Persepsi siswa terhadap perilaku guru sesuai kompetensi inti-2.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRAK
PERSEPSI SISWA TERHADAP PERILAKU GURU SESUAI
KOMPETENSI INTI-2
Anita Dewi Utami
Universitas Sanata Dharma
2015
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui; Presepsi siswa
terhadap perilaku guru sesuai dengan Kompetensi Inti-2 ;(1) indikator jujur; (2)
indikator disiplin; (3) indikator tanggung jawab; (4) indikator toleransi; (5)
indikator gotong royong; (6) indikator sopan santun; dan (7) indikator percaya
diri.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-April 2015. Populasi
penelitian ini adalah seluruh siswa SMP N 3 Depok Sleman yang berjumlah 382
siswa. Sampel yang diteliti sebanyak 126 siswa diambil dengan teknik purposive
sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan dokumentasi,
dengan analisis data deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa; Presepsi siswa terhadap perilaku
guru sesuai Kompetensi Inti-2; (1) rata-rata frekuensi indikator jujur untuk
jawaban “selalu” 28%,“sering” 27%,“kadang-kadang” 34% dan “tidak pernah”
5%; (2) rata-rata frekuensi indikator disiplin untuk jawaban “selalu” 32%,
“sering” 42%, “kadang-kadang” 25%, dan “tidak pernah” 1% ; (3) rata-rata
frekuensi indikator tanggung untuk jawaban “selalu” 40% “sering” 44%,“kadangkadang" 16% dan “tidak pernah” 1%;(4) rata-rata frekuensi indikator toleransi
untuk jawaban “selalu” 25%, “sering” 45%, “kadang-kadang” 27%, dan “tidak
pernah” 3%; (5) rata-rata frekuensi indikator gotong royong untuk jawaban
“selalu” 36%,“sering” 40%, “kadang-kadang” 22% dan “tidak pernah” 2%; (6)
rata-rata frekuensi indikator sopan santun untuk jawaban “selalu” 51%, “sering”
38, “kadang-kadang” 10% dan “tidak pernah” 2%; dan (7) rata-rata frekuensi
indikator percaya diri untuk jawaban “selalu” 30%, “sering” 43%,“kadangkadang” 24% dan “tidak pernah” 13%.
viii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRACT
THE PERCEPTION OF STUDENTS TOWARD THE ATTITUDE OF
TEACHES ACCORDANCE WITH THE CORE VALUE OF THE SECOND
COMPETENCE
Anita Dewi Utami
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2015
The purpose of this study are to find out student perception toward the attitude of
teacher accordance with the core value of the second competence based on; (1)
honesty; (2) discipline; (3) responsibility; (4) tolerance; (5) mutual cooperation;
(6) manners; and (7) self confidence.
This study was conducted from January to April 2015. Population of this research
were 382 Junior High School students of three Depok Sleman. Samples were 126
students taken by purposive sampling technique. Data were collected by a
questionnaire and documentation. Data were analysed descriptively
The result shows that student perception toward the attitude of the teachers with
the core value of the second competence: (1) the average frequency of honest with
the answer "always" is 28%, "often" is 27%, "sometimes" is 34%, and "never" is
5%; (2) the avarage frequency of discpline with the response "always" is 32%,
"often" is 42%, "sometimes" is 25%, and “never” is 1%; (3) the avarage
frequency of indicator with the response “always” is 40%, "often" is 44%,
"sometimes" is 16%, and "never" is 15%; (4) the avarage frequency of tolerance
with the response "always" is 25%, "often" is 45%, "sometimes" is 27%,and
"never" is 3%; (5) the avarage frequency of mutual cooperation with the response
"always" is 36%, "often" is 40%, "sometimes" is 22%, and "never" is 2%; (6) the
avarage frequency of manners with the response "always" is 51%, "often" is 38%,
"sometimes" is 10%, and "never" is 2%; (7) the avarage frequency of self
confidence with the response "always" is 30%, "often" is 43%, "sometimes" is
24%, and "never" is 13%.
ix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PERSEPSI SISWA TERHADAP PERILAKU GURU SESUAI
KOMPETENSI INTI-2
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh:
ANITA DEWI UTAMI
NIM: 111334007
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PERSEPSI SISWA TERHADAP PERILAKU GURU SESUAI
KOMPETENSI INTI-2
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh:
ANITA DEWI UTAMI
NIM: 111334007
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
i
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
iii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PERSEMBAHAN
Karya ku ini ku persembahkan kepada yang terkasih:
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria
Kedua orang tuaku,Ayahandaku (Alm) Yusup Suparno dan Ibundaku
Christiana Sutinem
Kakak-kakakku, Nanang Hariyanto dan Yuni Ariyanti
Seseorang yang sudah mendukung saya selama ini,
Nanang M.S.
Sahabatku Nia,Ina,Rika dan Ayu
Teman-teman seperjuangan PAK 2011
Dan Almamaterku Universitas Sanata Dharma
iv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
MOTTO
“Musuh yang Paling Berbahaya Diatas Dunia ini Adalah Penakut dan
Bimbang. Teman yang Paling Setia, Hanyalah Keberanian dan
Keyakinan yang Teguh”
(Andrew Jackson)
“Bersikap Kukuh Seprti Batu Karang Yang Tidak Putus-Putusnya Dipukul Ombak. Ia
Tetap Saja Berdiri Kukuh, Bahkan Ia Menentramkan Amarah Ombak dan Gelombang
Itu”
(Marcus Hurelius)
v
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah
Yogyakarta, 28 September 2015
Penulis,
Anita Dewi Utami
vi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN
AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa universitas sanata dharma
Nama : Anita Dewi Utami
Nim
: 111334007
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada pepustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul “Persepsi Siswa
Terhadap Perilaku Guru Sesuai Kompetensi Inti-2”, Beserta perangkat yang
diperluhkan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk
media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara
terbatas dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan
akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada
saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 28 Sepember 2015
Yang menyatakan
Anita Dewi Utami
vii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRAK
PERSEPSI SISWA TERHADAP PERILAKU GURU SESUAI
KOMPETENSI INTI-2
Anita Dewi Utami
Universitas Sanata Dharma
2015
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui; Presepsi siswa
terhadap perilaku guru sesuai dengan Kompetensi Inti-2 ;(1) indikator jujur; (2)
indikator disiplin; (3) indikator tanggung jawab; (4) indikator toleransi; (5)
indikator gotong royong; (6) indikator sopan santun; dan (7) indikator percaya
diri.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-April 2015. Populasi
penelitian ini adalah seluruh siswa SMP N 3 Depok Sleman yang berjumlah 382
siswa. Sampel yang diteliti sebanyak 126 siswa diambil dengan teknik purposive
sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan dokumentasi,
dengan analisis data deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa; Presepsi siswa terhadap perilaku
guru sesuai Kompetensi Inti-2; (1) rata-rata frekuensi indikator jujur untuk
jawaban “selalu” 28%,“sering” 27%,“kadang-kadang” 34% dan “tidak pernah”
5%; (2) rata-rata frekuensi indikator disiplin untuk jawaban “selalu” 32%,
“sering” 42%, “kadang-kadang” 25%, dan “tidak pernah” 1% ; (3) rata-rata
frekuensi indikator tanggung untuk jawaban “selalu” 40% “sering” 44%,“kadangkadang" 16% dan “tidak pernah” 1%;(4) rata-rata frekuensi indikator toleransi
untuk jawaban “selalu” 25%, “sering” 45%, “kadang-kadang” 27%, dan “tidak
pernah” 3%; (5) rata-rata frekuensi indikator gotong royong untuk jawaban
“selalu” 36%,“sering” 40%, “kadang-kadang” 22% dan “tidak pernah” 2%; (6)
rata-rata frekuensi indikator sopan santun untuk jawaban “selalu” 51%, “sering”
38, “kadang-kadang” 10% dan “tidak pernah” 2%; dan (7) rata-rata frekuensi
indikator percaya diri untuk jawaban “selalu” 30%, “sering” 43%,“kadangkadang” 24% dan “tidak pernah” 13%.
viii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRACT
THE PERCEPTION OF STUDENTS TOWARD THE ATTITUDE OF
TEACHES ACCORDANCE WITH THE CORE VALUE OF THE SECOND
COMPETENCE
Anita Dewi Utami
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2015
The purpose of this study are to find out student perception toward the attitude of
teacher accordance with the core value of the second competence based on; (1)
honesty; (2) discipline; (3) responsibility; (4) tolerance; (5) mutual cooperation;
(6) manners; and (7) self confidence.
This study was conducted from January to April 2015. Population of this research
were 382 Junior High School students of three Depok Sleman. Samples were 126
students taken by purposive sampling technique. Data were collected by a
questionnaire and documentation. Data were analysed descriptively
The result shows that student perception toward the attitude of the teachers with
the core value of the second competence: (1) the average frequency of honest with
the answer "always" is 28%, "often" is 27%, "sometimes" is 34%, and "never" is
5%; (2) the avarage frequency of discpline with the response "always" is 32%,
"often" is 42%, "sometimes" is 25%, and “never” is 1%; (3) the avarage
frequency of indicator with the response “always” is 40%, "often" is 44%,
"sometimes" is 16%, and "never" is 15%; (4) the avarage frequency of tolerance
with the response "always" is 25%, "often" is 45%, "sometimes" is 27%,and
"never" is 3%; (5) the avarage frequency of mutual cooperation with the response
"always" is 36%, "often" is 40%, "sometimes" is 22%, and "never" is 2%; (6) the
avarage frequency of manners with the response "always" is 51%, "often" is 38%,
"sometimes" is 10%, and "never" is 2%; (7) the avarage frequency of self
confidence with the response "always" is 30%, "often" is 43%, "sometimes" is
24%, and "never" is 13%.
ix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat
dan kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“PERSEPSI SISWA TERHADAP PERILAKU GURU SESUAI DENGAN
KOMPETENSI INTI-2”
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) di Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata
Dharma.
Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan
dari bantuan berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan
ungkapan terima kasih dan penghormatan kepada :
1. Allah Bapaku Yesus Kristus dan Bunda Maria yang telah mengabulkan
doa-doa dan permohonanku
2. Bapak Rohandi,Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Ignatius Bondan Suratno S.Pd., M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu
Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta
4. Bapak Ignatius Bondan Suratno S.Pd., M.Si selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma
5. Drs Bambang Purnomo,S.E,.M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah
banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan masukanmasukan dalam menyusun skripsi
x
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6. Ignatius Bondan Suratno,S.Pd.,M.Si dan Drs.FX.Muhadi, M.Pd selaku
dosen penguji
7. Bapak Drs H. Sugiyanto selaku Kepala Sekolah SMP N 3 Depok Sleman
yang telah mengijinkan penulis untuk mengadakan penelitian
8. Kepada Siswa-siswi kelas VIII SMP N 3 Depok Sleman yang telah
meluangkan waktu mengisi kuesioner
9. Bapakku (Alm) Yusup Suparno dan Ibuku Christiana Sutinem yang tidak
pernah lelah memberikan kasih sayang, dukungan doa dan materiil kepada
penulis
10. Kakaku Nanang Hariyanto dan Yuni Ariyanti yang telah mendoakan,
membantu dan mendukungku selama ini
11. Patnerku Nanang M,S. yang menjadi tempat keluh kesahku dan tidak
pernah lelah memberikan kasih sayang,bantuan dan penghiburan kepada
penulis.
