PENERAPAN PERMAINAN PASARAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI POKOK ARITMATIKA SOSIAL

PENERAPAN PERMAINAN PASARAN DALAM PEMBELAJARAN
MATEMATIKA MATERI POKOK ARITMATIKA SOSIAL
Rini Utami
Program Studi Pendidikan Matematika
Universitas Pekalongan
Jl. Sriwijaya No 3 Pekalongan, uutcool@gmail.com

ABSTRAK
This study aims to determine the differences in learning achievement are
influenced by the use of mathematics permainan pasaran learning models with
conventional learning models in the teaching and learning of Mathematics . The study
population was all students of class III consists of three classes . Sample of two
classes, namely class IIIB with a number of students as class 36 and class IIIA
experiment with 37 students as the number of control class . Random sampling
technique with a group ( cluster random sampling ) . Methods of data collection with
the test methods and documentation . Analyzes were performed with the prerequisit
normality Liliefors and homogeneity Bartlet . Data were analyzed by analysis of
covariance ( Anacova ) with initial ability as a control variable . Test results with α = 5
% showed a significant difference in improvement in mathematics learning
achievement are influenced by the use of permainan pasaran learning models. Math
learning achievement using the permainan pasaran learning model of learning the

game better than learning mathematics achievement using conventional learning
models on material social arithmatic.
Kata Kunci: Permainan Pasaran Learning Models, Social Arithmatic, Mathematics
Achievement

membutuhkan

Pendahuluan
Perkembangan

zaman

akan

pendidikan

bersaing dengan

agar


bisa

didunia luar. Oleh

berpengaruh dalam sebuah kemajuan ilmu

karena itu, pendidikan sangat diperlukan

pengetahuan

dalam kehidupan sehari-hari. Ilmu itu

dan

teknologi.

Hal

ini


menuntut perkembangan dunia pendidikan

didapatkan dari hasil pendidikan.

baik dilihat dari sisi materi maupun cara
yang

penyampaian

sebuah

Perkembangan pendidikan terjadi

materi.

disemua

negara

seperti


halnya

di

Seseorang yang tidak mengerti pendidikan

Indonesia. Berkembangnya pendidikan di

akan ketinggalan jaman, dia tidak akan

Indonesia

pernah tahu tentang perkembangan dunia

berkembangnya kurikulum pendidikan di

baik dalam negeri maupun luar negeri.

Indonesia mulai dari kurikulum 1994,


Dalam

Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)

mencari

pekerjaan

kita

juga

128

ditandai

dengan

Utami, Penerapan Permainan Pasaran… 129


dan

Kurikulum

Satuan

Rumgayatri dan Siti Mustaqimah ( 2001 )

Pendidikan (KTSP). Pada tahun ajaran ini

dalam penelitiannya mengatakan kesulitan

Indonesia

belajar Matematika umumnya di sebabkan

Tingkat

Tingkat


menggunakan
Satuan

Kurikulum

Pendidikan

(KTSP).

karena

sifat

dari

KTSP terdiri dari tujuan pendidikan

memiliki


tingkat satuan pendidikan, struktur dan

dikatakan

muatan

perkembangan anak.

kurikulum

tingkat

satuan

pendidikan, kalender pendidikan, dan

obyek

Matematika


abstrak

yang

yang boleh

”berseberangan”

dengan

Dalam penyampaian materi oleh

silabus. KTSP diamanatkan oleh Undang-

seorang

Undang Nomor 20 Tahun 2003 dan

berpengaruh terhadap minat siswa yang


Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

diajar.

Nomor 19 Tahun 2005. Dalam kurikulum

seringkali mengajar hampir semua bidang

ini suatu bidang studi dibahas secara detail

studi yang ada, hal ini menjadikan

dan

dalam

pembelajaran Matematika kurang efektif.

silabus sendiri sesuai


Siswa cenderung pasif dalam mengikuti

setiap

sekolah

mengembangkan
dengan

standar

berhak

nasional.

