MAKALAH KEMISKINAN DAN PENGANGGURAN terhadap indeks

MAKALAH KEMISKINAN DAN PENGANGGURAN

BAB l
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH
Tujuan akhir pembangunan nasional adalah “mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia”. Karena ini merupakan sila terakhir pancasila, maka kita selalu menekankan
bahwa setiap upaya pembangunan harus selalu merupakan upaya pengamalan pancasila.
Mengamalkan pancasila sebagai ideology bangsa berarti bahwa setiap sila harus dapat kita
amalkan yaitu: sila pertama dan kedua sebagai landasan moralnya, sila ketiga dan sila
keempat sebagai cara atau metode kerjanya, dan sila kelima sebagai tujuan akhir dari
pengamalannya.
Tidak diragukan bahwa pembangunan nasional kita dewasa ini memang masih belum sampai
pada tujuan akhir yaitu keadilan sosial, karena kemakmuran (nominal) masyarakat yang
meskipun rata-rata sudah meningkat 10-15 kali dalam periode hamper 30 tahun, belum
dinikmati oleh semua orang secara benar-benar merata. Bahkan ada ketimpangan ekonomi
dan kesenjangan sosial yang besar antara mereka yang kaya, yang sudah mampu menikmati
kemakmuran dan kesejahteraan yang tinggi, dengan mereka yang masih pada tahap rata-rata
atau bahkan dibawah rata-rata. Dan di bawah tingkat pendapatan rata-rata ini masih cukup
banyak warga bangsa kita yang hidup di bawah garis kemiskinan.

Demokrasi ekonomi bukanlah sekedar cara mengatur sistem perekonomian tetapi sekaligus
pada tercapainya hasil akhir pelaksanaan sistem ekonomi (yang berdasar atas asas)
kekeluargaan. Artinya, pelaksanaan sistem ekonomi kekeluargaan yang bermoral pancasila
harus menghasilkan kemakmuran masyarakat seluruhnya secara merata. Inilah yang
dimaksud dengan kesejahteraan sosial. Masyarakat sejahtera adalah masyarakat yang
makmur dan sekaligus pembagiannya merata (adil dan makmur).
Penilaian atas keberhasilan pembangunan nasional kita dapat dilakukan dengan mengadakan
penilaian atas keberhasilan pelaksanaan Trilogo Pembangunan yaitu pemerataan,
pertumbuhan dan stabilitas ekonomi nasional. Namun pada kenyataannya masalah-masalah
seperti kemiskinan dan pengangguran atau kesempatan kerja belum dapat di atasi dengan
baik oleh pemerintah.
Dalam undang-undang telah disebutkan bahwa sistem perekonomian berdasar atas asas
kekeluargaan, yang berarti bahwa sumber daya alam yang merupakan“pokok-pokok
kemakmuran rakyat” dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar
kemakmuran rakyat. Banyak program-program yang sudah dilakukan pemerintah namun
masalah-masalah terutama masalah ekonomi belum juga dapat teratasi dengan baik.
Melihat masalah-masalah diatas penulis tertarik untuk membuat tugas akhir dengan judul
“mengentaskan masalah kemiskinan dan pengangguran di Indonesia”.
Pemerintah harus lebih tanggap dalam mengatasi masalah ekonomi yang selama ini melilit
bangsa Indonesia. Masalah-masalah seperti ini haruslah di atasi secara langsung dengan

bersosialisasi dengan rakyat secara langsung. Tidak hanya bergantung pada orang-orang yang
telah dipercaya untuk mengatasi masalah ekonomi Negara, namun juga harus dilakukan
peninjauan secara langsung mengenai proyek atau program yang akan dilaksanakan.
Di Indonesia banyak sekali jumlah pengangguran bahkan sarjana sekalipun juga banyak yang
menganggur. Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah seharusnya dapat
dimanfaaatkan dengan tepat guna, bukan dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi maupun

golongan.
Pembangunan dan pengembangan sumber daya manusia memerlukan komitmen yang sangat
tinggi dan jangka waktu yang panjang. Proses pengembangan itu merupakan proses
pemberdayaan yang sangat sulit, harus dilakukan secara bertahap dan diikuti oleh semua
yang terlibat, terutama para peserta yang dibangun, tanpa bisa diwakilkan. Karena kualitas
keluarga indonesiayang relative rendah, maka pemberdayaan SDM itu dilakukan dengan
pertama-tama, atau minimal sekaligus, memberdayakan keluarga sebagai lembaga yang
pertama dan utama dari setiap insan anggotanya. Dalam proses pengembangan anggota
keluarganya, maka keluarga akan memegang peranan yang sangat menentukan.

