PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA : Survey Pada Pengusaha Konveksi Jaket Rancamalang Desa Margaasih Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung.

(1)

No. Daftar/FPEB/169/UN.40.FPEB.1.PL/2014

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA

(Survey Pada Pengusaha Konveksi Jaket Rancamalang Desa Margaasih Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Ekonomi

Oleh

Mulyadi 0901184

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014


(2)

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA

(Survey Pada Pengusaha Konveksi Jaket Rancamalang Desa Margaasih Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung)

Oleh Mulyadi 0901184

Sebuah Skripsi yang Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Ekonomi

Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Mulyadi

Universitas Pendidikan Indonesia Februari 2014

Hak cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difotokopi, atau cara lainnya tanpa seijin dari penulis.


(3)

MULYADI

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA

(Survey Pada Pengusaha Konveksi Jaket Rancamalang Desa Margaasih Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung)

disetujui dan disahkan oleh pembimbing :

Pembimbing I

Dr. Ikaputera Waspada, M.M. NIP. 19610420 198703 1 002

Pembimbing II

Yana Rohmana, S.Pd, M.Si. NIP. 19790625 200501 1 002

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

UPI Bandung

Dr. Ikaputera Waspada, M.M. NIP. 19610420 198703 1 002


(4)

Mulyadi, 2014

ABSTRAK

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha (Survey Pada Pengusaha Konveksi Jaket Rancamalang Desa Margaasih

Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung)

di bawah bimbingan Dr. Ikaputera Waspada, MM. dan Yana Rohmana, M.Si. Oleh

Mulyadi 0901184

Permasalahan dalam penelitian ini yaitu keberhasilan usaha yang dilihat dari laba para pengusaha konveksi jaket yang terus menerus mengalami penurunan dalam kurun waktu 3 bulan terakhir. Hal ini disebabkan oleh masih relatifnya pengusaha dalam menunjukkan jiwa atau perilaku kewirausahaan yang baik untuk mengelola usaha. Perilaku kewirausahaan dapat dilihat dari percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil, keberanian mengambil risiko, kepemimpinan, berorientasi ke masa depan, kreativitas, dan inovasi.

Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian yaitu para pengusaha konveksi jaket yang ada di Desa Margaasih, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung. Sampel sebanyak 48 orang pengusaha. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu survey eksplanatori dengan menggunakan angket sebagai alat pengumpul data dan teknik menggunakan regresi linier sederhana, dalam analisis data menggunakan bantuan program SPSS 17.00 for Windows.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh temuan bahwa variabel perilaku kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha. Hal ini dikarenakan perilaku kewirausahaan berada pada posisi sedang, tetapi para pengusaha memiliki sikap percaya diri, kerja keras, semangat, sabar, bersikap antisipatif, yang mereka tunjukan untuk menjalankan usaha. Selain itu para pengusaha sudah menjalankan fungsi-fungsi manajemen, mampu mengerjakan pekerjaan sesuai dengan target, selalu memperhitungkan secara cermat, hati-hati dan antisipatif akan timbulnya risiko, sering menciptakan ide dan gagasan baru melalui kreativitas dan inovasi yang dimiliki. Dengan adanya perilaku kewirausahaa yang ditunjukan atau dilakukan oleh pengusaha, maka akan berdampak terhadap keberhasilan usaha yang diperoleh oleh pengusaha.


(5)

Mulyadi, 2014

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

The Effect Of Behavior Entrepreneurial To The Success Of Entrepreneurship (A Survey On The Entrepreneurial Convection Jacket In Rancamalang Village

Margaasih Subdistrict Margaasih Bandung Regency)

under the guidance ofDr. Ikaputera Waspada, MM. and Yana Rohmana, M.Si. by

Mulyadi 0901184

The problem in this research, the success of entrepreneurship that profit from entrepreneur who have experienced rancamalang jacket convection decreased within the last 3 months. This is caused by the relative entrepreneurs in demonstrating entrepreneurial spirit or a good behavior entrepreneurial to manage the entrepreneurship. Entrepreneurial behavior can be seen from the confident, task-oriented and results, risk taking courage, leadership, oriented toward the future, creativity, and innovation.

Subjects in this research, namely convection jacket rancamalang entrepreneur in the village margaasih, margaasih subdistrict, bandung regency. Sample of 48 employers or entrepreneur. The method used in this research is an explanatory survey using a questionnaire as a data collection tool and data analysis techniques using simple linear regression, the data analysis using spss 17.0 for windows’ program.

Based on the research results obtained findings that entrepreneurial behavior of influential variable positive and significant impact on the success of entrepreneurship. This is because the entrepreneurial behavior at the high category, because entrepreneur have confidence, hard work, passion, patience, and be anticipatory, they show in running business. Entrepreneur already running management functions, capable of doing the work in accordance with the targets, always reckon in punctilious, cautiously and the risk of causing an, often creating new ideas and innovation through creativity and owned, creating new ideas and innovation through creativity and owned. With the entrepreneurial behavior shown or carried by entrepreneur, it will impact on success of entrepreneurship obtained by entrepreneur.


(6)

Mulyadi, 2014

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMA KASIH ... ii

ABSTRAK ... iii

ABSTRACT ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 6

1.3. Tujuan Penelitian ... 7

1.4. Manfaat Penelitian ... 7

1.4.1. Manfaat Teoritis ... 7

1.4.2. Manfaat Praktis ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS ... 8

2.1. Kajian Pustaka ... 8

2.1.1. Konsep Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)... 8

2.1.1.1. Pengertian Usaha Kecil, Mikro dan Menengah (UMKM) ... 8

2.1.1.2. Kriteria Usaha Kecil, Mikro dan Menengah (UMKM) ... 9

2.1.1.3. Karakteristik Usaha Kecil, Mikro dan Menengah (UMKM) ... 9

2.1.2. Konsep Keberhasilan Usaha ... 10

2.1.2.1. Pengertian Keberhasilan Usaha ... 10

2.1.2.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Usaha ... 11

2.1.2.3. Indikator Keberhasilan Usaha ... 13

2.1.3. Konsep Laba ... 13

2.1.3.1. Teori Laba ... 15

2.1.4. Konsep Pasar Persaingan Monopolistis ... 16

2.1.4.1. Ciri-ciri Pasar Persaingan Monopolistis ... 16

2.1.4.2. Keseimbangan Dalam Pasar Persaingan Monopolistis ... 16

2.1.5. Konsep Kewirausahaan ... 19

2.1.5.1. Pengertian Kewirusahaan ... 19

2.1.5.2. Ciri-Ciri Wirausaha ... 21

2.1.6. Unsur-unsur Perilaku Kewirausahaan ... 22

2.1.6.1. Percaya Diri ... 22


(7)

vi

Mulyadi, 2014

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.1.6.3. Keberanian Mengambil Risiko ... 24

2.1.6.4. Kepemimpinan ... 25

2.1.6.5. Berorientasi ke Masa Depan ... 26

2.1.6.6. Kreativitas ... 27

2.1.6.7. Inovasi ... 29

2.1.7. Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha ... 32

2.2. Hasil Penelitian Sebelumnya ... 33

2.3. Kerangka Pemikiran ... 34

2.4. Hipotesis ... 38

BAB III METODE PENELITIAN ... 39

3.1. Objek dan Subjek Penelitian ... 39

3.2. Metode Penelitian ... 39

3.3. Operasional Variabel ... 39

3.4. Populasi dan Sampel... 41

3.4.1. Populasi ... 41

3.4.2. Sampel ... 41

3.5. Teknik dan Alat Pengumpulan Data... 42

3.6. Teknik Analisis Instrumen Penelitian ... 42

3.6.1. Uji Validitas... 42

3.6.2. Uji Reliabilitas ... 44

3.6.3. MSI (Metode Successive Interval) ... 46

3.7. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 48

3.7.1. Teknik Analisis Data ... 48

3.7.1. Pengujian Hipotesis ... 48

3.7.1.1. Uji Parsial (Uji t) ... 48

3.7.1.2. Koefisien Determinasi (R2) ... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 50

4.1. Hasil Penelitian ... 50

4.1.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 50

4.1.1.1. Profil Desa Margaasih ... 50

4.1.2. Gambaran Umum Responden ... 51

4.1.2.1. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 51

4.1.2.2. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Usia ... 52

4.1.2.3. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 53

4.1.2.4. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Pengalaman Usaha ... 54

