HUBUNGAN KECERDESAN EMOSIONAL DENGAN SELF ESTEEM (HARGA DIRI) SISWA SMA NEGERI I DOLOK BATU NANGGAR TAHUN AJARAN 2012-2013.

(1)

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN SELF ESTEEM

(HARGA DIRI) SISWA SMA NEGERI 1 DOLOK BATU NANGGAR

TAHUN AJARAN 2012/2013

SKRIPSI

Oleh:

HANA DELILA

NIM 108321016

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah penulis panjatkan puja dan puji syukur atas rahmat, taufik serta hidayahnya, sehingga penulis dapat mengerjakan dan menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan. Adapun judul skripsi ini adalah : Hubungan Kecerdasan Emosional dengan Self Esteem (harga diri) siswa SMA Negeri 1 Dolok Batu Nanggar Tahun Ajaran 2012-2013. Tak lupa pula shalawat beriring salam semoga senantiasa selalu melimpahkan curahannya kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari jalan gelap menuju jalan yang di ridhai Allah SWT. Amin.

Dan saya sebagai manusia biasa yang terlahir dengan kodratnya yang tak pernah luput dari kesalahan dan kekurangan, dalam menyelesaikan skripsi ini saya tidak mungkin bisa selesai tanpa bantuan orang lain, maka dari itu dalam kesempatan ini izinkanlah saya mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Drs. Nasrun Nasution, M.S selaku Dekan FIP, Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS sebagai pembantu Dekan I, Bapak Dr. Aman Simare-mare selaku pembantu Dekan II, dan Bapak Drs. Nasrun Nasution, M.S sebagai pembantu Dekan III.

3. Bapak Prof. Dr. Abdul Munir M.Pd selaku Ketua Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan dan juga selaku dosen pembimbing skripsi yang telah sabar dalam membimbing penulis dan meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan arahan dari awal hingga akhir hingga terselesaikannya skripsi ini

4. Ibu Dra Zulhaini S, selaku dosen Pembimbing Akademik yang banyak membimbing penulis dari segi akademik sejak penulis belajar dari semester awal hingga akhir perkuliahan. Terima kasih atas segala pengorbanan ibu


(6)

5. Ibu Dra. Kemali Syarif, M.Pd, Ibu Dra. Pasteria Sembiring M.Pd Kons, dan juga Ibu Dra Nurmaniah M.Pd selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan dan saran untuk skripsi ini.

6. Kepada bapak dan ibu dosen Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang tak pernah lelah memberikan ilmu pengetahuan nya kepada kami dari awal kami berkuliah hingga akhir kami perkuliahan di jurusan bimbingan konseling ini. Semoga kelak kami dapat mengamalkan segala ilmu yang ibu dan bapak berikan.

7. Terima kasih juga kepada bapak Karnali Saragih M.Pd selaku bapak kepala sekolah SMA Negeri 1 Dolok Batu Nanggar yang telah memberikan saya kesempatan dan waktu untuk dapat melaksanakan penelitian disekolah tersebut.

8. Terima kasih yang tak terhingga kepada kedua orang tua ayah ku Alm. Azharul Hasan Marpaung dan umi ku Syukriah S.Pd berkat doa, pengorbanan, motivasi, kesabaran, ketabahan, Dan tetes air mata mereka yang sangat berarti untukku mampu menjadikan ku seperti ini hingga mampu menyelesaikan karya sederhana ini. Walaupun jujur sangat berat untuk ku menyelesaikannya. Dengan duka yang masih menyelimuti di hati.

9. Untuk kakak dan abang Nana Soraya SE, Riza Faisal S.Pd tiada hal yang paling mengharukan di saat kumpul bersama kalian, walaupun terkadang pernah sedikit ada pertengkaran tapi hal itu selalu menjadi warna yang tak akan pernah bisa tergantikan. Terima kasih atas do’a dan bantuan kakak dan abang selama ini hanya karya kecil ini yang bisa aku persembahkan. Maaf belum bisa menjadi panutan seutuhnya, tapi aku akan selalu berusaha menjadi yang terbaik untuk kalian semua.

10. Teristimewa untuk orang yang spesial di hujung sana terima kasih atas perhatian, semangat, kesabaran, dan waktu yang di berikan dalam menemani dan menghibur penulis di kala penat telah menghampiri. Terima kasih atas canda tawa yang pernah di berikan. Hingga akhirnya terselesaikan juga karya sederhana ini


(7)

11. Kepada sahabat BK Ekstensi 08 : Dina Asdiana Nst, Ronida Sabaniati Gorat, Sorta Tambunan, Wan Nur Fadillah terimakasih atas dukungan yang telah kalian berikan. Terima kasih atas canda tawa yang pernah terukir. Semua nya kelak menjadi kenangan yang tak kan mungkin dapat terlupa. Dan untuk teman-teman BK stambuk ’08 yang tak dapat di sebutkan satu persatu terimakasih atas bantuan kalian selama ini.

12. Untuk teman teman PPL terbaikku : Sri Astuti S.Pd, Hotria Manik S.Pd, Fenny Sitorus makasih dukungan dan semangat yang kalian berikan. Terima kasih canda tawa dan kebersamaan yang pernah terukir di antara kita. Pertemanan yang singkat selama PPL tak akan pernah dapat terlupa dan tak lekang oleh waktu. Melihat dua di antara kalian telah wisuda membuat aku untuk berpacu mengejar waktu. Aku juga ingin seperti kalian.

13. Terima kasih untuk Ibu Rosana terima kasih atas segala bantuan nya selama ini dan seluruh pegawai tata usaha fakultas ilmu pendididkan terimakasih atas segala bantuan dalam hal surat menyurat.

14. Terima kasih juga kepada siswa siswi SMA Negeri 1 Dolok Batu Nanggar yang telah meluangkan waktu untuk mengisi angket yang telah disediakan demi untuk kelancaran proses penelitian ini

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini sarat dengan kekurangan dan kelemahan, untuk itu penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran.

Medan, Januari 2013 Penulis

Hana Delila 108321016


(8)

ABSTRAK

Hana Delila, NIM : 108321016, Hubungan Kecerdasan Emosional dengan Self Esteem (Harga Diri) Siswa SMA Negeri 1 Dolok Batu Nanggar Tahun Ajaran 2012 – 2013. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan, 2013

Kecerdasan emosi yaitu penilaian atasa kemampuan seseorang dalam menggunakan atau mengelola emosi baik pada diri sendiri maupun ketika berhadapan dengan orang lain, dan menggunakan nya secara efektif untuk memotivasi diri dan bertahan pada tekanan. Seddangkan Self esteem (harga diri) adalah penilaian individu atas dirinya sendiri yang di peroleh dari hasil interaksi dengan lingkungannya. Penilaian tersebut menunjukkan sejauh mana individu menganggap dirinya mampu, berarti, dan berharga.

Yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah : (1). Bagaimana kecenderungan kecerdasan emosi siswa, (2). Bagaimana kecederungan Self Esteem (harga diri) siswa, (3). Apakah terdapat hubungan yang positif antara kecerdasan emosional dengan self esteem (harga diri). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kecenderungan kecerdasan emosional siswa, mengetahui kecenderungan self esteem (harga diri) siswa, serta untuk mengetahui hubungan yang positif antara kecerdasan emosional dengan self esteem (harga diri) siswa SMA Negeri 1 Dolok Batu Nanggar Tahun Ajaran 2012 – 2013.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X – XI SMA Negeri 1 Dolok Batu Nanggar Tahun Ajaran 2012 – 2013 sebanyak 558 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode teknik random sample yang di lakukan terhadap populasi siswa SMA Negeri 1 Dolok Batu Nanggar. Peneliti mengambil 20 % dari jumlah keseluruhan siswa kelas X – XI. Maka didapatkan sampel penelitian ini sebanyak 118 orang siswa perwakilan kelas X – XI. Instrumen dalam penelitian ini adalah dengan membagikan angket kecerdasan emosional dan self esteem (harga diri) kepada siswa di SMA Negeri 1 Dolok Batu Nanggar Tahun Ajaran 2012 – 2013.

Dari hasil penelitian dapat di simpulkan bahwa ada hubungan Kecerdasan Emosional dengan Self Esteem (harga diri) siswa SMA Negeri1 Dolok Batu Nanggar Tahun Ajaran 2012 – 2013. Hal ini di ketahui dari hasil perhitungan diperoleh harga rhitung > rtabel yaitu 0,839 > 0,176 antara Kecerdasan Emosional dengan Self Esteem (harga diri) siswa dapat di terima artinya semakin tinggi kecerdasan emosional siswa maka semakin tinggi Self Esteem (harga diri) siswa tersebut.


(9)

i

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... DAFTAR ISI ... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN ...

BAB 1 PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Identifikasi Masalah... 7

C. Pembatasan Masalah... 7

D. Rumusan Masalah... 8

E. Tujuan / Manfaat Penelitian... 8

BAB II Tinjauan Pustaka ... 10

A. Self Esteem... 10

1. Pengertian Self Esteem... 10

2. Komponen-komponen dalam pembentukan Self Esteem... 13

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Self Esteem... 15

4. Perkembangan Self Esteem... 18

5. Karakteristik Self Esteem (harga diri) ... 20

6. Hubungan sikap orang tua dengan self esteem (harga diri)... 22

B. Kecerdasan Emosional... 23

1. Pengertian Emosi... 23

2. Perbedaan individual dalam perkembangan emosi remaja... 25

3. Pengertian Kecerdasan Emosional... 27

4. Komponen-komponen Kecerdasan Emosional... 30


(10)

i

C. Hubungan Kecerdasan Emosional dengan Self Esteem (harga diri)

siswa... 33

D. Kerangka Konseptual... 36

E. Hipotesis... 38

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 39

A. Jenis Penelitian... 39

B. Populasi dan Sampel... 39

1. Populasi ... 39

2. Sampel ... 40

C. Desain Penelitian ... 41

D. Langkah-Langkah Penelitian ... 42

E. Teknik Pengumpulan Data ... 42

F. Instrumen Penelitian ... 43

G. Validitas dan Realibilitas ... 46

H. Operasionalisasi Variabel Penelitian... 47

I. Teknik Analisis Data... 48

J. Lokasi dan Waktu Penelitian... 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 52

A. Deskripsi Penelitian... 52

B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 53

a. Uji Validitas... 54

b. Uji Reliabilitas... 55

C. Analisis Data Penelitian ... 57

1. Kecerdasan Emosional Siswa ... 57

2. Self Esteem (harga diri) siswa ... 57

D. Uji Hipotesis ... 58

E. Pembahasan Penelitian ... 58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 60


(11)

i

B. Saran – saran ... 60 DAFTAR PUSTAKA ... 61


(12)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam perjalanan hidup manusia pasti akan mengalami suatu masa yang disebut dengan masa remaja. Masa remaja merupakan suatu masa dimana individu mengalami perubahan dari masa kanak-kanak menuju dewasa. Dimana pada masa ini banyak terjadi berbagai macam goncangan jiwa. Masa remaja termasuk masa yang sangat menentukan karena pada masa ini seseorang mengalami banyak perubahan baik psikis, logis, maupun fisiknya. Kemampuan kognisi remaja yang sedang berkembang berinteraksi dengan pengalaman sosial budaya remaja yang mempengaruhi pemahaman dirinya. Pada masa remaja ini, seseorang berusaha untuk mencari tahu bagaimana penilaian orang orang tentang dirinya.

Penilaian-penilaian dari orang sekitar remaja tentang dirinya tentu saja dapat mempengaruhi remaja tersebut. Penilaian-penilaian tersebut dapat membuat seseorang remaja menjadi kurang percaya diri atau sebaliknya dapat membuat remaja semakin percaya diri dengan kemampuannya. Pada kebanyakan orang akan lebih mudah untuk menilai kekurangan dirinya sendiri dari pada berupaya menemukan kelebihan dan kebaikan yang mungkin tersembunyi di dalam dirinya. Untuk dapat mengetahui kemampuan dirinya remaja harus dapat mengevaluasi


(13)

2

potensi yang di miliki dan hal ini berkaitan dengan proses penilaian diri atau di sebut juga dengan Self Esteem (harga diri).

Menurut Coopersmith (1967) (Walgito, 2011: 215) menghargai diri sendiri merupakan hal yang penting dalam kehidupan seseorang. Menghargai diri sendiri tidaklah berarti seseorang akan mengagungkan diri sendiri dan memandang rendah orang lain. Bukan berarti pula orang merendahkan keadaan dirinya dan mengagungkan orang lain. Berawal dari penilaian diri yang kurang memadai inilah, kemudian muncul banyak masalah pada diri seseorang. Self esteem (harga diri) merupakan salah satu hierarki kebutuhan yang di kemukakan oleh Abraham Maslow. Maslow mengungkapkan bahwa Self esteem merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang harus di penuhi. Maslow menemukan bahwa setiap orang memiliki dua kategori kebutuhan akan self esteem yaitu (1) self esteem meliputi kebutuhan akan kepercayaan diri, kompetensi, penguasaan, kecukupan, prestasi, dan kebebasan. (2) self esteem dari orang lain meliputi pengakuan, penerimaan, perhatian, kedudukan, nama baik, serta penghargaan. Seseorang anak yang merasa kurang puas pada dirinya sendiri yang mengakibatkan anak kurang percaya diri, dan kemudian muncul rasa ketidak bahagiaan dan tidak bebas. Ketika remaja mulai membandingkan dirinya dengan anak yang lain yang mungkin lebih langsing, lebih cantik, lebih populer, lebih kuat yang mendapatkan nilai-nilai yang lebih bagus mereka mulai menganggap dirinya lebih inferior (lebih rendah) dari pada yang lain.


(14)

3

Namun, apabila kebutuhan self esteem (harga diri) remaja dapat terpenuhi secara optimal, kemungkinan remaja akan memperoleh keberhasilan dalam menampilkan perilaku sosialnya, tampil dengan keyakinan diri dan merasa memiliki nilai dalam lingkungan sosialnya (Khoo & Lee, 2009:146). Banyak hal yang berkaitan dengan self esteem yang dapat mempengaruhi mental remaja, diantaranya kasus kenakalan remaja

Untuk mendapatkan pengakuan sosial dari teman sebayanya, remaja sering terjebak dalam kenakalan yang dapat menurunkan self esteem (harga diri) sendiri seperti: mencuri uang maupun barang teman karena ingin memiliki pakaian yang bagus dan memiliki HP bagus, mencontek untuk medapatkan nilai bagus, kurang percaya diri untuk tampil di depan kelas, tidak berani dalam mengemukakan pendapatnya dan yang lebih parah lagi memakai obat-obatan terlarang karena khawatir di cap sebagai remaja yang tidak gaul, serta hanya karena berbeda pendapat atau pun karena masalah sepele saja berkelahi dengan teman sekolah. Di sinilah seharusnya kelihatan peran dari seorang guru bimbingan konseling di sekolah yaitu membantu siswa mencapai perkembangan yang optimal, membantu siswa dalam usaha penyesuaian diri di sekolah. Guru bimbingan konseling di harapkan dapat menjadi tempat siswa ber konsultasi atas masalah yang tengah mereka hadapi sehingga di harapkan siswa tidak menjadi siswa yang bermasalah lagi dan dapat mengatasi masalah nya dengan baik. Diharapkan dapat memberikan gambaran bagi


(15)

4

guru bimbingan dan konseling tentang permasalahan self esteem negatif yang di alami siswa.