Standar

guru

(SK-KMP)

disampaikan

kelompok-

sangat

pelajaran didalam kelas sehingga siswa
kurang

atas

akan

Di Sekolah Dasar seorang guru

Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran
terdiri

juga

dapat

memahami
oleh

guru

hal

yang

dikarenakan

kelompok mata pelajaran Agama dan

seorang guru tidak dapat fokus terhadap

Akhlak Mulia, Kewarganegaraan dan

satu

Kepribadian,

mengajar Matematika di Sekolah Dasar

Teknologi,

Ilmu

Pengetahuan

dan

Estetika,

Jasmani,

Olah

Raga, dan Kesehatan.
Matematika merupakan salah satu
mata pelajaran

bidang studi.

seorang

guru

Padahal

seharusnya

dalam

memiliki

ketrampilan sendiri yang akan membuat
siswa menjadi tertarik dan aktif dalam

untuk mencapai tujuan

kelas. Kecerdasan seorang guru Sekolah

dari KTSP. Matematika merupakan hal

Dasar dalam menyampaikan materi akan

yang sangat penting dalam kehidupan

sangat berpengaruh terhadap minat dari

sehari-hari , maka Matematika perlu

seorang siswa.

diajarkan di sekolah. Jika seseorang ingin

Guru mengajar dengan ceramah dan

membeli sesuatu dia akan membutuhkan

mengharapkan

uang untuk membayarnya. Oleh karena

mendengarkan,

itu, seseorang harus mengetahui ilmu

menghafalkannya. Padahal tuntutan dalam

perhitungan Matematika. Menurut Ratini,

dunia

siswa

pendidikan

didik

mencatat

sudah

diam,
dan

berubah

130 δELT∆, Vol. 1, No. 2, Juli 2013, hlm 115-199

bawasanya ilmu pengetahuan ditemukan,

Siswa Sekolah Dasar lebih mudah

dibentuk dan dikenbangkan oleh siswa

mengingat

sendiri secara aktif. Siswa aktif dalam

Matematika jika dia senang melakukan

mengikuti kegiatan belajar mengajar baik

hal

mendengarkan maupun bertanya tentang

pengalaman nyata yang ada di kehidupan

sesuatu yang belum mereka mengerti.

sehari-hari.

dan

tersebut

memahami

dan

pelajaran

disertai

dengan

Melalui permainan siswa

Berdasarkan informasi yang telah

diharapkan ikut aktif dalam pembelajaran

dijelaskan bahwa proses pembelajaran

sehingga tanpa disadari anak telah bisa

kurang berkualitas dan prestasi belajar

menerapkan konsep dalam pembelajaran

yang dicapai siswa dalam pembelajaran

Matematika.

Matematika masih memperihatinkan. Hal

berupa

ini menunjukan kegiatan belajar mengajar

merupakan

dikelas

tradisional yang biasa dimainkan anak-

perlu

diperbaiki

untuk

meningkatkan prestasi belajar siswa.

Permainan tersebut bisa

permainan
salah

pasaran
satu

yang

permainan

anak.

Matematika merupakan salah satu

Permainan psaran yang dimainkan

mata pelajaran pokok yang diajarkan

menggunakan

disetiap

dasar.

barang yang tidak bermanfaat seperti

Matematika merupakan ” Queen and

barang bekas kaleng susu dan roti, botol,

Servant

Science”

kertas dan masih banyak barang bekas

(Russefendi,1991:260), maksudnya adalah

yang lainnya. Keberadaan barang-barang

Matematika selain sebagai pondasi bagi

bekas yang ada di sekitar lingkungan

ilmu

rumah

jenjang

pendidikan
of

pengetahuan

lain

juga

sebagai

barang

bekas.

Barang-

kita

pembantu bagi ilmu pengetahuan yang

mengganggu kebersihan dan kenyaman

lain khususnya dalam pengembangan ilmu

an hidup. Barang-barang tersebut akan

pengetahuan tersebut. Kline (1973) dalam

bermanfaat

(Karso dkk,2998:143) menyatakan bahwa

menggunakannya dalam hal-hal tertentu.

Matematika itu bukan pengetahuan yang

Barang-barang tersebut bisa dibuat sebuah

berdiri sendiri tetapi keberadaanya untuk

mainan yang beraneka ragam untuk

membantu permasalahan ekonomi, sosial

diperjualbelikan dalam sebuah permainan

dan alam. Dari sini kita tahu bahwasannya

seperti permainan pasaran. Permainan

meningkatkan

pasaran dapat digunakan sebagai media

dan

mengembangkan

jika

kualitas pengetahuan tentang Matematika

pembelajaran

menjadi hal yang penting.

