Pengaruh Kecerdasan Emosional terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Angkatan 2009-2011 Universitas Kristen Maranatha Bandung.

(1)

iv Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Selama ini banyak orang yang berpendapat bahwa untuk meraih prestasi belajar yang tinggi diperlukan Kecerdasan Intelektual (IQ) yang juga tinggi. Namun, menurut hasil penelitian terbaru dibidang psikologi membuktikan bahwa IQ bukanlah satu-satunya faktor yang mempengaruhi prestasi belajar seseorang, tetapi ada banyak faktor lain yang mempengaruhi salah satunya adalah kecerdasan emosional.

Kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang untuk mengenali emosi diri, mengelola emosi diri, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain (empati) dan kemampuan untuk membina hubungan (kerjasama) dengan orang lain. Sedangkan prestasi belajar adalah hasil belajar dari suatu aktivitas belajar yang dilakukan berdasarkan pengukuran dan penilaian terhadap hasil kegiatan belajar dalam bidang akademik yang diwujudkan berupa angka-angka. Bila mahasiswa memiliki kecerdasan emosional yang tinggi, maka akan meningkatkan prestasi belajar.

Maka disni penulis mencoba mengidentifikasi pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Angkatan 2009 - 2011 Universitas Kristen Maranatha Bandung. Dengan jumlah sampel sebanya 330 orang mahasiswa, dan menggunakan analisis regresi sederhana, hasil penelitian menunjukkan bahwa kecerdasan emosional (EQ) berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap prestasi belajar (IPK) sebesar 31%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat faktor-faktor lain selain kecerdasan emosional (EQ) yang mempengaruhi prestasi belajar (IPK) mahasiswa.


(2)

v Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

During this time many people who think that in order to achieve the required high academic achievement Intellectual Intelligence (IQ) is also high. However, according to recent research in the field of psychology to prove that IQ is not the only factor affecting a person's achievement, but there are many other factors that affect one of them is emotional intelligence.

Emotional intelligence is the ability to recognize emotions, managing emotions, motivating oneself, recognizing emotions in others (empathy) and the ability to build relationships (cooperation) with other people. While academic achievement is the result of learning from the learning activities based on the measurement and assessment of learning outcomes in academic manifested figures. When students have high emotional intelligence, it will increase academic achievement. So in here author tries to identify the influence of emotional intelligence on the achievement of students of Faculty of Management Department of Economic Forces 2009 - 2011 Maranatha Christian University in Bandung. With a sample of 330 people sebanya students, and using a simple regression analysis, the results showed that emotional intelligence (EQ) is positive but not significant effect on academic achievement (GPA) of 31%. The results of this study indicate that there are factors other than emotional intelligence (EQ) that affect academic achievement (GPA) student.


(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

Judul Penelitian ... i

Lembar Pengesahan ... ii

Lembar Pernyataan ... iii

Abstrak ... iv

Abstract ... v

Kata Pengantar ... vi

Daftar Isi ... ix

Daftar Tabel ... xi

Daftar Gambar ... xv

Daftar Lampiran ... xvi

Bab I Pendahuluan ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah Penelitian ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

Bab II Kajian Pustaka, Rerangka Pemikiran, dan Pengembangan Hipotesis ... 6

2.1 Pengertian Kecerdasan ... 6

2.2 Pengertian Kecerdasan Emosional ... 10

2.2.1 Mengembangkan Kecerdasan Emosional ... 13

2.2.2 Manfaat Kecerdasan Emosional... 16

2.3 Pengertian Prestasi Belajar ... 17

2.3.1 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar... 18

2.3.2 Pengukuran Prestasi Belajar... 24

2.4 Pengaruh Kecerdasan Emosional terhadap Prestasi Belajar ... 26


(4)

