PEMBELAJARAN PELAFALAN SOKUON MENGGUNAKAN WEB MIC-J KITE KITE : Penelitian Eksperimen kepada Mahasiswa Tingkat I Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI Tahun Akademik 2013/2014.

(1)

KRISHNA AGUNG PRATAMA, 2014

Pembelajaran Pelafalan Sokuon Menggunakan WEB MIC-J Kite Kite

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PEMBELAJARAN PELAFALAN SOKUON MENGGUNAKAN

WEB MIC-J KITE KITE

(Penelitian Eksperimen kepada Mahasiswa Tingkat I Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI Tahun Akademik 2013/2014)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang

Disusun oleh : Krishna Agung Pratama

0903944

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014


(2)

PEMBELAJARAN PELAFALAN

SOKUON

MENGGUNAKAN WEB MIC-J

KITE KITE

(Penelitian Eksperimen kepada Mahasiswa

Tingkat I Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang FPBS

UPI Tahun Akademik 2013/2014)

Oleh

Krishna Agung Pratama 0903944

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang

© Krishna Agung Pratama 2014 Universitas Penddikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

KRISHNA AGUNG PRATAMA, 2014

Pembelajaran Pelafalan Sokuon Menggunakan WEB MIC-J Kite Kite

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Pembelajaran Sokuon Menggunakan Web MIC-J KITE KITTE (Penelitian Eksperimen kepada Mahasiswa Tingkat I Jurursan Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI Tahun Akademik 2013/2014)

Nama : Krishna Agung Pratama NIM : 0903944

No. SK : 1125/UN40.3.D1/DT/2014

Disahkan Oleh:

Pembimbing I

Drs. Sugihartono, M.A, NIP. 196301041988031003

Pembimbing II

Novia Hayati, S.Pd., M.Ed. NIP. 197911062005012002

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang

Dra. Neneng Sutjiati, M. Hum NIP. 196011081986012001


(4)

KRISHNA AGUNG PRATAMA, 2014

Pembelajaran Pelafalan Sokuon Menggunakan WEB MIC-J Kite Kite

PEMBELAJARAN PELAFALAN SOKUON MENGGUNKAN WEB MIC-J

KITE KITTE

(Penelitian Eksperimen kepada Mahasiswa Tingkat I Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI Tahun Akademik 2013/2014)

Krishna Agung Pratama 0903944 ABSTRAK

Pelafalan adalah salah satu kunci dalam komunikasi lisan. Mempelajari bahasa asing, khususnya bahasa Jepang, pembelajaran pelafalan sangatlah penting mengingat terdapatnya perbedaan pelafalan dan aturan melafalkan dengan bahasa ibu. Sebagai salah satu contoh dalam bahasa Jepang adalah pelafalan sokuon atau bunyi konsonan rangkap. Dalam bahasa Indonesi kita mengenal konsonan rangkap namun tidak dengan bunyi konsonan rangkap. Bagi pembelajar bahasa Jepang muslim tentu tidak asing dengan bunyi rangkap, karena dalam aturan pembacaan Alquran kaidah yang serupa. Namun, aturan pembacaan yang berbeda seringkali menjadikan pembelajar melakukan kesalahan dalam pelafalannya. Kesalahan dalam melafalkan sokuon menjadikan suatu kata dalam bahasa Jepang menjadi salah arti atau sama sekali tidak memiliki arti.

Dengan demikian diadakan penelitian tentang pembelajaran sokuon menggunakan Web MIC-J KITE KITTE guna memudahkan pembelajaran sokuon. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan mengetahui tanggapan mahasiswa terhadap pembelajaran pelafalan sokuon menggunakan media MIC-J KITE KITTE.

Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen, dan desain penelitian Randomized Pretest-Postest Control Group Design agar terlihat perbedaan hasil pembelajaran dengan dan tidak menggunakan media Web MIC-J KITE KITTE sebagai kelompok eksperimen dan kontrol dengan sampel sebanyak 20 orang mahasiswa tingkat I Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes dan angket. Analisis pengolahan data yang dilakukan adalah analisis tes t.

Dari analisis tersebut disimpulan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara pembelajaran pelafalan sokuon dengan menggunakan media pembelajaran web KITTE KITE MIC-J pada kelompok eksperimen dan pembelajaran pelafalan sokuon kelompok kontrol tanpa menggunakan media pembelajaran. Nilai rata-rata pretes untuk kelompok eksperimen dan kontrol adalah 59,67 dan 58,00. Diketahui bahwa kedua kelompok tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Namun setelah dilakukan perlakuan yang berbeda pada setiap kelompok, diketahui bahwa nilai postes kelompok eksperimen dan kontrol adalah 77,33 dan 63,67. Kemudian dari hasil angket yang disebar kepada responden di kelompok eksperimen menyatakan bahwa pembelajaran pelafalan bahasa Jepang dengan baik adalah suatu keharusan, selain itu peranan media dalam mempelajari pelafalan bahasa Jepang khususnya sokuon sangatlah penting. Lebih dari setengah responden (70%) menyatakan bahwa media Web MIC-J KITE KITTE mempermudah dan memperjelas dalam mempelajari pelafalan sokuon.


(5)

KRISHNA AGUNG PRATAMA, 2014

Pembelajaran Pelafalan Sokuon Menggunakan WEB MIC-J Kite Kite

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii

Kata kunci : pembelajaran, sokuon, MIC-J KITE KITTE

PRONUNCIATION LEARNING OF SOKUON USING WEB MIC - J KITE KITTE

( Experimental Research on Student 1st Grade of Japanese Language Major of Education, Language and Art Faculty of Education, Indonesia University of Education, Academic

Year 2013/2014 )

Krishna Agung Pratama 0903944 ABSTRACT

One of key for verbal communication is pronunciation. Learning foreign language, especially Japanese language, learning of pronunciation is the important thing. We knew there are differences in pronunciation and also in pronunciation rules with mother tongue. As one example is the pronunciation of sokuon or assimilated sound of consonant. In Indonesian language we knew geminate consonant but not assimilated sound of consonant. But for Indonesian moslem Japanese learner, assimilated sound of consonant is not strange thing. Because there is a similar pronunciation in AL Quran reading rules. But the different of pronunciation rules sometimes make learner make mistake when pronounce sokuon. Mistake on pronounce sokuon can make Japanese word be different meaning or be meaningless.

