PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN STRES TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA JURUSAN MANAJEMEN EKSTENSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MULAWARMAN ipi63317

(1)

EKSTENSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MULAWARMAN

(Studi pada Mahasiswa yang telah bekerja)

JURNAL SKRIPSI

Oleh :

Rusmin Nuryadin

NIM : 0801025086

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MULAWARMAN

SAMARINDA

2013


(2)

PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN STRES TERHADAP

PRESTASI BELAJAR MAHASISWA JURUSAN MANAJEMEN

EKSTENSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MULAWARMAN

(Studi pada Mahasiswa yang telah bekerja)

Rusmin Nuryadin

Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman

Prof. Dr. Sukisno S. Riadi. SE., MM

Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman

Robiansyah. SE., M. Sc

Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman

ABSTRACT

Rusmin Nuryadin. This study purposed to analyze the achievement of

students majoring in management economics Mulawarman University extension

faculty. Emotional intelligence and stress on the achievement of students majoring

in management extensions Mulawarman University economics faculty.

This study population is a student majoring in management economics

Mulawarman University extension faculty have worked. Population figures are

unknown because the number of students working in the department of economics

university faculty extension management Mulawarman not recorded all, so the

determination of samples taken 50 students with a non-probability sampling

method. Non-probability sampling method used in this study gave questionnaires

to students with specific criteria. Data were collected using a questionnaire with a

list of questions directly to respondents. The data analysis technique in this study

using multiple regression analysis with SPSS 18 program operates.

The results of this study indicate that the positive effects of emotional

intelligence significantly to academic achievement. Stress does not have a

significant effect on academic achievement. In addition, emotional intelligence

and stress together have a significant positive effect on learning achievement.


(3)

I.

Pendahuluan

A.

Latar Belakang

Pendidikan merupakan wahana yang sangat penting dan sangat menentukan arah kemajuan suatu bangsa. Pendidikan yang berjalan baik akan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan bermutu sehingga membawa bangsa menuju kearah kemajuan. Oleh karena itu, pendidikan memerlukan perhatian dan penanganan yang serius dari berbagai elemen, baik dari pemerintah maupun masyarakat. Berawal dari pemahaman tersebut, terdapat tekad untuk membangun manusia Indonesia seutuhnya melalui proses pendidikan. Dengan pendidikan, diharapkan dapat menghasilkan manusia yang berkualitas, bertanggung jawab serta mampu menyongsong kemajuan pada masa mendatang.

Mengingat pentingnya pendidikan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, maka pemerintah berusaha mengadakan perbaikan dalam bidang pendidikan. Perbaikan yang telah dilakukan oleh pemerintah tersebut misalnya, perubahan dibidang kurikulum universitas, penyediaan sarana dan prasarana universitas yang lebih memadai, peningkatan mutu tenaga pendidik dengan adanya penyetaraan tersebut. Semua usaha pemerintah tersebut ditujukan untuk memperlancar proses belajar mengajar sehingga tujuan pendidikan tercapai.

Pada proses pencapaian prestasi belajar faktor kecerdasan emosi memiliki pengaruh yang besar, karena Kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang mengatur kehidupan emosinya dengan intelegensi (to manage our emotional life

with intelligence); menjaga keselarasan emosi dan pengungkapan (the

appropriateness of emotion and its expression) melalui keterampilan kesadaran diri, pengendalian diri, motivasi diri, empati dan keterampilan sosial.

Menurut Goleman (2006:17) Kecerdasan emosi merujuk pada kemampuan mengenali perasaan kita sendiri, dan kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri, dan dalam hubungan dengan orang lain. Menurut Abu (2009:89)

“Intelegensi adalah daya penyesuaian diri dengan keadaan baru dengan

menggunakan alat-alat berfikir menurut tujuannya”. Kenyataannya, dalam proses belajar mengajar di universitas sering ditemukan mahasiswa yang tidak dapat meraih prestasi belajar yang setara dengan kemampuan inteligensinya. Ada mahasiswa yang mempunyai kemampuan inteligensi tinggi tetapi memperoleh prestasi belajar yang relatif rendah, namun ada mahasiswa yang walaupun kemampuan inteligensinya relatif rendah, dapat meraih prestasi belajar yang relatif tinggi. Itu sebabnya taraf


(4)

inteligensi bukan merupakan satu-satunya faktor yang menentukan keberhasilan seseorang, karena ada faktor lain yang mempengaruhi.