Aritmatika Sosial.

kita

Matematika

bisa

materi

Utami, Penerapan Permainan Pasaran… 131

Model

pembelajaran

permainan

Muhammadiyah

16

Karang

Asem.

pasaran dapat memudahkan siswa dalam

Sampel dalam penelitian ini menggunakan

pembelajaran Aritmatika Sosial. Melalui

dua kelas yaitu kelas eksperimen yang

permainan ini diharapkan, anak mudah

dikenai

mengingat dan memahami yang sudah

pembelajaran

mereka pelajari sebelumnya. Permainan

kelas kontrol tanpa dikenai perlakuan atau

juga akan mendidik anak untuk aktif

dengan model pembelajaran konvensional.

dalam pembelajaran.

Sampel sebagai kelas eksperimen adalah

mendukung
mencapai

Hal ini juga bisa

program
tujuan

KTSP

dalam

Kurikulum

Tingkat

Satuan Pendidikan.

dalam pandidikan di Sekolah Dasar yaitu
materi

IIIB

berupa

permainan

SD

model

pasaran

dan

Muhammadiyah

16

Karangasem sedangkan kelas kontrol
adalah kelas IIIA SD Muhammadiyah16

Materi Aritmatika yang disampaikan

tentang

kelas

perlakuan

dasar

yang

Karangasem.
Pelaksanaan

eksperimen

dalam

berupa

penelitian ini menggunakan dua sampel

penjumlahan, pengurangan, pembagian,

kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas

dan perkalian. Aritmatika dasar dipelajari

kontrol. Penelitian ini bertujuan melihat

di Sekolah Dasar berdasarkan tingkat

adanya peningkatan prestasi belajar siswa

bilangannya. Dalam penelitian ini dibatasi

melalui penerapan permainan pasaran

pada penerapan konsep Aritmatika untuk

dibandingkan pembelajaran Matematika

Sekolah Dasar kelas tiga.

dengan

metode

pembelajaran

konvensional. Oleh karena itu dalam
penelitian ini tidak menuntut adanya

Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis
penelitian

eksperimental.

Penelitian

kesamaan kemampuan awal siswa dari
kedua

kelas

yang

menjadi

sampel

eksperimental adalah penelitian dimana

penelitian. Penelitian ini menggunakan

variabel yang hendak diteliti (variabel

analisis

kovariansi

terikat) kehadirannya sengaja ditimbulkan

melihat

adanya

dengan

siswa. Anakova akan dihitung dengan

memanipulasi

menggunakan

perlakuan (Purwanto, 2008 : 180).

prestasi

gunanya

untuk

membersihkan

atau

Karangasem

memurnikan perubahan-perubahan yang

Surakarta. Populasi dalam penelitian ini

terjadi pada variabel terikat sebagai akibat

merupakan

dari pengaruh variabel-variabel luar atau

siswa

16

peningkatan

untuk

melakukan pengendalian statistik yang

Penelitian ini dilakukan di SD
Muhammadiyah

(Anakova)

kelas

III

SD

132 δELT∆, Vol. 1, No. 2, Juli 2013, hlm 115-199

karena rancangan penelitian yang tidak

psaran

kuat

konvensional.

(Tulus

Anakova

Winarsunu,2002:261).

kali

pengendalian

ini

kondisi

dan

model

pembelajaran

menggunakan
awal

variabel

kriterium(Y), yaitu suatu pengendalian

Hasil dan Pembahasan
Dari

uji

analisis

kovariansi

yang dikenakan pada skor-skor awal yang

(anakova) dengan prestasi awal sebagai

dimiliki

sebelum

variabel kendali diperoleh Fhit = 7,514,

terpengaruh oleh perlakuan pada subjek

dimana Fhit > F(0,05:1:66)= 3,989. Jadi Ho

penelitian. Kemampuan awal yang diukur

ditolak.

sebelum perlakuan atau kovariabel (X)

peningkatan

diambil melaui pretest. Sedangkan skor

prestasi

kemampuan awal (Y) diambil melui

dipengaruhi

posttest. Adapun model pembelajaran

pembelajaran permainan pasaran dengan

permainan pasaran yang diteliti disebut

model pembelajaran konvensional pada

faktor.

