PENERAPAN METODE INTENSIVE READING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP TEKS BERBAHASA PERANCIS TINGKAT A1 DELF : Studi Pra-Eksperimental terhadap Siswa Kelas XII Semester IISMAN 6 Cimahi Tahun Akademik 2013/2014.

(1)

Cimahi Tahun Akademik 2013/2014)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis

Oleh

Dani Ramdhani

0908914

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Dani Ramdhani, 2014

PENERAPAN METODE INTENSIVE READING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP TEKS BERBAHASA PERANCIS TINGKAT A1 DELF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Cimahi Tahun Akademik 2013/2014)

Oleh

Dani Ramdhani

0908914

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Dani Ramdhani 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,


(3)

PENERAPAN METODE INTENSIVE READING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP TEKS

BERBAHASA PERANCIS TINGKAT A1 DELF

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH

Pembimbing I

Drs. Soeprapto Rakhmat, M.Hum 195502171980111002

Pembimbing II

Yadi Mulyadi, M. Pd. 197812082005011002

Diketahui oleh

KetuaJurusanPendidikanBahasaPerancis

Dra.IimSitiKarimah, M.Hum. 196502041992022001


(4)

Dani Ramdhani, 2014

PENERAPAN METODE INTENSIVE READING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP TEKS BERBAHASA PERANCIS TINGKAT A1 DELF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DELF.Penelitianinibertujuanuntukmemperoleh data tentang : 1) tingkatkemampuanmembacapemahamansiswasebelumdansesudahditerapkannyameto deIntensive reading ; 2) keefektifanmetodeIntensive reading dalammeningkatkanpemahamansiswaterhadapteksberbahasaPerancistingkat A1 DELF ; 3) kelebihandankekurangandaripenerapanmetodeIntensive reading dalampembelajaranmembacapemahamanteksberbahasaPerancistingkat A1 DELF. Sampeldaripenelitianiniialah 20 orang siswa SMA Negeri 6 Cimahitahunajaran 2013/2014.Metode yang digunakandalampenelitianiniadalahpre-experimental

dengandesainpenelitianone group

pretest-posttest.Teknikpengumpulandatanyayaitudenganmenggunakantes,

angketdanobservasi.HasilpenelitianinimenunjukkanbahwametodeIntensive reading iniefektifditerapkandalampembelajaranmembacapemahamanteksberbahasaPerancistin gkat A1 DELF.

Kata kunci: Aplikasi, Penerapan, Intensive reading, metodemembaca, keterampilanmembaca, membacapemahaman, DELF.

ABSTRACT

Reading comprehension is a kind of silent reading. This study discusses about the implementation of Intensive Reading to improve student understanding a text in frenchat level A1 DELF. The aims of this research are to obtain data on: 1) the levels of reading comprehension ability of the student before and after the application of intensive reading method; 2) the effectiveness of intensive reading method for improving students understanding a text in French at level A1 DELF; 3) the advantages and disadvantages of implementation intensive reading method in learningFrench text comprehension at level A1 DELF. The samples of this study are reading skill of 20 students of SMAN 6 Cimahiof school year 2013/2014. The methodis pre-experimental with a research design of one group pretest-posttest. The techniques of collecting data are test, questionnaires and observation. The result of this study show that intensive reading method is effective to be applied in learning a french text level A1 DELF reading comprehension.

Keywords: Application, Intensive reading, Reading method, Reading skill, Reading comprehension, DELF.


(5)

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1LatarBelakangMasalah ... 1

1.2RumusanMasalah ... 3

1.3TujuanPenelitian ... 4

1.4ManfaatPenelitian... 4

1.5Asumsi ... 5

BAB II METODE INTENSIVE READING DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA TEKS BAHASA PERANCIS TINGKAT A1 DELF 2.1MetodePembelajaran ... 6

2.1.1 PengertianMetodePembelajaran ... 6

2.1.2 Jenis-JenisMetodePembelajaranBahasaAsing... 8

2.2Membaca... 12

2.2.1 PengertianMembaca... 12

2.2.2 TujuanMembaca ... 14

2.2.3 ManfaatMembaca ... 16

2.2.4 StrategiMembacadanJenis – JenisMembaca ... 18

2.3MembacaPemahaman ... 19

2.3.1 PengertianMembacaPemahaman ... 19


(6)

Dani Ramdhani, 2014

PENERAPAN METODE INTENSIVE READING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP TEKS BERBAHASA PERANCIS TINGKAT A1 DELF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.4Compréhension des Écrits dalamCadre Européen Commun de Référence

pour les Langues DELF A1 ... 27

2.5Membaca Pemahaman Teks Berbahasa Perancis Tingkat DELF A1 . 29 2.6MetodeIntensive reading ... 30

2.6.1 PengertianIntensive Reading ... 30

2.6.2 TujuanMetodeintensive Reading ... 31

2.6.3 KarakteristikIntensive Reading ... 32

2.6.4 Faktor yang MempengaruhiIntensive Reading... 33

2.6.5 TahapanMetodeIntensive Reading... 33

2.6.6 KelebihandanKekuranganMetodeIntensive Reading ... 35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1MetodedanDesainPenelitian ... 36

3.1.1 MetodePenelitian ... 36

3.1.2 DesainPenelitian ... 36

3.2PopulasidanSampelPenelitian ... 37

3.2.1 PopulasiPenelitian... 37

3.2.2 SampelPenelitian ... 38

3.3LokasiPenelitian ... 38

3.4VariabelPenelitian ... 38

3.5DefinisiOperasional ... 39

3.6InstrumenPenelitian ... 39

3.6.1 Tes ... 40

3.6.2 AngketatauKuesioner ... 42

3.6.3 Observasi ... 43

3.7Validitas ... 45

3.8TeknikPengumpulan Data ... 46


(7)

3.9ProsedurPenelitian ... 51

3.9.1 TahapPersiapan ... 51

3.9.2 TahapPelaksanaan... 51

3.9.3 TahapPengolahan Data ... 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1HasilPenelitian ... 53

4.1.1 Deskripsi Data Prates ... 53

4.1.2 DeskripsiPenerapanMetodeIntensive Reading ... 55

4.1.3 DeskripsiHasil Data ObservasiKegiatanSiswa ... 58

4.1.4 Deskripsi Data Pascates ... 61

4.2PembahasanHasilPenelitian ... 63

4.2.1 Analisis Perhitungan Nilai Rata-rata Prates dan Nilai Rata-Rata Pascates ... 63

4.2.2 AnalisisPerhitunganKoefisienSignifikasi (t) antaraNilai Rata-Rata Prates dan Nilai Rata-Rata Pascates ... 65

4.3PembuktianHipotesis ... 68

4.4Analisis Data HasilAngket ... 69

4.4.1 Ketertarikan Siswa terhadap Bahasa Perancis... 70

4.4.2 Minat Siswa terhadap Keterampilan Membaca Teks Bahasa Perancis ... 70

4.4.3 Frekuensi Membaca Teks Bahasa Perancis ... 71

4.4.4 Sumber Bacaan ... 71

4.4.5 Tujuan Siswa Membaca Pemahaman ... 72

4.4.6 Kesulitan Siswa saat Membaca Pemahaman ... 73

4.4.7 Upaya untuk Mengatasi Kesulitan dalam Membaca Pemahaman 74 4.4.8 Penggunaan Sebuah Meode dalam Membaca Pemahaman .... 74


(8)

Dani Ramdhani, 2014

PENERAPAN METODE INTENSIVE READING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP TEKS BERBAHASA PERANCIS TINGKAT A1 DELF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Reading ... 77

4.4.11 Penerapan Metode Membaca Intensif (Intensive Reading) dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa ... 79

4.4.12 Kelebihan Metode Membaca Intensif (Intensif Reading) dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman ... 80

4.4.13 Kekurangan Metode Membaca Intensif (Intensive Reading) dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman ... 81

4.4.14 Peningkatan Membaca Pemahaman setelah Menggunakan Metode Membaca Intesif (Intensive Reading) ... 81

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1Kesimpulan ... 82

5.2Rekomendasi ... 84

5.2.1 RekomendasikepadaSiswa ... 84

5.2.2 RekomendasikepadaPengajar ... 85

5.2.3 RekomendasikepadaPeneliti Lain... 85

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


(9)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1LatarBelakangMasalah

Belajarbahasaadalahbelajaruntukberkomunikasi.Bahasamerupakanalat yang digunakanmanusiauntukdapatberinteraksidengan yang

lainnya.Untukdapatberkomunikasidengan orang

laindiperlukanjugakemampuanbahasa yang baik agar dapatdenganmudahbersosialisasi. Belajarbahasamemilikikedudukan yang pentingkarenadapatmenunjangkehidupandalamberbagaimacamkegiatanseperti di sekolah, diduniapekerjaanatauprofesionaldanmasihbanyaklagi.

