagai taambahaan,
auditoe harus melakukan pengujian kompilasi persediaan. Yaitu suatu pengujian
utuk melakukan verifikassi apakah perhitungan fisik dilakukan dengan benar,
kuantitas dan harga persediaan dijabarkan dengan benar untuk menghitung saldo
buku besar.
Selanjutnya Auditor menguji akuisisi dan melakukan pencatatan bahan baku,
tenaga keja langsung, daan overhead sebagai bagian dari siklus akuisisi dan
pembayaran

serta

siklus penggajian

dan

personalia.

Mereka juga

menguji

pengiriman barang dan mencatat pendapatan dan biayaterkait dengan siklus
penjuaalan dan penagihan. Auditor peerlu mempertimbangkanhasil pengujian
tersebutdalam siklus lainnnyauntuk menentukan sifat dan lingkup pengujian
subtantif yang diperlukandalam audit persediaan.

C. AUDIT AKUNTANSI BIAYA
Sistem

dan

pengendalian

tas

akuntansi

biaya

bervariasi

di

setiap

perusahaan. Lebih bervariasi dibandingkan dengan wilayah audit lainnya, karea
jenis persediaan dan tingkat kemutahiran yang diinginkan manajemen sangat
bervariasi. Misalnya, perusahaan yag memproduksi mesin pertanian dapat memiliki
pencatatan akuntansi dan pengendalian internl yang sangat berbeda denngan
produsen baja yang membuat dan memasang lmari besi pesanan.tentunya
perusahaan kecil dengan pemilik yang secara aktif terlibat dalam proses produksi

akan membutuhkanpencatatan yang lebih sederhana dibandingkan perusahaan
besar yang menghasilkan bermacam-macam produk.

a. Pengendalian Akuntansi Biaya
Pengendalian akuntansi biaya, adalah proses yang mempengaruhi persediaan
fisik dan penelusuran biaya terkait sejak bahan bakudipesan ssampai barang selesai
diproduksi dan dipindaahkan kepeyimpanan. Jenis pengendalian ini dipisahkan
menjadi 2 (dua) kategori :
1. Pengendalian fisik atas bahan baku, barang setengah jadi, dan persediaan
barang jadi.
2. Pengendalian atas biaya terkait
Untuk melindungi asset, banyak perusahaan secaraa fisik memisahkan dan
membatasi akses ketempat penyimpanan bahan baku, barang setengah jadi, dan
barang

jadi

untuk

mengendalikan

pergerakan

persediaan.

Klien

dapaat

menggunakan dokumen bernomor urut untuk mengotorisasi pergerakan persediaan
agar tidak terjaddi penyalahgunaan asset. Salinan atas dokumen tersebut harus
dikirimkan langsung kebagian akuntansi oleh pihak yang menerbitkan, tanpa
melalui personel yang bertanggunngjawabatas pengawasannya. Contoh dokumen
yang efektif untk jenis ini adaalah permintaan bahan baku yang disetujui untuk
dikeluarkan dari ruang penyimpanan.
Pengendalian akuntansi biaya yang efektif lainnya dapat dilakukan dengan
menyusun berkas utama persediaan perpetual yang dilakukan oleh personel yang
mewakili wewenang atau akses asset, dengan alasan sebagai berikut :


File tersebut menyediakan catatan persediaan yang ada di tangan, yang
digunakan untuk memulai produksi atau akuisisi bahan atau barang



tambahan.
File tersebut menyediakan catatan penggunaan bahan baku dan penjualan
barang jadi, yang dapat direview untuk melihat item-item yang using atau



bergerak lambat.
File tersebut menyediakan catatan untuk mempertanggungjawabkan apabila
ditemukan selisih antara perhitungan fisik dan jumlah yang tersaji pada
listing atau daftar perpetual.

