PENGARUH PENGGUNAAN PRAKTIKUM VIRTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH SISWA SMA PADA KONSEP TUMBUHAN LUMUT DAN PAKU.

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN PRAKTIKUM VIRTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH SISWA SMA PADA KONSEP TUMBUHAN LUMUT DAN PAKU

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh NISA RASYIDA

1202061

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015


(2)

PENGARUH PENGGUNAAN PRAKTIKUM VIRTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH

SISWA SMA PADA KONSEP TUMBUHAN LUMUT DAN PAKU

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH :

Pembimbing I,

Prof. Dr. Fransisca Sudargo Tapilouw, M. Pd.

NIP. 195107261978032001

Pembimbing II,

Dr. Didik Priyandoko, M. Si.

NIP. 196912012001121001

Mengetahui,

Ketua Jurusan/Program Studi Pendidikan Biologi

Dr. H. Riandi, M. Si.


(3)

==================================================================

Pengaruh Penggunaan Praktikum

Virtual Untuk Meningkatkan

Kemampuan Berpikir Kritis dan

Sikap Ilmiah Siswa SMA pada

Konsep Tumbuhan Lumut dan Paku

Oleh Nisa Rasyida S.Pd UPI Bandung, 2010

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Biologi Sekolah

Pascasarjana

© Nisa Rasyida 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Mei 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,


(4)

Nisa Rasyida, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN PRAKTIKUM VIRTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH SISWA SMA PADA KONSEP TUMBUHAN LUMUT DAN PAKU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Nisa Rasyida

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peningkatan kemampuan berpikir kritis dan sikap ilmiah siswa serta mengungkap tanggapan siswa terhadap pengaruh pembelajaran berbasis praktikum virtual pada konsep tumbuhan lumut dan tumbuhan paku. Metode penelitian yang digunakan adalah Quasy Experimental dengan desain adalah the matching pretest-posttest control group design. Sampel terdiri atas satu kelas eksperimen (X MIA 3) dan satu kelas kontrol (X MIA 4). Kelas eksperimen menerapkan pembelajaran berbasis praktikum virtual dan kelas kontrol menerapkan pembelajaran praktikum biasa (konvensional). Instrumen yang digunakan untuk pengambilan data adalah soal kemampuan berpikir kritis berbentuk pilihan ganda dan

open ended essay, skala sikap ilmiah berbentuk skala Likert dan angket tanggapan

siswa. Pelaksanaan penelitian diawali dengan kegiatan pretest dan diakhiri dengan kegiatan posttest pada masing-masing kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara rata-rata nilai N-gain kemampuan berpikir kritis siswa pada kelas X MIA 4 (kelas kontrol) dengan nilai

N-gain pada kelas X MIA 3 (kelas eksperimen) (nilai sig-2tailed < (0,05)). Sedangkan,

hasil penelitian sikap ilmiah siswa menunjukkan tidak terdapat perbedaan antara rata-rata nilai N-gain skala sikap ilmiah siswa pada kelas X MIA 4 (kelas kontrol) dengan nilai N-gain pada kelas X MIA 3 (kelas eksperimen) (nilai sig-2tailed > (0,05)). Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa praktikum virtual pada konsep tumbuhan lumut dan tumbuhan paku berpengaruh signifikan pada kemampuan berpikir kritis, tetapi tidak berbeda signifikan terhadap sikap ilmiah siswa.


(5)

Nisa Rasyida, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN PRAKTIKUM VIRTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH SISWA SMA PADA KONSEP TUMBUHAN LUMUT DAN PAKU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

EFFECT OF VIRTUAL LABORATORY FOR IMPROVED CRITICAL THINKING AND SCIENTIFIC ATTITUDE STUDENTS HIGH SCHOOL ON

THE CONCEPT OF MOSSES AND FERNS

NisaRasyida

ABSTRACT

This study was aimed at analyzing the improvement in critical thinking skills and scientific attitude of students to the concept of mosses and ferns. The research method used was Quasy Experimental Design, the matching pretest-posttest control group design. The sample consists of one class of experiment (X MIA 3) and a control class (X MIA 4). Experimental class implementing a virtual lab-based learning and teaching practicum classes implement regular control. The instrument used for data collection is a matter of critical thinking skills in the form of open-ended essays and scientific attitude scale Likert scale form. The experiment began with a pretest and posttest ends with activities in each class of experimental and control classes. The results showed that there is a difference between the average value of the N-Gain critical thinking skills of students in class X MIA 4 (class control) with a value of N-Gain in class X MIA 3 (class experimental) (sig-2tailed < (0,05)). Meanwhile, the results of scientific attitude of students showed no difference between the average value of the N-gain scale scientific attitude of students in class X MIA 4 (class control) with a value of N-Gain in class X MIA 3 (class experimental) (value sig- 2tailed >(0.05)). Based on the analysis it can be concluded that a virtual lab on the concept of mosses and ferns have a significant effect on critical thinking skills, but did not difference significantly to the scientific attitude of students.


(6)

Nisa Rasyida, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN PRAKTIKUM VIRTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH SISWA SMA PADA KONSEP TUMBUHAN LUMUT DAN PAKU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Batasan Masalah... 6

D. Hipotesis ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II PENGARUH PENGGUNAAN PRAKTIKUM VIRTUAL DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH SISWA A. Hakikat Praktikum Dalam Pembelajaran Biologi ... 8

B. Efektivitas Pengembangan Praktikum Virtual ... 10

C. Kemampuan Berpikir Kritis ... 15

D. Sikap Ilmiah Dalam Praktikum Biologi ... 17

E. Tinjauan Pembelajaran pada Konsep Tumbuhan Lumut dan Tumbuhan Paku ... 19

F. Penelitian yang Relevan ... 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian dan Sampel penelitian ... 33

B. Metode dan Desain Penelitian ... 33

C. Definisi Operasional ... 34

D. Instrumen Penelitian ... 36

E. Prosedur penelitian ... 41

F. Analisis dan Pengolahan Data ... 47


(7)

Nisa Rasyida, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN PRAKTIKUM VIRTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH SISWA SMA PADA KONSEP TUMBUHAN LUMUT DAN PAKU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ... 52 B. Pembahasan ... 72 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 95 B. Saran ... 96 DAFTAR PUSTAKA ... 97


(8)

Nisa Rasyida, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN PRAKTIKUM VIRTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH SISWA SMA PADA KONSEP TUMBUHAN LUMUT DAN PAKU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel Halaman

Tabel 3.1 The matching pretest-posttest control group design ... 33 Tabel 3.2 Rekap hasil uji coba soal pilihan ganda kemampuan berpikir kritis... 37 Tabel 3.3 Rekap hasil uji coba soal pilihan ganda open ended essay

kemampuan berpikir kritis. ... 38 Tabel 3.4 Rekap hasil uji coba skala sikap ilmiah siswa ... 39 Tabel 3.5 Pedoman pemberian skor jawaban pernyataan sikap ilmiah ... 40 Tabel 3.6 Ringkasan pembelajaran praktikum virtual di kelas

X MIA 3 (kelas eksperimen) ... 45 Tabel 3.7 Ringkasan pembelajaran praktikum biasa di kelas

X MIA 4 (kelas kontrol) ... 46 Tabel 3.8 Kategorisasi hasil persentase menurut Purwanto ... 50 Tabel 4.1 N-Gain pretest dan posttest keterampilan berpikir kritis kelas

kontrol dan kelas eksperimen ... 52 Tabel 4.2 Hasil analisis uji normalitas Kolmogorov-Smirnov Test

kemampuan berpikir kritis ... 53 Tabel 4.3 Hasil analisis uji homogenitas Levene's Test for Equality of Variances

kemampuan berpikir kritis ... 55 Tabel 4.4 Hasil analisis uji hipotesis dengan menggunakan independent t test

kemampuan berpikir kritis ... 57 Tabel 4.5 Rerata skor pretest dan posttest per indikator kemampuan berpikir

kritis siswa kelas X MIA 3 ... 59 Tabel 4.6 Rerata skor pretest dan posttest per indikator kemampuan berpikir

kritis siswa kelas X MIA 4 ... 60 Tabel 4.7 Rata-rata gain dan N-gain sikap ilmiah siswa pada kelas

X MIA 3 dan X MIA 4 ... 63 Tabel 4.8 Hasil analisis uji normalitas Kolmogorov-Smirnov Test

sikap ilmiah siswa ... 64 Tabel 4.9 Hasil analisis uji homogenitas Levene's Test for Equality of Variances

sikap ilmiah siswa ... 65 Tabel 4.10 Hasil analisis uji hipotesis dengan menggunakan independent t test

sikap ilmiah siswa. ... 66 Tabel 4.11 Rerata sikap ilmiah per indikator ... 68 Tabel 4.12 Tabel rerata skor skala sikap awal dan akhir per indikator sikap


(9)

Nisa Rasyida, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN PRAKTIKUM VIRTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH SISWA SMA PADA KONSEP TUMBUHAN LUMUT DAN PAKU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 2.1 Implementasi tugas praktik ... 11

Gambar 2.2 Perancangan program laboratorium virtual ... 14

Gambar 2.3 Langkah perancangan laboratorium virtual... 15

Gambar 2.4 Siklus hidup lumut secara umum ... 20

Gambar 2.5 Lumut hati ... 22

Gambar 2.6 Lumut tanduk ... 24

Gambar 2.7 Lumut daun ... 24

Gambar 2.8 Siklus hidup pakis ... 27

Gambar 2.9 Perbandingan reproduksi spora homospora dan heterospora ... 28

Gambar 2.10 Paku filum Likofit ... 29

Gambar 2.11 Bagian-bagian tubuh paku Selaginella sp ... 29

Gambar 2.12 Paku filum Pterophyta ... 30

Gambar 2.13 Morfologi paku telanjang ... 31

Gambar 3.14 Alur penelitian ... 51

Gambar 4.1 Rerata skor pretest dan posttest pada kelas X MIA 3 dan X MIA 4 ... 52

Gambar 4.2 Nilai rerata pretest dan posttest per indikator kemampuan berpikir kritis siswa kelas X MIA 3 dan X MIA 4 ... 61

Gambar 4.3 Rata-rata nilai sikap ilmiah awal dan skala sikap akhir kelas X MIA 3 dan X MIA 4 ... 62

Gambar 4.4 Grafik rerata skor sikap ilmiah awal dan akhir siswa kelas X MIA 3 dan X MIA 4 ... 70


(10)

Nisa Rasyida, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN PRAKTIKUM VIRTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH SISWA SMA PADA KONSEP TUMBUHAN LUMUT DAN PAKU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lampiran Halaman

