ANALISIS ASPEK PADA KETERAMPILAN MENDENG
ANALISIS ASPEK PADA KETERAMPILAN MENYIMAK DENGAN
EFEKTIF TERHADAP SISWA
NURFITRIALFIAH.S.PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS. FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN. UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH MAKASSAR.
Nurfitrialfiah8@gmail.com
ABSTRAK
Pembelajaran dalam bahasa inggris semakin menunjukkan perkembangan
seiring dengan kebutuhan siswa dalam meningkatkan keterampilan berbahasa dari
beberapa keterampilan. Salah satu keterampilan tersebut adalah listening atau
menyimak, keterampilan menyimak juga termasuk dalam keterampilan reseptif .
Keterampilan menyimak sangat penting bagi pembelajar bahasa karena dengan
menyimak seseorang dapat memahami maksud dari percakapan seseorang. Selain
siswa seorang pendidik juga harus mengetahui aspek pada keterampilan
menyimak
sehingga
memudahkan
tercapainya
kompetensi
pembelajaran.
Berdasarkan hal diatas maka diperlukan cara yang efektif dalam menyimak.
Keywords : menyimak, aspek menyimak, dan efektif.
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Pembelajaran dalam berbahasa semakin dikembangkan di Indonesia
karena kebutuhan akan mempelajari bahasa asing terutama bahasa inggris sebagai
bahasa asing. Untuk meningkatkan kemampuan berbahasa seseorang maka
diperlukan penguasan terhadap empat aspek dalam berbahasa seperti membaca,
menulis, menyimak, dan berbicara. Pada aspek menyimak kadang kala diabaikan
karena penguasaan atau praktik dari keterampilan ini dapat di jumpai dengan
mudah tetapi, untuk meningkatkan keterampilan menyimak sangat penting agar
penyampaian informasi dari pembicara dengan mudah dianalisa serta dipahami
oleh pendengar.
2. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dari karya tulis ini adalah :
1. Apa aspek dalam menyimak ?
3. TUJUAN
Adapun tujuan dari karya tulis ini adalah :
1. Untuk mengetahui aspek dalam mendengarkan
4. MANFAAT
Adapun manfaat dari karya tulis ini adalah :
1. Untuk mengetahui aspek apa yang ada pada keterampilan menyimak
BAB II
TELAAH PUSTAKA
A. Pengertian menyimak
Menyimak adalah kegiatan menganalisa bunyi dari analisa tersebut maka
akan muncul respon dari pendengar. Adapun pendapat Menurut Anderson
(Tarigan, 2008: 30) hakikat menyimak adalah proses besar mendengarkan,
mengenal, serta menginterpretasikan lambang-lambang lisan. Menyimak
dapat pula bermakna mendengarkan dengan penuh pemahaman dan perhatian
serta apresiasi.
Menyimak pada dasarnya bersifat pasif-reseptif, dalam arti bahwa-inisiatif
untuk berkomunikasi tidak semata-mata berasal dari dirinya, melainkan dari
orang lain. Sikap dan tindakan yang diharapkan dari seorang pendengar yang
diajak berkomunikasi, terutama adalah mendengarkan dan memahami apa
yang
didengamyaMenyimak
memiliki
makna
mendengarkan
dan
memperhatikan baik-baik apa yang dikatakan orang lain. Berdasarkan
pendapat tersebut maka keterampilan menyimak sangat penting bagi
pembelajar bahasa karena dengan adanya analisa yang baik akan tercipta
komunikasi antara pembicara dan pendengar.
1. Tujuan menyimak
Kegiatan menyimak merupakan kegiatan mendengarkan baik disengaja
dan direncanakan maupun tidak untuk mencapai tujuan. Sutari dkk (1998:
22) menjelaskan bahwa tujuan pokok menyimak adalah untuk
memperoleh informasi, menganalisis, dan mengevaluasi informasi dan
ide, mendapatkan inspirasi, memperoleh hiburan, dan membentuk
kepribadian.
Pertama, untuk mendapatkan informasi; Banyak cara yang dilakukan
orang untuk mendapatkan informasi, yaitu dengan melakukan suatu
eksperimen,
penelitian,
membaca
buku,
surat
kabar,
majalah,
mendengarkan radio, melihat televisi, berdiskusi, dengan demikian
menyimak merupakan media untuk mendapatkan informasi.
Kedua, untuk menganalisis informasi atau ide; Penyimak kemudian
melakukan analisis terhadap informasi atau ide yang telah didapatnya
tersebut dengan mempertimbangkan hasil simakan dengan pengetahuan
dan pengalamannya.
