PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM VIRTUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH SISWA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI MANUSIA.

(1)

Dita Argarani, 2013

Pembelajaran Berbasis Praktikum Virtual Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Sikap Ilmiah Siswa Tentang Kesehatan Reproduksi Manusia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM VIRTUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

DAN SIKAP ILMIAH SISWA

TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI MANUSIA

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh Dita Argarani

1101251

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2013


(2)

Dita Argarani, 2013

Pembelajaran Berbasis Praktikum Virtual Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Sikap Ilmiah Siswa Tentang Kesehatan Reproduksi Manusia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

==================================================================

Pembelajaran Berbasis Praktikum Virtual

Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis

Dan Sikap Ilmiah Siswa

Tentang Kesehatan Reproduksi Manusia

Oleh Dita Argarani S.Pd UPI Bandung, 2010

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Dita Argarani 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Dita Argarani, 2013

Pembelajaran Berbasis Praktikum Virtual Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Sikap Ilmiah Siswa Tentang Kesehatan Reproduksi Manusia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN

PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM VIRTUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

DAN SIKAP ILMIAH SISWA

TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI MANUSIA

Oleh Dita Argarani NIM 1101251

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH: Pembimbing I

Prof. Dr. Fransisca Sudargo Tapilouw, M.Pd NIP. 195107261978032001

Pembimbing II

Dr.Hj.Any Fitriani,M.Si NIP. 196502021991032001

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI

Dr. H. Riandi, M.Si NIP. 196305011988031002


(4)

Dita Argarani, 2013

Pembelajaran Berbasis Praktikum Virtual Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Sikap Ilmiah Siswa Tentang Kesehatan Reproduksi Manusia


(5)

v

Dita Argarani, 2013

Pembelajaran Berbasis Praktikum Virtual Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Sikap Ilmiah Siswa Tentang Kesehatan Reproduksi Manusia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM VIRTUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

DAN SIKAP ILMIAH SISWA

TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI MANUSIA

Dita Argarani

Jurusan Pendidikan Biologi, Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh virtual lab tentang kesehatan reproduksi manusia terhadap keterampilan berpikir kritis dan sikap ilmiah siswa. Metode yang digunakan adalah Weak Experimental dengan desain The One-Group Pretest-Posttest. Sampel penelitian terdiri dari dua kelas eksperimen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan berpikir kritis siswa setelah pembelajaran praktikum virtual mengalami peningkatan dengan gain 0,6 di kelas IPA 4 dan 0,59 di kelas IPA 9. Sejalan dengan itu, sikap ilmiah siswa pun mengalami peningkatan dengan gain 0,24 di kelas IPA 4 dan 0,35 di kelas IPA 9. Terdapat peningkatan yang signifikan keterampilan berpikir kritis dan sikap ilmiah siswa dengan α = 0,05 di kedua kelas sampel. Berdasarkan hasil analisis, maka dapat disimpulkan bahwa praktikum virtual kesehatan reproduksi berpengaruh positif terhadap keterampilan berpikir kritis dan sikap ilmiah siswa.

Kata Kunci: Keterampilan Berpikir Kritis, Sikap Ilmiah, Virtual Lab, Kesehatan Reproduksi Manusia


(6)

vi

Dita Argarani, 2013

Pembelajaran Berbasis Praktikum Virtual Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Sikap Ilmiah Siswa Tentang Kesehatan Reproduksi Manusia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

VIRTUAL LABORATORY BASED LEARNING TO IMPROVE STUDENTS’

CRITICAL THINKING SKILLS AND SCIENTIFIC ATTITUDES ON HUMAN REPRODUCTIVE HEALTH CONCEPT

Dita Argarani

Department of Biology Education, Postgraduate School of Indonesia University of Education

ABSTRACT

This study is aimed at analyzing the influence of virtual lab on human reproductive health concept towards students’ critical thinking skills and scientific attitudes. The research method used was Weak Experimental with The One-Group Pretest-Posttest design. The study sample was consisted of two

experimental classes. The results showed that students’ critical thinking skills had

improved by gaining 0.6 in IPA 4 and 0.59 in IPA 9, after participated in virtual lab activity. Correspondingly, the scientific attitudes of students also increased by gaining 0.24 in IPA 4 and 0.35 in IPA 9. There is a significant improvement in

students’ critical thinking skills and scientific attitudes of students with α = 0.05

in the second grade sample. Based on the analysis, it can be concluded that the virtual lab has positive effect on critical thinking skills and scientific attitudes of students.

Keywords: Critical Thinking Skills, Scientific Attitude, Virtual Lab, Human Reproductive Health


(7)

vii

Dita Argarani, 2013

Pembelajaran Berbasis Praktikum Virtual Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Sikap Ilmiah Siswa Tentang Kesehatan Reproduksi Manusia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang... B. Identifikasi dan Rumusan Masalah... C. Tujuan Penelitian... D. Batasan Masalah... E. Manfaat Penelitian...

BAB II PRAKTIKUM VIRTUAL, KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS, PENGUASAAN KONSEP, SIKAP ILMIAH, DAN KONSEP KESEHATAN REPRODUKSI

A. Laboratorium (Praktikum) Virtual... B. Berpikir Kritis... C. Sikap Ilmiah... D. Penguasaan Konsep... E. Tinjauan Materi Kesehatan Reproduksi Manusia... F. Penelitian yang Relevan... G. Asumsi... H. Hipotesis Penelitian... BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Populasi/Sampel Penelitian... B. Desain Penelitian... C. Metode Penelitian...

i ii iii v vii ix x xi 1 4 4 5 5 7 11 15 17 19 24 25 25 26 26 27


(8)

viii

Dita Argarani, 2013

Pembelajaran Berbasis Praktikum Virtual Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Sikap Ilmiah Siswa Tentang Kesehatan Reproduksi Manusia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Definisi Operasional... E. Instrumen Penelitian... F. Pengembangan Instrumen Penelitian... G. Prosedur Penelitian... H. Teknik Pengumpulan Data... I. Teknik Analisis Data... J. Alur Penelitian... BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian... B. Pembahasan...

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan... B. Rekomendasi...

DAFTAR PUSTAKA... LAMPIRAN-LAMPIRAN...

27 29 31 37 39 40 43

44 56

70 71 72 77


(9)

ix

Dita Argarani, 2013

Pembelajaran Berbasis Praktikum Virtual Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Sikap Ilmiah Siswa Tentang Kesehatan Reproduksi Manusia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Sintaks Model Pembelajaran Berbasis Praktikum...

Tabel 2.2 Struktur Dimensi Proses Kognitif pada Taksonomi Revisi... Tabel 2.3 SK dan KD Materi Sistem Reproduksi Manusia... Tabel 3.1 One Group Pretest-Posttest Design... Tabel 3.2 Kisi-kisi Sikap Ilmiah...

Tabel 3.3 Pedoman pemberian jawaban skor sikap ilmiah... Tabel 3.4 Kisi-Kisi Tes Keterampilan Berpikir Kritis Konsep

Kesehatan Reproduksi...

Tabel 3.5 Kisi-Kisi Tes Penguasaan Konsep Kesehatan Reproduksi...

Tabel 3.6 Kisi-kisi Angket Respon Siswa... Tabel 3.7 Klasifikasi Tingkat Kesukaran Soal... Tabel 3.8 Klasifikasi Daya Pembeda Soal... Tabel 3.9 Klasifikasi Validitas Butir Soal... Tabel 3.10 Klasifikasi Reliabilitas Tes... Tabel 3.11 Rekap Hasil Uji Coba Tes Keterampilan Berpikir

Kritis... Tabel 3.12 Rekap Hasil Uji Coba Soal Penguasaan Konsep... Tabel 3.13 Rekap Hasil Uji Coba Skala Sikap Ilmiah... Tabel 3.14 Ringkasan Tahap Pelaksanaan Penelitian... Tabel 3.15 Teknik Pengumpulan Data... Tabel 4.1 Rekapitulasi Perhitungan Skor Keterampilan Berpikir Kritis.. Tabel 4.2 Uji Hipotesis Keterampilan Berpikir Kritis... Tabel 4.3 Uji Mann-Whitney Posttest Keterampilan Berpikir Kritis... Tabel 4.4 Perolehan skor N-Gain Tiap Indikator Keterampilan Berpikir

Kritis IPA 4... Tabel 4.5 Perolehan skor N-Gain Tiap Indikator Keterampilan Berpikir

Kritis IPA 9... Tabel 4.6 Rekapitulasi Perhitungan Skor Skala Sikap Ilmiah... Tabel 4.7 Uji Hipotesis Sikap Ilmiah... Tabel 4.8 Uji Mann-Whitney Posttest Penguasaan Konsep... Tabel 4.9 Perolehan skor N-Gain Tiap Aspek Sikap Ilmiah... Tabel 4.10 Rekapitulasi Perhitungan Skor Penguasaan Konsep... Tabel 4.11 Uji Hipotesis Penguasaan Konsep... Tabel 4.12 Uji Mann-Whitney Posttest Penguasaan Konsep...

9 18 19 26 29 30 30 30 31 32 33 33 34 35 35 36 39 40 44 45 45 46 47 48 48 49 50 51 51 52


(10)

x

Dita Argarani, 2013

Pembelajaran Berbasis Praktikum Virtual Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Sikap Ilmiah Siswa Tentang Kesehatan Reproduksi Manusia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 4.13 Rekap Hasil Uji Korelasi, Regresi, dan Determinasi

Keterampilan Berpikir Kritis dan Sikap Ilmiah terhadap Penguasaan Konsep Siswa... Tabel 4.14 Identifikasi Respon Siswa terhadap Pembelajaran

Praktikum Virtual Kesehatan Reproduksi Manusia...

53 55

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Grafik Siklus Menstruasi...

Gambar 3.1 Alur penelitian...

Gambar 4.1 Perolehan Skor Rerata Pretest dan Posttest Sikap Ilmiah Tiap Indikator Sikap... Gambar 4.2 Respon siswa terhadap Pembelajaran Praktikum

Virtual (%)...