Seperti faktor stres, stres dari perpektif orang biasa bisa digambarkan sebagai perasaan tegang, gelisah, atau khawatir. Menurut Handoko (2008:124) stres adalah suatu kondisi ketegangan yang mempengarui emosi proses proses berfikir dan kondisi seseorang. pada umumnya orang menganggap stres merupakan suatu kondisi yang negatif yaitu kondisi yang mengarah ketimbulnya penyakit fisik maupun mental atau mengarah ke perilaku yang tidak wajar.

Menurut Winkel dalam Endah (2007:11) “Prestasi belajar adalah Hasil dari suatu hasil penilaian dibidang pengetahuan, keterampilan, sikap sebagai hasil belajar

yang dinyatakan dalam bentuk nilai”.(http://digilip.unnes.ac.id) Melalui prestasi

belajar seorang mahasiswa dapat mengetahui kemajuan-kemajuan yang telah dicapainya dalam belajar. Menurut Baitul (2009:25),

B.

Perumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan pada latar belakang, maka dapat dikemukakan perumusan masalah sebagai berikut :

1. Apakah variabel Kecerdasan Emosional berpengaruh positif terhadap Prestasi Belajar pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman?

2. Apakah variabel Stres berpengaruh negatif terhadap Prestasi Belajar pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman?

C.

Tujuan Dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui pengaruh kecerdasan emosi terhadap prestasi belajar

Mahasiswa Jurusan Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman

b. Untuk mengetahui pengaruh variabel Stres terhadap prestasi belajar

Mahasiswa Jurusan Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman.


(5)

2. Kegunaan Penelitian

Kegunaan dari penelitian ini adalah :

a. Bagi penulis; dapat menambah pengetahuan penulis khususnya mengenai

pengaruh Kecerdasan Emosional dan Stres terhadap Prestasi Belajar.

b. Bagi Universitas Mulawarman Samarinda ; penulis berharap dapat menambah

literatur serta referensi yang dapat dijadikan sebagai bahan informasi bagi mahasiswa.

c. Bagi pihak lain ; dapat dijadikan sebagai sumber informasi yang berkaitan dengan manajemen Sumber Daya Manusia.

KAJIAN PUSTAKA 1. Kecerdasan Emosi

Menurut Goleman dalam Alek (2006:17) Kecerdasan emosi merujuk pada kemampuan mengenali perasaan kita sendiri, dan kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri, dan dalam hubungan dengan orang lain.

2. Stres

Menurut Robbins (2005) dalam Angelica (2008:67) stres adalah kondisi dinamik yang didalamnya individu menghadapi peluang, kendala atau tanggung jawab beban kerja, dan diskripsi pekerjaan yang terkait dengan apa yang sangat diinginkan dan yang hasilnya dipersepsikan sebagai tidak pasti tetapi penting.

3. Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai seseorang setelah menjalani proses kegiatan belajar baik berupa pengetahuan, sikap, keterampilan dan pengalaman, tercapainya perubahan tingkah laku yang terlaksana dalam waktu yang telah ditentukan atau terjadi secara efektif, diukur dengan skala likert.

Menurut Dagun (2006:596) prestasi belajar adalah tingkat hasil yang diperoleh pada saat sekarang terhadap suatu bidang yang dipelajari. Menurut

Winkel dalam Endah (2007:11) “Prestasi belajar adalah Hasil dari suatu hasil penilaian dibidang pengetahuan, keterampilan, sikap sebagai hasil belajar yang


(6)

2.4 Kerangka Konsep

Adapun kerangka konsep variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel bebas dan satu variabel tidak bebas yaitu:

1. Variabel bebas (independent) (X), yaitu Kecerdasan Emosi dan Stres 2. Variabel tidak bebas (dependent variabel) (Y), adalah Prestasi Belajar Variabel Bebas (X)

Variabel Terikat (Y)

Gambar 2.1. Kerangka Konsep METODE ANALISIS DATA

1.

