Analisis Kinerja Keuangan dengan Menggunakan Metode Economic Value Added (EVA) PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT. XL Axiata Tbk, PT. Indosat Tbk Periode 2007-2009.

(1)

vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Needs of financial statement analysis technique, which can show the value of the cost of capital, has led to the Economic Value Added (EVA) technique. This technique has become one of the best financial statement analysis techniques in the modern era. Analysis of financial statements becomes important especially when a company is in fierce competition, just like the competition of Indonesian telecommunications sector. The telecommunications sector in Indonesia is controlled by three large companies, namely PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT. XL Axiata Tbk, and PT. Indosat Tbk. These three companies will be made the object of this research by the author. This study aims to provide some information about which company is capable of producing the greatest value of EVA, so the information can be used as a basis for investment decisions. The data in this study is secondary data in the form of financial statements balance sheets and income statements of the three companies. The method used in this research is the method of comparative research. This study will compare the value of EVA that can be generated by the three companies during the sample period. The value obtained from the use of the EVA calculation formula related to the method of EVA on the consolidated financial balance sheets and income statements of three companies. The result after processing the data is PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk has the highest value of EVA, then PT. Indosat Tbk and the lastly is PT. XL Axiata Tbk for the period 2007-2009.

Key words : financial balance sheets, income statements, Economic Value Added (EVA).


(2)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Kebutuhan teknik analisis laporan keuangan yang dapat menunjukan pertambahan nilai atas biaya modal telah memunculkan teknik Economic

Value Added (EVA) menjadi salah satu teknik analisis laporan keuangan era

modern terbaik. Analisis laporan keuangan menjadi hal yang penting terutama apabila suatu perusahaan berada pada persaingan yang ketat. Kondisi persaingan yang ketat terdapat pada persaingan sektor telekomunikasi di Indonesia. Sektor telekomunikasi di Indonesia dikuasai oleh tiga perusahaan besar, yaitu PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT. XL Axiata Tbk, dan PT. Indosat Tbk, dimana ketiga perusahaan ini dijadikan oleh penulis sebagai objek penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai perusahaan manakah yang mampu menghasilkan nilai EVA terbesar, sehingga informasi tersebut dapat dijadikan landasan keputusan investasi. Data pada penelitian ini merupakan data sekunder yang berupa laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi dari PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT. XL Axiata Tbk, dan PT. Indosat Tbk. Metode yang digunakan adalah metode riset komparatif. Penelitian ini akan membandingkan besarnya nilai EVA yang dapat dihasilkan oleh ketiga perusahaan tersebut selama periode penelitian. Nilai EVA diperoleh dari penggunaan rumus perhitungan yang berkaitan dengan metode EVA terhadap laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi ketiga perusahaan tersebut. Setelah melakukan pengolahan data maka diketahui bahwa dalam periode 2007-2009 PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk memiliki nilai EVA tertinggi, kemudian PT. Indosat Tbk dan terakhir adalah PT. XL Axiata Tbk.

Kata-kata kunci : laporan keuangan neraca, laporan keuangan laba rugi,


(3)

viii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...i

HALAMAN PENGESAHAN...ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI...iii

KATA PENGANTAR...iv

ABSTRACT... vi

ABSTRAK...vii

DAFTAR ISI...viii

DAFTAR GAMBAR...xi

DAFTAR TABEL...xii

DAFTAR LAMPIRAN...xiii

BAB I PENDAHULUAN...1

1.1 Latar Belakang...1

1.2 Identifikasi Masalah...6

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian...6

1.3.1 Maksud Penelitian...6

1.3.2 Tujuan Penelitian...7


(4)

ix Universitas Kristen Maranatha

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN...9

2.1 Penelitian Terdahulu...9

2.2 Kajian Pustaka...11

2.2.1 Economic Value Added (EVA) ...11

2.2.2 Common Size Analysis...16

2.2.3 Time Series Analysis...18

2.2.4 Analisis Rasio Keuangan...18

2.2.5 Laporan Keuangan...22

2.2.6 Neraca...24

2.2.7 Laporan Laba Rugi...28

2.3 Kerangka Pemikiran...30

BAB III METODE PENELITIAN...36

3.1 Data Perusahaaan...36

3.2 Jenis Penelitian...37

3.3 Populasi...37

3.4 Sampel...38

3.5 Teknik Pengumpulan Data...39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...40

4.1 Data Penelitian...40

4.2 Pengolahan Data dan Hasil...40

4.2.1 PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk...42


(5)

x Universitas Kristen Maranatha

4.2.3 PT. Indosat Tbk...54

4.3 Pembahasan...60

BAB V SIMPULAN DAN SARAN...66

5.1 Simpulan...66

5.2 Saran...68

DAFTAR PUSTAKA...71

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS (CURRICULUM VITAE)...74 LAMPIRAN...L-1