Ketiga, untuk mengevaluasi informasi atau ide, Dalam mengevaluasi
suatu informasi, penyimak perlu mempertimbangkan sesuatu yang
disimak dengan menggunakan pengetahuan dan pengalamannya. Setelah
dilakukan evaluasi penyimak dapat mengemukakan pendapat, menolak
pendapat, meragukan informasi yang diterima, menyimpulkan ide pokok,
dan menilai kebenaran informasi tersebut,
Keempat, untuk mendapat inspirasi Dalam kehidupan sehari-hari
manusia sering dihadapkan pada berbagai masalah yang belum tentu
dapat segera diselesaikan atau dipecahkan. Untuk keperluan inilah
kadang-kadang dibutuhkan suatu kegiatan menyimak, baik menyimak
pembicaraan seseorang, pidato dalam pertemuan, cerita tentang
pengalaman hidup. Dengan demikian tadi sebenarnya penyimak bertujuan
mendapat sesuatu inspirasi untuk menyelesaikan masalah yang sedang
dihadapinya;
Kelima, untuk memperoleh hiburan, Manusia sering dihadapkan pada
beberapa kesibukan dan masalah. Saat pikiran jenuh karena terlalu lelah
dibutuhkan suatu hiburan. Untuk memperoleh hiburan tersebut dapat
dilakukan
dengan
menyimak
lagu-lagu,
tayangan
televisi,
atau
pertunjukkan langsung, Keenam, untuk memperbaiki kemampuan
berbicara; Perlu diketahui bahwa berbicara itu tidak mudah. Oleh karena
itu, untuk memperlancar tingkat kemampuan berbicara dapat ditempuh
lewat menyimak pembicaraan orang lain. Hal ini tampak ketika sedang
belajar bahasa asing.
2. Jenis-jenis Menyimak
Kegiatan menyimak mempunyai bentuk yang beraneka ragam.
Tarigan (2008: 38-52) membagi jenis menyimak menjadi menyimak
ekstensif dan intensif. Pertama, menyimak ekstensif adalah kegiatan
menyimak yang mengenai hal-hal yang lebih umum dan lebih bebas
terhadap suatu ujaran, tidak diperlukan bimbingan langsung dari
seorang guru. Menyimak ekstensif dibagi menjadi dua yakni
menyimak sosial (social listening) dan menyimak pasif (passive
listening).
Menyimak sosial (social listening) atau menyimak sopan biasanya
berlangsung dalam situasi-situasi sosial tempat orang-orang
mengobrol atau bercengkrama mengenai hal-hal yang menarik
perhatian semua orang yang hadir. Mereka saling mendengarkan
satu sama lain untuk membuat respon-respon yang wajar, mengikuti
hal-hal yang menarik, dan memperlihatkan perhatian yang wajar
terhadap apa yang dikemukakan oleh seorang rekan. Menyimak
sosial paling tidak mencakup dua hal, yaitu: (1) menyimak secara
sopan santun dengan penuh perhatian terhadap percakapan atau
obrolan dalam situasi-situasi sosial dengan suatu maksud, (2)
memahami peranan-peranan pembicara dan menyimak dalam proses
komunikasi tersebut (Anderson melalui Tarigan, 2008: 41).
menyimak pasif (passive listening) adalah penerapan suatu ujaran
tanpa upaya sadar yang biasanya menandai upaya-upaya saat
belajar dengan kurang teliti, tergesa-gesa, menghafal luar kepala,
berlatih santai, serta menguasai suatu bahasa. Selanjutnya,
menyimak estetik (aesthetic listening) atau sering disebut juga
menyimak apresiatif adalah fase terakhir dari kegiatan menyimak
sedangkan menyimak sekunder (secondary listening) adalah
sejenis kegiatan menyimak secara kebetulan dan secara ekstensif.
Kedua, menyimak intensif, kegiatan ini diarahkan pada suatu kegiatan
yang diawasi dan dikontrol pelaksanaannya. Menyimak intensif
meliputi menyimak kritis (critical listening), menyimak konsentratif
(concentrative listening), menyimak kreatif (creative listening),
menyimak eksploratif (exploratory listening), menyimak interogatif
(interrogative listening) dan menyimak selektif.