DalampembelajaransuatubahasakhususnyabahasaPerancissebagaibahasaasi

ngterdapatbeberapahal yang perludiperhatikan,

diantaranyaadalahPenguasaankosakata, tatabahasa,

budayadanketerampilanberbahasa.Menyimak (comprehension orale), berbicara (production orale), membaca (comprehensionécrite) dan menulis (production écrite)merupakanempatketerampilandasarapabilaseseorangmempelajarisuatubahas a.Diantaraempatketerampilantersebutmembacamerupakansalahsatuketerampilanda sardalammempelajarisuatubahasa.

Keterampilaninisamapentingnyadenganketerampilan yang lainnya, karenadenganmembacaseseorangdapatmembukajendeladunia.

Ketikamembaca,

seseorangdapatberinteraksidenganperasaandanpikirannya.Seseorang yang melakukankegiatanmembacabertujuanuntukmemahamiisi, gagasanpokokdanhal-hal lain yang ingindiketahui.Semakinbanyakseseorangmembaca, semakinbanyak pula informasiatauhal yang dapatdiketahuinya.

Salah

satutingkatkemampuanmembacaadalahmembacapemahaman.Membacapemahama nmerupakankegiatanmembacauntukmemahamisuatubacaanlebihseksama.Membac apemahamanbukanlahketerampilan yang mudahbagisiswa.Hal umum yang


(10)

Dani Ramdhani, 2014

PENERAPAN METODE INTENSIVE READING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP TEKS BERBAHASA PERANCIS TINGKAT A1 DELF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terjadipadasiswasehinggaterjadiketidakpahamanterhadapsuatubacaanadalahkurang diperhatikannyaaspek-aspekdanhal-halyang

berhubungandenganmembacasehinggakemampuanmembacanyakurangbaik.Sebag aicontoh, siswahanyamelakukankegiatanmembacatanpamemahamiisi/ pesanbacaannya.Dengandemikiansiswakurangdapatmemahamimanfaatyang

dapatdiperolehdaribacaantersebut. Hal

tersebutberdampakketikasiswamengerjakansoallatihan,

merekaakanmengalamikesulitankarenakurangnyapemahamanterhadaptekstersebut. Mahasiswapunmengalamikendalaketikamelaksanakanpembelajaran di sekolah (SMA),

dimanasiswakesulitandalammemahamisuatuteksbacaandikarenakanmerekatidakm engertidanmemahamisecarautuhtekstersebut, seperticontohpenguasaankosakata yang masihkurang, kesulitandalampengucapan kata, danlainlain.Makasebagaiseorangpelajar, siswaharusdapatmenguasaiaspek-aspekdancara yang benardalamkegiatanmembacasehinggakendala yang ditemukandapatdiatasidankemampuanmembacanya pun meningkat.

Sekaitandenganhal di atas, seorangpengajaratau guru harusdapatmengajarkankepadasiswabagaimanacaramembaca yang baikdantepattanpakehilangangagasanpokokbacaanatautekstersebut.Untukmeningk atkankeberhasilansiswadalampemahamanterhadapsuatuteksbacaandipengaruhiole hbanyakfaktor, diantaranya guru, siswaitusendiriatau yang lainnya, lingkungan, materipelajarandanpenerapanteknik/ metodepembelajaran yang tepat.Sebagaiseorangpengajarsudahseharusnyamenerapkanmetodemembacayang tepatkepadasiswa agar dapatmembantusiswadalammencapaimateri demi tercapainyatujuanpembelajaran yang telahditetapkan.Melaluipenelitianini, penelitiberupayamengujicobakanmetodeintensive

readingdalammemahamiteksberbahasaPerancis.

Dalampenelitian yang

dilakukanolehWidodo(2009)tentangsalahsatucarauntukpembelajaranmembacayait

uKey Issues in Teaching EFL/ESL Intensive


(11)

jukanhasil yang positif. Dalampenelitiantersebut, siswatidakhanyamemahamisecaraumumsuatuteks,

tetapijugameningkatkankemampuanmembacapemahamanmerekaterhadapsuatutek s.Penelitiantersebutmemberikanpemahamanlebihkepadasiswamengenaipembelajar anbahasaInggris,

khususnyadalammemahamisuatuteks.Penelitianinitidakhanyamembuatsiswadapat memahamisecaraumumtentangsuatuteks, namundapat pula mengembangkankemampuanmembacapemahamanmereka.Dalampembelajaranbah

asaPerancispun yang merupakanbahasaasing,

siswatidakhanyadituntutuntukmemahamiisitekssecaraumumtapidiharapkanjugada patmengembangkankemampuanmembacapemahamandalampembelajaranbahasaP erancistingkat A1 DELF.

Berdasarkanlatarbelakang diatas,

penelititertarikuntukmelakukanpenelitianmengenaipembelajaranmembacapemaha mandenganmenggunakanmetodeIntensive

Reading.Penelitiinginmengetahuiapakahmetodetersebutefektifdigunakandalampe mbelajaranmembacapemahamanteksbahasaPerancis tingkatA1 DELF dalamsebuahpenelitian yang berjudul “PenerapanMetode Intensive ReadingUntukMeningkatkanPemahamanSiswaTerhadapTeksBerbahasaPeranc is Tingkat A1 DELF.(Penelitianpraeksperimenterhadapsiswakelas XII SMA Negeri 6 CimahiTahunAjaran 2013/2014).”

1.2RumusanMasalah

Berdasarkanuraianlatarbelakang diatas,

makapenelitimerumuskanmasalahpenelitiansebagaiberikut :

a) Bagaimanakahkemampuanmembacapemahamansiswaterhadapteksberbaha

saPerancistingkat A1

DELFsebelumdansesudahdilakukantindakanpembelajarandenganmenggun akanmetodeIntensive Reading?


(12)

Dani Ramdhani, 2014

PENERAPAN METODE INTENSIVE READING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP TEKS BERBAHASA PERANCIS TINGKAT A1 DELF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b) ApakahmetodeIntensive Reading

efektifdalammeningkatkanpemahamansiswaterhadapteksberbahasaPeranci stingkatA1 DELF?

c) BagaimanakahkelebihandankekuranganpenerapanmetodeIntensive Reading

inidalammeningkatkanpemahamansiswaterhadapteksbahasaPerancistingka t A1 DELF?

1.3TujuanPenelitian

Merujukpadarumusanmasalahdiatas, penelitianinibertujuanuntukmendeskripsikan:

a) tingkatpemahamansiswaterhadapteksberbahasaPerancistingkat A1 DELFsebelumdansesudahmenggunakanmetodeIntensive Reading.

b) informasitentangtingkatkeefektifanmetodeIntensive Reading inidalammeningkatkanpemahamansiswaterhadapteksberbahasaPerancistin gkatA1 DELF.

c) masukan

datatentangkelebihandankekurangandaripenerapanmetodeIntensive Reading

dalampembelajaranmembacapemahamanteksberbahasaPerancistingkatA1 DELF.

1.4ManfaatPenelitian

Hasildaripenelitianinidiharapkandapatmemberikanmanfaatsebagaiberikut :


(13)

SebagaicalonpengajarbahasaPerancis,hasilpenelitianinidiharapkandapatme nambahwawasanmengenaipenerapanmetodeIntensive

readingdalammeningkatkanpemahamansiswaterhadapteksberbahasaPeranc istingkat A1 DELF.

b) Bagi Guru

Sebagaibahanreferensidalammenggunakanmetodeuntukpembelajaranmem bacapemahamanteksbahasaPerancistingkat A1 DELF sehinggadapatmeningkatkankualitaspembelajaran.

c) Bagisiswa

darihasilpenelitianinisiswadiharapkandapatmenerapkanmetode yang tepatdalammembacasebuahteksberbahasaPerancis agar dapatdenganmudahmemahamiinformasi-informasi yang pentingsekaligusmengingatnyakembalisesuaitingkat A1 DELF.

d) BagiPeneliti lain

DapatdijadikanreferensitentangpenerapanmetodeIntensive

readingdalampembelajaranmembacapemahamanteksberbahasaPerancistin gkat A1 DELF untukpenelitianselanjutnya.