4.1.2.5. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jumlah Tenaga Kerja ... 55

4.1.3. Gambaran Umum Variabel Penelitian ... 57

4.1.3.1. Keberhasilan Usaha ... 57

4.1.3.2. Perilaku Kewirausahaan ... 59


(8)

vii

Mulyadi, 2014

4.1.5. Hasil Pengujian Hipotesis ... 88

4.1.6.1. Uji Regresi Sederhana Secara Parsial (Uji t) ... 88

4.1.6.2. Uji Determinasi (R2) ... 89

4.2. Pembahasan ... 89

4.2.1. Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha ... 89

4.2.2. Implikasi Pendidikan ... 100

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 102

5.1. Kesimpulan ... 102

5.2. Saran-saran ... 102

DAFTAR PUSTAKA ... 104


(9)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Perkembangan UMKM Kabupaten Bandung ... 3

Tabel 1.2 Jumlah laba pengusaha konveksi jaket ... 5

Tabel 2.1 Kriteria UMKM berdasarkan asset dan omzet... 9

Tabel 2.2 Kriteria UMKM berdasarkan jumlah tenaga kerja ... 9

Tabel 2.3 Hasil penelitian sebelumnya ... 33

Tabel 3.1 Operasional variabel ... 40

Tabel 3.2 Uji validitas instrumen perilaku kewirausahaan ... 44

Tabel 3.3 Uji reliabilitas instrumen perilaku kewirausahaan ... 46

Tabel 3.4 Skor Jawaban berdasarkan Skala ... 47

Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin ... 51

Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia ... 52

Tabel 4.3 Gambaran umum responden pendidikan terakhir ... 53

Tabel 4.4 Gambaran umum responden berdasarkan pengalaman usaha ... 54

Tabel 4.5 Gambaran umum responden berdasarkan jumlah tenaga kerja ... 56

Tabel 4.6 Keberhasilan usaha pengusaha konvekasi jaket pada bulan Oktober ... 58

Tabel 4.7 Kategori keberhasilan usaha pengusaha konveksi jaket ... 58

Tabel 4.8 Klasifikasi bobot standar... 62

Tabel 4.9 Perilaku kewirausahaan dalam hal percaya diri ... 63

Tabel 4.10 Klasifikasi bobot standar... 66

Tabel 4.11 Perilaku kewirausahaan dalam hal berorientasi pada tugas dan hasil ... 66

Tabel 4.12 Klasifikasi bobot standar... 69

Tabel 4.13 Perilaku kewirausahaan dalam hal keberanian mengambil risiko ... 70

Tabel 4.14 Klasifikasi bobot standar... 73

Tabel 4.15 Perilaku kewirausahaan dalam hal kepemimpinan ... 73

Tabel 4.16 Klasifikasi bobot standar... 76

Tabel 4.17 Perilaku kewirausahaan dalam hal berorientasi ke masa depan ... 77

Tabel 4.18 Klasifikasi bobot standar... 80

Tabel 4.19 Perilaku kewirausahaan dalam hal kreativitas ... 80

Tabel 4.20 Klasifikasi bobot standar... 83

Tabel 4.21 Perilaku kewirausahaan dalam hal inovasi ... 83

Tabel 4.22 Perilaku kewirausahaan ... 86


(10)

ix

Mulyadi, 2014

Tabel 4.24 Uji hipotesis secara parsial (Uji t) ... 88 Tabel 4.25 Koefisien determinasi ... 89


(11)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema hubungan faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha ... 11

Gambar 2.2 Pasar persaingan monopolistis jangka pendek mengalami keuntungan ... 17

Gambar 2.3 Pasar persaingan monopolistis jangka pendek mengalami kerugian ... 18

Gambar 2.4 Pasar persaingan monopolistis dalam jangka panjang ... 19

Gambar 2.5 Inovasi dilihat dari jenisnya (visualisasi dan modifikasi) ... 31

Gambar 2.3 Paradigma berpikir ... 38

Gambar 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin ... 51

Gambar 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia ... 52

Gambar 4.3 Gambaran umum responden berdasarkan pendidikan terakhir ... 53

Gambar 4.4 Gambaran umum responden berdasarkan pengalaman usaha ... 55

Gambar 4.5 Gambaran umum responden berdasarkan tenaga kerja ... 56

Gambar 4.6 Keberhasilan usaha (laba) pengusaha konveksi jaket ... 59

Gambar 4.7 Perilaku kewirausahaan ... 61

Gambar 4.8 Daerah kontinum perilaku kewirausahaan (percaya diri) ... 64

Gambar 4.9 Daerah kontinum perilaku kewirausahaan (berorientasi tugas dan hasil) ... 68

Gambar 4.10 Daerah kontinum perilaku kewirausahaan (keberanian mengambil risiko) 71 Gambar 4.11 Daerah kontinum perilaku kewirausahaan (kepemimpinan) ... 75

Gambar 4.12 Daerah kontinum perilaku kewirausahaan (berorientasi ke masa depan) .... 78

Gambar 4.13 Daerah kontinum perilaku kewirausahaan (kreativitas) ... 81

Gambar 4.14 Daerah kontinum perilaku kewirausahaan (inovasi) ... 85


(12)

Mulyadi, 2014

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada umumnya pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh negara-negara sedang berkembang mempunyai tujuan untuk menciptakan pembangunan ekonomi yang hasilnya secara merata dirasakan oleh semua masyarakat, meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesempatan kerja, pemerataan pendapatan, mengurangi tingkat kemiskinan, mengurangi perbedaan kemampuan antar daerah, dan struktur perekonomian yang seimbang.

Dalam usaha percepatan pembangunan ekonomi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) merupakan salah satu strategi yang dilakukan oleh pemerintah. Perkembangan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) yang terus mengalami perkembangan yang sangat pesat akan mengakibatkan pergeseran-pergeseran dalam sektor ekonomi. Sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) merupakan sektor yang memberikan sumbangan besar terhadap perekonomian Indonesia.

Ketika terjadi krisis ekonomi 1998, hanya sektor UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) yang bertahan dari terpuruknya ekonomi nasional, sementara sektor yang lebih besar justru tumbang oleh krisis ekonomi. Krisis ini telah mengakibatkan perubahan posisi pelaku sektor ekonomi. Usaha besar satu persatu mengalami kebangkrutan karena bahan baku impor terus mengalami peningkatan secara drastis, biaya cicilan utang meningkat sebagai akibat dari turunnya nilai tukar rupiah terhadap dollar. Sektor perbankan mengalamai keterpurukan turut memperparah sektor industri dari sisi permodalan. Banyak perusahaan yang tidak mampu lagi meneruskan usaha karena tingkat bunga yang tinggi. Berbeda dengan sektor UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) yang sebagian besar tetap bertahan, bahkan cenderung bertambah di tengah krisis ekonomi.

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) telah mampu membuktikan ketangguhannya ditengah hantaman krisis ekonomi, dimana UMKM mampu


(13)

2

Mulyadi, 2014

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bertahan dan berkembang dengan cukup baik disaat krisis ekonomi berlangsung. Terbukti juga pada saat krisis global yang terjadi beberapa waktu yang lalu, bahwa UMKM hadir sebagai suatu solusi yang tepat dari sistem perekonomian yang sehat. UMKM merupakan salah satu sektor industri yang sedikit terkena dampak dari krisis global yang melanda dunia beberapa waktu silam. Dengan bukti ini, jelas bahwa sektor UMKM dapat diperhitungkan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan stabilisasi sistem ekonomi yang ada.

Menurut Raselawati (2011: 2) ada beberapa alasan-alasan UMKM dapat bertahan dan cenderung meningkat jumlahnya pada masa krisis ekonomi yaitu karena :

Pertama, sebagian besar UMKM memproduksi barang konsumsi dan jasa-jasa dengan elastisitas permintaan terhadap pendapatan yang rendah. Kedua, sebagian besar UMKM mempergunakan modal sendiri dan tidak mendapat modal dari bank, implikasinya pada masa krisis keterpurukan sektor perbankan dan naiknya suku bunga tidak berpengaruh terhadap UMKM. Ketiga, dengan adanya krisis ekonomi yang berkepanjangan menyebabkan sektor formal banyak memberhentikan pekerjanya, sehingga para penganggur tersebut memasuki sektor informal dengan melakukan

kegiatan usaha yang berskala kecil dan jumlah UMKM meningkat”.

