Peranan Penjadwalan Tenaga Kerja untuk Memenuhi Fluktuasi Permintaan di “X Fashion” dengan Menggunakan Algoritma Tibrewala, Philippe, & Browne.

(1)

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Industri pakaian telah menjadi sebuah industri yang menarik bagi para investor saat ini, dan banyak investor yang membuka usaha di bidang industri pakaian ini. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya butik, outlet, dan toko pakaian yang terdapat di kota Bandung.

Dalam mengelola usaha tersebut, dibutuhkan peranan manajemen yang baik. Manajemen Operasi merupakan salah satu bidang manajemen yang harus diperhatikan dengan baik, agar dapat membantu perusahaan dalam mencapai tujuan utamanya yaitu memperoleh laba atau keuntungan dengan mengoptimalkan proses operasi di sebuah perusahaan. Salah satu kegiatan manajemen operasi di dalam sebuah industri pakaian, dalam hal ini adalah suatu butik atau toko pakaian, adalah berupa penjadwalan wiraniaganya.

“X Fashion” merupakan perusahaan yang bergerak di dalam industri pakaian yang berlokasi di salah satu mall di Bandung. “X Fashion” ini berusaha untuk menjadi yang paling unggul di bidangnya dan salah satu caranya adalah dengan mengoptimalkan pendayagunaan wiraniaga yang dimilikinya. Wiraniaga yang dimiliki oleh “X Fashion” harus diatur penjadwalannya agar menjadi optimal sehingga dapat mengatasi fluktuasi permintaan yang terjadi di toko tersebut.

Saat ini, wiraniaga yang dipekerjakan di “XFashion” berjumlah dua belas orang dengan jatah libur satu hari dalam seminggu untuk setiap wiraniaga. Berdasarkan hasil penelitian penjadwalan tenaga kerja di “X Fashion” dengan menggunakan Algoritma Tibrewala, Philippe, dan Browne, kebutuhan wiraniaga di “X Fashion” berkurang menjadi sepuluh orang dengan jatah libur dua hari dalam seminggu.

Kata Kunci: Penjadwalan tenaga kerja, fluktuasi permintaan, kebutuhan wiraniaga, Algoritma Tibrewala, Philippe, dan Browne


(2)

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Apparel industry has become an attractive industry for investors today, and many investors are performing this business. This can be seen from the increasing numbers of boutiques, outlets, and clothing store located in the city of Bandung.

In managing the business, the role of good management is needed. Operations Management is one of management field that should get attention, so that will help the company in achieving its main purpose of obtaining profits by optimizing its operations. One of the operations management activities in an apparel industry, in this case is a boutique or clothing store, is personnel scheduling.

“X Fashion” is a company engaged in the apparel industry that is located in one of the malls in Bandung. “X Fashion” is trying to become the most superior store in its field and one way to achieve that is to optimize the utilization of its manpower. “X Fashion” should arrange its manpower’s schedule in order to meet the demand fluctuations that occurred in the store.

At recent time, "X Fashion" is using twelve salesperson with one day off in a week for each salesperson. Based on the results of labor scheduling research in the "X Fashion" by using the Tibrewala, Philippe, and Browne Algorithm, the need for salespeople in the "X Fashion" was reduced to ten men with two days off in a week. Keywords: Labor scheduling, demand fluctuation, workers requirement, Tibrewala, Philippe, and Browne Algorithm


(3)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

ABSTRAK i

ABSTRACT ii

KATA PENGANTAR iii

DAFTAR ISI vi

DAFTAR TABEL viii

DAFTAR GAMBAR ix

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Identifikasi Masalah 3

1.3 Tujuan Penelitian 4

1.4 Kegunaan Penelitian 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA & KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 Manajemen Operasi 6

2.2 Penjadwalan 7

2.3 Penjadwalan Tenaga Kerja 8

2.4 Metode Penjadwalan Tenaga Kerja 10

2.4.1 Algoritma Tibrewala, Philippe, & Browne 10


(4)