22 43 50 54


(11)

xi

Dita Argarani, 2013

Pembelajaran Berbasis Praktikum Virtual Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Sikap Ilmiah Siswa Tentang Kesehatan Reproduksi Manusia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman LAMPIRAN A PERANGKAT PEMBELAJARAN

A.1 RPP Praktikum Virtual... A.2 LKS 1... A.3 LKS 2... A.4 Storyboard Praktikum Virtual Kesehatan Reproduksi.. LAMPIRAN B INSTRUMEN PENELITIAN

B.1 Soal Keterampilan Berpikir Kritis... B.2 Angket Sikap Ilmiah... B.3 Soal Penguasaan Konsep... B.4 Angket Respons Siswa... B.5 Soal Pretest dan Posttest... LAMPIRAN C PENGOLAHAN DATA HASIL PENELITIAN

C.1 Rekapitulasi Nilai Keterampilan Berpikir Kritis dan Sikap Ilmiah... C.2 Rekapitulasi Nilai Penguasaan Konsep... C.3 Rekapitulasi Nilai Gain dan N-Gain Keterampilan

Berpikir Kritis dan Sikap Ilmiah Siswa... C.4 Rekapitulasi Nilai Gain dan N-Gain Penguasaan

Konsep... C.5 Hasil Uji Wilcoxon SPSS Keterampilan Berpikir Kritis... C.6 Hasil Uji Wilcoxon SPSS Sikap Ilmiah dan

Penguasaan Konsep... C.7 Hasil Uji Korelasi SPSS... C.8 Hasil Uji Regresi SPSS...

78 84 88 92

105 116 119 127 128

133 138 142 143 144 145 146 147


(12)

xii

Dita Argarani, 2013

Pembelajaran Berbasis Praktikum Virtual Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Sikap Ilmiah Siswa Tentang Kesehatan Reproduksi Manusia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LAMPIRAN D ADMINISTRASI PENELITIAN

D.1 Surat Pengantar Penelitian D.2 SK Pembimbing


(13)

1

Dita Argarani, 2013

Pembelajaran Berbasis Praktikum Virtual Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Sikap Ilmiah Siswa Tentang Kesehatan Reproduksi Manusia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tujuan pendidikan Indonesia ialah mengembangkan peserta didik agar mampu menjadi manusia yang komprehensif dan kompetitif. Untuk mencapai tujuan ini, maka peserta didik perlu mengalami pembelajaran yang bermakna. Ausubel (Dahar, 1996: 112) mengungkapkan bahwa belajar bermakna merupakan suatu proses mengaitkan informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang. Berkaitan dengan hal ini, Vui (2001: 5) mengungkapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi akan terjadi ketika seseorang mengaitkan informasi baru dengan informasi yang sudah tersimpan di dalam ingatannya dan menghubungkan serta mengembangkan informasi tersebut untuk mencapai suatu tujuan atau menemukan suatu penyelesaian masalah. Dengan kata lain kemampuan seseorang dalam berpikir, salah satunya berpikir kritis, merupakan suatu hal yang sangat penting untuk mencapai keberhasilan dalam belajar. Sejalan dengan ini, Permen No. 22 tahun 2006 (BSNP, 2006) menyebutkan bahwa kompetensi berpikir kritis juga merupakan komptensi yang harus dimiliki siswa baik dari tingkat SD/MI, SMP/MTs, hingga SMA/MA.

Selain dalam kehidupan akademis, keterampilan berpikir kritis juga dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Ennis (1996) mengungkapkan, melalui berpikir kritis, seseorang mampu mengatur, menyesuaikan, mengubah, atau memperbaiki pikirannya sehingga dia dapat bertindak lebih tepat. Seseorang yang berpikir kritis tentunya mampu memilah mana yang baik untuk dilakukan dan mana yang tidak. Devits & Smith (2007: 86) mengungkapkan mengenai penalaran moral. Penalaran moral berkaitan dengan pemikiran kritis seseorang terhadap suatu masalah kesehatan atau kepedulian sosial, sehingga seseorang dengan penalaran moral mampu menyelidiki setiap masalah dengan pikiran yang terbuka


(14)

2

Dita Argarani, 2013

Pembelajaran Berbasis Praktikum Virtual Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Sikap Ilmiah Siswa Tentang Kesehatan Reproduksi Manusia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

serta mampu menentukan sikap mereka terhadap suatu masalah, misalnya kenakalan remaja.

Kenakalan remaja merupakan masalah yang cukup pelik di Indonesia. Menurut survey, 62,7% remaja SMP di Indonesia sudah pernah melakukan seks bebas dan sebagian remaja Indonesia merupakan perokok aktif serta jumlahnya terus meningkat (Saputro, 2012; Maryati, 2012). Kenakalan remaja berkaitan dengan kualitas karakter remaja di Indonesia, sehingga menjadi latar belakang munculnya pendidikan karakter. Sesuai dengan tujuan mata pelajaran biologi (BSNP, 2006), karakter bangsa yang diharapkan muncul melalui pembelajaran biologi, diantaranya adalah berpikir kritis dan sikap ilmiah, seperti objektif, terbuka, ulet, dan dapat bekerja sama dengan orang lain. Berkaitan dengan hal ini, Depdiknas (BSNP, 2006) menyatakan bahwa pendidikan IPA sebaiknya dilaksanakan dengan inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup.

Kegiatan laboratorium atau praktikum akan menjadi kesempatan yang baik bagi siswa untuk mengembangkan sikap ilmiah dan kemampuan berpikir kritis mereka. Kegiatan laboratorium dirancang untuk mengikutsertakan siswa dalam proses sains, memperkenalkan mereka pada teknik eksperimen, menstimulasi observasi yang hati-hati, dan menuntut mereka untuk membuat kesimpulan (Keeling et al., 2009). Kegiatan praktikum yang disertakan ke dalam kegiatan belajar dapat meningkatkan pembelajaran dan persepsi positif siswa terhadap pengalaman belajar mereka (Caglayan & Taraban, dalam Aronson & Silveira, 2009).

Banyak manfaat dilaksanakannya kegiatan praktikum, namun tidak semua guru melaksanakannya. Berdasarkan hasil observasi tahun 2012 di salah satu sekolah di Bandung, hambatan-hambatan dalam melaksanakan kegiatan praktikum antara lain keterbatasan sarana dan prasarana, terbatasnya waktu, dan


(15)

3

Dita Argarani, 2013

Pembelajaran Berbasis Praktikum Virtual Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Sikap Ilmiah Siswa Tentang Kesehatan Reproduksi Manusia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kurangnya dukungan dari pihak sekolah dalam melaksanakan kegiatan praktikum. Selain itu, objek biologi yang sulit untuk diamati, karena sifatnya yang abstrak, memerlukan waktu yang sangat panjang untuk mengamatinya, berbahaya, dan mahalnya biaya untuk terlaksananya kegiatan praktikum juga menjadi hambatan terlaksananya kegiatan praktikum

Kegiatan praktikum virtual, sebagai bagian dari kemajuan teknologi di bidang pendidikan sains dapat menjadi salah satu solusi alternatif untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut. Shaie & Dillon (Babateen, 2011) mengungkapkan bahwa pendidikan profesional mementingkan pengintegrasian teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran sains, untuk memfasilitasi siswa dalam mempelajari fenomena ilmiah yang tidak bisa dipelajari secara eksperimental karena berbahaya, biaya tinggi, atau kurangnya waktu untuk menyelesaikan eksperimen. Sejalan dengan itu, Meisner (Carnevale, 2003) mengungkapkan bahwa kegiatan praktikum virtual dapat memberikan keleluasaan (flexibility) terhadap waktu dan tempat dalam melakukannya. Hambatan lain seperti kesulitan mendapatkan bahan praktikum atau beresiko karena bahan tersebut berada di lingkungan yang berbahaya dapat diatasi dengan kegiatan praktikum virtual. Praktikum virtual memberikan pengalaman bereksperimen yang aman dan menyenangkan bagi siswa (Woodfield dalam Carnevale, 2003).

Konsep kesehatan reproduksi manusia, khususnya mengenai penyakit menular seksual dan kelainan pada sistem reproduksi merupakan salah satu konsep yang perlu disampaikan dalam pembelajaran. Melalui konsep ini, siswa dapat dibekali pengetahuan dan disadarkan mengenai pentingnya menjaga kesehatan yang berhubungan dengan sistem reproduksinya. Hal ini juga bisa menjadi sarana untuk mencegah atau menanggulangi masalah kenakalan remaja. Diharapkan, melalui konsep tersebut siswa mampu memilah sikap-sikap yang sebaiknya mereka lakukan atau mereka tinggalkan. Pembelajaran praktikum mengenai penyakit seksual atau pengaruh rokok terhadap kesehatan reproduksi


(16)

4

Dita Argarani, 2013

Pembelajaran Berbasis Praktikum Virtual Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Sikap Ilmiah Siswa Tentang Kesehatan Reproduksi Manusia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bisa menjadi salah satu pembelajaran yang menarik dan memberikan kesan mendalam untuk siswa. Mereka bisa diajak untuk melihat langsung pengaruh dari seks bebas atau merokok. Namun, untuk melakukan praktikum tersebut diperlukan waktu yang lama, biaya yang mahal, dan keamanan yang tinggi. Jika tidak dilakukan dengan prosedur yang benar, bisa saja ada siswa yang terinfeksi penyakit yang sedang diteliti. Diharapkan melalui pembelajaran praktikum virtual pada kesehatan reproduksi, siswa seolah-olah melakukan praktikum mengenai penyakit seksual dan pengaruh rokok terhadap kesehatan reproduksi yang sulit dilakukan dalam praktikum tatap muka.

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, telah dilakukan

penelitian dengan judul “Praktikum Virtual Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Sikap Ilmiah Siswa Tentang Kesehatan Reproduksi Manusia”.

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah

“Bagaimanakah pengaruh pembelajaran berbasis praktikum virtual

terhadap keterampilan berpikir kritis dan sikap ilmiah tentang kesehatan

reproduksi manusia?”

Rumusan masalah ini dijabarkan oleh beberapa pertanyaan penelitian berikut ini.

1. Bagaimanakah keterampilan berpikir kritis pada konsep kesehatan reproduksi manusia dengan menggunakan pembelajaran berbasis praktikum virtual? 2. Bagaimanakah sikap ilmiah siswa pada konsep kesehatan reproduksi manusia

dengan menggunakan pembelajaran berbasis praktikum virtual?

3. Bagaimanakah pemahaman konsep siswa pada konsep kesehatan reproduksi manusia dengan menggunakan pembelajaran berbasis praktikum virtual? 4. Bagaimanakah hubungan antara keterampilan berpikir kritis dan sikap ilmiah


(17)

5

Dita Argarani, 2013

Pembelajaran Berbasis Praktikum Virtual Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Sikap Ilmiah Siswa Tentang Kesehatan Reproduksi Manusia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C. Tujuan Penelitian

1. Menganalisis keterampilan berpikir kritis siswa pada konsep kesehatan reproduksi manusia dengan menggunakan pembelajaran berbasis praktikum virtual.

2. Menganalisis sikap ilmiah siswa pada konsep konsep kesehatan reproduksi manusia dengan menggunakan pembelajaran berbasis praktikum virtual. 3. Menganalisis pemahaman konsep siswa pada konsep kesehatan reproduksi

manusia dengan menggunakan pembelajaran berbasis praktikum virtual. 4. Menganalisis hubungan antara keterampilan berpikir kritis siswa, sikap ilmiah,

dan penguasaan konsep siswa pada konsep kesehatan reproduksi manusia. 5. Mengidentifikasi respon siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran berbasis

praktikum virtual.