(6)

xi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR


(7)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

TABEL 2.1. DATA PENELITIAN TERDAHULU...10 TABEL 4.1. HASIL PENGOLAHAN DATA...60


(8)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I LAPORAN KEUANGAN...L-1 LAMPIRAN II ISU-ISU TAHUN 2007-2009...L-31


(9)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu indikator terpenting dalam menyelidiki sehat atau tidaknya kondisi suatu perusahaan adalah dari segi keuangannya. Kinerja keuangan menjadi salah satu patokan terpenting bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan, oleh karena itu kebutuhan akan teknik analisis kinerja keuangan yang tepat menjadi sangat dibutuhkan oleh suatu perusahaan. Adanya kebutuhan teknik analisis kinerja keuangan yang tepat ini mendorong para praktisi keuangan mengembangkan metode analisis yang baru. Salah satu teknik pengukuran kinerja keuangan tersebut adalah

Economic Value Added (EVA) yang dipopulerkan oleh Stewart dan Stern di

tahun 2001. Munculnya EVA menjadi salah satu teknik analisis kinerja keuangan dikarenakan adanya kelemahan-kelemahan yang terdapat pada teknik analisis kinerja keuangan tradisional sehingga praktisi keuangan menciptakan EVA untuk menjawab kelemahan-kelemahan dari teknik analisis kinerja keuangan tradisional tersebut. Teknik keuangan EVA ini merupakan teknik yang mencoba mengukur keuntungan nyata suatu perusahaan dengan tidak mengabaikan biaya modal. Hal inilah yang membuat EVA berbeda dengan teknik pengukuran kinerja keuangan tradisional, dimana pada teknik analisis keuangan tradisional biaya modal


(10)

2

Universitas Kristen Maranatha diabaikan sehingga sulit bagi suatu perusahaan menentukan apakah telah berhasil menciptakan suatu nilai atau tidak.

Hasil perhitungan dari teknik EVA yang bernilai positif menunjukan bahwa perusahaan tersebut memiliki tingkat pengembalian modal yang lebih tinggi dibandingkan tingkat biaya modalnya. Selain itu, EVA yang bernilai positif juga menunjukan kemampuan manajemen perusahaan dalam rangka menciptakan peningkatan kekayaan perusahaan atau pemilik modal, sehingga dapat dikatakan bahwa manajemen perusahaan tersebut telah melakukan kinerja yang baik. Sebaliknya, EVA yang bernilai negatif mencerminkan tingkat pengembalian modal yang lebih rendah dibandingkan dengan tingkat biaya modalnya dan kemampuan manajemen yang buruk dalam menciptakan peningkatan kekayaan perusahaan atau pemilik modal. EVA bernilai yang negatif menunjukkan belum mampunya perusahaan menghasilkan tingkat pengembalian modal yang cukup untuk menutup risiko dan biaya investasi yang ditanamkan oleh pemilik modal (investor) walaupun untuk beberapa kasus tertentu perusahaan tersebut mampu menghasilkan laba bersih yang tinggi. Maka dari itu teknik yang telah dipatenkan oleh Stewart & Company ini merupakan teknik yang sangat relevan untuk mengukur baik buruknya kinerja perusahaan berdasarkan nilai dan biaya modal (cost of capital), karena tujuan dari EVA sendiri adalah untuk mengetahui nilai tambah atas biaya modal yang dikeluarkan dari suatu periode tertentu. Ada atau tidaknya nilai tambah suatu perusahaan sangat bergantung dari kemampuan perusahaan dalam memperoleh profit di atas tingkat biaya modal yang dikeluarkan oleh perusahaan tersebut.


(11)

3

Universitas Kristen Maranatha Beberapa tahun terakhir ini di Indonesia sedang terjadi fenomena menjamurnya perusahaan telekomunikasi. Hal ini terjadi karena adanya permintaan dan kebutuhan yang tinggi dari pasar atas provider layanan telepon selular yang murah dan memiliki fitur-fitur yang lengkap. Fenomena ini secara otomatis telah menciptakan iklim persaingan yang ketat antar perusahaan telekomunikasi yang melayani pasar telepon selular. Dengan kondisi persaingan yang begitu ketat maka risiko kebangkrutan perusahaan telekomunikasi di Indonesia menjadi semakin tinggi. Kondisi seperti ini memaksa perusahaan telekomunikasi di Indonesia untuk terus memperhatikan tingkat kesehatan perusahaannya secara periodik, terutama dari segi keuangannya. Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa kondisi keuangan menjadi salah satu faktor penentu keberlangsungan hidup suatu perusahaan, karena tanpa adanya uang maka segala bentuk kegiatan operasional perusahaan tidak dapat dijalankan. Sehingga analisis kinerja keuangan perusahaan perlu dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai kondisi keuangan dan informasi tersebut dapat menjadi landasan pengambilan keputusan strategis perusahaan.

