Materi Kurikulum 2013 Bagi Kepala Sekola

PELATI HA HAN I MPLEMENTASI KURI KULUM M 2013 KEPALA SEKOLAH PENDI DI DI DI KAN KEPRAMUKA UKAAN

PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA K A KEPENDI DI KAN BAD DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUS USI A PENDI DI KAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMI NAN MUT UTU PENDI DI KAN KEMENTERI AN PENDI DI KAN DAN AN KEBUDAYAAN TAHUN 2014

Kepramukaan

SAMBUTAN KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

Pengawas sekolah, kepala sekolah, dan guru merupakan tiga pilar penting dalam mewujudkan implementasi Kurikulum 2013. Efektivitasnya sangat bergantung pada kesesuaian kompetensi ketiganya dengan kebutuhan mewujudkan target yang diharapkan pada tingkat satuan pendidikan. Peningkatan kompetensi melalui penyelenggaraan pelatihan merupakan kegiatan strategis yang perlu disertai dengan langkah penjaminan bahwa ketiga pilar mutu pelaksanaan kurikulum yang terukur dan sistematis.

Implementasi kurikulum 2013 berimplikasi terhadap kebutuhan peningkatan sikap, pengetahuan, dan keterampilan tiga pilar penjamin mutu. Untuk merespon kebutuhan itu Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (Badan PSDMPK dan PMP) melalui Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan telah menyusun Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 bagi Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah.

Materi yang tersusun diharapkan menjadi referensi utama bagi fasilitator dan peserta pelatihan dalam penyelenggaraan Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 bagi Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah. Materi Pokok Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 bagi Kepala Sekolah terdiri atas Manajemen Implementasi Kurikulum 2013, Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah, Supervisi Akademik Implementasi Kurikulum 2013, dan Kepramukaan. Sedangkan Materi Pokok Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 bagi Pengawas Sekolah terdiri atas Supervisi Manajerial Implementasi Kurikulum 2013, Manajemen Implementasi Kurikulum 2013, Supervisi Akademik Implementasi Kurikulum 2013, dan Kepramukaan.

Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih serta penghargaan atas dedikasi tinggi para penyusun materi dan penelaah materi. Terima kasih saya sampaikan kepada pejabat dan staf BPSDMPK dan PMP, widyaiswara, dosen perguruan tinggi, pengawas sekolah, dan kepala sekolah yang telah berpatisipasi aktif sehingga terselesaikan materi tersebut.

Semoga keberadaan materi dan seluruh perangkat pelatihan lainnya dapat berkontribusi

positif terhadap efektivitas penyelenggaraan Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 bagi Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah.

Jakarta, Januari 2014 Kepala Badan PSDMPK dan PMP

Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. NIP 196202031987031002

Kepramukaan i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas selesainya penyusunan materi pelatihan kepala sekolah dan pengawas sekolah dalam pelaksanaan Kurikulum 2013. Materi pelatihan merupakan muatan wajib yang digunakan oleh nara sumber, instruktur nasional dan kepala sekolah serta pengawas sekolah sasaran dalam meningkatkan kompetensi sesuai dengan tujuan pelatihan yang meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Materi pelatihan kepala sekolah meliputi manajemen implementasi kurikulum 2013, supervisi akademik, manajemen kepemimpinan sekolah dan kepramukaan. Sedangkan materi pelatihan pengawas sekolah meliputi manajemen implementasi kurikulum 2013, supervisi akademik, supervisi manajerial dan kepramukaan.

Materi pelatihan ini merupakan salah satu sumber belajar sehingga peserta pelatihan diharapkan dapat memperkaya diri dengan referensi lain yang relevan. Materi yang disusun ini telah diupayakan untuk menjawab beberapa prinsip dan tujuan utama . Pertama , materi ini diharapkan dapat menunjang pengembangan kompetensi pengawas sekolah yang diturunkan dari kebutuhan pelaksanaan kurikulum 2013 pada seluruh level satuan pendidikan. Kedua , setiap materi menunjang sikap keberterimaan, pengetahuan, dan keterampilan serta menumbuhkan daya inisiatif untuk merencanakan strategi dan implementasi perencanaan, pelaksanaan, dan evalausi pengawasan dan pembinaan sekolah sesuai kebutuhan khas implementasi kurikulum 2013. Ketiga, materi yang dipelajari dapat mengurangi resistensi pada implementasi kurikulum pada tingkat satuan pendidikan. Keempat, seluruh materi pelatihan dapat berkontribusi positif terhadap pembentukan sikap, pengetahuan dan keterampilan yang menunjang kompetensi kepala sekolah dan pengawas sekolah dalam mengimplementasikan kurikulum 2013. Kelima, menyelaraskan seluruh kompetensi yang dikembangkan untuk menunjang penjaminan mutu kompetensi lulusan, isi, proses pembelajaran, dan penilaian sesuai dengan karakteristik kurikulum 2013.

Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih serta penghargaan atas dedikasi tinggi para tim pengembang materi, penyusun Prosedur Operasional Standar dan pengembang perangkat pelatihan lainnya. Terima kasih pula saya sampaikan kepada seluruh pejabat dan staf BPSDMPK dan PMP, widyaiswara, dosen perguruan tinggi, konsultan, pengawas sekolah, dan kepala sekolah yang telah berpatisipasi aktif dalam penyusunan materi ini.

Semoga materi pelatihan ini dapat membantu nara sumber, instruktur nasional, kepala sekolah dan pengawas sekolah dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 dan secara khusus bermanfaat sebagai referensi bagi nara sumber dan instruktur pada pelatihan implementasi kurikulum 2013.

Jakarta, Januari 2014 Kepala Pusbangtendik

Dr. Muhammad Hatta, M.Ed.

NIP.195507201983031003

ii Kepramukaan

Peta Konsep

Kepramukaan 1

I. Pendahuluan n

Peraturan Mente teri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 8 or 81A tahun 2013 tentang I mplem lementasi Kurikulum 2013 pada Lampiran an I I I , kegiatan ekstrakurikuler m merupakan perangkat operasional ( sup supplement

dan complements) kurikulum yang perlu disusun dan ditu k ituangkan dalam rencana kerja t ja tahunan dan kalender pendidikan sekolah. olah. Hal tersebut dijelaskan pada P a Pasal 53 ayat (2) butir a Peraturan Pem emerintah Nomor

19 Tahun 2005 05 tentang Standar Nasional Pendidikan seb sebagaimana telah diubah dengan n Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun n 2013 tentang Perubahan Atas as Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun un 2005 tentang Standar Nasiona sional Pendidikan. Pasal 79 ayat (2) butir b men enyatakan bahwa pelaksanaannya d a dievaluasi setiap semester oleh satuan pend ndidikan.

Kepala sekolah h sebagai manajer satuan pendidikan menja enjadi salah satu penentu utama a keberhasilan menerapkan kurikulum termasuk dalam te melaksanakan ke kegiatan ekstra kurikuler. Yang menjadi ta i tanggung jawab kepala sekolah a adalah mensinergikan seluruh sumber daya ya yang tersedia pada satuan pen endidikan yang dipimpinnya untuk menunjan jang pelaksanaan kegiatan intrakur urikuler, kokurikuler, dan ekstra kurikuler se sehingga sinergis dalam menduku kung keberhasilan dalam pemenuhan stand ndar kompetensi lulusan.