Therefore, to make easy in learning sokuon, the research on learning pronunciation of sokuon using web MIC - J KITE KITTE is be held. Moreover, this research is be held for knowing response of learning pronunciation of sokuon using web MIC - J KITE KITTE from the student.

This research is using experimental research and Randomized Pretest-Posttest Control Group Design of research design to knowing differences between learning result using and without using web MIC-J KITE KITTE as experiment and control group with 20 pupil from 1st grade of Japanese Language Major of Education. Research instrument in this research is reading test and questionnaire. Analysis data be used is t-test analysis.

From the analysis is concluded that there is significant difference between learning sokuon using web MIC-J KITE KITTE as experiment group and learning sokuon without using web MIC-J KITE KITTE as control group. Average value from pre-test for experiment group and control group is 59.67 and 58.00. From it we knew there is no significant difference. But after different treatment is held on each group, average value from post-test for experiment group and control group is 77.33 and 63.67. From questionnaire result that was given to experiment group said correctly learning Japanese pronunciation is a necessity, and more than half of respondent (70%) said than Web MIC-J KITE KITTE is useful and helpful learner to learn sokuon pronunciation.


(6)

KRISHNA AGUNG PRATAMA, 2014

Pembelajaran Pelafalan Sokuon Menggunakan WEB MIC-J Kite Kite

MIC-J KITE KITTE 促音発音 学習 い

2013/2014 度 ン ネ 教育大学言語芸術教育学部日本語教育学科 一 生を被験者 実験研究

ュ ン

0 0

要旨

発 音 コ ュ ョ ン キ 一 あ 外 国 語 学 習

特 日本語 発音 仕方 発音 学習者 母語 発音

相違 あ 発音 学習 重要 あ そ 一 促音

学習 ン ネ 促音 く 子音 あ

ス 日本語習者 ビ 語 促音 発音 あ

難 く い 発音 仕方 異 そ 相違 あ

学習者 発音を誤 や い 促音 発音 誤 日本語 違う意味を

与え 無意味 出 く

本研究 MIC-J KITE KITTE 促音発音 学習を取 上

そ 目 的 あ 促 音 発 音 学 習 効 果 あ ま

MIC-J KITE KITTE 学習 対 学習者 う 評価

い を明 い

本 研 究 そ 方 法 実 験 方 法 実 験

コン ロ を使用

を使用 い 学習 結果を比較 実験 ン

Randomized Pretest-Postest Control Group Design あ ン

ン ネ 教育大学 言 語芸術教育学部日本 語 学科 一 生 20

あ 収集技法 読書 ン を使用

分析方法 t ス あ

分析 結果 MIC-J KITE KITTE 促音 発音

学 習 前 実 験 コ ン ロ 均 値

59.67 58.00 あ MIC-J KITE KITTE 促音 発音

学 習 後 実 験 コ ン ロ 均 値

77.33 63.67 あ 分析 を使用

を使用 い 学習 結果 有意味 比較

あ いう 分 ま ン 分析 結果 日


(7)

KRISHNA AGUNG PRATAMA, 2014

Pembelajaran Pelafalan Sokuon Menggunakan WEB MIC-J Kite Kite

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

iv

以上 被験者 MIC-J KITE KITTE 促音 発音 学習

促音 発音 学習 分 や く 明 分


(8)

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Pelafalan adalah salah satu kunci dalam komunikasi lisan. Mempelajari bahasa asing, khususnya bahasa Jepang, pembelajaran pelafalan sangatlah penting mengingat terdapatnya perbedaan pelafalan dan aturan melafalkan dengan bahasa ibu. Pelafalan sendiri tidak terlepas dari bunyi. Bunyi yang terdapat dalam bahasa Jepang antara lain, bunyi vokal (boin), bunyi konsonan (shi’in), dan bunyi semi vokal (hanboin). Kemudian terdapat juga beberapa jenis bunyi lain, yaitu choo’on, hatsuon, dan sokuon. Sokuon adalah bunyi rangkap yang dinyatakan dalam huruf hiragana ( ) atau huruf katakana (ッ) .

Contohnya, pada kata こ う, び く , , dan lain-lain. sokuon

bukan hanya terdapat pada kata-kata asli bahasa Jepang saja, tetapi terdapat pula pada kata-kata serapan atau gairaigo seperti pada kata ッ , マッ ,

ッ , dan lain-lain. Dalam bentuk tulisan dalam kajian fonologi, bunyi

sokuon sering dilambangkan dengan tanda [Q], tetapi kadang-kadang dilambangkan dengan tanda [p], [t], [k], [ts], [tɕ]. Bunyi sokuuon sangat dipengaruhi oleh bunyi-bunyi konsonan yang terdapat setelahnya. Dilihat dari cara-cara pembentukan haku/mora, maka bunyi sokuon dihitung 1 mora dari setiap silabel.

Kamus Shougaku Kokugo Jiten (2011 hlm 709) mendefinisikan sokuon adalah

こ を 言 う ま 発 音 さ 音 書 く

や よう 小さい 書 表す

“bunyi yang dilafalkan secara tersendat/tertutup ketika mengucapkan

suatu kata. Dilambangkan dengan tsu kecil ketika menulis seperti kata yatto, docchi, dan yang lainnya.”

Cara melafalkan sokuon Okada (2006 hlm 17) menjelaskan “bunyi yang keluar satu mora yang sama dengan bentuk mulut bunyi konsonan setelahnya.”


(9)

2

KRISHNA AGUNG PRATAMA, 2014

Pembelajaran Pelafalan Sokuon Menggunakan WEB MIC-J Kite Kite

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari pemaparan diatas diketahui bahwa sokuon adalah bunyi tertutup atau tersendat yang keluar sesuai dengan bunyi konsonan yang ada setelahnya. Kemudian, sokuon juga dihitung menjadi satu mora dari setiap silabelnya.

Bahasa Jepang secara fonologi memiliki kekhasan bunyi tersendiri yang beragam. Silabel bahasa jepang sangat berbeda dengan selabel bahasa Indonesia karena silabel bahasa jepang sebagian besar merupakan selabel terbuka yang selalu diakhiri dengan vokal (Arianingsih, 2011 hlm 12). Silabel dalam bahasa Jepang disebut dengan onsentsu, identik dengan istilah suku kata dalam bahasa Indonesia. Sebagian besar silabel bahasa Jepang dilambangkan dengan huruf kana (hiragana dan katakana). Onsetsu sering dianggap sebagai unit yang sama dengan mora, akan tetapi, kedua istilah tersebut memiliki konsep yang berbeda (Arianingsih, 2011 hlm 13). Menurut Sugifuji (Nishigori, 2006 hlm 1) silabel adalah struktur CVC ( C: konsonan V: vokal) yang digunakan dalam kaidah folologi. Sedangkan mora, adalah bunyi dari pemenggalan setiap 1 huruf kana (ketika diftong adalah 2 huruf). Seperti (切 手) kitte, memiliki 2 silabel dan 3 mora. (ホッ ッ ) hottodoggu memiliki

4 silabel dan 6 mora. Dan ( タッフ) sutaffu memiliki 3 silabel dan 4 mora.