Menyimak kritis adalah kegiatan menyimak untuk mencari
kesalahan atau kekeliruan serta butir-butir yang baik dan benar dari
ujaran seorang pembicara, dengan alasan-alasan yang kuat yang
dapat diterima oleh akal sehat. Sedangkan, menyimak konsentratif
(concentrative listening) sering disebut juga menyimak telaah. Hal
ini mencakup kegiatan mencari petunjuk, hubungan, informasi,
memperoleh pemahaman, memahami ide-ide, dan mencatat faktafakta yang terdapat dalam simakan.
menyimak kreatif (creative listening) adalah kegiatan dalam
menyimak yang dapat mengakibatkan kesenangan rekonstruksi
imajinatif para penyimak terhadap bunyi, penglihatan, gerakan,
serta perasaan-perasaan kinestetik yang disarankan atau dirangsang
oleh apa-apa yang disimaknya. Lain halnya dengan
menyimak eksploratif (exploratory listening), kegiatan ini bersifat
menyelidik adalah sejenis kegiatan menyimak intensif dengan
maksud dan tujuan menyelidiki sesuatu lebih terarah dan lebih
sempit.
menyimak interogatif (interrogative listening) adalah kegiatan
menyimak intensif yang menuntut lebih banyak konsentrasi dan
seleksi, pemusatan perhatian dan pemilihan butir-butir dari ujaran
sang pembicara, karena penyimak akan mengajukan banyak
pertanyaan.
menyimak selektif adalah kegiatan menyimak yang dilakukan
dengan menampung aspirasi dari penutur atau pembicara dengan
menyeleksi dan membandingkan hasil simakan dengan hal yang
relevan.
BAB III
METODE PENULISAN
A. Jenis Tulisan
Jenis penulisan yang digunakan dalam karya ilmiah ini yaitu
penelitian pustaka (Library
Research) yang dilakukan dengan cara
mengumpulkan data dan informasi dengan bantuan-bantuan materi dari
berbagai literatur yang ditulis secara deskriptif.
B. Objek Tulisan
Objek dari karya tulis ini adalah “Analisis aspek pada keterampilan
menyimak secara efektif terhadap siswa”
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan cara
mengumpulkan data-data yang diperoleh dari berbagai jenis sumber yang
berbeda untuk mendapatkan kerangka teori mengenai pembahasan masalah.
Informasi data yang diperoleh berupa e-jurnal, artikel, dan internet.
D. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan diawali dengan mengumpulkan
berbagai jenis data yang kemudian dilanjutkan dengan menyaring informasi
yang diperoleh sesuai dengan masalah yang dikaji setelah itu data kemudian
dianalisis. Penyajian materi karya ini dilakukan secara deskriptif, yaitu
dengan cara menggambarkan analisis aspek pada keterampilan menyimak
terhadap siswa.
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Aspek pada keterampilan menyimak
Menyimak merupakan salah satu jenis keterampilan berbahasa
ragam lisan yang bersifat reseptif. Dengan demikian, menyimak tidak
sekadar kegiatan mendengarkan tetapi juga memahaminya. Ada dua jenis
situasi dalam menyimak, yaitu situasi menyimak secara interaktif dan
situasi menyimak secara noninteraktif. Menyimak secara interaktif terjadi
dalam percakapan tatap muka dan percakapan di telepon atau yang
sejenisnya. Dalam menyimak jenis ini, kita bergantian melakukan aktivitas
menyimak dan berbicara.
Oleh karena itu, kita memiliki kesempatan untuk bertanya guna
memperoleh penjelasan, meminta lawan bicara mengulang apa yang
diucapkan olehnya atau mungkin memintanya berbicara agak lebih lambat.
Kemudian, contoh situasi-situasi mendengarkan noninteraktif, yaitu
mendengarkan radio, TV, film, khotbah, atau menyimak dalam acara-acara
seremonial. Dalam situasi menyimak noninteraktif tersebut, kita tidak
dapat meminta penjelasan dari pembicara, tidak bisa pembicara
mengulangi apa yang diucapkan, dan tidak bisa meminta pembicaraan
diperlambat.
Berikut ini adalah keterampilan-keterampilan mikro yang terlibat
ketika kita berupaya untuk memahami apa yang kita dengar, yaitu
pendengar harus mampu menguasai beberapa hal berikut:
a.
Menyimpan/mengingat unsur bahasa yang didengar menggunakan
daya ingat jangka pendek (short-term memory);
b.
Berupaya membedakan bunyi-bunyi yang membedakan arti dalam
bahasa target;
c.
Menyadari adanya bentuk-bentuk tekanan dan nada, warna suara,
intonasi, dan adanya reduksi bentuk-bentuk kata;
d.
Membedakan dan memahami arti kata-kata yang didengar;
e.
Mengenal bentuk-bentuk kata khusus (typical word-order patterns);
f.
Mendeteksi kata-kata kunci yang mengidentifikasi topik dan
gagasan;
g.
Menebak makna dari konteks;
h.
Mengenal kelas-kelas kata (grammatical word classes);
i.
Menyadari bentuk-bentuk dasar sintaksis;
j.
Mengenal perangkat-perangkat kohesif (recognize cohesive devices);
k.
Mendeteksi unsur-unsur kalimat seperti subjek, predikat, objek,
preposisi, dan unsur-unsur lainnya.