b. Pengujian Akuntansi Biaya
Metodologi yang perlu diikuti auditor dalam memutuskan jenis pengujian
yang akan dilaksanakan. Auditor perlu memperhatikan empat aspek dalam
akuntansi biaya, yaitu:
1. Pengendalian fisik atas persediaan
2. Dokumen dan pencatatan dalam pemindahan persediaan
3. Berkas utama persediaan perpetual
4. Pencatatan biaya per unit
Pengendalian fisik
Pengujian auditor atas pengendalian fisik bahan baku, barang setengah jadi,
dan barang jadi hanya terbatas pada tindakan pengamatan dan tanya jawab.
Diamati apakah gudang dikunci dan ditangani oleh pegawai yang kompeten.Auditor
dapat meminta pengawas persediaan untuk menjelaskan tugas mereka terkait
dengan pengawas persediaan. Jika auditor menyimpulkan bahwa pengendalian fisik
tidak memadai dan persediaan akan sulit dihitung secara akurat, maka auditor
harus memperluas pengamatan ke pengujian persediaan fisik untuk memastikan
bahwa penghitungannya memadai.
Dokumen dan Catatan Pemindahan Persediaan
Perhatian utama auditor dalam hal pemindahan persediaan ialah apakah
pemindahan yang dicatat benar terjadi, pemindahan yang terjadi telah dicatat,
jumlah diskripsi dan tanggal transaksi dicatat dengan tepat.Pertama auditor
memahami internal control, kemudian pengujian melalui pemeriksaan terhadap
catatan dan dokumen dilakukan.
File Induk Persediaan Perpetual
Pengujian atas berkas induk persediaan perpetual untuk mengurangi
pengujian fisik atau mengubah sat pelaksanaannya dilakukan dengan pemeriksaan
dokumen, yaitu dokumen untuk verifikasi pembelian bahan yang mendukung

pengurangan persediaan bahan dan peningkatan barang jadi, pengurangan
persediaan barang jadi.
Catatan Biaya Per Unit
Pencatatan akuntansi biaya yang memadai harus diintegrasikan dengan
catatan produksi dan catatan akuntansi lain untuk mendapatkan biaya yang akurat
untuk semua produk.Auditor harus memahami internal control, dan pengujian
dilakukan sebagai bagian dari pengujian terhadap perolehan, penjualan dan
penggajian.Pengalokasian overhead juga harus dievaluasi.

D.PROSEDUR ANALITIS
Prosedur analitis adalah hal yang penting dalam audit persediaan dan
pergudangan, saperti halnya dalam siklus lain. Dalam melakukan prosedur analitis
yang menguji hubungan antara saldo akun persediaan dan akun laporan keuangan
lainnya. Auditor sering menggunakan informasi non-keuangan untuk menilai
kewajaran saldo terkait persediaan. Misalnya, auditor membutuhkan informasi
mengenai ukuran dan berat produk persediaan, metode penyimpanannya (rak,
tangki, dll) dan kapasitas fasilitas penyimpanan untuk menentukan apakah
persediaan yang tercatat konsisten dengan persediaan yang tersimpan. Setelah
melakukan pengujian yang benar atas pencatatan akuntansi biaya dan prosedur
analitis, auditor memiliki dasar untuk mendesain dan melakukan pengujian
perincian saldo persediaan.

Metodologi Desain Pengujian Perincian Saldo
Persediaan

jenisnya

bervariasi

disetiap

perusahaan,

oleh

karena

itu

pemahaman atas industri dan bisnis klien lebih penting dalam persediaan
dibandingkan dalam area lainnya. Beberapa hal pokok yang harus dipertimbangkan
auditor antara lain adalah metode penilaian persediaan yang dipilih manajemen,
potensi keusangan persediaan, dan risiko tertukarnya barang konsinyasi dengan
persediaan milik sendiri.

Auditor pertama kali harus mengenali persediaan klien dengan melakukan
pengecekan terhadap fasilitas penyimpanan klien, termasuk area penerimaan
barang,

penyimpanan,

produksi,

perencanaan,

dan

penyimpanan

catatan.

