KLASIFIKASI SUMBER DAYA ALAM DAN HUBUNGA

KLASIFIKASI SUMBER DAYA ALAM DAN
HUBUNGANNYA SATU SAMA LAIN

KELOMPOK 2:
ACHMAD FAUZAN

A1A 014 003

ADHITIA PRATAMA

A1A 014 005

DANIEL DESTIAWAN

A1A 014 021

ERIK ISKANDAR

A1A 014 029

HABIB ALMAKI


A1A 014 043

HARMAIN

A1A 014 045

KHAIRULLAH

A1A 014 059

LALU AHMAD SOPIAN H.

A1A 014 061

M. SAHITUDIN

A1A 014 075

RIZA FAHLEPI


A1A 014 117

SANDI IRAWAN

A1A 014 129

ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MATARAM
2015

1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
dengan judul “KLASIFIKASI SUMBER DAYA ALAM DAN HUBUNGANNYA SATU
SAMA LAIN” ini tepat pada waktunya.

Makalah KLASIFIKASI SUMBER DAYA ALAM DAN HUBUNGANNYA SATU
SAMA LAIN ini kami susun dengan mengacu pada beberapa sumber, kami mengucapkan
banyak terimakasih kepada sumber-sumber yang telah menjadi referensi kami.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini tak
pernah lepas dari kekurangan. Dengan itu kami sangat mengharapkan masukan dari para
pembaca, sebagai acuan kami dalam menyusun makalah-makalah kami selanjutnya.
Akhir kata kami berharap semoga makalah KLASIFIKASI SUMBER DAYA ALAM
DAN HUBUNGANNYA SATU SAMA LAIN ini dapat bermanfaat, bagi kami khususnya,
dan masyarakat luas pada umumnya.

Mataram, 13 Maret 2016

Penyusun

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ iii

BAB I
PENDAHULUAN .................................................................................................... 1
Latar Belakang ........................................................................................................ 1
Rumusan Masalah ................................................................................................... 2
Tujuan....................................................................................................................... 2
BAB II
PEMBAHASAN ....................................................................................................... 4
A. Klasifikasi Sumberdaya Alam dan Hubungannya Satu Sama Lain ............. 4
1. Sumberdaya Alam yang Tak Pulih ............................................................ 4
2. Sumberdaya Alam Yang Pulih ................................................................... 5
3. Sumberdaya Alam Yang Mempunyai Sifat Gabungan ........................... 5
B. Implikasi dari Penggolongan Sumberdaya Alam ........................................... 6
C. Pengelompokan Lain Sumberdaya Alam ........................................................ 9
D. Macam Sumberdaya Alam dalam Kaitannya dengan Penerimaan dan Biaya.10
E. Sumberdaya Alam Primer dan Sekunder ....................................................... 11
F. Hubungan antara Sumberdaya Alam dan Penggunaannya .......................... 12
G. Sumberdaya Alam Milik Umum ...................................................................... 12
BAB III
KESIMPULAN ........................................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 15


iii

BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia seperti
dalam hal memenuhi kebutuhan dengan keinginan menggunakan sumberdaya yang
terbatas yang disertai dengan kebutuhan manusia yang tidak terbatas. Dapat
dikatakan ilmu ekonomi ini adalah ilmu untuk memilih antara penggunaan sumber
yang terbatas itu atau memenuhi kebutuhan sendiri yang tidak terbatas untuk
mencapai kemakmuran. Dengan demikian, manusia harus menggunakan sumber
dengan memiliki etika dalam pengambilan sumber ini.
Hal tersebut memicu bahwa dalam pengelolaan sumber daya harus
memperhatikan apakah sumber daya tersebut dapat digunakan kembali atau
langsung habis. Kemudian pengaruh dari penggunaan sumber daya ini menuntut
agar tidak memberikan efek yang negatif terhadap masyarakat. Ekonomi sumber
daya alam memberikan petunjuk bagaimana dalam penggunaan sumber daya tidak
harus mencemarkan lingkungan bahkan sumber tersebut dikeruk sehingga sumber
daya yang dimiliki menipis bahkan habis. Kemudian bagaimana untuk ke depan,