B. Proses Mendengarkan Efektif
Siswa akan lebih mudah dalam menyimak akan meningkat apabila mengetahui
teknik dan melakukannya secara efektif. Maka Keterampilan menyimak
Seseorang dalam mendengarkan informasi secara efektif memiliki prosesnya,
yaitu mendengarkan, pemahaman, mengingat, penafsiran dan mengevaluasi.
1. Mendengarkan
Mendengarkan melibatkan pemrosesan suara di dalam setiap otak manusia. Ada
beberapa cara mendengarkan, yaitu:
Menangkap, dapat mengenal dan mengetahui maksud yang terucapkan
lewat nada, raut wajah, gerak dan lain-lain.
Memperhatikan, memusatkan perhatian penuh terhadap informasi yang
disampaikan oleh pihak pembicara.
2. Pemahaman
Pemahaman merupakan proses penerimaan arti kata-kata yang disampaikan
sehingga dapat sesuai dengan kata-kaa yang keluar dari pihak pembicara. Dengan
kata lain topik pembicaraan yang disampaikan, disusun dan diulang kembali
sehingga informasi yang disampaikan dapat lebih memahaminya.
3. Mengingat
Setelah memahami informasi yang telah disampaikan, kemudian melakukan
pengujian kemampuan berapa besar informasi tersebut dapat disimpan dan dicatat
ke dalam suatu memori. Agar informasi dapat disimpan dalam jangka waktu lama,
pendengar perlu melakukan konsentrasi penuh terhadap pesan yang dibicarakan.
Hal ini bertujuan bahwa apabila sewaktu informasi dibutuhkan kembali, dapat
digunakan sesuai apa yang telah didengarkan dan meminimalisir kesalahpahaman.
4. Menafsirkan
Penafsiran merupakan proses memahami pesan yang disampaikan sesuai dengan
ide, harapan dan pengalaman pribadi. Maksudnya Informasi/pesan yang
disampaikan dihubungankan dengan informasi/pesan yang telah kita dengar,
baca/lihat sebelumnya dari beberapa sumber. Sumbernya misalkan dari televisi,
pengalaman pribadi, perbincangan, radio dan lain-lain.
5. Mengevaluasi
Setelah melakukan penafsiran, kemudian langkah selanjutnya mengevaluasi
mengenai pesan yang disampaikan. Dengan kecakapan berpikir pendengar menilai
yang diungkapkan oleh pembicara, membedakan fakta dan opini, serta
mengevaluasi bukti yang dikemukakan pembicara. Apabila pembicaraan tidak
sesuai dengan penafsiran pendengar, hal ini akan menimbulkan tanggapan kepada
pembicara.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembelajaran
menyimak
sangat
membantu
siswa
dalam
meningkatkan kemampuan menyimak dalam bahasa Inggris. Sehingga
guru pengajar bahasa dituntut untuk dapat memahami konsep sebelum
melakukan pembelajaran menyimak. Setelah itu baru menyusun materi
ajar yang sesuai dengan kurikulum pembelajaran yang disajikan dalam
pengembangan pembelajaran. Dalam pengembangan kemampuan
menyimak siswa, seorang guru harus mampu menentukan metode
yang dapat dengan mudah dipahami oleh siswa.
B. Saran
1. Sebaiknya pengajar menggunakan media pembelajaran
yang
membuat pembelajar lebih tertarik dalam proses belajar
mengajar.
2. Pembelajar sebaiknya membiasakan diri untuk mendengarkan
audio bahasa inggris untuk meningkatkan kemampuan mereka.
DAFTAR PUSTAKA
Id,
linguistic. Pengajaran menyimak
menyimak-bahasa-inggris/
Hidayat,Riswanto,
http://linguistikid.com/pengajaran-
mendengarkan
efektif,
https://riswantohidayat.wordpress.com/komunikasi/komunikasiverbal/mendengarkan-efektif/ (Online) 1 Mei 2017
Rises,nayyan. (2011). Pembelajaran listening dalam bahasa inggris.
https://nayyanrises.wordpress.com/2011/10/08/pembelajaran-listeningdalam-bahasa-inggris/ (Online) 26 April 2017
Syuhendra,Putut.
(2015).
Keterampilan
aspek
berbahasa.
http://pututsyuhendra.blogspot.co.id/2015/10/keterampi8lan-berbahasaaspek.html (Online) 27 April 2017
Tarigan, Henry Guntur. (2008a). Menyimak sebagai suatu keterampilan
berbahasa. Bandung: Angkasa.
