GAMBARAN KECERDASAN EMOSIONAL PADA SISWA KELAS V DI SDN PERWIRA III BEKASI UTARA

ISSN 2088—7655

GAMBARAN KECERDASAN EMOSIONAL PADA SISWA
KELAS V DI SDN PERWIRA III BEKASI UTARA
Nurul Diah Liswantari, Indah Rizki, Lenny U Afriyenti
Fakultas Psikologi, Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecerdasan emosional siswa sekolah
dasar.Kecerdasan emosi adalah kemampuan memotivasi diri sendiri dan bertahaan
menghadapi frustasi, mengendalikan dorongan hati, dan peka terhadap perasaan orang lain
(empati).Metode penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif non-eksperimen
yaitu jenis studi deskriptif.Diperoleh gambaran bahwa dari jumlah sampe 97 siswa diperoleh
data: sebanyak 18 anak (19%) memiliki tingkat kecerdasan emosional yang tinggi, 70 anak
(72%) memiliki tingkat kecerdasan emosionalyang sedang, dan 9 anak (9%) memiliki tingkat
kecerdasan emosionalyang rendah.
Kata Kunci : kecerdasan emosional
Latar Belakang
Pendidikan merupakan hal yang penting bagi kehidupan manusia. Pendidikan
menjadikan seseorang memiliki keterampilan, pengetahuan dan kepribadian yang akan
mengembangkan potensi diri yang dimiliki serta turut berperan terhadap kemajuan bangsa.

Hal ini sejalan dengan isi Undang-undang No. 20 Tahun 2003 (Depdiknas, 2006) tentang
Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memilikikekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa, dan Negara. Tujuan dari adanya pendidikan yaitu peningkatan kualitas
sumber daya manusia. Seperti halnya kutipan Desmita (2005) mengenai pandangan
kotemporer yang menyebutkan bahwa kesuksesan hidup seseorang tidak hanya ditentukan
oleh kecerdasan intelektual (Intellegence Quotient-IQ) melainkan juga kecerdasan emosi

sedangkan 80 persen kesuksesan seseorang justru dipengaruhi oleh kecerdasan emosi.
Goleman (dalam Yufiarti & Gumgum Gumelar, 2012) kecerdasan emosional adalah
pengendalian diri, semangat, dan ketekunan, serta kemampuan untuk memotivasi diri sendiri
dan bertahan menghadapi frustasi, kesanggupan untuk mengendalikan dorongan hati dan
emosi, tidak melebih-lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati dan menjaga agar beban

Jurnal Psikologi Ubhara

menyatakan IQ hanya menyumbang sekitar 20 persen bagi keberhasilan seseorang,


1

(Emotional Intelligent-EI) atau Emotional Quotient-EQ Daniel Goleman (Agus Efendi, 2005)

ISSN 2088—7655
stress tidak melumpuhkan kemampuan berpikir, untuk membaca perasaan terdalam orang
lain (empati) dan berdoa, untuk memelihara hubungan dengan sebaik-baiknya, kemampuan
untuk menyelesaikan konflik, serta untuk memimpin diri dan lingkungan sekitarnya.
Kecerdasan emosi sangat penting bagi kehidupan seseorang.Tanpa kecerdasan emosi,
kemampuan untuk menangani dan mengelola perasaan-perasaan diri sendiri dan orang lain,
menghadapi segala macam tantangan, termasuk tantangan untuk berhasil secara akademis,
serta kesempatan untuk hidup bahagia dan sukses menjadi sangat tipis. Dapsari (dalam
Casmini, 2007) mengemukakan ciri-ciri anak yang memiliki kecerdasan emosi tinggi
diantaranya: optimal dan selalu positif pada saat menangani situasi-situasi dalam hidupnya,
trampil dalam membina emosinya, optimal pada kecakapan kecerdasan emosi, optimal pada
nilai-nilai empati, optimal pada kesehatan secara umum. Berdasarkan wawancara pada
tanggal 12 Agustus 2015 dengan wali kelas V di SDN Perwira III Bekasi Utara yaitu Ibu Diat
ditemukan adanya beberapa masalah dalam perilaku siswa antara lain,tidak mengerjakan
tugas yang diberikan guru, bertengkar dengan teman sekelas, membolos, pendiam dan kurang
mampu bersosialisasi, kurang dapat menyesuaikan diri, tidak mematuhi perintah guru,

menangis karena ejekan teman, mengejek teman, terlihat ketakutan pada saat maju kedepan
kelas, masih harus dipaksa orang tua untuk masuk sekolah sehingga membuat anak mudah
marah didalam kelas, kurangnya percaya diri.Perilaku-perilaku tersebut menunjukkan adanya
masalah salah satunya mengenai kecerdasan emosi.Namun hal ini perlu diteliti lebih jauh
apakah benar siswa kelas V SDN Perwira III mengalami masalah pada kecerdasan
emosinya.Oleh karena itu peneliti berupaya mengetahui “Gambaran kecerdasan emosional
pada siswa kelas V SDN Perwira III Bekasi Utara”.
Kecerdasan Emosional
Emosi dirumuskan secara bervariasi oleh para psikolog, dengan orientasi teoritis yang
berbeda-beda.Goleman (dalam Yufiarti & Gumgum Gumelar, 2012) mendefinisikan emosi
adalah suatu keadaan biologis dan psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk

merupakan gabungan dari kata kecerdasan dan emosi.Menurut Goleman (dalam Yufiarti &
Gumgum Gumelar, 2012) kecerdasan emosional adalah kemampuan pengendalian diri,
semangat, dan ketekunan, serta kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan
menghadapi frustasi, kesanggupan untuk mengendalikan dorongan hati dan emosi, tidak
melebih-lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati dan menjaga agar beban stres tidak

Jurnal Psikologi Ubhara


perubahan yang mendalam serta dibarengi dengan perasaan yang kuat. Kecerdasan emosi

2

bertindak.Keadaan emosional adalah suatu reaksi kompleks yang melibatkan kegiatan dan

ISSN 2088—7655
melumpuhkan kemampuan berpikir, untuk membaca perasaan terdalam orang lain (empati)
dan berdoa, untuk memelihara hubungan dengan sebaik-baiknya, kemampuan untuk
menyelesaikan konflik, serta untuk memimpin diri dan lingkungan sekitarnya. Goleman
(dalam Desmiati, 2005) juga menyebutkan ada lima komponen dalam kecerdasan emosi yaitu
: mengenali emosi diri – kesadaran diri,mengelola emosi, motivasi diri, mengenali emosi
orang lain atau empati, dan membina hubungan.
Mengacu pada definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa kecerdasan emosi
adalah kemampuan memotivasi diri sendiri dan bertahaan menghadapi frustasi,
mengendalikan dorongan hati, dan peka terhadap perasaan orang lain (empati).
Metode Penelitian
Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas V di SDN Perwira III Bekasi
Utara yang berjumlah 110 siswa. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
menggunakan sampling purposive. Namun setelah dilakukan pemeriksaan terdapat beberapa

siswa yang mengisi tidak sampai selesai sehingga di anggap gugur dan diperoleh sampel
sebesar 97 siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan skala
kecerdasan emosi yang merujuk pada skala model Likert dengan empat pilihan jawaban yaitu
sangat sesuai, sesuai, tidak sesuai, dan sangat tidak sesuai.
Analisis instrumen dilakukan dengan menguji coba skala untuk melihat validitas butir
menggunakan korelasi Pearson Correlation dan realibilitas menggunakan Alpha Cronbach
yang diolah dengan SPSS 16.00 for windows.
Hasil
Alat ukur kecerdasan emosional terdiri dari 57 item, yakni 29 item favorable dan 28
item unfavorable. Setelah dilakukan uji validitas item, terdapat 25 item yang gugur (tidak
valid), sehingga tersisa 32 item yang dapat dipergunakan atau dinyatakan valid. Dari hasil
sebaran data yang menggunakan tryout terpakai terhadap 97 siswa diperoleh reliabilitas

ini berjumlah 110 siswa merupakan kelas V.A maupun V.B. Namun setelah di koreksi
terdapat beberapa siswa yang mengisi alat ukur tidak sampai selesai sehingga di anggap
gugur , dari pemeriksaan yang dilakukan sampel yang digunakan berjumlah 97 siswa. Berikut
ini gambaran umum subjek penelitian yang dijelaskan dalam tabel 4.1.

Jurnal Psikologi Ubhara


Penelitian ini dilakukan di SDN Perwira III Bekasi Utara, populasi dalam penelitian

3

0,857, hal itu berarti reliabilitasnya tinggi.

ISSN 2088—7655
Tabel 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian
Klasifikasi

Frekuensi

Persentase

Laki-laki

46

47,4 %


Perempuan

51

52,6 %

9 tahun

3

3,1 %

10 tahun

69

71,1 %

11 tahun


25

25,8 %

V.A

51

52,6 %

V.B

46

47,4 %

JUMLAH

97


100 %

Jenis Kelamin

Usia

Kelas

Skor yang didapatkan diubah ke dalam bentuk persentase, yang kemudian akan
menentukan gambaran kecerdasan emosional pada siswa kelas V.A dan V.B di SDN Perwira
III Bekasi Utara. Berikut tabel analisis deskriptif kecerdasan emosional secara keseluruhan
terdapat pada tabel 4.2.
Tabel 4.2.Deskriptif StatistikKecerdasan Emosional Secara Umum

KECERDASAN
EMOSIONAL
Valid N (listwise)

N


Descriptive Statistics
Minimum Maximum
Mean

Std. Deviation

97

69

10.095

128

1.025

97

Berdasarkan tabel deskriptif statistik diatas, maka diperoleh kategori dari kecerdasan
emosionalsebagai berikut :


X ≥ (Mean + 1,0 SD)
(Mean – 1,0 SD) ≤ X