MISI DAN TUJUAN ORGANISASI docx
MAKALAH
MISI DAN TUJUAN ORGANISASI
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah pengantar manajemen
Disusun oleh :
DINI WIDYASTUTI (201410160311521)
NUR HIDAYATUL ISTIQOMAH (201410160311531)
HONIS ULVENTA (201410160311529)
USAMAH FADURRAHMAN (201410160311528)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan limpahan
rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Pengantar
Manajemen dengan judul “MISI DAN TUJUAN ORGANISASI”
Makalah ini disusun bertujuan untuk mengetahui apa itu pengertian dari misi dan
tujuan dalam organisasi, tipe-tipe tujuan dan untuk mengetahui bagaimana proses dalam
penetapan suatu tujuan dalam organisasi.
Kami mengucapakan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan makalah ini. Dan kami menyadari masih banyak kekurangan dalam
makalah ini maka dari itu dengan segala kerendahan hati, mengharap kritik dan saran dari
pembaca demi perbaikan-perbaikan selanjutnya.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat.
MALANG, 9 MARET 2015
PENULIS
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Manajemen strategi merupakan proses atau rangkaian kegiatan pengambilan
keputusan
yang
bersifat
mendasar
dan
menyeluruh,
disertai
penetapan
cara
melaksanakanya, yang dibuat oleh pimpinan dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran
didalam suatu organisasi, untuk mencapai tujuan. Sedangkan pengertian manajemen strategi
menurut Hadar Nawawi (2005;148-149), adalah perencanaan berskala besar (disebut
perencanaan strategi) yang berorientasi pada jangkauan masa depan yang jauh (disebut
visi), dan ditetapkan sebagai keputusan pimpinan tertinggi (keputusan yang bersifat
mendasar dan prinsipil, agar memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif (disebut
misi), dalam usaha menghasilkan sesuatu (perencanaan operasional untuk menghasilkan
barang dan / atau jasa serta pelayanan) yang berkualitas, dengan diarahkan pada
optimalisasi pencapaian tujuan (disebut tujuan strategis) dan berbagai sasaran (tujuan
operasional) organisasi.
Para manajer sering membuat kesalahan yang sama. Mereka memulai kegiatankegiatan dan membuat keputusan-keputusan tanpa penetapan suatu pembuatan keputusan
dalam organisasi. Tujuan it sendiri adalah suatu hasil, titik akhir, atau segala sesuatu yang
akan dicapai. Seorang manajer personalia mungkin mempunyai tujuan untuk menarik 14
orang operator mesin bulan depan, atau seorang mekanik pemeliharaan mempunya tujuan
untuk menyelesaikan pekerjaan penyetelan mesin minggu ini. Setiap tujuan kegiatan—
egiatan teresebut dapat juga disebut “Sasaran” atau “Target”.
Berbagai penulis membedakan arti tujuan dan sasaran. Tujuan mempunyai
pengertian lebih luas, sedangkan sasaran adalah lebih khusus. Tetapi banyak penulis dan
manajer tidak membedakan keduanya. Istilah tujuan dan sasaran digunakan dalam
pengertian yang sama untuk menunjukkan hasil akhir yang dicari dan akan di capai.
Keduannya mempunyai nilai orientasi dan mencerminkan kondisi-kondisi yang diinginkan,
terutama untuk menigkatkan prestasi organisasi.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas maka, dapat ditemukan rumusan
masalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian dari misi dan tujuan?
2. Apa saja fungsi dari tujuan organisasi?
3. Apa tipe-tipe dari tujuan?
4. Bagaimana proses penetapan tujuan ?
5. Apa saja bidang-bidang tujuan ?
6. Apa itu Management By Objectives ?
7. Apa saja kelemahan dan kelebihan dari MBO ?
C. TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka dapat ditentukan tujuan makalah, seperti
berikut ini :
1. Untuk mengetahui pengertian dari misi dan tujuan organisasi
2. Untuk mengetahui fungsi dari tujuan organisasi
3. Untuk mengetahui tipe-tipe dari tujuan
4. Untuk mengetahui bagaimana proses penetapan tujuan
5. Untuk mengetahui apa saja bidang-bidang tujuan
6. Untuk mengetahui apa itu Management By Objectives
7. Untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan dari MBO
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN MISI DAN TUJUAN ORGANISASI
Sebelum menentukan tujuan-tujuan terlebih dahulu harus menetapkan
misi organisasi. Misi adalah suatu pernyataan umum dan abadi tentang
maksud organisasi, Misi Organisasi adalah maksud khas (unik) dan mendasar
yang membedakan organisasi dari organisasi lainnya dan mengidentifikasikan
ruang lingkup operasi dalam hal produk dan pasar.
Tujuan Organisasi merupakan pernyataan tentang keadaaan atau situasi
yang tidak terdapat sekarang tetapi untuk dicapai diwaktu yang akan datang
melalui kegiatan-kegiatan organisasi Tujuan umum (tujuan strategic) yang
dipilih akan menentukan kegiatan-kegiatan dan mengikat sumber daya-sumber
daya untuk jangka waktu yang panjang. Tujuan khusus secara fungsional
berdiri sendiri tetapi secara operasional terangkai dalam pemberian pedoman
pencapaian tujuan organisasi.
B. BERBAGAI FUNGSI DAN TUJUAN ORGANISASI
Konsep tujuan organisasi dipandang secara luas mempunyai beberapa
fungsi penting yang bervariasi menurut waktu dan keadaan. Berbagai fungsi
tujuan antara lain :
1. Pedoman bagi kegiatan, melalui penggambaran hasil akhir diwaktu yang akan
datang. Memberikan arah dan pemusatan kegiatan organisasi mengenai apa
yang harus atau tidak dilakukan.
