PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETA KONSEP SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA PADA MATERI TRIGONOMETRI KELAS X SMA NEGERI 11 MEDAN.

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETA KONSEP SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA PADA MATERI TRIGONOMETRI KELAS X SMA NEGERI 11 MEDAN

Oleh : Sulasmi NIM 4101311004

Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2014


(2)

(3)

iii

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETA KONSEP SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA PADA MATERI TRIGONOMETRI KELAS X SMA NEGERI 11 MEDAN

Sulasmi (4101311004)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dan aktivitas siswa dengan menerapkan Model Pembelajaran Advance Organizer dengan Peta Konsep pada materi trigonometri Kelas X SMA Negeri 11 Medan. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Subjek dalam penelitian ini adalah kelas X-3 SMA Negeri 11 Medan sebanyak 36 siswa dan objek dalam penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa dengan menerapkan model pembelajaran Advance Organizer dengan peta konsep pada materi Trigonometri kelas X SMA Negeri 11 Medan. Instrumen penelitian ini terdiri dari tes dan lembar observasi. Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa dan lembar observasi digunakan untuk mengetahui aktivitas belajar siswa.

Sebelum menerapkan tindakan, siswa diberikan tes awal. Dari hasil tes awal yang diperoleh menunjukkan bahwa hasil belajar siswa masih rendah, terdapat 4 dari 36 siswa (11,11%) yang mencapai ketuntasan belajar klasikal dengan rata-rata 46,27. Setelah pemberian tindakan pada siklus I tingkat ketuntasan belajar siswa secara klasikal adalah (63,89%) atau ada 23 dari 36 siswa yang tuntas belajar secara individu dengan nilai rata-rata 68,27. Selanjutnya setelah pelaksanaan tindakan pada siklus II, tingkat ketuntasan belajar siswa secara klasikal adalah (86,11%) atau ada 31 siswa yang tuntas belajar secara individu dengan nilai rata-rata 77,78. Dari hasil analisis data diperoleh bahwa besar peningkatan hasil belajar matematika siswa dari siklus I ke siklus II adalah 22,22 %. Secara keseluruhan rata-rata aktivitas siswa di siklus I mencapai 64,98% dan menjadi 88,88% di siklus II. Ini berarti mengalami peningkatan sebesar 23,9%.

Dari hasil di atas dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa dan aktivitas belajar siswa kelas X-3 SMA Negeri 11 Medan, sehingga model pembelajaran Advance Organizer dengan Peta Konsep dapat dijadikan salah satu alternatif pembelajaran.


(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan karunia-Nya yang memberikan kemampuan dan kesempatan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

Skripsi ini berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Advance Organizer dengan Peta Konsep sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa Pada Materi Trigonometri Kelas X SMA Negeri 11 Medan”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Selama proses penyelesaian skripsi ini banyak kendala yang dihadapi, namun semua itu dapat diatasi karena bantuan tulus dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini dengan rendah hati dan tulus penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Drs. J. Ambarita, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah meluangkan waktu dalam membimbing serta memberikan masukan kepada penulis sejak awal sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si, Ibu Dra. Katrina Samosir, M.Pd, Ibu Dr. Izwita Dewi, M.Pd sebagai dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran yang sangat bermanfaat mulai dari rencana penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Zul Amry, M.Si, sebagai dosen Pembimbing Akademik. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku rektor Universitas Negeri Medan beserta para staf pegawai di rektorat, Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc., Ph.D, selaku dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan beserta para staf pegawai di fakultas, Bapak Drs. Syafari, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Matematika, Bapak Drs. Zul Amry, M.Si, selaku Ketua Program Studi Pendidikan matematika, Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si, sebagai Sekretaris Jurusan Matematika beserta seluruh Bapak dan Ibu dosen


(5)

v

serta staf pegawai Jurusan Matematika yang telah membantu penulis. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. K. LumbanToruan, M.Pd, selaku kepala SMA Negeri 11 Medan, Bapak Sopar Siregar S.Pd, M.Si, selaku guru Matematika SMA Negeri 11 Medan, serta guru-guru yang telah banyak membantu dalam penelitian ini.

Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada Ayahanda Azis, dan Ibunda Nurmiati tercinta yang telah banyak memberikan dukungan, do’a, semangat, motivasi, perhatian dan pengertian yang telah diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan pendidikan di Unimed, terkhusus juga kepada, Adik Midun, Adik Kisi Ramadini, Adik Diki Aditya, Adik Aidil Zulfikri dan keluarga besar yang senantiasa membantu serta memberikan dukungan dan semangat.

Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada kekasih tercinta Muklis S.Pd. I, sahabat dikala suka dan duka (Kiki Rizki Fatmala) ukhti yang

shalehah, sahabat yang berkreatif ”BSO Asy-Syifa”, teman-teman di kos-kosan yang penuh kesan, teman-teman di Ukmi Ar-Rahman yang penuh cinta dan ukhuwah dan sahabat-sahabat selama perkuliahan terkhusus Matematika kelas Reguler A 2010 yang telah banyak membantu, memberikan doa, dukungan, semangat, dan motivasi kepada penulis dan kepada teman-teman seperjuangan, teman-teman PPLT SMK Nasional Kisaran yang penuh kesan.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan. Semoga Allah SWT senantiasa mencurahkan rahmat-Nya kepada kita semua.