D. Batasan Masalah

Agar penelitian ini terarah, maka perlu adanya ruang lingkup yang dibatasi padahal-hal di bawah ini:

1. Pembelajaran berbasis praktikum virtual yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pembelajaran praktikum konsep kesehatan reproduksi yang dilakukan secara offline menggunakan program praktikum virtual yang disimpan dalam CD dan dibagikan kepada siswa untuk dioperasikan di dalam komputer sekolah atau notebook pribadi siswa.

2. Keterampilan berpikir kritis yang diukur dalam penelitian ini adalah elemen ketrampilan berpikir kritis yang dikembangkan oleh Paul & Elder (2008) Elemen yang diukur meliputi tujuan, pertanyaan terhadap masalah, asumsi, sudut pandang, informasi, konsep, interpretasi dan menarik kesimpulan, serta implikasi dan akibat-akibat.

3. Sikap ilmiah yang diukur dalam penelitian ini adalah sikap ilmiah yang mengacu pada kurikulum mata pelajaran biologi SMA yang disusun oleh


(18)

6

Dita Argarani, 2013

Pembelajaran Berbasis Praktikum Virtual Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Sikap Ilmiah Siswa Tentang Kesehatan Reproduksi Manusia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pusat kurikulum (PUSKUR)-Balitbang Diknas (BSNP, 2006). Aspek yang dinilai meliputi jujur, objektif, terbuka, dan ulet.

4. Penguasaan konsep yang diukur dalam penelitian ini adalah penguasaan konsep menurut taksonomi Bloom revisi yang meliputi jenjang C1, C2, C3, C4, C5, dan C6.

E. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai salah satu alternatif dalam upaya perbaikan pembelajaran, antara lain:

1. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan guru dalam mengembangkan alternatif metode pembelajaran yang lebih berpusat kepada siswa.

2. Sebagai alternatif solusi dalam melaksanakan kegiatan praktikum yang sulit dilakukan melalui praktikum di laboratorium.

3. Sebagai alternatif pembelajaran yang lebih menyenangkan dan bermakna serta memberi kesempatan luas bagi siswa untuk meningkatkan kemampuan berpikirnya.

4. Memberi sumbangan kepada sekolah atau lembaga pendidikan dalam upaya perbaikan proses pembelajaran secara menyeluruh sehingga prestasi siswa akan lebih meningkat.


(19)

26

Dita Argarani, 2013

Pembelajaran Berbasis Praktikum Virtual Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Sikap Ilmiah Siswa Tentang Kesehatan Reproduksi Manusia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Populasi/Sampel Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 2, yang berlokasi di Jalan Cihampelas 173 Bandung. Pengambilan data dilakukan pada awal bulan April 2013 sampai pertengahan bulan April 2013, yang dilakukan sebanyak empat kali pertemuan (4 x 90 menit).

Populasi dalam kegiatan penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XI IPA di SMAN 2 Bandung sebanyak 9 kelas. Sampel yang digunakan untuk penelitian adalah siswa-siswi kelas XI IPA 4 dan XI IPA 9 masing-masing berjumlah 26 dan 27 orang siswa. Pemilihan sampel penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik cluster randomize sampling. Pemilihan sample dengan teknik cluster randomize sampling dilakukan karena tidak memungkinkan dilakukan acak secara individu terhadap kelompok (Fraenkel & Wallen, 2007: 97). Kedua kelas tersebut diberi kegiatan belajar dan tes yang sama, sehingga tidak ada kelas kontrol. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar peneliti dapat memperoleh data yang lebih mendalam dan saling melengkapi, sehingga pada akhirnya dapat menyusun kesimpulan yang memadai meskipun metode penelitian yang dilakukan adalah weak experimental.

B. Desain Penelitian

Desain weak experiment yang digunakan adalah The One-Group Pretest-Posttest Design (Fraenkel & Wallen, 2007: 271). Kelompok sampel tidak hanya diteliti setelah, namun juga sebelum perlakuan. Desain ini dipilih untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap sampel setelah perlakuan, sehingga dapat diketahui perubahan sebelum dan setelah perlakuan.


(20)

27

Dita Argarani, 2013

Pembelajaran Berbasis Praktikum Virtual Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Sikap Ilmiah Siswa Tentang Kesehatan Reproduksi Manusia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Fraenkel & Wallen, 2007) C. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah weak experimental design yang terdiri dari 1 kelompok sampel (Fraenkel & Wallen, 2007). Metode ini dipilih dengan pertimbangan tidak mungkin dilakukan perlakuan pembanding, misalnya praktikum nyata, karena praktikum nyata pada penelitian ini memerlukan tingkat keamanan lab yang tinggi (berbahaya) dan memerlukan waktu yang lama untuk melakukannya.

Selanjutnya terdapat metode tambahan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif korelasional untuk melihat hubungan antara penguasaan konsep dengan keterampilan berpikir kritis dan sikap ilmiah siswa pada konsep kesehatan reproduksi.

Keterangan :

X1 : keterampilan berpikir kritis X2 : sikap ilmiah

Y : penguasaan konsep

D. Definisi Operasional

Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:

1. Pembelajaran praktikum berbasis virtual pada penelitian ini adalah pembelajaran mengenai kesehatan reproduksi manusia dengan menggunakan praktikum secara virtual (visualisasi proses-proses yang terjadi dalam dunia

O X O

Pretest Perlakuan Posttest

rx1Y X1

rx1x2

rx1x2Y

Y


(21)

28

Dita Argarani, 2013

Pembelajaran Berbasis Praktikum Virtual Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Sikap Ilmiah Siswa Tentang Kesehatan Reproduksi Manusia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

nyata ke dalam dunia virtual yang disajikan melalui program komputer). Pembelajaran ini memadukan penerapan teori mengenai sistem reproduksi manusia dengan kegiatan praktikum virtual yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi manusia. Siswa dapat melakukan kegiatan berupa pengendalian variabel, membuat hipotesis, rumusan masalah, tujuan, pengamatan, analisis hasil pengamatan, melibatkan pembanding atau kontrol, dan merumuskan kesimpulan. Kegiatan praktikum yang disajikan adalah kegiatan praktikum mengenai deteksi penyakit sifilis dan pengaruh asap rokok terhadap motilitas sperma. Fitur-fitur yang terdapat dalam program virtual tersebut meliputi: home, tutorial (kumpulan ringkasan materi sistem reproduksi), lembar kerja siswa (LKS), praktikum vitual, serta evaluasi, meliputi soal penguasaan konsep, kemampuan berpikir kritis, dan angket skala sikap. Pembelajaran praktikum virtual ini dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah pada model pembelajaran inkuiri menurut Sudargo & Soesilawaty (2009), yaitu orientasi masalah, perumusan masalah, melakukan pengamatan, mengatasi kesulitan, dan merefleksikan hasil pengamatan. Seluruh hasil kegiatan siswa akan terekam dan tersimpan dalam bentuk PDF.

2. Keterampilan berpikir kritis adalah skor keterampilan berpikir siswa dalam mengkaji suatu masalah untuk mendapatkan suatu kesimpulan yang menggabungkan semua informasi selama pembelajaran. Keterampilan berpikir kritis yang ditelaah meliputi tujuan, pertanyaan terhadap masalah, asumsi, sudut pandang, informasi, konsep, serta interpretasi dan menarik kesimpulan. Keterampilan kritis dijaring dengan menggunakan soal tes keterampilan berpikir kritis siswa berupa soal open-ended question yang diberikan saat pretest dan posttest. Soal yang dikembangkan sesuai dengan elemen berpikir kritis yang dinyatakan oleh Paul & Elder (2008).

3. Sikap ilmiah dalam penelitian ini meliputi sikap jujur, objektif, terbuka, dan ulet yang mengacu pada kurikulum biologi (PUSKUR)-Balitbang Diknas


(22)

29

Dita Argarani, 2013

Pembelajaran Berbasis Praktikum Virtual Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Sikap Ilmiah Siswa Tentang Kesehatan Reproduksi Manusia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(BSNP, 2006). Sikap ilmiah dijaring dengan menggunakan skala Likert sikap ilmiah, dengan skala 1-4, yang diukur sebelum dan setelah pembelajaran kesehatan reproduksi melalui skala sikap awal dan skala sikap akhir.

4. Penguasaan konsep merupakan skor tes konsep kesehatan reproduksi berdasarkan dimensi proses kognitif taksonomi Bloom revisi, meliputi C1 (mengingat), C2 (memahami), C3 (mengaplikasikan), C4 (menganalisis), C5 (mengevaluasi), dan C6 (mencipta). Instrumen untuk mengetes jenjang kognitif C1-C6 menggunakan soal berbentuk pilihan ganda dan essay. Penguasaan konsep kesehatan reproduksi diukur sebelum (pretest) dan setelah (posttest) praktikum kesehatan reproduksi (pengaruh asap rokok dan deteksi sifilis) yang dilakukan langsung dalam program virtual setelah kegiatan praktikum selesai dilakukan.

5. Respon siswa adalah tanggapan yang diberikan oleh siswa pembelajaran berbasis laboratorium virtual setelah melalui semua rangkaian pembelajaran. Respon siswa dijaring menggunakan angket respon siswa yang diberikan setelah siswa mendapatkan pembelajaran berbasis laboratorium virtual.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini didesain untuk menjaring data mengenai keterampilan berpikir kritis, sikap ilmiah, penguasaan konsep, respon siswa, dan respon guru terhadap pembelajaran berbasis praktikum virtual pada konsep kesehatan sistem reproduksi manusia.

Untuk memperoleh data yang diperlukan, digunakan instrumen sebagai berikut:

a. Skala sikap menggunakan skala Likert yang berisi pernyataan-pernyataan untuk siswa. Pernyataan-pernyataan yang dibuat bersifat positif dan negatif secara seimbang dan berjumlah 20 pernyataan. Setiap 5 pernyataan mewakili


(23)

30

Dita Argarani, 2013

Pembelajaran Berbasis Praktikum Virtual Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Sikap Ilmiah Siswa Tentang Kesehatan Reproduksi Manusia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

masing-masing indikator yang berjumlah 4 indikator sikap, yaitu jujur, objektif, terbuka, dan ulet (Lampiran B.2). Kisi-kisi skala sikap selengkapnya pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2 Kisi-kisi Skala Sikap Ilmiah Indikator Sikap Nomor Pernyataan

Jujur 1, 2, 3, 4, 5 Objektif 6, 7, 8, 9, 10 Terbuka 11, 12, 13, 14, 15

Ulet 16, 17, 18, 19, 20

Setiap pernyataan dihubungkan dengan jawaban siswa dengan empat skala yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Setiap jawaban diberikan skor berdasarkan Tabel 3.3.