Regresi linier berganda, untuk mengetahui pengaruh antara independen

variabel (X

1

, X

2

) terhadap dependen variabel (Y) dengan persamaan dasar.

2.

Pengujian Hipotesis

a.

Perhitungan koefisien korelasi (R) digunakan untuk mengetahui

kuatnya pengaruh antara variabel bebas dan tidak bebas.

b.

Perhitungan Koefisien Determinasi (R

2

) digunakan untuk mengukur

besarnya pengaruh antara dua variabel atau lebih. Semakin besar nilai

R

2

maka semakin besar pengaruh antara variabel yang tidak bebas

dengan variabel bebas.

c.

Uji F (serentak) digunakan untuk mengetahui apakah koefisien regresi

variabel bebas mempunyai pengaruh atau tidak terhadap variabel tidak

bebas.

Kecerdasan Emosi (X )

Prestasi Belajar (Y)

Stres (X )


(7)

d.

Uji t (parsial) digunakan untuk menguji apakah masing-masing

variabel bebas mempunyai pengaruh atau tidak terhadap variabel tidak

bebas.

ANALISIS

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengukur pengaruh antara kecerdasan emosi dan stres terhadap prestasi, menggunakan bantuan komputer program SPSS 18.0 maka menghasilkan persamaan regresi berganda, sebagai berikut:

Y = 1,554 + 0,660 X1 - 0,109 X2

Persamaan diatas menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi variabel X1

(kecerdasan emosi) sebesar 0,660 dengan nilai standardized coefficient beta sebesar 0,855 dan nilai thitung sebesar 11,676 dengan signifikansi sebesar 0,000

yang berarti variabel kecerdasan emosi (X1) berpengaruh positif dan signifikan

terhadap prestasi belajar Mahasiswa jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman (Y).

Nilai koefisien regresi variabel X2 (stres) sebesar -0,109 dengan nilai

standardized coefficient beta sebesar -0,116 dan nilai thitung sebesar -1,589 dengan

signifikansi sebesar 0,119 yang berarti variabel stres (X2) tidak berpengaruh

signifikan terhadap prestasi belajar Mahasiswa jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman (Y).

Apabila X1 naik sebesar 1% sedangkan X2 tetap maka Y akan naik

sebesar 0,660 dan apabila X2 naik sebesar 1% sedangkan X1 tetap maka Y akan

turun sebesar -0,109.

1.

Koefisien Korelasi (R)

Berdasarkan hasil data didapatkan nilai koefisien korelasi sebesar R sebesar 0,865. Hal ini berarti terdapat hubungan yang sangat kuat antara variabel kecerdasan emosi (X1), dan stres (X2), dengan variabel prestasi belajar (Y) karena

berada diinterval koefisien 0,800-1,000 .

2.

Koefisien Determinasi (R

2

)

berdasarkan dari tabel yang menunjukkan koefisien determinasi (R2) sebesar 0,748 Artinya bahwa 74,8% variasi dari variabel kecerdasan emosi (X1)


(8)

dan stres (X2) sedangkan sisanya sebesar 25,2% dijelaskan oleh variabel lain

yang tidak masuk dalam variabel yang diteliti.

3.

Uji F (uji simultan/bersama-sama)

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel diatas diketahui bahwa nilai Fhitung sebesar 69,736 sedangkan Ftabelpada taraf signifikan (α) = 0,05 dengan df1

= 2 dan df2 = 47 adalah sebesar 3,20 maka Fhitung > Ftabel atau pada tabel ANOVA

terlihat nilai signifikansi 0,000 untuk seluruh variabel, dengan demikian bahwa bersama-sama kecerdasan emosional dan stres terbukti berpengaruh positif secara signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa (Y).

4.