12. Teman terbaiku Nia, Rika, Ina dan Ayu yang selalu memberikan
canda,tawa dan doa kepada penulis
13. Teman-teman PAK 2011 yang aku sayangi, selama 4 tahun lebih ini telah
memberikan cerita kebersamaan yang indah
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna karenanya
segala kritik dan saran sangat penulis harapkan demi perbaikan skripsi ini.
Penulis berharap semoga hasil penelitian ini dapat memberikan sesuatu
yang bermanfaat bagi semua pihak
Penulis
xi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.........................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN...........................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN........................................................
iv
HALAMAN MOTTO.........................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA.............................................
vi
HALAMAN PESETUJUAN PUBLIKASI........................................
vii
ABSTRAK..........................................................................................
viii
ABSTRACT........................................................................................
ix
KATA PENGANTAR........................................................................
x
DAFTAR ISI.......................................................................................
xii
DAFTAR TABEL...............................................................................
xvii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................
xix
BAB I PENDAHULUAN...................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah...........................................................
1
B. Identitas Masalah.....................................................................
6
C. Rumusan Masalah....................................................................
6
D. Tujuan Penelitian.....................................................................
7
xii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
E. Manfaat Penelitian...................................................................
7
BAB II KAJIAN PUSTAKA..............................................................
9
A. Kajian Teori.............................................................................
9
1. Presepsi Siswa...................................................................
9
2. Kurikulum 2013................................................................
10
3. Konsep Hasil Belajar.........................................................
28
4. Penilaian Hasil Belajar......................................................
30
5. Penilaian Kompetensi Sikap ............................................
34
B. Kerangka Berpikir....................................................................
54
C. Perumusan Hipotesis................................................................
57
BAB III METODE PENELITIAN......................................................
58
A. Jenis Penelitian..........................................................................
58
B. Waktu dan Tempat Penelitian...................................................
59
C. Variabel Penelitian....................................................................
59
D. Model dan Paradigma Penelitian..............................................
60
E. Subjek dan Objek Penelitian....................................................
61
F. Tenik Sampling........................................................................
61
xiii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
G. Variabel Penelitian dan Pengukurannya.................................
63
H. Teknik Pengumpulan Data.....................................................
65
I. Teknik Pengujian Instrumen...................................................
66
1. Pengujian Validitas...........................................................
66
2. Pengujian Reliabilitas.......................................................
71
J. Teknik Analisis Data..............................................................
72
1. Analisis Deskriptif............................................................
72
2. Pengujian Hipotesis..........................................................
75
BAB V ANALISIS DATA dan PEMBAHASAN.............................
77
A. Korelasi Persepsi Siswa Terhadap Perilaku Guru Sesuai Kompetensi
Inti-2 Dengan Nilai Afektif.....................................................
77
B. Deskripsi Data.........................................................................
77
1.
Deskripsi Responden........................................................
2.
Deskripsi Persepsi Siswa Terhadap Perilaku Guru Sesuai
Kompetensi Inti-2 Dengan Nilai Afektif..........................
78
78
a. Persepsi Siswa Terhadap Perilaku Guru Indikator
Jujur.............................................................................
78
b. Persepsi Siswa Terhadap Perilaku Guru Indikator
Disiplin........................................................................
xiv
80
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
c. Persepsi Siswa Terhadap Perilaku Guru Indikator
Tanggung jawab..........................................................
82
d. Persepsi Siswa Terhadap Perilaku Guru Indikator
Toleransi......................................................................
83
e. Persepsi Siswa Terhadap Perilaku Guru Indikator
Gotong Royong...........................................................
84
f. Persepsi Siswa Terhadap Perilaku Guru Indikator
Sopan Santun.............................................................
85
g. Persepsi Siswa Terhadap Perilaku Guru Indikator
Percaya Diri.......................................................................
C. Pembahasan.............................................................................
86
87
1. Persepsi Siswa Terhadap Perilaku Guru Sesuai Dengan
Kompetensi Inti-2 Indikator Jujur ...................................
2.
87
Persepsi Siswa Terhadap Perilaku Guru Sesuai Dengan
Kompetensi Inti-2 Indikator Disiplin....................................
91
3. Persepsi Siswa Terhadap Perilaku Guru Sesuai Dengan
Kompetensi Inti-2 Indikator Tanggung Jawab.................
97
4. Persepsi Siswa Terhadap Perilaku Guru Sesuai Dengan
Kompetensi Inti-2 Indikator Toleransi.............................
101
5. Persepsi Siswa Terhadap Perilaku Guru Sesuai Dengan
Kompetensi Inti-2 Indikator Gotong Royong................
104
6. Persepsi Siswa Terhadap Perilaku Guru Sesuai Dengan
Kompetensi Inti-2 Indikator Sopan Santun.....................
xv
107
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7. Persepsi Siswa Terhadap Perilaku Guru Sesuai Dengan
Kompetensi Inti-2 Indikator Percaya Diri.......................
110
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN dan SARAN............
116
A. Kesimpulan.............................................................................
116
B. Keterbatasan...........................................................................
117
C. Saran.......................................................................................
118
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................
120
LAMPIRAN.......................................................................................
123
xvi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel II. 1
Perbedaan Kurikulum KTSP Dengan
Kurikulum 2013...........................................................
15
Tabel II. 2
Struktur Kurikulum SMP.............................................
19
Tabel II. 3
Indikator KI-1 dan KI-2..............................................
25
Tabel III. 1
Kisi-kisi Kuisioner......................................................
63
Tabel III. 2
Skor Pernyataan Kuisioner..........................................
64
Tabel III. 3
Hasil Uji Validitas I.....................................................
67
Tabel III. 4
Hasil Uji Validitas II...................................................
69
Tabel III. 5
Hasil Uji Reliabilitas Persepsi Siswa Terhadap Perilaku
Guru Yang Sesuai Dengan Kompetensi Inti-2............
72
Tabel III. 6
Hasil Uji Korelasi Rank Sperman................................
76
Tabel IV. 1
Karakteristik Responden Bedasarkan
Jenis Kelamin...............................................................
78
Tabel IV. 2
Tanggapan Responden Tentang Indikator Jujur.........
79
Tabel IV. 3
Tanggapan Responden Tentang Indikator Disipin......
80
Tabel IV. 4
Tanggapan Responden Tentang Indikator
xvii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Tanggung Jawab..........................................................
82
Tabel IV. 5
Tanggap Responden Tentang Indikator Toleransi.......
83
Tabel IV. 6
Tanggapan Responden Tentang Indikator
Gotong Royong...........................................................
Tabel IV. 7
Tanggapan Responden Tentang Indikator
Sopan Santun ..............................................................
Tabel IV. 8
85
Tanggapan Responden Tentang Indikator
Percaya Diri.................................................................
Tabel IV.9
84
86
Pembandingan rata-rata persepsi siswa terhadap perilaku
Guru sesuai kompetensi inti-2 antar indikator.............
xviii
114
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Kuesioner....................................................................
123
Lampiran 2
Data Induk Penelitian..................................................
134
Lampiran 3
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner...........
146
Lampiran 4
Deskripsi Butir Pertanyaan Indikator Jujur.................
153
Lampiran 5
Deskripsi Butir Pertanyaan Indikator Disiplin............
159
Lampiran 6
Deskripsi Butir Pertanyaan Indikator
Tanggung Jawab.........................................................
169
Lampiran 7
Deskripsi Butir Pertanyaan Indikator Toleransi.........
176
Lampiran 8
Deskripsi Butir Pertanyaan Indikator Gotong Royong
180
Lampiran 9
Deskripsi Butir Pertanyaan Indikator Sopan Santun...
185
Lampiran 10 Deskripsi Butir Pertanyaan Indikator Percaya Diri.....
190
Lampiran 11 Tabel r Product Moment.............................................
195
Lampiran 12 Surat Ijin Penelitian.....................................................
201
xix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB 1
PENDAHULAN
A. Latar Belakang
Dunia pendidikan dewasa ini menghadapi berbagai masalah yang
sangat komplek yang perlu mendapatkan perhatian, salah satunya semakin
maraknya berbagai penyimpangan norma kehidupan agama dan sosial
kemasyarakatan yang terwujud dalam bentuk kenakalan siswa di sekolah
seperti kurang hormat kepada guru dan karyawan, perilaku ini tampak
dalam hubungan siswa dengan guru atau karyawan di mana siswa sering
acuh tak acuh terhadap keberadaan guru dan karyawan sekolah. Siswa
masih sering terlambat masuk kelas, membolos, tidak memakai seragam
dengan lengkap, dan menggunakan model baju yang tidak sesuai
ketentuan sekolah dan membawa senjata tajam. Siswa kurang memelihara
keindahan dan kebersihan lingkungan, perilaku ini tampak dengan adanya
perbuatan mencorat-coret dinding sekolah atau kelas, merusak tanaman,
dan membuang sampah seenaknya. Perkelahian antar pelajar, sering terjadi
perkelahian antar siswa satu sekolah bahkan perkelahian antar sekolah,
merokok di sekolah pada jam istirahat, berbuat asusila, seperti adanya
siswa putra yang mengganggu siswa putri dan melakukan perbuatan
asusila di lingkungan sekolah. Kenakalan siswa dewasa ini cenderung
pada kategori tindakan kriminal. Hal ini terbukti dengan adanya tindakan
siswa antara lain pencurian, penyalahgunaan obat terlarang, dan
pembunuhan yang secara umum disebut sebagai kejahatan siswa.
1
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2
Kenakalan anak sekolah di sebabkan dari faktor lingkungan
keluarga anak tidak diajarkan oleh orang tuanya untuk bersikap disiplin,
bertutur kata yang baik dan juga disebabkan karena orang tua terlalu sibuk
dengan pekerjaanya sehingga anak merasa kurang kasih sayang dari orang
tua. Faktor lingkungan sekolah juga bisa menyebabkan kenakalan anak
sekolah, anak bisa terpengaruh oleh teman-temannya dan pergaulan anakanak sekarang ini sangatlah bebas apalagi didukung oleh kemajuan ilmu
pengetahuan yang begitu cepat, sehingga apabila anak tidak memiliki
teman yang baik maka ia akan terjerumus kepada hal-hal yang negatif,
yang dapat merugikan diri sendiri dan dapat menular kepada teman-teman
yang lain. Faktor lingkungan masyarakat juga dapat menyebabkan
kenakalan anak sekolah, anak bisa melakukan hubungan sosialnya, baik
dengan teman sebaya maupun dengan orang yang lebih dewasa. Di
lingkungan masyarakat itulah anak menghabiskan sebagian dari waktu
luangnya, jadi tidak heran kalau kenakalan yang terjadi pada anak sekolah
disebabkan karena lingkungan masyarakat.
Sikap dari seorang guru adalah salah satu faktor yang menentukan
bagi perkembangan jiwa anak didik selanjutnya, karena sikap seorang guru
tidak hanya dilihat dalam waktu mengajar saja, tetapi juga dilihat tingkah
lakunya dalam kehidupan sehari-hari oleh anak didiknya, oleh karena itu
guru berperan sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar (KBM)
maupun dalam proses pembentukan dan perkembangan perilaku siswa
didiknya. Sebagai pendidik, guru tidak hanya bertugas memberi dan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3
menyampaikan materi mata pelajaran saja, melainkan harus bisa
membimbing, mengarahkan dan memberikan teladan yang baik untuk
siswa
didiknya
sehingga
da pa t
membantu
menumbuhkan
da n
mengembangkan perilaku yang baik semua siswa didiknya
Untuk itu, menjadi seorang guru harus bisa dijadikan teladan oleh
semua siswa didiknya, mengetahui dan memahami tugas-tugas seorang
guru yang baik dan teladan bukan hanya memberikan materi mata
pelajaran
saja tetapi memberikan contoh perilaku
yang dapat
menumbuhkan dan mengembangkan akhlak dan perilaku siswa didiknya,
apalagi siswa yang masih sekolah menengah pertama (SMP) mudah
menyerap apa yang dicontohkan oleh orang yang lebih dewasa terutama
gurunya.
