PERBEDAAN INTERNASIONAL DAN HARMONISASI. doc
PERBEDAAN INTERNASIONAL
DAN HARMONISASI
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Internasional
KELOMPOK 4
1.
Riano Roy P.
12030111130119
2.
Feby Karunia D.
12030111130069
3.
M. Habib Takeshi J.
12030111130193
JURUSAN AKUNTANSI – FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2014
5.1 PENDAHULUAN:
SIFAT INTERNASIONAL DARI PENGEMBANGAN AKUNTANSI
Selama berabad-abad, banyak negara berbeda yang telah memberi kontribusi
pada pengembangan akuntansi. Ketika arkeolog mengungkap sisa-sisa kuno di Timur
Tengah, hampir semua hal dengan tulisan atau angka di atasnya adalah bentuk akuntansi
(biaya perang atau pesta atau konstruksi, daftar pajak jatuh tempo atau daftar pajak
dibayar). Misalnya, bangsa Romawi mengembangkan bentuk-bentuk canggih akuntansi
single-entry, berupa keuntungan pertanian yang dapat dihitung. Kemudian, meningkatnya
kompleksitas bisnis di akhir abad pertengahan di Italia utara menyebabkan munculnya
sistem double-entry. Kemudian masih di Eropa tepatnya di Belanda, keberadaan kelas
pedagang kaya dan kebutuhan investasi yang besar untuk proyek-proyek besar
menyebabkan adanya pelayanan publik tentang modal saham pada abad ke-17.
Berikutnya, pemisahan tumbuh kepemilikan dari manajemen mengangkat perlunya audit
dalam abad ke-19 di Inggris. Dan pada akhir abad ke-20, Jepang memberikan kontribusi
besar terhadap akuntansi dan kontrol manajerial.
Fitur umum dari semua pengaruh internasional ini pada akuntansi adalah
bahwa perkembangan dari sistem komersial telah menyebabkan kemajuan akuntansi.
Tidak mengherankan, negara-negara komersial terkemuka di setiap periode adalah
inovator terkemuka dalam akuntansi.
Namun, meskipun pengaruh dan persamaan internasional jelas, ada juga
perbedaan besar, terutama di Eropa. Sebuah indikasi dari skala perbedaan internasional
dapat dilihat dalam kasus-kasus di mana perusahaan menerbitkan dua sistem penomoran
dalam akuntansi berdasarkan aturan yang berbeda - sering aturan domestik dibandingkan
dengan aturan di AS, yang diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan asing yang terdaftar di
bursa saham AS. Tabel 5.1 menunjukkan beberapa contoh yang menarik untuk
menggambarkan penghasilan. Daimler-Benz adalah perusahaan Jerman pertama yang
menyediakan data ini, pada tahun 1993. Perbedaan besar (variasi dari tahun ke tahun)
antara angka laba Jerman dan AS yang merupakan kejutan bagi banyak akuntan dan
pengguna laporan keuangan.
5.2 KLASIFIKASI
5.2.1 Pendahuluan
Meskipun tidak ada dua negara yang memiliki praktek akuntansi yang
identik, beberapa negara tampaknya membentuk pasangan atau kelompok yang lebih
besar dengan pengaruh yang cukup serupa di pelaporan keuangan, seperti sistem hukum
dan pajak. Jika memang demikian, dimungkinkan untuk menetapkan suatu klasifikasi.
Seperti dalam suatu kegiatan yang merupakan langkah dasar dalam banyak disiplin ilmu.
Klasifikasi harus mempertajam deskripsi dan analisis. Hal ini harus
mengungkapkan struktur yang mendasari dan memungkinkan prediksi sifat-sifat unsur
berdasarkan tempatnya dalam klasifikasi.
Beberapa penulis, mengelompokkan sistem hukum, telah memasok kriteriakriteria yang praktis untuk menentukan apakah dua sistem berada dalam kelompok yang
sama. Sistem dikatakan dalam kelompok yang sama jika 'seseorang dididik dalam. . . satu
hukum maka akan mampu, tanpa banyak kesulitan, penanganan yang lain.'(David dan
Brierley, 1978).
Sama pentingnya dengan kedua sistem tidak boleh 'didirikan pada hal yang
berlawanan dengan prinsip filosofis, politik atau ekonomi'. Kriteria kedua memastikan
bahwa sistem dalam kelompok yang sama tidak hanya memiliki karakteristik dangkal
serupa tetapi juga memiliki struktur dasar yang sama dan cenderung bereaksi terhadap
situasi baru dengan cara yang sama. Menggunakan kriteria ini klasifikasi hukum empat
kelompok diperoleh: Romano-Germanic, hukum umum, sosialis dan filosofis-religius.
Tabel Dampak Transisi ke IFRS pada Neraca Konsolidasi pada 1 Januari 2004
Dalam akuntansi, klasifikasi harus memfasilitasi studi tentang logika, dan
kesulitan yang dihadapi, harmonisasi internasional. Klasifikasi juga harus membantu
dalam pelatihan akuntan dan auditor yang beroperasi secara internasional. Selanjutnya,
negara berkembang mungkin lebih mampu memahami jenis-jenis pelaporan keuangan
yang tersedia, dan yang mana yang paling tepat untuk itu, berdasarkan penglihatan
negara-negara lain yang menggunakan sistem tertentu. Dan seharusnya mungkin bagi
suatu negara untuk memprediksi masalah yang akan dihadapi dan solusi yang mungkin
digunakan dengan melihat negara-negara lain di kelompoknya.
5.2.2 Klasifikasi Menggunakan Data Survei
Beberapa peneliti telah menggunakan survei praktek akuntansi sebagai data.
Klasifikasi dicapai dengan penggunaan program komputer yang dirancang untuk
menempatkan negara-negara ke dalam kelompok berdasarkan kesamaan praktek. Sebagai
contoh, satu kelompok peneliti (Nair dan Frank, 1980) membagi karakteristik pelaporan
keuangan menjadi yang berkaitan dengan pengukuran dan yang berkaitan dengan
pengungkapan. Tabel di bawah ini merupakan klasifikasi menggunakan karakteristik
pengukuran dari tahun 1973. Sampai sekarang tidak ada hirarki, tapi hasil keseluruhan
tampak sangat masuk akal dan cocok dengan analisis dalam bab ini. Terdapat saran
bahwa, dalam konteks seluruh dunia, sebagian besar benua Eropa dipandang sebagai
negara-negara yang menggunakan sistem yang sama. Namun, Inggris, Irlandia dan
Belanda adalah negara-negara yang berbeda dari sistem itu.
Tabel Klasifikasi Berdasarkan Praktek Pengukuran pada Tahun 1973
5.2.3 Klasifikasi Nobes
Sangat memungkinkan untuk mengkritisi klasifikasi-klasifikasi yang telah
disebutkan di atas, yaitu kritik pada :
a.
Kurangnya presisi pada definisi apa yang diklasifikasikan.
b.
Kurangnya model yang dapat dibandingkan dengan hasil statistik.
c.
Kurangnya hirarki yang akan menambah suatu seluk-beluk ke dalam gambaran
dari ukuran perbedaan antar negara.
d.
Kurangnya
penilaian
mendiskriminasi.
dalam
pemilihan
“pentingnya”
fitur-fitur
yang
Dapatkah masalah ini diperbaiki? Suatu ruang lingkup pekerjaan didefinisikan sebagai
klasifikasi beberapa negara Barat oleh praktek-praktek pelaporan keuangan perusahaan
mereka yang terdaftar, dan itu dilakukan pada awal tahun 1980. Praktek-praktek
pelaporan yang dimana mereka peduli dengan pengukuran dan penilaian. Hal ini
tercantum pada perusahaan yang laporannya tersedia secara umum dan yang prakteknya
dapat paling mudah ditemukan. Hal ini adalah perbedaan internasional dalam pelaporan
antara perusahaan-perusahaan tersebut yang menarik perhatian utama kepada pemegang
saham, kreditur, perusahaan audit, otoritas perpajakan, manajemen, dan harmonisasi
lembaga. Pengukuran dan penilaian praktek tersebut dipilih karena ini menentukan
ukuran angka untuk keuntungan, modal, total aset, likuiditas dan sebagainya. Hasilnya
ditunjukkan pada gambar berikut.
Angka ini menunjukkan bahwa ada dua jenis utama 'sistem' pelaporan
keuangan di Eropa pada saat itu: Mikro atau profesional dan Makro atau seragam.
Yang pertama ini melibatkan akuntan di masing-masing perusahaan yang
berusaha untuk menyajikan informasi yang adil bagi pengguna di luar, tanpa kendala
rinci hukum atau aturan pajak tapi dengan standar yang ditulis oleh akuntan. Makro /
bentuk seragam telah menjadi hal penting dalam akuntansi terutama sebagai abdi negara,
terutama untuk tujuan perpajakan. Mikro / sisi profesional dianut di Belanda, Inggris,
Irlandia, Denmark, Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru dan Kanada. Belanda
memiliki aturan lebih sedikit daripada negara-negara lain, dan fitur lain, yang
membedakan adalah bahwa pengaruh teori ekonomi mikro menyebabkan penggunaan
informasi tentang penggantian biaya ke berbagai derajat.
Makro / side seragam berisi semua negara Eropa lainnya dan Jepang.
Namun, mereka dibagi menjadi subkelompok. Sebagai contoh, rencana akuntansi adalah
sumber utama dari aturan rinci di Perancis, Belgia, Spanyol dan Yunani. Di Jerman kode
komersial adalah kewenangan utama dan ada ketaatan yang lebih pada nilai perolehan. Di
Swedia, pengaruh dominan tampaknya telah membuat pemerintah sebagai perencana
ekonomi dan pemungut pajak.
Tabel di bawah ini merangkum beberapa perbedaan khas antara negaranegara secara dua kelompok.
5.2.4 Sebuah Klasifikasi yang Telah Diperbaharui
Klasifikasi Nobes awalnya disusun pada awal tahun 1980, sebelum program
harmonisasi Uni Eropa dan sebelum globalisasi meluas pada pasar modal. Jatuhnya
komunisme juga berarti bahwa lebih banyak negara, seperti China dan Rusia, memiliki
sistem pelaporan keuangan yang dapat ditambahkan ke suatu klasifikasi pada 1983.
Beberapa negara, seperti Swedia dan Norwegia telah pindah haluan sejak awal 1980-an.
Tabel Dua-Kelompok Klasifikasi (Praktek Tradisional)
Penggunaan dua sistem dalam sebuah negara adalah contoh utama dari fakta
bahwa praktek bervariasi antara perusahaan dalam suatu negara. Bab ini belum diperiksa
secara detail setiap perbedaan dalam suatu negara. Pengenalan luas dari tahun 2005 dari
IFRS untuk beberapa laporan keuangan entitas, tetapi tidak di semua banyak negara, akan
menyebabkan perubahan lebih lanjut dalam norma-norma dan sikap nasional. Tampaknya
mungkin bahwa versi nasional yang berbeda dari praktek IFRS akan muncul dengan
berjalannya waktu.
5.3 PENGARUH PADA PERBEDAAN
5.3.1 Pendahuluan
Tidak adanya faktor-faktor yang pasti dalam perbedaan pelaporan keuangan. Faktorfaktor yang telah dianggap sebagai pengembangan akuntansi yaitu meliputi pengaruh
kolonial dan pengaruh luar lainnya, adanya penyedia keuangan yang lazim, sifat hukum,
pengaruh perpajakan dan kekuatan profesi akuntansi. Faktor seperti bahasa, budaya atau
geografi juga dapat mempengaruhi. Misalnya akuntansi di Australia memiliki kemiripan
dengan akuntansi di Selandia Baru, mungkin adanya kesamaan geografis faktor tapi
kesamaan akuntansi mereka tidak disebabkan oleh faktor geografis melainkan adanya
hubungan historis dengan inggris. Dan juga dinegara daerah barat maju, mereka juga
perlu memasukkan faktor perkembangan ekonomi dan sifat ekonomi politik.
5.3.2 Penyedia Keuangan
Di berbagai negara terdapat adanya fakta sumber keuangan perusahaan adanya
peminjaman modal saham yang diberikan oleh sejumlah besar investor swasta.
Peningkatan nilai pada investor sangatlah penting, dikarenakan adanya tekanan
pengungkapan jika tidak memiliki akses ke informasi yang internal ( contoh di amerika
serikat dan inggris ). Sebaliknya di negara Prancis dan Italia modal yang diberikan oleh
bank atau negara sangat signifikan. Di Jerman pun khususnya bank-bank adalah pemilik
saham yang penting pada keuangan perusahaan serta penyedia utang. Bukti karakterisasi
dua arah negara dapat ditemukan dengan melihat pada jumlah mereka dari perusahaan
yang terdaftar. Tabel 5.4 menunjukkan angka, pada awal 2009, perusahaan yang terdaftar
di bursa saham domestik di mana terdapat lebih dari 380 perusahaan tersebut dan
kapitalisasi pasar di atas $ 580.000.000.000. Tabel 5.5 menunjukkan angka selama
delapan negara terbesar Uni Eropa pada tahun 1999, menempatkan ukuran ekuitas pasar
dalam konteks ukuran perekonomian, dan jumlah rumah tangga perusahaan yang
terdaftar dalam konteks populasi. Perbandingan antara Inggris (dengan pasar ekuitas yang
besar) dan Jerman (dengan jauh lebih kecil pasar modal) adalah instruktif.
