Penerapan model pembelajaran kooperatif tipes Team Games Tournament (TGT) sebagai upaya meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa pada materi jurnal penyesuaian. Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas XI IPS 1 SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) SEBAGAI
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI
BELAJAR SISWA PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN
Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas XI IPS 1 SMA BOPKRI 2
Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Oleh:
YENNICA ENDANG TRI UTAMI

NIM: 091334067

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013

i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ii


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERSEMBAHAN
Karya sederhana ini ku persembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu

memberi berkat dan penyertaan dalam menjalani
kehidupan ini
Orangtuaku tersayang : Bapak Ignatius Setio Pramono
dan Ibu Monica Mestya yang selalu memberikan doa,
dukungan dan cinta kasih untuk kebaikan dan
keberhasilan hidupku.
Kakakku Veronica Dian Pramesya dan Ade Surya Elfina
Putra serta Sahabat-sahabatku tersayang
Almamaterku
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Universitas Sanata Dharma

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


MOTTO

I have been crucfield with Christ and i no longer live,
but Christ lives in me (Galatians 2:20)

Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam
kesesakan, dan bertekunlah dalam doa (Roma 12:12)

an idea not coupled with action will never
get any bigger than the brain cell it
occupied

v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI

TERPUJI

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) SEBAGAI
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI
BELAJAR SISWA PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN
Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas XI IPS 1 SMA BOPKRI 2
Yogyakarta
Yennica Endang Tri Utami
Universitas Sanata Dharma
2013

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) peningkatan
motivasi belajar pada materi pembelajaran jurnal penyesuaian melalui penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe TGT; (2) peningkatan prestasi belajar pada
materi pembelajaran jurnal penyesuaian melalui penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe TGT.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian
adalah 25 siswa kelas XI IPS 1 SMA BOPKRI 2 Yogyakarta. Pelaksanaan
penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam satu siklus yang meliputi empat

tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Pengumpulan data
dilakukan dengan metode observasi, kuesioner, wawancara, dan dokumentasi.
Data analisis dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis komparatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan motivasi belajar siswa
secara signifikan pada materi jurnal penyesuaian (rerata sebelum penelitian =
55,4, dan rerata sesudah penelitian = 65,28; sig. (2-tailed) = 0,000 < α = 0,05); (2)
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa secara signifikan pada materi jurnal penyesuaian (rerata pre-test =
52 dan rerata post-test 79,2; sig. (2-tailed) = 0,000 < α = 0,05).

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


ABSTRACT

THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING(TGT type)
TO IMPROVE STUDENT’S LEARNINGS MOTIVATION AND
ACHIEVEMENT ON ADJUSTMENT JOURNAL ENTRIES
MATERIALS
A Classroom Action Research in the Eleventh Grade Students of the Social
Science Department of BOPKRI 2 Yogyakarta Senior High School
Yennica Endang Tri Utami
Sanata Dharma University
2013
The aims of this research are to find out: (1) the improvement of students’
learning motivation on adjustment journal entries material through cooperative
learning: teams-games-tournament;(2) the improvement of students’ learning
achievement on adjustment journal entries material through cooperative learning:
teams-games-tournament.
This research is a classroom action research. The participants of this
research were 25 students of the Eleventh Grade Students of the Social Science
Department of BOPKRI 2 Yogyakarta. There was one cycle in this research
which includes four stages; those were planning, action, observation, and

reflection. The data were gathered by using four research instruments namely
observation, questionnaire, interview, and documentation. The researcher used
descriptive and comparative analysis techniques to analyze the data.
The results of this research show that: (1) the implementation of
cooperative teaching learning type TGT improves students’ learning motivation
significantly (the average before the implementation = 55,4 and the average after
the implementation = 65,28; sig. (2-tailed) = 0.000 < α = 0.05); (2) the
implementation of cooperative learning type TGT improves students’ learning
achievement significantly (the average of pre-test = 52 and the average of posttest = 79,2; sig. (2-tailed) = 0.000 < α = 0.05).

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yesus Kristus, atas segala berkat dan karuniaNya yang diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skipsi
ini. Skripsi dengan judul “Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games
Tournament (TGT) Sebagai Upaya Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar
Siswa pada Materi Jurnal Penyesuaian” ini disusun untuk memenuhi syarat dalam
memperoleh gelar sarjana Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus
Pendidikan Akuntansi di Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas
Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam pembuatan skripsi ini tidak lepas dari beberapa pihak yang telah
memberikan bantuan baik moril, materil, dukungan, bimbingan maupun kerja
sama kepada penulis, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph. D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Indra Darmawan, S.E.,M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma.
3.

Bapak Laurentius Saptono, S.Pd.,M.Si. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Universitas Sanata Dharma.


4.

Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan saran, bimbingan, dan arahannya dalam penyusunan skripsi ini.

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5.

Seluruh dosen Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan
Akuntansi yang telah memberikan ilmunya selama penulis menjadi
mahasiswa Pendidikan Akuntansi.

6.

Ibu Dra. Arina Rahayu, M.M selaku Guru bidang studi Akuntansi SMA
BOPKRI 2 Yogyakarta yang telah memberikan pikiran, kesediaan dan
waktunya untuk membantu penulis dalam pelaksanaan penelitian.

7.

Para siswa kelas XI IPS 1 SMA BOPKRI 2 Yogyakarta yang telah bersedia
bekerja sama membantu peneliti dalam penelitian.

8.

Mbak Aris selaku staf sekretariat Pendidikan Akuntansi yang selama ini telah
membantu melayani dalam administrasi.

9.

Kedua orang tua, Bapak Ign. Setio Pramono dan Ibu Monica Mestya yang
tidak pernah lelah memberikan doa,kasih sayang, serta dukungan baik moril
dan materil. Berkat Tuhan Yesus selalu melimpahi ayah dan mama.