x Universitas Kristen Maranatha

2.6 Rerangka Pemikiran ... 29

2.7 Model Penelitian ... 32

2.6 Hipotesis Penelitian ... 33

Bab III Metode Penelitian ... 34

3.1 Jenis Penelitian ... 34

3.2 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ... 34

3.3 Pengukuran Variabel Penelitian ... 36

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 37

3.5 Metode Analisis Data ... 37

3.5.1 Pengujian Validitas Dan Reliabilitas ... 38

3.5.2 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 39

Bab IV Pembahasan Hasil Penelitian ... 41

4.1 Karakteristik Responden ... 42

4.2 Hasil Analisis Deskriptif Pernyataan Responden ... 48

4.3 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas Kuesioner ... 73

4.4 Hasil Pengujian Hipotesis ... 79

Bab V Kesimpulan dan Saran ... 83

5.1 Kesimpulan ... 83

5.2 Keterbatasan dan Saran bagi Penelitian Mendatang ... 84


(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 36

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 42

Tabel 4.2 Profil Responden Berdasarkan Angkatan ... 42

Tabel 4.3 Profil Responden Berdasarkan Status ... 43

Tabel 4.4 Profil Responden Berdasarkan Asal Daerah ... 44

Tabel 4.5 Profil Responden Berdasarkan Tempat Tinggal ... 45

Tabel 4.6 Profil Responden Berdasarkan Lama Tinggal di Bandung ... 45

Tabel 4.7 Profil Responden Berdasarkan Pengeluaran Per Bulan ... 46

Tabel 4.8 Profil Responden Berdasarkan IPK ... 47

Tabel 4.9 Analisis Pernyataan Responden Terhadap Item Sesuai Pernyataan Saya mampu mengenali emosi yang sedang saya alami ... 48

Tabel 4.10 Analisis Pernyataan Responden Terhadap Item Pernyataan Saya bisa mengekspresikan (mengungkapkan) emosi saya dengan cara yang sesuai ... 49

Tabel 4.11 Analisis Pernyataan Responden Terhadap Item Pernyataan Saya menyadari apa penyebab munculnya perasaan yang sedang saya alami (misalnya: senang, sedih, marah, terharu, takut, benci, cinta, dan lain-lain) ... 50

Tabel 4.12 Analisis Pernyataan Responden Terhadap Item Pernyataan Saya menyadari dampak suasana hati saya terhadap orang lain ... 50

Tabel 4.13 Analisis Pernyataan Responden Terhadap Item Pernyataan Saya sadar situasi yang menyebabkan saya berpikir negatif ... 51

Tabel 4.14 Analisis Pernyataan Responden Terhadap Item Pernyataan Saya menyadari bagaimana perasaan saya mempengaruhi perkuliahan saya ... 52


(6)

xii Universitas Kristen Maranatha

Tabel 4.15 Analisis Pernyataan Responden Terhadap Item

Pernyataan Saya tidak kehilangan kontrol ketika saya

sedang marah ... 52 Tabel 4.16 Analisis Pernyataan Responden Terhadap Item

Pernyataan Saya mampu menghibur diri sendiri ketika

ditimpa kesedihan... 53 Tabel 4.17 Analisis Pernyataan Responden Terhadap Item

Pernyataan Saya mampu mengatasi diri dengan cepat dari

suasana hati yang sedang buruk ... 54 Tabel 4.18 Analisis Pernyataan Responden Terhadap Item

Pernyataan Saya tidak mudah tersinggung atas kritik

dan perkataan orang lain terhadap saya ... 55 Tabel 4.19 Analisis Pernyataan Responden Terhadap Item

Pernyataan Saya dapat memaafkan diri sendiri ketika

melakukan kesalahan ... 55 Tabel 4.20 Analisis Pernyataan Responden Terhadap Item

Pernyataan Saya bertindak hati-hati dalam melakukan

suatu tindakan ... 56 Tabel 4.21 Analisis Pernyataan Responden Terhadap Item

Pernyataan Saya berprinsip bahwa saya lah yang mengatur

emosi saya, bukan emosi yang mengatur kehidupan saya ... 57 Tabel 4.22 Analisis Pernyataan Responden Terhadap Item

Pernyataan Saya dapat memotivasi diri sendiri untuk

meningkatkan prestasi saya ... 58 Tabel 4.23 Analisis Pernyataan Responden Terhadap Item

Pernyataan Saya menghargai potensi maupun

kelebihan yang saya miliki bagi pertumbuhan pribadi ... 58 Tabel 4.24 Analisis Pernyataan Responden Terhadap Item

Pernyataan Saya memiliki harapan ketika menghadapi


(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha

Tabel 4.25 Analisis Pernyataan Responden Terhadap Item Pernyataan Saya bisa belajar secara konsisten ketika

berada di bawah tekanan ... 60 Tabel 4.26 Analisis Pernyataan Responden Terhadap Item