Untuk mengatasi masalah kenakalan anak sekolah tersebut, maka
dari itu awal tahun 2014 telah ditetapkan kurikulum 2013 yang bertujuan
untuk membentuk karakter siswa serta membuat siswa aktif dalam belajar.
Dengan adanya perubahan kurikulum 2013 diharapkan dapat merubah
keadaan atau situasi yang lebih baik dari sebelumnya.
Menurut Nuh dalam bukunya “Pengembangan dan Implementasi
Kurikulum”, perlunya perubahan kurikulum juga karena adanya beberapa
kelemahan yang ditemukan dalam KTSP 2006 yaitu : Isi dan pesan-pesan
kurikulum masih terlalu padat, yang ditunjukkan dengan banyaknya materi
pelajaran dan banyaknya materi yang keluasan dan kesukarannya
melampui
tingkat
perkembangan
usia
anak,
kurikulum
belum
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4
mengembangkan kompetensi secara utuh sesuai dengan visi, misi, dan
tujuan pendidikan nasional, kompetensi yang dikembangkan lebih
didominasi oleh aspek pengetahuan, belum sepenuhnya menggambarkan
pribadi peserta didik (pengetahuan, keterampilan dan sikap), berbagai
kompetensi yang diperluhkan sesuai dengan perkembangan masyarakat,
seperti pendidikan karakter, kesadaran lingkungan, pendekatan dan
metode pembelajaran konstruktifistik, keseimbangan soft skills and hard
skills, serta jiwa kewirausahaan, belum terakomodasi di dalam kurikulum,
kurikulum belum peka dan tanggap terhadap berbagai perubahan sosial
yang terjadi pada tingkat lokal, nasional maupun global, standar proses
pembelajaran belum menggambarkan urutan pembelajaran yang rinci
sehingga membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam dan berujung
pa da
pembelajaran
yang
berpusat
pada
guru,
penilaian
belum
menggunakan standar penilaian berbasis kompetensi, serta belum tegas
memberikan layanan remediasi dan pengayaan secara berskala.
Pengembangan
kurikulum
difokuskan
pada
pembentukan
kompetensi dan karakter peserta didik, berupa panduan pengetahuan,
keterampilan, sikap yang dapat didemonstrasikan peserta didik sebagai
wujud
pemahaman
terhadap
konsep
yang
dipelajarinya
secara
kontekstual. Agar mencapai tujuan tersebut, perubahan dilakukan pada
berbagai aspek lain, terutama dalam implementasinya dilapangan. Pada
proses pembelajaran dari siswa diberi tahu menjadi siswa yang mencari
tahu, sedangkan pada proses penilain, yang berfokus pada pengetahuan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5
melalui penilaian output menjadi berbasis kemampuan melalui penilaian
proses, portofolio dan penilaian output secara utuh dan menyeluruh,
sehingga memerluhkan penambahan jam pelajaran.
Dalam rangka mempersiapkan lulusan pendidikan memasuki era
globalisasi yang penuh tantangan dan ketidakpastian, diperluhkan
pendidikan yang dirancang bedasarkan kebutuhan nyata dilapangan.
Untuk kepentingan tersebut, Pemerintah melakukan penataan kurikulum.
Kurikulum 2013 merupakan tindak lanjut dari kurikulum berbasis
kompetensi (KBK) yang pernah diujicobakan pada tahun 2004. KBK
dijadikan sebagai acuan dan pedoman bagi pelaksanaan pendidikan untuk
mengembangkan berbagai ranah pendidikan (pengetahuan, keterampilan,
dan sikap) dalam seluruh jenjang dan jalur pendidikan, khususnya pada
jalur pendidikan sekolah.
Dalam kurikulum 2013 ada Kegiatan Inti, Kegiatan Inti ada 4, salah
satunya Kompetensi Inti-2. Kompetensi Inti-2 berbicara tentang sikap
sosial yaitu jujur, disiplin, gotong royong, santun atau sopan, percaya
diri. Sikap yang dilakukan oleh guru merupakan cerminan bagi siswanya.
Bagaimana siswanya begitulah gurunya sehingga sikap guru memiliki
pengaruh terhadap perkembangan jiwa anak didik. Sikap dan tingkah
laku guru pasti akan dijadikan contoh oleh anak didiknya, oleh karena itu
guru harus bersikap dan bertindak sesuai Kompetensi Inti-2. Misalnya
pada saat di kelas guru menunjukkan sikap disiplin terhadap siswanya
dengan datang kesekolah dan masuk kelas tepat waktu, dengan begitu
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6
siswa akan termotivasi untuk datang dan masuk kelas lebih awal. Begitu
juga sebaliknya, apabila guru datang ke sekolah dan masuk kelas
terlambat, maka siswanya juga akan datang ke sekolah dan masuk kelas
terlambat. Untuk melihat fenomena yang terjadi di sekolah maka
Penelitian ini diberi judul “PERSEPSI SISWA TERHADAP PERILAKU
GURU SESUAI DENGAN KOMPETENSI INTI-2”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, peneliti akan
mengkaji tentang persepsi siswa terhadap perilaku guru sesuai dengan
Kegiatan Inti-2, yang berkaitan dengan sikap sosial misalnya jujur,
disiplin, tanggung jawab, toleransi, gotong royong, santun atau sopan,
percaya diri
C. Rumusan Masalah
Bedasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah penelitian ini
adalah:
1. Dalam hal mengajar apakah guru telah berperilaku sesuai dengan
Kompetensi Inti-2 pada Kurikulum 2013?
2. Apakah ada hubungan antara persepsi siswa terhadap perilaku guru
yang sesuai Kompetensi Inti-2 dengan hasil belajar afektif mata
pelajaran IPS?
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7
D. Tujuan Penelitian
Bedasarkan rumusan masalah di atas, dapat diketahui tujuan penelitian ini
adalah :
1. Untuk mengetahui apakah guru telah berperilaku sebagaimana terkait
dengan Kompetensi Inti-2 pada Kurikulum 2013
2. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara persepsi siswa
terhadap perilaku guru sesuai dengan Kompetensi Inti-2 dengan hasil
belajar afektif pada mata pelajaran IPS.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi penelitian
berikutnya yang berhubungan dengan kurikulum 2013 ditinjau KI-2
dengan hasil belajar siswa SMP
2. Bagi Kepala Sekolah
Kurikulum harus dapat dijadikan pedoman dalam melakukan tugastugas sebagai administrator/ Manager (merencanakan, melaksanakan,
mengontrol, mengevaluasi kegiatan pendidikan dan pengajaran) dan
supervisor (pengawasan dan bimbingan perencanaan dan pelaksanaan
pendidikan
dan
pengajaran)
dalam
rangka
memaksimalkan
pencapaian tujuan pendidikan dan pengajaran di sekolah tersebut.
3. Bagi Guru
Bagi guru sebagai tenaga kependidikan utama di sekolah, kurikulum
harus mampu menjadi:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
a.
8
Pedoman dalam merencanakan dan melaksanakan tugas
mendidik-melatih dan Mengajar, dalam bentuk penyusunan
dan pengorganisasian pengalaman belajar yang akan disajikan
kepada peserta didik.
b.
Pedoman dalam merencanakan dan melakukan evaluasi
terhadap perkembangan daya serap peserta didik terhadap
pengalaman belajar yang telah disajikan kepada mereka.
c.
Bagi Siswa
Dengan adanya pengembangan kurikulum para perserta didik
nasibnya
banyak
yang
tertolong.
Mereka
dapat
mengembangkan potensinya, sehingga proses pembelajaran
dapat berjalan dengan mudah dan tujuan akan sering tercapai.
Dengan pengembangan potensi tersebut peserta didik dapat
bergerak
dengan
optimal
dilingkungan
masyarakat.
Berdasarkan prinsip relevansi, isi kurikulum harus sesuai
dengan tuntutan dan kebutuhan perkembangan masyarakat.
para peserta didik diharapkan dapat hidup ditengah-tengah
masyarakat secara luas dan dapat memenuhi harapan semua
pihak baik kebutuhan siswa, masyarakat dan pengguna lulusan
(Stakeholders).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Persepsi
a. Pengertian Persepsi
Menurut Sarwono (2009:86) mengatakan persepsi adalah
kemampuan untuk membedakan, mengelompokkan, memfokuskan
dan sebagainya itu selanjutnya diinterprestasikan. Persepsi merupakan
suatu proses yang didahului oleh proses penginderaan, yaitu
merupakan proses diterimanya stimulus oleh indiviu melalui alat
indera atau disebut juga proses sensorik (Walgito, 2010:99)
Dari beberapa pendapat tersebut dapat kita simpulkan bahwa
persepsi
adalah
tanggapan
seseorang
atas
rangsangan
yang
diterimanya dengan melalui pencernaan rangsang oleh alat inderanya.
b. Proses Terjadinya Persepsi
Proses terjadinya persepsi dapat dijelaskan sebagai berikut ; Objek
menimbulkan stimulus, dan stimulus mengenai alat indera atau
reseptor. Proses stimulus mengenai alat indera merupakan proses
kealaman atau proses fisik. Stimulus yang diterima oleh alat indera
diteruskan oleh saraf sensoris ke otak. Proses ini yang disebut sebagai
proses fisiologis. Kemudian terjadilah proses di otak sebagai pusat
kesadaran sehingga individu menyadari apa yang dilihat atau apa yang
didengar atau apa yang diraba. Proses yang terjadi dalam otak atau
9
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10
dalam pusat kesadaran inilah yang disebut sebagai proses psikologis.
Dua orang yang melihat hal dan kejadian yang sama di waktu yang
sama mungkin mempunyai interpretasi yang berbeda. Hal ini
berdasarkan atas persepsi mereka yang dipengaruhi oleh beberapa hal
yang menyangkut kondisi dari diri mereka sendiri, hal yang dilihat
atau dialaminya serta kondisi lingkungan sekitarnya.
c. Ciri-ciri Persepsi
Agar dihasilkan suatu penginderaan yang bermakna ada ciri-ciri
tertentu dalam dunia persepsi :
1) Modalitas, yakni rangsang-rangsang yang diterima harus
sesuai dengan modalitas tiap indera (sahaya untuk penglihatan,
bau untuk penciuman, suhu bagi rasa, bunyi bagi pendengaran,
sifat permukaan bagi peraba dan sebagainya)
2) Dimensi ruang sehingga dapat menyatakan atas-bawah,
tinggirendah, latar depan-belakang.
3) Dimensi waktu, seperti cepat-lambat, tua-muda.
4) Struktur konteks, yakni keseluruhan yang menyatu
2. Kurikulum 2013
Kurikulum merupakan sebuah wadah yang akan menentukan arah
pendidikan. Berhasil atau tidaknya sebuah pendidikan sangat bergantung
dengan kurikulum yang digunakan. Kurikulum adalah ujung tombak bagi
pelaksananya kegiatan pendidikan. Tanpa adanya kurikulum mustahil
pendidikan akan dapat berjalan dengan baik, efektif dan efisien sesuai
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11
yang diharapkan, karena itu kurikulum sangat perlu untuk diperhatikan di
masing-masing satuan pendidikan, sebab kurikulum merupakan salah satu
penentukeberhasilan pendidikan. Dalam konteks ini, kurikulum dimaknai
sebagai serangkaian upaya untuk menggapai tujuan pendidikan.
