BPKP Matematika 1A Panduan guru

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA

PASAL 72 KETENTUTAN PIDANA SANKSI PELANGGARAN

1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu Ciptaan atau memberikan izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp. 1.000.000 (satu juta rupiah) atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 5.000.000.000 (lima milyar rupiah)

2. Barangsiapa dengan sengaja menyerahkan, menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suat Ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat 1 (satu), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 500.000.000 (lima ratus juta rupiah)

ii

Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan.

iii

Buku Paket Kontekstual Papua

Untuk mencapai Tujuan Nasional Pendidikan

Hak Cipta © 2016 pada Yayasan Kristen Wamena

Judul

Buku Paket Kontekstual Papua

Buku Panduan Guru untuk Matematika,

Kelas 1 Semester 1

Edisi II

Tim Penyusun

Tim Buku Paket Konstektual Papua

Koordinator

Martijn van Driel

Penyusun Utama Buku Ini

L. Sri Rejeki Haulian Ginting, S.Pd

Angota Tim Penyusun

T. Puji Suryanti, M.pd, Rita Christina Oktaviani, SH, Ravita Devi, S.TP, Ruth Moria, M.Pd, Sintike Bahabol, S.Pd,

Penggambar

Jefri Loho, Kefas Hubi, Maria Tifany Yonasta, S.Pd, Roy Kombian, Yanto Gombo

Editor

Donny Dwi. H. Mandabayan, Fangnania T Rumthe, M.Pd, Netha Valentin Boseren, Sulastri Ambarita, Amd, Yesaya Ompusunggu

Dilarang keras mengutip, menjiplak atau memfotokopi baik sebagian atau

seluruh isi buku ini serta memperjualbelikannya tanpa mendapat izin tertulis dari Yayasan Kristen Wamena.

© Hak cipta dilindungi oleh undang-undang

Penerbit

: Yayasan Kristen Wamena (YKW)

ISBN buku ini

: 978-602-7772-16-8

ISBN Buku Siswa

: 978-602-7772-21-2

ISBN Buku Tes

: 978-602-7772-26-7

iv

DAFTAR ISI

Prakata Gubernur Papua Rekomendasi Dinas P&K Provinsi Papua Kata Pengantar Tim Buku Paket Kontekstual Papua Cara Penggunaan Buku Paket Kontekstual Papua Format Buku Standar Penilaian Isi dan Tujuan berdasarkan Kurikulum 2013

Bulan Pertama: Garis Besar Matematika Dinding Matematika RPP 1 – 10 Formulir Registrasi Hasil Tes RPP 10 RPP 11 – 20 Formulir Registrasi Hasil Tes RPP 20

Bulan Kedua: Garis Besar Matematika Dinding Matematika RPP 21 – 30 Formulir Registrasi Hasil Tes l RPP 30 RPP 31 – 40 Formulir Registrasi Hasil Tes RPP 40

Bulan Ketiga: Garis Besar Matematika Dinding Matematika RPP 41 – 50 Formulir Registrasi Hasil Tes Tengah Semester RPP 50 RPP 51 - 60 Formulir Registrasi Hasil Tes RPP 60

Bulan Keempat: Garis Besar Matematika Dinding Matematika RPP 61 – 70 Formulir Registrasi Hasil Tes RPP 70 RPP 71 – 80 Formulir Registrasi Hasil Tes RPP 80

Bulan Kelima: Garis Besar Matematika Dinding Matematika RPP 81 – 90 Formulir Registrasi Hasil Tes RPP 90 RPP 91 - 100 Formulir Registrasi Hasil Tes Akhir Semester RPP 100

Lampiran-lampiran Daftar pustaka

PRAKATA GUBERNUR PAPUA

Pertama-tama saya mengajak kita semua untuk memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kasih dan Penyayang karena atas karunia dan rahmat-Nya kita bisa mempersembahkan Buku Paket Kontekstual Papua yang konten maupun konteksnya sudah diselaraskan dan diadaptasikan dengan latar belakang sosial budaya, tingkat perkembangan dan kebutuhan belajar peserta didik di kelas 1, 2 dan

3 pada jenjang Pendidikan Dasar di Tanah Papua. Penyelarasan dan pengadaptasian konten serta konteks buku ini telah dilakukan secara cermat dan tepat dengan tetap mengacu pada Standar Kompetensi Kelulusan (Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar) yang dipersyaratkan bagi kelulusan setiap peserta didik pada kelas awal Sekolah Dasar sebagaimana tercantum dalam Standar Nasional Pendidikan.

Buku Paket Kontekstual Papua (BPKP) merupakan terobosan dan menjadi sebuah langkah strategis dalam mendukung penyelenggaraan program strategis pendidikan, terutama dalam rangka “Tuntas Baca, Tulis dan Hitung (CALISTUNG)” kelas awal

pada jenjang Sekolah Dasar yang menjadi salah satu indikator mutu pendidikan di Provinsi Papua. Melalui Rencana Pembangunan Jangka

Selaku Gubernur Papua

Menengah Provinsi Papua; maka Tuntas Baca, Tulis dan

saya menyarankan

Hitung telah ditetapkan sebagai salah satu indidkator

agar Kabupaten/Kota

kunci keberhasilan penyelenggaraan pembangunan

menyediakan

BPKP

untuk

mendukung

pendidikan di Provinsi Papua pada tahun 2018.

kegiatan belajar para

Peneribitan BPKP ini sudah sangat sejalan dan

peserta didik kelas 1, 2

mendukung kebijakan Gubernur Papau dalam rangka

dan 3 SD dengan tujuan

pengembangan Sekolah Model pada satuan

mutu pendidikan dapat

pendidikan jenjang PAUD, SD dan SMP melalui

ditingkatkan.

Gerakan Papua Bangkit Mandiri dan Sejahtera Harapan Seluruh

HASRAT PAPUA). BPKP merupakan salah satu solusi yang tepat dalam rangka peningkatan presentasi angka melek aksara dan berhitung yang merupakan salah satu indikator pembentuk

Masyarakat

Papua

(GERBANG

MAS

iv

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) selain indikator rata-rata lama sekolah. Dengan demikian pencepatan tuntas CALISTUNG akan memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap percepatan peningkatan capaian IPM di Provinsi Papua yang saat in menjadi juru kunci dalam posisi IPM di Indonesia. BPKP adalah jembatan transisi yang sangat adapatif dan dapat diandalkan sebagai materi pembelajaran utama dalam rangka mempersiapkan kemampuan dasar akademik (basic academic capacity) peserta didik di kelas awal pada jenjang Pendidikan SD menuju pemanfaatan buku-buku nasional yang cenderung lebih sulit dipahami oleh para peserata didik pada kelas 1,2 dan 3 SD di Provinsi Papua.

Selain Buku Siswa, telah diterbitkan juga Buku Pegangan Bagi Guru kelas 1, 2 dan 3 SD yang telah disusun cukup lengkap, sederhana, serta sangat praktis dan akan membantu para guru SD dalam menyusun perencanaan pelajaran yang interaktif, inovatif dan kontekstual. Standar Pelayanan Minimal (SPM) mengisyaratkan bahwa setiap peserta didik SD wajib memiliki buku Bahasa Indonesia dan Matematika. Selaku Gubernur Papua saya menyarankan agar Kabupaten/Kota menyediakan BPKP untuk mendukung kegiatan belajar para peserta didik kelas 1, 2 dan 3 SD dengan tujuan mutu pendidikan di wilayah pedalaman, pinggiran dan terpencil dapat ditingkatkan.