Pengecekan ini harus dipimpin oleh penyelia yang dapat menjawab pertanyaan
mengenai produksi, terutama mengenai perubahan dalam pengendalian internal
dan proses lain sejak tahun sebelumnya.
Oleh karena kompleksitas dalam persediaan, maka akan membahas dua
aspek pengujian pengendalian untuk perincian saldo, pengamanan fisik dan
penetapan harga dan kompilasi.
Prosedur analitis untuk siklus persediaan dan pergudangan
Prosedur analitis
Membandingkan persentasi margin kotor

Kemungkinan salah saji
Lebih saji atau kurang saji persediaan

dengan tahun sebelumnya
Membandingkan perputaran persediaan

dan harga pokok penjualan
Persedian
yang
usang,

dengan tahun sebelumnya

mempengaruhi persediaan dan harga

yang

pokok penjualan.lebih saji atau kurang
Membandingkan

biaya

per

unit

saji persediaan.
Lebih saji atau kurang saji biaya per unit,

persediaan dengan tahun sebelumnya

yang

mempengaruhi

Membandingkan nilai persediaan yang

harga pokok penjualan
Salah saji dalam kompilasi, biaya per

ditambahkan dengan tahun sebelumnya

unit,

atau

persediaan

perkalian,

dan

yang

mempengaruhi persediaan dan harga
Membandingkan biaya manufaktur tahun

pokok penjualan
Salah saji biaya per unit persediaan,

berjalan dengan tahun sebelumnya

terutama tenaga kerja langsung dan
overhead

manufaktur,

yang

mempengaruhi persediaan dan harga
pokok penjualan.

E. OBSERVASI FISIK PERSEDIAAN

Memahami industri dan bisnis klien merupakan hal yang lebih penting bagi
persediaan dari pada besarnya bidang audit lainnya. Pertama auditor harus menilai
risiko bisnis klien dengan memahami kondisi sifat bisnis, pengaruh industri klien
terhadap perusahaam. Kemuadian auditor harus memutuskan salah saji yang dapat
ditoleransi dan risiko inhern (auditor sering menilai perusahaan dengan risiko inhern
tinggi untuk perusahaan yang memiliki persediaan signifikan, tergantung pada
situasinya).Saat ini auditor harus menerima efektifitas metode penghitungan klien,
untuk memenuhi persyaratan itu auditor harus hadir saat klien melakukan
penghitungan

fisik,

mengamati

prosedur

penghitungan

klien,

mengajukan

pertanyaan mengenai prosedur penghitungannya, melakukan pengujian atas
penghitungan fisik independen. Titik yang paling penting adalah terdapatnya
pemisahan tugas.
Persyaratan Observasi Persediaan
Auditor diharuskan untuk melakukan pengujian observasi fisik atas persediaan sejak
sebuah kecurangan besar yang melibatkan pencatatan persediaan yang tidak ada
di ungkapka, pada tahun 1938 di McKesson & robbins Company. Kecurangan
tersebut tidak ditemukan karena auditor tidak mengamati secara fisik persediaan,
yang pada saat itutidak diharuskan.
Standar auditing mengharuskan auditor untuk menerima efektivitas metode
perhitungan pesediaan klien dan ketergantungan yang dapat mereka tempatkan
pada representasi klien mengenai kuantitas serta kondisi fisik persediaan.untuk
memenuhi persyaratan tersebut auditor harus :


Hadir pada saat klien menghitung persediaannya untuk menentukan saldo




akhir tahun
Mengamati prosedur perhitungan klien
Mengajukan pertanyaan kepada personil



perhitungannya
Melakukan pengujian atas perhitungan fisik independen mereka sendiri

klien

mengenai

prosedur

Pengendalian Terhadap Perhitungan Fisik
Terlepas

dari

metode

pencatatan

persediaan,

klien

harus

melakukan

perhitungan fisik secara periodik atas persediaan, tetapi tidak perlu setiap tahun.