Menurut Sanjaya (2008:7) kurikulum adalah
“bukan hanya menyangkut mata pelajaran yang harus dipelajari,
melainkan menyangkut seluruh usaha sekolah untuk mempengaruhi
siswa belajar, baik di dalam maupun di luar kelas atau bahkan di luar
sekolah”.
Menurut Hilda Taba (1962) sebagaiman dikutip Sanjaya (2008:7)
kurikulum adalah
“a curriculum is a plan for learning; therefore, what is know about
the learning process and the development of the individual has
bearing on the shaping of a curriculum”
Maksudnya, kurikulum merupakan perencanaan pembelajaran yang
memuat berbagai petunjuk belajar serta hasil yang diharapkan.
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru yang mulai diterapkan
pada tahun pelajaran 2013/2014. Kurikulum ini adalah pengembangan dari
kurikulum yang telah ada sebelumnya, baik Kurikulum Berbasis
Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 maupun Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan pada tahun 2006. Hanya saja yang menjadi
titik tekan pada Kurikulum 2013 ini adalah adanya peningkatan
keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi kompetensi sikap,
keterampilan dan pengetahuan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12
Dalam konteks ini, Kurikulum 2013 berusaha untuk lebih
menanamkan nilai-nilai yang tercermin pada sikap dapat berbanding lurus
dengan keterampilan yang diperoleh peserta didik melalui pengetahuan
dibangku sekolah. Dengan kata lain soft skills dan hard skills dapat
tertanam secara seimbang, berdampingan dan mampu diaplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari. Dengan adanya Kurikulum 2013, harapannya
peserta didik dapata memiliki kompetensi sikap, keterampilan dan
pengetahuan yang meningkat dan berkembang sesuai dengan jenjang
pendidikan yang telah ditempuhnya sehingga akan dapat berpengaruh dan
menentukan kesuksesan dalam kehidupan selanjutnya.
Kurikulum 2013 lebih ditekankan pada pendidikan karakter,
terutama pada tingkat dasar, yang akan menjadi fondasi bagi tingkat
berikutnya. Melalui pengembangan Kurikulum 2013 yang berbasis
karakter dan berbasis kompetensi, kita berharap bangsa ini menjadi bangsa
yang bermatabat, dan masyarakatnya memiliki nilai tambah dan nilai jual
yang bisa ditawarkan kepada orang lain dan bangsa lain di dunia, sehingga
kita bersaing, bersanding, bahkan bertanding dengan bangsa-bangsa lain
dalam percaturan global. Pendidikan karakter dalam Kurikulum 2013
bertujuan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan, yang
mengarah pada pembentukan budi pekerti dan akhlak mulia peserta didik
secara utuh, terpadu dan seimbang sesuai dengan standar kompetensi
lulusan pada setiap tahun pendidikan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13
Keberhasilan Kurikulum 2013 dalam membentuk kompetensi dan
karakter di sekolah dapat diketahui dari berbagai perilaku sehari-hari yang
tampak dalam setiap aktivitas peserta didik dan warga sekolah lainnya.
Perilaku tersebut antara lain diwujudkan dalam kesadaran, kejujuran,
keikhlasan, kesederhanaan, kemandirian, kepedulian, kebebasan dalam
bertindak, kecermatan, ketelitian, dan komitmen.
Menurut Burke (1995) dalam Mulyasa (2013:66) mengemukakan
bahwa kompetensi adalah
”..... is a knowledge, skills, and abilities or capabilities that a person
achieves, which become part of his or her being to the exent he or
she can satisfactorily perform particular cognitive, afective, and
psychomotor behaviors”
Dalam
hal
ini
kompetensi
diartikan
sebagai
pengetahuan,
keterampilan, dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah
menjadi bagian dari dirinya, sehingga ia dapat melakukan perilakuperilaku kognitif, afektif dan psikomotorik dengan sebaik-baiknya. Hal
tersebut menunjukkan bahwa kompetensi mencakup tugas, keterampialan,
sikap dan apresiasi yang dimiliki oleh peserta didik untuk dapat
melaksanakan tugas-tugas pembelajaran sesuai dengan jenis pekerjaan
tertentu. Dengan demikian, terdapat hubungan antara tugas-tugas yang
dipelajari peserta didik di sekolaha dengan kemampuan yang diperluhkan
oleh dunia kerja. Untuk itu kurikulum menuntut kerja sama yang baik
antara pendidikan dengan dunia kerja, terutama dalam menganalisis
kompetensi yang perlu diajarkan kepada peserta didik di sekolah.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14
Beberapa aspek atau ranah yang terkandung dalam komplek
kompetensi dapat diuraikan :
1.
Pengetahuan (knowledge); adalah kesadaran dalam bidang kognitif.
2.
Pemahaman (understanding);adalah
kedalam kognitif, dan afektif
yang dimiliki oleh individu.
3.
Kemampuan (skill); adalah sesuatu yang dimiliki oleh individu untuk
melakukan tugas atau pekerjaan yang dibebankan kepada siswa
4.
Nilai (value); adalah suatu standar perilaku yang telah diyakini dan
secara psikologis telah menyatu dalam diri seseorang.
5.
Sikap (attitude); adalah perasaan (senang-tidak senang, suka-tidak
suka) atau reaksi terhadap suatu ransangan yang datang dari luar.
6.
Minat (interest); adalah kecenderungan seseorang untuk melakukan
sesuatu perbuatan.
Bedasarkan analisis kompetensi diatas, Kurikulum 2013 berbasis
kompetensi dapat dimaknai sebagai suatu konsep kurikulum yang
menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan(kompetensi)
tugas-tugas dengan standar performansi tertentu, sehingga hasilnya dapat
dirasakan oleh peserta didik, berupa penguasaan terhadap seperangkat
kompetensi tertentu.
Dalam implementasi Kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan
kompetensi, pendidikan karakter bukan hanya tanggung jawab sekolah
semata, tetapi merupakan tanggung jawab semua pihak misalnya orang
tua, pemerintah dan masyarakat. Oleh karena itu, pengembangan rencana,
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15
pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran dimulai dari analisis karakter dan
kompetensi yang akan dibentuk, atau yang diharapkan, muncul setelah
pembelajaran. Bedanya dengan kurikulum yang lain, Kurikulum 2013
lebih fokus dan berangkat dari karakter serta kompetensi yang akan
dibentuk, baru memikirkan untuk mengembangkan tujuan yang akan
dicapai. Dalam hal ini,semakin banyak pihak yang terlibat dalam
pembentukan karakter dan kompetensi , akan semakin efektif hasil yang
diperoleh.
Tabel II. 1
Perbedaan Kurikulum KTSP dengan Kurikulum 2013
Kurikulum KTSP
Kurikulum 2013
A. KOMPETENSI
A. KOMPETENSI LULUSAN
LULUSAN
1. Belum sepenuhnya
1. Berkarakter Mulia
menekankan pendidikan
karakter
2. Belum menghasilkan
2. Keterampilan yang relevan
keterampilan sesuai
3.
Pengetahuanpengetahuan lepas
B. MATERI
PEMBELAJARAN
1. Belum relevan dengan
kompetensi
yang
dibutuhkan
2. Beban belajar terlalu
berat
3. Terlalu luas, kurang
mendalam
C. PROSES
PEMBELAJARAN
1. Berpusat pada guru
2. Proses pembelajaran
3. Pengetahuan-pengetahuan
terkait
B. MATERI
PEMBELAJARAN
1. Relevan dengan materi yang
dibutuhkan
2. Materi Esensial
4. Sesuai
dengan
tingkat
perkembangan anak
C. PROSES PEMBELAJARAN
1. Berpusat pada peserta didik
2. Sifat pembelajaran yang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
16
berorientasi pada buku
kontekstual
teks
3. Buku teks hanya memuat 3. Buku teks memuat materi
materi pembelajaran
dan proses pembelajaran,
sistem penilaian serta
kompetensi yang diharapkan
D. PENILAIAN
D. PENILAIAN
1. Menekankan
aspek 1. Menekankan aspek kognitif,
kognitif
afektif, psikomotorik secara
proposional
2. Tes menjadi cara yang 2. Penilaian tes pada protofolio
dominan
saling melengkapi
E. PENDIDIK DAN
E. PENDIDIK DAN TENAGA
TENAGA
KEPENDIDIKAN
KEPENDIDIKAN
1. Memenuhi kompetensi 1. Menekankan kompetensi
profesional
profesi, pendagogi, sosial dan
personal
2. Fokus
pada
ukuran 2. Motivasi mengajar
kinerja PTK
a.
Kerangka Dasar Kurikulum 2013
Kerangka dasar kurikulum 2013 dikembangkan bedasarkan tiga
landasan, yaitu
1) Landasan Filosofis
Landasan
filosofis
dalam
pengembangan
kurikulum
menentukan kualitas peserta didik yang akan dicapai kurikulum,
sumber dan isi dari kurikulum, proses pembelajaran, posisi peserta
didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik dengan
masyarakat dan lingkungan alam disekitarnya. Kurikulum 2013
dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan dasar
bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia
Indonesia berkualitas yang tercantum dalam tujuan pendidikan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17
nasional. Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang
dapat digunakan secara spesifik untuk pengembangan kurikulum
yang dapat menghasilkan manusia yang berkualitas.
2) Landasan Teoretis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan
berdasarkan standar” (standard-based education), dan teori
kurikulum berbasis kompetensi (competency-based curriculum).
Pendidikan berdasarkan standar menetapkan adanya standar
nasional sebagai kualitas minimal warga negara yang dirinci
menjadi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan,
standar pendidikan dan tenaga kependidikan, standar sarana dan
prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan dan standar
penilaian pendidikan. Kurikulum berbasis kompetensi dirancang
untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta
didik
dalam
mengembangkan
kemampuan
untuk
bersikap,
berpengetahuan, berketerampilan dan bertindak.
Kurikulum 2013 menganut :
a)
Pembelajaran yang dilakukan guru dalam bentuk proses yang
dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran di sekolah,
kelas dan masyarakat.
b)
Pengalaman belajar langsung peserta didik sesuai dengan
latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta
didik. Pengalaman belajar langsung individual peserta didik
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18
menjadi hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar
seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum
3) Landasan Yuridis
Landasan yuridis Kurikulum 2013 adalah:
a)
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945
b)
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional
c)
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional, beserta segala
ketentuan yang dituangkan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah
d)
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan sebagaimana yang telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2013 tentang
Perubahan Asas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan.
b.
Struktur Kurikulum 2013
Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten
kurikulum dalam bentuk mata pelajaran, posisi konten/mata pelajaran
dalam kurikulum, dostribusi konten/mata pelajaran dalam semester
atau tahun, beban belajar untuk mata pelajaran dan beban belajar per
minggu untuk setiap siswa. Struktur kurikulum adalah juga
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19
merupakan aplikasi konsep pengorganisasian konten dalam sistem
belajar
dan
pengorganisasian
beban
belajar
dalam
sistem
pembelajaran. Pengorganisasian konten dalam sistem belajar yang
digunakan untuk kurikulum yang akan datang adalah sistem semester
sedangkan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran
berdasarkan jam pelajaran per semester.