Siswa-siswi yang memiliki self esteem yang tinggi memiliki karakteristik puas akan kemampuan dirinya. Adanya penerimaan dan penghargaan diri yang positif memberikan rasa aman dalam menyesuaikan diri atau berinteraksi terhadap stimulus lingkungan sosial, tidak sensitif dengan kritik dari lingkungannya, mempercayai pandangan dan pengalaman diri sebagai suatu yang nyata dan benar. Siswa siswi yang memiliki self esteem yang tinggi akan bangga dengan hasil kerja nya, bertindak mandiri, mudah menerima tanggung jawab, mengatasi frustasi dengan baik, menghadapi tantangan baru dengan antusiasme,serta merasa sanggup mempengaruhi orang lain. Siswa siswi yang mamiliki self esteem yang tinggi akan memiliki kepercayaan diri sehingga dapat mengekspresikan dirinya dengan baik, serta memiliki kemampuan sosial dan akademik yang baik. Umumnya siswa siswi tersebut memiliki banyak teman, berani untuk berbicara di depan kelas, dan memiliki prestasi yang baik.

Bersamaan dengan berkembangnya self esteem (harga diri) di tuntut juga mengajarkan kecerdasan emosional kepada anak sejak usia dini. Kecerdasan emosional pertama kali di ucapka oleh Psikologis Peter Salovey dari Harvard University dan John Mayer dari University of New Hampshre pada tahun 1990 mereka mendefenisikan kecerdasan emosional sebagai himpunan bagian dari kecerdasan sosial yang


(16)

5

melibatkan kemampuan memantau perasaan dan emosi baik pada diri sendiri maupun orang lain. Bahwa kecerdasan emosional mempunyai peranan penting dalam mendukung keberhasilan ketika menghadapi tantangan secara pribadi, manusia perlu mengelola emosinya baik berupa perasaan takut, malas, dan tidak percaya diri dan merubahnya menjadi remaja rajin dan percaya diri. Dari pendapat ahli ini kita temukan hubungan kecerdasan emosional dengan self esteem (respitory.usu.ac.id, di akses februari 2012).

Remaja yang kurang mampu dalam memahami, mengelola, dan mengendalikan emosi dalam dirinya menunjukkan bahwa individu tersebut masih belum memiliki kecerdasan emosional yang baik. Individu dalam rentang kehidupannya pasti akan selalu berhadapan dengan berbagai masalah. Hanya saja masalah yang di hadapi oleh individu yang satu akan mempunyai bentuk dan kesulitan yang berbeda dengan yang lainnya. Dengan memiliki kecerdasan emosional yang baik di harapkan seseorang mampu mengatasi kesulitan, eksedihan, ketakutan, dan mengelola berbagai sisi emosi yang ada dalam dirinya. Remaja yang kecerdasan emosional nya baik juga akan lebih PD (percaya diri). Itulah yang membuat seseorang semakin disukai, di kagumi, bahkan di respek oleh teman temannya. Namun dia sendiri tidak egois dan tetap rendah hati (Martin, 2011:11).

Kecerdasan emosional di pengaruhi oleh berbagai faktor mulai dari lingkungan keluarga, masyarakat, maupun lingkungan sekolah. Dapat di


(17)

6

katakan perkembangan kecerdasan emosional yang pertama adalah dari faktor keluarga karena keluarga memiliki peran yang signifikan dalam perkembangan emosi anak. Melatih kecerdasan emosional anak menjadi bagian penting dari tugas pengasuhan orang tua kepada anak sejak usia dini. Melalui komunikasi antara orang tua dan anak dapat membuat anak lebih terbuka dalam mengemukakan perasaan yang tengah ia hadapi dan menjadi cara mudah bagi orang tua dalam mengajarkan kecerdasan emosional kepada anak. Orang tua harus bisa menjadi teladan yang baik bagi anaknya. Karena setiap anak ataupun remaja akan meniru apa yang di lakukan oleh orang tuanya.

Disinilah nampak peran dari kecerdasan emosional, seseorang yang cerdas emosi nya akan belajar untuk dapat menerima diri sendiri dengan suka cita. Seseorang yang cerdas secara emosi termotivasi untuk dapat berperilaku baik, termotivasi tidak melibatkan diri dalam penyalah gunaan obat-obatan terlarang karena memahami zat tersebut memberi efek negatif yang dapat merusak kehidupannya. Kebanyakan remaja pada zaman sekarang ini hanya sekedar ikut-ikutan atau justru menciptakan tren. Kebanyakan dari kita, suka nya ikut-ikutan karena itulah yang paling aman. Namun, kalau di perhatikan sebenarnya kita tidak akan pernah menjadi diri kita sendiri karena kita terus menerus mengikuti dan berusaha menjadi sama seperti orang lain. Nasihat yang di kutip dari (Martin, 2011:101). Berusahalah menjadi dirimu yang lebih baik. Percaya dengan sikap mu dan optimalkan. Percayalah, pada saat


(18)

7

kamu percaya diri dengan dirimu sendiri serta yang akan kamu miliki maka banyak orang yang akan mengikutimu.

Arti dari kalimat di atas yaitu mengenai hukum daya tarik seseorang, orang akan tertarik dengan orang yang memiliki daya tarik, yaitu seseorang yang merasa nyaman dan percaya diri dengan apa yang ia miliki. Percayalah dengan apa saja yang ingin kamu lakukan, niscaya bila di lakukan dengan penuh percaya diri akan memperlihatkan hasil yang bagus. Dengan memiliki kecerdasan emosional yang baik remaja akan mampu menerima kelemahan dan kelebihan yang ada pada diri nya, sebab dengan adanya kecerdasan emosional yang dimiliki memegang peranan penting dalam membangun hubungan yang baik dengan orang lain. Jika seseorang memiliki tingkat kecerdasan emosional yang tinggi di harapkan seseorang mampu mengendalikan dorongan emosinya, pandai membaca perasaan orang lain, mampu memelihara hubungan yang baik dengan orang lain sehingga perilaku buruk di harapkan tidak perlu terjadi. Kecerdasan emosional ini sebenarnya tidak lah terlepas dari seseorang memandang self esteem (harga diri) yang ia miliki. Orang yang cerdas secara emosi mengetahui perbedaan antara yang penting bagi mereka dan yang penting bagi orang lain, mereka juga mengetahui perbedaan antara yang mereka perlukan untuk bertahan hidup dan yang harus di abaikan.