Setidaknya terdapat tiga indikator yang menunjukkan peran penting UMKM dalam perekonomian Indonesia. Pertama, jumlah usahanya yang banyak dan terus berkembang dan ada dalam setiap sektor ekonomi. Kedua, UMKM mempunyai potensi besar dalam penyerapan tenaga kerja. Sektor UMKM menyerap 97,3% dari total angkatan kerja yang bekerja. Dari setiap rupiah investasi di UMKM dapat menciptakan lebih banyak tenaga kerja dibandingkan dengan investasi yang sama di usaha besar. Ketiga, UMKM memberikan kontribusi yang besar yaitu sebesar 60% terhadap pendapatan nasional.

Tidak dapat di pungkiri bahwa salah satu sektor yang menopang perekonomian di Indonesia adalah dari sektor UMKM, karena melalui sektor inilah semua aspek yang berkaitan dengan pola kehidupan manusia bersumber, mulai dari sektor konsumsi, pangan, dan papan, sebagai contoh dalam segi konsumsi banyak sekali usaha-usaha UMKM yang berperan aktif, seperti usaha pengolahan hasil pertanian, gabah, produksi pangan dan lain sebagainya. Selain


(14)

3

Mulyadi, 2014

segi konsumsi masih banyak lagi sektor-sektor UMKM yang berperan aktif dalam meningkatkan kemajuan dan kesejahtraan ekonomi rakyat.

Kabupaten Bandung sebagai salah satu Kabupaten terbesar di Jawa Barat memiliki banyak potensi ekonomi terutama dalam sektor UMKM. Berdasarkan data dari tahun 2009 hingga 2012 jumlah UMKM di Kabupaten Bandung terus meningkat, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut ini :

Tabel 1.1

Perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Kabupaten Bandung

Tahun Jumlah UMKM (unit) Pertumbuhan (%)

2009 20.683 -

2010 20.729 0,2

2011 29.468 42,1

2012 26.981 -8,4

Sumber : Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung

Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa jumlah unit UMKM di Kabupaten Bandung terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2009 jumlah UMKM mencapai 20.683 unit. Pada tahun tahun 2010 jumlah UMKM mencapai 20.729 unit atau mengalami peningkatan sebesar 0.22% dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2011 jumlah UMKM sebanyak 29.468 unit mengalami peningkatan sebesar 42.15% dari tahun sebelumnya, dan pada tahun 2012 jumlah UMKM Kabupaten Bandung mengalami penurunan menjadi 26.981 unit atau menurun sebesar 8.44% dari tahun sebelumnya. Hal ini karenakan sektor industri besar semakin bertambah di kabupaten bandung menjadikan pelaku UMKM lebih memilih ke sektor industri besar. Selain itu modal yang sulit diperoleh oleh pelaku UMKM menjadikan pengusaha sulit untuk mengembangkan usahanya. Sehingga sektor UMKM tidak lagi menjadi diprioritaskan bagi kehidupan perekonomian masyarakat.

Melihat fakta dan data yang ada yang menyatakan bahwa UMKM di Kabupaten Bandung memiliki peran sentral dalam perekonomian secara keseluruhan, sehingga perlu diadakannya pengembangan dan menumbuhkan semangat baru untuk lebih fokus dalam menata kegiatan UMKM di Indonesia guna menuju perekonomian yang lebih baik, namun pada kenyataan sekarang ini


(15)

4

Mulyadi, 2014

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bahwa semarak mengembangkan sektor UMKM ini terkadang hanya sebatas rencana dari pemerintah, masih kurang seriusnya pemerintah dalam membenahi sektor ini, pemerintah lebih cendrung menaruh perhatian pada usaha-usaha skala besar, seperti perkebunan, pertambangan, perbankan, industri besar dan lain sebagainya, sehingga para pelaku UMKM cenderung lebih di nomor duakan, dan dampak nya cukup jelas di rasakan bahwa para pelaku UMKM cukup banyak menghadapi kendala dalam kegiatannya. Sehingga menimbulkan banyak masalah baru, seperti kurangnya modal, kurang pahamnya mengenai mekanisme pasar, keterampilan yang terbatas, kurangnya ide-ide kreativitas dan inovasi dari para pelaku sehingga kalah bersaing dengan produk-produk impor.

Hal tersebut berdampak pada usaha konveksi jaket Rancamalang salah satunya yaitu usaha konveksi jaket yang berada di daerah Desa Margaasih, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung. Tidak terlepas dari itu, berdasarkan pengamatan sementara di lapangan, faktor-faktor seperti, tidak adanya wadah yang mengkoordinir para pengusaha konveksi jaket di Rancamalang, masih relatifnya keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki para pengusaha konveksi jaket di Rancamalang dalam mengelola usahanya serta kemampuan dalam menciptakan produk baru yang sejenis dan belum bisa membaca peluang pasar turut memberi andil terhadap keberhasilan usaha yang diterima para pengusaha konveksi jaket Rancamalang. Selain memberikan pendapatan bagi masyarakat, usaha konveksi ini juga membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang ada di sekitarnya. Oleh karena itu pembinaan dan pengembangan usaha konveksi jaket Rancamalang ini perlu untuk terus ditingkatkan. Namun, masalahnya perkembangan usaha konveksi jaket Rancamalang tersebut kini kurang begitu menggembirakan. Hal itu dikarenakan laba yang diperoleh para pengusaha konveksi jaket Rancamalang tersebut mengalami penurunan.

Bagi setiap pengusaha dalam menjalankan usahanya, tentu saja perusahaan atau organisasi manapun pasti ingin mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Dengan kata lain mereka ingin mencapai keberhasilan usaha. Keberhasilan usaha yang diperoleh suatu perusahaan dapat dijadikan sebagai tolak ukur, apakah suatu


(16)

5

Mulyadi, 2014

perusahaan dapat dikatakan berhasil untuk mensejahterakan pengusaha dan masyarakat sekitar yang menjadi pekerja.

Berdasarkan hasil survey pra-penelitian yang dilakukan penulis terhadap 10 responden dari 48 responden pengusaha konveksi jaket Racamalang Desa Margaasih, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung rata-rata di peroleh informasi bahwa salah satu penyebab kurang berkembangnya usaha konvekasi jaket Rancamalang ini salah satunya adalah jumlah laba yang diterima oleh para pengusaha konveksi jaket Rancamalang yang cenderung mengalami penurunan. Terdapat jumlah laba yang diterima pengusaha dalam tiga bulan terakhir, dapat dilihat dalam Tabel 1.2 berikut ini :

Tabel 1.2

Laba pengusaha konveksi jaket Rancamalang dari bulan Juli-September 2013

Bulan Laba Pertumbuhan (%)

Juli 209.360.000 -

Agustus 217.480.000 3,8

September 197.830.000 -9,0

Sumber : Hasil wawancara pra penelitian

Berdasarkan Tabel 1.2 dapat diketahui pada tiga bulan terakhir laba pengusaha jaket Rancamalang mengalami fluktuasi dari bulan Juli ke bulan Agustus turun sebesar 3,8%, kemudian di bulan selanjutnya yaitu bulan September laba para pengusaha konveksi jaket di Rancamalang menurun sebesar 9,0%. Hal tersebut diakibatkan oleh kenaikan harga bahan baku yang merupakan dampak dari kenaikan harga dolar, harga bahan bakar minyak, harga bahan baku, dan harga barang-barang pokok lainnya selain itu penyebab lainnya adalah para pengusaha konveksi jaket Rancamalang dihadapkan dengan tantangan pasar yang terus mengalami perkembangan dan kualitas sumber daya manusia yang kurang memadai.

Jika hal tersebut dibiarkan begitu saja maka pengusaha konveksi jaket Rancamalang akan mengalami gulung tikar dan akan berdampak terhadap pengurangan tenaga kerja karena banyak pengusaha yang melakukan PHK (pemutusan hubungan kerja) yang diakibatkan oleh menurunnya jumlah laba yang diperoleh.