Pernyataan Saya tidak menjadi sedih dalam jangka waktu yang lama bila ada sesuatu yang salah dalam

perkuliahan saya ... 61 Tabel 4.27 Analisis Pernyataan Responden Terhadap Item

Pernyataan Saya cepat tanggap memperbaiki masalah

yang sedang saya alami ... 61 Tabel 4.28 Analisis Pernyataan Responden Terhadap Item

Pernyataan Saya tidak menunda-nunda pekerjaan saya ... 62 Tabel 4.29 Analisis Pernyataan Responden Terhadap Item

Pernyataan Saya dapat merasakan apa yang sedang

dirasakan oleh orang lain ... 63 Tabel 4.30 Analisis Pernyataan Responden Terhadap Item

Pernyataan Saya berbagi kasih sayang dan perhatian

kepada sesama ... 64 Tabel 4.31 Analisis Pernyataan Responden Terhadap Item

Pernyataan Saya menawarkan bantuan yang sesuai

kepada orang lain dengan senang hati ... 64 Tabel 4.32 Analisis Pernyataan Responden Terhadap Item

Pernyataan Saya mendengarkan keluhan orang lain

dengan penuh perhatian ... 65 Tabel 4.33 Analisis Pernyataan Responden Terhadap Item

Pernyataan Saya membantu orang lain sesuai

dengan kebutuhan perasaan mereka ... 66 Tabel 4.34 Analisis Pernyataan Responden Terhadap Item

Pernyataan Saya mampu menumbuhkan hubungan saling percaya dengan orang-orang yang berhubungan


(8)

xiv Universitas Kristen Maranatha

Tabel 4.35 Analisis Pernyataan Responden Terhadap Item

Pernyataan Saya terampil membaca perasaan orang lain ... 67

Tabel 4.36 Analisis Pernyataan Responden Terhadap Item Pernyataan Saya dapat menyesuaikan diri dengan orang-orang yang mempunyai latar belakang yang berbeda dengan saya ... 68

Tabel 4.37 Analisis Pernyataan Responden Terhadap Item Pernyataan Saya dapat membuat orang merasa nyaman dengan saya ... 69

Tabel 4.38 Analisis Pernyataan Responden Terhadap Item Pernyataan Saya mudah bergaul dengan orang lain ... 69

Tabel 4.39 Analisis Pernyataan Responden Terhadap Item Pernyataan Saya menghormati ketika berhubungan dengan orang-orang dari latar belakang yang berbeda ... 70

Tabel 4.40 Analisis Pernyataan Responden Terhadap Item Pernyataan Sebelum membuat keputusan, saya mendengarkan pandangan orang lain ... 71

Tabel 4.41 Analisis Pernyataan Responden Terhadap Item Pernyataan jika ada suatu masalah, saya lebih memilih memecahkan masalah tersebut bersama-sama ... 72

Tabel 4.42 Analisis Pernyataan Responden Terhadap Item Pernyataan sebisa mungkin, saya menghindari perpecahan atau perselisihan di antara rekan-rekan saya ... 72

Tabel 4.43 Hasil Uji Validitas Variabel Kesadaran Emosi ... 73

Tabel 4.44 Hasil Uji Validitas Variabel Mengelola Emosi ... 74

Tabel 4.45 Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi ... 75

Tabel 4.46 Hasil Uji Validitas Variabel Empati ... 76

Tabel 4.47 Hasil Uji Validitas Variabel Relasi ... 77

Tabel 4.48 Hasil Uji Reliabilitas ... 79

Tabel 4.49 Hasil ANOVA ... 80

Tabel 4.50 Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana... 81


(9)

xv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Model Pengembangan EQ Daniel Goleman ... 14 Gambar 2.2 Rerangka Pemikiran ... 31 Gambar 2.3 Model Penelitian ... 32


(10)

xvi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Kuesioner Penelitian

Lampiran B Hasil Tabulasi Kuesioner Penelitian Lampiran C Hasil Output Data SPSS

Lampiran D Surat Bukti Pengambilan Data dari Biro Administrasi Akademik (BAA) Universitas Kristen Maranatha


(11)

Bab I Pendahuluan

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Banyak orang yang berpendapat bahwa untuk meraih prestasi dalam belajar, seseorang harus memiliki Intelligence Quotient (IQ) yang tinggi, karena inteligensi merupakan bekal potensial yang akan memudahkan dalam belajar dan pada gilirannya akan menghasilkan prestasi belajar yang optimal. Namun fenomena yang ada menunjukan bahwa tidak sedikit orang dengan IQ tinggi yang berprestasi rendah, dan ada banyak orang dengan IQ sedang yang dapat mengungguli prestasi belajar orang dengan IQ tinggi. Hal ini menunjukan bahwa terdapat faktor lain yang lebih penting dari IQ sehubungan dengan prestasi belajar seseorang.