5.3.3 Sistem hukum
Sistem hukum dianggap dalam Bagian 4.2. Disarankan bahwa banyak negara di
dunia dapat dimasukkan ke dalam salah satu dari dua kategori sehubungan dengan sistem
hukum utama mereka : common law atau Roman law. Tabel 5.7 menggambarkan cara di
mana sistem hukum beberapa negara maju terbagi dalam dua kategori tersebut. hukum
sistem negara-negara Nordik lebih sulit untuk mengklasifikasikan, karena mereka tidak
cocok rapi ke dalam kategori baik. Perhatikan betapa miripnya daftar ini adalah untuk
Tabel 5.6. tampaknya menjadi hubungan antara sistem pembiayaan, sistem hukum dan
akuntansi sistem, seperti dicatat kemudian.
5.3.4 Perpajakan
Meskipun
dimungkinkan
untuk
membuat
pengelompokan
sistem pajak dalam
berbagai cara, hanya beberapa dari mereka yang relevan dengan pelaporan keuangan. Apa
yang sangat relevan adalah sejauh mana peraturan perpajakan menentukan pengukuran
akuntansi. Misalnya, di Jerman, rekening pajak (Steuerbilanz) umumnya harus sama
dengan rekening komersial (Handelsbilanz) sejauh laporan keuangan entitas individu
yang bersangkutan. Bahkan ada kata untuk ide ini: Massgeblichkeitsprinzip (prinsip
kesesuaian atau mengikat bersama-sama). Di Italia, posisi yang sama berlaku sampai
Baru-baru ini, digambarkan sebagai il Binario unico (pendekatan single-track).
Sebaliknya, di Inggris, Amerika Serikat dan Belanda terdapat banyak perbedaan antara
nomor pajak, dan nomor pelaporan keuangan. Salah satu contoh nyata dari daerah yang
terkena perbedaan ini adalah depresiasi. Di Inggris, misalnya, jumlah penyusutan
dibebankan dalam laporan keuangan yang dipublikasikan menurut adat didirikannya
selama abad terakhir dan dipengaruhi oleh standar akuntansi yang berlaku.
Jumlah penyusutan untuk tujuan pajak di Inggris memiliki angka-angka yang
cukup independen. Hal ini ditentukan oleh tunjangan modal, yang skema formal
tunjangan depresiasi pajak yang dirancang untuk membakukan Angka diperbolehkan dan
bertindak sebagai insentif investasi, seperti yang dirancang oleh pemerintahan. Karena
pemisahan dua skema, bisa ada lengkap kurangnya subjektivitas dalam tunjangan pajak
tapi ruang penuh untuk penghakiman di menentukan biaya penyusutan untuk pelaporan
keuangan.
Pada ekstrem yang berlawanan, di negara-negara seperti Jerman peraturan
perpajakan berbanding tarif penyusutan maksimum yang akan digunakan untuk aset
tertentu. Maskapai umumnya didasarkan pada estimasi masa manfaat aset seperti
dipercepatnya tunjangan depresiasi. Pengaruh ini adalah merasa bahkan dalam rincian
pilihan metode penyusutan, di mana khas Catatan Jerman ke neraca perusahaan mungkin
membaca “Pabrik dan mesin yang disusutkan selama masa manfaat sepuluh tahun secara
saldo menurun: garis lurus penyusutan diadopsi segera setelah ini menghasilkan biaya
yang lebih tinggi. ” Dengan beberapa variasi, Massgeblichkeitsprinzip ini beroperasi di
Jerman, Prancis, Belgia, Italia dan banyak negara lain. Hal ini mungkin karena sebagian
untuk pengaruh luas modifikasi dalam hukum dan sebagian untuk dominasi perpajakan
sebagai penggunaan akuntansi. Ketika berhadapan dengan kelompok laporan keuangan
perusahaan, pengaruh pajak dapat dikurangi karena penghasilan kena pajak adalah
umumnya dihitung untuk setiap badan hukum dan bukan secara konsolidasi.
5.3.5 Profesi Akuntansi
Kekuatan ukuran dan kompetensi profesi akuntansi di negara mungkin diikuti
sebagian besar dari berbagai faktor yang diuraikan sebelumnya dan dari Jenis pelaporan
keuangan yang mereka sajikan telah membantu untuk menghasilkan. Sebagai contoh,
kurangnya besar pemegang saham swasta dan perusahaan publik di beberapa negara
berarti bahwa kebutuhan untuk auditor jauh lebih kecil daripada di Amerika Raya atau
Amerika Serikat. Namun, sifat dari profesi juga kembali ke jenis akuntansi yang bisa
dipraktekkan.
Skala perbedaan tersebut digambarkan dalam Tabel 5.8, yang berisi daftar
beberapa Negara-negara utama yang anggotanya dapat mengaudit laporan keuangan
perusahaan (tapi lihat di bawah untuk penjelasan tentang situasi Perancis dan Jerman).
Angka-angka yang luar biasa (misalnya jumlah kecil dari auditor di Jerman) butuh
penafsiran. Sebagai contoh, mari kita bandingkan lebih hati-hati Jerman dan tokoh-tokoh
Inggris. Di Jerman, ada yang terpisah meskipun tumpang tindih, profesi ahli pajak
(Steuerberater), yang lebih besar dari akuntansi yang tubuh. Namun, di Inggris angka
akuntan 'mengembang’ dengan masuknya banyak yang mengkhususkan diri dalam, atau
kadang-kadang berlatih hanya di pajak. Kedua, akuntan Jerman hanya dapat menjadi
anggota dari Institut jika dia dalam praktek sebagai auditor, sedangkan setidaknya
setengah dari angka di Inggris merupakan anggota yang bekerja di perusahaan,
pemerintahan, pendidikan, dan sebagainya. Ketiga, periode pelatihan adalah lebih lama di
Jerman daripada di Inggris. Ini biasanya melibatkan program sarjana yang relevan empat
tahun, pengalaman praktis enam tahun (empat di profesi), dan pemeriksaan profesional
yang terdiri dari tes lisan dan tertulis ditambah tesis. Hal ini cenderung berlangsung
hingga akuntan calon berusia 30-35 tahun. Dengan demikian, banyak dari ‘siswa’ Jerman
akan dihitung sebagai bagian dari kualifikasi mencari jika mereka berada di sistem
Inggris. Keempat, pada 1980-an, tubuh lapis kedua dari vereidigte Buchprüfer ( sworn
bookcheckers ) didirikan, yang anggotanya mungkin mengaudit perusahaan swasta
tertentu (GmbHs). Keempat faktor membantu menjelaskan perbedaan dan beberapa dari
mereka berlaku dalam negara-negara lain
5.3.6 Sintesis
Diskusi di atas faktor yang berkaitan dengan perbedaan akuntansi internasional dapat
disederhanakan, untuk beberapa faktor tampaknya terutama menjadi dipengaruhi oleh
perbedaan akuntansi daripada sebaliknya. Kasus tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut
:
a. Sitem hukum
Bahkan dalam hukum romawi/codified di negara, peraturan akuntansi
dapat diserahkan kepada akuntan jika tekanan komersial menuntut ini. Jadi,
meski pun sistem hukum secara keseluruhan tidak sangat dipengaruhi oleh
sifat sistem akuntansi, yaitu peraturan akuntansi
b. Sistem pajak
Keberadaan Massgeblichkeit atau il Binario unico mungkin masuk akal di
Jerman dan Italia karena untuk massa besar entitas dan perhitungan
penghasilan kena pajak adalah tujuan utama dari akuntansi. Dimana bersaing
untuk tujuan akuntansi (misalnya penyediaan laporan keuangan berguna untuk
jutaan pemegang saham dalam ribuan perusahaan yang terdaftar). Misalnya,
sebagaimana telah dibahas, ada aturan terpisah untuk pajak, dan pelaporan
keuangan di Inggris dan Amerika Serikat. The Massgeblichkeitsprinzip bukan
penyebab perbedaan akuntansi internasional utama itu adalah efek. Namun
demikian, di mana pajak sangat mempengaruhi akuntansi dan pajak nasional
yang berbeda aturan akan menghasilkan praktik akuntansi nasional yang
berbeda.
c. Profesi Akuntansi
Kekuatan dan ukuran profesi tampaknya disebabkan oleh kebutuhan untuk
pemeriksaan dan oleh ruang tersisa untuk regulasi profesional oleh sistem
hukum
d. Kesimpulan
Jika ketiga faktor tersebut sangat dipengaruhi oleh akuntansi, potensi yang
tersisa pada variabel bebas adalah sistem pembiayaan. Disarankan di sini
bahwa, terlepas dari pengaruh internasional ini adalah variabel penjelas utama
untuk sebagian besar perbedaan internasional penting dalam pelaporan
keuangan.
5.3.7 Pengaruh Internasional
Seperti disebutkan di awal bab ini, banyak negara telah memberi kontribusi
pengembangan akuntansi. Contoh kasus di berbagai negara :
-
Beberapa negara Afrika yang tergabung dalam (British) Commonwealth
memiliki sistem akuntansi erat berdasarkan bahwa dari perusahaan British
ditahun 1929 atau 1948.
-
The French plan comptable général diperkenalkan ke Perancis pada tahun
1940-an, berdasarkan erat pada acuan di Jerman, dan kemudian menjadi
beberapa bekas koloni Perancis di Afrika.
-
Sistem akuntansi Jepang sebagian besar terdiri dari kode komersial dipinjam
dari Jerman pada akhir abad kesembilan belas, dilapis dengan sekuritas gaya
hukum USA yang diberlakukan di akhir 1940-an.
Pada akhir abad kedua puluh, pengaruh internasional mulai mempengaruhi
akuntansi di semua negara, kadang-kadang sangat banyak. Globalisasi pasar telah
menyebabkan kebutuhan peningkatan yang dapat diperbandingkan secara internasional
pada informasi akuntansi. Dimana beberapa perusahaan multinasional besar yang
berbasis di Negara-negara yang relatif kecil (misalnya Belanda dan Swedia), pengaruh
internasional cenderung sangat besar. Banyak perusahaan besar Eropa merespons dengan
sukarela internasionalisasi untuk menggunakan salah satu dari dua set aturan yang diakui
secara internasional: 'prinsip akuntansi yang berlaku umum di Amerika Serikat’ (GAAP)
dan standar internasional ( IASB ). Secara umum - di Eropa setidaknya - penggunaan ini
telah terbatas pada Laporan keuangan konsolidasi yang disusun untuk kelompok yang
dipimpin oleh emiten.
5.4 HARMONISASI DI UNI EROPA
5.4.1 Pendahuluan
Saat ini diketahui bahwa terdapat perbedaan besar dalam praktek pelaporan
akuntansi keuangan perusahaan di berbagai negara di dunia. Hal ini menimbulkan
kerumitan bagi mereka yang mempersiapkan, melakukan konsolidasi, mengaudit serta
para pengguna informasi laporan keuangan. Kerumitan ini bertambah karena penyusunan
informasi keuangan internal sering tumpang tindih dengan persiapan informasi keuangan
yang akan dipublikasikan. Untuk mengatasi hal ini, beberapa organisasi di seluruh dunia
terlibat dalam upaya untuk menyelaraskan atau menstandarisasi akuntansi.
Harmonisasi adalah proses meningkatkan kompatibilitas praktek akuntansi
dengan menetapkan batas-batas terhadap variasi yang ada untuk meningkatkan
komparabilitas (daya banding) informasi keuangan yang berasal dari berbagai negara.
Standardisasi adalah penerapan seperangkat aturan yang kaku dan spesifik dari
suatu permasalahan atau satu aturan tunggal dalam segala situasi.
Dalam akuntansi, dua istilah ini telah menjadi istilah teknis, dan tidak ada
perbedaan yang berarti dari kedua istilah tersebut. Harmonisasi adalah istilah yang
cenderung digunakan dalam undang-undang supranasional milik Uni Eropa .Sedangkan
standardisasi adalah istilah yang sering dikaitkan dengan Dewan Standar Akuntansi
Internasional. Dalam prakteknya, kedua istilah ini digunakan secara bergantian.
Konvergensi adalah istilah baru yang lebih sering digunakan. Konvergensi adalah
menyelaraskan secara bertahap antara IFRS dan US GAAP, yang diikuti oleh
penyelarasan hukum yang berkaitan dengan hal tersebut.
Terdapat dua macam harmonisasi:
1.
Harmonisasi de Jure (seperangkat aturan dan standar)
2.