pokok

variabel

Analisis
melihat

kriterium

kovariansi

ada

tidaknya

ini

untuk

perbedaan

Ini

berarti
yang

belajar
oleh

bahasan

Kenyataan

ini

ada

perbedaan

signifikansi

pada

Matematika

yang

penggunaan

model

Aritmatika

Sosial.

menunjukkan

bahwa

perbedaan perlakuan pada proses belajar

peningkatan prestasi belajar siswa secara

mengajar

signifikan pada kelas eksperimen dan

penguasaan materi pelajaran. Hal tersebut

kelas kontrol secara terpisah. Setelah

terbukti dengan adanya peningkatan nilai

diketahui adanya peningkatan prestasi

rata-rata prestasi belajar siswa yang

belajar siswa pada masing-masing kelas,

dikenai

kemudian

menggunakan

dilakukan

perbandingan

berpengaruh

terhadap

pembelajaran
model

dengan
pembelajaran

peningkatan prestasi belajar siswa yang

permainan pasaran, semula nilai rata-

terjadi pada kelas eksperimen dengan

ratanya

kelas kontrol. Hal ini untuk melihat model

meningkat sebesar 3,96. Sedangkan pada

pembelajaran mana yang berpengaruh

nilai rata-rata prestasi belajar siswa yang

secara signifikan untuk meningkatkan

dikenai

prestasi belajar siswa. Desain penelitian

menggunakan

ini dengan memisalkan skor pretest (X)

konvensional yaitu dari 84,74 menjadi

dan skor pos test (Y) dari penerapan

82,05 atau menurun sebesar 2,71.

model pembelajaran dengan permainan

86,46

menjadi

90,36

pembelajaran
model

atau

dengan
pembelajaran

Kondisi ini juga didukung dengan
suasana

dalam

pembelajaran

dengan

Utami, Penerapan Permainan Pasaran… 133

model pembelajaran permainan pasaran

pembelajaran terpusat pada guru, siswa

yang menyenangkan karena sesuai dengan

kurang aktif dalam mengkonstruksikan

kenyataan bahwa siswa senang dengan

pengetahuannya sehingga suasana belajar

permaianan pasaran, sehingga siswa tidak

menjadi membosankan. Sesuai dengan

cepat bosan untuk belajar Matematika..

pendapat Muhibbin Syah (2003:123) yang

Penelitian juga dapat membuat siswa lebih

menyatakan bahwa model pembelajaran

memperhatikan materi Aritmatika Sosial

konvensional

yang diajarkan oleh guru dikelas. Siswa

mengajar

dapat membayangkan sesuatu yang nyata

informasi atau pengetahuan secara lisan

yang berkaitan dengan Matematika dalam

kepada siswa dengan siswa mengikuti

kehidupan sehari-hari. Perhatian siswa

secara pasif.

disini diartikan sebagai pemusatan tenaga

adalah
dengan

suatu

model

menyampaikan

Perbandingan pelaksanaan kedua

atau kekuatan jiwa tertuju kepada sesuatu

model

objek.

akan

membuktikan bahwa penggunaan model

siswa

pembelajaran permainan pasaran pada

terhadap Aritmatika Sosial karena siswa

pembelajaran Matematika pokok bahasan

dapat

Aritmatika

Perhatian

mempengaruhi

siswa

disini

pemahaman

mendalami

Aritmatika

Sosial

pembelajaran

Sosial

tersebut

menghasilkan

dengan baik jika siswa tersebut fokus

pemahaman

terhadap pembelajaran Aritmatika Sosial

dibanding dengan pembelajaran dengan

itu sendiri. Dengan model pembelajaran

menggunakan

permainan pasaran juga dapat mendorong

konvensional. Dengan demikian model

siswa lebih aktif dalam pembelajaran . Hal

pembelajaran

ini

mempunyai

bisa

diamati

berdasarkan

siswa

yang

model

lebih

pembelajaran

permainan
konstribusi

baik

pasaran

yang

cukup

keikutsertaaan siswa dalam pembelajaran

signifikan dalam membantu proses belajar

Aritmatika Sosial secara langsung melalui

mengajar .

model pembelajaran permainan pasaran.

Penelitian belum bisa menjelaskan

Dalam proses pembelajaran tersebut siswa

konsep untung dan rugi serta diskon pada

dapat mengambil kesimpulan ternyata

materi

Matematika tidaklah sesulit seperti apa

dikarenakan alat yang digunakan dalam

yang mereka bayangkan.

permainan pasaran hanya berupa barang-

Adapun

siswa

Sosial.