Fokus utama pengembangan efekvititas kepemimpinan annya adalah mewujudkan keu eunggulan mutu lulusan melalui kegiatan pemb mbelajaran dalam kelas maupun da dalam kelas untuk mewujudkan keunggulan lan mutu lulusan. Pada diagram di di bawan ini terlihat pentingnya kepala sekola olah merumuskan indikator mutu se sebagai alat ukur pemenuhan tujuan.

2 Kepramukaan

Dia iagram Tugas Kepala Sekolah Sebagai Manajer Program Satuan Pendidikan

Pada diagram di di atas terlihat bahwa kepramukaan merupa pakan bagian tak terpisahkan dari sis ri sistem pendidikan. Dalam diagram tergamba bar bahwa kepala sekolah perlu m mengembangkan perencanaan, pelaksanaan an, dan evaluasi yang selalu teruji ruji mutunya. Hal tersebut terkait dengan prose roses menyiapkan anak bangsa me menjadi kader bangsa yang berkualitas baik ik moral, mental, spiritual, intlelekt lektuan, emosional, maupun fisik dan ketramp pilan. Pendidikan Kepramukaan te terdiri atas pendidikan wajib kepramukaan an dan kegiatan ekstrakurikuler pr pramuka. Muara dari Pendidikan wajib jib kepramukaan merupakan kegiatan ekstra strakurikuler yang wajib diikuti ole oleh setiap peserta didik mulai dari SD, S SMP, SMA/ SMK. Kegiatan ekstraku akurikuler reguler dilaksanakan dalam aktivita itas Gugus depan yang diikuti oleh h siswa secara sukarela.

Penilaian hasil b sil belajar peserta didik dalam Pendidikan wajib ajib kepramukaan harus mendapatk atkan penilaian dan hasilnya berpengaruh terh erhadap kenaikan kelas peserta did didik. Oleh karena itu pengukuran dan pe penilaian prestasi

Kepramukaan 3 Kepramukaan 3

A. Petunjuk Pemb belajaran

1. Materi ajar in r ini digunakan selama mengikuti pelatihan p pada mata latih Kepramukaan aan dengan alokasi waktu tatap muka 4 JP atau tau 180 menit.

2. Materi ajar in r ini memandu ketercapaian kompetensi yan ang harus dicapai selama prose oses pembelajaran dengan menggunakan pend ndekatan saintifik dan metode e yang sesuai dengan karakteristik materi se i sehingga peserta berperan akt ktif selama pelatihan untuk memperoleh peng engalaman belajar yang optimal. al.

3. Selama pemb mbelajaran materi pokok/ submateri pokok dif difasilitasi dengan Lembar Kegia Kegiatan (LK), yaituLKPS.4.1 dan LKPS.4.2 unt untuk mendukung ketercapaian ian tujuan pembelajaran.

4. Penilaian dila dilakukan selama proses pembelajaran dalam lam pelatihan dan produk yang ng dihasilkan oleh peserta baik secara ind individu/ dan atau kelompok.

B. Kompetensi y i yang Akan Dicapai

Kompetensi yan yang dikembangkan oleh peserta pelatihan a adalah memiliki kemampuan un untuk:

1. Menguasai sai konsep dasar kepramukaan, jenis kegiatan tan kepramukaan, dan interna nalisasi nilai-nilai karakter.

2. Mengelola lola

pramuka yang y meliputi perencanaa aan program, pelaksanaan strategi kegiatan, d , dan penilaian.

kegiatan

ekstrakurikuler

3. Melaksanak akan evaluasi program yang meliputi monitorin oring dan evaluasi, pelaporan, n, dan tindak lanjut.

C. Ruang Lingku kup Materi

1. Kegiatan K an Kepramukaan ( 45 menit ):

a. Konsep sep Dasar Kepramukaan

1) Seja ejarah Kepramukaan

2) Peng engertian dan Dasar Gerakan Pramuka

3) Jenis nis Kegiatan Kepramukaan

4) Tuju ujuan Kegiatan Pramuka

5) Fung ngsi Kegiatan Pramuka

6) Pera eran dan Fungsi Mabigus

7) Syar yarat Kecakapan Pramuka

b. Jenis Keg Kegiatan Pembentuk Karakter

c. I nternalisa alisasi Nilai Karakter

4 Kepramukaan

2. Strategi I m I mplementasi Kegiatan ( 45 Menit )

a. Perencan canaan Program

b. Pelaksan sanaan Program

c. Penilaian ian

3. Evaluasi Pro Program Pramuka ( 90 menit )

a. Monitorin oring dan Evaluasi Program Ekstrakurikuler Pram ramuka

b. Pelapora oran

c. Tindak L Lanjut

D. Langkah- Lang angkah Pembelajaran

1. Curah pend ndapat tentang ekstrakurikuler wajib Pramuka ka baik mengacu pada kebija ijakan pemerintah Permendikbud RI Nomor 8 or 81A Tahun 2013 tentang I m I mplementasi Kurikulum 2013, lampiran I I I , ma maupun mengacu pada penga ngalaman melaksanakan program ekstrakuriku ikuler pramuka di sekolah se sehingga diperoleh pemahaman bersama a konsep dasar kepramukaa kaan sebagai ekstrakurikuler wajib di sekolah. .

2. Mengamati ati tayangan video kegiatan pramuka di se i sekolah dengan menggunak akan Lembar Kegiatan (LKPS.4.1) untuk menje enjelaskan konsep dasar kepr pramukaan dan mengidentifikasi jenis keg egiatan pramuka pembentuk uk karakter.

3. Mendiskusik sikan hasil pengamatan yang dituangkan d dalam LKPS.4.1 sehingga dip diperoleh informasi bersama berbagai jenis ke kegiatan pramuka pembentuk uk karakter dan rasional mengapa ekstrakur kurikuler pramuka bersifat wajib ajib.

4. Curah pend ndapat tentang strategi implementasi kegiatan an ekstrakurikuler pramuka d di sekolah yang meliputi perencanaan. Pe Pelaksanaan, dan penilaian. .

5. Mendiskusik sikan contoh Rencana Program Ekstrakurik urikuler Pramuka untuk men engkaji ruang lingkup/ komponen yang har arus ada dalam sebuah

seh sehingga dicapai kemampuan uan dalam menyusun program ekstrakurikuler p r pramuka.

program p

ekstrakurikuler

pramuka

6. Melakukan n evaluasi program ekstrakurikuler pramuka m melalui kegiatan diskusi tent ntang kegiatan monitoring dan evaluasi, penyu yusunan laporan, dan tindak k lanjut (LKPS.4.2).

Kepramukaan 5

I I . Kegiatan Pemb belajaran 1: Kegiatan Kepramukaan

A. Deskripsi Mat ateri

Muatan materi ri pada pembelajaran 1 berisi tentang kegiata tan kepramukaan sebagai ekstrak rakurikuler wajib Pramuka di sekolah yang melip eliputi: 1) konsep dasar kepramu ukaan: a) sejarah kepramukaan; b) peng ngertian gerakan pramuka; c) da dasar kegiatan pramuka d) jenis kegiatan ke kepramukaan; e) tujuan kegiatan an pramuka; f) fungsi kegiatan pramuka; g) p peran dan fungsi mabigus; h) sy syarat kecakapan pramuka: 2) jenis kegia iatan pembentuk karakter; 3) inte internalisasi nilai-nilai kepramukaan.