Struktur kurikulum juga gambaran mengenai p
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRAK
PERSEPSI SISWA TERHADAP PERILAKU GURU SESUAI
KOMPETENSI INTI-2
Anita Dewi Utami
Universitas Sanata Dharma
2015
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui; Presepsi siswa
terhadap perilaku guru sesuai dengan Kompetensi Inti-2 ;(1) indikator jujur; (2)
indikator disiplin; (3) indikator tanggung jawab; (4) indikator toleransi; (5)
indikator gotong royong; (6) indikator sopan santun; dan (7) indikator percaya
diri.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-April 2015. Populasi
penelitian ini adalah seluruh siswa SMP N 3 Depok Sleman yang berjumlah 382
siswa. Sampel yang diteliti sebanyak 126 siswa diambil dengan teknik purposive
sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan dokumentasi,
dengan analisis data deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa; Presepsi siswa terhadap perilaku
guru sesuai Kompetensi Inti-2; (1) rata-rata frekuensi indikator jujur untuk
jawaban “selalu” 28%,“sering” 27%,“kadang-kadang” 34% dan “tidak pernah”
5%; (2) rata-rata frekuensi indikator disiplin untuk jawaban “selalu” 32%,
“sering” 42%, “kadang-kadang” 25%, dan “tidak pernah” 1% ; (3) rata-rata
frekuensi indikator tanggung untuk jawaban “selalu” 40% “sering” 44%,“kadangkadang" 16% dan “tidak pernah” 1%;(4) rata-rata frekuensi indikator toleransi
untuk jawaban “selalu” 25%, “sering” 45%, “kadang-kadang” 27%, dan “tidak
pernah” 3%; (5) rata-rata frekuensi indikator gotong royong untuk jawaban
“selalu” 36%,“sering” 40%, “kadang-kadang” 22% dan “tidak pernah” 2%; (6)
rata-rata frekuensi indikator sopan santun untuk jawaban “selalu” 51%, “sering”
38, “kadang-kadang” 10% dan “tidak pernah” 2%; dan (7) rata-rata frekuensi
indikator percaya diri untuk jawaban “selalu” 30%, “sering” 43%,“kadangkadang” 24% dan “tidak pernah” 13%.
viii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRACT
THE PERCEPTION OF STUDENTS TOWARD THE ATTITUDE OF
TEACHES ACCORDANCE WITH THE CORE VALUE OF THE SECOND
COMPETENCE
Anita Dewi Utami
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2015
The purpose of this study are to find out student perception toward the attitude of
teacher accordance with the core value of the second competence based on; (1)
honesty; (2) discipline; (3) responsibility; (4) tolerance; (5) mutual cooperation;
(6) manners; and (7) self confidence.
This study was conducted from January to April 2015. Population of this research
were 382 Junior High School students of three Depok Sleman. Samples were 126
students taken by purposive sampling technique. Data were collected by a
questionnaire and documentation. Data were analysed descriptively
The result shows that student perception toward the attitude of the teachers with
the core value of the second competence: (1) the average frequency of honest with
the answer "always" is 28%, "often" is 27%, "sometimes" is 34%, and "never" is
5%; (2) the avarage frequency of discpline with the response "always" is 32%,
"often" is 42%, "sometimes" is 25%, and “never” is 1%; (3) the avarage
frequency of indicator with the response “always” is 40%, "often" is 44%,
"sometimes" is 16%, and "never" is 15%; (4) the avarage frequency of tolerance
with the response "always" is 25%, "often" is 45%, "sometimes" is 27%,and
"never" is 3%; (5) the avarage frequency of mutual cooperation with the response
"always" is 36%, "often" is 40%, "sometimes" is 22%, and "never" is 2%; (6) the
avarage frequency of manners with the response "always" is 51%, "often" is 38%,
"sometimes" is 10%, and "never" is 2%; (7) the avarage frequency of self
confidence with the response "always" is 30%, "often" is 43%, "sometimes" is
24%, and "never" is 13%.
ix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PERSEPSI SISWA TERHADAP PERILAKU GURU SESUAI
KOMPETENSI INTI-2
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh:
ANITA DEWI UTAMI
NIM: 111334007
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PERSEPSI SISWA TERHADAP PERILAKU GURU SESUAI
KOMPETENSI INTI-2
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh:
ANITA DEWI UTAMI
NIM: 111334007
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
i
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
iii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PERSEMBAHAN
Karya ku ini ku persembahkan kepada yang terkasih:
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria
Kedua orang tuaku,Ayahandaku (Alm) Yusup Suparno dan Ibundaku
Christiana Sutinem
Kakak-kakakku, Nanang Hariyanto dan Yuni Ariyanti
Seseorang yang sudah mendukung saya selama ini,
Nanang M.S.
Sahabatku Nia,Ina,Rika dan Ayu
Teman-teman seperjuangan PAK 2011
Dan Almamaterku Universitas Sanata Dharma
iv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
MOTTO
“Musuh yang Paling Berbahaya Diatas Dunia ini Adalah Penakut dan
Bimbang. Teman yang Paling Setia, Hanyalah Keberanian dan
Keyakinan yang Teguh”
(Andrew Jackson)
“Bersikap Kukuh Seprti Batu Karang Yang Tidak Putus-Putusnya Dipukul Ombak. Ia
Tetap Saja Berdiri Kukuh, Bahkan Ia Menentramkan Amarah Ombak dan Gelombang
Itu”
(Marcus Hurelius)
v
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah
Yogyakarta, 28 September 2015
Penulis,
Anita Dewi Utami
vi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN
AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa universitas sanata dharma
Nama : Anita Dewi Utami
Nim
: 111334007
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada pepustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul “Persepsi Siswa
Terhadap Perilaku Guru Sesuai Kompetensi Inti-2”, Beserta perangkat yang
diperluhkan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk
media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara
terbatas dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan
akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada
saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 28 Sepember 2015
Yang menyatakan
Anita Dewi Utami
vii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRAK
PERSEPSI SISWA TERHADAP PERILAKU GURU SESUAI
KOMPETENSI INTI-2
Anita Dewi Utami
Universitas Sanata Dharma
2015
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui; Presepsi siswa
terhadap perilaku guru sesuai dengan Kompetensi Inti-2 ;(1) indikator jujur; (2)
indikator disiplin; (3) indikator tanggung jawab; (4) indikator toleransi; (5)
indikator gotong royong; (6) indikator sopan santun; dan (7) indikator percaya
diri.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-April 2015. Populasi
penelitian ini adalah seluruh siswa SMP N 3 Depok Sleman yang berjumlah 382
siswa. Sampel yang diteliti sebanyak 126 siswa diambil dengan teknik purposive
sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan dokumentasi,
dengan analisis data deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa; Presepsi siswa terhadap perilaku
guru sesuai Kompetensi Inti-2; (1) rata-rata frekuensi indikator jujur untuk
jawaban “selalu” 28%,“sering” 27%,“kadang-kadang” 34% dan “tidak pernah”
5%; (2) rata-rata frekuensi indikator disiplin untuk jawaban “selalu” 32%,
“sering” 42%, “kadang-kadang” 25%, dan “tidak pernah” 1% ; (3) rata-rata
frekuensi indikator tanggung untuk jawaban “selalu” 40% “sering” 44%,“kadangkadang" 16% dan “tidak pernah” 1%;(4) rata-rata frekuensi indikator toleransi
untuk jawaban “selalu” 25%, “sering” 45%, “kadang-kadang” 27%, dan “tidak
pernah” 3%; (5) rata-rata frekuensi indikator gotong royong untuk jawaban
“selalu” 36%,“sering” 40%, “kadang-kadang” 22% dan “tidak pernah” 2%; (6)
rata-rata frekuensi indikator sopan santun untuk jawaban “selalu” 51%, “sering”
38, “kadang-kadang” 10% dan “tidak pernah” 2%; dan (7) rata-rata frekuensi
indikator percaya diri untuk jawaban “selalu” 30%, “sering” 43%,“kadangkadang” 24% dan “tidak pernah” 13%.
viii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRACT
THE PERCEPTION OF STUDENTS TOWARD THE ATTITUDE OF
TEACHES ACCORDANCE WITH THE CORE VALUE OF THE SECOND
COMPETENCE
Anita Dewi Utami
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2015
The purpose of this study are to find out student perception toward the attitude of
teacher accordance with the core value of the second competence based on; (1)
honesty; (2) discipline; (3) responsibility; (4) tolerance; (5) mutual cooperation;
(6) manners; and (7) self confidence.
This study was conducted from January to April 2015. Population of this research
were 382 Junior High School students of three Depok Sleman. Samples were 126
students taken by purposive sampling technique. Data were collected by a
questionnaire and documentation. Data were analysed descriptively
The result shows that student perception toward the attitude of the teachers with
the core value of the second competence: (1) the average frequency of honest with
the answer "always" is 28%, "often" is 27%, "sometimes" is 34%, and "never" is
5%; (2) the avarage frequency of discpline with the response "always" is 32%,
"often" is 42%, "sometimes" is 25%, and “never” is 1%; (3) the avarage
frequency of indicator with the response “always” is 40%, "often" is 44%,
"sometimes" is 16%, and "never" is 15%; (4) the avarage frequency of tolerance
with the response "always" is 25%, "often" is 45%, "sometimes" is 27%,and
"never" is 3%; (5) the avarage frequency of mutual cooperation with the response
"always" is 36%, "often" is 40%, "sometimes" is 22%, and "never" is 2%; (6) the
avarage frequency of manners with the response "always" is 51%, "often" is 38%,
"sometimes" is 10%, and "never" is 2%; (7) the avarage frequency of self
confidence with the response "always" is 30%, "often" is 43%, "sometimes" is
24%, and "never" is 13%.
ix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat
dan kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“PERSEPSI SISWA TERHADAP PERILAKU GURU SESUAI DENGAN
KOMPETENSI INTI-2”
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) di Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata
Dharma.
Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan
dari bantuan berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan
ungkapan terima kasih dan penghormatan kepada :
1. Allah Bapaku Yesus Kristus dan Bunda Maria yang telah mengabulkan
doa-doa dan permohonanku
2. Bapak Rohandi,Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Ignatius Bondan Suratno S.Pd., M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu
Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta
4. Bapak Ignatius Bondan Suratno S.Pd., M.Si selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma
5. Drs Bambang Purnomo,S.E,.M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah
banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan masukanmasukan dalam menyusun skripsi
x
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6. Ignatius Bondan Suratno,S.Pd.,M.Si dan Drs.FX.Muhadi, M.Pd selaku
dosen penguji
7. Bapak Drs H. Sugiyanto selaku Kepala Sekolah SMP N 3 Depok Sleman
yang telah mengijinkan penulis untuk mengadakan penelitian
8. Kepada Siswa-siswi kelas VIII SMP N 3 Depok Sleman yang telah
meluangkan waktu mengisi kuesioner
9. Bapakku (Alm) Yusup Suparno dan Ibuku Christiana Sutinem yang tidak
pernah lelah memberikan kasih sayang, dukungan doa dan materiil kepada
penulis
10. Kakaku Nanang Hariyanto dan Yuni Ariyanti yang telah mendoakan,
membantu dan mendukungku selama ini
11. Patnerku Nanang M,S. yang menjadi tempat keluh kesahku dan tidak
pernah lelah memberikan kasih sayang,bantuan dan penghiburan kepada
penulis.