Produk-produk telekomunikasi di Indonesia terbagi menjadi dua kelompok yaitu produk GSM dan CDMA. GSM atau Global System for

Mobile Communications merupakan teknologi digital yang bekerja dengan

mengirimkan paket data berdasarkan waktu, atau yang lebih dikenal dengan istilah timeslot. Berbeda dengan teknologi GSM, teknologi CDMA tidak menggunakan satuan waktu, melainkan menggunakan sistem kode (coding). Prinsip ini sesuai dengan singkatan CDMA itu sendiri, yaitu Code Division


(12)

4

Universitas Kristen Maranatha

Multiple Access. Jadi, sistem CDMA menggunakan kode-kode tertentu yang

unik untuk mengatur setiap panggilan yang berlangsung. (http://ofajar88.wordpress.com/2008/09/21/perbedaan-gsm-vs-cdma/). Pada skripsi ini penulis akan membatasi objek penelitian hanya pada tiga perusahaan telekomunikasi dengan produk GSM.

Pasar produk telekomunikasi GSM di Indonesia dikuasai oleh tiga perusahaan besar telekomunikasi, yaitu PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT.XL Axiata Tbk, PT.Indosat Tbk. Persaingan di bisnis komunikasi ini lebih banyak dikuasai oleh ketiga perusahaan ini. Ketiga perusahaan ini juga berhasil meraih berbagai penghargaan di bidangnya, berikut merupakan beberapa penghargaan yang diraih oleh ketiga perusahaan di tahun 2009 : PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk :

 Penghargaan Top 10 E-Corp Award 2009 dari Majalah SWA

 Layanan Contact Center Infomedia memperoleh penghargaan TOP Outsourcer Awards 2009

 Contact Center PT.Telekomunikasi Indonesia menerima Penghargaan Contact Center Top Performer Award 2009

 Penghargaan Superbrand untuk korporat Infomedia tahun 2008 – 2009

Top Brand Award 2009 PT.XL Axiata Tbk :

Call Center Award 2009 IR Global Rankings 2009 Golden Ring Awards 2009


(13)

5

Universitas Kristen MaranathaTelecom Asia Awards

Selular Award 2009 PT.Indosat Tbk :

 Frost & Sullivan Telecoms Awards untuk kategory Mobile Data Service Provider of The Year

 The Best GSM Operator 2009 dari Indonesia Cellular Award (ICA) 2009

Public Relations Program of The Year 2009 dari majalah MIX Berbagai penghargaan yang berhasil diraih oleh ketiga perusahaan tersebut, telah membuktikan tingginya kualitas dari setiap perusahaan dan selain itu penghargaan tersebut juga mengukuhkan posisi mereka sebagai market

leader di bisnis sektor telekomunikasi di Indonesia.

Persaingan pasar sektor telekomunikasi yang dikuasai oleh ketiga perusahaan ini membuat penulis tertarik untuk melakukan analisis pengukuran kinerja keuangan dari ketiga perusaaan ini dari segi pertimbangan biaya modal dan pertambahan nilai yang diperoleh masing-masing perusahaan periode 2007 – 2009. Oleh karena itu, dalam melakukan analisis ini penulis akan menggunakan metode analisis EVA pada laporan keuangan perusahaan, sehingga melalui analisis tersebut akan dapat diketahui perusahaan yang mampu menghasilkan nilai tambah terbesar pada periode 2007-2009. Maka dari itu, penulis mengambil judul “Analisis

Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Metode Economic Value

Added (EVA) PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT.XL Axiata Tbk,


(14)

6

Universitas Kristen Maranatha

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Perusahaan manakah yang mampu menghasilkan nilai tambah terbesar bagi pemilik modal periode 2007-2009 antara PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT.XL Axiata Tbk, dan PT.Indosat Tbk ?

2. Perusahaan manakah yang memiliki manajemen terbaik dari segi perhitungan EVA periode 2007-2009 antara PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT.XL Axiata Tbk, dan PT.Indosat Tbk ?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari dilakukannya penelitian ini, antara lain :

1. Untuk menganalisis besarnya nilai tambah yang dihasilkan oleh PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT.XL Axiata Tbk, dan PT.Indosat Tbk berdasarkan metode EVA.