Selamat dan sukses dalam penggunaan Buku Paket Kontekstual Papua bagi kelas 1, 2 dan 3 SD di Provinsi Papua.

Tuhan memberkati. Jayapura, 2 Mei 2016

Rekomendasi Dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Papua

Nomor : 421/33

Sebagai salah satu upaya untuk terus meningkatkan akses dan mutu pendidikan di Provinsi Papua, khususnya untuk mendukung kelancaran dan keberhasilan proses pembelajaran di kelas awal (kelas 1, 2 dan 3) Sekolah Dasar (SD) di Provinsi Papua, melalui kerja sama yang sangat intensif dengan berbagai pemangku kepentingan pendidikan, khususnya Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Jayawijaya, Yayasan Kristen Wamena melalui Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Kristen Wamena, USAID- Serasi tahun 2011-2012, USAID PRIORITAS, UNICEF dan fasilitasi yang berkelanjutan dari program ACDP Indonesia di Tanah Papua, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua telah berhasil mengembangkan Buku Paket Kontekstual Papua (BPKP). Penulisan awal dan pengembangan buku tersebut dimulai sejak tahun 2011. Penyusunan BPKP ini memenuhi syarat Peraturan Daerah Provinsi Papua Nomor

2 Tahun 2013, Pasal 30 ayat 3, “bahwa kurikulum dan bahan ajar pendidikan bagi anak Papua dipadukan dan disesuaikan dengan keanekaragaman fisik, hayati, bahasa, dan sosial budaya Papua.

Menurut hemat kami, buku tersebut sangat relevan dengan kebutuhan anak-anak di kelas awal, yang belum mampu menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Bahasa Melayu-Papua yang sangat dipahami dengan baik oleh anak-anak asli Papua, khususnya mereka yang berada di wilayah pedalaman, akan sangat membantu dalam memahami isi dan makna dari setiap wacana di dalam buku tersebut. Terlebih lagi materi dan contoh-contoh maupun gambar yang ditampilkan, benar-benar telah disesuaikan dengan lingkungan hidup dan kebutuhan anak-anak. Oleh sebab itu, kami pun akan terus mendukung agar BPKP ini juga dapat digunakan oleh anak-anak di kelas awal di seluruh Papua, baik di wilayah perkotaan, pinggiran dan di pedalaman. Dalam pelaksanaannya para pengguna buku tersebut secara kreatif dapat menyesuaikan materi dan isi pelajarannya dengan kebutuhan dan bahasa daerah/ibu masing-masing.

Kebijakan Pendidikan Multi-Bahasa Berbasis Bahasa Ibu, dijamin oleh Pemerintah Provinsi Papua, melalui Peraturan Daerah Khusus Nomor 3 - 2013, tentang Pelayanan Pendidikan Bagi Komunitas Adat Terpencil, Pasal 22 Ayat 1, “bahwa bahasa pengantar Pendidikan Dasar untuk Komunitas Adat Terpencil (KAT) di Papua adalah Bahasa Indonesia”, dan pada Pasal 22 Ayat 2, “Namun sejauh Bahasa Indonesia belum dapat digunakan sebagai pengantar dalam penyelenggaraan pendidikan maka sekolah-sekolah formal dan nonformal dapat menggunakan bahasa daerah/ibu”. Kami berharap upaya ini akan menjadi dukungan dan kontribusi positif usaha dan pemikiran kita bersama dalam meningkatkan mutu pendidikan melalui pelajaran membaca, menulis dan berhitung (CALISTUNG) bagi para peserta didik yang duduk di kelas awal (kelas 1, 2 dan 3) tersebut.

Oleh sebab itu, dengan bangga kami mendukung keberadaan Buku Paket Kontekstual Papua ini yang penyusunannya mengaca pada Kompetensi Dasar Kurikulum Nasional (Standar Pendidikan Nasional), menggunakan bahasa Melayu Papua, yang secara adaptif telah disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan dan pengembangan pendidikan di Provinsi Papua baik materi pembelajaran, maupun bahasanya. Upaya tersebut ditempuh untuk menarik dan membangkitkan minat belajar anak agar dengan cepat memahami materi pembelajaran yang diberikan oleh gurunya.

Buku Paket Kontekstual Papua dilengkapi juga dengan Buku Panduan Guru yang sekaligus dapat digunakan sebagai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau RPP. Sehingga BPKP ini menjadi sangat praktis dan mudah digunakan serta sangat membantu guru dalam menyusun perencanaan pelajaran yang terperinci, interaktif dan kontekstual.

Kami percaya keberadaan BPKP ini akan menjadi pilihan utama bagi para guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, dan orang tua serta masyarakat luas, khususnya bagi mereka yang bertugas dan berada di sekolah-sekolah di wilayah pedesaan dan desa terpencil, di mana mereka sangat sulit untuk memperoleh buku-buku pelajaran di kelas awal, sesuai dengan tingkat perkembangan jiwa dan kebutuhan anak serta masyarakat setempat. Selamat dan sukses selalu, Tuhan Memberkati, amin.

vi

Kata Pengantar

Tim Penyusun Buku Paket Kontekstual Papua (BPKP) bersyukur kepada Tuhan yang telah memberi kekuatan dan hikmat selama proses penyusunan BPKP. Kami terus berdoa agar hasil dari program ini akan menjadi berkat bagi guru dan siswa di Indonesia, khususnya di Papua.

BPKP disusun karena melihat kondisi pendidikan di Papua yang memprihatinkan. Persentase buta huruf dan siswa putus sekolah semakin meningkat serta partisipasi siswa di sekolah semakin menurun. Banyak guru kurang bisa mengadopsi dan mengimplementasikan buku paket dari pusat dalam proses pembelajaran. Latar belakang pendidikan guru dan kondisi siswa yang kurang menguasai Bahasa Indonesia serta tidak mengikuti pendidikan di Taman Kanak- Kanak menjadi faktor penghambat.

BPKP ingin membantu menjawab permasalahan di atas. Metode BPKP yang banyak menggunakan permainan, lagu-lagu dan pengulangan materi diharapkan dapat membantu guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Disamping itu, penjelasan yang bertahap melalui langkah-langkah kecil di dalam panduan guru akan sangat membantu guru dalam mengajar. Kecepatan dalam belajar memang lebih lambat dibandingkan buku paket lainnya. Namun, pada akhirnya akan mencapai tujuan-tujuan Pendidikan Nasional.

Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Yayasan Kristen Wamena (YKW) yang menaungi program BPKP.

2. Kepada Dinas P & K Provinsi Papua beserta staf yang memberi masukan dan dukungan kepada Tim.

3. USAID, melalui partnernya SERASI sebagai donatur untuk edisi yang pertama. USAID mencetak edisi pertama untuk 350 sekolah di Pegunungan Tengah pada tahun 2012.

4. UNICEF, melalui dinas P & P Jayawijaya dan Stichting HOP (Belanda) yang mendanai revisi edisi pertama menjadi buku edisi kedua yang ada di depan anda sekarang.

Edisi kedua BPKP menjawab kepada tujuan Pendidikan Nasional seperti contohnya dicantumkan di Kurikulum 2013 . Kompetensi Dasar dicantumkan pada bab “Isi dan Tujuan” dan di setiap RPP.