(17)

6

Mulyadi, 2014

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut teori dinamis dari J. Schumpeter (Ikaputera Waspada, 2004)

“keberhasilan usaha diperoleh dari para pengusaha yang dinamis”. Pengusaha

yang dinamis, yaitu pengusaha visioner, yang berani menempuh jalan baru, menggunakan teknik baru dan mencoba metode-metode produksi baru, maka akan diterima keuntungan-keuntungan dari hasil usahanya. Hal seperti itulah yang harus dimiliki oleh seorang pengusaha agar usaha yang mereka jalankan mampu berkembang dan mampu bersaing dengan para pengusaha lainnya.

Joseph Schumpeter menekankan tentang pentingnya peranan pengusaha di dalam menciptakan keberhasilan usaha. Dalam teori itu ditunjukkan bahwa para pengusaha dituntut untuk terus menerus membuat pembaruan atau inovasi dalam kegiatan usaha. Hal tersebut meliputi : memperkenalkan barang-barang baru, menciptakan efisiensi dalam memproduksi sesuatu barang, memperluas pasar, mengembangkan sumber bahan mentah yang baru dan melakukan perubahan-perubahan dalam organisasi perusahaan dengan tujuan untuk menciptakan efisiensi.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang keberhasilan usaha pengusaha konveksi jaket

dengan judul “PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHADAP

KEBERHASILAN USAHA (Survey Pada Pengusaha Konveksi Jaket Rancamalang Desa Margaasih, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung).”

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut ini :

1. Bagaimana gambaran umum keberhasilan usaha pengusaha konveksi jaket Rancamalang Desa Margaasih, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung? 2. Bagaimana gambaran umum perilaku kewirausahaan pengusaha konveksi

jaket Rancamalang Desa Margaasih, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung?


(18)

7

Mulyadi, 2014

3. Bagaimana pengaruh perilaku kewirausahaan terhadap keberhasilan usaha pengusaha konveksi jaket Rancamalang, Desa Margaasih, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung?

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui gambaran umum keberhasilan usaha pengusaha konveksi

jaket Rancamalang Desa Margaasih, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung.

2. Untuk mengetahui gambaran umum perilaku kewirausahaan pengusaha konveksi jaket Rancamalang Desa Margaasih, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung.

3. Untuk mengetahui pengaruh perilaku kewirausahaan terhadap keberhasilan usaha pengusaha konveksi jaket Rancamalang, Desa Margaasih, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung.

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik manfaat teoritis maupun manfaat praktis.

1.4.1. Manfaat Teoritis

1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahan informasi sebagai sumbangan pemikiran bagi ilmu ekonomi mikro dan kewirausahaan dalam pembahasan keberhasilan usaha.

2. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dalam meningkatkan wawasan perekonomian Indonesia khususnya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

1.4.2. Manfaat Praktis

1. Bagi pengusaha konveksi jaket dapat dimanfaatkan sebagai bahan untuk kemajuan usaha dan keberhasilan usaha.

2. Sebagai bahan pertimbangan bagi pengusaha, pemerintah dan pihak terkait untuk memberikan kebijakan yang mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).


(19)

Mulyadi, 2014

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Objek dan Subjek Penelitian

Menurut Suryana (2010: 30) “Objek penelitian merupakan sasaran dari penelitian yang akan dilaksanakan. Objek penelitian memuat tentang variabel-variabel penelitian beseta karakteristik /unsur yang akan diteliti, populasi penelitian, sampel penelitian, unit sampel penelitian dan tempat penelitian”.

Objek dalam penelitian ini adalah terdiri dari dua variabel diantaranya, satu variabel terikat (Y) yaitu keberhasilan Usaha dan satu variabel bebas (X) yaitu Perilaku Kewirausahaan.

Subjek dalam penelitian ini adalah para pengusaha konveksi jaket Rancamalang Desa Margaasih Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung.

3.2. Metode Penelitian

Suryana (2010: 16) menyatakan bahwa “metode penelitian merupakan langkah-langkah kerja atau prosedur penelitian yang akan dilakukan pada saat mengumpulkan, mengorganisir, menganalisa, serta menginterpretasikan data”.

Menurut Nazir (2005: 44) yang dimaksud dengan metode penelitian, yaitu “bagaimana secara berurut suatu penelitian dilakukan, yaitu dengan alat apa dan prosedur bagaiamana suatu penelitian dilakukan”.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik, yaitu metode penelitian yang menekankan kepada usaha untuk memperoleh informasi mengenai status atau gejala pada saat penelitian, memberikan gambaran-gambaran terhadap fenomena-fenomena, juga lebih jauh menerangkan hubungan, pengujian hipotesis serta mendapatkan makna dari implikasi suatu masalah yang diinginkan.

3.3. Operasional Variabel

Pada dasarnya variabel yang akan diteliti dikelompokkan dalam konsep teoretis, indikator dan konsep analitis. Adapun bentuk operasionalisasinya dapat dilihat pada Table 3.1 berikut ini :


(20)

40

Mulyadi, 2014

Tabel 3.1 Operasional variabel

Variabel Konsep Teoritis Indikator Konsep Analitis Skala

Keberhasilan Usaha

(Y)

Keberhasilan usaha pada hakikatnya adalah keberhasilan dari bisnis dalam mencapai tujuannya. Suatu bisnis dikatakan berhasil bila mendapat laba, karena laba adalah tujuan dari seseorang melakukan bisnis. Henry Faizal Noor (2007: 379)

Keberhasilan usaha yang terjadi dilihat dari laba yang diperoleh dalam satu bulan terakhir

π = TR – TC Dimana :

π = Keuntungan TR = Total penerimaan TC = Total biaya

Interval Perilaku Kewirausahaan (X) Perilaku kewirausahaan adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan seseorang dalam melihat dan menilai kesempatan bisnis dan mengumpulkan sumberday guna mengambil keuntunga dan mengambil tindakan yang tepat guna memastikan sukses (Meredith, 2000:5)

Percaya diri Data diperoleh dari jawaban responden dengan menggunakan skala likert mengenai :

1.Keyakinan dalam menyelesaikan pekerjaan.

Ordinal

Berorientasi pada tugas dan hasil

Data diperoleh dari jawaban responden dengan menggunakan skala likert mengenai :

1. Kesabaran dalam menjalankan usaha.

2.Kerja keras dalam menjalankan usaha.

3.Semangat dalam menjalankan usaha.

4.Disiplin dalam menjalankan usaha

5.Disiplin dalam menyelesaikan pekerjaan.

Ordinal

Keberanian mengambil resiko

Data diperoleh dari jawaban responden dengan menggunakan skala likert mengenai :

1.Tantangan dalam menjalankan usaha.

2.Antisipasi dalam menjalankan usaha.

3.Memperhitungkan

kemungkinan timbulnya resiko dalam usaha.

Ordinal

Kepemimpinan Data diperoleh dari jawaban responden dengan menggunakan skala likert mengenai :

1.Perencanaan dalam usaha. 2.Pengorganisasian dalam

menjalankan usaha 3.Penggerakan dalam

menjalankan usaha. 4.Pengawasan dalam usaha.


(21)

41

Mulyadi, 2014

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berorientasi ke masa depan

Data diperoleh dari jawaban responden dengan menggunakan skala likert mengenai :

1. Pengetahuan dalam menjalankan usaha.

Ordinal

Kreativitas Data diperoleh dari jawaban responden dengan menggunakan skala likert mengenai :

1.Keterbukaan dalam menjalankan usaha. 2.Membuat alternatif dalam

usaha.

3.Sikap keingintahuan dalam menjalankan usaha.

Ordinal

Inovasi Data diperoleh dari jawaban responden dengan menggunakan skala likert mengenai :

1.Memiliki penemuan baru dalam menjalankan usaha.

2. Pengembangan dalam usaha. 3.Duplikasi produk dalam usaha.

Ordinal

3.4. Populasi dan Sampel 3.4.1. Populasi

Menurut Nazir (2005: 273) “populasi adalah kumpulan dari ukuran-ukuran tentang sesuatu yang ingin kita buat inferensi”.

Sugiyono (2012: 80) menyatakan bahwa “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya”.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengusaha konveksi jaket Rancamalang, Desa Margaasih, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung yang berjumlah 48 pengusaha.

3.4.2. Sampel

Sugiyono (2012: 81) menyatakan bahwa “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.

Menurut Nazir (2005: 273) yang dimaksud dengan sampel, yaitu “kumpulan dari unit sampling dan merupakan subset dari populasi”.