2. Untuk mengetahui manajemen perusahaan yang memiliki kinerja terbaik antara PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT.XL Axiata Tbk, dan PT.Indosat Tbk dengan pertimbangan besarnya nilai tambah yang dihasilkan melalui metode EVA.


(15)

7

Universitas Kristen Maranatha

1.3.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi mengenai perusahaan manakah yang memiliki kinerja keuangan terbaik berdasarkan metode EVA, sehingga informasi tersebut dapat menjadi salah satu pertimbangan daya tarik investasi bagi pihak-pihak yang membutuhkan, khususnya bagi para investor dimana informasi tersebut dapat digunakan sebagai pertimbangan keputusan pengalokasian dana investasi.

1.4 Manfaat Penelitian

Berikut merupakan menfaat-manfaat yang diperoleh dari dilakukannya penelitian ini, yaitu :

1. Bagi Penulis

Melalui penelitian ini diharapkan penulis dapat memperdalam pemahaman ilmu manajemen keuangan khususnya dalam pemahaman mengenai metode EVA dan pengaplikasiannya.

2. Bagi Perusahaan

Hasil dari penelitian ini dapat memberikan informasi bagi ketiga perusahaan terkait kinerja keuangannya periode 2007-2009, sehingga ketiga perusahaan dapat memutuskan tindakan apa yang diperlukan di masa yang akan datang berdasarkan hasil analisis EVA pada penelitian ini. Bagi perusahaan yang memiliki tingkat EVA yang rendah dapat melakukan tindakan perbaikan pada sektor-sektor tertentu, sedangkan bagi perusahaan dengan tingkat EVA yang


(16)

8

Universitas Kristen Maranatha tinggi dapat melakukan peningkatan kinerja untuk mempertahankan atau meningkatkan nilai EVA tersebut.

3. Bagi Investor

Informasi yang diperoleh dari penelitian ini dapat membantu para investor untuk melakukan keputusan investasi yang berkaitan dengan pengalokasian dana investasi pada perusahaan yang memiliki tingkat EVA tertinggi dari ketiga perusahaan yang diteliti.

4. Bagi Pihak Lain

Sebagai bahan dokumentasi untuk melengkapi sarana yang dibutuhkan dalam penyediaan bahan studi bagi pihak-pihak lain yang mungkin melakukan penelitian khususnya penelitian yang berkaitan dengan nilai tambah perusahaan dengan metode EVA.


(17)

66 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan identifikasi masalah yang dikaitkan dengan pembahasan hasil pengolahan data pada bab sebelumnya, maka penulis memberikan simpulan sebagai berikut :

1. Perusahaan yang mampu menghasilkan nilai tambah terbesar bagi pemilik modal periode 2007-2009 antara PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT. XL Axiata Tbk, dan PT. Indosat Tbk adalah PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Berdasarkan hasil pembahasan dari pengolahan data pada bab sebelumnya, telah diketahui bahwa PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk memiliki nilai EVA yang tertinggi dari tahun ke tahun selama periode penelitian dibandingkan dengan dua perusahaan lainnya, artinya PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk memiliki kemampuan untuk menghasilkan nilai tambah terbesar bagi pemilik modal perusahaan dalam periode 2007-2009. Sedangkan posisi kedua untuk perusahaan yang mampu menghasilkan nilai tambah terbesar bagi pemiliik modal adalah PT. Indosat Tbk, dan kemudian PT. XL Axiata Tbk yang berada pada posisi ketiga.


(18)

67

Universitas Kristen Maranatha 2. Semakin tinggi nilai EVA maka manajemen perusahaan tersebut

dinilai memiliki kinerja manajemen yang baik. Pada penelitian ini, diperoleh hasil bahwa PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk memiliki nilai EVA yang tertinggi dibanding dua perusahaan lainnya. Maka dari itu, perusahaan yang memiliki kinerja manajemen terbaik dari segi perhitungan EVA periode 2007-2009 adalah PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. PT. Indosat Tbk memiliki nilai EVA yang lebih tinggi dibandingkan dengan PT. XL Axiata Tbk, namun nilai EVA PT. Indosat menunjukan kecenderungan untuk terus menurun dari tahun ke tahun, sedangkan PT. XL Axiata memiliki pergerakan nilai EVA yang terus membaik. Maka dapat dikatakan bahwa PT. Indosat Tbk memilki kinerja manajemen yang semakin memburuk selama periode penelitian, sedangkan PT. XL Axiata Tbk memiliki manajemen yang terus menerus meningkatkan kinerjanya sehingga mampu memulihkan nilai EVA yang terpuruk pada tahun 2007 dan 2008.