Rises,nayyan. (2011). Pembelajaran listening dalam bahasa inggris.
https://nayyanrises.wordpress.com/2011/10/08/pembelajaran-listeningdalam-bahasa-inggris/ (Online) 26 April 2017
EFEKTIF TERHADAP SISWA
NURFITRIALFIAH.S.PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS. FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN. UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH MAKASSAR.
Nurfitrialfiah8@gmail.com
ABSTRAK
Pembelajaran dalam bahasa inggris semakin menunjukkan perkembangan
seiring dengan kebutuhan siswa dalam meningkatkan keterampilan berbahasa dari
beberapa keterampilan. Salah satu keterampilan tersebut adalah listening atau
menyimak, keterampilan menyimak juga termasuk dalam keterampilan reseptif .
Keterampilan menyimak sangat penting bagi pembelajar bahasa karena dengan
menyimak seseorang dapat memahami maksud dari percakapan seseorang. Selain
siswa seorang pendidik juga harus mengetahui aspek pada keterampilan
menyimak
sehingga
memudahkan
tercapainya
kompetensi
pembelajaran.
Berdasarkan hal diatas maka diperlukan cara yang efektif dalam menyimak.
Keywords : menyimak, aspek menyimak, dan efektif.
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Pembelajaran dalam berbahasa semakin dikembangkan di Indonesia
karena kebutuhan akan mempelajari bahasa asing terutama bahasa inggris sebagai
bahasa asing. Untuk meningkatkan kemampuan berbahasa seseorang maka
diperlukan penguasan terhadap empat aspek dalam berbahasa seperti membaca,
menulis, menyimak, dan berbicara. Pada aspek menyimak kadang kala diabaikan
karena penguasaan atau praktik dari keterampilan ini dapat di jumpai dengan
mudah tetapi, untuk meningkatkan keterampilan menyimak sangat penting agar
penyampaian informasi dari pembicara dengan mudah dianalisa serta dipahami
oleh pendengar.
2. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dari karya tulis ini adalah :
1. Apa aspek dalam menyimak ?
3. TUJUAN
Adapun tujuan dari karya tulis ini adalah :
1. Untuk mengetahui aspek dalam mendengarkan
4. MANFAAT
Adapun manfaat dari karya tulis ini adalah :
1. Untuk mengetahui aspek apa yang ada pada keterampilan menyimak
BAB II
TELAAH PUSTAKA
A. Pengertian menyimak
Menyimak adalah kegiatan menganalisa bunyi dari analisa tersebut maka
akan muncul respon dari pendengar. Adapun pendapat Menurut Anderson
(Tarigan, 2008: 30) hakikat menyimak adalah proses besar mendengarkan,
mengenal, serta menginterpretasikan lambang-lambang lisan. Menyimak
dapat pula bermakna mendengarkan dengan penuh pemahaman dan perhatian
serta apresiasi.
Menyimak pada dasarnya bersifat pasif-reseptif, dalam arti bahwa-inisiatif
untuk berkomunikasi tidak semata-mata berasal dari dirinya, melainkan dari
orang lain. Sikap dan tindakan yang diharapkan dari seorang pendengar yang
diajak berkomunikasi, terutama adalah mendengarkan dan memahami apa
yang
didengamyaMenyimak
memiliki
makna
mendengarkan
dan
memperhatikan baik-baik apa yang dikatakan orang lain. Berdasarkan
pendapat tersebut maka keterampilan menyimak sangat penting bagi
pembelajar bahasa karena dengan adanya analisa yang baik akan tercipta
komunikasi antara pembicara dan pendengar.
1. Tujuan menyimak
Kegiatan menyimak merupakan kegiatan mendengarkan baik disengaja
dan direncanakan maupun tidak untuk mencapai tujuan. Sutari dkk (1998:
22) menjelaskan bahwa tujuan pokok menyimak adalah untuk
memperoleh informasi, menganalisis, dan mengevaluasi informasi dan
ide, mendapatkan inspirasi, memperoleh hiburan, dan membentuk
kepribadian.
Pertama, untuk mendapatkan informasi; Banyak cara yang dilakukan
orang untuk mendapatkan informasi, yaitu dengan melakukan suatu
eksperimen,
penelitian,
membaca
buku,
surat
kabar,
majalah,
mendengarkan radio, melihat televisi, berdiskusi, dengan demikian
menyimak merupakan media untuk mendapatkan informasi.
Kedua, untuk menganalisis informasi atau ide; Penyimak kemudian
melakukan analisis terhadap informasi atau ide yang telah didapatnya
tersebut dengan mempertimbangkan hasil simakan dengan pengetahuan
dan pengalamannya.