Besar harapan kami, BPKP dapat menjadi salah satu alat yang membantu guru dan siswa dalam menciptakan proses pembelajaran yang lebih kondusif. Akhirnya, kondisi pendidikan di Papua pun berubah dan potensi setiap siswa dapat dimaksimalkan.

Wamena, 2016

Tim Penyusun BPKP

vii

Cara Penggunaan Buku Paket

Buku Paket Kontekstual Papua (BPKP) bertujuan agar dapat digunakan dan dimengerti oleh para guru dan siswa, secara khusus di daerah Papua. Tata bahasa yang digunakan disesuaikan dengan tingkat kemampuan anak-anak di Papua, khususnya di daerah pinggiran kota dan di pedalaman. Melihat tingkat kemampuan anak-anak di Papua, khususnya di pinggiran kota dan pedalaman maka tata bahasa yang digunakan dalam buku ini cukup sederhana. Anda tidak akan menemui kata “memperkenalkan” di dalam buku siswa kelas 1 atau 2! Kata tersebut terlalu rumit serta membutuhkan tingkat kemampuan membaca dan pemahaman kata yang tinggi.

Tata bahasa yang digunakan dalam buku panduan guru juga sederhana dan mudah dimengerti. Bahasa memang sederhana bahkan hampir tidak baku tetapi langkah demi langkah dijabarkan dan sudah dalam bentuk Rencana Proses Pembelajaran yang terbagi dalam P1 (Pembukaan), P2 (Penjelasan), P3 (Pelatihan), P4 (Penutup). Walaupun buku ini menggunakan bahasa yang sederhana, sampai kadang tidak baku, namun memiliki cara penjelasan yang sangat unik dibandingkan dengan buku paket lainnya di Indonesia!

Melalui BPKP, anak-anak diajak untuk belajar berhitung mengunakan konteks kehidupan mereka. Hal ini disebut “matematika realistik”, merupakan metode yang dikembangkan di luar negeri dan disesuaikan dengan kemampuan anak-anak di Papua.

Pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia merupakan pelajaran inti di tingkat Sekolah Dasar. Oleh karena itu, pelajaran tersebut perlu mendapat jam pelajaran lebih banyak dari pelajaran lain. Tiap pelajaran di BPKP (Matematika dan Bahasa Indonesia) memuat 100 pelajaran per semester dan membutuhkan waktu 70 menit per pelajaran. Jumlah jam tersebut merupakan hal yang biasa dilakukan di luar negeri. Hal ini untuk membantu siswa dalam menguasai pelajaran dengan lebih baik.

Cara ini dapat menolong guru untuk menjelaskan dengan lebih baik dan menyediakan latihan yang sesuai untuk anak. Guru hanya perlu satu buku saja, karena buku kerja untuk anak juga dicetak dalam buku panduan guru. Buku panduan guru juga sudah memiliki kunci jawaban dari setiap latihan untuk anak.

Setiap pelajaran kesepuluh adalah tes untuk anak. Hal ini bertujuan membantu guru dalam mengetahui anak-anak yang membutuhkan bimbingan. Setiap tahun guru punya catatan tentang tes anak. Selain itu, hal ini juga menolong untuk standarisasi tes. Keberhasilan anak di tahun sekarang dapat dibandingkan dengan keberhasilan anak di tahun ajaran lalu. Standar penilaian akan menolong guru dalam membandingkan siswa dengan siswa di tempat yang lain atau di tingkat gugus sekolah. Pada akhirnya, setiap tahun sekolah dapat terus mencapai keberhasilan proses pembelajaran.

viii

Di sisi lain, tes tersebut juga dapat dijadikan tolak ukur untuk kenaikan kelas. Siswa bisa naik kelas jika dapat mencapai tingkat prestasi 60 ke atas dengan tes yang tersedia dalam buku tes. Jika siswa belum mencapai tingkat prestasi tersebut, sebaiknya mengulang materi daripada naik kelas. Siswa yang naik kelas dengan kemampuan di bawah standar, membuat siswa tersebut sulit mengikuti pelajaran di kelas selanjutnya. Siswa akan merasa rendah diri dan cenderung putus sekolah.

Pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia memiliki kegiatan khusus, yaitu “Dinding Bahasa” dan “Dinding Matematika”. Isi kegiatan ini adalah mengulang hal-hal dasar dan melatih hal-hal yang baru. Selain itu, guru mengajukan pertanyaan “Mengapa” tentang materi yang dipelajari. Dalam kegiatan ini terjalin banyak interaksi dan pembicaraan antara guru dan siswa.

Para guru disarankan untuk melibatkan orang tua dalam latihan membaca dan matematika dasar. Guru juga diharapkan dapat membantu anak menyelesaikan lembar latihan di kelas sebelum dia pulang. Hal ini dilakukan jika orang tua tidak dapat menolong anaknya di rumah.

Siswa perlu mengikuti perintah guru dengan penuh perhatian. Hal ini perlu menjadi perhatian khusus guru saat memberi penjelasan (pada bagian P2). Anak akan belajar dengan lebih baik pada lingkungan yang teratur dan nyaman. Karena itu, guru perlu membuat suasana belajar yang positif. Di kelas 1 kami sarankan menggunakan “kapten” sebagai tokoh identifikasi yang bisa membawa anak- anak ke arah yang positif. Silahkan sesuaikan kata “kapten” kalau ada kata lain yang lebih kontekstual di daerah Anda.

Siswa-siswi SD perlu melihat hal-hal yang ada di lingkungan mereka termuat dalam buku karena akan meningkatkan motivasi belajar siswa. Buku Paket Kontekstual Papua mencoba memenuhinya dengan: - penggunaan bahasa yang sederhana - pemakaian gambar dari kehidupan sehari-hari - diambil dari kehidupan sehari-hari anak - membangun nilai-nilai positif - pengulangan hal dasar dengan cara yang menyenangkan

waupun anak-anak perlu belajar bahasa yang digunakan di sekolah, menurut penelitian tetap lebih baik anak-anak kelas 1 belajar membaca dalam bahasa ibu. Kalau ada program seperti itu, sebaiknya digunakan.

ix

Contoh Isi Buku Panduan

Buku Siswa dilengkapi dengan Buku Panduan seperti berikut: - Semua pelajaran sudah dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). - RPP dalam tingkat bahasa yang sangat sederhana, dapat menolong guru untuk fokus ke

praktik mengajar dan menghemat waktu administrasi kelas. - Sesuai dengan konteks lingkungan hidup, cerita dan budaya Papua. - Menggunakan langkah-langkah mengajar yang sederhana dan kreatif.

Informasi proses

Setiap pelajaran dibagi pembelajaran.

BPKP memenuhi Tujuan

Nasional Pendidikan.

dalam empat bagian. Warna biru:

langkah-langkah proses pembelajaran.

Latar belakang abu-abu:

Lembar kerja siswa Penanganan kelas atau

Jawaban yang benar

dalam ukuran kecil, masukan organisasi.

dalam kurung.

sekaligus kunci

Warna merah: hal yang

jawaban.

guru harus ucapkan.

Latar belakang hitam dan tulisan putih:

Download buku Panduan dari alamat website:

Hal yang perlu guru tulis

www.bukupaketkontekstualpapua.com atau

di papan.