(19)

68

Universitas Kristen Maranatha

5.2 Saran

Berikut ini merupakan beberapa saran yang dapat penulis berikan terkait hasil yang diperoleh dari penelitian ini :

1. Setiap perusahaan hendaknya meningkatkan nilai EVA secara berkesinambungan melalui peningkatan kinerja atau performa manajemen perusahaan dengan melakukan penerapan program-program manajemen yang tepat. Pada PT. Indosat Tbk terjadi penerapan program manajemen yang kurang tepat terutama pada aspek pemasarannya sehingga perusahaaan menanggung biaya modal yang tinggi dan menyebabkan nilai EVA perusahaan semakin menurun. Sebaliknya, PT. XL Axiata mampu meningkatkan nilai EVA dari tahun ke tahun dengan cara penerapan langkah-langkah manajemen ,terutama pada aspek pemasaran, yang tepat guna mendorong pertumbuhan pelanggan dari tahun ke tahun.

2. Bagi perusahaan-perusahaan yang memiliki status terbuka hendaknya lebih memperhatikan tinggi rendahnya nilai EVA yang dimiliki, karena hal ini akan berpengaruh pada usaha pemenuhan modal yang bersumber dari dana eksternal. Pada bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa nilai EVA menjadi salah satu bahan pertimbangan bagi para investor untuk menentukan keputusan pengalokasian dana investasi. Apabila suatu perusahaan tidak memperhatikan nilai EVA sehingga memilki nilai EVA yang rendah maka perusahaan tersebut akan mengalami kesulitan untuk memperoleh dana eksternal dari para investor. Sebaliknya,


(20)

69

Universitas Kristen Maranatha perusahaan dengan nilai EVA yang tinggi cenderung memiliki kemudahan dalam memperoleh dana eksternal dari para investor karena para investor menilai kinerja manajemen perusahaan tersebut baik dan mampu menghasilkan nilai tambah bagi para investor. Dengan kata lain, semakin tinggi nilai EVA suatu perusahaan maka nilai investasi dari perusahaan tersebut akan semakin menarik bagi para investor, dan perusahaan juga semakin mudah dalam memperoleh sumber dana eksternal.

3. Walaupun PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk memiliki nilai EVA yang tinggi selama periode penelitian, namun terdapat indikasi-indikasi yang berpotensi akan menurunkan nilai EVA PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk pada periode mendatang. Indikasi-indikasi tersebut antara lain turunnya pertumbuhan pelanggan perusahaan, terus bertambahnya pemain-pemain baru pada sektor telekomunikasi yang akan membuat persaingan pada sektor ini semakin ketat, dan kinerja dari PT. XL Axiata Tbk yang terus membaik. Oleh karena itu, PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk hendaknya mulai melakukan perencanaan strategis untuk menghadapi indikasi-indikasi di atas.

4. PT. Indosat Tbk hendaknya melakukan langkah-langkah perbaikan kinerja manajemen perusahaan sehingga nilai EVA tidak terus bergerak turun. Hal ini dapat dimulai dari membenahi sistem pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan pada tahun 2007-2009. Sebab sistem pemasaran PT. Indosat Tbk pada periode tersebut


(21)

70

Universitas Kristen Maranatha dinilai tidak tepat dan merugikan perusahaan karena tidak diimbangi dengan pertumbuhan pelanggan yang tinggi, seperti yang terjadi pada PT. XL Axiata Tbk.

5. Bagi PT. XL Axiata Tbk hendaknya menjaga dan meningkatkan kinerja manajemennya agar terus terdapat pertumbuhan nilai EVA dari tahun ke tahun. Kinerja manajemen dari PT. XL Axiata Tbk perlu dipertahankan karena melalui kinerja manajemen tersebut telah terbukti mampu memulihkan kondisi nilai EVA PT. XL Axiata Tbk yang sempat terpuruk. Selain menjaga, PT. XL Axiata Tbk juga perlu menyesuaikan kinerja manajemen dengan perubahan-perubahan dalam berbagai aspek yang berpotensi mempengaruhi usahanya. Penyesuaian kinerja manajemen perusahaan terhadap berbagai perubahan akan memudahkan PT. XL Axiata Tbk dalam mengidentifikasi peluang dan tantangan yang akan memberikan informasi bagi perusahaan untuk menentukan keputusan atau kebijakan strategis perusahaan sehingga kinerja PT. XL Axiata Tbk secara keseluruhan dapat terus meningkat.