10. Kakak Veronica Dian P. dan Mas Ade Surya Elfina P yang selalu
memberikan doa dan motivasi kepada penulis.
11. Om Martinus Kasworo dan keluarga, yang selalu memberikan doa dan
dukungan kepada penulis sejak awal menempuh pendidikan ini.
12. Sahabat terbaikku Afni, Rani, Acut dan Ika terimakasih atas segala dukungan
dan doanya.
13. Sahabat-sahabatku Anggelina Kalla, Agustina Etiningsih, Dessy Christantry,
Susilawati, Lucia Tri Utami, Fransisca Aprilia, Natalia Shara, Margaretha
Perwita, Ririska Vakta dan FX. Prasetya Kusuma P. Terimakasih banyak atas
segala doa, dukungan dan kerja sama selama kuliah hingga penyelesaian

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

skripsi ini, semoga seterusnya terus saling memotivasi, salam sukses
kesayanganku.
14. Teman-temanku seperjuangan bimbingan Bapak Laurentius Saptono,
Anggela Sri H, Stefany Dwi C,

Robertus Haryo P, Richardo Eko W,

Vincentius Afri E, Ratih Anggraini, Eleonora Prila N dan Lita Rahayu N
terima kasih atas segala bantuan yang kalian berikan, kebersamaan kita
sungguh mengajarkan arti sebuah tim yang sesungguhnya.
15. Teman-temanku di Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan
Akuntansi kelas A dan B serta Pendidikan Ekonomi angkatan 2009.
Terimakasih untuk segala dinamika kehidupan, dukungan dan bantuannya
selama ini.
16. Teman-teman kost, Sisca, Tata, Shella, Mbak Aik, Fetra, Celly, Epi dan Santi
terimakasih untuk semangatnya, kalian juga semangat terus yaa, sukses.
17. Teman-temanku Volunteer Yayasan Sosial Soegijapranata, terimakasih
banyak telah membantuku mengenal kehidupan yang sebenarnya.
18. Murid-muridku di Perkampungan Sosial Pingit, terimakasih untuk setiap
semangat yang kalian tularkan untukku.
19. Teman-teman kelompok PPL SMA BOPKRI 2 Aldo, Satrio, Anggel,Yunita,
Monika, Uut, Anik, Dara, Jeni, Friska, Cae, dan Yohan yang telah
memberikan dukungan dan saran selama persiapan pelaksanaan penelitian.
20. Yang selalu kusebut dalam doa, terimakasih telah mengajarkan aku dan
membuatku termotivasi atas sukses dan kerendahan hatimu.

xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .....................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................

iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .....................................................................

iv

HALAMAN MOTTO .....................................................................................

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .........................................................

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ....................................................... vii
ABSTRAK ...................................................................................................... viii
ABSTRACT ......................................................................................................

ix

KATA PENGANTAR ....................................................................................

x

DAFTAR ISI ................................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xx
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xxi

xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah......................................................................

1

B. Batasan Masalah ................................................................................

3

C. Rumusan Masalah ...............................................................................

3

D. Tujuan Penelitian ...............................................................................

4

E. Manfaat Penelitian ..............................................................................

4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Tindakan Kelas ..................................................................

6

B. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) ............................. 12
C. Teams-Games-Tournament (TGT)……………………............. ....... 16
D. Motivasi Belajar .................................................................................. 19
E. Prestasi Belajar .................................................................................... 23
F. Jurnal Penyesuaian ............................................................................ 24
G. Kerangka Teoretik .............................................................................. 33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian.................................................................................... 36
B. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan.......................................................... 36
C. Subjek dan Objek Penelitian ............................................................... 36
D. Prosedur Penelitian ............................................................................. 37
E. Instrumen Penelitian ........................................................................... 45
F. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 53
G. Teknik Analisis Data ........................................................................... 55

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB IV GAMBARAN UMUM
A. Sejarah SMA BOPKRI 2 Yogyakarta ................................................. 60
B. Visi Misi Tujuan SMA BOPKRI 2 Yogyakarta ................................. 64
C. Kurikulum SMA BOPKRI 2 Yogyakarta ........................................... 66
D. Organisasi SMA BOPKRI 2 Yogyakarta ........................................... 67
E. Sumber Daya Manusia ........................................................................ 70
F. Kondisi Fisik dan Lingkungan Sekolah ............................................. 72
G. Majelis Sekolah/Dewan Sekolah/Komite Sekolah ............................. 77
H. Hubungan antara SMA BOPKRI 2 Yogyakarta denga Insansi Lain .. 77
I. Usaha-usaha Peningkatan Lulusan...................................................... 79
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Data ....................................................................................... 83
B. Analisis Komparasi Prestasi dan Motivasi Belajar Siswa dalam Penerapan
Model Pembelajaran Kooperatif tipe TGT ......................................... 123
C. Pembahasan ......................................................................................... 133
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ......................................................................................... 136
B. Keterbatasan Penelitian ....................................................................... 137
C. Saran ................................................................................................... 137
DAFTAR PUSTAKA

139

LAMPIRAN

142

xvi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1

Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Belajar ........................................ 47

Tabel 3.2

Pemberian Skor pada Kuesioner ................................................ 48

Tabel 3.3

Rangkuman Pengujian Uji Validitas Motivasi Belajar .............. 49

Tabel 3.4

Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ........... 50

Tabel 3.5

Kisi-kisi Soal Pre-test dan Post-test Jurnal Penyesuaian .......... 50

Tabel 3.6

Rangkuman Hasil Pengujian Uji Validitas Soal Pre-test .......... 51

Tabel 3.7

Rangkuman Hasil Pengujian Uji Validitas Soal Post-test ......... 52

Tabel 3.8

Komparasi Motivasi Belajar Sebelum dan Sesudah Pembelajaran
................................................................................................... 56

Tabel 3.9

Analisis Komparatif Tingkat Motivasi Belajar Siswa ............... 56

Tabel 3.10

Komparasi Prestasi Belajar Sebelum dan Sesudah Pembelajaran
................................................................................................... 56

Tabel 3.11

Analisis Komparatif Tingkat Prestasi Belajar Siswa ................. 57

Tabel 4.1

Keadaan Guru dan Tenaga Pendidikan...................................... 70

Tabel 4.2

Daftar Pendidikan Guru ............................................................. 71

Tabel 4.3

Daftar Jumlah Siswa SMA Negeri 1 Kasihan Bantul ................ 72

Tabel 5.1

Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru ................................. 84

Tabel 5.2

Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Siswa di Kelas .................