bila kita tidak memiliki alternative dalam memenuhi kebutuhan dengan sumber
daya yang sudah menipis.
Pada dasarnya sumberdaya alam itu dapat dikelompokkan menjadi dua
kelompok utama yaitu, kelompok sumberdaya alam yang tak dapat diperbaharui
(exhaustible resources = stock resources = fund resources) dan kelompok
sumberdaya alam yang dapat diperbaharui (renewable resources = flow resources).
Sumberdaya alam yang tak dapat diperbaharui mempunyai sifat bahwa volume fisik
yang tersedia tetap dan tidak dapat diperbarui atau diolah kembali. Sumberdaya
alam yang pulih atau yang dapat diperbarui ini mempunyai sifat terus menerus ada,
dan dapat diperbarui baik oleh alam sendiri maupun dengan bantuan manusia.
Dalam penggunaannya perlu diperhatikan apakah sumberdaya alam tersebut dapat
diperbaharui atau tidak dapat diperbaharui untuk mengurangi penipisan
sumberdaya alam yang tidak dapat diperbaharui agar sumberdaya alam tersebut
dapat dirasakan untuk waktu yang lama.

1

Sesungguhnya perbedaan antara sumberdaya alam yang tak dapat
diperbarui dan alam sumberdaya alam yang tak dapat diperbarui dan alam
sumberdaya yang dapat diperbarui hanya tergantung pada derajat keberadaannya.

Sumberdaya alam yang tak dapat diperbarui karena adanya penemuan-penemuan
baru hasil eksplorasi, akan bertambah volume persediaannya, dan sumberdaya alam
yang dapat diperbarui akan dapat punah bila dimanfaatkan dengan tidak
mempertimbangkan unsure kelestariannya.
Sumberdaya alam dapat dikelompokkan lagi atas dasar pengelolaannya
yaitu apakah sumberdaya itu dikelola oleh pemerintah atau dikelola oleh swasta,
atau seharusnya dikelola oleh swasta tetapi pengelolaannya diserahkan kepada
pemerintah. Beberapa macam sumberdaya alam seperti batu bara, minyak dan biji
besi dapat diperlakukan sebagai barang pribadi (private goods), sedangkan udara
dan air dapat diperlakukan sebagai barang public (public goods). Tidak jelas apakah
pemerintah harus campur tangan dalam pengelolaan sumberdaya yang pribadi
sifatnya, karena itu tergantung pada sistem ekonomi yang dianut oleh Negara yang
bersangkutan, tetapi untuk sumberdaya yang memiliki ciri barang public, mau tidak
mau agar dapat diperoleh alokasi dan distribusi yang optimal yaitu demi efisiensi
dan keadilan harus berada di bawah campur tangan pemerintah.

B. Perumusan Masalah
adapun masalah yang muncul adalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan sumberdaya alam?
2. Apa yang dimaksud dengan sumberdaya alam yang dapat diperbaharui?

3. Apa yang dimaksud dengan sumberdaya alam yang tak dapat diperbaharui?
4. Apa hubungan antara sumberdaya alam yang dapat diperbaharui dengan yang tidak
dapat diperbaharui?
5. Bagaimana hubungan sumberdaya alam tersebut terhadap perekonomian?
6. Bagaimana hubungan sumberdaya alam tersebut terhadap pemerintah?

C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui sumberdaya alam

2

2. Untuk mengetahui sumberdaya alam yang dapat diperbaharui
3. Untuk mnegetahui sumberdaya alam yang tidak dapat diperbaharui
4. Untuk mengetahui hubungan antara kedua sumberdaya alam tersebut
5. Untuk mengetahui hubungan sumberdaya alam terhadap perekonomian
6. Untuk mengetahui hubungan sumberdaya alam terhadap pemerintah