Harmonisasi de Facto (praktek pelaporan keuangan perusahaan)
Suatu Negara dapat mengadopsi kedua harmonisasi sekaligus, maupun mengadopsi salah
satu harmonisasi tanpa mengadopsi harmonisasi yang lain. Sebagai contoh, negara-negara
atau perusahaan dapat mengabaikan aturan penyelarasan standar ataupun hukum yang
berlaku mengenai pelaporan keuangan. Namun sebaliknya, kekuatan pasar membujuk
banyak perusahaan yang tercatat di Prancis atau Swiss untuk menghasilkan laporan
keuangan berbahasa Inggris yang diikuti praktek Anglo-Amerika.
Uni Eropa mencapai tujuan harmonisasi melalui dua hal yaitu direktif (yang
harus dimasukkan ke dalam hukum negara-negara anggota) dan Peraturan (yang
memiliki efek langsung). Pada 1970-an dan 1980-an perhatian khusus diberikan terhadap
harmonisasi hukum nasional melalui direktif. Baru pada tahun 1990, Uni Eropa mulai
lebih memperhatikan standar internasional, yang menyebabkan Peraturan tahun 2002
mewajibkan IFRS untuk laporan keuangannya.
Harmonisasi akuntansi mencakup harmonisasi :
1.
Standar akuntansi (yang berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapan)
2.
Pengungkapan yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan public terkait dengan
penawaran surat berharga dan pencatatan pada bursa efek
3.
Standar audit
Keuntungan Harmonisasi Internasional
Sebuah tulisan terbaru juga mendukung adanya suatu “GAAP global” yang
terharmonisasi. Beberapa manfaat yang disebutkan antara lain:
1.
Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia
tanpa hambatan. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan
secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.
2.
Investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik; portofolio akan lebih
beragam dan risiko keuangan berkurang.
3.
Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi
dalam bidang merger dan akuisisi.
4.
Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standard pat disebarkan dalam
mengembangkan standar global yang berkualitas tertinggi.
5.4.2 Direktif Uni Eropa (EU)
Badan hukum akuntansi yang relevan adalah hukum perusahaan. Salah satu
tujuan EU adalah untuk mencapai integrasi pasar keuangan Eropa. Untuk mencapa tujuan
ini, EC telahmemperkenalkan direktif dan mengambil langkah inisiatif yang besar untuk
mencapai pasar tunggal. Tujuan direktif EU:
1.
Perolehan modal dalam tingkat EU
2.
Membuat kerangka dasar hukum umum untuk pasar surat berharga dan derivatif
yang terintegrasi
3.
Mencapai satu set standar akuntansi tunggal untuk perusahaan-perusahaan yang
sahamnya tercatat.
Direktif yang paling berkaitan dengan akuntansi ada 4, yaitu direktif Kedua, Keempat,
Ketujuh dan Kedelapan. Direktif EU Keempatyang dikeluarkan tahun 1978, merupakan
satu set aturan akuntansi yang paling luas dan komprehensif dalam kerangka dasar.
Direktif Ketujuh yang dikeluarkan tahun 19983, membahas masalah0masalah laporan
keuangan konsolidasi. Direktif Kedelapan dikeluarkan tahun 1984,membahas berbagai
aspek kualifikasi profesional yang berwenang
diwajibkan oleh hukum (audit wajib)
untuk melaksanakan audit yang
Efek yang palig jelas dari Direktif yang dikeluarkan Uni Eropa adalah
banyak negara anggota Uni Eropa yang akan bergn yang dibuat oleh badan nai=sional
karena sifat direktif yang luas dan fleksibel.
•
Direktif Keempat
Direktif Keempat mencakup perusahaan publik dan swasta. Direktif ini mencakup aturan
penilaian, format laporan keuangan yang dipublikasikan, dan persyaratan pengungkapan
informasi keuangan. Namun dalam direktif ini, belum termasuk aturan yang mencakup
konsolidasi, untuk itu disempurnakan melalui Direktif Ketujuh. Draft pertama Direktif
Keempat diterbitkan pada tahun 1971, sebelum Inggris, Irlandia dan Denmark telah
bergabung dengan Uni Eropa . Draft awal ini sangat dipengaruhi oleh hukum perusahaan
Jerman, khususnya Aktiengesetzof 1965. Akibatnya, banyak aturan penilaian yang
sifatnya konservatif, dan format pelapoarannya ditentukan secara rinci. Laporan
keuangan harus sesuai dengan ketentuan direktif yang ada.
Saat Inggris, Irlandia dan Denmark bergabung pada tahun 1973, pengaruh
Anglo-Saxon sangat terasa sehingga draft direktif banyak mengalami amandemen.
Rancangan Direktif Keempat diterbitkan pada 1974. Direktif ini memperkenalkan konsep
Pandangan yang benar dan adil. Perubahan lain pada tahun 1974 adalah pelaporan
informasi keuangan yang bersifat fleksibel mulai diperkenalkan. Proses ini berlanjut dan
pandangan ini dijadikan sebagai prinsip utama dalam penyusunan laporan keuangan.
Selain itu terdapat beberapa perbedaan mengenai rincian pasalnya. Seperti:
1.
Empat prinsip dasar laporan keuangan (akrual, kehati-hatian, konsistensi dan going
concern) dibuat lebih jelas dari sebelumnya (Pasal 31).
2.
Penataan ulang dan ringkasan item dalam laporan keuangan dimungkinkan (Pasal 4).
Lebih banyak catatan dan Petunjuk akhir pada direktif 1974 dibanding sebelumnya
(Artikel 43-46).
3.
Adanya Pengungkapan tambahan mengenai rancangan tentang pengaruh perpajakan
dalam direktif 1974 sesuai dengan Anglo-Dutch (Pasal 30 dan 35).
4.
jenis inflasi akuntansi diperlakukan secara lebih rinci daripada di rancangan 1974
(Pasal 33).
Hal ini dimaksudkan untuk menjawab kritik bahwa direktif yang ada
menimbulkan hukum yang kaku dan tidak fleksibel dan Komite melihat masalah-masalah
praktis yang timbul dari pelaksanaan direktif, dan membuat saran untuk amandemen.
Selama lebih dari dua puluh tahun, Direktif Keempat secara substansial tidak
banyak berubah. Namun, pada tahun 2001perubahan dilakukan agar memungkinkan
instrumen keuangan untuk dinilai pada nilai wajar, dengan keuntungan dan kerugian
dibebankan ke pendapatan, seperti yang dinyatakan dalam Standar Internasional (IAS
39). Pada tahun 2003, dilakukan amandemen lebih lanjut untuk menghapus aturan-aturan
yang bertentangan dengan IFRS
Direktif
Keempat
memungkinkan
negara-negara
anggota
untuk
membebaskan beberapa perusahaan swasta yang lebih kecil dari audit dan dari beberapa
persyaratan lainnya. Pada tahun 2009, Komisi Uni Eropa mengusulkan agar perusahaan
yang sangat kecil ('mikro', yaitu mereka dengan 10 karyawan atau kurang) dapat
dibebaskan seluruhnya dari aturan-aturan pelaporan keuangan.
•
Direktif Kedua
Direktif Kedua menyangkut sejumlah hal yang berhubungan dengan modal
saham dan menunjukan beberapa perbedaan antara perusahaan publik dan swasta.
Sebagai contoh, direktif mengharuskan semua negara anggotanya untuk memiliki struktur
hukum yang terpisah untuk perusahaan publik dan perusahaan swasta dan adanya nama
terpisah untuk perusahaan tersebut.
Sebuah perusahaan publik dalam konteks ini adalah salah satu yang secara hukum
diizinkan untuk memiliki pasar sekuritas, meskipun tidak perlu memiliki surat berharga
tersebut. Sebagai contoh, banyak PLC, DS atau AGs tidak terdaftar. Penting untuk dicatat
bahwa 'publik' dalam hal ini tidak berarti perusahaan yang terdaftar dalam bursa maupun
ada hubungannya dengan pemerintah. Direktif Kedua juga berkaitan dengan batas-batas
pada distribusi keuntungan kepada para pemegang saham.
•
Direktif Ketujuh
Direktif Ketujuh menyangkut akuntansi konsolidasi
•
Direktif Kedelapan
Dibuat langsung dari rancangan aslinya, yang mungkin telah sangat mempengaruhi pola
pelatihan dan ruang lingkup pekerjaan akuntan. Namun, topik utamanya adalah dalam
penentuan siapa saya yang diperbolehkan untuk mengaudit laporan keuangan di negaranegara tertentu.
5.4.3 Contoh Prinsip Akuntansi
Pelaporan keuangan Anglo-Belanda secara tradisional bebas dari kendala
hukum di berbagai bidang prinsip-prinsip penilaian dan pengukuran, baik dari perusahaan
hukum, hukum pajak atau rencana akuntansi. Namun, hal ini berbeda di beberapa negaranegara Uni Eropa lainnya, khususnya Jerman yang pada tahun1965 Aktiengesetz (AktG)
nya dijadikan sumber referensi utama dari direktif Keempat.
Ada tiga tingkat prinsip dalam AktG, di dalam Direktif EU dan dalam
undang-undang yang dihasilkan dari negara-negara anggota yaitu:
Tahap 1: 1965 Aktiengesetz (Paragraf 149)
1.
Laporan keuangan tahunan harus sesuai dengan prinsip akuntansi yang tepat.
Laporan keuanga harus jelas dan tepat serta benar-benar menyajikan keadaan posisi
keuangan perusahaan dan hasil kegiatan operasi perusahaan.
Tahap 2: 1971 Draft (Art 2) dari Direktif
1.
Laporan Keuangan tahunan terdiri atas neraca, laporan laba rugi dan catatan atas
Laporan Keuangan. Dokumen-dokumen ini merupakan satu kesatuan yang saling
melengkapi.
2.
Laporan keuangan tahunan harus tepat dan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi
yang berlaku
3.
Laporan keuangan tahuanan harus disusun dengan jelas dan dalam ketentuan
mengenai valuasi aktiva dan kewajiban dan tata letak akun, harus mencerminkan
seakurat mungkin mengenai aset, liabilitas, posisi keuangan perusahaan dan hasilnya.
Tahap 3: 1974 Draft (Art 2)
1.
(Seperti Draft 1971)
2.
Laporan keuangan tahunan akan memberikan pandangan yang benar dan wajar atas
aset perusahaan, kewajiban, posisi keuangan dan hasilnya.
3.
Laporan keuangan perusahaan harus disusun dengan jelas dan sesuai dengan
ketentuan direktif ini.
Tahap 4: 1978 Akhir (Art 2)
1.
(Seperti 1971 Draft)
2.
Laporan keuangan tahunan harus dibuat dengan jelas dan sesuai dengan ketentuan
Peraturan ini.
3.
Laporan tahunan akan memberikan pandangan yang benar dan wajar aset
perusahaan, kewajiban, posisi keuangan dan laporan laba rugi.
4.
Apabila penerapan ketentuan Peraturan ini tidak cukup untuk memberikan
pandangan yang benar dan wajarxebagaimana disebutkan dalam ayat 3, informasi
tambahan harus diberikan.
5.
Apabila dalam kasus luar biasa penerapan ketentuan peraturan ini tidak sesuai
dengan kewajiban yang ditetapkan dalam ayat 3, ketentuan tersebut harus dihapuskan
untuk memberikan pandangan yang benar dan adil dalam pengertian ayat 3. Setiap
pennghapusan tersebut harus diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan
dengan penjelasan tentang alasan untuk itu dan pernyataan efeknya pada aset,
kewajiban, posisi keuangan dan laporan laba rugi. Negara-negara Anggota dapat
menentukan kasus luar biasa tersebut dan meletakkan aturan khusus yang relevan.
6.
Negara-negara Anggota diperbolehkan untuk melakukan pengungkapan informasi
lainnya yang harus diungkapkan dalam laporan keuangan tahunan sesuai dengan
Direktif ini.
Kerangka IASB menunjukkan bahwa 'penyajian wajar' sama dengan
'pandangan yang benar dan adil'. Implikasinya adalah bahwa, di atas segalanya, laporan
keuangan harus sesuai dengan fakta dan tidak menyesatkan. Pelaksanaan konsep 'benar
dan adil' telah ditafsirkan dalam berbagai cara di berbagai negara, baik secara linguistik
maupun filosofis.
Linguistik
Pernyataan 'pandangan benar dan adil ' (TFV) diartikan ke dalam berbagai makna oleh
para anggota Uni Eropa. Versi untuk anggota lima belas negara sebelum 2004 (termasuk
Norwegia) adalah empat negara memiliki konsep pegertian ganda , sedangkan dua belas
negara memiliki konsep kesatuan dari makna benar dan adil. Investigasi (Parker dan
Nobes, 1991) di Amerika menunjukkan bahwa direktur keuangan perusahaan besar
melihat TFV sebagai suatu kesatuan, sedangkan auditor melihatnya sebagai dua hal
berbeda . "Kebenaran" dirtikan bahwa laporan keuangan sesuai dengan fakta-fakta,
sedangkan 'keadilan' adalah tidak menyesatkan.
Dari berbagai bahasa dapat ditarik kesimpulan bahwa sejumlah laporan
keuangan yang berbeda bisa memberikan pandangan yang benar dan adil pada setiap
keadaan tertentu dari keuntungan atau kerugian.