12. Teman terbaiku Nia, Rika, Ina dan Ayu yang selalu memberikan
canda,tawa dan doa kepada penulis
13. Teman-teman PAK 2011 yang aku sayangi, selama 4 tahun lebih ini telah
memberikan cerita kebersamaan yang indah
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna karenanya
segala kritik dan saran sangat penulis harapkan demi perbaikan skripsi ini.
Penulis berharap semoga hasil penelitian ini dapat memberikan sesuatu
yang bermanfaat bagi semua pihak
Penulis
xi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.........................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN...........................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN........................................................
iv
HALAMAN MOTTO.........................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA.............................................
vi
HALAMAN PESETUJUAN PUBLIKASI........................................
vii
ABSTRAK..........................................................................................
viii
ABSTRACT........................................................................................
ix
KATA PENGANTAR........................................................................
x
DAFTAR ISI.......................................................................................
xii
DAFTAR TABEL...............................................................................
xvii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................
xix
BAB I PENDAHULUAN...................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah...........................................................
1
B. Identitas Masalah.....................................................................
6
C. Rumusan Masalah....................................................................
6
D. Tujuan Penelitian.....................................................................
7
xii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
E. Manfaat Penelitian...................................................................
7
BAB II KAJIAN PUSTAKA..............................................................
9
A. Kajian Teori.............................................................................
9
1. Presepsi Siswa...................................................................
9
2. Kurikulum 2013................................................................
10
3. Konsep Hasil Belajar.........................................................
28
4. Penilaian Hasil Belajar......................................................
30
5. Penilaian Kompetensi Sikap ............................................
34
B. Kerangka Berpikir....................................................................
54
C. Perumusan Hipotesis................................................................
57
BAB III METODE PENELITIAN......................................................
58
A. Jenis Penelitian..........................................................................
58
B. Waktu dan Tempat Penelitian...................................................
59
C. Variabel Penelitian....................................................................
59
D. Model dan Paradigma Penelitian..............................................
60
E. Subjek dan Objek Penelitian....................................................
61
F. Tenik Sampling........................................................................
61
xiii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
G. Variabel Penelitian dan Pengukurannya.................................
63
H. Teknik Pengumpulan Data.....................................................
65
I. Teknik Pengujian Instrumen...................................................
66
1. Pengujian Validitas...........................................................
66
2. Pengujian Reliabilitas.......................................................
71
J. Teknik Analisis Data..............................................................
72
1. Analisis Deskriptif............................................................
72
2. Pengujian Hipotesis..........................................................
75
BAB V ANALISIS DATA dan PEMBAHASAN.............................
77
A. Korelasi Persepsi Siswa Terhadap Perilaku Guru Sesuai Kompetensi
Inti-2 Dengan Nilai Afektif.....................................................
77
B. Deskripsi Data.........................................................................
77
1.
Deskripsi Responden........................................................
2.
Deskripsi Persepsi Siswa Terhadap Perilaku Guru Sesuai
Kompetensi Inti-2 Dengan Nilai Afektif..........................
78
78
a. Persepsi Siswa Terhadap Perilaku Guru Indikator
Jujur.............................................................................
78
b. Persepsi Siswa Terhadap Perilaku Guru Indikator
Disiplin........................................................................
xiv
80
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
c. Persepsi Siswa Terhadap Perilaku Guru Indikator
Tanggung jawab..........................................................
82
d. Persepsi Siswa Terhadap Perilaku Guru Indikator
Toleransi......................................................................
83
e. Persepsi Siswa Terhadap Perilaku Guru Indikator
Gotong Royong...........................................................
84
f. Persepsi Siswa Terhadap Perilaku Guru Indikator
Sopan Santun.............................................................
85
g. Persepsi Siswa Terhadap Perilaku Guru Indikator
Percaya Diri.......................................................................
C. Pembahasan.............................................................................
86
87
1. Persepsi Siswa Terhadap Perilaku Guru Sesuai Dengan
Kompetensi Inti-2 Indikator Jujur ...................................
2.
87
Persepsi Siswa Terhadap Perilaku Guru Sesuai Dengan
Kompetensi Inti-2 Indikator Disiplin....................................
91
3. Persepsi Siswa Terhadap Perilaku Guru Sesuai Dengan
Kompetensi Inti-2 Indikator Tanggung Jawab.................
97
4. Persepsi Siswa Terhadap Perilaku Guru Sesuai Dengan
Kompetensi Inti-2 Indikator Toleransi.............................
101
5. Persepsi Siswa Terhadap Perilaku Guru Sesuai Dengan
Kompetensi Inti-2 Indikator Gotong Royong................
104
6. Persepsi Siswa Terhadap Perilaku Guru Sesuai Dengan
Kompetensi Inti-2 Indikator Sopan Santun.....................
xv
107
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7. Persepsi Siswa Terhadap Perilaku Guru Sesuai Dengan
Kompetensi Inti-2 Indikator Percaya Diri.......................
110
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN dan SARAN............
116
A. Kesimpulan.............................................................................
116
B. Keterbatasan...........................................................................
117
C. Saran.......................................................................................
118
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................
120
LAMPIRAN.......................................................................................
123
xvi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel II. 1
Perbedaan Kurikulum KTSP Dengan
Kurikulum 2013...........................................................
15
Tabel II. 2
Struktur Kurikulum SMP.............................................
19
Tabel II. 3
Indikator KI-1 dan KI-2..............................................
25
Tabel III. 1
Kisi-kisi Kuisioner......................................................
63
Tabel III. 2
Skor Pernyataan Kuisioner..........................................
64
Tabel III. 3
Hasil Uji Validitas I.....................................................
67
Tabel III. 4
Hasil Uji Validitas II...................................................
69
Tabel III. 5
Hasil Uji Reliabilitas Persepsi Siswa Terhadap Perilaku
Guru Yang Sesuai Dengan Kompetensi Inti-2............
72
Tabel III. 6
Hasil Uji Korelasi Rank Sperman................................
76
Tabel IV. 1
Karakteristik Responden Bedasarkan
Jenis Kelamin...............................................................
78
Tabel IV. 2
Tanggapan Responden Tentang Indikator Jujur.........
79
Tabel IV. 3
Tanggapan Responden Tentang Indikator Disipin......
80
Tabel IV. 4
Tanggapan Responden Tentang Indikator
xvii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Tanggung Jawab..........................................................
82
Tabel IV. 5
Tanggap Responden Tentang Indikator Toleransi.......
83
Tabel IV. 6
Tanggapan Responden Tentang Indikator
Gotong Royong...........................................................
Tabel IV. 7
Tanggapan Responden Tentang Indikator
Sopan Santun ..............................................................
Tabel IV. 8
85
Tanggapan Responden Tentang Indikator
Percaya Diri.................................................................
Tabel IV.9
84
86
Pembandingan rata-rata persepsi siswa terhadap perilaku
Guru sesuai kompetensi inti-2 antar indikator.............
xviii
114
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Kuesioner....................................................................
123
Lampiran 2
Data Induk Penelitian..................................................
134
Lampiran 3
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner...........
146
Lampiran 4
Deskripsi Butir Pertanyaan Indikator Jujur.................
153
Lampiran 5
Deskripsi Butir Pertanyaan Indikator Disiplin............
159
Lampiran 6
Deskripsi Butir Pertanyaan Indikator
Tanggung Jawab.........................................................
169
Lampiran 7
Deskripsi Butir Pertanyaan Indikator Toleransi.........
176
Lampiran 8
Deskripsi Butir Pertanyaan Indikator Gotong Royong
180
Lampiran 9
Deskripsi Butir Pertanyaan Indikator Sopan Santun...
185
Lampiran 10 Deskripsi Butir Pertanyaan Indikator Percaya Diri.....
190
Lampiran 11 Tabel r Product Moment.............................................
195
Lampiran 12 Surat Ijin Penelitian.....................................................
201
xix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB 1
PENDAHULAN
A. Latar Belakang
Dunia pendidikan dewasa ini menghadapi berbagai masalah yang
sangat komplek yang perlu mendapatkan perhatian, salah satunya semakin
maraknya berbagai penyimpangan norma kehidupan agama dan sosial
kemasyarakatan yang terwujud dalam bentuk kenakalan siswa di sekolah
seperti kurang hormat kepada guru dan karyawan, perilaku ini tampak
dalam hubungan siswa dengan guru atau karyawan di mana siswa sering
acuh tak acuh terhadap keberadaan guru dan karyawan sekolah. Siswa
masih sering terlambat masuk kelas, membolos, tidak memakai seragam
dengan lengkap, dan menggunakan model baju yang tidak sesuai
ketentuan sekolah dan membawa senjata tajam. Siswa kurang memelihara
keindahan dan kebersihan lingkungan, perilaku ini tampak dengan adanya
perbuatan mencorat-coret dinding sekolah atau kelas, merusak tanaman,
dan membuang sampah seenaknya. Perkelahian antar pelajar, sering terjadi
perkelahian antar siswa satu sekolah bahkan perkelahian antar sekolah,
merokok di sekolah pada jam istirahat, berbuat asusila, seperti adanya
siswa putra yang mengganggu siswa putri dan melakukan perbuatan
asusila di lingkungan sekolah. Kenakalan siswa dewasa ini cenderung
pada kategori tindakan kriminal. Hal ini terbukti dengan adanya tindakan
siswa antara lain pencurian, penyalahgunaan obat terlarang, dan
pembunuhan yang secara umum disebut sebagai kejahatan siswa.
1
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2
Kenakalan anak sekolah di sebabkan dari faktor lingkungan
keluarga anak tidak diajarkan oleh orang tuanya untuk bersikap disiplin,
bertutur kata yang baik dan juga disebabkan karena orang tua terlalu sibuk
dengan pekerjaanya sehingga anak merasa kurang kasih sayang dari orang
tua. Faktor lingkungan sekolah juga bisa menyebabkan kenakalan anak
sekolah, anak bisa terpengaruh oleh teman-temannya dan pergaulan anakanak sekarang ini sangatlah bebas apalagi didukung oleh kemajuan ilmu
pengetahuan yang begitu cepat, sehingga apabila anak tidak memiliki
teman yang baik maka ia akan terjerumus kepada hal-hal yang negatif,
yang dapat merugikan diri sendiri dan dapat menular kepada teman-teman
yang lain. Faktor lingkungan masyarakat juga dapat menyebabkan
kenakalan anak sekolah, anak bisa melakukan hubungan sosialnya, baik
dengan teman sebaya maupun dengan orang yang lebih dewasa. Di
lingkungan masyarakat itulah anak menghabiskan sebagian dari waktu
luangnya, jadi tidak heran kalau kenakalan yang terjadi pada anak sekolah
disebabkan karena lingkungan masyarakat.
Sikap dari seorang guru adalah salah satu faktor yang menentukan
bagi perkembangan jiwa anak didik selanjutnya, karena sikap seorang guru
tidak hanya dilihat dalam waktu mengajar saja, tetapi juga dilihat tingkah
lakunya dalam kehidupan sehari-hari oleh anak didiknya, oleh karena itu
guru berperan sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar (KBM)
maupun dalam proses pembentukan dan perkembangan perilaku siswa
didiknya. Sebagai pendidik, guru tidak hanya bertugas memberi dan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3
menyampaikan materi mata pelajaran saja, melainkan harus bisa
membimbing, mengarahkan dan memberikan teladan yang baik untuk
siswa
didiknya
sehingga
da pa t
membantu
menumbuhkan
da n
mengembangkan perilaku yang baik semua siswa didiknya
Untuk itu, menjadi seorang guru harus bisa dijadikan teladan oleh
semua siswa didiknya, mengetahui dan memahami tugas-tugas seorang
guru yang baik dan teladan bukan hanya memberikan materi mata
pelajaran
saja tetapi memberikan contoh perilaku
yang dapat
menumbuhkan dan mengembangkan akhlak dan perilaku siswa didiknya,
apalagi siswa yang masih sekolah menengah pertama (SMP) mudah
menyerap apa yang dicontohkan oleh orang yang lebih dewasa terutama
gurunya.