3


BAB II
PEMBAHASAN

A. Klasifikasi Sumberdaya Alam dan Hubungannya Satu Sama Lain
Sumberdaya alam perlu kita klasifikasikan atau kita golongkan, karena
dengan penggolongan itu akan mempermudah pemahaman kita mengenai sifat-sifat
sumberdaya tersebut. Selanjutnya, penggolongan tersebut akan mempermudah kita
dalam merencanakan bagaimana memanfaatkannya dan bagaimanan mengelolanya
agar volume sumberdaya alam tersebut tidak lekas habis dan tetap lestari namun
memberikan manfaat social yang optimal. Sumberdaya alam dapat didefinisikan
juga sebagai sumberdaya atau factor produksi yang disediakan oleh alam, dan
bukan merupakan buatan manusia.
Pada dasarnya sumberdaya alam itu dapat dikelompokkan menjadi dua
kelompok utama yaitu, kelompok sumberdaya alam yang tak dapat diperbaharui
(exhaustible resources = stock resources = fund resources) dan kelompok
sumberdaya alam yang dapat diperbaharui (renewable resources = flow resources).
Professor Barlow mengelompokkan sumberdaya alam menjadi 3 kelompok,
yaitu :
1. Sumberdaya Alam yang Tak Pulih
Sumber daya alam yang tidak dapat pulih atau yang tidak dapat

diperbarui mempunyai sifat bahwa volume fisik yang tersedia tetap dan
tidak dapat diperbarui atau diolah kembali. Untuk terjadinya sumberdaya
jenis ini diperlukan waktu ribuan tahun. Metal, batu bara, minyak bumi,
batu-batuan termasuk dalam kategori ini. Batu bara, minyak tanah dan gas
alam dapat dicarikan penggantinya tetapi dalam jangka waktu yang lama,
sehingga kita tidak dapat mengharapkan adanya tambahan volume secara
fisik dalam jangka waktu tertentu. Sumberdaya alam yang tidak dapat
diperbaiki ini dapat digolongkan lagi menjadi 2 macam, yaitu :
Sumberdaya seperti batu bara dan mineral yang sifatnya dapat
dipakai habis atau berubah secara kimiawi melalui penggunaan.
Sumberdaya seperti logam dan batu-batuan yang mempunyai umur
penggunaan yang lama dan seringkali dapat dipakai ulang.

4

2. Sumberdaya Alam yang Pulih
Sumberdaya alam yang pulih atau yang dapat diperbarui ini
mempunyai sifat terus menerus ada, dan dapat diperbarui baik oleh alam
sendiri maupun dengan bantuan manusia. Yang termasuk dalam kelompok
sumberdaya jenis ini adalah sumberdaya air (baik yang mengalir di sungai,

maupun yang tidak mengalir seperti air di danau dan di laut), angin,cuaca,
gelombang laut, sinar matahari dan bulan. Aliran sumberdaya alam jenis ini
entah dipakai atau tidak, terus menerus ada dan dapat diperkirakan.
Walaupun demikian, kita harus dapat menggunakannya sebaik mungkin,
sebab kesalahan dalam memanfaatkan sumberdaya yang dapat diperbarui
ini dapat mengakibatkan kerugian yang sifatnya kontinyu pula. Sebagai
contoh bila terjadi pencemaran lingkungan baik terhadap air maupun udara,
hal ini akan mengakibatkan hilangnya manfaat yang seharusnya kita
peroleh. Kalau air itu tidak tercemar, ia dapat digunakan sebagai air minum.
Kadang-kadang sumberdaya yang dapat pulih ini dapat pula disimpan untuk
digunakan pada waktu yang akan datang. Jika sumberdaya alam yang dapat
pulih ini dapat disimpan, maka ia akan mempunyai sifat seperti sumberdaya
alam yang tak pulih. Sebagai missal adalah energy matahari yang dapat
disimpan sebagai energy dalam tanaman maupun zat-zat kimia tertentu.
3. Sumberdaya Alam yang Mempunyai Sifat Gabungan
Sumberdaya alam yang ada dalam kelompok ini masih dapat
dibedakan lagi menjadi 2 macam yaitu :
a. sumberdaya biologis
Yang termasuk dalam sumberdaya biologis adalah hasil panen,
hutan, margasatwa, padang rumput, perikanan dan peternakan.
Sumberdaya alam jenis ini mempunyai cirri seperti sumberdaya
alam yang dapat diperbarui karena mereka dapat diperbaiki
setiap saat, asal ada perawatan untuk melindunginya dan
pemakaiannya sesuai dengan persediaan mereka dan kebutuhan.
Dalam waktu-waktu tertentu sumberdaya alam ini dapat
digolongkan ke dalam sumberdaya alam yang tak dapat
diperbarui, yaitu pada saat mereka menjadi sangat berkurang

