S MBS 1001588 Chapter3

(1)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1Objek Penelitian

Objek penelitian menurut Sugiyono (2010:38) yaitu “Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.” Penelitian ini terdiri dari dua variable yaitu variabel Diklat sebagai variabel bebas dan variabel Kinerja Pegawai sebagai variabel terikat.

Penelitian ini dilaksanakan di salah satu perusahaan industri perhotelan di Kabupaten Sumedang yaitu BGG Golf and Resort dengan unit analisis adalah pegawai BGG Golf and Resort. Adapun yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah pegawai bagian Golf Course BGG Golf and Resort yang terletak di Jalan Raya Jatinangor (KM. 20 Bandung) Sumedang Jawa Barat. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menggunakan disiplin ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM).

Dengan unit analisis adalah pegawai bagian Golf Course BGG Golf and Resort. Penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu kurang dari satu tahun, maka pendekatan yang digunakan adalah metode cross sectional. Metode penelitian ini menggunakan cross sectional method menurut Husein Umar (2008:45) “Cross sectional yaitu dengan cara mempelajari objek riset dalam suatu waktu tertentu


(2)

3.2 Metode Penelitian

3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode Yang Digunakan

Menurut Sugiyono (2014:3) “Metode Penelitian pada dasarnya merupakan

cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.

Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dan verifikatif. Travers

Travens dalam Husein Umar (2008:21) menjelaskan bahwa “Penelitian dengan

menggunakan metode deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independent)

tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain”. Metode deskriptif adalah metode yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data atau sampel yang telah terkumpul sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Sugiyono (2010:29).

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:8) penelitian verifikatif “Pada

dasarnya ingin menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui

pengumpulan data di lapangan”. Dalam penelitian ini diuji mengenai Pengaruh Diklat terhadap Kinerja Karyawan pada BGG Golf and Resort yang bertujuan untuk memperoleh gambaran seberapa besar peranan diklat berpengaruh terhadap kinerja karyawan di BGG Golf and Resort.

Menurut Sugiyono (2014:3) “Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Berdasarkan jenis penelitian di atas yaitu penelitian deskriptif dan verifikatif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan, maka metode yang


(3)

digunakan dalam penelitian ini adalah explanantory survey. Menurut Kerlinger yang dikutip oleh Sugiyono (2014:12):

“Metode survey yaitu metodologi penelitian yang digunakan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relative, distribusi dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.”

Penelitian yang menggunakan metode ini, informasi dari sebagian populasi dikumpulkan langsung di tempat kejadian secara empirik dengan tujuan untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi terhadap objek yang sedang diteliti. 3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Sugiyono (2014:63) menyatakan bahwa : “Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau aspek dari orang ataupun objek yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya”. Sedangkan menurut Kerlinger dalam Sugiyono (2014:63) menyatakan bahwa

“Variabel adalah konstruk atau sifat yang akan dipelajari. Definisi variabel dibuat agar tidak tejadi kesalahan dalam menafsirkan variabel yang ingin diteliti dan juga dapat dijadikan kerangka acuan bagi peneliti untuk mendeskripsikan permasalahan yang hendak diungkapkan.” Dalam penelitian ini penulis mengemukakan 2 variabel, yaitu ;

1. Variabel Independen (X), yaitu variabel yang nilainya tidak tergantung kepada variabel lainnya. Dalam penelitian ini variabel bebas adalah diklat yang dinyatakan dengan simbol X.


(4)

2. Variabel Dependen (Y), yaitu variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variable lain yang terlihat. Kinerja pegawai merupakan variabel terikat dan dinyatakan dengan simbol Y.

Dua variabel di atas dituangkan dalam operasionalisasi variabel. Maksud dari operasionalisasi variabel adalah untuk menentukan data yang dibutuhkan dan untuk memudahkan pengukuran dari variabel-variabel yang telah ditetapkan. Berikut ini akan dijabarkan mengenai dua variabel di atas yang terangkum dalam tabel berikut ini:

TABEL 3.1

OPERASIONALISASI VARIABEL

Variabel Konsep Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala No

Item Diklat (X) Proses pendadaran kompetensi SDM untuk menyesuaikan dengan lingkungan strategis baru. Adapun penyesuaian kompetensi tersebut terkait dengan satu atau lebih kebutuhan yaitu: individu, teknis

pekerjaan, maupun perkembangan organisasi secara luas. Abdorrakhman Gintings (2011:8) Relevan Kebutuhan Karyawan Tingkat kesesuaian diklat dengan kebutuhan karyawan

Interval 1

Seluruh Karyawan

wajib mengikuti program diklat

Interval 2

Hasil penilaian kinerja Tingkat keseuaian pelaksanaan diklat dengan hasil penilaian kinerja

Interval 3

Karyawan bermasalah

wajib mengikuti program diklat

Interval 4

Sesuai Program Perusahaan Tingkat keseuaian pelaksanaan diklat dengan programyang dijalankan perusahaan


(5)

Variabel Konsep Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala No Item Adanya

peningkatan prestasi

karyawan Interval 6

Obyektif Materi Diklat Tingkat kesesuaian materi diklat yang diberikan dengan kebutuhan karyawan

Interval 7

Adanya kesamaan materi dalam setiap penyampaian diklat

Interval 8

Akurat Tingkat keakuratan pelaksanaan diklat dengan kebutuhan karyawana

Interval 9

Karyawan dilatih sesuai

dengan apa yang harus dikuasai

Interval 10

Komprehensif Tempat Diklat Adanya tempat khusus untuk penyelenggaraa n diklat

Interval 11 Perusahaan

menyewa tempat untuk melaksanakan

diklat

Interval 12

Adanya lembaga independen yang ikut serta

dalam menyelenggara

kan diklat

Interval 13

Tuntas

Tingkat ketuntasan

dalam melaksanakan


(6)

Variabel Konsep Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala No Item program diklat Pelaksanaan diklat dilakukan disaaat waktu luang saja

Interval 15

Tingkat ketuntasan penyampaian

materi diklat

Interval 16

Produktif Tepat Waktu Pelaksanaan diklat sesuai dengan jadwal yang ditentukan perusahaan