2. Sumber legitimasi, melalui pembenaran kegiatan – kegiatannya. Akan
meningkatkan kemampuan organisasi untuk mendapatkan berbagai sumber
daya dan dukungan dari lingkungan sekitarnya.
3. Standar
pelaksanaan,
memberikan
standar
langsung
bagi
penilaian
pelaksanaan kegiatan (prestasi organisasi
4. Sumber motivasi, karena sering memberikan insentif bagi para anggota.
5. Dasar rasional pengorganisasian, karena antara tujuan dan struktur organisasi
saling berinteraksi untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai
C. TIPE-TIPE TUJUAN
Dalam pencapaian tujuan terdapat beberapa tipe yang membantu
proses penetapan tujuan organisasi Kelima tipe tujuan dapat diperinci sebagai
berikut :
1. Tujuan Kemasyarakatan (social goals), masyarakat pada umumnya dan
berkenan dengan kelas-kelas organisasi luas yang memenuhi kebutuhankebutuhan manusia.
2. Tujuan Keluaran (output goals), publik dalam hubungannya dengan organisasi
dan berkenaan dengan jenis-jenis keluaran tertentu dalam bentuk fungsi-fungsi
konsumen.
3. Tujuan Sistem (system goals), cara pelaksanaan fungsi organisasi tidak
tergantung pada barang atau jasa yang diproduksi. Contoh: Laba.
4. Tujuan Product (product goals) atau tujuan karakteristik produk, karakteristik
barang-barang atau jasa yang diproduksi.
5. Tujuan Turunan (derived goals), yang digunakan organisasi untuk meletakkan
kekuasaannya dalam pencapaian tujuan-tujuan.
D. PROSES PENETAPAN TUJUAN
Merupakan usaha untuk menciptakan nilai-nilai tertentu melalui
berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan organisasi. 6 Unsur dasar yang
melatarbelakangi penetapan tujuan organisasi adalah :
1. Barang dan jasa yang diproduksi organisasi akan dapat memberikan berbagai
manfaat, paling sedikit sama dengan harganya.
2. Barang dan jasa dapat memuaskankebutuhan konsumen/ langganan.
3. Teknologi yang digunakan dalam proses produksi akan menghasilkan barang
dan jasa dengan biaya dan kualitas bersaing.
4. Kerja keras dan dukungan seluruh sumber dayanya, organisasi dapat
beroperasi dengan baik.
5. Pelayanan manajemen akan memberikan public image yang mengguntungkan,
sehingga mereka bersedia menanamkan modal dan menyumbangkan
tenaganya untuk membantu sukses organisasi.
6. Perusahaan
mempunyai
konsep
diri
(self
concept)
yang
dapat
dikomunikasikan dan ditularkan kepada para karyawan dan pemegang saham
organisasi.
Langkah-langkah dalam penetapan tujuan. Manajer harus mengikuti
lima langkah berikut saat menetapkan tujuan.:
1. Mereview misi atau tujuan organisasi misi adalah pernyataan yang luas
yang memberikan panduan menyeluruh atas apa yang dianggap anggota
organisasi itu penting. Manajer harus mereview misi sebelum menulis tujuan
karena tujuan yang baik harus merefleksikan misi tersebut.
2. Mengevaluasi sumber daya yang tersedia anda tidak ingin menetapkan
tujuan yang tidak mungkin dicapai, berdasarkan sumber daya yang ada,walaupun
tujuan harus menantang, namun tetap harus realistis. Jika sumber daya yang
bekerja dengan anda tidak memungkinkan anda untuk mencapai tujuan, tidak
peduli seberapa keras anda mencoba atau seberapa banyak usaha yang anda
lakukan, anda tidak boleh menetapkan tujuan tersebut. Hal ini tidak ubahnya
seperti seseorang dengan penghasilan tahunan $50.000 tanpan sumber
penghasilan lainnya menetapkan tujuan untuk membangun portofolio investasi
sebesar $ 1 juta dalam waktu tiga tahun. Tidak peduli seberapa keras ia
mengerjakannya, hal tersebut tidak akan tercapai.
3. Menentukan tujuan secara individu atau dengan masukan dengan pihak
lain. Tujuan merefleksikan hasil yang di inginkan dan harus sejalan dengan misi
organisasi serta dengan tujuan di area organisasi lainnya. Tujuan ini harus terukur
dan spesifik, serta harus mencakup kerangka waktu untuk mencapainya.
4. Menulis tujuan dan mengkomunikasikannya kepada semua yang perlu
tahu. Menulis dan mengkomunikasikan tujuan memaksa orang untuk
memikirkannyasecara mendalam. Menulis tujuan juga menjadi bukti nyata dari
pentingnya mengerjakan sesuatu.
5. Mereview hasil dan apakah tujuan telah tercapai, jika tujuan belum
tercapai, gantilah bila diperlukan.
Setelah tujuan di tetapkan, di tulis, dan di komunikasikan, seorang manajer
telah siap mengembangkan rencana mengejar tujuan tersebut.
E. BIDANG-BIDANG TUJUAN
Peter Drucker dan GE mengidentifikasi 8 bidang pokok dimana
perusahaan harus menetapkan tujuan :
1. Posisi Pasar. Perusahaan harus menetapkan tujuan mengenai bagin pasar yang
akan direbut. Bagian pasar yang paling baik dapat ditentukan melalui analis
langganan dan produk atau jasa, segmen pasar (kelompok yang membeli
produk atau jasa) dan saluran distribusi.