Perhitungan fisik dapat dilakukan mendekati tanggal neraca, tanggal interim, atau
berbasis siklus sepanjang tahun. Dua pendekatan terakhir dapat dilakukan jika
terdapat pengendalian internal memadai atas berkas utama persediaan perpetual.
Auditor perlu memahami pengendalian atas perhitungan fisik persediaan yang
dilakukan klien sebelum perhitungan fisik dilakukan.
Keputusan Audit
Keputusan audit atas pengamatan fisik persediaan sama dengan yang
dilakukan pada area audit lainnya. Keputusan ini mencangkup dengan prosedur
audit, penetapan waktu dilaksanakannya prosedur, penentuan jumlah sampel,
dan pemilihan sampel untuk diuji. Tiga keputusan terakhir akan dibahas berikut
ini, dengan membahas prosedur audit yang memadai untuk itu.
 Penetapan waktu
Auditor menutuskan apakah perhitungan fisik dapat dilakukan sebelum akhir
tahun, terutama dengan dasar akurasi berkas utama persediaan perpetual. Saat
klien melakukan perhitungan interim, yang disetujui auditor bila pengendalian
internal efektif, auditor pada saat itu melakukan pengamatan atas prhitungan
persediaan dan menguji transaksi yang tercatat dalam pencatatan persediaan dari
tanggal perhitungan hingga akhir tahun.
 Ukuran sampel
Jumlah jenis persediaan yang harus dihitung auditor sering kali sulit
ditentukan karena auditor harus berkonsentrasi untuk mengamati prosedur klien
agar memudahkan jumlah sampel dalam pengamatan fisik dapat diambil dari
jumlah total jam yang dihabiskan, bukan jumlah jenis persediaan yang dihitung.
 Pemilihan item
Saat auditor melakukan pengamatan atas perhitungan persediaan, mereka harus
berhati-hati dalam :


Mengamati perhitungan item-item yang paling signifikan dansampel



representative dari item persediaan yang umum
Menyelidiki item yang mungkin telah usang atau rusak



Membahas dengan manajemen menyangkut alasan mengeluarkan
setiap item yang material

Pengujian Atas Pengamatan Fisik
Bagian terpenting dalam pengamatan persediaan adalah menentukan
apakah perhitungan fisik yang dilakukan sesuai dengan intruksi klien. Agar dapat
dilakukan secara efektif, maka auditor perlu hadir pada saat perhitungan dilakukan.
Saat personil yang menghitung tidak menjalankan intruksi, auditor harus
menghubungi penyelia personil tersebut agar menyelesaikan persoalan ini atau
memodofikasi prosedur pengamatan. Misalnya, jika prosedur mengharuskan satu
tim menghitung persediaan dan tim kedua menghitung kembali untuk menguji
akurasinya, maka auditor harus menginformasikan keoada manajemen jika kedua
tim ini bekerja bersama-sama.

F. AUDIT PENETAPAN HARGA DAN KOMPILASI
Pengendalian Harga dan Kompilasi
Pengendalian biaya per unit yang terintegrasi dengan produksi memberikan
kepastian bahwa klien menggunakan penetapan biaya yang wajar untuk menilai
persediaan akhir. Pencatatan biaya standar berguna untuk mengevaluasi kewajaran
biaya produksi jika manajemen selalu memperbarui prosedur terkait perubahan
dalam produksi dan biaya.
Untuk

mencegah

persediaan

yang

sudah

usang

dimasukkan

dalam

perhitungan atau lebih saji, klien harus melakukan telaah formal dan pelaporan atas
persediaan yang sudah usang, pergerakannya lambat, rusak atau lebih saji, juga
lakukan pengendalian internal atas kompilasi persediaan untuk memastikan
penghitungan fisik driringkas dengan benar dan penetapan harganya sama dengan
pencatatan, dijumlahkan dengan benar, dan dimasukkan dalam berkas utama
persediaan perpetual dan akun buku besar terkait dalam jumlah yang benar.
Prosedur Penetapan Harga dan Kompilasi