Filosofi
Akuntan dan pengacara di negara-negara Uni Eropa sadar akan kebutuhan masa
mendatang untuk melaksanakan TFV berdasarkan draft Direktif dari 1974. Sikap
berbagai negara Uni Eropa terhadap pelaksanaan istilah ini juga sangat beragam. Seperti
Inggris dan Jerman yang menafsirkannya secara ektrem. TFV digunakan oleh direksi /
auditor dalam menafsirkan hukum dan standar atau di mana tidak ada hukum atau
standar, dan kadang-kadang untuk mengesampingkan hukum atau standar. TFV juga
dapat digunakan oleh pembuat standar untuk membuat aturan yang menimpa Rincian
hukum.
5.4.4 Peraturan Uni Eropa 2002
Pada awal 1990-an, Komisi Eropa menyadari bahwa Direktif terlalu rumit
dan lambat dalam mencapai harmonisasi pelaporan keuangan bagi penggunanya. Direktif
Keempat yang disepakati pada tahun 1978, ternyata tidak mencakup beberapa topik dan
membutuhkan
biaya
dan
mengorbankan
waktu
yang
terlalu
besar
bila
mengamandemannya terlalu sering. Selain itu, harmonisasi global yang dinilai lebih
relevan daripada harmonisasi regional Uni Eropa.
Hal ini juga menjadi jelas bahwa, untuk perusahaan-perusahaan besar Eropa,
harmonisasi yang bersifat sukarela mungkin memfokuskan mereka pada aturan AS
dimana Komisi Eropa dan negara eropa lainya tidak memiliki pengaruh. Akibatnya, pada
pertengahan 1990-an, Komisi Eropa mulai mendukung upaya untuk menyelaraskan
Komite Standar Akuntansi Internasional (kemudian, IASB). Uni Eropa juga sedang
dalam tahap penciptaan pasar keuangan Eropa harmonis kuat.
Pada tahun 2000, Komisi mengusulkan penggunaan wajib IFRS untuk
laporan con-solidated emiten untuk 2005 dan seterusnya. Hal ini disepakati oleh
Parlemen Eropa dan Dewan Menteri pada tahun 2002, dalam bentuk Peraturan.
Peraturan ini juga memungkinkan negara-negara anggota untuk memperluas
penggunaan IFRS com-pulsorily atau opsional untuk perusahaan terdaftar dan laporan
terkonsolidasi. Untuk perusahaan lain, aturan nasional (termasuk
Implementasi direktif nasional) yang masih berlaku.
5.4.5 Perluasan Uni Eropa
Setelah mencapai keanggotaan lima belas negara pada tahun 1995, Uni
Eropa tetap pada ukuran yang konstan selama hampir sepuluh tahun. Pada tahun 2004,
sepuluh negara baru bergabung yaitu: Siprus, Republik Ceko, Estonia, Hongaria, Latvia,
Lithuania, Malta, Polandia, Slovakia dan Slovenia. Rumania dan Bulgaria bergabung
pada tanggal 1 Januari 2007 Perlu dicatat bahwa semua merupakan anggota baru kecuali
Malta dan Siprus yang berasal dari blok timur yang semula dikendalikan oleh
Soviet.Masuknya
negara
ini
pasti
mengubah
keseimbangan
kekuasaan,
dan
mempengaruhi sikap dalam perkembangan pelaporan keuangan.
5.5 INTERNATIONAL ACCOUNTING STANDARD BOARD (IASB/C)
5.5.1 Sifat dan tujuan IASC / B
IASB pendahulunya, Komite Standar Akuntansi Internasional (IASC),
didirikan pada tahun 1973 dan memiliki sekretariat yang berbasis di London. Anggota
asli adalah badan akuntansi dari sembilan negara: Australia, Kanada, Perancis, Jerman,
Jepang, Meksiko, Belanda, Inggris (dengan Irlandia) dan Amerika Serikat. Dengan
milenium, ada lebih dari 140 anggota tubuh dari lebih dari 100 negara. Sampai akhir
tahun 2000, IASC diperintah oleh Dewan yang terdiri dari wakil-wakil dari 13 negara
ditambah relevan beberapa lainnya organisasi internasional. Dari tahun 2001, Dewan ini
independen dari 14 atau lebih (kebanyakan full-time) anggota terus bekerja IASC. Para
anggota Dewan yang ditunjuk oleh Pengawas, berasal dari komunitas keuangan dunia,
yang perwakilan- mengirim kepentingan umum. Ini adalah negara dipengaruhi oleh
tradisi Anglo-Amerika yang paling akrab dengan menetapkan standar akuntansi di sektor
swasta. Hal ini tidak mengejutkan kemudian, bahwa bahasa kerja IASB adalah bahasa
Inggris, yang berbasis di London, dan bahwa sebagian besar standar yang erat sejalan
dengan, atau kompromi antara, AS dan Inggris standar.
Daftar standar IASB (secara kolektif disebut IFRS) dapat dilihat pada Tabel
5.13. Proses yang mengarah ke masalah standar akuntansi meliputi publikasi dari
eksposur rancangan yang disiapkan untuk komentar publik. Ringkasan isi yang IFRS
diberikan dalam Lampiran B di akhir buku ini. Salah satu isu tertentu mengenai isi IFRS
perlu diambil di sini. IAS 1 (ayat 15) mensyaratkan atas segalanya bahwa laporan
keuangan harus posisi keuangan, kinerja dan arus kas 'cukup hadir' dari-usaha hadiah. Hal
ini agak mirip dengan persyaratan 'yang benar dan adil pandangan' diperiksa sebelumnya,
dan juga menimpa - yaitu, dalam keadaan langka, jika sesuai dengan persyaratan standar
akan menyesatkan itu harus berangkat dari. ada harus pengungkapan penuh dari setiap
keberangkatan tersebut, termasuk efek numerik.
Pengaruh IASB Pentingnya pekerjaan IASB dapat dilihat dalam tiga bidang utama:
•
Adopsi IFRS sebagai peraturan nasional;
•
Pengaruh pada regulator nasional;
•
Adopsi sukarela dari IFRS oleh perusahaan.
Di beberapa negara Asia dan Afrika dari (British) Commonwealth, IFRS
telah diadopsi persis atau sekitar oleh pembuat standar nasional. ini adalah fitur dari
sejumlah negara-negara berkembang (misalnya Nigeria) dan sejumlahsekarang negaranegara dengan sejarah kolonial Inggris (misalnya Singapura) yang berkembang dengan
baik.
Adopsi IFRS (kadang-kadang dengan varian lokal) adalah cara murah untuk
pengaturan standar yang menghindari perbedaan internasional yang tidak perlu atau tidak
disengaja. Poin kedua, yaitu pengaruh pada regulator, terhubung. bahkan untuk negaranegara yang setter menganggap diri mereka sebagai pemimpin daripada fol- standar
menurunkan (misalnya Amerika Serikat dan Inggris), IASB bertindak sebagai fokus
untuk kerjasama internasional. Beberapa standar akuntansi yang ditetapkan bersama oleh
IASB dan satu atau lebih pembuat standar nasional. Banyak standar lainnya setterstried
untuk menghindari perbedaan dari IFRS.
Titik ketiga, yaitu adopsi sukarela oleh perusahaan, terlihat khususnya untuk
para perusahaan di benua Eropa. Dari awal 1990-an dan seterusnya, banyak Kerangka
besar Eropa atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan (1989)
IAS 1 Penyajian laporan keuangan
IAS 2 Persediaan
IAS 7 Pernyataan arus kas
IAS 8 Kebijakan Akuntansi, perubahan estimasi akuntansi dan error
IAS 10 Peristiwa setelah tanggal pelaporan
IAS 11 Kontrak konstruksi
IAS 12 Pajak Penghasilan
IAS 16 Properti, pabrik dan peralatan
IAS 17 Sewa
IAS 18 Pendapatan
IAS 19 Imbalan Kerja
IAS 20 Akuntansi hibah pemerintah dan pengungkapan bantuan pemerintah
IAS 21 Pengaruh perubahan kurs valuta asing
IAS 23 Biaya pinjaman
IAS 24 Pengungkapan Pihak Terkait
IAS 26 Akuntansi dan pelaporan rencana manfaat pensiun
IAS 27 Konsolidasi dan laporan keuangan terpisah
IAS 28 Investasi pada perusahaan asosiasi
AS 29 Pelaporan Keuangan dalam ekonomi hiperinflasi
IAS 31 Minat dalam usaha joint venture
IAS 32 Penyajijan Instrumen Keuangan
IAS 33 Laba bersih per saham
IAS 34 Laporan keuangan interim
IAS 36 Penurunan nilai aset
IAS 37 Provisi, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi
IAS 38 Aktiva tidak berwujud
IAS 39 Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
IAS 40 Properti Investasi
IAS 41 Pertanian
IFRS 1 Awal adopsi IFRS
IFRS 2 Pembayaran berbasis saham
IFRS 3 Kombinasi Bisnis
IFRS 4 Kontrak Asuransi
IFRS 5 Aset Non-lancar dimiliki untuk dijual dan pemberhentian operasi
IFRS 6 Eksplorasi dan evaluasi sumber daya mineral
IFRS 7 Instrumen Keuangan: Pengungkapan
IFRS 8 Segmen Operasi
IFRS 9 Instrumen keuangan
Perusahaan (terutama di Perancis, Jerman dan Swiss) secara sukarela untuk
menggunakan IFRS karena mereka percaya bahwa investor internasional lebih memilih
laporan keuangan disiapkan dengan cara itu.
Pada tahun 2000, sebagian besar kelompok Swiss terbesar (misalnya Nestle,
Roche dan Novartis) yang menggunakan IFRS untuk laporan konsolidasi. Sebagai contoh
pengembangan praktek, posisi di Perancis untuk perusahaan besar untuk 1996 dapat
dilihat bahwa AS dan IASB aturan yang bersaing untuk posisi dunia standar, dan bahwa
peraturan nasional lainnya cenderung mati untuk konsolidasi pelaporan emiten besar.
Tentu saja, hal ini tentunya kasus untuk Uni Eropa untuk 2005 dan seterusnya.
Dari akhir 1980-an, IASC telah dalam negosiasi dengan dunia utama
regulator pasar saham melalui asosiasi internasional mereka disebut IOSCO
(International Organization of Securities Commission). Tujuannya adalah bahwa IFRS
harus menjadi sistem global diterima pada semua pasar saham, khususnya untuk para
perusahaan asing. IOSCO ingin perbaikan dalam IFRS yang akan dibuat, termasuk
penghapusan pilihan dalam standar dan cakupan dari beberapa tambahan topik akuntansi.
Proses perbaikan melihat upaya besar-besaran oleh IASC sepanjang 1990-an, hampir
selesai dengan IAS 39 pada tahun 1998, dan sepenuhnya dilengkapi dengan IAS 40 pada
tahun 2000. Pada bulan Mei 2000, IOSCO direkomendasikan penerimaan
IFRS kepada anggotanya untuk pelaporan keuangan oleh perusahaan asing
yang terdaftar di bursa saham yang mereka mengatur. Banyak regulator pasar saham
sudah menerima IFRS, dan regulator AS (SEC) masih mempertimbangkan masalah ini.
Adopsi Uni Eropa IFRS untuk laporan perusahaan yang terdaftar untuk tahun 2005
diikuti oleh Australia untuk tahun itu dan oleh Kanada untuk 2011. China dan Jepang
juga telah konvergen dengan IFRS. Pada tahun 2008, Komisi Sekuritas dan Bursa
Amerika Serikat mengumumkan bahwa mereka sedang mempertimbangkan mengadopsi
IFRS dari 2014 dan seterusnya.
Dalam kebanyakan kasus (misalnya Uni Eropa dan Australia), ada
mekanisme untuk mengubah IFRS (dan amandemen itu) menjadi persyaratan hukum
lokal. Jadi, misalnya, laporan audit pada perusahaan Uni Eropa yang terdaftar laporan
keuangan masih mengacu pada peraturan nasional dan 'IFRS seperti yang diadopsi oleh
Uni Eropa'. Meskipun ini berarti bahwa, untuk banyak situasi, sistem nasional peraturan
akan menjadi tidak relevan, itu tidak berarti bahwa sikap nasional terhadap-praktek yang
Aplikasi vertikal peraturan tertulis akan menjadi tidak relevan. dimana perbedaan sikap
seperti itu ada, implikasi dapat terus. Perbedaan masih ada antara AS dan umum IASB
filsafat pada, misalnya, sejauh mana peraturan harus spesifik (aturan) atau lebih generik
(prinsip). Juga, perusahaan dari negara yang berbeda dapat berakhir menerapkan IFRS
dengan cara yang berbeda, misalnya dengan memilih pilihan dalam IFRS berbeda
(Nobes, 2006).
Singkatnya, sementara tujuan bergerak standar yang lebih dan lebih dekat
bersama-sama tidak diragukan lagi, pencapaian tujuan itu dalam jangka pendek
tampaknya tidak mungkin. Perkembangan harus diperhatikan.