Tabel 3.3 Pedoman pemberian jawaban skor sikap ilmiah Pernyataan Posistif Skor Pernyataan Negatif Skor Sangat setuju (SS) 4 Sangat setuju (SS) 1

Setuju (S) 3 Setuju (S) 2

Tidak setuju (TS) 2 Tidak setuju (TS) 3 Sangat tidak setuju (STS) 1 Sangat tidak setuju (STS) 4

b. Tes keterampilan berpikir kritis menurut kerangka berpikir Paul & Elder (2008), berupa 9 soal open-ended question, digunakan untuk mengungkap keterampilan berpikir kritis siswa (Lampiran B.1). Kisi-kisi tes keterampilan berpikir kritis selengkapnya pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Tes Keterampilan Berpikir Kritis Konsep Kesehatan Reproduksi

Elemen Keterampilan Berpikir Kritis Nomor Soal

1. Tujuan (Purpose) 1

2. Pertanyaan terhadap Masalah (Question of Issue) 2

3. Asumsi (Assumption) 3

4. Implikasi dan Akibat-akibat (Implication and Consequence)

4 5. Informasi (Information) 5


(24)

31

Dita Argarani, 2013

Pembelajaran Berbasis Praktikum Virtual Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Sikap Ilmiah Siswa Tentang Kesehatan Reproduksi Manusia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6. Concept (Concept) 6

7. Interpretasi dan Menarik Kesimpulan (Interpretation and Inference)

7, 8 8. Sudut Pandang (Point of View) 9

Jumlah soal 9

c. Tes penguasaan konsep berupa 10 soal PG dengan lima pilihan jawaban digunakan untuk mengungkap penguasaan konsep siswa dan 1 soal essay untuk menyusun hipotesis. Soal yang dipakai untuk mengukur penguasaan konsep ini berjenjang dari C1-C6 (Lampiran B.3). Kisi-kisi tes penguasaan konsep selengkapnya pada Tabel 3.5.

Tabel 3.5 Kisi-Kisi Tes Penguasaan Konsep Kesehatan Reproduksi Jenjang Nomor Jumlah Soal Jenis Soal

C1 1, 10 2

PG C2 2, 4, 9 3

C3 5, 7, 8 3

C4 3 1

C5 6 1

C6 11 1 Essay

Jumlah Total Soal 11

d. Angket respon dan tanggapan digunakan untuk mengungkap respon siswa terhadap pembelajaran berbasis praktikum virtual (Lampiran B.4). Kisi-kisi angket selengkapnya pada Tabel 3.6.

Tabel 3.6 Kisi-kisi Angket Respon Siswa

No Tujuan Indikator Nomor

Butir Soal

1.

Mengungkap motivasi siswa terhadap pembelajaran praktikum virtual

Motivasi terhadap

pembelajaran 1, 2

2.

Mengungkap persepsi siswa terhadap pengetahuan awal dalam membantu proses pembelajaran

Pengetahuan awal 3,4

3.

Mengungkap persepsi siswa terhadap pembelajaran praktikum virtual dalam membantu

memahami konsep kesehatan reproduksi

Membantu


(25)

32

Dita Argarani, 2013

Pembelajaran Berbasis Praktikum Virtual Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Sikap Ilmiah Siswa Tentang Kesehatan Reproduksi Manusia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4.

Mengungkap persepsi siswa terhadap kemudahan penggunaan praktikum virtual

Praktikum virtual

mudah digunakan 8 6.

Mengungkap persepsi siswa terkait fungsi praktikum virtual untuk mengefisienkan waktu praktikum

Praktikum virtual mempersingkat waktu praktikum

9

7.

Mengidentifikasi pendapat siswa mengenai pembelajaran praktikum virtual

Pendapat siswa 10, 11, 12, 13

Jumlah soal 13 soal

Kejadian-kejadian faktual penting yang terjadi selama pembelajaran praktikum berbasis virtual dan kegiatan evaluasinya akan dicatat secara lengkap melalui catatan lapangan peneliti.

F. Pengembangan Instrumen Penelitian

1. Keterampilan Berpikir Kritis dan Penguasaan Konsep

Untuk analisis uji coba instrumen tes penguasaan konsep dan tes keterampilan berpikir kritis dilakukan analisis sebagai berikut :

a. Tingkat kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit, soal yang terlalu mudah akan menyebabkan peserta didik tidak termotivasi untuk berfikir tingkat tinggi, sedangkan soal yang terlalu sulit akan menyebabkan siswa berputus asa (Arikunto, 2008: 207). Tingkat kesukaran merupakan analisis pokok uji untuk menentukan proporsi item soal yang berada pada tingkat mudah, sedang atau sukar. Tingkat kesukaran dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan :

P : Indeks kesukaran

B : Banyak siswa yang menjawab benar JS : Jumlah seluruh siswa peserta tes

JS B P 


(26)

33

Dita Argarani, 2013

Pembelajaran Berbasis Praktikum Virtual Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Sikap Ilmiah Siswa Tentang Kesehatan Reproduksi Manusia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Arikunto, 2008: 208) Nilai tingkat kesukaran kemudian diinterpretasikan melalui klasifikasi indeks kesukaran seperti terdapat dalam Tabel 3.7.

Tabel 3.7 Klasifikasi Tingkat Kesukaran Soal Nilai Kategori Soal 0,00 sampai 0,30 Sukar 0,31 sampai 0,70 Sedang 0,71 sampai 1,00 Mudah

(Arikunto, 2008: 210)

b. Daya pembeda

Tahapan awal dalam pengukuran daya pembeda, dengan cara menentukan kelompok atas (upper group) dan kelompok bawah (lower group), dengan mengacu pada nilai yang diperoleh berdasarkan tes. Rumus yang digunakan untuk mencari daya pembeda sebagai berikut:

Keterangan :

DP : daya pembeda

JA : banyaknya peserta kelompok atas JB : banyaknya peserta kelompok bawah

BA : banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar BB : banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar PA : proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar PB : proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

(Arikunto, 2008: 213-214) Nilai tingkat daya pembeda kemudian diinterpretasi melalui klasifikasi daya pembeda seperti pada Tabel 3.8.

Tabel 3.8 Klasifikasi Daya Pembeda Soal Nilai Kriteria

<0,00 Sangat jelek DP =BAJA −BBJB = PA − PB


(27)

34

Dita Argarani, 2013

Pembelajaran Berbasis Praktikum Virtual Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Sikap Ilmiah Siswa Tentang Kesehatan Reproduksi Manusia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Nilai Kriteria

0,00-0,20 Jelek 0,21-0,40 Cukup 0,41-0,70 Baik 0,71-1,00 Baik sekali

(Arikunto, 2008: 218) c. Validitas

Sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mampu mengukur apa yang hendak diukur. Untuk menghitung validitas butir soal pilihan ganda digunakan teknik korelasi product moment dengan angka kasar yang dikemukakan oleh Pearson, yakni :

= −

√[ − ][ − ]

Keterangan :

rxy : koefisien korelasi tiap item N : banyaknya subjek uji coba

Σ X : jumlah skor item

ΣY : jumlah skor total

Σ X2

: jumlah kuadrat skor item

Σ Y2 : jumlah kuadrat skor total

Σ XY : jumlah perkalian skor item dan skor total

(Arikunto, 2008: 72) Nilai validitas yang telah diketahui kemudian diinterpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi menggunakan tabel interpretasi validitas butir soal seperti pada Tabel 3.9 di bawah ini.

Tabel 3.9 Klasifikasi Validitas Butir Soal Nilai Kriteria

0,00 rxy 0,20 Sangat rendah

0,20 < rxy 0,40 Rendah

0,40 < rxy 0,60 Cukup

0,60 < rxy 0,80 Tinggi

0,80 < rxy < 0,10 Sangat tinggi

(Arikunto, 2008:75)

 

  


(28)

35

Dita Argarani, 2013

Pembelajaran Berbasis Praktikum Virtual Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Sikap Ilmiah Siswa Tentang Kesehatan Reproduksi Manusia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu d. Reliabilitas

Reliabilitas suatu tes berhubungan dengan tingkat kepercayaan dan keajegan suatu instrumen. Suatu tes dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Untuk pengujian reliabilitas soal pilihan ganda dapat menggunakan rumus K-R 21 sebagai berikut :

             2 1 11 S . n M) M(n 1 1 n n r Keterangan :

r11 : reliabilitas tes secara keseluruhan M : rerata skor total

n : banyaknya item soal S : standar deviasi dari tes

(Arikunto, 2008:103) Nilai reliabilitas yang telah diketahui kemudian diinterpretasi menggunakan tabel interpretasi reliabilitas butir soal seperti pada Tabel 3.10 di bawah ini.

Tabel 3.10 Klasifikasi Reliabilitas Tes

Nilai Kriteria

0,00-0,20 Sangat rendah

0,21-0,40 Rendah

0,41-0,60 Sedang

0,61-0,80 Tinggi

0,81-1,00 Sangat tinggi

Pada penelitian ini, peneliti mencoba mengembangkan sendiri instrumen untuk menjaring data yang dibutuhkan. Hasil uji coba instrumen tes keterampilan berpikir kritis dan penguasaan konsep adalah sebagai berikut.

a. Keterampilan Berpikir Kritis

Uji coba dilakukan kepada siswa kelas XII IPA yang telah mendapat pembelajaran konsep sistem reproduksi. Analisis hasil uji coba instrumen tes keterampilan berpikir kritis meliputi validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran, menggunakan program aplikasi Anates v.4.


(29)

36

Dita Argarani, 2013

Pembelajaran Berbasis Praktikum Virtual Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Sikap Ilmiah Siswa Tentang Kesehatan Reproduksi Manusia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan hasil uji coba, instrumen tes keterampilan berpikir kritis yang digunakan dalam penelitian ini memiliki daya pembeda, tingkat kesukaran, dan validitas seperti pada Tabel 3.11, sedangkan korelasi xy = 0,66 (tinggi) dan reliabilitas sebesar 0,80 (tinggi).