Interval 17

Peserta secara serentak mengikuti program diklat

Interval 18 Diklat tidak

dilaksanakan dalam kurun waktu yang

ditentukan

Interval 19

Tepat Sasaran Pelaksanaan diklat tepat sesuai dengan kebutuhan karyawan

Interval 20

Tingkat penerimaan materi diklat oleh karyawan

Interval 21

Pemanfataan Sumber Daya Instruktur/ trainer memiliki keahlian khusus

Interval 22

Karyawan yang sudah lama

bekerja dijadikan instruktur

Interval 23

Akuntabel Abdorrakhm an Gintings Sesuai Program Perusahaan sudah memiliki jadwal tertentu dalam melaksanakan diklat

Interval 24

Tingkat


(7)

Variabel Konsep Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala No Item kontinu Pelaksanaan diklat dilakukan secara tiba-tiba

Interval 26

Sesuai Standar Adanya standarisasi tersendiri dari hasil program diklat

Interval 27

Perusahaan tidak memiliki

standar diklat tersendiri

interval 28 Kinerja

Karyawan (Y)

Berhubungan dengan kemampuan

karyawan dalam mengerjakan

tugasnya dimana hal ini dianggap sebagai potensi bagi perusahaan

Gomez-Mejia,

Balkin, dan

Cardy (2012:232) Quality of work (Kualitas pekerjaan) Mengutamakan Hasil Karyawan memberikan hasil kerja yang

memuaskan

Interval 29

Karyawan memberikan pelayanan yang

setengah-setengah

Interval 30

Karyawan bertanggung jawab dalam menyelesaikan

pekerjaan

Interval 31

Sesuai Standar Perusahaan Hasil kerja karyawan selalu sesuai dengan standar perusahaan

Interval 32

Konsumen banyak memberikan

keluhan

Interval 33

Sesuai Aturan

Karyawan bekerja sesuai dengan aturan perusahaan

Interval 34

Quantity of work performed (Kuantitas pekerjaan) Sesuai Target Tingkat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan target yang di

tetapkan

Interval 35

Karyawan bekerja kurang dari target yang

ditetapkan


(8)

Variabel Konsep Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala No Item Melebihi Target Tingkat meyelesaikan pekerjaan melebihi target yang ditentukan

Interval 37

Jumlah produktivitas perusahaan dan

karyawan meningkat

Interval 38

Melakukan tindakan curang dalam

memenuhi target

Interval 39

Interpersonal effectiveness (Efektivitas interpersonal) Bekerjasama Tingkat intensitas karyawan berkerjasama dengan rekan kerja

Interval 40

Bersama-sama mencari solusi

pekerjaan

Interval 41 Menanggung

masalah pekerjaan oleh

diri sendiri

Inteval 42

Mandiri Karyawan bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas

Interval 43

Membebankan pekerjaan kepada orang

lain

Interval 44

Competencies (Kompetensi) Gomez-Mejia, Balkin, dan Cardy (2012:225) Pemahaman Tingkat pemahaman karyawan terhadap tugas yang diberikan perusahaan

Interval 45

Karyawan banyak melakukan kesalahan dalam melakukan pekerjaan


(9)

Variabel Konsep Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala No Item Karyawan bisa

menyelesaikan tugas dengan

baik

Interval 47

Kemampuan menyelesaikan

tugas

Karyawan mampu menyelesaikan

tugas yang diberikan dengan cepat

Interval 48

Banyak tugas-tugas perusahaan

yang terbengkalai

Interval 49

Disiplin Ilmu

Karyawan ditempatkan sesuai bidang

keahliannya

Interval 50 Tidak ada

keserasian dalam bekerja

Interval 51

Kepekaan terhadap tugas

baru.

Karyawan selalu siap

dalam mengahadapi tugas baru dari

perusahaan

Interval 52

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2015 3.2.3 Jenis dan Sumber Data

Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan informasi mengenai data. Berdasarkan sumbernya data dibedakan menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder. Menurut Sumadi Suryabrata (2011:39) dalam skripsi Haryadi (2014:79) menyatakan bahwa, “Data primer adalah data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti (petugas-petugasnya) dari sumber pertamanya”.

Data primer diperoleh peneliti dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara maupun menyebaran kuesioner kepada sumber


(10)

data. Sedangkan data sekunder menurut Sangadji dan Sopiah (2010:190) adalah

“Data yang diterbitkan atau digunakan oleh organisasi yang bukan pengolahnya.” Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data sekunder yaitu literature, artikel, majalah, jurnal, serta situs di internet yang berkenaan dengan penelitian. Adapun data primer dalam penelitian ini diperoleh langsung dari perusahaan yang diteliti yang merupakan sumber pengolahnya. Data primer dan data sekunder yang dibutuhkan tersebut ditujukan oleh Tabel 3.2 sebagai berikut:

TABEL 3.2

JENIS DAN SUMBER DATA

No Jenis Data Kategori Data Sumber Data

1 Data TPK Hotel

Berbintang Di Indonesia Sekunder

Pengolahan Data (www.bps.go.id) 2 Data TPK Hotel Jawa

Barat Sekunder

Pengolahan Data (www.jabar.bps.go.id) 3 Data Jumlah Karyawan

Bagian Golf Course Primer

Pengolahan Data dari HRD BGG Golf and Resort

4 Data Hasil Penilaian Kinerja Karyawan BGG

Golf and Resort bagian

Golf Course

Primer Pengolahan Data dari HRD BGG Golf and Resort

5 Jumlah Round Tamu Anggota Maupun Non

Anggota

Primer Pengolahan Data dari HRD

BGG Golf and Resort

6 Data Jenjang Pendidikan

Karyawan Primer

Pengolahan Data dari HRD

BGG Golf and Resort

7 Program Diklat Untuk Bagian Golf Course BGG

Golf and Resort Tahun 2014-2015

Primer Pengolahan Data dari HRD

BGG Golf and Resort

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2015 3.2.4 Populasi dan Sampel 3.2.4.1 Populasi


(11)

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2014:119). Menurut Suharsimi

Arikunto (2009:130) “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Penentuan

populasi harus dimulai dengan penentuan secara jelas mengenai populasi yang menjadi sasaran penelitiannya yang disebut populasi sasaran yaitu populasi yang akan menjadi cakupan kesimpulan penelitian. Jadi apabila sebuah penelitian dikeluarkan kesimpulan, maka menurut etika penelitian kesimpulan tersebut hanya berlaku untuk populasi sasaran yang telah ditentukan.