Universitas Kristen Maranatha

2.4.3 Algoritma Luce 15

2.5 Keranga Pemikiran 16

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 18

3.2 Metode Penelitian 18

3.3 Jenis Penelitian 20

3.4 Teknik Pengumpulan Data 21

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Profil Perusahaan 26

4.1.1 Sejarah Perusahaan 26

4.1.2 Struktur Organisasi 27

4.1.3 Visi dan Misi 30

4.1.4 Pelayanan 30

4.2 Penjadwalan Tenaga Kerja yang Diterapkan oleh X Fashion 36

4.3 Pengumpulan Data 37

4.4 Pengolahan Data 40

4.4.1 Pembahasan Penjadwalan Tenaga Kerja dengan

Menggunakan Algoritma Tibrewala, Philippe, & Browne 47 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 50

5.2 Saran 52


(5)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1.1 Data Penjualan Barang (Unit) Tanggal 3-16 Mei 2010 3

Tabel 4.1 Jadwal Libur Wiraniaga 36

Tabel 4.2 Data Penjualan Barang (Unit) Tanggal 3-30 Mei 2010 38

Tabel 4.3 Jumlah Transaksi Berdasarkan Hari 40

Tabel 4.4 Seasonal Index Computation 41

Tabel 4.5 Deseasonalized Index Computation 42

Tabel 4.6 Perhitungan Metode Least Square 42

Tabel 4.7 Peramalan Minggu ke-5 44

Tabel 4.8 Jumlah Kebutuhan Wiraniaga Selama Satu Minggu 46

Tabel 4.9 Jumlah Kebutuhan Wiraniaga Minggu Kelima 47

Tabel 4.10 Penjadwalan Wiraniaga Menggunakan Algoritma Tibrewala, Philippe, & Browne 48


(6)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Bagan Kerangka Pemikiran 17

Gambar 4.1 Struktur Organisasi X Fashion 27

Gambar 4.2 Flow Chart Pelayanan Wiraniaga X Fashion 32-33


(7)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Manusia adalah makhluk yang tidak pernah merasa puas dalam usahanya memenuhi semua kebutuhannya, dimulai dari kebutuhan yang paling mendasar sampai kepada kebutuhan yang paling mewah sekalipun. Kebutuhan mendasar adalah kebutuhan yang harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum kebutuhan-kebutuhan lainnya. Salah satu kebutuhan-kebutuhan dasar tersebut adalah kebutuhan-kebutuhan sandang atau pakaian jadi. Pakaian tidak hanya dianggap sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan dasar saja tetapi juga mengarah kepada kebutuhan psikologis manusia yang dapat mendukung penampilan dan bahkan status sosial seseorang. Hal ini dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari manusia, yang mana manusia banyak yang mengkonsumsi pakaian jadi yang memiliki kualitas yang baik dan harga yang wajar.

Industri pakaian menjadi sebuah industri yang menarik bagi para investor sehingga banyak investor yang membuka usaha di bidang industri pakaian ini. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya butik, outlet, dan toko pakaian yang terdapat di kota Bandung.

Dalam mengelola usaha tersebut, dibutuhkan peranan manajemen yang baik. Manajemen Operasi merupakan salah satu bidang manajemen yang harus diperhatikan dengan baik, agar dapat membantu perusahaan dalam mencapai tujuan utamanya yaitu


(8)

Bab I Pendahuluan 2

Universitas Kristen Maranatha memperoleh laba atau keuntungan dengan mengoptimalkan proses operasi di sebuah perusahaan. Salah satu kegiatan manajemen operasi di dalam sebuah industri pakaian, dalam hal ini adalah suatu butik atau toko pakaian, adalah berupa penjadwalan wiraniaganya.