1.5Asumsi

Dalampelaksanaanpenelitianini, penelitiberasumsibahwa :

a) Keterampilanmembacamerupakansalahsatuketerampilanberbahasa yang perludimilikiolehpembelajarbahasatingkatdasarsetara A1 DELF.

b) Intensive readingmerupakanmetodemembacateks-tekspendeksecaraterusmenerusuntukmendapatkaninformasisecaracepat yang

dapatditerapkandalampembelajaranmembacateksbahasaPerancistingkatA1 DELF.


(14)

Dani Ramdhani, 2014

PENERAPAN METODE INTENSIVE READING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP TEKS BERBAHASA PERANCIS TINGKAT A1 DELF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Dan Desain Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian

Dalam menerapkan sebuah metode pada kegiatan pembelajaran, terdapat cara atau upaya yang sistematis sehingga penerapan metode tersebut dapat dilakukan sebaik mungkin. Narbuko (2004:1) menyatakan bahwa:

Metodologi penelitian berasal dari kata “metode” yang artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu: dan “logos” yang artinya ilmu atau pengetahuan. Jadi metodologi artinya cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara saksama untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan penelitian adalah suatu kegiatan untuk mencari, mencatat, merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporan.

Dari penjelasan tersebut, peneliti beranggapan bahwa metode penelitan adalah sebuah proses penelitian yang sistematis guna mendapatkan sebuah informasi atau tujuan yang telah ditetapkan. Metode penelitian yang dipilih oleh peneliti adalah metode penelitian eksperimen yang termasuk dalam penelitian kuantitatif. Metode penelitian ini digunakan karena variabelnya dapat dipilih dan variabel lain dapat mempengaruhi proses eksperimennya. Hal ini senada dengan Sugiyono (2011:109) “metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali”.

3.1.2 Desain Penelitian

Dalam penelitian eksperimen ini desain metode yang digunakan oleh peneliti adalah metode pra-eksperimen (Pre-eksperimental design) dengan bentuk one group pretest-posttest. Desain penelitian ini dapat memberikan hasil yang lebih akurat, karena terdapat prates sebelum diberikan perlakuan (treatment) sehingga hasilnya dapat dibandingkan dengan hasil tes setelah dilakukan treatment.


(15)

Dani Ramdhani, 2014

Desain penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Keterangan :

O1 : Prates, tes yang dilakukan sebelum treatment.

X : Perlakuan (Treatment), yaitu berupa penerapan metode membaca intensif (Intensive Reading) dalam meningkatkan kemampuan membaca pemahaman teks berbahasa Perancis tingkat A1 DELF pada siswa SMA Negeri 6 Cimahi.

O2 : Pascates, tes yang dilakukan setelah treatment yakni sampel diberikan tes

berbahasa Perancis dengan tingkat kesulitan yang samadengan prates namun dengan teks yang berbeda.

Dengan desain penelitian one group pretest-posttest, peneliti menerapkan metode Intensive reading dalam penelitian ini.Para siswa diberikan prates sebelum diberikan treatment berupa penerapan metode (Intensive Reading). Setelah treatment diberikan, siswa diberikan pascates yang bertujuan untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap teks berbahasa Perancistingkat A1 DELF. Setelah data diperoleh, hasil prates dan pascates dibandingkan dan dianalisis secara statistik.

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

3.2.1 Populasi Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat populasi yang akan dipilih oleh peneliti. Sugiyono (2011:119) menjelaskan bahwa “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti umtuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”.

Populasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah keterampilan berbahasa siswa SMA Negeri 6 Cimahi Tahun Ajaran 2013/2014 sebagai pembelajar bahasa Perancis tingkat pemula.


(16)

Dani Ramdhani, 2014

PENERAPAN METODE INTENSIVE READING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP TEKS BERBAHASA PERANCIS TINGKAT A1 DELF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.2.2 Sampel Penelitian

Pada penelitian ini terdapat pula sampel yang akan digunakan. “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. (Sugiyono, 2011:120). Sampel dari penelitian ini adalah keterampilan membaca pemahaman siswa kelas XII SMA Negeri 6 Cimahi Tahun Ajaran 2013/2014 sebanyak 20 orang dan akan dipilih secara acak.

3.3 Lokasi Penelitian

Peneliti melakukan penelitian ini di SMA Negeri 6 Cimahi jalan Melong Raya no.172 Tlp (022) 6010934 Cijerah-Cimahi Selatan 40535.

3.4 Variabel Penelitian

Sugiyono (2011:64) menjelaskan bahwa “variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu (variabel independent) variabel bebas dan (variabel terikat) varibel terikat.“Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau akan menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel independen (terikat) dan “variabel terikat merupakan yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.” (Sugiyono,2011:64). Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Variabel bebas (X), yaitu penerapan Metode Intensive Reading.

2. Variabel terikat (Y), yaitu pemahaman terhadap teks berbahasa Perancis tingkat A1 DELF.


(17)

Dani Ramdhani, 2014

Judul penelitian ini adalah “Penerapan metodeIntensive Reading untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap teks berbahasa Perancis”.Agar judul tersebut mudah dipahami dan tidak terjadi kesalahpahaman, maka peneliti memberikan definisi istilah-istilah yang digunakan sebagai berikut:

1) Metode menurut Fachrurrozi dan Mahyuddin (2010:9) merupakan rencana menyeluruh yang berhubungan dengan penyajian materi pelajaran secara teratur dan tidak saling bertentangan dan didasarkan pada suatu pendekatan. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan metode ialah proses yang sistematis dalam upaya mencapai tujuan yang telah direncanakan, dalam hal ini adalah cara menerapkan metode intensive reading dalam pembelajaran bahasa Perancis.

2) Ghazali (2010: 207) memaparkan “membaca intensif, membaca teks-teks pendek untuk mencari informasi dan mengembangkan akurasi didalam memahami teks secara terinci”. Jadi yang dimaksud dengan metode intensive readingdalam penelitian iniadalah metode pengajaran membaca yang diterapkan pada siswa-siswi SMA kelas XII dengan menggunakan teks-teks pendek dan beberapa pertanyaan guna mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap teks-teks tersebut.

3) Membaca pemahaman menurut Rubin dalam Somadoyo (2011:7) adalah “proses intelektual yang kompleks yang mencakup dua kemampuan utama yaitu penguasaan makna kata dan kemampuan berpikir tentang konsep verbal”. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan membaca pemahaman adalah membaca pemahaman siswa-siswi SMA kelas XII terhadap teks bahasa Perancis tingkat A1 DELF dalam kemampuan membaca teks bahasa Perancis.

3.6 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini digunakan untuk mempermudah peneliti dalam melakukan penelitian.“Instrumen penelitian merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati” (Sugiyono, 2011:148). Dalam hal ini membantu peneliti dalam mengukur kemampuan siswa


(18)

Dani Ramdhani, 2014

PENERAPAN METODE INTENSIVE READING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP TEKS BERBAHASA PERANCIS TINGKAT A1 DELF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam pembelajaran membaca teks bahasa Perancis tingkat A1 DELF. Instrumen tersebut adalah sebagai berikut:

3.6.1 Tes

Salah satu instrumen yang peneliti gunakan ialah instrumen tes. Gronlund (Nurgiyantoro, 2010:7) mengatakan bahwa “tes merupakan sebuah instrumen atau prosedur yang sistematis untuk mengukursuatu sampel tingkah laku yang jawabannya berupa angka”.

Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah prates dan pascates dengan menggunakan metode intensive reading. Prates digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam membaca teks bahasa Perancis sebelum mendapatkan perlakuan (treatment) yaitu berupa metode membaca intensif (intensive reading). Sedangkam pascates digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan membaca teks bahasa Perancis siswa setelah diterapkannya metode membaca intensif (intensive reading).Sebelum tes tersebut digunakan, peneliti terlebih dahulu meminta penilaian kepada dosen ahli (expert jugement) agar teruji ketepatan tujuan dan penggunaan tes tersebut (Validitas).