5

pertumbuhannya sebagai akibat dari pemakaian yang boros dan
kurang bertanggungjawab.
b. sumberdaya tanah
Sumberdaya tanah ini menggambarkan gabungan antara sifat
sumberdaya alam yang dapat diperbarui, yang tidak dapat
diperbarui, maupun sumberdaya biologis. Sebagai contoh adalah
kesuburuan tanah. Kesuburan tanah dapat terjadi karena
perbuatan akar tanaman, dan adanya organism-organisme yang
mengeluarkan bermacam-macam nutrisi tanah untuk diserap
oleh tanaman. Keadaan ini merupakan sifat dari sumberdaya
alam yang tak dapat diperbarui, karena manusia dapat
menggunakan kesuburan tanah tersebut sampai ratusan tahun.
Tetapi dapat juga sumberdaya tanah itu mempunyai sifat seperti
sumberdaya alam yang dapat diperbarui, yaitu bila petani
menggunakan pupuk, tanaman penolong, dan tanaman-tanaman
untuk

pupuk

hijau

lainnya.

Sedangkan

sifat

yang

menyerupai sumberdaya biologis adalah bila sumberdaya tanah
ini ditingkatkan, atau dipertahankan atau dipakai sehingga
bertambah atau berkurang kesuburannya sebagai akibat dari
tingkah laku manusia.

B. Implikasi dari Penggolongan Sumberdaya Alam
Sesungguhnya perbedaan antara sumberdaya alam yang tak dapat
diperbarui dan alam sumberdaya alam yang tak dapat diperbarui dan alam
sumberdaya yang dapat diperbarui hanya tergantung pada derajat keberadaannya.
Sumberdaya alam yang tak dapat diperbarui karena adanya penemuan-penemuan
baru hasil eksplorasi, akan bertambah volume persediaannya, dan sumberdaya alam
yang dapat diperbarui akan dapat punah bila dimanfaatkan dengan tidak
mempertimbangkan unsure kelestariannya.
Dalam hal sumberdaya alam yang tak dapat diperbarui, jumlahnya secara
fisik tidak dapat meningkat secara berarti dengan berkembangnya waktu dilihat dari
sudut pandangan ekonomi. Memang persediaan beberapa sumberdaya alam itu

6

selalu meningkat dari waktu ke waktu, namun tingkat pertumbuhannya sangat
lamban sehingga kurang berarti secara ekonomis. Dari sudut pandangan geologis,
pembentukan batu bara dan minyak masih terus berlangsung. Dengan persediaan
yang terbatas maka penggunaan sumber daya alam itu akan semakin meurun dan
ini sangat ditentukan oleh kondisi harga dan biaya yang berkaitan dengan
pengambilan dan penjualan barang sumberdaya tersebut. Para ekonom biasanya
akan tertarik pada keadaan sumberdaya alam tertentu, di tempat tertentu, dan pada
kedalaman tertentu, dan bukannya pada persediaan sumberdaya alam di seluruh
bumi ini.
Lebih jauh lagi perlu dipertimbangkan adanya sumberdaya alam yang
secara berarti tidak dapat berkurang jumlahnya bersama dengan berjalannya waktu,
dan sumberdaya alam yang secara berarti berkurang jumlahnya dengan
berkembangnya waktu. Sebagai contoh dari kelompok yang pertama dalah biji
logam, batu bara, tanah liat, dan batu-batuan, sedangkan bahan bakar minyak dan
gas termasuk dalam kategori yang kedua yaitu dapat menguap dan merembes dan
bahkan dapat hilang kalu terjadi peledakan. Tetapi pengurangan sumberdaya alam
yang alamiah itu dapat dikurangi lewat campur tangan manusia dengan
menggunakan kemajuan teknologi