2. Produkivitas / Efesiensi, adalah rasio antara masukkan (tenaga kerja, peralatan
dan keuangan) dengan keluaran organisasi. Tujuan produktifitas dapat
ditetapkan dalam beberapa bidang, mencakup metode-metode kerja, kemajuan
mesin dan peralatan, dan peningkatan efisiensi karyawan.
3. Sumber Daya Phisik dan Keuangan, tujuan harus ditetapkan dengan
memperhatikan mesin dan peralatan serta penyediaan bahan baku.
4. Profitabilitas. Tujuan-tujuan laba penting untuk mencapai tujuan-tujuan lain,
menyangkut penelitian dan pengembangan yang dibutuhkan untuk inovasi
kekuatan keuangan untuk mengganti mesin dan peralatan, dan pengupahan
yang dibutuhkan untuk menarik personalia
5. Inovasi. Ada kebutuhan terus-menerus akan produk atau jasa baru dan
inovatif. Walaupun sesuatu yang baru selalu mengandung resiko, tetapi juga
mempunyai kemungkinan hasil yang tinggi.
6. Prestasi dan Sikap Karyawan. Karyawan operatif melaksanakan sebagian
besar pekerjaan normal dan rutin di setiap organisasi.
7. Prestasi dan Pengembangan Manajer. Kelangsungan hidup banyak organisasi
tergantung pada kekuatan manajemen yang inovatif. Organisasi perlu
menetapkan tujuan sehubungan dengan kualitas pelaksanaan manajemen dan
untuk menjamin pengembangan para manajer di semua tingkatan.
8. Tanggung Jawab Sosial dan Publik. Tujuan-tujuan ini ditetapkan perusahaan
untuk menangani boikot publik, kegiatan-kegiatan hukum, kegiatan-kegiatan
pemerintah, kelompok-kelompok berkepentingan, dsb.
F. PENGERTIAN MANAGEMENY BY OBJECTIVES
Management by objective dapat juga disebut sebagai manajemen
berdasarkan sasaran. Pertama kali diperkenalkan oleh Peter Drucker dalam
bukunya The Practice of Management pada tahun 1954. Sejak itu MBO telah
memacu banyak pembahasan, evaluasi, dan riset. Banyak program jenis MBO
telah dikembangkan, termasuk manajemen berdasarkan hasil (manajemen by
result), manajemen sasaran (goals manajemen), perencanaan dan peninjauan
kembali pekerjaan (work planning and review), sasaran dan pengendalian
(goals and controls), dan lain-lainnya. Walaupun artinya berbeda-beda
program ini sama. Penggunaannya tidak hanya dalam dunia usaha saja tetapi
telah semakin berkembang luas pada dunia nonbisnis, seperti organisasi
pendidikan, kesehatan, keagamaan, dan pemerintahan.
Management by Objectives (MBO) adalah metode penilaian kinerja
karyawan yang berorientasi pada pencapaian sasaran kerja. Secara umum
esensi sistem MBO, terletak pada penetapan tujuan-tujuan umum oleh para
manajer dan bawahan yang bekerja bersama, penentuan bidang utama setiap
individu yang hasilnya dirumuskan secara jelas dalam bentuk hasil-hasil
(sasaran) yang dapat diukur dan diharapkan, dan ukuran penggunaan ukuranukuran tersebut sebagai satuan pedoman pengoperasian satuan-satuan kerja
serta penilaian masing penilaian sumbangan masing-masing anggota. Pada
metode MBO, setiap individu karyawan memiliki sasaran kerjanya masingmasing, yang bersesuaian dengan sasaran kerja unitnya untuk satu periode
kerja. Penilaian kinerja dalam metode MBO dilakukan di akhir periode
mengacu pada realisasi sasaran kerja.
MBO berkenaan dengan penetapan prosedur-prosedur formal, atau
semi formal, yang dimulai dengan penetapan tujuan dan dilanjutkan dengan
serangkaian kegiatan (langkah) sampai peninjauan kembali pelaksanaan
kegiatan. Gagasan dasar MBO adalah bahwa MBO merupakan proses
partisipatif, secara aktif melibatkan manager dan para anggota pada setiap
tingkatan organisasi. Dengan pengembangan hubungan antara fungsi
perencanaan dan pengawasan,MBO membantu menghilangkan atau mengatasi
berbagai hambatan perencanaan.
G. PROSES PENGEMBANGAN TUJUAN BERDASARKAN SASARAN
MBO
Alih-alih menggunakan penetapan tujuam tradisional, banyak organisasi
menggunakan Manajemen Menurut Tujuan (Manajemen by Objective = MBO),
sebuah proses penetapan tujuan yang di setujui bersama dan menggunakan tujuan
tersebut untuk mengevaluasi kinerja karyawan. Jika Fransisco menggunakan
pendekatan ini, ia akan duduk bersama dengan setiap anggota timnya dan
menetapkan tujuan serta secara periodic mereview apakah telah terjadi kemajuan
untuk mencapai tujuan tersebut. Progam MBO mempunyai empat unsur,
spesifikasi tujuan, pembuatan keputusan partisipatif, jangka waktu eksplisit, dan
umpan balik kinerja. Ketimbang menggunakan tujuan untuk memastikan
karyawan melakukan apa yang harus dilakukan, MBO menggunakan tujuan untuk
memotivasi karyawan. Daya tariknya adalah bahwa MBO berfokus pada
pekerjaan karyawan untuk mencapai tujuan yang mereka tetapkan.