Kemudian Sugifujii dan Fujisaki (Nishigori, 2006 hlm 2) menambahkan, “Ada tidaknya sokuon itu sangatlah relatif. Dalam sebuah penelitian, ketika melafalkan sokuon banyak yang melafalkannya antara 150 ms sampai 180 ms tergantung dari cepatnya berbicara.”

Dalam bahasa Indonesia kita mengenal konsonan rangkap namun tidak dengan bunyi konsonan rangkap. Bagi pembelajar bahasa Jepang muslim tentu tidak asing dengan bunyi rangkap, karena dalam aturan pembacaan Alquran kaidah yang serupa dalam pelaafalan tasydid atau shiddah dalam ilmu tajwid. Seperti contoh pada kata ( ﻡﺎﹽﻣﺤ ) hammam yang berari kamar mandi dan kata ( ﻡﺎﻣﺤ ) yang berarti merpati. Namun, aturan pembacaan yang berbeda seringkali menjadikan pembelajar melakukan kesalahan dalam pelafalannya.

Kesalahan dalam melafalkan sokuon menjadikan suatu kata dalam bahasa Jepang menjadi salah arti atau sama sekali tidak memiliki arti. Sebagai


(10)

salah satu contoh, kata 切 く さい(kitte kudasai) yang berarti “potonglah”

akan berubah arti jika dilafalkan tanpa sokuon, menjadi 来 く さ い(kite

kudasai) yang berarti “datanglah”. Dalam sebuah penelitian Hidayati, Erma (2013 hlm 94) menyatakan bahwa “kesalahan pada pelafalan bunyi konsonan rangkap (sokuon) sebanyak 57, 17%. Tingkat kesalahan tersebut melebihi dari 50% dan dapat dikatakan tingkat kesalahan pelafalan sokuon pada mahasiswa

tingkat I Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI 2012/2013 adalah tinggi.”

Dari hasil penelitian tersebut penulis mencari media atau alat bantu dalam pembelajaran sokuon yang bisa mengatasi terjadinya kesalahan dalam pelafalan sokuon. Salah satunya adalah web MIC-J KITE KITTE. Web ini merupakan web milik Tokyo Metropolitan University, di dalamnya terdapat pembelajaran sokuon lengkap dengan audiovisual dan latihan dalam bentuk kata maupun kalimat.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis melakukan penelitian untukmengunakan media dalam pembelajaran sokuon melalui skripsi dengan judul “Pembelajaran Pelafalan Sokuon Menggunakan Media Web MIC-J KITE KITTE (Penelitian Eksperimen kepada Mahasiswa Tingkat I Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI Tahun Akademik 2013/2014”.

B.Rumusan Dan Batasan Masalah 1. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Bagaimana hasil pembelajaran Pelafalan Bunyi Rangkap (Sakuon) dengan menggunakan web MIC-J KITE KITTE pada mahasiswa tingkat I Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI tahun akademik 2013/2014?

b. Bagaimana tanggapan pembelajar terhadap pembelajaran Pelafalan Bunyi Rangkap (Sakuon) dengan menggunakan web MIC-J KITE KITTE pada mahasiswa tingkat I Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI tahun akademik 2013/2014?


(11)

4

KRISHNA AGUNG PRATAMA, 2014

Pembelajaran Pelafalan Sokuon Menggunakan WEB MIC-J Kite Kite

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Batasan Masalah

Dari rumusan masalah di atas, dalam penelitian ini penulis membatasi masalah sebagai berikut :

a. Penelitian ini meneliti hasil pembelajaran Pelafalan Bunyi Rangkap (Sakuon) dengan menggunakan web MIC-J KITE KITTE pada mahasiswa tingkat I Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI tahun akademik 2013/2014. Yang dimaksud dengan pembelajaran dalam penelitian ini adalah berupa desain Pembelajaran.

b. Penelitian ini hanya meneliti tanggapan pembelajar terhadap pembelajaran Pelafalan Bunyi Rangkap (Sakuon) dengan menggunakan web MIC-J KITE KITTE pada mahasiswa tingkat I Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI tahun akademik 2013/2014.

C.Tujuan Dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui :

a. Penelitian ini hanya meneliti hasil pembelajaran Pelafalan Bunyi Rangkap (Sakuon) dengan menggunakan web MIC-J KITE KITTE pada mahasiswa tingkat I Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI tahun akademik 2013/2014.

b. tanggapan pembelajar terhadap pembelajaran Pelafalan Bunyi Rangkap (Sakuon) dengan menggunakan web MIC-J KITE KITTE pada mahasiswa tingkat I Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI tahun akademik 2013/2014.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat dari hasil penelitian ini antara lain sebagai berikut :

a. Bagi penulis, dapat lebih memperdalam pengetahuan mengenai fonetik terutama bunyi konsonan rangkap (sokuon).


(12)

b. Bagi pendidik, dengan memberikan gambaran bagaimana rancangan pembelajaran pelafalan sokuon dengan media web MIC-J KITE KITTE sehingga dapat dijadikan umpan balik oleh pendidik untuk mencari pemecahan dalam pembelajaran sokuon di kelas.

c. Bagi mahasiswa, dapat dijadikan pedoman bagi para mahasiswa jurusan pendidikan bahasa Jepang UPI tentang bunyi konsonan sokuon (sokuon) sehingga diharapkan dapat menghindari kesalahan dalam pelafalan.