Lampiran A.1 Rencana pelaksanaan pembelajaran praktikum virtual ... 102

Lampiran A.2 Rencana pelaksanaan pembelajaran praktikum biasa ... 116

Lampiran A.3 Lembar kerja siswa praktikum virtual ... 129

Lampiran A.4 Lembar kerja siswa praktikum biasa ... 135

Lampiran B.1 Story board laboratorium virtual metagenesis tumbuhan lumut dan tumbuhan paku ... 143

Lampiran B.2 Kisi-kisi soal berpikir kritis open ended essay ... 153

Lampiran B.3 Rubrik soal berpikir kritis ... 165

Lampiran B.4 Kisi-kisi sikap ilmiah siswa ... 168

Lampiran B.5 Kisi-kisi angket efektivitas dan tanggapan siswa pada program praktikum virtual ... 170

Lampiran B.6 Kisi-kisi soal berpikir kritis pilihan ganda ... 173

Lampiran C.1 Nilai pretest dan posttest kemampuan berpikir kritis siswa kelas eksperimen ... 188

Lampiran C.2 Nilai pretest dan posttest kemampuan berpikir kritis siswa kelas eksperimen ... 189

Lampiran C.3 Nilai pretest dan posttest sikap ilmiah siswa kelas kontrol ... 190

Lampiran C.4 Nilai pretest dan posttest sikap ilmiah siswa kelas eksperimen ... 191

Lampiran C.5 Nilai pretest dan posttest soal essay per indikator kemampuan berpikir kritis siswa pada kelas kontrol ... 192

Lampiran C.6 Nilai pretest dan posttest soal pilihan ganda per indikator kemampuan berpikir kritis siswa pada kelas kontrol ... 194

Lampiran C.7 Nilai pretest dan posttest soal essay per indikator kemampuan berpikir kritis siswa pada kelas eksperimen ... 196

Lampiran C.8 Nilai pretest dan posttest soal pilihan ganda per indikator kemampuan berpikir kritis siswa pada kelas eksperimen ... 198

Lampiran C.9 Nilai pretest dan posttest per indikator sikap ilmiah siswa pada kelas kelas kontrol... 200

Lampiran C.10 Nilai pretest dan posttest per indikator sikap ilmiah siswa pada kelas eksperimen... 202

Lampiran C.11 Angket tanggapan siswa kelas X MIA 3 terhadap efektivitas penggunaan praktikum virtual ... 204

Lampiran C.12 Hasil uji statistik SPSS 17.0

...

208


(11)

Nisa Rasyida, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN PRAKTIKUM VIRTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH SISWA SMA PADA KONSEP TUMBUHAN LUMUT DAN PAKU


(12)

Nisa Rasyida, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN PRAKTIKUM VIRTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH SISWA SMA PADA KONSEP TUMBUHAN LUMUT DAN PAKU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang

Permendikbud No. 69 tahun 2013 menjelaskan tentang karakteristik dari Kurikulum 2013 yaitu mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat. Kurikulum 2013 mengutamakan pendidikan di kelas berdasarkan

student centre. Siswa harus lebih aktif dalam mengembangkan kompetensi

yang dimilikinya. Guru juga memiliki peran yang penting dalam mengembangkan kompetensi yang dimiliki siswa. Pengembangan kompetensi dapat meliputi sikap, pengetahuan maupun keterampilan siswa. Sikap ilmiah dan keterampilan berpikir kritis merupakan kompetensi yang dapat dikembangkan pada diri siswa. Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran sebaiknya dikemas sedemikian rupa sehingga mampu memfasilitasi siswa untuk mencapai kompetensi tersebut secara maksimal.

Sejalan dengan pernyataan, pengembangan keterampilan berpikir, penguasaan konsep sains yang esensial, sikap ilmiah dan kegiatan teknologi sangat diperlukan untuk mempersiapkan siswa yang melek sains dan teknologi (Rustaman et al., 2003). Keterampilan berpikir kritis menuntun siswa untuk mengarahkan ketepatan bekerja dan berpikir dalam mengaitkan sesuatu dengan yang lainnya dengan lebih akurat. Keterampilan berpikir kritis dan sikap ilmiah haruslah seimbang sesuai dengan hasil proses belajarnya. Ennis (1996) mengungkapkan melalui berpikir kritis seseorang mampu mengatur, menyesuaikan, mengubah, atau memperbaiki pikirannya sehingga ia dapat bertindak lebih tepat. Seseorang yang berpikir kritis mampu memilah mana yang baik untuk dilakukan dan mana yang tidak. Pengembangan kemampuan berpikir harus seimbang dengan sikap yang muncul dari seseorang sebagai hasil proses belajarnya. Aspek sikap yang terkait dengan IPA, termasuk biologi, menitikberatkan pada sikap ilmiah.

Pengembangan kemampuan berpikir harus seimbang dengan sikap yang muncul dari seseorang sebagai hasil proses belajarnya. Aspek sikap


(13)

2

Nisa Rasyida, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN PRAKTIKUM VIRTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH SISWA SMA PADA KONSEP TUMBUHAN LUMUT DAN PAKU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang terkait dengan IPA, termasuk biologi, menitikberatkan kepada sikap ilmiah. Kompetensi sains harus diarahkan salah satunya untuk menjamin pertumbuhan sikap ilmiah (Depdiknas, 2008). Sikap ilmiah, seperti objektif, terbuka, ulet, dan dapat bekerja sama dengan orang lain, menjadi karakter bangsa yang diharapkan muncul dari pembelajaran biologi (Puskur, 2006). Penelitian yang telah dilakukan tentang sikap ilmiah oleh Iswari (2008) menyatakan bahwa sikap ilmiah adalah salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar.

Dalam pembelajaran biologi dibutuhkan suatu media dan model pembelajaran yang tepat untuk mempermudah memahami materi/konsep biologi yang abstrak guna menumbuhkembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Salah satu bagian dari kemampuan tingkat tinggi adalah kemampuan berpikir kritis. Kemampuan berpikir kritis merupakan kemampuan untuk mengorganisasi, menganalisis dan mengevaluasi argumen; strategi dan representasi seseorang yang digunakan untuk memecahkan masalah, membuat keputusan dan mempelajari konsep baru; dan cara berpikir reflektif yang masuk akal atau berdasarkan nalar yang difokuskan untuk menentukan apa yang akan dikerjakan dan diyakini (Ennis, 1996).

Biologi merupakan satu mata pelajaran sains yang memiliki cakupan yang sangat luas. Salah satunya adalah membahas tentang organisasi kehidupan dari tingkat seluler hingga organisme dengan kajian struktur, fungsi dan prosesnya. Menurut Supriatno (2013) materi biologi dapat digunakan untuk mengembangkan berbagai kemampuan berpikir. Karakteristik materi biologi yang bersifat factual dan observable, dapat dijadikan sumber belajar dan atau bahan eksplanasi dalam mengembangkan pembelajaran yang mendorong siswa berpikir analitis secara induktif maupun deduktif. Pendidikan sains memberikan peranan penting untuk mempersiapkan individu pada masa yang akan datang, karena abad ke 21 penuh dengan biologi dan teknologi.


(14)

Nisa Rasyida, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN PRAKTIKUM VIRTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH SISWA SMA PADA KONSEP TUMBUHAN LUMUT DAN PAKU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kegiatan laboratorium akan menjadi sarana dan kesempatan yang baik dalam pembelajaran konsep-konsep biologi yang factual dan observable. Kegiatan laboratorium mampu mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan sikap ilmiah siswa karena dirancang untuk mengikutsertakan siswa dalam proses sains, memperkenalkan mereka pada teknik eksperimen, menstimulasi observasi yang hati-hati, dan menuntut mereka untuk membuat kesimpulan (Keller & Keller, 2005).

Kegiatan laboratorium memiliki banyak manfaat bagi siswa, tetapi tidak semua guru mau melaksanakannya. Guru tidak melaksanakan kegiatan laboratorium dengan berbagai alasan karena beberapa kendala. Menurut Supriatno (2013) berdasarkan studi pendahuluan di beberapa sekolah di Indonesia, ditemukan bahwa: (1) kondisi peralatan laboratorium sekolah tidak merata, umumnya rendah baik dari kualitas maupun kuantitas, namun banyak juga sekolah yang peralatannya melimpah dengan kualitas yang baik, (2) berdasarkan aspek kemampuan guru diperoleh temuan, bahwa ketika alat IPA sudah dilengkapi melalui dana block grant, ternyata pelaksanaan pembelajaran IPA di laboratorium masih jarang hanya sekitar 1-3 kali dalam satu semester, dan berlangsung dalam proses yang tidak terstruktur dan tidak produktif.

Hambatan-hambatan lain dalam melaksanakan kegiatan laboratorium adalah terbatasnya waktu jam sekolah, objek yang sulit untuk diamati, karena sifatnya yang abstrak atau tidak kasat mata pada konsep tertentu. Misalnya, proses metabolisme yang terjadi di dalam sel yang bersifat molekuler. Hambatan lain yang ditemukan dalam pelaksanaan kegiatan laboratorium yaitu memerlukan waktu yang lama untuk megamatinya, berbahaya, dan mahalnya biaya untuk terlaksananya kegiatan laboratorium juga menjadi hambatan terlaksananya kegiatan praktikum. Kegiatan praktikum yang dilakukan di sekolah juga kurang mengasah keterampilan berpikir kritis dan sikap ilmiah siswa. Kurangnya praktikum yang mengasah kemampuan berpikir kritis dan sikap ilmiah siswa dapat dilihat dari jenis lembar kerja siswa yang diberikan atau dari pembelajaran itu sendiri. Selain itu juga dapat


(15)

4

Nisa Rasyida, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN PRAKTIKUM VIRTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH SISWA SMA PADA KONSEP TUMBUHAN LUMUT DAN PAKU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dilihat dari jenis pertanyaan yang diberikan guru selama praktikum berlangsung.

Kegiatan praktikum virtual dapat menjadi solusi alternatif dari hadirnya hambatan-hambatan tersebut. Sejalan dengan itu, Meisner (Carnevale, 2003) mengungkapkan bahwa kegiatan praktikum virtual dapat memberikan keleluasaan (flexibility) terhadap waktu dan tempat dalam melakukannya. Hambatan lain seperti kesulitan mendapatkan bahan praktikum atau beresiko karena bahan tersebut berada di lingkungan yang berbahaya dapat diatasi dengan kegiatan praktikum virtual. Shaie & Dillon (Babateen, 2011) mengungkapkan bahwa pendidikan harus mementingkan pengintegrasian teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran sains, untuk memfasilitasi siswa dalam mempelajari fenomena ilmiah yang tidak bisa dipelajari secara eksperimental karena berbahaya, biaya tinggi atau kurangnya waktu untuk menyelesaikan eksperimen.