Medan, Juli 2014 Penulis,

Sulasmi


(6)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar ix Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Identifikasi Masalah 6

1.3 Pembatasan Masalah 7

1.4 Rumusan Masalah 7

1.5 Tujuan Penelitian 7

1.6 Manfaat Penelitian 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kerangka Teoritis 9

2.1.1 Pengertian Belajar 9

2.1.2 Pengertian Hasil Belajar 10

2.1.3 Aktivitas Belajar Siswa 12

2.1.4 Jenis Aktivitas Belajar Siswa 13

2.1.5 Pembelajaran Matematika 14

2.1.6 Model Pembelajaran 16

2.1.7 Pengertian Advance Organizer 17


(7)

vii

2.1.9 Jenis dan Tipe Advance Organizer 19 2.1.10 Fungsi dan Tujuan Advance Organizer 20 2.1.11 Unsur-unsur dalam Pembelajaran Advance Organizer 21 2.1.12 Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Advance Organizer 23

2.1.13 Media dalam Pembelajaran 24

2.1.14 Ciri-ciri Peta Konsep 26

2.1.15 Manfaat Peta Konsep 26

2.1.16 Menyusun Peta Konsep 27

2.1.17 Jenis-jenis Peta Konsep 28

2.2 Materi Trigonometri 30 2.3 Kerangka Konseptual 42 2.4 Kajian Penelitian yang Relevan 43

2.5 Hipotesis Tindakan 44

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 45

3.2 Subjek dan Objek Penelitian 45

3.3 Jenis Penelitian 45

3.4 Prosedur Penelitian 47

3.5 Alat Pengumpulan Data 51

3.5.1 Tes 51

3.5.2 Observasi 52

3.6 Teknik Analisis Data 52

3.6.1 Tingkat Penguasaan Siswa 53

3.6.2 Ketuntasan Belajar 53

3.6.3 Nilai Rata-rata 54

3.6.4 Analisis Hasil Observasi Aktivitas Guru 55 3.6.5 Analisis Hasil Observasi Aktivitas Siswa 55


(8)

viii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian 58

4.1.1 Pelaksanaan dan Hasil Penelitian pada Siklus I 58 4.1.1.1 Identifikasi Masalah I 58 4.1.1.2 Tahap Perencanaan Tindakan I 60 4.1.1.3 Pelaksanaan Tindakan I 60 4.1.1.4 Observasi I 62 4.1.1.5 Evaluasi Tes I dan Aktivitas Belajar Siswa 65

4.1.1.6 Refleksi I 68

4.1.2 Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Pada Siklus II 69 4.1.2.1 Alternatif Pemecahan Identifikasi Masalah II

(Perencanaan Tindakan II) 69

4.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan II 71

4.1.2.3 Observasi II 72

4.1.2.4 Evaluasi II 74

4.1.2.5 Refleksi II 81

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian 82 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 85

5.2 Saran 86


(9)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Sintaks Model Pembelajaran Advance Organizer 21 Tabel 3.1 Pedoman Tingkat Penguasaan Tes Hasil Belajar 53 Tabel 3.2 Pedoman untuk Melihat Hasil Observasi Aktivitas Guru 55 Tabel 4.1 Tingkat Penguasaan Siswa Pada Tes Awal 58 Tabel 4.2 Tingkat Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I 59 Tabel 4.3 Deskripsi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I 63 Tabel 4.4 Tingkat Penguasaan Siswa Pada Siklus I 65 Tabel 4.5 Tingkat Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I 66 Tabel 4.6 Perhitungan Aktivitas Belajar Siswa Siklus I 67 Tabel 4.7 Deskripsi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II 73 Tabel 4.8 Tingkat Penguasaan Siswa Pada Siklus II 75 Tabel 4.9 Deskripsi Tingkat Penguasaan Siswa Pada Setiap Siklus 76 Tabel 4.10 Tingkat Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II 76 Tabel 4.11 Tingkat Ketuntasan Tes Awal, THB I dan THB II 77 Tabel 4.12 Perhitungan Aktivitas Belajar Siswa Siklus II 79 Tabel 4.13 Persentase Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa 80


(10)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Peta Konsep Trigonometri 38 Gambar 2.2 Peta Konsep Aturan Sinus 39 Gambar 2.3 Peta Konsep Aturan Kosinus 40 Gambar 2.4 Peta Konsep Rumus Luas Segitiga 41 Gambar 3.1 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas 47 Gambar 4.1 Grafik Peningkatan Ketuntasan Klasikal Siswa 78 Gambar 4.2 Grafik Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa 81


(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 RPP Siklus I (Pertemuan I) 90

Lampiran 2 RPP Siklus I (Pertemuan II) 97

Lampiran 3 RPP Siklus II (Pertemuan I) 103

Lampiran 4 RPP Siklus II (Pertemuan II) 110

Lampiran 5 Angket Aktivitas Siswa 117

Lampiran 6 Tes Kemampuan Awal Siswa 118

Lampiran 7 Kisi-Kisi Soal Tes Hasil Belajar I 119

Lampiran 8 Tes Hasil Belajar Siklus I 120

Lampiran 9 Kisi-Kisi Soal Tes Hasil Belajar II 121

Lampiran 10 Tes Hasil Belajar Siklus II 122

Lampiran 11 Pedoman Penskoran 123

Lampiran 12 Lembar Validasi Tes Kemampuan Awal Siswa 124

Lampiran 13 Lembar Validasi Tes Hasil Belajar Siklus I 127

Lampiran 14 Lembar Validasi Tes Hasil Belajar Siklus II 130

Lampiran 15 Kesalahan Jawaban Siswa dalam Soal Tes Awal 133

Lampiran 16 Kunci Jawaban Tes Kemampuan Awal Siswa 136

Lampiran 17 Kesalahan Jawaban Siswa dalam Soal THB I 140

Lampiran 18 Kunci Jawaban Tes Hasil Belajar Siklus I 144

Lampiran 19 Kunci Jawaban Tes Hasil Belajar Siklus II 149

Lampiran 20 Lembar Aktivitas Siswa I 154

Lampiran 21 Lembar Aktivitas Siswa II 156

Lampiran 22 Lembar Aktivitas Siswa III 158

Lampiran 23 Lembar Aktivitas Siswa IV 160

Lampiran 24 Kunci Jawaban LAS I 162

Lampiran 25 Kunci Jawaban LAS II 164

Lampiran 26 Kunci Jawaban LAS III 166

Lampiran 27 Kunci Jawaban LAS IV 169


(12)