Langkah-langkah dalam MBO :
1. Tujuan dan strategi organisasi secara keseluruhan di formalisasikan.
2. Tujuan utama di alokasikan diantara unit devisi dan departemental.
3. Manajer unit berkolaborasi menentukan tujuan spesifik bagi unitnya dengan
manajernya.
4. Tujuan spesifi ditetapkan bersama-sama dengan seluruh anggota departemen.
5. Rencana tindakan, mendefinisikan bagaimana tujuan dicapai, dispesifikasi,
dan disetujui oleh manajer serta karyawan.
6. Rencana tindakan diimplementasikan.
7. Kemajuan mencapai tujuan direview secara periodic, dan umpan balik
diberikan.
8. Keberhasilan mencapai tujuan diperkuat dengan penghargaan berbasis kinerja.
Apakah MBO dapat bermanfaat? Studi menunjukan bahwa MBOdapat
meningkatkan kinerja karyawan dan produktifitasorganisasi. Sebagai
contoh, satu review atas progam MBO menemukan perolehan produktivitas di
hampir semuannya. Tetapi apakah MBO relevan bagi organisasi dewasa ini?
Bila dilihat dari cara menetapkan tujuan, maka ya, ia relevan ; riset
menunjukan bahwa penetapan tujuan dapat menjadi pendekatan yang efektif
untuk memotivasi karyawan.
Manfaat MBO :
1. Usaha dari para manajer dan karyawan difokuskan pada kegiatan untuk
mencapai tujuan yang telah disusun.
2. Kinerja dapat ditingkatkan di setiap tingkatan dalam perusahaan
3. Karyawan termotivasi
4. Tujuan departemen dan individu akan disesuaikan dengan tujuan perusahaan
Permasalahan MBO :
1. Perubahan terus menerus membuat MBO sulit dijadikan pegangan
2. Hubungan yg buruk antara atasan dg bawahan akan mengurangi efektivitas
MBO
3. Tujuan strategis dapat tergantikan oleh tujuan operasional
4. Organisasi yg mekanistik dan nilai yg menghambat partisipasi karyawan akan
membahayakan proses MBO
5. Administrasi yg terlalu banyak akan menghabiskan energi MBO.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Tujuan Organisasi merupakan pernyataan tentang keadaaan atau situasi yang tidak
terdapat sekarang tetapi untuk dicapai diwaktu yang akan datang melalui kegiatan –
kegiatan organisasi. Kelompok kami menyimpulkan dalam isi makalah ini bahwa tujuan
sangat penting di dalam perusahaan atau organisasi apapun, karena dengan adanya tujuan,
organisasi tersebut mempunyai tolak ukur atas apa saja yang ingin di capai atau di targetkan
sesuai dengan tujuan itu sendiri. Organisasi tidak bisa berdiri tanpa adanya tujuan adapun
sebaliknya tujuan juga tidak ada kalau tidak adanya organisasi. Selain itu tujuan juga
mempunyai fungsi antara lain pedoman bagi kegiatan, sumber legitimasi, standar
pelaksanaan, sumber motivasi, dasar rasional pengorganisasian. Tujuan juga dibagi menjadi
beberapa tipe antara lain : tujuan kemasyarakatan, tujuan keluaran, tujuan system, tujuan
produk, tujuan turunan. Ada 6 unsur yang melatarbelakangi proses penetapan suatu tujuan :
1. Barang dan jasa dapat memberikan manfaat.
2. Barang dan jasa dapat memuaskan kebutuhan konsumen
3. Teknologi digunakan dalam proses produksi (menekan biaya dan
kualitas bersaing)
4. Kerja keras dan dukungan sumber daya dapat meningkatkan
pertumbuhan organisasi dan meningkatkan laba.
5. Pelayanan manajemen dapat memberikan public image
6. Dengan konsep diri yang dapat dikomunikasikan dan ditularkan
kepada para karyawan dan pemegang saham
Bidang pokok suatu perusahaan harus menetapkan suatu tujuan antara lain :
1. Posisi pasar
2. Produktivitas
3. Sumber daya physic dan keuangan
4. Profitabilitas
5. Inovasi
6. Prestasi dan pengembangan manajer
7. Prestasi dan sikap karyawan
8. Tanggung jawab social dan public
Management By Objective (MBO)
Diperkenalkan pada tahun 1954 oleh Peter Druker, “ the pratice of management “.
MBO merupakan penetapan prosedur formal atau semi formal, yang dimulai dengan
penetapan tujuan dan dilanjutkan oleh kegiatan (langkah), sampai peninjauan
kembali pelaksanaan kegiatan. Istilah management by objective :
1. Manajemen berdasarkan sasaran
2. Manajemen berdasarkan hasil
3. Management by results
4. Goals management
5. Work planning and review
6. Goals and controls
7. Joint target setting
B. SARAN
Dengan membaca makalah ini pembaca dapat mengatahui apa yang harus dilakukan
sebelum mengambil keputusan atau menetapkan tujuan dalam organisasi.
DAFTAR PUSTAKA
noviswan.blogspot.com/2013/.../management-by-objective-mbo-dalam.h…
megroxx.blogspot.com/2011/.../manajemen-berdasarkan-sasaran-mbo.ht...
ulilalbab22.blogspot.com/.../makalah-penetapan-tujuan-organisasi.html
Stephen P. Robbins, Mary Coulter. 2010. Manajemen. Edisi kesepuluh. Jilid 1
Stephen P. Robbins, Mary Coulter. 2010. Manajemen. Edisi 7.