Kemunculan istilah kecerdasan emosional (EQ) dalam pendidikan, bagi sebagian orang mungkin dianggap sebagai jawaban atas kejanggalan tersebut. Walaupun EQ merupakan hal yang relatif baru dibandingkan IQ, namun beberapa penelitian telah mengisyaratkan bahwa kecerdasan emosional tidak kalah penting dengan IQ. Beberapa peneliti sebelumnya seperti: Jaeger (2003), Wahyuningsih (2004), dan Agustina (2008) mengungkapkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara kecerdasan emosional (EQ) dengan prestasi belajar atau IPK seseorang.

Menurut Goleman (2000), kecerdasan intelektual (IQ) hanya menyumbang 20% bagi kesuksesan, sedangkan 80% adalah sumbangan faktor


(12)

kekuatan-Bab I Pendahuluan

2 Universitas Kristen Maranatha

kekuatan lain, diantaranya adalah kecerdasan emosional atau Emotional Quotient (EQ). Menurut Goleman (2002), kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang mengatur kehidupan emosinya dengan inteligensi (to manage our

emotional life with intelligence); menjaga keselarasan emosi dan

pengungkapannya (the appropriateness of emotion and its expression) melalui keterampilan kesadaran diri, pengendalian diri, motivasi diri, empati, serta keterampilan sosial.

Menurut Goleman, khusus pada orang-orang yang murni hanya memiliki kecerdasan akademis tinggi; mereka cenderung memiliki rasa gelisah yang tidak beralasan, terlalu kritis, rewel, cenderung menarik diri, terkesan dingin, dan cenderung sulit mengekspresikan kekesalan dan kemarahannya secara tepat. Bila didukung dengan rendahnya taraf kecerdasan emosionalnya, maka orang-orang seperti ini sering menjadi sumber masalah. Karena sifat-sifat di atas, bila seseorang memiliki IQ tinggi namun taraf kecerdasan emosionalnya rendah maka cenderung akan terlihat sebagai orang yang keras kepala, sulit bergaul, mudah frustrasi, tidak mudah percaya kepada orang lain, tidak peka dengan kondisi lingkungan dan cenderung putus asa bila mengalami stres. Kondisi sebaliknya akan dialami oleh orang-orang yang memiliki taraf IQ rata-rata namun memiliki EQ yang tinggi.

Mahasiswa angkatan baru biasanya dihadapkan pada kesulitan-kesulitan baru ketika mereka memasuki bangku universitas. Lingkungan belajar universitas yang lebih menuntut kemandirian seorang mahasiswa ini menyebabkan kesulitan bagi mahasiswa angkatan baru, baik akademis maupun kesulitan interpersonal. Kesulitan yang dihadapi bisa membawa masalah bagi mereka jika dibiarkan


(13)

terus-Bab I Pendahuluan

3 Universitas Kristen Maranatha

menerus. Untuk itu, diperlukan kecerdasan emosional dalam menyiasati kesulitan-kesulitan tersebut.

Dalam penelitian ini penulis memilih melakukan penelitian pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha dikarenakan penulis sebagai mahasiswa jurusan tersebut ingin mengetahui bagaimana kecerdasaan emosional serta pengaruhnya terhadap prestasi belajar (IPK) mahasiswa di jurusan tersebut. Dengan mengetahui adanya pengaruh kecerdasan emosional (EQ) terhadap prestasi belajar, diharapkan dapat menjadi masukan bagi Jurusan Manajemen Universitas Kristen Maranatha dalam menjalankan dan mengembangkan program-program yang dapat mendidik para mahasiswanya serta dapat membantu dalam mewujudkan rencana strategisnya; seperti misi, visi, dan nilai-nilai inti strategisnya.

Misi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha yaitu, mengembangkan cendekiawan yang memiliki keprimaan manajerial dan kewirausahaan yang berdasarkan nilai-nilai hidup kristiani dalam penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi.