yang dimilikinya, hanya saja perlu

dipertimbangkan lagi dari sudut biaya apakah hal ini cukup layak (feasible).
Misalnya kita dapat melindungi logam dari oksidasi, dan kita dapat memperoleh
mineral air dari air laut, tetapi biaya penolahannya masih relative mahal
dibandingkan dengan alternative lain yang ada pada saat ini.
Sumberdaya alam dapat dikatakan sebagai sumber yang dapat diperbaharui
apabila jumlah yang dapat tersedia untuk digunakan pada interval waktu berbeda.
Jumlah yang selalu tersedia inilah yang membentuk adanya aliran sumberdaya alam
sehingga sumberdaya ini bersifat dapat diperbaharui, dan aliran sumberdaya alam
ini tidak akan mengganggu aliran sumberdaya di masa yang akan datang. Oleh
karena itu penggunaannya akan dapat berlangsung terus selama masih ada aliran
sumberdaya itu. Seperti sudah disebutkan di muka bahwa beberapa jenis
sumberdaya tertentu dapat disimpan sebagai persediaan, sehingga ia diperlakukan
sebagai sumberdaya yang tak dapat diperbaharui.

7

Kita perlu pula membedakan sumberdaya yang dapat diperbaharui ini
menjadi dua macam yaitu sebagai sumberdaya yang alirannya itu dapat dipengaruhi
oleh tingkat teknologi yang ada, dan sumberdaya alam yang alirannya tidak dapat
dipengaruhi oleh tingkat teknologi yang ada. Termasuk dalam kelompok yang
terakhir adalah energy surya, gelombang laut dan angin. Sedangkan yang termasuk
kelompok sumberdaya yang alirannya dapat diperbaharui oleh manusia adalah
aliran air irigasi, curah hujan, air tanah dan sebagainya. Dalam hal ini perlu
diketahui pula adanya daerah kritis yang didefinisikan sebagai suatu keadaan di
mana sumberdaya itu telah menurun dan secara ekonomis tidak dapat dikembalikan
lagi (irrevisible) dengan teknologi yang ada pada saat itu. Sebagai missal
penambahan dalam populasi hewan dan tumbuh-tumbuhan tidak akan ada lagi bila
pertumbuhannya sudah menjadi nol yaitu apabila induknya sudah punah. Secara
ekonomis dapat atau tidaknya dikembalikan aliran sumberdaya itu dipengaruhi oleh
tiga hal yaitu: oleh tingakt teknologi, kehendak masyarakat, dan lembaga social
yang ada. Pada umumnya tindakan manusia dalam mengambil dan menggunakan
sumberdaya alam itulah yang menyebabkan tidak dapat dikembalikannya aliran
sumberdaya yang menjadi parah dan menurun terus.
Dilihat dari penggunaannya, sumberdaya alam yang tak dapat diperbaharui
terutama digunakan sebagai bahan mentah untuk menghasilkan barang-barang
tahan lama dan energy. Peranan teknologi sangat penting dalam menghasilkan
barang-barang jenis itu. Sumberdaya alam yang dapat diperbaharui dan tidak
memiliki daerah kritis tidak mungkin dapat habis sehingga tidak mungkin
menimbulkan masalah social yang mengkhawatirkan. Sumberdaya seperti ini
biasanya sangat berguna untuk menghasilkan pangan, sandang, rekreasi dan
keindahan.
Dalam penggunaannya, sumberdaya alam baik yang dapat maupun yang
tidak dapat diperbaharui, akan dapat saling melengkapi (komplementer), saling
menggantikan (subtitusi), dan dapat bersifat netral. Hubungan dalam penggunaan
sumberdaya alam akan sangat berguna pada saat kita membicarakan masalah
kebijaksanaan dalam mengelola sumberdaya alam.
Setelah kita dapat menggolongkan sumberdaya alam ini ke dalam beberapa
macam golongan, hal ini membawa implikasi sebagai berikut:

8

a. Bagi sumberdaya alam yang tak dapat diperbaharui, ketidakpastian
mengenai perkembangan teknologi akan merupakan hambatan dalam
perencanaan disbanding untuk sumberdaya alam yang dapat diperbaharui.
b. Bahwa dengan berhasilnya perkembangan teknologi membuat kita kurang
memperhatikan keadaan di masa yang akan datang.
c. Sangat diperlukan adanya kebijaksanaan Pemerintah untuk konservasi
sumberdaya alam, khususnya sumberdaya alam yang bersifat dapat
diperbaharui tadi.
d. Adanya penemuan barang-barang sintetis, tidak berarti dapat menolak
perlunya usaha konservasi sumberdaya alam.