MISI DAN TUJUAN ORGANISASI
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah pengantar manajemen
Disusun oleh :
DINI WIDYASTUTI (201410160311521)
NUR HIDAYATUL ISTIQOMAH (201410160311531)
HONIS ULVENTA (201410160311529)
USAMAH FADURRAHMAN (201410160311528)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan limpahan
rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Pengantar
Manajemen dengan judul “MISI DAN TUJUAN ORGANISASI”
Makalah ini disusun bertujuan untuk mengetahui apa itu pengertian dari misi dan
tujuan dalam organisasi, tipe-tipe tujuan dan untuk mengetahui bagaimana proses dalam
penetapan suatu tujuan dalam organisasi.
Kami mengucapakan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan makalah ini. Dan kami menyadari masih banyak kekurangan dalam
makalah ini maka dari itu dengan segala kerendahan hati, mengharap kritik dan saran dari
pembaca demi perbaikan-perbaikan selanjutnya.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat.
MALANG, 9 MARET 2015
PENULIS
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Manajemen strategi merupakan proses atau rangkaian kegiatan pengambilan
keputusan
yang
bersifat
mendasar
dan
menyeluruh,
disertai
penetapan
cara
melaksanakanya, yang dibuat oleh pimpinan dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran
didalam suatu organisasi, untuk mencapai tujuan. Sedangkan pengertian manajemen strategi
menurut Hadar Nawawi (2005;148-149), adalah perencanaan berskala besar (disebut
perencanaan strategi) yang berorientasi pada jangkauan masa depan yang jauh (disebut
visi), dan ditetapkan sebagai keputusan pimpinan tertinggi (keputusan yang bersifat
mendasar dan prinsipil, agar memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif (disebut
misi), dalam usaha menghasilkan sesuatu (perencanaan operasional untuk menghasilkan
barang dan / atau jasa serta pelayanan) yang berkualitas, dengan diarahkan pada
optimalisasi pencapaian tujuan (disebut tujuan strategis) dan berbagai sasaran (tujuan
operasional) organisasi.
Para manajer sering membuat kesalahan yang sama. Mereka memulai kegiatankegiatan dan membuat keputusan-keputusan tanpa penetapan suatu pembuatan keputusan
dalam organisasi. Tujuan it sendiri adalah suatu hasil, titik akhir, atau segala sesuatu yang
akan dicapai. Seorang manajer personalia mungkin mempunyai tujuan untuk menarik 14
orang operator mesin bulan depan, atau seorang mekanik pemeliharaan mempunya tujuan
untuk menyelesaikan pekerjaan penyetelan mesin minggu ini. Setiap tujuan kegiatan—
egiatan teresebut dapat juga disebut “Sasaran” atau “Target”.
Berbagai penulis membedakan arti tujuan dan sasaran. Tujuan mempunyai
pengertian lebih luas, sedangkan sasaran adalah lebih khusus. Tetapi banyak penulis dan
manajer tidak membedakan keduanya. Istilah tujuan dan sasaran digunakan dalam
pengertian yang sama untuk menunjukkan hasil akhir yang dicari dan akan di capai.
Keduannya mempunyai nilai orientasi dan mencerminkan kondisi-kondisi yang diinginkan,
terutama untuk menigkatkan prestasi organisasi.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas maka, dapat ditemukan rumusan
masalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian dari misi dan tujuan?
2. Apa saja fungsi dari tujuan organisasi?
3. Apa tipe-tipe dari tujuan?
4. Bagaimana proses penetapan tujuan ?
5. Apa saja bidang-bidang tujuan ?
6. Apa itu Management By Objectives ?
7. Apa saja kelemahan dan kelebihan dari MBO ?
C. TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka dapat ditentukan tujuan makalah, seperti
berikut ini :
1. Untuk mengetahui pengertian dari misi dan tujuan organisasi
2. Untuk mengetahui fungsi dari tujuan organisasi
3. Untuk mengetahui tipe-tipe dari tujuan
4. Untuk mengetahui bagaimana proses penetapan tujuan
5. Untuk mengetahui apa saja bidang-bidang tujuan
6. Untuk mengetahui apa itu Management By Objectives
7. Untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan dari MBO
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN MISI DAN TUJUAN ORGANISASI
Sebelum menentukan tujuan-tujuan terlebih dahulu harus menetapkan
misi organisasi. Misi adalah suatu pernyataan umum dan abadi tentang
maksud organisasi, Misi Organisasi adalah maksud khas (unik) dan mendasar
yang membedakan organisasi dari organisasi lainnya dan mengidentifikasikan
ruang lingkup operasi dalam hal produk dan pasar.
Tujuan Organisasi merupakan pernyataan tentang keadaaan atau situasi
yang tidak terdapat sekarang tetapi untuk dicapai diwaktu yang akan datang
melalui kegiatan-kegiatan organisasi Tujuan umum (tujuan strategic) yang
dipilih akan menentukan kegiatan-kegiatan dan mengikat sumber daya-sumber
daya untuk jangka waktu yang panjang. Tujuan khusus secara fungsional
berdiri sendiri tetapi secara operasional terangkai dalam pemberian pedoman
pencapaian tujuan organisasi.
B. BERBAGAI FUNGSI DAN TUJUAN ORGANISASI
Konsep tujuan organisasi dipandang secara luas mempunyai beberapa
fungsi penting yang bervariasi menurut waktu dan keadaan. Berbagai fungsi
tujuan antara lain :
1. Pedoman bagi kegiatan, melalui penggambaran hasil akhir diwaktu yang akan
datang. Memberikan arah dan pemusatan kegiatan organisasi mengenai apa
yang harus atau tidak dilakukan.