Uji t (uji parsial/individual)

Pada level of significant 0,05 diperoleh thitung untuk variabel kecerdasan emosi

(X1), sebesar 11,676 dan diketahui ttabel sebesar 1,67793 (Uji satu arah, pada

kolom 4 dengan df 47), maka thitung > ttabel, dengan demikian variabel kecerdasan

emosi (X1) terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel prestasi

belajar (Y). Pada level of significant 0,05 diperoleh thitung untuk variabel stres

(X2), sebesar -1,589 dan diketahui ttabel sebesar 1,67793 (Uji satu arah, pada

kolom 4 dengan df 47), maka thitung < ttabel, dengan demikian variabel stres (X2)

terbukti tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel prestasi belajar (Y).

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil perhitungan persamaan regresi linier berganda dalam penelitian ini diketahui bahwa nilai variabel independent bertanda positif dan negatif yang berarti variabel kecerdasan emosi (X1) secara parsial berpengaruh

positif dan signifikan terhadap prestasi belajar (Y), dan stres (X2) tidak

berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar (Y), hal ini berarti bahwa peningkatan terhadap kecerdasan emosi (X1) dan penurunan dari stres (X2) akan

mendorong prestasi belajar mahasiswa jurusan Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman (Y).

Dari hasil analisis koefisien korelasi (R) bahwa variabel kecerdasan emosional (X1) dan stres (X2) mempunyai hubungan yang sangat kuat terhadap

prestasi belajar mahasiswa jurusan Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman (Y), hal ini berarti bahwa variabel bebas yaitu


(9)

kecerdasan emosional (X1) dan stres (X2) layak digunakan sebagai metode

penunjang prestasi belajar mahasiswa jurusan Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman (Y).

Nilai koefisen determinasi (R2) menunjukkan bahwa variabel kecerdasan emosional (X1) dan stres (X2) mempunyai pengaruh terhadap prestasi belajar

mahasiswa jurusan Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman (Y) dan terdapat sebagian pengaruh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini misalnya variabel motivasi, lingkungan, komunikasi dan sebagainya.

Berdasarkan perhitungan uji F (serentak/simultan) menunjukkan nilai Fhitung lebih besar daripada Ftabel sehingga H0 ditolak dan H1 diterima, berarti dapat

disimpulkan bahwa secara bersama-sama variabel kecerdasan emosional (X1) dan

stres (X2) mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap prestasi

belajar mahasiswa jurusan Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman (Y).

Berdasarkan perhitungan uji t (parsial) pada variabel kecerdasan emosi (X1) menunjukkan nilai thitung lebih besar daripada ttabel sehingga H0 ditolak dan H1

diterima, berarti dapat disimpulkan bahwa kecerdasan emosi (X1) berpengaruh

positif dan signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa jurusan Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman (Y). Adanya kesadaran untuk mengelolah kecerdasan emosi setiap individu mahasiswa untuk selalu berusaha berprestasi dalam belajar, bisa mengontrol emosi dengan baik, berusaha mengatasi masalah pada saat tertekan, dapat membina hubungan yang baik dengan teman-teman dikelas maupun disekitar kampus, dan dapat menunda bersenang-senang saat meraih impian, hal ini mampu mendorong prestasi belajar mahasiswa jurusan Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman.

Apabila kecerdasan emosi bisa lebih ditingkatkan maka akan

berpengaruh positif pada prestasi belajar mahasiswa dalam gabungan dari

keahlian, kemampuan dan kompetensi non-kognitif yang mempengaruhi

kemampuan seseorang untuk berhasil dalam menghadapi tuntutan dan

tekanan dalam meraih prestasi.

Penjelasan ini sejalan dengan penjelajasan menurut Robbins dan

Coulter (2005) dalam Slamet (2007:45) kecerdasan emosi (

emotional


(10)

intelligence, EI

) adalah gabungan dari keahlian, kemampuan dan

kompetensi non-kognitif yang mempengaruhi kemampuan seseorang

untuk berhasil dalam menghadapi tuntutan dan tekanan lingkungan.