Laboratorium virtual adalah simulasi komputer yang mengandung petunjuk spesifik, prosedur, metode analisis data dan penyajian data algoritma (Flowers et al., 2011). Praktikum yang berbasis laboratorium virtual mampu mengkonkretkan konsep yang abstrak menjadi lebih mudah untuk dipahami. Thorn (1995) mengajukan enam kriteria untuk menilai multimedia interaktif, salah satunya laboratorium virtual yaitu: (1) Kriteria pertama adalah kemudahan navigasi, sebuah program harus dirancang sesederhana mungkin sehingga tidak perlu belajar komputer lebih dahulu, (2) Kriteria kedua adalah kandungan kognisi, (3) Kriteria ketiga adalah presentasi informasi, (4) Kriteria keempat adalah integrasi media, integrasi media di mana media harus mengintegrasikan aspek dan keterampilan bahasa yang harus dipelajari, (5) Kriteria kelima adalah artistik dan estetika dan, (6) Kriteria penilaian yang terakhir adalah fungsi penggunaan program virtual secara keseluruhan, program yang dikembangkan harus memberikan pembelajaran yang diinginkan oleh pembelajar, agar pada waktu seseorang selesai menjalankan sebuah program dia akan merasa telah belajar sesuatu.

Materi reproduksi tumbuhan paku dan lumut merupakan subkonsep yang bersifat tak kasat mata karena terdapat hubungan antara struktur


(16)

Nisa Rasyida, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN PRAKTIKUM VIRTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH SISWA SMA PADA KONSEP TUMBUHAN LUMUT DAN PAKU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

jaringan dan proses yang terjadi di dalamnya. Selain itu, perkembangan tahap reproduksi tumbuhan paku dan lumut di alam terbuka membutuhkan waktu yang lama. Dengan demikian, perlu adanya suatu media pembelajaran yang menkongkretkan konsep reproduksi tumbuhan paku dan lumut agar bisa lebih mudah untuk dipahami siswa. Materi tumbuhan paku dan lumut terdapat pada jenjang SMA kelas X yang mampu melatih kemampuan berpikir kritis dan sikap ilmiah siswa. Hasil analisis Kompetensi Dasar yang dilakukan, menuntun siswa untuk mampu menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan tumbuhan ke dalam divisio berdasarkan pengamatan morfologi dan reproduksi tumbuhan serta mengaitkan peranannya dalam kelangsungan kehidupan di bumi. Pembelajaran berbasis praktikum virtual pada materi ini akan membantu siswa untuk melakukan pengamatan dan analisis pada konsep tumbuhan paku dan lumut.

Diharapkan dengan pembelajaran berbasis praktikum virtual pada materi tumbuhan lumut dan paku, siswa mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis mengenai morfologi dan proses berlangsungnya reproduksi tumbuhan lumut dan tumbuhan paku serta mengaitkan peranannya dalam kelangsungan kehidupan di bumi. Selain itu, siswa juga diharapkan mampu mengembangkan sikap ilmiahnya melalui kegiatan praktikum di laboratorium. Berkenaan dengan hal tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengembangan praktikum berbasis virtual serta evaluasinya untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan sikap ilmiah siswa SMA kelas X pada konsep tumbuhan paku dan lumut.

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka

permasalahan dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah pengaruh penggunaan praktikum virtual untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan sikap ilmiah siswa SMA kelas X pada konsep tumbuhan lumut dan paku?”

Rumusan masalah di atas dijabarkan menjadi beberapa pertanyaan sebagai berikut:


(17)

6

Nisa Rasyida, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN PRAKTIKUM VIRTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH SISWA SMA PADA KONSEP TUMBUHAN LUMUT DAN PAKU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Bagaimanakah pengaruh penggunaan praktikum virtual agar mampu meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada konsep tumbuhan lumut dan paku?

2. Bagaimanakah pengaruh penggunaan praktikum virtual agar mampu meningkatkan sikap ilmiah siswa pada konsep tumbuhan lumut dan paku? 3. Bagaimana tanggapan siswa terhadap pengembangan praktikum virtual

pada konsep tumbuhan lumut dan paku?

C.Batasan Masalah

Agar penelitian ini terarah, maka perlu adanya ruang lingkup yang dibatasi terutama dalam hal berikut ini:

1. Praktikum virtual yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pembelajaran praktikum pada konsep tumbuhan paku dan lumut kelas X SMA yang merupakan sub konsep dari materi Plantae.

2. Keterampilan berpikir kritis yang diukur dalam penelitian ini adalah elemen berpikir kritis yang dikembangkan oleh Ennis (1996) yang meliputi: (1) memberikan penjelasan sederhana, (2) membangun keterampilan dasar, (3) membuat kesimpulan, (4) melakukan klarifikasi lanjut, serta (5) mengatur strategi dan taktik.

3. Sikap ilmiah yang diukur dalam penelitian ini adalah sikap ilmiah yang mengacu pada kurikulum mata pelajaran biologi SMA. Aspek yang diukur meliputi (1) rasa ingin tahu, (2) teliti, (3) objektif, (4) menerima perbedaan dan (5) mampu bekerja sama.

D.Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

H1: Terdapat peningkatan berpikir kritis dan sikap ilmiah siswa

melalui penggunaan praktikum virtual pada konsep tumbuhan lumut dan paku.


(18)

Nisa Rasyida, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN PRAKTIKUM VIRTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH SISWA SMA PADA KONSEP TUMBUHAN LUMUT DAN PAKU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E.Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh penggunaan praktikum virtual untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan sikap ilmiah siswa pada konsep tumbuhan lumut dan paku, serta mengungkap tanggapan siswa terhadap pembelajaran berbasis praktikum virtual dan evaluasinya.

F. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai salah satu alternatif dalam upaya perbaikan pembelajaran, antara lain: 1. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan guru

dalam mengembangkan metode pembelajaran berbasis praktikum virtual. 2. Sebagai alternatif solusi dalam melaksanakan kegiatan praktikum yang

membutuhkan alat dan bahan yang sulit ditemukan jika dilakukan di laboratorium nyata.

3. Sebagai alternatif pembelajaran yang lebih menyenangkan dan bermakna serta memberi kesempatan luas bagi siswa untuk meningkatkan kemampuan berpikirnya.

4. Memberi sumbangan kepada sekolah atau lembaga pendidikan dalam upaya perbaikan proses pembelajaran secara menyeluruh sehingga prestasi siswa akan lebih meningkat.


(19)

33

Nisa Rasyida, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN PRAKTIKUM VIRTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH SISWA SMA PADA KONSEP TUMBUHAN LUMUT DAN PAKU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian dan Sampel penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri X Bandung, yang berlokasi di Jalan Dago Pojok, Bandung. Pengambilan data dilakukan sebanyak dua kali pertemuan. Satu kali pertemuan berlangsung selama 135 menit.

Populasi dalam kegiatan penelitian ini adalah siswa-siswi kelas X di SMA Negeri X Bandung tahun pelajaran 2014/2015. Pemilihan sampel penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik cluster random

sampling dari populasi yang ada (menetapkan kelas sampel secara acak tanpa

mengacak siswa di tiap kelasnya) sebanyak 2 kelas, yang terdiri atas kelas X MIA 3 dan X MIA 4. Kelas X MIA 3 sebagai kelas eksperimen menggunakan praktikum virtual, sedangkan kelas X MIA 4 sebagai kelas kontrol menggunakan praktikum biasa. Kelas X MIA 3 dan X MIA 4 masing-masing berjumlah 31 orang siswa.

B. Metode dan Desain Penelitian

Metode penelitian yang akan digunakan adalah quasy experimental

design atau eksperimen semu yang memiliki karakteristik yaitu mengkaji

keadaan praktis suatu objek, yang di dalamnya tidak mungkin untuk mengontrol semua variabel yang relevan kecuali variabel-variabel yang diteliti. Desain quasy experiment yang digunakan adalah the matching

pretest-posttest control group design (Fraenkel & Wallen, 2007) seperti

dalam Tabel 3.1 berikut ini

Tabel 3.1 The Matching Pretest-Posttest Control Group Design

Sumber: (Fraenkel & Wallen, 2007) Kelas Pre-test Perlakuan Post-test

Eksperimen M X1 T1 X2


(20)

Nisa Rasyida, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN PRAKTIKUM VIRTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH SISWA SMA PADA KONSEP TUMBUHAN LUMUT DAN PAKU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan:

X1 = Pretest

T1 = Pembelajaran berbasis praktikum virtual

T2 = Pembelajaran praktikum biasa

X2 = Posttest

M =Matching

Pembelajaran berbasis praktikum virtual diterapkan pada 1 kelas eksperimen yaitu X MIA 3, sedangkan 1 kelas lainnya sebagai kelas pembanding yaitu X MIA 4 diterapkan pembelajaran praktikum biasa (konvensional). Konsep Biologi yang dipelajari adalah tumbuhan lumut dan tumbuhan paku.

C. Definisi Operasional

Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda, maka beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:

1. Pengembangan praktikum berbasis virtual dilakukan dengan cara menganalisis Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang terdapat dalam Kurikulum 2013. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang terdapat dalam materi Plantae dengan konsep tumbuhan lumut dan tumbuhan paku sangat memungkinkan menuntun siswa untuk mengembangkan sikap ilmiah dan berpikir kritis. Kompetensi Dasar yang dikembangkan adalah menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan tumbuhan ke dalam divisio berdasarkan pengamatan morfologi dan reproduksi tumbuhan serta mengaitkan peranannya dalam kelangsungan kehidupan di bumi. Setelah menganalisis Kompetensi Dasar, dilanjutkan dengan merancang desain praktikum virtual, membuat media praktikum berbasis virtual, mengevaluasi dengan melakukan validasi dan ujicoba di sekolah, dan membuat produk final dari pengembangan praktikum berbasis virtual yang dilakukan oleh peneliti. Pengembangan praktikum berbasis virtual dilakukan dengan program macromedia flash dengan membuat flow chart dan story board yang dikembangkan oleh peneliti.