2. Sumber legitimasi, melalui pembenaran kegiatan – kegiatannya. Akan
meningkatkan kemampuan organisasi untuk mendapatkan berbagai sumber
daya dan dukungan dari lingkungan sekitarnya.
3. Standar
pelaksanaan,
memberikan
standar
langsung
bagi
penilaian
pelaksanaan kegiatan (prestasi organisasi
4. Sumber motivasi, karena sering memberikan insentif bagi para anggota.
5. Dasar rasional pengorganisasian, karena antara tujuan dan struktur organisasi
saling berinteraksi untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai
C. TIPE-TIPE TUJUAN
Dalam pencapaian tujuan terdapat beberapa tipe yang membantu
proses penetapan tujuan organisasi Kelima tipe tujuan dapat diperinci sebagai
berikut :
1. Tujuan Kemasyarakatan (social goals), masyarakat pada umumnya dan
berkenan dengan kelas-kelas organisasi luas yang memenuhi kebutuhankebutuhan manusia.
2. Tujuan Keluaran (output goals), publik dalam hubungannya dengan organisasi
dan berkenaan dengan jenis-jenis keluaran tertentu dalam bentuk fungsi-fungsi
konsumen.
3. Tujuan Sistem (system goals), cara pelaksanaan fungsi organisasi tidak
tergantung pada barang atau jasa yang diproduksi. Contoh: Laba.
4. Tujuan Product (product goals) atau tujuan karakteristik produk, karakteristik
barang-barang atau jasa yang diproduksi.
5. Tujuan Turunan (derived goals), yang digunakan organisasi untuk meletakkan
kekuasaannya dalam pencapaian tujuan-tujuan.
D. PROSES PENETAPAN TUJUAN
Merupakan usaha untuk menciptakan nilai-nilai tertentu melalui
berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan organisasi. 6 Unsur dasar yang
melatarbelakangi penetapan tujuan organisasi adalah :
1. Barang dan jasa yang diproduksi organisasi akan dapat memberikan berbagai
manfaat, paling sedikit sama dengan harganya.
2. Barang dan jasa dapat memuaskankebutuhan konsumen/ langganan.
3. Teknologi yang digunakan dalam proses produksi akan menghasilkan barang
dan jasa dengan biaya dan kualitas bersaing.
4. Kerja keras dan dukungan seluruh sumber dayanya, organisasi dapat
beroperasi dengan baik.
5. Pelayanan manajemen akan memberikan public image yang mengguntungkan,
sehingga mereka bersedia menanamkan modal dan menyumbangkan
tenaganya untuk membantu sukses organisasi.
6. Perusahaan
mempunyai
konsep
diri
(self
concept)
yang
dapat
dikomunikasikan dan ditularkan kepada para karyawan dan pemegang saham
organisasi.
Langkah-langkah dalam penetapan tujuan. Manajer harus mengikuti
lima langkah berikut saat menetapkan tujuan.:
1. Mereview misi atau tujuan organisasi misi adalah pernyataan yang luas
yang memberikan panduan menyeluruh atas apa yang dianggap anggota
organisasi itu penting. Manajer harus mereview misi sebelum menulis tujuan
karena tujuan yang baik harus merefleksikan misi tersebut.
2. Mengevaluasi sumber daya yang tersedia anda tidak ingin menetapkan
tujuan yang tidak mungkin dicapai, berdasarkan sumber daya yang ada,walaupun
tujuan harus menantang, namun tetap harus realistis. Jika sumber daya yang
bekerja dengan anda tidak memungkinkan anda untuk mencapai tujuan, tidak
peduli seberapa keras anda mencoba atau seberapa banyak usaha yang anda
lakukan, anda tidak boleh menetapkan tujuan tersebut. Hal ini tidak ubahnya
seperti seseorang dengan penghasilan tahunan $50.000 tanpan sumber
penghasilan lainnya menetapkan tujuan untuk membangun portofolio investasi
sebesar $ 1 juta dalam waktu tiga tahun. Tidak peduli seberapa keras ia
mengerjakannya, hal tersebut tidak akan tercapai.
3. Menentukan tujuan secara individu atau dengan masukan dengan pihak
lain. Tujuan merefleksikan hasil yang di inginkan dan harus sejalan dengan misi
organisasi serta dengan tujuan di area organisasi lainnya. Tujuan ini harus terukur
dan spesifik, serta harus mencakup kerangka waktu untuk mencapainya.
4. Menulis tujuan dan mengkomunikasikannya kepada semua yang perlu
tahu. Menulis dan mengkomunikasikan tujuan memaksa orang untuk
memikirkannyasecara mendalam. Menulis tujuan juga menjadi bukti nyata dari
pentingnya mengerjakan sesuatu.
5. Mereview hasil dan apakah tujuan telah tercapai, jika tujuan belum
tercapai, gantilah bila diperlukan.
Setelah tujuan di tetapkan, di tulis, dan di komunikasikan, seorang manajer
telah siap mengembangkan rencana mengejar tujuan tersebut.
E. BIDANG-BIDANG TUJUAN
Peter Drucker dan GE mengidentifikasi 8 bidang pokok dimana
perusahaan harus menetapkan tujuan :
1. Posisi Pasar. Perusahaan harus menetapkan tujuan mengenai bagin pasar yang
akan direbut. Bagian pasar yang paling baik dapat ditentukan melalui analis
langganan dan produk atau jasa, segmen pasar (kelompok yang membeli
produk atau jasa) dan saluran distribusi.