Menurut Suharsimi Arikunto (2008:130) “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Sedangkan Menurut Sugiyono (2014:119) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian

ditarik kesimpulan”. Populasi yang digunakan dalam penelitian adalah karyawan bagian Golf Course BGG Golf and Resort yang berukuran 57 orang.

3.2.4.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2014:120), yang dimaksud dengan sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tertentu. Dalam penelitian ini jumlah sampel yang digunakan sama dengan jumlah populasi. Maka metode yang digunakan adalah metode sensus karena menggunakan seluruh populasi sebagai sampel atau dinamakan juga sampel jenuh. Sugiyono (2014:126) menyatakan bahwa:

“Sampling jenuh adalah teknik pengumpulan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel, hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, yaitu kurang dari 30 orang, atau penelitian yang


(12)

ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lainnya adalah sampel jenuh atau sensus, di mana semua anggota populasi dijadikan sampel.”

Selanjutnya, Suharsimi Arikunto (2009:62) mengemukakan pendapatnya

“Sekedar ancer-ancer, maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil 10%-15% atau 20%-25%”. Berdasarkan pernyataan tersebut, maka dalam penelitian ini diambil sampel jenuh berukuran 57 orang bagian Golf Course BGG Golf and Resort.

3.2.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan suatu proses mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian dengan data yang terkumpul untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Teknik pengumpulan data mengacu pada cara apa yang perlu dilakukan dalam penelitian agar dapat memperoleh data. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data sebagai berikut :

1. Observasi (pengamatan), dilakukan dengan mengamati langsung objek yang berhubungan dengan masalah yang diteliti khusunya mengenai Pelatihan SDM dan Kinerja pada karyawan BGG Golf and Resort.

2. Studi kepustakaan, yaitu pengumpulan data dengan cara mempelajari buku, makalah, situs web-site, majalah guna memperoleh informasi yang berhubungan dengan teori-teori dan konsep-konsep yang berkaitan dengan masalah dan variabel yang diteliti yang terdiri dari Pelatihan SDM dan Kinerja pada karyawan BGG Golf and Resort.


(13)

3. Wawancara, sebagai teknik komunikasi langsung dengan pihak BGG Golf and Resort. Wawancara ini dilakukan kepada Manajer dan karyawan bagian HRD di BGG Golf and Resort.

4. Kuesioner (angket), dilakukan dengan menyebarkan seperangkat daftar pertanyaan tertulis kepada responden yaitu karyawan BGG Golf and

Resort, kuesioner ini mengemukakan beberapa pertanyaan yang

mencerminkan pengukuran indikator dari variabel X yaitu Pelatihan dan Variabel Y yaitu Kinerja karyawan.

3.2.6 Hasil Pengujian Validitas Dan Realibilitas

Di dalam penelitian, data mempunyai kedudukan paling tinggi karena data merupakan penggambaran variabel yang diteliti, dan fungsinya sebagai pembentuk hipotesis. Oleh karena itu, benar tidaknya data sangat menentukan mutu hasil penelitian. Sedangkan benar tidaknya data tergantung dari baik tidaknya instrumen pengumpulan data. Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliable.

3.2.6.1 Hasil Uji Validitas

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:168) “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.” Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui valid atau tidaknya kuisioner yang disebarkan oleh peneliti. Menurut Sugiyono (2014:168) “Valid berarti instrument tersebut dapat


(14)

digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”. Adapun rumus yang dapat digunakan dalam pengukuran validitas ini adalah rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson sebagai berikut:

Suharsimi Arikunto (2010:170) Keterangan:

r = Koefisien validitas item yang dicari x = Skor yang diperoleh subjek seluruh item y = Skor total

∑ X = Jumlah skor dalam distribusi X

∑ Y = Jumlah skor dalam distribusi Y

∑ X2 = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X

∑ Y2 = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y n = Banyaknya responden

Keputusan pengujian validitas responden menggunakan taraf signifikasi adalah sebagai berikut:

1. Item pertanyaan dikatakan valid jika rhitung > rtabel 2. Item pertanyaan dikatakan tidak valid jika rhitung ≤ rtabel

Perhitungan validitas item instrumen dilakukan dengan bantuan program SPSS 21.0 for windows. Besarnya koefisien korelasi diinterprestasikan dengan menggunakan Tabel 3.3 berikut ini:

� = n −


(15)

TABEL 3.3

INTERPRESTASI KETERKAITAN

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

Antara 0,700 sampai dengan 1,000 Sangat Tinggi Antara 0,600 sampai dengan 0,500 Tinggi

Antara 0,500 sampai dengan 0,400 Agak Tinggi Antara 0,400 sampai dengan 0,300 Sedang

Antara 0,300 sampai dengan 0,200 Agak Tidak Tinggi Antara 0,200 sampai dengan 0,100 Tidak Tinggi

Antara 0,100 sampai dengan 0,000 Sangat Tidak Tinggi Sumber: Suharsimi Arikunto (2009:178)

Teknik perhitungan yang digunakan untuk menganalisa tes ini adalah teknik korelasi biasa, yakni korelasi antara skor-skor tes yang divalidasikan dengan skor-skor tes tolak ukurnya dari peserta yang sama. Pengujian validitas diperlukan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan untuk mencari data primer dalam sebuah penelitian dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya terukur. Dalam penelitian ini yang akan diuji adalah validitas dari diklat dan kinerja karyawan. Jumlah item pernyataan untuk variabel diklat terdiri dari 28 pernyataan, sedangkan untuk item pernyataan variabel kinerja karyawan terdiri dari 24 pernyataan.

Berdasarkan kuesioner yang diuji sebanyak 35 responden dengan tingkat signifikansi 5% dan derajat bebas (dk) n-2 (35-2=33), maka diperoleh nilai rtabel sebesar 0,334. Hasil uji coba instrumen penelitian untuk variabel diklat berdasarkan hasil perhitungan validitas item instrumen yang dilakukan dengan secara manual dan dengan bantuan SPSS 21 for windows, menunjukkan keseluruhan item pernyataan dalam kuesioner valid. Hal tersebut karena nilai rhitung lebih besar dari nilai rtabel. Berikut Tabel 3.4 menunjukkan hasil perhitungan validitas diklat.