Facebook: Buku Paket Kontekstual Papua

Standar Penilaian

Buku Paket Kontekstual Papua (BPKP) sudah menyediakan standar minimal untuk penilaian, yaitu 60. Kami memberi rekomendasi untuk tetap menggunakan standar tersebut. Sekolah-sekolah di kota bisa menggunakan standar yang lebih tinggi.

Menurut penelitian tim BPKP standar tersebut harus digunakan untuk mengukur perkembangan prestasi murid. Jika ada murid yang tidak memenuhi standar yang ditetapkan di tes-tes, artinya murid tersebut memang belum bisa menghadapi pelajaran di bulan selanjutnya. Terus terang, Anda bisa dongkrak nilai, tetapi tidak bisa dongkrak pengetahuan. Kalau murid anda tidak lolos di tes pertama, maka murid tersebut belum siap menghadapi tes selanjutnya, karena tes selanjutnya lebih susah dipahami dari pada yang sebelumnya.

Tabel-tabel yang dicetak di buku tes murid menjadi pegangan untuk guru. Guru hanya perlu menghitung berapa yang benar, dan melihat jumlah poin-poin yang dihasilkan oleh murid. Contoh:

benar

10 9 8 7 6 5 4-0

poin

Kalau murid mampu menjawab 9 soal dengan benar dari 10 soal, maka dia dapat 40 poin untuk pertanyaan itu. Kalau murid mampu menjawab 7 soal dengan benar dari 10 soal, maka dia dapat 25 poin untuk pertanyaan itu. Kalau murid hanya mampu menjawab 4 soal dengan benar dari 10 soal, maka dia hanya mendapatkan 0 poin untuk pertanyaan itu.

Dari warna merah anda bisa melihat, bahwa 7 soal yang benar dari 10 sudah berarti „kurang‟. Disebut kurang, karena soal-soal di tes memang sesuai dengan apa yang murid pelajari. Yang berarti, dia seharusnya sudah terampil dan memahaminya. Dari penelitihan tim BPKP sudah terbukti bahwa ini standar yang memang bisa dicapai murid-murid, kalau guru mengajar sesuai dengan buku paket tersebut.

Jumlah poin dari setiap soal dijumlahkan untuk menentukan nilai total dari tes murid. Contoh:

Soal 1:

benar 20 19 18 17

16 15 14 13 12 11 10-0

Benar  17

poin

Soal 2:

benar 10 9 8 7 6 5 4 3 2-0

Benar 8

poin

Soal 3:

benar 10 9 8 7 6 5 4 3 2-0

Benar 5

poin

xi

Isi dan Tujuan Pelajaran Matematika Kelas 1 Sesuai Tujuan Pendidikan Nasional

Standar kompetensi/Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar telah ditetapkan oleh pemerintah Republik Indonesia. Buku Paket Kontekstual Papua (BPKP) disusun untuk mencapai Tujuan Pendidikan Nasional. Menurut tim penulis, perlu ada tujuan yang lebih detil dan spesifik. Tujuan yang lebih detil di dalam BPKP diwujudkan dalam kolom Kegiatan Pembelajaran dengan kode. Contoh (KD: 3.6, 4.6)

Dapat terlihat bahwa Buku Paket Kontekstual Papua bertujuan untuk mencapai keterampilan yang lebih dalam dan spesifik dibandingkan dengan yang terdapat dalam

buku yang lain. Tabel berikut sesuai Kompetensi Dasar Kurikulum 2013.

Kompetensi Dasar

Kegiatan Pembelajaran

3.1 Menjelaskan  Membilang secara urut untuk menentukan banyak benda dari makna bilangan

sekumpulan benda (diam dan bergerak)

cacah sampai  Membaca dan menulis berbagai bentuk dan ukuran lambang dengan 99 sebagai

bilangan

banyak anggota  Memasangkan gambar dengan bilangan, misalnya berdasarkan suatu

banyak benda

kumpulan objek  Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bilangan cacah

4.1 Menyajikan

sampai dengan 99

bilangan  Menyajikan dan melaporkan hasil penyelesaian masalah yang cacah sampai

berkaitan dengan bilangan cacah sampai dengan 99 dengan

 Detil/Tambahan BPKP:

99 yang

-Memisahkan jumlah benda sampai tempatnya

bersesuaian

- Membedakan arti kata ‘banyak’ dan ‘sedikit’

dengan banyak -Menghubungkan antara benda yang punya lebih banyak dengan

anggota kumpulan angka yang lebih besar. Bedan yang lebih sedikit dengan angka objek yang

yang lebih kecil

disajikan -Menghitung benda (daun, batu, pion, benda-benda di kelas) sampai dengan 100

-Menghitung jumlah titik dadu (otomatisasi) -Lihat kartu angka, gambar benda sejumlah kartu tersebut

-Mewarnai benda sejumlah kartu angka -Membaca dan menulis lambang bilangan

-Membuat gambar dari bahasa matematika penjumlahan

3.2 Menjelaskan  Mengelompokkan sekumpulan benda dalam satuan dan puluhan bilangan

 Menguraikan bilangan dalam bentuk panjang (satuan dan sampai dua angka

puluhan)

dan nilai tempat  Menentukan nilai tempat suatu angka pada sebuah bilangan penyusun lambang

 Menyelesaikan masalah yang melibatkan nilai tempat dari bilangan bilangan

dua angka

menggunakan

 Menyajikan hasil penyelesaian masalah yang melibatkan nilai kumpulan benda

tempat dari bilangan dua angka konkret serta cara

 Detil/Tambahan BPKP:

membacanya

-Mengidentifikasi nilai tempat

4.2 Menuliskan

-Mengubah satuan ke puluhan

lambang -Menghitung benda sampai 100 (dengan konsep satuan dan bilangan sampai

puluhan)

dua angka yang

-Membaca dan menulis lambang bilangan

menyatakan -Pecah angka 1-12, 15 dan 20 (hitung jumlah benda yang banyak

sembunyi atau yang terlihat)

anggota suatu -Menyelesaikan tambah-tambah pakai sistem pecah angka kumpulan objek

-Membuat gambar dari bahas matematika penjumlahan dengan ide nilai

tempat

xii

xiii

3.3 Membandingkan dua bilangan sampai dua angka dengan menggunakan kumpulan benda-

benda konkret

4.3 Mengurutkan bilangan-bilangan sampai dua angka dari bilangan terkecil ke bilangan terbesar atau sebaliknya dengan menggunakan kumpulan benda-

benda konkret

 Mengamati dan menyebutkan sekumpulan benda/gambar benda-benda di lingkungan sekitar

 Mengurutkan bilangan, gambar sekumpulan benda melalui berbagai kegiatan atau permainan

 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan mengurutkan bilangan

 Mempresentasikan hasil pengurutan bilangan  Detil/Tambahan BPKP:

-Membandingkan jumlah benda -Mewarnai kotak yang punya jumlah lebih banyak -Mencari beda dari 2 bilangan  5 dan 4, punya beda 1 -Mewarnai angka yang lebih besar -Melingkari selisih dari 2 benda yang dibandingkan -Mencari kartu domino yang punya jumlah titik sama dengan kartu angka yang ada -Mencari beda dari 2 bilangan  5 dan 4, punya beda 1 -Melakukan operasi pengurangan 1-10 dengan memberi silang pada benda yang dikurangi -Mengurutkan angka dari kecil ke besar dan sebaliknya -Berhitung maju dan mundur di garis bilangan -Melengkapi garis bilangan sampai dengan 100 -Membaca dan menulis lambang bilangan sampai 100 -Menghubungkan titik-titik dari angka kecil ke angka besar secara berurut sehingga membentuk suatu gambar -Menyebutkan nama bilangan dengan benar sampai dengan 100 -Meloncat 2, 5 dan 10 di garis bilangan