Sebelum dilakukannya tes terhadap siswa, maka peneliti menyusun dan membuat kisi-kisi soal sebagai gambaran untuk soal yang akan diberikan. Peneliti memberi soal sebanyak 20 pertanyaan yang terdiri dari 10 soal benar salah dan 10 soal berbentuk isian tertulis. Berikut kisi-kisi soal yang akan peneliti gunakan.

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Soal Prates

Materi uji Jenis Soal

Jumlah Soal Alokasi Waktu/Soal Jumlah Waktu Bobot Skor/Soal tentang wisata: les

objets touristiques, les transports, les

villes, les genres

Benar atau

salah 10 2 menit 20 menit 1x10=10

Isian


(19)

Dani Ramdhani, 2014 d’objets.

Total 40 menit 20

Tabel 3.2

Kisi-kisi Soal Pascates

Materi ujian

Jenis

Soal Jumlah Soal

Alokasi Waktu/Soal Jumlah Waktu Bobot Skor/Soal

tentang wisata: les objets touristiques, les

transports, les villes, les genres d’objets.

Benar

atau salah 10 2 menit 20 menit 1x10=10

Isian

tertulis 10 2 menit 20 menit 1x10=10

Total 40 menit 20

Keterangan :

1. Jumlah masing-masing tes pada prates dan pasca tes adalah 20 butir soal. 2. Jenis soal pada tes tersebut adalah 10 butir soal benar atau salah dan 10 soal

isian tertulis

3. Waktu yang diperlukan untuk menjawab setiap soal adalah 2 menit. 4. Skor untuk setiap pertanyaan yang benar adalah 1.

Tabel 3.3

Aspek Kompetensi Soal Tes

Jenis Soal Persentase Jumlah Soal

Aspek kognitif

10 butir soal benar atau salah dan 10 butir soal isian tertulis (Prates dan Pascates)

50%

20 butir soal prates

K-2 50%

20 butir soal pascates


(20)

Dani Ramdhani, 2014

PENERAPAN METODE INTENSIVE READING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP TEKS BERBAHASA PERANCIS TINGKAT A1 DELF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan :

K 1 : Aspek kognitif yang mengukur pengetahuan K 2 : Aspek kognitif yang mengukur pemahaman K 3 : Aspek kognitif yang mengukur penerapan K 4 : Aspek kognitif yang mengukur analisis K 5 : Aspek kognitif yang mengukur sintesis K 6 : Aspek kognitif yang mengukur evaluasi

3.6.2 Angket atau Kuesioner

Instrumen lain yang digunakan oleh peneliti adalah angket atau kuesioner. Menurut Nurgiyantoro (2010:91),

kuesioner (questionnaire) atau angket, merupakan serangkaian (daftar) pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada peserta didik (dalam penelitian: responden) mengenai masalah-masalah tertentu yang bertujuan untuk mendapatkan tanggapan dari peserta didik (responden).

Angket atau kuesioner merupakan alat atau instrumenyang dapat membantu suatu penelitian, dapat memudahkan peneliti dalam mencari informasi yang dibutuhkan.Angket ini diberikan setelah siswa mengerjakan prates dan pascates. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen angket untuk memperoleh pendapat siswa mengenai penerapan metode membaca intensif (intensive reading), minat siswa terhadap kegiatan membaca, metode yang digunakan siswa dalam membaca, kesulitan yang dihadapi dalam keterampilan membaca.Angket tesebut berupa pertanyaan dalam bentuk pilihan ganda yang berjumlah 20 butir soal.

Tabel 3.4 Kisi-kisi Angket

No Aspek Pernyataan Nomor

pernyataan

Jumlah Pernyataan

%


(21)

Dani Ramdhani, 2014

Perancis

2 Minat siswa terhadap keterampilan

membaca teks bahasa Perancis

2 1 5%

3 Frekuensi membaca teks bahasa

Perancis

3 1 5%

4 Sumber bacaan 4 1 5%

5 Tujuan siswa membaca pemahaman 5 1 5%

6 Kesulitan siswa saat membaca

pemahaman

6,7 2 10%

7 Upaya untuk mengatasi kesulitan

dalam membaca pemahaman

8 1 5%

8 Penggunaan sebuah meode dalam

membaca pemahaman

9, 10 2 10%

9 Pengetahuan siswa tentang metode

membaca intensif (intensive reading)

11, 12 2 10%

10 Pendapat siswa mengenai metode

membaca intensif (intensive reading)

13, 14, 15, 16 4 20%

11 Penerapan metode membaca intensif

(intensive reading) dalam

meningkatkan pemahaman siswa

17 1 5%

12 Kekurangan metode membaca intensif

(intensif reading) dalam pembelajaran membaca pemahaman

18 1 5%

13 Kelebihan metode membaca intensif

(intensive reading) dalam

pembelajaran membaca pemahaman

19 1 5%

14 Peningkatan membaca pemahaman

setelah menggunakan metode

membaca intesif (intensive reading)

20 1 5%

Jumlah 20 100

3.6.3 Observasi

Teknik pengumpulan data yang lain yang peneliti gunakan adalah observasi.Menurut Hadi dalam Sugiyono (2011:196) “observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersususn dari berbagai proses biologis dan psikologis”.


(22)

Dani Ramdhani, 2014

PENERAPAN METODE INTENSIVE READING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP TEKS BERBAHASA PERANCIS TINGKAT A1 DELF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam pelaksanaannya, teknik pengumpulan data dengan observasi menurut Sugiyono (2011:196) dibedakan menjadi Participant observation(observasi berperan serta) dan nonParticipant observation dimana peneliti tidak terlibat lansung dan hanya menjadi pengamat.

Pada penelitian ini, yang berperan sebagai observer adalah rekan peneliti.Observer mengisi format yang sudah disediakan guna mengetahui kesesuaian memberikan perlakuan dengan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang telah dibuat.

Tabel 3.5 Format observasi

No Kriteria dan Aspek penilaian Jawaban

Ya Tidak

1

Apakah siswa antusias terhadap metode pembelajaran yang diberikan oleh guru?

2

Apakah siswa fokus terhadap penjelasan mengenai metode membaca intensif (intensive reading)

3

Apakah siswa memperhatikan dan menyimak instruksi metode pembelajaran membaca intensif (intensive reading) yang diberikan oleh peneliti?

4

Apakah siswa mengerti tahapan dalam metode membaca intensif (intensive reading)?

5

Apakah siswa merasa lebih senang menggunakan metode membaca intensif (intensive reading)?

6

Apakah siswa mengalami kesulitan dalam menerapkan metode membaca intensif (intensive reading) dalam pembelajaran bahasa Perancis?

7

Apakah siswa termotivasi dengan adanya metode pembelajaran membaca intensif (intensive reading) dalam pembelajaran bahasa Perancis?

8

Apakah siswa menyukai metode pembelajaran membaca intensif (intensive reading)

9

Apa pesan yang disampaikan melalui metode pembelajaran membaca intensif (intensive reading)

10

Apakah siswa memberikan respon yang baik terhadap metode pembelajaran membaca intensif (intensive reading)?


(23)

Dani Ramdhani, 2014 3.7Validitas

Dalam penelitian ini, diperlukan alat tes yang dapat mengukur tingkat kemampuan siswa dalam pembelajaran, sehingga dapat memberikan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.Tes tersebut diharapkan dapat memberikan informasi yang mendekati keadaan sebenarnya dari siswa. Ketepatan informasi yang akan diberikan terlebihdahulu diukur oleh pengukuran informasi yang tepat.

Gronloud (Nurgiyantoro, 2010:150) mengemukakan bahwa “secara esensial alat tes harusmemiliki kualitas validitas (validity), reliabilitas (reliability) dan kebergunaan (usability)”.

Sebuah tes dapat digunakan apabila telah dilakukan validasi oleh seorang ahli yang berpengalaman dengan permasalahan yang akan diteliti. Nurgiyantoro (2010:154-155) menerangkan bahwa berdasarkan jenis data dan kerja analisis, validitas dapat dibedakan ke dalam dua kategori yaitu,

1) Analisis rasional

a. Validitas isi (content validity)

b. Validitas konsep atau konstruk (construct validity) 2) Analisis data empirik

a. Validitas sejalan (concurrent validity) b. Validitas ramalan (predicative validity)

Sebuah instrumen penelitian dapat dikatakan baik apabila telah dilakukan uji validitasnya.Gronloud dalam Nurgiyantoro (2010:151-152)mengemukakan hal-hal yang harus dipertimbangkan tentang validitas dalam kaitannya dengan tes.