Berdasarkan perhitungan uji t (parsial) pada variabel stres (X2)

menunjukkan nilai thitung lebih besar daripada ttabel sehingga H0 ditolak dan H1

diterima dan Nilai koefisien regresi variabel X2 (stres) sebesar -0,109 dengan

nilai standardized coefficient beta sebesar -0,116 dan nilai thitung sebesar -1,589

dengan signifikansi sebesar 0,119 yang berarti variabel stres (X2) tidak

berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar Mahasiswa jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman (Y). Adanya stres pada setiap individu mahasiswa yang menjadi marah karena hal sepele yang menimpa pada saat bekerja, cenderung bereaksi lebih terhadap situasi yang terjadi disekitar, sering merasa tidak sabar ketika terjadi penundaan dalam jam mengajar dosen, merasa putus asa dan sedih ketika nilai buruk, merasa tidak ingin mengikuti perkuliahan ketika beban pekerjaan terasa berat, dan merasa sulit untuk meningkatkan inisistif pada saat diskusi kelas terbukti tidak berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa.

Hal ini bisa terjadi karena adanya alat ukur yang kurang valid dan reliable, pertanyaan dalam kuesioner yang hanya memiliki sedikit pertanyaan mengakibatkan hasil tersebut tidak signifikan. Adanya outliers, adalah data yang aneh, seperti karakteristik sampel dalam kuesioner yang mengakibatkan responden kurang serius dalam mengisi kuesioner sehingga hasil dalam outliers kurang memiliki peluang untuk mendapatkan hasil yang signifikan. Akibat dari outliers ini maka eror standar akan meningkat dan signifikansi berbanding terbalik dengan eror standar, jadi semakin besar eror standar semakin kecil peluang untuk mendapatkan hasil yang signifikan.

Dari hasil analisis menunjukkan bahwa variabel kecerdasan emosi (X1)

berpengaruh dominan terhadap prestasi belajar (Y), dibuktikan dengan nilai standardized coefficients beta terbesar atau lebih besar dari nilai standardized coefficients beta stres (X2).


(11)

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah

dikemukakan sebelumnya mengenai kecerdasan emosional dan stres

terhadap prestasi belajar mahasiswa jurusan Manajemen Ekstensi Fakultas

Ekonomi Universitas Mulawarman., maka dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut:

1.

Kecerdasan emosional (X

1

) dan stres (X

2

) secara bersama-sama

berpengaruh positif dan negatif terhadap prestasi belajar mahasiswa yang

mana kedua variabel tersebut berpengaruh sebesar 74,8% terhadap prestasi

belajar sedangkan sisanya sebesar 25,2% dijelaskan oleh variabel lain

yang tidak masuk dalam variabel yang diteliti.

2.

Sesuai dengan hasil

standardized coefficients beta

menunjukkan bahwa

kecerdasan emosi (X

1

) berpengaruh positif dan dominan terhadap prestasi

belajar mahasiswa jurusan Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi

Universitas Mulawarman.

3.

Stres (X

2

) tidak berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar

mahasiswa yang mana nilai koefisien regresi variabel X

2

(stres) sebesar

-0,109 dengan nilai

standardized coefficient beta

sebesar -0,116 dan nilai

t

hitung

sebesar -1,589 dengan signifikansi sebesar 0,119 yang berarti

variabel stres (X

2

) tidak berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar

Mahasiswa

jurusan

Manajemen

Fakultas

Ekonomi

Universitas

Mulawarman (Y).

SARAN

1.

Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman perlu memperhatikan lagi

faktor-faktor lain selain kecerdasan emosi dan stres yang dapat

mempengaruhi prestasi belajar seperti budaya organisasi, motivasi, gaya

kepemimpinan dan lain-lain, yang tidak masuk dalam penelitian ini.

2.

Variabel kecerdasan emosi mempunyai pengaruh dominan terhadap

prestasi belajar mahasiswa jurusan Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi

Universitas Mulawarman, sehingga kecerdasan emosi perlu mendapat

perhatian lebih khusus dalam pengelolaannya baik dari pihak mahasiswa,


(12)

pengajar, dan bagian akademik agar bisa mendorong prestasi belajar

mahasiswa jurusan Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas

Mulawarman

3.

Serta bagi mahasiswa jurusan Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi

Universitas Mulawarman hendaknya dapat menurunkan stres yang ada

pada mahasiswa, karena stres dapat menurunkan prestasi belajar

mahasiswa jurusan Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas

Mulawarman.