6. Bagi penelitian-penelitian mengenai EVA selanjutnya, akan lebih baik apabila digunakan jumlah sampel yang lebih banyak, periode yang lebih panjang dan pada sektor perusahaan yang berbeda atau dapat juga dibandingkan dengan metode analisis kinerja laporan keuangan lainnya. Tujuannya adalah agar pemahaman mengenai teori dan penerapan metode analisis keuangan EVA dapat terus berkembang.


(22)

Universitas Kristen Maranatha 71

DAFTAR PUSTAKA

Hakim, Rahman. (2006). Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan

dengan Metode EVA, ROA, dan Pengaruhnya Terhadap Return Saham pada Perusahaan yang Tergabung dalam Indeks LQ 45 di Bursa Efek Jakarta, Skrispi, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Indonesia,

Yogyakarta.

Kasmir. (2008). Analisis Laporan Keuangan, Edisi Kesatu, PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta.

Munawir. (1995). Analisa Laporan Keuangan, Edisi Keempat, Penerbit Liberty, Yogyakarta.

Panggabean, Raja Lambas J. (2005). Analisis Perbandingan Korelasi EVA dan ROE Terhadap Harga Saham LQ 45 di Bursa Efek Jakarta. Jurnal

Manajemen & Bisnis Sriwijaya Vol. 3 No 5, hal. 1-19.

Panjaitan, Gillis Benyamin. (2009). Analisis Kinerja Keuangan dengan

Menggunakan Metode Economic Value Added (EVA), Draft Skripsi,

Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Pradhono dan Yulius Jogi Christiawan. (2004). Pengaruh Economic Value Added, Residual Income, Earnings dan Arus Kas Operasi Terhadap Return yang Diterima oleh Pemegang Saham. Jurnal Akuntansi dan

Keuangan, hal. 140-165.

Prakarsa, Mulya Yoga. (2007). Analisis Hubungan Economic Value Added

(EVA) dan Market Value Added (MVA) pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta, Skripsi, Fakultas Ekonomi,

Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.

Putriani, Tresty. (2007). Rasio Keuangan. Literatur, Fakultas Ekonomi,


(23)

Universitas Kristen Maranatha 72

Rahmatyah. (2008). Analisis Pengaruh Rasio Keuangan dan Economic

Value Added (EVA) Terhadap Harga Saham Property dan Real Estate yang Terdaftar di BEJ, Skripsi, Fakultas Ekonomi, Universitas

Muhammadiyah, Malang.

Rosy, Meita. (2009). Analisis Pengaruh Antara Economic Value Added (EVA) danMarket Value Added (MVA) Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Sektor LQ45 di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2007-2008, Skripsi, Fakultas Ekonomi. Universitas Gunadarma, Jakarta.

Sasongko, Noer dan Nila Wulandari. (2006). Pengaruh EVA dan

Rasio-rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham. Laporan Penelitian.

Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah, Surakarta.

Sundjaja, Ridwan S. dan Inge Barlian. (2008). Manajemen Keuangan, Jilid I, Edisi Kelima, Literata Lintas Media, Jakarta.

Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis. Penerbit Andi, Yogyakarta.

Taufik. (2007). Pengaruh Pendekatan Traditional Accounting dan Economic Value Added Terhadap Stock Return Perusahaan Sektor Perbankan di PT Bursa Efek Jakarta. Jurnal Manajemen & Bisnis Sriwijaya Vol. 5,

No 10, hal 1-14.

Ulfa, Laili Faiza. (2009). Analisa Laporan Keuangan, Catatan Kuliah, Materi Kuliah Manajemen Keuangan, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

http://www.antaranews.com/view/?i=1245935253&c=TEK&s=TKN

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2009/12/07/15573529/Telkom..quot .Best.of.the.Best.quot...XL.CEO.Idaman.2009.Terbaik


(24)

Universitas Kristen Maranatha 73

http://www.duniainvestasi.com/

http://www.indosat.com/

http://www.investopedia.com/

http://iwic.kongkoow.com/index.php/2009/06/28/indosat-raih-the-best-operator-gsm-2009/

http://www.kaltimpost.co.id/?mib=berita.detail&id=35116

http://kanal3.wordpress.com/2010/05/20/manajemen-keuangan-2pembahasan-eva-dan-mva/

http://nttonlinenews.com/ntt/index.php?view=article&id=1034%3Aindosat-raih-the-best-achievement-award&option=com_content&Itemid=68

http://ofajar88.wordpress.com/2008/09/21/perbedaan-gsm-vs-cdma/

http://rizkimutia.blogspot.com/2009/11/economic-value-added-eva.html

http://www.telkom.co.id/


(1)