DAN HARMONISASI
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Internasional
KELOMPOK 4
1.
Riano Roy P.
12030111130119
2.
Feby Karunia D.
12030111130069
3.
M. Habib Takeshi J.
12030111130193
JURUSAN AKUNTANSI – FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2014
5.1 PENDAHULUAN:
SIFAT INTERNASIONAL DARI PENGEMBANGAN AKUNTANSI
Selama berabad-abad, banyak negara berbeda yang telah memberi kontribusi
pada pengembangan akuntansi. Ketika arkeolog mengungkap sisa-sisa kuno di Timur
Tengah, hampir semua hal dengan tulisan atau angka di atasnya adalah bentuk akuntansi
(biaya perang atau pesta atau konstruksi, daftar pajak jatuh tempo atau daftar pajak
dibayar). Misalnya, bangsa Romawi mengembangkan bentuk-bentuk canggih akuntansi
single-entry, berupa keuntungan pertanian yang dapat dihitung. Kemudian, meningkatnya
kompleksitas bisnis di akhir abad pertengahan di Italia utara menyebabkan munculnya
sistem double-entry. Kemudian masih di Eropa tepatnya di Belanda, keberadaan kelas
pedagang kaya dan kebutuhan investasi yang besar untuk proyek-proyek besar
menyebabkan adanya pelayanan publik tentang modal saham pada abad ke-17.
Berikutnya, pemisahan tumbuh kepemilikan dari manajemen mengangkat perlunya audit
dalam abad ke-19 di Inggris. Dan pada akhir abad ke-20, Jepang memberikan kontribusi
besar terhadap akuntansi dan kontrol manajerial.
Fitur umum dari semua pengaruh internasional ini pada akuntansi adalah
bahwa perkembangan dari sistem komersial telah menyebabkan kemajuan akuntansi.
Tidak mengherankan, negara-negara komersial terkemuka di setiap periode adalah
inovator terkemuka dalam akuntansi.
Namun, meskipun pengaruh dan persamaan internasional jelas, ada juga
perbedaan besar, terutama di Eropa. Sebuah indikasi dari skala perbedaan internasional
dapat dilihat dalam kasus-kasus di mana perusahaan menerbitkan dua sistem penomoran
dalam akuntansi berdasarkan aturan yang berbeda - sering aturan domestik dibandingkan
dengan aturan di AS, yang diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan asing yang terdaftar di
bursa saham AS. Tabel 5.1 menunjukkan beberapa contoh yang menarik untuk
menggambarkan penghasilan. Daimler-Benz adalah perusahaan Jerman pertama yang
menyediakan data ini, pada tahun 1993. Perbedaan besar (variasi dari tahun ke tahun)
antara angka laba Jerman dan AS yang merupakan kejutan bagi banyak akuntan dan
pengguna laporan keuangan.
5.2 KLASIFIKASI
5.2.1 Pendahuluan
Meskipun tidak ada dua negara yang memiliki praktek akuntansi yang
identik, beberapa negara tampaknya membentuk pasangan atau kelompok yang lebih
besar dengan pengaruh yang cukup serupa di pelaporan keuangan, seperti sistem hukum
dan pajak. Jika memang demikian, dimungkinkan untuk menetapkan suatu klasifikasi.
Seperti dalam suatu kegiatan yang merupakan langkah dasar dalam banyak disiplin ilmu.
Klasifikasi harus mempertajam deskripsi dan analisis. Hal ini harus
mengungkapkan struktur yang mendasari dan memungkinkan prediksi sifat-sifat unsur
berdasarkan tempatnya dalam klasifikasi.
Beberapa penulis, mengelompokkan sistem hukum, telah memasok kriteriakriteria yang praktis untuk menentukan apakah dua sistem berada dalam kelompok yang
sama. Sistem dikatakan dalam kelompok yang sama jika 'seseorang dididik dalam. . . satu
hukum maka akan mampu, tanpa banyak kesulitan, penanganan yang lain.'(David dan
Brierley, 1978).
Sama pentingnya dengan kedua sistem tidak boleh 'didirikan pada hal yang
berlawanan dengan prinsip filosofis, politik atau ekonomi'. Kriteria kedua memastikan
bahwa sistem dalam kelompok yang sama tidak hanya memiliki karakteristik dangkal
serupa tetapi juga memiliki struktur dasar yang sama dan cenderung bereaksi terhadap
situasi baru dengan cara yang sama. Menggunakan kriteria ini klasifikasi hukum empat
kelompok diperoleh: Romano-Germanic, hukum umum, sosialis dan filosofis-religius.
Tabel Dampak Transisi ke IFRS pada Neraca Konsolidasi pada 1 Januari 2004
Dalam akuntansi, klasifikasi harus memfasilitasi studi tentang logika, dan
kesulitan yang dihadapi, harmonisasi internasional. Klasifikasi juga harus membantu
dalam pelatihan akuntan dan auditor yang beroperasi secara internasional. Selanjutnya,
negara berkembang mungkin lebih mampu memahami jenis-jenis pelaporan keuangan
yang tersedia, dan yang mana yang paling tepat untuk itu, berdasarkan penglihatan
negara-negara lain yang menggunakan sistem tertentu. Dan seharusnya mungkin bagi
suatu negara untuk memprediksi masalah yang akan dihadapi dan solusi yang mungkin
digunakan dengan melihat negara-negara lain di kelompoknya.
5.2.2 Klasifikasi Menggunakan Data Survei
Beberapa peneliti telah menggunakan survei praktek akuntansi sebagai data.
Klasifikasi dicapai dengan penggunaan program komputer yang dirancang untuk
menempatkan negara-negara ke dalam kelompok berdasarkan kesamaan praktek. Sebagai
contoh, satu kelompok peneliti (Nair dan Frank, 1980) membagi karakteristik pelaporan
keuangan menjadi yang berkaitan dengan pengukuran dan yang berkaitan dengan
pengungkapan. Tabel di bawah ini merupakan klasifikasi menggunakan karakteristik
pengukuran dari tahun 1973. Sampai sekarang tidak ada hirarki, tapi hasil keseluruhan
tampak sangat masuk akal dan cocok dengan analisis dalam bab ini. Terdapat saran
bahwa, dalam konteks seluruh dunia, sebagian besar benua Eropa dipandang sebagai
negara-negara yang menggunakan sistem yang sama. Namun, Inggris, Irlandia dan
Belanda adalah negara-negara yang berbeda dari sistem itu.
Tabel Klasifikasi Berdasarkan Praktek Pengukuran pada Tahun 1973
5.2.3 Klasifikasi Nobes
Sangat memungkinkan untuk mengkritisi klasifikasi-klasifikasi yang telah
disebutkan di atas, yaitu kritik pada :
a.
Kurangnya presisi pada definisi apa yang diklasifikasikan.
b.
Kurangnya model yang dapat dibandingkan dengan hasil statistik.
c.
Kurangnya hirarki yang akan menambah suatu seluk-beluk ke dalam gambaran
dari ukuran perbedaan antar negara.
d.
Kurangnya
penilaian
mendiskriminasi.
dalam
pemilihan
“pentingnya”
fitur-fitur
yang
Dapatkah masalah ini diperbaiki? Suatu ruang lingkup pekerjaan didefinisikan sebagai
klasifikasi beberapa negara Barat oleh praktek-praktek pelaporan keuangan perusahaan
mereka yang terdaftar, dan itu dilakukan pada awal tahun 1980. Praktek-praktek
pelaporan yang dimana mereka peduli dengan pengukuran dan penilaian. Hal ini
tercantum pada perusahaan yang laporannya tersedia secara umum dan yang prakteknya
dapat paling mudah ditemukan. Hal ini adalah perbedaan internasional dalam pelaporan
antara perusahaan-perusahaan tersebut yang menarik perhatian utama kepada pemegang
saham, kreditur, perusahaan audit, otoritas perpajakan, manajemen, dan harmonisasi
lembaga. Pengukuran dan penilaian praktek tersebut dipilih karena ini menentukan
ukuran angka untuk keuntungan, modal, total aset, likuiditas dan sebagainya. Hasilnya
ditunjukkan pada gambar berikut.
Angka ini menunjukkan bahwa ada dua jenis utama 'sistem' pelaporan
keuangan di Eropa pada saat itu: Mikro atau profesional dan Makro atau seragam.
Yang pertama ini melibatkan akuntan di masing-masing perusahaan yang
berusaha untuk menyajikan informasi yang adil bagi pengguna di luar, tanpa kendala
rinci hukum atau aturan pajak tapi dengan standar yang ditulis oleh akuntan. Makro /
bentuk seragam telah menjadi hal penting dalam akuntansi terutama sebagai abdi negara,
terutama untuk tujuan perpajakan. Mikro / sisi profesional dianut di Belanda, Inggris,
Irlandia, Denmark, Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru dan Kanada. Belanda
memiliki aturan lebih sedikit daripada negara-negara lain, dan fitur lain, yang
membedakan adalah bahwa pengaruh teori ekonomi mikro menyebabkan penggunaan
informasi tentang penggantian biaya ke berbagai derajat.
Makro / side seragam berisi semua negara Eropa lainnya dan Jepang.
Namun, mereka dibagi menjadi subkelompok. Sebagai contoh, rencana akuntansi adalah
sumber utama dari aturan rinci di Perancis, Belgia, Spanyol dan Yunani. Di Jerman kode
komersial adalah kewenangan utama dan ada ketaatan yang lebih pada nilai perolehan. Di
Swedia, pengaruh dominan tampaknya telah membuat pemerintah sebagai perencana
ekonomi dan pemungut pajak.
Tabel di bawah ini merangkum beberapa perbedaan khas antara negaranegara secara dua kelompok.
5.2.4 Sebuah Klasifikasi yang Telah Diperbaharui
Klasifikasi Nobes awalnya disusun pada awal tahun 1980, sebelum program
harmonisasi Uni Eropa dan sebelum globalisasi meluas pada pasar modal. Jatuhnya
komunisme juga berarti bahwa lebih banyak negara, seperti China dan Rusia, memiliki
sistem pelaporan keuangan yang dapat ditambahkan ke suatu klasifikasi pada 1983.
Beberapa negara, seperti Swedia dan Norwegia telah pindah haluan sejak awal 1980-an.
Tabel Dua-Kelompok Klasifikasi (Praktek Tradisional)
Penggunaan dua sistem dalam sebuah negara adalah contoh utama dari fakta
bahwa praktek bervariasi antara perusahaan dalam suatu negara. Bab ini belum diperiksa
secara detail setiap perbedaan dalam suatu negara. Pengenalan luas dari tahun 2005 dari
IFRS untuk beberapa laporan keuangan entitas, tetapi tidak di semua banyak negara, akan
menyebabkan perubahan lebih lanjut dalam norma-norma dan sikap nasional. Tampaknya
mungkin bahwa versi nasional yang berbeda dari praktek IFRS akan muncul dengan
berjalannya waktu.
5.3 PENGARUH PADA PERBEDAAN
5.3.1 Pendahuluan
Tidak adanya faktor-faktor yang pasti dalam perbedaan pelaporan keuangan. Faktorfaktor yang telah dianggap sebagai pengembangan akuntansi yaitu meliputi pengaruh
kolonial dan pengaruh luar lainnya, adanya penyedia keuangan yang lazim, sifat hukum,
pengaruh perpajakan dan kekuatan profesi akuntansi. Faktor seperti bahasa, budaya atau
geografi juga dapat mempengaruhi. Misalnya akuntansi di Australia memiliki kemiripan
dengan akuntansi di Selandia Baru, mungkin adanya kesamaan geografis faktor tapi
kesamaan akuntansi mereka tidak disebabkan oleh faktor geografis melainkan adanya
hubungan historis dengan inggris. Dan juga dinegara daerah barat maju, mereka juga
perlu memasukkan faktor perkembangan ekonomi dan sifat ekonomi politik.
5.3.2 Penyedia Keuangan
Di berbagai negara terdapat adanya fakta sumber keuangan perusahaan adanya
peminjaman modal saham yang diberikan oleh sejumlah besar investor swasta.
Peningkatan nilai pada investor sangatlah penting, dikarenakan adanya tekanan
pengungkapan jika tidak memiliki akses ke informasi yang internal ( contoh di amerika
serikat dan inggris ). Sebaliknya di negara Prancis dan Italia modal yang diberikan oleh
bank atau negara sangat signifikan. Di Jerman pun khususnya bank-bank adalah pemilik
saham yang penting pada keuangan perusahaan serta penyedia utang. Bukti karakterisasi
dua arah negara dapat ditemukan dengan melihat pada jumlah mereka dari perusahaan
yang terdaftar. Tabel 5.4 menunjukkan angka, pada awal 2009, perusahaan yang terdaftar
di bursa saham domestik di mana terdapat lebih dari 380 perusahaan tersebut dan
kapitalisasi pasar di atas $ 580.000.000.000. Tabel 5.5 menunjukkan angka selama
delapan negara terbesar Uni Eropa pada tahun 1999, menempatkan ukuran ekuitas pasar
dalam konteks ukuran perekonomian, dan jumlah rumah tangga perusahaan yang
terdaftar dalam konteks populasi. Perbandingan antara Inggris (dengan pasar ekuitas yang
besar) dan Jerman (dengan jauh lebih kecil pasar modal) adalah instruktif.