Materi tentang g konsep dasar kepramukaan di atas mem miliki keterkaitan yang sangat kua kuat satu dengan yang lain sebagai landasan d dalam menyusun dan mengevalua luasi program ekstrakurikuler pramuka.

B. Tujuan Pembe belajaran

Melalui kegiatan tan pengamatan, curah pendapat, berdiskusi usi dan berkarya, peserta pelatiha ihan dapat:

1. Menjelaskan skan konsep dasar kepramukaan sebagai ekstr strakurikuler wajib di sekolah. h.

2. Mengidentif ntifikasi jenis kegiatan kepramukaan dala lam membentuk karakter.

3. Menjelaskan skan pendekatan untuk menginternalisasikan nila nilai-nilai karakter dalam kehid hidupan.

C. Uraian Materi ri

Kedudukan keg egiatan ekstrakurikuler dalam sistem kuriku ikulum hendaknya tidak dipandang ng sebagai pengisi waktu luang, tetapi ditem empatkan sebagai komplemen ku kurikulum yang dirancang secara sistematis tis yang relevan dengan upaya ya meningkatkan mutu pendidikan. Seluruh Se aktivitas

peserta p didik. Penyelenggaraa aan kegiatan kurikuler maupun ekstrak akurikuler untuk mengembangka kan kemampuan, bakat dan potensi peserta d didik.

didedikasikan pada

peningkatan

kompetensi

Secara konsepsion psional Kurikulum 2013 memiliki landasan f filosofis, teoritis yang mengikat at struktur kurikulum yang komprehensif u untuk mencapai kompetensi int inti. Kompetensi meliputi;

sikap (spiritua tual dan sosial), kompetensi pe pengetahuan dan kompetensi keterampilan. n. Setiap proses pendidikan di i sekolah, termasuk penyelenggaraan ekst stra kurikuler di sekolah, henda daknya diarahkan untuk mengembangkan k kapasitas ketiga dimensi tersebu but.

Pelaksanaan Pe Pendidikan Kepramukaan sebagai ekstra ku kurikuler wajib di Sekolah, sejalan lan dan relevan dengan amanat Sistem Pend ndidikan Nasional

6 Kepramukaan 6 Kepramukaan

1. Konsep Das Dasar Kepramukaan

a. Sejarah arah Kepramukaan

Pramuk uka merupakan singkatan dari Praja Muda uda Karana yang berarti rti kaum muda yang suka berkarya. Di I n I ndonesia sendiri penggu gunaan istilah “Pramuka” baru resmi digunak akan pada tahun 1961. . Akan tetapi gerakan pramuka sejatinya t telah ada sejak jaman p n penjajahan Belanda dengan nama kepandua uan.

1) Pen endiri Pramuka

Tah ahun 1908, Mayor Jenderal Robert Baden Pow owell melancarkan suatu gagasan tentang pendidikan luar sekola sua olah untuk anak- ana nak I nggris, dengan tujuan agar menjadi m i manusia I nggris, war arga I nggris dan anggota masyarakat I ng nggris yang baik sesuai dengan keadaan dan kebutuhan kerajaa sesu jaaan I nggris Raya ketik etika itu. Beliau menulis “Scouting for Boys” oys” sebuah buku yan ang berisi pengalaman di alam terbuka bersam sama pramuka dan latih tihan-latihan yang diperlukan Pramuka.G .Gagasan Boden Pow owell dinilai cemerlang dan sangat menarik se sehingga banyak neg egara-negara lain mendirikan kepanduan.D n.Diantaranya di neg egeri Belanda dengan nama Padvinder atau Pa Padvinderij.

Gag agasan kepanduan dibawa oleh orang Beland nda ke I ndonesia yan ang pada masa itu merupakan daerah jajahan an Hindia Belanda (Ne Nederlands OOst

I ndie), dengan mendirik irikan Nederland ndischie Padvinders Vereeniging (NI PV) I nd atau Persatuan a Pan andu-pandu Hindia-Belanda.

2) Sej ejarah Kepramukaan di I ndonesia

Gag agasan organisasi Boden Powell tersebut ut dalam waktu singkat menyebar ke berbagai negara terma sing masuk Belanda.Di bela elanda gerakan pramuka dinamai Padvinder er.Pada masa itu Bela elanda yang menguasai I ndonesia membawa a gagasan itu ke

ndonesia. Akhirnya mereka mendirikan organisa I nd anisasi tersebut di ndonesia dengan nama NI PV ( I nd Nederland I ndisc dische Padvinders

Ver ereeniging = Persatuan Pandu-Pandu Hindia B Belanda). Sela elanjutnya

pemi mimpin-pemimpin ger erakan nasional I ndonesia mendirikan organis nisasi kepanduan den engan tujuan membentuk manusia I ndonesia sia yang baik dan

dalam

perkembangan,

Kepramukaan 7 Kepramukaan 7

slam I sla Afdeling Padvindery), HW (Hisbul Wathon on). Kemudian pemerintah Hindia Belanda membe Kem berikan larangan

pen enggunaan istilah Padvindery. Maka K.H .H. Agus Salim men engganti nama Padvindery menjadi Pandu a atau Kepanduan dan an menjadi cikal bakal dalam sejarah pramuka ka di I ndonesia.

Sete etelah sumpah pemuda kesadaran nasional sional juga semakin men eningkat, maka pada tahun 1930 berba rbagai organisasi kep epanduan seperti I PO, PK (Pandu Kesultanan nan), PPS (Pandu Pem emuda

melebur r menjadi KBI (Ke Kepanduan Bangsa I ndonesia). Pada tahun n 1931 dibentuk PAP API (Persatuan Antar Pandu I ndonesia) kemud udian pada tahun 193 938 berubah menjadi BPPKI (Badan Pusat sat Persaudaraan Kepanduan I ndonesia). Kep

Sumatra)

bergabung

Pad ada masa pendudukan Jepang di I ndon onesia organisasi Kep Kepanduan dilarang, maka banyak dari tokoh koh Pandu yang ber eralih dan memilih masuk Keibondan, Seinenda ndan, dan PETA.

Sete etelah proklamasi kemerdekaan kembali dibe ibentuk orgasisasi kep epanduan yaitu Pandu Rakyat I ndonesia pa pada tanggal 28 Dese esember 1945 dan menjadi satu-satun tunya organisasi kep epanduan.Pada tahun 1961 organisasi si kepanduan di

ndonesia terpecah menjadi 100 organisasi k I nd si kepanduan dan terh erhimpun dalam 3 federasi organisasi yaitu I u I PI NDO (I katan Pan andu I ndonesia) berdiri 13 September 19 1951, POPPI NDO (Pe Persatuan Pandu Puteri I ndonesia) tahun 1 1954 dan PKPI (Pe Persatuan Kepanduan Puteri

I ndonesia). ). Sadar akan kele elemahan terpecah-pecah akhirnya ketiga a federasi yang men enghimpun

bergabung menjadi

satu dengan nama

PER ERKI NDO (Persatuan Kepanduan I ndonesia). . Seja ejarah pramuka di I ndonesia dianggap lahir pa pada tahun 1961.