(21)

35

Nisa Rasyida, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN PRAKTIKUM VIRTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH SISWA SMA PADA KONSEP TUMBUHAN LUMUT DAN PAKU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Tanggapan siswa mengenai pembelajaran praktikum virtual diukur berdasarkan indikator dari Thorn (1995) yang terdiri dari kemudahan navigasi, kandungan kognisi, presentasi informasi, integrasi media, artistik dan estetika, serta fungsi penggunaan program virtual secara keseluruhan. Sedangkan, untuk menentukan peningkatan berpikir kritis dan sikap ilmiah dengan membandingkan rata-rata N-gain yang dicapai oleh kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pembelajaran praktikum berbasis virtual dikatakan berpengaruh dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan sikap ilmiah jika N-gain kelompok eksperimen lebih tinggi daripada N-gain kelompok kontrol. Kelompok eksperimen adalah kelas yang menggunakan program praktikum virtual dengan bantuan komputer atau laptop, sedangkan kelompok kontrol adalah kelas yang menggunakan pembelajaran praktikum pengamatan tumbuhan lumut dan tumbuhan paku. Indikator hasil persentase perhitungan kuantitatif tanggapan siswa mengenai praktikum virtual mengacu pada pendapat Purwanto (2009) pada Tabel 3.8.

3. Praktikum secara virtual (visualisasi proses-proses yang terjadi dalam dunia nyata ke dalam dunia virtual) yang disajikan melalui program komputer secara offline. Siswa dapat melakukan kegiatan pengamatan, analisis dan interpretasi hasil pengamatan, hingga menyusun kesimpulan. Fitur-fitur yang terdapat dalam program virtual tersebut meliputi: home, tutorial, pedoman praktikum (LKS), praktikum vitual yang dilengkapi sistem recording yang menyimpan data kegiatan praktikum siswa, kemampuan berpikir kritis, dan skala sikap. Beberapa pertanyaan yang membimbing siswa untuk melakukan langkah kerja ilmiah dan beberapa pertanyaan stimulus untuk pengembangan kemampuan berpikir kritis siswa akan muncul selama kegiatan praktikum virtual tersebut.

4. Keterampilan berpikir kritis diperoleh melalui tes kemampuan berpikir siswa (skor) dalam melakukan klarifikasi dasar, membangun keterampilan


(22)

Nisa Rasyida, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN PRAKTIKUM VIRTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH SISWA SMA PADA KONSEP TUMBUHAN LUMUT DAN PAKU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dasar, membuat kesimpulan, melakukan klarifikasi lanjut, serta mengatur strategi dan taktik. Kemampuan berpikir kritis ini diukur dengan soal pilihan ganda dan soal open ended essay. Instrumen yang digunakan berupa soal pilihan ganda dan soal open ended essay yang dilakukan langsung dalam program virtual. Soal pilihan ganda open

ended essay yang dikembangkan, telah divalidasi dan diujicoba. Instrumen

ini disusun berdasarkan indikator kemampuan berpikir kritis Ennis (1996).

5. Sikap ilmiah dalam penelitian ini merupakan skor atau prosentasi sikap siswa yang merupakan kombinasi dari indikator Carin (1997) dan Depdiknas (2003) meliputi rasa ingin tahu, teliti, objektif, mau menerima perbedaan dan bekerja sama. Instrumen yang digunakan berupa sejumlah pernyataan skala Likert sikap ilmiah, yang diukur sebelum (pretest) dan setelah (posttest) praktikum tumbuhan paku dan lumut. Evaluasi sikap ilmiah dilakukan langsung dalam program virtual setelah kegiatan praktikum selesai dilakukan. Selain dengan menggunakan skala Likert, digunakan catatan lapangan yang dibuat oleh peneliti.

D. Instrumen Penelitian

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan beberapa instrumen yang terdiri dari tes kemampuan berpikir kritis dan skala sikap dan angket tanggapan siswa terhadap pembelajaran. Berikut adalah rancangan instrumen penelitian:

1. Tes kemampuan berpikir kritis menurut kerangka berpikir kritis Ennis (1996). Soal berjumlah 25 pilihan ganda dan 10 soal yang merupakan jenis open-ended essay. Tes ini diberikan sebelum (pretest) dan setelah pembelajaran (posttest) pada kelas eksperimen yaitu pembelajaran berbasis praktikum virtual dan kelas kontrol yaitu pembelajaran praktikum biasa (konvensional). Sebelum digunakan, soal pilihan ganda dan soal open-ended essay telah dipertimbangkan ahli dan teruji coba


(23)

37

Nisa Rasyida, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN PRAKTIKUM VIRTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH SISWA SMA PADA KONSEP TUMBUHAN LUMUT DAN PAKU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terlebih dahulu. Pengolahan data hasil uji coba kemampuan berpikir kritis ini dibantu oleh software ANATES Versi 4.1.0. Tabel 3.2 berikut merupakan rekap hasil uji coba soal pilihan ganda kemampuan berpikir kritis.

Tabel 3.2 Rekap hasil uji coba soal pilihan ganda kemampuan berpikir kritis. Butir

Asli

Butir

Baru DP TK Korelasi Validitas Keterangan

1 1 33,5 Sukar 0,433 Valid Digunakan

2 2 54,4 Sedang 0,576 Valid Digunakan

3 3 45,5 Sedang 0,436 Valid Digunakan

4 4 5,55 Sukar 0,125 Tidak

Valid

Digunakan dengan revisi

5 12,4 Mudah 0,051 Tidak

Valid Tidak Digunakan

6 5 42,3 Mudah 0,666 Valid Digunakan

7 6 10,6 Mudah 0,111 Tidak

Valid

Digunakan dengan revisi

8 1,8 Sedang 0,023 Tidak

Valid Tidak Digunakan

9 7 56,5 Sukar 0,394 Valid Digunakan

10 8 54,5 Sukar 0,386 Valid Digunakan

11 12,8 Mudah 0,012 Tidak

Valid Tidak Digunakan

12 9 45,7 Sedang 0,567 Valid Digunakan

13 10 56,8 Sedang 0,486 Valid Digunakan

14 11 46,8 Mudah 0,48 Valid Digunakan

15 12 67,7 Mudah 0,465 Valid Digunakan

16 13 56,8 Sedang 0,571 Valid Digunakan

17 14 45,3 Mudah 0,636 Valid Digunakan

18 15 56,7 Sukar 0,396 Valid Digunakan

19 16 47,4 Sukar 0,423 Valid Digunakan

20 17 51,2 Sedang 0,687 Valid Digunakan

21 18 43,3 Sukar 0,425 Valid Digunakan

22 19 56,6 Mudah 0,145 Tidak

Valid

Digunakan dengan revisi

23 20 70,5 Sedang 0,656 Valid Digunakan

24 21 60,5 Mudah 0,435 Valid Digunakan

25 22 63,6 Sedang 0,577 Valid Digunakan

26 23 65,7 Sedang 0,641 Valid Digunakan


(24)

Nisa Rasyida, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN PRAKTIKUM VIRTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH SISWA SMA PADA KONSEP TUMBUHAN LUMUT DAN PAKU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.2 menunjukkan soal pilihan ganda berjumlah 25 soal dari 28 soal yang diuji coba, 7 soal tidak valid dengan 4 soal yang digunakan dengan revisi. Sedangkan, untuk rekap hasil uji coba soal open ended

essay kemampuan berpikir kritis siswa terdapat pada Tabel 3.3 berikut

ini.

Tabel 3.3 Rekap hasil uji coba soal open ended essay kemampuan berpikir kritis.

Butir Asli Butir Baru DP TK Korelasi Validitas Keterangan

1 1 56.50 Mudah 0.496 Valid Digunakan

2 2 48.56 Sedang 0.465 Valid Digunakan

3 3 68.56 Mudah 0.470 Valid Digunakan

4 4 45.67 Sedang 0.421 Valid Digunakan

5 5 40.43 Sedang 0.422 Valid Digunakan

6 6 60.76 Sedang 0.459 Valid Digunakan

7 7 89.00 Mudah 0.555 Valid Digunakan

8 8 66.66 Sedang 0.448 Valid Digunakan

9 9 85.44 Mudah 0.645 Valid Digunakan

10 10 51.85 Sedang 0.424 Valid Digunakan

11 - 12.08 Sedang 0.178 Tidak

Valid

Tidak Digunakan

Tabel 3.3 menunjukkan hasil rekap uji coba soal open ended essay kemampuan berpikir kritis siswa. Sebanyak 11 soal uji coba, diperoleh 10 soal yang valid dan digunakan untuk menjaring kemampuan berpikir kritis siswa, sedangkan 1 soal lainnya tidak valid sehingga tidak digunakan.

2. Skala sikap yang digunakan adalah Skala Likert yang berisi pernyataan-pernyataan untuk siswa. Pernyataan-pernyataan-pernyataan yang dibuat berisi tentang pernyataan yang bersifat positif dan negatif. Skala Likert yang digunakan memiliki empat pilihan jawaban, yaitu Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Setuju (S), dan Sangat Setuju (SS) dengan aspek yang diteliti meliputi (1) rasa ingin tahu, (2) teliti, (3)

28 25 58,7 Sedang 0,201 Tidak

Valid

Digunakan dengan revisi


(25)

39

Nisa Rasyida, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN PRAKTIKUM VIRTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH SISWA SMA PADA KONSEP TUMBUHAN LUMUT DAN PAKU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

objektif, (4) mau menerima perbedaan, dan (5) bekerjasama. Soal skala sikap yang diberikan berjumlah 25 soal dan pengukuran sikap ilmiah dilakukan sebelum dan setelah pembelajaran berbasis praktikum virtual dan praktikum biasa (konvensional) mengenai konsep tumbuhan lumut dan tumbuhan paku.

Tabel 3.4 berikut ini menunjukkan rekap hasil uji coba skala sikap ilmiah siswa.

Tabel 3.4 Rekap Hasil Uji Coba Skala Sikap Ilmiah Siswa Butir

Asli

Butir

Baru Jenis Pertanyaan Korelasi Validitas Keterangan

1 1 Positif 0,656 Valid Digunakan

2 2 Positif 0,762 Valid Digunakan

3 3 Negatif 0,654 Valid Digunakan

4 4 Negatif 0,478 Valid Digunakan

5 5 Positif 0,546 Valid Digunakan

6 6 Negatif 0,463 Valid Digunakan

7 7 Negatif 0,665 Valid Digunakan

8 8 Negatif 0,634 Valid Digunakan

9 9 Negatif 0,576 Valid Digunakan

10 10 Negatif 0,743 Valid Digunakan

11 11 Negatif 0,655 Valid Digunakan

12 12 Positif 0,568 Valid Digunakan

13 13 Positif 0,675 Valid Digunakan

14 14 Positif 0,555 Valid Digunakan

15 15 Negatif 0,657 Valid Digunakan

16 16 Positif 0,765 Valid Digunakan

17 17 Positif 0,658 Valid Digunakan

18 18 Negatif 0,767 Valid Digunakan

19 19 Negatif 0,467 Valid Digunakan

20 20 Positif 0,876 Valid Digunakan

21 21 Positif 0,768 Valid Digunakan

22 22 Positif 0,787 Valid Digunakan

23 23 Negatif 0,698 Valid Digunakan

24 24 Negatif 0,567 Valid Digunakan


(26)

Nisa Rasyida, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN PRAKTIKUM VIRTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH SISWA SMA PADA KONSEP TUMBUHAN LUMUT DAN PAKU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan Tabel 3.4 terdapat 25 butir pertanyaan sikap ilmiah yang valid dan dapat digunakan. Pertanyaan terdiri dari pertanyaan 12 positif dan 13 negatif. Semua pertanyaan digunakan dalam menjaring sikap ilmiah siswa.