(19)

8

Selama bersekolah di SMA Negeri 1 Dolok Batu Nanggar penulis banyak melihat siswa di SMA tersebut cenderung memiliki self esteem (harga diri) yang rendah. Hal ini dapat terlihat dari masih banyak siswa yang kurang percaya diri untuk tampil di depan kelas, malu dalam mengemukakan pendapatnya ketika belajar, sering menyendiri di kelas, hanya karena berbeda pendapat saja atau pun karena masalas sepele masih ada di antara siswa yang berkelahi antar siswa yang lain, tidak memiliki rasa malu lagi bila sering terlambat datang ke sekolah, sampai kepada mencoba obat-obatan terlarang karena merasa mendapat tantangan dari teman. Berdasarkan uraian-uraian di atas penulis sangat tertarik mengadakan penelitian sesuai dengan judul yang di pilih yaitu : “Hubungan Kecerdasan Emosional dengan Self Esteem (harga diri) siswa SMA Negeri 1 Dolok Batu Nanggar Tahun Ajaran 2012-2013”.

B.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang penulis uraikan diatas, maka penulis akan mengemukakan identifikasi masalah dalam skripsi ini adalah :

1. Masih banyak siswa yang belum memiliki kecerdasan emosional yang baik


(20)

9

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah ini guna nya untuk mempertajam atau memperjelas konsep yang di teliti. Selain itu pembatasan berfungsi untuk memberi ruang lingkup terhadap masalah sehingga masalah yang di bicarakan tidak meluas.

Dengan landasan diatas, maka dalam penelitian ini penulis akan membuat batasan masalah. Hal ini bukan sekedar ketentuan tinjauan teoritis, tetapi mengingat masalah yang ada di tengah masyarakat sekarang ini sangat kompleks dan agar penelitian yang penulis lakukan dapat mencapai tujuannya dengan baik, maka penulis membatasi masalah yaitu : “Hubungan Kecerdasan Emosional dengan Self Esteem (harga diri) siswa”.

D. Rumusan Masalah.

Masalah yang dijadikan fokus penelitian berkaitan dengan upaya penelitian dalam menentukan ruang lingkup dan batas-batas yang akan diteliti

Berdasarkan uraian diatas penulis menentukan ruang lingkup dan batas-batas yang akan diteliti sehingga penulis perlu merumuskan masalah yakni:

1. Bagaimana kecenderungan Kecerdasan Emosi siswa 2. Bagaimana kecenderungan Self Esteem (harga diri) siswa


(21)

10

3. Apakah terdapat hubungan yang positif antara Kecerdasan Emosi dengan Self Esteem (harga diri)

E. Tujuan / Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam suatu penelitian pada umumnya bertitik tolak dari pengertian rumusan masalah penelitian itu sendiri. Demikian pentingnya tujuan dalam suatu penelitian ilmiah, maka dalam penelitian ini penulis membagi tujuan yang ingin dicapai adalah : 1. Untuk mengetahui kecenderungan Kecerdasan Emosional siswa 2. Untuk mengetahui kecenderungan Self Esteem (harga diri) siswa 3. Untuk mengetahui hubungan yang positif antara Kecerdasan Emosional dengan Self Esteem (harga diri) siswa

Manfaat Penelitian

Setelah di-capai tujuan penelitian di atas, Maka hasil penelitian ini di harapkan bermanfaat:

1. Bagi Siswa

Penelitian ini di harapkan dapat memberikan petunjuk kepada siswa mengenai Self Esteem positif. Sehingga siswa dapat mengenal lebih dalam tentang dirinya, memiliki gambaran bagaimana seharusnya memberi penghargaan terhadap diri sendiri dan orang lain, sehingga dapat menyelesaikan permasalahan dengan kecerdasan emosional yang mungkin dimiliki.


(22)

11

2. Bagi Sekolah

Bagi sekolah penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi atau jalan keluar dalam upaya mengembangkan Kecerdasan Emosional maupun Self Esteem (harga diri) yang baik bagi siswa

3. Bagi Guru Bimbingan dan Konseling dan pihak lainnya

Penelitian ini di harapkan dapat memberikan gambaran pada guru bimbingan dan konseling tentang permasalahan Self Esteem negatif yang dialami siswa SMA. Selain itu penelitian ini di harapkan menjadi salah satu strategi bagi Guru Bimbingan Konseling dalam memberikan layanan konseling terutama dalam meningkatkan Kecerdasan Emosional, maupun merubah Self Esteem negatif menjadi Self Esteem positif.


(23)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Penelitian

SMA Negeri 1 Dolok Batu Nanggar memiliki luas bangunan ± 12750 meterdidirikan pada tahun 1970 yang berlokasi di Jl. Sisingamangaraja No.1 Serbelawan. Berdasarkan wawancara penulis dengan kepala SMA Negeri 1 Dolok Batu Nanggar, tentang tujuan didirikannya SMA Negeri 1 Dolok Batu Nanggar yakni :

1. Menampung dan mendidik siswa-siswi yang telah tamat dari Sekolah Menengah Pertama/sederajat yang ada di daerah ini dan sekitarnya

2. Untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang memiliki wawasan keilmuan, sehingga berguna bagi agama, nusa, dan bangsa.

Guru merupakan pemegang peranan penting di dalam proses belajar mengajar di sekolah. Oleh karena itu, guru di tuntut untuk memiliki kompetensi dan profesionalisasi dalam upaya pelaksanaan sikap yang baik sebagai seorang pendidik. SMA Negeri 1 Dolok Batu Nanggar memiliki tenaga pendidik (guru) yang berjumlah 65 orang yang berasal dari berbagai lulusan PT (perguruan tinggi) baik negeri maupun swasta.

Dalam perkembangannya SMA Negeri 1 Dolok Batu Nanggar ini senantiasa mengalami kemajuan yang cukup berarti dilihat dari peran serta masyarakat untuk memasukkan putra-putrinya ke sekolah ini. Berkat semangat yang tinggi dari semua pihak, maka perkembangan SMA Negeri 1 Dolok Batu Nanggar ini meningkat dengan kelengkapan tenaga pengajarnya.


(24)

Demikian pula dengan keberadaan sarana dan prasarana pendidikan di SMA Negeri 1 Dolok Batu Nanggar ini dapat di katakan memadai, hal ini dapat terlihat karena sarana prasarana pendidikan sesungguhnya merupakan alat bantu dalam penyelenggaraan proses belajar mengajar yang dapat memudahkan mekanisme pendidikan dalam mencapai tujuannya. Sarana dan prasarana sangatlah besar peranannya dalam upaya mengantarkan anak didik ke tingkat pencapaian tujuan pendidikan yang telah di tetapkan.

Dalam hubungannya dengan pelaksanaan pendidikan di SMA Negeri 1 Dolok Batu Nanggar ini, pihak pengelola sekolah telah berusaha untuk memenuhi dan memiliki sarana dan prasarana serta fasilitas pendidikan yang dapat mencapai hasil yang maksimal dari tujuan yang diinginkan.

Sekolah ini sedikit jauh dari keramaian kota, namun dapat di tempuh dengan menggunakan angkutan umum. Sekolah ini tampak tenang dan nyaman pada waktu belajar, sehingga siswa dapat berkonsentrasi untuk belajar. Sekolah ini terdiri dari bangunan yang terbuat dari beton dan memiliki 28 ruangan belajar, 1 ruang kantor kepala sekolah, 1 buah ruang guru, 1 buah ruang perpustakaan, 1 ruang audio visual, 3 buah kamar mandi 1 mushola, 1 buah aula, 1 ruang BK, 1 ruang laboratorium dan 1 ruang tata usaha.