68

5.2 Saran

Berikut ini merupakan beberapa saran yang dapat penulis berikan terkait hasil yang diperoleh dari penelitian ini :

1. Setiap perusahaan hendaknya meningkatkan nilai EVA secara berkesinambungan melalui peningkatan kinerja atau performa manajemen perusahaan dengan melakukan penerapan program-program manajemen yang tepat. Pada PT. Indosat Tbk terjadi penerapan program manajemen yang kurang tepat terutama pada aspek pemasarannya sehingga perusahaaan menanggung biaya modal yang tinggi dan menyebabkan nilai EVA perusahaan semakin menurun. Sebaliknya, PT. XL Axiata mampu meningkatkan nilai EVA dari tahun ke tahun dengan cara penerapan langkah-langkah manajemen ,terutama pada aspek pemasaran, yang tepat guna mendorong pertumbuhan pelanggan dari tahun ke tahun.

2. Bagi perusahaan-perusahaan yang memiliki status terbuka hendaknya lebih memperhatikan tinggi rendahnya nilai EVA yang dimiliki, karena hal ini akan berpengaruh pada usaha pemenuhan modal yang bersumber dari dana eksternal. Pada bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa nilai EVA menjadi salah satu bahan pertimbangan bagi para investor untuk menentukan keputusan pengalokasian dana investasi. Apabila suatu perusahaan tidak memperhatikan nilai EVA sehingga memilki nilai EVA yang rendah maka perusahaan tersebut akan mengalami kesulitan untuk memperoleh dana eksternal dari para investor. Sebaliknya,


(2)

69

perusahaan dengan nilai EVA yang tinggi cenderung memiliki kemudahan dalam memperoleh dana eksternal dari para investor karena para investor menilai kinerja manajemen perusahaan tersebut baik dan mampu menghasilkan nilai tambah bagi para investor. Dengan kata lain, semakin tinggi nilai EVA suatu perusahaan maka nilai investasi dari perusahaan tersebut akan semakin menarik bagi para investor, dan perusahaan juga semakin mudah dalam memperoleh sumber dana eksternal.

3. Walaupun PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk memiliki nilai EVA yang tinggi selama periode penelitian, namun terdapat indikasi-indikasi yang berpotensi akan menurunkan nilai EVA PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk pada periode mendatang. Indikasi-indikasi tersebut antara lain turunnya pertumbuhan pelanggan perusahaan, terus bertambahnya pemain-pemain baru pada sektor telekomunikasi yang akan membuat persaingan pada sektor ini semakin ketat, dan kinerja dari PT. XL Axiata Tbk yang terus membaik. Oleh karena itu, PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk hendaknya mulai melakukan perencanaan strategis untuk menghadapi indikasi-indikasi di atas.

4. PT. Indosat Tbk hendaknya melakukan langkah-langkah perbaikan kinerja manajemen perusahaan sehingga nilai EVA tidak terus bergerak turun. Hal ini dapat dimulai dari membenahi sistem pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan pada tahun 2007-2009. Sebab sistem pemasaran PT. Indosat Tbk pada periode tersebut


(3)

70

dinilai tidak tepat dan merugikan perusahaan karena tidak diimbangi dengan pertumbuhan pelanggan yang tinggi, seperti yang terjadi pada PT. XL Axiata Tbk.

5. Bagi PT. XL Axiata Tbk hendaknya menjaga dan meningkatkan kinerja manajemennya agar terus terdapat pertumbuhan nilai EVA dari tahun ke tahun. Kinerja manajemen dari PT. XL Axiata Tbk perlu dipertahankan karena melalui kinerja manajemen tersebut telah terbukti mampu memulihkan kondisi nilai EVA PT. XL Axiata Tbk yang sempat terpuruk. Selain menjaga, PT. XL Axiata Tbk juga perlu menyesuaikan kinerja manajemen dengan perubahan-perubahan dalam berbagai aspek yang berpotensi mempengaruhi usahanya. Penyesuaian kinerja manajemen perusahaan terhadap berbagai perubahan akan memudahkan PT. XL Axiata Tbk dalam mengidentifikasi peluang dan tantangan yang akan memberikan informasi bagi perusahaan untuk menentukan keputusan atau kebijakan strategis perusahaan sehingga kinerja PT. XL Axiata Tbk secara keseluruhan dapat terus meningkat.