Ketiga, untuk mengevaluasi informasi atau ide, Dalam mengevaluasi
suatu informasi, penyimak perlu mempertimbangkan sesuatu yang
disimak dengan menggunakan pengetahuan dan pengalamannya. Setelah
dilakukan evaluasi penyimak dapat mengemukakan pendapat, menolak
pendapat, meragukan informasi yang diterima, menyimpulkan ide pokok,
dan menilai kebenaran informasi tersebut,
Keempat, untuk mendapat inspirasi Dalam kehidupan sehari-hari
manusia sering dihadapkan pada berbagai masalah yang belum tentu
dapat segera diselesaikan atau dipecahkan. Untuk keperluan inilah
kadang-kadang dibutuhkan suatu kegiatan menyimak, baik menyimak
pembicaraan seseorang, pidato dalam pertemuan, cerita tentang
pengalaman hidup. Dengan demikian tadi sebenarnya penyimak bertujuan
mendapat sesuatu inspirasi untuk menyelesaikan masalah yang sedang
dihadapinya;
Kelima, untuk memperoleh hiburan, Manusia sering dihadapkan pada
beberapa kesibukan dan masalah. Saat pikiran jenuh karena terlalu lelah
dibutuhkan suatu hiburan. Untuk memperoleh hiburan tersebut dapat
dilakukan
dengan
menyimak
lagu-lagu,
tayangan
televisi,
atau
pertunjukkan langsung, Keenam, untuk memperbaiki kemampuan
berbicara; Perlu diketahui bahwa berbicara itu tidak mudah. Oleh karena
itu, untuk memperlancar tingkat kemampuan berbicara dapat ditempuh
lewat menyimak pembicaraan orang lain. Hal ini tampak ketika sedang
belajar bahasa asing.
2. Jenis-jenis Menyimak
Kegiatan menyimak mempunyai bentuk yang beraneka ragam.
Tarigan (2008: 38-52) membagi jenis menyimak menjadi menyimak
ekstensif dan intensif. Pertama, menyimak ekstensif adalah kegiatan
menyimak yang mengenai hal-hal yang lebih umum dan lebih bebas
terhadap suatu ujaran, tidak diperlukan bimbingan langsung dari
seorang guru. Menyimak ekstensif dibagi menjadi dua yakni
menyimak sosial (social listening) dan menyimak pasif (passive
listening).
Menyimak sosial (social listening) atau menyimak sopan biasanya
berlangsung dalam situasi-situasi sosial tempat orang-orang
mengobrol atau bercengkrama mengenai hal-hal yang menarik
perhatian semua orang yang hadir. Mereka saling mendengarkan
satu sama lain untuk membuat respon-respon yang wajar, mengikuti
hal-hal yang menarik, dan memperlihatkan perhatian yang wajar
terhadap apa yang dikemukakan oleh seorang rekan. Menyimak
sosial paling tidak mencakup dua hal, yaitu: (1) menyimak secara
sopan santun dengan penuh perhatian terhadap percakapan atau
obrolan dalam situasi-situasi sosial dengan suatu maksud, (2)
memahami peranan-peranan pembicara dan menyimak dalam proses
komunikasi tersebut (Anderson melalui Tarigan, 2008: 41).
menyimak pasif (passive listening) adalah penerapan suatu ujaran
tanpa upaya sadar yang biasanya menandai upaya-upaya saat
belajar dengan kurang teliti, tergesa-gesa, menghafal luar kepala,
berlatih santai, serta menguasai suatu bahasa. Selanjutnya,
menyimak estetik (aesthetic listening) atau sering disebut juga
menyimak apresiatif adalah fase terakhir dari kegiatan menyimak
sedangkan menyimak sekunder (secondary listening) adalah
sejenis kegiatan menyimak secara kebetulan dan secara ekstensif.
Kedua, menyimak intensif, kegiatan ini diarahkan pada suatu kegiatan
yang diawasi dan dikontrol pelaksanaannya. Menyimak intensif
meliputi menyimak kritis (critical listening), menyimak konsentratif
(concentrative listening), menyimak kreatif (creative listening),
menyimak eksploratif (exploratory listening), menyimak interogatif
(interrogative listening) dan menyimak selektif.
