PUNGTUASI DAN KATA SERAPAN

PUNGTUASI
DAN KATA SERAPAN
Learning Outcomes
Pada akhir pertemuan ini mahasiswa
diharapkan mampu:
a. menulis sebuah wacana dengan tanda
baca yang benar
b.dapat menulis kata-kata serapan dengan

A. PUNGTUASI
Pengertian:
Pungtuasi adalah usaha menggambarkan unsur
suprasegmental dengan gambar atau tanda
Bahasa terdiri atas aspek bentuk & aspek makna
Aspek bentuk berupa: a. unsur segmental
b. unsur suprasegmental
Unsur segmental berupa: fonem, morfem, kata, frasa,
klausa, kalimat, wacana
Unsur suprasegmental berupa : tekanan keras, tinggi,
panjang, dan intonasi


A.

Jenis & Fungsi Pungtuasi

a. Titik: 1) pada akhir kalimat

2) pada akhir singkatan: Dr., M.A., dkk.
3) - memisahkan ribuan, jutaan yang menunjukkan jumlah
- memisahkan angka jam, menit, detik:
pukul 5.45.42 (pukul lima lewat 45menit 42 detik)
b. Koma:
1) memisahkan bagian-bagian kalimat
2) menandakan bentuk parentesis
‘Pertama, tulislanh nama Anda di atas kertas itu’
3) Bila anak kalimat mendahului induk kalimat
Karena marah, ia meninggalkan kami
4) Menceraikan kata yang disebut berturut-turut:
Ia mempunyai pohon jambu, nangka, kelapa, dan durian.

Koma


(11)

Titik-koma

(7)
Tanda Kutip (7)
Tanda Tanya (3)
Tanda Seru (3)
Huruf Kapital (4)
Garis bawah (6)

b. Koma
(lanjutan)
5. Di

belakang kata / ungkapan transisi: jadi, lagi pula, dsb.
6. Menghindari salah baca:
Meragukan: Di luar rumah kelihatan suram
Jelas

: Di luar, rumah kelihatan suram.
Jelas
: Di luar rumah, kelhatan suram.
7. Menandakan seorang yang diajak bicara:
Saya doakan, Yanto, kamu selalu berhasil.
8. Memisahkan aposisi dari kata yang diterangkannya:
Orang tuanya, Pak Yakob, meninggal tadi malam.
9. Memisahkan kata-kata afektif dari bagian kalimat lainnya:
Aduhai, sedih benar nasibnya.

b. Koma
(lanjutan)
10. Memisahkan ucapan langsung dari bagian
kalimat lainnya:
Kata ayah, “Saya berangkat ya.”
11. a. Memisahkan nama dan alamat:
Alamatku: Jalan Raya No. 5, Bogor.
b. Menceraikan bagian nama yang dibalik:
Keraf, Gorys, Dr.
c. Memisahkan nama keluarga dari gelar

akademik: A.K.Pardede, S.S., M.A.
d. Menyatakan angka desimal: panjangnya 3,6 m.

c. Titik-Koma
1.Memisahkan dua kalimat sederajat: Ia dokter yang terkenal; penari yang handal.
2. Memisahkan anak kalimat yang sederajat: Ia menatakan bahwa ia sudah kecapaian ; ia
membenci pekerjaannya . . . .
3. Memisahkan kalimat yang panjang, yang perhentiannya lebih lama dari koma:
Melihat adiknya pingsan, bingung ia; dipegangnya dahinya, tangannya . . ..
4. Memisahkan ayat-ayat dari pasal-pasalnya atau induk kalimat:
Kekurangan para mahasiswa baru, antara lain:
a. pengetahuan mereka minim;
b. bahasa Inggrisnya lemah;
c. tak mampu mengoperasikan komputer; dsb.
Catatan: 1. Titik-koma merupakan perhentian yang lebih lama dari koma;
2. Menghilangkan monotoni;
3. Menghindari kekaburan suatu kalimat.
<

d. Titik Dua

Penghantar kutipan yang panjang.
2. Pada akhir pernyataan, tetapi diikuti dengan pemerian:
Manusia terdiri atas dua bagian: jiwa dan badan.
3. Pengantar sebuah kesimpulan: ‘Kenyataannya adalah sebagai berikut:
Bahasa Indonesia merupakan mata kuliah dasar, bahasa Perancis
merupakan pilihan.’
4. Kadang-kadang untuk memisahkan dua kalimat sederajat:
Ia sudah berusaha sebaik mungkin: Roby pelari jarak pendek.
5. Sesudah kata / frase yang memerlukan pemerian:
Ketua Panitya: Winarno
Wakil Ketua : Diah
6. Menunjukkan pelaku percakapan:
David: Hai, dari mana kamu?
Habil : Dari kampus.
1.

e. Tanda Kutip
Untuk mengutip kata-kata seseorang.
Ia mengatakan, “Selamat sore.”
2. Menandai judul artikel, syair, atau bab-buku: “Aku” ciptaan Chairil.

3. Menandai kata asing atau kata yang diistimewakan:
Semua sudah “oke”.
4. Kutipan dalam kutipan:
Yanto berkata, “Tiba-tiba saya mendengar suara berseru ‘Siapa itu?’”
5. Tanda kutip tunggal untuk mengapit terjemahan atau
penjelasan ungkapan asing:
Teriakan binatang oleh Wundt disebut LAUTGEBARDEN ‘gerakgerik bunyi’.
6. Kutipan langsung pada materi “Saya kira,” katanya, “kita harus diam.”
1.