Pertama, validitas menunjukan pada kelayakan interpretasiyang dibuat berdasarkan skor hasil tes yang berkaitan dengan pengunaan tertentu dan bukan terhadap instrumennya itu sendiri. Kedua, Validitas adalah masalah kadar (matter of degree), maka haruslah dihindari pemikiran bahwa sebuah hasil tes itu valid atau tidak valid. Ketiga, validitas berkaitan dengan penggunaan khusus karena tidak ada satu tes pun yang valid untuk semua tujuan.


(24)

Dani Ramdhani, 2014

PENERAPAN METODE INTENSIVE READING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP TEKS BERBAHASA PERANCIS TINGKAT A1 DELF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk mengetahui kelayakan instrumen yang akan peneliti gunakan dalam penelitian, maka harus diuji kepada dosen tenaga ahli penimbang jurusan Pendidikan Bahasa Perancis UPI yang dianggap ahli dalam bidang yang akan peneliti uji atau penimbang untuk memberikan “expert jugment”.

3.8Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan tahapan penting dalam sebuah penelitian dan digunakan untuk mengunpulkan data-data sesuai dengan tujuan penelitian.Untuk mendapatkan data-data tersebut, peneliti menggunakan teknik penelitian sebagai berikut.

3.8.1 Studi Pustaka

Salah satu teknik pengumpulan data penelitian menggunakan studi pustaka. “Studi pustaka dilakukan untk mengumpulkan data teoritis melalui bahan yang berhubungan dengan topik penelitian seperti buku-buku, catatan dan dokumen penting lainnya”, (Arikunto, 2006:16).

Peneliti melakukan studi pustaka untuk mengetahui informasi yang relevan tentang teori-teori yang dapat menunjang dalam penelitian ini. Peneliti membaca buku-buku sumber terkait sebagai penguat terhadap permasalahan yang akan diteliti. Dalam penelitian ini buku-buku sumebr dan informasi yang digunakan adalah yang berkaitan dengan keterampilan membaca dan metode membaca intensif (Intensive reading).

3.8.2 Tes

“Tes adalah salah satu cara untuk mendapatkan informasi (kompetensi, pengetahuan, keterampilan) tentang peserta didik”, (Nurgiyantoro, 2010:105). Penelitian ini menggunakan alat untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa terhadap suatu hal.Dalam hal ini adalah kemampuan berbahasa siswa khususnya tentang kemampuan membaca.Tes tersebut berupa serangkaian pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa, jawaban tersebut mencerminkan kompetensi, pengetahuan atau pemahaman siswa terhadap hal yang diukur capaiannya.


(25)

Dani Ramdhani, 2014

Dalam penelitian ini, peneliti mengkhususkan tes yang digunakan adalah tes kebahasaan.Tes bahasa meliputi penguasaan aspek bahasa, tata bahasa dan penggunaan bahasa tersebut untuk berkomunikasi. Dalam hal ini yang akan peneliti teliti ialah tingkat kemampuan membaca pemahaman bahasa Perancis siswa tingkat menengah (SMA) level A1.Tes bahasa tersebut dibagi menjadi 2, yaitu prates dan pascates. Peneliti memberikan kedua tes tersebut kepada 20 siswa kelas XII IPA IV SMA Negeri 6 Cimahi.Prates merupakan jenis tes yang dilakukan sebelum dilakukannya perlakuan (treatment) guna untuk mengetahui sejauhmana tingkat pemahaman siswa terhadap teks berbahasa Perancis.Hasil dari prates tersebut dapat dijadikan informasi sebagai bahan untuk menentukan kegiatan pembelajaran berikutnya.Sedangkan pascates adalah tes yang dilakukan setelah diterapkannya treatment berupa metode Intensive reading untuk mengetahui perkembangan pemahaman siswa terhadap teks berbahasa Perancis level A1.

Untuk mengetahui nilai dari kemampuan siswa dalam mengerjakan tes tersebut, peneliti menggunakan rumus sebagai berikut:

Skor maksimal 100, diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

� � = � �

� ℎ X 100

Untuk hasil nilai tersebut, peneliti menggunakan skala penilaian dari Nurgiyantoro (1995:339) sebagai berikut:

Tabel 3.6 Skala Penilaian

Skala Penilaian Keterangan

85-100 Sangat baik

75-84 Baik

60-74 Cukup baik

40-59 Kurang baik


(26)

Dani Ramdhani, 2014

PENERAPAN METODE INTENSIVE READING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP TEKS BERBAHASA PERANCIS TINGKAT A1 DELF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Nurgiyantoro, 2010:339)

Data yang peneliti peroleh dari hasil kedua tes tersebut kemudian diolah dengan menggunakan tahapan sebagai berikut:

a. Mencari nilai rata-rata (mean) prates

=

Keterangan :

: rata-rata (mean) X

: jumlah seluruh nilai

N : banyaknya subjek

b. Mencari rata-rata (mean) nilai pascates

=

Keterangan :

: rata-rata Y

: jumlah seluruh nilai

N : banyaknya subjek

(Nurgiyantoro, 2010:219)

c. Rata-rata dari selisih nilai prates dan pascates

Md =

Keterangan:


(27)

Dani Ramdhani, 2014

: jumlah selisih variabel y dan x

N : jumlah subjek pada sampel

d. Deviasi masing-masing subjek

Xd = d – Md

Xd : deviasi masing-masing subjek

d : selisih variabel y dan x

Md : mean dari perbedaan prates dan pascates

e. Menguji signifikasi t hitung dengan cara membandingkan besarnya t hitung

dengan t tabel

(Arikunto, 2006: 86)

Keterangan :

d : –

Md : mean dari perbedaan prates dan pascates

Xd : deviasi masing-masing subjek (d-Md)

2 : jumlah kuadrat deviasi

N : jumlah sampel

d.b : derajat kebebasan ditentukan dengan N-1

f. Melakukan uji hipotesis dengan prosedur kerja sebagai berikut: t =

� � −


(28)

Dani Ramdhani, 2014

PENERAPAN METODE INTENSIVE READING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP TEKS BERBAHASA PERANCIS TINGKAT A1 DELF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jika t hitung< t tabel maka hipotesis (H0) diterima atau hipotesis kerja (Hk) ditolak

Jika t hitung> t tabel maka hipotesis (H0) diterima atau hipotesis kerja (Hk) diterima

(Arikunto, 2006: 305)

3.8.3 Angket

Salah satu teknik penelitian yang peneliti gunakan juga adalah angket.Angket ini diberikan setelah siswa (sampel) menempuh tahapan-tahapan penelitian berupa tes yaitu prates dan pascates. Angket yang diberikan berupa pertanyaan dalam bentuk pilihan ganda yang berjumlah 20 butir soal. Angket ini berisi pernyataan yang mengungkapkan pendapat siswa (sampel) dengan beberapa alternatif jawaban mengenai keterampilan membaca dan metode membaca yaitu membaca intensif (intensive reading) dalam pembelajaran bahasa Perancis.

Untuk menganalisis data hasil angket, peneliti menggunakan rumus sebagai berikut :

TP =

� �

Keterangan

TP : Tingkat persentase yang dicari

F : Jumlah frekuensi alternatif jawaban

N : Jumlah sampel

100 : Bilangan tetap

Tabel 3.7

Interpretasi Perhitungan Persentase

Presentase Interpretasi

0% Tidak ada

1%-25% Sebagian kecil

26%-49% Hampir setengahnya

50% Setengahnya


(29)

Dani Ramdhani, 2014

76%-99% Pada Umumnya

100% Seluruhnya

(Arikunto, 2006:236) 3.8.4 Observasi

Kegiatan penelitian yang akan dilaksanakan, akan dipantau oleh 2 orang observer. Observer ini, akan berperan secara non-partisipasif atau hanya memantau dan menilai setiap kegiatan yang berlangsung saja, tanpa ikut serta dalam kegiatan penelitian ini.

3.9Prosedur Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan tiga tahapan yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap pengolahan data.