Hal al tersebut didasarkan pada Keppres RI No. 1 o. 112 tahun 1961 tang anggal 5 April 1961, tentang Panitia Pemb bantu Pelaksana Pem embentukan Gerakan Pramuka dengan susuna nan keanggotaan sep seperti yang disebutkan Presiden pada 9 Maret et 1961.

Per eringatan hari Pramuka diperingati pada set setiap tanggal 14 Agu gustus dikarenakan pada tanggal 14 Agustu stus 1961 adalah har ari dimana Gerakan Pramuka di perkenalk alkan di seluruh

ndonesia, sehingga ditetapkan sebagai hari I nd ri Pramuka yang

8 Kepramukaan 8 Kepramukaan

14 4 Agustus1961 sedikit-banyak diilhami oleh Ko Komsomoldi Uni Sov oviet.Sebelumnya presiden juga telah mela elantik Mapinas, Kwarnas, dan Kwarnari. Kwa

b. Pengertian d an dan Dasar Gerakan Pramuka

Gerakan Pram ramuka adalah suatu gerakan pendidikan untu ntuk kaum muda, yang bersifa sifat sukarela, nonpolitik, terbuka untuk k semua, tanpa membedakan an asal-usul, ras, suku dan agama, yang me enyelenggarakan kepramukaan an melalui suatu sistem nilai yang didasarkan n pada Satya dan Darma Pramu muka.

Berdasarkan n pengertian itu sekolah hendaknya me enyelenggarakan kepramukaan an sebagai proses pendidikan yang menyenan angkan bagi anak muda, di baw awah tanggungjawab anggota dewasa, yang g dilaksanakan di luar lingkung ngan pendidikan sekolah dan keluarga, dengan an tujuan, prinsip dasar dan me metode pendidikan tertentu.

c. Dasar Kegiat iatan Pramuka

Dasar Penye yelenggaraan Gerakan Pramuka sebagai La Landasan Hukum diatur berdasa asarkan:

1. Undang- g-Undang Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Ger erakan Pramuka

2. Keputusa usan Presiden Republik I ndonesia Nomor 23 238 tahun 1961 Tentang ng Gerakan Pramuka

3. Keputusa usan Presiden Republik I ndonesia Nomor 11 118 tahun 1961 Tentang ng Penganugerahan Pandji kepada Gerak rakan Pendidikan Kepandu duan Pradja Muda karana

4. Keputusa usan Presiden Republik I ndonesia Nomor 2 24 tahun 2009 Tentang ng Pengesahan Anggaran Dasar Gerakan Pramu muka

5. Keputusa usan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nom omor 203 tahun 2009 Ten Tentang Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pra ramuka.

Landasan Hu Hukum Gerakan Pramuka merupakan landasa asan gerak setiap aktifitas dala alam menjalankan tatalaksana organisasi d si dan manajemen Gerakan Pra ramuka diantaranya dituangkan dalam Angga ggaran Dasar dan Anggaran Ru Rumah Tangga Gerakan Pramuka.

1. Faktor – – faktor penyusunan Anggaran Dasar dan An Anggaran Rumah Tangga G a Gerakan Pramuka (Kepres RI No. 24 Tahu hun 2009 dan SK Kwarnas as 203 Tahun 2009) ialah :

a. Jiwa a ksatria yang patriotik dan semangat t persatuan dan kesat satuan bangsa I ndonesia yang adil dan ma makmur material maup upun spiritual, dan beradab.

Kepramukaan 9 Kepramukaan 9

c. Upaya aya pendidikan bagi kaum muda melalu lui kepramukaan denga gan sasaran meningkatkan sumber daya kau aum muda dalam mewu wujudkan masyarakat madani dan melestarikan ikan keutuhan :

• • Negara Kesatuan Republik I ndonesia • •

I deologi Pancasila • • Kehidupan rakyat yang rukun dan damai • • Lingkungan hidup di bumi nusantara

2. Fungsi A Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Ta Tangga Gerakan Pramuka, ka, sebagai :

a. Lan andasan hukum dalam pengambilan kebija bijakan Gerakan Pra ramuka.

b. Ped edoman dan petunjuk pelaksanaan kegiatan ke kepramukaan.

d. Struktur Or Organisasi Pramuka

Penyajian dia diagram organisasi Pramuka diharapkan dap apat memberikan gambaran un untuk memperjelas kedudukan kepala sekolah olah sebagai ketua majelis pem mbimbing gugus depan (Kamabigus) pada a tingkat satuan pendidikan dalam sistem kepramukaan pada tingka kat nasional. Di samping ini ini diagram memberikan gambar alur kew kewenangan dan tanggung jaw jawab yang dipikul pada setiap level organisasi isasi dengan fokus utama menin ningkatkan mutu kompetensi seluruh siswa kh khususnya dalam kegiatan kep epramukaan secara nasional.

10 Kepramukaan

Diagram Organisasi Pramuka

Pada diagram am terlihat posisi kepala sekolah sebagai k i kamabigus yang bertanggung g jawab atas efektifnya program kepramukaa kaan pada tingkat satuan pendid didikan dalam kerangka struktur nasional kepra pramukaan.

e. Jenis dan T Tujuan Kegiatan Pramuka

Pendidikan kepramukaan sebagai ekstrakurikuler di di sekolah dasar sampai deng ngan sekolah menengah, mengacu pada Per ermendikbud No. 81A Tahun 2 n 2013. Di samping itu terdapat pengaturan an dalam Undang Undang Nom omor 12 Tahun 2010, yang mengatur p penyelenggaraan pendidikan ke kepramukaan. Dalam

kegiatan ekstrakurikuler kepramukaan an dapat diimplementasikan dalam 3 model, y l, yaitu: (1) Sistem Blok yang dila dilaksanakan pada awal masuk sekolah; (2) Sist Sistem Aktualisasi

imp implmentasi

kurikulum

Kepramukaan 11 Kepramukaan 11

D Diagram alur tugas Kepala sekolah sebagai Kamabigus

Sebagai kamabigus kepala sekolah perlu mengger kam erakan kegiatan ekstrakurikule uler keparmukaan dalam tiga divisi kegiata tan, yaitu sistem blok, pendid didikan wajib kepramukaan, dan kegiatan n ekstrakurikuler kepramukaan an. Ketiga model tersebut dikembangkan u untuk menjamin seluruh sisw siswa mengikuti pendidikan kepramukaan dan menjamin kegiatan pra ramuka reguler sebagai kegiatan yang diikut uti dengan dasar sukarela. Ke Kegiatan wajib untuk seluruh siswa adalah h kegiatan ekstra pendidikan w wajib kepramukaan.

Berdasarkan n materi yang dikembangkan oleh tim Ba Balitbang tentang Pedoman pela pelaksanaan kepramukaan

12 Kepramukaan

1) Sistem Bl Blok

Penyelengg nggaraan pendidikan kepramukaan melalui lui ekstrakurikuler pada satu tuan pendidikan dengan menerapkan siste sistem blok adalah bentuk ke kegiatan pendidikan kepramukaan yang dila ilaksanakan pada awal pese serta didik masuk di satuan pendidikan. S . Sistem blok ini dilakukan d n dengan alokasi waktu 36 jam pelajaran karen rena sifatnya baru pengenalan lan.Sistemblok ini merupakan “Kursus Orientasi tasi Kepramukaan bagi peser serta didik” sesuai tingkatan dan usianya.