Prosedur penetapan harga dan kompilasi bertujuan untuk pisah batas yang
dilakukan sebagai bagian dari penjualan dan akuisisi. Auditor dapat menggunakan
informasi yang diperolah dari klien sebagai kerangka referensi, termasuk deskripsi
masing-masing persediaan, jumlah, harga per unit, dan nilai perluasannya. Adapun
tujuan audit dan pengujian terkait atas penetapan harga dan kompilasi persediaan
Penilaian Persediaan
Auditor harus memperhatikan tiga hal, Pertama, metodenya harus sesuai
dengan SAK. Kedua, penerapan metode harus konsisten dari tahun ke tahun. Ketiga,
biaya persediaan versus harga pasar harus dioertimbangkan. Dalam verifikasi
penetapan harga persediaan bergantung pada barang yang dibeli atau diproduksi.
Penetapan Harga atas Persediaan yang Dibeli
Dalam penilaian persediaan yang dibeli, auditor harus menetukan apakah
klien menggunakan LIFO, FIFO, rata-rata tertimbang, atau metode penilaian lainnya.
Auditor harus menentukan biaya-biaya yang dimasukkan dalam penilaian suatu
jenis persediaan. Setelah itu, auditor harus berfokus pada persediaan dengan nilai
besar dan produk yang harganya berfluktuasi. Auditor juga harus mendata jenis
persediaan untuk diverifikasi atas penetapan harga dan meminta faktur vendor
kepada kliaen, lalu memeriksa faktur yang memadai untuk memperhitungkan
seluruh akun persediaan atas jenis yang diuji, terutama yang menggunakan metode
penilaian FIFO. Terakhir, auditor harus menguji biaya per unit tercatat dalam
pencatatan perpetual ke faktur vendor sebagai bagian dari pengujian transaksi
siklus dan pembayaran.
Penetapan Harga Persediaan yang Diproduksi
Dalam menetapkan harga persediaan yang diproduksi, auditor harus
mempertimbangkan biaya per unit atas bahan baku dan jumlah unit yang
diperlukan dalam memproduksi setiap unit output. Auditor juga harus memeriksa
faktur vendor atas berkas utama persediaan perpetual, lalu memeriksa spesifikasi
rancangan, memeriksa produk yang selesai dibuat, atau menemukan metode
sejenis untuk menentukan jumlah unit yang diperlukan untuk membuat satu unit
produk.

Dalam hal tenaga kerja langsung, auditor harus melakukan verifikasi biaya
per jam atas tenaga kerja dan jumlah jam kerja yang diperlukan untuk membuat
satu unit output. Auditor dapat menetukan jumlah jam kerja untuk memproduksi
barang dari spesifikasi rancangan atau sumber serupa.
Dalam overhead manufaktur, auditor harus mengevaluasi metode yang
digunakan untuk menguji konsistensi dan kewajaran dan menghitung kembali biaya
untuk menentukan apakah biaya overhead sudah benar. Jika klien memiliki
pencatatan biaya standar, maka metode yang tepat untuk menentukan penilaian
adalah dengan menalaah dan menganalisis selisih.
Biaya Perolehan atau Harga Pasar
Dalam

menetukan

biaya

Harga

Perolehan

Persediaan,

auditor

harus

mempertimbangkan nilai realisasi bersih yang lebih kecil daripada biaya historis.
Lalu, auditor dapat menguji biaya penggantian dengan memeriksa faktur vendor
pada periode jeda atau faktur terakhir yang jika tidak terdapat pembeliaan
persediaan setelah akhir tahun. Auditor pun harus mempertimbangkan nilai
penjualan persediaan dan kemungkinan dampak fluktuasi harga untuk menemukan
nilai realisasi, dimana kemungkinan keusangan saat mengevaluasi persediaan.