Untuk mengatasi masalah kenakalan anak sekolah tersebut, maka
dari itu awal tahun 2014 telah ditetapkan kurikulum 2013 yang bertujuan
untuk membentuk karakter siswa serta membuat siswa aktif dalam belajar.
Dengan adanya perubahan kurikulum 2013 diharapkan dapat merubah
keadaan atau situasi yang lebih baik dari sebelumnya.
Menurut Nuh dalam bukunya “Pengembangan dan Implementasi
Kurikulum”, perlunya perubahan kurikulum juga karena adanya beberapa
kelemahan yang ditemukan dalam KTSP 2006 yaitu : Isi dan pesan-pesan
kurikulum masih terlalu padat, yang ditunjukkan dengan banyaknya materi
pelajaran dan banyaknya materi yang keluasan dan kesukarannya
melampui
tingkat
perkembangan
usia
anak,
kurikulum
belum
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4
mengembangkan kompetensi secara utuh sesuai dengan visi, misi, dan
tujuan pendidikan nasional, kompetensi yang dikembangkan lebih
didominasi oleh aspek pengetahuan, belum sepenuhnya menggambarkan
pribadi peserta didik (pengetahuan, keterampilan dan sikap), berbagai
kompetensi yang diperluhkan sesuai dengan perkembangan masyarakat,
seperti pendidikan karakter, kesadaran lingkungan, pendekatan dan
metode pembelajaran konstruktifistik, keseimbangan soft skills and hard
skills, serta jiwa kewirausahaan, belum terakomodasi di dalam kurikulum,
kurikulum belum peka dan tanggap terhadap berbagai perubahan sosial
yang terjadi pada tingkat lokal, nasional maupun global, standar proses
pembelajaran belum menggambarkan urutan pembelajaran yang rinci
sehingga membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam dan berujung
pa da
pembelajaran
yang
berpusat
pada
guru,
penilaian
belum
menggunakan standar penilaian berbasis kompetensi, serta belum tegas
memberikan layanan remediasi dan pengayaan secara berskala.
Pengembangan
kurikulum
difokuskan
pada
pembentukan
kompetensi dan karakter peserta didik, berupa panduan pengetahuan,
keterampilan, sikap yang dapat didemonstrasikan peserta didik sebagai
wujud
pemahaman
terhadap
konsep
yang
dipelajarinya
secara
kontekstual. Agar mencapai tujuan tersebut, perubahan dilakukan pada
berbagai aspek lain, terutama dalam implementasinya dilapangan. Pada
proses pembelajaran dari siswa diberi tahu menjadi siswa yang mencari
tahu, sedangkan pada proses penilain, yang berfokus pada pengetahuan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5
melalui penilaian output menjadi berbasis kemampuan melalui penilaian
proses, portofolio dan penilaian output secara utuh dan menyeluruh,
sehingga memerluhkan penambahan jam pelajaran.
Dalam rangka mempersiapkan lulusan pendidikan memasuki era
globalisasi yang penuh tantangan dan ketidakpastian, diperluhkan
pendidikan yang dirancang bedasarkan kebutuhan nyata dilapangan.
Untuk kepentingan tersebut, Pemerintah melakukan penataan kurikulum.
Kurikulum 2013 merupakan tindak lanjut dari kurikulum berbasis
kompetensi (KBK) yang pernah diujicobakan pada tahun 2004. KBK
dijadikan sebagai acuan dan pedoman bagi pelaksanaan pendidikan untuk
mengembangkan berbagai ranah pendidikan (pengetahuan, keterampilan,
dan sikap) dalam seluruh jenjang dan jalur pendidikan, khususnya pada
jalur pendidikan sekolah.
Dalam kurikulum 2013 ada Kegiatan Inti, Kegiatan Inti ada 4, salah
satunya Kompetensi Inti-2. Kompetensi Inti-2 berbicara tentang sikap
sosial yaitu jujur, disiplin, gotong royong, santun atau sopan, percaya
diri. Sikap yang dilakukan oleh guru merupakan cerminan bagi siswanya.
Bagaimana siswanya begitulah gurunya sehingga sikap guru memiliki
pengaruh terhadap perkembangan jiwa anak didik. Sikap dan tingkah
laku guru pasti akan dijadikan contoh oleh anak didiknya, oleh karena itu
guru harus bersikap dan bertindak sesuai Kompetensi Inti-2. Misalnya
pada saat di kelas guru menunjukkan sikap disiplin terhadap siswanya
dengan datang kesekolah dan masuk kelas tepat waktu, dengan begitu
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6
siswa akan termotivasi untuk datang dan masuk kelas lebih awal. Begitu
juga sebaliknya, apabila guru datang ke sekolah dan masuk kelas
terlambat, maka siswanya juga akan datang ke sekolah dan masuk kelas
terlambat. Untuk melihat fenomena yang terjadi di sekolah maka
Penelitian ini diberi judul “PERSEPSI SISWA TERHADAP PERILAKU
GURU SESUAI DENGAN KOMPETENSI INTI-2”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, peneliti akan
mengkaji tentang persepsi siswa terhadap perilaku guru sesuai dengan
Kegiatan Inti-2, yang berkaitan dengan sikap sosial misalnya jujur,
disiplin, tanggung jawab, toleransi, gotong royong, santun atau sopan,
percaya diri
C. Rumusan Masalah
Bedasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah penelitian ini
adalah:
1. Dalam hal mengajar apakah guru telah berperilaku sesuai dengan
Kompetensi Inti-2 pada Kurikulum 2013?
2. Apakah ada hubungan antara persepsi siswa terhadap perilaku guru
yang sesuai Kompetensi Inti-2 dengan hasil belajar afektif mata
pelajaran IPS?
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7
D. Tujuan Penelitian
Bedasarkan rumusan masalah di atas, dapat diketahui tujuan penelitian ini
adalah :
1. Untuk mengetahui apakah guru telah berperilaku sebagaimana terkait
dengan Kompetensi Inti-2 pada Kurikulum 2013
2. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara persepsi siswa
terhadap perilaku guru sesuai dengan Kompetensi Inti-2 dengan hasil
belajar afektif pada mata pelajaran IPS.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi penelitian
berikutnya yang berhubungan dengan kurikulum 2013 ditinjau KI-2
dengan hasil belajar siswa SMP
2. Bagi Kepala Sekolah
Kurikulum harus dapat dijadikan pedoman dalam melakukan tugastugas sebagai administrator/ Manager (merencanakan, melaksanakan,
mengontrol, mengevaluasi kegiatan pendidikan dan pengajaran) dan
supervisor (pengawasan dan bimbingan perencanaan dan pelaksanaan
pendidikan
dan
pengajaran)
dalam
rangka
memaksimalkan
pencapaian tujuan pendidikan dan pengajaran di sekolah tersebut.
3. Bagi Guru
Bagi guru sebagai tenaga kependidikan utama di sekolah, kurikulum
harus mampu menjadi:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
a.
8
Pedoman dalam merencanakan dan melaksanakan tugas
mendidik-melatih dan Mengajar, dalam bentuk penyusunan
dan pengorganisasian pengalaman belajar yang akan disajikan
kepada peserta didik.
b.
Pedoman dalam merencanakan dan melakukan evaluasi
terhadap perkembangan daya serap peserta didik terhadap
pengalaman belajar yang telah disajikan kepada mereka.
c.
Bagi Siswa
Dengan adanya pengembangan kurikulum para perserta didik
nasibnya
banyak
yang
tertolong.
Mereka
dapat
mengembangkan potensinya, sehingga proses pembelajaran
dapat berjalan dengan mudah dan tujuan akan sering tercapai.
Dengan pengembangan potensi tersebut peserta didik dapat
bergerak
dengan
optimal
dilingkungan
masyarakat.
Berdasarkan prinsip relevansi, isi kurikulum harus sesuai
dengan tuntutan dan kebutuhan perkembangan masyarakat.
para peserta didik diharapkan dapat hidup ditengah-tengah
masyarakat secara luas dan dapat memenuhi harapan semua
pihak baik kebutuhan siswa, masyarakat dan pengguna lulusan
(Stakeholders).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Persepsi
a. Pengertian Persepsi
Menurut Sarwono (2009:86) mengatakan persepsi adalah
kemampuan untuk membedakan, mengelompokkan, memfokuskan
dan sebagainya itu selanjutnya diinterprestasikan. Persepsi merupakan
suatu proses yang didahului oleh proses penginderaan, yaitu
merupakan proses diterimanya stimulus oleh indiviu melalui alat
indera atau disebut juga proses sensorik (Walgito, 2010:99)
Dari beberapa pendapat tersebut dapat kita simpulkan bahwa
persepsi
adalah
tanggapan
seseorang
atas
rangsangan
yang
diterimanya dengan melalui pencernaan rangsang oleh alat inderanya.
b. Proses Terjadinya Persepsi
Proses terjadinya persepsi dapat dijelaskan sebagai berikut ; Objek
menimbulkan stimulus, dan stimulus mengenai alat indera atau
reseptor. Proses stimulus mengenai alat indera merupakan proses
kealaman atau proses fisik. Stimulus yang diterima oleh alat indera
diteruskan oleh saraf sensoris ke otak. Proses ini yang disebut sebagai
proses fisiologis. Kemudian terjadilah proses di otak sebagai pusat
kesadaran sehingga individu menyadari apa yang dilihat atau apa yang
didengar atau apa yang diraba. Proses yang terjadi dalam otak atau
9
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10
dalam pusat kesadaran inilah yang disebut sebagai proses psikologis.
Dua orang yang melihat hal dan kejadian yang sama di waktu yang
sama mungkin mempunyai interpretasi yang berbeda. Hal ini
berdasarkan atas persepsi mereka yang dipengaruhi oleh beberapa hal
yang menyangkut kondisi dari diri mereka sendiri, hal yang dilihat
atau dialaminya serta kondisi lingkungan sekitarnya.
c. Ciri-ciri Persepsi
Agar dihasilkan suatu penginderaan yang bermakna ada ciri-ciri
tertentu dalam dunia persepsi :
1) Modalitas, yakni rangsang-rangsang yang diterima harus
sesuai dengan modalitas tiap indera (sahaya untuk penglihatan,
bau untuk penciuman, suhu bagi rasa, bunyi bagi pendengaran,
sifat permukaan bagi peraba dan sebagainya)
2) Dimensi ruang sehingga dapat menyatakan atas-bawah,
tinggirendah, latar depan-belakang.
3) Dimensi waktu, seperti cepat-lambat, tua-muda.
4) Struktur konteks, yakni keseluruhan yang menyatu
2. Kurikulum 2013
Kurikulum merupakan sebuah wadah yang akan menentukan arah
pendidikan. Berhasil atau tidaknya sebuah pendidikan sangat bergantung
dengan kurikulum yang digunakan. Kurikulum adalah ujung tombak bagi
pelaksananya kegiatan pendidikan. Tanpa adanya kurikulum mustahil
pendidikan akan dapat berjalan dengan baik, efektif dan efisien sesuai
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11
yang diharapkan, karena itu kurikulum sangat perlu untuk diperhatikan di
masing-masing satuan pendidikan, sebab kurikulum merupakan salah satu
penentukeberhasilan pendidikan. Dalam konteks ini, kurikulum dimaknai
sebagai serangkaian upaya untuk menggapai tujuan pendidikan.