B. Pengujian Persyaratan Analisis

Pelaksanaan uji coba angket tentang kecerdasan emosional dan self esteem (harga diri) siswa dilaksanakan terhadap 30 orang siswa di luar sampel. Dalam


(25)

tahap uji coba ini peneliti meminta bantuan guru Bimbingan Konseling (BK) untuk menyebarkan angket.

Setelah angket terkumpul, selanjutnya di lakukan penilaian terhadap angket dengan cara membuat format nilai berdasarkan skor-skor yang ada pada setiap angketnya, kemudian skor yang merupakan pilihan subyek pada setiap butir soal tersebut di tabulasikan dan di olah dengan menggunakan program excel untuk keperluan analisis kesahihan dan keterandalan butir soal.

a. Uji Validitas

Berdasarkan hasil perhitungan koefisien korelasi tentang angket kecerdasan emosional siswa maka di peroleh koefisien korelasi validitas item nomor 1 diketahui rhitung = 0,574 dengan N = 30 pada taraf signifikan  = 5% maka di ketahui rtabel = 0,361, dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa rhitung lebih besar dari rtabel (0,574 > 0,361). Berdasarkan data tersebut maka dapat di simpulkan bahwa item soal no 1 angket kecerdasan emosional siswa di nyatakan valid dan dapat digunakan dalam pengumpulan data. Dari hasil perhitungan keseluruhan dari 52 item soal ada 11 item soal yang tidak valid yakni item no 3, 4, 5, 10, 16, 17, 22, 25, 36, 42, dan 52. Perhitungan selengkapnya dapat di lihat pada lampiran 2.

Sedangkan hasil perhitungan koefisien korelasi tentang angket self esteem (harga diri) maka di peroleh koefisien korelasi validitas item no 1 di ketahui rhitung = 0,427 dengan N = 30 pada taraf signifikan  = 5% maka di ketahui rtabel = 0,361, dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa rhitung lebih besar dari rtabel


(26)

(0,427 > 0,361). Berdasarkan data tersebut maka dapat di simpulkan bahwa item soal no 1 angket self esteem (harga diri) dinyatakan valid dan dapat digunakan dalam pengumpulan data. Dari hasil perhitungan keseluruhan dari 58 item soal ada 22 soal yang dinyatakan tidak valid yakni item 2, 3, 5, 7, 9, 11, 13, 14, 16, 17, 20, 23, 30, 39, 42, 47, 51, 52, 53, 55, 56 dan 58. Perhitungan selengkapnya dapat di lihat pada lampiran 4.

b. Uji Reliabilitas

Berdasarkan hasil perhitungan yang menggunakan rumus Alpha, maka angket kecerdasan emosional siswa di ketahui r11 = 0,97 dan setelah di konsultasikan dengan indeks korelasi termasuk dalam kategori sangat tinggi. Sedangkan angket self esteem (harga diri) siswa di ketahui r11 = 0,96 dan setelah di konsultasikan dengan indeks korelasi termasuk dalam kategori sangat tinggi. Maka dapat di simpulkan bahwa angket kecerdasan emosional dan angket self esteem(harga diri) siswa memenuhi kriteria reliabilitas sehingga dapat di gunakan sebagai alat pengumpulan data untuk menentukan sampel. Perhitungan selengkapnya dapat di lihat pada lampiran 2 dan lampiran 4.

Selanjutnya data penelitian ini di analisis secara inferensial mencakup perhitungan normalitas dan homogenitas.

1) Normalitas

a) Kecerdasan Emosional Siswa

Dari hasil perhitungan di temukan nilai LO = 0,120 jika di konsultasikan pada nilai Ltabel maka di peroleh dengan sampel 118 orang pada taraf 0,05 adalah sebesar 0,866 sehingga LO < Lt yaitu 0,120 < 0,866 maka sampel


(27)

kecerdasan emosional siswa berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Perhitungan selengkapnya dapat di lihat pada lampiran 6.

b) Self esteem (harga diri) siswa

Dari hasil perhitungan di temukan nilai LO = 0,835 jika di konsultasikan pada nilai Ltabel maka di peroleh dengan sampel 118 orang pada taraf 0,05 adalah sebesar 0,866 sehingga L0 < Lt yaitu 0, 835 < 0, 866 maka sampel Self esteem (harga diri) siswa berasal dari populasi yang bardistribusi normal.

Perhitungan selengkapnya dapat di lihat pada lampiran 9.

2) Uji Homogenitas

Untuk mengetahui apakah kedua kelompok data penelitian ini homogen atau sama di uji dengan uji statistik F yaitu :

F =

F =

, ,

F = 1,10

Jadi harga F hitung di atas di bandingkan ke harga F tabel dengan derajat kebebasan (db) untuk penyebut (n – 1) = 118 – 1 (untuk varians terkecil) jadi harga F tabel 3,94. Karena Fhitung < Ftabel maka dapat dikatakan bahwa data kecerdasan emosional dan self esteem (harga diri) siswa SMA Negeri 1 Dolok


(28)

Batu Nanggar Tahun Ajaran 2012-2013 mempunyai varians yang sama (homogen). Perhitungan selengkapnya dapat di lihat pada lampiran 11.

C. Analisis Data Penelitian 1. Kecerdasan Emosional Siswa

Kecerdasan emosional siswa SMA Negeri 1 Dolok Batu Nanggar Tahun Ajaran 2012 – 2013 diperoleh nilai tertinggi = 131 dan nilai terendah =77 dengan nilai rata-rata yang ada yakni 100,3 dan dari hasil perhitungan di ketahui bahwa kecerdasan emosional siswa SMA Negeri 1 Dolok Batu Nanggar Tahun Ajaran 2012 – 2013 dalam kategori sedang karena berada dalam rentang skor 83 – 124. Selanjutnya di ketahui 7 siswa yang memiliki kecerdasan emosional dalam kategori rendah, 96 siswa memiliki kecerdasan emosional dalam kategori sedang dan 15 siswa memiliki kecerdasan emosional dalam kategori tinggi. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 7. Perhitungan Skor kecerdasan emosional siswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

No Nilai Yang Di kerjakan Keterangan

1 90 Kategori Sedang

2 77 Kategori Rendah

3 102 Kategori Sedang

4 93 Kategori Sedang


(29)

6 131 Kategori Tinggi

7 90 Kategori Sedang

8 84 Kategori Sedang

9 102 Kategori Sedang

10 125 Kategori Tinggi

11 111 Kategori Sedang

12 94 Kategori Sedang

13 99 Kategori Sedang

14 93 Kategori Sedang

15 125 Kategori Tinggi

16 107 Kategori Sedang

17 74 Kategori Rendah

18 127 Kategori Tinggi

19 95 Kategori Sedang

20 92 Kategori Sedang

21 89 Kategori Sedang

22 91 Kategori Sedang

23 125 Kategori Tinggi

24 89 Kategori Sedang

25 84 Kategori Sedang

26 131 Kategori Tinggi

27 89 Kategori Sedang

28 127 Kategori Tinggi


(30)