Tabel 5.3

Analisis Motivasi Belajar Siswa Sebelum Penelitian ................ 90

Tabel 5.4

Hasil Observasi Kondisi Kelas dalam Proses Pembelajaran…..

Tabel 5.5

Daftar Pembagian Kelompok .................................................... 97

xvii

88

91

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Tabel 5.6

Deskripsi Prestasi Belajar Siswa Sebelum Penelitian .............. 103

Tabel 5.7

Daftar Hasil Post-test ................................................................. 106

Tabel 5.8

Deskripsi Prestasi Belajar Siswa Sesudah Penelitian ................ 107

Tabel 5.9

Daftar Hasil Motivasi Belajar Sesudah Penelitian ..................... 108

Tabel 5.10 Deskripsi Motivasi Belajar Siswa Sesudah Penelitian............... 109
Tabel 5.11 Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe TGT ................................................................. 110
Tabel 5.12

Refleksi Siswa Terhadap Perannya dalam Pelaksanaan Model
Pembelajaran Kooperatif tipe TGT ........................................... 112

Tabel 5.13

Aktivitas Guru Selama Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif
tipe TGT..................................................................................... 113

Tabel 5.14

Lembar Observasi Siswa Selama Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif tipe TGT .................................................................. 117

Tabel 5.15 Hasil

Observasi

Kelas

selama

Menerapkan

Model

Pembelajaran Kooperatif tipe TGT ............................................ 119
Table 5.16

Refleksi/Kesan Guru Mitra terhadap Pelaksanaan PTK ............ 121

Tabel 5.17

Analisis Komparatif Motivasi Siswa Sebelum dan Sesudah
Penelitian ................................................................................... 123

Tabel 5.18 Analisis Komparatif Tingkat Motivasi Belajar Siswa ............... 124
Tabel 5.19

Pengujian Normalitas Selisih Motivasi Belajar Sebelum dan Sesudah
PTK Berdasarkan One Sample Kolmogorov-Smirnov ............... 126

Tabel 5.20

Pengujian Beda Rata-rata Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan
Paired Samples Test .................................................................. 127

xviii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Tabel 5.21

Nilai Pre-test dan Post-test ........................................................ 128

Tabel 5.22

Analisis Komparatif Tingkat Prestasi Belajar Siswa ................ 129

Tabel 5.23

Pengujian Normalitas Selisih Prestasi Belajar Siswa Sebelum dan
Sesudah PTK Berdasarkan One Sample Kolmogorov-Smirnov
................................................................................................... 131

Tabel 5.24

Pengujian Beda Rata-rata Prestasi Belajar Siswa Berdasarkan
Paired Samples Test .................................................................. 132

xix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GAMBAR
Tabel 2.1

Model Penelitian Tindakan ........................................................ 11

xx

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Observasi ................................................................................... 142
Lampiran 2 Refleksi ...................................................................................... 158
Lampiran 3 Kuesioner ................................................................................... 168
Lampiran 4 Rencana Perencanaan Pembelajaran (RPP) ............................... 188
Lampiran 5 Pre-test dan Post-test ................................................................. 202
Lampiran 6 Kunci jawaban ........................................................................... 225
Lampiran 7 Pedoman wawancara siswa dan guru ........................................ 238
Lampiran 8 Media Pembelajaran .................................................................. 243
Lampiran 9 Daftar data tabulasi................. ................................................... 262
Lampiran 10 Skenario ..................................................................................... 285
Lampiran 11 Nilai Total .................................................................................. 292
Lampiran 12 Daftar Pembagian Kelompok .................................................... 294
Lampiran 13 Surat-surat .................................................................................. 297

xxi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Mata pelajaran akuntansi menurut kurikulum yang berlaku mulai
diberikan pada siswa SMA dikelas XI jurusan IPS. Namun di SMA BOPKRI
2 Yogyakarta, mata pelajaran akuntansi sudah diterima siswa sejak kelas X.
Lebih cepatnya penyampaian mata pelajaran akuntansi ini diberikan kepada
siswa

dimaksudkan untuk memberikan bekal yang cukup pada

saat

penjurusan program di kelas XI. Pemberian materi akuntansi kepada siswa
kelas X tersebut tidak secara otomatis bebas dari permasalahan. Fakta di kelas
menunjukkan banyak siswa seringkali masih terlihat kurang memahami materi
mata pelajaran akuntansi.
Materi akuntansi

khususnya pencatatan jurnal penyesuaian dirasa

menjadi salah satu materi yang dipandang rumit bagi siswa di SMA BOPKRI
2 Yogyakarta. Hal ini dapat ditunjukkan dari hasil wawancara yang dilakukan
peneliti pada guru dan siswa. Menurut guru, materi jurnal penyesuaian adalah
materi akuntansi yang paling sulit untuk diajarkan pada siswa. Guru, karenanya
harus mengalokasikan waktu yang cukup banyak saat pembelajaran materi
jurnal penyeuaian. Sementara menurut siswa, mereka merasa kesulitan dalam
mempelajari materi jurnal penyesuaian oleh karena pencatatan ke dalam jurnal
penyesuaian memerlukan penalaran yang baik.