Pengadaan wiraniaga pada sebuah butik memiliki peran yang sangat penting dalam kelangsungan aktivitas perusahaan, karena melalui kehadiran wiraniaga akan mempermudah pelanggan dalam melakukan pembelian. Apabila kehadiran wiraniaga tidak memadai dan tidak membantu para konsumen, maka konsumen akan kecewa.

“X Fashion” merupakan perusahaan yang bergerak di dalam industri pakaian yang menjual pakaian jadi, aksesoris, sepatu, dan tas yang berlokasi di salah satu mall di Bandung. “X Fashion” ini berusaha untuk menjadi yang paling unggul di bidangnya dan salah satu caranya adalah dengan mengoptimalkan pendayagunaan wiraniaga yang dimilikinya. Wiraniaga merupakan ujung tombak dari “X Fashion”, karena mereka adalah personel-personel yang berhubungan secara langsung dengan pelanggan. Wiraniaga yang dimiliki oleh “X Fashion” harus diatur penjadwalannya agar menjadi optimal sehingga dapat mengatasi fluktuasi permintaan yang terjadi di toko tersebut. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menjadwalkan tenaga kerja adalah Algoritma Tibrewala, Philippe, dan Browne.

Algoritma Tibrewala, Philippe, dan Browne bertujuan untuk memenuhi permintaan terhadap pekerja dengan meminimumkan jumlah pekerja yang harus disiapkan dan memberikan dua hari libur secara berurutan.


(9)

Bab I Pendahuluan 3

Universitas Kristen Maranatha Mengingat pentingnya penjadwalan wiraniaga sehubungan dengan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Peranan Penjadwalan

Tenaga Kerja untuk Memenuhi Fluktuasi Permintaan di “X Fashion” dengan

Menggunakan Algoritma Tibrewala, Philippe, & Browne.

2.2Identifikasi Masalah

Dengan melakukan penjadwalan tenaga kerja, “X Fashion” dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja dengan meminimumkan jumlah tenaga kerja yang harus dipersiapkan (Bedworth, 1987). Data penjualan barang akan memudahkan “X Fashion” dalam menentukan jadwal tenaga kerja yang dibutuhkan.

Berikut ini merupakan data penjualan barang yang terjadi pada tanggal 3 sampai 16 Mei 2010:

Minggu ke-1

Hari Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu

Jumlah

Tanggal 3 4 5 6 7 8 9

Barang Terjual 122 121 134 138 130 142 156 943

Minggu ke-2

Hari Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu

Jumlah

Tanggal 10 11 12 13 14 15 16

Barang Terjual 98 106 109 127 117 136 141 834

Tabel 1.1

Data Penjualan Barang (Unit) Tanggal 3-16 Mei 2010 Sumber: “X Fashion”


(10)

Bab I Pendahuluan 4

Universitas Kristen Maranatha Pada saat ini Toko “X Fashion” memiliki 12 orang wiraniaga yang diberikan 1 hari libur dalam 1 minggu atau 4 hari dalam satu bulan. Berdasarkan Tabel 1.1, penjualan yang terjadi di “X Fashion” pada setiap harinya berbeda-beda dan berfluktuasi, sehingga pada saat jumlah permintaan banyak, kebutuhan wiraniaga meningkat dan sebaliknya pada saat jumlah permintaan sedikit, wiraniaga yang tersedia berlebih sehingga banyak wiraniaga yang menganggur. Berdasarkan analisis ini diketahui bahwa “X Fashion” memiliki permasalahan dalam mengatasi fluktuasi permintaan yang terjadi di toko tersebut, sehingga perlu diatur penjadwalan tenaga kerja yang dimiliki oleh “X Fashion” untuk dapat mengatasi masalah yang terjadi.

Dari uraian di atas, maka penulis dapat mengidentifikasikan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana kebijakan penjadwalan wiraniaga yang diterapkan oleh “X Fashion”?