Visi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha yaitu, menjadi salah satu jurusan terbaik di Indonesia pada tahun 2030 yang mempu mengembangkan kompetensi manajerial dan kewirausahaan berdasarkan kasih dan keteladanan Yesus Kristus. Sedangkan, nilai-nilai inti strategisnya adalah, integritas (integrity), kepedulian (care), keprimaan (excellence), hormat (respect) dan inovasi (innovation).

Berdasarkan berbagai uraian di atas, kecerdasan emosional menjadi sangat penting bagi mahasiswa angkatan baru sebagai salah satu faktor untuk meraih


(14)

Bab I Pendahuluan

4 Universitas Kristen Maranatha

prestasi belajar yang memuaskan; oleh karena itu dalam penyusunan skripsi ini penulis tertarik untuk meneliti: ”Pengaruh Kecerdasan Emosional terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi

Angkatan 2009 - 2011 Universitas Kristen Maranatha Bandung”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana kecerdasan emosional mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi Angkatan 2009 - 2011 Universitas Kristen Maranatha Bandung? 2. Bagaimana prestasi belajar (IPK) mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi Angkatan 2009 - 2011 Universitas Kristen Maranatha Bandung? 3. Bagaimana pengaruh positif kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar

mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Angkatan 2009 - 2011 Universitas Kristen Maranatha Bandung?

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan identifikasi masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui bagaimana kecerdasan emosional mahasiswa Jurusan

Manajemen Fakultas Ekonomi Angkatan 2009 - 2011 Universitas Kristen Maranatha Bandung.

2. Untuk mengetahui bagaimana prestasi belajar mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Angkatan 2009 - 2011 Universitas Kristen Maranatha Bandung.


(15)

Bab I Pendahuluan

5 Universitas Kristen Maranatha

3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh positif kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Angkatan 2009 - 2011 Universitas Kristen Maranatha Bandung.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini mempunyai beberapa manfaat, antara lain:

1. Dari segi teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pendidikan dan memperkaya hasil penelitian yang telah ada dan dapat memberi gambaran mengenai pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar. 2. Dari segi praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu memberikan

informasi khususnya kepada para orang tua dan dosen dalam upaya membimbing dan memotivasi mahasiswa, khususnya angkatan baru untuk menggali kecerdasan emosional yang dimilikinya.


(16)

Bab V Kesimpulan dan Saran

83 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini membahas kesimpulan serta keterbatasan dan saran bagi penelitian mendatang.

5.1 Kesimpulan

Dari berbagai hasil penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya, maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Kecerdasan emosional (EQ) berpengaruh positif, tapi tidak signifikan terhadap Prestasi Belajar yang diukur dengan IPK.

2. Dari 5 dimensi dalam kecerdasan emosional, yaitu: mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain (empati), dan kemampuan untuk membina hubungan (kerjasama) dengan orang lain, hanya motivasi satu-satunya komponen yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap IPK sebagai prestasi belajar.

Dari kedua kesimpulan diatas, dapat dilihat rendahnya peranan kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar disebabkan oleh banyaknya faktor yang mempengaruhi prestasi belajar itu sendiri.

Prestasi belajar menunjukkan taraf kemampuan mahasiswa dalam mengikuti program perkuliahan dalam waktu tertentu sesuai dengan kurikulum yang telah ditentukan. Tes prestasi belajar yang diukur adalah pengetahuan yang dimiliki


(17)

Bab V Kesimpulan dan Saran

84 Universitas Kristen Maranatha

mahasiswa (soal hafalan) dan bagaimana menerapkan pengetahuan tersebut untuk menyelesaikan soal-soal yang ada (soal hitungan, analisis masalah).

Presatasi belajar juga dipengaruhi oleh perilaku mahasiswa, kerajinan dan keterampilan atau sikap tertentu yang dimiliki mahasiswa tersebut.

5.2 Keterbatasan dan Saran bagi Penelitian Mendatang

Penelitian ini tentunya tidak terlepas dari beberapa keterbatasan, sehingga penulis menyertakan pula saran yang perlu diperhatikan pada penelitian mendatang/future research, sebagai berikut.