Penilaian sikap ilmiah siswa dinilai dengan menggunakan skala Likert. Terdapat dua jenis pernyataan positif dan negatif dengan skor yang berbeda seperti pada Tabel 3.5 di bawah ini.

Tabel 3.5 Pedoman Pemberian Skor Jawaban Pernyataan Sikap Ilmiah

Jawaban Pernyataan

Positif Skor

Jawaban Pernyataan

Negatif Skor

Sangat Setuju (SS) 4 Sangat Setuju (SS) 1

Setuju (S) 3 Setuju (S) 2

Tidak Setuju (TS) 2 Tidak Setuju (TS) 3 Sangat Tidak Setuju

(STS)

1 Sangat Tidak Setuju (STS) 4

Kisi-kisi dan instrumen dan skala sikap ilmiah terdapat dalam Lampiran B. Soal yang telah tersusun dalam kisi-kisi tersebut telah di judgment oleh dosen untuk mengetahui validitas konstruksi, yaitu kesesuaian antara indikator sikap ilmiah dengan pernyataan sikapnya. Kemudian dilakukan ujicoba skala sikap ilmiah untuk mendapatkan pernyataan dalam skala sikap yang bernilai valid dan dapat digunakan.

3. Angket tanggapan digunakan untuk mengungkap tanggapan siswa terhadap pembelajaran metagenesis tumbuhan paku dan lumut berbasis praktikum virtual dan juga kegiatan evaluasi yang dilakukan dalam program virtual tersebut. Bentuk angket tanggapan berupa pertanyaaan dengan pilihan jawaban ya atau tidak. Terdapat 18 butir pertanyaan di dalam angket yang menjaring tanggapan siswa terhadap pembelajaran dan evaluasi melalui program virtual. Kisi-kisi dan instrumen angket tanggapan siswa terdapat pada lampiran.


(27)

41

Nisa Rasyida, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN PRAKTIKUM VIRTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH SISWA SMA PADA KONSEP TUMBUHAN LUMUT DAN PAKU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kejadian-kejadian faktual penting yang terjadi selama pembelajaran berbasis praktikum virtual dan asesmennya akan dicatat secara lengkap melalui catatan lapangan peneliti.

E. Prosedur penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tiga tahap, yaitu tahap pertama merupakan tahap persiapan, tahap kedua merupakan tahap pelaksanaan dan tahap ketiga merupakan tahap analisis data. Berikut merupakan uraian untuk setiap tahapan tersebut.

1. Tahap Persiapan Penelitian

a. Melakukan observasi saat pembelajaran di sekolah tempat penelitian berlangsung untuk memperoleh informasi tentang model, strategi, dan metode pembelajaran yang selama ini dilakukan pada mata pelajaran biologi, khususnya materi reproduksi tumbuhan paku dan lumut.

b. Menganalisis standar isi dan Kompetensi Dasar materi reproduksi tumbuhan lumut dan tumbuhan paku SMA untuk memahami cakupan kedalaman materi tersebut.

c. Melaksanakan studi pendahuluan untuk menganalisis secara teoritis pembelajaran praktikum berbasis virtual, kemampuan berpikir kritis, dan sikap ilmiah siswa serta evaluasi yang memungkinkan dilakukan dalam pembelajaran tersebut.

d. Menentukan indikator-indikator berpikir kritis dan sikap ilmiah yang akan menjadi fokus penelitian dan sekaligus mempersiapkan sumber dan bahan informasi yang relevan. e. Menyusun perangkat pengembangan yang akan digunakan

dalam penelitian. Perangkat instrumen yang dibuat adalah: RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), Story Board (program

virtual lab dalam komputer), LKS (Lembar Kerja Siswa pada


(28)

Nisa Rasyida, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN PRAKTIKUM VIRTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH SISWA SMA PADA KONSEP TUMBUHAN LUMUT DAN PAKU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengungkap kemampuan berpikir kritis dan skala sikap ilmiah siswa dan tanggapan siswa mengenai pembelajaran praktikum virtual.

f. Melakukan judgment instrumen dan program virtual lab kepada kepada ahli (expert) yang mempunyai bidang ilmu terkait dengan tema penelitian serta uji coba program virtual lab pada beberapa orang siswa yang bukan termasuk kelas eksperimen yang dipilih secara random. Uji coba dilakukan kepada siswa kelas X MIA 1 yang berjumlah 35 siswa di SMA yang akan dilakukan penelitian, dimana siswa belum mendapatkan materi tersebut.

g. Melakukan analisis kualitas instrumen meliputi validasi, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran soal. Berdasarkan hasil analisis uji coba soal dapat diketahui bahwa beberapa soal kemampuan berpikir kritis dan sikap ilmiah siswa ditolak/jangan digunakan dan beberapa lagi perlu di revisi, sedangkan yang lainnya diterima tanpa revisi.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Tahap ini merupakan tahap pengumpulan data. Pada tahap ini dilakukan pembelajaran praktikum berbasis virtual dan pembelajaran praktikum biasa (konvensional) disertai dengan masing-masig tes secara virtual untuk pembelajaran praktikum berbasis virtual dan tes tertulis untuk pembelajaran praktikum biasa (konvensional). Langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan sebagai berikut:

a. Melakukan pretest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, serta memberikan skala sikap ilmiah untuk mengetahui sikap awal siswa sebelum pembelajaran. Pretest diberikan pada pertemuan pertama setelah sebelumnya dilakuakan overview tentang tumbuhan lumut dan tumbuhan paku agar siswa tidak


(29)

43

Nisa Rasyida, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN PRAKTIKUM VIRTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH SISWA SMA PADA KONSEP TUMBUHAN LUMUT DAN PAKU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

frustasi karena dihadapkan langsung dengan pretest. Pretest dan pengukuran awal tersebut dilakukan untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis dan sikap ilmiah siswa sebelum pembelajaran praktikum pada masing-masing kelas diberikan. b. Melakukan pembelajaran praktikum berbasis virtual pada kelas

eksperimen dan kontrol dengan pembelajaran praktikum biasa (konvensional). Masing-masing kegiatan pembelajaran dilakukan dua kali pertemuan.

c. Pembelajaran praktikum berbasis virtual diawali dengan

peng-install-an program virtual dan PDF Foxit Reader untuk

menyimpan hasil pengamatan siswa dalam laboratorium virtual. Dilanjutkan dengan penjelasan teknis untuk melakukan kegiatan praktikum virtual dan siswa langsung melakukan praktikum virtual reproduksi tumbuhan lumut dan tumbuhan paku. Pembelajaran praktikum virtual dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah pada model pembelajaran inkuiri menurut Gulo (2002), yaitu mulai dari mengajukan pertanyaan (permasalahan), merumuskan hipotesis, mengumpulkan data (eksperimen), analisis data, dan diakhiri dengan membuat kesimpulan. Pembelajaran praktikum virtual ini dilakukan di laboratorium komputer sekolah dengan satu komputer terdiri dari satu sampai dua orang siswa. Setelah melakukan pembelajaran praktikum virtual, siswa berdiskusi dengan bimbingan guru.

d. Pembelajaran praktikum biasa (konvensional) diawali dengan penjelasan mengenai tumbuhan lumut dan tumbuhan paku serta reproduksinya. Siswa mendapat penjelasan mengenai tumbuhan lumut dan tumbuhan paku dengan menggunakan gambar biasa yang ditayangkan dengan menggunakan infocus. Kemudian siswa duduk berkelompok untuk melakukan pengamatan morfologi terhadap tumbuhan lumut dan tumbuhan paku yang


(30)

Nisa Rasyida, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN PRAKTIKUM VIRTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH SISWA SMA PADA KONSEP TUMBUHAN LUMUT DAN PAKU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sudah dibawa. Satu kelompok terdiri dari empat sampai lima orang. Siswa mengisi LKS (Lembar Kerja Siswa) yang telah tersedia. Setelah melakukan pengamatan, siswa berdiskusi mengenai hasil pengamatan yang telah dilakukan.

e. Melakukan tes akhir (posttest) dan skala sikap ilmiah pada kelas eksperimen dengan menggunakan tes secara virtual dan kelas kontrol dengan menggunakan tes tertulis. Pemberian tes ini untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis dan sikap ilmiah siswa pada kelas penelitian tersebut. Dilakukan pengujian skala sikap ilmiah siswa pasca pembelajaran. Feed back diberikan setelah tes, dengan memberi penguatan kembali terhadap konsep penting dan diberikan feed back pada siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami konsep tertentu.

f. Melakukan survey lewat pemberian angket tanggapan siswa terhadap pembelajaran. Angket diberikan setelah rangkaian proses pembelajaran selesai. Angket tanggapan diberikan pada kelas eksperimen, karena angket ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dari penggunaan program praktikum virtual saja. g. Mencatat segala kejadian faktual penting yang terjadi selama

pembelajaran berlangsung.

Kelas eksperimen dan kelas kontrol masing-masing diberikan penjelasan diawal mengenai materi yang akan dipelajari. Pada kelas ekperimen, pembelajaran dilakukan di laboratorium komputer sekolah. Laboratorium sekolah memiliki keterbatasan dalam jumlah komputer, sehingga terdapat beberapa siswa yang membawa laptop sendiri.

Sedangkan pada kelas kontrol sebelumnya telah disediakan berbagai jenis tumbuhan lumut dan paku. Siswa mengamati langsung


(31)

45

Nisa Rasyida, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN PRAKTIKUM VIRTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH SISWA SMA PADA KONSEP TUMBUHAN LUMUT DAN PAKU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tumbuhan lumut dan paku dengan bantuan lup (kaca pembesar). Siswa diberi Lembar Kerja Siswa untuk dikerjakan secara berkelompok.