Tabel 3.11 Rekap Hasil Uji Coba Tes Keterampilan Berpikir Kritis Butir Asli Butir Baru Daya Pembeda

Korelasi Tingkat Kesukaran

Keterangan

1 1 29,17 0,533 Sedang Soal baik 2 2 33,33 0,587 Sedang Soal baik 3 3 29,17 0,688 Sedang Soal baik 4 4 33,33 0,533 Sedang Soal revisi 5 5 41,76 0,517 Sedang Soal baik 6 6 50 0,508 Sedang Soal baik 7 7 33,33 0,485 Sedang Soal revisi 8 8 47,92 0,818 Sedang Soal baik 9 9 45,83 0,536 Sedang Soal revisi

b. Penguasaan Konsep

Berdasarkan hasil uji coba, instrumen tes penguasaan konsep yang digunakan dalam penelitian ini memiliki daya pembeda, tingkat kesukaran, dan validitas seperti pada Tabel 3.12, sedangkan korelasi xy = 0,59 (validitas cukup) dan reliabilitas sebesar 0,74 (tinggi).

Tabel 3.12 Rekap Hasil Uji Coba Soal Tes Keterampilan Proses Sains Butir Asli Butir Baru Daya Pembeda

Korelasi Tingkat Kesukaran

Keterangan

1 - 0,00 -0,059 Sangat Mudah

Soal dibuang 2 1 87,5 0,539 Sedang Soal baik 3 - 62,5 0,515 Sedang Soal dibuang 4 2 50 0,560 Mudah Soal baik 5 10 50 0,495 Sedang Soal baik 6 - 87,5 0,760 Sedang Soal dibuang 7 3 50 0,391 Sedang Soal revisi 8 - 50 0,434 Sedang Soal dibuang 9 4 62,5 0,650 Mudah Soal baik 10 9 50 0,546 Mudah Soal baik


(30)

37

Dita Argarani, 2013

Pembelajaran Berbasis Praktikum Virtual Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Sikap Ilmiah Siswa Tentang Kesehatan Reproduksi Manusia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Butir

Asli

Butir Baru

Daya Pembeda

Korelasi Tingkat Kesukaran

Keterangan

11 5 50 0,299 Sedang Soal revisi 12 - 87,5 0,604 Sedang Soal baik 13 - 50 0,285 Sedang Soal dibuang 14 6 50 0,443 Mudah Soal baik 15 - 50 0,409 Sedang Soal dibuang 16 7 62,5 0,575 Sedang Soal baik 17 11 50 0,626 Sukar Soal baik

2. Sikap Ilmiah

Langkah-langkah penyusunan skala sikap ilmiah adalah sebagai berikut: a. Menentukan indikator pernyataan sikap ilmiah.

b. Menyusun pernyataan sikap ilmiah berdasarkan indikator, masing-masing pernyataan memiliki kecenderungan positif atau negatif.

c. Mengkonsultasikan dan men-judgement dengan pembimbing untuk mendapatkan validasi isi, menelaah kesesuaian indikator dengan butir pernyataan.

d. Melakukan uji coba terhadap pernyataan sikap yang telah disusun. Uji coba sikap ilmiah diberikan kepada siswa kelas XII

e. Menganalisis hasil uji coba untuk mengetahui validitas dan reliabilitas setiap pernyataan skala sikap.

Instrumen skala sikap ilmiah yang digunakan dalam penelitian ini memiliki korelasi xy sebesar 0,84 (tinggi) dan reliabilitas sebesar 0,91 (sangat tinggi). Validitas masing-masing butir pernyataan dapat dilihat pada Tabel 3.13.

Tabel 3.13 Rekap Hasil Uji Coba Skala Sikap Ilmiah Butir

Asli

Butir Baru

Jenis

Pernyataan Korelasi Validitas Keterangan 1 1 Negatif 0,038 Sangat rendah revisi 2 - Positif 0,420 Cukup dibuang


(31)

38

Dita Argarani, 2013

Pembelajaran Berbasis Praktikum Virtual Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Sikap Ilmiah Siswa Tentang Kesehatan Reproduksi Manusia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Butir

Asli

Butir Baru

Jenis

Pernyataan Korelasi Validitas Keterangan 3 - Positif 0,094 Sangat rendah dibuang 4 - Positif 0,270 Rendah dibuang 5 2 Positif 0,002 Sangat rendah revisi 6 - Negatif 0,024 Sangat rendah dibuang 7 - Positif 0,131 Sangat rendah dibuang 8 - Negatif -0,023 Sangat rendah dibuang 9 3 Positif 0,202 Rendah revisi 10 - Negatif 0,019 Sangat rendah dibuang 11 - Negatif 0,261 Rendah dibuang 12 16 Negatif 0,202 Rendah revisi 13 4 Negatif 0,260 Rendah revisi 14 6 Positif 0,284 Rendah revisi 15 - Positif 0,302 Rendah dibuang 16 17 Negatif 0,426 Cukup baik 17 5 Positif 0,246 Rendah revisi 18 7 Negatif 0,109 Sangat rendah revisi 19 11 Positif 0,160 Sangat rendah revisi 20 18 Positif 0,251 Rendah revisi 21 - Positif 0,222 Rendah dibuang 22 8 Negatif 0,747 Tinggi baik 23 12 Negatif 0,913 Tinggi baik 24 19 Positif 0,815 Tinggi baik 25 9 Negatif 0,899 Tinggi baik 26 13 Positif 0,772 Tinggi baik 27 20 Positif 0,919 Tinggi baik 28 10 Positif 0,838 Tinggi baik 29 14 Negatif 0,890 Tinggi baik 30 15 Positif 0,893 Tinggi baik

G. Prosedur Penelitian

Terdapat 3 tahapan dalam penelitian ini, yaitu: 1. Tahap Persiapan

a. Pada tahap persiapan, peneliti menyusun perangkat pembelajaran yang akan digunakan dalam penelitian. Perangkat pembelajaran yang dibuat adalah rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) (Lampiran A.1), Lembar Kerja Siswa (LKS) (Lampiran A.2 dan A.3), soal tes untuk mengungkap kemampuan berpikir kritis yang diberikan sebagai pretest dan posttest, skala


(32)

39

Dita Argarani, 2013

Pembelajaran Berbasis Praktikum Virtual Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Sikap Ilmiah Siswa Tentang Kesehatan Reproduksi Manusia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sikap untuk mengungkap sikap ilmiah awal dan sikap ilmiah akhir siswa serta angket tanggapan siswa terhadap praktikum virtual.

b. Membuat program praktikum virtual pengaruh nikotin terhadap kesehatan manusia. Peneliti membuat storyboard (Lampiran A.4) program praktikum virtual yang kemudian dirancang oleh programer menggunakan perangkat lunak macromedia flash.

c. Meminta pertimbangan dosen ahli terhadap instrumen dan program praktikum virtual yang dibuat kemudian melakukan revisi berdasarkan saran dosen ahli.

d. Melakukan uji coba instrumen.

e. Melakukan analisis kualitas instrumen dengan uji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda.

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan praktikum virtual dan pengumpulan data. Pada tahap ini dilakukan praktikum virtual pada kedua kelas. Beberapa kegiatan yang dilakukan pada tahap ini antara lain:

a. Memberikan tes awal (pretest) untuk mengetahui keterampilan berpikir kritis, dan penguasaan konsep siswa serta skala sikap awal untuk menjaring sikap ilmiah awal siswa. Pada pertemuan sebelumnya (tidak termasuk ke dalam rangkaian penelitian) telah dilakukan pemberian materi mengenai sistem reproduksi sebagai pembekalan untuk siswa agar tidak kebingungan saat melakukan praktikum.

b. Melakukan pembelajaran praktikum kesehatan reproduksi berbasis virtual pada pertemuan kedua setelah dilakukan pengenalan program praktikum virtual pada pertemuan sebelumnya. Pembelajaran diawali dengan


(33)

40

Dita Argarani, 2013

Pembelajaran Berbasis Praktikum Virtual Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Sikap Ilmiah Siswa Tentang Kesehatan Reproduksi Manusia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penginstalan program praktikum virtual dan PDFdoc7 untuk menyimpan hasil pengamatan siswa dalam laboratorium virtual. Dilanjutkan dengan penjelasan teknis untuk melakukan kegiatan praktikum virtual dan siswa langsung melakukan praktikum virtual kesehatan reproduksi. Pembelajaran praktikum virtual dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah pada model pembelajaran inkuiri menurut Sudargo & Soesilawaty (2009), yaitu mulai dari orientasi masalah, perumusan masalah, melakukan pengamatan/penyelidikan, mengatasi kesulitan, dan merefleksikan hasil pengamatan/penyelidikan. Kegiatan praktikum virtual kesehatan reproduksi dilakukan di kelas secara berkelompok oleh setiap siswa dan dibimbing oleh guru. Rata-rata dalam satu kelompok terdiri atas tiga orang siswa dengan 1 laptop. Pada pertemuan kedua, dilakukan praktikum mengenai uji VDRL untuk mengetahui apakah orang dengan gaya hidup tertentu bisa terinfeksi sifilis dan pada pertemuan ketiga dilakukan praktikum mengenai pengaruh asap rokok terhadap kesehatan reproduksi. Pada setiap akhir kegiatan praktikum, dilakukan diskusi kelas yang dipimpin oleh satu kelompok yang maju untuk presentasi hasil praktikum.

c. Memberikan tes akhir (posttest) untuk mengetahui keterampilan berpikir kritis dan penguasaan konsep serta skala sikap akhir untuk menjaring sikap ilmiah akhir siswa pada konsep kesehatan reproduksi manusia.

d. Memberikan angket tanggapan siswa untuk menjaring respon siswa terhadap praktikum virtual kesehatan reproduksi manusia.

Berikut adalah ringkasan tahap pelaksanaan penelitian yang disajikan dalam Tabel 3.14.

Tabel 3.14 Ringkasan Tahap Pelaksanaan Penelitian

Pertemuan Pembelajaran di Kelas Eksperimen dengan Praktikum Virtual 1. a) Perkenalan program virtual konsep kesehatan reproduksi.

b) Penjelasan komponen-komponen virtual lab, termasuk LKS kegiatan praktikum


(34)

41

Dita Argarani, 2013

Pembelajaran Berbasis Praktikum Virtual Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Sikap Ilmiah Siswa Tentang Kesehatan Reproduksi Manusia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pertemuan Pembelajaran di Kelas Eksperimen dengan Praktikum Virtual c) Tanya-jawab penggunaan virtual lab.

d) Pretest dan penjaringan skala sikap awal 2. a) Penjelasan alur kegiatan pembelajaran

b) Penjelasan ulang komponen-komponen virtual lab, termasuk LKS kegiatan praktikum

c) Penginstalan program virtual dan pdfDoc7 pada laptop pribadi siswa

d) Pelaksanaan kegiatan praktikum virtual pengaruh gaya hidup terhadap pennularan penyakit sifilis.

e) Diskusi kelas berkaitan dengan hasil praktikum virtual yang telah dilaksanakan

3. a) Pelaksanaan kegiatan praktikum virtual pengaruh rokok terhadap sistem reproduksi

b) Diskusi kelas berkaitan dengan hasil praktikum virtual yang telah dilaksanakan

4. a) Posttest dan penjaringan skala sikap akhir b) Pemberian angket

H. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan dua macam cara pengumpulan data yaitu melalui tes, dan observasi. Dalam pengumpulan data ini terlebih dahulu menentukan sumber data, kemudian jenis data, teknik pengumpulan, dan instrumen yang digunakan. Teknik pengumpulan data secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 3.15.