3.4 Menjelaskan dan melakukan penjumlahan dan

pengurangan bilangan yang melibatkan bilangan cacah sampai

dengan

99 dalam kehidupan sehari-hari serta mengaitkan

penjumlahan dan pengurangan

4.4 Menyelesaikan Masalah kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan penjumlahan dan

pengurangan bilangan yang melibatkan bilangan cacah

sampai dengan 99

 Melakukan penjumlahan dan pengurangan dengan menggunakan benda di sekitar misalnya kerikil, kelereng, dll dan

menuliskannya dalam bentuk kalimat matematika  Mengetahui pasangan bilangan berjumlah 5 (1 dan 4, 2 dan 3)

dan10 (1 dan 9, 2 dan 8, 3 dan 7, 4 dan 6, 5 dan 5)  Melakukan penjumlahan dan pengurangan dengan berbagai

cara misalnya, menjumlahkan bilangan dengan cara pengelompokan bilangan (misalnya menggunakan pasangan 5 dan 10)

 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah sampai dengan 99

 Menyajikan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah sampai dengan 99

 Detil/Tambahan BPKP:

-Guru cerita tentang penjumlahan atau pengurangan secara lisan, anak praktik pakai benda konkrit -Anak melihat bahasa matematika penjumlahan atau pengurangan di papan (14-3), anak buat cerita pakai benda -Melakukan penjumlahan dengan hitung pintar (strategi) -Membuat gambar dari bahasa matematika pnejumlahan -Melakukan operasi pengurangan 1-10 dengan memberi silang pada benda yang dikurangi -Menyelesaikan soal yang berhubungan dengan pengurangan 1-10 -Anak buat cerita lisan penjumlahan/pengurangan pakai benda -Anak melihat gambar yang menceritakan tentang penjumlahan atau pengurangan, anak tulis bahasa matematikanya dan selesaikan masalah tersebut -Menjumlahkan bilangan 2 angka tanpa menyimpan (14-3) -Menjumlahkan 3 bilangan satu angka (angka-angka kecil)

3.5 Mengenal pola

 Mengamati gambar berpola.

bilangan yang  Menentukan pola dari kumpulan benda atau barisan bilangan berkaitan dengan

tertentu

kumpulan  Memprediksi pola bilangan atau sekumpulan benda tertentu benda/gambar/ger  Membuat pola bilangan dengan menggunakan kartu bilangan atau

akan atau lainnya

benda konkret lainnya

4.5 Memprediksi

 Menentukan pola bilangan

dan  Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pola bilangan membuat pola  Menyajikan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan pola bilangan yang

bilangan

berkaitan dengan

 Detil/Tambahan BPKP:

kumpulan -Melakukan penjumlahan dengan hitung pintar (3+2=2+3)

benda/gambar/ger -Melakukan penjumlahan dengan hitung pintar (dobel + 1) 4+4= akan atau lainnya

4+5= -Menyelesaikan penjumlahan 1-10 dengan melihat pola: 3+5= 13+5= -Menyelesaikan pengurangan 1-10 dengan melihat pola: 3-2= 23-2= -Membaca dan melengkapi pola AB-AB-AB dan ABC-ABC-ABC

3.6 Mengenal  Mengenal dan menjelaskan jenis-jenis bangun datar (persegi, bangun datar

persegi panjang, segi tiga dan lingkaran)

dan bangunruang  Mengenal dan menjelaskan jenis-jenis bangun ruang (balok, kubus, dengan

tabung, kerucut dan bola)

menggunakan  Membuat bangun ruang dengan menjiplak model bangun ruang, berbagai benda

kemudian melipat

konkret  Mengidentifikasi dan menyebutkan benda-benda di dalam kelas

4.6 Mengklasifikasi yang berbentuk persegi, persegi panjang, segitiga, lingkaran, kubus, bangun datar dan

balok, kerucut, tabung, dan bola

bangun ruang  Menggambar atau melukis bangun datar dan bangun ruang dengan

sederhana

menggunakan  Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bangun datar dan berbagai benda

bangun ruang sederhana

konkret  Menyajikan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan bangun

datar dan bangun ruang sederhana  Detil/Tambahan BPKP:

-Mengenal berapa bangun ruang sederhana (balok, tabung dan bola) -Mengenali ciri-ciri segi tiga, segi empat, dan lingkaran -Menggambar bentuk segi tiga, segi empat, dan lingkaran -Memberi contoh benda-benda yang memiliki bentuk segi tiga, segi empat, dan lingkaran

3.7  Mengamati berbagai bentuk pola pengubinan yang disusun dari Mengidentifikasi

persegi atau segitiga sama sisi atau bangun datar tak beraturan bangun datar yang (puzzle) dapat disusun

 Menemukan pola pengubinan dari bentuk persegi atau segitiga membentuk pola

sama sisi

pengubinan  Melanjutkan pola pengubinan dari beberapa bangun datar

4.7 Menyusun  Menyajikan berbagai bentuk pola pengubinan yang disusun dari bangun-bangun

persegi, atau segitiga sama sisi

datar untuk  Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pengubinan membentuk pola

sederhana

pengubinan

 Detil/Tambahan BPKP:

-Mengenali ciri-ciri segi tiga, segi empat, dan lingkaran -Menggambar bentuk segi tiga, segi empat, dan lingkaran -Mengidentifikasi benda-benda yang memiliki bentuk segi tiga, segi empat, dan lingkaran

xiv

3.8. Mengenal  Mengamati berbagai alat ukur satuan tidak baku untuk dan

menentukan panjang atau berat benda dari lingkungan sekitar menentukan

 Mengenal, membuat dan menggunakan alat ukur satuan tak baku panjang

untuk mengukur panjang misalnya lidi dengan panjang tertentu dan berat dengan

digunakan sebagai satuan tak baku dalam pengukuran panjang satuan tidak baku  Mengukur berat benda dengan satuan tidak baku, misalnya menggunakan

melakukan percobaan mengukur berat benda dengan kelereng (berat benda/situasi

sebuah batu setara dengan berat 3 kelereng)

konkret  Mengidentifikasi benda-benda yang sesuai untuk digunakan sebagai

4.8 Melakukan alat ukur satuan tak baku, misalnya mengukur panjang sisi meja pengukuran

dengan menggunakan pensil sebagai alat ukur tak baku panjang

 Menyajikan dan melaporkan berbagai hasil pengukuran panjang dan berat dalam

dan berat berbagai benda ke bentuk table sederhana dengan alat ukur satuan tidak baku tidak baku

dengan  Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pengukuran menggunakan

panjang dan berat

benda/situasi

 Detil/Tambahan BPKP:

konkret -Mengukur benda dengan satuan yang tidak baku (jari, kaki, pensil), praktik dan tertulis -Membandingkan berat benda secara lisan dan tertulis -Membandingkan panjang benda secara lisan dan tertulis -Melakukan estimasi terhadap berat suatu benda dan membuktikannya -Melakukan estimasi terhadap panjang suatu benda -Membedakan pagi, siang dan malam -Menyebutkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada pagi, siang dan malam hari