TABEL 3.4

HASIL UJI VALIDITAS VARIABEL DIKLAT (X)

No Pernyataan rhitung rtabel Keterangan

Relevan

1 Pelaksanaan diklat harus disesuaikan dengan


(16)

No Pernyataan rhitung rtabel Keterangan 2 Seluruh karyawan diperusahaan wajib

mengikuti program Diklat 0,745 0,334 Valid

3 Hasil penilaian kinerja dijadikan patokan

untuk melaksanakan program Diklat 0,812 0,334 Valid 4 Setiap karyawan yang bermasalah

diwajibkan mengikuti program Diklat 0,591 0,334 Valid 5 Program diklat termasuk kedalam program

rutin perusahaan 0,450 0,334 Valid

6 Prestasi karyawan memenuhi target

perusahaan 0,588 0,334 Valid

Obyektif

7 Pemberian materi diklat harus disesuaikan

dengan kebutuhan peserta diklat 0,796 0,334 Valid 8 Karyawan selalu mendapat materi yang

sama disetiap program diklat 0,490 0,334 Valid 9

Pihak luar selain perusahaan tidak ikut campur dalam menentukan program pelatihan

0,661 0,334 Valid 10 Karyawan dilatih sesuai dengan apa yang

seharusnya dikuasai 0,804 0,334 Valid

Produktif

11 Diklat dilaksanakan sesuai waktu yang sudah

dijadwalkan 0,851 0,334 Valid

12 Karyawan peserta diklat secara serentak

mengikuti program diklat 0,661 0,334 Valid

13 Program tidak dilaksanakan secara serentak

dalam kurun waktu yang sudah ditentukan 0,591 0,334 Valid 14 Program diklat disampaikan secara bertahap

kepada peserta 0,876 0,334 Valid

15 Karyawan harus cepat tanggap selama

pelaksanaan diklat 0,814 0,334 Valid

16 Instruktur Diklat yang mmberikan pelatihan

memeliki keahlian di bidangnya 0,806 0,334 Valid 17 Setiap karyawan yang sudah lama bekerja

bias menjadi instruktur diklat 0,462 0,334 Valid

Komprehensif

18 Ada ruangan khusus yang disediakan

perusahaan untuk melakukan diklat 0,712 0,334 Valid 19

Perusahaan menyewa tempat yang nyaman utnuk dilaksanakannya diklat kepada karyawan

0,628 0,334 Valid 20

Ada lembaga independen yang menawarkan jasa diklat untuk pelatihan karyawan yang tidak sesuai


(17)

No Pernyataan rhitung rtabel Keterangan 21 Program diklat dilaksanakan sampai tuntas

dalam kurun waktu yang ditentukan 0,711 0,334 Valid 22 Perusahaan melaksanakan program diklat

hanya disaat waktu luang saja 0,436 0,334 Valid 23 Seluruh materi diklat tersampaikan dalam

setiap pelaksanaan diklat 0,740 0,334 Valid

Akuntabel

24 Perusahaan memiliki jadwal tertentu untuk

melaksanakan diklat 0,698 0,334 Valid

25 Diklat dilaksanakan secara berkelanjutan 0,659 0,334 Valid 26 Perusahaan melaksanakan diklat secara

tiba-tiba 0,460 0,334 Valid

27 Perusahaan memiliki standar tersendiri dalam

menentukan hasil diklat 0,510 0,334 Valid

28 Perusahaan tidak memiliki standard penilaian

hasil diklat 0,814 0,334 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2015 (Menggunakan SPSS 21.0 for windows) Berdasarkan Tabel 3.4 pada instrumen diklat dapat diketahui bahwa nilai rhitung tertinggi terdapat pada subvariabel produktif yaitu pada item pernyataan program diklat disampaikan secara bertahap kepada peserta. Adapun perolehan nilai rhitung pada item tersebut adalah sebesar 0,876, sehingga ditafsirkan memiliki indeks korelasi yang sangat tinggi. Sedangkan nilai rhitung terendah terdapat pada subvariabel komprehensif yaitu pada item pernyataan Perusahaan melaksanakan program diklat hanya disaat waktu luang saja dengan perolehan nilai rhitung sebesar 0,436, sehingga ditafsirkan memiliki indeks korelasi yang agak tinggi. Berikut Tabel 3.5 menunjukkan hasil perhitungan validitas pada variabel kinerja karyawan.


(18)

TABEL 3.5

HASIL UJI VALIDITAS VARIABEL KINERJA KARYAWAN (Y)

No Pernyataan rhitung rtabel Keterangan

Quality of Work (Kualitas Kerja)

1 Hasil kerja karyawan yang memuaskan

perusahaan maupun konsumen 0,398 0,334 Valid 2 Memberikan pelayanan yang

setengah-setengah 0,364 0,334 Valid

3 Pekerjaan harus diselesaikan dengan

tanggung jawab masing-masing karyawan 0,454 0,334 Valid 4 Memberikan pelayanan sesuai dengan standar

perusahaan 0,694 0,334 Valid

5 Menciptakan citra yang buruk kepada

konsumen 0,422 0,334 Valid

6 Bekerja sesuai aturan perusahaan 0,504 0,334 Valid Quantity of Work (Kuantitas Kerja)

7 Karyawan bekerja sesuai target yang

diinginkan perusahaan 0,755 0,334 Valid

8 Bekerja kurang dari target yang diharapkan

perusahaan 0,422 0,334 Valid

9 Karyawan berkerja melebihi target yang

ditentukan perusahaan 0,810 0,334 Valid

10 Jumlah produktivitas karyawan maupun

perusahaan menjadi meningkat 0,598 0,334 Valid 11 Berperilaku curang selama melakukan

pekerjaan 0,384 0,334 Valid

Interpersonal Effectiveness (Efektivitas Perseorangan)

12 Karyawan selalu bekerjasama dalam

menyelesaikan tugas 0,760 0,334 Valid

13 Bersama-sama mencari solusi pekerjaan 0,786 0,334 Valid 14 Menanggung masalah pekerjaan oleh diri

sendiri 0,571 0,334 Valid

15 Karyawan harus bertanggung jawab dalam

menyelesaikan pekerjaan 0,810 0,334 Valid

16 Membebankan pekerjaan kepada orang lain 0,426 0,334 Valid

Competencies (Kompetensi)