30 99 Kategori Sedang

31 91 Kategori Sedang

32 94 Kategori Sedang

33 106 Kategori Sedang

34 96 Kategori Sedang

35 125 Kategori Tinggi

36 92 Kategori Sedang

37 102 Kategori Sedang

38 94 Kategori Sedang

39 106 Kategori Sedang

40 110 Kategori Sedang

41 84 Kategori Sedang

42 99 Kategori Sedang

43 98 Kategori Sedang

44 102 Kategori Sedang

45 89 Kategori Sedang

46 94 Kategori Sedang

47 129 Kategori Tinggi

48 101 Kategori Sedang

49 86 Kategori Sedang

50 113 Kategori Sedang

51 94 Kategori Sedang

52 103 Kategori Sedang


(31)

54 104 Kategori Sedang

55 88 Kategori Sedang

56 82 Kategori Rendah

57 105 Kategori Sedang

58 93 Kategori Sedang

59 102 Kategori Sedang

60 127 Kategori Tinggi

61 90 Kategori Sedang

62 84 Kategori Sedang

63 102 Kategori Sedang

64 106 Kategori Sedang

65 126 Kategori Tinggi

66 96 Kategori Sedang

67 102 Kategori Sedang

68 81 Kategori Rendah

69 126 Kategori Tinggi

70 107 Kategori Sedang

71 85 Kategori Sedang

72 107 Kategori Sedang

73 100 Kategori Sedang

74 99 Kategori Sedang

75 93 Kategori Sedang

76 103 Kategori Sedang


(32)

78 99 Kategori Sedang

79 90 Kategori Sedang

80 111 Kategori Sedang

81 96 Kategori Sedang

82 127 Kategori Tinggi

83 88 Kategori Sedang

84 95 Kategori Sedang

85 92 Kategori Sedang

86 93 Kategori Sedang

87 106 Kategori Sedang

88 98 Kategori Sedang

89 125 Kategori Tinggi

90 98 Kategori Sedang

91 94 Kategori Sedang

92 98 Kategori Sedang

93 106 Kategori Sedang

94 126 Kategori Tinggi

95 82 Kategori Sedang

96 96 Kategori Sedang

97 94 Kategori Sedang

98 99 Kategori Sedang

99 87 Kategori Sedang

100 92 Kategori Sedang


(33)

102 99 Kategori Sedang

103 86 Kategori Sedang

104 112 Kategori Sedang

105 92 Kategori Sedang

106 104 Kategori Sedang

107 93 Kategori Sedang

108 109 Kategori Sedang

109 81 Kategori Rendah

110 102 Kategori Sedang

111 91 Kategori Sedang

112 95 Kategori Sedang

113 106 Kategori Sedang

114 96 Kategori Sedang

115 116 Kategori Sedang

116 92 Kategori Sedang

117 98 Kategori Sedang

118 94 Kategori Sedang

2. Self Esteem (harga diri) Siswa

Self esteem (harga diri) siswa SMA Negeri 1 Dolok Batu Nanggar Tahun

Ajaran 2012 – 2013 di peroleh nilai tertinggi = 118 dan nilai terendah = 63 dengan nilai rata – rata yang ada yakni 87,7 dan dari perhitungan di ketahui self esteem (harga diri) siswa SMA Negeri 1 Dolok Batu Nanggar Tahun Ajaran 2012 – 2013 dalam kategori sedang karena berada dalam rentang skor 73 –


(34)

109. Selanjutnya di ketahui 18 siswa memiliki self esteem (harga diri) dalam kategori rendah, 80 siswa memiliki self esteem (harga diri) dalam kategori sedang dan 20 siswa memiliki self esteem (harga diri) dalam kategori tinggi. Pehitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 10. Perhitungan Skor Self Esteem (harga diri) dapat di lihat pada tabel di bawah ini

No Skor Keterangan

1 84 Kategori Sedang

2 72 Kategori Rendah

3 99 Kategori Sedang

4 83 Kategori Sedang

5 63 Kategori Rendah

6 113 Kategori Tinggi

7 70 Kategori Rendah

8 77 Kategori Sedang

9 92 Kategori Sedang

10 113 Kategori Tinggi

11 96 Kategori Sedang

12 68 Kategori Rendah

13 93 Kategori Sedang

14 72 Kategori Rendah

15 108 Kategori Sedang

16 102 Kategori Sedang

17 65 Kategori Rendah

18 111 Kategori Tinggi

19 70 Kategori Rendah


(35)

21 75 Kategori Sedang

22 67 Kategori Rendah

23 115 Kategori Tinggi

24 73 Kategori Sedang

25 83 Kategori Sedang

26 118 Kategori Tinggi

27 74 Kategori Sedang

28 114 Kategori Tinggi

29 64 Kategori Rendah

30 112 Kategori Tinggi

31 76 Kategori Sedang

32 73 Kategori Sedang

33 90 Kategori Sedang

34 91 Kategori Sedang

35 113 Kategori Tinggi

36 85 Kategori Sedang

37 96 Kategori Sedang

38 89 Kategori Sedang

39 101 Kategori Sedang

40 101 Kategori Sedang

41 76 Kategori Sedang

42 68 Kategori Rendah

43 90 Kategori Sedang

44 89 Kategori Sedang

45 88 Kategori Sedang

46 69 Kategori Rendah


(36)

48 84 Kategori Sedang

49 73 Kategori Sedang

50 110 Kategori Tinggi

51 68 Kategori Rendah

52 102 Kategori Sedang

53 86 Kategori Sedang

54 96 Kategori Sedang

55 84 Kategori Sedang

56 72 Kategori Rendah

57 101 Kategori Sedang

58 83 Kategori Sedang

59 63 Kategori Rendah

60 111 Kategori Tinggi

61 70 Kategori Sedang

62 77 Kategori Sedang

63 98 Kategori Sedang

64 77 Kategori Sedang

65 114 Kategori Tinggi

66 72 Kategori Rendah

67 93 Kategori Sedang

68 72 Kategori Rendah

69 111 Kategori Tinggi

70 100 Kategori Sedang

71 82 Kategori Sedang

72 102 Kategori Sedang

73 82 Kategori Sedang


(37)

75 75 Kategori Sedang

76 99 Kategori Sedang

77 114 Kategori Tinggi

78 73 Kategori Sedang

79 84 Kategori Sedang

80 86 Kategori Sedang

81 93 Kategori Sedang

82 110 Kategori Tinggi

83 82 Kategori Sedang

84 90 Kategori Sedang

85 76 Kategori Sedang

86 73 Kategori Sedang

87 101 Kategori Sedang

88 78 Kategori Sedang

89 113 Kategori Tinggi

90 80 Kategori Sedang

91 78 Kategori Sedang

92 75 Kategori Sedang

93 96 Kategori Sedang

94 113 Kategori Tinggi

95 78 Kategori Sedang

96 68 Kategori Rendah

97 74 Kategori Sedang

98 81 Kategori Sedang

100 85 Kategori Sedang

101 113 Kategori Tinggi


(38)

103 73 Kategori Rendah

104 110 Kategori Tinggi

105 85 Kategori Sedang

106 90 Kategori Sedang

107 86 Kategori Sedang

108 90 Kategori Sedang

109 76 Kategori Sedang

110 89 Kategori Sedang

111 84 Kategori Sedang

112 81 Kategori Sedang

113 96 Kategori Sedang

114 73 Kategori Sedang

115 111 Kategori Tinggi

116 86 Kategori Sedang

117 94 Kategori Sedang

118 82 Kategori Sedang

D. Uji Hipotesis

Dari hasil perhitungan, di peroleh nilai rxy sebesar 0,839 dengan kategori sangat tinggi yang berada pada interval koefisien 0,70 – 0,90 ini berarti hubungan kedua variabel berada pada kategori tinggi, korelasi meyakinkan. Hal ini di dukung dengan hasil perbandingan yang menunjukkan rxy > rtabel yaitu 0,839 > 0,176. Artinya ada hubungan positif antara kecerdasan emosional dengan self esteem (harga diri) siswa SMA Negeri 1 Dolok Batu Nanggar Tahun Ajaran 2012 – 2013. Perhitungan selengkapnya dapat di lihat pada lampiran 12.