Sistem penyelenggaraan pendidikan kepramukaan pe an sistem blok dilakukan n dengan menggunakan modul, sehingga setiap pendidik dapat mengajarkan me pendidikan kepramukaan. P Pendidik yang menyampa paikan materi pada sistem ini, sekurang-k -kurangnya telah mengikuti ti Orientasi Pendidikan Kepramukaan (OPK PK), dan satuan pendidikan an telah memiliki sarana dan prasarana ya yang mendukung pelaksanaa aan kegiatan.

Aktivitas tas Sistem Blok

• Dilaksa ilaksanakan pada awal tahun pelajaran Untuk ke kelas I s.d VI SD, kelas las VI I s.d. I X dan kelas X s.d. XI I SMA/ SMK.

• Untuk tuk SD/ MI dilaksanakan selama 18 Jam, , SMP/ MTs dan SMA/ M A/ MA/ SMK/ MAK dilaksanakan selama 36 Jam

Tujuan S an Sistem Blok

Tujuan pe pelaksanaan pendidikan kepramukaan melalui lui ekstrakurikuler sistem blo blok adalah:

a) Penge genalan pendidikan kepramukaan yang men enyenangkan dan mena nantang kepada seluruh peserta didik pad ada awal masuk lemba baga pendidikan.

b) Menin ningkatkan kompetensi (sikap dan keterampila ilan) peserta didik yang g sejalan dan sesuai dengan tuntutan perk rkembangan ilmu

penge getahuan dan teknologi, melalui: • Aplikasi Dwi Satya dan Dwi Darma bagi pese Ap peserta didik usia

Siaga, Sia • Ap Aplikasi Tri Satya dan Dasa Darma khususn snya Darma ke-1 dan Darma ke-2 bagi peserta didik usia P da Penggalang dan Penegak. Pe

2) Sistem Ak Aktualisasi

Penyelengg nggaraan pendidikan kepramukaan melalui lui ekstrakurikuler pada satua tuan pendidikan dengan menerapkan sistem Ak Aktualisasi adalah bentuk keg kegiatan pendidikan kepramukaan yang dilaksa ksanakan dengan

Kepramukaan 13 Kepramukaan 13

Sistem pen penyelenggaraan pendidikan kepramukaan sist sistem Aktualisasi dilakukan n dengan mengaktualisasikan kompetensi nsi dasar mata pelajaran y n yang relevan. Oleh karena itu pendidik harus us terlebih dahulu melakukan an pemetaan terhadap kompetensi dasar mata ata pelajaran yang relevan u untuk dapat diaktualisasikan dalam kegia iatan pendidikan kepramuka kaan. Pendidik yang menyampaikan materi p i pada sistem ini, sekurang-k g-kurangnya

Orientasi tasi Pendidikan Kepramuka ukaan (OPK), dan satuan pendidikan telah m memiliki sarana dan prasar sarana yang mendukung pelaksanaan kegiatan. an.

telah

mengikuti

Aktivitas S as Sistem Aktualisasi

• Dilaksa ksanakan setiap satu minggu satu kali. • Setiap iap satu kali kegiatan dilaksanakan selama 120 0 menit. • Kegiat iatan sistem Aktualisasi merupakan kegiatan keg Latihan

Ekstra strakurikuler Pramuka. • Pembin bina kegiatan dilakukan oleh Guru Kelas / Guru uru Matapelajaran selaku ku Pembina Pramuka dan/ atau Pembina Pram muka serta dapat dibant ntu oleh Pembantu Pembina (I nstruktur M Muda/ I nstruktur Pramu uka)

Tujuan Si Sistem Aktualisasi

Tujuan pela pelaksanaan pendidikan kepramukaan melalui lui ekstrakurikuler sistem Aktu ktualisasi adalah:

a) Penge genalan pendidikan kepramukaan yang men enyenangkan dan mena nantang kepada seluruh peserta didik.

b) Media dia Aktualisasi kompetensi dasar mata pelajara jaran yang relevan

denga gan metode dan prinsip dasar kepramukaan. .

c) Menin ningkatkan kompetensi (nilai-nilai dan keteram rampilan) peserta didik ik yang sejalan dan sesuai dengan tuntutan an perkembangan ilmu p u pengetahuan dan teknologi, melalui: • Aplikasi Dwi Satya dan Dwi Darma bagi pese Ap peserta didik usia

Siaga, Sia • Aplikasi Tri Satya dan Dasa Darma bagi pe Ap peserta didik usia

Pe Penggalang, dan Penegak.

14 Kepramukaan

Contoh Mat ateri Kegiatan Pendidikan Kepramuka ukaan

3) Sistem Re Reguler

Penyelengg nggaraan pendidikan kepramukaan melalui lui ekstrakurikuler pada satu tuan pendidikan dengan menerapkan sistem m reguler adalah bentuk ke kegiatan pendidikan kepramukaan yang dila ilaksanakan pada Gugus dep epan (Gudep) yang ada di satuan pendidikan n dan merupakan kegiatan p pendidikan kepramukaan secara utuh. O Oleh karena itu apabila sat satuan pendidikan memilih sistem reguler dan an belum memiliki Gudep, ma maka harus terlebih dahulu menyiapkan siste sistem pengelolaan pendidikan an kepramukaan melalui Gudep.

Aktivitas S as Sistem Reguler

• Bersifa sifat sukarela sesuai dengan bakat dan minat pe peserta didik • Setiap p satu kali kegiatan dilaksanakan selama 2 jam jam pelajaran. • Dilaksa sanakan setiap satu minggu satu kali. • Sepenu nuhnya dikelola oleh Gugus Depan Pramuk uka pada satuan

atau gu gugus satuan pendidikan. • Pembin bina kegiatan adalah Guru Kelas / Guru Matap tapelajaran selaku

Pembin bina Pramuka dan/ atau Pembina Pramuka sert serta dapat dibantu oleh P Pembantu Pembina (I nstruktur Muda/ I nstru struktur Pramuka) yang te telah mengikuti Kursus Mahir Dasar (KMD).

Tujuan Si Sistem Reguler

Tujuan pe pelaksanaan pendidikan kepramukaan melalui lui ekstrakurikuler sistem reg reguler adalah meningkatkan kompetensi si (nilai-nilai dan

Kepramukaan 15 Kepramukaan 15

• Aplikasi asi Dwi Satya dan Dwi Darma bagi peserta did idik usia Siaga, • Aplikasi asi Tri Satya dan Dasa Darma bagi pe peserta didikusia

Pengga galang dan Penegak.

f. Fungsi Kegi egiatan Pramuka

Mengacu P Permendikbud RI Nomor 81A Tahun 2013 tentang

I mplementasi tasi Kurikulum 2013, lampiran I I I dijelaskan an bahwa fungsi kegiatan ekst kstrakurikuler Pramuka adalah Kegiatan ekstra strakurikuler pada satuan pend endidikan memiliki fungsi pengembangan, sosia , sosial, rekreatif, dan persiapa pan karir yaitu.