xii

Lampiran 29 Daftar Ulangan Harian Matematika 173

Lampiran 30 Daftar Nama Siswa Kelas X-3 175

Lampiran 31 Lembar Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan I 177

Lampiran 32 Lembar Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan II 179

Lampiran 33 Lembar Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan I 181

Lampiran 34 Lembar Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan II 183

Lampiran 35 Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran I 185

Lampiran 36 Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran I 188

Lampiran 37 Analisis Hasil Tes Kemampuan Awal 191

Lampiran 38 Analisis Hasil Tes Hasil Belajar I 192

Lampiran 39 Analisis Hasil Tes Hasil Belajar II 193

Lampiran 40 Daftar Kegiatan Penelitian 194

Lampiran 41 Lembar Validator 196

Lampiran 42 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan I 197

Lampiran 43 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan II 201 Lampiran 44 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan I 205 Lampiran 45 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan II 209

Lampiran 46 Dokumentasi Penelitian 213


(13)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan, bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Tujuan pendidikan pada umumnya adalah menyediakan lingkungan yang memungkinkan anak didik untuk mengembangkan bakat dan kemampuannya secara optimal, sehingga ia dapat mewujudkan dirinya dan berfungsi sepenuhnya, sesuai dengan kebutuhan pribadinya dan kebutuhan masyarakat. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik. Pandangan seseorang tentang belajar akan mempengaruhi tindakannya yang berhubungan dengan belajar dan setiap orang mempunyai pandangan yang berbeda tentang belajar.

Matematika merupakan salah satu bidang studi yang menduduki peranan penting dalam pendidikan, hal ini dapat dilihat dari waktu jam pelajaran sekolah lebih banyak dibandingkan pelajaran lain. Matematika adalah segala sumber dari ilmu yang lain. Dengan kata lain, banyak ilmu-ilmu lain yang penemuan dan perkembangannya bergantung dari matematika. Matematika adalah ilmu dasar yang berkembang pesat baik materi maupun kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Matematika adalah suatu alat untuk mengembangkan kemampuan berpikir, karena itu matematika sangat diperlukan baik dalam kehidupan


(14)

sehari-2

hari maupun dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), sehingga matematika perlu diberikan pada setiap jenjang pendidikan mulai dari SD hingga perguruan tinggi, bahkan TK.

Matematika hakekatnya memiliki objek kajian yang abstrak dan sepenuhnya menggunakan pola pikir deduktif. Mata pelajaran matematika berfungsi mengembangkan kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan bilangan dan menggunakan ketajaman penalaran untuk menyelesaikan persoalan sehari-hari. Sasaran dari pembelajaran matematika adalah siswa diharapkan lebih memahami keterkaitan antara topik dalam matematika serta manfaat bagi bidang lain. Ada banyak alasan tentang perlunya siswa belajar matematika.

Menurut Cornelius (dalam Abdurrahman, 2009) mengemukakan :

“Lima alasan perlunya belajar matematika karena matematika merupakan (1) sarana berpikir yang jelas dan logis, (2) sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari, (3) sarana mengenal pola-pola hubungan dan generalisasi pengalaman, (4) sarana untuk mengembangkan kreativitas, dan (5) sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya”.

Banyak hal yang menjadi penyebab kesulitan siswa dalam mempelajari matematika sehingga dapat kita ketahui bahwa peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia terutama pelajaran matematika tidak terlepas dari interaksi antara siswa dan guru. Rendahnya hasil belajar matematika siswa merupakan tantangan serius bagi dunia pendidikan dan semua pihak yang berkecimbung dalam pendidikan matematika. Khususnya, guru perlu mencari pendekatan pembelajaran membangkitkan motivasi belajar siswa, dan untuk siswa diharapkan lebih giat menggali dan memahami konsep – konsep dalam matematika.

Salah satu faktor yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar matematika adalah siswa menganggap matematika pelajaran yang sangat sulit sebagaimana yang diungkapkan Abdurrahman (2009) bahwa :

”Dari berbagai bidang studi yang diajarkan disekolah, matematika merupakan bidang studi yang dianggap paling sulit oleh para siswa, baik yang berkesulitan belajar dan lebih – lebih bagi siswa yang berkesulitan belajar”.


(15)

3

Kesulitan belajar merupakan ketidakmampuan siswa dalam menguasai pengetahuan yang telah ditentukan. Siswa dikatakan mengalami kesulitan belajar jika selalu memperoleh hasil yang rendah dalam belajar. Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Abdurrahman (2009) bahwa: ” Para guru umumnya memandang semua siswa yang memperoleh hasil belajar yang rendah disebut sebagai siswa yang berkesulitan belajar. Kesulitan belajar khusus adalah suatu gangguan dalam satu atau lebih dari proses psikologis dasar yang mencakup pemahaman dan penggunaan bahasa, tulisan dan gangguan itu berupa membaca, menulis, dan berhitung”. Berarti kesulitan belajar adalah gangguan yang bersifat psikologi dasar yang dimiliki anak seperti dalam hal membaca, menulis, dan berhitung.

Faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar siswa rendah adalah model pembelajaran. Penerapan metode dan model pembelajaran yang tepat diperlukan demi berhasilnya proses pendidikan dan usaha pembelajaran di sekolah. Seperti yang diungkapakan oleh Slameto (2010) bahwa :

”Metode mengajar guru yang kurang baik diakibatkan karena guru kurang persiapan dan kurang menguasai bahan pelajaran sehingga guru tersebut menyajikannya tidak jelas atau sikap guru terhadap siswa atau terhadap mata pelajaran itu sendiri tidak baik, sehingga siswa kurang senang terhadap pelajaran atau gurunya, akibatnya siswa malas untuk belajar dan mencatat materi pelajaran yang sedang dipelajari”.

Mengingat pentingnya proses belajar mengajar matematika maka guru dituntut untuk mampu menyesuaikan, memilih, dan memadukan model pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran matematika. Model pembelajaran tersebut harus disesuaikan materi, kondisi siswa dan tujuan yang ingin dicapai. Selain itu strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru harus mampu menciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar. Proses pembelajaran yang demikian nantinya akan dapat sesuai dengan tujuan yang diharapkan yaitu peningkatan aktivitas.

Belajar bukanlah sekedar menghafal konsep-konsep yang sudah ada atau informasi yang sudah diketahui sebelumnya melainkan belajar adalah berbuat, memperoleh pengalaman tertentu sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Oleh


(16)

4

karena itu model pembelajaran harus dapat mendorong aktivitas belajar siswa. Adapun pengertian aktivitas belajar siswa menurut Kunandar (2008), yaitu :

“Aktivitas belajar siswa adalah keterlibatan siswa dalam bentuk sikap, pikiran, perhatian, dan aktivitas dalam kegiatan pembelajaran guna menunjang keberhasilan proses belajar mengajar dan memperoleh manfaat dari kegiatan tersebut. Peningkatan aktivitas siswa yaitu meningkatnya jumlah siswa yang terlibat aktif belajar, meningkatnya jumlah siswa yang bertanya dan menjawab, meningkatnya jumlah siswa yang saling berinteraksi membahas materi pembelajaran. Indikator aktivitas siswa dapat dilihat dari: pertama, mayoritas siswa beraktivitas dalam pembelajaran; kedua, aktivitas pembelajaran didominasi oleh siswa; ketiga, mayoritas siswa mampu mengerjakan tugas yang diberikan guru”. Namun berdasarkan observasi yang dilakukan penulis di SMA Negeri 11 Medan pada kelas X-3, aktivitas belajar siswa masih rendah. Hal ini dapat dilihat pada lampiran 31 dan 32. Salah satunya diakibatkan karena model pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi. Dan salah satu materi dalam matematika yang sulit bagi siswa adalah materi trigonometri. Hal ini dapat dilihat dari tes awal yang diberikan pada siswa (lampiran 15). Selain itu sebagian besar siswa belum dapat memahami lebih dalam cara menyelesaikan aturan sinus, kosinus, dan rumus luas segitiga. Apabila soal yang diberikan agak berbeda sedikit dari contoh soal yang diberikan maka siswa tersebut akan kewalahan dan tidak tahu lagi cara mengerjakannya. Dan minat belajar siswa di kelas X-3 pada pelajaran matematika masih kurang. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya hasil belajar yang diperoleh siswa kelas X-3 karena masih banyak siswa yang memperoleh nilai di bawah rata – rata kelas. Permasalahan tersebut sejalan dengan pernyataan yang diungkapkan oleh Sopar selaku guru bidang studi matematika di kelas X di SMA Negeri 11 Medan dalam wawancara yang dilakukan penulis dengan Sopar pada tanggal 27 Januari 2014.

Permasalahan tersebut dapat dilihat dari hasil belajar siswa kelas X-3 SMA Negeri 11 Medan pada ulangan harian I dan ulangan harian II yang terdapat pada daftar ulangan harian matematika di lampiran 29. Pada daftar ulangan harian matematika, dapat dilihat bahwa rata – rata hasil belajar siswa kelas X-3 SMA Negeri 11 Medan masih rendah berdasarkan nilai ulangan harian I dengan nilai rata – rata kelas 67,91 dan nilai ulangan harian II dengan nilai rata – rata kelas


(17)

5

69,16 sedangkan nilai standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas X-3 SMA Negeri 11 Medan masih kurang memuaskan. Sejalan dengan hasil tes kemampuan awal yang diberikan peneliti kepada siswa kelas X-3 SMA Negeri 11 Medan untuk mengetahui kesulitan belajar siswa. Salah satu soal yang diberikan pada tes tersebut adalah:

Diketahui segitiga dengan panjang = 6 cm dan = 8 cm, jika sudut = 60�. Tentukan panjang !

Berdasarkan hasil tes yang diberikan terhadap 36 orang siswa kelas X-3 SMA Negeri 11 Medan, 15 orang siswa atau 41,67% dari jumlah siswa memperoleh skor sangat rendah, 19 orang atau 52,78% dari jumlah siswa memperoleh skor rendah, 8 orang atau 22,22% dari jumlah siswa mendapatkan skor sedang, dan 4 orang atau 11,11% dari jumlah siswa memperoleh skor tinggi.

Untuk itu, perlu diusahakan perbaikan pembelajaran siswa dengan cara menyajikan materi matematika dengan model pembelajaran Advance Organizer sehingga dapat membuat siswa aktif dan bermakna dalam belajar matematika. Seperti yang diungkapkan oleh Dahar (1989) bahwa: “Advance Organizer atau pengatur awal adalah materi pendahuluan yang menyajikan jembatan penghubung antara apa yang diketahui oleh siswa dengan apa yang dibutuhkan siswa sebelum memulai pelajaran”.