Tabel 3.15 Teknik Pengumpulan Data No Sumber

Data Jenis Data

Teknik

Pengumpulan Instrumen 1. Siswa Keterampilan

berpikir kritis sebelum dan sesudah mendapat perlakuan

Tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest)

Butir soal esay yang disusun berdasarkan indikator keterampilan berpikir kritis menurut Paul dan Elder (2008)


(35)

42

Dita Argarani, 2013

Pembelajaran Berbasis Praktikum Virtual Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Sikap Ilmiah Siswa Tentang Kesehatan Reproduksi Manusia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu No Sumber

Data Jenis Data

Teknik

Pengumpulan Instrumen 2. Siswa Penguasaan konsep

siswa sebelum dan sesudah mendapat perlakuan

Tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest)

Butir soal pilihan ganda dan esay yang memuat kemampuan penguasaan konsep siswa.

3. Siswa Sikap ilmiah siswa sebelum dan sesudah mendapat perlakuan

Skala sikap awal dan skala sikap akhir

Butir pernyataan sikap ilmiah

5. Siswa Respos siswa terhadap pembelajaran berbasis praktikum virtual

Angket Kumpulan pertanyaan tertulis yang harus

dijawab untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran

I. Teknik Analisis Data

Setelah data didapatkan, maka dilakukan analisis data. Data yang bersifat kualitatif dianalisis berdasarkan kecenderungan-kecenderungan yang muncul, sedangkan data kuantitatif dianalisis dengan uji statistik menggunakan program SPSS 17 for Windows dan secara manual menggunakan Microsoft Excel 2010. Hasil pengolahan data penelitian selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C. Adapun langkah-langkah uji statistik berupa:

1. Pemberian skor pretes dan postes pada tes keterampilan berpikir kritis dan penguasaan konsep siswa.

2. Mengolah skor mentah menjadi nilai berdasarkan rumus yang dikemukakan oleh Arikunto (2008: 234):

Nilai =

x 100 3. Perhitungan Gain Ternormalisasi

Menghitung skor Gain yang dinormalisasi berdasarkan rumus menurut Hake (1998, dalam Meltzer, 2002):

N-Gain =


(36)

43

Dita Argarani, 2013

Pembelajaran Berbasis Praktikum Virtual Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Sikap Ilmiah Siswa Tentang Kesehatan Reproduksi Manusia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kriteria peningkatan Gain yang dinormalisasi menurut Hake (1998, dalam Meltzer, 2002), sebagai berikut:

G < 0,3 : Peningkatan rendah

0,3 ≤ G ≤ 0,7 : Peningkatan sedang

G > 0,7 : Peningkatan tinggi

4. Melakukan uji hipotesis dengan uji perbedaan dua rerata.

Uji hipotesis yang digunakan tergantung pada homogenitas dan normalitas nilai pretest/posttest. Uji parametrik digunakan apabila nilai pretest/posttest homogen dan normal sedangkan uji non parametrik digunakan apabila nilai pretest/posttest tidak homogen atau homogen tapi tidak normal. Namun, karena jumlah anggota sampel pada penelitian ini n < 30, maka langsung dilakukan uji hipotesis non-parametrik. Uji hipotesis ini digunakan untuk membandingkan nilai pretest/posttest pada masing-masing kelas sehingga dapat diketahui apakah ada perbedaan yang signifikan antara pretest dan posttest pada masing-masing kelas yang melaksanakan pembelajaran praktikum virtual. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji Wilcoxon, sebagai uji nonparametrik untuk data berpasangan (Santoso, 2012: 115). Uji ini menggunakan taraf kepercayaan 95%, dengan hipotesis sebagai berikut:

H0: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan hasil pretest dan posttest siswa melalui pembelajaran praktikum virtual

H1: Terdapat perbedaan yang signifikan hasil pretest dan posttest siswa melalui pembelajaran praktikum virtual

Hipotesis tersebut diterima atau ditolak dengan melihat angka probabilitas atau Asymp. Sig, dengan ketentuan:

a. Probabilitas > 0,05, maka H0 diterima

b. Probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak (Santoso, 2012: 120)


(37)

44

Dita Argarani, 2013

Pembelajaran Berbasis Praktikum Virtual Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Sikap Ilmiah Siswa Tentang Kesehatan Reproduksi Manusia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengujian ini merupakan pendalaman untuk memprediksi ada tidaknya hubungan antara kemampuan berpikir kritis (X1) dan sikap ilmiah (X2) terhadap penguasaan konsep siswa (Y1). Uji korelasi akan mencari besarnya hubungan dan arah hubungan. Nilai korelasi berkisar dalam rentang 0 sampai 1 atau 1 sampai -1. Tanda positif dan negatif menunjukkan arah hubungan. Tanda positif menunjukkan arah perubahan yang sama. Jika satu variabel naik, maka variabel yang lain akan naik. Demikian pula sebaliknya. Uji ini dilakukan secara langsung menggunakan program SPSS. Menurut Trihendradi (2009: 197), besarnya nilai korelasi (r) dikategorikan sebagai berikut:

0,7 – 1,00 (positif atau negatif) : derajat hubungan yang tinggi 0,4 – 0,6 (positif atau negatif) : derajat hubungan yang substansial 0,2 – 0,3 (positif atau negatif) : derajat hubungan yang rendah < 0,2 (positif atau negatif) : hubungan dapat diabaikan

Jika uji korelasi mempelajari apakah ada hubungan antara dua variabel atau lebih, maka uji regresi memprediksi seberapa jauh pengaruh tersebut (Santoso, 2005: 71). Jika terdapat hubungan yang signifikan, uji regresi akan membuat sebuah model regresi dalam bentuk suatu persamaan linear untuk memprediksi besar variabel dependent dengan menggunakan data variabel independent yang sudah diketahui besarnya (Trihendradi, 2009:208 dan Santoso, 2005: 81).

Data tanggapan angket yang digunakan dalam penelitian ini diolah dengan cara analisis kuantitatif, yaitu dengan menggunakan rumus persentase respon Sudjana (2002: 50):

% Respon = jumlah siswa yang menjawab “ya/tdk” pada setiap item x 100% jumlah total siswa


(38)

45

Dita Argarani, 2013

Pembelajaran Berbasis Praktikum Virtual Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Sikap Ilmiah Siswa Tentang Kesehatan Reproduksi Manusia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu J. Alur Penelitian

Gambar 3.1 Alur penelitian Pretest

“Praktikum virtual”

Kesimpulan Pengolahan data

Posttest

Silabus, RPP, Program Virtual, Instrumen

Revisi

Judgement dan Uji coba

Studi Literatur

Izin ke Sekolah Penyusunan Proposal

Seminar Proposal

Penyusunan Perangkat Pelaksanaan Penelitian


(39)

70

Dita Argarani, 2013

Pembelajaran Berbasis Praktikum Virtual Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Sikap Ilmiah Siswa Tentang Kesehatan Reproduksi Manusia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Pada penelitian ini, ditemukan bahwa pembelajaran praktikum virtual berpengaruh positif terhadap keterampilan berpikir kritis, sikap ilmiah, dan penguasaan konsep siswa pada konsep kesehatan reproduksi. Melalui pembelajaran praktikum virtual konsep kesehatan reproduksi, keterampilan berpikir kritis mengalami peningkatan yang signifikan, baik di kelas IPA 4 dan kelas IPA 9 dengan kategori sedang (N-Gain IPA 4 = 0,6 dan IPA 9 = 0,59). Hal ini karena pembelajaran berbasis praktikum virtual menyediakan tahapan-tahapan yang memberikan kesempatan untuk siswa dalam melatih keterampilan berpikir kritisnya.

Selanjutnya, melalui praktikum virtual kesehatan reproduksi, sikap ilmiah siswa juga mengalami peningkatan yang signifikan dengan kategori rendah (N-Gain IPA 4 = 0,19 dan IPA 9 = 0,23). Proses pembentukan sikap merupakan suatu proses yang kompleks dan membutuhkan waktu yang lama. Pembelajaran praktikum virtual dilakukan dalam waktu yang terbatas sehingga peningkatan yang dialami belum optimal.

Penelitian ini juga menguji bagaimana penguasaan konsep setelah melalui pembelajaran berbasis praktikum virtual kesehatan reproduksi. Hasil analisis menunjukkan bahwa terjadi peningkatan yang signifikan penguasaan konsep siswa dengan kategori peningkatan sedang (N-Gain IPA 4 = 0,5 dan IPA 9 = 0,55). Dengan kata lain, pembelajaran berbasis praktikum virtual kesehatan reproduksi dapat meningkatkan penguasaan konsep siswa. Praktikum virtual merupakan media yang baru dan menarik bagi siswa. Oleh karena itu, siswa memiliki motivasi sangat baik untuk terus mengikuti pembelajaran secara aktif dan ini menjadi modal untuk siswa dalam mengembangkan pengetahuannya.


(40)

71

Dita Argarani, 2013

Pembelajaran Berbasis Praktikum Virtual Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Sikap Ilmiah Siswa Tentang Kesehatan Reproduksi Manusia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterampilan berpikir kritis dan sikap ilmiah tidak berpengaruh terhadap penguasaan konsep siswa. Hal ini ditunjang dengan koefisien determinasi yang nilainya sangat rendah. Berdasarkan nilai koefisien determinasi, keterampilan berpikir kritis dan sikap ilmiah hanya berpengaruh di bawah 15% terhadap penguasaan konsep siswa. Sisanya, penguasaan konsep siswa dipengaruhi oleh faktor lain.

B. Rekomendasi

Berdasarkan temuan-temuan yang didapatkan dari penelitian ini, berikut merupakan saran guna memperbaiki pelaksanaan pembelajaran berbasis praktikum virtual.

1. Perlu adanya fasilitas khusus, di mana sekolah bisa menyediakan komputer atau laptop yang jumlahnya sama dengan siswa yang akan melaksanakan pembelajaran praktikum virtual, agar pembelajaran berjalan dengan lancar. 2. Perlu adanya fitur evaluasi yang secara otomatis memberikan feedback kepada

siswa. Sehingga siswa bisa langsung mengetahui hasil yang mereka capai setelah melaksanakan evaluasi. Fitur ini juga mempermudah guru dalam memeriksa hasil evaluasi.