17 Karyawan paham akan apa yang menjadi

pekerjaannya 0,587 0,334 Valid

18 Banyak melakukan kesalahan dalam

melakukan pekerjaan 0,395 0,334 Valid

19 Menyelsaikan tugas dengan baik 0,481 0,334 Valid 20 Menyelesaikan tugas yang diberikan

perusahaan dengan cepat 0,659 0,334 Valid

21 Banyak tugas yang terbengkalai 0,453 0,334 Valid 22 Karyawan harus mendapatkan posisi/jabatan 0,812 0,334 Valid


(19)

No Pernyataan rhitung rtabel Keterangan sesuai dengan bidang keahliannya

23 Tidak ada keserasian dalam bekerja 0,395 0,334 Valid 24 Karyawan selalu siap saat menerima tugas

baru 0,689 0,334 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2015 (Menggunakan SPSS 21.0 for windows) Berdasarkan Tabel 3.5 diperoleh hasil perhitungan uji validitas pada instrumen kinerja karyawan. Dapat diketahui bahwa nilai rhitung tertinggi terdapat pada subvariabel Competencies (Kompetensi) dengan item pernyataan karyawan harus mendapatkan posisi sesuai dengan bidang keahliannya yaitu sebesar 0,812, sehingga ditafsirkan memiliki indeks korelasi yang sangat tinggi. Sedangkan, nilai rhitung terendah terdapat pada subvariabel Quality of Work (Kualitas Kerja) dengan item pernyataan memberikan pelayanan yang setengah-setengah dengan nilai rhitung sebesar 0,364, sehingga ditafsirkan memiliki indeks korelasi yang sedang. 3.2.6.2 Hasil Uji Reabilitas

Reliabel berarti dapat dipercaya, hal ini berarti uji reliabilitas dilakukan untuk mengukur sejauh mana instrumen yang digunakan dapat dipercaya.Apabila instrumennya sudah valid dan terpercaya, maka tentunya data yang dihasilkan bisa tepat, dapat dipercaya dan dapat diandalkan.Selain itu, uji reliabilitas digunakan dalam mengetahui ketepatan nilai instrumen yang digunakan. Hal ini berarti instrumen penelitian bila diujikan pada kelompok yang sama secara berkali-kali walaupun pada waktu yang berbeda hasilnya akan sama.

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:247) “Reliabilitas menunjukkan pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pemgumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik.”


(20)

Reliabilitas menunjukkan tingkat keterandalan tertentu. Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan internal consistency dengan Teknik Belah Dua (split half) yang dianalisis dengan rumus Spearmen Brown, yaitu :

(Sugiyono, 2012:186) Keterangan:

= Reliabilitas seluruh instrumen

= Korelasi Product Moment antara belahan pertama dan kedua

Keputusan uji reliabilitas ditentukan dengan kriteria sebagai berikut: 1. Jika koefisien internal seluruh item rhitung > rtabel dengan tingkat signifikansi

5% maka item pertanyaan dikatakan reliabel.

2. Jika koefisien internal seluruh item rhitung ≤ rtabel dengan tingkat signifikansi 5% maka item pertanyaan dikatakan tidak reliabel.

Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas yang dilakukan dengan bantuan program SPSS 21.0 for Windows diketahui bahwa semua variabel reliabel, hal ini disebabkan nilai rhitung lebih besar dari rtabel yang bernilai 0,334. Hasil disajikan pada Tabel 3.6

TABEL 3.6

HASIL PENGUJIAN RELIABILITAS

No Variabel rhitung rtabel Keterangan

1 Diklat 0,917 0,334 Reliabel

2 Kinerja Karyawan 0,953 0,334 Reliabel

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2015 (Menggunakan SPSS 21.0 for Windows) 3.2.7 Rancangan Analisis Data dan Rancangan Uji Hipotesis

Teknik analisis data digunakan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Sugiyono (2014:333) menyatakan bahwa:

��= +��


(21)

“Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis

data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan mana yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri

maupun orang lain.”

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket.Angket disusun oleh penulis berdasarkan variabel yang diteliti yaitu mengenai pengaruh pelatihan sdm terhadap kinerja karyawan di Bgg Golf and Resort. Kegiatan dalam analisis data dalam penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

1. Menyusun data

Penulis mengecek kelengkapan identitas responden, kelengkapan data serta isian data yang sesuai dengan tujuan penelitian. Selanjutnya, memeriksa kesempurnaan dan kebenaran data yang terkumpul.

2. Menyusun Pertanyaan

Dalam angket atau kuisioner, penulis membuat pertanyaan positif dikarenakan, pangisian angket atau kuisioner akan langsung dipandu oleh penulis.

3. Tabulasi data

Tabulasi data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: a) Memberi skor pada setiap item

Dalam penelitian ini akan diteliti pengaruh Diklat (X) terhadap Kinerja Karyawan (Y), dengan skala pengukuran menggunakan skala semantic differential. Menurut Umar (2008:99) “Skala berusaha mengukur arti suatu objek atau konsep bagi responden.


(22)

Skala ini mengandung unsur evaluasi (misalnya:bagus buruk, jujur tidak jujur), unsur potensi (aktif pasif, cepat lambat)”. Rentang dalam penelitian ini yaitu sebanyak 7 angka seperti pada Tabel 3.4 berikut ini:

TABEL 3.7

SKOR ALTERNATIF JAWABAN

Sumber: Husein Umar (2008:99). b) Menjumlahkan skor pada setiap item

c) Menyusun rangking skor pada setiap variabel penelitian 3.2.7.1 Rancangan Analisis Data Deskriptif

Analisis data deskriptif dapat digunakan untuk mencari kuatnya hubungan antar variabel melalui analisis korelasi dan membuat perbandingan dengan membandingkan rata-rata data sampel atau populasi tanpa perlu diuji signifikasinya. Menurut Uma Sekaran (2009:158) dalam skripsi Haryadi (2014:84) bahwa, “Analisis deskriptif dilakukan untuk mengetahui dan menjadi mampu untuk menjelaskan karakteristik variabel yang diteliti dalam suatu situasi”. Adapun alat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Angket disusun oleh penulis berdasarkan variabel yang ada dalam penelitian, antara lain:

Alternatif Jawaban

Setuju / Baik

Rentang Jawaban Tidak

Setuju / Tidak Baik

7 6 5 4 3 2 1

Positif 7 6 5 4 3 2 1


(23)

1.Analisis Deskriptif Diklat (X)

Variabel X terfokus pada penelitian terhadap Diklat yang meliputi: relevan, obyektif, komprehensif, produktif, dan akuntabel.

