KAJIAN KEBUTUHAN PEMBELAJARAN KELUARGA PASIEN STROKE POST RAWAT DI RUMAH SAKIT AL ISLAM.
ABSTRAK
Selama dirawat, keluarga diberikan pembelajaran untuk merawat pasien
stroke di rumah agar tidak terjadi stroke berulang. Namun, masih saja ditemukan
pasien terjatuh, tersedak dan tidak teratur minum obat. Peran keluarga adalah
sebagai perawatan kesehatan yang sangat mempengaruhi tingkat kesehatan pasien.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif, data didapatkan
melalui kuesioner tertutup dengan skala guttman. Pengambilan sampel dilakukan
denga teknik accidental sampling selama 15 Mei-5 Juni 2012 didapatkan
responden sebanyak 30 keluarga pasien stroke post rawat.
Hasil penelitian menunjukkan dari 13 sub variabel yang diamati, sebagian
besar responden (60%) tidak membutuhkan pembelajaran akan penanganan
kedaruratan, setengahnya responden (50%) membutuhkan pembelajaran akan
kebutuhan spiritual, sebagian besar dari responden (53,3%) membutuhkan
pembelajaran akan air. Selanjutnya, hampir seluruh dari responden membutuhkan
pembelajaran akan kebutuhan udara (80%), makan (90%), eliminasi (93,3%),
interaksi dan menyendiri (96,7%), keamanan (83,3%), psikologis (96,7%),
perkembangan sosial (83,3%), menagemen obat (96,7%). Kemudian, seluruh
responden (100%) membutuhkan pembelajaran akan kegiatan dan istirahat serta
deteksi dini komplikasi.
Berdasarkan hasil penelitian, disarankan kepada rumah sakit untuk lebih
memperhatikan kebutuhan keluarga dan pasien selama pasien di rawat sampai
pasien rawat jalan. Selain itu, juga membuat kelompok penderita stroke yang
dapat membantu pasien berkumpul sesama penderita sehingga dapat memenuhi
kebutuhan psikologis, interaksi, dan perkembangan sosial pasien.
Kata Kunci : Kebutuhan pembelajaran, Keluarga, Pasien stroke, Dirawat di rumah
vi
ABSTRACT
During discharge program, the family get some learning to care
stroke patients at home to prevent recurrent stroke. But still found that
patients fall, choke, and not regularly take medication. Therefore, the
family role here is important as health care.
The study used questionnaire with Guttmann scale and used
quantitative descriptive method. Sampling was performed by accidental
sampling method with 30 participants.
The results suggested more than 13 sub-variables were observed,
apparently the majority of respondents (60%) did not require learning of
handling the emergency, half of respondents (50%) required the learning
of the spiritual need, apparently the majority of respondents (53,3%)
required learning of water. Furthermore, almost all of the respondents
required the learning of water (80%), eating (90%), elimination (93.3%),
interaction and solitary (96.7%), safety (83.3%), psychological (96.7%),
social development (83.3%), drugs management (96.7%). Then, all
respondents (100%) required the learning activities and the rest as well as
early detection of complications.
It is recommended to the hospital to pay more attention for the
needs of families and patients during discharge program and home care. It
is also advisable to establish specialized counseling palliative care unit or
stroke group survivors who can help patients to meet the psychological,
interaction, and social development of the patient.
Keywords: Learning needs, Family, Stroke patients, Home care
vii
Selama dirawat, keluarga diberikan pembelajaran untuk merawat pasien
stroke di rumah agar tidak terjadi stroke berulang. Namun, masih saja ditemukan
pasien terjatuh, tersedak dan tidak teratur minum obat. Peran keluarga adalah
sebagai perawatan kesehatan yang sangat mempengaruhi tingkat kesehatan pasien.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif, data didapatkan
melalui kuesioner tertutup dengan skala guttman. Pengambilan sampel dilakukan
denga teknik accidental sampling selama 15 Mei-5 Juni 2012 didapatkan
responden sebanyak 30 keluarga pasien stroke post rawat.
Hasil penelitian menunjukkan dari 13 sub variabel yang diamati, sebagian
besar responden (60%) tidak membutuhkan pembelajaran akan penanganan
kedaruratan, setengahnya responden (50%) membutuhkan pembelajaran akan
kebutuhan spiritual, sebagian besar dari responden (53,3%) membutuhkan
pembelajaran akan air. Selanjutnya, hampir seluruh dari responden membutuhkan
pembelajaran akan kebutuhan udara (80%), makan (90%), eliminasi (93,3%),
interaksi dan menyendiri (96,7%), keamanan (83,3%), psikologis (96,7%),
perkembangan sosial (83,3%), menagemen obat (96,7%). Kemudian, seluruh
responden (100%) membutuhkan pembelajaran akan kegiatan dan istirahat serta
deteksi dini komplikasi.
Berdasarkan hasil penelitian, disarankan kepada rumah sakit untuk lebih
memperhatikan kebutuhan keluarga dan pasien selama pasien di rawat sampai
pasien rawat jalan. Selain itu, juga membuat kelompok penderita stroke yang
dapat membantu pasien berkumpul sesama penderita sehingga dapat memenuhi
kebutuhan psikologis, interaksi, dan perkembangan sosial pasien.
Kata Kunci : Kebutuhan pembelajaran, Keluarga, Pasien stroke, Dirawat di rumah
vi
ABSTRACT
During discharge program, the family get some learning to care
stroke patients at home to prevent recurrent stroke. But still found that
patients fall, choke, and not regularly take medication. Therefore, the
family role here is important as health care.
The study used questionnaire with Guttmann scale and used
quantitative descriptive method. Sampling was performed by accidental
sampling method with 30 participants.
The results suggested more than 13 sub-variables were observed,
apparently the majority of respondents (60%) did not require learning of
handling the emergency, half of respondents (50%) required the learning
of the spiritual need, apparently the majority of respondents (53,3%)
required learning of water. Furthermore, almost all of the respondents
required the learning of water (80%), eating (90%), elimination (93.3%),
interaction and solitary (96.7%), safety (83.3%), psychological (96.7%),
social development (83.3%), drugs management (96.7%). Then, all
respondents (100%) required the learning activities and the rest as well as
early detection of complications.
It is recommended to the hospital to pay more attention for the
needs of families and patients during discharge program and home care. It
is also advisable to establish specialized counseling palliative care unit or
stroke group survivors who can help patients to meet the psychological,
interaction, and social development of the patient.
Keywords: Learning needs, Family, Stroke patients, Home care
vii