Kesulitan siswa tersebut

tampak pada hasil belajar siswa dalam materi jurnal penyesuaian dari tahun ke
1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2

tahun yang tidak begitu memuaskan. Berdasarkan pengalaman tahun-tahun
sebelumnya, pada batas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 75 jumlah siswa
yang tuntas KKM materi jurnal penyesuaian kurang dari 50%.
Kesulitan-kesulitan siswa dalam pembelajaran akuntansi khususnya
materi jurnal penyesuaian perlu dicarikan solusi. Salah satu cara yang dapat
ditempuh adalah guru menerapkan
menyenangkan dan

strategi dan model pembelajaran yang

memudahkan siswa

dalam pencapaian tujuan

pembelajaran akuntansi. Terdapat beberapa model pembelajaran yang dapat
dipilih guru yaitu: model percepatan belajar, pembelajaran kooperatif, model
pengajaran langsung,

pengajaran berdasarkan masalah dan pembelajaran

kontekstual. Dari model-model tersebut, pembelajaran model kooperatif tipe
Teams Games Tournament (TGT) dipilih peneliti dan guru mitra sebagai solusi
permasalahan pembelajaran akuntansi di kelas XI IPS 1 SMA BOPKRI 2
Yogyakarta.
TGT adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang di dalamnya
mengandalkan kerja sama antar siswa dalam kelompok. Pembelajaran terdiri
atas tiga komponen yaitu teams, games, dan tournament. Dalam tiap-tiap
komponen tersebut siswa dituntut untuk mampu menyelesaikan tugas yang
diberikan guru dengan cara bekerja sama dalam kelompok dan berkompetisi
antar kelompok untuk memperoleh nilai (skor) tertinggi. Pembelajaran
memang perlu dirancang sedemikian rupa sehingga dapat menarik antusiasme
siswa. Diharapkan dengan motivasi yang tinggi, siswa mencapai prestasi
belajar yang lebih baik.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3

Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan di atas, maka
peneliti tertarik untuk melakukan sebuah penelitian tindakan kelas dengan
judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games
Tournament (TGT) Sebagai Upaya Meningkatkan Motivasi dan Prestasi
Belajar

Siswa

Pada

Jurnal

Materi

Penyesuaian”.

Penelitian

ini

dilaksanakan di kelas XI IPS 1 SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.

B. Batasan Masalah
Model pembelajaran kooperatif cukup banyak ragamnya. Sejalan
dengan permasalahan pembelajaran, penelitian ini memfokuskan pada
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament
(TGT) pada materi jurnal penyesuaian. PTK ini dimaksudkan untuk
mengetahui bagaimana peningkatan motivasi dan prestasi belajar siswa melalui
penerapan model pembelajaran koperatif tipe TGT.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana peningkatan motivasi dan
prestasi belajar siswa kelas XI IPS 1 SMA BOPKRI 2 Yogyakarta pada
pembelajaran

materi

jurnal

penyesuaian

pembelajaran kooperatif tipe TGT?

melalui

penerapan

model

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4

D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana
peningkatan motivasi dan prestasi belajar siswa kelas XI IPS 1 SMA BOPKRI
2 Yogyakarta pada pembelajaran materi jurnal penyesuaian melalui penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe TGT.

E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Guru
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi guru dalam menerapkan
model pembelajaran yang sesuai dalam materi dan kondisi pembelajaran di
kelas, khususnya materi jurnal penyesuaian.
2. Bagi Siswa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi siswa untuk dapat
meningkatkan motivasi dan prestasi belajar khususnya pada materi jurnal
penyesuaian.
3. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat menjadi sarana bagi guru untuk memperbaiki
proses pembelajaran yang berlangsung di sekolah. Dengan demikian
diharapkan hal tersebut berdampak pada perbaikan kualitas pendidikan di
sekolah menjadi lebih baik.
4. Bagi peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan pengetahuan dan
pengalaman peneliti baik secara teoritis maupun aplikasi dalam praktik.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5

5. Bagi perguruan tinggi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber referensi

bagi

segenap civitas akademika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
khususnya yang memiliki perhatian terhadap perbaikan kualitas proses
pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Tindakan Kelas
1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Ada tiga kata yang membentuk makna dari PTK yaitu penelitian,
tindakan, kelas. Berikut ini diuraikan setiap kata yang membentuk PTK
(Arikunto, 2006:2):
a. Penelitian menunjukkan suatu kegiatan mencermati objek dengan cara
dan metode tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang
bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat
dan penting bagi peneliti.
b. Tindakan menunjukkan pada suatu gerak kegiatan yang sengaja
dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk
rangkaian kegiatan untuk siswa.
c. Kelas, dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi
pada pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah lama dikenal
dalam bidang pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan kelas
adalah sekelompok siswa yang dalam waktu bersamaan, menerima
pembelajaran yang sama oleh guru yang sama pula.
Menurut Kunandar (2008:46), PTK adalah sebuah bentuk kegiatan
refleksi diri yang dilakukan oleh para pelaku pendidikan dalam suatu
situasi kependidikan untuk memperbaiki rasionalitas dan keadilan tentang:
(a) praktik-praktik kependidikan mereka, (b) pemahaman mereka tentang
praktik-praktik tersebut, dan (c) situasi dimana praktik-praktik tersebut
dilaksanakan. Sementara menurut Wijaya (2009:9), PTK adalah penelitian
yang dilakukan oleh guru di kelasnya dengan cara merencanakan,
melaksanakan dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan
partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerja sebagai guru, sehingga
6

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

7

hasil belajar siswa dapat meningkat. Sedangkan menurut Wikipedia
(http://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian_tindakan_kelas),

penelitian

tindakan kelas adalah penelitian praktis yang dimaksudkan untuk
memperbaiki pembelajaran di kelas. Penelitian ini merupakan salah satu
upaya guru atau praktisi dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan
untuk memperbaiki dan atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas.
Dengan demikian, PTK adalah suatu penelitian yang dirancang
dengan merencanakan, melaksanakan dan merefleksikan pembelajaran
secara kolaboratif dengan harapan dapat memperbaiki kualitas proses dan
tujuan pembelajaran yang lebih baik dan berdampak pada kualitas kinerja
guru serta kualitas kegiatan pembelajaran yang dialami siswa.
2. Prinsip Dasar PTK
Menurut Suyadi (2012:7),