Menurut Sanjaya (2008:7) kurikulum adalah
“bukan hanya menyangkut mata pelajaran yang harus dipelajari,
melainkan menyangkut seluruh usaha sekolah untuk mempengaruhi
siswa belajar, baik di dalam maupun di luar kelas atau bahkan di luar
sekolah”.
Menurut Hilda Taba (1962) sebagaiman dikutip Sanjaya (2008:7)
kurikulum adalah
“a curriculum is a plan for learning; therefore, what is know about
the learning process and the development of the individual has
bearing on the shaping of a curriculum”
Maksudnya, kurikulum merupakan perencanaan pembelajaran yang
memuat berbagai petunjuk belajar serta hasil yang diharapkan.
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru yang mulai diterapkan
pada tahun pelajaran 2013/2014. Kurikulum ini adalah pengembangan dari
kurikulum yang telah ada sebelumnya, baik Kurikulum Berbasis
Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 maupun Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan pada tahun 2006. Hanya saja yang menjadi
titik tekan pada Kurikulum 2013 ini adalah adanya peningkatan
keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi kompetensi sikap,
keterampilan dan pengetahuan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12
Dalam konteks ini, Kurikulum 2013 berusaha untuk lebih
menanamkan nilai-nilai yang tercermin pada sikap dapat berbanding lurus
dengan keterampilan yang diperoleh peserta didik melalui pengetahuan
dibangku sekolah. Dengan kata lain soft skills dan hard skills dapat
tertanam secara seimbang, berdampingan dan mampu diaplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari. Dengan adanya Kurikulum 2013, harapannya
peserta didik dapata memiliki kompetensi sikap, keterampilan dan
pengetahuan yang meningkat dan berkembang sesuai dengan jenjang
pendidikan yang telah ditempuhnya sehingga akan dapat berpengaruh dan
menentukan kesuksesan dalam kehidupan selanjutnya.
Kurikulum 2013 lebih ditekankan pada pendidikan karakter,
terutama pada tingkat dasar, yang akan menjadi fondasi bagi tingkat
berikutnya. Melalui pengembangan Kurikulum 2013 yang berbasis
karakter dan berbasis kompetensi, kita berharap bangsa ini menjadi bangsa
yang bermatabat, dan masyarakatnya memiliki nilai tambah dan nilai jual
yang bisa ditawarkan kepada orang lain dan bangsa lain di dunia, sehingga
kita bersaing, bersanding, bahkan bertanding dengan bangsa-bangsa lain
dalam percaturan global. Pendidikan karakter dalam Kurikulum 2013
bertujuan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan, yang
mengarah pada pembentukan budi pekerti dan akhlak mulia peserta didik
secara utuh, terpadu dan seimbang sesuai dengan standar kompetensi
lulusan pada setiap tahun pendidikan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13
Keberhasilan Kurikulum 2013 dalam membentuk kompetensi dan
karakter di sekolah dapat diketahui dari berbagai perilaku sehari-hari yang
tampak dalam setiap aktivitas peserta didik dan warga sekolah lainnya.
Perilaku tersebut antara lain diwujudkan dalam kesadaran, kejujuran,
keikhlasan, kesederhanaan, kemandirian, kepedulian, kebebasan dalam
bertindak, kecermatan, ketelitian, dan komitmen.
Menurut Burke (1995) dalam Mulyasa (2013:66) mengemukakan
bahwa kompetensi adalah
”..... is a knowledge, skills, and abilities or capabilities that a person
achieves, which become part of his or her being to the exent he or
she can satisfactorily perform particular cognitive, afective, and
psychomotor behaviors”
Dalam
hal
ini
kompetensi
diartikan
sebagai
pengetahuan,
keterampilan, dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah
menjadi bagian dari dirinya, sehingga ia dapat melakukan perilakuperilaku kognitif, afektif dan psikomotorik dengan sebaik-baiknya. Hal
tersebut menunjukkan bahwa kompetensi mencakup tugas, keterampialan,
sikap dan apresiasi yang dimiliki oleh peserta didik untuk dapat
melaksanakan tugas-tugas pembelajaran sesuai dengan jenis pekerjaan
tertentu. Dengan demikian, terdapat hubungan antara tugas-tugas yang
dipelajari peserta didik di sekolaha dengan kemampuan yang diperluhkan
oleh dunia kerja. Untuk itu kurikulum menuntut kerja sama yang baik
antara pendidikan dengan dunia kerja, terutama dalam menganalisis
kompetensi yang perlu diajarkan kepada peserta didik di sekolah.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14
Beberapa aspek atau ranah yang terkandung dalam komplek
kompetensi dapat diuraikan :
1.
Pengetahuan (knowledge); adalah kesadaran dalam bidang kognitif.
2.
Pemahaman (understanding);adalah
kedalam kognitif, dan afektif
yang dimiliki oleh individu.
3.
Kemampuan (skill); adalah sesuatu yang dimiliki oleh individu untuk
melakukan tugas atau pekerjaan yang dibebankan kepada siswa
4.
Nilai (value); adalah suatu standar perilaku yang telah diyakini dan
secara psikologis telah menyatu dalam diri seseorang.
5.
Sikap (attitude); adalah perasaan (senang-tidak senang, suka-tidak
suka) atau reaksi terhadap suatu ransangan yang datang dari luar.
6.
Minat (interest); adalah kecenderungan seseorang untuk melakukan
sesuatu perbuatan.
Bedasarkan analisis kompetensi diatas, Kurikulum 2013 berbasis
kompetensi dapat dimaknai sebagai suatu konsep kurikulum yang
menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan(kompetensi)
tugas-tugas dengan standar performansi tertentu, sehingga hasilnya dapat
dirasakan oleh peserta didik, berupa penguasaan terhadap seperangkat
kompetensi tertentu.
Dalam implementasi Kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan
kompetensi, pendidikan karakter bukan hanya tanggung jawab sekolah
semata, tetapi merupakan tanggung jawab semua pihak misalnya orang
tua, pemerintah dan masyarakat. Oleh karena itu, pengembangan rencana,
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15
pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran dimulai dari analisis karakter dan
kompetensi yang akan dibentuk, atau yang diharapkan, muncul setelah
pembelajaran. Bedanya dengan kurikulum yang lain, Kurikulum 2013
lebih fokus dan berangkat dari karakter serta kompetensi yang akan
dibentuk, baru memikirkan untuk mengembangkan tujuan yang akan
dicapai. Dalam hal ini,semakin banyak pihak yang terlibat dalam
pembentukan karakter dan kompetensi , akan semakin efektif hasil yang
diperoleh.
Tabel II. 1
Perbedaan Kurikulum KTSP dengan Kurikulum 2013
Kurikulum KTSP
Kurikulum 2013
A. KOMPETENSI
A. KOMPETENSI LULUSAN
LULUSAN
1. Belum sepenuhnya
1. Berkarakter Mulia
menekankan pendidikan
karakter
2. Belum menghasilkan
2. Keterampilan yang relevan
keterampilan sesuai
3.
Pengetahuanpengetahuan lepas
B. MATERI
PEMBELAJARAN
1. Belum relevan dengan
kompetensi
yang
dibutuhkan
2. Beban belajar terlalu
berat
3. Terlalu luas, kurang
mendalam
C. PROSES
PEMBELAJARAN
1. Berpusat pada guru
2. Proses pembelajaran
3. Pengetahuan-pengetahuan
terkait
B. MATERI
PEMBELAJARAN
1. Relevan dengan materi yang
dibutuhkan
2. Materi Esensial
4. Sesuai
dengan
tingkat
perkembangan anak
C. PROSES PEMBELAJARAN
1. Berpusat pada peserta didik
2. Sifat pembelajaran yang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
16
berorientasi pada buku
kontekstual
teks
3. Buku teks hanya memuat 3. Buku teks memuat materi
materi pembelajaran
dan proses pembelajaran,
sistem penilaian serta
kompetensi yang diharapkan
D. PENILAIAN
D. PENILAIAN
1. Menekankan
aspek 1. Menekankan aspek kognitif,
kognitif
afektif, psikomotorik secara
proposional
2. Tes menjadi cara yang 2. Penilaian tes pada protofolio
dominan
saling melengkapi
E. PENDIDIK DAN
E. PENDIDIK DAN TENAGA
TENAGA
KEPENDIDIKAN
KEPENDIDIKAN
1. Memenuhi kompetensi 1. Menekankan kompetensi
profesional
profesi, pendagogi, sosial dan
personal
2. Fokus
pada
ukuran 2. Motivasi mengajar
kinerja PTK
a.
Kerangka Dasar Kurikulum 2013
Kerangka dasar kurikulum 2013 dikembangkan bedasarkan tiga
landasan, yaitu
1) Landasan Filosofis
Landasan
filosofis
dalam
pengembangan
kurikulum
menentukan kualitas peserta didik yang akan dicapai kurikulum,
sumber dan isi dari kurikulum, proses pembelajaran, posisi peserta
didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik dengan
masyarakat dan lingkungan alam disekitarnya. Kurikulum 2013
dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan dasar
bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia
Indonesia berkualitas yang tercantum dalam tujuan pendidikan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17
nasional. Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang
dapat digunakan secara spesifik untuk pengembangan kurikulum
yang dapat menghasilkan manusia yang berkualitas.
2) Landasan Teoretis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan
berdasarkan standar” (standard-based education), dan teori
kurikulum berbasis kompetensi (competency-based curriculum).
Pendidikan berdasarkan standar menetapkan adanya standar
nasional sebagai kualitas minimal warga negara yang dirinci
menjadi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan,
standar pendidikan dan tenaga kependidikan, standar sarana dan
prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan dan standar
penilaian pendidikan. Kurikulum berbasis kompetensi dirancang
untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta
didik
dalam
mengembangkan
kemampuan
untuk
bersikap,
berpengetahuan, berketerampilan dan bertindak.
Kurikulum 2013 menganut :
a)
Pembelajaran yang dilakukan guru dalam bentuk proses yang
dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran di sekolah,
kelas dan masyarakat.
b)
Pengalaman belajar langsung peserta didik sesuai dengan
latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta
didik. Pengalaman belajar langsung individual peserta didik
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18
menjadi hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar
seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum
3) Landasan Yuridis
Landasan yuridis Kurikulum 2013 adalah:
a)
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945
b)
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional
c)
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional, beserta segala
ketentuan yang dituangkan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah
d)
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan sebagaimana yang telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2013 tentang
Perubahan Asas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan.
b.
Struktur Kurikulum 2013
Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten
kurikulum dalam bentuk mata pelajaran, posisi konten/mata pelajaran
dalam kurikulum, dostribusi konten/mata pelajaran dalam semester
atau tahun, beban belajar untuk mata pelajaran dan beban belajar per
minggu untuk setiap siswa. Struktur kurikulum adalah juga
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19
merupakan aplikasi konsep pengorganisasian konten dalam sistem
belajar
dan
pengorganisasian
beban
belajar
dalam
sistem
pembelajaran. Pengorganisasian konten dalam sistem belajar yang
digunakan untuk kurikulum yang akan datang adalah sistem semester
sedangkan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran
berdasarkan jam pelajaran per semester.
Struktur kurikulum juga gambaran mengenai p