Advance Organizer dapat dianggap semacam pertolongan mental dan disajikan sebelum materi baru yang membantu siswa memanggil kembali pengetahuan yang telah dipelajari dan memindahkan pengetahuan tersebut ke topik yang baru. Seperti yang di kemukakan oleh Ausubel dalam Apriono (2009) bahwa: “Advance Organizer membantu pembelajar membangun susunan kognitif, mengaitkan pengetahuan baru dengan pengetahuan yang telah ada, dan menciptakan suatu dasar untuk pembelajaran bermakna”.

Dalam penelitian ini, seperti yang diungkapkan oleh Dahar (1989) Advance Organizer dilakukan dengan menggunakan peta konsep yaitu dilakukan oleh guru dengan cara memvisualisasikan bagaimana konsep-konsep saling berkaitan dan menggunakan kerangka (outline) dari materi pelajaran yang telah


(18)

6

dirancang oleh guru. Dengan ini diharapkan dalam struktur kognitif siswa akan tercapai suatu topik materi pelajaran yang berguna untuk memulai suatu pelajaran baru sehingga bermakna dapat berlangsung dalam diri siswa. Menurut Ausubel seperti yang dipaparkan oleh Joyce (dalam Hamid, 2009) menyatakan bahwa :

“Perhatian utama Advance Organizer adalah untuk membantu guru menyampaikan sejumlah besar informasi secara bermakna dan efisien. Disamping itu, Advance Organizer dirancang untuk memperkuat struktur kognitif pebelajar agar dapat meningkatkan kemampuan pebelajar mengorganisasikan bahan pelajaran baru dengan baik, jelas dan stabil”. Hal ini dimaksudkan agar siswa dapat melihat keterkaitan antara materi pelajaran yang telah dipelajari dengan informasi atau ide baru. Namun sering terjadi siswa tidak mampu melakukannya. Dalam kegiatan seperti inilah sangat diperlukan adanya alat penghubung yang dapat menjembatani informasi atau ide baru dengan materi pelajaran yang telah diterima oleh siswa. Alat penghubung yang dimaksud oleh Ausubel dalam teori belajar bermaknanya adalah “Advance Organizer” .

Berdasarkan uraian-uraian di atas, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Advance Organizer dengan Peta Konsep Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa Pada Materi Trigonometri Kelas X SMA Negeri 11 Medan”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan diatas, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah yaitu :

1. Rendahnya hasil belajar matematika siswa di kelas X-3 SMA Negeri 11 Medan.

2. Matematika merupakan bidang studi yang dianggap sulit oleh siswa.

3. Siswa di kelas X-3 SMA Negeri 11 Medan kurang berminat belajar matematika berdasarkan hasil wawancara dengan guru.


(19)

7

4. Siswa di kelas X-3 SMA Negeri 11 Medan kesulitan dalam mempelajari materi pokok Trigonometri khususnya pada sub materi aturan sinus, kosinus dan luas segitiga.

5. Rendahnya aktivitas siswa dalam mempelajari matematika.

6. Penerapan model pembelajaran Advance Organizer dengan peta konsep belum pernah diterapkan dalam mengajarkan Trigonometri.

1.3Pembatasan Masalah

Agar masalah yang diteliti lebih jelas dan terarah maka perlu ada pembatasan masalah dari identifikasi masalah. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini hanya dibatasi pada pembelajaran materi Trigonometri dengan Penerapan Model Pembelajaran Advance Organizer dengan Peta Konsep Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa Di Kelas X SMA Negeri 11 Medan.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang dikemukakan diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian tindakan kelas ini yaitu:

1. Bagaimanakah proses peningkatan hasil belajar matematika siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran Advance Organizer dengan peta konsep pada materi Trigonometri Kelas X SMA Negeri 11 Medan?

2. Bagaimanakah aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran Advance Organizer dengan Peta Konsep pada materi Trigonometri Kelas X SMA Negeri 11 Medan?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa melalui Model Pembelajaran Advance Organizer dengan Peta Konsep pada Materi Trigonometri di kelas X SMA Negeri 11 Medan.


(20)

8

2. Untuk meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa selama Proses Pembelajaran Advance Organizer dengan Peta Konsep pada Materi Trigonometri Kelas X SMA Negeri 11 Medan.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun beberapa manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Bagi guru: sebagai bahan masukan bagi guru di SMA Negeri 11 Medan

untuk dapat memahami dan menerapkan model pembelajaran Advance Organizer dengan peta konsep dalam proses pembelajaran matematika khususnya pada materi Trigonometri.

2. Bagi siswa: melalui penerapan model pembelajaran Advance Organizer dengan peta konsep diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa kelas X SMA Negeri 11 Medan pada pembelajaran matematika khususnya pada materi Trigonometri.

3. Bagi sekolah: hasil penelitian ini dapat memberikan masukan dan sumbangan pemikiran yang baik bagi sekolah dalam rangka perbaikan kualitas pembelajaran di SMA Negeri 11 Medan.

4. Bagi peneliti: dapat menambah pengetahuan dan pengalaman serta sebagai bahan informasi sekaligus sebagai bahan pegangan bagi peneliti dalam menjalankan tugas pengajaran sebagai calon tenaga pengajar.

5. Bagi pembaca dan penelitian lainnya dapat menjadi bahan masukan bagi peneliti yang berminat untuk melakukan penelitian sejenis selanjutnya serta sebagai bahan pertimbangan bagi peneliti lain yang berkaitan.


(21)

87

DAFTAR PUSTAKA

.

Abdurrahman, Mulyono., (2009), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Anchoto., (2009), Defenisi Karakteristik Matematika : http://anchoto.sman1ampekangkek.com /2009/09/26/defenisi-karakteristik-matematika (Diakses pada Januari 2014)

Apriono, Djoko., (2009), Advance Organizer : Concept, Model Component, and Implementation in Ppkn's Learning.1.