B. RUMUSAN MASALAH
Seperti yang telah diuraikan pada latar belakang di atas dapat diambil rumusan masalah
sebagai berikut ;

1. Apa definisi kemiskinan dan pengangguran?
2. Bagaimana keadaan kemiskinan dan pengangguran di Indonesia?
3. Apa yang menjadi masalah kemiskinan dan pengangguran di Indonesia?
4. Program apakah yang harus dilakukan pemerintah untuk mengentaskan masalah
kemiskinan dan pengangguran di Indonesia?
BAB ll
PEMBAHASAN
A. Definisi Kemiskinan dan Pengangguran
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan
seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan dan kesehatan. Kemiskinan dapat
disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap
pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang
memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lain melihatnya dari
segi moral dan evaluative, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah
mapan.
Sedangkan pengangguran adalah seseorang yang tergolong angkatan kerja yang tidak bekerja
baik dalam arti mendapatkan upah atau bekerja mandiri, kemudian mencari pekerjaan dalam
arti mempunyai kegiatan aktif dan ingin mendapat pekerjaan tetapi belum dapat
memperolehnya. Masalah pengangguran yang menyebabkan tingkat pendapatan nasional dan
tingkat kemakmuran masyarakat tidak mencapai potensi maksimal yaitu masalah pokok

makro ekonomi yang paling utama.
Kemiskinan memang menjadi problem serius yang membelit bangsa-bangsa di dunia,
termasuk Indonesia. Ketimpangan ekonomi, tingkat pendidikan yang rendah, serta

penguasaan aset-aset ekonomi oleh kalangan tertentu, adalah sebagian penyebab kemiskinan.
Pertanyaan sekarang, apa yang bisa dilakukan pemerintah maupun perusahaan untuk
mengurangi angka kemiskinan? Mampukah program tanggung jawab sosial pemerintah
maupun perusahaan menjadi salah satu solusi penting dalam upaya mengurangi angka
kemiskinan?. Mengurangi kemiskinan dan pengangguran adalah tugas semua pemangku
kepentingan (stakeholder), yaitu pemerintah termasuk pemda, perusahaan, masyarakat,
akademisi, dan lain-lain sebagainya. Program ini akan berjalan efektif jika semua pihak
duduk bersama tanpa ada kecurigaan. Yang selama ini terjadi, kurang adanya koordinasi
diantara lembaga-lembaga tersebut. Setiap departemen pemerintah, mempunyai program
pengentasan kemiskinan dan pengangguran. Namun tidak ada koordinasi yang jelas.
Akibatnya mereka seakan berjalan sendiri-sendiri. Kalau ada yang mengkoordinir, seperti
perusahaan holding misalnya, maka hasilnya akan lebih efektif.
Untuk mengurangi kemiskinan dan pengangguran, yang perlu dilakukan adalah
memberdayakan masyarakat. Ini akan lebih efektif dibandingkan hanya memberikan bantuan
yang sifatnya sesaat. Yang dibutuhkan adalah pemberian akses kepada masyarakat tersebut.
Ini kurang dilakukan pemerintah, pemerintah perlu diberi akses kepada masyarakat dibanding

ekonomi, sosial, budaya dan sebagainya. Mereka harus dibantu untuk bisa mencari makan
sendiri. Jadi jangan hanya diberi makan. Intinya adalah buatlah program-program
pemberdayaan yang berkesinambungan.
Pembangunan di bidang ekonomi yang dijalankan oleh pemerintah pada dewasa ini di sektor
pertanian, perikanan, perkebunan, industri dan pertambangan, hakekatnya ditujukan selain
untuk mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi, juga dimaksudkan untuk mengatasi
pengangguran dan kemiskinan. Seharusnya tidak semua masalah kemiskinan menjadi
tanggung jawab pemerintah. Rasanya tidak fair kalau seluruhnya dibebankan hanya kepada
pemerintah. Masyarakat, terutama golongan yang mampu juga secara sukarela diharapkan
dapat berkontribusi mengatasi masalah kemiskinan yang terjadi di negeri ini.
Progam mengatasi kemiskinan yang paling murah adalah si kaya membantu si miskin atau si
pandai membantu yang bodoh. Idealisme dan pengorbanan yang diperlukan untuk mengatasi
kemiskinan di negeri ini bukan sesuatu yang berada di menara gading dan bukan pula yang
diada-adakan. Idealisme dan pengorbanan tersebut sesungguhnya adalah sebuah realita yang
sudah terjadi di masyarakat.