3. Respon positif siswa terhadap pembelajaran berbasis praktikum virtual kesehatan reproduksi, perlu menjadi pertimbangan agar pembelajaran sejenis dapat dilaksanakan sebagai alternatif kegiatan pembelajaran, agar siswa tidak bosan.

4. Pembelajaran praktikum virtual tentang kesehatan reproduksi dapat menjadi sarana dalam menyampaikan pesan moral dan memperbaiki pandangan siswa terhadap pendapat-pendapat yang kurang tepat berkaitan dengan kesehatan reproduksi.


(41)

72

Dita Argarani, 2013

Pembelajaran Berbasis Praktikum Virtual Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Sikap Ilmiah Siswa Tentang Kesehatan Reproduksi Manusia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Daftar Pustaka

Anderson, L.W. & Krathwohl, D. R. (2010). Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen: Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Aran, I. Open-Mindedness and Decision Making. [Online]. Tersedia: http://prettypaddedroom.com/blog/open-mindedness-and-decision-making [14 Juni 2013]

Arikunto, S. (2008). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Aronson, B.D. & Silveira, L.A. (2009). “From Genes to Proteins to Behavior: A

Laboratory Project That Enhances Student Understanding in Cell and

Molecular Biology”. CBE-Life Sciences Education. 8, 291-308.

Aunurrahman. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Azwar, S. (2012). Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Babateen, H.M. (2011). “The Role of Virtual Lab In Science Education”. 2011 5th International Conference on Distance Learning and Education. 12, 100-104.

Baharuddin & Wahyuni, N E. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz media.

Beaumont, J. (2010). “A Sequences of Critical Thinking Task”. Tesol Journal. 1, (4).

BKKBN. (2011). Seks Bebas dan Narkoba Masalah Terbesar Remaja. [Online]. Tersedia; http://www.bkkbn.go.id/beritadaerah/Pages/Seks-Bebas-dan-Narkoba-Masalah-Terbesar-Remaja.aspx. [13 November 2012]

BSNP. (2006). Peraturan Mendiknas. Standar Isi dan Standar Kompetensi. Lulusan 2006. Jakarta: Depdiknas.

Campbell, N.A., Reece, J.B., Urry, L.C., Cain, M.L., Wasserman, S.A., Minorsky, P.V., & Jackson, R.B. (2010). Biologi: Edisi Kedepalan Jilid 3. Jakarta: Erlangga.

Carin, A.A. (1997). Teaching Science Through Discovery: Eight Edition. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.


(42)

73

Dita Argarani, 2013

Pembelajaran Berbasis Praktikum Virtual Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Sikap Ilmiah Siswa Tentang Kesehatan Reproduksi Manusia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Carnevale. (2003). The Virtual Lab Experiment. [Online]. Tersedia: www.chronicle.com [6 Oktober 2012]

Chandra, D.T. (2007). Memilih Buku Pelajaran IPA. [Online]. Tersedia: http://pelangi.ditplp.go.id. [13 Juni 2013]

Costa, A.L. (1985). Developing Minds: A Resource Book for Teaching Thinking. Alexandria: Association for Supervision and Curriculum Development. Dahar, R. W. (1996). Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Deshpande, L. (2008). Challenges In Measurement Scientific Attitude. [Online]. Tersedia: http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q= challenges +in+measurement+of+scientific+attitude&source=web&cd=1&cad=rja&v ed=0CDEQFjAA&url=http%3A%2F%2Fwww.hbcse.tifr.res.in%2Fepiste me%2Fepisteme-1%2Fallabs%2Fleena_abs.pdf&ei=nsmVULy-LmrhrAf AsYDYDQ&usg=AFQjCNH0EuJwqmOY1gyv0R0Btbji9safpA&sig2=41 U1L-Cnq1hK2DI-1tGpWw [6 Oktober 2012]

Devits, S.J. & Smith, L. (2007). Critical Thinking in Health and Social Care. Los Angeles: Sage Publications Ltd.

Ennis, R. H. (1996). Critical Thinking. United Stades of America: Prentice-Hall, Inc.

Fatimah, I.S. (2012). Pengaruh Praktikum Virtual Pada Konsep Sistem Saraf Terhadap Sikap Ilmiah, Perkembangan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Pemahaman Konsep Siswa Kelas IX. Tesis Pada Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan.

Fisher, A. (2009). Berpikir Kritis Sebuah Pengantar. Jakarta: Erlangga.

Fitriani, I. (2012). Pembelajaran Evolusi Berbantuan Praktikum Virtual Dalam Mengembangkan Berpikir Kritis Dan Sikap Ilmiah Pada Mahasiswa Calon Guru. Tesis pada Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.

Flowers, L.O. (2011). “Investigating the Effectiveness of Virtual Laboratories in

an Undergraduate Biology Course”. The Journal of Human Resource and

Adult Learning. 7, (2), 110-116.

Fraenkel, J.R. & Wallen, E. N. (2007). How To Design and Evaluate Research in Education. New York: McGraw-Hill Companies, Inc.


(43)

74

Dita Argarani, 2013

Pembelajaran Berbasis Praktikum Virtual Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Sikap Ilmiah Siswa Tentang Kesehatan Reproduksi Manusia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gandini, L., Lombardo, F., Lenzi, A., Culasso, F., Pacifici, R., Zuccaro, P., & Dondero. (1997). “The In-Vitro Effects Of Nicotine And Cotinine On

Sperm Motility”. Human Reproduction. 12, (4), 727–733.

Garrill, Ashley. (2011). ”Adding an Extra Dimension to What Students See through the Light Microscope: A Lab Exercice Demonstrating Critical Analysis for Micriscopy Students”. CBE Life Sciences Education. 10(4): 430–435.

Gerungan. (1988). Psikologi Sosial. Jakarta : Eresco.

Gulo. W. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Grasindo.

Hassoubah, Z.I. (2008). Mengasah Pikiran Kreatif dan Kritis. Bandung: Nuansa. Inch, E., Warnick, B., & Endres, D. (2006). Critical Thinking And

Communication: The Use of Reaseon in Argument. USA: Pearson.

Joyce, B., Weil, M., & Calhoun, E. 2009. Models of Teaching. Edisi kedelapan. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Keeling, E.L., Pollacek, K.M., & Ingram E.L. (2009). “A Statistical Analysis of Student Questions in a Cell Biology Laboratory”. CBE-Life Sciences Education. 8, 131-139.

Keller, E.H. & Keller, E.E. (2005). “Making Real Virtual Labs”. The Science Education Review. 4, (1), 2-10.

Ksheerasagar, S., & Kavyakishore, P.B. (2013). “Achievement in Science of

Secondary School Students in Relation to Scientific Attitude”.

International Journal of Education and Psychological Research. 2, (2), 61-65.

Kurtz, M.J. & Quitadamo, I.J. (2007). “Learning to Improve: Using Writing to

Increase Critical Thinking Performance in General Education Biology”.

CBE-Life Science Education. 6, 140-154.

Kurnadi, K.A. (2008). Dasar-dasar Anatomi Dan Fisiologi Tubuh Manusia. Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Pendidikan Matematika dan IPA Universitas Pendidikan Indonesia

Lang, H. R., & Evans, D. (2006). Models, strategies, and methods for effective teaching. Toronto, ON: Allyn & Bacon.


(1)

72

Dita Argarani, 2013

Pembelajaran Berbasis Praktikum Virtual Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Sikap Ilmiah Siswa Tentang Kesehatan Reproduksi Manusia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Anderson, L.W. & Krathwohl, D. R. (2010). Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen: Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Aran, I. Open-Mindedness and Decision Making. [Online]. Tersedia: http://prettypaddedroom.com/blog/open-mindedness-and-decision-making [14 Juni 2013]

Arikunto, S. (2008). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Aronson, B.D. & Silveira, L.A. (2009). “From Genes to Proteins to Behavior: A

Laboratory Project That Enhances Student Understanding in Cell and Molecular Biology”. CBE-Life Sciences Education. 8, 291-308.

Aunurrahman. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Azwar, S. (2012). Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Babateen, H.M. (2011). “The Role of Virtual Lab In Science Education”. 2011 5th International Conference on Distance Learning and Education. 12, 100-104.

Baharuddin & Wahyuni, N E. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz media.

Beaumont, J. (2010). “A Sequences of Critical Thinking Task”. Tesol Journal. 1, (4).

BKKBN. (2011). Seks Bebas dan Narkoba Masalah Terbesar Remaja. [Online]. Tersedia; http://www.bkkbn.go.id/beritadaerah/Pages/Seks-Bebas-dan-Narkoba-Masalah-Terbesar-Remaja.aspx. [13 November 2012]

BSNP. (2006). Peraturan Mendiknas. Standar Isi dan Standar Kompetensi. Lulusan 2006. Jakarta: Depdiknas.

Campbell, N.A., Reece, J.B., Urry, L.C., Cain, M.L., Wasserman, S.A., Minorsky, P.V., & Jackson, R.B. (2010). Biologi: Edisi Kedepalan Jilid 3. Jakarta: Erlangga.

Carin, A.A. (1997). Teaching Science Through Discovery: Eight Edition. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.


(2)

Dita Argarani, 2013

Pembelajaran Berbasis Praktikum Virtual Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Sikap Ilmiah Siswa Tentang Kesehatan Reproduksi Manusia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Carnevale. (2003). The Virtual Lab Experiment. [Online]. Tersedia: www.chronicle.com [6 Oktober 2012]

Chandra, D.T. (2007). Memilih Buku Pelajaran IPA. [Online]. Tersedia: http://pelangi.ditplp.go.id. [13 Juni 2013]

Costa, A.L. (1985). Developing Minds: A Resource Book for Teaching Thinking. Alexandria: Association for Supervision and Curriculum Development. Dahar, R. W. (1996). Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Deshpande, L. (2008). Challenges In Measurement Scientific Attitude. [Online]. Tersedia: http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q= challenges +in+measurement+of+scientific+attitude&source=web&cd=1&cad=rja&v ed=0CDEQFjAA&url=http%3A%2F%2Fwww.hbcse.tifr.res.in%2Fepiste me%2Fepisteme-1%2Fallabs%2Fleena_abs.pdf&ei=nsmVULy-LmrhrAf AsYDYDQ&usg=AFQjCNH0EuJwqmOY1gyv0R0Btbji9safpA&sig2=41 U1L-Cnq1hK2DI-1tGpWw [6 Oktober 2012]

Devits, S.J. & Smith, L. (2007). Critical Thinking in Health and Social Care. Los Angeles: Sage Publications Ltd.

Ennis, R. H. (1996). Critical Thinking. United Stades of America: Prentice-Hall, Inc.

Fatimah, I.S. (2012). Pengaruh Praktikum Virtual Pada Konsep Sistem Saraf Terhadap Sikap Ilmiah, Perkembangan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Pemahaman Konsep Siswa Kelas IX. Tesis Pada Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan.