Arends, Richard., (2008), Learn to Teach, Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Arikunto, Suharsimi., (2009), Penelitian Tindakan Kelas, Penerbit Bumi Aksara,

Jakarta.

Arikunto, Suharsimi., (2012), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Arikunto, Suhrasimi., (2010), Prosedur Penelitian, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Arjuna, Abadi., (2011), Jenis dan Tipe Advance Organizer: http://www.shvoong.com( Diakses 12 januari 2013)

Armanto, Dian., (2009), Matematika Menjadi Pelajaran Yang Menyenangkan: http://p4mriunimed. wordpress.com/2009/10/07/matematika-menjadi-pelajaran-menyenangkan/ (Diakses pada Januari 2014)

Ausubel., (2012), Teori belajar Ausubel: http://www. David.ausuble.com. (Diakses 23 Desember 2012)

Dahar, Ratna Willis., (1989), Teori-teori belajar, Penerbit Gelora Aksara Pratama, Erlangga.

Djamarah dan Zain., (2006), Strategi Belajar-Mengajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2013), Buku Panduan Skripsi dan Proposal Penelitian, Penerbit FMIPA Unimed, Medan.

Hamid, Abdul., (2009), Teori Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Pasca Sarjana Unimed, Medan.


(22)

88

Istarani., (2012), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Penerbit Media Persada, Medan.(ada)

Jacobsen, David A, Paul Eggen., & Donald Kauchak., (2009), Methods for Teaching, Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Joice, Bruce, Marsha Weil., & E Mily Calhoun., (2011), Models of Teaching, Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Kanginan, Marthen., (2005), Cerdas Belajar Matematika untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah, Penerbit Grafindo Media Pratama, Jakarta.

Kunandar., (2008), Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru, Penerbit PT. Rajagrafindo Persada,

Jakarta.

Kunandar., (2011), Guru Profesional Implementasi Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru, Penerbit PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.(ada)

Pitriyani, Jayteni., (2010), Increasing Learned Result And Learning Process Student Brazes Viii. Smpn 10 Banjarmasin Onconcept Blood Circulatory System Via Strategy School Year Concept Map 2008 / 2009 3, 36-3.

Pohan , Rina Asri, (2011), Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Berbasis Jigsaw Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi System Persamaaan Linier Dua Variable Di Kelas VIII SMP NEGERI 15 MEDAN, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Purwanto., (2011), Evaluasi Hasil Belajar, Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Rahayu, Sri, Terning., (2010), Learnings Model Development Advance Organizer

to Increase Activity and Student Studying Result 4, 497-498.

Ricard A. Lesh, JR., (2010), An Interpretation of Advance Organizer 7, 69-74. Rohani, Ahmad., (2004), Pengelolaan Pengajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Sardirman., (2011), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Penerbit RajaGrafindo Persada, Jakarta.

Slameto., (2010), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Sonya, Dewi Praty, (2012), Upaya Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah


(23)

89

Pada Pokok Bahasan Pecahan Di Kelas VII SMP NEGERI 1 SALAPIAN T.P. 2012/2013, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Suciati., (2001), Teori Belajar dan Motivasi, Penerbit Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Pembinaan Akademi Mahasiswa, Jakarta. Sudjana , Nana., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit PT

Remaja Rosdakarya, Bandung.

Sudjana , Nana., (2011), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Sukmadinata, N., (2011), Metode Penelitian Tindakan, Penerbit Rosdakarya, Bandung.

Suprijono , A., (2009), Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem, Penerbit Pustaka Belajar, Yogjakarta.

Trianto., (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif - Progresif-, Penerbit Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Uno, Hamzah., (2012), Teori Motivasi & Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan, penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Usman, Umalik., (2010), Menjadi Guru Pofesional, Penerbit Remaja Rosdakarya, Bandung.


(24)

85

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Strategi penerapan model pembelajaran Advance Organizer dengan Peta Konsep adalah :

a. Membuat Peta Konsep materi persamaan kuadrat yang jelas dan menarik. b. Memaksimalkan diskusi kelompok dengan memberikan pengawasan yang

lebih pada kelompok yang belum maksimal dalam proses diskusi.

c. Memberikan Lembar Aktivitas Siswa (LAS) pada masing-masing kelompok.

Penerapan model pembelajaran Advance Organizer dengan Peta Konsep dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari:

a. Nilai rata-rata Tes awal 46,27 pada Tes Hasil Belajar I 68,27 dan pada Tes Hasil Belajar II 77,78.

b. Persentase Ketuntasan Klasikal Tes awal 11,11 % pada Tes Hasil Belajar I 63,89% dan pada Tes Hasil Belajar II 86,11%. Sehingga diperoleh peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II sebesar 22,22%. 2. Aktivitas belajar siswa ketika diterapkan model pembelajaran Advance

Organizer dengan Peta Konsep adalah :

a. Perhatian siswa ketika guru memberi penjelasan dengan peta konsep mengalami perubahan ke arah yang lebih baik. Tidak ada lagi siswa yang berbicara di belakang karena guru tidak lagi fokus pada papan tulis.

b. Keaktifan siswa dalam bertanya mengalami perubahan ke arah yang lebih baik. Sudah banyak siswa yang berani bertanya karena guru memberikan nilai tambah bagi semua siswa yang berani bertanya.

c. Keaktifan siswa dalam mengerjakan soal mengalami perubahan ke arah yang lebih baik. Banyak siswa yang mengerjakan soal dengan baik karena mereka telah aktif berdiskusi dengan teman sekelompoknya.