prinsip dasar PTK adalah sebagai

berikut:
a. PTK dilakukan dalam kegiatan pembelajaran yang alamiah
PTK harus dilaksanakan dalam situasi pembelajaran yang alamiah.
Artinya, PTK harus dilakukan tanpa mengubah situasi dan jadwal
pelajaran. Dengan kata lain, PTK tidak perlu dilakukan dalam situasi
yang khusus, apalagi sampai mengubah kebiasaan pembelajaran.
b. Adanya inisiatif guru untuk memperbaiki proses pembelajaran
Guru harus peka terhadap persoalan-persoalan yang muncul dalam
pembelajaran. Bahkan, guru dituntut untuk lebih sensitif terhadap
prestasi belajar siswa. Kepekaan dan sensitivitas inilah yang akan
mendorong naluri guru untuk memperbaiki proses pembelajaran.
c. Menggunakan analisis SWOT sebagai dasar dalam bertindak
Menurut Suharsimi Arikunto, PTK harus dimulai dengan melakukan
analisis SWOT, yaitu Strength (kekuatan), Weaknesses (kelemahan),
Opportunity (kesempatan), dan Threat (ancaman). Dengan demikian,
PTK hanya bisa berjalan jika terdapat kesesuaian antara guru dan siswa.
Artinya insiatif guru untuk memperbaiki pembelajaran tidak akan
berjalan jika siswa tidak mampu mempraktikannya. Sebaliknya, inisiatif
guru harus berangkat dari kemampuan siswa yang dihadapinya.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

8

d. Adanya upaya secara konkrit
Inisiatif untuk memperbaiki pembelajaran yang didasarkan pada
analisis SWOT sebagaimana disebutkan di atas harus berupa “tindakan”
secara konkrit. Tidak cukup hanya dengan harapan maupun anganangan. Harus benar-benar konkrit berupa tindakan praktis. Inilah salah
satu ciri khas PTK, yakni adanya “tindakan” secara praktis dan konkrit.
e. Merencanakan dengan SMART
SMART yang dimaksud oleh Suharsimi Arikunto adalah singkatan
bermakna dari masing-masing huruf tersebut, yakni :
S : Spesific, khusus, tidak terlalu umum/luas. Misalnya, melakukan
penelitian untuk bahasa indonesia, tetapi hanya satu aspek
seperti bicara, menulis dan mendengar. Dengan demikian,
hasilnya jelas karena spesifik.
M : Managable, dapat dikelola, dilaksanakan. Artinya, lokasi mudah
dijangkau, data dapat dikumpulkan dengan mudah, hasilnya
dapat dikoreksi, dan tidak menyulitkan.
A : Acceptable, dapat diterima lingkungan, atau achieveable, dapat
dijangkau,dicapai. Artinya, mudah dilakukan, tidak berbelit, dan
hal-hal lain yang membuat siswa berkeluh-kesah atas tindakan
yang dilakukan guru dalam penelitian.
R : Realistic, operasional, tidak di luar jangkauan. Artinya, tidak
menyimpang dari tujuan, serta hasilnya bermanfaat baik bagi
guru maupun siswa.
T : Time-bound, diikat oleh waktu, terencana. Ada jadwal dan
target yang jelas: kapan dilaksanakan, kapan diselesaikan dan
kapan dapat dilihat hasilnya.
3. Ciri PTK
Menurut Kunandar dalam Whitehead (2003:57):
a. Dalam penelitian tindakan kelas ada komitmen pada peningkatan
pendidikan. Komitmen tersebut memungkinkan setiap yang terlibat
untuk memberikan andil yang berarti demi tercapainya peningkatan
yang mereka sendiri dapat ikut rasakan.
b. Dalam penelitian tindakan kelas, ada maksud jelas untuk melakukan
intervensi ke dalam dan peningkatan pemahaman dan praktik seseorang
serta untuk menerima tanggung jawab dirinya sendiri.
c. Pada penelitian tindakan kelas melekat tindakan yang berpengetahuan,
berkomitmen dan bermaksud.
d. Dalam penelitian tindakan kelas dilakukan pemantauan sistemik untuk
menghasilkan data atau informasi yang valid.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

9

4. Karakteristik PTK
Karakteristik serta tujuan PTK menurut Kunandar (2008: 58-63):
a. On the job problem-oriented (masalah yang diteliti adalah masalah riil
yang muncul dari dunia kerja peneliti yang ada dalam kewenangan atau
tanggung jawab peneliti). PTK didasarkan pada masalah yang benarbenar dihadapi oleh guru dalam proses belajar mengajar di kelas.
b. Problem solving oriented (berorientasi pada pemecahan masalah). PTK
yang dilakukan oleh guru sebagai upaya untuk memecahkan masalah
yang dihadapi dalam proses belajar mengajar.
c. Improvement oreinted (upaya dalam peningkatan mutu). PTK
dilaksanakan untuk meningkatkan mutu pembelajaran yang dilakukan
oleh guru dalam kelas.
d. Ciclic (siklus). Konsep tindakan dalam PTK diterapkan melalui urutan
yang terdiri dari beberapa tahap berdaur ulang.
e. Action oriented. PTK selalu didasarkan pada tindakan untuk
memperbaiki kegiatan belajar mengajar di kelas.
f. Pengkajian terhadap dampak tindakan.
g. Specifics contextual. Aktivitas PTK dipacu oleh permasalahan praktis
yang dihadapi oleh guru.
h. Partisipatory (collaborative). Dilaksanakan secara kolaboratif dan
bermitra dengan pihak lain.
i. Peneliti sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi.
j. Dilaksanakan dalam beberapa langkah dengan beberapa siklus dimana
dalam satu siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan dan
refleksi.
5. Manfaat PTK
Manfaat yang diperoleh dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas
yang terkait dengan komponen utama pendidikan dan pembelajaran
menurut Kusumah (2009:14-16), antara lain:
a. Manfaat bagi guru:
1) Membantu guru memperbaiki mutu pembelajaran,
2) Meningkatkan profesionalitas guru,
3) Meningkatkan rasa percaya diri guru,
4) Memungkinkan guru secara aktif mengembangkan pengetahuan dan
keterampilannya.
b. Manfaat khusus PTK :
1) Menumbuhkan kebiasaan menulis,
2) Menumbuhkan budaya meneliti,