2. Metode penjadwalan apa yang paling sesuai untuk digunakan di “X Fashion”?

3. Bagaimana peranan Algoritma Tibrewala, Philippe, dan Browne dalam memenuhi fluktuasi permintaan di “X Fashion”?

2.3Tujuan Penelitian

Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk:

1. Menjelaskan bagaimana kebijakan penjadwalan wiraniaga yang diterapkan oleh “X Fashion” saat ini.


(11)

Bab I Pendahuluan 5

Universitas Kristen Maranatha 2. Menjelaskan metode penjadwalan wiraniaga apa yang cocok digunakan

oleh “X Fashion”.

3. Menjelaskan mengenai peranan Algoritma Tibrewala, Philippe, dan Browne dalam memenuhi fluktuasi permintaan di “X Fashion”.

2.4Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan berguna bagi berbagai pihak antara lain: 1. Penulis

Sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan penulis mengenai penjadwalan wiraniaga di perusahaan ini, serta sebagai salah satu persyaratan guna mengikuti sidang sarjana Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Kristen Maranatha.

2. Perusahaan

Memberikan masukan mengenai metode penjadwalan di dalam perusahaan, sehingga dapat membantu perusahaan dalam melakukan usahanya dengan lebih baik di masa yang akan datang.

3. Fakultas

Diharapkan dapat menjadi tambahan bahan referensi dan dapat melengkapi literatur di perpustakaan Universitas Kristen Maranatha. 4. Pihak lain

Memberikan sumbangan pemikiran bagi yang ingin mengetahui tentang masalah penjadwalan wiraniaga.


(12)

50 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Toko “X Fashion”, maka diambil kesimpulan sebagai berikut:

3. Penjadwalan wiraniaga yang diterapkan oleh “X Fashion” pada saat ini memberikan jadwal libur kepada setiap wiraniaga maksimal 1 (satu) hari dalam satu minggu atau 4 (empat) hari dalam satu bulan. Wiraniaga yang dimiliki oleh “X Fashion” saat ini berjumlah 12 orang.

4. Jumlah kebutuhan wiraniaga yang dijadwalkan berdasarkan Algoritma Tibrewala, Philippe, dan Browne adalah 10 orang yang dijadwalkan bertugas sebagai berikut:

Senin : 6 (enam) orang Jumat : 7 (tujuh) orang Selasa : 7 (tujuh) orang Sabtu : 8 (delapan) orang Rabu : 7 (tujuh) orang Minggu : 8 (delapan) orang Kamis : 7 (tujuh) orang


(13)

Bab V Kesimpulan dan Saran 51

Universitas Kristen Maranatha 5. Dengan menggunakan Algoritma Tibrewala, Philippe, dan Browne,

jadwal libur setiap wiraniaga dapat dilihat di bawah ini:

Libur hari Senin dan Selasa adalah Shift 1 dan 3 (2 orang). Libur hari Selasa dan Rabu adalah Shift 7 (1 orang). Libur hari Rabu dan Kamis adalah Shift 4 (1 orang). Libur hari Kamis dan Jumat adalah Shift 2 dan 6 (2 orang). Libur hari Jumat dan Sabtu adalah Shift 9 (1 orang). Libur hari Sabtu dan Minggu adalah Shift 5 (1 orang). Libur hari Minggu dan Senin adalah Shift 8 (1 orang). Libur hari Senin dan Rabu adalah Shift 10 (1 orang).


(14)

Bab V Kesimpulan dan Saran 52

Universitas Kristen Maranatha 5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dijabarkan, maka untuk memenuhi fluktuasi permintaan, dapat diberikan beberapa saran-saran yang diharapkan dapat membantu Toko “X Fashion”, yaitu:

1. “X Fashion” diharapkan melakukan penjadwalan wiraniaga yang dimilikinya dengan menggunakan metode Algoritma Tibrewala, Philippe, dan Browne sehingga dapat mengoptimalkan pendayagunaan wiraniaga yang dimilikinya.