3.9.1 Tahap Persiapan

Tahap pertama dari penelitian ini adalah kajian pustaka, dimana peneliti mengumpulkan teori-teori dari berbagai sumber yang relevan yang berkaitan dengan permasalahan dalam penelitian ini.Kemudian peneliti membuat proposal penelitian dan menyusun instrument-instrumen penelitian berupa format maupun kisi-kisi tes (prates dan pascates), angket dan observasi. Selanjutnya dikonsultasikan kepada dosen pembimbing skripsi. Setelah mendapatkan persetujuan dari dosen pembimbing skripsi, langkah selanjutnya adalah menentukan dan menguji validitas instrument yang akan digunakan kepada dosen pembimbing ahli untuk memberikan expert judgement.

3.9.2 Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan ini, langkah pertama yang dilakukan adalah memberikan prates kepada siswa (sampel) yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam keterampilan membaca teks berbahasa Perancis sebelum diberikan perlakuan (treatment).

Setelah prates diberikan, langkah selanjutnya adalah memberikan perlakuan (treatment) dimana memberikan materi-materi yang berhubungan dengan objek


(30)

Dani Ramdhani, 2014

PENERAPAN METODE INTENSIVE READING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP TEKS BERBAHASA PERANCIS TINGKAT A1 DELF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian agar hasil penelitian sesuai dengan tujuan penelitian yang diharapkan.Treatment ini diberikan kepada sampel atau siswa dengan menggunakan metode membaca intensif (intensive reading).

Langkah selanjutnya, peneliti memberikan pascates setelah mendapatkan perlakuan (treatment). Tes yang diberikan ini sama dengan tes yang diberikan pada saat prates, dengan tingkat kesulitan yang sama tetapi dengan soal yang berbeda.

Kemudian memberikan angket kepada siswa (sampel) untuk mengetahui respon siswa terhadap metode ini dalam meningkatkan keterampilan membaca teks berbahasa Perancis.

3.9.3 Tahap Pengolahan Data

Pada tahap pengolahan data ini, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

a) Verifikasi data, yaitu dengan menegecek kembali kelengkapan jumlah data, prates dan pascates, pengisian angket yang diisioleh siswa (sampel).

b)Tabulasi data, yaitu merekap data yang telah diperoleh dari penelitian. c) Penyekoran data, yaitu melakukan penilaian terhadap hasil dari prates dan

pascates.

d)Menarik kesimpulan dari hasil penelitian. e) Mengajukan saran dan rekomendasi.


(31)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Padababini, penelitimemaparkankesimpulandaripenelitian yang telahdilakukandanrekomendasinya.

5.1Kesimpulan

Berdasarkanrumusanmasalah yang telahdijelaskanpadababpendahuluan, penelitidapatmenyimpulkanhasilpenelitiannyasebagaiberikut

1) Dari hasil prates yang telahdilakukanolehsiswakelas XII IPA IVpenelitimendapatkannilai prates denganjumlah 1445 dan rata-rata nilainya 72.25. NamunsetelahditerapkannyametodeIntensive reading dalampembelajaranmembacapemahamanteksberbahasaPerancisterdapatpe

ningkatannilai yang signifikan. Hal

ituterbuktidarijumlahnilaihasilpascatessebesar 1775 dengan rata-rata nilainya88.75. Dari hasilkeduatestersebutterdapatselisihnilaisebesar 330. Makadariitu,

penelitimenyimpulkanbahwaterdapatpeningkatanjumlahnilaidarisebelumd ansesudahditerapkannyametodeIntensive reading. Dengandemikian,

penerapanmetodeIntensive reading

dapatmeningkatkankemampuansiswadalampembelajaranmembacapemaha manteksberbahasaPerancis

2) BerdasarkanhasilanalisispadababsebelumnyamengenaipenerapanmetodeInt ensive reading, penelitidapatmenyimpulkanbahwametodeIntensive reading

memberikandampak yang baikpadasiswa. Hal

itudapatdilihatdarihasilanalisis data yang telahdilakukan, diperolehnilaithitung6.65.

Jikadilihatnilaithitungtersebutlebihbesardibandingkandengannilaittabelpadatar

afsignifikan 1% yaitu 2.87. Makadariitudapatdikatakanbahwathitung =


(32)

Dani Ramdhani, 2014

PENERAPAN METODE INTENSIVE READING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP TEKS BERBAHASA PERANCIS TINGKAT A1 DELF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dengandemikianpenelitidapatmengambilkesimpulanbahwapenerapanmeto

deIntensive reading

dalampembelajaranmembacapemahamanteksberbahasaPerancistingkat A1 DELF efektifdigunakan.

3) Menuruthasilangket yang

telahdiberikankepadasiswamengenaipenerapanmetodeIntensive reading. Metodeinimemilikikelebihandankekurangannya:

a. Kelebihan

1) Siswadapatmemahamimateri yang diberikandenganbaik. Dari hasilangket yang penelitianalisis, sekitar 85% siswamenyatakanbahwapenerapanmetodeIntensive

readinginimembuatmerekadapatmemahamimateribertemawisatade nganbaik.

2) Siswadapatmenguasaikosakatadenganbaik,

khususnyatentangwisata. Dalampenelitianini, penelitimemberikanmateri yang berhubungandenganwisata. Maka

dari itukosakata yang

dipelajariselamapenelitianiniadalahtentangwisata. Hal

itumembuatsekitar 80%

siswamenyatakanbahwamerekadapatmenguasaikosakatabarutentan gwisata.

3) Penerapanmetodeinimemudahkansiswadalammengerjakantesdenga nmateri yang sama, yaitutentangwisata. Tes yang penelitiberikankepadasiswabertemawisata.

Penelitimenggunakantematersebutbaikdalam prates, kuismaupunpascates. Makadariitusekitar80% siswamenyatakanbahwapenerapanmetodeIntensive

readingmemudahkanmerekamengerjakantes. Hal tersebutdapatdilihat pula padahasil prates danpascatessiswa yang mengalamipeningkatannilai.


(33)

4) Penerapanmetode yang dibuatmenarikmembuatsiswamudahmemahamiisitekstersebut.Meto

deIntensive readingmerupakanmetode yang

diterapkanpadaketerampilanmembaca. Agar

dalamprosesnyatidakmembosankandanmembuatsiswaantusias, penelitimemberikanmateritidakhanyaberupateksnamundiberikanma

teriberupa video. Sekitar 75%

siswapunmenyatakanbahwapenerapanmetodeIntensive reading yang dibuatmenarikmemudahkanmerekamemahamimateri yang diberikan.

b. Kekurangan

1) Siswakurangmenguasaiketerampilanberbahasalainnya (berbicara, menyimak). Hal tersebutdikarenakanmetodeIntensive readingmerupakanmetodepembelajaranuntukketerampilanmembac a,

dalamprosesnyasiswalebihdifokuskanpadapembelajaranmembacap emahamanteksberbahasaPerancis. Makadariitu, keterampilanlainnyatidakdikembangkan.

2) Dalampenelitianini,

penelitimemilihtemawisatasehinggasiswalebihmemahamiteksbacaa ndengantemawisata. Olehkarenaitumulaidaripemberiantes (prates danpascates) sertapenerapantreatment, materi yang

digunakanbertemawisata. Siswa pun

mempelajarikosakatabaruhanyatentangwisatasehinggaakankesulita napabiladiberikanteksdenganmenggunakantema yang lain.

5.2Rekomendasi

Berdasarkanhasilobservasi dan temuandalampenelitian yang dilakukan, penelitimeyampaikanbeberaparekomendasisebagaiberikut :


(34)

Dani Ramdhani, 2014

PENERAPAN METODE INTENSIVE READING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP TEKS BERBAHASA PERANCIS TINGKAT A1 DELF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5.2.1 RekomendasikepadaSiswa

UntukmeningkatkankemampuanmembacapemahamnteksberbahasaPeranci s, penelitimerekomendasikankepadasiswauntuklebihseringlagimembacateks-tekspendekberbahasaPerancisgunamenambahdanmemperkayaperbendaharaankosa kata, sehinggakegiatanmembacabukanmenjadikegiatan yang

menyulitkannamunmenjadisalahsatukegiatan yang

bermanfaatuntukmenambahwawasan. Seiringperkembanganzaman pula

telahbanyak media yang

dapatdigunakandalampembelajaranbahasaPeranciskhususnyamenemukanteks-tekspendekgunamelatihkemampuanmembacapemahamanbahasaPerancis.

5.2.2 RekomendasikepadaPengajar

Dalamsebuah proses

belajarmengajardiperlukansebuahteknikataumetodesehinggadapatmenunjangkeber hasilankegiatanbelajarmengajartersebut.Makadariitu,

penelitimerekomendasikankepada guru untukmenggunakanmetode-metodepembelajarandanmengembangkannya agar proses belajarmengajarmenjadimenarikdantidakmembosankan.