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3)
4)
5)
6)

10

Menggali ide baru,
Melatih pemikiran ilmiah,
Mengembangkan keterampilan,
Meningkatkan kualitas pembelajaran kelas.

c. Kesimpulan manfaat
1) Menumbuhkan kebiasaan menulis,
2) Berpikir analitis ilmiah,
3) Menambah khasanah ilmu pendidikan,
4) Menumbuhkan semangat guru lain,
5) Mengembangkan pembelajaran,
6) Meningkatkan mutu sekolah secara keseluruhan.
6. Keunggulan PTK
Keunggulan PTK yang dilaksanakan di sekolah diantaranya, yaitu
(Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama, 2010:17):
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Praktis dan langsung relevan untuk situasi yang aktual
Kerangka kerjanya teratur
Berdasarkan pada observasi nyata dan objektif
Fleksibel dan adaptif
Dapat digunakan untuk inovasi pembelajaran
Dapat digunakan untuk mengembangkan kurikulum tingkat kelas
Dapat digunakan untuk meningkatkan kepekaan atau profesionalisme
guru.

7. Tujuan PTK
Menurut Sarwiji Suwandi (2011:16-17), tujuan penelitian tindakan
kelas adalah sebagai berikut:
a. Untuk menanggulangi masalah atau kesulitan dalam bidang
pendidikan dan pengajaran yang dihadapi guru dan tenaga
kependidikan, terutama yang berkenaan dengan masalah pembelajaran
dan pengembangan materi pengajaran
b. Untuk memberikan pedoman bagi guru atau administrator pendidikan
di sekolah guna memperbaiki dan meningkatkan mutu kinerja atau
mengubah sistem kerjanya agar menjadi lebih baik dan produktif
c. Untuk melaksanakan program latihan, terutama pelatihan dalam
jabatan guru, yaitu sebagai salah satu strategi pelatihan yang bersifat
inkuiri agar peserta lebih banyak menghayati dan langsung
menerapkan hasil pelatihan tersebut

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

11

d. Untuk memasukkan unsur-unsur pembaharuan dalam sistem
pembelajaran yang sedang berjalan sulit untuk ditembus oleh
pembaharuan pada umumnya
e. Untuk membangun dan meningkatkan mutu komunikasi dan interaksi
antara praktisi (guru) dengan peneliti akademis
f. Untuk perbaikan suasana keseluruhan sistem atau masyarakat sekolah,
yang melibatkan administrasi pendidikan, guru, siswa, dan pihak lain
yang bersangkutan dengan pihak sekolah
8. Tahapan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
PTK dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut (Kusumah,2009:25):
a. Perencanaan (planning)
Perencanaan yang matang perlu dilakukan setelah kita mengetahui
masalah dalam pembelajaran.
b. Tindakan (acting)
Perencanaan harus diwujudkan dengan adanya tindakan (acting) dari
guru berupa solusi dari tindakan sebelumnya.
c. Pengamatan (observing)
Selanjutnya diadakan pengamatan (observing) yang diteliti terhadap
proses pelaksanaan.
d. Refleksi (reflecting)
Setelah diamati, barulah guru dapat melakukan refleksi (reflecting) dan
dapat menyimpulkan apa yang terjadi dalam kelas.
Gambar 2.1
Model Penelitian Tindakan Kelas
(Suharsimi Arikunto, 2006:16):

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

12

B. Pembelajaran Kooperatif
1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran yang
membantu siswa dalam mengembangkan pemahaman dan sikapnya sesuai
dengan kehidupan nyata di masyarakat, sehingga dengan bekerja secara
bersama-sama diantara sesama anggota kelompok akan meningkatkan
motivasi, produktivitas, dan perolehan belajar (Etin Solihatin dan Raharjo,
2008:5). Menurut Slavin (Isjoni dan Ismail, 2008:150) pembelajaran
kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana kelompok belajar dan
bekerja dalam kelompok-kelompok kecil yang berjumlah empat orang
secara kolaboratif sehingga dapat merangsang siswa lebih bergairah dalam
belajar. Menurut Nur (Isjoni, 2008:153), pembelajaran kooperatif adalah
model

pembelajaran

menciptakan

yang

pendekatan

mengintegrasikan

mengelompokkan
pembelajaran

keterampilan

sosial

siswa

yang

yang

untuk

tujuan

berhasil

yang

bermuatan

akademik.

Sedangkan menurut Agus Suprijono (2009:54), pembelajaran kooperatif
akan dapat menumbuhkan pembelajaran efektif yaitu pembelajaran yang
bercirikan: (1) memudahkan siswa belajar sesuatu yang bermanfaat; (2)
pengetahuan, nilai,

dan keterampilan diakui

oleh mereka

yang

berkompeten menilai.
Penerapan pembelajaran kooperatif pada mata pelajaran akuntansi
khususnya materi jurnal penyesuaian tentu akan memberikan rasa serta
pengalaman berbeda yang dialami guru dan siswa, akan tercipta suasana

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

13

belajar yang lebih aktif dan diharapkan dapat mendorong antusias siswa
dan guru dalam kegiatan pembelajaran.
2. Unsur Pembelajaran Kooperatif
Menurut Anita Lie (2010:38), model pembelajaran cooperative
learning tidak sama dengan sekadar belajar kelompok, tetapi ada unsurunsur dasar yang membedakannya dengan pembagian kelompok yang
dilakukan asal-asalan. Roger dan David Johnson (Anita Lie, 2010:31-37)
mengatakan bahwa tidak semua kerja kelompok bisa dianggap cooperative
learning, untuk itu harus diterapkan lima unsur model pembelajaran
kooperatif yaitu:
a.

b.

c.

d.