Perbedaan proses pembelajaran siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol ditunjukkan pada Tabel 3.6 dan Tabel 3.7. Berikut ini adalah ringkasan tahap pelaksanaan penelitian yang disajikan dalam Tabel 3.6.

Tabel 3.6 Ringkasan pembelajaran praktikum virtual di kelas X MIA 3 (kelas eksperimen)

Pertemuan Pembelajaran dengan praktikum virtual (kelas eksperimen)

Kegiatan awal

a) Penjelasan tujuan pembelajaran materi tumbuhan lumut dan tumbuhan paku b) Penjelasan pendahuluan (overview) tentang

materi tumbuhan lumut dan tumbuhan paku

c) Perkenalan program virtual materi tumbuhan lumut dan tumbuhan paku d) Penjelasan komponen laboratorium virtual,

termasuk LKS (Lembar Kerja Siswa) e) Tanya jawab penggunaan laboratorium

virtual f) Pretest

1

g) Penjelasan alur kegiatan pembelajaran h) Pelaksanaan kegiatan praktikum virtual

materi tumbuhan lumut 2

i) Penjelasan alur kegiatan pembelajaran j) Pelaksanaan kegiatan praktikum virtual

materi tumbuhan paku 3

k) Diskusi kelas berkaitan dengan hasil praktikum virtual yang telah dilaksanakan pada pertemuan sebelumnya

Kegiatan penutup

l) Posttest

m) Angket tanggapan praktikum virtual

Tabel 3.6 menunjukkan proses pembelajaran praktikum virtual yang dilakukan sebanyak dua kali. Satu pertemuan


(32)

Nisa Rasyida, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN PRAKTIKUM VIRTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH SISWA SMA PADA KONSEP TUMBUHAN LUMUT DAN PAKU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berlangsung selama 3 × 45 menit. Pembelajaran praktikum virtual dimulai dengan pengenalan program virtual, agar siswa paham bagaimana cara menggunakan program tersebut. Pembelajaran diakhiri dengan pemberian angket tanggapan siswa terhadap efektivitas pembelajaran praktikum virtual.

Sedangkan, tahapan pembelajaran praktikum biasa pada kelas kontrol (X MIA 4) disajikan pada Tabel 3.7 berikut ini.

Tabel 3.7 Ringkasan pembelajaran praktikum biasa di kelas X MIA 4 (kelas kontrol)

3. Tahap Analisis Data

Setelah berlangsungnya penelitian diperoleh data kuantitatif dan kualitatif. Analisis dan pengolahan berpedoman pada data yang Pertemuan Pembelajaran di kelas kontrol dengan praktikum

biasa (konvensional)

Kegiatan awal

a) Penjelasan tujuan pembelajaran materi tumbuhan lumut dan tumbuhan paku b) Penjelasan pendahuluan (overview)

tentang materi tumbuhan lumut dan tumbuhan paku

c) Pembagian kelompok dan pengarahan untuk kegiatan praktikum pengamatan tumbuhan lumut dan tumbuhan paku d) Pretest

1

e) Penjelasan alur kegiatan pembelajaran f) Pelaksanaan kegiatan praktikum materi

tumbuhan lumut 2

g) Penjelasan alur kegiatan pembelajaran h) Pelaksanaan kegiatan praktikum materi

tumbuhan paku 3

i) Diskusi kelas berkaitan dengan hasil praktikum yang telah dilaksanakan pada pertemuan sebelumnya

Kegiatan penutup


(33)

47

Nisa Rasyida, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN PRAKTIKUM VIRTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH SISWA SMA PADA KONSEP TUMBUHAN LUMUT DAN PAKU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terkumpul dan pertanyaan penelitian. Data kuantitatif berupa skor

pretest, skor posttest, dan N-gain untuk kemampuan berpikir kritis serta

skor sikap ilmiah yang dianalisis dengan menggunakan uji statistik untuk menguji hipotesis penelitian yang diajukan. Uji statistik menggunakan program SPSS 17.0 for windows dan Microsoft Excel 2010. Data kualitatif berupa tanggapan siswa terhadap efektivitas pembelajaran berbasis praktikum virtual dan evaluasinya serta data temuan berdasarkan hasil catatan penelitian selama penelitian dilaksanakan yang dianalisis secara deskriptif untuk mengetahui kecenderungan data atau temuan yang akan digunakan dalam membuat kesimpulan.

F. Analisis dan Pengolahan Data

Data kuantitatif dianalisis dengan uji statistik. Pengolahan data statistik dilakukan dengan menggunakan Program SPSS 17. Sedangkan data yang bersifat kualitatif dianalisis secara deskriptif untuk menentukan kecenderungan-kecenderungan yang muncul pada saat penelitian. Data kemampuan berpikir kritis dan sikap ilmiah terdiri atas nilai pretest, posttest, dan N-gain. Analisis data tersebut dilakukan dengan uji statistik dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menghitung skor mentah pretest dan posttest menjadi nilai berdasarkan rumus menurut Arikunto (2008).

Nilai = �

� ×

b. Perhitungan Gain Ternormalisasi

Menghitung skor gain yang dinormalisasi berdasarkan rumus menurut Meltzer (2002).

G = � �− � � �


(34)

Nisa Rasyida, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN PRAKTIKUM VIRTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH SISWA SMA PADA KONSEP TUMBUHAN LUMUT DAN PAKU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kriteria peningkatan gain yang dinormalisasi menurut Meltzer (2002), sebagai berikut:

G < 0,3 : Peningkatan rendah

0,3 ≤ G ≤ 0,7 : Peningkatan sedang

G > 0,7 : Peningkatan tinggi

c. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui data pretest dan post test dari masing-masing kelas perlakuan yaitu kelas X MIA 3 dan X MIA 4, berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan adalah uji Kolmogorov-Smirnov. Uji ini merupakan uji prasyarat yang yang akan digunakan, antara statistik parametrik atau non parametrik. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan software SPSS 17.0 pada taraf kepercayaan 95%

atau α (0,05). Hipotesis yang dikemukakan yaitu:

H0: data dalam sampel berditribusi normal

H1: data dalam sampel tidak berdistribusi normal

Jika nilai signifikansi lebih besar dari α (0,05), maka H0

diterima, artinya bahwa data dalam sampel yang digunakan berdistribusi normal dan selanjutnya dapat dilakukan uji statistik secara parametrik. Sebaliknya, jika nilai signifikasnsi lebih kecil

dari α (0,05), maka H0 ditolak, artinya bahwa data dalam sampel

yang digunakan tidak berdistribusi normal dan selanjutnya dapat dilakukan uji statistik secara non parametrik (Trihendradi, 2009)

d. Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas antara dua kelas sampel dilakukan untuk mengetahui apakah varians kedua kelompok sama atau


(35)

49

Nisa Rasyida, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN PRAKTIKUM VIRTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH SISWA SMA PADA KONSEP TUMBUHAN LUMUT DAN PAKU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berbeda. Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan SPSS 17.0 dengan taraf kepercayaan 95% atau α (0,05). Uji ini merupakan prasyarat untuk menentukan uji statistik yang akan digunakan, antara statistik parametrik atau non parametrik. Hipotesis yang dikemukakan yaitu:

H0: data memiliki varian yang sama

H1: data memiliki varian yang tidak sama

Jika nilai signifikansi lebih besar dari α (0,05), maka H0

diterima, artinya bahwa kedua kelompok yang digunakan memiliki varian yang sama dan selanjutnya dapat dilakukan uji statistik secara parametrik. Sebaliknya, jika nilai signifikasnsi lebih kecil

dari α (0,05), maka H0 ditolak, artinya bahwa kedua kelompok

yang digunakan tidak memiliki varian yang sama dan selanjutnya dapat dilakukan uji statistik secara non parametrik (Trihendradi, 2009).

e. Uji Hipotesis dengan Uji Perbedaan Dua Rerata

Uji Hipotesis digunakan untuk mengetahui signifikansi perbedaan dan peningkatan kemampuan berpikir kritis dan sikap ilmiah siswa. Perbedaan dan peningkatan kemampuan siswa diketahui dengan melihat nilai pada saat sebelum dan sesudah pembelajaran praktikum tumbuhan lumut dan tumbuhan paku. Kelas kontrol melakukan pembelajaran praktikum biasa (konvensional), sedangkan kelas eksperimen melakukan pembelajaran praktikum berbasis virtual.

Perbedaan kemampuan berpikir kritis dan sikap ilmiah siswa pada kedua sampel akan dianalisis dengan menggunakan

independent sampel t test. Jika data pretest dan posttest kedua

sampel tersebut berdistribusi normal dan homogen. Sebaliknya, jika ada data yang tidak normal dan tidak homogen, maka


(36)

Nisa Rasyida, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN PRAKTIKUM VIRTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH SISWA SMA PADA KONSEP TUMBUHAN LUMUT DAN PAKU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

analisisnya akan dilakukan dengan menggunakan uji Mann

Whitney. Pengujian ini dilakukan berdasarkan hipotesis berikut:

H0: Tidak terdapat perbedaan nilai yang signifikan antara

kelas ekperimen dan kelas kontrol

H1: Terdapat perbedaan nilai yang signifikan antara kelas

ekperimen dan kelas kontrol

Jika nilai signifikan lebih besar (>) dari α (0,05), maka H0

diterima, artinya tidak terdapat perbedaan nilai yang signifikan setelah pembelajaran. Sebaliknya, jika nilai signifikansi lebih kecil

(<) dari α (0,05), maka H0 ditolak, artinya terdapat perbedaan nilai

yang signifikan setelah pembelajaran.

Uji perbedaan dua rerata dari dua populasi atau kelompok yang berbeda sehingga menghasilkan dua data yang berbeda menggunakan uji independent sample T test (Santoso, 2005). Uji ini bertujuan untuk membandingkan apakah kedua grup tersebut mempunyai rata-rata yang sama ataukah tidak secara signifikan. Tes ini biasanya digunakan untuk menguji pengaruh satu variabel independent terhadap satu atau lebih variabel dependent (Trihendradi, 2009). Uji ini pun dilakukan secara langsung menggunakan program SPSS 17.

f. Data Angket Tanggapan Siswa terhadap Praktikum Virtual

Data tanggapan angket yang digunakan dalam penelitian ini diolah dengan cara kuantitatif, yatu dengan menggunakan rumus persentase respon Sudjana (2002):

% Respon =J w y w "ya/tidak"

J w × %

Hasil persentase perhitungan kuantitatif ini ditafsirkan dengan menggunakan pendapat Purwanto (2009) pada Tabel 3.8 berikut ini.