D.Tinjuan Pustaka

Untuk menghindari kesalahan dalam menginterpretasikan makna dari kata-kata atau istilah yang digunakan dalam penelitian ini penulis mencoba mendefinisikan beberapa istilah dalam penelitian ini, yang dijabarkan sebagai berikut :

1. Pembelajaran

Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi tujuan pembelajaran. (Damayanti, 1998 hlm 44)

2. Pelafalan

Pelafalan adalah cara seseorang atau sekelompok orang di suatu masyarakat bahasa mengucapkan bunyi bahasa. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1996 hlm 823)

3. Sokuon

Dalam bahasa Jepang sokuon disebut juga tsumaruon yaitu bunyi tertutup atau bunyi yang tersumbat, dalam bahasa Indonesia dapat disebut konsonan rangkap yaitu pemakaian konsonan yang sama dengan konsonan pada sebuah silabel yang ada pada bagian berikutnya (Sudjianto dan Dahidi, 2004 hlm 42).


(13)

6

KRISHNA AGUNG PRATAMA, 2014

Pembelajaran Pelafalan Sokuon Menggunakan WEB MIC-J Kite Kite

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E.Metodologi Penelitian 1. Jenis Metode Penelitian

Metode (method), secara harfiah berarti cara. Selain itu metode atau metodik berasal dari bahasa Greeka, metha, (melalui atau melewati), dan hodos (jalan atau cara), jadi metode bias berarti jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai tujuan tertentu. Apabila dilihat dari segi metode yang ada, penelitian ini tergolong penelitian eksperimental. “Metode eksperimen adalah metode penelitian yang menguji hipotesis berbentuk hubungan sebab akibat melalui pemanipulasian variabel independen (treatment) dan menguji perubahan yang dilakukan oleh pemanipulasian tersebut” (Subana dan Sudrajat, 2005 hlm 95). Dalam meningkatkan kemampuan melafalkan sokuon, penulis menggunakan media web MIC-J KITE KITTE milik Tokyo Metropolitan University.

2. Anggapan Dasar

Anggapan dasar dari penelitian ini adalah MIC-J yang merupakan salah satu media pembelajaran yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan pelafalan sokuon.

3. Hipotesis

Menurut Abdul Chaer (2007 hlm 28) bahwa hipotesis berarti “tesis”

yang “hipo”, atau „kesimpulan yang bertaraf rendah karena kebenarannya

sebagai pernyataan ilmiah belum diuji secara empiris dengan data-data empiris. Secara statistik, hipotesis merupakan pernyataan mengenai parameter yang akan diuji kebenerannya melalui sampel statistik. Adapun hipotesis dari penelitian ini adalah:

Hipotesis kerja (Hk) : terdapat perbedaan yang signifikan antara pembelajaran pelafalan sokuon dengan menggunakan media pembelajaran web KITTE KITE MIC-J dan pembelajaran pelafalan sokuon kelas kontrol tanpa menggunakan media pembelajaran.


(14)

Hipotesis nol (Ho) : tidak ada perbedaan yang signifikan antara pembelajaran pelafalan sokuon dengan menggunakan media pembelajaran web KITTE KITE MIC-J dan pembelajaran pelafalan sokuon kelas kontrol tanpa menggunakan media pembelajaran.

4. Populasi Dan Sampel a. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. (Arikunto, 2006 hlm 130). Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa tingkat I Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang UPI tahun akademik 2013/2014.

b. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang dianggap mewakili yang dijadikan sumber data. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang UPI tahun akademik 2013/2014 yang diambil dari tingkat I sebanyak 10 orang. Teknik penyampelan yang digunakan adalah teknik random. Teknik ini digunakan karena karakter populasinya dianggap memiliki karakteristik yang sama, dalam hal ini adalah tingkat pengetahuan pelafalan sokuon yang sama.

5. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yaitu alat yang digunakan untuk mengumpulkan atau menyediakan berbagai data yang diperlukan dalam kegiatan penelitian. Terdapat dua instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian ini, yaitu :

a. Tes

Tes yang dimaksudkan adalah membaca. Penulis mengumpulkan data sokuon yang terdapat pada buku Onsei wo oshieru, buku ini dipilih karena merupakan buku tuntunan dalam pelafalan huruf bahasa Jepang yang bisa dipelajari oleh pembelajar bahasa Jepang, dan Shokyuu dokkai I yang merupakan buku dasar yang dipelajari pembelajar bahasa Jepang.


(15)

8

KRISHNA AGUNG PRATAMA, 2014

Pembelajaran Pelafalan Sokuon Menggunakan WEB MIC-J Kite Kite

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Data sokuon yang telah terkumpul diklasifikasikan berdasarkan jenis katanya, yaitu yang dari kata asli Bahasa Jepang dan kata serapan. Setelah itu penulis menyeleksinya menjadi 25 buah. Tes dibagi menjadi 2 bagian. Tes bagian pertama yaitu membaca sokuon dalam bentuk kata, sedangkan tes bagian kedua membaca sokuon dalam bentuk kalimat. Tes tersebut akan di lakukan dua kali sebagai prees dan postes.

b. Angket

Penulis memberikan angket kepada responden yang bertujuan untuk mengetahui data kualitatif berupa informasi mengenai lamanya pengalaman belajar bahasa Jepang mahasiswa, tanggapan tentang pembelajaran pelafalan bahasa Jepang, serta tanggapan tentang media pembelajaran sokuon mengunakan web MIC-J KITE KITTE.

6. Teknik Pengolahan Data a. Data Tes

Teknik pengolahan data dalam penelitian ini akan ditempuh melalui langkah-langkah sebagai berikut:

1) Data yang diperoleh dari pretes dalam bentuk rekaman dengan menggunakan voice recorder;

2) Bunyi sokuon didengarkan dan diiinterpretasikan kemampuannya; 3) Menerapkan pembelajaran sokuon dengan media web MIC-J KITE

KITTE;

4) Mengadakan postes dalam bentuk rekaman dengan menggunakan voice recorder;

5) Analisis data

a) Menghitung rata-rata nilai untuk mengetahui kemampuan mahasiswa tingkat I;


(16)

b. Data Angket

Data yang diperoleh dari hasil angket akan di analisis dengan cara :

1) Menjumlahkan setiap jawaban angket; 2) Menyusun frekuensi dan persentase jawaban; 3) Membuat tabel frekuensi dan presentase jawaban; 4) Menginterpretasi data dan menyimpulkan.


(17)

30

KRISHNA AGUNG PRATAMA, 2014

Pembelajaran Pelafalan Sokuon Menggunakan WEB MIC-J Kite Kite

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metodologi Penelitian

Menurut Sutedi (2011 hlm 53) dalam kegiatan penelitian metode dapat diartikan sebagai cara atau prosedur yang harus ditempuh untuk menjawab masalah penelitian. Kemudian, Sutedi (2011 hlm 54) juga menambahkan bahwa “Kesesuaian antara metode penelitian dan masalah penelitian sangatlah penting”. Oleh karena itu kita harus memilih dan menentukan metode apa yang akan digunakan dalam penelitian kita. Dalam penelitian ini metode penelitian yang akan digunakan adalah metode penelitian eksperimen.