(22)

42

Mulyadi, 2014

Teknik sampling dalam penelitian ini mempergunakan pengambilan sampel dengan teknik sampling jenuh. Teknik ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Sugiyono (2012: 85) sampling jenuh, yaitu “teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel”. Oleh karena itu, sampel yang diambil dalam penelitian ini yaitu semua anggota populasi sebanyak 48 pengrajin.

3.5. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Angket

Angket, yaitu pengumpulan data melalui penyebaran seperangkat pernyataan maupun pertanyaan tertulis yang disusun dan disebarluaskan untuk mendapatkan keterangan dari sumber data.

2. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi, yaitu dengan cara mencari data yang diperlukan sesuai dengan variabel yang diteliti, baik berupa catatan, laporan dan dokumen.

3. Observasi

Teknik pengumpulan data dengan cara berkunjung atau datang langsung ke objek yang akan diteliti.

4. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan, yaitu dengan cara menggali teori-teori yang telah berkembang dalam bidang ilmu yang berkepentingan, mencari metode-metode serta teknik penelitian, baik dalam mengumpulkan data atau dalam menganalisis data, yang telah dipergunakan oleh peneliti-peneliti terdahulu.

3.6. Teknik Analisis Instrumen Penelitian 3.6.1. Uji Validitas

Arikunto (2010: 211) menyatakan “validitas ialah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen”. Suatu instrumen


(23)

43

Mulyadi, 2014

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.

Pengujian validitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan pendekatan korelasi Product Moment yang dikemukakan oleh Person. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut :

∑ ∑ ∑

{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }

Keterangan :

rxy = Koefisien korelasi N = Jumlah Responden ∑X = Jumlah skor X ∑Y = Jumlah skor Y

∑XY = Jumlah skor X dan skor Y

Menggunakan taraf signifikan

= 0,05 koefisien korelasi yang diperoleh dari hasil perhitungan dibandingkan dengan nilai dari tabel korelasi nilai r dengan derajat kebebasan (n-2), dimana n menyatakan jumlah banyaknya responden. Peneliti mengunakan program Microsoft Excel 2007, dalam pengolahan data.

Kriteria keputusannya menurut Riduwan (2010: 217) adalah sebagai berikut :

 Jika rhitung > rtabel dikatakan valid.

 Jika rhitung < rtabel dikatakan tidak valid.

Jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya, (Riduwan, 2010: 217).

Antara 0,800 – 1,000 : sangat tinggi Antara 0,600 – 0,799 : tinggi Antara 0,400 – 0,599 : cukup tinggi Antara 0,200 – 0,399 : rendah


(24)

44

Mulyadi, 2014

Perhitungan validitas data dalam penelitian ini mengunakan bantuan program Microsoft Excel 2007. Uji validitas instrumen dalam penelitian adalah variabel Perilaku Kewirausahaan ditunjukan oleh Tabel 3.2 berikut ini :

Tabel 3.2

Uji validitas instrumen perilaku kewirausahaan

Variabel No Item rhitung rtabel Keputusan

Perilaku Kewirausahaan

1 0,375 0,235 Valid

2 0,572 0,235 Valid

3 0,426 0,235 Valid

4 0,595 0,235 Valid

5 0,367 0,235 Valid

6 0,324 0,235 Valid

7 0,318 0,235 Valid

8 0,438 0,235 Valid

9 0,519 0,235 Valid

10 0,317 0,235 Valid

11 0,610 0,235 Valid

12 0,544 0,235 Valid

13 0,330 0,235 Valid

14 0,296 0,235 Valid

15 0,313 0,235 Valid

16 0,388 0,235 Valid

17 0,447 0,235 Valid

18 0,295 0,235 Valid

19 0,360 0,235 Valid

20 0,688 0,235 Valid

Sumber : Lampiran 03(L.03)

Tabel 3.2 menunjukan bahwa seluruh hasil rhitung > rtabel untuk α = 0,05 maka dapat diambil kesimpulan bahwa seluruh item pertanyaan untuk variabel ini dinyatakan valid. Jadi seluruh data dalam penelitian ini layak untuk diikutsertakan dalam analisis.

3.6.2. Uji Reliabilitas

Menurut Arikunto (2010: 221) ”reliabilitas menunjukkan suatu pengertian pada suatu instrumen cukup dapat di percaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena intsrumen itu sudah baik”.


(25)

45

Mulyadi, 2014

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengujian Reliabilitas pada penelitian ini menggunakan rumus Spearman-Brown dengan teknik belah dua ganjil-genap. Adapun langkah-langkah yang digunakan adalah :

1. Mengelompokkan skor butir bernomor ganjil sebagai belah pertama dan kelompok skor butir bernomor genap sebagai belah kedua.

2. Mengkorelasikan skor belahan pertama dengan skor belahan kedua, dan akan diperoleh harga rxy dengan menggunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar yang dikemukakan oleh Pearson, yaitu :

∑ ∑ ∑

{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }

Keterangan :

rxy = Koefisien korelasi N = Jumlah Responden ∑X = Jumlah skor X ∑Y = Jumlah skor Y

∑XY = Jumlah skor X dan skor Y

3. Menghitung indeks reliabilitas dengan menggunakan rumus Spearman-Brown, yaitu :

⁄ ⁄

⁄ ⁄

Keterangan :

r11 = Reliabilitas instrumen

r1/21/2 = rxy yang disebut sebagai indeks korelasi antara dua belahan instrumen.

Kriteria keputusannya adalah sebagai berikut :

 Jika r11 > rtabel dikatakan reliabel.

 Jika r11 < rtabel dikatakan tidak reliabel.

Seperti halnya pada perhitungan validitas data, perhitungan reliabilitas dalam penelitian ini juga mengunakan bantuan program Microsoft Excel 2007.


(26)

46

Mulyadi, 2014

Adapun hasil pengujian reliabilitas tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.3 berikut ini :

Tabel 3.3

Uji reliabilitasinstrumen perilaku kewirausahaan

Variabel No item

Varian Item

Jumlah Varian item

Total

Varian Reabilitas Ket.

Perilaku

Kewirausahaan

1 0,468 10,659 37,035 0,750 Reliabel

2 0,251 10,659 37,035 0,750 Reliabel

3 0,254 10,659 37,035 0,750 Reliabel

4 0,595 10,659 37,035 0,750 Reliabel

5 0,539 10,659 37,035 0,750 Reliabel

6 0,539 10,659 37,035 0,750 Reliabel

7 0,248 10,659 37,035 0,750 Reliabel

8 1,230 10,659 37,035 0,750 Reliabel

9 0,244 10,659 37,035 0,750 Reliabel

10 0,414 10,659 37,035 0,750 Reliabel

11 0,584 10,659 37,035 0,750 Reliabel

12 0,524 10,659 37,035 0,750 Reliabel

13 0,404 10,659 37,035 0,750 Reliabel

14 0,584 10,659 37,035 0,750 Reliabel

15 0,528 10,659 37,035 0,750 Reliabel

16 1,042 10,659 37,035 0,750 Reliabel

17 0,829 10,659 37,035 0,750 Reliabel

18 0,461 10,659 37,035 0,750 Reliabel

19 0,355 10,659 37,035 0,750 Reliabel

20 0,563 10,659 37,035 0,750 Reliabel

Sumber : Lampiran 03 (L.03)

Tabel 3.3 menunjukkan bahwa instrumen penelitian pada variabel penelitian memiliki angka reliabilitas. Dengan kata lain semua item dalam penelitian ini merupakan instrumen yang dapat dipercaya.

3.6.3. MSI (Metode Successive Interval)

Skala yang digunakan dalam instrumen penelitian ini adalah skala likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur variabel perilaku kewirausahaan. Dengan Skala Likert, maka variabel yang akan diukur dan dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang berupa pernyataan atau pertanyaan.


(27)

47

Mulyadi, 2014

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jawaban setiap item instumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Untuk keperluan analisis kuantitatif maka jawaban itu dapat diberi skor, misalnya :

Tabel 3.2

Skor jawaban berdasarkan skala likert

Alternatif Jawaban Pernyataan Positif Pernyataan Negatif

SS = Sangat Sering 5 1

S = Sering 4 2

K = Kadang-Kadang 3 3

P = Pernah 2 4

TP = Tidak Pernah 1 5

Sumber : Sugiyono, 2012: 93

Menguji hipotesis yang telah dirumuskan, maka dilakukan pengolahan data. Jenis data yang terkumpul dalam penelitian ini adalah data ordinal dan interval. Dengan adanya data berjenis ordinal maka data harus diubah menjadi data interval melalui Methods of Succesive Interval (MSI). Salah satu kegunaan dari Methods of Succesive Interval dalam pengukuran adalah untuk menaikkan pengukuran dari ordinal ke interval.