7. Pengalineaan pada dialog: ‘Nenekku sakit?’ tanyanya.
‘Ya, ‘ jawabnya.

f. Tanda Tanya
Pertanyaan langsung: Bukankah kamu sakit?
2.
Menyatakan keragu-raguan:
Kakek lahir tahun 1901 (?).
3. Menggantikan bentuk sarkasme: Ia cantik (?).
1.


g. Tanda Seru
1.
2.
3.

Pernyataan yang penuh emosi: Aduh! Sakit!
Suatu perintah: Pergilah sekarang juga!
Menyatakan ketidaksetujuan: Kita berasal dari kera (!)

h. Tanda Hubung
Memisahkan suku kata: a. benar: pernya-taan; ba-pak
b. salah: a-nak; i-bu; seti-a
2. Menyambung kata ulang: rumah-rumah, sekali-kali
3. Memperjelas hubungan:
a. be-revolusi; ber-evolusi; be-ruang; ber-uang
b. dua puluh lima-ribuan; dua-puluh-ribuan
c. Isteri-kolonel yang cerewet.
Isteri kolonel-yang-cerewet
4. Merangkai se-dengan kata yang memakai huruf kapital; kedengan angka; singkatan huruf kapital dengan imbuhan

atau kata: se-Indonesia; hadiah ke-3; tahun 20-an;
SIM-nya; di-DIP-kan; bom-H
1.

i. Tanda pisah
Menyatakan pikiran tambahan:
Orang awam – seperti saya - kurang tahu soal politik.
2. Menghimpun rangkaian subyek:
Rumah, hewan, makanan – semua musnah.
3. Antara dua bilangan berarti sampai dengan: 1945 -1959
Antara dua tempat berarti ke atau sampai: Solo – Yogya
4. Menyatakan ringkasan atau gelar:
Hanya satu idamannya – kaya.
5. Menyatakan ujaran yang terputus:
Ia melihat seekor – seekor – ular.
1.

j. Tanda Elipsis (Titik Berspasi)
Menyatakan ujaran yang terputus:
Ia seharusnya . . . seharusnya . . . sudah hadir.

2. Ada bagian yang dihilangkan:
Moral . . . perlu dibina.
3. Mengisi sendiri kelanjutan sebuah kalimat:
Gajinya kecil. Tetapi mobilnya banyak, bagus-bagus
lagi! Dari mana uangnya . . . ?
1.

k. Tanda Kurung
Mengapit tambahan keterangan/penjelasan:
Peranan IRRI (International Rice Research Institue) adalah
menciptakan berbagai varietas yang telah ditingkatkan.
2. Mengapit penjelasan tambahan:
Untuk dua jenis pelajaran (seharusnya ‘pengajaran’) itu ada metode
dan sistemnya.
3. Mengapit angka atau huruf:
Keputusan seminar itu:
(1) Standardisasi perlu
(2) Yang melaksanakan:
(a) organisasi
(b) perguruan tinggi (komplemen)

(3) Persoalan teknik diserahkan kepada lembaga
1.

l. Tanda Kurung Siku
Untuk interpolasi (sisipan keterangan):
Lingkungan pemuda dari kampus ini
berhubung [maksudnya: berhubungan] dengan
kenyataan-kenyataan di luar kampus.
2. Mengapit keterangan suatu kalimat yang sudah
ditempatkan dalam tanda kurung:
. . . (menggunakan kombiansi nada yang saya
sebut persendian [perjedahan].
1.

m. Garis miring
Pengganti kata: dan, atau, per; memisahkan
alamat dengan fungsi berbeda:
Pembentukan kata/istilah dalam bahasa
Indonesia.
Diadakan pungutan Rp. 1.000,-/jiwa

Alamat saya: Kayupahit I/85, Rt. 007/08
2. Penomoran kode surat: No. I/255-a-I
1.

n. Huruf Kapital
1.
2.
3.

4.

Huruf awal kalimat
Huruf awal nama
Huruf awal judul buku, pertunjukan, nama
harian, nama majalah, artikel dan sanjak.
Huruf awal kata-kata biasa yang mendapat
arti istimewa, terutama personifikasi:
Dalam Kobaran Nyawa Raya

o. Apostrof (Tanda Penyingkat)
p. Tanda Ulang (Angka-2)
Apostrof: menunjukkan penghilangan bagian kata
Malam ‘lah tiba (‘lah = telah)
Tujuh belas Agustus ’05 (‘5 = 2005)
Tanda Ulang (Angka-2): dipakai pada tulisan cepat
(notula) untuk menyatakan pengulangan kata
dasar
marah2
hari2

Latihan
Tulis sesuai dengan pungtuasi:
 di-par-kir; di-par-kir-an; di-par-kir-an-U-I
 tang-gung-ja-wab; ber-tang-gung-jawab; diper-tang-gung-ja-wab-kan
 Bukalah kamus pada halaman 2003
 Kelerengnya 2003 buah
 Uangnya 2003 rupiah

Latihan
ia berlayar ke sumatra melalui selat sunda
 femina itu nama majalah wanita
 Yang benar: a/n; s/d; u.b.; u/p; kepada yth.
 Tepat-tepat! Pada jam seperti itulah dulu
suamiku raja dukungan tambun mulai
Mengocok Kartunya
 Jakarta ke Bandung jauhnya 80 km.


B.

Kata Serapan

Berikut adalah daftar sebagian kata asing yang diserap
ke dalam bahasa Indonesia
Kata Asing
Penyerapan yang salah Penyerapan yang benar
risk
resiko
risiko
system
sistim
sistem
ambulance
ambulan
ambulans
stratosfeer
startosfir
startosfer
description
diskripsi
deskripsi
trotoir
trotoir
trotoar
kuitantie
kwitansi
kuitansi
conduite
kondite
konduite
frequency
frekwensi
frekuensi
techniek
tehnik teknik