2. Produkivitas / Efesiensi, adalah rasio antara masukkan (tenaga kerja, peralatan
dan keuangan) dengan keluaran organisasi. Tujuan produktifitas dapat
ditetapkan dalam beberapa bidang, mencakup metode-metode kerja, kemajuan
mesin dan peralatan, dan peningkatan efisiensi karyawan.
3. Sumber Daya Phisik dan Keuangan, tujuan harus ditetapkan dengan
memperhatikan mesin dan peralatan serta penyediaan bahan baku.
4. Profitabilitas. Tujuan-tujuan laba penting untuk mencapai tujuan-tujuan lain,
menyangkut penelitian dan pengembangan yang dibutuhkan untuk inovasi
kekuatan keuangan untuk mengganti mesin dan peralatan, dan pengupahan
yang dibutuhkan untuk menarik personalia
5. Inovasi. Ada kebutuhan terus-menerus akan produk atau jasa baru dan
inovatif. Walaupun sesuatu yang baru selalu mengandung resiko, tetapi juga
mempunyai kemungkinan hasil yang tinggi.
6. Prestasi dan Sikap Karyawan. Karyawan operatif melaksanakan sebagian
besar pekerjaan normal dan rutin di setiap organisasi.
7. Prestasi dan Pengembangan Manajer. Kelangsungan hidup banyak organisasi
tergantung pada kekuatan manajemen yang inovatif. Organisasi perlu
menetapkan tujuan sehubungan dengan kualitas pelaksanaan manajemen dan
untuk menjamin pengembangan para manajer di semua tingkatan.
8. Tanggung Jawab Sosial dan Publik. Tujuan-tujuan ini ditetapkan perusahaan
untuk menangani boikot publik, kegiatan-kegiatan hukum, kegiatan-kegiatan
pemerintah, kelompok-kelompok berkepentingan, dsb.
F. PENGERTIAN MANAGEMENY BY OBJECTIVES
Management by objective dapat juga disebut sebagai manajemen
berdasarkan sasaran. Pertama kali diperkenalkan oleh Peter Drucker dalam
bukunya The Practice of Management pada tahun 1954. Sejak itu MBO telah
memacu banyak pembahasan, evaluasi, dan riset. Banyak program jenis MBO
telah dikembangkan, termasuk manajemen berdasarkan hasil (manajemen by
result), manajemen sasaran (goals manajemen), perencanaan dan peninjauan
kembali pekerjaan (work planning and review), sasaran dan pengendalian
(goals and controls), dan lain-lainnya. Walaupun artinya berbeda-beda
program ini sama. Penggunaannya tidak hanya dalam dunia usaha saja tetapi
telah semakin berkembang luas pada dunia nonbisnis, seperti organisasi
pendidikan, kesehatan, keagamaan, dan pemerintahan.
Management by Objectives (MBO) adalah metode penilaian kinerja
karyawan yang berorientasi pada pencapaian sasaran kerja. Secara umum
esensi sistem MBO, terletak pada penetapan tujuan-tujuan umum oleh para
manajer dan bawahan yang bekerja bersama, penentuan bidang utama setiap
individu yang hasilnya dirumuskan secara jelas dalam bentuk hasil-hasil
(sasaran) yang dapat diukur dan diharapkan, dan ukuran penggunaan ukuranukuran tersebut sebagai satuan pedoman pengoperasian satuan-satuan kerja
serta penilaian masing penilaian sumbangan masing-masing anggota. Pada
metode MBO, setiap individu karyawan memiliki sasaran kerjanya masingmasing, yang bersesuaian dengan sasaran kerja unitnya untuk satu periode
kerja. Penilaian kinerja dalam metode MBO dilakukan di akhir periode
mengacu pada realisasi sasaran kerja.
MBO berkenaan dengan penetapan prosedur-prosedur formal, atau
semi formal, yang dimulai dengan penetapan tujuan dan dilanjutkan dengan
serangkaian kegiatan (langkah) sampai peninjauan kembali pelaksanaan
kegiatan. Gagasan dasar MBO adalah bahwa MBO merupakan proses
partisipatif, secara aktif melibatkan manager dan para anggota pada setiap
tingkatan organisasi. Dengan pengembangan hubungan antara fungsi
perencanaan dan pengawasan,MBO membantu menghilangkan atau mengatasi
berbagai hambatan perencanaan.
G. PROSES PENGEMBANGAN TUJUAN BERDASARKAN SASARAN
MBO
Alih-alih menggunakan penetapan tujuam tradisional, banyak organisasi
menggunakan Manajemen Menurut Tujuan (Manajemen by Objective = MBO),
sebuah proses penetapan tujuan yang di setujui bersama dan menggunakan tujuan
tersebut untuk mengevaluasi kinerja karyawan. Jika Fransisco menggunakan
pendekatan ini, ia akan duduk bersama dengan setiap anggota timnya dan
menetapkan tujuan serta secara periodic mereview apakah telah terjadi kemajuan
untuk mencapai tujuan tersebut. Progam MBO mempunyai empat unsur,
spesifikasi tujuan, pembuatan keputusan partisipatif, jangka waktu eksplisit, dan
umpan balik kinerja. Ketimbang menggunakan tujuan untuk memastikan
karyawan melakukan apa yang harus dilakukan, MBO menggunakan tujuan untuk
memotivasi karyawan. Daya tariknya adalah bahwa MBO berfokus pada
pekerjaan karyawan untuk mencapai tujuan yang mereka tetapkan.