2. Dengan mengubah wiraniaga yang diperlukan oleh “X Fashion” menjadi 10 orang, maka “X Fashion” memiliki cadangan 2 orang lainnya yang dapat dipindahkan ke bagian lain di dalam Toko “X Fashion” atau dapat menjadi wiraniaga di hari-hari tertentu bila diperlukan.


(15)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Bedworth, D.D., Bailey, J.E., Integrated Production Control Systems, 2nd edition, John Willey & Sons, Inc, New York, 1987.

Hartono, Jogiyanto, Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan

Pengalaman-Pengalaman, Edisi 2004/2005 Cetakan Pertama, BPFE, Yogyakarta, 2004.

Heizer, J., Render, B., Operations Management, 8th edition, Pearson Education, Inc, New Jersey, 2006.

Krajewski, Lee J., Ritzman, Larr P., Operations Management: Strategy and Analysis, 5th edition, Addison-Wesley Publishing Company, Inc., United States, 1999. Schroeder, Roger G., Operations Management, The McGraw-Hill Companies, Inc,

2000.

Suliyanto, Metode Riset Bisnis, Edisi Kesatu, Andi, Yogyakarta, 2006. http://adab.uin-suka.ac.id/file_kuliah/STUDI%20KEPUSTAKAAN.doc http://file2shared.wordpress.com/penjadwalan-tenaga-kerja/


(1)

Bab I Pendahuluan 4 Pada saat ini Toko “X Fashion” memiliki 12 orang wiraniaga yang diberikan 1 hari libur dalam 1 minggu atau 4 hari dalam satu bulan. Berdasarkan Tabel 1.1, penjualan yang terjadi di “X Fashion” pada setiap harinya berbeda-beda dan berfluktuasi, sehingga pada saat jumlah permintaan banyak, kebutuhan wiraniaga meningkat dan sebaliknya pada saat jumlah permintaan sedikit, wiraniaga yang tersedia berlebih sehingga banyak wiraniaga yang menganggur. Berdasarkan analisis ini diketahui bahwa “X Fashion” memiliki permasalahan dalam mengatasi fluktuasi permintaan yang terjadi di toko tersebut, sehingga perlu diatur penjadwalan tenaga kerja yang dimiliki oleh “X Fashion” untuk dapat mengatasi masalah yang terjadi.

Dari uraian di atas, maka penulis dapat mengidentifikasikan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana kebijakan penjadwalan wiraniaga yang diterapkan oleh “X

Fashion”?

2. Metode penjadwalan apa yang paling sesuai untuk digunakan di “X

Fashion”?

3. Bagaimana peranan Algoritma Tibrewala, Philippe, dan Browne dalam memenuhi fluktuasi permintaan di “X Fashion”?

2.3Tujuan Penelitian

Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk:

1. Menjelaskan bagaimana kebijakan penjadwalan wiraniaga yang diterapkan oleh “X Fashion” saat ini.


(2)

Bab I Pendahuluan 5

Universitas Kristen Maranatha 2. Menjelaskan metode penjadwalan wiraniaga apa yang cocok digunakan

oleh “X Fashion”.

3. Menjelaskan mengenai peranan Algoritma Tibrewala, Philippe, dan Browne dalam memenuhi fluktuasi permintaan di “X Fashion”.

2.4Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan berguna bagi berbagai pihak antara lain: 1. Penulis

Sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan penulis mengenai penjadwalan wiraniaga di perusahaan ini, serta sebagai salah satu persyaratan guna mengikuti sidang sarjana Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Kristen Maranatha.

2. Perusahaan

Memberikan masukan mengenai metode penjadwalan di dalam perusahaan, sehingga dapat membantu perusahaan dalam melakukan usahanya dengan lebih baik di masa yang akan datang.