Menurut Sutedi (2011 hlm 22) penelitian eksperimental merupakan penelitian murni, karena di dalamnya kegitan mengontrol, memanipulasi, dan observasi semuanya dilakukan. Sutedi (2011 hlm 64) juga menambahkan tujuan dari penelitian eksperimental ialah untuk menguji efektivitas dan efesiensi dari suatu pendekatan, metode, teknik, atau media pengajaran dan pembelajaran, sehingga hasilnya dapat diterapkan jika memang baik, atau tidak digunakan jika memang tidak baik dalam pengajaran yang sebenarnya.

Dalam penelitian ini, hal yang akan diuji-cobakan adalah pembelajaran pelafalan sokuon dengan media pembelajaran web MIC-J KITE KITTE milik Tokyo Metropolitan University. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya perubahan dan atau perbedaan, lebih baik atau tidak dalam kemampuan melafalkan sokuon dariapada pembelajaran pelafalan sokuon tanpa media pembelajaran. Untuk mengetahui hal itu perlu adanya pembanding. Dalam hal ini pembanding tersebut adalah kelas kontrol. Maka dari itu, metode eksperimen pada penelitian ini menggunakan jenis eksperimen murni yang menurut Arifin (2011 hlm 74) ialah eksperimen yang mempunyai tiga karakteristik yaitu


(18)

adanya kelas kontrol, subjek yang ditarik secara random dan ditandai untuk masing-masing kelompok, serta sebuah tes awal yang diberikan untuk mengetahui perbedaan antarkelompok.

Dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa desain eksperimen yang akan digunakan pada penelitian ini adalah Randomized Pretest-Posttes Control Group Design. Desain ini menggunakan dua kelompok subjek yang dipilih dan dibentuk secara acak dan diasumsikan memiliki karakteristik yang sama, dalam hal ini ialah tingkat pengetahuan mengenai pelafalan sokuon yang sama. Dibagi ke dalam dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Sebelum kedua kelompok diberikan pretes yang sama, kedua kelompok akan diberikan pra pretes untuk memberikan perlakuan awal yang sama yaitu pemberian pengetahuan dasar tentang pelafalan bahasa Jepang khususnya tentang silabel dan mora. Selanjutnya, kelompok eksperimen merupakan kelompok yang kegiatan pembelajaran pelafalan sokuonnya menggunakan media pembelajan web MIC-J KITE KITTE dan kelompok kontrol merupakan kelompok yang kegiatan pembelajarannya tidak menggunakan web MIC-J KITE KITTE. Lalu diberikan posttes yang sama untuk mengetahui perbedaan kemampuan pelafalan sokuon antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Desain tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.

Kelompok Pretes Perlakuan Postes

Eksperimen X1 O X2

Kontrol X1 - X2

Keterangan:

X1 : Prestes yang sama

O : Pembelajaran kelompok eksperimen dengan menggunakan media pembelajaran web MIC-J KITE KITTE


(19)

32

KRISHNA AGUNG PRATAMA, 2014

Pembelajaran Pelafalan Sokuon Menggunakan WEB MIC-J Kite Kite

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Populasi dan Sampel

Penelitian dilakukan di Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang FPBS Universitas Pendidikan Indonesia. Populasi dalam penelitian ini ialah mahasiswa tingkat I Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI dengan sampel penelitian 20 orang yang dibagi menjadi 10 orang kelompok eksperimen dan 10 orang kelompok kontrol.

C. Instrumen Penelitian

Menurut Arikunto (2010 hlm 203) intrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasil lebik baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ialah tes dan angket.

1. Tes

Arifin (2011 hlm 226) mengatakan bahwa tes adalah suatu teknik pengukuran yang di dalamnya terdapat berbagai pertanyaan, pernyataan, atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan dan dijawab oleh responden.

Tes yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah tes membaca. Tes ini dipilih karena peneliti melakukan pengukuran pelafalan sokuon. Adapun kisi-kisi soal tes adalah seperti berikut.

TABEL 3.1 Tabel Kisi-Kisi Soal Tes

Materi Soal No soal Sokuon yang berada sebelum

bunyi [p]

Bagian I : 3, 9 Bagian II: 1, 3 Sokuon yang berada sebelum

bunyi [t]

Bagian I : 1, 10 Bagian II : 2, 8 Sokuon yang berada sebelum

bunyi [k]

Bagian I : 2, 13 Bagian II : 4, 8


(20)

Sokuon yang berada sebelum bunyi [s]

Bagian I : 5, 7 Bagian II : 5, 9 Sokuon yang berada sebelum

bunyi [∫]

Bagian I : 6, 14 Bagian II : 5, 7 Sokuon yang berada sebelum

bunyi [g] (gairaigo)

Bagian I : 4 Bagian II : 7 Sokuon yang berada sebelum

bunyi [d] (gairaigo)

Bagian I : 12 Bagian II :3 Sokuon yang berada sebelum

bunyi [j] (gairaigo)

Bagian I : 7 Bagian II : 8 Sokuon yang berada sebelum

bunyi [h](gairaigo)

Bagian I : 5, 10 Bagian II : 9

2. Angket

Menurut Arifin (2011 hlm 228) angket adalah instrumen penelitian yang berisi serangkaian pertanyaan dan pernyataan untuk menjaring data atau infoemasi yang harus dijawab responden secara bebas sesuai dengan pendapatnya.

Sesuai dengan pengertian angket di atas, angket dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui pendapat responden tentang pembelajaran sokuon dengan menggunakan media web MIC-J KITE KITTE dalam bentuk angket tertutup yang di dalam nya terdapat 10 pertanyaan pilihan ganda dan hanya diberikan kepada kelompok eksperimen. Karena menurut Sutedi (2011 hlm 164) angket tertutup yaitu angket yang alternatif jawabannya sudah disediakan oleh peneliti, sehingga responden tidak memiliki keluasan untuk menyampaikan jawaban dari pertanyaan yang diberikan kepadanya. Berikut adalah kisi-kisi soal angket.