(39)

Untuk melihat tingkat signifikan dari hasil perhitungan rhitung maka di lanjutkan dengan mengujinya dengan uji ‘t’ fisher dan dari hasil perhitungan menunjukkan adanya tingkat signifikan antara kecerdasan emosional siswa dengan self esteem (harga diri) siswa SMA Negeri 1 Dolok Batu Nanggar Tahun Ajaran 2012 – 2013 dengan hasil perhitungan thitung > ttabel yaitu 17,09 > 1,980.

Dengan demikian dinyatakan adanya tingkat signifikan antara kecerdasan emosional dengan self esteem (harga diri) siswa SMA Negeri 1 Dolok Batu Nanggar Tahun Ajaran 2012 – 2013.

E. Pembahasan Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang di peroleh yaitu untuk mengetahui hubungan kecerdasan emosional dengan self esteem (harga diri) siswa SMA Negeri 1 Dolok Batu Nanggar Tahun Ajaran 2012 – 2013, maka peneliti mengadakan pengumpulan data dengan menggunakan angket yang di sebarkan kepada 118 orang siswa yang di jadikan sampel dalam penelitian ini. Pengambilan sampel di lakukan dengan teknik random sampling, artinya pengambilan sampel ini secara acak tanpa pandang bulu yang akan di jadikan sampel yaitu berjumlah 118 orang siswa yang berasal dari kelas X dan XI. Berdasarkan data yang di peroleh dari hasil sebaran angket terbukti bahwa kecerdasan emosional siswa memiliki hubungan yang positif dengan self esteem (harga diri) siswa SMA Negeri 1 Dolok Batu Nanggar Tahun Ajaran


(40)

Sebelum di lakukan penghitungan dengan menggunakan rumus tfisher maka terlebih dahulu data di hitung dengan menggunakan product moment untuk mengetahui ada tidaknya hubungan kecerdasan emosional dengan self esteem (harga diri) siswa SMA Negeri 1 Dolok Batu Nanggar Tahun Ajaran 2012 – 2013. Dari hasil perhitungan di peroleh harga rhitung = 0,839 > harga rtabel = 0,176 yang berarti hipotesis yang berbunyi “ adanya hubungan yang positif dan signifikan antara kecerdasan emosional dengan self esteem (harga diri) siswa dapat di terima. Artinya semakin tinggi kecerdasan emosional siswa maka semakin tinggi self esteem (harga diri) siswa.

Setelah di ketahui ada hubungan kecerdasan emosional dengan self esteem (harga diri) siswa maka langkah selanjutnya perlu di ketahui signifikan atau tidak hubungan tersebut, maka di uji dengan menggunakan rumus uji tfisher. Dari hasil pengujian di ketahui harga thitung yaitu 17,09 dan harga rtabel yaitu 1,980. Ini berarti kecerdasan emosional siswa memiliki hubungan yang signifikan dengan self esteem (harga diri) siswa SMA Negeri 1 Dolok Batu Nanggar Tahun Ajaran 2012 – 2013

Hasil di atas menunjukkan kecerdasan emosional lebih dominan dan ada hubungan yang sangat signifikan antara kecerdasan emosional dengan self esteem (harga diri). Kecerdasan emosi menjadikan seseorang mampu berpikir

lebih baik dan jernih sehingga setiap permasalahan mampu di selesaikan dengan berfikir bukan dengan emosi. Kecerdasan emosi juga dapat menghindarkan seseorang dari kelelahan emosi seperti hal nya marah, iri hati, ataupun dendam sehingga dapat menghindarkan dari tindakan agresif baik secara fisik maupun verbal.


(41)

Berbagai penelitian dalam bidang psikologi anak telah membuktikan bahwa anak anak yang bahagia, percaya diri, populer, dan lebih sukses di sekolah. Mereka akan mampu menguasai gejolak emosi, menjalin hubungan yang manis dengan orang lain, dapat mengelola stres, dan memiliki kesehatan mental yang baik.

Kecerdasan emosional yang dimiliki oleh setiap individu selalu mengarah pada tingkah lakunya baik untuk dirinya sendiri maupun untuk lingkungan sekitarnya. Hubungan dari kecerdasan emosional dengan self esteem (harga diri) yaitu seseorang yang cerdas emosinya akan belajar untuk dapat menerima diri sendiri dengan suka cita. Seseorang yang cerdas emosinya termotivasi untuk berperilaku baik, termasuk termotivasi tidak melibatkan diri dalam penyalahgunaan obat obatan terlarang karena memahami zat tersebut memberi efek negatif yang dapat merusak kehidupannya.


(42)

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Muhammad. 2011. Belajar Menjadi Bahagia dan Sukses Sejati Bimbingan Praktis Penerapan Multi Intelligence di Keluarga, Lembaga Pendidikan dan Bisnis. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian dalam Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta

Coopersmith, S. 1967. The Atecedents of Self Esteem.San Francisco: W. H Freeman and Company

Coopersmith, S. 1990. The Atecedents of Self Esteem.San Francisco: W. H Freeman and Company

Drs. Andi mappiere. 1982. Psikologi Remaja. Surabaya : Usaha Nasional Goleman, Daniel. (2000). Working With Emotional Intelligence (terjemahan).

Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Goleman , D. 2002. Working with Emotional Intelligence : Kecerdasan Emosional untuk mencapai puncak prestasi. Alih Bahasa : T, Hermaya. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Khoo, Adam & Lee Gary. 2009.Membentuk anak menjadi seorang Pemenang dan Genius. Jakarta :Elex Media Komputindo.

Marhiyanto, Bambang. 1987. Ilmu Jiwa Remaja Remaji. Lamongan: CV Bintang Pelajar

Martin, Anthony Dio. 2011. 101,5 Inspirasi Kecerdasan Emosional Anak Muda. Jakarta : Raih Asa Sukses (penebar Swadaya Grup)

Mashar, Riana. 2011. Emosi Anak Usia Dini dan Strategi Pengembangannya. Jakarta:Kencana Prenada Media Group

Maslow, Abraham H, 1984. Motivasi dan Kepribadian. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Mulyaningtyas, B Renita dan Hadiyanto, Yusup Purnomo.2007. Bimbingan dan Konseling untuk SMA dan MA kelas XI. Jakarta : PT Gelora Aksara Pratama

Walgito, Bimo.2010. Bimbingan + Konseling [Studi & Karier]. Yogyakarta : Penerbit : CV Andi OFFSET.

www.e-psikologi.com

http://tinaesti.wordpress.com/2008/10/12/orang-tua-versus-remaja/


(43)

(1)

103 73 Kategori Rendah

104 110 Kategori Tinggi

105 85 Kategori Sedang

106 90 Kategori Sedang

107 86 Kategori Sedang

108 90 Kategori Sedang

109 76 Kategori Sedang

110 89 Kategori Sedang

111 84 Kategori Sedang

112 81 Kategori Sedang

113 96 Kategori Sedang

114 73 Kategori Sedang

115 111 Kategori Tinggi

116 86 Kategori Sedang

117 94 Kategori Sedang

118 82 Kategori Sedang

D. Uji Hipotesis

Dari hasil perhitungan, di peroleh nilai rxy sebesar 0,839 dengan kategori

sangat tinggi yang berada pada interval koefisien 0,70 – 0,90 ini berarti hubungan kedua variabel berada pada kategori tinggi, korelasi meyakinkan. Hal ini di dukung dengan hasil perbandingan yang menunjukkan rxy > rtabel

yaitu 0,839 > 0,176. Artinya ada hubungan positif antara kecerdasan emosional dengan self esteem (harga diri) siswa SMA Negeri 1 Dolok Batu Nanggar Tahun Ajaran 2012 – 2013. Perhitungan selengkapnya dapat di lihat pada lampiran 12.