Langkah kerja Methods of Succesive Interval (MSI) menurut Sugiyono, (2012: 93) adalah sebagai berikut :

1. Untuk butir tersebut, tentukan berapa banyak orang yang mendapatkan (menjawab) skor 1, 2, 3, 4, dan 5 yang disebut frekuensi.

2. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut Proporsi (P).

3. Tentukan Proporsi Kumulatif (PK) dengan cara menjumlah antara proporsi yang ada dengan proporsi sebelumnya.

4. Dengan menggunakan tabel distribusi normal baku, tentukan nilai Z untuk setiap kategori.

5. Tentukan nilai densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh dengan menggunakan tabel kordinat distribusi normal baku.

6. Hitung SV (Scale Value) = Nilai Skala dengan rumus sebagai berikut :

7. Menghitung skor hasil tranformasi untuk setiap pilihan jawaban dengan rumus :

[ ] [ ]


(28)

48

Mulyadi, 2014

3.7. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 3.7.1. Teknik Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier sederhana dengan pendekatan Ordinary Least Square (OLS). Tujuan analisis regresi linier sederhana adalah untuk mempelajari bagaimana eratnya hubungan antara satu variabel bebas dengan satu variabel terikat. Menganalisis mengenai pengaruh yang terjadi antara variabel dependen dan variabel independen. Variabel dependen berupa variabel Y yaitu keberhasilan usaha dan variabel independen, yaitu perilaku kewirausahaan (X1) dengan persamaan sebagai berikut :

Keterangan :

Y = Keberhasilan Usaha 0 = Konstanta regresi 1 = Koefisien regresi X1 = Perilaku Kewirausahaan e = Variabel pengganggu

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linear sederhana, maka alat analisis dengan menggunakan program komputer SPSS version 17.0 for Windows untuk membuktikan apakah perilaku kewirausahaan berpengaruh terhadap keberhasilan usaha.

3.7.1. Pengujian Hipotesis 3.7.1.1. Uji Parsial (Uji t)

Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).

Uji t statistik ini menggunakan rumus sebagai berikut :

̂


(29)

49

Mulyadi, 2014

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lebih sederhana t hitung dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Kriteria dalam uji t adalah sebagai berikut :

 Jikat thitung > ttabel maka H0 ditolak dan H1 diterima (variabel bebas X berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat Y).

 Jika thitung < ttabel maka H0 diterima dan H1 ditolak (variabel bebas X tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat Y).

Dalam penelitian ini tingkat kesalahan yang digunakan adalah 0,05 (5%) pada taraf signifikansi 95%.

3.7.1.2. Koefisien Determinasi (R2)

Menurut Gujarati (2005: 98) dijelaskan bahwa “koefisien determinasi (R2), yaitu angka yang menunjukkan besarnya derajat kemampuan menerangkan variabel bebas terhadap variabel terikat dari fungsi tersebut”. Koefisien determinasi sebagai alat ukur kebaikan dari persamaan regresi, yaitu memberikan proporsi atau presentase variasi total dalam variabel terikat Y yang dijelaskan oleh variabel bebas X. Koefisien determinasi sebagai alat ukur kebaikan (goodness of fit) dari persamaan regresi yaitu memberikan proporsi atau presentase variasi total dalam variabel terikat Y yang dijelaskan oleh variabel bebas X.

Rumus untuk menguji koefisien determinasi (R2) adalah sebagai berikut :

∑ ∑

Jika R2 semakin antara 0 dan 1 maka (0<1R2<1) dengan ketentuan sebagai berikut :

 Jika R2 semakin mendekati 1, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat semakin erat.

 Jika R2 semakin menjauhi angka 1, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat tidak erat.


(30)

Mulyadi, 2014

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh perilaku kewirausahaan terhadap keberhasilan usaha pengusaha konveksi jaket Rancamalang Desa Margaasih Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Keberhasilan usaha dalam penelitian ini dilihat dari laba yang diperoleh oleh pengusaha konveksi jaket. Keberhasilan usaha pengusaha konveksi jaket Rancamalang memiliki laba yang stabil, jika mengalami kenaikan atau penurunan pun tidak terlalu besar.

2. Perilaku kewirausahaan dalam penelitian ini dilihat dari percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil, berani mengambil risiko, kepemimpinan, berorientasi ke masa depan, kreativitas, dan inovasi pengusaha konveksi jaket Rancamalang. Perilaku kewirausahaan pengusaha konveksi jaket Rancamalang berada pada kategori tinggi. Tetapi ada satu indikator yang berada pada kategori rendah yaitu berorientasi ke masa depan. Hal ini dikarenakan pengusaha kurang memperoleh pelatihan.

3. Perilaku Kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha. Artinya semakin tinggi perilaku kewirausahaan yang dimiliki pengusaha maka keberhasilan usaha akan semakin tinggi.

5.2. Saran-saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis rekomendasikan bagi para pengusaha untuk meningkatkan keberhasilan usahanya adalah sebagai berikut : 1. Membentuk asosiasi atau organisasi maupun koperasi sebagai tempat untuk

bertukar pikiran dan berbagai pengalaman atar sesama pengusaha, agar pengusaha dapat lebih terbuka terhadap pengalaman atau pemikiran-pemikiran yang baru.

2. Kepada pemerintah ataupun dinas terkait agar sering memberikan pelatihan, diklat, penyuluhan kepada pengusaha terkait dengan usaha yang dijalani


(31)

103

Mulyadi, 2014

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sehingga pengusaha bisa meningkatkan kreativitasnya dalam berusaha. Selain itu dengan mengadakan pelatihan akuntansi sederhana dan penyuluhan mengenai betapa pentingnya pencatatan keuangan dalam sebuah usaha.

3. Perkembangan usaha konvekasi jaket Rancamalang Desa Margaasih Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung mempunyai prospek yang bagus kedepannya, maka disarankan kepada dinas terkait serta pihak swasta untuk mengelola dan membangun infrastruktur yang memadai untuk memudahkan segala aktivitas usahanya, seperti pembuatan sentra industri dan koperasi agar konsumen tidak terlalu sulit untuk mencarinya. Kepada perusahaan pengiriman barang agar terus memberikan pelayanan yang optimal kepada pengusaha dengan memberikan pelayanan penjemputan barang ke tempat pengusaha, ataupun mendirikan perusahaan ekspedisi yang lebih dekat dengan lokasi produksi untuk memudahkan pengusaha dalam pengiriman barang ke daerah-daerah lainnya sehingga mengurangi biaya transportasi.

4. Mengingat adanya pengaruh yang signifikan antara perilaku kewirausahaan terhadap keberhasilan usaha pengusaha konvekasi jaket Rancamalang Desa Margaasih Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung, maka akan memberikan manfaat bagi peneliti yang ingin meneliti lebih lanjut dengan menambah beberapa variabel-variabel lainnya.


(32)

Mulyadi, 2014

DAFTAR PUSTAKA

Ahman, Eeng dan Rohmana, Yana. (2007). Teori Ekonomi Mikro. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Alma, Buchari. (2009). Kewirausahaan untuk Mahasiswa dan Umum. Bandung: Alfabeta.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Astamoen, M.P. (2005). Entrepreneurship dalam Perspektif Kondisi Bangsa Indonesia. Bandung: Alfabeta.

Departemen Koperasi dan UKM. (2008). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Jakarta: Depkop. Firmansyah, Mohammad Atiya dan Bachtiar, Moch. (2010). Hubungan Antara

Perilaku Inovatif Wirausaha Dengan Keberhasilan Usaha Kecil. Jurnal Psikologi Sosial Hubungan Sikap Perilaku, 2 (3), hlm. 1 - 20.

Frinces, Z. Heflin. (2010a). Pentingnya Profesi Wirausaha di Indonesia. Jurnal Ekonomi & Pendidikan, 7 (1), hlm. 34 - 57.