G.INTEGRASI PENGUJIAN
Pengujian atas Siklus Akuisisi dan Pembayaran
Auditor melalukan verifikasi pembelian persediaan dan juga mengumpulkan
bukti atas akurasi pembelian bahan baku dan seluruh biaya overhead manufaktur,
kecuali biaya tenaga kerja. Biaya pembelian mengalir ke harga pokok penjualan
atau menjadi bagian terbesar dari persediaan akhir bahan baku, barang setengah
jadi, dan barang jadi. Untuk audit yang kliennya menggunakan persediaan
perpetual, auditor melakukan pengujian ini sebagai bagian dari prosedur pengujian
pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi yang dilakukan daloam siklus
akuisisi dan pembayaran.

Pengujian atas Siklus Penggajian dan Personalia
Auditor melakukan verifikasi pada biaya tenaga kerja langsung yang
kondisinya sama diterapkan seperti dalam pembelian. Kebanyakan pencatatan
akuntansi biaya untuk biaya tenaga kerja langsung atau tidak langsung dapat diuji
sebagai bagian dari audit siklus penggajian dan personalia.
Pengujian atas Silkus Penjualan dan Penagihan
Pengujian audit dalam penyimpanan barang jadi, seperti pengiriman dan
pencatatan penjualan, akan terjadi bila silkus penjualan dan penagihan diuji. Saat
klien menggunakan pencatatan biaya standar, auditor dapat menguji biaya standar
atas harga pokok penjualan bersamaan dengan pengujian penjualan.
Pengujian Akuntansi Biaya
Pengujian atas pencatatan akuntansi biaya dilakukan untuk memverifikasi
pengendalian yang memengaruhi persediaan, yang tidak diverifikasi auditor dalam
pengujian

ketiga

silkus

sebelumnya.

Auditor

menguji

pengendalian

fisik,

pemindahan biaya bahan baku ke barang setengah jadi, pemindahan biaya atas
penyelesaian barang ke barang jadi, berkas utama persediaan perpetual, dan
pencatatan biaya per unit.
Persediaan Fisik, Penetapan Harga dan Kompilasi
Persediaan fisik, penetapan harga, dan kompilasi penting dalam audit
persediaan karena salah saji salah satu aktivitas dapat menghasilkan salah saji
pada persediaan dan harga pokok penjualan. Dalam audit, harga pokok penjualan
merupakan nilai sisa dari persediaan awal ditambah pembelian bahan baku, biaya
tenaga kerja langsung, dan biaya overhead manufaktur dikurangi persediaan akhir.
Pada pengujian persediaan fisik, auditor sabgat bergantung pada berkas
utama persediaan perpetual jika diuji sebagai bagian dari siklus yang telah kita
bahas dan telah dianggap andal. Oleh karena itu, auditor dapat mengamati dan
menguji penghitungan fisik pada waktu di luar akhit tahun dan menggunakan
perpetual agar pencatatan jumlahnya memadai.

Saat auditor menguji pengendalian dan melakukan pengujian substantif atas
transaksi dan saldo persediaan terkait, mereka juga mengintegrasikan pengujian
yang berhubungan dengan tujuan audit terkait saldo, dengan melakukan pengujian
yang memenuhi 4 tujuan penyajian dan pengungkapan. Standar akuntansi
mensyaratkan pengungkapan atas metode penilaian persediaan dan informasi
persediaan lainnya yang relevan, seperti informasi LIFO cadangan, pada penjelasan
tambahan. Auditor harus memperoleh pemahaman atas pengendalian klien
sehubungan

dengan

pengungkapan

persediaan

yang

melakukan

pengujian

pengendalian tersebut dan pengujian substantif untuk memperoleh bukti memadai
bagi keempat tujuan penyajian dan pengungkapan.

MAKALAH
AUDITING II
AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN
Dosen :

KELOMPOK 3
Elvira (15110013)
Devi amalia (15110014)
Dicky nofiar chan

Universitas Dharma Andalas
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Tahun Akademik 2017/2018