1) Fungsi si pengembangan, yaitu bahwa kegiatan n ekstrakurikuler berfungsi gsi untuk mendukung perkembangan pe personal peserta didik m melalui perluasan minat, pengembangan an potensi, dan pemberia erian kesempatan untuk pembentukan

karakter dan pelatihan an kepemimpinan.

2) Fungsi si sosial, yaitu bahwa kegiatan ekstrakurik rikuler berfungsi untuk m mengembangkan kemampuan dan rasa ta tanggung jawab sosial p peserta didik. Kompetensi sosial dikemba bangkan dengan memberik erikan kesempatan kepada peserta

didik unt uk memperlu erluas pengalaman sosial, praktek ketera erampilan sosial, dan inter ternalisasi nilai moral dan nilai sosial.

3) Fungsi r si rekreatif, yaitu bahwa kegiatan ekstrakur urikuler dilakukan dalam

suasana rileks, menggembirakan, dan n menyenangkan sehingga ga menunjang proses perkembangan peserta didik. Kegiatan an ekstrakurikuler harus dapat menjadikan n kehidupan atau atmosfer osfer sekolah lebih menantang dan lebih menar narik bagi peserta didik.

4) Fungsi si persiapan karir, yaitu bahwa kegiatan n ekstrakurikuler berfungsi gsi untuk mengembangkan kesiapan karir rir peserta didik melalui p i pengembangan kapasitas.

g. Peran dan F an Fungsi Mabigus

Majelis Pemb mbimbing adalah suatu badan dalam Gerakan an Pramuka yang mendukung p g pelaksanaan tugas Gerakan Pramuka denga gan cara memberi bimbingan d dan bantuan moril, organisatoris, materia rial dan finansial kepada Kwa Kwartir Nasional, Kwartir Daerah, Kwartir C Cabang, Kwartir Ranting, dan an Gugus depan Gerakan Pramuka.

16 Kepramukaan

4) Majelis is

Gerakan an Pramuka berkedu dudukan di tingkat :

Pembimbing

( MABI )

a) Nasion asional disebut Majelis Pembimbing Nasional (M l (MABI NAS)

b) Dae aerah disebut Majelis Pembimbing Daerah (MA ABI DA)

c) Cab abang disebut Majelis Pembimbing Cabang (MA MABI CAB)

d) Ran anting disebut Majelis Pembimbing Ranting (MA MABI RAN)

e) Gug ugus depan disebut Majelis Pembimbing g Gugus depan (MA ABI GUS)

f) Desa esa/ Kelurahan disebut Majelis Pembimbing Des esa (MABI SA)

g) Satu atuan Karya Pramuka disebut Pembimbing Saka aka (MABI SAKA)

5) Fungsi Maj Majlis Pembimbing

Fungsi Majelis M Pembimbing adalah melaksanaka akan bimbingan, mengarahk hkan dan mengkoordinir

organisasi se secara periodik, memberika ikan bantuan moril, dan bantuan

finansial fin kepada SAKA/ Gude dep/ Kwartir sesuai dengan kebutuhannya. Ma Majlis Pembimbing perlu mem emastikan bahwa perkembangan organisasi m si mengarah pada tujuan yan ang diharapkan.

Dalam m mengarahkan organisasi majlis pembimbin bing hendaknya memperha hatikan ketentuan di bawah ini :

a) Majelis lis Pembimbing Gugus depan berasal dari u unsur orang tua peserta rta didik dan tokoh masyarakat di lingkungan gan Gugus depan yang m memiliki perhatian dan tanggung jawab ter terhadap Gerakan Pramuk uka serta mampu menjalankan peran Majelis P lis Pembimbing.

b) Majelis lis Pembimbing Ranting, Cabang, Daerah, h, dan Nasional berasal sal dari tokoh masyarakat pada tingkat masing sing - masing yang memilik iliki perhatian dan rasa tanggungjawab ter terhadap Gerakan Pramuk uka serta mampu menjalankan peran Majelis P lis Pembimbing.

c) Pembin bina Gugus depan dan Ketua Kwartir secara ex ex-officio menjadi Anggot ota Majelis Pembimbing.

d) Majelis lis Pembimbing terdiri atas : • Seor eorang Ketua • Seor eorang atau beberapa orang Wakil Ketua. • Seor eorang atau beberapa Sekretaris • Beb eberapa orang Anggota

e) Ketua a Majelis Pembimbing Gugus depan dipilih ilih dari anggota Majelis lis Gugus depan yang ada.

f) Ketua M a Majelis Pembimbing jajaran Ranting, Caban ang, dan Daerah, dijabat at oleh Kepala Wilayah atau Kepala Daerah set setempat.

g) Ketua M a Majelis Pembimbing Nasional dijabat oleh Pre Presiden Republik onesia. I ndone

h) Majelis lis Pembimbing membentuk Majelis Pembimbin bing Harian terdiri atas : s:

Kepramukaan 17

• Seorang Ketua yang dijabat oleh Ketua Maje Se ajelis Pembimbing

atau salah seorang dari Wakil Ketua. at • Se Seorang Wakil Ketua • Se Seorang Sekretaris • Beberapa orang Anggota Be

i) Majelis lis Pembimbing mengadakan Rapat Majelis jelis Pembimbing sekuran rang - kurangnya satu kali dalam waktu satu ta tahun. j) Majelis lis Pembimbing Harian Mengadakan Rapat k) Mejelis lis Pembimbing Harian sekurang - kurangnya 3 3 bulan sekali.

h. Syarat Kecakapan apan dalam Gerakan Pramuka.

Syarat Kecakapan pan Umum (SKU) adalah syarat kecakapan yan yang wajib dimiliki oleh peserta didik idik. Tanda Kecakapan Umum (TKU) diperole oleh setelah lulus melewati ujian-ujia ujian dan disematkan melalui upacara pelantika ikan.

Syarat Kecakapan pan Khusus (SKK) adalah syarat kecakapan pan pada bidang tertentuberdasark rkan pilihan pribadi dalam pengembangan m minat dan bakat peserta didik. Ta Tanda Kecakapan Khusus (TKK) diperoleh h setelah melalui ujian-ujian dan dise disematkan pada upacara latihan mingguan.

Syarat Pramuka G a Garuda (SPG) adalah syarat -syarat kecakap apan yang harus dipenuhi oleh seor seorang Pramuka untuk mencapai persyaratan t n tertentu sebagai Pramuka Garuda. a. Untuk memperoleh Tanda Pramuka Garuda da (TPG), peserta telah melalui ujian jian-ujian dan disematkan dalam upacara pelant lantikan.