Menyimak kritis adalah kegiatan menyimak untuk mencari
kesalahan atau kekeliruan serta butir-butir yang baik dan benar dari
ujaran seorang pembicara, dengan alasan-alasan yang kuat yang
dapat diterima oleh akal sehat. Sedangkan, menyimak konsentratif
(concentrative listening) sering disebut juga menyimak telaah. Hal
ini mencakup kegiatan mencari petunjuk, hubungan, informasi,
memperoleh pemahaman, memahami ide-ide, dan mencatat faktafakta yang terdapat dalam simakan.
menyimak kreatif (creative listening) adalah kegiatan dalam
menyimak yang dapat mengakibatkan kesenangan rekonstruksi
imajinatif para penyimak terhadap bunyi, penglihatan, gerakan,
serta perasaan-perasaan kinestetik yang disarankan atau dirangsang
oleh apa-apa yang disimaknya. Lain halnya dengan
menyimak eksploratif (exploratory listening), kegiatan ini bersifat
menyelidik adalah sejenis kegiatan menyimak intensif dengan
maksud dan tujuan menyelidiki sesuatu lebih terarah dan lebih
sempit.
menyimak interogatif (interrogative listening) adalah kegiatan
menyimak intensif yang menuntut lebih banyak konsentrasi dan
seleksi, pemusatan perhatian dan pemilihan butir-butir dari ujaran
sang pembicara, karena penyimak akan mengajukan banyak
pertanyaan.
menyimak selektif adalah kegiatan menyimak yang dilakukan
dengan menampung aspirasi dari penutur atau pembicara dengan
menyeleksi dan membandingkan hasil simakan dengan hal yang
relevan.
BAB III
METODE PENULISAN
A. Jenis Tulisan
Jenis penulisan yang digunakan dalam karya ilmiah ini yaitu
penelitian pustaka (Library
Research) yang dilakukan dengan cara
mengumpulkan data dan informasi dengan bantuan-bantuan materi dari
berbagai literatur yang ditulis secara deskriptif.
B. Objek Tulisan
Objek dari karya tulis ini adalah “Analisis aspek pada keterampilan
menyimak secara efektif terhadap siswa”
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan cara
mengumpulkan data-data yang diperoleh dari berbagai jenis sumber yang
berbeda untuk mendapatkan kerangka teori mengenai pembahasan masalah.
Informasi data yang diperoleh berupa e-jurnal, artikel, dan internet.
D. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan diawali dengan mengumpulkan
berbagai jenis data yang kemudian dilanjutkan dengan menyaring informasi
yang diperoleh sesuai dengan masalah yang dikaji setelah itu data kemudian
dianalisis. Penyajian materi karya ini dilakukan secara deskriptif, yaitu
dengan cara menggambarkan analisis aspek pada keterampilan menyimak
terhadap siswa.
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Aspek pada keterampilan menyimak
Menyimak merupakan salah satu jenis keterampilan berbahasa
ragam lisan yang bersifat reseptif. Dengan demikian, menyimak tidak
sekadar kegiatan mendengarkan tetapi juga memahaminya. Ada dua jenis
situasi dalam menyimak, yaitu situasi menyimak secara interaktif dan
situasi menyimak secara noninteraktif. Menyimak secara interaktif terjadi
dalam percakapan tatap muka dan percakapan di telepon atau yang
sejenisnya. Dalam menyimak jenis ini, kita bergantian melakukan aktivitas
menyimak dan berbicara.
Oleh karena itu, kita memiliki kesempatan untuk bertanya guna
memperoleh penjelasan, meminta lawan bicara mengulang apa yang
diucapkan olehnya atau mungkin memintanya berbicara agak lebih lambat.
Kemudian, contoh situasi-situasi mendengarkan noninteraktif, yaitu
mendengarkan radio, TV, film, khotbah, atau menyimak dalam acara-acara
seremonial. Dalam situasi menyimak noninteraktif tersebut, kita tidak
dapat meminta penjelasan dari pembicara, tidak bisa pembicara
mengulangi apa yang diucapkan, dan tidak bisa meminta pembicaraan
diperlambat.
Berikut ini adalah keterampilan-keterampilan mikro yang terlibat
ketika kita berupaya untuk memahami apa yang kita dengar, yaitu
pendengar harus mampu menguasai beberapa hal berikut:
a.
Menyimpan/mengingat unsur bahasa yang didengar menggunakan
daya ingat jangka pendek (short-term memory);
b.
Berupaya membedakan bunyi-bunyi yang membedakan arti dalam
bahasa target;
c.
Menyadari adanya bentuk-bentuk tekanan dan nada, warna suara,
intonasi, dan adanya reduksi bentuk-bentuk kata;
d.
Membedakan dan memahami arti kata-kata yang didengar;
e.
Mengenal bentuk-bentuk kata khusus (typical word-order patterns);
f.
Mendeteksi kata-kata kunci yang mengidentifikasi topik dan
gagasan;
g.
Menebak makna dari konteks;
h.
Mengenal kelas-kelas kata (grammatical word classes);
i.
Menyadari bentuk-bentuk dasar sintaksis;
j.
Mengenal perangkat-perangkat kohesif (recognize cohesive devices);
k.
Mendeteksi unsur-unsur kalimat seperti subjek, predikat, objek,
preposisi, dan unsur-unsur lainnya.