2.Analisis Deskriptif Kinerja Karyawan (Y)

Variabel Y terfokus pada penelitian terhadap Kinerja Karyawan yang meliputi : Quality of work (Kualitas pekerjaan), Quantity of work performed

(Kuantitas pekerjaan), Interpersonal effectiveness (Efektivitas interpersonal) dan Competencies (Kompetensi)

Untuk mengkategorikan hasil perhitungan, digunakan kriteria penafsiran persentase yang diambil dari 0% sampai 100%. Penafsiran pengolahan data berdasarkan batas-batas disajikan pada Tabel 3.5sebagai berikut :

TABEL 3.8

KRITERIA PENAFSIRAN HASIL PERHITUNGAN RESPONDEN

NO KRITERIA PENAFSIRAN KETERANGAN

1 0% Tidak Seorangpun

2 1% - 25% Sebagian Kecil

3 26% - 49% Hampir Setengahnya

4 50% Setengahnya

5 51% - 75% Sebagian Besar

6 76% -99% Hampir Seluruhnya

7 100% Seluruhnya

Sumber: Moch. Ali (1985: 184)

3.2.7.2 Analisis Verifikatif Menggunakan Regresi Linear Sederhana Teknik analisis data yang digunakan untuk melihat pengaruh Diklat (X) terhadap kinerja karyawan (Y) adalah teknik analisis regresi linier sederhana. Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi linier sederhana karena penelitian ini hanya menganalisis dua variabel yaitu diklat dan kinerja karyawan. Analisis ini digunakan untuk menentukan besarnya pengaruh variabel X yaitu


(24)

Diklat terhadap variabel Y yaitu Kinerja karyawan. Dengan menggunakan teknik analisi regresi linear sederhana, maka dilakukakn dengan prosedur kerja sebagai berikut:

1) Asumsi Analisis Regresi a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah populasi memiliki distribusi normal atau tidak sehingga dapat dipakai dalam statistik parametrik. Adapun tujuan dari dilakukannya uji normalitas data adalah untuk mengetahui apakah suatu variabel normal atau tidak. Pada penelitian ini, untuk mendeteksi apakah data yang digunakan berdistribusi normal atau tidak dilakukan dengan menggunakan Normal Probability Plot. Suatu model regresi memiliki data berdistribusi normal apabila sebaran datanya terletak di sekitar garis diagonal pada Normal Probablity Plot yaitu data kiri di bawah ke kanan atas. Pengujian kenormalan data juga dilakukan menggunakan uji Liliefors yang diolah menggunakan SPSS. Kriteria pengujian adalah jika signifikansi > 0,05 maka data dikatakan berdistribusi normal. Gambar 3.1 memperlihatkan normal probability plot yang digunakan untuk mendeteksi apakah data yang akan digunakan berdistribusi normal atau tidak.


(25)

GAMBAR 3.1

GARIS NORMAL PROBABILITY PLOT

b. Diagram Pencar

Pada diagram pencar terdapat gambaran secara kasar bahwa pola hubungan variabel Y (Kinerja Karyawan) atas variabel X (Diklat) adalah pola hubungan linier, maka cukup beralasan mengatakan bahwa model hubungan ini adalah model regresi linier sederhana yaitu Y= + x + ε. Kovariasi antara X dan Y sifatnya searah, dalam arti bahwa apabila X berubah semakin besar maka Y pun berubah semakin besar atau apabila X berubah semakin kecil maka Y pun berubah semamin kecil. Kovariasi antara kedua variabel itu disebut positif, ini mengisyaratkan hubungan positif. Berikut diagram yang menyatakan mengenai linieritas.

X Y

a. Linier Positif

X Y

b. Linier Negatif

X Y

c. Tidak Linier


(26)

c. Uji Titik Terpencil

Setelah menggambarkan hasil pengamatan diagram pencar dan sudah bisa menentukan pola garis lurus, maka langkah selanjutnya adalah meperhatikan diagram pencar pada titik yang letaknya terpencil. Statistik uji yang digunakan adalah:

=

(Nirwana SK Sitepu, 1994:19)

Keterangan:

Ŷ : variabel dependen atau nilai variabel yang diprediksikan. Y : skor nilai variabel dependen

: Standar error untuk Y

Dimana kriteria yang digunakan dalam uji ini yaitu:

t > 2 : Tolak , artinya titik yang mencurigakan dianggap sebagai titik terpencil dan harus dikeluarkan dari analisis.

t ≤ 2 : Terima , artinya titik yang mencurigakan tidak diangap sebagai titik terpencil dan tidak perlu dikeluarkan dari analisis.

d. Uji Linieritas

Uji lineritas regresi variabel X atas variabel Y, dimaksudkan untuk mengetahui kemungkinan adanya hubungan linear antar variabel X dan variable Y. Pengujian linieritas data dapat dibuktikan melalui Ftest (Husaini dan R. Purnomo, 2008:113). Berdasarkan tabel ANOVA, dapat diketahui besarnya Fhitung melalui uji ANOVA atau Ftest, sedangkan besarnya Ftabel diperoleh dengan melihat tabel F melalui dk pembilang (dk tuna cocok, k – 2) dan dk penyebut (dk kesalahan, n – k) dengan taraf kesalahan (α) = 0,05. Dengan kriteria, tolak hipotesis model regresi linear jika Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak dan H1 diterima dengan tingkat signifikansi < 0,05. Sebaliknya jika Fhitung ≤ Ftabel maka Ho ditolak


(27)

dan H1 diterima. Artinya data linier Untuk distribusi F yang digunakan diambil α = 0,05, dk pembilangnya = (k-2) dan dk penyebut = (n-k).