Penilaian ujian dalam pemenuhan syarat Kecakapan Umum. Syarat Kecakapan Khusu sus dan Syarat Pramuka Garuda dititik be beratkan kepada perkembangan

didik te terhadap suatu pengetahuan dan an keterampilan

1) SKU dan TKU. KU.

a) SKU, seba bagai alat pendidikan, merupakan rangsangan an dan dorongan bagi para ra Pramuka untuk memperoleh kecakapan-k -kecakapan yang berguna b a baginya, untuk berusaha mencapai kemaju ajuan, dan untuk memenuh uhi persyaratan sebagai anggota Gerakan Pram amuka.

b) SKU disu isusun menurut pembagian golongan usia sia Pramuka yaitu golongan an Siaga, golongan Penggalang, golongan an Penegak dan golongan an Pandega.

c) SKU untu tuk golongan Siaga terdiri dari 3 tingkat, yait aitu : Siaga Mula, Bantu, da dan Tata. SKU untuk golongan penggalang ng terdiri dari 3 tingkat, y , yaitu : Penggalang Ramu. Rakit, dan Terap. .

d) SKU untu tuk golongan Penegak, terdiri dari 2 tingkat, at, yaitu : tingkat Bantara. L . Laksana, dan Pandega

18 Kepramukaan 18 Kepramukaan

2) SKK dan T an TKK

a) SKK a adalah syarat kecakapan khusus berup rupa kecakapan, kepand ndaian,

keter terampilan, dan kemam ampuan dibidang tertentu, yang lain dari kem emampuan umum yang d ditentukan dalam SKU.

kemahiran,

ketangkasan,

b) SKK dip dipilih seorang Pramuka sesuai dengan minat d t dan bakatnya.

c) TKK se KK sebagai alat pendidikan, merupakan ra rangsangan dan dorong ongan bagi para Pramuka untuk memperoleh k h kecakapan, dan keteram rampilan yang berguna bagi kehidupan dan p penghidupannya sesuai ai dengan bakat dan keinginannya sehingga da dapat mendorong semang angat menjadi wiraswastawan di masa menda datang.

d) TKK d KK diperoleh setelah meyelesaikan ujian-ujia ujian SKK yang bersan sangkutan.

e) TKK dik KK dikelompokkan menjadi 5 bidang: Agama, Bid idang Patriotisme dan Se Seni Budaya, Bidang Keterampilan dan Teknik ik Pembangunan, Bidang ng Ketangkasan dan Kesehatan, dan Bidang sosial, Perikem emanusiaan,

Ketertiban an Masyarakat, Perdam amaian Dunia dan Lingkungan Hidup.

Gotong

royong,

f) TKK d KK dibedakan atas tingkatan-tingkatan, ayitu P Pramuka Siaga, Pengga galang, Penegak, dan Pandega.

3) PG/ TP TPG

Seoran ang yang telah menyelesaikan SPG disebut se sebagai Pramuka Garuda da, berhak menyandang TPG menjadi telada dan bagi teman- temann nnya di gudep dan masyarakat di sekita itarnya. SPG/ TPG terdapa pat di semua golongan usia Pramuka.

4) Pengu guji

Penguji uji SKU adalah Pembina/ Pembantu Pembina na Pramuka yang langsun sung membina Pramuka yang diuji.

Kepramukaan 19

2. Jenis Kegiatan an Pembentuk Karakter

Pramuka sebaga gai salah satu kegiatan ekstrakurikuler di i sekolah sangat relevan sebagai w i wadah penanaman nilai karakter. Nilai karak rakter yang dapat dikembangkan m melalui kegiatan kepramukaan adalah se sebagai berikut: religius, jujur, t , toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mand ndiri, demokratis, rasa ingin tahu, se , semangat kebangsaan, cinta tanah air, meng nghargai prestasi, bersahabat/ komu omunikatif, cinta damai, gemar membaca, ped eduli lingkungan, peduli sosial, dan an tanggung jawab.

Berikut keteramp pilan kepramukaan yang dapat membentuk k k karakter peserta didik, termasuk m meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ilan.

a. Keterampila pilan Tali Temali

1) Cara dan a dan manfaat

Keteram mpilan Tali Temali digunakan dalam berb rbagai keperluan diantaran ranya membuat tandu, memasang tenda, , membuat tiang jemuran, an, dan tiang bendera. Setiap anggota ge gerakan pramuka diharapk pkan mampu dan dapat membuat dan men enggunakan tali- temali de li dengan baik.

2) I mplem ementasi Nilai Karakter

Membua uat simpul dan ikatan diharapkan dapat mem mbentuk karakter ketelitian ian, kesabaran, kerjasama, dan tanggung jawab.Membuat tandu dih diharapkan dapat membentuk karakter ketelit elitian, kesabaran, kerjasam sama, dan tanggung jawab.

b. Keteramp ampilan Pertolongan Pertama Gaw at Garu arurat ( PPGD)

1) Cara d ara dan Manfaat

Ketera erampilan Pertolongan Pertama Gawat Dar arurat

( PPGD)

merup rupakan kegiatan untuk memberikan pertolon tolongan pertama pada a korban kecelakaan atau orang sakit kit. Yang perlu diperh erhatikan dalam hal ini adalah bahwa tinda indakan ini hanya tindak akan pertolongan sementara. Langkah berikut utnya tetap harus seger era dibawa ke puskesmas atau rumah sakit te terdekat.

2) plementasi Nilai Karakter: I mpl

Menca ncari dan memberi obat diharapkan dap apat membentuk karak akter ketelitian, kesabaran, kerjasama, tanggu ggung jawab, dan peduli uli sosial. Membalut luka, menggunakan bi bidai dan mitela dihara arapkan dapat membentuk karakter keteliti litian, kesabaran, kerjasa jasama, tanggung jawab, dan peduli sosial.

20 Kepramukaan 20 Kepramukaan

1) Cara d ara dan Manfaat

Ada a beberapa kegiatan keterampilan dan pen engetahuan yang sekir kiranya dapat membantu membuat kegiatan tan kepramukaan tetap tap menarik dan menantang minat peserta di didik untuk tetap menja enjadi anggota gerakan pramuka. Kegiata tan ketangkasan pione ionering merupakan kegiatan yang sudah biasa sa dalam kegiatan kepra pramukaan.Kegiatan itu meliputi membuat g t gapura, menara pand ndang, membuat tiang bendera, membuat at jembatan tali goya oyang, meniti dengan satu atau dua tali.

plementasi Nilai Karakter I mpl

Dalam lam kegiatan membuat gapura, menara a pandang dan mem embuat tiang bendera diharapkan dapat memb mbentuk karakter ketelit telitian, percaya diri, ketekunan, dan ke kerjasama.Dalam kegia giatan membuat jembatan tali goyang dan men eniti dengan satu atau au dua tali diharapkan dapat membentuk karak rakter keberanian, ketelit telitian, percaya diri, ketekunan, dan kesabaran ran.

d. Keteram ampilan Morse dan Semaphore

1) Car ara dan manfaat

Kedua keterampilan ini sebenarnya merupaka Ke kan bahasa sandi dala dalam kepramukaan. Perbedaan keduanya a adalah terletak pada penggunaan media. pad Morse menggunaka kan media peluit, senter, bendera, dan pijatan. sen Semaphore meng nggunakan media ben bendera kecil berukuran 45 cm X 45 cm. Ke Keterampilan ini perlu dimiliki per Oleh setiap anggota gerakan pramuka agar Ole ar dalam kondisi darurat mereka tetap dapat menyampaikan pesa dar pesan.