3.9  Mengukur panjang benda dengan satuan tak baku (lidi, tali rafia, Membandingkan

kayu, dan lain-lain) dengan meletakkannya berjejer secara teratur panjang, berat,

kemudian membandingkan panjangnya

lamanya waktu,  Membandingkan berat suatu benda (lebih berat atau lebih ringan) dan

 Membandingkan lama waktu berbagai aktivitas kegiatan (lebih lama suhu

atau lebih cepat)

menggunakan  Membandingkan suhu berbagai benda (lebih dingin atau lebih benda/situasi

panas) dengan memperhatikan aspek keamanan

konkret  Mengurutkan benda/kejadian /keadaan berdasarkan panjang,

4.9 Mengurutkan

berat, waktu dan suhu.

benda/kejadian/ke  Menyajikan atau melaporkan hasil membandingkan berbagai adaan

panjang benda atau berat benda ke dalam bentuk gambar atau tabel berdasarkan

 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan ukuran panjang, panjang, berat,

berat, lamanya waktu, dan suhu

lamanya waktu,

 Detil/Tambahan BPKP:

atau suhu -Membandingkan berat benda secara lisan dan tertulis -Membandingkan panjang benda secara lisan dan tertulis -Membedakan kata sebenar dan lama -Menentukan kegiatan yang sebentar atau lama -Membedakan jarum pendek dan panjang -Membaca jam pas -Menggambarkan jarum pendek/panjang di jam analog untuk jam pas -Menulis jam analog dan digital

Kompetensi

 Membaca grafik batang yang berupa gambar

Tambahan BPKP  Membandingkan jumlah benda dengan melihat grafik  Menghitung jumlah benda lewat grafik  Mengumpul data tentang perilaku kebersihan, dsb dan

menampilkan dalam grafik  Bereksplorasi dengan benda nyata untuk belajar pecahan dan

jumlah uang

xv

Bulan Pertama

1. matematika kelas 1 semester 1

Garis Besar Matematika Bulan Pertama (RPP 1 – 20)

Tema: Sekolah

1. Kenal, Identifikasi dan Hitung benda 1 – 3

2. Kenal, Identifikasi dan Hitung benda 1 – 3

3. Kenal, identifikasi, dan Hitung benda 1 – 3

4. Kenal, Identifikasi dan Hitung benda 1 – 5

5. Kenal, Identifikasi dan Hitung benda 1 – 5 ; Bandingkan jumlah benda

6. Kenal, identifikasi dan Hitung benda 1 – 5

7. Hitung benda dan bandingkan jumlah benda dari 1-5

8. Praktek bandingkan dan urutkan angka dari 1-5

9. Bandingkan dan urutkan angka dari 1-5

10. Tes Hitung, Bandingkan jumlah benda dan Urutkan angka 1-5

11. Kenal, Identifikasi dan Hitung benda 1 – 6

12. Kenal, Identifikasi dan Hitung benda 1 – 7

13. Kenal, Identifikasi dan Hitung benda 1 – 8

14. Kenal, Identifikasi dan Hitung benda 1 – 8

15. Kenal, identifikasi, Hitung benda 1 – 9 dan urutkan angka

16. Kenal, identifikasi, Hitung benda 1 – 9 dan urutkan angka

17. Selesaikan masalah yang berhubungan dengan angka 1-9

18. Kenal angka 0 dan hitung benda 0 - 9

19. Kenal angka 0, hitung benda 0-9 dan bandingkan benda 0 - 9

20. Tes angka 0, hitung benda 0 – 9 dan urutkan angka 0 - 9

matematika kelas1 semester 1 2

Bulan 1: DINDING MATEMATIKA

TUJUAN UMUM DINDING MATEMATIKA:

- Menyiapkan anak-anak untuk hal yang akan diajarkan selanjutnya - Melatih konsep baru atau lama - Mengulang banyak hal-hal kunci yang harus diingat sampai akhirnya menjadi hafal/otomatis - Menyediakan waktu untuk bertanya “Mengapa” - Mempraktekkan konsep-konsep matematika

TUJUAN KHUSUS

- Kognitif : Anak latihan dan praktek tentang Garis bilangan, Hitung benda, Kenal angka,

Otomatisasi; Nama-nama hari; Pola; Pengukuran dan membandingkan jumlah benda; Pecah angka

- Afektif : Anak aktif dalam pembelajaran, antri dan sportif dalam permainan - Psikomotif

: Anak dapat melempar batu/kertas, angkat jari sesuai instruksi, cari dan

kumpul kartu angka 1-10 dan latihan tulis angka

KOMPETENSI DASAR : 3.1, 4.1, 3.3, 4.3, 3.5, 4.5, 3.8, 4.8, 3.9, 4.9, 3.10 KOSAKATA : Hitung Maju, Mundur, Bandingkan, Angkat, Jari

ALAT & BAHAN

: - Garis Bilangan

- Bola Goyang

- Bola kertas

- Honai Hari

: Setiap hari Selasa dan Kamis

Waktu : 35 menit per pelajaran (sesuaikan dengan RPP) Guru memiliki 2-3 pokok per hari waktu mengajar Dinding Matematika

FOTO cara pasang DINDING MATEMATIKA

3. matematika kelas 1 semester 1

matematika kelas 1 semester 1

4.

* Anak dan guru isi kalender. Guru tanya : “Hari ini tanggal berapa?” (10)

“Hari Apa?” (Jumat)

* Minta anak baca kalender : “Hari ini hari Jumat, tanggal 10 Agustus tahun 2012.” * Minta anak baca nama-nama hari : “Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu” * Minta anak nyanyi ‘Nama-Nama Hari”

Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu itu nama-nama hari Rajin belajar Cepat pintar

Anak yang pemalas

Tidak akan naik kelas

* Minta anak pasang honai hari : Kemarin, Hari ini, Besok (kasih pindah topi honai)

* Tanya anak pertanyaan seperti : “Kalau hari ini hari Rabu, besok hari apa? (Kamis) Hari ini hari Rabu,

kemarin hari apa? (Selasa)

* Tanya anak : “Satu Minggu ada berapa hari? (7) Bulan ini ada berapa hari? ”

* Minta anak nyanyi ‘7 Hari Seminggu :

7 hari 7 hari 7 hari Seminggu

Minggu, Senin, Selasa, Rabu, Kamis Jumat dan Sabtu

* Minta anak baca pola yang ada di kalender : pola AB-AB-AB-AB atau ABC-ABC-ABC

 “Segi empat, lingkaran, Segi empat, lingkaran, segi empat, lingkaran …. dst.”

KALENDER

DM 1

DM 1

* Minta anak : “Baca garis bilangan dari 0 s.d. 12 dengan hitung maju!”

“Baca garis bilangan dari 12 s.d. 0 dengan hitung mundur!”

* Menyanyi lagu : ‘Satu Anak Tuhan Pergi Sekolah Minggu” atau ‘Tek Kotek Kotek’ * Guru tunjuk angka di garis bilangan secara acak. Minta anak jawab : “Ini angka berapa?” * Guru tunjuk angka di garis bilangan secara acak. Minta anak : “Angkat pion sesuai angka!” * Guru tunjuk angka di garis bilangan. Minta anak : “Angkat jari sesuai angka!” * Guru angkat jari. Minta anak jawab : “Ada berapa jari?” “Tulis di papan!” “Tunjuk di garis bilangan!”