(1)

d.

Uji t (parsial) digunakan untuk menguji apakah masing-masing

variabel bebas mempunyai pengaruh atau tidak terhadap variabel tidak

bebas.

ANALISIS

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengukur pengaruh antara kecerdasan emosi dan stres terhadap prestasi, menggunakan bantuan komputer program SPSS 18.0 maka menghasilkan persamaan regresi berganda, sebagai berikut:

Y = 1,554 + 0,660 X1 - 0,109 X2

Persamaan diatas menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi variabel X1 (kecerdasan emosi) sebesar 0,660 dengan nilai standardized coefficient beta sebesar 0,855 dan nilai thitung sebesar 11,676 dengan signifikansi sebesar 0,000 yang berarti variabel kecerdasan emosi (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar Mahasiswa jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman (Y).

Nilai koefisien regresi variabel X2 (stres) sebesar -0,109 dengan nilai standardized coefficient beta sebesar -0,116 dan nilai thitung sebesar -1,589 dengan signifikansi sebesar 0,119 yang berarti variabel stres (X2) tidak berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar Mahasiswa jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman (Y).

Apabila X1 naik sebesar 1% sedangkan X2 tetap maka Y akan naik sebesar 0,660 dan apabila X2 naik sebesar 1% sedangkan X1 tetap maka Y akan turun sebesar -0,109.

1.

Koefisien Korelasi (R)

Berdasarkan hasil data didapatkan nilai koefisien korelasi sebesar R sebesar 0,865. Hal ini berarti terdapat hubungan yang sangat kuat antara variabel kecerdasan emosi (X1), dan stres (X2), dengan variabel prestasi belajar (Y) karena berada diinterval koefisien 0,800-1,000

.

2.

Koefisien Determinasi (R

2

)

berdasarkan dari tabel yang menunjukkan koefisien determinasi (R2) sebesar 0,748 Artinya bahwa 74,8% variasi dari variabel kecerdasan emosi (X1)


(2)

dan stres (X2) sedangkan sisanya sebesar 25,2% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak masuk dalam variabel yang diteliti.

3.

Uji F (uji simultan/bersama-sama)

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel diatas diketahui bahwa nilai Fhitung sebesar 69,736 sedangkan Ftabelpada taraf signifikan (α) = 0,05 dengan df1 = 2 dan df2 = 47 adalah sebesar 3,20 maka Fhitung > Ftabel atau pada tabel ANOVA terlihat nilai signifikansi 0,000 untuk seluruh variabel, dengan demikian bahwa bersama-sama kecerdasan emosional dan stres terbukti berpengaruh positif secara signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa (Y).

4.

Uji t (uji parsial/individual)

Pada level of significant 0,05 diperoleh thitung untuk variabel kecerdasan emosi (X1), sebesar 11,676 dan diketahui ttabel sebesar 1,67793 (Uji satu arah, pada kolom 4 dengan df 47), maka thitung > ttabel, dengan demikian variabel kecerdasan emosi (X1) terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel prestasi belajar (Y). Pada level of significant 0,05 diperoleh thitung untuk variabel stres (X2), sebesar -1,589 dan diketahui ttabel sebesar 1,67793 (Uji satu arah, pada kolom 4 dengan df 47), maka thitung < ttabel, dengan demikian variabel stres (X2) terbukti tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel prestasi belajar (Y).

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil perhitungan persamaan regresi linier berganda dalam penelitian ini diketahui bahwa nilai variabel independent bertanda positif dan negatif yang berarti variabel kecerdasan emosi (X1) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar (Y), dan stres (X2) tidak berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar (Y), hal ini berarti bahwa peningkatan terhadap kecerdasan emosi (X1) dan penurunan dari stres (X2) akan mendorong prestasi belajar mahasiswa jurusan Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman (Y).