(25)

86

d. Diskusi dalam kelompok mengalami perubahan ke arah lebih baik. Siswa berdiskusi aktif dengan pasangan karena pasangan yang nilainya baik membantu temannya dalam mengerjakan soal.

e. Perhatian siswa ketika kelompok penyaji mempresentasikan hasil diskusinya mengalami perubahan ke arah yang lebih baik. Siswa memperhatikan dengan baik karena kelompok penyaji atau guru akan menunjuk kelompok yang selanjutnya akan maju.

Penerapan model pembelajaran Advance Organizer dengan Peta Konsep dapat meningkatkan aktivitas siswa. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata aktivitas siswa siklus I adalah 64,98% pada siklus II adalah 88,88%. Sehingga diperoleh peningkatan aktivitas siswa dari siklus I ke siklus II sebesar 23,9%.

1.2Saran

Adapun saran dalam penelitian ini adalah :

1. Kepada guru dan calon guru diharapkan dapat menerapkan model pembelajaran Advance Organizer dengan peta Konsep agar dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa.

2. Kepada peneliti yang berminat melakukan penelitian dengan model yang sama dengan penelitian ini, disarankan untuk mengembangkan penelitian ini dengan lebih baik dan dapat memodifikasi strategi ini dengan materi atau penggunaan media pembelajaran yang lainnya.


(1)

2. Untuk meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa selama Proses Pembelajaran Advance Organizer dengan Peta Konsep pada Materi Trigonometri Kelas X SMA Negeri 11 Medan.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun beberapa manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Bagi guru: sebagai bahan masukan bagi guru di SMA Negeri 11 Medan

untuk dapat memahami dan menerapkan model pembelajaran Advance Organizer dengan peta konsep dalam proses pembelajaran matematika khususnya pada materi Trigonometri.

2. Bagi siswa: melalui penerapan model pembelajaran Advance Organizer dengan peta konsep diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa kelas X SMA Negeri 11 Medan pada pembelajaran matematika khususnya pada materi Trigonometri.

3. Bagi sekolah: hasil penelitian ini dapat memberikan masukan dan sumbangan pemikiran yang baik bagi sekolah dalam rangka perbaikan kualitas pembelajaran di SMA Negeri 11 Medan.

4. Bagi peneliti: dapat menambah pengetahuan dan pengalaman serta sebagai bahan informasi sekaligus sebagai bahan pegangan bagi peneliti dalam menjalankan tugas pengajaran sebagai calon tenaga pengajar.

5. Bagi pembaca dan penelitian lainnya dapat menjadi bahan masukan bagi peneliti yang berminat untuk melakukan penelitian sejenis selanjutnya serta sebagai bahan pertimbangan bagi peneliti lain yang berkaitan.


(2)

DAFTAR PUSTAKA .

Abdurrahman, Mulyono., (2009), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Anchoto., (2009), Defenisi Karakteristik Matematika : http://anchoto.sman1ampekangkek.com /2009/09/26/defenisi-karakteristik-matematika (Diakses pada Januari 2014)

Apriono, Djoko., (2009), Advance Organizer : Concept, Model Component, and Implementation in Ppkn's Learning.1.

Arends, Richard., (2008), Learn to Teach, Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Arikunto, Suharsimi., (2009), Penelitian Tindakan Kelas, Penerbit Bumi Aksara,

Jakarta.

Arikunto, Suharsimi., (2012), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Arikunto, Suhrasimi., (2010), Prosedur Penelitian, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Arjuna, Abadi., (2011), Jenis dan Tipe Advance Organizer: http://www.shvoong.com( Diakses 12 januari 2013)

Armanto, Dian., (2009), Matematika Menjadi Pelajaran Yang Menyenangkan: http://p4mriunimed. wordpress.com/2009/10/07/matematika-menjadi-pelajaran-menyenangkan/ (Diakses pada Januari 2014)

Ausubel., (2012), Teori belajar Ausubel: http://www. David.ausuble.com. (Diakses 23 Desember 2012)

Dahar, Ratna Willis., (1989), Teori-teori belajar, Penerbit Gelora Aksara Pratama, Erlangga.

Djamarah dan Zain., (2006), Strategi Belajar-Mengajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2013), Buku Panduan Skripsi dan Proposal Penelitian, Penerbit FMIPA Unimed, Medan.

Hamid, Abdul., (2009), Teori Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Pasca Sarjana Unimed, Medan.


(3)

Istarani., (2012), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Penerbit Media Persada, Medan.(ada)

Jacobsen, David A, Paul Eggen., & Donald Kauchak., (2009), Methods for Teaching, Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Joice, Bruce, Marsha Weil., & E Mily Calhoun., (2011), Models of Teaching, Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Kanginan, Marthen., (2005), Cerdas Belajar Matematika untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah, Penerbit Grafindo Media Pratama, Jakarta.

Kunandar., (2008), Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru, Penerbit PT. Rajagrafindo Persada,

Jakarta.

Kunandar., (2011), Guru Profesional Implementasi Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru, Penerbit PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.(ada)

Pitriyani, Jayteni., (2010), Increasing Learned Result And Learning Process Student Brazes Viii. Smpn 10 Banjarmasin Onconcept Blood Circulatory System Via Strategy School Year Concept Map 2008 / 2009 3, 36-3. Pohan , Rina Asri, (2011), Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual

Berbasis Jigsaw Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi System Persamaaan Linier Dua Variable Di Kelas VIII SMP NEGERI 15 MEDAN, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Purwanto., (2011), Evaluasi Hasil Belajar, Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Rahayu, Sri, Terning., (2010), Learnings Model Development Advance Organizer

to Increase Activity and Student Studying Result 4, 497-498.