(2)

Untuk melihat tingkat signifikan dari hasil perhitungan rhitung maka di

lanjutkan dengan mengujinya dengan uji ‘t’ fisher dan dari hasil perhitungan menunjukkan adanya tingkat signifikan antara kecerdasan emosional siswa dengan self esteem (harga diri) siswa SMA Negeri 1 Dolok Batu Nanggar Tahun Ajaran 2012 – 2013 dengan hasil perhitungan thitung > ttabel yaitu 17,09

> 1,980.

Dengan demikian dinyatakan adanya tingkat signifikan antara kecerdasan emosional dengan self esteem (harga diri) siswa SMA Negeri 1 Dolok Batu Nanggar Tahun Ajaran 2012 – 2013.

E. Pembahasan Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang di peroleh yaitu untuk mengetahui hubungan kecerdasan emosional dengan self esteem (harga diri) siswa SMA Negeri 1 Dolok Batu Nanggar Tahun Ajaran 2012 – 2013, maka peneliti mengadakan pengumpulan data dengan menggunakan angket yang di sebarkan kepada 118 orang siswa yang di jadikan sampel dalam penelitian ini. Pengambilan sampel di lakukan dengan teknik random sampling, artinya pengambilan sampel ini secara acak tanpa pandang bulu yang akan di jadikan sampel yaitu berjumlah 118 orang siswa yang berasal dari kelas X dan XI. Berdasarkan data yang di peroleh dari hasil sebaran angket terbukti bahwa kecerdasan emosional siswa memiliki hubungan yang positif dengan self esteem (harga diri) siswa SMA Negeri 1 Dolok Batu Nanggar Tahun Ajaran 2012 – 2013.


(3)

Sebelum di lakukan penghitungan dengan menggunakan rumus tfisher maka

terlebih dahulu data di hitung dengan menggunakan product moment untuk mengetahui ada tidaknya hubungan kecerdasan emosional dengan self esteem (harga diri) siswa SMA Negeri 1 Dolok Batu Nanggar Tahun Ajaran 2012 – 2013. Dari hasil perhitungan di peroleh harga rhitung = 0,839 > harga rtabel =

0,176 yang berarti hipotesis yang berbunyi “ adanya hubungan yang positif dan signifikan antara kecerdasan emosional dengan self esteem (harga diri) siswa dapat di terima. Artinya semakin tinggi kecerdasan emosional siswa maka semakin tinggi self esteem (harga diri) siswa.

Setelah di ketahui ada hubungan kecerdasan emosional dengan self esteem (harga diri) siswa maka langkah selanjutnya perlu di ketahui signifikan atau tidak hubungan tersebut, maka di uji dengan menggunakan rumus uji tfisher. Dari

hasil pengujian di ketahui harga thitung yaitu 17,09 dan harga rtabel yaitu 1,980.

Ini berarti kecerdasan emosional siswa memiliki hubungan yang signifikan dengan self esteem (harga diri) siswa SMA Negeri 1 Dolok Batu Nanggar Tahun Ajaran 2012 – 2013

Hasil di atas menunjukkan kecerdasan emosional lebih dominan dan ada hubungan yang sangat signifikan antara kecerdasan emosional dengan self esteem (harga diri). Kecerdasan emosi menjadikan seseorang mampu berpikir lebih baik dan jernih sehingga setiap permasalahan mampu di selesaikan dengan berfikir bukan dengan emosi. Kecerdasan emosi juga dapat menghindarkan seseorang dari kelelahan emosi seperti hal nya marah, iri hati, ataupun dendam sehingga dapat menghindarkan dari tindakan agresif baik secara fisik maupun verbal.


(4)

Berbagai penelitian dalam bidang psikologi anak telah membuktikan bahwa anak anak yang bahagia, percaya diri, populer, dan lebih sukses di sekolah. Mereka akan mampu menguasai gejolak emosi, menjalin hubungan yang manis dengan orang lain, dapat mengelola stres, dan memiliki kesehatan mental yang baik.

Kecerdasan emosional yang dimiliki oleh setiap individu selalu mengarah pada tingkah lakunya baik untuk dirinya sendiri maupun untuk lingkungan sekitarnya. Hubungan dari kecerdasan emosional dengan self esteem (harga diri) yaitu seseorang yang cerdas emosinya akan belajar untuk dapat menerima diri sendiri dengan suka cita. Seseorang yang cerdas emosinya termotivasi untuk berperilaku baik, termasuk termotivasi tidak melibatkan diri dalam penyalahgunaan obat obatan terlarang karena memahami zat tersebut memberi efek negatif yang dapat merusak kehidupannya.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Muhammad. 2011. Belajar Menjadi Bahagia dan Sukses Sejati Bimbingan Praktis Penerapan Multi Intelligence di Keluarga, Lembaga Pendidikan dan Bisnis. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian dalam Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta

Coopersmith, S. 1967. The Atecedents of Self Esteem.San Francisco: W. H Freeman and Company

Coopersmith, S. 1990. The Atecedents of Self Esteem.San Francisco: W. H Freeman and Company

Drs. Andi mappiere. 1982. Psikologi Remaja. Surabaya : Usaha Nasional Goleman, Daniel. (2000). Working With Emotional Intelligence (terjemahan).

Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Goleman , D. 2002. Working with Emotional Intelligence : Kecerdasan Emosional untuk mencapai puncak prestasi. Alih Bahasa : T, Hermaya. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Khoo, Adam & Lee Gary. 2009.Membentuk anak menjadi seorang Pemenang dan Genius. Jakarta :Elex Media Komputindo.

Marhiyanto, Bambang. 1987. Ilmu Jiwa Remaja Remaji. Lamongan: CV Bintang Pelajar

Martin, Anthony Dio. 2011. 101,5 Inspirasi Kecerdasan Emosional Anak Muda. Jakarta : Raih Asa Sukses (penebar Swadaya Grup)

Mashar, Riana. 2011. Emosi Anak Usia Dini dan Strategi Pengembangannya. Jakarta:Kencana Prenada Media Group

Maslow, Abraham H, 1984. Motivasi dan Kepribadian. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Mulyaningtyas, B Renita dan Hadiyanto, Yusup Purnomo.2007. Bimbingan dan Konseling untuk SMA dan MA kelas XI. Jakarta : PT Gelora Aksara Pratama

Walgito, Bimo.2010. Bimbingan + Konseling [Studi & Karier]. Yogyakarta : Penerbit : CV Andi OFFSET.

www.e-psikologi.com

http://tinaesti.wordpress.com/2008/10/12/orang-tua-versus-remaja/ perpustakaanUPI.com, diakses 30 maret 2012


(6)