B. Proses Mendengarkan Efektif
Siswa akan lebih mudah dalam menyimak akan meningkat apabila mengetahui
teknik dan melakukannya secara efektif. Maka Keterampilan menyimak
Seseorang dalam mendengarkan informasi secara efektif memiliki prosesnya,
yaitu mendengarkan, pemahaman, mengingat, penafsiran dan mengevaluasi.
1. Mendengarkan
Mendengarkan melibatkan pemrosesan suara di dalam setiap otak manusia. Ada
beberapa cara mendengarkan, yaitu:
Menangkap, dapat mengenal dan mengetahui maksud yang terucapkan
lewat nada, raut wajah, gerak dan lain-lain.
Memperhatikan, memusatkan perhatian penuh terhadap informasi yang
disampaikan oleh pihak pembicara.
2. Pemahaman
Pemahaman merupakan proses penerimaan arti kata-kata yang disampaikan
sehingga dapat sesuai dengan kata-kaa yang keluar dari pihak pembicara. Dengan
kata lain topik pembicaraan yang disampaikan, disusun dan diulang kembali
sehingga informasi yang disampaikan dapat lebih memahaminya.
3. Mengingat
Setelah memahami informasi yang telah disampaikan, kemudian melakukan
pengujian kemampuan berapa besar informasi tersebut dapat disimpan dan dicatat
ke dalam suatu memori. Agar informasi dapat disimpan dalam jangka waktu lama,
pendengar perlu melakukan konsentrasi penuh terhadap pesan yang dibicarakan.
Hal ini bertujuan bahwa apabila sewaktu informasi dibutuhkan kembali, dapat
digunakan sesuai apa yang telah didengarkan dan meminimalisir kesalahpahaman.
4. Menafsirkan
Penafsiran merupakan proses memahami pesan yang disampaikan sesuai dengan
ide, harapan dan pengalaman pribadi. Maksudnya Informasi/pesan yang
disampaikan dihubungankan dengan informasi/pesan yang telah kita dengar,
baca/lihat sebelumnya dari beberapa sumber. Sumbernya misalkan dari televisi,
pengalaman pribadi, perbincangan, radio dan lain-lain.
5. Mengevaluasi
Setelah melakukan penafsiran, kemudian langkah selanjutnya mengevaluasi
mengenai pesan yang disampaikan. Dengan kecakapan berpikir pendengar menilai
yang diungkapkan oleh pembicara, membedakan fakta dan opini, serta
mengevaluasi bukti yang dikemukakan pembicara. Apabila pembicaraan tidak
sesuai dengan penafsiran pendengar, hal ini akan menimbulkan tanggapan kepada
pembicara.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembelajaran
menyimak
sangat
membantu
siswa
dalam
meningkatkan kemampuan menyimak dalam bahasa Inggris. Sehingga
guru pengajar bahasa dituntut untuk dapat memahami konsep sebelum
melakukan pembelajaran menyimak. Setelah itu baru menyusun materi
ajar yang sesuai dengan kurikulum pembelajaran yang disajikan dalam
pengembangan pembelajaran. Dalam pengembangan kemampuan
menyimak siswa, seorang guru harus mampu menentukan metode
yang dapat dengan mudah dipahami oleh siswa.
B. Saran
1. Sebaiknya pengajar menggunakan media pembelajaran
yang
membuat pembelajar lebih tertarik dalam proses belajar
mengajar.
2. Pembelajar sebaiknya membiasakan diri untuk mendengarkan
audio bahasa inggris untuk meningkatkan kemampuan mereka.
DAFTAR PUSTAKA
Id,
linguistic. Pengajaran menyimak
menyimak-bahasa-inggris/
Hidayat,Riswanto,
http://linguistikid.com/pengajaran-
mendengarkan
efektif,
https://riswantohidayat.wordpress.com/komunikasi/komunikasiverbal/mendengarkan-efektif/ (Online) 1 Mei 2017
Rises,nayyan. (2011). Pembelajaran listening dalam bahasa inggris.
https://nayyanrises.wordpress.com/2011/10/08/pembelajaran-listeningdalam-bahasa-inggris/ (Online) 26 April 2017
Syuhendra,Putut.
(2015).
Keterampilan
aspek
berbahasa.
http://pututsyuhendra.blogspot.co.id/2015/10/keterampi8lan-berbahasaaspek.html (Online) 27 April 2017
Tarigan, Henry Guntur. (2008a). Menyimak sebagai suatu keterampilan
berbahasa. Bandung: Angkasa.
Rises,nayyan. (2011). Pembelajaran listening dalam bahasa inggris.
https://nayyanrises.wordpress.com/2011/10/08/pembelajaran-listeningdalam-bahasa-inggris/ (Online) 26 April 2017