Keterangan : k = jumlah kelompok untuk data yang sama n = jumlah sampel

2) Analisis Regresi Linier Sederhana

Teknik analisis data yang dipergunakan untuk mengetahui hubungan kausal dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi linier sederhana, karena penelitian ini hanya menganalisis dua variabel. Definisi regresi sederhana menurut

Husaini Usman (2008:216) ialah “hubungan fungsional antara dua variabel atau

lebih atau mendapatkan pengaruh antara variabel prediktor terhadap variabel kriteriumnya atau meramalkan pengaruh variabel prediktor terhadap variabel kriteriumnya Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen yaitu pelatihan sdm dengan satu variabel dependen yaitu kinerja karyawan. Analisis ini digunakan untuk menentukan seberapa kuatnya pengaruh variabel independen (X) yaitu diklat terhadap variabel dependen (Y) yaitu kinerja karyawan. Persamaan umum regresi linear sederhana adalah :

Y = a+bX

Sugiyono (2010:262) Dimana:

Y = Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan a = Harga Y bila X=0 (harga konstan)

b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel dependen.


(28)

Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis regresi adalah sebagai berikut :

a. Mencari harga-harga yang akan digunakan dalam menghitung koefisien a dan b,

yaitu: ΣXi, ΣYi, ΣXiYi, ΣXi2, ΣYi2 .

b. Mencari koefisien regresi a dan b dengan rumus yang dikemukakan Sugiyono (2010:272) sebagai berikut:

Nilai dari a dan b pada persamaan regresi linier dapat dihitung dengan rumus:

= 2n 2 2

(Sugiyono, 2010:272) = n − n 2 2

Keterangan :

X = Nilai taksiran pelatihan SDM Y = Nilai kinerja karyawan a = Konstanta

b = Koefisien regresi n = Banyaknya responden

X dikatakan mempengaruhi Y, jika berubahnya X akan menyebabkan adanya perubahan nilai Y, artinya, naik turunnya X akan membuat nilai Y juga naik turun, dengan demikian nilai Y ini akan bervariasi. Namun nilai Y bervariasi tersebut tidak semata-mata disebabkan oleh X, karena masih ada faktor lain yang menyebabkannya.

3) Koefisien Determinasi

Untuk menguji seberapa besar pengaruh dari variabel X terhadap variabel Y maka digunakan koefisien determinasi sebagai berikut:


(29)

KD = r2 x 100% Dimana :

KD = koefisien determinasi r = koefisien korelasi

Selanjutnya untuk menafsirkan sejauh mana pengaruh diklat terhadap kinerja karyawan digunakan pedom interprestasi koefisien penentu dalam tabel. Nilai koefisien penentu berada diantara 0-100%.

Jika nilai koefisien semakin mendekati 100% berarti semakin kuat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Semakin mendekati 0% berarti semakin lemah pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

Adapun untuk mengetahui kuat lemahnya pengaruh dapat diklasifikasikan pada Tabel 3.6 berikut:

TABEL 3.9

PEDOMAN UNTUK MEMBERIKAN INTERPRETASI PENGARUH (GUILFORD)

Koefisien Korelasi Klasifikasi

0,00 – 0,199 Sangat Rendah 0,20 – 0, 399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0, 799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat kuat Sumber: Sugiyono (2010:184)

3.2.7.3 Pengujian Hipotesis

Penelitian ini menggunakan data interval dengan menggunakan skala


(30)

digunakan sebelumnya. Setelah data penelitian berskala interval selanjutnya ditentukan pasangan dua variabel dari semua sampel penelitian.

Objek penelitian yang menjadi variabel bebas atau Independent variable

yaitu diklat (X), sedangkan kinerja karyawan (Y) sebagai Dependent variable. Hipotesis tersebut digambarkan pada Gambar 3.2 berikut:

GAMBAR 3.3

DIAGRAM JALUR HIPOTESIS

Keterangan : X : variabel diklat

Y : Variabel kinerja karyawan

Ԑ : Residu (variabel lain diluar variabel X yang berpengaruh) kearah variabel akibat (endogenus) dinyatakan oleh besarnya nilai numeric dari variabel eksogenus.

Sebagai langkah akhir dari analisis data adalah pengujian hipotesis. Untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan harus menggunakan uji statistika yang tepat. Hipotesis penelitian akan diuji dengan mendeskripsikan hasil analisis regresi linear. Untuk menguji signifikansi korelasi antara variabel Diklat (X), Kinerja Karyawan (Y), Hipotesis penelitian akan diuji dengan mendeskripsikan hasil analisis regresi linear sederhana. Untuk uji global regresi dilakukan dengan uji f sebagai berikut:


(31)

=

Sumber: Anwar Sanusi (2011:143) Keterangan:

F = F hitung yang selanjutnya dibandingkan dengan F tabel SSR = keragaman regresi

SSE = keragaman kesalahan k = jumlah variabel bebas n = jumlah sampel penelitian

Bila F hitung > F tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima Bila F hitung < F tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak

Secara statistik, hipotesis yang akan diuji dalam rangka pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut:

Hipotesis

H0 : ρ ≤ 0, artinya tidak terdapat pengaruh dari pelatihan sumber daya manusia terhadap kinerja karyawan BGG Golf and Resort.

Ha : ρ > 0, artinya terdapat pengaruh positif dari pelatihan sumber daya manusia terhadap kinerja karyawan BGG Golf and Resort.