(21)

34

KRISHNA AGUNG PRATAMA, 2014

Pembelajaran Pelafalan Sokuon Menggunakan WEB MIC-J Kite Kite

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.2

Tabel Kisi-Kisi Soal Angket

Aspek yang Diamati Nomor Soal Pengetahuan Dasar Pelafalan Bahasa

Jepang 1, 2, dan 3

Tanggapan tentang media Web MIC-J

KITE KITTE 4, 5, 6, dan 7

Tanggapan tentang Pembelajaran

Sokuon dengan media Web MIC-J KITE KITTE

8, 9, dan 10

D. Uji Kelayakan Instrumen

Pengujian kelayakan instrumen yang dilakukan peneliti adalah melakukan expert judgement kepada dosen diluar dosen pembimbing yang dianggap ahli.

E. Pengumpulan data

Untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1. Melakukan kajian tentang sokuon, web interaktif MIC-J KITE KITTE dan landasan teori lainnya yang akan digunakan dalam penelitian ini;

2. Observasi pemilihan sampel;

3. Melakukan persiapan pretes tentang pengetahuan silabel dan mora pada subjek penelitian;

4. Melakukan pretes kepada kelas kontrol dan kelas eksperimen; 5. Memberikan materi pembelajaran pelafalan sokuon kelas

eksperimen dengan media web MIC-J KITE KITTE 6. Melakukan postes pada kedua kelas tersebut


(22)

F. Teknik Pengolahan Data

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan antara pembelajaran pelafalan sokuon dengan menggunakan media web MIC-J KITE KITTE dengan pembelajaran pelafalan sokuon tanpa menggunakan media. Maka dari itu, statistik yang digunakan dallam penelitian ini ialah statistik komparansional. Menurut Sutedi (2011 hlm 228-232) statistik komparansional digunakan untuk menguji hipotesis yang menyatakan ada-tidaknya perbedaan antara dua variabel (atau lebih) yang sedang diteliti.

Salah satu rumus statistik yang bisa digunakan untuk mencari ada-tidaknya perbedaan yang signifikan antara variabel yang diteliti yaitu dengan menngunakan uji t test (uji t tabel). Rumus yang digunakan ialah sebagai berikut.

Langkah-langkah untuk mencari t hitung ialah sebagai berikut. a. Membuat tabel persiapan

No X Y

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

- - - -

M

Keterangan:

1. Kolom (1) diisi dengan nomor urut sesuai dengan jumlah sampel. 2. Kolom (2) diisi dengan skor yang diperoleh kelas eksperimen,

disesuaikan dengan jumlah mahasiswa yang mengikuti tes tersebut.

3. Kolom (3) diisi dengan skor yang diperoleh kelas kontrol, disesuaikan dengan jumlah mahasiswa yang mengikuti tes tersebut.


(23)

36

KRISHNA AGUNG PRATAMA, 2014

Pembelajaran Pelafalan Sokuon Menggunakan WEB MIC-J Kite Kite

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Disini bisa terjadi antara kelas kontrol dan kelas eksperimen jumlahnya tidak sama.

4. Kolom (4) deviasi dari skor X. Caranya hitung terlebih dahulu berapa mean dari X, kemuadian tiap skor tersebut berapa selisihnya dengan mean tadi, sehingga untuk kolom (4) akan terdapat angka negatif dan angka positif, dan jika dijumlahkkan akan nol.

5. Kolom (5) deviasi dari skor Y.

6. Kolom (6) diisi dengan hasil pengkuadratan kolom (4). 7. Kolom (7) diisi dengan hasil pengkuadratan kolom (5). b. Mencari mean kedua Variabel dengan rumus berikut.

c. Mencari standar deviasi dari variabel X dan Y dengan rumus berikut. √

d. Mencari standar error mean kedua variabel tersebut dengan rumus berikut.

e. Mencari standar error perbedaan mean X dan Y dengan rumus berikut.

f. Mencari t hitung dengan rumus

g. Memberikan interpretasi terhadap nilai t hitung tersebut.

Hk : terdapat perbedaan yang signifikan antara pembelajaran pelafalan sokuon dengan menggunakan media pembelajaran web MIC-J KITE KITTE dan pembelajaran pelafalan sokuon kelas kontrol tanpa menggunakan media pembelajaran.

Ho: tidak ada perbedaan yang signifikan antara pembelajaran pelafalan sokuon dengan menggunakan media pembelajaran web MIC-J KITE


(24)

KITTE dan pembelajaran pelafalan sokuon kelas kontrol tanpa menggunakan media pembelajaran.

Pedoman pengambilan keputusan

> = Hk diterima

< = Hk ditolak

h. Menguji kebenaran dengan membandingkan nilai t tabel. db = ( N1 + N2 ) – 1

G. Pengolahan Data Angket

Rumus yang digunakan untuk menghitung presentasi dari hasil angket yang dikemukakan oleh Sudjiono (2001 hlm 40-41) adalah sebagai berikut:

Keterangan:

P : Presentase jawaban

f : Frekuensi jawaban responden n : Jumlah responden

Penafsiran Analisis Angket

0% Tidak ada seorangpun 1% - 5% Hampir tidak ada 6% - 25% Sebagian kecil 26% - 49% Hampir setengahnya

50% Setengahnya

51% - 75% Lebih dari setengah 76% - 95% Sebagian besar 96% - 99% Hampir seluruhnya


(25)

38

KRISHNA AGUNG PRATAMA, 2014

Pembelajaran Pelafalan Sokuon Menggunakan WEB MIC-J Kite Kite

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

H. Rancangan Eksperimen

Penelitian ini akan dilakukan pada dua kelompok kelas yaitu pada kelompok kelas eksperimen akan dilakukan pembelajaran sokuon dengan menggunakan media pembelajaran web MIC-J KITE KITTE, sedangkan pada kelompok kelas kontrol akan dilakukan pembelajaran tanpa media pembelajaran. Berikut adalah langkah-langkah pembelajaran atau prosedur penelitian yang dilakukan baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol:

Prosedur Penelitian

No Hari/Tanggal Waktu Kegiatan

1 Senin, 17 Februari 2014 13.00 – 14.00 Pemberian pra pretes yaitu pengetahuan tentang silabel dan mora.

Pretes pelafalan sokuon 2 Selasa, 18 Februari 2014 13.00 – 14.00 Pemberian treatment pertama,

pembelajaran tentang tokushuu onso dalam web MIC-J KITE KITTE

3 Rabu, 19 Februari 2014 13.00 – 14.00 Pemberian treatment kedua. Pembelajaran pelafalan sokuon dalam web MIC-J KITE KITTE

4 Kamis, 20 Februari 2014 13.00 – 14.00 Pemberian treatment ketiga. Latihan pelafalan sokuon berupa kuis dalam web MIC-J KITE KITTE

5 Jumat, 21 Februari 2014 11.00 – 11.30 Pemberian postes.

1. Persiapan Eksperimen

a. Membuat rancangan pembelajaran Sokuon dengan media pembelajaran web MIC-J KITE KITTE


(26)

b. Membuat instrumen penelitian berupa soal pretes dan postes. c. Uji kelayakan soal pretes dan postes.

d. Membuat skala penilaian untuk pretes dan postes. e. Menentukan sampel penelitian sebanyak 20 orang. 2. Pengumpulan data.