1. Untuk mengembangkan dan mengoptimalkan kecerdasan emosional yang berperan dalam keberhasilan mahasiswa baik di kampus maupun di lingkungan sekitarnya, maka disarankan kepada pihak universitas terutama pengajar agar memasukkan unsur-unsur kecerdasan emosioal dalam menyampaikan materi serta melibatkan emosi siswa dalam proses pembelajaran.

2. Bagi para peneliti untuk penelitian selanjutnya sebaiknya di dalam pengambilan data tentang kecerdasan emosional (EQ) difokuskan pada satu dimensi dari kecerdasan emosional saja sehingga hasil dari data tersebut sesuai dengan yang diharapkan.

3. Penelitian ini dilaksanakan menjelang akhir tahun dan menjelang ujian akhir semester, sehingga kondisi penulis sendiri ataupun respon yang penulis dapatkan dari responden kurang kondusif untuk dapat memenuhi target sampel penelitian yang dibutuhkan. Penulis menyarankan agar penelitian selanjutnya dapat dilaksanakan pada pertengahan tahun, sehingga tingkat kesiapan mereka sebagai objek dan subjek penelitian akan lebih baik.


(18)

Bab V Kesimpulan dan Saran

85 Universitas Kristen Maranatha

4. Penelitian ini tidak terlepas dari kelemahan-kelemahan lain yang mungkin saja terjadi di luar kemampuan dan kemauan dari penulis sehingga dapat mempengaruhi hasil penelitian ini. Penulis menyarankan perlu dilakukan pengembangan dari penelitian ini agar diperoleh hasil yang lebih layak atau hasil penelitian yang sejenis untuk dapat mendukung penelitian selanjutnya


(19)

86 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

.

Gardner, H. (2003). Kecerdasan Majemuk: Teori dalam Praktek. Alih bahasa : Arvin Saputra. Batam: Interaksara.

Ghozali, I. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Goleman, Daniel. (2002). Emotional Intelligence. Jakata: PT Gramedia Pustaka Utama.

Goleman, Daniel. (2000). WorkingWith Emotional Intelligence. (Terjemahan Alex Tri kantjono W). Jakarta: PT Gramedia Puataka Utama.

Irwanto. (1997). Psikologi Umum. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Juniarso, Triman. (2008). Teori – Teori tentang Kecerdasan. (diakses dari http://trimanjuniarso.wordpress.com/2008/01/23/teori-kecerdasan/).

Margasari., Musaroh., & Darmawati. (2009). Pengaruh Kecerdasan Emosional terhadap Prestasi Mahasiswa dengan Jenis Kelamin dan Level Akademis sebagai Variabel Pemoderasi: Studi Empiris pada

Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta. (diakses dari

http://id.scribd.com/doc/75108013/Pengaruh-Ei-Terhadap-Prestasi-Bm-0) Martin, Anthony Dio. (2003). Emotional Quality Manajement Refleksi, Revisi

dan Revitalisasi Hidup Melalui Kekuatan Emosi. Jakarta: Arga.

Nadhirin, A.L. (2009). Kecerdasan Emosional dalam Belajar. (diakses dari

http://nadhirin.blogspot.com/2009/07/kecerdasan-emosional-dalam-belajar.html).

Riduwan. (2008). Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Edisi Keempat. Bandung: Alfabeta.

Saifuddin, Azwar. (1998). Tes Prestasi Fungsi dan Pengembangan Pengukutan Prestasi belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.


(20)

87 Universitas Kristen Maranatha

Setiawan, R. (2006). Dampak Job Insecurity terhadap Keinginan Keluar, Kepuasan Kerja, dan Komitmen Organisasional: Studi Empiris pada Karyawan di Industri Perbankan di Sektor Publik. Skripsi Program Sarjana Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Maranatha. Tidak dipublikasikan.

Setiawan, Rony. (2011). Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional terhadap Keinginan Keluar dengan Dukungan Sosial sebagai Variabel Pemoderasi (Survei pada Karyawan Manajerial di Industri Perbankan di Bandung). Tesis Program Pascasarjana Magister

Manajemen Universitas Kristen Maranatha Bandung. Tidak

dipublikasikan.

Sia, Tjundjing. (2001). Hubungan Antara IQ, EQ, dan QA dengan Prestasi Studi Pada Siswa SMU. Jurnal Anima Vol.17 no.1.

Stenberg, & Slater. (1982). Multiple Intellegences. (diakses dari http://tikusruk.blogspot.com/2009_07_01_archive.html).

Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis. Edisi Pertama. Yogyakarta: Andi. Wahyuningsih, A.S. (2004). Hubungan antara Kecerdasan Emosional dengan

Prestasi Belajar pada Siswa Kelas II SMU LAB School Jakarta

Timur. Skripsi Derajat Sarjana Psikologi Universitas Persada Indonesia

Y.A.I .

Winkel, WS (1997). Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia.


(1)

3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh positif kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Angkatan 2009 - 2011 Universitas Kristen Maranatha Bandung.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini mempunyai beberapa manfaat, antara lain:

1. Dari segi teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pendidikan dan memperkaya hasil penelitian yang telah ada dan dapat memberi gambaran mengenai pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar. 2. Dari segi praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu memberikan

informasi khususnya kepada para orang tua dan dosen dalam upaya membimbing dan memotivasi mahasiswa, khususnya angkatan baru untuk menggali kecerdasan emosional yang dimilikinya.


(2)

Bab V Kesimpulan dan Saran

83 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini membahas kesimpulan serta keterbatasan dan saran bagi penelitian mendatang.

5.1 Kesimpulan

Dari berbagai hasil penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya, maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Kecerdasan emosional (EQ) berpengaruh positif, tapi tidak signifikan terhadap Prestasi Belajar yang diukur dengan IPK.

2. Dari 5 dimensi dalam kecerdasan emosional, yaitu: mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain (empati), dan kemampuan untuk membina hubungan (kerjasama) dengan orang lain, hanya motivasi satu-satunya komponen yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap IPK sebagai prestasi belajar.

Dari kedua kesimpulan diatas, dapat dilihat rendahnya peranan kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar disebabkan oleh banyaknya faktor yang mempengaruhi prestasi belajar itu sendiri.

Prestasi belajar menunjukkan taraf kemampuan mahasiswa dalam mengikuti program perkuliahan dalam waktu tertentu sesuai dengan kurikulum yang telah ditentukan. Tes prestasi belajar yang diukur adalah pengetahuan yang dimiliki


(3)

mahasiswa (soal hafalan) dan bagaimana menerapkan pengetahuan tersebut untuk menyelesaikan soal-soal yang ada (soal hitungan, analisis masalah).

Presatasi belajar juga dipengaruhi oleh perilaku mahasiswa, kerajinan dan keterampilan atau sikap tertentu yang dimiliki mahasiswa tersebut.

5.2 Keterbatasan dan Saran bagi Penelitian Mendatang

Penelitian ini tentunya tidak terlepas dari beberapa keterbatasan, sehingga penulis menyertakan pula saran yang perlu diperhatikan pada penelitian mendatang/future

research, sebagai berikut.

1. Untuk mengembangkan dan mengoptimalkan kecerdasan emosional yang berperan dalam keberhasilan mahasiswa baik di kampus maupun di lingkungan sekitarnya, maka disarankan kepada pihak universitas terutama pengajar agar memasukkan unsur-unsur kecerdasan emosioal dalam menyampaikan materi serta melibatkan emosi siswa dalam proses pembelajaran.

2. Bagi para peneliti untuk penelitian selanjutnya sebaiknya di dalam pengambilan data tentang kecerdasan emosional (EQ) difokuskan pada satu dimensi dari kecerdasan emosional saja sehingga hasil dari data tersebut sesuai dengan yang diharapkan.

3. Penelitian ini dilaksanakan menjelang akhir tahun dan menjelang ujian akhir semester, sehingga kondisi penulis sendiri ataupun respon yang penulis dapatkan dari responden kurang kondusif untuk dapat memenuhi target sampel penelitian yang dibutuhkan. Penulis menyarankan agar penelitian selanjutnya


(4)

Bab V Kesimpulan dan Saran

85 Universitas Kristen Maranatha

4. Penelitian ini tidak terlepas dari kelemahan-kelemahan lain yang mungkin saja terjadi di luar kemampuan dan kemauan dari penulis sehingga dapat mempengaruhi hasil penelitian ini. Penulis menyarankan perlu dilakukan pengembangan dari penelitian ini agar diperoleh hasil yang lebih layak atau hasil penelitian yang sejenis untuk dapat mendukung penelitian selanjutnya


(5)

DAFTAR PUSTAKA

.

Gardner, H. (2003). Kecerdasan Majemuk: Teori dalam Praktek. Alih bahasa : Arvin Saputra. Batam: Interaksara.