Frinces, Z. Heflin. (2011b). Be An Entrepreneur (Jadilah Seorang Wirausaha): Kajian Strategis Pengembangan Kewirausahaan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Gujarati, Damodar. (1995). Ekonometrika Dasar. Jakarta: Erlangga.

Hadiyati, Ernani. (2012). Kreativitas dan Inovasi Berpengaruh Terhadap Kewirausahaan Usaha Kecil. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 13 (1), hlm. 8 - 16.

Hadi, Farida. (2011). Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha (Studi pada Usaha Pengelasan Besi di Jalan Bogor Kecamatan Batununggal Kota Bandung). (Skripsi). Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Hasan, Bachtiar dan Setiadji. (2010). Cara Praktis Membangun Wirausaha. Bandung: Pustaka Ramadhan.

Meredith, Geoffrey G. (1984). Kewirausahaan: Teori dan Praktek. Jakarta: PT. Pertja.

Nazir, Moh. (2005). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.


(33)

105

Mulyadi, 2014

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Purnama, Chamdan dan Suyanto. (2010). Motivasi dan Kemampuan Usaha dalam Meningkatkan Keberhasilan Usaha Industri Kecil (Studi Pada Industri Kecil Sepatu Di Jawa Timur). Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 12 (2), hlm. 177 - 184.

Rahmana, Arief. (2008). Definisi dan Kriteria UKM menurut Lembaga dan Negara Asing. [Online]. Tersedia di: http://infoukm.wordpress.com/2008 /08/11/definisi-dan-kriteria-ukm-menurut-lembaga-dan-negara-asing.htm. Diakses 14 November 2013.

Raselawati, Ade. (2011). Pengaruh Perkembangan Usaha Kecil Menengah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Pada Sektor UKM di Indonesia. (Skripsi). Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta

Riduwan. (2010). Metode dan teknik Penyusunan Tesis. Bandung: Alfabeta. Riyanti, B.P.D. (2003). Kewirausahaan dari sudut pandang psikologi

kepribadian. Jakarta: Grasindo.

Rohmana, Yana. (2010). Ekonometrika Teori dan Aplikasi dengan Eviews. Bandung: LPEK FPEB UPI.

Rukka, Rusli Muhammad. (2011). Bahan Ajar Kewirausahaan-1. [Online]. Tersedia di: www.unhas.ac.id/lkpp/tani/RusliM.Rukka.pdf.

Diakses 5 Oktober 2013.

Samuelson, P dan Nordhaus, W. (1995). Mikro-Ekonomi Edisi Keempatbelas. Jakarta: Erlangga.

Santosa, Duwi. (2013). Ciri-ciri Berpikir Kreatif. [Online]. Tersedia di: http://www.galeripustaka.com/2013/03/ciri-ciri-berpikir-kreatif.htm. Diakses 25 November 2013.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukirno, Sadono. (2005). Pengantar Teori Mikro Ekonomi Edisi Ketiga. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Suryana, Yuyus dan Kartib Bayu. (2011). Kewirausahaan: Pendekatan Karakteristik Wirausahawan Sukses. Jakarta: Kencana.

Suryana. (2003a). Kewirausahaan Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta: Salemba Empat.


(34)

106

Mulyadi, 2014

Suryana. (2010b). Buku Ajar Perkuliahaan Metodologi Penelitian Model Praktis Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. [Online]. Tersedia di: http://file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._MANAJEMEN_FPEB/196006 021986011-SURYANA/FILE_7.pdf. Diakses 5 Oktober 2013.

Suseno, Djoko. (2008). Pengaruh Karakteristik Wirausaha dan Potensi Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha dengan Kebijakan Pengembangan UKM Sebagai Moderating (Studi Pada Pengusaha Kecil di Kota Surakarta dan Sekitarnya), Eksplorasi, 20 (1), hlm. 1 - 17.

Tambunan, Tulus. (2002a). Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia (Beberapa Isu Penting). Jakarta: Salemba Empat.

Tambunan, Tulus. (2009b). UMKM di Indonesia. Jakarta: Ghalia Indonesia. Tritisari, Kartika Hendra dan Trimurti. (2005). Pengaruh Aspek Kewirausahaan

terhadap Keberhasilan Usaha pada Industri Makanan Berskala Kecil di Surakarta. Gema, th.XVII/33/2005, hlm. 1–15.

Ukas, Maman. (2009). Manajemen: Konsep, Prinsip, dan Aplikasi. Bandung: Agnini.

Waspada, Ikaputera. (2004). Sukses Usaha Sukses Profit. Media Komunikasi dan Informasi Pengabdian Kepada Masyarakat. [Online]. Tersedia di: http://jurnal.upi.edu/file/Ika_P.pdf. Diakses 30 Agustus 2013.


(1)

49

Lebih sederhana t hitung dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Kriteria dalam uji t adalah sebagai berikut :

 Jikat thitung > ttabel maka H0 ditolak dan H1 diterima (variabel bebas X berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat Y).

 Jika thitung < ttabel maka H0 diterima dan H1 ditolak (variabel bebas X tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat Y).

Dalam penelitian ini tingkat kesalahan yang digunakan adalah 0,05 (5%) pada taraf signifikansi 95%.

3.7.1.2. Koefisien Determinasi (R2)

Menurut Gujarati (2005: 98) dijelaskan bahwa “koefisien determinasi (R2), yaitu angka yang menunjukkan besarnya derajat kemampuan menerangkan variabel bebas terhadap variabel terikat dari fungsi tersebut”. Koefisien determinasi sebagai alat ukur kebaikan dari persamaan regresi, yaitu memberikan proporsi atau presentase variasi total dalam variabel terikat Y yang dijelaskan oleh variabel bebas X. Koefisien determinasi sebagai alat ukur kebaikan (goodness of fit) dari persamaan regresi yaitu memberikan proporsi atau presentase variasi total dalam variabel terikat Y yang dijelaskan oleh variabel bebas X.

Rumus untuk menguji koefisien determinasi (R2) adalah sebagai berikut : ∑ ∑

Jika R2 semakin antara 0 dan 1 maka (0<1R2<1) dengan ketentuan sebagai berikut :

 Jika R2 semakin mendekati 1, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat semakin erat.

 Jika R2 semakin menjauhi angka 1, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat tidak erat.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh perilaku kewirausahaan terhadap keberhasilan usaha pengusaha konveksi jaket Rancamalang Desa Margaasih Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Keberhasilan usaha dalam penelitian ini dilihat dari laba yang diperoleh oleh pengusaha konveksi jaket. Keberhasilan usaha pengusaha konveksi jaket Rancamalang memiliki laba yang stabil, jika mengalami kenaikan atau penurunan pun tidak terlalu besar.

2. Perilaku kewirausahaan dalam penelitian ini dilihat dari percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil, berani mengambil risiko, kepemimpinan, berorientasi ke masa depan, kreativitas, dan inovasi pengusaha konveksi jaket Rancamalang. Perilaku kewirausahaan pengusaha konveksi jaket Rancamalang berada pada kategori tinggi. Tetapi ada satu indikator yang berada pada kategori rendah yaitu berorientasi ke masa depan. Hal ini dikarenakan pengusaha kurang memperoleh pelatihan.

3. Perilaku Kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha. Artinya semakin tinggi perilaku kewirausahaan yang dimiliki pengusaha maka keberhasilan usaha akan semakin tinggi.

5.2. Saran-saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis rekomendasikan bagi para pengusaha untuk meningkatkan keberhasilan usahanya adalah sebagai berikut : 1. Membentuk asosiasi atau organisasi maupun koperasi sebagai tempat untuk

bertukar pikiran dan berbagai pengalaman atar sesama pengusaha, agar pengusaha dapat lebih terbuka terhadap pengalaman atau pemikiran-pemikiran yang baru.

2. Kepada pemerintah ataupun dinas terkait agar sering memberikan pelatihan, diklat, penyuluhan kepada pengusaha terkait dengan usaha yang dijalani


(3)

103

sehingga pengusaha bisa meningkatkan kreativitasnya dalam berusaha. Selain itu dengan mengadakan pelatihan akuntansi sederhana dan penyuluhan mengenai betapa pentingnya pencatatan keuangan dalam sebuah usaha.