3. Pelaksanaan penelitian 4. Pengolahan data penelitian 5. Penyimpulan data penelitian


(27)

63

KRISHNA AGUNG PRATAMA, 2014

Pembelajaran Pelafalan Sokuon Menggunakan WEB MIC-J Kite Kite

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang dilakukan, ada beberapa hal yang dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Sebelum dilakukannya perlakuan (treatment) nilai pretes rata-rata kelompok eksperimen adalah 59,67 dan sedangkan rata-rata nilai pretes kelompok kontrol adalah 58,00. Hal ini menunjukan bahawa kemampuan kedua kelompok dalam melafalkan sokuon tidak jauh berbeda. Namun, setelah dilakukan perlakuan dalam pembelajaran sokuon dengan menggunakan media Web MIC-J KITE KITTE nilai rata-rata kelompok eksperimen menjadi 77,33 sedangakan nilai rata-rata kelompok kontrol menjadi 63,67. Dengan demikian dapat dilihat bahwa meski ada peningkatan hasil belajar dari dua kelompok, namun dibandingkan dengan pembelajan sokuon pada kelompok yang dibantu dengan media Web MIC-J KITE KITTE jauh lebih baik dari kelompok yang tanpa menggunakan media Web MIC-J KITE KITTE. Pembukitian melalui analisis tes t menyatakan bahwa, > = Hk diterima < = Hk ditolak. Analisis yang telah dilakukan menunjukan bahwa 6,18 > pada taraf signifikasi 5 % sedankan dalam taraf signifikasi 1 %, 6,18 > 2,86. Dapat disimpulkan, terdapat perbedaan yang signifikan antara pembelajaran pelafalan sokuon dengan menggunakan media pembelajaran web KITTE KITE MIC-J pada kelompok eksperimen dan pembelajaran pelafalan sokuon kelompok kontrol tanpa menggunakan media pembelajaran.

2. Dari hasil angket yang disebar kepada responden di kelompok kelompok eksperimen menyatakan bahwa pembelajaran pelafalan bahasa Jepang dengan baik adalah suatu keharusan, selain itu peranan media dalam mempelajari pelafalan bahasa Jepang khususnya sokuon


(28)

sangatlah penting. Dilihat dari lebih dari setengah responden (70 %) menyatakan bahwa media Web MIC-J KITE KITTE mempermudah dan memperjelas responden dalam mempelajari pelafalan sokuon.

B. Saran

Dari simpulan di atas, dirasa ada beberapa rekomendasi yang perlu untuk disampaikan dari hasil penelitian pembelajaran pelafalan sokuon dengan mengunakan web MIC-J KITE KITTE ini.

1. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti bidang yang serupa, diharapkan untuk memperluas sampel, sehingga hasil penelitian yang diperoleh lebih variatif dan maksimal.

2. Melakukan tes dengan cara wawancara agar mendapatkan hasil yang lebih alami dalam mengukur kemampuan pelafalan sokuon.


(29)

65

KRISHNA AGUNG PRATAMA, 2014

Pembelajaran Pelafalan Sokuon Menggunakan WEB MIC-J Kite Kite

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Daftar Pustaka

Arianingsih, Anisa (2011). Ananlisis Kemampuan Pembelajaran Bahasa Jepang dalam Pelafalan Chouon (Penelitian Deskriptif terhadap Mahasiswa Tinggat I II III dan IV Turusan Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI Tahun Ajajaran 2010/2011). Skripsi Sarjana pada FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan

Arifin, Zaenal. (2011). Penlitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya Arikunto, Suharsimi. (2008). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Bandung: Bumi

Aksara

Arino, Sagawa. (1990). Nihongobunkeijiten. Tokyo: Kuroshioshuppan. Azhar, Arsyad. (2002). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press

Badudu, J.S & Zain, S.M. (2004). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Harapan.

Baharudin. Wahyuni, Esa Nur. (2007). Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-ruzz Media

Dahidi, Ahmad dan Sudjianto. (2007). Pengantar Linguistik Bahasa Jepang (Cetakan kedua). Jakarta : Kesaint Blanc

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain (2007). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta

Gunadi. (2004). Analisis Materi Kelas Kata Nomina Futsu Meishii yang Terdapat dalam Buku Minna no Nihongo I dan II (Studi Analisis Referensi Terhadap Materi Pembelajaran Futsu Meishi untuk Diajarkan dalam Multimedia Interaktif). Skrpisi pada FPBS UPI. Bandung: tidak diterbitkan


(30)

Handayati, Erma Nurul (2013). Analisis Kesalahan Pelafalan Sokuon Pada Mahasiswa Tingkat I Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI. Skripsi Sarjana pada FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Ishizawa, Toru. (2011) Eigo wo Bogo to Suru Nihongo Gakushuusha ni Okeru Nihongo Sokuon no Gokai -Akusento to Tangonai no Ichi ni Chakumoku Shite- . Universitas Hiroshima

Jiro, Nishigori (2006). Nihongo Sokuon no Jigaku Jissshuu Kyouzai KITEKITTE no Kaihatsu Muruchi Media Shien Tagengo Taiou WBT Kyouzai-. Tokyo Metropolitan University: tidak diterbitkan

Kazuhiro, Isomura (2009). Onsei wo Oshieru. Tokyo: Hitsuji

Sagala, Syaiful. (2010). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta Sudjana, Nana dan Rivai. (2007). Media Pengajaran. Bandung : Sinar Baru

Algesindo

Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2010). Statistik Untuk Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara

Sutedi, Dedi (2008). Dasar-Dasar Linguistik Bahasa Jepang. Bandung : Humaniora.