Dari hasil analisis koefisien korelasi (R) bahwa variabel kecerdasan emosional (X1) dan stres (X2) mempunyai hubungan yang sangat kuat terhadap prestasi belajar mahasiswa jurusan Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman (Y), hal ini berarti bahwa variabel bebas yaitu


(3)

kecerdasan emosional (X1) dan stres (X2) layak digunakan sebagai metode penunjang prestasi belajar mahasiswa jurusan Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman (Y).

Nilai koefisen determinasi (R2) menunjukkan bahwa variabel kecerdasan emosional (X1) dan stres (X2) mempunyai pengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa jurusan Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman (Y) dan terdapat sebagian pengaruh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini misalnya variabel motivasi, lingkungan, komunikasi dan sebagainya.

Berdasarkan perhitungan uji F (serentak/simultan) menunjukkan nilai Fhitung lebih besar daripada Ftabel sehingga H0 ditolak dan H1 diterima, berarti dapat disimpulkan bahwa secara bersama-sama variabel kecerdasan emosional (X1) dan stres (X2) mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa jurusan Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman (Y).

Berdasarkan perhitungan uji t (parsial) pada variabel kecerdasan emosi (X1) menunjukkan nilai thitung lebih besar daripada ttabel sehingga H0 ditolak dan H1 diterima, berarti dapat disimpulkan bahwa kecerdasan emosi (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa jurusan Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman (Y). Adanya kesadaran untuk mengelolah kecerdasan emosi setiap individu mahasiswa untuk selalu berusaha berprestasi dalam belajar, bisa mengontrol emosi dengan baik, berusaha mengatasi masalah pada saat tertekan, dapat membina hubungan yang baik dengan teman-teman dikelas maupun disekitar kampus, dan dapat menunda bersenang-senang saat meraih impian, hal ini mampu mendorong prestasi belajar mahasiswa jurusan Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman.

Apabila kecerdasan emosi bisa lebih ditingkatkan maka akan

berpengaruh positif pada prestasi belajar mahasiswa dalam gabungan dari

keahlian, kemampuan dan kompetensi non-kognitif yang mempengaruhi

kemampuan seseorang untuk berhasil dalam menghadapi tuntutan dan

tekanan dalam meraih prestasi.

Penjelasan ini sejalan dengan penjelajasan menurut Robbins dan

Coulter (2005) dalam Slamet (2007:45) kecerdasan emosi (

emotional


(4)

intelligence, EI

) adalah gabungan dari keahlian, kemampuan dan

kompetensi non-kognitif yang mempengaruhi kemampuan seseorang

untuk berhasil dalam menghadapi tuntutan dan tekanan lingkungan.

Berdasarkan perhitungan uji t (parsial) pada variabel stres (X2) menunjukkan nilai thitung lebih besar daripada ttabel sehingga H0 ditolak dan H1 diterima dan Nilai koefisien regresi variabel X2 (stres) sebesar -0,109 dengan nilai standardized coefficient beta sebesar -0,116 dan nilai thitung sebesar -1,589 dengan signifikansi sebesar 0,119 yang berarti variabel stres (X2) tidak berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar Mahasiswa jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman (Y). Adanya stres pada setiap individu mahasiswa yang menjadi marah karena hal sepele yang menimpa pada saat bekerja, cenderung bereaksi lebih terhadap situasi yang terjadi disekitar, sering merasa tidak sabar ketika terjadi penundaan dalam jam mengajar dosen, merasa putus asa dan sedih ketika nilai buruk, merasa tidak ingin mengikuti perkuliahan ketika beban pekerjaan terasa berat, dan merasa sulit untuk meningkatkan inisistif pada saat diskusi kelas terbukti tidak berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa.

Hal ini bisa terjadi karena adanya alat ukur yang kurang valid dan reliable, pertanyaan dalam kuesioner yang hanya memiliki sedikit pertanyaan mengakibatkan hasil tersebut tidak signifikan. Adanya outliers, adalah data yang aneh, seperti karakteristik sampel dalam kuesioner yang mengakibatkan responden kurang serius dalam mengisi kuesioner sehingga hasil dalam outliers kurang memiliki peluang untuk mendapatkan hasil yang signifikan. Akibat dari outliers ini maka eror standar akan meningkat dan signifikansi berbanding terbalik dengan eror standar, jadi semakin besar eror standar semakin kecil peluang untuk mendapatkan hasil yang signifikan.