Ghozali, I. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Goleman, Daniel. (2002). Emotional Intelligence. Jakata: PT Gramedia Pustaka Utama.

Goleman, Daniel. (2000). WorkingWith Emotional Intelligence. (Terjemahan Alex Tri kantjono W). Jakarta: PT Gramedia Puataka Utama.

Irwanto. (1997). Psikologi Umum. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Juniarso, Triman. (2008). Teori – Teori tentang Kecerdasan. (diakses dari http://trimanjuniarso.wordpress.com/2008/01/23/teori-kecerdasan/).

Margasari., Musaroh., & Darmawati. (2009). Pengaruh Kecerdasan Emosional

terhadap Prestasi Mahasiswa dengan Jenis Kelamin dan Level Akademis sebagai Variabel Pemoderasi: Studi Empiris pada Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta. (diakses dari http://id.scribd.com/doc/75108013/Pengaruh-Ei-Terhadap-Prestasi-Bm-0) Martin, Anthony Dio. (2003). Emotional Quality Manajement Refleksi, Revisi

dan Revitalisasi Hidup Melalui Kekuatan Emosi. Jakarta: Arga.

Nadhirin, A.L. (2009). Kecerdasan Emosional dalam Belajar. (diakses dari

http://nadhirin.blogspot.com/2009/07/kecerdasan-emosional-dalam-belajar.html).

Riduwan. (2008). Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Edisi Keempat. Bandung: Alfabeta.

Saifuddin, Azwar. (1998). Tes Prestasi Fungsi dan Pengembangan

Pengukutan Prestasi belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.


(6)

87 Universitas Kristen Maranatha

Setiawan, R. (2006). Dampak Job Insecurity terhadap Keinginan Keluar,

Kepuasan Kerja, dan Komitmen Organisasional: Studi Empiris pada Karyawan di Industri Perbankan di Sektor Publik. Skripsi Program Sarjana Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Maranatha. Tidak

dipublikasikan.

Setiawan, Rony. (2011). Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen

Organisasional terhadap Keinginan Keluar dengan Dukungan Sosial sebagai Variabel Pemoderasi (Survei pada Karyawan Manajerial di Industri Perbankan di Bandung). Tesis Program Pascasarjana Magister Manajemen Universitas Kristen Maranatha Bandung. Tidak dipublikasikan.

Sia, Tjundjing. (2001). Hubungan Antara IQ, EQ, dan QA dengan Prestasi

Studi Pada Siswa SMU. Jurnal Anima Vol.17 no.1.

Stenberg, & Slater. (1982). Multiple Intellegences. (diakses dari

http://tikusruk.blogspot.com/2009_07_01_archive.html).

Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis. Edisi Pertama. Yogyakarta: Andi. Wahyuningsih, A.S. (2004). Hubungan antara Kecerdasan Emosional dengan

Prestasi Belajar pada Siswa Kelas II SMU LAB School Jakarta Timur. Skripsi Derajat Sarjana Psikologi Universitas Persada Indonesia Y.A.I .

Winkel, WS (1997). Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia.


Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan TU Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha Bandung terhadap Loyalitas Mahasiswa.

0 0 21

Pengaruh Brand Trust terhadap Keputusan Pemilihan Jurusan Manajemen Ekonomi di Universitas Kristen Maranatha Bandung.

0 1 26

Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Perilaku Belajar terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha Bandung.

0 0 20

Pengaruh Atribut Produk Blackberry Terhadap Loyalitas Pelanggan di Lingkungan Mahasiswa/i Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Kristen Maranatha Bandung.

0 1 33

Pengaruh Ekuitas Merek Minuman Bersoda Merek Fanta terhadap Keputusan Pembelian pada Mahasiswa/I Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Kristen Maranatha Bandung.

0 0 20

Hubungan antara Kecerdasan Emosional dengan Kecenderungan Problem Focused Coping pada Mahasiswa Manajemen Angkatan 2009 Universitas Kristen Maranatha.

0 0 24

Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha Angkatan 2007.

0 0 14

Pengaruh Brand Image Sony Ericsson Terhadap Niat Beli Mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Kristen Maranatha.

0 0 27

PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN STRES TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA JURUSAN MANAJEMEN EKSTENSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MULAWARMAN ipi63317

0 0 12

PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TADULAKO

0 0 8