5.3.3 Sistem hukum
Sistem hukum dianggap dalam Bagian 4.2. Disarankan bahwa banyak negara di
dunia dapat dimasukkan ke dalam salah satu dari dua kategori sehubungan dengan sistem
hukum utama mereka : common law atau Roman law. Tabel 5.7 menggambarkan cara di
mana sistem hukum beberapa negara maju terbagi dalam dua kategori tersebut. hukum
sistem negara-negara Nordik lebih sulit untuk mengklasifikasikan, karena mereka tidak
cocok rapi ke dalam kategori baik. Perhatikan betapa miripnya daftar ini adalah untuk
Tabel 5.6. tampaknya menjadi hubungan antara sistem pembiayaan, sistem hukum dan
akuntansi sistem, seperti dicatat kemudian.
5.3.4 Perpajakan
Meskipun
dimungkinkan
untuk
membuat
pengelompokan
sistem pajak dalam
berbagai cara, hanya beberapa dari mereka yang relevan dengan pelaporan keuangan. Apa
yang sangat relevan adalah sejauh mana peraturan perpajakan menentukan pengukuran
akuntansi. Misalnya, di Jerman, rekening pajak (Steuerbilanz) umumnya harus sama
dengan rekening komersial (Handelsbilanz) sejauh laporan keuangan entitas individu
yang bersangkutan. Bahkan ada kata untuk ide ini: Massgeblichkeitsprinzip (prinsip
kesesuaian atau mengikat bersama-sama). Di Italia, posisi yang sama berlaku sampai
Baru-baru ini, digambarkan sebagai il Binario unico (pendekatan single-track).
Sebaliknya, di Inggris, Amerika Serikat dan Belanda terdapat banyak perbedaan antara
nomor pajak, dan nomor pelaporan keuangan. Salah satu contoh nyata dari daerah yang
terkena perbedaan ini adalah depresiasi. Di Inggris, misalnya, jumlah penyusutan
dibebankan dalam laporan keuangan yang dipublikasikan menurut adat didirikannya
selama abad terakhir dan dipengaruhi oleh standar akuntansi yang berlaku.
Jumlah penyusutan untuk tujuan pajak di Inggris memiliki angka-angka yang
cukup independen. Hal ini ditentukan oleh tunjangan modal, yang skema formal
tunjangan depresiasi pajak yang dirancang untuk membakukan Angka diperbolehkan dan
bertindak sebagai insentif investasi, seperti yang dirancang oleh pemerintahan. Karena
pemisahan dua skema, bisa ada lengkap kurangnya subjektivitas dalam tunjangan pajak
tapi ruang penuh untuk penghakiman di menentukan biaya penyusutan untuk pelaporan
keuangan.
Pada ekstrem yang berlawanan, di negara-negara seperti Jerman peraturan
perpajakan berbanding tarif penyusutan maksimum yang akan digunakan untuk aset
tertentu. Maskapai umumnya didasarkan pada estimasi masa manfaat aset seperti
dipercepatnya tunjangan depresiasi. Pengaruh ini adalah merasa bahkan dalam rincian
pilihan metode penyusutan, di mana khas Catatan Jerman ke neraca perusahaan mungkin
membaca “Pabrik dan mesin yang disusutkan selama masa manfaat sepuluh tahun secara
saldo menurun: garis lurus penyusutan diadopsi segera setelah ini menghasilkan biaya
yang lebih tinggi. ” Dengan beberapa variasi, Massgeblichkeitsprinzip ini beroperasi di
Jerman, Prancis, Belgia, Italia dan banyak negara lain. Hal ini mungkin karena sebagian
untuk pengaruh luas modifikasi dalam hukum dan sebagian untuk dominasi perpajakan
sebagai penggunaan akuntansi. Ketika berhadapan dengan kelompok laporan keuangan
perusahaan, pengaruh pajak dapat dikurangi karena penghasilan kena pajak adalah
umumnya dihitung untuk setiap badan hukum dan bukan secara konsolidasi.
5.3.5 Profesi Akuntansi
Kekuatan ukuran dan kompetensi profesi akuntansi di negara mungkin diikuti
sebagian besar dari berbagai faktor yang diuraikan sebelumnya dan dari Jenis pelaporan
keuangan yang mereka sajikan telah membantu untuk menghasilkan. Sebagai contoh,
kurangnya besar pemegang saham swasta dan perusahaan publik di beberapa negara
berarti bahwa kebutuhan untuk auditor jauh lebih kecil daripada di Amerika Raya atau
Amerika Serikat. Namun, sifat dari profesi juga kembali ke jenis akuntansi yang bisa
dipraktekkan.
Skala perbedaan tersebut digambarkan dalam Tabel 5.8, yang berisi daftar
beberapa Negara-negara utama yang anggotanya dapat mengaudit laporan keuangan
perusahaan (tapi lihat di bawah untuk penjelasan tentang situasi Perancis dan Jerman).
Angka-angka yang luar biasa (misalnya jumlah kecil dari auditor di Jerman) butuh
penafsiran. Sebagai contoh, mari kita bandingkan lebih hati-hati Jerman dan tokoh-tokoh
Inggris. Di Jerman, ada yang terpisah meskipun tumpang tindih, profesi ahli pajak
(Steuerberater), yang lebih besar dari akuntansi yang tubuh. Namun, di Inggris angka
akuntan 'mengembang’ dengan masuknya banyak yang mengkhususkan diri dalam, atau
kadang-kadang berlatih hanya di pajak. Kedua, akuntan Jerman hanya dapat menjadi
anggota dari Institut jika dia dalam praktek sebagai auditor, sedangkan setidaknya
setengah dari angka di Inggris merupakan anggota yang bekerja di perusahaan,
pemerintahan, pendidikan, dan sebagainya. Ketiga, periode pelatihan adalah lebih lama di
Jerman daripada di Inggris. Ini biasanya melibatkan program sarjana yang relevan empat
tahun, pengalaman praktis enam tahun (empat di profesi), dan pemeriksaan profesional
yang terdiri dari tes lisan dan tertulis ditambah tesis. Hal ini cenderung berlangsung
hingga akuntan calon berusia 30-35 tahun. Dengan demikian, banyak dari ‘siswa’ Jerman
akan dihitung sebagai bagian dari kualifikasi mencari jika mereka berada di sistem
Inggris. Keempat, pada 1980-an, tubuh lapis kedua dari vereidigte Buchprüfer ( sworn
bookcheckers ) didirikan, yang anggotanya mungkin mengaudit perusahaan swasta
tertentu (GmbHs). Keempat faktor membantu menjelaskan perbedaan dan beberapa dari
mereka berlaku dalam negara-negara lain
5.3.6 Sintesis
Diskusi di atas faktor yang berkaitan dengan perbedaan akuntansi internasional dapat
disederhanakan, untuk beberapa faktor tampaknya terutama menjadi dipengaruhi oleh
perbedaan akuntansi daripada sebaliknya. Kasus tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut
:
a. Sitem hukum
Bahkan dalam hukum romawi/codified di negara, peraturan akuntansi
dapat diserahkan kepada akuntan jika tekanan komersial menuntut ini. Jadi,
meski pun sistem hukum secara keseluruhan tidak sangat dipengaruhi oleh
sifat sistem akuntansi, yaitu peraturan akuntansi
b. Sistem pajak
Keberadaan Massgeblichkeit atau il Binario unico mungkin masuk akal di
Jerman dan Italia karena untuk massa besar entitas dan perhitungan
penghasilan kena pajak adalah tujuan utama dari akuntansi. Dimana bersaing
untuk tujuan akuntansi (misalnya penyediaan laporan keuangan berguna untuk
jutaan pemegang saham dalam ribuan perusahaan yang terdaftar). Misalnya,
sebagaimana telah dibahas, ada aturan terpisah untuk pajak, dan pelaporan
keuangan di Inggris dan Amerika Serikat. The Massgeblichkeitsprinzip bukan
penyebab perbedaan akuntansi internasional utama itu adalah efek. Namun
demikian, di mana pajak sangat mempengaruhi akuntansi dan pajak nasional
yang berbeda aturan akan menghasilkan praktik akuntansi nasional yang
berbeda.
c. Profesi Akuntansi
Kekuatan dan ukuran profesi tampaknya disebabkan oleh kebutuhan untuk
pemeriksaan dan oleh ruang tersisa untuk regulasi profesional oleh sistem
hukum
d. Kesimpulan
Jika ketiga faktor tersebut sangat dipengaruhi oleh akuntansi, potensi yang
tersisa pada variabel bebas adalah sistem pembiayaan. Disarankan di sini
bahwa, terlepas dari pengaruh internasional ini adalah variabel penjelas utama
untuk sebagian besar perbedaan internasional penting dalam pelaporan
keuangan.
5.3.7 Pengaruh Internasional
Seperti disebutkan di awal bab ini, banyak negara telah memberi kontribusi
pengembangan akuntansi. Contoh kasus di berbagai negara :
-
Beberapa negara Afrika yang tergabung dalam (British) Commonwealth
memiliki sistem akuntansi erat berdasarkan bahwa dari perusahaan British
ditahun 1929 atau 1948.
-
The French plan comptable général diperkenalkan ke Perancis pada tahun
1940-an, berdasarkan erat pada acuan di Jerman, dan kemudian menjadi
beberapa bekas koloni Perancis di Afrika.
-
Sistem akuntansi Jepang sebagian besar terdiri dari kode komersial dipinjam
dari Jerman pada akhir abad kesembilan belas, dilapis dengan sekuritas gaya
hukum USA yang diberlakukan di akhir 1940-an.
Pada akhir abad kedua puluh, pengaruh internasional mulai mempengaruhi
akuntansi di semua negara, kadang-kadang sangat banyak. Globalisasi pasar telah
menyebabkan kebutuhan peningkatan yang dapat diperbandingkan secara internasional
pada informasi akuntansi. Dimana beberapa perusahaan multinasional besar yang
berbasis di Negara-negara yang relatif kecil (misalnya Belanda dan Swedia), pengaruh
internasional cenderung sangat besar. Banyak perusahaan besar Eropa merespons dengan
sukarela internasionalisasi untuk menggunakan salah satu dari dua set aturan yang diakui
secara internasional: 'prinsip akuntansi yang berlaku umum di Amerika Serikat’ (GAAP)
dan standar internasional ( IASB ). Secara umum - di Eropa setidaknya - penggunaan ini
telah terbatas pada Laporan keuangan konsolidasi yang disusun untuk kelompok yang
dipimpin oleh emiten.
5.4 HARMONISASI DI UNI EROPA
5.4.1 Pendahuluan
Saat ini diketahui bahwa terdapat perbedaan besar dalam praktek pelaporan
akuntansi keuangan perusahaan di berbagai negara di dunia. Hal ini menimbulkan
kerumitan bagi mereka yang mempersiapkan, melakukan konsolidasi, mengaudit serta
para pengguna informasi laporan keuangan. Kerumitan ini bertambah karena penyusunan
informasi keuangan internal sering tumpang tindih dengan persiapan informasi keuangan
yang akan dipublikasikan. Untuk mengatasi hal ini, beberapa organisasi di seluruh dunia
terlibat dalam upaya untuk menyelaraskan atau menstandarisasi akuntansi.
Harmonisasi adalah proses meningkatkan kompatibilitas praktek akuntansi
dengan menetapkan batas-batas terhadap variasi yang ada untuk meningkatkan
komparabilitas (daya banding) informasi keuangan yang berasal dari berbagai negara.
Standardisasi adalah penerapan seperangkat aturan yang kaku dan spesifik dari
suatu permasalahan atau satu aturan tunggal dalam segala situasi.
Dalam akuntansi, dua istilah ini telah menjadi istilah teknis, dan tidak ada
perbedaan yang berarti dari kedua istilah tersebut. Harmonisasi adalah istilah yang
cenderung digunakan dalam undang-undang supranasional milik Uni Eropa .Sedangkan
standardisasi adalah istilah yang sering dikaitkan dengan Dewan Standar Akuntansi
Internasional. Dalam prakteknya, kedua istilah ini digunakan secara bergantian.
Konvergensi adalah istilah baru yang lebih sering digunakan. Konvergensi adalah
menyelaraskan secara bertahap antara IFRS dan US GAAP, yang diikuti oleh
penyelarasan hukum yang berkaitan dengan hal tersebut.
Terdapat dua macam harmonisasi:
1.
Harmonisasi de Jure (seperangkat aturan dan standar)
2.
