PERBEDAAN FISIK JENIS KELAMIN DAN KLASIF

PERBEDAAN FISIK JENIS KELAMIN DAN KLASIFIKASI UMUR PADA KOWAK MALAM
KELABU (Nycticorax nycticorax)
(Physical Difference of Sexes and Age Classification of Black-crowned Night-heron (Nycticorax
nycticorax))
FITRI KUSRIYANTI 1)
1)

Mahasiswa Strata 1 pada Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan IPB, Kampus IPB
Dramaga PO Box 168 Bogor (E34120075)

Abstract
.
Keywords:

PENDAHULUAN
Kowak malam kelabu atau black-crowned
night-heron dengan nama ilmiah Nycticorax
nycticorax dari famili Ardeidae merupakan burung
air yang berukuran sedang (± 61 cm), berkepala
besar, bertubuh kekar, berwarna hitam dan putih.
Kowak malam kelabu aktif pada malam hari, atau

biasa disebut nokturnal, dan termasuk burung
migran yang bermigrasi mengikuti arus angin
menghindari suasana dingin untuk menghangatkan
tubuhnya. Burung ini terbang meninggalkan sarang
untuk mencari makan pada sore hari dan kembali ke
sarang pada pagi hari.
Satwa ini mempunyai kebiasaan beristirahat di
atas pohon pada siang hari. Sebelum keluar mencari
makan pada waktu senja, mereka berputar-putar di
atas tempat istirahat sambil mengeluarkan suara
parau “wok” atau “kowak” (Mackinnon et al 1994).
Burung ini mencari makan di sawah, padang
rumput, dan pinggir sungai. Makanannya berupa
ikan, kodok, ataupun kadal (Kristantanto 2008
dalam Auliansyah 2013). Kowak biasanya berbiak
dalam koloni yang ramai dan membuat sarangnya
di pohon-pohon di atas air.

pada kowak malam kelabu. Adapun tujuan lain
yaitu untuk mengetahui klasifikasi umur satwa

tersebut.
METODE
Metode yang digunakan adalah studi
literatur atau studi pustaka. Metode ini dilakukan
dengan mengambil data dan informasi dari berbagai
literatur. Data dan informasi yang diambil dapat
dikutip secara langsung atau dianalisis terlebih
dahulu.
PEMBAHASAN
Menurut Birdlife (2014), status konservasi
kowak malam kelabu (Nycticorax nycticorax)
berdasarkan IUCN-Red list adalah Least Concern
(LC) atau beresiko rendah. Populasi burung ini di
dunia diperkirakan sebanyak 510.000 - 3.600.000
spesies.

Sebagian besar jenis burung air menghuni
daerah tropis dan subtropis. Biasanya mereka
menjadikan daerah perairan atau lahan basah dan
sekitarnya sebagai habitat. Menurut Isnanto (1990)

dalam Susanti (2011), beberapa spesies dari famili
Ardeidae menjadikan daerah perairan tawar atau di
sekitar perairan seperti rawa, tambak, hutan bakau,
dan muara sungai sebagai habitatnya.

Spesies jantan dan betina dapat dibedakan
melalui ukuran tubuhnya dan mahkota pada
kepalanya. Kowak malam kelabu dewasa jantan
memiliki mahkota berwarna hitam dengan leher dan
dada putih, dua bulu panjang tipis ditemukan
terjuntai dari kepala, punggung hitam, sayap, dan
ekor abu-abu, iris merah terang, paruh merah, kaki
dan kekang menjadi merah selama waktu berbiak.
Ukuran burung jantan biasanya lebih besar dari
burung betina dewasa (Maulana 2010). Pada kowak
remaja, tubuh berwarna coklat bercoretan dan
berbintik-bintik, iris kuning, paruh hitam, dan kaki
kuning kotor (Kristantanto 2008 dalam Auliansyah
2013).


Tujuan dari pembuatan jurnal ini adalah untuk
mengetahui perbedaan fisik antara jantan dan betina

Menurut Ivory (2002), tingkat kedewasaan
pada kowak malam kelabu dapat dibedakan melalui

struktur umurnya. Kowak dewasa, baik jantan
maupun betina, rata-rata umur kedewasaan seksual
atau reproduksinya sekitar 730 hari atau 24 bulan.
Setelah umur kowak mencapai 24 bulan, kowak
betina sudah dapat bertelur. Kowak betina dapat
bertelur 3 – 5 telur setiap musimnya (Wildscreen
Arkive 2012).
Telur kowak butuh 24 – 26 hari untuk menetas.
Selama proses inkubasi sampai penetasan, telur
dierami atau dijaga oleh kedua induknya. Setelah
telur menetas, anakan kowak dirawat oleh kedua
induk, baik betina maupun jantan, hingga usianya
mencapai 2 minggu. Setelah dua minggu, kowak
meninggalkan sarang tetapi tidak pergi jauh dari

sarang. Saat berumur 3 minggu, kowak-kowak
dapat ditemukan berkelompok di atas pohon. Pada
rentang 2 – 6 minggu dapat dikatakan bahwa kowak
berada pada usia remaja.
Kowak malam kelabu dapat terbang dengan
sangat baik saat berumur 6 – 7 minggu. Pada usia
itu pula kowak sudah dapat pergi mencari makan
sendiri. Kowak yang berusia 6 – 7 minggu ini sudah
dapat disebut kowak dewasa. Namun, kowak baru
dikatakan produktif saat usia 24 bulan atau 2 tahun.
Kowak malam kelabu dapat hidup selama kurang
lebih 253 bulan atau 21 tahun (Ivory 2002).
KESIMPULAN
Kowak malam kelabu jantan dan betina dapat
dibedakan melalui ukuran tubuhnya dan mahkota
pada kepalanya. Ukuran burung jantan biasanya
lebih besar dari burung betina dewasa.
Klasifikasi umur pada kowak malam kelabu
yaitu anakan berusia 0-2 minggu, remaja kowak
berusia 2-6 minggu, sedangkan kowak dewasa

berusia lebih dari 6 minggu. Kowak dewasa yang
produktif berusia 24 bulan.
DAFTAR PUSTAKA
Auliansyah. 2013. Sebaran dan Biodiversitas Fauna
Atas pada Ekosistem Mangrove Alami dan
Silvofishery
di
Pantai
Boe
Desa
Mappakalompo Kabupaten Takalar. Skripsi.
Makassar: Universitas Hasanuddin.
Birdlife
International.
2014.
Species
factsheet: Nycticorax nycticorax. [terhubung
berkala]

http://www.birdlife.org/datazone/species/fact

sheet/22697211 (14 September 2014).
Ivory A. 2002. Animal Diversity Web: Nycticorax
nycticorax.
[terhubung
berkala]
http://animaldiversity.ummz.umich.edu/acco
unts/Nycticorax_nycticorax/ (14 September
2014)
Mackinnon John, Karen Phillips dan Bas Van
Balen. 1994.
LIPI-SERI PANDUAN
LAPANGAN. Burung-burung di Sumatera,
Jawa , Bali dan Kalimantan (Termasuk
Sabah, Serawak dan Brunei Darussalam).
Puslitbang
Biologi-LIPI
&
Birdlife
International Indonesia Programme.
Susanti. 2011. Perilaku Harian Kuntul Besar

(Egretta alba). Skripsi. Medan: Universitas
Sumatera Utara.
Wildscreen Arkive. 2012. Black-crowned nightheron (Nycticorax nycticorax). [terhubung
berkala]
http://www.arkive.org/blackcrowned-night-heron/nycticorax-nycticorax/
(14 September 2014).