C. Pengelompokan Lain Sumberdaya Alam
Sumberdaya alam dapat dikelompokkan lagi atas dasar pengelolaannya
yaitu apakah sumberdaya itu dikelola oleh pemerintah atau dikelola oleh swasta,
atau seharusnya dikelola oleh swasta tetapi pengelolaannya diserahkan kepada
pemerintah. Beberapa macam sumberdaya alam seperti batu bara, minyak dan biji
besi dapat diperlakukan sebagai barang pribadi (private goods), sedangkan udara
dan air dapat diperlakukan sebagai barang public (public goods). Tidak jelas apakah
pemerintah harus campur tangan dalam pengelolaan sumberdaya yang pribadi
sifatnya, karena itu tergantung pada system ekonomi yang dianut oleh Negara yang
bersangkutan, tetapi untuk sumberdaya yang memiliki cirri barang public, mau
tidak mau agar dapat diperoleh alokasi dan distribusi yang optimal yaitu demi
efisiensi dan keadilan harus berada di bawah campur tangan pemerintah.
Untuk sumberdaya yang dikelola oleh pemerintah, walaupun sesungguhnya
adalah barang pribadi, seperti hutan misalnya, maka kita harus membuat
pembedaan yang jelas antara jenis sumberdaya yang demikian ini dan barang
public. Seringkali terdapat hal yang masih membingungkan, yaitu misalnya ikan
yang ada di danau adalah milik umum, sehingga merupakan barang public,
meskipun kalau ikan itu ditangkap orang, ini akan mengurangi jumlah yang tersedia
bagi orang lain, dan hak penguasaan (property right) untuk penangkapan ikan dapat
diserahkan kepada perorangan. Selanjutnya penguasaan terhadap sumberdaya alam

9

dibedakan menjadi sumberdaya milik individu (private property) dan sumberdaya
milik umum (common property).

D. Macam Sumberdaya Alam dalam Kaitannya dengan Penerimaan dan Biaya
Pada umumnya sumberdaya alam dibedakan atas dasar dapat pulih atau
tidaknya sumberdaya alam tersebut. Pulih atau tidaknya sumberdaya alam itu
merupakan konsep yang berguna hanya bila dihubungkan dengan pengertiannya
secara ekonomi. Mungkin sekali jauh sebelum sumberdaya alam itu habis secara
fisik atau merosot jumlahnya, sumberdaya alam tersebut sudah habis dalam arti
kegunaan yang diberikannya. Hal itu dapat terjadi bila biaya untuk menghasilkan
barang sumberdaya alam itu, berapapun jumlahnya, lebih tinggi daripada
penerimaan atau manfaat yang dapat diperoleh dari jumlah tersebut. Sebaliknya
dapat pula terjadi bahwa sumberdaya alam dikatakan tidak habis yaitu dalam arti
guna yang diberikan bersifat kontinyu, walaupun secara fisik jumlahnya relatif
terbatas di banding dengan sumberdaya lain.
Selanjutnya perlu diketahui pula factor-faktor yang mempengaruhi
penerimaan dan biaya pengambilan sumberdaya alam karena mempunyai dampak
dalam masalah penggolongan sumberdaya alam. Di antara factor-faktor yang
berpengaruh itu terutama adalah perubahan dalam keinginan manusia dan
perubahan teknologi. Di samping itu dapat ditambahnkan factor lain, yang
meskipun keinginan atau selera dan teknologi tetap tidak berubah, masih akan
mempunyai dampak terhadap penggunaan sumberdaya alam. Factor-faktor tersebut
berupa dampak penggunaan sumberdaya yang kumulatif dan perubahan jumlah
fisik maupun kualitas sumberdaya alam sepanjang waktu, tanpa memperhatikan
penggunaannya.
Penggunaan sumberdaya alam yang kumulatif dapat mengubah penerimaan
sepanjang waktu karena akumulasi barang tahan lama (durable goods) dan juga
barang-barang bekas akan mempengaruhi permintaan terhadap barang sumberdaya
alam. Sebagai misal, bertambah banyaknya batu intan mentah. Demikian pula
dengan semakin menumpuknya besi tua akan mempengaruhi permintaan terhadap
biji besi, yaitu semakin sedikit biji besi yang diminta.