Fisher, A. (2009). Berpikir Kritis Sebuah Pengantar. Jakarta: Erlangga.

Fitriani, I. (2012). Pembelajaran Evolusi Berbantuan Praktikum Virtual Dalam Mengembangkan Berpikir Kritis Dan Sikap Ilmiah Pada Mahasiswa Calon Guru. Tesis pada Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.

Flowers, L.O. (2011). “Investigating the Effectiveness of Virtual Laboratories in an Undergraduate Biology Course”. The Journal of Human Resource and Adult Learning. 7, (2), 110-116.

Fraenkel, J.R. & Wallen, E. N. (2007). How To Design and Evaluate Research in Education. New York: McGraw-Hill Companies, Inc.


(3)

Dita Argarani, 2013

Pembelajaran Berbasis Praktikum Virtual Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Sikap Ilmiah Siswa Tentang Kesehatan Reproduksi Manusia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gandini, L., Lombardo, F., Lenzi, A., Culasso, F., Pacifici, R., Zuccaro, P., & Dondero. (1997). “The In-Vitro Effects Of Nicotine And Cotinine On Sperm Motility”. Human Reproduction. 12, (4), 727–733.

Garrill, Ashley. (2011). ”Adding an Extra Dimension to What Students See through the Light Microscope: A Lab Exercice Demonstrating Critical Analysis for Micriscopy Students”. CBE Life Sciences Education. 10(4): 430–435.

Gerungan. (1988). Psikologi Sosial. Jakarta : Eresco.

Gulo. W. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Grasindo.

Hassoubah, Z.I. (2008). Mengasah Pikiran Kreatif dan Kritis. Bandung: Nuansa. Inch, E., Warnick, B., & Endres, D. (2006). Critical Thinking And

Communication: The Use of Reaseon in Argument. USA: Pearson.

Joyce, B., Weil, M., & Calhoun, E. 2009. Models of Teaching. Edisi kedelapan. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Keeling, E.L., Pollacek, K.M., & Ingram E.L. (2009). “A Statistical Analysis of Student Questions in a Cell Biology Laboratory”. CBE-Life Sciences Education. 8, 131-139.

Keller, E.H. & Keller, E.E. (2005). “Making Real Virtual Labs”. The Science Education Review. 4, (1), 2-10.

Ksheerasagar, S., & Kavyakishore, P.B. (2013). “Achievement in Science of Secondary School Students in Relation to Scientific Attitude”. International Journal of Education and Psychological Research. 2, (2), 61-65.

Kurtz, M.J. & Quitadamo, I.J. (2007). “Learning to Improve: Using Writing to Increase Critical Thinking Performance in General Education Biology”. CBE-Life Science Education. 6, 140-154.

Kurnadi, K.A. (2008). Dasar-dasar Anatomi Dan Fisiologi Tubuh Manusia. Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Pendidikan Matematika dan IPA Universitas Pendidikan Indonesia

Lang, H. R., & Evans, D. (2006). Models, strategies, and methods for effective teaching. Toronto, ON: Allyn & Bacon.


(4)

Dita Argarani, 2013

Pembelajaran Berbasis Praktikum Virtual Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Sikap Ilmiah Siswa Tentang Kesehatan Reproduksi Manusia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lee, M. & Rivas. (2007). Awareness Of Prior Knowledge Is The Most Significant Factor In Helping A Science Teacher Be Successful. [Online]. Tersedia: www.csun.edu/~ml727939/documents/panel/Panel3-miha.doc (15 Agustus 2013).

Lewis, K.G. (__). Developing Questioning Skills. Austin: Centre for Teaching Effectiveness University of Texas.

Maryanti, S. (2012). Pembelajaran Superkelas Pisces Atau Ikan Berbantuan Praktikum Virtual Untuk Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Sikap Ilmiah Mahasiswa. Tesis pada Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.

Maryati. (2012). Jumlah Perokok Indonesia Terbanyak Ketiga Di Dunia. Antara News [31 Mei 2012].

Meegen, A.V., & Limpens, I. (2010). “How Serious Do We Need to Be? Improving Information Literacy Skills through Gaming and Interactive Elements”. Journal Of The Association Of European Research Libraries.

20, (2). [Online]. Tersedia:

http://liber.library.uu.nl/index.php/lq/article/view/URN%3ANBN%3ANL %3AUI%3A10-1-113597/8316. [26 Juli 2013]

Meltzer, D.E. (2002). The Relationship Between Mathematics Preparation and Conceptual Learning Gain in Physics: A Possible “Hidden Variable in Diagnostic Pretest Scores”. American Journal Physics. 70 (12), 1259-1268.

Meniru, G.I. (2004). Cambridge Guide to Infertility Management and Assisted Reproduction. Cambridge: The Press Syndicate of The University of Cambridge.

Muliarta, M. (2012). Perokok Anak di Bawah 10 Tahun di Indonesia Capai 239.000 Orang. VOA [5 Oktober 2012]

Nugraha, M.G. (2011). Model Pembelajaran Inkuiri Berbantuan Simulasi Komputer untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Korelasinya dengan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI pada Pokok Bahasan Fluida Statis. Tesis Pascasarjana UPI: Tidak Diterbitkan.

Paul, R., & Elder, L. (2008). The Miniature Guide to Critical Thinking: Concept and Tools. California: Foundation For Critical Thinking Press.


(5)

Dita Argarani, 2013

Pembelajaran Berbasis Praktikum Virtual Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Sikap Ilmiah Siswa Tentang Kesehatan Reproduksi Manusia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu activities?. Sydney: School of Biological Science.

Potts, B. (1994). Strategies for Teaching Citical Thinking_Erik/AEDigest. [Online]. Tersedia: htttp://www.eric digest.org/1996-1/critical.htm. [18 Januari 2010]

Pramesti, O.L. (2012). Meningkat, Perokok Pemula di Indonesia. National Geographic Indonesia (30 Mei 2012).

Reddy, A., Sood, A., Rust, P.F., Busby, E., Varn, E., Mathur, R.S., & Mathur, S. (1995). “The Effect of Nicotine on In Vitro Sperm Motion Characteristics”. Journal of Assisted Reproduction and Genetics. 12. (3). 217-223.

Rejeki, S. (2013). Kesehatan Reproduksi Remaja. [Online]. Tersedia: web.dinkes - dki.go.id/dinkesdki/index.php?option=com_content& view= article&id =77:kesehatan-reproduksi-remaja&catid=61:kesehatan-keluarga&Itemid- =150 (5 Maret 2013)

Rustaman, N.Y., Dirdjosoemarto, S., Yudianto, S.A., Achmad, Y., Subekti, R., Rochintaniawati, D., & Nurjhani, M. (2003). Strategi Belajar dan Mengajar Biologi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Rusyati, L. (2012). Pengembangan Soal Pilihan Ganda Berpikir Kritis Inch Dan Profil Pencapaiannya Di Sma Negeri Kota Bandung Pada Tema Penyakit Manusia. Tesis Pada Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan.

Sadler, T.W. (1995). Langman’s Medical Embriology. Carolina: Williams and Wilkins.

Santoso, S. (2012). Aplikasi SPSS pada Statistik Non Parametrik. Jakarta: Elex Media komputindo.

Saputro, R. (2012). 62,7 % Remaja SMP Tidak perawan I Survey 2012. [Online]. Tersedia: Sindo.com. [13 November 2012]

Scheckler, R.C. (2003). “Virtual labs: a substitute for traditional labs?”. International Journal Developmental Biology. 47, 231-236.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya: Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.


(6)

Dita Argarani, 2013

Pembelajaran Berbasis Praktikum Virtual Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Sikap Ilmiah Siswa Tentang Kesehatan Reproduksi Manusia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Soehartono, I. (2000). Metode Penelitian Sosial. Bandung: Rosda.

Sudargo, F., & Soesilawaty, S.A. (2009). Pembelajaran Biologi Berbasis Praktikum

Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Keterampilan Proses Siswa Sma. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Sudibyo, B. (2006). Peraturan Menteri No. 22 Tahun 2006. Jakarta: Kemendiknas.

Sudjana, N. (2002). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Tarsito. Syaifudin, A. & Utami S. P. T. (2011). “Penalaran Argumen Siswa Dalam

Wacana Tulis Argumentatif Sebagai Upaya Membudayakan Berpikir Kritis Di Sma”. Lingua Jurnal Sastra dan Bahasa. 7, (1), 65-76.

Tim Pengembang UPI. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Tim Penyusun Pusat Bahasa. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa.

Trihendradi, C. (2009). 7 Langkah Mudah Melakukan Analisis Statistik Menggunakan SPSS 17. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

TÜYSÜZ, C. (2010). “The Effect of the Virtual Laboratory on Students’ Achievement

and Attitude in Chemistry”. International Online Journal of Educational Sciences. 2, (1), 37-53.

Vui, T. (2001). Effective Mathematics Teaching Strategies Inspiring Progressive Students: Student-Centered Approach. Penang, Malaysia: Recsam.

United Nations Population Information Network. (2012). The Guidelines on

Reproductive Health. [Online]. Tersedia:

http://www.un.org/popin/unfpa/taskforce/guide/iatfreph.gdl.html. [13 November 2012]

Weisman, D. (2009). “Incorporating a CollaborativeWeb-Based Virtual Laboratory in an Undergraduate Bioinformatics Course”. Biochemistry and Molecular Biology Education. 38, (1), 4-9.


Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGGUNAAN PRAKTIKUM VIRTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH SISWA SMA PADA KONSEP TUMBUHAN LUMUT DAN PAKU.

1 9 45

PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM VIRTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH SISWA KELAS XI PADA MATERI PENGARUH HORMON TERHADAP METABOLISME.

0 0 37

PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM VIRTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH SISWA KELAS X PADA MATERI INVERTEBRATA.

1 2 44

PEMBELAJARAN SUPERKELAS PISCES ATAU IKAN BERBANTUAN PRAKTIKUM VIRTUAL UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH MAHASISWA.

0 1 38

PENERAPAN PEMBELAJARAN SISTEM SIRKULASI BERBASIS PRAKTIKUM VIRTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH SISWA SMP.

0 3 33

PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM DAN ASESMENNYA PADA KONSEP SISTEM PEREDARAN DARAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH SISWA SMA.

1 1 57

PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM PADA KONSEP INVERTEBRATA UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH SISWA.

2 9 39

PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM PADA KONSEP KINGDOM PLANTAE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH SISWA.

0 0 44

Pembelajaran Berbasis Praktikum Virtual Untuk Meningkatkan Sikap Ilmiah Siswa Kelas X Pada Materi Invertebrata

0 0 8

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL RANGKA BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI*

1 1 12