Ricard A. Lesh, JR., (2010), An Interpretation of Advance Organizer 7, 69-74. Rohani, Ahmad., (2004), Pengelolaan Pengajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Sardirman., (2011), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Penerbit RajaGrafindo Persada, Jakarta.

Slameto., (2010), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Sonya, Dewi Praty, (2012), Upaya Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah


(4)

Pada Pokok Bahasan Pecahan Di Kelas VII SMP NEGERI 1 SALAPIAN T.P. 2012/2013, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Suciati., (2001), Teori Belajar dan Motivasi, Penerbit Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Pembinaan Akademi Mahasiswa, Jakarta. Sudjana , Nana., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit PT

Remaja Rosdakarya, Bandung.

Sudjana , Nana., (2011), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Sukmadinata, N., (2011), Metode Penelitian Tindakan, Penerbit Rosdakarya, Bandung.

Suprijono , A., (2009), Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem, Penerbit Pustaka Belajar, Yogjakarta.

Trianto., (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif - Progresif-, Penerbit Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Uno, Hamzah., (2012), Teori Motivasi & Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan, penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Usman, Umalik., (2010), Menjadi Guru Pofesional, Penerbit Remaja Rosdakarya, Bandung.


(5)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Strategi penerapan model pembelajaran Advance Organizer dengan Peta Konsep adalah :

a. Membuat Peta Konsep materi persamaan kuadrat yang jelas dan menarik. b. Memaksimalkan diskusi kelompok dengan memberikan pengawasan yang

lebih pada kelompok yang belum maksimal dalam proses diskusi.

c. Memberikan Lembar Aktivitas Siswa (LAS) pada masing-masing kelompok.

Penerapan model pembelajaran Advance Organizer dengan Peta Konsep dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari:

a. Nilai rata-rata Tes awal 46,27 pada Tes Hasil Belajar I 68,27 dan pada Tes Hasil Belajar II 77,78.

b. Persentase Ketuntasan Klasikal Tes awal 11,11 % pada Tes Hasil Belajar I 63,89% dan pada Tes Hasil Belajar II 86,11%. Sehingga diperoleh peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II sebesar 22,22%. 2. Aktivitas belajar siswa ketika diterapkan model pembelajaran Advance

Organizer dengan Peta Konsep adalah :

a. Perhatian siswa ketika guru memberi penjelasan dengan peta konsep mengalami perubahan ke arah yang lebih baik. Tidak ada lagi siswa yang berbicara di belakang karena guru tidak lagi fokus pada papan tulis.

b. Keaktifan siswa dalam bertanya mengalami perubahan ke arah yang lebih baik. Sudah banyak siswa yang berani bertanya karena guru memberikan nilai tambah bagi semua siswa yang berani bertanya.

c. Keaktifan siswa dalam mengerjakan soal mengalami perubahan ke arah yang lebih baik. Banyak siswa yang mengerjakan soal dengan baik karena mereka telah aktif berdiskusi dengan teman sekelompoknya.


(6)

d. Diskusi dalam kelompok mengalami perubahan ke arah lebih baik. Siswa berdiskusi aktif dengan pasangan karena pasangan yang nilainya baik membantu temannya dalam mengerjakan soal.

e. Perhatian siswa ketika kelompok penyaji mempresentasikan hasil diskusinya mengalami perubahan ke arah yang lebih baik. Siswa memperhatikan dengan baik karena kelompok penyaji atau guru akan menunjuk kelompok yang selanjutnya akan maju.

Penerapan model pembelajaran Advance Organizer dengan Peta Konsep dapat meningkatkan aktivitas siswa. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata aktivitas siswa siklus I adalah 64,98% pada siklus II adalah 88,88%. Sehingga diperoleh peningkatan aktivitas siswa dari siklus I ke siklus II sebesar 23,9%.

1.2Saran

Adapun saran dalam penelitian ini adalah :

1. Kepada guru dan calon guru diharapkan dapat menerapkan model pembelajaran Advance Organizer dengan peta Konsep agar dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa.

2. Kepada peneliti yang berminat melakukan penelitian dengan model yang sama dengan penelitian ini, disarankan untuk mengembangkan penelitian ini dengan lebih baik dan dapat memodifikasi strategi ini dengan materi atau penggunaan media pembelajaran yang lainnya.


Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran advance organizer dengan peta konsep terhadap hasil belajar siswa: kuasi eksperimen pada kelas XI IPA SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

4 28 246

EFEK MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER MENGGUNAKAN PETA KONSEP DAN AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA.

0 2 25

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERSAMAAN KUADRAT DI KELAS X SMK TRITECH INFORMATIKA MEDAN.

0 3 21

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER BERBANTU PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK TERMODINAMIKA DI KELAS XI SMAN 20 MEDAN T.P 2013/2014.

0 3 11

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER BERBANTU PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK TERMODINAMIKA DI KELAS XI SMAN 20 MEDAN T.P 2013/2014.

0 5 22

EFEK MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER BERBASIS PETA KONSEP DAN AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA.

1 8 30

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI Penerapan Model Pembelajaran Advance Organizer Dengan Peta Konsep Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika (PTK di

0 0 17

PEMBELAJARAN MODEL ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETAKONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PEMBELAJARAN MODEL ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS VII SMP NEGERI 3 SUKOHARJO.

0 1 8

PEMBELAJARAN MODEL ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETAKONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PEMBELAJARAN MODEL ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS VII SMP NEGERI 3 SUKOHARJO.

0 2 145

UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER Upaya Meningkatkan Kemandirian Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Melalui Model Pembelajaran Advance Organizer Dengan Peta Konsep (PTK Pembel

0 0 14