(37)

51

Nisa Rasyida, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN PRAKTIKUM VIRTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH SISWA SMA PADA KONSEP TUMBUHAN LUMUT DAN PAKU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.8 Kategorisasi Hasil Persentase

Persentase Kategorisasi

< 54% Kurang sekali

55% - 59% Kurang

60% - 75% Cukup

76% - 85% Baik

86% - 100% Sangat Baik

Sumber: Purwanto (2009)

Selain itu terdapat catatan lapangan yang diolah dengan cara merekap hasil pengamatan lapangan, mendeskripsikan hal-hal yang penting dalam catatan lapangan disesuaikan urutan kejadian yang ditemukan, dan menginterpretasi hasil analisis tersebut.

G. Alur Penelitian

Alur penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini digambarkan pada Gambar 3.14 berikut ini.

Kelas eksperimen Kelas kontrol

Studi Pustaka

Izin ke sekolah

Penyusunan perangkat Seminar Proposal

Silabus, RPP, program virtual, instrumen Penyusunan proposal

Pelaksanaan penelitian

Judgment, uji coba dan

validasi instrumen Pembelajaran

praktikum biasa

Pre- test

Post- test

Praktikum virtual

Pre- test


(38)

Nisa Rasyida, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN PRAKTIKUM VIRTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH SISWA SMA PADA KONSEP TUMBUHAN LUMUT DAN PAKU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.14 Alur Penelitian

Revisi Pengolahan data


(39)

Nisa Rasyida, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN PRAKTIKUM VIRTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH SISWA SMA PADA KONSEP TUMBUHAN LUMUT DAN PAKU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa praktikum virtual pada konsep tumbuhan lumut dan tumbuhan paku bepengaruh positif terhadap berpikir kritis dan sikap ilmiah siswa dibandingkan dengan pembelajaran praktikum biasa. Secara khusus rumusan kesimpulan dalam penelitian ini sesuai dengan pertanyaan penelitian diuraikan sebagai berikut.

Kemampuan berpikir kritis siswa kelas eksperimen yang menerapkan praktikum virtual memiliki perbedaan yang lebih signifikan dibandingkan dengan kelas kontrol yang menerapkan pembelajaran praktikum biasa. Kemampuan berpikir kritis siswa kelas eksperimen berbeda secara signifikan dengan kelas kontrol. Praktikum virtual memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap kemampuan berpikir kritis siswa karena siswa diarahkan untuk menjawab permasalahan melalui uji coba dalam praktikum. Sehingga siswa belajar secara aktif dan kemampuan berpikir kritisnya dapat berkembang.

Sikap ilmiah siswa pada kelas eksperimen yang menerapkan praktikum virtual tidak memiliki perbedaan dengan kelas kontrol yang menerapkan pembelajaran praktikum biasa. Hasil analisis statistik menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Indikator sikap ilmiah tertinggi pada kelas eksperimen yang menerapakan praktikum virtual adalah rasa ingin tahu siswa, sedangkan pada kelas kontrol yang menerapkan praktikum biasa adalah ketelitian siswa. Walaupun demikian, praktikum virtual merupakan salah satu alternatif pembelajaran yang mampu memunculkan sikap ilmiah siswa.

Pembelajaran praktikum virtual dinyatakan mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis, tetapi belum dapat meningkatkan sikap ilmiah siswa. Hal tersebut dilihat dari nilai indeks N-gain dari kemampuan berpikir kritis siswa serta angket yang telah diberikan. Nilai N-gain tertinggi pada kemampuan berpikir


(40)

Nisa Rasyida, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN PRAKTIKUM VIRTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH SISWA SMA PADA KONSEP TUMBUHAN LUMUT DAN PAKU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tanggapan siswa terhadap pembelajaran praktikum virtual menyatakan bahwa pembelajaran lebih menarik, membantu siswa untuk berpikir lebih kritis dan memudahkan dalam sistem evaluasi yang diberikan. Siswa merasa belajar biologi lebih menyenangkan daripada pembelajaran biasa di kelas.

B.Saran

Berdasarkan hasil temuan dari penelitian yang telah dilakukan, berikut ini beberapa saran untuk melengkapi penelitian selanjutnya, diantaaranya adalah:

1. Penggunaan praktikum virtual akan lebih efektif apabila sekolah menyiapkan fasilitas komputer cukup dan representatif dengan jumlah siswa di dalam kelas.

2. Program virtual sebaiknya dapat di-setting agar dapat compatible pada tab agar lebih praktis untuk dipelajari siswa.

3. Perancangan fitur evaluasi yang terdapat dalam praktikum virtual sebaiknya dilengkapi dengan program automatic correction yang dapat memberikan skor secara otomatis terhadap jawaban siswa, sehingga guru tidak kesulitan dalam memeriksa jawaban dalam bentuk softfile dalam komputer.

4. Peneliti lain dapat mengembangkan fitur software untuk menilai jawaban

open ended agar pelaksanaannya dapat lebih optimal jika berniat

melakukan penelitian lebih lanjut.

5. Pengaturan waktu yang disesuaikan oleh guru dan ditegaskan langsung kepada siswa agar siswa tidak terlalu asyik saat melaksanakan pembelajaran berbasis praktikum virtual.

6. Pembelajaran praktikum virtual dan pembelajaran praktikum biasa dapat dikombinasikan dalam pembelajaran biologi, khususnya pada konsep biologi yang tidak kasat mata untuk mencapai hasil belajar siswa yang lebih baik.


(41)

Nisa Rasyida, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN PRAKTIKUM VIRTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH SISWA SMA PADA KONSEP TUMBUHAN LUMUT DAN PAKU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Adisendjaja, Y. H. & Romlah, O. (2009). Peranan Praktikum dalam

Mengembangkan Keterampilan Proses dan Kerja Laboratorium. Garut:

disampaikan dalam pertemuan MGMP Biologi Kabupaten Garut. Al Smadi, M. & Gult, C. (2008). Past, Present and Future of e-Assessment:

Toward a Flexible e-Assessment System. Artikel pada Conference ICL,

Villach, Austria.

Arikunto, S. (2008). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Argarani, D. (2013). Pembelajaran Praktikum Virtual untuk Meningkatkan Sikap

Ilmiah dan Berpikir Kritis Siswa SMA pada Konsep Sistem Reproduksi. Tesis

Pascasarjana Program Studi Pendidikan Biologi UPI: tidak diterbitkan.

Azwar, S. (2009). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Babateen, H.M. (2011). The Role of Virtual Lab In Science Education. 2011 5th International Conference on Distance Learning and Education. 12, 100-104. Cabrera, G. A. (1992). A Framework For Evaluating The Teaching Of

Critical Thinking. RN Casel (ed). Education. 113 (1). 59-63

Campbell N. A., Reece, J. B., Mitchell, L. G. (2010). Biologi Edisi Kedelapan

Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Carin, A. A. (1997). The Teaching Science Through Discovery Eight Edition. Columbus, Ohio: Merrill Publishing Co.

Candra, D. T. (2007). Memilih Buku Pelajaran IPA. [Online]. Tersedia: http//pelangi.ditplp.go.id (12 Januari 2015)

Carnevale, D. (2003). The Virtual Lab Experiment. [Online]. Tersedia: http://chronicle.com/weekly/v49/i21/21a03001.htm (20 Januari 2014)

Darmawan. (2010). Penggunaan pembelajaran berbasis masalah dalam

meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran IPA di MI Darussalam Pandeglang. [Online]. Tersedia: http://www.google.com [12

Januari 2015]

Depdiknas. (2003). Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran Sains


(1)

Nisa Rasyida, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN PRAKTIKUM VIRTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH SISWA SMA PADA KONSEP TUMBUHAN LUMUT DAN PAKU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kritis siswa terdapat pada indikator mengatur strategi dan taktik. Hasil angket menunjukkan nilai terbesar pada aspek ketertarikan siswa dan evaluasi.

Tanggapan siswa terhadap pembelajaran praktikum virtual menyatakan bahwa pembelajaran lebih menarik, membantu siswa untuk berpikir lebih kritis dan memudahkan dalam sistem evaluasi yang diberikan. Siswa merasa belajar biologi lebih menyenangkan daripada pembelajaran biasa di kelas.

B.Saran

Berdasarkan hasil temuan dari penelitian yang telah dilakukan, berikut ini beberapa saran untuk melengkapi penelitian selanjutnya, diantaaranya adalah:

1. Penggunaan praktikum virtual akan lebih efektif apabila sekolah menyiapkan fasilitas komputer cukup dan representatif dengan jumlah siswa di dalam kelas.

2. Program virtual sebaiknya dapat di-setting agar dapat compatible pada tab agar lebih praktis untuk dipelajari siswa.

3. Perancangan fitur evaluasi yang terdapat dalam praktikum virtual sebaiknya dilengkapi dengan program automatic correction yang dapat memberikan skor secara otomatis terhadap jawaban siswa, sehingga guru tidak kesulitan dalam memeriksa jawaban dalam bentuk softfile dalam komputer.

4. Peneliti lain dapat mengembangkan fitur software untuk menilai jawaban open ended agar pelaksanaannya dapat lebih optimal jika berniat melakukan penelitian lebih lanjut.

5. Pengaturan waktu yang disesuaikan oleh guru dan ditegaskan langsung kepada siswa agar siswa tidak terlalu asyik saat melaksanakan pembelajaran berbasis praktikum virtual.

6. Pembelajaran praktikum virtual dan pembelajaran praktikum biasa dapat dikombinasikan dalam pembelajaran biologi, khususnya pada konsep biologi yang tidak kasat mata untuk mencapai hasil belajar siswa yang lebih baik.


(2)

Nisa Rasyida, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN PRAKTIKUM VIRTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH SISWA SMA PADA KONSEP TUMBUHAN LUMUT DAN PAKU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Adisendjaja, Y. H. & Romlah, O. (2009). Peranan Praktikum dalam Mengembangkan Keterampilan Proses dan Kerja Laboratorium. Garut: disampaikan dalam pertemuan MGMP Biologi Kabupaten Garut.

Al Smadi, M. & Gult, C. (2008). Past, Present and Future of e-Assessment: Toward a Flexible e-Assessment System. Artikel pada Conference ICL, Villach, Austria.

Arikunto, S. (2008). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Argarani, D. (2013). Pembelajaran Praktikum Virtual untuk Meningkatkan Sikap

Ilmiah dan Berpikir Kritis Siswa SMA pada Konsep Sistem Reproduksi. Tesis Pascasarjana Program Studi Pendidikan Biologi UPI: tidak diterbitkan.