Sutedi, Dedi (2011). Penelitian Pendidikan Bahasa Jepang. Bandung : Humaniora.

Tim Penyusun. (2010). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Universitas Pendidikan Indonesia.

Website :


(31)

67

KRISHNA AGUNG PRATAMA, 2014

Pembelajaran Pelafalan Sokuon Menggunakan WEB MIC-J Kite Kite

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KITE KITTE Indonesia Version (http://nihongo.hum.tmu.ac.jp/mic-j/kitekitte/Indonesia/index.html )


(1)

b. Membuat instrumen penelitian berupa soal pretes dan postes. c. Uji kelayakan soal pretes dan postes.

d. Membuat skala penilaian untuk pretes dan postes. e. Menentukan sampel penelitian sebanyak 20 orang. 2. Pengumpulan data.

3. Pelaksanaan penelitian 4. Pengolahan data penelitian 5. Penyimpulan data penelitian


(2)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang dilakukan, ada beberapa hal yang dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Sebelum dilakukannya perlakuan (treatment) nilai pretes rata-rata kelompok eksperimen adalah 59,67 dan sedangkan rata-rata nilai pretes kelompok kontrol adalah 58,00. Hal ini menunjukan bahawa kemampuan kedua kelompok dalam melafalkan sokuon tidak jauh berbeda. Namun, setelah dilakukan perlakuan dalam pembelajaran

sokuon dengan menggunakan media Web MIC-J KITE KITTE nilai

rata-rata kelompok eksperimen menjadi 77,33 sedangakan nilai rata-rata kelompok kontrol menjadi 63,67. Dengan demikian dapat dilihat bahwa meski ada peningkatan hasil belajar dari dua kelompok, namun dibandingkan dengan pembelajan sokuon pada kelompok yang dibantu dengan media Web MIC-J KITE KITTE jauh lebih baik dari kelompok yang tanpa menggunakan media Web MIC-J KITE KITTE. Pembukitian melalui analisis tes t menyatakan bahwa, > = Hk diterima < = Hk ditolak. Analisis yang telah dilakukan menunjukan bahwa 6,18 > pada taraf signifikasi 5 % sedankan dalam taraf signifikasi 1 %, 6,18 > 2,86. Dapat disimpulkan, terdapat perbedaan yang signifikan antara pembelajaran pelafalan sokuon dengan menggunakan media pembelajaran web KITTE KITE MIC-J pada kelompok eksperimen dan pembelajaran pelafalan sokuon kelompok kontrol tanpa menggunakan media pembelajaran.

2. Dari hasil angket yang disebar kepada responden di kelompok kelompok eksperimen menyatakan bahwa pembelajaran pelafalan bahasa Jepang dengan baik adalah suatu keharusan, selain itu peranan


(3)

sangatlah penting. Dilihat dari lebih dari setengah responden (70 %) menyatakan bahwa media Web MIC-J KITE KITTE mempermudah dan memperjelas responden dalam mempelajari pelafalan sokuon.

B. Saran

Dari simpulan di atas, dirasa ada beberapa rekomendasi yang perlu untuk disampaikan dari hasil penelitian pembelajaran pelafalan sokuon dengan mengunakan web MIC-J KITE KITTE ini.

1. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti bidang yang serupa, diharapkan untuk memperluas sampel, sehingga hasil penelitian yang diperoleh lebih variatif dan maksimal.

2. Melakukan tes dengan cara wawancara agar mendapatkan hasil yang lebih alami dalam mengukur kemampuan pelafalan sokuon.


(4)

Daftar Pustaka

Arianingsih, Anisa (2011). Ananlisis Kemampuan Pembelajaran Bahasa Jepang

dalam Pelafalan Chouon (Penelitian Deskriptif terhadap Mahasiswa Tinggat I II III dan IV Turusan Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI Tahun Ajajaran 2010/2011). Skripsi Sarjana pada FPBS UPI Bandung: tidak

diterbitkan

Arifin, Zaenal. (2011). Penlitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya Arikunto, Suharsimi. (2008). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Bandung: Bumi

Aksara

Arino, Sagawa. (1990). Nihongobunkeijiten. Tokyo: Kuroshioshuppan. Azhar, Arsyad. (2002). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press

Badudu, J.S & Zain, S.M. (2004). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Harapan.

Baharudin. Wahyuni, Esa Nur. (2007). Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-ruzz Media

Dahidi, Ahmad dan Sudjianto. (2007). Pengantar Linguistik Bahasa Jepang (Cetakan kedua). Jakarta : Kesaint Blanc

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain (2007). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta

Gunadi. (2004). Analisis Materi Kelas Kata Nomina Futsu Meishii yang Terdapat

dalam Buku Minna no Nihongo I dan II (Studi Analisis Referensi Terhadap Materi Pembelajaran Futsu Meishi untuk Diajarkan dalam Multimedia Interaktif). Skrpisi pada FPBS UPI. Bandung: tidak diterbitkan


(5)

Handayati, Erma Nurul (2013). Analisis Kesalahan Pelafalan Sokuon Pada

Mahasiswa Tingkat I Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI. Skripsi

Sarjana pada FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Ishizawa, Toru. (2011) Eigo wo Bogo to Suru Nihongo Gakushuusha ni Okeru

Nihongo Sokuon no Gokai -Akusento to Tangonai no Ichi ni Chakumoku Shite- . Universitas Hiroshima

Jiro, Nishigori (2006). Nihongo Sokuon no Jigaku Jissshuu Kyouzai

KITEKITTE no Kaihatsu Muruchi Media Shien Tagengo Taiou WBT

Kyouzai-. Tokyo Metropolitan University: tidak diterbitkan

Kazuhiro, Isomura (2009). Onsei wo Oshieru. Tokyo: Hitsuji

Sagala, Syaiful. (2010). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta Sudjana, Nana dan Rivai. (2007). Media Pengajaran. Bandung : Sinar Baru

Algesindo

Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2010). Statistik Untuk Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara

Sutedi, Dedi (2008). Dasar-Dasar Linguistik Bahasa Jepang. Bandung : Humaniora.

Sutedi, Dedi (2011). Penelitian Pendidikan Bahasa Jepang. Bandung : Humaniora.

Tim Penyusun. (2010). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Universitas Pendidikan Indonesia.

Website :


(6)

KITE KITTE Indonesia Version (http://nihongo.hum.tmu.ac.jp/mic-j/kitekitte/Indonesia/index.html )