Harmonisasi de Facto (praktek pelaporan keuangan perusahaan)
Suatu Negara dapat mengadopsi kedua harmonisasi sekaligus, maupun mengadopsi salah
satu harmonisasi tanpa mengadopsi harmonisasi yang lain. Sebagai contoh, negara-negara
atau perusahaan dapat mengabaikan aturan penyelarasan standar ataupun hukum yang
berlaku mengenai pelaporan keuangan. Namun sebaliknya, kekuatan pasar membujuk
banyak perusahaan yang tercatat di Prancis atau Swiss untuk menghasilkan laporan
keuangan berbahasa Inggris yang diikuti praktek Anglo-Amerika.
Uni Eropa mencapai tujuan harmonisasi melalui dua hal yaitu direktif (yang
harus dimasukkan ke dalam hukum negara-negara anggota) dan Peraturan (yang
memiliki efek langsung). Pada 1970-an dan 1980-an perhatian khusus diberikan terhadap
harmonisasi hukum nasional melalui direktif. Baru pada tahun 1990, Uni Eropa mulai
lebih memperhatikan standar internasional, yang menyebabkan Peraturan tahun 2002
mewajibkan IFRS untuk laporan keuangannya.
Harmonisasi akuntansi mencakup harmonisasi :
1.
Standar akuntansi (yang berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapan)
2.
Pengungkapan yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan public terkait dengan
penawaran surat berharga dan pencatatan pada bursa efek
3.
Standar audit
Keuntungan Harmonisasi Internasional
Sebuah tulisan terbaru juga mendukung adanya suatu “GAAP global” yang
terharmonisasi. Beberapa manfaat yang disebutkan antara lain:
1.
Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia
tanpa hambatan. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan
secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.
2.
Investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik; portofolio akan lebih
beragam dan risiko keuangan berkurang.
3.
Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi
dalam bidang merger dan akuisisi.
4.
Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standard pat disebarkan dalam
mengembangkan standar global yang berkualitas tertinggi.
5.4.2 Direktif Uni Eropa (EU)
Badan hukum akuntansi yang relevan adalah hukum perusahaan. Salah satu
tujuan EU adalah untuk mencapai integrasi pasar keuangan Eropa. Untuk mencapa tujuan
ini, EC telahmemperkenalkan direktif dan mengambil langkah inisiatif yang besar untuk
mencapai pasar tunggal. Tujuan direktif EU:
1.
Perolehan modal dalam tingkat EU
2.
Membuat kerangka dasar hukum umum untuk pasar surat berharga dan derivatif
yang terintegrasi
3.
Mencapai satu set standar akuntansi tunggal untuk perusahaan-perusahaan yang
sahamnya tercatat.
Direktif yang paling berkaitan dengan akuntansi ada 4, yaitu direktif Kedua, Keempat,
Ketujuh dan Kedelapan. Direktif EU Keempatyang dikeluarkan tahun 1978, merupakan
satu set aturan akuntansi yang paling luas dan komprehensif dalam kerangka dasar.
Direktif Ketujuh yang dikeluarkan tahun 19983, membahas masalah0masalah laporan
keuangan konsolidasi. Direktif Kedelapan dikeluarkan tahun 1984,membahas berbagai
aspek kualifikasi profesional yang berwenang
diwajibkan oleh hukum (audit wajib)
untuk melaksanakan audit yang
Efek yang palig jelas dari Direktif yang dikeluarkan Uni Eropa adalah
banyak negara anggota Uni Eropa yang akan bergn yang dibuat oleh badan nai=sional
karena sifat direktif yang luas dan fleksibel.
•
Direktif Keempat
Direktif Keempat mencakup perusahaan publik dan swasta. Direktif ini mencakup aturan
penilaian, format laporan keuangan yang dipublikasikan, dan persyaratan pengungkapan
informasi keuangan. Namun dalam direktif ini, belum termasuk aturan yang mencakup
konsolidasi, untuk itu disempurnakan melalui Direktif Ketujuh. Draft pertama Direktif
Keempat diterbitkan pada tahun 1971, sebelum Inggris, Irlandia dan Denmark telah
bergabung dengan Uni Eropa . Draft awal ini sangat dipengaruhi oleh hukum perusahaan
Jerman, khususnya Aktiengesetzof 1965. Akibatnya, banyak aturan penilaian yang
sifatnya konservatif, dan format pelapoarannya ditentukan secara rinci. Laporan
keuangan harus sesuai dengan ketentuan direktif yang ada.
Saat Inggris, Irlandia dan Denmark bergabung pada tahun 1973, pengaruh
Anglo-Saxon sangat terasa sehingga draft direktif banyak mengalami amandemen.
Rancangan Direktif Keempat diterbitkan pada 1974. Direktif ini memperkenalkan konsep
Pandangan yang benar dan adil. Perubahan lain pada tahun 1974 adalah pelaporan
informasi keuangan yang bersifat fleksibel mulai diperkenalkan. Proses ini berlanjut dan
pandangan ini dijadikan sebagai prinsip utama dalam penyusunan laporan keuangan.
Selain itu terdapat beberapa perbedaan mengenai rincian pasalnya. Seperti:
1.
Empat prinsip dasar laporan keuangan (akrual, kehati-hatian, konsistensi dan going
concern) dibuat lebih jelas dari sebelumnya (Pasal 31).
2.
Penataan ulang dan ringkasan item dalam laporan keuangan dimungkinkan (Pasal 4).
Lebih banyak catatan dan Petunjuk akhir pada direktif 1974 dibanding sebelumnya
(Artikel 43-46).
3.
Adanya Pengungkapan tambahan mengenai rancangan tentang pengaruh perpajakan
dalam direktif 1974 sesuai dengan Anglo-Dutch (Pasal 30 dan 35).
4.
jenis inflasi akuntansi diperlakukan secara lebih rinci daripada di rancangan 1974
(Pasal 33).
Hal ini dimaksudkan untuk menjawab kritik bahwa direktif yang ada
menimbulkan hukum yang kaku dan tidak fleksibel dan Komite melihat masalah-masalah
praktis yang timbul dari pelaksanaan direktif, dan membuat saran untuk amandemen.
Selama lebih dari dua puluh tahun, Direktif Keempat secara substansial tidak
banyak berubah. Namun, pada tahun 2001perubahan dilakukan agar memungkinkan
instrumen keuangan untuk dinilai pada nilai wajar, dengan keuntungan dan kerugian
dibebankan ke pendapatan, seperti yang dinyatakan dalam Standar Internasional (IAS
39). Pada tahun 2003, dilakukan amandemen lebih lanjut untuk menghapus aturan-aturan
yang bertentangan dengan IFRS
Direktif
Keempat
memungkinkan
negara-negara
anggota
untuk
membebaskan beberapa perusahaan swasta yang lebih kecil dari audit dan dari beberapa
persyaratan lainnya. Pada tahun 2009, Komisi Uni Eropa mengusulkan agar perusahaan
yang sangat kecil ('mikro', yaitu mereka dengan 10 karyawan atau kurang) dapat
dibebaskan seluruhnya dari aturan-aturan pelaporan keuangan.
•
Direktif Kedua
Direktif Kedua menyangkut sejumlah hal yang berhubungan dengan modal
saham dan menunjukan beberapa perbedaan antara perusahaan publik dan swasta.
Sebagai contoh, direktif mengharuskan semua negara anggotanya untuk memiliki struktur
hukum yang terpisah untuk perusahaan publik dan perusahaan swasta dan adanya nama
terpisah untuk perusahaan tersebut.
Sebuah perusahaan publik dalam konteks ini adalah salah satu yang secara hukum
diizinkan untuk memiliki pasar sekuritas, meskipun tidak perlu memiliki surat berharga
tersebut. Sebagai contoh, banyak PLC, DS atau AGs tidak terdaftar. Penting untuk dicatat
bahwa 'publik' dalam hal ini tidak berarti perusahaan yang terdaftar dalam bursa maupun
ada hubungannya dengan pemerintah. Direktif Kedua juga berkaitan dengan batas-batas
pada distribusi keuntungan kepada para pemegang saham.
•
Direktif Ketujuh
Direktif Ketujuh menyangkut akuntansi konsolidasi
•
Direktif Kedelapan
Dibuat langsung dari rancangan aslinya, yang mungkin telah sangat mempengaruhi pola
pelatihan dan ruang lingkup pekerjaan akuntan. Namun, topik utamanya adalah dalam
penentuan siapa saya yang diperbolehkan untuk mengaudit laporan keuangan di negaranegara tertentu.
5.4.3 Contoh Prinsip Akuntansi
Pelaporan keuangan Anglo-Belanda secara tradisional bebas dari kendala
hukum di berbagai bidang prinsip-prinsip penilaian dan pengukuran, baik dari perusahaan
hukum, hukum pajak atau rencana akuntansi. Namun, hal ini berbeda di beberapa negaranegara Uni Eropa lainnya, khususnya Jerman yang pada tahun1965 Aktiengesetz (AktG)
nya dijadikan sumber referensi utama dari direktif Keempat.
Ada tiga tingkat prinsip dalam AktG, di dalam Direktif EU dan dalam
undang-undang yang dihasilkan dari negara-negara anggota yaitu:
Tahap 1: 1965 Aktiengesetz (Paragraf 149)
1.
Laporan keuangan tahunan harus sesuai dengan prinsip akuntansi yang tepat.
Laporan keuanga harus jelas dan tepat serta benar-benar menyajikan keadaan posisi
keuangan perusahaan dan hasil kegiatan operasi perusahaan.
Tahap 2: 1971 Draft (Art 2) dari Direktif
1.
Laporan Keuangan tahunan terdiri atas neraca, laporan laba rugi dan catatan atas
Laporan Keuangan. Dokumen-dokumen ini merupakan satu kesatuan yang saling
melengkapi.
2.
Laporan keuangan tahunan harus tepat dan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi
yang berlaku
3.
Laporan keuangan tahuanan harus disusun dengan jelas dan dalam ketentuan
mengenai valuasi aktiva dan kewajiban dan tata letak akun, harus mencerminkan
seakurat mungkin mengenai aset, liabilitas, posisi keuangan perusahaan dan hasilnya.
Tahap 3: 1974 Draft (Art 2)
1.
(Seperti Draft 1971)
2.
Laporan keuangan tahunan akan memberikan pandangan yang benar dan wajar atas
aset perusahaan, kewajiban, posisi keuangan dan hasilnya.
3.
Laporan keuangan perusahaan harus disusun dengan jelas dan sesuai dengan
ketentuan direktif ini.
Tahap 4: 1978 Akhir (Art 2)
1.
(Seperti 1971 Draft)
2.
Laporan keuangan tahunan harus dibuat dengan jelas dan sesuai dengan ketentuan
Peraturan ini.
3.
Laporan tahunan akan memberikan pandangan yang benar dan wajar aset
perusahaan, kewajiban, posisi keuangan dan laporan laba rugi.
4.
Apabila penerapan ketentuan Peraturan ini tidak cukup untuk memberikan
pandangan yang benar dan wajarxebagaimana disebutkan dalam ayat 3, informasi
tambahan harus diberikan.
5.
Apabila dalam kasus luar biasa penerapan ketentuan peraturan ini tidak sesuai
dengan kewajiban yang ditetapkan dalam ayat 3, ketentuan tersebut harus dihapuskan
untuk memberikan pandangan yang benar dan adil dalam pengertian ayat 3. Setiap
pennghapusan tersebut harus diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan
dengan penjelasan tentang alasan untuk itu dan pernyataan efeknya pada aset,
kewajiban, posisi keuangan dan laporan laba rugi. Negara-negara Anggota dapat
menentukan kasus luar biasa tersebut dan meletakkan aturan khusus yang relevan.
6.
Negara-negara Anggota diperbolehkan untuk melakukan pengungkapan informasi
lainnya yang harus diungkapkan dalam laporan keuangan tahunan sesuai dengan
Direktif ini.
Kerangka IASB menunjukkan bahwa 'penyajian wajar' sama dengan
'pandangan yang benar dan adil'. Implikasinya adalah bahwa, di atas segalanya, laporan
keuangan harus sesuai dengan fakta dan tidak menyesatkan. Pelaksanaan konsep 'benar
dan adil' telah ditafsirkan dalam berbagai cara di berbagai negara, baik secara linguistik
maupun filosofis.
Linguistik
Pernyataan 'pandangan benar dan adil ' (TFV) diartikan ke dalam berbagai makna oleh
para anggota Uni Eropa. Versi untuk anggota lima belas negara sebelum 2004 (termasuk
Norwegia) adalah empat negara memiliki konsep pegertian ganda , sedangkan dua belas
negara memiliki konsep kesatuan dari makna benar dan adil. Investigasi (Parker dan
Nobes, 1991) di Amerika menunjukkan bahwa direktur keuangan perusahaan besar
melihat TFV sebagai suatu kesatuan, sedangkan auditor melihatnya sebagai dua hal
berbeda . "Kebenaran" dirtikan bahwa laporan keuangan sesuai dengan fakta-fakta,
sedangkan 'keadilan' adalah tidak menyesatkan.
Dari berbagai bahasa dapat ditarik kesimpulan bahwa sejumlah laporan
keuangan yang berbeda bisa memberikan pandangan yang benar dan adil pada setiap
keadaan tertentu dari keuntungan atau kerugian.