Dari hasil analisis menunjukkan bahwa variabel kecerdasan emosi (X1) berpengaruh dominan terhadap prestasi belajar (Y), dibuktikan dengan nilai standardized coefficients beta terbesar atau lebih besar dari nilai standardized coefficients beta stres (X2).


(5)

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah

dikemukakan sebelumnya mengenai kecerdasan emosional dan stres

terhadap prestasi belajar mahasiswa jurusan Manajemen Ekstensi Fakultas

Ekonomi Universitas Mulawarman., maka dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut:

1.

Kecerdasan emosional (X

1

) dan stres (X

2

) secara bersama-sama

berpengaruh positif dan negatif terhadap prestasi belajar mahasiswa yang

mana kedua variabel tersebut berpengaruh sebesar 74,8% terhadap prestasi

belajar sedangkan sisanya sebesar 25,2% dijelaskan oleh variabel lain

yang tidak masuk dalam variabel yang diteliti.

2.

Sesuai dengan hasil

standardized coefficients beta

menunjukkan bahwa

kecerdasan emosi (X

1

) berpengaruh positif dan dominan terhadap prestasi

belajar mahasiswa jurusan Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi

Universitas Mulawarman.

3.

Stres (X

2

) tidak berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar

mahasiswa yang mana nilai koefisien regresi variabel X

2

(stres) sebesar

-0,109 dengan nilai

standardized coefficient beta

sebesar -0,116 dan nilai

t

hitung

sebesar -1,589 dengan signifikansi sebesar 0,119 yang berarti

variabel stres (X

2

) tidak berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar

Mahasiswa

jurusan

Manajemen

Fakultas

Ekonomi

Universitas

Mulawarman (Y).

SARAN

1.

Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman perlu memperhatikan lagi

faktor-faktor lain selain kecerdasan emosi dan stres yang dapat

mempengaruhi prestasi belajar seperti budaya organisasi, motivasi, gaya

kepemimpinan dan lain-lain, yang tidak masuk dalam penelitian ini.

2.

Variabel kecerdasan emosi mempunyai pengaruh dominan terhadap

prestasi belajar mahasiswa jurusan Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi

Universitas Mulawarman, sehingga kecerdasan emosi perlu mendapat

perhatian lebih khusus dalam pengelolaannya baik dari pihak mahasiswa,


(6)

pengajar, dan bagian akademik agar bisa mendorong prestasi belajar

mahasiswa jurusan Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas

Mulawarman

3.

Serta bagi mahasiswa jurusan Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi

Universitas Mulawarman hendaknya dapat menurunkan stres yang ada

pada mahasiswa, karena stres dapat menurunkan prestasi belajar

mahasiswa jurusan Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas

Mulawarman.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Kemandirian Pribadi Dan Kebutuhan Akan Prestasi Terhadap Kemauan Memulai Usaha Pada Mahasiswa Ekstensi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi USU Medan

0 47 96

Pengaruh Kualitas Pelayanan Jasa Call Center dan Harga terhadap Loyalitas Konsumen Telkomsel pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Ekstensi Universitas Sumatera Utara

1 61 98

Pengaruh Kecerdasan Emosi, Self Employment Dan Lingkungan Keluarga Terhadap Intensi Berwirausaha (Studi Pada Mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Jurusan Manajemen Universitas Sumatera Utara)

1 9 177

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN STRES AKADEMIK MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS Hubungan antara Kecerdasan Emosi dengan Stres Akademik Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

1 6 18

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN STRES AKADEMIK MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS Hubungan antara Kecerdasan Emosi dengan Stres Akademik Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 3 16

Pengaruh Kecerdasan Emosional terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Angkatan 2009-2011 Universitas Kristen Maranatha Bandung.

0 0 20

Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Perilaku Belajar terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha Bandung.

0 0 20

Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha Angkatan 2007.

0 0 14

PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TADULAKO

0 0 8

PENERAPAN K-MEANS CLUSTER UNTUK PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN STRES TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA

0 0 5