6. Bagi penelitian-penelitian mengenai EVA selanjutnya, akan lebih baik apabila digunakan jumlah sampel yang lebih banyak, periode yang lebih panjang dan pada sektor perusahaan yang berbeda atau dapat juga dibandingkan dengan metode analisis kinerja laporan keuangan lainnya. Tujuannya adalah agar pemahaman mengenai teori dan penerapan metode analisis keuangan EVA dapat terus berkembang.


(4)

71

DAFTAR PUSTAKA

Hakim, Rahman. (2006). Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan

dengan Metode EVA, ROA, dan Pengaruhnya Terhadap Return Saham pada Perusahaan yang Tergabung dalam Indeks LQ 45 di Bursa Efek Jakarta, Skrispi, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Indonesia,

Yogyakarta.

Kasmir. (2008). Analisis Laporan Keuangan, Edisi Kesatu, PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta.

Munawir. (1995). Analisa Laporan Keuangan, Edisi Keempat, Penerbit Liberty, Yogyakarta.

Panggabean, Raja Lambas J. (2005). Analisis Perbandingan Korelasi EVA dan ROE Terhadap Harga Saham LQ 45 di Bursa Efek Jakarta. Jurnal

Manajemen & Bisnis Sriwijaya Vol. 3 No 5, hal. 1-19.

Panjaitan, Gillis Benyamin. (2009). Analisis Kinerja Keuangan dengan

Menggunakan Metode Economic Value Added (EVA), Draft Skripsi,

Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Pradhono dan Yulius Jogi Christiawan. (2004). Pengaruh Economic Value Added, Residual Income, Earnings dan Arus Kas Operasi Terhadap Return yang Diterima oleh Pemegang Saham. Jurnal Akuntansi dan

Keuangan, hal. 140-165.

Prakarsa, Mulya Yoga. (2007). Analisis Hubungan Economic Value Added

(EVA) dan Market Value Added (MVA) pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta, Skripsi, Fakultas Ekonomi,

Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.

Putriani, Tresty. (2007). Rasio Keuangan. Literatur, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, Depok.


(5)

72

Rahmatyah. (2008). Analisis Pengaruh Rasio Keuangan dan Economic

Value Added (EVA) Terhadap Harga Saham Property dan Real Estate yang Terdaftar di BEJ, Skripsi, Fakultas Ekonomi, Universitas

Muhammadiyah, Malang.

Rosy, Meita. (2009). Analisis Pengaruh Antara Economic Value Added

(EVA) danMarket Value Added (MVA) Terhadap Harga Saham pada

Perusahaan Sektor LQ45 di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode

2007-2008, Skripsi, Fakultas Ekonomi. Universitas Gunadarma,

Jakarta.

Sasongko, Noer dan Nila Wulandari. (2006). Pengaruh EVA dan

Rasio-rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham. Laporan Penelitian.

Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah, Surakarta.

Sundjaja, Ridwan S. dan Inge Barlian. (2008). Manajemen Keuangan, Jilid I, Edisi Kelima, Literata Lintas Media, Jakarta.

Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis. Penerbit Andi, Yogyakarta.

Taufik. (2007). Pengaruh Pendekatan Traditional Accounting dan Economic Value Added Terhadap Stock Return Perusahaan Sektor Perbankan di PT Bursa Efek Jakarta. Jurnal Manajemen & Bisnis Sriwijaya Vol. 5,

No 10, hal 1-14.

Ulfa, Laili Faiza. (2009). Analisa Laporan Keuangan, Catatan Kuliah, Materi Kuliah Manajemen Keuangan, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

http://www.antaranews.com/view/?i=1245935253&c=TEK&s=TKN

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2009/12/07/15573529/Telkom..quot .Best.of.the.Best.quot...XL.CEO.Idaman.2009.Terbaik


(6)

73

http://www.duniainvestasi.com/

http://www.indosat.com/

http://www.investopedia.com/

http://iwic.kongkoow.com/index.php/2009/06/28/indosat-raih-the-best-operator-gsm-2009/

http://www.kaltimpost.co.id/?mib=berita.detail&id=35116

http://kanal3.wordpress.com/2010/05/20/manajemen-keuangan-2pembahasan-eva-dan-mva/

http://nttonlinenews.com/ntt/index.php?view=article&id=1034%3Aindosat-raih-the-best-achievement-award&option=com_content&Itemid=68

http://ofajar88.wordpress.com/2008/09/21/perbedaan-gsm-vs-cdma/

http://rizkimutia.blogspot.com/2009/11/economic-value-added-eva.html

http://www.telkom.co.id/