Penggunaanmetodepembelajaran yang

berbeda-bedadapatmemberikankesantersendiribagiparasiswauntukdapatmengembangkanpo tensidirinya.PenerapanmetodeIntensive

readingdapatdigunakansebagaisalahsatumetodealternatifdalampembelajaranmemb acapemahamanteksberbahasaPerancisdandenganditerapkannyametodeinidiharapk andapatmeningkatkankemampuanmembacapemahamansiswa.

5.2.3 RekomendasikepadaPeneliti lain

Untukpenelitianselanjutnya, Penelitiberharap agar penelitianinidapatdijadikanacuanterutamapadasaatpenerapanmetodeini.Penelitime rekomendasikankepadapenelitilainuntukmenerapkanmetodeIntensive reading


(35)

inidalamtingkatankebahasaanyang berbedauntukmendapatkandata darihasillevel kebahasaan yang lainnya.


(36)

Dani Ramdhani, 2014

PENERAPAN METODE INTENSIVE READING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP TEKS BERBAHASA PERANCIS TINGKAT A1 DELF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adler, Mortimer. Van Doren. 2011. MeraihKecerdasan, BagaimanaSeharusnyaAndaMeraihManfaatHebatdariBacaan. Bandung: Nuansa

Anderson, G. 2006. "Be sensitive… to both intensive and extensive reading".

Cambridge University Press.[Online].Tersedia:

http://www.ingilizcenet.com/reading/intensive_reading.html.[10 April

2014]

Arikunto, Suharsimi. 2006. ProsedurPenelitian. Jakarta: RinekaCipta.

Chauvet, Aude. Isabelle Normand. Sophie Erlich. 2008. Référentieldes Contenus

d’apprentissage du FLE En Rapport avec les Six Niveaux du Conseil de

l’Europe, A L’usage des Enseignements de FLE. Paris : CLE Intenational Chevalier. 2004. Apprentissage Moteur et Processus d’apprentissage.

[Online].Tersedia:

http://www.er.uqam.ca/nobel/r12110/pdf/2-apprentissage%20moteur%20et%20processus%20d'apprentissage.pdf [25

Juni 2014]

CNRTL.2012. La definition de

l’apprentissage.[Online].Tersedia :http://www.cnrtl.fr/lexicographie/appre

ntissage. [25 Juni 2014]

Conseil de l’Europe. 2001. Cadre Européen Commun de Références pour les Langues (CECRL) – Apprendre, Enseigner, Évaluer. Strasbourg dan Paris. Conseil de l’Europe, Didier.

Conseil de l’Europe. 2001. Cadre Européen Commun de Références pour les Langues (CECRL) Apprendre, Enseigner, Évaluer.


(37)

[Online]. Tersedia:

http://youth-partnership-eu.coe.int/youth-partnership/documents/Publications/T_kits/2/French/tkit2_fr.pdf. [25 juni

2014]

Fachrurrozi, Aziz danMahyuddin. 2011. PembelajaranBahasaAsing, MetodeTradisionaldanKontemporer”. Jakarta: Bania Publishing

Ghazali, Syukur. 2010.

PembelajaranKeterampilanBerbahasaDenganPendekatanKomunikatif-Interaktif. Bandung: RefikaAditama.

Gilson, Gael dan Vanessa Migliara. 2014. Qu’est-ce qu’un texte ?[Online].Tersedia :

http://www.livremot.be/francais-fle/fiches-outils/quest-ce-quun-texte/ [4 februari 2014]

Girardet, J. J. Pécheur et C. Gibbe. 2008. Écho 1 Méthode de Français. Paris : Cle International

Grawitz, Madeleine. 2001. Méthodes de Recherche en Science Sociales. Paris : Dalloz

Hernowo. 2005. Quantum Reading. Bandung: MLC

Jeffroy, Geraldine. 2009. Le Français Langue Etrangère (FLE): Historique d’une Discipline. [Online]. Tersedia:

http://www.lituraterre.org/Illettrisme-Le_FLE-historique.htm [22 Februari 2014]

JurusanPendidikanBahasaPerancis. PedomanPenyusunandanBimbinganSkripsi. Bandung. UniversitasPendidikan Indonesia


(38)

Dani Ramdhani, 2014

PENERAPAN METODE INTENSIVE READING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP TEKS BERBAHASA PERANCIS TINGKAT A1 DELF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Maulana, Sansan. 2009.PembelajaranMembacaIntensifmelaluiMetode PQ4R (Pra-eksperimenpadasiswakelas VII C SMP Labschool UPI Bandung TahunPelajaran 2008/2009).SkripsiJurusanPendidikanBahasadanSastra Indonesia FPBS UPI.Tidakditerbitkan.

MERFIP. 2012. Cadre de Référence pour l’enseignement de la Lecture Maternelle à la 6e Année. Edmonton.

Miller, Marie. 2007. La Compréhension Écrite.[Online].Tersedia : http://espe-ressources.unistra.fr/web.ressources/web/ressources_pedagogiques/produc tions_pedagogiques_iufm/anglais/2nddegre/comprehensionecrite.pdf [2Juli 2013]

Narbuko, Choliddan Abu Achmadi.2004. MetodologiPenelitian. Jakarta: BumiAksara.

Nurgiyantoro, Burhan. 2010.

PenilaianPembelajaranBahasaBerbasisKontemporer. Yogyakarta.BPFE-Yogyakarta

Ontario, Ministère de l’éducation. 2003.Guide l’enseignement Efficace de la Lecture De La Maternelle A La 3e Année. Toronto, le Ministère.

Rahim Farida. 2008. PengajaranMembaca di SekolahDasar. Jakarta : BumiAksara

Rey, Alain Et al. 2011. Le Robert De Poche Plus 2012 Langue Français 40.000 Mots 9000 Nom Propres. Paris: ~R

Sitohang, Jecicha Chaterina. 2010. Efektivitas Strategi Survey Question Read Recite and Review (SQ3R) Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Intensif Bahasa Perancis. Skripsi pada FPBS UPI Bandung : tidak diterbitkan.


(39)

GrahaIlmu.

Tagliante, Christine. 2005. L’évaluation Et le Cadre Européen Commun. Paris: CLE International

Tarigan, Henry Guntur.2010. MembacasebagaiSuatuKeterampilanBerbahasa. Bandung: Angkasa Bandung.

Tuhusna, Badriah. 2013. Efektifitas Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dalam Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Bahasa Perancis. Skripsi pada FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan

Umar, Husein. (2008) Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: Raja GrafindoPersada.

Widodo, Handoyo. (2009). Key issuses in Teaching EFL/ESL Intensive Reading: A videotaped Self-Observation Report. 9, (3), 38-58. [Online].Tersedia :http://www.academia.edu/2125764/intensive_reading

[22 oktober 2013]

Tn. Tersedia : http://www.file.upi.edu

Tn. Tersedia : http://www.linternaute.com/dictionnaire/fr/definition/methode/


(1)

85

Dani Ramdhani, 2014

PENERAPAN METODE INTENSIVE READING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP TEKS BERBAHASA PERANCIS TINGKAT A1 DELF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5.2.1 RekomendasikepadaSiswa

UntukmeningkatkankemampuanmembacapemahamnteksberbahasaPeranci s, penelitimerekomendasikankepadasiswauntuklebihseringlagimembacateks-tekspendekberbahasaPerancisgunamenambahdanmemperkayaperbendaharaankosa kata, sehinggakegiatanmembacabukanmenjadikegiatan yang menyulitkannamunmenjadisalahsatukegiatan yang bermanfaatuntukmenambahwawasan. Seiringperkembanganzaman pula

telahbanyak media yang

dapatdigunakandalampembelajaranbahasaPeranciskhususnyamenemukanteks-tekspendekgunamelatihkemampuanmembacapemahamanbahasaPerancis.

5.2.2 RekomendasikepadaPengajar

Dalamsebuah proses

belajarmengajardiperlukansebuahteknikataumetodesehinggadapatmenunjangkeber hasilankegiatanbelajarmengajartersebut.Makadariitu,

penelitimerekomendasikankepada guru untukmenggunakanmetode-metodepembelajarandanmengembangkannya agar proses belajarmengajarmenjadimenarikdantidakmembosankan.