B. Penyebab Masalah Pengangguran Dan Kemiskinan
Pengangguran adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali sedang mencari
kerja, bekerja kurang dari 2 hari dalam seminggu atau seseorang yang sedang berusaha
mendapatkan pekerjaan. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja

tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya.
Pengangguran sering kali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya
pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat
menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah lainnya.
Dinegara-negara berkembang seperti Indonesia dikenal istilah pengangguran terselubung,
dimana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga sedikit dilakukan oleh lebih
banyak orang. Masalah ketenagakerjaan di Indonesia sekarang ini sudah mencapai kondisi
yang cukup memprihatinkan ditandai dengan jumlah penganggur dan setengah penganggur

yang besar pendapatanrelatif rendah dan kurang merata. Sebaliknya pengangguran yang
tinggi merupakan pemborosan sumber daya dan potensi yang ada, menjadi beban keluarga
dan masyarakat, sumber utama kemiskinan, menghambat pembangunan dalam jangka
panjang.
Pembangunan bangsa Indonesia kedepan sangat tergantung pada kualitas sumber daya
manusia Indonesia yang sehat fisik dan mental serta mempunyai ketrampilan dan keahlian
kerja, sehingga mampu membangun keluarga yang bersangkutan untuk mempunyai pekerjaan
dan penghasilan yang tetap dan layak sehingga mampu memenuhi kebutuhan hidup,
kesehatan, pendidikan anggota keluarganya.
Pengangguran di Indonesia terjadi disebabkan antara lain yaitu karena jumlah lapangan kerja
yang tersedia lebih kecil dari pencari kerja. Juga kompetensi pencari kerja tidak sesuai

dengan pasar kerja. Selain itu juga karena efektifnya informasi pasar kerja bagi para pencari
kerja. Fenomena pengangguran juga berkaitan erat dengan terjadinya pemutusan hubungan
kerja disebabkan antara lain; perusahaan menutup atau mengurangi bidang usahanya akibat
krisis ekonomi atau keamanan yang kurang kondusif, peraturan yang menghambat investasi,
hambatan dalam proses ekspor impor.
Padahal perang melawan kemiskinan sudah ditabuh sejak lama di negri ini. Di Orde Baru
misalnya, pemerintah menggalangberbagai sarana dan cara untuk mengatasi kemiskinan.
Pembangunan fisik digenjot diberbagai bidang, pertumbuhan ekonomi menjadi fokus
perhatian, investasi asing digalakkan, berbagai jenis skema kredit investasi kecil dan kredit
modal kerja digelar, bahkan hutang luar negri pun ditempuh sebagai altrnatif untuk menopang
idea of progress bernama pembangunan.
Akan tetapi karena keberpihakan ideologis pemerintah tidak jelas, pembangunan ala Orde
Baru itu tidak bisa sepenuhnya bisa dirasakan rakyat lapis bawah. Masalahnya sekarang
apakah para elite, politisi, dan birokrat kita mempunyai keberpihakan ideologis untuk
melawan kemiskinan? Adakah komitmen tegas dari para penentu kebijakan Negara untuk
memberantas KKN secara radikal? Jika Negara tidak sanggup menyatakan perang terhadap
kemiskinan, gagal dalm memerangi korupsi, dan tetap malas melaksanakan agenda reformasi
sebagai perintah konstitusi maka kemiskinan bangsa mungkin akan menjadi simbol abadi
negeri ini.
C. Program Pemerintah Dalam Mengatasi Kemiskinan Dan Pengangguran.

Krisis ekonomi saat ini telah menggugah pemerintah dan berbagai lembaga pembangunan
internasional seperti Bank Dunia dan lain-lain untuk berperan aktif mengentaskan kemiskinan
dan pengagguran rakyat melalui berbagai program baru seperti padat karya. Jaring pengaman
sosial/JPS (Social Safety Net), proyek penanggulangan kemiskinan diperkotaan (Urban
Poverty Crisis Alleviation), program untuk anak jalanan, dan masih banyak bantuan-bantuan
dari pemerintah kepada rakyat, seperti BLT (bantuan langsung tunai) , BOS (bantuan
operasional sekolah) yang dilakukan untuk mengatasi masalah pendidikan di Indonesia,
karena anak-anak Indonesia diwajibkan mengenyam pendidikan minimal 9 tahun yang
biasanya dikenal sebagai wajib belajar 9 tahun.
Koperasi banyak di dirikan oleh pemerintah di daerah-daerah dengan tujuan agar rakyat
mampu membuat usaha mikro ataupun makro dilingkungan tempat tinggalnya. Selain itu
program yang lain yang dilakukan oleh pemerintah adalah dengan memberikan
JAMPERSAL (jaminan persalinan) diberbagai puskesmas dengan tujuan untuk memudahkan
proses persalinan pada warga yang kurang mampu. Pemerintah juga memberlakukan program
KB dengan tujuan untuk mengurangi tingkat kepadatan penduduk di Indonesia. Dan masih
banyak lainnya program yang diberikan pemerintah untuk mengatasi permasalahan ekonomi
terutama mengenai masalah kemiskinan dan pengangguran yang merupakan masalah yang
sulit untuk diberantas.