3. Fakultas

Diharapkan dapat menjadi tambahan bahan referensi dan dapat melengkapi literatur di perpustakaan Universitas Kristen Maranatha. 4. Pihak lain

Memberikan sumbangan pemikiran bagi yang ingin mengetahui tentang masalah penjadwalan wiraniaga.


(3)

50 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Toko “X Fashion”, maka diambil kesimpulan sebagai berikut:

3. Penjadwalan wiraniaga yang diterapkan oleh “X Fashion” pada saat ini memberikan jadwal libur kepada setiap wiraniaga maksimal 1 (satu) hari dalam satu minggu atau 4 (empat) hari dalam satu bulan. Wiraniaga yang dimiliki oleh “X Fashion” saat ini berjumlah 12 orang.

4. Jumlah kebutuhan wiraniaga yang dijadwalkan berdasarkan Algoritma Tibrewala, Philippe, dan Browne adalah 10 orang yang dijadwalkan bertugas sebagai berikut:

Senin : 6 (enam) orang Jumat : 7 (tujuh) orang Selasa : 7 (tujuh) orang Sabtu : 8 (delapan) orang Rabu : 7 (tujuh) orang Minggu : 8 (delapan) orang Kamis : 7 (tujuh) orang


(4)

Bab V Kesimpulan dan Saran 51

Universitas Kristen Maranatha 5. Dengan menggunakan Algoritma Tibrewala, Philippe, dan Browne,

jadwal libur setiap wiraniaga dapat dilihat di bawah ini:

Libur hari Senin dan Selasa adalah Shift 1 dan 3 (2 orang).

Libur hari Selasa dan Rabu adalah Shift 7 (1 orang).

Libur hari Rabu dan Kamis adalah Shift 4 (1 orang).

Libur hari Kamis dan Jumat adalah Shift 2 dan 6 (2 orang).

Libur hari Jumat dan Sabtu adalah Shift 9 (1 orang).

Libur hari Sabtu dan Minggu adalah Shift 5 (1 orang).

Libur hari Minggu dan Senin adalah Shift 8 (1 orang).


(5)

Bab V Kesimpulan dan Saran 52

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dijabarkan, maka untuk memenuhi fluktuasi permintaan, dapat diberikan beberapa saran-saran yang diharapkan dapat membantu Toko “X Fashion”, yaitu:

1. “X Fashion” diharapkan melakukan penjadwalan wiraniaga yang dimilikinya dengan menggunakan metode Algoritma Tibrewala, Philippe, dan Browne sehingga dapat mengoptimalkan pendayagunaan wiraniaga yang dimilikinya.

2. Dengan mengubah wiraniaga yang diperlukan oleh “X Fashion” menjadi 10 orang, maka “X Fashion” memiliki cadangan 2 orang lainnya yang dapat dipindahkan ke bagian lain di dalam Toko “X Fashion” atau dapat menjadi wiraniaga di hari-hari tertentu bila diperlukan.


(6)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Bedworth, D.D., Bailey, J.E., Integrated Production Control Systems, 2nd edition, John Willey & Sons, Inc, New York, 1987.

Hartono, Jogiyanto, Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman, Edisi 2004/2005 Cetakan Pertama, BPFE, Yogyakarta, 2004. Heizer, J., Render, B., Operations Management, 8th edition, Pearson Education, Inc,

New Jersey, 2006.

Krajewski, Lee J., Ritzman, Larr P., Operations Management: Strategy and Analysis, 5th edition, Addison-Wesley Publishing Company, Inc., United States, 1999. Schroeder, Roger G., Operations Management, The McGraw-Hill Companies, Inc,

2000.

Suliyanto, Metode Riset Bisnis, Edisi Kesatu, Andi, Yogyakarta, 2006. http://adab.uin-suka.ac.id/file_kuliah/STUDI%20KEPUSTAKAAN.doc http://file2shared.wordpress.com/penjadwalan-tenaga-kerja/