Penggunaanmetodepembelajaran yang berbeda-bedadapatmemberikankesantersendiribagiparasiswauntukdapatmengembangkanpo tensidirinya.PenerapanmetodeIntensive

readingdapatdigunakansebagaisalahsatumetodealternatifdalampembelajaranmemb acapemahamanteksberbahasaPerancisdandenganditerapkannyametodeinidiharapk andapatmeningkatkankemampuanmembacapemahamansiswa.

5.2.3 RekomendasikepadaPeneliti lain

Untukpenelitianselanjutnya, Penelitiberharap agar penelitianinidapatdijadikanacuanterutamapadasaatpenerapanmetodeini.Penelitime rekomendasikankepadapenelitilainuntukmenerapkanmetodeIntensive reading


(2)

86

Dani Ramdhani, 2014

inidalamtingkatankebahasaanyang berbedauntukmendapatkandata darihasillevel kebahasaan yang lainnya.


(3)

Dani Ramdhani, 2014

PENERAPAN METODE INTENSIVE READING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP TEKS BERBAHASA PERANCIS TINGKAT A1 DELF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Yunus. 2012. PembelajaranMembacaBerbasisPendidikanKarakter. Bandung: RefikaAditama.

Adler, Mortimer. Van Doren. 2011. MeraihKecerdasan, BagaimanaSeharusnyaAndaMeraihManfaatHebatdariBacaan. Bandung: Nuansa

Anderson, G. 2006. "Be sensitive… to both intensive and extensive reading".

Cambridge University Press.[Online].Tersedia:

http://www.ingilizcenet.com/reading/intensive_reading.html.[10 April 2014]

Arikunto, Suharsimi. 2006. ProsedurPenelitian. Jakarta: RinekaCipta.

Chauvet, Aude. Isabelle Normand. Sophie Erlich. 2008. Référentieldes Contenus d’apprentissage du FLE En Rapport avec les Six Niveaux du Conseil de

l’Europe, A L’usage des Enseignements de FLE. Paris : CLE Intenational

Chevalier. 2004. Apprentissage Moteur et Processus d’apprentissage. [Online].Tersedia:

http://www.er.uqam.ca/nobel/r12110/pdf/2-apprentissage%20moteur%20et%20processus%20d'apprentissage.pdf [25 Juni 2014]

CNRTL.2012. La definition de

l’apprentissage.[Online].Tersedia :http://www.cnrtl.fr/lexicographie/appre ntissage. [25 Juni 2014]

Conseil de l’Europe. 2001. Cadre Européen Commun de Références pour les Langues (CECRL) – Apprendre, Enseigner, Évaluer. Strasbourg dan Paris. Conseil de l’Europe, Didier.

Conseil de l’Europe. 2001. Cadre Européen Commun de Références pour les


(4)

[Online].Tersedia :http://www.coe.int/t/dg4/linguistic/Source/Framework_ FR.pdf. [4 februari 2014]

Conseil de l’Europe. 2001. Une Méthodologie de L’apprentissage des Langues. [Online]. Tersedia: http://youth-partnership-eu.coe.int/youth-partnership/documents/Publications/T_kits/2/French/tkit2_fr.pdf. [25 juni 2014]

Fachrurrozi, Aziz danMahyuddin. 2011. PembelajaranBahasaAsing, MetodeTradisionaldanKontemporer”. Jakarta: Bania Publishing

Ghazali, Syukur. 2010.

PembelajaranKeterampilanBerbahasaDenganPendekatanKomunikatif-Interaktif. Bandung: RefikaAditama.

Gilson, Gael dan Vanessa Migliara. 2014. Qu’est-ce qu’un texte ?[Online].Tersedia :

http://www.livremot.be/francais-fle/fiches-outils/quest-ce-quun-texte/ [4 februari 2014]

Girardet, J. J. Pécheur et C. Gibbe. 2008. Écho 1 Méthode de Français. Paris : Cle International

Grawitz, Madeleine. 2001. Méthodes de Recherche en Science Sociales. Paris : Dalloz

Hernowo. 2005. Quantum Reading. Bandung: MLC

Jeffroy, Geraldine. 2009. Le Français Langue Etrangère (FLE): Historique d’une Discipline. [Online]. Tersedia: http://www.lituraterre.org/Illettrisme-Le_FLE-historique.htm [22 Februari 2014]

JurusanPendidikanBahasaPerancis. PedomanPenyusunandanBimbinganSkripsi. Bandung. UniversitasPendidikan Indonesia


(5)

Dani Ramdhani, 2014

PENERAPAN METODE INTENSIVE READING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP TEKS BERBAHASA PERANCIS TINGKAT A1 DELF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kamsinah. 2008. Metodedalam Proses Pembelajaran: StuditentangRagamdanImplementasinya. [Online].Vol. 11, 14 halaman.Tersedia :www.uin-alauddin.ac.id.html [24 Oktober 2013]

Maulana, Sansan. 2009.PembelajaranMembacaIntensifmelaluiMetode PQ4R (Pra-eksperimenpadasiswakelas VII C SMP Labschool UPI Bandung TahunPelajaran 2008/2009).SkripsiJurusanPendidikanBahasadanSastra Indonesia FPBS UPI.Tidakditerbitkan.

MERFIP. 2012. Cadre de Référence pour l’enseignement de la Lecture Maternelle à la 6e Année. Edmonton.

Miller, Marie. 2007. La Compréhension Écrite.[Online].Tersedia : http://espe-ressources.unistra.fr/web.ressources/web/ressources_pedagogiques/produc tions_pedagogiques_iufm/anglais/2nddegre/comprehensionecrite.pdf [2Juli 2013]

Narbuko, Choliddan Abu Achmadi.2004. MetodologiPenelitian. Jakarta: BumiAksara.

Nurgiyantoro, Burhan. 2010.

PenilaianPembelajaranBahasaBerbasisKontemporer. Yogyakarta.BPFE-Yogyakarta

Ontario, Ministère de l’éducation. 2003.Guide l’enseignement Efficace de la Lecture De La Maternelle A La 3e Année. Toronto, le Ministère.

Rahim Farida. 2008. PengajaranMembaca di SekolahDasar. Jakarta : BumiAksara

Rey, Alain Et al. 2011. Le Robert De Poche Plus 2012 Langue Français 40.000 Mots 9000 Nom Propres. Paris: ~R

Sitohang, Jecicha Chaterina. 2010. Efektivitas Strategi Survey Question Read Recite and Review (SQ3R) Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Intensif Bahasa Perancis. Skripsi pada FPBS UPI Bandung : tidak diterbitkan.


(6)

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta, CV.

Somadayo, Samsu. 2011. StrategidanTeknikPembelajaranMembaca. Yogyakarta: GrahaIlmu.

Tagliante, Christine. 2005. L’évaluation Et le Cadre Européen Commun. Paris: CLE International

Tarigan, Henry Guntur.2010. MembacasebagaiSuatuKeterampilanBerbahasa. Bandung: Angkasa Bandung.

Tuhusna, Badriah. 2013. Efektifitas Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dalam Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Bahasa Perancis. Skripsi pada FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan

Umar, Husein. (2008) Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: Raja GrafindoPersada.

Widodo, Handoyo. (2009). Key issuses in Teaching EFL/ESL Intensive Reading: A videotaped Self-Observation Report. 9, (3), 38-58. [Online].Tersedia :http://www.academia.edu/2125764/intensive_reading

[22 oktober 2013]

Tn. Tersedia : http://www.file.upi.edu

Tn. Tersedia : http://www.linternaute.com/dictionnaire/fr/definition/methode/


Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas X Semester Genap SMK Negeri 1 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 7 37

FEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas X Semester Genap SMK Negeri 1 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 5 49

PENERAPAN MODEL NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 10 51

PENGARUH PENERAPAN MODEL PERAIHAN KONSEP TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 13 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 7 43

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII MTs Darul Huffaz Pesawaran Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 6 57

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Tamansiswa Telukbetung Tahun Pelajaran 2013/2014)

1 17 87

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Tamansiswa Telukbetung Tahun Pelajaran 2013/2014)

1 32 89

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Tamansiswa Telukbetung Tahun Pelajaran 2013/2014)

2 10 45

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA ( Studi pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 2 Way Seputih Tahun Pelajaran 2014/2015)

0 5 70

PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING DENGAN METODE PICTORIAL RIDDLE UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA

0 0 13