(1)

c. Uji Titik Terpencil

Setelah menggambarkan hasil pengamatan diagram pencar dan sudah bisa menentukan pola garis lurus, maka langkah selanjutnya adalah meperhatikan diagram pencar pada titik yang letaknya terpencil. Statistik uji yang digunakan adalah:

=

(Nirwana SK Sitepu, 1994:19)

Keterangan:

Ŷ : variabel dependen atau nilai variabel yang diprediksikan. Y : skor nilai variabel dependen

: Standar error untuk Y

Dimana kriteria yang digunakan dalam uji ini yaitu:

t > 2 : Tolak , artinya titik yang mencurigakan dianggap sebagai titik terpencil dan harus dikeluarkan dari analisis.

t ≤ 2 : Terima , artinya titik yang mencurigakan tidak diangap sebagai titik terpencil dan tidak perlu dikeluarkan dari analisis.

d. Uji Linieritas

Uji lineritas regresi variabel X atas variabel Y, dimaksudkan untuk mengetahui kemungkinan adanya hubungan linear antar variabel X dan variable Y. Pengujian linieritas data dapat dibuktikan melalui Ftest (Husaini dan R. Purnomo, 2008:113). Berdasarkan tabel ANOVA, dapat diketahui besarnya Fhitung

melalui uji ANOVA atau Ftest, sedangkan besarnya Ftabel diperoleh dengan melihat

tabel F melalui dk pembilang (dk tuna cocok, k – 2) dan dk penyebut (dk kesalahan, n – k) dengan taraf kesalahan (α) = 0,05. Dengan kriteria, tolak hipotesis model regresi linear jika Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak dan H1 diterima


(2)

dan H1 diterima. Artinya data linier Untuk distribusi F yang digunakan diambil α

= 0,05, dk pembilangnya = (k-2) dan dk penyebut = (n-k).

Keterangan : k = jumlah kelompok untuk data yang sama n = jumlah sampel

2) Analisis Regresi Linier Sederhana

Teknik analisis data yang dipergunakan untuk mengetahui hubungan kausal dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi linier sederhana, karena penelitian ini hanya menganalisis dua variabel. Definisi regresi sederhana menurut Husaini Usman (2008:216) ialah “hubungan fungsional antara dua variabel atau lebih atau mendapatkan pengaruh antara variabel prediktor terhadap variabel kriteriumnya atau meramalkan pengaruh variabel prediktor terhadap variabel kriteriumnya Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen yaitu pelatihan sdm dengan satu variabel dependen yaitu kinerja karyawan. Analisis ini digunakan untuk menentukan seberapa kuatnya pengaruh variabel independen (X) yaitu diklat terhadap variabel dependen (Y) yaitu kinerja karyawan. Persamaan umum regresi linear sederhana adalah :

Y = a+bX Sugiyono (2010:262) Dimana:

Y = Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan a = Harga Y bila X=0 (harga konstan)

b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel dependen.


(3)

Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis regresi adalah sebagai berikut :

a. Mencari harga-harga yang akan digunakan dalam menghitung koefisien a dan b, yaitu: ΣXi, ΣYi, ΣXiYi, ΣXi2, ΣYi2

.

b. Mencari koefisien regresi a dan b dengan rumus yang dikemukakan Sugiyono (2010:272) sebagai berikut:

Nilai dari a dan b pada persamaan regresi linier dapat dihitung dengan rumus:

= 2n 2 2

(Sugiyono, 2010:272) = n − n 2 2

Keterangan :

X = Nilai taksiran pelatihan SDM Y = Nilai kinerja karyawan a = Konstanta

b = Koefisien regresi n = Banyaknya responden

X dikatakan mempengaruhi Y, jika berubahnya X akan menyebabkan adanya perubahan nilai Y, artinya, naik turunnya X akan membuat nilai Y juga naik turun, dengan demikian nilai Y ini akan bervariasi. Namun nilai Y bervariasi tersebut tidak semata-mata disebabkan oleh X, karena masih ada faktor lain yang menyebabkannya.

3) Koefisien Determinasi

Untuk menguji seberapa besar pengaruh dari variabel X terhadap variabel Y maka digunakan koefisien determinasi sebagai berikut:


(4)

KD = r2 x 100% Dimana :

KD = koefisien determinasi r = koefisien korelasi

Selanjutnya untuk menafsirkan sejauh mana pengaruh diklat terhadap kinerja karyawan digunakan pedom interprestasi koefisien penentu dalam tabel. Nilai koefisien penentu berada diantara 0-100%.

Jika nilai koefisien semakin mendekati 100% berarti semakin kuat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Semakin mendekati 0% berarti semakin lemah pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

Adapun untuk mengetahui kuat lemahnya pengaruh dapat diklasifikasikan pada Tabel 3.6 berikut:

TABEL 3.9

PEDOMAN UNTUK MEMBERIKAN INTERPRETASI PENGARUH (GUILFORD)

Koefisien Korelasi Klasifikasi 0,00 – 0,199 Sangat Rendah 0,20 – 0, 399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0, 799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat kuat Sumber: Sugiyono (2010:184)

3.2.7.3 Pengujian Hipotesis

Penelitian ini menggunakan data interval dengan menggunakan skala


(5)

digunakan sebelumnya. Setelah data penelitian berskala interval selanjutnya ditentukan pasangan dua variabel dari semua sampel penelitian.

Objek penelitian yang menjadi variabel bebas atau Independent variable

yaitu diklat (X), sedangkan kinerja karyawan (Y) sebagai Dependent variable. Hipotesis tersebut digambarkan pada Gambar 3.2 berikut:

GAMBAR 3.3

DIAGRAM JALUR HIPOTESIS Keterangan :

X : variabel diklat

Y : Variabel kinerja karyawan

Ԑ : Residu (variabel lain diluar variabel X yang berpengaruh) kearah variabel akibat (endogenus) dinyatakan oleh besarnya nilai numeric dari variabel eksogenus.

Sebagai langkah akhir dari analisis data adalah pengujian hipotesis. Untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan harus menggunakan uji statistika yang tepat. Hipotesis penelitian akan diuji dengan mendeskripsikan hasil analisis regresi linear. Untuk menguji signifikansi korelasi antara variabel Diklat (X), Kinerja Karyawan (Y), Hipotesis penelitian akan diuji dengan mendeskripsikan hasil analisis regresi linear sederhana. Untuk uji global regresi dilakukan dengan uji f sebagai berikut:


(6)

=

Sumber: Anwar Sanusi (2011:143) Keterangan:

F = F hitung yang selanjutnya dibandingkan dengan F tabel SSR = keragaman regresi

SSE = keragaman kesalahan k = jumlah variabel bebas n = jumlah sampel penelitian

Bila F hitung > F tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima Bila F hitung < F tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak

Secara statistik, hipotesis yang akan diuji dalam rangka pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut:

Hipotesis

H0 : ρ ≤ 0, artinya tidak terdapat pengaruh dari pelatihan sumber daya

manusia terhadap kinerja karyawan BGG Golf and Resort.

Ha : ρ > 0, artinya terdapat pengaruh positif dari pelatihan sumber daya