3. Perkembangan usaha konvekasi jaket Rancamalang Desa Margaasih Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung mempunyai prospek yang bagus kedepannya, maka disarankan kepada dinas terkait serta pihak swasta untuk mengelola dan membangun infrastruktur yang memadai untuk memudahkan segala aktivitas usahanya, seperti pembuatan sentra industri dan koperasi agar konsumen tidak terlalu sulit untuk mencarinya. Kepada perusahaan pengiriman barang agar terus memberikan pelayanan yang optimal kepada pengusaha dengan memberikan pelayanan penjemputan barang ke tempat pengusaha, ataupun mendirikan perusahaan ekspedisi yang lebih dekat dengan lokasi produksi untuk memudahkan pengusaha dalam pengiriman barang ke daerah-daerah lainnya sehingga mengurangi biaya transportasi.

4. Mengingat adanya pengaruh yang signifikan antara perilaku kewirausahaan terhadap keberhasilan usaha pengusaha konvekasi jaket Rancamalang Desa Margaasih Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung, maka akan memberikan manfaat bagi peneliti yang ingin meneliti lebih lanjut dengan menambah beberapa variabel-variabel lainnya.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Ahman, Eeng dan Rohmana, Yana. (2007). Teori Ekonomi Mikro. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Alma, Buchari. (2009). Kewirausahaan untuk Mahasiswa dan Umum. Bandung: Alfabeta.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Astamoen, M.P. (2005). Entrepreneurship dalam Perspektif Kondisi Bangsa Indonesia. Bandung: Alfabeta.

Departemen Koperasi dan UKM. (2008). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Jakarta: Depkop. Firmansyah, Mohammad Atiya dan Bachtiar, Moch. (2010). Hubungan Antara

Perilaku Inovatif Wirausaha Dengan Keberhasilan Usaha Kecil. Jurnal Psikologi Sosial Hubungan Sikap Perilaku, 2 (3), hlm. 1 - 20.

Frinces, Z. Heflin. (2010a). Pentingnya Profesi Wirausaha di Indonesia. Jurnal Ekonomi & Pendidikan, 7 (1), hlm. 34 - 57.

Frinces, Z. Heflin. (2011b). Be An Entrepreneur (Jadilah Seorang Wirausaha): Kajian Strategis Pengembangan Kewirausahaan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Gujarati, Damodar. (1995). Ekonometrika Dasar. Jakarta: Erlangga.

Hadiyati, Ernani. (2012). Kreativitas dan Inovasi Berpengaruh Terhadap Kewirausahaan Usaha Kecil. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 13 (1), hlm. 8 - 16.

Hadi, Farida. (2011). Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha (Studi pada Usaha Pengelasan Besi di Jalan Bogor Kecamatan Batununggal Kota Bandung). (Skripsi). Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Hasan, Bachtiar dan Setiadji. (2010). Cara Praktis Membangun Wirausaha. Bandung: Pustaka Ramadhan.

Meredith, Geoffrey G. (1984). Kewirausahaan: Teori dan Praktek. Jakarta: PT. Pertja.


(5)

105

Purnama, Chamdan dan Suyanto. (2010). Motivasi dan Kemampuan Usaha dalam Meningkatkan Keberhasilan Usaha Industri Kecil (Studi Pada Industri Kecil Sepatu Di Jawa Timur). Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 12 (2), hlm. 177 - 184.

Rahmana, Arief. (2008). Definisi dan Kriteria UKM menurut Lembaga dan Negara Asing. [Online]. Tersedia di: http://infoukm.wordpress.com/2008 /08/11/definisi-dan-kriteria-ukm-menurut-lembaga-dan-negara-asing.htm. Diakses 14 November 2013.

Raselawati, Ade. (2011). Pengaruh Perkembangan Usaha Kecil Menengah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Pada Sektor UKM di Indonesia. (Skripsi). Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta

Riduwan. (2010). Metode dan teknik Penyusunan Tesis. Bandung: Alfabeta. Riyanti, B.P.D. (2003). Kewirausahaan dari sudut pandang psikologi

kepribadian. Jakarta: Grasindo.

Rohmana, Yana. (2010). Ekonometrika Teori dan Aplikasi dengan Eviews. Bandung: LPEK FPEB UPI.

Rukka, Rusli Muhammad. (2011). Bahan Ajar Kewirausahaan-1. [Online]. Tersedia di: www.unhas.ac.id/lkpp/tani/RusliM.Rukka.pdf.

Diakses 5 Oktober 2013.

Samuelson, P dan Nordhaus, W. (1995). Mikro-Ekonomi Edisi Keempatbelas. Jakarta: Erlangga.

Santosa, Duwi. (2013). Ciri-ciri Berpikir Kreatif. [Online]. Tersedia di: http://www.galeripustaka.com/2013/03/ciri-ciri-berpikir-kreatif.htm. Diakses 25 November 2013.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukirno, Sadono. (2005). Pengantar Teori Mikro Ekonomi Edisi Ketiga. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Suryana, Yuyus dan Kartib Bayu. (2011). Kewirausahaan: Pendekatan Karakteristik Wirausahawan Sukses. Jakarta: Kencana.

Suryana. (2003a). Kewirausahaan Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta: Salemba Empat.


(6)

Suryana. (2010b). Buku Ajar Perkuliahaan Metodologi Penelitian Model Praktis

Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. [Online]. Tersedia di:

http://file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._MANAJEMEN_FPEB/196006 021986011-SURYANA/FILE_7.pdf. Diakses 5 Oktober 2013.

Suseno, Djoko. (2008). Pengaruh Karakteristik Wirausaha dan Potensi Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha dengan Kebijakan Pengembangan UKM Sebagai Moderating (Studi Pada Pengusaha Kecil di Kota Surakarta dan Sekitarnya), Eksplorasi, 20 (1), hlm. 1 - 17.

Tambunan, Tulus. (2002a). Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia (Beberapa Isu Penting). Jakarta: Salemba Empat.

Tambunan, Tulus. (2009b). UMKM di Indonesia. Jakarta: Ghalia Indonesia. Tritisari, Kartika Hendra dan Trimurti. (2005). Pengaruh Aspek Kewirausahaan

terhadap Keberhasilan Usaha pada Industri Makanan Berskala Kecil di

Surakarta. Gema, th.XVII/33/2005, hlm. 1–15.

Ukas, Maman. (2009). Manajemen: Konsep, Prinsip, dan Aplikasi. Bandung: Agnini.

Waspada, Ikaputera. (2004). Sukses Usaha Sukses Profit. Media Komunikasi dan Informasi Pengabdian Kepada Masyarakat. [Online]. Tersedia di: http://jurnal.upi.edu/file/Ika_P.pdf. Diakses 30 Agustus 2013.


Dokumen yang terkait

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA (Survei Pada Pengusaha Percetakan Pagarsih Pasar Ulekan Bandung).

15 45 38

PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI DAN BUDAYA MASYARAKAT: Studi di Desa Lagadar Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung.

19 76 49

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PROFITABILITAS: Survey pada Pengusaha Topi Cigondewah Desa Rahayu Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung.

0 1 35

PENGARUH PERSAINGAN DAN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHADAP LABA PENGUSAHA TAS DI DESA MARGAHAYU TENGAH KECAMATAN MARGAHAYU KABUPATEN BANDUNG.

10 17 39

PERAN PONDOK PESANTREN DALAM MEMBINA PERILAKU SANTRI YANG BERWATAK TERPELAJAR DAN ISLAMI : Studi Deskriptif di Pesantren Al-Basyariah Desa Rahayu Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung.

0 0 40

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA: Studi Kasus pada Pengusaha Boneka di Sentra Boneka Sukamulya Bandung.

6 9 84

Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Masyarakat Mengenai Filariasis Di RW 1 Desa Nanjung Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung Jawa Barat Tahun 2014.

0 3 20

UPAYA KELUARGA DALAM PENCEGAHAN PRIMER FILARIASIS DI DESA NANJUNG KECAMATAN MARGAASIH KABUPATEN BANDUNG.

0 0 1

PUPUJIAN DI KAMPUNG RANCAMALANG DÉSA MARGAASIH KABUPATÉN BANDUNG PIKEUN BAHAN PANGAJARAN NGAREGEPKEUN KELAS VII DI SMP - repository UPI S BD 1205456 Title

0 0 3

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PROFITABILITAS: Survey pada Pengusaha Topi Cigondewah Desa Rahayu Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung - repository UPI S PEK 0909211 Title

0 0 4