Anak Tuhan Pergi Sekolah Minggu

___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ____

0 5 1 1 1 1 1 . 7 61 7 6 5 . 5 2 2 2 2 2 2 2 2 2 . 3 5 4 3 2 1

sa tu a nak Tu han per gi s’kolah Minggu sa tu a nak Tu han bawa te man pergi s’kolah Ming gu

Bait 2 : Dua anak Tuhan pergi s’kolah minggu. Dua satu anak Tuhan bawa teman pergi s’kolah Minggu Bait 3 : Tiga anak Tuhan pergi s’kolah minggu. Tiga dua satu anak Tuhan bawa teman pergi s’kolah

Minggu Bait 4 : Empat anak Tuhan pergi s’kolah minggu. Empat tiga dua satu anak Tuhan bawa teman pergi s’kolah

Minggu Bait 5 : Lima anak Tuhan pergi s’kolah minggu. Lima empat tiga dua satu anak Tuhan bawa teman pergi

s’kolah Minggu Bait 6 : Enam anak Tuhan pergi s’kolah minggu. Enam lima empat tiga dua satu anak Tuhan bawa teman

pergi s’kolah Minggu Bait 7 : Tujuh anak Tuhan pergi s’kolah minggu. Tujuh enam lima empat tiga dua satu anak Tuhan bawa

teman pergi s’kolah Minggu Bait 8 : D’lapan anak Tuhan pergi s’kolah minggu. D’lapan tujuh enam lima empat tiga dua satu anak Tuhan

bawa teman pergi s’kolah Minggu Bait 9 : Sembilan anak Tuhan pergi s’kolah minggu. Sembilan d’lapan tujuh enam lima empat tiga dua

satu anak Tuhan bawa teman pergi s’kolah Minggu Bait 10 : S’puluh anak Tuhan pergi s’kolah minggu. S’puluh sembilan d’lapan tujuh enam lima empat tiga

dua satu anak Tuhan bawa teman pergi s’kolah Minggu

GARIS BILANGAN

9 10 11 12

* Minta anak angkat 2 pion. Guru tunjuk angka di garis bilangan, “Ini angka berapa?” (contoh 5)

Minta anak ambil pion lagi sampai semua jadi 5. Tanya anak : “Sudah ada 2 pion. Untuk jadi 5,

harus ambil pion berapa lagi? ” (3) * Guru kasih warna di kotak seratus. Minta anak angkat pion sesuai jumlah kotak yang guru warna

* Minta anak susun bola hitung pakai otomatisasi 5,

 “Bola merah di atas ada berapa?” ”Bola biru?”

* Guru susun bola hitung, anak tebak jumlah bola itu

 “Ada berapa bola? Mari kita hitung. Ingat, tidak hitung satu-satu. Pakai otomatisasi 5. Bola merah ada 5. Jadi, lima…, enam, tujuh.”

* Isi grafik makan, minum, transportasi, datang paling cepat atau terlambat, dan grafik cuaca * Minta anak hitung : “Berapa banya anak yang hari ini datang cepat ke sekolah?” tempel

kotak sesuai jumlah anak yang datang cepat * Bandingkan : “Grafik mana yang jumlahnya paling banyak?”

* Guru tempel angka-angka di lapangan main tersebar. Minta anak lari ke tempat angka yang guru

sebut

* Main ‘Tebak Goresan’

1. Bagi anak dalam kelompok. Baris sesuai kelompok 2. Anak paling belakang lihat kartu angka. Anak paling belakang tulis angka itu di punggung teman. Tidak boleh

bersuara. Anak di depannya lanjut tulis di punggung teman, begitu terus sampai depan 3. Paling depan tebak angka yang ditulis. Yang tebak dengan benar, kelompoknya dapat poin 4. Anak paling depan angkat tangan tanpa suara, tebak itu angka berapa. 5. Yang jawab benar dapat poin 6. Di permainan ke dua, anak yang paling depan pindah ke belakang

* Main ‘Angkat Jari’

1. Guru sebut angka tertentu, anak angkat jari sesuai angka. “Tiga” 

2. Guru kasih lihat kartu titik domino, anak sebut jumlah titik “Empat” dan angkat jari empat

OTOMATISASI

HITUNG PION BOLA HITUNG GRAFIK KENAL ANGKA

* Main ‘Angka di Udara’

- Minta satu anak maju - Guru kasih lihat kartu angka kepada anak itu. Contoh: 3 - Anak yang maju tulis angka itu (3) di udara (posisi anak tidak menghadap teman-teman) - Anak lain angkat tangan tanpa suara. Mereka tebak angka berapa yang teman tadi tulis.

ANGKA DI UDARA

* Guru gambar pola di kotak ratusan

* Minta anak baca pola : “Buku, pensil, buku, pensil, buku.” * Tanya anak : “Di kotak dengan tanda tanya ini, kira- kira gambar apa?”

Guru ulang terus dengan gambar yang lain

POLA

YES NO

* Main ‘Yes, No’

- Guru tunjuk angka atau kartu titik di garis bilangan dan sebut angka itu. Kalau angka yang guru tunjuk dan sebut sama, anak harus bilang “Yes”, tapi kalau angka yang guru tunjuk dan sebut

beda, anak harus bilang “No”

TEMBAK ANGKA

* Main ‘Kumpul 10’

- Bagi anak dalam kelompok

- Gambar di tanah atau di papan - Minta anak lempar batu/kertas yang ditekan-tekan jadi

bentuk bola

- Yang bisa tembak angka dan sebut itu angka berapa, dia dapat poin

- Yang bisa tembak 2 angka lalu kalau digabung jadi 10, dia menang

PENGUKURAN

* Minta anak : “Ukur panjang papan tulis pakai jengkal !” Bisa juga ukur benda lain, seperti panjang meja, panjang pintu, panjang buku. Alat ukur bisa ganti pakai kaki, penggaris atau pensil

* Minta anak bandingkan, “Mana lebih panjang, papan tulis atau meja?” “Mana lebih pendek, buku atau pensil? ” * Guru panggil 1 anak ke depan. Minta anak tebak panjang atau tinggi dari teman ini. “Tinggi anak ini kira-kira berapa jengkal? ” * Minta anak tebak : “Mana lebih berat, buku atau tas? Mengapa?”

* Guru ambil 4 batu dengan ukuran sedang, kecil dan berat. Minta anak susun batu dari paling ringan ke paling berat

BANDINGKAN & URUTKAN

* Pakai bola goyang

1. Masukkan beberapa bola ke dalam kotak bola goyang. Contoh: 4 bola

2. Goyang kotak itu

3. Tanya anak : “Mana lebih banyak, bola di bagian senyum atau sedih? atau “Mana lebih sedikit, bola di bagian senyum atau sedih? ” * Guru tulis soal di papan 1 3 2

“Urutkan dari paling kecil ke besar!”