Filosofi
Akuntan dan pengacara di negara-negara Uni Eropa sadar akan kebutuhan masa
mendatang untuk melaksanakan TFV berdasarkan draft Direktif dari 1974. Sikap
berbagai negara Uni Eropa terhadap pelaksanaan istilah ini juga sangat beragam. Seperti
Inggris dan Jerman yang menafsirkannya secara ektrem. TFV digunakan oleh direksi /
auditor dalam menafsirkan hukum dan standar atau di mana tidak ada hukum atau
standar, dan kadang-kadang untuk mengesampingkan hukum atau standar. TFV juga
dapat digunakan oleh pembuat standar untuk membuat aturan yang menimpa Rincian
hukum.
5.4.4 Peraturan Uni Eropa 2002
Pada awal 1990-an, Komisi Eropa menyadari bahwa Direktif terlalu rumit
dan lambat dalam mencapai harmonisasi pelaporan keuangan bagi penggunanya. Direktif
Keempat yang disepakati pada tahun 1978, ternyata tidak mencakup beberapa topik dan
membutuhkan
biaya
dan
mengorbankan
waktu
yang
terlalu
besar
bila
mengamandemannya terlalu sering. Selain itu, harmonisasi global yang dinilai lebih
relevan daripada harmonisasi regional Uni Eropa.
Hal ini juga menjadi jelas bahwa, untuk perusahaan-perusahaan besar Eropa,
harmonisasi yang bersifat sukarela mungkin memfokuskan mereka pada aturan AS
dimana Komisi Eropa dan negara eropa lainya tidak memiliki pengaruh. Akibatnya, pada
pertengahan 1990-an, Komisi Eropa mulai mendukung upaya untuk menyelaraskan
Komite Standar Akuntansi Internasional (kemudian, IASB). Uni Eropa juga sedang
dalam tahap penciptaan pasar keuangan Eropa harmonis kuat.
Pada tahun 2000, Komisi mengusulkan penggunaan wajib IFRS untuk
laporan con-solidated emiten untuk 2005 dan seterusnya. Hal ini disepakati oleh
Parlemen Eropa dan Dewan Menteri pada tahun 2002, dalam bentuk Peraturan.
Peraturan ini juga memungkinkan negara-negara anggota untuk memperluas
penggunaan IFRS com-pulsorily atau opsional untuk perusahaan terdaftar dan laporan
terkonsolidasi. Untuk perusahaan lain, aturan nasional (termasuk
Implementasi direktif nasional) yang masih berlaku.
5.4.5 Perluasan Uni Eropa
Setelah mencapai keanggotaan lima belas negara pada tahun 1995, Uni
Eropa tetap pada ukuran yang konstan selama hampir sepuluh tahun. Pada tahun 2004,
sepuluh negara baru bergabung yaitu: Siprus, Republik Ceko, Estonia, Hongaria, Latvia,
Lithuania, Malta, Polandia, Slovakia dan Slovenia. Rumania dan Bulgaria bergabung
pada tanggal 1 Januari 2007 Perlu dicatat bahwa semua merupakan anggota baru kecuali
Malta dan Siprus yang berasal dari blok timur yang semula dikendalikan oleh
Soviet.Masuknya
negara
ini
pasti
mengubah
keseimbangan
kekuasaan,
dan
mempengaruhi sikap dalam perkembangan pelaporan keuangan.
5.5 INTERNATIONAL ACCOUNTING STANDARD BOARD (IASB/C)
5.5.1 Sifat dan tujuan IASC / B
IASB pendahulunya, Komite Standar Akuntansi Internasional (IASC),
didirikan pada tahun 1973 dan memiliki sekretariat yang berbasis di London. Anggota
asli adalah badan akuntansi dari sembilan negara: Australia, Kanada, Perancis, Jerman,
Jepang, Meksiko, Belanda, Inggris (dengan Irlandia) dan Amerika Serikat. Dengan
milenium, ada lebih dari 140 anggota tubuh dari lebih dari 100 negara. Sampai akhir
tahun 2000, IASC diperintah oleh Dewan yang terdiri dari wakil-wakil dari 13 negara
ditambah relevan beberapa lainnya organisasi internasional. Dari tahun 2001, Dewan ini
independen dari 14 atau lebih (kebanyakan full-time) anggota terus bekerja IASC. Para
anggota Dewan yang ditunjuk oleh Pengawas, berasal dari komunitas keuangan dunia,
yang perwakilan- mengirim kepentingan umum. Ini adalah negara dipengaruhi oleh
tradisi Anglo-Amerika yang paling akrab dengan menetapkan standar akuntansi di sektor
swasta. Hal ini tidak mengejutkan kemudian, bahwa bahasa kerja IASB adalah bahasa
Inggris, yang berbasis di London, dan bahwa sebagian besar standar yang erat sejalan
dengan, atau kompromi antara, AS dan Inggris standar.
Daftar standar IASB (secara kolektif disebut IFRS) dapat dilihat pada Tabel
5.13. Proses yang mengarah ke masalah standar akuntansi meliputi publikasi dari
eksposur rancangan yang disiapkan untuk komentar publik. Ringkasan isi yang IFRS
diberikan dalam Lampiran B di akhir buku ini. Salah satu isu tertentu mengenai isi IFRS
perlu diambil di sini. IAS 1 (ayat 15) mensyaratkan atas segalanya bahwa laporan
keuangan harus posisi keuangan, kinerja dan arus kas 'cukup hadir' dari-usaha hadiah. Hal
ini agak mirip dengan persyaratan 'yang benar dan adil pandangan' diperiksa sebelumnya,
dan juga menimpa - yaitu, dalam keadaan langka, jika sesuai dengan persyaratan standar
akan menyesatkan itu harus berangkat dari. ada harus pengungkapan penuh dari setiap
keberangkatan tersebut, termasuk efek numerik.
Pengaruh IASB Pentingnya pekerjaan IASB dapat dilihat dalam tiga bidang utama:
•
Adopsi IFRS sebagai peraturan nasional;
•
Pengaruh pada regulator nasional;
•
Adopsi sukarela dari IFRS oleh perusahaan.
Di beberapa negara Asia dan Afrika dari (British) Commonwealth, IFRS
telah diadopsi persis atau sekitar oleh pembuat standar nasional. ini adalah fitur dari
sejumlah negara-negara berkembang (misalnya Nigeria) dan sejumlahsekarang negaranegara dengan sejarah kolonial Inggris (misalnya Singapura) yang berkembang dengan
baik.
Adopsi IFRS (kadang-kadang dengan varian lokal) adalah cara murah untuk
pengaturan standar yang menghindari perbedaan internasional yang tidak perlu atau tidak
disengaja. Poin kedua, yaitu pengaruh pada regulator, terhubung. bahkan untuk negaranegara yang setter menganggap diri mereka sebagai pemimpin daripada fol- standar
menurunkan (misalnya Amerika Serikat dan Inggris), IASB bertindak sebagai fokus
untuk kerjasama internasional. Beberapa standar akuntansi yang ditetapkan bersama oleh
IASB dan satu atau lebih pembuat standar nasional. Banyak standar lainnya setterstried
untuk menghindari perbedaan dari IFRS.
Titik ketiga, yaitu adopsi sukarela oleh perusahaan, terlihat khususnya untuk
para perusahaan di benua Eropa. Dari awal 1990-an dan seterusnya, banyak Kerangka
besar Eropa atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan (1989)
IAS 1 Penyajian laporan keuangan
IAS 2 Persediaan
IAS 7 Pernyataan arus kas
IAS 8 Kebijakan Akuntansi, perubahan estimasi akuntansi dan error
IAS 10 Peristiwa setelah tanggal pelaporan
IAS 11 Kontrak konstruksi
IAS 12 Pajak Penghasilan
IAS 16 Properti, pabrik dan peralatan
IAS 17 Sewa
IAS 18 Pendapatan
IAS 19 Imbalan Kerja
IAS 20 Akuntansi hibah pemerintah dan pengungkapan bantuan pemerintah
IAS 21 Pengaruh perubahan kurs valuta asing
IAS 23 Biaya pinjaman
IAS 24 Pengungkapan Pihak Terkait
IAS 26 Akuntansi dan pelaporan rencana manfaat pensiun
IAS 27 Konsolidasi dan laporan keuangan terpisah
IAS 28 Investasi pada perusahaan asosiasi
AS 29 Pelaporan Keuangan dalam ekonomi hiperinflasi
IAS 31 Minat dalam usaha joint venture
IAS 32 Penyajijan Instrumen Keuangan
IAS 33 Laba bersih per saham
IAS 34 Laporan keuangan interim
IAS 36 Penurunan nilai aset
IAS 37 Provisi, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi
IAS 38 Aktiva tidak berwujud
IAS 39 Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
IAS 40 Properti Investasi
IAS 41 Pertanian
IFRS 1 Awal adopsi IFRS
IFRS 2 Pembayaran berbasis saham
IFRS 3 Kombinasi Bisnis
IFRS 4 Kontrak Asuransi
IFRS 5 Aset Non-lancar dimiliki untuk dijual dan pemberhentian operasi
IFRS 6 Eksplorasi dan evaluasi sumber daya mineral
IFRS 7 Instrumen Keuangan: Pengungkapan
IFRS 8 Segmen Operasi
IFRS 9 Instrumen keuangan
Perusahaan (terutama di Perancis, Jerman dan Swiss) secara sukarela untuk
menggunakan IFRS karena mereka percaya bahwa investor internasional lebih memilih
laporan keuangan disiapkan dengan cara itu.
Pada tahun 2000, sebagian besar kelompok Swiss terbesar (misalnya Nestle,
Roche dan Novartis) yang menggunakan IFRS untuk laporan konsolidasi. Sebagai contoh
pengembangan praktek, posisi di Perancis untuk perusahaan besar untuk 1996 dapat
dilihat bahwa AS dan IASB aturan yang bersaing untuk posisi dunia standar, dan bahwa
peraturan nasional lainnya cenderung mati untuk konsolidasi pelaporan emiten besar.
Tentu saja, hal ini tentunya kasus untuk Uni Eropa untuk 2005 dan seterusnya.
Dari akhir 1980-an, IASC telah dalam negosiasi dengan dunia utama
regulator pasar saham melalui asosiasi internasional mereka disebut IOSCO
(International Organization of Securities Commission). Tujuannya adalah bahwa IFRS
harus menjadi sistem global diterima pada semua pasar saham, khususnya untuk para
perusahaan asing. IOSCO ingin perbaikan dalam IFRS yang akan dibuat, termasuk
penghapusan pilihan dalam standar dan cakupan dari beberapa tambahan topik akuntansi.
Proses perbaikan melihat upaya besar-besaran oleh IASC sepanjang 1990-an, hampir
selesai dengan IAS 39 pada tahun 1998, dan sepenuhnya dilengkapi dengan IAS 40 pada
tahun 2000. Pada bulan Mei 2000, IOSCO direkomendasikan penerimaan
IFRS kepada anggotanya untuk pelaporan keuangan oleh perusahaan asing
yang terdaftar di bursa saham yang mereka mengatur. Banyak regulator pasar saham
sudah menerima IFRS, dan regulator AS (SEC) masih mempertimbangkan masalah ini.
Adopsi Uni Eropa IFRS untuk laporan perusahaan yang terdaftar untuk tahun 2005
diikuti oleh Australia untuk tahun itu dan oleh Kanada untuk 2011. China dan Jepang
juga telah konvergen dengan IFRS. Pada tahun 2008, Komisi Sekuritas dan Bursa
Amerika Serikat mengumumkan bahwa mereka sedang mempertimbangkan mengadopsi
IFRS dari 2014 dan seterusnya.
Dalam kebanyakan kasus (misalnya Uni Eropa dan Australia), ada
mekanisme untuk mengubah IFRS (dan amandemen itu) menjadi persyaratan hukum
lokal. Jadi, misalnya, laporan audit pada perusahaan Uni Eropa yang terdaftar laporan
keuangan masih mengacu pada peraturan nasional dan 'IFRS seperti yang diadopsi oleh
Uni Eropa'. Meskipun ini berarti bahwa, untuk banyak situasi, sistem nasional peraturan
akan menjadi tidak relevan, itu tidak berarti bahwa sikap nasional terhadap-praktek yang
Aplikasi vertikal peraturan tertulis akan menjadi tidak relevan. dimana perbedaan sikap
seperti itu ada, implikasi dapat terus. Perbedaan masih ada antara AS dan umum IASB
filsafat pada, misalnya, sejauh mana peraturan harus spesifik (aturan) atau lebih generik
(prinsip). Juga, perusahaan dari negara yang berbeda dapat berakhir menerapkan IFRS
dengan cara yang berbeda, misalnya dengan memilih pilihan dalam IFRS berbeda
(Nobes, 2006).
Singkatnya, sementara tujuan bergerak standar yang lebih dan lebih dekat
bersama-sama tidak diragukan lagi, pencapaian tujuan itu dalam jangka pendek
tampaknya tidak mungkin. Perkembangan harus diperhatikan.