Kebijakan Pemerintah Dalam Menanggulangi Kemiskinan Di Indonesia

Berikut Ini Adalah Daftar Program-Program Pemerintah Dalam Menanggulangu kemiskinan
Di Indonesia:
– Menaikan anggaran untuk program-program yang berkaitan langsung maupun tidak
langsung dengan penanggulangan kemiskinan dan pengangguran dilaksanakan dengan
pendekatan pemberdayaan berbasis komunitas dan kegiatan padat karya
- Mendorong APBD provinsi, kabupaten dan kota pada tahun-tahun selanjutnya untuk
meningkatkan anggaran bagi penanggulangan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja
– Tetap mempertahankan program lama seperti:
a) BOS (Bantuan Operasional Sekolah)
b) RASKIN (Beras Miskin)
c) BLT (Bantuan Langsung Tunai)
d) Asuransi Miskin, dsb
- Akselerasi pertumbuhan ekonomi dan stabilitas harga khususnya harga beras (antara lain:
menjaga harga beras dipasaran tidak lebih dari Rp.5000,- per Kg)
- Memberikan kewenangan yang lebih luas kepada masyarakat dalam pengambilan keputusan
pembangunan
- Sinergi masyarakat dengan pemerintah dalam penanggulangan kemiskinan
- Mendayagunakan potensi dan sumberdaya lokal sesuai karakteristik wilayah
- Menerapkan pendekatan budaya lokal dalam proses pembangunan
- Prioritas kelompok masyarakat paling miskin dan rentan pada desa-desa dan kampungkampung paling miskin

- Open Menu: kelompok masyarakat dapat menentukan sendiri kegiatan pembangunan yang
dipilih tetapi tidak tercantum dalam negative list
- Kompetitif: desa-desa dalam Kecamatan haus berkompetisi untuk memperbaiki kualitas
kegiatan dan cost effectiveness
- PPK, P2KP, PPIP SPADA dan diperkuat program-program kementrian/lembaga
- Program Keluarga Harapan (PKH), berupa bantuan khusus untuk pendidikan dan kesehatan
- Program pemerintah lain yang bertujuan meningkatkan akses masyarakat miskin kepada
sumber permodalan usaha mikro dan kecil, listrik pedesaan, sertifikasi tanah, kredit mikro,
dll.
- Program Pengembangan Bahan Bakar Nabati (EBN). Program ini dimaksudkan untuk
mendorong kemandirian penyediaan energi terbaukan dengan menumbuhkan “Desa Mandiri
Energi”.
- Penegakan hukum dan HAM, pemberantasan korupsi dan reformasi birokrasi.
- Percepatan pembangunan infrastruktur
- Pembangunan daerah perbatasan dan wilayah terisolir
- Revitalisai pertanian, perikanan, kehutanan, dan perdesaan
- Peningkatan kemampuan pertahanan, pemantapan keamanan dan ketertiban, serta
penyelesaian konflik
- Peningkatan aksesbilitas dan kualitas pendidikan dan kesehatan
- Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM-Mandiri)

Inilah Enam Program Pemerintah untuk Rakyat Miskin.
BAB lll
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan yang dapat dipetik dari masalah diatas adalah sebagai berikut ;
1. Banyak program yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah perekonomian
yakni mengenai masalah kemiskinan dan pengangguran namun pada kenyataannya hasil yang
dicapai tidak sesuai yang diharapkan.
2. Banyak pengangguran yang ada di Indonesia karena kurangnya lapangan pekerjaan yang
ada dan ketidaksesuaian antara tingkat pendidikan yang dibutuhkan dan yang tersedia yang
menyebabkan bertambahnya kemiskinan di Indonesia.
3. Pembangunan di bidang ekonomi yang dijalankan oleh pemerintah pada dewasa ini di
sektor pertanian, perikanan, perkebunan, industri dan pertambangan, hakekatnya ditujukan
selain untuk mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi, juga dimaksudkan untuk
mengatasi pengangguran dan kemiskinan.
4. Dampak pengangguran terhadap perekonomian suatu Negara tujuan akhir pembangunan
ekonomi suatu Negara pada dasarnya adalah meningkatkan kemakmuran masyarakatdan
pertumbuhan ekonomi agar stabil dan dalam keadaan naik terus. Jika tingkat pengangguran
disuatu Negara relatif tinggi, hal tersebut akan menghambat pencapaian tujuan pembangunan
ekonomi yang telah dicita-citakan.