* Baris sesuai urutan

1. Minta 3 anak maju (bisa juga 4 – 5 anak). Tiap anak ambil kartu angka dari kantong.

2. Minta mereka baris sesuai urutan angka. Contoh : 4 2 5 , berarti mereka harus baris jadi 2 4 5

PECAH ANGKA

* Pakai bola goyang

1. Masukkan beberapa bola ke dalam kotak bola goyang. Contoh: 4 bola

2. Goyang kotak itu

3. Tutup bagian di muka sedih pakai buku

4. Tulis di papan dan tanya anak : “Ada 4 bola. 3 bola terlihat. Berapa bola sembunyi? (1) * Pakai batu

1. Minta anak ambil 5 batu. Kasih tahu anak, kita akan main pecah angka 5

2. Kasih tahu cara main : - Semua batu tutup pakai 2 tangan lalu goyang - Bagi batu. Beberapa batu di tangan kanan, beberapa batu di tangan kiri. - Batu di tangan kiri kasih sembunyi di belakang badan. Batu di tangan kanan kasih lihat ke anak lain. - Anak lain harus tebak, “Berapa batu sembunyi.” - Minta anak main berdua-berdua

RPP 1 BULAN 1: MENGENAL BILANGAN 1, 2, 3

TUJUAN :

( KD : 3.1, 4.1) Kognitif

= Anak dapat kenal, identifikasi, dan hitung benda 1 sampai dengan 3 Afektif

= Anak hargai orang yang bicara dan antri saat menjawab Psikomotorik = Anak menulis angka 1di berbagai media (meja, udara, tangan, punggung teman)

KOSAKATA : Satu, Dua, Tiga

ALAT & BAHAN : 3 Daun, 3 Batu, 3 Pensil, 1Mangkok Pion per anak, 10 Pion per anak, Kartu angka 1, 2, 3, dan

lakban. Pasang kartu angka 1, 2, 3 di dinding dan kartu titik 1, 2 dan 3.

WAKTU : 70 menit

MENIT

15 P1. PEMBUKAAN

* Sapa Kapten : “Halo Kapten! Apa kabar hari ini?“

* Guru kasih tahu tujuan pelajaran : ” Kita akan belajar hitung dan juga kenal angka 1, 2, 3 .”

* Guru baca cerita “Kapten Seli Kelas Satu”

Halo, nama saya Kapten Seli. Saya kelas satu. Saya senang sekolah. Saya punya satu guru,

Kapten Seli Kelas Satu

Ibu Sisi. Saya punya dua teman perempuan, Ika dan Elis. Saya juga punya tiga teman laki- laki, Sam, Asa, dan Seki. Kalau datang ke kelas satu, kamu akan lihat satu papan tulis dan satu meja guru. Ada dua foto di tembok, yaitu foto sekolah dan rumah. Ada tiga bola untuk kami main di jam istirahat. Satu untuk anak perempuan, satu untuk anak laki-laki, dan satu untuk Ibu Sisi. Kami senang bermain bola. Di sekolah kami belajar dan bermain.

Kasih lihat jari setiap sebut angka, sesuai jumlahnya !

* Guru dan anak lakukan tanya jawab dari cerita “Kapten Seli Kelas Satu”

Ingatkan anak tentang peraturan: Kalau mau jawab, angkat tangan tanpa suara. Bicara kalau nama disebut

- Seli kelas berapa ?

satu

- Seli punya berapa teman perempuan?

dua

- Siapa teman perempuan Seli?

Ika dan Elis

- Berapa teman laki-laki Seli?

tiga

- Siapa teman laki-laki Seli?

Sam, Asa, dan Seki

- Di kelas ada berapa papan tulis?

satu

- Dua foto apa yang ada di kelas Seli ?

sekolah dan rumah

- Kelas satu punya berapa bola?

tiga

* Aj arkan lagu “Satu-satu Saya Sayang Mama” lihat lampiran untuk tahu not lagu

Satu- satu saya sayang mama

Dua-dua juga sayang bapak

RPP 1

Tiga-tiga, sayang adik kakak

Satu dua tiga sayang semuanya

30 P2. PENJELASAN

MENIT

* Guru ingatkan kapten untuk hargai orang bicara

Pakai kata kunci, minta anak lipat tangan dan fokus

* Guru jelaskan angka 1

1. Kasih liat 1daun (angkat 1 daun), tanya anak: “Ini apa? “ (daun)

2. Tanya anak: “Berapa daun saya punya? “ (satu)

3. Guru gambar 1 daun 

4. Guru tunjuk gambaran di papan dan berkata : “Satu daun”

5. Minta anak ulangi untuk sebut : “Satu daun”

6. Minta anak ambil satu pion dari mangkok pion di meja mereka

7. Minta anak taruh pion itu di meja dan sebut : “Sa.......tu.”

pastikan anak taruh pion saat sebut suku kata ke dua “…tu” ( melatih “korespondensi satu-satu” anak, yaitu setiap kita sebut angka, artinya barang tambah satu)

Minta anak tepuk tangan 1 kali sambil berkata : “ Satu tepuk ”

Ulangi kegiatan di atas dengan benda lain (mis: batu, pensil, atau kapur)

* Ulangi langkah 1 – 8 untuk angka 2 dan 3 * Tulis angka 1

RPP 1

 Minta anak ikut cara guru tulis angka 1 pakai telunjuk mereka di udara sambil bicara :

“ Dari kaki ke kepala. Dari kepala ke kaki ”

Guru bicara pelan-pelan, agar anak dapat ikuti dengan baik

 Anak dan guru tulis angka 1 di tangan, udara, atau punggung teman dengan tetap bicara:

“ Dari kaki ke kepala. Dari kepala ke kaki ”

* Ingatkan kapten untuk hargai orang lain

 “Angkat tangan tanpa suara kalau mau jawab. Bicara kalau nama disebut”

* Guru kasih latihan kepada anak untuk cek apakah mereka mengerti

1. Guru gambar

2. Tanya anak : “ Gambar mana yang ada dua? ” (daun) 3. Tulis angka di bawah gambaran

4. Tanya juga untuk gambar yang lain “ Gambar mana yang ada tiga? Gambar mana yang ada satu? ”

20 P3. PELATIHAN MENIT

* Minta anak buka buku pelajaran 1 * Guru jelaskan cara untuk kerja buku

5. Bagian I

 Hitung benda. Kasih warna kotak sesuai jumlah benda  Kalau benda 1, kasih warna 1 kotak  Kasih warna dari kotak yang dekat benda

 Guru kasih contoh

Bagian II

 Hitung benda. Kasih warna kotak angka sesuai jumlah benda “Anak yang sudah selesai tulis angka 1 (buka lembar tugas 1)

* Waktu anak kerja, guru keliling dan tanya anak dalam kelom- pok untuk bagian III

“Gambar apa yang jumlahnya ada dua?Mana 2?”

Ulangi untuk jumlah benda satu dan tiga

Kegiatan ini untuk lihat apakah anak sudah mengerti atau tidak

5 P4. PENUTUP

MENIT

* Guru ajak anak nyanyi “Satu-satu Saya Sayang Mama” saat sebut angka, kasih lihat jari * Guru tunjuk angka di garis bilangan lalu tanya anak : “Ini angka berapa?”

RPP 1

* Tanya anak : “Hari ini sudah belajar apa?”

RPP 2 BULAN 1 : MENGENAL BILANGAN 1, 2, 3

TUJUAN :

( KD : 3.1, 4.1)

Kognitif = Anak dapat kenal, identifikasi, dan hitung benda 1- 3 Afektif

= Anak hargai orang yang bicara dan antri menjawab Psikomotorik = Anak mewarnai dan membuat garis dengan rapi

KOSAKATA : Satu, Dua, Tiga, Rapi

ALAT & BAHAN : Angka 1, 2, 3 di dinding dan kartu titik 1, 2 dan 3, Pion dan Mangkok Pion anak

WAKTU : Dinding Matematika 35 menit dan Matematika 35 menit

45 P1. PEMBUKAAN MENIT

* Guru sapa Kapten : “Halo Kapten!“