Azwar, S. (2009). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Babateen, H.M. (2011). The Role of Virtual Lab In Science Education. 2011 5th International Conference on Distance Learning and Education. 12, 100-104. Cabrera, G. A. (1992). A Framework For Evaluating The Teaching Of

Critical Thinking. RN Casel (ed). Education. 113 (1). 59-63

Campbell N. A., Reece, J. B., Mitchell, L. G. (2010). Biologi Edisi Kedelapan Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Carin, A. A. (1997). The Teaching Science Through Discovery Eight Edition. Columbus, Ohio: Merrill Publishing Co.

Candra, D. T. (2007). Memilih Buku Pelajaran IPA. [Online]. Tersedia: http//pelangi.ditplp.go.id (12 Januari 2015)

Carnevale, D. (2003). The Virtual Lab Experiment. [Online]. Tersedia: http://chronicle.com/weekly/v49/i21/21a03001.htm (20 Januari 2014)

Darmawan. (2010). Penggunaan pembelajaran berbasis masalah dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran IPA di MI Darussalam Pandeglang. [Online]. Tersedia: http://www.google.com [12 Januari 2015]

Depdiknas. (2003). Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran Sains Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah. Jakarta: Depdiknas.


(3)

Nisa Rasyida, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN PRAKTIKUM VIRTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH SISWA SMA PADA KONSEP TUMBUHAN LUMUT DAN PAKU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Depdiknas. (2008). Kriteria dan Indikator Keberhasilan Pembelajaran. Jakarta: Depdiknas.

Effendy, O. U. (1989). Kamus Komunikasi. Bandung : Remaja. Rosdakarya. Ennis, R. (1996). Critical Thinking and Communication. USA: Prentice-Hall, Inc. Fisher, A. (2009). Berpikir Kritis Sebuah Pengantar. Jakarta: Erlangga.

Fitriani, I. (2012). Pembelajaran Evolusi Berbantuan Virtual Untuk Meningkatkan Kemampuan dan Disposisi Berpikir Kritis, Sikap Ilmiah serta Kemampuan Penguasaan Konsep Evolusi pada Mahasiswa Calon Guru. Tesis Pascasarjana Program Studi Pendidikan IPA Konsentrasi Penidikan Biologi UPI: tidak diterbitkan.

Flowers, O., Moore, & Flowers, L. (2011). Investigating The Effectiveness of Virtual Laboratories in Ungraduated Biology Course.The Journal of Human Resource and Adult Learning, 7 (2).

Fraenkel, J. R. dan Wallen, N. E. (2007). How to Design and Evaluate Research in Education.New York: McGraw-Hill Companies.

Gulo, W. (2002). Strategi Belajar dan Mengajar. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.

Hill, J. L. dan Nelson, A. (2011). New Technology, New Pedagogy? Employing Video Podcast in Learning and Teaching about Exotic Ecosystems.

Enviromental Education Research. Vol 17 (3), 16

Imran. (2012). Ayo Manfaatkan Laboratorium Virtual. [Online]. Tersedia: http://mazguru.wordpress.com/2012/04/19/ayo-manfaatkanlaboratorium-virtual (11 Januari 2014)

Iswari, S. (2008). Pembelajaran Biologi metode Inkuiri Terbimbing Menggunakan Lab Riil dan Lab Virtual Ditinjau dari Sikap Ilmiah dan Gaya Belajar Siswa. Tesis Pascasarjana UNS Solo: tidak diterbitkan Inch, E.S., Warnick, B., dan Endres, D. (2006). Critical Thinking and

Communication The Use of Reason in Argument. Boston: Pearson Education. Jaya, H. (2012). Pengembangan Laboratorium Virtual untuk Kegiatan Praktikum dan Memfasilitasi Pendidikan Karakter di SMK.Jurnal Pendidikan Vokasi, 2 (1).


(4)

Nisa Rasyida, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN PRAKTIKUM VIRTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH SISWA SMA PADA KONSEP TUMBUHAN LUMUT DAN PAKU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Joyce B., & Weil, M. (2009). Models Of Teaching. Edisi ke delapan. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Keller, E.H. & Keller, E.E. (2005). Making Real Virtual Labs. The Science Education Review. 4, (1), 2-10.

Kurniawan, Eri. (2002). Pembudayaan Keterampilan Berpikir Kritis di Perguruan Tinggi Melalui Cognitive Coaching. Karya tulis ilmiah pemilihan mahasiswa berprestasi UPI 2002: tidak diterbitkan.

Lie, A. (2010). Mempraktikan Cooperatif Learning di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: Grasindo.

Logowski, J.J. (2002). The Role Laboratory In Chemical Education. Journal of Practical Education, 1-14.[Online]. Tersedia: http://www.utexas.edu/research (10 Januari 2014)

Mahmudi. (2005). Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

McClean, P., Johnson, C., & Rogers R. (2005). Molecular and Cellular Biology Animations: Development and Impact on Student Learning. Cell Biol. Educ. 4, 169-179

McMaster. (2011). Can Virtual Labs Produce Real Scientifics?. [Online]. Tersedia:

http//www.mcmaster.ca/inabis98/rangachariedu/rangachari0320/two.html (12 Januari 2015)

Meltzer, D. E. (2002). The Relationship Between Mathematics Preparation and Conceptual Learning Gain in Physics: A Possible “Hidden Variable in Diagnostic Pretest Score. American Journal Physics. 70 (12), 1259-1268 Meyers, C. (1986). Teaching Students Think Critically. London: Jossey-Bass

publisher.

Millar, R. (2002). The Role Of Practical Work In Teaching And Learning of Science. Washington: Nasional Academy Of Science.

Mukhan, S. (2010). Tips Untuk Guru: Rasa Ingin Tahu Itu Penting. [Online]. Tersedia: http://suhadinet.wordpress.com [30 Januari 2015]

Nugraha, M. G. (2011). Model Pembelajaran Inkuiri Berbantuan Simulasi Komputer untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Korelasinya dengan Keterampilan Berpikir Siswa Kelas XI pada Pokok Bahasan Fluida Statis.


(5)

Nisa Rasyida, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN PRAKTIKUM VIRTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH SISWA SMA PADA KONSEP TUMBUHAN LUMUT DAN PAKU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tesis Pascasarjana Pascasarjana Program studi pendidikan IPA Konsentrasi Pendidikan Fisika UPI: tidak diterbitkan.

O’day, D. H. (2006). The Value of Animation in Biology Teaching: AStudy of Lang-Term Memory Retention. CBE-Life Science Education. 26, 217-223. Purwanto, N. (2009). Prinsip-Prinsip Dan Teknik Evaluasi Pengajaran.

Bandung: Remaja Rosda karya

Puskur. (2006). Kurikulum Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran Biologi Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA). Jakarta: Depdiknas.

Roschelle, J. (1995). Learning in Interactive Environments: Prior Knowledge and New Experience. [Online]. Tersedia:

http://exploratorium.edu/ifi/resource/museumeducation/priorknowledg e.html (13 Januari 2015)

Rustaman, N.Y., Dirdjosoemarto, S., Yudianto, S.A., Achmad, Y. Subekti, R., Rochintaniawati, D., Nurjani, M. (2003). Strategi Belajar Mengajar Biologi Common Text Book. Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI. Santoso, S. (2005). Latihan SPSS Statistik Multivariat. Jakarta : Elex Media

Komputindo

Schafresman, S.D. (1991). Introduction to Critical Thinking. [Online]. Tersedia: http://www.freeinquiry.com/criticalthinking.html (13 Januari 2015)

Stiggins, R.J. (1994). Student-Centered Classroom Assessment. New York: Macmillan College Publishing Company.

Sudjana (2002). Metode Statistika. Bandung: Tarsito

Supriatno, B. (2013). Pengembangan Program Perkuliahan Pengembangan Praktikum Biologi Sekolah Berbasis ANCORB untuk Mengembangkan

Kemampuan Merancang dan Mengembangkan Desain Kegiatan

Laboratorium. Disertasi Pascasarjana Program Studi IPA UPI: tidak diterbitkan.

Swandi, A. (2014). Pengembangan Media Pembelajaran Laboratorium Virtual untuk Mengatasi Miskonsepsi Pada Materi Fisika Inti di SMAN 1 Binamu, Jeneponto. Jurnal Fisika Indonesia No: 52, Vol XVIII, Edisi April 2014


(6)

Nisa Rasyida, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN PRAKTIKUM VIRTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH SISWA SMA PADA KONSEP TUMBUHAN LUMUT DAN PAKU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tapilouw, F. S. & Soesilawaty, S. A. (2009). Pembelajaran Biologi Berbasis Praktikum untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan

Keterampilan Proses Sains Siswa SMA. [Online]. Tersedia:

http//.file.upi.edu/direktori/SPs/ProdiPendidikan/pdf. (14Januari 2015) Thorn, J. W. (1995). Points to Consider when Evaluating Interactive Multimedia.

The Internet TESL Journal, Vol. II, No. 4, April 1995.

Trihendradi, C. (2009). 7 Langkah Mudah Melakukan Analisis Statistik. Menggunakan SPSS 17. Yogyakarta: Andi.

Zumbach, J., Scmith, S., & Reimann, P. (2006). Learning Life Science: Design And Development Of Molecular Biology Learning Lab. [Online]. Tersedia: http//www.google.com [12 Januari 2015]

Zohar, A. (1994). The Effect Of Biology Critical Thinking Project In The Development Of Critical Thinking. Journal of research in science teaching 31 (2): 163-196


Dokumen yang terkait

PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM VIRTUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH SISWA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI MANUSIA.

1 3 46

PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM VIRTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH SISWA KELAS XI PADA MATERI PENGARUH HORMON TERHADAP METABOLISME.

0 0 37

PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM VIRTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH SISWA KELAS X PADA MATERI INVERTEBRATA.

1 2 44

PEMBELAJARAN SUPERKELAS PISCES ATAU IKAN BERBANTUAN PRAKTIKUM VIRTUAL UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH MAHASISWA.

0 1 38

PENERAPAN PEMBELAJARAN SISTEM SIRKULASI BERBASIS PRAKTIKUM VIRTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH SISWA SMP.

0 3 33

PENGARUH PRAKTIKUM VIRTUAL PADA KONSEP SISTEM SARAF TERHADAP SIKAP ILMIAH, PERKEMBANGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS IX.

0 0 53

PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM DAN ASESMENNYA PADA KONSEP SISTEM PEREDARAN DARAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH SISWA SMA.

1 1 57

PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM PADA KONSEP INVERTEBRATA UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH SISWA.

2 9 39

PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM PADA KONSEP KINGDOM PLANTAE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH SISWA.

0 0 44

PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM DENGAN MENERAPKAN PEER ASSESSMENT PADA KONSEP HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH SISWA SMP.

0 0 49