10

Penggunaan yang terus menerus akan mempengaruhi biaya pengambilan
dan pada gilirannya akan mempengaruhi penawaran sumberdaya alam.
Dalam bidang pertambangan, pengambilan sumberdaya tambang yang terus
menerus akan memerlukan terowongan yang lebih dalam dan hanya akan
diketemukan lapisan atau deposit sumberdaya yang semakin tipis serta biji tambang
yang semakin rendah kualitasnya. Demikian pula sumur minyak dan air harus digali
lebih dalam sehingga memerlukan biaya pemompaan yang lebih tinggi. Dalam
bidang pertanian, penggunaan lahan secara terus menerus didukung dengan
pemupukan untuk mempertahankan kesuburan tanah. Untuk perikanan keadaannya
tidak berbeda yaitu biaya akan meningkat karena semakin sulitnya menangkap ikan
sebagai akibat pengambilan yang terus menerus.
Perubahan jumlah dan kualitas sumberdaya sepanjang waktu tanpa melihat
penggunaan sumberdaya tersebut, dapat berarti peningkatan atau pengurangan,
membaik ataupun memburuk, terus menerus ataupun bertahap, pada laju yang
konstan ataupun laju yang berubah-ubah. Sebagai misal, perubahan jumlah maupun
kualitas terjadi pada sumberdaya kayu selama masa pertumbuhannya akan
mempengaruhi biaya maupun penerimaannya. Menguapnya gas alam juga akan
mempengaruhi biaya dan penerimaan dari minyak maupun gas. Demikian pula
perubahan jumlah maupun kualitas ikan dan margasatwa liar karena penyakit, serta
perubahan lingkungan akan mempengaruhi biaya dan penerimaan.

E. Sumberdaya Alam Primer dan Sekunder
Sumberdaya alam sering kali dikelompokkan ke dalam sumberdaya primer
dan sumberdaya sekunder. Sumerdaya alam sekunder merupakan sumberdaya alam
yang adanya karena sumberdaya alam primer. Pengelompokan ini tergantung pada
sudut pandang dan tujuan si pengamat atau si peneliti. Secara fisik maupun secara
ekonomis sesungguhnya sumberdaya alam itu saling bergantung satu sama lain.
Tersedianya produksi peternakan dan satwa liar dapat disebut sebagai
sekunder dalam hubungannya dengan tersedianya produksi tanaman pertanian dan
tumbuhan; tetapi dapat pula sebaliknya yang terjadi yaitu adanya pertanian yang
subur tergantung pada adanya peternakan maupun satwa liar yang memasok pupuk.
Demikian pula tumbuh-tumbuhan dapat diangsebagai sumberdaya alam sekunder,

11

sedangkan curah hujan merupakan sumberdaya alam primer. Pada umumnya
sumberdaya alam tak pulih dan sumberdaya alam pulih kelompok pertama yang
sifatnya tidak dipengaruhi oleh manusia merupakan sumberdaya alam primer;
sedangkan sumberdaya alam pulih kelompok kedua yang tersedianya sangat
dipengaruhi oleh manusia sebagian besar merupakan sumberdaya alam sekunder.