Saling ketergantungan positif
Keberhasilan suatu tujuan pembelajaran sangat bergantung pada usaha
setiap anggotanya. Untuk menciptakan kelompok kerja yang efektif,
pengajar perlu menyusun tugas sedemikian rupa sehingga setiap
anggota kelompok harus menyelesaikan tugasnya sendiri agar yang
lain dapat mencapai tujuan mereka.
Tanggung jawab perseorangan
Jika tugas dan pola penilaian dibuat menurut prosedur model
pembelajaran kooperatif, maka setiap siswa akan merasa bertanggung
jawab untuk melakukan yang terbaik dalam tugasnya. Pengajar yang
efektif dalam model pembelajaran kooperatif adalah yang dapat
membuat persiapan dan menyusun tugas sedemikian rupa sehingga
masing-masing anggota kelompok (siswa) dapat melaksanakan
tanggung jawabnya sendiri agar tugas selanjutnya dalam kelompok
dapat dilaksanakan.
Tatap muka
Dalam pembelajaran kooperatif, setiap kelompok harus diberikan
kesempatan untuk bertatap muka dan berdiskusi. Kegiatan interaksi
ini akan memberikan para siswa untuk membentuk sinergi yang
menguntungkan bagi semua anggota. Inti dari sinergi ini adalah agar
siswa belajar untuk menghargai perbedaan antara satu sama lain
(perbedaan kemampuan intelektual, perbedaan kecepatan daya
tangkap, perbedaan pendapat/keinginan dsb), saling memanfaatkan
kelebihan dan mengisi kekurangan masing-masing.
Komunikasi antar anggota
Unsur ini menghendaki agar siswa dibekali dengan berbagai

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

e.

14

keterampilan berkomunikasi, karena keberhasilan suatu kelompok
bergantung pada kemauan para anggotanya untuk saling
mendengarkan dan kemampuan mereka untuk mengutarakan pendapat
mereka. Keterampilan berkomunikasi dalam kelompok merupakan
proses yang panjang. Namun, proses ini merupakan proses yang
bermanfaat dan harus ditempuh oleh siswa untuk memperkaya
pengalaman belajar dan pembinaan perkembangan mental serta
emosional mereka.
Evaluasi proses kelompok
Pengajar/guru perlu untuk menyediakan waktu khusus untuk
mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja sama mereka
agar selanjutnya para anggota kelompok dapat bekerja sama secara
lebih efektif.

3. Karakteristik Prinsipil Pembelajaran Kooperatif
Model

pembelajaran

kooperatif memiliki

berbagai

macam

perbedaan, tetapi dapat dikategorisasi menurut enam karakteristik prinsipil
sebagai berikut (Slavin, 2008:26-28):
a. Tujuan kelompok
Kebanyakan metode pembelajaran kooperatif menggunakan beberapa
bentuk tujuan kelompok. Dalam metode pembelajaran tim siswa, ini
bisa berupa sertifikat atau rekognisi lainnya yang diberikan kepada tim
yang memenuhi kriteria yang telah ditentukan sebelumnya.
b. Tanggung jawab individual
Ini dilaksanakan dalam dua cara. Yang pertama adalah dengan
menjumlah skor kelompok atau nilai rata-rata kuis individual atau
penilaian lainnya. Yang kedua adalah spesialisasi tugas, dimana tiap
siswa diberikan tanggung jawab khusus untuk sebagian tugas
kelompok.
c. Kesempatan sukses yang sama
Penggunaan metode skor yang memastikan semua siswa mendapat
kesempatan yang sama untuk berkontribusi dalam timnya.
d. Kompetisi tim
Studi tahap awal dari TGT menggunakan kompetensi antar tim sebagai
sarana untuk memotivasi siswa untuk bekerja sama dengan anggota
timnya.
e. Spesialisasi tugas
Unsur utama dari metode pembelajaran kooperatif adalah tugas untuk
melaksanakan sub tugas terhadap masing-masing anggota kelompok.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

15

f. Adaptasi terhadap kebutuhan kelompok
Metode pembelajaran kooperatif menggunakan pengajaran yang
mempercepat langkah kelompok.
4. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif
Sebagai suatu strategi pembelajaran, pembelajaran kooperatif
memiliki beberapa keunggulan yaitu (Wina Sanjaya, 2011:247-249):
a. Melalui pembelajaran kooperatif siswa tidak terlalu menggantungkan
pada guru, akan tetapi dapat menambah kepercayaan kemampuan
berpikir sendiri, menemukan informasi dari berbagai sumber, dan
belajar dari siswa yang lain.
b. Pembelajaran kooperatif dapat mengembangkan kemampuan
mengungkapkan ide atau gagasan dengan kata-kata secara verbal dan
membandingkannya dengan ide-ide orang lain.
c. Pembelajaran kooperatif membantu anak untuk respek pada orang lain
dan menyadari akan segala keterbatasannya serta menerima segala
perbedaan.
d. Pembelajaran kooperatif dapat membantu memberdayakan setiap
siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam belajar.
e. Pembelajaran kooperatif merupakan suatu energi yang cukup ampuh
untuk meningkatkan prestasi akademik sekaligus kemampuan sosial,
termasuk mengembangkan rasa harga diri, hubungan interpersonal
yang positif dengan yang lain, mengembangkan keterampilan memanage waktu, dan sikap positif terhadap sekolah.
f. Pembelajaran kooperatif dapat mengembangkan kemapuan siswa
untuk menguji ide dan pemahaman sendiri, menerima umpan balik.
Siswa dapat berpraktik memecahkan masalah tanpa takut membuat
kesalahan, karena keputusan yang dibuat adalah tanggung jawab
kelompoknya.
g. Pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan kemampuan siswa
menggunakan informasi dan kemampuan belajar abstrak menjadi
nyata.
h. Interaksi selama kooperatif berlangsung dapat meningkatkan motivasi
dan memberikan rangsangan untuk berpikir. Hal ini berguna untuk
proses pendidikan jangka panjang.
Di samping keunggulan, pembelajaran kooperatif juga memiliki
keterbatasan, diantaranya (Wina Sanjaya, 2006:247-249):
a. Untuk memahami dan mengerti filosofi pembelajaran kooperatif
memang butuh waktu. Sangat tidak rasional kalau kita mengharapkan
secara otomatis siswa dapat mengerti dan memahami filsafat

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

b.

c.

d.

e.