Langkah-langkah dalam MBO :
1. Tujuan dan strategi organisasi secara keseluruhan di formalisasikan.
2. Tujuan utama di alokasikan diantara unit devisi dan departemental.
3. Manajer unit berkolaborasi menentukan tujuan spesifik bagi unitnya dengan
manajernya.
4. Tujuan spesifi ditetapkan bersama-sama dengan seluruh anggota departemen.
5. Rencana tindakan, mendefinisikan bagaimana tujuan dicapai, dispesifikasi,
dan disetujui oleh manajer serta karyawan.
6. Rencana tindakan diimplementasikan.
7. Kemajuan mencapai tujuan direview secara periodic, dan umpan balik
diberikan.
8. Keberhasilan mencapai tujuan diperkuat dengan penghargaan berbasis kinerja.
Apakah MBO dapat bermanfaat? Studi menunjukan bahwa MBOdapat
meningkatkan kinerja karyawan dan produktifitasorganisasi. Sebagai
contoh, satu review atas progam MBO menemukan perolehan produktivitas di
hampir semuannya. Tetapi apakah MBO relevan bagi organisasi dewasa ini?
Bila dilihat dari cara menetapkan tujuan, maka ya, ia relevan ; riset
menunjukan bahwa penetapan tujuan dapat menjadi pendekatan yang efektif
untuk memotivasi karyawan.
Manfaat MBO :
1. Usaha dari para manajer dan karyawan difokuskan pada kegiatan untuk
mencapai tujuan yang telah disusun.
2. Kinerja dapat ditingkatkan di setiap tingkatan dalam perusahaan
3. Karyawan termotivasi
4. Tujuan departemen dan individu akan disesuaikan dengan tujuan perusahaan
Permasalahan MBO :
1. Perubahan terus menerus membuat MBO sulit dijadikan pegangan
2. Hubungan yg buruk antara atasan dg bawahan akan mengurangi efektivitas
MBO
3. Tujuan strategis dapat tergantikan oleh tujuan operasional
4. Organisasi yg mekanistik dan nilai yg menghambat partisipasi karyawan akan
membahayakan proses MBO
5. Administrasi yg terlalu banyak akan menghabiskan energi MBO.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Tujuan Organisasi merupakan pernyataan tentang keadaaan atau situasi yang tidak
terdapat sekarang tetapi untuk dicapai diwaktu yang akan datang melalui kegiatan –
kegiatan organisasi. Kelompok kami menyimpulkan dalam isi makalah ini bahwa tujuan
sangat penting di dalam perusahaan atau organisasi apapun, karena dengan adanya tujuan,
organisasi tersebut mempunyai tolak ukur atas apa saja yang ingin di capai atau di targetkan
sesuai dengan tujuan itu sendiri. Organisasi tidak bisa berdiri tanpa adanya tujuan adapun
sebaliknya tujuan juga tidak ada kalau tidak adanya organisasi. Selain itu tujuan juga
mempunyai fungsi antara lain pedoman bagi kegiatan, sumber legitimasi, standar
pelaksanaan, sumber motivasi, dasar rasional pengorganisasian. Tujuan juga dibagi menjadi
beberapa tipe antara lain : tujuan kemasyarakatan, tujuan keluaran, tujuan system, tujuan
produk, tujuan turunan. Ada 6 unsur yang melatarbelakangi proses penetapan suatu tujuan :
1. Barang dan jasa dapat memberikan manfaat.
2. Barang dan jasa dapat memuaskan kebutuhan konsumen
3. Teknologi digunakan dalam proses produksi (menekan biaya dan
kualitas bersaing)
4. Kerja keras dan dukungan sumber daya dapat meningkatkan
pertumbuhan organisasi dan meningkatkan laba.
5. Pelayanan manajemen dapat memberikan public image
6. Dengan konsep diri yang dapat dikomunikasikan dan ditularkan
kepada para karyawan dan pemegang saham
Bidang pokok suatu perusahaan harus menetapkan suatu tujuan antara lain :
1. Posisi pasar
2. Produktivitas
3. Sumber daya physic dan keuangan
4. Profitabilitas
5. Inovasi
6. Prestasi dan pengembangan manajer
7. Prestasi dan sikap karyawan
8. Tanggung jawab social dan public
Management By Objective (MBO)
Diperkenalkan pada tahun 1954 oleh Peter Druker, “ the pratice of management “.
MBO merupakan penetapan prosedur formal atau semi formal, yang dimulai dengan
penetapan tujuan dan dilanjutkan oleh kegiatan (langkah), sampai peninjauan
kembali pelaksanaan kegiatan. Istilah management by objective :
1. Manajemen berdasarkan sasaran
2. Manajemen berdasarkan hasil
3. Management by results
4. Goals management
5. Work planning and review
6. Goals and controls
7. Joint target setting
B. SARAN
Dengan membaca makalah ini pembaca dapat mengatahui apa yang harus dilakukan
sebelum mengambil keputusan atau menetapkan tujuan dalam organisasi.
DAFTAR PUSTAKA
noviswan.blogspot.com/2013/.../management-by-objective-mbo-dalam.h…
megroxx.blogspot.com/2011/.../manajemen-berdasarkan-sasaran-mbo.ht...
ulilalbab22.blogspot.com/.../makalah-penetapan-tujuan-organisasi.html
Stephen P. Robbins, Mary Coulter. 2010. Manajemen. Edisi kesepuluh. Jilid 1
Stephen P. Robbins, Mary Coulter. 2010. Manajemen. Edisi 7.