2) Im I mplementasi Nilai Karakter

Morse dan Semaphore diharapkan dapat mem Mor mbentuk karakter kecermatan, ketelitian, tanggung jawab, dan ke kec kesabaran.

e. Keteram ampilan Membaca Sandi Pramuka

1) Car ara dan Manfaat

Ke Keterampilan

da dalam kegiatan pen penyampaian pesan rahasia dengan mengguna nakan kunci yang telah disepakati. Seorang pramuka harus d tela s dapat dipercaya untuk dapat melakukan segala hal termasuk pe un penyampaian dan pen penerimaan pesan-pesan rahasia. Dalam menyampaikan pesan rahasia ini diperlukan kode-kode terten pesa tentu yang dalam kepramukaan disebut sandi. Sandi dalam pram kep amuka antara lain

ini

sangat

diperlukan

Kepramukaan 21 Kepramukaan 21

2) I m mplementasi Nilai Karakter:

San Sandi akar, sandi kotak biasa, sandi kotak b berganda, sandi me merah putih, sandi paku, dan sandi angka dih diharapkan dapat membentuk karakter kreatif, ketelitian, k me kerjasama, dan tan tanggung jawab.

f. Penjelaj elajahan dengan Tanda Jejak

1) Car ara dan Manfaat

Kegiatan Ke ini merupakan salah satu

b bentuk latihan berpetualang. Anggota gerakan pramuka ber harus terbiasa dengan alam bebas. Di alam bebas tidak te den terdapat rambu- rambu secara jelas sebagaimana di jalan raya. ram a. Oleh karena itu, seorang seor

pramuka harus dapat me memanfaatkan fasilitas alam sebagai petunjuk juk arah dan atau tan tanda bahaya kepada teman kelompoknya.

anggota

gerakan

2) I m I mplementasi Nilai Karakter

Pen Penjelajahan dengan memasang dan memba baca tanda jejak dih diharapkan dapat membentuk karakter religius, ius, toleransi, cinta tan tanah air, peduli lingkungan, kerja sama, dan t n tanggung jawab .

g. Kegiatan atan Pengembaraan

1) Cara d ara dan Manfaat

Kegia Kegiatan pengembaraan ini bukan sekedar jala jalan-jalan di alam beba ebas atau rekreasi bersama melainkan melaku lakukan perjalanan deng engan berbagai rintangan yang perlu diper erhitungkan agar tuju juan kita dapat dicapai. Hal ini dengan s sendirinya juga men endidik generasi muda bahwa untuk dapat me mencapai cita-cita itu b u banyak rintangan dan sangat memerlukan p perjuangan yang kuat at. Oleh karena itu, pendidikan di alam m bebas dengan berb erbagai rintangan merupakan pendidikan ya yang menantang dan an menyenangkan.

2) I m I mplementasi Nilai Karakter

Ke Kegiatan pengembaraan ini diharapkan dap apat membentuk kar karakter mandiri, peduli lingkungan, tangguh, t , tanggung jawab, kepemimpinan, kerja sama, peduli sosial, kep l, ketelitian, dan relig religius.

22 Kepramukaan 22 Kepramukaan

1) Car Cara dan manfaat

Di lingkungan gerakan pramuka, peraturan Di an baris-berbaris disebut keterampilan baris-berbaris. Kegiatan dise an ini merupakan keterampilan untuk melaksanakan perintah ket h atau instruksi yang berkaitan dengan gerakan-gerakan fisik yan isik. Keterampilan Ba Baris-berbaris ini dilakukan untuk melatih latih kedisiplinan, kek kekompakan, keserasian, dan seni dalam berba rbaris.

2) I m I mplementasi Nilai Karakter

Keterampilan baris-berbaris ini diharapkan dap Ke dapat membentuk karakter kedisiplinan, kreatif, kerja sama, dan t kar n tanggung jawab.

i. Keteram rampilan Menentukan Arah

1) Car ara dan Manfaat

Keterampilan ini merupakan suatu upaya Ke a bagi anggota ger gerakan pramuka untuk mengetahui arah. Da Dalam penentuan arah ini dapat digunakan kompas, dan bend ara nda yang ada di ala alam sekitar, misalnya: kompas sederhana (sile silet, magnet, dan air air) bintang, pohon, dan matahari. Hal ini ini sangat penting apa apabila anggota gerakan pramuka itu tersesat sat di alam bebas ket ketika melakukan pengembaraan.

2) I m I mplementasi Nilai Karakter

Ke Keterampilan menentukan arah ini dih iharapkan dapat me membentuk karakter kreatif, kerja keras, rasa sa ingin tahu, dan ker kerja sama.

j.

I nterna nalisasi Nilai- nilai Karakter

Beberapa apa strategi yang dapat lakukan untuk memb mbentuk karakter peserta a didik melalui kegiatan ekstra kurikuler p pramuka adalah sebagai ai berikut;

1) I nte ntervensi

tervensi adalah bentuk campur tangan y I nte yang dilakukan pem embimbing ekstrakurikuler pramuka terhadap ap peserta didik. Jika ika intervensi ini dapat dilakukan secara terus s menerus, maka lama ma kelamaan karakter yang diintervensikan ak akan terpatri dan men engkristal pada diri peserta didik. Di berbag agai jeniskegiatan ekst strakurikuler pramuka, terdapat banyak karak rakter yang dapat diint iintervensikan oleh pembimbing terhadap pes eserta didik yang men engikuti kegiatan ekstra kurikuler pramuka.Pem embimbing dapat mela elakukan intervensi melalui pemberian pengar garahan, petunjuk

Kepramukaan 23 Kepramukaan 23

2) Pem emberian Keteladanan

Kepa Kepala sekolah dan guru pembimbing pesert serta didik adalah mod odel bagi peserta didik. Apa saja yang m mereka lakukan, bany anyak yang ditiru dengan serta merta oleh pese eserta didik. Oleh kare rena itu, berbagai karakter positif yang merek reka miliki, sangat bagu agus jika ditampakkan kepada peserta didik d ik dengan maksud agar ar mereka mau meniru atau mencontohnya.K a.Karakter disiplin yang ng ingin disemaikan kepada peserta didik, h , haruslah dimulai deng engan contoh keteladanan yang diberikan oleh oleh kepala sekolah dan an guru, termasuk ketika dalam pelaksanaan n kegiatan ekstra kurik rikuler pramuka.Karakter disiplin yang dic dicontohkan oleh kepa pala sekolah dan guru dalam kegiatan e ekstra kurikuler pram ramuka ini, dapat diwujudkan dalam bentuk se selalu hadir tepat wak aktu saat latihan/ kegiatan ekstra kurikuler pra ramuka, mentaati wak aktu dan jadwal latihan yang disepakati. D . Dengan contoh konk onkret yang diberikan secara terus menerus, s, dan kemudian ditiru itiru secara terus menerus, akan membentuk k karakter disiplin pese eserta didik.

3) Hab abituasi/ Pembiasaan

Ada da ungkapan menarik terkait pembentukan k karakter peserta didik idik: “Hati-hati dengan kata-katamu, karena it itu akan menjadi kebia biasaanmu. Hati-hati dengan kebiasaanmu, k , karena itu akan men enjadi karaktermu”. I ni berarti bahwa pem pembiasaan yang dilak ilakukan secara terus menerus, akan meng ngkristal menjadi kara rakter.