16

pembelajaran kooperatif. Untuk siswa yang dianggap memiliki
kelebihan contohnya, mereka akan merasa terhambat oleh siswa yang
dianggap kurang memiliki kemampuan. Akibatnya, keadaan semacam
ini dapat menganggu iklim kerjasama dalam kelompok.
Ciri utama pembelajaran kooperatif adalah bahwa siswa saling
membelajarkan. Oleh karena itu, jika tanpa peer teaching yang efektif,
maka dibandingkan dengan pembelajaran langsung dari guru, bisa
terjadi cara belajar yang demikian apa yang seharusnya dipelajari dan
dipahami tidak pernah dicapai oleh siswa.
Penilaian yang diberikan dalam pembelajaran kooperatif didasarkan
kepada hasil kelompok. Namun demikian, guru perlu menyadari bahwa
sebenarnya hasil atau prestasi yang diharapkan adalah prestasi setiap
individu siswa
Keberhasilan pembelajaran kooperatif dalam upaya mengembangkan
kesadaran dalam berkelompok memerlukan periode waktu yang cukup
panjang, dalam hal ini tidak mungkin tercapai hanya dengan satu kali
atau sekali-sekali penerapan strategi ini.
Walaupun kemampuan bekerjasama merupakan kemampuan yang
sangat penting untuk siswa, akan tetapi banyak aktivitas dalam
kehidupan yang hanya didasarkan kepada kemampuan secara
individual. Oleh karena itu, idealnya dalam pembelajaran kooperatif
selain siswa belajar bekerjasama, siswa juga harus belajar bagaimana
membangun kepercayaan diri. Untuk mencapai kedua hal itu dalam
pembelajaran kooperatif memang bukan pekerjaan yang mudah.
Dari penjelasan pembelajaran kooperatif yang telah diuraikan di atas,

maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran kooperatif adalah sebuah
model pembelajaran yang yang menuntut adanya kerja sama antar siswa yang
dibentuk dalam kelompok berdasarkan heterogenitas, baik jenis kelamin, ras
serta kemampuan akademik sehingga terjalin sebuah kerja sama antara siswa
dalam menyelesaikan masalah dan mencapai tujuan pembelajaran.

C. Teams Games Tournament (TGT)
1. Pengertian TGT
TGT adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang
menempatkan

siswa

dalam

kelompok-kelompok

belajar

yang

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

17

beranggotakan 5 sampai 6 orang siswa yang memiliki kemampuan, jenis
kelamin dan suku atau ras yang berbeda. Guru menyajikan materi, dan
siswa bekerja dalam kelompok mereka masing-masing (Winastawan dan
Sunarto, 2010:61).
2. Ciri-Ciri TGT
Berdasarkan apa yang telah diungkapkan oleh Slavin (2008:166),
model pembelajaran kooperatif tipe TGT memiliki ciri-ciri berikut:
a. Siswa Bekerja dalam Kelompok-Kelompok Kecil
Siswa ditempatkan dalam kelompok-kelompok belajar yang
beranggotakan lima sampai dengan enam orang yang memiliki
kemampuan, dan suku atau ras yang berbeda. Dengan adanya
heterogenitas anggota kelompok, diharapkan dapat memotivasi siswa
untuk saling membantu antar siswa yang berkemampuan lebih dengan
siswa yang berkemampuan kurang dalam menguasai materi pelajaran.
Hal ini akan menyebabkan tumbuhnya rasa kesadaran pada diri siswa
bahwa belajar secara kooperatif sangat menyenangkan.
b. Games
Game terdiri atas pertanyaan-pertanyaan yang kontennya relevan yang
dirancang untuk menguji pengetahuan siswa yang diperolehnya. Game
tersebut dimainkan di atas meja dengan tiga orang siswa, yang masingmasing mewakili tim yang berbeda.
c. Tournament
Dalam permainan ini setiap siswa yang bersaing merupakan wakil dari
kelompoknya. Siswa yang mewakili kelompoknya, masing-masing
ditempatkan dalam meja-meja turnamen. Tiap meja turnamen ditempati
lima sampai enam orang peserta, dan diusahakan agar tidak ada peserta
yang berasal dari kelompok yang sama. Dalam setiap meja turnamen
diusahakan setiap peserta homogen. Permainan ini diawali dengan
memberitahukan aturan permainan. Setelah itu permainan dimulai
dengan membagikan kartu-kartu soal untuk bermain (kartu soal dan
kunci ditaruh terbalik di atas meja sehingga soal dan kunci tidak
terbaca). Permainan pada tiap meja turnamen dilakukan dengan aturan
sebagai berikut:
1) Setiap pemain dalam tiap

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi

1 3 310

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dengan Games Digital Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Alat-Alat Optik

3 35 205

Implementasi model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament pada materi jurnal penyesuaian sebagai upaya meningkatkan motivasi dan pemahaman siswa : penelitian tindakan kelas pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Stella Duce 1 Yogyakarta.

0 15 378

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) pada materi pembelajaran jurnal umum sebagai upaya meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa : penelitian tindakan kelas dilaksanakan pada siswa kelas X Akuntansi 2 SMK Putra

0 0 291

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk meningkatkan motivasi dan keterampilan sosial siswa kelas XI IPS 2 SMA N 1 Kalasan pada materi jurnal penyesuaian.

0 0 322

Implementasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) sebagai upaya meningkatkan motivasi belajar siswa pada materi pembelajaran akuntansi : penelitian dilaksanakan di kelas XI IPS SMA Bopkri 1 Yogyakarta.

1 7 319

Implementasi model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament pada materi jurnal penyesuaian sebagai upaya meningkatkan motivasi dan pemahaman siswa

0 0 376

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN

0 8 321

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS-GAMES-TOURNAMENT (TGT) PADA MATERI PEMBELAJARAN JURNAL UMUM SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA

0 3 289