F. Hubungan antara Sumberdaya Alam dan Penggunaannya
Apabila dua atau lebih sumberdaya alam diambil dari bumi dan digunakan
atau dikonsumsi dalam proses produksi, maka terdapat hubungan yang sifatnya
komplementer ataupun subtitusi (bersaing) dan mungkin pula tidak ada
hubungannya satu sama lain atau netral sifatnya.
Sebagai misal penggunaan lahan untuk kehutanan dan sekaligus untuk
rekreasi, maka penggunaan itu sifatnya komplementer dalam sisi penawaran.
Hubungan yang sifatnya komplementer dalam sisi permintaan juga terjadi misalnya
dalam penggunaan batu bara dan biji besi untuk menghasilkan baja. Hubungan
yang sifatnya bersaing juga terjadi dlam sisi permintaan maupun penawaran.
Penggunaan suatu daerah untuk pertanian bersaingan dengan penggunannya untuk
waduk sebagai sumber air irigasi dan pembangkit listrik merupakan hubungan yang
bersaingan dari sisi penawaran. Persaingan dalam sisi permintaan, terjadi antara
tenaga ternak dan tenaga mesin traktor di sector pertanian.
Contoh di atas menunjukkan bahwa hubungan antara sumerdaya alam yang
berbeda dan penggunaan yang berbeda tergantung pada tahap-tahap yang
bersangkutan. Perubahan hubungan pada setiap tahap yang berbeda dalam
kaitannya dengan jumlah permintaan dan penawaran yang berbeda, memerlukan
definisi yang lebih tepat mengenai istilah “komplementer dan persaingan” tersebut.
G. Sumberdaya Alam Milik Umum
Penggolongan lain sumberdaya alam dapat dilihat dari sudut penguasaan
sumberdaya alam itu (property right). Sumberdaya alam dapat dimiliki oleh
perorangan (private property resources) atau oleh umum (common property
resources). Sumberdaya milik perorangan jelas penguasaannya ada di bawah
seseorang atau suatu badan; sedangkan sumberdaya milik umum atau milik

12

bersama penguasaannya menjadi jelas apabila suberdaya itu sudah ditangkap atau
dikuasai oleh seseorang atau oleh suatu badan.
“common property is no one peroperty and no one property is everyone
peroperty”. Jadi sumberdaya milik umum berarti sumberdaya bukan milik siapapun
dan berarti pula sumberdaya milik setiap orang. Oleh karena itu sumberdaya milik
umum memiliki kecenderungan untuk segera habis atau punah karena adanya
tragedy dari pemilikan secara bersama itu (tragedy of the common). Apabila
seseorang tidak mengambil sumberdaya itu, maka orang lain akan mengambilnya,
sehingga daripada sumberdaya itu habis diambil oleh orang lain, maka setiap orang
cenderung untuk segera mengambilnya saja, dan hal ini jelas akan memepercepat
deplisi.

13

BAB III
KESIMPULAN

Pada dasarnya sumberdaya alam itu dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok
utama yaitu, kelompok sumberdaya alam yang tak dapat diperbaharui (exhaustible
resources = stock resources = fund resources) dan kelompok sumberdaya alam yang
dapat diperbaharui (renewable resources = flow resources). Sumberdaya alam yang
tak dapat diperbaharui mempunyai sifat bahwa volume fisik yang tersedia tetap dan
tidak dapat diperbarui atau diolah kembali. Sumberdaya alam yang pulih atau yang
dapat diperbarui ini mempunyai sifat terus menerus ada, dan dapat diperbarui baik
oleh alam sendiri maupun dengan bantuan manusia. Dalam penggunaannya perlu
diperhatikan apakah sumberdaya alam tersebut dapat diperbaharui atau tidak dapat
diperbaharui, jika sumber daya alam itu tidak dapat di perbaharui maka kita harus
cerdas dalam menggunakannya, begitu juga dengan sumber daya alam yang dapat
di perbaharui. ketersediaannya akan tetap ada namun seiring berjalanya waktu akan
menurunkan kualitas dari barang tersebut.

14

DAFTAR PUSTAKA

http://hmjiespuinjkt.blogspot.co.id/2012/12/sda-yang-dapat-dan-tidak-dapat.html
http://firdausimastapala.blogspot.co.id/2015/01/studi-sosial-pertanianklasifikasi.html
http://ardialam.blogspot.co.id/2012/12/esda.html

15