Hal

ini

dikenai

barang bekas yang masih sederhana

pembelajaran dengan model konvensional

bentuknya barang-barang tersebut belum

cenderung

di proses menjadi barang dengan bentuk

lebih

yang

Aritmatika

pasif

karena

134 δELT∆, Vol. 1, No. 2, Juli 2013, hlm 115-199

lain misalnya botol bekas bisa dibuat

Daftar Pustaka

menjadi mobil-mobilan.

Arikunto,

Dalam model

pembelajaran permainan pasaran peneliti
hanya mengajarkan konsep penjumlahan,
pengurangan, perkalian dan pembagian
bilangan.
Simpulan
Ada perbedaan peningkatan yang
signifikan

pada

prestasi

Matematika

yang

dipengaruhi

penggunaan

model

belajar
oleh

pembelajaran

permainan pasaran dibanding dengan
model pembelajaran konvesional. Model
pembelajaran

Matematika

menggunakan

model

dengan

pembelajaran

permainan pasaran lebih baik dalam
meningkatkan prestasi belajar Matematika
siswa

dibandingkan

dengan

model

pembelajaran konvensional. Siswa juga
lebih senang dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran matematika khususnya pada
materi Aritmatika Sosial.

Ucapan Terimakasih
Peneliti mengucapkan terimakasih
kepada Kepala Sekolah dan Guru SD
Muhammadiyah

16

Karangasem

Suarakarta

sudah

memberikan

ijinnya

yang

untuk

melakukan

penelitian

kepada siswa-siswa di sekolah tersebut.

Suharsimi. 1988. Filsafat
Penelitian
dan
Metode
Penelitian Sosial. Bandung:
Ramadya karya.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur
Penelitian.Jakarta : Rineka
Cipta.
Budiyono. 2000. Statistika Dasar untuk
Penelitian. Jakarta : Rineka
Cipta.
Indrasari, Reni. 2006. Peningkatan
Respon
Siswa
Pada
Pembelajaran
Matematika
Melalui Pendekatan PAKEM.
Surakarta:
Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
M. Khafid dan Suyati. Pelajaran
Matematika untuk Sekolah
Dasar Kelas III. Jakarta :
Erlangga.
Moloeng, Lexy J. 1989. Filsafat
Penelitian
dan
Metode
Penelitian Sosial. Bandung:
Ramadya Karya.
Ratini, Rumgayatri, Siti Mustiqomah.
2001.
disampaikan
pada
seminar nasional PMRI di
Universitas Sanata Darma tgl
14-15
November
2001
Pengalaman
dalam
melaksanakan
uji
coba
pembelajaran
matematika
secara realistik di MIN Yogya
II .
Ratnasari, Sugi. 2005. Peningkatan
Respon
Siswa
Melalui
Pendayagunaan Alat Bantu
Ajar Matematika. Surakarta:
Universitas
Muhammadiyah
Surakarta.
Rosyidah,

Siti. Penerapan Metode
Mengajar dengan Konsep
Bermain Sambil Belajar di TK
Al-Azhar Syifa Budi Solo.
Surakarta.
Universitas
Muhammadiyah Surakarta.

Utami, Penerapan Permainan Pasaran… 135

Ruseffendi

E.T. 1980. Pengajaran
Matematika
Moderen.
Bandung : Tarsito.
Sagala, Syaiful.2003. Konsep dan Makna
Pembelajaran. Bandung :
Alfabeta.
Samiyono,
Sri
Kustamtini.
1997.
Pengantar Analisis Statistik.
Yogyakarta : UGM Press.
Sugiyono.
2005.
Statistika
untuk
Penelitian. Bandung : Alfabeta
Sudjana. 1992. Metoda Statistika.
Bandung: Tarsito.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2006.
Metode Penelitian Pendidikan.
Bandung
:
Remaja
Rosdakarya.
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Jain.
2002.
Strategi
Belajar
Mengajar. Jakarta: Rineka
Cipta
Winarsunu, Tulus. 2002. Statistik dalam
Penelitian
Psikologi
dan
Pendidikan. Malang: UMM
Press.
Winkel, W.S. 1996. Psikologi Pendidikan.
Jakarta : Grasindo